3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    1/47

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    2/47

    6ata laksana penyakit DM dengan komplikasi /lkus diabetik ter+okus pada

    tata laksana DM dengan menjaga keseimbangan kadar glukosa darah dalam

    memperlambat terjadinya komplikasi tata laksana luka serta memperbaiki dan

    menjaga keadaan umum termasuk status gi5i. 3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Diabetes Melitus

    a. Definisi

    Diabetes melitus merupakan kelainan metabolik yang memiliki karakter

    hiperglikemia kronik yang terjadi karena de+ek pada sekresi insulin aksi insulin atau

    keduanya. Hiperglikemia kronis pada DM akan disertai dengan kerusakan gangguan

    +ungsi beberapa organ tubuh khususnya mata ginjal sara+ jantung dan pembuluh

    darah. $ %

    b. Klasifikasi

    6abel 1 7lasi+ikasi DM menurut ,8978-4 (2011)

    2

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    3/47

    6ipe 1 Destruksi sel beta umumnya menjurus ke de+isiensi insulin absoluta. utoimun

    b. 4diopatik

    6ipe 2 :er ariasi mulai yang dominan resistensi insulin disertai de+isiensiinsulin relati+ sampai yang dominan de+ek sekresi insulin disertairesistensi insulin

    6ipe lain a. De+ek genetik +ungsi sel beta b. De+ek genetik kerja insulin". ,enyakit eksokrin pankreasd. 8ndokrinopatie. 7arena obat atau 5at kimia+. 4n+eksig. ebab imunolgi yang jarangh. indrom genetik lain yang berkaitan dengan DM

    Diabetes melitus gestasional

    . !e"ala klinis7eluhan khas pada DM yaitu; ,eningkatan pengeluaran urin (,oliuria)

    peningkatan rasa haus (,olidipsia) peningkatan rasa lapar (,oli+agia) penurunan

    berat badan yang tidak jelas penyebabnya. 7eluhan lain yang mungkin adalah

    badan terasa lemah sering kesemutan gatal gatal mata kabur*gangguan

    penglihatan dis+ungsi ereksi pria dan pruritus ul a pada !anita.

    #. Diagn$sis DMDiagnosis DM ditegakkan dengan mengadakan pemeriksaan kadar glukosa

    darah. /ntuk penentuan Diagnosis DM pemeriksaan glukosa darah yang

    dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa se"ara en5imatik dengan bahan darah

    plasma ena. ,enggunaan bahan darah utuh ( whole blood ) ena ataupun kapiler

    tetap dapat dipergunakan dengan memperhatikan angka angka kriteria diagnostik

    yang berbeda sesuai pembakuan WHO sedangkan untuk pemantauan hasil

    pengobatan dapat dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah kapiler. $

    Diagnosis DM juga dapat ditegakkan melalui "ara berikut; $

    1. 200 mg*d? (11 1 mmol*?).

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    4/47

    2. tau gejala klasik DM = glukosa plasma puasa >123 mg*d? ($ 0 mmol*?).

    ,uasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya % jam..

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    5/47

    pasien. ,erbaikan kesadaran pada DM usia lanjut sering lebih lambat dan

    memerlukan penga!asan yang lebih lama.

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    6/47

    + pabila ditemukan adanya polineuropati distal pera!atan kaki yang

    memadai akan menurunkan risiko amputasi.+ /ntuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan duloBetine antidepresan

    trisiklik atau gabapentin.+ emua penyandang diabetes yang disertai neuropati peri+er harus

    diberikan edukasi pera!atan kaki untuk mengurangi risiko ulkus kaki.

    /ntuk penatalaksanaan penyulit ini seringkali diperlukan kerja sama

    dengan bidang*disiplin ilmu lain.

    II.) Ulkus Diabetiku%a. Definisi

    /lkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir disertai

    kematian jaringan yang luas dan in asi+ kuman sapro+it. /lkus diabetikum adalah

    salah satu komplikasi kronik DM berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang

    dapat disertai adanya kematian jaringan setempat. 10

    ,ada pasien dengan ulkus diabetikum akibat mikroangiopatik disebut juga

    gangren panas karena !alaupun nekrosis daerah akral itu tampak merah dan

    terasa hangat oleh peradangan dan biasanya teraba pulsasi arteri di bagian distal.

    :iasanya terdapat ulkus diabetik pada telapak kaki. ,roses makroangiopati

    menyebabkan sumbatan pembuluh darah. ,roses makroangiopati menyebabkan

    sumbatan pembuluh darah yang akan memberikan gejala klinis ' , yaitu; 11

    1. Pain (nyeri)2. Paleness (kepu"atan)3. Paresthesia (parestesia dan kesemutan)4. Pulselessness (denyut nadi hilang)5. Paralysis (lumpuh)

    b. Klasifikasida berbagai ma"am klasi+ikasi kaki diabetes mulai dari yang sederhana

    seperti klasi+ikasi 8dmonds dari ing!s "ollege Hos#ital $ondon 7lasi+ikasi

    ?i erpool yang sedikit lebih ru!et sampai klasi+ikasi Wagner yang lebih terkait

    dengan pengelolaan kaki diabetes dan juga klasi+ikasi 6eBas yang lebih kompleks

    tetapi juga lebih menga"u kepada pengelolaan kaki diabetes. uatu klasi+ikasi

    mutakhir dianjurkan oleh %nternational Working &rou# on 'iabetic (oot

    6

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    7/47

    (7lasi+ikasi ,8D4 200 ). dapun klasi+ikasi kaki diabetes yang dapat diterima

    oleh semua pihak akan mempermudah para peneliti dalam membandingkan hasil

    penelitian dari berbagai tempat dimuka bumi. Dengan klasi+ikasi ,8D4 akan

    dapat ditentukan kelainan apa yang lebih dominan askular in+eksi atau

    neuropatik sehingga arah pengelolaan pun dapat tertuju dengan lebih baik.

    Misalnya suatu ulkus gangren dengan critical limb ischemia (, ) tentu lebih

    memerlukan tindakan untuk menge aluasi dan memperbaiki keadaan askularnya

    dahulu. ebaliknya kalau +aktor in+eksi menonjol (4#) tentu pemberian antibiotik

    harus adekuat. Demikian juga kalau +aktor mekanik yang dominan ( insensiti)e

    *oot 2) tentu koreksi untuk mengurangi tekanan plantar yang harus diutamakan.uatu klasi+ikasi lain yang juga sangat praktis dan sangat erat dengan

    pengelolaan adalah klasi+ikasi yang berdasar pada perjalanan alamiah kaki

    diabetes (8dmonds 200# 200');- tage 1 ; -ormal +oot- tage 2 ; High risk +oot- tage ; /l"erated +oot- tage # ; 4n+e"ted +oot- tage ' ; -e"roti" +oot- tage 3 ; /nsal able +oot

    7lasi+ikasi Wagner yang sampai saat ini masih banyak dipakai membagi ulkus

    diabetikum sebagai berikut;- 0 ; 7ulit intake*utuh- 1 ; 6ukak super+i"ial- 2 ; 6ukak daam (sampai tendo kulit)- ; 6ukak dalam dengan in+eksi- # ; 6ukak dengan gangren pada 1 2 jari kaku- ' ; 6ukak dengan gangren luas seluruh kaki

    edangkaan klasi+ikasi ?i erpool membagi ulkus diabetikum menjadi dua

    yaitu klasi+ikasi primer dan sekunder. Cang termasuk klasi+ikasi primer adalah

    askular neuropati dan neuroiskemik. edangkan yang termasuk klasi+ikasisekunder adalah tukak sederhana tanpa komplikasi dan tukak dengan komplikasi.

    7

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    8/47

    Tabel ). Klasifikasi Te-as

    Sta#iu% Tingkat1 ) *

    A 6anpa tukak atau pas"atukak kulitintak*utuh

    tulang

    ?ukasuper+i"ial

    tidak sampaitendon ataukapsul sendi

    ?uka sampaitendon ataukapsul sendi

    ?uka sampaitulang*sendi

    B Dengan infeksi/ Dengan iske%iaD Dengan infeksi #an iske%ia

    Tabel *. Klasifikasi PEDIS International Consensus on the Diabetic Foot ) *

    4mpairedPer+ussion

    1 -one2 , D = but not "riti"al

    @riti"al limb is"hemiai5e*E Btent in

    mm 2

    6issue ?oss*Depth

    1 uper+i"ial +ull thi"kness not deeper than dermis2 Deep ul"er belo! dermis in ol ing sub"utaneous

    stru"ture +as"ia mus"le or tendon ll subseEuent layers o+ the +oot in ol ed in"luding bone

    and or jointIn+e"tion 1 -o symptomps or sign o+ in+e"tion

    2 in+e"tion o+ skin and sub"utaneous tissue only erythema F2 "m or in+e"tion in ol ing sub"utaneous

    stru"ture(s). no systemi" sign(s) o+ in+lamatory response# in+e"tion !ith systemi" mani+estasion; +e er leu""o"ytosisshi+t to the le+t metaboli" instability hypotension a5otemia

    4mpairedSensation

    1 bsent2 ,resent

    8

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    9/47

    . Pat$genesis

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    10/47

    kematian jaringan yang selanjutnya timbul ulkus. ,eningkatan kadar

    +ibrinogen dan bertambahnya akti itas trombosit mengakibatkan tingginya

    agregasi sel darah merah sehingga sirkulasi darah menjadi lambat dan

    memudahkan terbentuknya trombosit pada dinding pembuluh darah yang akan

    mengganggu sirkulasi darah.

    ,ato+isiologi pada tingkat biomolekuler menyebabkan neuropati

    peri+er penyakit askuler peri+er dan penurunan sistem imunitas yang

    berakibat terganggunya proses penyembuhan luka. -europati peri+er pada

    penyakit DM dapat menimbulkan kerusakan pada serabut motorik sensoris

    dan autonom. 7erusakan serabut motoris dapat menimbulkan kelemahan otot

    atro+i otot de+ormitas (hammer toes "la! toes pes "a us pes planus halgusalgus kontraktur tendon "hilles) dan bersama dengan adanya neuropati

    memudahkan terbentuknya kalus. 7erusakan serabut sensoris yang terjadi

    akibat rusaknya serabut mielin mengakibatkan penurunan sensasi nyeri

    sehingga memudahkan terjadinya ulkus kaki. elain itu pada hiperglikemia

    terjadi de+ek metabolism pada sel s"h!an sehingga konduksi implus

    terganggu. 7aki yang tidak berasa akan berbahaya karena bila menginjak

    benda tajam tidak akan dirasa padahal telah timbul luka ditambah dengan

    mudahnya terjadi in+eksi. 7erusakan serabut autonom yang terjadi akibat

    dener asi simpatik menimbulkan kulit kering (anhidrosis) dan terbentuknya

    +isura kulit dan edema kaki.

    /lkus diabetikum terdiri dari ka itas sentral biasanya lebih besar

    dibanding pintu masuknya dikelilingi kalus keras dan tebal. ,embentukan

    ulkus berhubungan dengan hiperglikemia yang bere+ek terhadap sara+ peri+er

    kolagen keratin dan suplai askuler. Dengan adanya tekanan mekanik

    terbentuk keratin keras pada daerah kaki yang mengalami beban terbesar. -europati sensoris peri+er memungkinkan terjadinya trauma berulang

    mengakibatkan terjadinya kerusakan jaringan diba!ah area kalus. elanjutnya

    terbentuk ka itas yang membesar dan akhirnya ruptur sampai permukaan kulit

    menimbulkan ulkus. danya iskemia dan penyembuhan luka abnormal

    10

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    11/47

    manghalangi resolusi. Mikroorganisme yang masuk mengadakan kolonisasi

    didaerah ini. 7adar gula dalam darah yang meningkat menjadikan tempat

    perkembangan bakteri ditambah dengan gangguan pada +ungsi imun sehingga

    bakteria sulit dibersihkan dan in+eksi menyebar ke jaringan sekitarnya.

    #. Diagn$sis

    Ana%nesis

    namnesis yang dilakukan merupakan tahap a!al dari pengumpulan data

    yang diperlukan dalam menge aluai dan mengidenti+ikasi sebuah penyakit. ,ada

    anamnesis yang sangat penting adalah mengetahui apakah pasien mempunyai

    ri!ayat DM sejak lama.

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    12/47

    pasien. :entuk ulkus perlu digambarkan sepertiG tepi bau dasar ada atau

    tidak pus eksudat edema kalus kedalaman ulkus. 2

    ). ,alpasi

    7ulit yang kering serta pe"ah pe"ah mudah dibedakan dengan kulit yangsehat. Oklusi arteri akan menyebabkan perabaan dingin serta hilangnya

    pulsasi pada arteri yang terlibat. 7alus disekeliling ulkus akan terasa sebagai

    daerah yang tebal dan keras. Deskripsi ulkus harus jelas karena sangat

    mempengaruhi prognosis serta tindakan yang akan dilakukan. pabila pus

    tidak tampak maka penekanan pada daerah sekitar ulkus sangat penting untuk

    mengetahui ada tidaknya pus. 8ksplorasi dilakukan untuk melihat luasnya

    ka itas serta jaringan ba!ah kulit otot tendo serta tulang yang terlibat. 2

    *. ,emeriksaan ensorik ,ada penderita DM biasanya telah terjadi kerusakan neuropati sebelum

    tebentuknya ulkus. ehingga apabila pada inspeksi belum tampak adanya

    ulkus namun sudah ada neuropati sensorik maka proses pembentukan ulkus

    dapat di"egah. @aranya adalah dengan pemakaian nilon mono+ilamen 10

    gauge. /ji mono+ilamen merupakan pemeriksaan yang sangat sederhana dan

    "ukup sensiti+ untuk mendiagnosis pasien yang memiliki risiko terkena ulkus

    karena telah mengalami gangguan neuropati sensoris peri+er. Hasil tes

    dikatakan tidak normal apabila pasien tidak dapat merasakan sentuhan nilon

    mono+ilamen. :agian yang dilakukan pemeriksaan mono+ilamen adalah di sisi

    plantar (area metatarsal tumit dan dan di antara metatarsal dan tumit) dan sisi

    dorsal. 2

    . ,emeriksaan askuler Disamping gejala serta tanda adanya kelainan askuler perlu diperiksa dengan

    test askuler non in asi e yang meliputi pungukuran oksigen transkutaneus

    ankle bra"hial indeB ( :4) dan absolute toe systoli" pressure. :4 didapatdengan "ara membagi tekanan sistolik betis dengan tekanan sistolik lengan.

    pabila didapat angka yang abnormal perlu di"urigai adanya iskemia.

    rteriogra+i perlu dilakukan untuk memastikan terjadinya oklusi arteri.2. ,emeriksaan 9adiologis

    12

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    13/47

    ,emeriksaan radiologi akan dapat mengetahui apakah didapat gas subkutan

    benda asing serta adanya osteomielitis.

    Pe%eriksaan Penun"ang

    ,emeriksaan laboratorium , pemeriksaan darah rutin menunjukkan angka

    lekosit yang meningkat bila sudah terjadi in+eksi.

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    14/47

    6erapi +armakologis ini pada prinsipnya diberikan jika penerapan terapi non

    +armakologis yang telah dilakukan tidak dapat mengendalikan kadar glukosa

    darah sebagaimana yang diharapkan. 6erapi +armakologis yang diberikan

    adalah pemberian obat anti diabetes oral dan injeksi insulin. 6erdapat enam

    golongan obat anti diabetes oral yaitu; 1#

    1)

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    15/47

    dilakukan menggunakan irigasi luka "airan +isiolo+is ultrasoni" laser dan

    sebagainya dalam rangka untuk membersihkan jaringan nekrotik. Debridemen

    se"ara en5imatik dilakukan dengan pemberian en5im eksogen se"ara topikal pada

    permukaan lesi. 8n5im tersebut akan menghan"urkan residu residu protein .

    Debridemen autolitik terjadi se"ara alami apabila seseorang terkena luka. ,roses

    ini melibatkan makro+ag dan en5im proteolitik endogen yang se"ara alami akan

    melisiskan jaringan nekrotik. e"ara sintetis preparat hidrogel dan hydro"olloid

    dapat men"iptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi +agosit tubuh dan

    bertindak sebagai agent yang melisiskan jaringan nekrotik serta mema"u proses

    granulasi. Menghilangkan atau mengurangi tekanan beban (o++loading) .13

    2. ,era!atan ?uka,era!atan luka modern menekankan metode moist wound healing atau

    menjaga agar luka dalam keadaan lembab. ?ingkungan luka yg seimbang

    kelembabannya mem+asilitasi pertumbuhan sel dan proli+erasi kolagen didalam

    matrik non selular yg sehat. ?uka akan menjadi "epat sembuh apabila eksudat

    dapat dikontrol menjaga agar luka dalam keadaan lembab luka tidak lengket

    dengan bahan kompres terhindar dari in+eksi dan permeabel terhadap

    gas.6indakan dressing merupakan salah satu komponen penting dalam

    memper"epat penyembuhan lesi. ,rinsip dressing adalah bagaimana men"iptakan

    suasana dalam keadaan lembab sehingga dapat meminimalisasi trauma dan risiko

    operasi. da beberapa +aktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih

    dressing yang akan digunakan yaitu tipe ulkus ada atau tidaknya eksudat ada

    tidaknya in+eksi kondisi kulit sekitar dan biaya. da beberapa jenis dressing yang

    sering dipakai dalam pera!atan luka seperti; hydro"olloid hydrogel "al"ium

    alginate +oam kompres anti mikroba. 13

    . ,engendalian 4n+eksi,emberian antibitoka didasarkan pada hasil kultur kuman. ,ada in+eksi berat

    pemberian antibitoika diberikan selama 2 minggu atau lebih. ,ada beberapa

    penelitian menyebutkan bah!a bakteri yang dominan pada in+eksi ulkus diabetik

    diantaranya adalah s.aureus kemudian diikuti dengan streotococcus+

    sta#hylococcus koagulase negati)e+ ,nterococcus+ corynebacterium dan

    15

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    16/47

    #seudomonas . ,ada ulkus diabetika ringan atau sedang antibiotika yang diberikan

    di +okuskan pada patogen gram positi+. ,ada ulkus terin+eksi yang berat kuman

    lebih bersi+at polimikrobial (men"akup bakteri gram positi+ berbentuk "o""us

    gram negati+ berbentuk batang dan bakteri anaerob) antibiotika harus bersi+at

    broadspektrum diberikan se"ara injeksi. 13

    4. -kin &ra*t

    uatu tindakan penutupan luka dimana kulit dipindahkan dari lokasi donor

    dan ditrans+er ke lokasi resipien. 6erdapat dua ma"am skin gra+t yaitu *ull

    thickness dan s#lit thickness. kin gra+t merupakan salah satu "ara rekonstruksi

    dari de+ek kulit yang diakibatkan oleh berbagai hal. 6ujuan skin gra+t digunakan

    pada rekonstruksi setelah operasi pengangkatan keganasan kulit memper"epat

    penyembuhan luka men"egah kontraktur mengurangi lamanya pera!atan

    memperbaiki de+ek yang terjadi akibat eksisi tumor kulit menutup daerah kulit

    yang terkelupas dan menutup luka dimana kulit sekitarnya tidak "ukup

    menutupinya. elain itu skin gra+t juga digunakan untuk menutup ulkus kulit yang

    kronik dan sulit sembuh. 6erdapat +ase dari skin gra+t yaitu; imbibition+

    inosculation+ dan re)ascularization. ,ada +ase imbibition terjadi proses absorpsi

    nutrient ke dalam gra+t yang nantinya akan menjadi sumber nutrisi pada gra+t

    selam 2# #% jam pertama. Kase kedua yaitu inosculation yang merupakan prosesdimana pembuluh darah donor dan resipien saling berhubungan. elama kedua

    +ase ini gra+t saling menempel ke jaringan resipien dengan adanya deposisi

    +ibrosa pada permukaannya. ,ada +ase ketiga yaitu re)ascularization terjadi

    di+erensiasi dari pembuluh darah pada arteriola dan enula. 1

    '. 6indakan mputasi6indakan amputasi dilakukan bila dijumpai adanya gas gangren jaringan

    terin+eksi untuk menghentikan perluasan in+eksi mengangkat bagian kaki yang

    mengalami ulkus berulang. 7omplikasi berat dari in+eksi kaki pada pasien DM

    adalah +as"iitis nekrotika dan gas gangren. ,ada keadaan demikian diperlukan

    tindakan bedah emergensi berupa amputasi. mputasi bertujuan untuk

    menghilangkan kondisi patologis yang mengganggu +ungsi penyebab ke"a"atan

    atau menghilangkan penyebab yang didapat. 1

    16

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    17/47

    ,enanganan ulkus diabetik dapat dilakukan dalam beberapa tingkatan sesuai

    dengan pembagian menurut !anger yaitu; 13

    a. 6ingkat 0

    ,enanganan meliputi edukasi kepada pasien tentang alas kaki khusus dan

    pelengkap alas kaki yang dianjurkan. epatu atau sandal yang dibuat se"ara

    khusus dapat mengurangi tekanan yang terjadi. :ila pada kaki terdapat tulang

    yang menonjol atau adanya de+ormitas biasanya tidak dapat hanya diatasi

    dengan pengguna an alas kaki buatan umumnya memerlukan tindakan

    pemotongan tulang yang menonjol ( e ostectomy ) atau dengan pembenahan

    de+ormitas.

    b. 6ingkat 4

    Memerlukan debridemen jaringan nekrotik atau jaringan yang in+eksius

    pera!atan lokal luka dan pengurangan beban.

    ". 6ingkat 44

    Memerlukan debridemen antibiotik yang sesuai dengan hasil kultur

    pera!atan lokal luka dan teknik pengurangan beban yang lebih berarti.

    d. 6ingkat 444

    17

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    18/47

    Memerlukan debridemen jaringan yang sudah menjadi gangren amputasi

    sebagian imobilisasi yang lebih ketat dan pemberian antibiotik parenteral

    yang sesuai dengan kultur.

    e. 6ingkat 4

    ,ada tahap ini biasanya memerlukan tindakan amputasi sebagian atau

    amputasi seluruh kaki.

    g. E3aluasi Ulkus Diabetiku%

    ,rinsip dasar yang baik pengeolaan terhadap ulkus diabetikum adalah;

    1. 8 aluasi keadaan klinis luka dalamnya luka gambaran radiologi (benda

    asing osteomielitis adanya gas subkutis) lokasi biopsy askularisasi (non

    in asi e). ,engobatan ulkus sangat dipengaruhi oleh derajat dan dalamnya

    ulkus. Hati hati apabila menjumpai ulkus yang nampaknya ke"il dan dangkal

    karena kadang kadang hal tersebut hanya merupakan pun"ak dari gunung es

    dan pada pemeriksaan yang seksama penetrasi itu mungkin men"apai jaringan

    yang lebih dalam.2. ,engelolaan terhadap neuropati diabetik

    ,ada dasarnya pengelolaan neuropati diabeti" dilakukan dengan mengontrol

    gula darah dan pemberian obat obatan kausal dan simptomatik. ,engontrolan

    gula darah se"ara terus menerus dan pengobatan DM yang intensi+ akan

    menghambat progresiti+itas neuropati sebesar 30&.. 7ontrol metabolik

    6erjadinya aterosklerosis adalah akibat de+ek metabolik dan de+ek +isik.

    Kaktor resiko terjadinya aterosklerosis antara lain hiperglikemia

    hiperinsulinemia dislipidemia hipertensi obesitas hiperkoagulabilitas

    genetik dan merokok. emua +aktor resiko yang dapat diobati seharusnya

    18

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    19/47

    segera dikontrol dengan sebaik baiknya untuk menghambat proses terjadinya

    aterosklerosis lebih lanjut.

    #. Debridemen dan pembalutan,ada dasarnya terapi ulkus diabetikum sama dengan terapi lain yaitu

    mempersiapkan bed luka yang baik untuk menunjang tumbuhnya jaringan

    granulasi sehingga proses penyembuhan luka dapat terjadi. 7ita mengenalnya

    dengan preparasi bed luka. Harus diketahui bah!a tidak ada obat obatan

    topikal yang dapat menggantikan debridement yang baik dengan teknik yang

    benar dan proses penyembuhan luka selalu dimulai dari jaringan yang bersih.

    6ujuan dasar dari debridement adalah mengurangi kontaminasi pada luka

    untuk mengontrol dan men"egah in+eksi. ,emeriksaan kultur diperlukanterutama pada ulkus yang dalam dan diambil dari jaringan yang dalam.

    Diperlukan debridement yang optimal sampai nampak jaringan sehat dengan

    "ara membuang jaringan nekrotik. Debridemen yang tidak optimal akan

    menghambat penyembuhan ulkus. ,embalutan berguna untuk menjaga dan

    melindungi kelembaban jaringan perangsang penyembuhan luka melindungi

    dari suhu luar serta mudah dibuka tanpa rasa nyeri dan merusak luka. uasana

    lembab membuat suasana optimal untuk akselerasi penyembuhan dan

    mema"u pertumbuhan jaringan.'. :iakan kultur

    /ntuk menentukan bakteri penyebab in+eksi diperlukan kultur. ,engambilan

    bahan kultur dengan "ara s!ab tidak dianjurkan. Hasil kultur akan lebih

    diper"aya apabila pengambilan bahan dengan "ara curettage dari hasil ulkus

    setelah debridement.

    3. ntibiotika

    ,ada ulkus diabetika ringan*sedang antibiotika yang diberikan di+okuskan

    pada pathogen gram positi+. ,ada ulkus terin+eksi berat lebih bersi+at

    polimikrobial. ntibiotika harus bersi+at broads#ectrum dan diberikan se"ara

    injeksi.

    $. ,erbaikan sirkulasi

    19

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    20/47

    ,enderita DM mempunyai ke"enderungan untuk lebih mudah mengalami

    koagulasi dibandingkan yang bukan DM akibat adanya gangguan iskositas

    pada plasma de+ormibilitas eritrosit agregasi trombosit serta adanya

    peningkatan trogen dan +aktor Willbrand. Obat obat yang mempunyai e+ek

    reologik ben"y"lame pentoBy+ilin dapat memperbaiki eritrosit disamping

    mengurangi agregasi eritrosit pada trombosit.

    %. -on !eight bearing

    6indakan ini diperlukan karena umumnya kaki penderita tidak peka lagi

    terhadap rasa nyeri sehingga apabila dipakai berjalan maka akan

    menyebabkan luka bertambah besar dan dalam "ara terbaik untuk

    men"apainya dengan mempergunakan gips.. -utrisi

    Kaktor nutrisi merupakan salah satu +aktor yang berperan dalam penyembuhan

    luka. danya anemia dan hipoalbuminemia akan sangat berpengaruh terhadap

    proses penyembuhan. ,erlu dilakukan monitor kadar Hb dan albumin darah

    minimal satu minggu sekali. :esi itamin :12 asam +olat membantu sel

    darah memba!a oksigen ke jaringan. :esi juga merupakan suatu ko+aktor

    dalam sintesis kolagen sedangkan itamin @ dan 5in" penting untuk perbaikan

    jaringan. Lin" juga berperan dalam respon imun.

    4. K$%&likasi

    4n+eksi merupakan an"aman utama amputasi pada penderita ulkus diabetikum.

    4n+eksi super+i"ial di kulit apabila tidak segera ditangani dapat menembus jaringan di

    ba!ah kulit seperti tendon sendi dan tulang atau bahkan menjadi in+eksi sistemik.

    ,ada ulkus kaki terin+eksi dan kaki diabeti" terin+eksi (tanpa ulkus) harus dilakukan

    kultur dan sensiti+itas kuman. Hampir 2* pasien dengan ulkus kaki diabteik memberikan komplikasi osteomielitis. Osteomielitis yang tidak terdeteksi akan

    mempersulit penyembuhan ulkus.

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    21/47

    ke bagian ahli gi5i dan apabila diperlukan di konsultasikan kepada ahli +isioterapi

    agar proses penyembuhan bisa lebih maksimal. 1'

    BAB III

    ILUST5ASI KASUS

    IDENTITAS

    -ama pasien ; -y. -

    Ienis kelamin ; ,erempuan

    /mur ; # tahun

    lamat ; ,asir ialangMasuk 9 ; abtu 1 Desember 201'. ,ukul 1$.00 W4:

    ANAMNESIS (Aut$ana%nesis )

    KELUHAN UTAMA,

    :orok yang terasa semakin nyeri pada kaki kiri sejak 1 hari sebelum masuk

    rumah sakit

    5I6A7AT PEN7AKIT SEKA5AN!,

    2 bulan M9 pasien berobat ke ?abo Iaya dan memeriksakan gula darah

    se!aktu men"apai '13 mg*dl. ebelumnya pasien mengeluhkan sering buang air ke"il

    pada malam hari "epat merasa haus dan lapar terjadi penurunan berat badan dari 3'

    kg menjadi '' kg dan sering mengalami kesemutan dan kebas pada kakinya. Dan

    pasien baru mengetahui bah!a dirinya menderita diabetes mellitus 2 bulan ini.

    1 bulan M9 pasien menyadari bah!a ada luka pada jempol kaki kiri yang

    tidak diketahui penyebabnya karena terasa menggangu akhirnya pasien menjepitnya

    dengan jepitan kuku. -amun lama kelamaan kaki pasien mulai bengkak nyeri dan

    luka tersebut semakin luas hingga sampai kepunggung kaki kiri. khirnya pasien berobat ke 9 /D :angkinang dan diberi ma"am obat dan saat itu kadar gula darah

    se!aktu men"apai 12 mg*dl.

    1 minggu M9 luka yang sebelumnya sudah menjadi borok dan semakin

    membengkak nyeri berdenyut bernanah menghitam dan berbau busuk. ,asien juga

    21

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    22/47

    mengeluhkan adanya demam sejak timbulnya borok dan demam hilang timbul serta

    meningkat pada malam hari mual muntah pusing dan nyeri ulu hati. Dan 1 hari

    M9 borok terasa semakin nyeri dan akhirnya pasien diba!a oleh suaminya ke 4

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    23/47

    4nspeksi ; bentuk dinding dada dan gerakan dada simetris kiri dan

    kanan

    ,alpasi ; o"al +remitus sama kanan dan kiri

    ,erkusi ; sonor pada kedua paru

    uskultasi ; esi"uler ronki ( * ) !hee5ing ( * )

    Jantung ,

    4nspeksi ; iktus kordis tidak terlihat

    ,alpasi ; iktus kordis teraba diruang inter"ostal linea

    mid"la i"ularis sinistra

    ,erkusi; batas jantung kanan kiri dan pinggang jantung D:-

    • uskultasi ; bunyi jantung 4 44 reguler murmur ( ) gallop ( )

    Ab#$%en ,

    • 4nspeksi ; perut tampak datar

    • uskultasi ; bising usus (=) normal

    • ,alpasi ; nyeri tekan epigastrium (=)

    • ,erkusi ; timpani pada seluruh kuadran abdomen

    Ekstre%itas ,• 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau

    busuk (=) nyeri (=) eritema (=) dan edema (=)

    23

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    24/47

    PEME5IKSAAN PENUNJAN!,

    6anggal ,emeriksaan Hasil -ilai rujukan1 *12*201' Dara4 5utin

    He%$gl$bin ;8< 1*+1; gr=Leuk$sit );8> 2+11 %% *

    He%at$krit ) 8) *

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    25/47

    ?eukosit = -itrit,rotein

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    26/47

    ?im+osit 20 20 #0 &Monosit % 2 % &

    2 *12*201' Darah rutinHemoglobin 10 1 1% gr&?eukosit % ' 11 mmHematokrit 2 ' $ #$ &6rombosit ' 1'0 #'0 mm

    lbumin 2 ' ' ' 1 gr*dl0*12*201'

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    27/47

    10*1*2013

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    28/47

    $. ,oliuri (=)

    9b"e ti3e,

    7esadaran ; @omposmentis

    6ekanan darah; 120*$0 mmHg

    -adi ; %2B*menit

    uhu ; $ 3 o@

    ,erna+asan ; 22 B*menit

    Mata ; @ (=*=)

    bdomen ; nyeri tekan epigastrium (=)

    • 8kstremitas ; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki

    kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=) eritema (=) dan edema (=).,emeriksaan ?aboratorium 1 *12*201'

    Darah 9utin

    Hemoglobin , ;8< gr=?eukosit , );8> %% *

    Hematokrit , ) 8) =6rombosit ; #' mm

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    29/47

    BAB IC

    /ATATAN PE5KEMBAN!AN PEN7AKIT 09LL96 UP

    Hari Tanggal ) #ese%ber ) 12ubjekti+ • akit pada kaki dan terasa berdenyut.Obje"ti+ • 7esadaran; komposmenti+

    • 7/; tampak sakit sedang• 6D; 120*$0 mmHg• H9; 0B*menit• 99; 13B*menit• 6 ; $ 3 @• 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan

    punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri

    (=) eritema (=) edema (=)•

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    30/47

    • 6D; 100*%0 mmHg• H9; 10'B*menit• 99; 20B*menit• 6 ; 3 $ @• 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan

    punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)eritema (=) edema (=)

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    31/47

    ssesment DM tipe 2 = gangren diabetikum = sepsis = anemia = 4 7 =Osteomilitis dan terdapat gas gangren = hipoalbumin

    ,lan • 4 KD 9? 20 tpm• ,era!atan luka ganti erban 2B*sehari tiap pagi dan

    sore debridement• 4nj @e+triaBon 1 gr*4 *12 jam• 4nj 9anitidin 2' mg*4 *12 jam• Metronida5ol in+us*% jam• 6ramadol 200 mg drip*12 jam• ,ara"etamol tab '00 mg*% jam

    Hari Tanggal )* #ese%ber ) 12ubjekti+ • akit pada kaki dan terasa berdenyut.

    • Demam malam hariObjekti+ • 7esadaran; komposmenti+

    • 7/; tampak sakit sedang• 6D; 110*$0 mmHg• H9; $2B*menit• 99; 1%B*menit• 6 ; $ $ @

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    32/47

    ,lan • 4 KD 9? 20 tpm• ,era!atan luka ganti erban 2B*sehari tiap pagi dan

    sore debridement• 4nj @e+triaBon 1 gr*4 *12 jam• 4nj 9anitidin 2' mg*4 *12 jam• Metronida5ol in+us*% jam• 6ramadol 200 mg drip*12 jam• ,@6 in+us*12 jam• 9apid a"ting insulin; -o orapid B1 (%.%.%)

    Hari Tanggal ) #ese%ber ) 12ubjekti+ • akit pada kaki dan terasa berdenyut.

    • Demam malam hari• Mual

    Objekti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang•

    6D; 1 0* 0 mmHg• H9; 100B*menit• 99; 20B*menit• 6 ; $ # @

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    33/47

    • ,9@ 1 kantong

    Hari Tanggal )2 #ese%ber ) 12ubjekti+ • akit pada kaki dan terasa berdenyut.

    • akit kepala• Demam malam hari• Mual = muntah

    Objekti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang• 6D; 1 0* 0 mmHg• H9; 100B*menit• 99; 20B*menit• 6 ; $ # @

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    34/47

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    35/47

    • Metronida5ol in+us *% jam• 6ramadol 200 mg drip*12 jam• ,@6 in+us*12 jam• 9apid a"ting insulin ; -o orapid B1 (%.%.%)• ,9@ 1 kantong

    Hari Tanggal ); #ese%ber ) 12ubjekti+ • akit pada kaki dan terasa berdenyut.

    • Demam malam hari• Mual = muntah• -a+su makan menurun

    Objekti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang•

    6D; 1 0*%0 mmHg• H9; 3%B*menit• 99; 1%B*menit• 6 ; 3 2 @

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    36/47

    • -adi 30B*menit• 99 20B*menit• uhu $ 1 ° @

    • 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)edema (=)

    • ?aboratoriumHemoglobin ?eukosit ↓ Hematokrit ↓ 6rombosit N

    lbumin ↓ssesment DM tipe 2 = gangren diabetikum = sepsis = anemia = 4 7 =

    Osteomilitis = hipoalbumin,lan • 6irah baring

    • Diet M?• @ek darah rutin=albumin• 4 KD 9? 20 tpm• ,era!atan luka ganti erban 2B*sehari tiap pagi dan

    sore debridement• 4njeksi "e+triaBone 1 gr*4 *12 jam• 4njeksi ranitidine 2' mg*4 *12 jam• 4njeksi tramadol 200 mg*2# jam• 4njeksi metronida5ole '00 mg 4 *12 jam• 4njeksi ondansentron ' mg *12 jam• ,ara"etamol tab '00 mg*% jam•

    9apid a"ting insulin; -o orapid (%.%.%)

    Hari Tanggal * #ese%ber ) 12ubjekti+ • -yeri (=) berdenyut

    Obje"ti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang• 6D 1 0*%0 mmHg• -adi %0B*menit• 99 13B*menit• uhu 3 $P@

    • 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)edema (=)

    • ?aboratorium

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    37/47

    Osteomilitis = hipoalbumin,lan • ,era!atan luka ganti erban 2B*sehari tiap pagi dan

    sore debridement• 4 KD 9? 20 tpm• 4njeksi "e+triaBone 1 gr*4 *12 jam• 4njeksi ranitidine 2' mg*4 *12 jam• 4njeksi tramadol 200 mg*2# jam• 4njeksi metronida5ole '00 mg 4 *12 jam• ,ara"etamol tab '00 mg*% jam• 9apid a"ting insulin; -o orapid % % %• lbumin 1 +ls• @ek darah rutin=albumin

    Hari Tanggal *1 #ese%ber ) 12ubjekti+ • -yeri (=) berdenyut• Demam (=)• ?emas (=)• akit kepala (=)

    Obje"ti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang• 6D 1#0*%0 mmHg• -adi $%B*menit• 99 22B*menit• uhu $P@

    • 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)edema (=)

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    38/47

    • 9apid a"ting insulin;-o orapid % % % lbumin 1 +ls• @ek darah rutin=albumin

    Hari Tanggal 1 #ese%ber ) 12ubjekti+ • -yeri (=) berdenyut

    • Demam (=)• ?emas (=)• akit kepala (=)• -yeri ulu hati (=)

    Obje"ti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang• 6D 1 0* 0 mmHg•

    -adi %0B*menit• 99 1%B*menit• uhu 3 #P@

    • 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)edema (=)

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    39/47

    Obje"ti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang• 6D 130* 0 mmHg• -adi 100B*menit• 99 2#B*menit• uhu 3P@

    • 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)edema (=)

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    40/47

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    41/47

    • 4njeksi tramadol 200 mg *2# jam• 4njeksi metronida5ole '00 mg 4 *12 jam• Mi"ardis tab #0 mg*2# jam• ,ara"etamol tab '00 mg *% jam• 9apid a"ting insulin;-o orapid % % %

    Hari Tanggal 2 #ese%ber ) 12ubjekti+ • -yeri (=) berdenyut

    • ?emas (=)• akit kepala (=)• -yeri ulu hati (=)

    Obje"ti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang•

    6D 130*100 mmHg• -adi $%B*menit• 99 1%B*menit• uhu 3 # P@

    • 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)edema (=)

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    42/47

    • -yeri ulu hati (=)Obje"ti+ • 7esadaran; komposmenti+

    • 7/; tampak sakit sedang• 6D 1'0* 0 mmHg• -adi $%B*menit• 99 22B*menit• uhu 3 $ P@

    • 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)edema (=)

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    43/47

    edema (=)•

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    44/47

    osteomilitis dan hipertensi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis

    pemeriksaan +isik dan pemeriksaan penunjang.

    :erdasarkan anamnesis dari ri!ayat penyakit pasien didapatkan sebelumnya

    pasien mengeluhkan sering buang air ke"il "epat merasa haus dan lapar dan terjadi

    penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya yang merupakan gejala

    klasik DM. 1 bulan M9 pasien menyadari bah!a ada luka ke"il pada jempol kaki

    kiri yang tidak diketahui penyebabnya yang merupakan salah satu gejala yang dapat

    mendukung bah!a pada pasien mungkin telah terdapat komplikasi DM berupa

    neuropati sehingga pasien tidak menyadari apa penyebab dari luka tersebut hal ini

    juga didukung dari ri!ayat pasien yang sering mengalami kesemutan dan kebas pada

    kakinya. 7emudian pasien berobat ke dokter di ?abo Iaya dan didapatkan glukosadarah se!aktunya men"apai '13 mg*d? yang merupakan hiperglikemia dimana

    glukosa darah se!aktu > 200 mg*d?. Dari gejala dan hasil pemeriksaan gula darah

    pasien maka berdasarkan kriteria ,8978-4 2011 pasien dapat di diagnosis menderita

    DM dimana terdapat gejala klasik DM ( sering buang air ke"il "epat merasa haus

    dan lapar serta penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya) serta

    hasil pemeriksaan gula darah se!aktu > 200 mg*d?. alah satu +aktor risiko DM yang

    lainnya adalah memilik ri!ayat keluarga yang juga menderita DM yaitu adik

    kandung pasien.

    Dari pemeriksaan +isik ditemukan luka dengan ukuran 1#B3 "m ,ada

    pemeriksaan +isik ditemukan gangren pada punggung kaki kiri dan borok pada jari 4

    (jempol) kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=) eritema (=) edema (=) dan pada

    pemeriksaan penunjang didapatkan leukositosis dan anemia serta hiperglikemia. Hal

    ini menunjukkan bah!a pada pasien telah terjadi komplikasi kronis dari DM. dapun

    ulkus pada pasien ini merupakan ulkus grade 4 menurut klasi+ikasi Wagner yaitu

    telah terjadi tukak dengan gangren pada 1 2 jari kaki. Dari pemeriksaan +isik jugadidapatkan konjungti a pasien anemis dimana pada pemeriksaan laboratorium Hb

    pasien % $ g*d? yang menunjukkan bah!a pasien mengalami anemia. Dan juga

    didapatkan leukositosis hipertermi takikardi dan takipnu yang menunjukan pasien

    44

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    45/47

    mengalami sepsis dan terjadi hipoalbumin. 6ekanan darah pasien selama pera!atan di

    9 men"apai 130*100 mmHg yang menunjukan terjadi hipertensi.,enatalaksanaan pada kasus ini adalah mengatasi komplikasi dari ulkus

    diabetikum agar luka (borok) tidak menyebabkan in+eksi lebih lanjut. ,asien inidiberikan terapi injeksi antibiotik @e+triaBone 1 gram per 12 jam dan Metronida5ole

    in+us per % jam. 7emudian terapi yang diberikan untuk rasa nyeri diberikan injeksi

    tramadol 200 mg per 2# jam atau injeksi ketorolak per % jam. Dan juga dilakukan

    tindakan debridement 2 kali sehari. 6erapi untuk Diabetes melitus diberikan rapid

    a"ting insulin; -o orapid (% % %) untuk mengontrol kadar gula darah. /ntuk

    mengatasi anemia diberikan 2 kantong ,9@ dan untuk hipoalbumin diberikan 2 +ls

    albumin dan untuk hipertensi diberikan kombinasi dari mi"ardis (telmisartan) tablet

    %0 mg per 2# jam. Dan pada pemeriksaan rontgen terdapat osteomilitis yang akhirnya

    dikonsulkan kepada dokter spesialis bedah. Oleh dokter spesialis bedah diren"anakan

    untuk dilakukan amputasi. -amun pasien diminta untuk diperbaiki dulu keadaan

    umumnya sebelum di operasi dan diminta untuk dikonsulkan ulang. Dan setelah

    beberapa hari keadaan pasien mulai membaik lalu dilakukan amputasi pada tanggal '

    januari 2013 di jari pedis 4 sinistra.

    elama pera!atan (debridement) dan setelah amputasi

    45

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    46/47

    DA0TA5 PUSTAKA

    46

  • 8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul

    47/47

    1. Ia anbakht M. Karid . te+eh M. Hamid 9.:. Counes I.-. 2012Health 9elated Quality o+ ?i+e in ,atients !ith 6ype 2 Diabetes Mellitusin 4ran; -ational ur ey. 'iabetes /ournal . $(%);1

    2. WHO Diabetes. (201 ). ailable +rom;

    http;**!!!.!ho.int*media"entre*+a"tsheets*+s 12*en* R ""essed 20eptember 201#S

    . nani . ri /. ,raba