31
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda Bab 3 - 2 3.3. Konsep Penataan Kawasan Sedangkan Misi Kota Samarinda, adalah sebagai berikut : Penciptaan dan peningkatan fasilitas umum dan utilitas umum penunjang sektor industri perdagangan dan jasa sebagai basis untuk menuju kota metropolis Penanggulangan masalah banjir secara tuntas dan menyeluruh Penanggulangan masalah kebakaran secara tuntas dan menyeluruh Peningkatan kualitas kehidupan dan kesehatan masyarakat Mengembangkan sektor pendidikan dan SDM yang profesional dan religius Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan income perkapita Peningkatan kehidupan beragama, pemuda dan olah raga serta sosial budaya yang lebih dinamis dan kondusif Pemantapan keuangan daerah dan pembiayaan pembangunan Peningkatan Good Governance dan Pemerintah Kota yang dinamis. Konsep Penataan Kawasan Kumuh Karang Mumus 1 adalah penataan bantaran sungai dengan penyediaan rumah layak huni, penyediaan pelayanan dasar dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh, ruang terbuka public sebagai daya tarik untuk tempat wisata. Tujuan penataan tersebut untuk mewujudkan permukiman yang bebas kumuh dan layak huni, sekaligus mendorong masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Diharapkan pada akhirnya produktivitas dan hubungan sosial masyarakat meningkat. Pada tahun 2012, Pemerintah mengeluarkan UU No. 2 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan Umum. Tujuan pengadaan tanah adalah menyediakan tanah bagi pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, negara, dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum Pihak yang Berhak. Beberapa hal yang diatur dalam peraturan ini adalah : Ketersediaan lahan untuk pembangunan untuk kepentingan umum dijamin oleh negara; Pembebasan lahan dilakukan oleh pemerintah; Pembebasan lahan harus dilakukan sesuai dengan perencanaan tata ruang dan perencanaan pembangunan terkait lainnya;

3.3. Konsep Penataan Kawasan · 2020. 10. 15. · Peta penataan Kawasan Kumuh Karang Mumus 1 – Segmen Perniagaan, adalah seperti disajikan pada gambar berikut ini. Gambar 3.1. Masterplan

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 3 - 2

    3.3. Konsep Penataan Kawasan

    Sedangkan Misi Kota Samarinda, adalah sebagai berikut :

    Penciptaan dan peningkatan fasilitas umum dan utilitas umum penunjang

    sektor industri perdagangan dan jasa sebagai basis untuk menuju kota

    metropolis

    Penanggulangan masalah banjir secara tuntas dan menyeluruh

    Penanggulangan masalah kebakaran secara tuntas dan menyeluruh

    Peningkatan kualitas kehidupan dan kesehatan masyarakat

    Mengembangkan sektor pendidikan dan SDM yang profesional dan religius

    Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan income perkapita

    Peningkatan kehidupan beragama, pemuda dan olah raga serta sosial budaya

    yang lebih dinamis dan kondusif

    Pemantapan keuangan daerah dan pembiayaan pembangunan

    Peningkatan Good Governance dan Pemerintah Kota yang dinamis.

    Konsep Penataan Kawasan Kumuh Karang Mumus 1 adalah penataan bantaran

    sungai dengan penyediaan rumah layak huni, penyediaan pelayanan dasar dan

    peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh, ruang terbuka public sebagai daya

    tarik untuk tempat wisata. Tujuan penataan tersebut untuk mewujudkan permukiman

    yang bebas kumuh dan layak huni, sekaligus mendorong masyarakat untuk hidup bersih

    dan sehat. Diharapkan pada akhirnya produktivitas dan hubungan sosial masyarakat

    meningkat.

    Pada tahun 2012, Pemerintah mengeluarkan UU No. 2 tentang pengadaan tanah

    bagi pembangunan untuk Kepentingan Umum. Tujuan pengadaan tanah adalah

    menyediakan tanah bagi pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan

    dan kemakmuran bangsa, negara, dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan

    hukum Pihak yang Berhak. Beberapa hal yang diatur dalam peraturan ini adalah :

    Ketersediaan lahan untuk pembangunan untuk kepentingan umum dijamin oleh

    negara;

    Pembebasan lahan dilakukan oleh pemerintah;

    Pembebasan lahan harus dilakukan sesuai dengan perencanaan tata ruang dan

    perencanaan pembangunan terkait lainnya;

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 3 - 3

    Penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan umum memperhatikan

    keseimbangan antara kepentingan pembangunan dan kepentingan masyarakat;

    Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum dilaksanakan dengan pemberian ganti

    kerugian yang layak dan adil;

    Pelepasan pemegang hak hanya boleh dilakukan setelah pembayaran kompensasi

    selesai berdasarkan keputusan pengadilan;

    Proses pembebasan lahan harus melibatkan semua pemangku kepentingan

    Strategi penanganan Safeguard dalam pengadaan tanah:

    1. Transparan: Kegiatan yang terkait harus diinformasikan secara transparan kepada

    pihak – pihak yang akan terkena dampak. Informasi harus mencakup, antara lain

    daftar warga dan aset (tanah, bangunan, tanaman dan lainnya) yang tekena dampak.

    2. Partisipatif: Warga yang terkena dampak/dipindahkan harus terlibat dalam seluruh

    tahap perencanaan, seperti penentuan lokasi, jumlah dan bentuk kompensasi/ganti rugi

    serta lokasi tempat pemukiman kembali.

    3. Adil: Pengadaan tanah tidak boleh memperburuk kondisi kehidupan warga yang

    terkena dampak. Warga tersebut memiliki hak untuk mendapatkan ganti rugi yang

    memadai.

    4. Warga yang terkena dampak harus sepakat atas ganti rugi yang ditetapkan atau jika

    memungkinkan, secara sukarela mengkontribusikan/hibah sebagian tanahnya pada

    kegiatan. Dalam kasus dimana tanah dihibahkan secara sukarela, warga yang terkena

    dampak akan melakukan musyawarah dalam forum stakeholder untuk menjamin

    bahwa hibah benar – benar dilakukan secara sukarela tanpa paksaan.

    5. Kontribusi/hibah tanah secara sukarela hanya dapat dilakukan bila:

    Warga yang terkena dampak/dipindahkan mendapatkan manfaat yang jauh lebih

    besar dibandingkan dengan harga tanah miliknya (dibuktikan dengan perhitungan

    yang disepakati kedua belah pihak);

    Tanah yang dihibahkan nilainya ≤ 10% dari nilai tanah, bangunan atau aset lain

    yang produktif dan nilainya < 1 (satu) juta rupiah.

    Kesepakatan kontribusi sukarela tersebut harus ditandatangani kedua belah pihak

    setelah warga dipindahkan melakukan diskusi secara terpisah. Team Safeguard harus dapat

    menjamin bahwa tidak ada tekanan pada warga yang dipindahkan untuk melakukan

    kontribusi tanah secara sukarela.

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 3 - 4

    Legalitas Tanah Warga Yang Terkena Dampak:

    Hasil Kajian Status Legalitas Tanah WTP, bahwa dari 45 rumah WTP hanya

    memiliki bukti jual beli tanah dari kelurahan dan berada pada peruntukan jalur hijau

    sesuai dengan rencana tata ruang Kota Samarinda. Sehingga tidak dapat dilakukan

    peningkatan hak milik atas tanah (Ilegal).

    Sesuai Advis Planning kesesuaian tata ruang pada lokasi Penataan Kawasan Kumuh

    Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan Kota Samarinda di Kelurahan Dadi Mulya

    (Kecamatan Samarinda Ulu) dan Kelurahan Bandara (Kecamatan Sungai Pinang),

    dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Nomor 600/261/00.07

    tanggal 08 Februari 2019 (terlampir) berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2014 tentang

    RTRW Kota Samarinda, maka pada lokasi tersebut dapat digunakan untuk: wilayah

    sungai, sempadan sungai, pemanfaatan pembangunan penunjang sistem prasarana

    kota dan diperbolehkan melakukan pelayanan masyarakat.

    Jenis Penanganan pada:

    a. Sepanjang Sempadan Sungai, berupa: penataan pemukiman melalui relokasi

    hunian diatas lahan sempadan sungai, kegiatan Normalisasi Sungai, Peningkatan

    Jalan Inspeksi dan Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), Pembangunan

    Turap.

    b. Daerah Permukiman, berupa: Pembangunan Jalan, Rehabilitasi saluran drainase,

    Pembangunan RTP.

    c. Pentaaan dan pengembangan sempadan sungai berupa: Waterfront City.

    Penanganan Penataan Kawasan Kumuh Karang Mumus 1 – Segmen Perniagaan

    dengan Prinsip sebagai berikut “MEMBANGUN INFRASTURKTUR SUNGAI

    MELALUI PENERAPAN KONSEP WATERFRONT CITY (RPJMD 2016-2021)”.

    Prinsip dasar Konsep ini adalah pengembangan pembangunan wajah kota

    dengan sungai Karang Mumus sebagai orientasinya. Tipe Pengembangan

    Waterfront City yang digunakan adalah Redevelopment, yaitu mengembalikan

    fungsi sungai dengan membangun kembali fasilitas yang ada. Fungsi

    pengembangan yang dipilih pada segmen Karang Mumus 1 adalah

    Recreational Waterfront, yaitu pengembangan kawasan dengan tujuan

    rekreasi dan wisata dengan pembangunan fasilitas hiburan.

    Pengembangan Waterfront City di Karang Mumus bertujuan merevitalisasi

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 3 - 5

    kehidupan masyarakat di sekitarnya. Menangani pencemaran lingkungan,

    sanitasi masayarakat dan persampahan yang berujung pada kekumuhan

    kawasan. Kekumuhan ini juga menimbulkan dampak sosial seperti

    peningkatan potensi kriminalitas. Dalam jangka panjang konsep ini

    diharapkan mampu menyelamatkan sungai Karang Mumus dalam menjamin

    ketersediaan air bersih kota di masa depan.

    Sungai ditata kembali bagi kesejahteraan masyarakat dengan memberdayakan

    keunggulan ekonomis, seperti sarana wisata, edukasi alam dan ruanginteraksi

    publik.

    Peta penataan Kawasan Kumuh Karang Mumus 1 – Segmen Perniagaan, adalah

    seperti disajikan pada gambar berikut ini.

    Gambar 3.1. Masterplan & Keterpaduan Penanganan Kawasan Karang Mumus 1

    Dari gambar di atas, nampak penanganan penataan pada Segmen Perniagaan yang

    meliputi Kelurahan Dadi Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu) dan Kelurahan Bandara

    (Kecamatan Sungai Pinang).

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 3 - 6

    After

    Gambar 3.2. Site Plan Segmen Perniagaan Kel. Dadi Mulya dan Kel. Bandara

    Gambar 3.3. Ilustrasi Penanganan Kawasan (Before – After) 1

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 3 - 7

    Gambar 3.4. Ilustrasi Penanganan Kawasan (Before – After) 2

    Gambar 3.5. Ilustrasi Penanganan Kawasan (Before – After) 3

    After

    After

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 3 - 8

    Tabel 3.1. Rencana Kegiatan Penanganan Kumuh Kawasan Karang Mumus 1 – Segmen Perniagaan, Kota Samarinda

    No Kegiatan Kategori Kegiatan Lokasi Sumber Pembiayaan Tahun Pelak-

    sanaan Volume Perkiraan Biaya

    1. Pembangunan Turap

    Sungai Skala Kawasan

    Kawasan Karang

    Mumus 1, Kel. Dadi

    Mulya dan Kel. Bandara

    KOTAKU dan APBD Provinsi

    2019 430

    meter 14.411.198.000,-

    2. Pembangunan Jalan

    Pedesterian Skala Kawasan

    Kawasan Karang Mumus

    1, Kel. Dadi Mulya dan Kel. Bandara

    KOTAKU 2019 400

    meter 2.196.547.000,-

    3. Pembangunan

    Jembatan Pedesterian Skala Kawasan

    Kawasan Karang Mumus 1, Kel. Dadi Mulya dan

    Kel. Bandara KOTAKU 2019

    42 meter

    4.096.547.000,-

    4. Pembangunan

    Lansekap/RTP Skala Kawasan

    Kawasan Karang Mumus

    1, Kel. Dadi Mulya dan

    Kel. Bandara

    KOTAKU 2019 3.058 meter

    2

    6.800.000.000,-

    SUB TOTAL RENCANA PENDANAAN KOTAKU 28.787.000.000,-

    5. Pembangunan Jalan Paving (Inspeksi)

    Skala Kawasan Kawasan Karang Mumus 1, Kel. Bandara

    APBD Kota Samarinda 2019 160

    meter 200.000.000,-

    6. Normalisasi Sungai Skala Kawasan Kawasan Karang Mumus

    1, Kel. Dadi Mulya dan Kel. Bandara

    APBD Kota Samarinda 2020 200

    meter 100.000.000,-

    7. Pembangunan Drainase

    Inspeksi Skala Kawasan

    Kawasan Karang Mumus 1, Kel. Dadi Mulya dan

    Kel. Bandara APBD Kota Samarinda 2019

    384 meter

    300.000.000,-

    TOTAL RENCANA PENDANAAN 29.387.000.000,-

    Sumber: Kotaku Samarinda.

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 4 - 1

    Bab 4 HASIL KAJIAN WARGA

    TERKENA DAMPAK PROYEK

    Sensus Warga Terdampak Proyek (WTP) yang akan dilakukan mencakup warga

    Kelurahan Dadi Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu) dan Kelurahan Bandara (Kecamatan

    Sungai Pinang). Penataan Kawasan Kumuh Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan Kota

    Samarinda, yang terdampak dari kegiatan pembangunan turap sungai, pembangunan jalan

    pedestrian, pembangunan jembatan pedestrian, pembangunan landscape, pembangunan

    jalan paving (jalan Inspeksi), normalisasi sungai dan pembangunan drainase.

    Jenis dampak yang ditimbulkan terhadap WTP dari lokasi kegiatan tersebut di

    atas, adalah seperti tabel berikut ini.

    Tabel 4.1. Profil Sosial WTP

    No. Uraian Satuan Kel. Dadi

    Mulya

    Kel.

    Bandara

    Jumlah

    Total

    1 Jumlah KK KK 21 24 45

    2 Jumlah Anggota Keluarga Jiwa 72 96 168

    3 Status Hunian :

    - Rumah Sendiri KK 21 24 45

    - Sewa KK 0 0 0

    4 Jumlah Bangunan/Rumah

    Terdampak:

    - Permanen KK 0 10 10

    - Semi Permanen KK 21 14 35

    - Tidak Permanen KK 0 0 0

    Sumber: Hasil Survey Lapangan.

    4.1. Sensus WTP dan Inventarisasi Aset Terdampak

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 4 - 2

    Gambar 4.1. Kondisi Eksisting Lokasi Kegiatan

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 4 - 3

    Daftar nama warga yang terkena dampak penanganan kawasan Karang Mumus

    1 Segmen Perniagaan pada Kelurahan Dadi Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu) dan

    Kelurahan Bandara (Kecamatan Sungai Pinang) Kota Samarinda, adalah seperti tabel

    dan gambar berikut ini.

    Tabel 4.2. Daftar Nama Warga yang Terkena Dampak

    A. Kelurahan Dadi Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu)

    No Nama Umur

    (thn) Gander

    Luas Total

    (m2)

    Luas

    terdampak

    RT 36

    1 Sumarlin 66 Laki-Laki 5x4 100%

    2 Minto Handoyo 51 Laki-Laki 10x4 100%

    3 Jumiri 46 Laki-Laki 10x4 100%

    RT 37

    1 Abdurrohman 33 Laki-Laki 8x4 100%

    2 Sunaji 66 Laki-Laki 5x8 100%

    3 Muhammad Turi 53 Laki-Laki 10x4 100%

    4 Markamah 42 Perempuan 12x6 100%

    5 Marlekan 48 Laki-Laki 5x4 100%

    6 Achmad Sujai 36 Laki-Laki 8x3 100%

    7 Juremi 51 Laki-Laki 5x10 100%

    8 Kamsilan 60 Laki-Laki 10x4 100%

    9 Suryadi 66 Laki-Laki 10x4 100%

    10 Arifin 37 Laki-Laki 12x6 100%

    11 Edi Purnomo 38 Laki-Laki 14x8 100%

    12 Giyono 40 Laki-Laki 10x5 100%

    13 Sugeng Rianto 42 Laki-Laki 4x5 100%

    14 Marsidi 37 Laki-Laki 8x3 100%

    15 Heri Kiswanto 35 Laki-Laki 10x4 100%

    16 Marem 53 Perempuan 10x4 100%

    17 Makmur 48 Laki-Laki 4x6 100%

    18 Samuri 63 Laki-Laki 10x4 100%

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 4 - 4

    Gambar 4.2. Peta Persil WTP Kelurahan Dadi Mulya (1)

    Gambar 4.2. Peta Persil WTP Kelurahan Dadi Mulya (2)

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 4 - 5

    Gambar 4.2. Peta Persil WTP Kelurahan Dadi Mulya (3)

    B. Kelurahan Bandara (Kecamatan Sungai Pinang)

    No Nama Umur

    (thn) Gander

    Luas Total

    (m2)

    Luas

    terdampak

    RT 11

    1 Mukmin 40 Laki-laki 20x5 100%

    2 Mashudi Efendi 50 Laki-laki 10x6 100%

    3 Khairul Anam 47 Laki-laki 10x6 100%

    4 Masitah 38 Perempuan 10x8 2 m2(2,5%)

    5 Rudi Dg Bella 43 Laki-laki 10x7 2.5 m2 (3,5%)

    6 Selvi 35 Perempuan 18x6 3 m2(2,7%)

    7 Ponem 57 Perempuan 10x6 100%

    8 Yauni 42 Laki-laki 10x8 100%

    9 Darminto 46 Laki-laki 10x8 2 m2 (2,5%)

    10 H. Syamsudin 61 Laki-laki 8x4 6 m2(18,75%)

    11 Agus Prayitno 56 Laki-laki 10x6 100%

    12 Misransyah 68 Laki-laki 10x6 3 m2(5%)

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 4 - 6

    Gambar 4.3. Peta Persil WTP Kelurahan Bandara (1)

    13 Rusminah 30 Perempuan 18x6 3.5 m2(3%)

    14 Rusidah 30 Perempuan 10x6 3 m2(5%)

    15 Syamsul 70 Laki-laki 10x6 100%

    16 Nur Ida Fitria 32 Perempuan 10x6 100%

    17 M. Riduansyah 60 Laki-laki 20x10 4 m2(2%)

    RT 13

    1 Purwanto 43 Laki-laki 8x8 100%

    2 Sutikno 42 Laki-laki 8x8 100%

    3 Lutfi (Diana) 40 Laki-laki 10x6 6 m2 (10%)

    4 Ramsah 76 Perempuan 10x6 100%

    5 Nurhayati 54 Perempuan 7x6 100%

    6 Syaiful Akbar 39 Laki-laki 7x6 100%

    7 Agus Syaifudin 29 Laki-laki 10x8; 5x4 100%

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 4 - 7

    Gambar 4.3. Peta Persil WTP Kelurahan Bandara (2)

    Gambar 4.3. Peta Persil WTP Kelurahan Bandara (3)

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 4 - 8

    4.2. Kajian Sosial Ekonomi

    Berdasarkan data yang sudah dikumpulkan di atas, KK yang terkena dampak

    berjumlah 45 KK, yaitu di Kelurahan Dadi Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu) sebanyak

    21 KK dan di Kelurahan Bandara (Kecamatan Sungai Pinang) sebanyak 24 KK dimana

    mata pencahariannya adalah berupa karyawan swasta, pedagang, dan kuli bangunan.

    Selengkapnya seperti disajikan pada tabel berikut ini.

    Tabel 4.3. Profil Mata Pencaharian WTP

    No. Uraian Satuan Kel. Dadi

    Mulya

    Kel.

    Bandara

    Jumlah

    Total

    1 Jenis Pekerjaan:

    - Wiraswasta/Pedagang KK 15 21 36

    - Karyawan Swasta KK 4 3 7

    - Pekerjaan Bangunan KK 2 0 2

    2 Jumlah Penghasilan Per Bulan:

    - < Rp. 1 Juta KK 0 5 5

    - Rp. 1 Juta - < Rp. 2 Juta KK 11 3 14

    - Rp. 2 Juta - < Rp. 3 Juta KK 6 16 22

    - Diatas Rp. 3 Juta KK 4 0 4

    Sumber: Hasil Survey Lapangan

    Berdasarkan sensus WTP sejumlah 45 KK, terdapat 35 KK atau 77.78%

    berjenis kelamin laki - laki dan terdapat 10 perempuan menjadi kepala rumah tangga

    (22.22%). Profil Genderdi kawasan Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan dirangkum

    dalam tabel dibawah ini.

    Tabel 4.4. Profil Gender WTP

    No. Uraian Satuan Kel. Dadi

    Mulya

    Kel.

    Bandaran

    Jumlah

    Total

    1 Jumlah Kepala Keluarga KK 21 24 45

    2 Jumlah Laki - laki Kepala Keluarga KK 19 16 35

    3 Jumlah Perempuan Kepala Keluarga KK 2 8 10

    4

    Jumlah Warga Perempuan Kelompok

    Usia:

    - Usia < 5 tahun Jiwa 0 0 0

    - Usia 5 - 15 tahun Jiwa 0 0 0

    - Usia 16 - 64 tahun Jiwa 2 8 10

    - Usia > 64 tahun Jiwa 0 0 0 Sumber : Hasil Survey Lapangan

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 4 - 9

    4.3. INVENTARISASI ASET TERDAMPAK

    Jenis-jenis aset yang terdampak dalam Rencana kegiatan ini berupa 45 bangunan hunian,

    14 unit tiang listrik, 1 unit posyandu, 2 unit pos jaga dan 1 unit kandang ayam. Aset warga yang

    terdampak dari kegiatan penataan kawasan Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan dirangkum

    dalam tabel dibawah ini.

    Tabel 4.5. Aset Terdampak kawasan Karang Mumus 1

    No. Uraian Satuan Kel. Dadi

    Mulya

    Kel.

    Bandaran

    Jumlah

    Total

    1 Bangunan Hunian (Rumah) unit 21 24 45

    2 Tiang Listrik unit 9 5 14

    3 Posyandu unit 0 1 1

    4 Pos Jaga unit 1 1 2

    5 Kandang Ayam unit 1 0 1 Sumber: Hasil Survey Lapangan

    Keadaan umum Sungai Karang Mumus dapat digambarkan sebagai berikut,

    salah satu penyebab pencemaran pada sungai Karang Mumus ini adalah sampah dari

    pasar Segiri yang langsung dibuang ke sungai, hal ini menyebabkan terjadinya

    sedimentasi. Pencemaran air yang terus bertambah setiap harinya membuat warna air

    sungai tersebut menjadi keruh, bahkan dibeberapa titk sungai ditemukan aliran sungai

    yang berwarna hitam yang diakibatkan dari pencemaran tersebut. Air keruh yang

    berwarna hitam tersebut umumnya ditemukan di kawasan permukiman kumuh yang

    berdiri di sepanjang bantaran sungai.

    Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Samarinda dalam menangani

    pencemaran terhadap sungai Karang Mumus, dengan melakukan pengerukan terhadap

    dasar sungai. Pengerukan yang dilakukan menggunakan alat berat, berupa excavator

    dan mesin pompa raksasa untuk melakukan penyedotan. Hal ini juga sejalan dengan

    harapan dapat meminimalisir bencana banjir yang juga disebabkan oleh pencemaran

    air sungai melalui limbah pembuangan sampah yang sudah menumpuk dengan padat

    di sepanjang aliran sungai Karang Mumus. Kegiatan pengerukan terhadap aliran

    sungai tersebut melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Kontraktor. Pemerintah Kota

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 4 - 10

    Samarinda juga berencana untuk menata bangunan hunian masyarakat yang berada di

    permukiman kumuh yang berada di kawasan sungai Karang Mumus, tujuan dari

    Pemkot tersebut adalah untuk memudahkan aktivitas dalam meminimalisir

    pencemaran pada aliran sungai, yang dimana pencemaran pada sungai ini sudah parah.

    Kondisi lokasi rencana di Kelurahan Bandara (Kecamatan Sungai Pinang telah

    bebas dari bangunan hunian atau pemukiman, saat ini lahan digunakan sebagai area

    parkir dan lapangan terbuka oleh warga setempat. Sedangkan kondisi lokasi rencana

    diKelurahan Dadimulya (Kecamatan Samarinda Ulu) dapat digambarkan sebagai

    berikut: adalah berupa lahan bekas hunian sementara dari relokasi pasca musibah

    kebakaran tahun 1994 dan 2013. Masih terdapat bangunan pemukiman dengan

    bangunan tidak permanen, dan belum memiliki hak atas lahan yang dihuni (hunian

    sementara). Berdasarkan rembug dengan warga terdampak yang dilakukan Bersama

    dengan Pemerintah Kota Samarinda menghasilkan kesepakatan dimana warga bersedia

    meninggalkan lokasi jika rencana pembangunan yang telah disosialisasikan akan

    dimulai dilaksanakan. Pembongkaran dilakukan oleh sendiri oleh WTP dan dibantu

    oleh Pemda berupa pemberian dana kerohiman untuk subsidi sewa rumah/rusunawa

    sebesar Rp 1 juta/bulan/unit hunian selama 3 bulan (Rp 3 juta).

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 4 - 11

    Gambar 4.4. Kondisi eksisting Kawasan

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 5 - 1

    5.1. Ketentuan Hukum Terkait Penataan Kawasan

    Bab 5 KAJIAN LEGALITAS TANAH

    DAN USULAN PENATAAN HAK ATAS TANAH

    Rencana Penataan Kawasan Kumuh Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan Kota

    Samarinda di Kelurahan Dadi Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu) dan Kelurahan

    Bandara (Kecamatan Sungai Pinang) memerlukan pengadaan lahan. Dalam penataan

    kawasan kumuh tersebut di atas, tidak diperlukan pengadaan tanah bagi warga terkena

    dampak karena mereka mendiami tanah tersebut secara ilegal tanpa memiliki sertifikat

    pemilikan atas tanah, dan warga menyatakan bersedia pindah kerumahnya yang berlokasi

    diluar Kawasan Karang Mumus 1, ataupun menyewa di lokasi lain yang masih terjangkau

    dalam area tersebut.

    Selain itu dalam laporan ini, disajikan pula Kajian hukum legalitas tanah dan hak

    atas tanah dijelaskan dalam tabel berikut:

    Tabel 5.1. Ketentuan dan Hukum terkait Pengadaan Tanah untuk Pembangunan

    No Ketentuan dan Hukum Tentang

    1 UU No.2 Tahun 2012,

    Tentang pengadaan

    Tanah Bagi

    Pembangunan

    Untuk Kepentingan

    Umum

    Pasal 7

    Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan

    sesuai dengan:

    a) Rencana Tata Ruang Wilayah; b) Rencana Pembangunan Nasional/Daerah; c) Rencana Strategis; dan d) Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah.

    Pasal 10

    Tanah untuk kepentingan umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 4

    digunakan untuk pembangunan:

    Penataan permukiman kumuh perkotaan dan/atau konsolidasi tanah, serta

    perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan status sewa;

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 5 - 2

    No Ketentuan dan Hukum Tentang

    2 Peraturan Presiden

    Nomor 71 Tahun 2012

    Penyelenggaraan

    Pengadaan Tanah Bagi

    Pembangunan

    Untuk Kepentingan

    Umum

    Pasal 2

    Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan melalui

    tahapan:

    a. perencanaan; b. persiapan; c. pelaksanaan;dan d. penyerahan hasil.

    3 Peraturan Presiden Republik Indonesia No.

    62 tahun 2018 tentang

    Penanganan Dampak

    Sosial Kemasyarakatan

    Dalam Rangka

    Penyediaan Tanah Untuk

    Pembangunan Nasional

    Pasal 1

    2) Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan adalah penanganan masalah social berupa pemberian santunan untuk pemindahan

    masyarakat yang menguasai tanah yang akan digunakan untuk

    pembangunan nasional.

    Pasal 7

    Dokumen rencana penanganan Dampak social kemasyarakatan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat :

    a. Letak tanah dan luas tanah serta kondisi diatas tanah yang dikuasai masyarakat

    b. Data masyarakat yang menguasai tanah c. Gambaran umum situasi dan kondisi masyarakat yang menguasai

    tanah.

    Pasal 8

    3) Besarnya nilai santunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf g

    dihitung berdasarkan penlaian pihak independent dengan memperhatikan :

    a. Biaya pembersihan segala sesuatu yang berada diatas tanah

    b. mobilisasi

    c. sewa rumah paling lama 12 bulan; dan/atau

    d. tunjungan kehilangan pendapatan dari pemanfatan tanah

    Pasal 15

    1) Pendanaan yang diperlukan dalam pelaksanaan dampak social kemasyarakatan sebagaimana dimaksud alam Pasal 3 ayat (1) bersumber

    dari :

    b. APBD dalam hal instansi yang memerlukan tanah adalah pemerinah

    daerah; dan /atau. 4 Peraturan Menteri

    Pekerjaan Umum Dan

    Perumahan Rakyat

    Republik Indonesia

    Nomor 28/PRT/M/2015

    tentang

    Penetapan Garis

    Sempadan Sungai Dan

    Garis Sempadan Danau

    Pasal 1

    Garis sempadan sungai adalah garis maya di kiri dan kanan palung sungai

    yang ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai.

    Pasal 3

    (2) Penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau bertujuan agar:

    a) fungsi sungai dan danau tidak terganggu oleh aktifitas yang berkembang di sekitarnya; dst.

    Pasal 7

    Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c, ditentukan paling

    sedikit berjarak 3 (tiga) meter dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur

    sungai.

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 5 - 3

    5.2. Kajian Status Legalitas Tanah WTP

    No Ketentuan dan Hukum Tentang

    Pasal 22

    i. Sempadan sungai hanya dapat dimanfaatkan secara terbatas untuk: a) bangunan prasarana sumber dayaair; b) fasilitas jembatan dandermaga; c) jalur pipa gas dan air minum; d) rentangan kabel listrik dantelekomunikasi; e) kegiatan lain sepanjang tidak mengganggu fungsi sungai, antara lain f) kegiatan menanam tanamansayur-mayur; g) bangunan ketenagalistrikan.

    ii. Dalam hal di dalam sempadan sungai terdapat tanggul untuk kepentingan pengendali banjir, perlindungan badan tanggul dilakukan

    dengan larangan:

    a) menanam tanaman selain rumput; b) mendirikan bangunan;dan c) mengurangi dimensi tanggul.

    Untuk penanganan aspek yang belum sepenuhnya disampaikan melalui undang-

    undang dan peraturan Pemerintah Indonesia menggunakan ketentuan yang diterbitkan oleh

    World Bank tentang Pemukiman Kembali (OP 4.12).

    OP 4.12 Pemukiman Kembali. Melakukan studi kebijakan strategis untuk

    memfasilitasi pengembangan kerangka kebijakan untuk mendukung perbaikan dan upaya

    pencegahan permukiman kumuh, termasuk reformasi kebijakan administrasi tanah,

    pendekatan untuk mengatasi permukiman informal, dan keamanan penguasaan lahan.

    Dampak lingkungan dan sosial yang potensial memerlukan rencana pengelolaan dan

    penyusunan dokumen LARAP untuk menilai dampak yang potensial lingkungan dan sosial

    yang mungkin muncul, memberikan bimbingan untuk menentukan dan menyiapkan

    instrumen pengamanan.

    Hasil kajian status legalitas tanah WTP, bahwa semua warga yang terkena dampak

    tidak memiliki sertifikat hak milik atas tanah kecuali kuitansi bukti jual beli dengan

    kelurahan, karena menempati lahan secara ilegal dan berada pada peruntukan jalur hijau

    sesuai dengan rencana tata ruang Kota Samarinda, sehingga tidak dapat dilakukan

    penggantian atas tanah tsb.

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 5 - 4

    Tabel 5.2. Status Legalitas Lahan WTP Kelurahan Dadi Mulya

    No Nama

    Luas

    Total

    (m2)

    Luas

    terdampak

    Status

    Lahan

    Bukti hak

    kepemilikan

    atas tanah

    Keterangan

    (Dipindah/Tidak Dipindah)

    RT 36

    1 Sumarlin 5x4 20 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    2 Minto

    Handoyo 10x4 40m

    2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    3 Jumiri 10x4 40 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di luar kawasan perniagaan)

    RT 37

    1 Abdurrohman 8x4 32 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    2 Sunaji 5x8 40 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    3 Muhammad

    Turi 10x4 40 m

    2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di luar kawasan perniagaan)

    4 Markamah 12x6 72 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    5 Marlekan 5x4 20 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    6 Achmad

    Sujai 8x3 24 m

    2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    7 Juremi 5x10 50 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    8 Kamsilan 10x4 40 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    9 Suryadi 10x4 40 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    10 Arifin 12x6 72 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    11 Edi Purnomo 14x8 112 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    12 Giyono 10x5 50 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di luar kawasan perniagaan)

    13 Sugeng

    Rianto 4x5 20 m

    2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    14 Marsidi 8x3 24 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    15 Heri

    Kiswanto 10x4 40 m

    2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    16 Marem 10x4 40 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    17 Makmur 4x6 24 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    18 Samuri 10x4 40 m2 Ilegal

    Kuitansi jual

    beli

    pindah ke rumah sewa

    (di dalam kawasan perniagaan)

    Sumber: Hasil Survey Lapangan

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 5 - 5

    Tabel 5.3. Status Legalitas Lahan WTP Kelurahan Bandara

    No Nama

    Luas

    Total

    (m2)

    Area (M)

    Yang

    Tergusur

    Status

    Lahan

    Bukti

    Legalitas

    Keterangan Rencana

    penanganan

    RT 11

    1 Mukmin 20x5 100 m2 Ilegal

    Kuitansi

    jual beli

    pindah ke rumah sendiri

    (di dalam kawasan perniagaan)

    2 Mashudi

    Efendi 10x6 60 m

    2 Ilegal

    Kuitansi

    jual beli

    pindah ke rumah sewa

    (di luar kawasan perniagaan)

    3 Khairul

    Anam 10x6 60 m

    2 Ilegal

    Kuitansi

    jual beli

    pindah ke rumah sendiri

    (di luar kawasan perniagaan)

    4 Masitah 10x8 2 m2

    Sebagian

    Ilegal

    Kuitansi

    jual beli perbaikan, tidak dipindah

    5 Rudi Dg

    Bella 10x7 2.5 m

    2

    Sebagian

    Ilegal

    Kuitansi

    jual beli perbaikan, tidak dipindah

    6 Selvi 18x6 3 m2

    Sebagian

    Ilegal

    Kuitansi

    jual beli perbaikan, tidak dipindah

    7 Ponem 10x6 60 m2 Ilegal

    Kuitansi

    jual beli

    pindah ke rumah sendiri

    (di luar kawasan perniagaan)

    8 Yauni 10x8 80 m2 Ilegal

    Kuitansi

    jual beli

    pindah ke rumah sewa

    (di luar kawasan perniagaan)

    9 Darminto 10X8 2 m2

    Sebagian

    Ilegal

    Kuitansi

    jual beli perbaikan, tidak dipindah

    10 H.

    Syamsudin 8X4 6 m

    2

    Sebagian

    Ilegal

    Kuitansi

    jual beli perbaikan, tidak dipindah

    11 Muhammad

    Basri 10X6 60 m

    2 Ilegal

    Kuitansi

    jual beli

    pindah ke rumah sendiri

    (di luar kawasan perniagaan)

    12 Misransyah 10x6 3 m2

    Sebagian

    Ilegal

    Kuitansi

    jual beli perbaikan, tidak dipindah

    13 Rusminah 18x6 3.5 m2

    Sebagian

    Ilegal

    Kuitansi

    jual beli perbaikan, tidak dipindah

    14 Rusidah 10x6 3 m2

    Sebagian

    Ilegal

    Kuitansi

    jual beli perbaikan, tidak dipindah

    15 Syamsul

    Atanggae 10x6 60 m

    2 Ilegal

    Kuitansi

    jual beli

    pindah ke rumah sendiri

    (di dalam kawasan perniagaan)

    16 Nur Ida Fitria 10x6 60 m2 Ilegal

    Kuitansi

    jual beli

    pindah ke rumah sendiri

    (di dalam kawasan perniagaan)

    17 M.

    Riduansyah 20x10 4 m

    2

    Sebagian

    Ilegal

    Kuitansi

    jual beli perbaikan, tidak dipindah

    RT 13

    1 Purwanto 8x8 64 m2 Ilegal

    Kuitansi

    jual beli

    pindah ke rumah sendiri

    (di dalam kawasan perniagaan)

    2 Sutikno 8x8 64 m2 Ilegal

    Kuitansi

    jual beli

    pindah ke rumah sendiri

    (di luar kawasan perniagaan)

    3 Lutfi (Diana) 10x6 6 m2

    Sebagian

    Ilegal

    Kuitansi

    jual beli perbaikan, tidak dipindah

    4 Ramsah 10x6 60 m2 Ilegal

    Kuitansi

    jual beli

    pindah ke rumah sendiri

    (di dalam kawasan perniagaan)

    5 Nurhayati 7x6 56 m2 Ilegal

    Kuitansi

    jual beli

    pindah ke rumah sendiri

    (di dalam kawasan perniagaan)

    6 Syaiful

    Akbar 7x6 56 m

    2 Ilegal

    Kuitansi

    jual beli

    pindah ke rumah sendiri

    (di luar kawasan perniagaan)

    7 Agus

    Syaifudin

    10x8;

    5x4 100m

    2 Ilegal

    Kuitansi

    jual beli

    pindah ke rumah sendiri

    (di dalam kawasan perniagaan)

    Sumber: Hasil Survey Lapangan

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 5 - 6

    5.3. Alur Pengurusan Pengajuan Hak Atas Tanah

    Sesuai Advis Planning kesesuaian tata ruang pada lokasi Penataan Kawasan

    Kumuh Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan Kota Samarinda di Kelurahan Dadi

    Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu) dan Kelurahan Bandara (Kecamatan Sungai

    Pinang), dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Nomor

    600/261/00.07 tanggal 08 Februari 2019 (terlampir) berdasarkan Perda No. 2 Tahun

    2014 tentang RTRW Kota Samarinda, maka pada lokasi tersebut dapat digunakan

    untuk wilayah sungai, sempadan sungai, pemanfaatan pembangunan penunjang

    sistem prasarana kota dan diperbolehkan melakukan pelayanan masyarakat.

    Berikut diuraikan pendekatan teknis berdasarkan acuan normatif yang digunakan

    dalam UU No. 12/2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum.

    1. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin tersedianya tanah untuk

    Kepentingan Umum dan pendanaannya.

    2. Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan sesuai dengan:

    a. Rencana Tata Ruang Wilayah;

    b. Rencana Pembangunan Nasional/Daerah;

    c. Rencana Strategis; dan

    d. Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah.

    3. Pengadaan Tanah diselenggarakan melalui perencanaan dengan melibatkan

    semua pemangku dan pengampu kepentingan.

    4. Penyelenggaraan Pengadaan Tanah memperhatikan keseimbangan antara

    kepentingan pembangunan dan kepentingan masyarakat.

    5. Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum dilaksanakan dengan pemberian

    Ganti Kerugian yang layak dan adil.

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 5 - 7

    Gambar 5.1. Tahapan Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

    Gambar 5.2. Tahapan Penyelenggaraan Pengadaan Tanah

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 5 - 8

    5.4. Kesepakatan dengan WTP Terkait Rencana Penataan

    Gambar 5.3. Substansi UU No. 2 Tahun 2002

    Hasil kajian status legalitas tanah WTP, bahwa semua warga yang terkena dampak,

    tidak memiliki sertifikat hak milik tanah karena penempatannya ilegal dan berada pada

    peruntukan jalur hijau sesuai dengan rencana tata ruang Kota Samarinda. Sehingga tidak

    dapat dilakukan penggantian atas tanah yang mereka tempati, Penetapan nilai ganti rugi

    (kompensasi) mengacu pada hasil rapat koordinasi penggantian Warga Terdampak

    Proyek (WTP) pada tanggal 22 bulan Maret tahun 2019 di Ruang Rapat Kantor Bappeda

    Kota Samarinda. Kompensasi warga terdampak telah dikonsultasikan dan dirapatkan

    dengan kesepakatan bersama. 45 kepala keluarga terdampak Penataan Kawasan Kumuh

    Karang Mumus 1 Kota Samarinda berhak mendapatkan kompensasi dari pemerintah

    untuk bantuan atas aset yang terdampak. Kompensasi yang akan diberikan berupa uang

    kerohiman Rp.3.000.000,-/KK untuk setiap unit bangunan hunian warga, sebagai subsidi

    sewa rumah/rusunawa selama 3 bulan. Selain itu terdapat juga beberapa warga terdampak

    yang mendapatkan kompensasi perbaikan bangunan terpotong sesuai kesepakatan

    rembug WTP dengan Pemerintah Kota Samarinda (terlampir berita acara).

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 6 - 1

    Bab 6 MEKANISME PROSES PEMINDAHAN WTP

    DAN KEGIATAN KONSULTASI PUBLIK

    Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur No.

    413.2/222/HK.KS/VI/2018 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman

    Kumuh di Kota Samarinda telah menetapkan luasan kumuh sebesar 133,33 Ha. Pada Surat

    Keputusan Walikota Samarinda tersebut, 7 dari 8 kawasan berada pada daerah Bantaran Sungai

    Karang Mumus, hanya kawasan Pengembangan Pemukiman yang sebagian kawasan nya

    merupakan daerah non Bantaran Sungai. Artinya hampir sebagian besar wilayah kumuh berada

    pada kawasan Ilegal.

    Meskipun demikian, pada dasarnya Pemerintah Kota Samarinda sangat peduli terhadap

    kesejahteraan warga Kota Samarinda, termasuk warga yang bermukim di lokasi illegal (Jalur

    Hijau Sempadan Sungai) tersebut. Pemerintah telah menyiapkan bantuan dan kompensasi yang

    dialokasikan khusus bagi warga terdampak yang bermukim di lokasi illegal tersebut. Adapun

    upaya bantuan yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Samarinda antara lain sebagai

    berikut (serta dokumentasi):

    1. 84 Unit Rumah (lokasi: Handil Kopi Kota Samarinda).

    2. Rusunawa Wanyi, Bengkuring, Sempaja Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

    3. Rusunawa Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

    Gambar 6.1. Unit Rumah yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Samarinda

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 6 - 2

    Gambar 6.2. Unit Rusunawa Wanyi, Bengkuring, Kota Samarinda

    Gambar 6.3. Unit Rusunawa Harapan Baru, Kota Samarinda

    Pemerintah Kota Samarinda selalu berupaya memberikan solusi agar warga yang akan

    direlokasi mendapatkan kompensasi yang sesuai dan tidak merasa keberatan atau kesulitan

    setelah dilakukannya relokasi. Namun, terdapat beberapa regulasi yang membuat Pemerintah

    Kota terbatas untuk memberikan bantuan kompensasi yang sesuai dengan yang diinginkan

    Pemerintah Kota maupun warga terdampak. Pada tahun 2016, Pemerintah mengeluarkan

    Permendagri no 19 tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah,

    dimana pada peraturan tersebut Pemerintah tidak diperkenankan lagi memberikan hibah dalam

    bentuk apapun kepada masyarakat terdampak proyek khususnya yang berada di lokasi illegal

    (lahan Pemerintah). Penyampaian Pendapat Hukum dari Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur

    terlampir pada Lampiran 14.

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 6 - 3

    Sedangkan pada kondisi eksisting, salah satu Kelurahan terdampak di Kawasan

    tersebut belum pernah mendapatkan ganti rugi terhadap lahan yang mereka miliki. Oleh

    karenanya, Pemerintah Kota Samarinda tetap berupaya mencari solusi agar warga terdampak

    memperoleh kompensasi dengan mempertimbangkan pendapat dan harapan warga sesuai hasil

    kesepakatan bersama melalui proses sosialisasi dan negosiasi. Adapun mekanisme dan proses

    panjang yang dilakukan Pemerintah Kota Samarinda dalam kegiatan pemindahan (relokasi)

    warga terdampak dijelasakan pada sub-bab berikut.

    Berdasarkan identifikasi warga terdampak, kedua Kelurahan pada Kawasan Karang

    Mumus 1 Segmen perniagaan memiliki kasus yang berbeda. Kelurahan Dadimulya merupakan

    lahan ex relokasi pasca musibah kebakaran tahun 1994 dan 2013, lahan masih terdapat

    permukiman dengan tipikal bangunan non permanen, lahan kembali ditempati beberapa warga

    dengan status ilegal tanpa legalitas lahan berupa sertifikat. Menurut informasi dari pihak

    Kelurahan Dadimulya, warga yang bermukim di Bantaran Sungai dulunya sudah pernah

    direlokasi dan mendapatkan hibah, namun warga mengaku kembali bermukim sementara

    karena belum ada pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah setelah relokasi hingga saat

    ini. Oleh karena itu, warga bersedia meninggalkan lokasi kapanpun jika lokasi tersebut akan

    segera dilakukan pembangunan. Panjang rencana kegiatan di Kelurahan Dadimulya adalah

    ±200 meter dari jembatan perniagaan. Menurut data pengukuran dari PUPR, batas lahan

    sempadan sungai adalah 10 meter dari bibir sungai, dan jumlah warga terdampak di Kelurahan

    Dadimulya adalah sebanyak 21 KK.

    Sedangkan kondisi di Kelurahan Bandara, lahan merupakan lahan bebas permukiman,

    saat ini lahan hanya digunakan sebagai area parkir dan lapangan terbuka oleh warga setempat,

    panjang lahan yang telah bebas permukiman adalah 108 meter dari jembatan perniagaan.

    Sedangkan panjang rencana kegiatan di Kelurahan Bandara adalah ±200 meter dari jembatan

    perniagaan. Menurut data pengukuran dari PUPR, batas lahan sempadan sungai adalah 10

    meter dari bibir sungai, dan jumlah warga terdampak di Kelurahan Bandara adalah 24 KK.

    Untuk kronologi lebih rinci mulai dari awal proses relokasi hingga pembersihan lahan,

    dapat dilihat pada tabel berikut:

    6.1. Mekanisme Proses Pemindahan WTP

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 6 - 4

    Tabel 6.1. Rincian Mekanisme Proses relokasi Warga Terdampak Proyek

    No. Proses Waktu

    Pelaksanaan Bentuk Data (terlampir)

    1.

    Perencanaan Kegiatan Peningkatan

    Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan

    Perniagaan dan proses pengajuan lokasi

    ke Pusat (Kementerian PUPR dan KMP)

    September 2018 –

    Desember 2018

    Layout Perencanaan Kegiatan

    dan BA Persetujuan Pusat atas

    Rencana Kegiatan

    2.

    Identifikasi Status Lahan di lokasi

    perencanaan sekaligus pengajuan Advice

    Planning ke PUPR Kota Samarinda

    Awal Januari 2019

    Advice Planning (SKTR) dari

    Dinas PUPR Kota Samarinda

    Nomor 600/261/00.07 tanggal

    08 Februari 2019

    3. Pendataan Warga Terdampak Proyek

    (WTP) di lokasi kegiatan Skala Kawasan

    Awal Januari 2019

    – Februari 2019 Data WTP (manual form)

    4.

    Sosialisai awal terhadap WTP di

    Kelurahan Bandara terkait Kejelasan

    status lahan menurut warga terdampak,

    serta kesiapan warga dalam perencanaan

    kegiatan skala kawasan di Kelurahan

    Bandara.

    18 Desember 2018 BA Kegiatan Sosialisasi Awal

    5.

    Rapat bersama POKJA PKP dan Sekda

    Kota Samarinda terkait Persiapan

    Penanganan Kawasan Kumuh Segmen

    Perniagaan (persiapan relokasi)

    31 Januari 2019 Notulen Rapat dari Bappeda

    Kota Samarinda

    6.

    Rapat Lanjutan bersama Pokja PKP dan

    Sekda Kota Samarinda terkait Persiapan

    Penanganan Kawasan Kumuh Segmen

    Perniagaan (persiapan relokasi) dan

    pembahasan kompensasi yang diberikan

    kepada WTP

    13 Februari 2019 Notulen Rapat dari Bappeda

    Kota Samarinda

    7.

    Sosialisasi dan negosiasi kepada WTP

    Kelurahan Bandara dan Dadimulya

    tentang pemberian kompensasi terhadap

    WTP

    26 Februari 2019 BA dan Notulensi Sosialisasi

    tanggal

  • Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda

    Bab 6 - 5

    8.

    Terbitnya Surat Edaran yang

    ditandatangani oleh Sekda Kota

    Samarinda tentang Pengososngan Lahan

    di tepi Sungai Karang Mumus

    28 Februari 2019

    Surat Edaran No.

    050/0196/300.01 Tentang

    Pengososngan Lahan di tepi

    Sungai Karang Mumus

    9.

    Terbitnya Surat Edaran ke-2 tentang

    Kategori Penerima Kompensasi dan

    Mekanisme & Jadwal Relokasi

    Awal Maret 2019

    Surat Edaran Plh. Sekda Kota

    Samarinda no.

    612.12/0384/300.01 tentang

    Kategori Penerima

    Kompensasi dan Mekanisme

    & Jadwal Relokasi

    10. Pemberian Kompensasi kepada WTP

    Kelurahan Dadimulya 18 Maret 2019

    Data WTP penerima

    Kompensasi ditandatangani

    oleh Lurah Dadimulya dan

    Ketua RT 36 dan RT 37

    11.

    Rapat Kesepakatan bersama Pokja PKP

    dan Plh. Sekda Kota Samarinda tentang

    Kompensasi bagi WTP yang rumahnya

    hanya terpotong sebagian

    22 Maret 2019 BA Rapat

    12. Pemberian Kompensasi kepada WTP

    Kelurahan Bandara 22 Maret 2019

    Data WTP penerima

    Kompensasi ditandatangani

    oleh Lurah Bandara dan Ketua

    RT 11 dan RT 13

    13. Proses Pengosongan Lahan Secara

    Swadaya oleh WTP Kawasan Perniagaan

    Hingga 24 Maret

    2019 Dokumentasi

    14. Lahan Kawasan Perniagaan telah bersih

    dari bangunan 31 Maret 2019 -

    Proses kegiatan awal dari program Kotaku dimulai dari Perencanaan Kegiatan Peningkatan

    Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Perniagaan dengan pengajuan lokasi ke Pusat (Kementerian

    PUPR dan KMP). Setelah lokasi dan kegiatan disetujui, Pemkot Samarinda memulai identifikasi status

    lahan di lokasi perencanaan sekaligus pengajuan Advice Planning ke PUPR Kota Samarinda. Kemudian

    memulai pendataan Warga Terdampak Proyek (WTP) khususnya di lokasi Kegiatan Skala Kawasan

    Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan. Berikut dokumentasinya: