Upload
rc-ria-chairul
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
1/47
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
2/47
6ata laksana penyakit DM dengan komplikasi /lkus diabetik ter+okus pada
tata laksana DM dengan menjaga keseimbangan kadar glukosa darah dalam
memperlambat terjadinya komplikasi tata laksana luka serta memperbaiki dan
menjaga keadaan umum termasuk status gi5i. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Diabetes Melitus
a. Definisi
Diabetes melitus merupakan kelainan metabolik yang memiliki karakter
hiperglikemia kronik yang terjadi karena de+ek pada sekresi insulin aksi insulin atau
keduanya. Hiperglikemia kronis pada DM akan disertai dengan kerusakan gangguan
+ungsi beberapa organ tubuh khususnya mata ginjal sara+ jantung dan pembuluh
darah. $ %
b. Klasifikasi
6abel 1 7lasi+ikasi DM menurut ,8978-4 (2011)
2
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
3/47
6ipe 1 Destruksi sel beta umumnya menjurus ke de+isiensi insulin absoluta. utoimun
b. 4diopatik
6ipe 2 :er ariasi mulai yang dominan resistensi insulin disertai de+isiensiinsulin relati+ sampai yang dominan de+ek sekresi insulin disertairesistensi insulin
6ipe lain a. De+ek genetik +ungsi sel beta b. De+ek genetik kerja insulin". ,enyakit eksokrin pankreasd. 8ndokrinopatie. 7arena obat atau 5at kimia+. 4n+eksig. ebab imunolgi yang jarangh. indrom genetik lain yang berkaitan dengan DM
Diabetes melitus gestasional
. !e"ala klinis7eluhan khas pada DM yaitu; ,eningkatan pengeluaran urin (,oliuria)
peningkatan rasa haus (,olidipsia) peningkatan rasa lapar (,oli+agia) penurunan
berat badan yang tidak jelas penyebabnya. 7eluhan lain yang mungkin adalah
badan terasa lemah sering kesemutan gatal gatal mata kabur*gangguan
penglihatan dis+ungsi ereksi pria dan pruritus ul a pada !anita.
#. Diagn$sis DMDiagnosis DM ditegakkan dengan mengadakan pemeriksaan kadar glukosa
darah. /ntuk penentuan Diagnosis DM pemeriksaan glukosa darah yang
dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa se"ara en5imatik dengan bahan darah
plasma ena. ,enggunaan bahan darah utuh ( whole blood ) ena ataupun kapiler
tetap dapat dipergunakan dengan memperhatikan angka angka kriteria diagnostik
yang berbeda sesuai pembakuan WHO sedangkan untuk pemantauan hasil
pengobatan dapat dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah kapiler. $
Diagnosis DM juga dapat ditegakkan melalui "ara berikut; $
1. 200 mg*d? (11 1 mmol*?).
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
4/47
2. tau gejala klasik DM = glukosa plasma puasa >123 mg*d? ($ 0 mmol*?).
,uasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya % jam..
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
5/47
pasien. ,erbaikan kesadaran pada DM usia lanjut sering lebih lambat dan
memerlukan penga!asan yang lebih lama.
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
6/47
+ pabila ditemukan adanya polineuropati distal pera!atan kaki yang
memadai akan menurunkan risiko amputasi.+ /ntuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan duloBetine antidepresan
trisiklik atau gabapentin.+ emua penyandang diabetes yang disertai neuropati peri+er harus
diberikan edukasi pera!atan kaki untuk mengurangi risiko ulkus kaki.
/ntuk penatalaksanaan penyulit ini seringkali diperlukan kerja sama
dengan bidang*disiplin ilmu lain.
II.) Ulkus Diabetiku%a. Definisi
/lkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir disertai
kematian jaringan yang luas dan in asi+ kuman sapro+it. /lkus diabetikum adalah
salah satu komplikasi kronik DM berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang
dapat disertai adanya kematian jaringan setempat. 10
,ada pasien dengan ulkus diabetikum akibat mikroangiopatik disebut juga
gangren panas karena !alaupun nekrosis daerah akral itu tampak merah dan
terasa hangat oleh peradangan dan biasanya teraba pulsasi arteri di bagian distal.
:iasanya terdapat ulkus diabetik pada telapak kaki. ,roses makroangiopati
menyebabkan sumbatan pembuluh darah. ,roses makroangiopati menyebabkan
sumbatan pembuluh darah yang akan memberikan gejala klinis ' , yaitu; 11
1. Pain (nyeri)2. Paleness (kepu"atan)3. Paresthesia (parestesia dan kesemutan)4. Pulselessness (denyut nadi hilang)5. Paralysis (lumpuh)
b. Klasifikasida berbagai ma"am klasi+ikasi kaki diabetes mulai dari yang sederhana
seperti klasi+ikasi 8dmonds dari ing!s "ollege Hos#ital $ondon 7lasi+ikasi
?i erpool yang sedikit lebih ru!et sampai klasi+ikasi Wagner yang lebih terkait
dengan pengelolaan kaki diabetes dan juga klasi+ikasi 6eBas yang lebih kompleks
tetapi juga lebih menga"u kepada pengelolaan kaki diabetes. uatu klasi+ikasi
mutakhir dianjurkan oleh %nternational Working &rou# on 'iabetic (oot
6
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
7/47
(7lasi+ikasi ,8D4 200 ). dapun klasi+ikasi kaki diabetes yang dapat diterima
oleh semua pihak akan mempermudah para peneliti dalam membandingkan hasil
penelitian dari berbagai tempat dimuka bumi. Dengan klasi+ikasi ,8D4 akan
dapat ditentukan kelainan apa yang lebih dominan askular in+eksi atau
neuropatik sehingga arah pengelolaan pun dapat tertuju dengan lebih baik.
Misalnya suatu ulkus gangren dengan critical limb ischemia (, ) tentu lebih
memerlukan tindakan untuk menge aluasi dan memperbaiki keadaan askularnya
dahulu. ebaliknya kalau +aktor in+eksi menonjol (4#) tentu pemberian antibiotik
harus adekuat. Demikian juga kalau +aktor mekanik yang dominan ( insensiti)e
*oot 2) tentu koreksi untuk mengurangi tekanan plantar yang harus diutamakan.uatu klasi+ikasi lain yang juga sangat praktis dan sangat erat dengan
pengelolaan adalah klasi+ikasi yang berdasar pada perjalanan alamiah kaki
diabetes (8dmonds 200# 200');- tage 1 ; -ormal +oot- tage 2 ; High risk +oot- tage ; /l"erated +oot- tage # ; 4n+e"ted +oot- tage ' ; -e"roti" +oot- tage 3 ; /nsal able +oot
7lasi+ikasi Wagner yang sampai saat ini masih banyak dipakai membagi ulkus
diabetikum sebagai berikut;- 0 ; 7ulit intake*utuh- 1 ; 6ukak super+i"ial- 2 ; 6ukak daam (sampai tendo kulit)- ; 6ukak dalam dengan in+eksi- # ; 6ukak dengan gangren pada 1 2 jari kaku- ' ; 6ukak dengan gangren luas seluruh kaki
edangkaan klasi+ikasi ?i erpool membagi ulkus diabetikum menjadi dua
yaitu klasi+ikasi primer dan sekunder. Cang termasuk klasi+ikasi primer adalah
askular neuropati dan neuroiskemik. edangkan yang termasuk klasi+ikasisekunder adalah tukak sederhana tanpa komplikasi dan tukak dengan komplikasi.
7
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
8/47
Tabel ). Klasifikasi Te-as
Sta#iu% Tingkat1 ) *
A 6anpa tukak atau pas"atukak kulitintak*utuh
tulang
?ukasuper+i"ial
tidak sampaitendon ataukapsul sendi
?uka sampaitendon ataukapsul sendi
?uka sampaitulang*sendi
B Dengan infeksi/ Dengan iske%iaD Dengan infeksi #an iske%ia
Tabel *. Klasifikasi PEDIS International Consensus on the Diabetic Foot ) *
4mpairedPer+ussion
1 -one2 , D = but not "riti"al
@riti"al limb is"hemiai5e*E Btent in
mm 2
6issue ?oss*Depth
1 uper+i"ial +ull thi"kness not deeper than dermis2 Deep ul"er belo! dermis in ol ing sub"utaneous
stru"ture +as"ia mus"le or tendon ll subseEuent layers o+ the +oot in ol ed in"luding bone
and or jointIn+e"tion 1 -o symptomps or sign o+ in+e"tion
2 in+e"tion o+ skin and sub"utaneous tissue only erythema F2 "m or in+e"tion in ol ing sub"utaneous
stru"ture(s). no systemi" sign(s) o+ in+lamatory response# in+e"tion !ith systemi" mani+estasion; +e er leu""o"ytosisshi+t to the le+t metaboli" instability hypotension a5otemia
4mpairedSensation
1 bsent2 ,resent
8
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
9/47
. Pat$genesis
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
10/47
kematian jaringan yang selanjutnya timbul ulkus. ,eningkatan kadar
+ibrinogen dan bertambahnya akti itas trombosit mengakibatkan tingginya
agregasi sel darah merah sehingga sirkulasi darah menjadi lambat dan
memudahkan terbentuknya trombosit pada dinding pembuluh darah yang akan
mengganggu sirkulasi darah.
,ato+isiologi pada tingkat biomolekuler menyebabkan neuropati
peri+er penyakit askuler peri+er dan penurunan sistem imunitas yang
berakibat terganggunya proses penyembuhan luka. -europati peri+er pada
penyakit DM dapat menimbulkan kerusakan pada serabut motorik sensoris
dan autonom. 7erusakan serabut motoris dapat menimbulkan kelemahan otot
atro+i otot de+ormitas (hammer toes "la! toes pes "a us pes planus halgusalgus kontraktur tendon "hilles) dan bersama dengan adanya neuropati
memudahkan terbentuknya kalus. 7erusakan serabut sensoris yang terjadi
akibat rusaknya serabut mielin mengakibatkan penurunan sensasi nyeri
sehingga memudahkan terjadinya ulkus kaki. elain itu pada hiperglikemia
terjadi de+ek metabolism pada sel s"h!an sehingga konduksi implus
terganggu. 7aki yang tidak berasa akan berbahaya karena bila menginjak
benda tajam tidak akan dirasa padahal telah timbul luka ditambah dengan
mudahnya terjadi in+eksi. 7erusakan serabut autonom yang terjadi akibat
dener asi simpatik menimbulkan kulit kering (anhidrosis) dan terbentuknya
+isura kulit dan edema kaki.
/lkus diabetikum terdiri dari ka itas sentral biasanya lebih besar
dibanding pintu masuknya dikelilingi kalus keras dan tebal. ,embentukan
ulkus berhubungan dengan hiperglikemia yang bere+ek terhadap sara+ peri+er
kolagen keratin dan suplai askuler. Dengan adanya tekanan mekanik
terbentuk keratin keras pada daerah kaki yang mengalami beban terbesar. -europati sensoris peri+er memungkinkan terjadinya trauma berulang
mengakibatkan terjadinya kerusakan jaringan diba!ah area kalus. elanjutnya
terbentuk ka itas yang membesar dan akhirnya ruptur sampai permukaan kulit
menimbulkan ulkus. danya iskemia dan penyembuhan luka abnormal
10
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
11/47
manghalangi resolusi. Mikroorganisme yang masuk mengadakan kolonisasi
didaerah ini. 7adar gula dalam darah yang meningkat menjadikan tempat
perkembangan bakteri ditambah dengan gangguan pada +ungsi imun sehingga
bakteria sulit dibersihkan dan in+eksi menyebar ke jaringan sekitarnya.
#. Diagn$sis
Ana%nesis
namnesis yang dilakukan merupakan tahap a!al dari pengumpulan data
yang diperlukan dalam menge aluai dan mengidenti+ikasi sebuah penyakit. ,ada
anamnesis yang sangat penting adalah mengetahui apakah pasien mempunyai
ri!ayat DM sejak lama.
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
12/47
pasien. :entuk ulkus perlu digambarkan sepertiG tepi bau dasar ada atau
tidak pus eksudat edema kalus kedalaman ulkus. 2
). ,alpasi
7ulit yang kering serta pe"ah pe"ah mudah dibedakan dengan kulit yangsehat. Oklusi arteri akan menyebabkan perabaan dingin serta hilangnya
pulsasi pada arteri yang terlibat. 7alus disekeliling ulkus akan terasa sebagai
daerah yang tebal dan keras. Deskripsi ulkus harus jelas karena sangat
mempengaruhi prognosis serta tindakan yang akan dilakukan. pabila pus
tidak tampak maka penekanan pada daerah sekitar ulkus sangat penting untuk
mengetahui ada tidaknya pus. 8ksplorasi dilakukan untuk melihat luasnya
ka itas serta jaringan ba!ah kulit otot tendo serta tulang yang terlibat. 2
*. ,emeriksaan ensorik ,ada penderita DM biasanya telah terjadi kerusakan neuropati sebelum
tebentuknya ulkus. ehingga apabila pada inspeksi belum tampak adanya
ulkus namun sudah ada neuropati sensorik maka proses pembentukan ulkus
dapat di"egah. @aranya adalah dengan pemakaian nilon mono+ilamen 10
gauge. /ji mono+ilamen merupakan pemeriksaan yang sangat sederhana dan
"ukup sensiti+ untuk mendiagnosis pasien yang memiliki risiko terkena ulkus
karena telah mengalami gangguan neuropati sensoris peri+er. Hasil tes
dikatakan tidak normal apabila pasien tidak dapat merasakan sentuhan nilon
mono+ilamen. :agian yang dilakukan pemeriksaan mono+ilamen adalah di sisi
plantar (area metatarsal tumit dan dan di antara metatarsal dan tumit) dan sisi
dorsal. 2
. ,emeriksaan askuler Disamping gejala serta tanda adanya kelainan askuler perlu diperiksa dengan
test askuler non in asi e yang meliputi pungukuran oksigen transkutaneus
ankle bra"hial indeB ( :4) dan absolute toe systoli" pressure. :4 didapatdengan "ara membagi tekanan sistolik betis dengan tekanan sistolik lengan.
pabila didapat angka yang abnormal perlu di"urigai adanya iskemia.
rteriogra+i perlu dilakukan untuk memastikan terjadinya oklusi arteri.2. ,emeriksaan 9adiologis
12
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
13/47
,emeriksaan radiologi akan dapat mengetahui apakah didapat gas subkutan
benda asing serta adanya osteomielitis.
Pe%eriksaan Penun"ang
,emeriksaan laboratorium , pemeriksaan darah rutin menunjukkan angka
lekosit yang meningkat bila sudah terjadi in+eksi.
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
14/47
6erapi +armakologis ini pada prinsipnya diberikan jika penerapan terapi non
+armakologis yang telah dilakukan tidak dapat mengendalikan kadar glukosa
darah sebagaimana yang diharapkan. 6erapi +armakologis yang diberikan
adalah pemberian obat anti diabetes oral dan injeksi insulin. 6erdapat enam
golongan obat anti diabetes oral yaitu; 1#
1)
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
15/47
dilakukan menggunakan irigasi luka "airan +isiolo+is ultrasoni" laser dan
sebagainya dalam rangka untuk membersihkan jaringan nekrotik. Debridemen
se"ara en5imatik dilakukan dengan pemberian en5im eksogen se"ara topikal pada
permukaan lesi. 8n5im tersebut akan menghan"urkan residu residu protein .
Debridemen autolitik terjadi se"ara alami apabila seseorang terkena luka. ,roses
ini melibatkan makro+ag dan en5im proteolitik endogen yang se"ara alami akan
melisiskan jaringan nekrotik. e"ara sintetis preparat hidrogel dan hydro"olloid
dapat men"iptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi +agosit tubuh dan
bertindak sebagai agent yang melisiskan jaringan nekrotik serta mema"u proses
granulasi. Menghilangkan atau mengurangi tekanan beban (o++loading) .13
2. ,era!atan ?uka,era!atan luka modern menekankan metode moist wound healing atau
menjaga agar luka dalam keadaan lembab. ?ingkungan luka yg seimbang
kelembabannya mem+asilitasi pertumbuhan sel dan proli+erasi kolagen didalam
matrik non selular yg sehat. ?uka akan menjadi "epat sembuh apabila eksudat
dapat dikontrol menjaga agar luka dalam keadaan lembab luka tidak lengket
dengan bahan kompres terhindar dari in+eksi dan permeabel terhadap
gas.6indakan dressing merupakan salah satu komponen penting dalam
memper"epat penyembuhan lesi. ,rinsip dressing adalah bagaimana men"iptakan
suasana dalam keadaan lembab sehingga dapat meminimalisasi trauma dan risiko
operasi. da beberapa +aktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih
dressing yang akan digunakan yaitu tipe ulkus ada atau tidaknya eksudat ada
tidaknya in+eksi kondisi kulit sekitar dan biaya. da beberapa jenis dressing yang
sering dipakai dalam pera!atan luka seperti; hydro"olloid hydrogel "al"ium
alginate +oam kompres anti mikroba. 13
. ,engendalian 4n+eksi,emberian antibitoka didasarkan pada hasil kultur kuman. ,ada in+eksi berat
pemberian antibitoika diberikan selama 2 minggu atau lebih. ,ada beberapa
penelitian menyebutkan bah!a bakteri yang dominan pada in+eksi ulkus diabetik
diantaranya adalah s.aureus kemudian diikuti dengan streotococcus+
sta#hylococcus koagulase negati)e+ ,nterococcus+ corynebacterium dan
15
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
16/47
#seudomonas . ,ada ulkus diabetika ringan atau sedang antibiotika yang diberikan
di +okuskan pada patogen gram positi+. ,ada ulkus terin+eksi yang berat kuman
lebih bersi+at polimikrobial (men"akup bakteri gram positi+ berbentuk "o""us
gram negati+ berbentuk batang dan bakteri anaerob) antibiotika harus bersi+at
broadspektrum diberikan se"ara injeksi. 13
4. -kin &ra*t
uatu tindakan penutupan luka dimana kulit dipindahkan dari lokasi donor
dan ditrans+er ke lokasi resipien. 6erdapat dua ma"am skin gra+t yaitu *ull
thickness dan s#lit thickness. kin gra+t merupakan salah satu "ara rekonstruksi
dari de+ek kulit yang diakibatkan oleh berbagai hal. 6ujuan skin gra+t digunakan
pada rekonstruksi setelah operasi pengangkatan keganasan kulit memper"epat
penyembuhan luka men"egah kontraktur mengurangi lamanya pera!atan
memperbaiki de+ek yang terjadi akibat eksisi tumor kulit menutup daerah kulit
yang terkelupas dan menutup luka dimana kulit sekitarnya tidak "ukup
menutupinya. elain itu skin gra+t juga digunakan untuk menutup ulkus kulit yang
kronik dan sulit sembuh. 6erdapat +ase dari skin gra+t yaitu; imbibition+
inosculation+ dan re)ascularization. ,ada +ase imbibition terjadi proses absorpsi
nutrient ke dalam gra+t yang nantinya akan menjadi sumber nutrisi pada gra+t
selam 2# #% jam pertama. Kase kedua yaitu inosculation yang merupakan prosesdimana pembuluh darah donor dan resipien saling berhubungan. elama kedua
+ase ini gra+t saling menempel ke jaringan resipien dengan adanya deposisi
+ibrosa pada permukaannya. ,ada +ase ketiga yaitu re)ascularization terjadi
di+erensiasi dari pembuluh darah pada arteriola dan enula. 1
'. 6indakan mputasi6indakan amputasi dilakukan bila dijumpai adanya gas gangren jaringan
terin+eksi untuk menghentikan perluasan in+eksi mengangkat bagian kaki yang
mengalami ulkus berulang. 7omplikasi berat dari in+eksi kaki pada pasien DM
adalah +as"iitis nekrotika dan gas gangren. ,ada keadaan demikian diperlukan
tindakan bedah emergensi berupa amputasi. mputasi bertujuan untuk
menghilangkan kondisi patologis yang mengganggu +ungsi penyebab ke"a"atan
atau menghilangkan penyebab yang didapat. 1
16
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
17/47
,enanganan ulkus diabetik dapat dilakukan dalam beberapa tingkatan sesuai
dengan pembagian menurut !anger yaitu; 13
a. 6ingkat 0
,enanganan meliputi edukasi kepada pasien tentang alas kaki khusus dan
pelengkap alas kaki yang dianjurkan. epatu atau sandal yang dibuat se"ara
khusus dapat mengurangi tekanan yang terjadi. :ila pada kaki terdapat tulang
yang menonjol atau adanya de+ormitas biasanya tidak dapat hanya diatasi
dengan pengguna an alas kaki buatan umumnya memerlukan tindakan
pemotongan tulang yang menonjol ( e ostectomy ) atau dengan pembenahan
de+ormitas.
b. 6ingkat 4
Memerlukan debridemen jaringan nekrotik atau jaringan yang in+eksius
pera!atan lokal luka dan pengurangan beban.
". 6ingkat 44
Memerlukan debridemen antibiotik yang sesuai dengan hasil kultur
pera!atan lokal luka dan teknik pengurangan beban yang lebih berarti.
d. 6ingkat 444
17
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
18/47
Memerlukan debridemen jaringan yang sudah menjadi gangren amputasi
sebagian imobilisasi yang lebih ketat dan pemberian antibiotik parenteral
yang sesuai dengan kultur.
e. 6ingkat 4
,ada tahap ini biasanya memerlukan tindakan amputasi sebagian atau
amputasi seluruh kaki.
g. E3aluasi Ulkus Diabetiku%
,rinsip dasar yang baik pengeolaan terhadap ulkus diabetikum adalah;
1. 8 aluasi keadaan klinis luka dalamnya luka gambaran radiologi (benda
asing osteomielitis adanya gas subkutis) lokasi biopsy askularisasi (non
in asi e). ,engobatan ulkus sangat dipengaruhi oleh derajat dan dalamnya
ulkus. Hati hati apabila menjumpai ulkus yang nampaknya ke"il dan dangkal
karena kadang kadang hal tersebut hanya merupakan pun"ak dari gunung es
dan pada pemeriksaan yang seksama penetrasi itu mungkin men"apai jaringan
yang lebih dalam.2. ,engelolaan terhadap neuropati diabetik
,ada dasarnya pengelolaan neuropati diabeti" dilakukan dengan mengontrol
gula darah dan pemberian obat obatan kausal dan simptomatik. ,engontrolan
gula darah se"ara terus menerus dan pengobatan DM yang intensi+ akan
menghambat progresiti+itas neuropati sebesar 30&.. 7ontrol metabolik
6erjadinya aterosklerosis adalah akibat de+ek metabolik dan de+ek +isik.
Kaktor resiko terjadinya aterosklerosis antara lain hiperglikemia
hiperinsulinemia dislipidemia hipertensi obesitas hiperkoagulabilitas
genetik dan merokok. emua +aktor resiko yang dapat diobati seharusnya
18
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
19/47
segera dikontrol dengan sebaik baiknya untuk menghambat proses terjadinya
aterosklerosis lebih lanjut.
#. Debridemen dan pembalutan,ada dasarnya terapi ulkus diabetikum sama dengan terapi lain yaitu
mempersiapkan bed luka yang baik untuk menunjang tumbuhnya jaringan
granulasi sehingga proses penyembuhan luka dapat terjadi. 7ita mengenalnya
dengan preparasi bed luka. Harus diketahui bah!a tidak ada obat obatan
topikal yang dapat menggantikan debridement yang baik dengan teknik yang
benar dan proses penyembuhan luka selalu dimulai dari jaringan yang bersih.
6ujuan dasar dari debridement adalah mengurangi kontaminasi pada luka
untuk mengontrol dan men"egah in+eksi. ,emeriksaan kultur diperlukanterutama pada ulkus yang dalam dan diambil dari jaringan yang dalam.
Diperlukan debridement yang optimal sampai nampak jaringan sehat dengan
"ara membuang jaringan nekrotik. Debridemen yang tidak optimal akan
menghambat penyembuhan ulkus. ,embalutan berguna untuk menjaga dan
melindungi kelembaban jaringan perangsang penyembuhan luka melindungi
dari suhu luar serta mudah dibuka tanpa rasa nyeri dan merusak luka. uasana
lembab membuat suasana optimal untuk akselerasi penyembuhan dan
mema"u pertumbuhan jaringan.'. :iakan kultur
/ntuk menentukan bakteri penyebab in+eksi diperlukan kultur. ,engambilan
bahan kultur dengan "ara s!ab tidak dianjurkan. Hasil kultur akan lebih
diper"aya apabila pengambilan bahan dengan "ara curettage dari hasil ulkus
setelah debridement.
3. ntibiotika
,ada ulkus diabetika ringan*sedang antibiotika yang diberikan di+okuskan
pada pathogen gram positi+. ,ada ulkus terin+eksi berat lebih bersi+at
polimikrobial. ntibiotika harus bersi+at broads#ectrum dan diberikan se"ara
injeksi.
$. ,erbaikan sirkulasi
19
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
20/47
,enderita DM mempunyai ke"enderungan untuk lebih mudah mengalami
koagulasi dibandingkan yang bukan DM akibat adanya gangguan iskositas
pada plasma de+ormibilitas eritrosit agregasi trombosit serta adanya
peningkatan trogen dan +aktor Willbrand. Obat obat yang mempunyai e+ek
reologik ben"y"lame pentoBy+ilin dapat memperbaiki eritrosit disamping
mengurangi agregasi eritrosit pada trombosit.
%. -on !eight bearing
6indakan ini diperlukan karena umumnya kaki penderita tidak peka lagi
terhadap rasa nyeri sehingga apabila dipakai berjalan maka akan
menyebabkan luka bertambah besar dan dalam "ara terbaik untuk
men"apainya dengan mempergunakan gips.. -utrisi
Kaktor nutrisi merupakan salah satu +aktor yang berperan dalam penyembuhan
luka. danya anemia dan hipoalbuminemia akan sangat berpengaruh terhadap
proses penyembuhan. ,erlu dilakukan monitor kadar Hb dan albumin darah
minimal satu minggu sekali. :esi itamin :12 asam +olat membantu sel
darah memba!a oksigen ke jaringan. :esi juga merupakan suatu ko+aktor
dalam sintesis kolagen sedangkan itamin @ dan 5in" penting untuk perbaikan
jaringan. Lin" juga berperan dalam respon imun.
4. K$%&likasi
4n+eksi merupakan an"aman utama amputasi pada penderita ulkus diabetikum.
4n+eksi super+i"ial di kulit apabila tidak segera ditangani dapat menembus jaringan di
ba!ah kulit seperti tendon sendi dan tulang atau bahkan menjadi in+eksi sistemik.
,ada ulkus kaki terin+eksi dan kaki diabeti" terin+eksi (tanpa ulkus) harus dilakukan
kultur dan sensiti+itas kuman. Hampir 2* pasien dengan ulkus kaki diabteik memberikan komplikasi osteomielitis. Osteomielitis yang tidak terdeteksi akan
mempersulit penyembuhan ulkus.
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
21/47
ke bagian ahli gi5i dan apabila diperlukan di konsultasikan kepada ahli +isioterapi
agar proses penyembuhan bisa lebih maksimal. 1'
BAB III
ILUST5ASI KASUS
IDENTITAS
-ama pasien ; -y. -
Ienis kelamin ; ,erempuan
/mur ; # tahun
lamat ; ,asir ialangMasuk 9 ; abtu 1 Desember 201'. ,ukul 1$.00 W4:
ANAMNESIS (Aut$ana%nesis )
KELUHAN UTAMA,
:orok yang terasa semakin nyeri pada kaki kiri sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit
5I6A7AT PEN7AKIT SEKA5AN!,
2 bulan M9 pasien berobat ke ?abo Iaya dan memeriksakan gula darah
se!aktu men"apai '13 mg*dl. ebelumnya pasien mengeluhkan sering buang air ke"il
pada malam hari "epat merasa haus dan lapar terjadi penurunan berat badan dari 3'
kg menjadi '' kg dan sering mengalami kesemutan dan kebas pada kakinya. Dan
pasien baru mengetahui bah!a dirinya menderita diabetes mellitus 2 bulan ini.
1 bulan M9 pasien menyadari bah!a ada luka pada jempol kaki kiri yang
tidak diketahui penyebabnya karena terasa menggangu akhirnya pasien menjepitnya
dengan jepitan kuku. -amun lama kelamaan kaki pasien mulai bengkak nyeri dan
luka tersebut semakin luas hingga sampai kepunggung kaki kiri. khirnya pasien berobat ke 9 /D :angkinang dan diberi ma"am obat dan saat itu kadar gula darah
se!aktu men"apai 12 mg*dl.
1 minggu M9 luka yang sebelumnya sudah menjadi borok dan semakin
membengkak nyeri berdenyut bernanah menghitam dan berbau busuk. ,asien juga
21
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
22/47
mengeluhkan adanya demam sejak timbulnya borok dan demam hilang timbul serta
meningkat pada malam hari mual muntah pusing dan nyeri ulu hati. Dan 1 hari
M9 borok terasa semakin nyeri dan akhirnya pasien diba!a oleh suaminya ke 4
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
23/47
4nspeksi ; bentuk dinding dada dan gerakan dada simetris kiri dan
kanan
,alpasi ; o"al +remitus sama kanan dan kiri
,erkusi ; sonor pada kedua paru
uskultasi ; esi"uler ronki ( * ) !hee5ing ( * )
Jantung ,
4nspeksi ; iktus kordis tidak terlihat
,alpasi ; iktus kordis teraba diruang inter"ostal linea
mid"la i"ularis sinistra
,erkusi; batas jantung kanan kiri dan pinggang jantung D:-
• uskultasi ; bunyi jantung 4 44 reguler murmur ( ) gallop ( )
Ab#$%en ,
• 4nspeksi ; perut tampak datar
• uskultasi ; bising usus (=) normal
• ,alpasi ; nyeri tekan epigastrium (=)
• ,erkusi ; timpani pada seluruh kuadran abdomen
Ekstre%itas ,• 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau
busuk (=) nyeri (=) eritema (=) dan edema (=)
23
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
24/47
PEME5IKSAAN PENUNJAN!,
6anggal ,emeriksaan Hasil -ilai rujukan1 *12*201' Dara4 5utin
He%$gl$bin ;8< 1*+1; gr=Leuk$sit );8> 2+11 %% *
He%at$krit ) 8) *
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
25/47
?eukosit = -itrit,rotein
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
26/47
?im+osit 20 20 #0 &Monosit % 2 % &
2 *12*201' Darah rutinHemoglobin 10 1 1% gr&?eukosit % ' 11 mmHematokrit 2 ' $ #$ &6rombosit ' 1'0 #'0 mm
lbumin 2 ' ' ' 1 gr*dl0*12*201'
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
27/47
10*1*2013
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
28/47
$. ,oliuri (=)
9b"e ti3e,
7esadaran ; @omposmentis
6ekanan darah; 120*$0 mmHg
-adi ; %2B*menit
uhu ; $ 3 o@
,erna+asan ; 22 B*menit
Mata ; @ (=*=)
bdomen ; nyeri tekan epigastrium (=)
• 8kstremitas ; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki
kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=) eritema (=) dan edema (=).,emeriksaan ?aboratorium 1 *12*201'
Darah 9utin
Hemoglobin , ;8< gr=?eukosit , );8> %% *
Hematokrit , ) 8) =6rombosit ; #' mm
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
29/47
BAB IC
/ATATAN PE5KEMBAN!AN PEN7AKIT 09LL96 UP
Hari Tanggal ) #ese%ber ) 12ubjekti+ • akit pada kaki dan terasa berdenyut.Obje"ti+ • 7esadaran; komposmenti+
• 7/; tampak sakit sedang• 6D; 120*$0 mmHg• H9; 0B*menit• 99; 13B*menit• 6 ; $ 3 @• 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan
punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri
(=) eritema (=) edema (=)•
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
30/47
• 6D; 100*%0 mmHg• H9; 10'B*menit• 99; 20B*menit• 6 ; 3 $ @• 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan
punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)eritema (=) edema (=)
•
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
31/47
ssesment DM tipe 2 = gangren diabetikum = sepsis = anemia = 4 7 =Osteomilitis dan terdapat gas gangren = hipoalbumin
,lan • 4 KD 9? 20 tpm• ,era!atan luka ganti erban 2B*sehari tiap pagi dan
sore debridement• 4nj @e+triaBon 1 gr*4 *12 jam• 4nj 9anitidin 2' mg*4 *12 jam• Metronida5ol in+us*% jam• 6ramadol 200 mg drip*12 jam• ,ara"etamol tab '00 mg*% jam
Hari Tanggal )* #ese%ber ) 12ubjekti+ • akit pada kaki dan terasa berdenyut.
• Demam malam hariObjekti+ • 7esadaran; komposmenti+
• 7/; tampak sakit sedang• 6D; 110*$0 mmHg• H9; $2B*menit• 99; 1%B*menit• 6 ; $ $ @
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
32/47
,lan • 4 KD 9? 20 tpm• ,era!atan luka ganti erban 2B*sehari tiap pagi dan
sore debridement• 4nj @e+triaBon 1 gr*4 *12 jam• 4nj 9anitidin 2' mg*4 *12 jam• Metronida5ol in+us*% jam• 6ramadol 200 mg drip*12 jam• ,@6 in+us*12 jam• 9apid a"ting insulin; -o orapid B1 (%.%.%)
Hari Tanggal ) #ese%ber ) 12ubjekti+ • akit pada kaki dan terasa berdenyut.
• Demam malam hari• Mual
Objekti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang•
6D; 1 0* 0 mmHg• H9; 100B*menit• 99; 20B*menit• 6 ; $ # @
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
33/47
• ,9@ 1 kantong
Hari Tanggal )2 #ese%ber ) 12ubjekti+ • akit pada kaki dan terasa berdenyut.
• akit kepala• Demam malam hari• Mual = muntah
Objekti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang• 6D; 1 0* 0 mmHg• H9; 100B*menit• 99; 20B*menit• 6 ; $ # @
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
34/47
•
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
35/47
• Metronida5ol in+us *% jam• 6ramadol 200 mg drip*12 jam• ,@6 in+us*12 jam• 9apid a"ting insulin ; -o orapid B1 (%.%.%)• ,9@ 1 kantong
Hari Tanggal ); #ese%ber ) 12ubjekti+ • akit pada kaki dan terasa berdenyut.
• Demam malam hari• Mual = muntah• -a+su makan menurun
Objekti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang•
6D; 1 0*%0 mmHg• H9; 3%B*menit• 99; 1%B*menit• 6 ; 3 2 @
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
36/47
• -adi 30B*menit• 99 20B*menit• uhu $ 1 ° @
• 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)edema (=)
• ?aboratoriumHemoglobin ?eukosit ↓ Hematokrit ↓ 6rombosit N
lbumin ↓ssesment DM tipe 2 = gangren diabetikum = sepsis = anemia = 4 7 =
Osteomilitis = hipoalbumin,lan • 6irah baring
• Diet M?• @ek darah rutin=albumin• 4 KD 9? 20 tpm• ,era!atan luka ganti erban 2B*sehari tiap pagi dan
sore debridement• 4njeksi "e+triaBone 1 gr*4 *12 jam• 4njeksi ranitidine 2' mg*4 *12 jam• 4njeksi tramadol 200 mg*2# jam• 4njeksi metronida5ole '00 mg 4 *12 jam• 4njeksi ondansentron ' mg *12 jam• ,ara"etamol tab '00 mg*% jam•
9apid a"ting insulin; -o orapid (%.%.%)
Hari Tanggal * #ese%ber ) 12ubjekti+ • -yeri (=) berdenyut
Obje"ti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang• 6D 1 0*%0 mmHg• -adi %0B*menit• 99 13B*menit• uhu 3 $P@
• 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)edema (=)
• ?aboratorium
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
37/47
Osteomilitis = hipoalbumin,lan • ,era!atan luka ganti erban 2B*sehari tiap pagi dan
sore debridement• 4 KD 9? 20 tpm• 4njeksi "e+triaBone 1 gr*4 *12 jam• 4njeksi ranitidine 2' mg*4 *12 jam• 4njeksi tramadol 200 mg*2# jam• 4njeksi metronida5ole '00 mg 4 *12 jam• ,ara"etamol tab '00 mg*% jam• 9apid a"ting insulin; -o orapid % % %• lbumin 1 +ls• @ek darah rutin=albumin
Hari Tanggal *1 #ese%ber ) 12ubjekti+ • -yeri (=) berdenyut• Demam (=)• ?emas (=)• akit kepala (=)
Obje"ti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang• 6D 1#0*%0 mmHg• -adi $%B*menit• 99 22B*menit• uhu $P@
• 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)edema (=)
•
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
38/47
• 9apid a"ting insulin;-o orapid % % % lbumin 1 +ls• @ek darah rutin=albumin
Hari Tanggal 1 #ese%ber ) 12ubjekti+ • -yeri (=) berdenyut
• Demam (=)• ?emas (=)• akit kepala (=)• -yeri ulu hati (=)
Obje"ti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang• 6D 1 0* 0 mmHg•
-adi %0B*menit• 99 1%B*menit• uhu 3 #P@
• 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)edema (=)
•
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
39/47
Obje"ti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang• 6D 130* 0 mmHg• -adi 100B*menit• 99 2#B*menit• uhu 3P@
• 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)edema (=)
•
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
40/47
•
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
41/47
• 4njeksi tramadol 200 mg *2# jam• 4njeksi metronida5ole '00 mg 4 *12 jam• Mi"ardis tab #0 mg*2# jam• ,ara"etamol tab '00 mg *% jam• 9apid a"ting insulin;-o orapid % % %
Hari Tanggal 2 #ese%ber ) 12ubjekti+ • -yeri (=) berdenyut
• ?emas (=)• akit kepala (=)• -yeri ulu hati (=)
Obje"ti+ • 7esadaran; komposmenti+ • 7/; tampak sakit sedang•
6D 130*100 mmHg• -adi $%B*menit• 99 1%B*menit• uhu 3 # P@
• 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)edema (=)
•
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
42/47
• -yeri ulu hati (=)Obje"ti+ • 7esadaran; komposmenti+
• 7/; tampak sakit sedang• 6D 1'0* 0 mmHg• -adi $%B*menit• 99 22B*menit• uhu 3 $ P@
• 8kstremitas; 6ampak gangren di jari 4 (jempol) kiri dan punggung kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=)edema (=)
•
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
43/47
edema (=)•
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
44/47
osteomilitis dan hipertensi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis
pemeriksaan +isik dan pemeriksaan penunjang.
:erdasarkan anamnesis dari ri!ayat penyakit pasien didapatkan sebelumnya
pasien mengeluhkan sering buang air ke"il "epat merasa haus dan lapar dan terjadi
penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya yang merupakan gejala
klasik DM. 1 bulan M9 pasien menyadari bah!a ada luka ke"il pada jempol kaki
kiri yang tidak diketahui penyebabnya yang merupakan salah satu gejala yang dapat
mendukung bah!a pada pasien mungkin telah terdapat komplikasi DM berupa
neuropati sehingga pasien tidak menyadari apa penyebab dari luka tersebut hal ini
juga didukung dari ri!ayat pasien yang sering mengalami kesemutan dan kebas pada
kakinya. 7emudian pasien berobat ke dokter di ?abo Iaya dan didapatkan glukosadarah se!aktunya men"apai '13 mg*d? yang merupakan hiperglikemia dimana
glukosa darah se!aktu > 200 mg*d?. Dari gejala dan hasil pemeriksaan gula darah
pasien maka berdasarkan kriteria ,8978-4 2011 pasien dapat di diagnosis menderita
DM dimana terdapat gejala klasik DM ( sering buang air ke"il "epat merasa haus
dan lapar serta penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya) serta
hasil pemeriksaan gula darah se!aktu > 200 mg*d?. alah satu +aktor risiko DM yang
lainnya adalah memilik ri!ayat keluarga yang juga menderita DM yaitu adik
kandung pasien.
Dari pemeriksaan +isik ditemukan luka dengan ukuran 1#B3 "m ,ada
pemeriksaan +isik ditemukan gangren pada punggung kaki kiri dan borok pada jari 4
(jempol) kaki kiri pus (=) bau busuk (=) nyeri (=) eritema (=) edema (=) dan pada
pemeriksaan penunjang didapatkan leukositosis dan anemia serta hiperglikemia. Hal
ini menunjukkan bah!a pada pasien telah terjadi komplikasi kronis dari DM. dapun
ulkus pada pasien ini merupakan ulkus grade 4 menurut klasi+ikasi Wagner yaitu
telah terjadi tukak dengan gangren pada 1 2 jari kaki. Dari pemeriksaan +isik jugadidapatkan konjungti a pasien anemis dimana pada pemeriksaan laboratorium Hb
pasien % $ g*d? yang menunjukkan bah!a pasien mengalami anemia. Dan juga
didapatkan leukositosis hipertermi takikardi dan takipnu yang menunjukan pasien
44
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
45/47
mengalami sepsis dan terjadi hipoalbumin. 6ekanan darah pasien selama pera!atan di
9 men"apai 130*100 mmHg yang menunjukan terjadi hipertensi.,enatalaksanaan pada kasus ini adalah mengatasi komplikasi dari ulkus
diabetikum agar luka (borok) tidak menyebabkan in+eksi lebih lanjut. ,asien inidiberikan terapi injeksi antibiotik @e+triaBone 1 gram per 12 jam dan Metronida5ole
in+us per % jam. 7emudian terapi yang diberikan untuk rasa nyeri diberikan injeksi
tramadol 200 mg per 2# jam atau injeksi ketorolak per % jam. Dan juga dilakukan
tindakan debridement 2 kali sehari. 6erapi untuk Diabetes melitus diberikan rapid
a"ting insulin; -o orapid (% % %) untuk mengontrol kadar gula darah. /ntuk
mengatasi anemia diberikan 2 kantong ,9@ dan untuk hipoalbumin diberikan 2 +ls
albumin dan untuk hipertensi diberikan kombinasi dari mi"ardis (telmisartan) tablet
%0 mg per 2# jam. Dan pada pemeriksaan rontgen terdapat osteomilitis yang akhirnya
dikonsulkan kepada dokter spesialis bedah. Oleh dokter spesialis bedah diren"anakan
untuk dilakukan amputasi. -amun pasien diminta untuk diperbaiki dulu keadaan
umumnya sebelum di operasi dan diminta untuk dikonsulkan ulang. Dan setelah
beberapa hari keadaan pasien mulai membaik lalu dilakukan amputasi pada tanggal '
januari 2013 di jari pedis 4 sinistra.
elama pera!atan (debridement) dan setelah amputasi
45
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
46/47
DA0TA5 PUSTAKA
46
8/18/2019 3. Case Gangren Diabetikum Ria Chairul
47/47
1. Ia anbakht M. Karid . te+eh M. Hamid 9.:. Counes I.-. 2012Health 9elated Quality o+ ?i+e in ,atients !ith 6ype 2 Diabetes Mellitusin 4ran; -ational ur ey. 'iabetes /ournal . $(%);1
2. WHO Diabetes. (201 ). ailable +rom;
http;**!!!.!ho.int*media"entre*+a"tsheets*+s 12*en* R ""essed 20eptember 201#S
. nani . ri /. ,raba