202555821-ppt-skizofrenia

Embed Size (px)

Citation preview

Slide 1

Referat

SKIZOFRENIA DANPENATALAKSANAANYA

Oleh :Furry Anisa Bella (10310159)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI RSAL H. MIDIYATO SURATANI2014

Pendahuluan Skizofrenia gangguan psikiatri yg ditandai dengan adanya perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang.

Gejala skizofrenia secara garis besar dapat di bagi dalam dua kelompok, yaitu gejala positif dan gejala negatif.

Sikap dan pola pikir masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa salah

Penanganan skizofrenia harus dilakukan secara komprehensif obat, dukungan keluarga, kedekatan petugas, pelayanan kesehatanyg terus menerus

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani,schizein yang berarti terpisah atau pecah, dan phren yang artinya jiwa. Pada skizofrenia terjadi pecahnya atau ketidakserasian antara afeksi, kognitif dan perilaku.

Etiologi Dua istilah untuk mengetahui penyebab

asli dan bukan gangguan jiwa, yaitu :

-Sebab yg memberikan predisposisi

-Sebab yang menimbulkan secara langsung

Umumnya sebab-sebab gangguanjiwa DIdibedakan atas:Faktor biologikFaktor psikologikFaktorsosiogenik

Epidemiologi Prevalensi secara umum diperkirakan sekitar

1,1% pada populasi usia diatas 18 tahun sebanyak lebih dari 24 juta orang didunia terkena skizofrenia termasuk 6-12 juta orang di China, 4,3- 8,7 orang di India, 2,2 juta orang di USD 285.000 orang di Australia, lebih dari 280.000 orang di Canada dan lebih dari 250.000 di Britania. Kelompok umur 15-35 tahun laki-laki lebih dulu mengalami gangguan disbanding perempuan, kebanyakan laki-laki diantara usia 16-25 tahun, insidensi meningkat pada wanita usia 30 tahun keatas

Gejala klinisskizofrenia Tidak ada tanda atau gejala yang patognomonik untuk skizofrenia, tiap tanda atau gejala yang tampak pada skizofrenia dapat terjadi pada gangguan psikiatrik dan neurologis lain. Gejala pasien dapat berubah seiring berjalannya

waktu.

Tingkat pendidikan pasien, kemampuan intelektual, serta keanggotaan kultural dan subkultural harus dipertimbangkan oleh klinisi.

Gejalaskizofreniadiawali :

Fase premorbid,Fase prodromal danFase aktif

Pedoman diagnosis berdasarkanPPDGJ Diagnosis skizofrenia ditegakkan atas dasar beberapa kriteria sbb:

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas :

a.Gangguan isis pikir: Thought echo, Thought insertion or wihdrawal, Thought broadcastingb.Waham :Delution of control, Delution of passivity,Delusional perceptionc.Halusinasi auditorik

d.Waham-waham menetap

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harusselalu ada secara jelas :

e.Halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja

f.Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan

g.Perilaku katatonik

h.Gejala-gejala negatif

Gejala-gejala tsb berlangsung selama kurun waktu

satu bulan atau lebih

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi

F20.0 Skizofrenia Paranoid

- - Suara suara halusinasi yang mengancam pasien ,memberi perintah atau halusinasi auditorik - Halusinasi pembauan atau pengecap rasa atau bersikap seksual

- Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan, dipengaruhi atau Passivity dan keyakinan dikejar-kejar yg beraneka ragam

- Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan

- Regresi yang lambat dari kemampuan mentalnya, respon emosional dan perilakunya disbanding tipe lain pasien skizofrenik

F.20.1 Skizofrenia Hebefrenik

- F.20.2 Skizofrenia Katatonik

F20.3 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated )

F20.4 Depresi pasca-skizofrenia

F20.5 Skizofrenia Residual

F20.6 Skizofrenia Simpleks

F20.8 Skizofrenia lainnya

F20.9 Skizofrenia YTT

Penatalaksanaan Penderita skizofrenia perlu ditatalaksana secara integrasi, baik dari aspek psikofarmakologis (terapi somatik) dan aspek psikososial.

penderita skizofrenia merupakan seseorang dengan sifat individual, memiliki keluarga dan sosial psikologis berbeda-beda, sehingga menimbulkan gangguan bersifat kompleks karenaitu perlu penanganan dari beberapa

modalitas terapi.MedikamentosaAntipsikotikGenerasiI

AntipsikotikGenerasi IITabel 2.1 Obat antipsikotik generasi pertamaNoGolonganNama GenerikNama

DagangSediaanDosis

1FenotiazineChlorpromaziChorpromaziTab 25-100150 mg/hari

nenemg50-100 mg

PromactilTab 100 mg(IM)

MeprosetilTab 100 mgSetiap 4-6

CepezetTab 100 mgjam

Amp

60mg/2cc

PherperazinePherperazineTab 4 mg12-24 mg/hari

TrifalonTab 2-4-8 mg

TrifluoperazinStelazineTab 1-5 mg10-15 mg

e/hari

FluperazineAnatensolTab 2,5 510-15 mg/hari

mg

FluperazineModecatVial 25mg/cc25 mg (IM)

decanoatsetiap 2-4

minggu

N

oGolonganNama GenerikNama DagangSediaanDosis

2ButhiropenonHaloperidolHaloperidol Dores Serenance Haldol Govotil Lodomer Haldol decanoat Drop forteTab 0,5-1,5-

5mg

Cap 5 mg Tab 1,5 mg Tab 0,5-1,5-5 mgTab 2-5 mg Tab 2-5 mg Tab 2,5 mg Amp 5mg/cc

Amp 50 mg/cc

Tab 4 mg5-15 mg/hari

3Diphenylbutyl

PiperidinesPimozideOrapTab 2-10 mg2-10mg/hari

Mekanisme kerja dari antipsikotik generasipertama yaitu memberikan efek antipsikotik dengan jalan menurunkan aktivitas dopamine.

Obat antipsikotik generasi pertama juga dapat meghambat aktivitas dopamine yang diinduksi oleh amfetamin. Perilaku sereotipik yang dimediasi oleh

penggunaan dopamine dapat berkurangdengan pemberian APG I

banyak ahli lebih merekomendasikan

penggunaan APG IIAda 2 pengecualian

Pertama, pada pasien yang sudah mengalami perbaikan (kemajuan) yang pesat menggunakan antipsikotik konvensional tanpa efek samping yang berarti.

Kedua, bila pasien mengalami kesulitan minum pil secara reguler diberikan antipsikotik long acting dengan interval 2-4 minggu (depot formulations).

Tabel 2.2 Obat antipsikotik generasi keduaNoGolonganNama GenerikNama DagangSediaanDosis1BenzamideSupirideDogmatil forteAmp

100mg/2cc

Tab 200 mg

3-6 mg/hari

2Dibenzodiazepi ne

Clozapine Olanzapine Quetiapine Zotepine

Clozaril Sizoril Zyprexa Sereguel Lodopin

Tab 25-100 mg Tab 25-100 mg Tab 5-10 mg Tab 25-100-

200mg

Tab 25-50mg

25-100 mg/hari

10-20 mg/hari

50-400mg/hari

75-100mg

3BenziodiazoleRisperidoneRisperidone Risperidal Nepiros Zopredal

Rizodal

Tab 1-2-3 mg Tab 1-2-5 mg Tab 1-2-3 mg Tab 1-2-3 mg

Tab 1-2-3 mg

2-6 mg//hari

AripirazoleAbilifyTab 10-15 mg10-15 mg/hari

Cara penggunaan Antipsikotik Pemilihan jenis obat anti psikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat

Apabila dalam riwayat penggunaan obat anti psikosis sebelumnya jenis obat antipsikosis tertentu yang sudah terbukti efektif dan ditolerir dengan baik efek sampingnya, dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang

Efek SampingObat-obatAntipsikotikEfek sampingGejalaPenangananDistonia akutTerutama kekauan pada otot wajah leher, lidah dan eksraokuler, berupa tortikolis, disastria bicara, krisis okulogirik dan sikap badan yang tidak biasa

Akatisiagelisah, gugup, keinginan untuk tetap bergerak, dan sulit tidur

Sindrom Parkinsongaya berjalan membungkuk,

hilangnya ayunan lengan,

tremor, rigiditas, ekspresi wajah topeng, pembicaraan datar

difenhidramin (Benadryl),

asetilkolin

antagonis reseptor adrenergik (propanolol), antikolinergik triheksifenidil, benstroin, sulfas atropine, difenhidramin

Efek sampingGejalaPenangananTardive Diskinesiakoreoatetoid abnormal,

gerakan otot abnormal,

involunter, mioklonus, balistik, atau seperti tic

Penghentian obat segera

NeurolepticMalignantSyndrome

demam, diaphoresis, tachipnea, takikardi, rigiditas, peningkatan kreatinin fosfokinase, peningkatan trans aminase hati, mioglobinemia dan dapat terjadi gagal ginjal akut

Penghentian obat segera dan pemberian dantrolen atau bromokriptine

Pemilihan Obat untuk Episode(Serangan) Pertama Newer atypical antipsycoic merupakan

terapi pilihan untuk penderita Skizofrenia

episode pertamaPemilihan Obat untuk keadaan relaps(kambuh)Pengobatan Selama fase PenyembuhanTerapi perilak u

Terapi kelom pok

Terapi Psikosos ial

Terapi berorin tasi- keluar ga

Psikot erapi individ ual

Perawatan di Rumah Sakit(Hospitalization) Indikasi utama perawatan rumah sakit adalah untuk tujuan diagnostik, menstabilkan medikasi, keamanan pasien karena gagasan bunuh diri atau membunuh, prilaku yang sangat kacau termasuk ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar

Prognosis Gambaran klinik yang diperkirakan dikaitkan dengan prognosis baik yaitu:

Awitan gejala psikotik aktif yang terjadi secara

mendadak

Awitan terjadi setelah usia 30 tahun dan sudah

menikah

Fungsi pekerjaan sosial dan premorbit (sebelum sakit) baik. Performa sebelumnya tetap merupakan prediktor terbaik untuk meramalkan performa dimasa datang

Kebingungan sangat jelas dan emosi menonjol, selama episode akut gejala positif

Kemungkinan adanya stresor yangmempresipitasi psikosis akut dan tidak adanya bukti gangguan SSP ataupun riwayat trauma

Tidak ada riwayat keluarga menderita skizofrenia

Prognosis menjadi lebih buruk pada pasien penyalahgunaan zat, akibat organic danhidup dikeluarga yang tidak harmonis.

Kesimpulan

Skizofrenia merupakan gangguan psikotik berat yang ditandai dengan gangguan utama dalam pikiran, emosi, perilaku atau pikiran dan berbagai pemikiran tidak saling berhubungan secara logis

Pasien mengalami persepsi dan perhatian yang keliru, afek yang datar atau tidak sesuai dan berbagai gangguan aktivitas motorik yang aneh.

Penanganan skizofrenia harus dilakukan secara komprehensif selain melalui obat-obatan juga dibutuhkan pengobatan psikoterapi

DAFTARPUSTAKAProf. Dr. Dr. Dadang Hawari, Al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, PT Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1997.

Harold l. Kaplan, Benjamin J. Sadock, Jack A. Grebb. Sinopsis Psikiatri jilid satu. Jakarta :Binarupa Aksara, 2010. Hal : 699-744.

Maslim, Rusdi dr. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkasan dari PPDGJ III Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya, Jakarta, 2001

Maramis, Willy F., Catatan ilmu kedokteran jiwa. Edisi ke 2. Surabaya. Airlangga UniversityPress ; 2009: 25982

Kaplan HI., Sadock BJ., Grebb JA. Kaplan dan sadock sinopsis psikiatri ilmu pengetahuan perilaku psikiatri klinis. 7th edition. Jakarta: Binarupa Aksara; 1997: 685730

Sadock, Benjamin J., Kaplan & sadock buku ajar psikiatri klinis. Alih bahasa, Profitasari, Tiara Mahatmi Nisa ; editor edisi Bahasa Indonesia, Husni M, Retna Neary ES. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2010: 14768

7. National Institue of Mental Health, National Institues of Health. www.nimh.nih.gov diakses tanggal 13 Desember 2013.

8. Expert Consensus Treatment Guidelines for Schizophrenia: A Guide for Patients andFamilies. [available at www.nmah.com] [diakses tanggal 13 Desember 2013]

9. Schizophrenia. [available at www.merck.com] [diakses tanggal 13 Desember 2013]

10. Schizophrenia. [available at www.emedicine.com] [diakses tanggal 13 Desember 2013]

11. Maramis W.F. Catatan lmu kedokteran jiwa. Airlangga universiti Press. Surabaya. 475-481,1980.

12. Maslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik : PT Nuh Jaya, 1999

13. Schizophrenia Treatment. [available at www.Psychiatrist4u.co.uk] [diakses tanggal 13Desember 2013]

14. Introducing Schizophrenia. [available at :www.emedicine.com] [diakses tanggal 13Desember 2013]

Terima kasih

Faktor Diatesis Stres