7
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KARDIOVASKULAR NSTEMI A. Pengkajian. a. Kualitas Nyeri dada : seperti terbakar, tercekik, rasa menyesakkan nafas atau seperti tertindih barang berat b. Lokasi dan radiasi : retrosternal dan prekordial kiri, radiasi menurun ke lengan kiri bawah dan pipi, dagu, gigi, daerah epigastrik dan punggung. c. Faktor pencetus : mungkin terjadi saat istirahat atau selama kegiatan. d. Lamanya dan faktor-faktor yang meringankan : berlangsung lama, berakhir lebih dari 20 menit, tidak menurun dengan istirahat, perubahan posisi ataupun minum Nitrogliserin. e. Tanda dan gejala : Cemas, gelisah, lemah sehubungan dengan keringatan, dispnea, pening, tanda-tanda respon vasomotor meliputi : mual, muntah, pingsan, kulit dinghin dan lembab, cekukan dan stress gastrointestinal, suhu menurun. f. Pemeriksaan fisik : mungkin tidak ada tanda kecuali dalam tanda-tanda gagalnya ventrikel atau kardiogenik shok terjadi. BP normal, meningkat atau menuirun, takipnea, mula-mula pain reda kemudian kembali normal, suara jantung S 3 , S 4 Galop menunjukan disfungsi ventrikel, sistolik mur-mur, M. Papillari disfungsi, LV disfungsi terhadap suara jantung menurun dan perikordial friksin rub, pulmonary crackles, urin output menurun, Vena jugular amplitudonya meningkat ( LV disfungsi ), RV disfungsi, ampiltudo vena jugular menurun, edema periver, hati lembek. g. Parameter Hemodinamik : penurunan PAP, PCWP, SVR, CO/CI. B. Diagnosa Keperawatan 1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran darah ke alveoli atau kegagalan utama paru, perubahan membran alveolar- kapiler ( atelektasis , kolaps jalan nafas/ alveolar edema paru/efusi, sekresi berlebihan / perdarahan aktif ) 2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri 3. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan , iskemik, kerusakan otot jantung, penyempitan / penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria 4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen miocard dan kebutuhan, adanya iskemik/ nekrotik jaringan miocard 5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang fungsi jantung / implikasi penyakit jantung dan status kesehatan yang akan datang , kebutuhan perubahan pola hidup 6. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan faktor-faktor listrik, penurunan karakteristik miokard C. RENCANA KEPERAWATAN Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional a. Menyatakan adanya kongesti paru/pengumpulan secret menunjukan kebutuhan

210074419-149493745-Askep-NSTEMI

Embed Size (px)

Citation preview

  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUANKARDIOVASKULAR NSTEMI

    A. Pengkajian.a. Kualitas Nyeri dada : seperti terbakar, tercekik, rasa menyesakkan nafas atau seperti

    tertindih barang beratb. Lokasi dan radiasi : retrosternal dan prekordial kiri, radiasi menurun ke lengan kiri bawah

    dan pipi, dagu, gigi, daerah epigastrik dan punggung.c. Faktor pencetus : mungkin terjadi saat istirahat atau selama kegiatan.d. Lamanya dan faktor-faktor yang meringankan : berlangsung lama, berakhir lebih dari 20

    menit, tidak menurun dengan istirahat, perubahan posisi ataupun minum Nitrogliserin.e. Tanda dan gejala : Cemas, gelisah, lemah sehubungan dengan keringatan, dispnea,

    pening, tanda-tanda respon vasomotor meliputi : mual, muntah, pingsan, kulit dinghin danlembab, cekukan dan stress gastrointestinal, suhu menurun.

    f. Pemeriksaan fisik : mungkin tidak ada tanda kecuali dalam tanda-tanda gagalnya ventrikelatau kardiogenik shok terjadi. BP normal, meningkat atau menuirun, takipnea, mula-mulapain reda kemudian kembali normal, suara jantung S3, S4 Galop menunjukan disfungsiventrikel, sistolik mur-mur, M. Papillari disfungsi, LV disfungsi terhadap suara jantungmenurun dan perikordial friksin rub, pulmonary crackles, urin output menurun, Vena jugularamplitudonya meningkat ( LV disfungsi ), RV disfungsi, ampiltudo vena jugular menurun,edema periver, hati lembek.

    g. Parameter Hemodinamik : penurunan PAP, PCWP, SVR, CO/CI.

    B. Diagnosa Keperawatan1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran darah ke alveoli atau

    kegagalan utama paru, perubahan membran alveolar- kapiler ( atelektasis , kolaps jalannafas/ alveolar edema paru/efusi, sekresi berlebihan / perdarahan aktif )

    2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri3. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan , iskemik, kerusakan otot jantung,

    penyempitan / penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen

    miocard dan kebutuhan, adanya iskemik/ nekrotik jaringan miocard5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang fungsi jantung /

    implikasi penyakit jantung dan status kesehatan yang akan datang , kebutuhan perubahanpola hidup

    6. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan faktor-faktor listrik,penurunan karakteristik miokard

    C. RENCANA KEPERAWATAN

    Diagnosa Tujuan & KriteriaHasil Intervensi Rasionala. Menyatakan

    adanya kongestiparu/pengumpulansecretmenunjukankebutuhan

  • 1. Kerusakanpertukaran gasberhubungandengan gangguanaliran darah kealveoli ataukegagalan utamaparu, perubahanmembran alveolar-kapiler ( atelektasis, kolaps jalannafas/ alveolaredema paru/efusi,sekresi berlebihan /perdarahan aktif )

    Setelah diberikanasuhan keperawatandiharapkan pertukarangas adekuat dengankriteria hasil: a.Pasienmengatakan sesakberkurangb. Pasien tidak gelisahc. Oksigenasi denganAGD dalam rentangnormal (paO2 2 > 45mmHg dan Saturasi

    a. Kaji suara nafas,catat adanya suarakrekels, mengi

    b. Anjurkan pasienbatuk efektif, nafasdalam

    c. Jelaskan padapasien untuk tirahbaring dengankepala tempat tidurtinggi 20-30derajat, posisi semifowler

    d. Berikan oksigentambahan sesuaiindikasi

    e. Berikan obatsesuai indikasi(diuretic danbroncodilator)

    intervensi lanjutb. Membersihkan

    jalan nafas danmemudahkanaliran oksigen

    c. Menurunkankonsumsi oksigendan meningkatkaninflamasi parumaksimal

    d. Meningkatkankonsentrasioksigen alveolar,yang dapatmenurunkanhipoksemiajaringan

    e. Meningkatkanpertukaran gas,meningkatkanaliran oksigendenganmendilatasi jalannafas kecil danmengeluarkanefek diureticringan denganmenurunkankongesti paru.

    a. Anjurkan pasien

    memberitahukanperawat dengancepat apabilaterjadi nyeri dada

    a. Nyeri dan

    penurunan curahjantung dpatmerangsangsistem sarafsimpatis untukmengeluarkansejumlah besarnor epineprin,yangmeningkatkanagregasi trombositdan mengeluarkantrombokxaneA2.Nyeri tidak bisaditahanmenyebabkanrespon vasovagal,menurunkan TDdan frekuensijantung.

    b. Membantumembedakannyeri dada dinidan alat evaluasikemungkinan

  • 2. Nyeri akut

    berhubungandengan iskemiajaringan sekunderterhadap sumbatanarteri

    Setelah diberikanasuhan keperawatandiharapkan nyeripasien berkurangdengan kriteria hasil :

    f. Pasienmengatakan nyeriberkurang atauhilang

    g. Pasien tidakmeringis

    h. Pasien tidakgelisah

    i. Skala nyeri 0-1dari 0-10

    b. Identifikasiterjadinya faktorpencetus, bila ada:frekuensi, durasi, intensitas danlokasi nyeri.

    c. Evaluasi laporannyeri pada rahang,leher, bahu, tanganatau lengan(khusunya padasisi kiri.

    d. Letakkan pasienpada istirahat totalselama episodenyeri

    e. Tinggikan kepalatempat tidur bilapasien napaspendek

    f. Pantau kecepatanatau irama jantung

    kemajuan menjadiangina tidak stabil(angina stabilbiasanya berakhir3 sampai 5 menitsementara anginatidak stabil lebihlama dan dapatberakhir lebih dari45 menit.

    c. Nyeri jantungdapat menyebarcontoh nyerisering lebih kepermukaandipersarafi olehtingkat saraf spinalyang sama.

    d. Menurunkankebutuhanoksigen miokarduntukmeminimalkanresiko ciderajaringan ataunekrosis.

    e. Memudahkanpertukaran gasuntuk menurunkanhipoksia dannapas pendekberulang

    f. Pasien NSTEMItidak stabilmengalamipeningkatandisritmia yangmengancam hidupsecara akut, yangterjadi padarespon terhadapiskemia dan ataustress

    3. Gangguan perfusi

    Setelah diberikanasuhan keperawatandiharapkan tidak terjadi

    a. Kaji keadaanumum pasien(pucat, sianosis,akral dingin atauhangat), catatkekuatan nadiperifer

    b. Pantaupernapasan, catatkerja pernapasan

    c. Kaji fungsi

    a. Vasokontriksisistemikdiakibatkan olehpenurunan curahjantung dandibuktikan olehpenurunan perfusijaringan danpenurunan nadi

    b. Pompa jantunggagal dapatmencetuskandistresspernapasan.

  • 3. Gangguan perfusijaringanberhubungandengan , iskemik,kerusakan ototjantung,penyempitan /penyumbatanpembuluh daraharteri koronaria

    gangguan perfusijaringan dengan KH :

    a. TTV dalam batasnormal (TD= 110-130mmhg, N=60-100x/mnt, R= 16-20x/mnt, T= 36-37,50C)

    b. Pasiensadar/berorientasi

    c. Tidak ada edema

    c. Kaji fungsigastrointestinal,catat anoreksia,penurunan bisingusus,mual/muntah,distensi abdomendan konstipasi

    d. Pantaupemasukan dancatat perubahanhaluaran urine

    e. Berikan informasifaktor risiko/pembatasan dietdan aktivitas, sertagejala yangmemerlukanperhatian mediscepat

    pernapasan.c. Penurunan aliran

    darah dapatmengakibatkandisfungsigastrointestinal.

    d. Penurunanpemasukan/mualterus menerusdapatmengakibatkanpenurunan volumesirkulasi yangberdampaknegative padaperfusi dan fungsiorgan.

    e. Memberikankesempatanpasien untukmencakupinformasi dancontrol dalamrehabilitasi

    4. Intoleransi aktifitasberhubungandenganketidakseimbanganantara suplaioksigen miocarddan kebutuhan,adanya iskemik/nekrotik jaringanmiocard

    Setelah diberikantindakan keperawatandiharapkan pasiendapat berpartisipasidalam aktivitas yangdiinginkan/diperlukandengan KH :

    a. Pasienmelaporkanpeningkatandalam toleransiaktivitas yangdapat diukur

    a. Kaji respons klienterhadap aktivitas,perhatikanfrekuensi nadilebih dari 20 kaliper menit di atasfrekuensi istirahat;peningkatan TDyang nyataselama/sesudahaktivitas; dispneaatau nyeri dada;keletihan dankelemahan yangberlebihan;diaphoresis;pusing ataupingsan.

    b. Instruksikan pasiententang teknikpenghematanenergy

    c. Berikan doronganuntuk melakukanaktivitas/perawatandiri bertahap jikadapat ditoleransi.Berikan bantuansesuai kebutuhan

    a. Menyebutkanparametermembantu dalammengkaji responsfisiologi terhadapstress aktivitasdan, bila adamerupakanindikator darikelebihan kerjayang berkaitandengan tingkataktivitas.

    b. Teknikmenghemat energimengurangipenggunaanenergy, jugamembantukeseimbanganantara suplai dankebutuhanoksigen.

    c. Kemajuanaktivitas bertahapmencegahpeningkatan kerjajantung tiba-tiba.Memberikanbantuan hanyasebataskebutuhan akanmendorongkemandirian

  • dalam melakukanaktivitas

    5. Kurangpengetahuanberhubungandengan kuranginformasi tentangfungsi jantung /implikasi penyakitjantung dan statuskesehatan yangakan datang ,kebutuhanperubahan polahidup

    Setelah diberikantindakan keperawatandiharapkanpengetahuan pasienbertambah dengan KH:

    a. Pasienmenyatakanpemahamankondisi/prosespenyakit danpengobatan,

    b. berpartisipasidalam programpengobatan sertamelakukanperubahan polahidup.

    a. Kaji ulangpatofisiologikondisi.

    b. Dorong untukmenghindarifaktor/situasi yangsebagai pencetuscontoh: stressemosional, kerjafisik, makan terlalubanyak/berat,terpajan pada suhulingkungan yangekstrem

    c. Kaji pentingnyacontrol beratbadan,menghentikanmerokok,perubahan dietdan olahraga.

    d. Tunjukan/dorongpasien untukmemantau nadisendiri selamaaktivitas,jadwal/aktivitassederhana, hindariregangan.

    a. Pasien denganNSTEMImembutuhkanbelajar mengapahal itu terjadi danapakah dapatdikontrol. Iniadalah focusmanajementerapeutik supayamenurunkan infarkmiokard

    b. Dapatmenurunkaninsiden /beratnyaepisode iskemik.

    c. Pengetahuanfaktor resikopentingmemberikanpasienkesempatan untukmembuatperubahankebutuhan.

    d. Membiarkanpasien untukmengidentifikasiaktivitas yangdapat dimodifikasiuntuk menghindaristress jantung dantetap dibawahambang angina.

    a. Pantau tanda vital,contoh frekuensijantung, tekanandarah.

    b. Evaluasi statusmental, catatterjadinya bingung,disorientasi.

    c. Catat warna kulitdan adanya

    a. Takikardi dapatterjadi karenanyeri, cemas,hipoksemia, danmenurunnya curahjantung.Perubahan jugaterjadi pada TD(hipertensi atauhipotensi) karenarespon jantung

    b. Menurunkanperfusi otak dapatmenghasilkanperubahansensorium

    c. Sirkulasi perifermenurun bilacurah jantungturun, membuat

  • 6. Resiko penurunancurah jantungberhubungandengan perubahanfaktor-faktor listrik,penurunankarakteristikmiokard

    Setelah diberikantindakan keperawatandiharapkan terjadipeningkatan curahjantung dengan KH :

    a. Pasienmelaporkanpenurunanepisode dipsnea,angina dandisritmia

    b. menunjukkanpeningkatantoleransi aktivitas,

    c. klienberpartisipasipada perilakuatau aktivitasyang menurunkankerja jantung.

    dan adanyakualitas nadi

    d. Mempertahankantirah baring padaposisi nyamanselama episodeakut

    e. Berikan periodeistirahat adekuat.Bantu dalam ataumelakukanaktivitas perawatandiri, sesuai indikasi

    Kolaborasi :f. Berikan obat

    sesuai indikasi :penyekat salurankalsium, contohditiazem(cardizem);nifedipin(procardia);verapamil(calan).

    Penyekat beta,contoh atenolol(tenormin); nadolol(corgard); propanolol(inderal); esmolal(brebivbloc).

    kulit pucat danwarna abu-abu(tergantung tingkathipoksia) danmenurunyakekuatan nadiperifer

    d. Menurunkankonsumsi oksigenatau kebutuhanmenurunkan kerjamiokard dan risikodekompensasi

    e. Penghematanenergy,menurunkan kerjajantung.

    f. Meskipun berbedapada bentukkerjanya, penyekatsaluran kalsiumberperan pentingdalam mencegahdanmenghilangkaniskemia pencetusspasme arterikoroner danmenurunkantahanan vaskuler,sehinggamenurunkan TDdan kerja jantung.

    Sedangkanpenyekat betaberfungsi menurunkan kerjajantung denganmenurunkanfrekuensi jantungdan TD sistolik.

    D. EVALUASI1. Dx.1 = Pertukaran gas adekuat2. Dx.2 = Pasien mengatakan nyeri terkontrol/hilang3. Dx.3 = Perfusi jaringan adekuat4. Dx.4 = Pasien dapat berpartisipasi dalan aktivitas yang diinginkan5. Dx.5 = Pengetahuan pasien mengenai gangguan kardiovaskuler bertambah6. Dx.6 = Penurunan curah jantung tidak terjadi

    DAFTAR PUSTAKA

  • Doenges, E. Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGCBrunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2. Jakarta: EGCReeves, Charlene J., dkk. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba MedikaGuyton, Arthur C., dkk. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGCPrice, A. Sylvia. 1995. Patofisiologi Edisi 4. Jakarta: EGC