Upload
hoanghuong
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
45
BAB 4
ANALISIS DAN BAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
4.1.1 Sejarah Pizza Hut
Pizza Hut merupakan restoran besar yang telah membuka cabang hampir
12.000 di berbagai wilayah dunia yang tersebar lebih dari 84 negara. Sejarah
Pizza Hut dimulai dari dua orang pemuda di Wichit, Kansas bernama Dan dan
Frank Carney memperoleh pikiran kreatif untuk membuka sebuah restoran pizza
ketika ia membaca sebuah artikel di surat kabar Saturday Evening Post tentang
berkembangnya popularitas makanan pizza. Dengan meminjam uang sebesar
$600 dari ibu mereka, membangun sebuah restoran pizza tanggal 15 Juni 1958.
Mereka menamakan restoran tersebut dengan nama Pizza Hut.
Pertama kali mereka sukses membuka cabang di Topeka, Kansas tahun
1959. Tahun 1968 Pizza Hut memulai perkembangannya menjadi restoran pizza
yang bersifat Internasional dengan membuka cabang di Internsional pertama di
Kanada. Setelah itu tahun 1969, secara resmi lambang restoran mereka diakui
penggunaannya.
Pizza Hut berusaha memberikan pizza terbaiknya langsung kepada
pelanggan dengan motto Pizza Hut is the best choice for every pizza occasion
(Pizza Hut adalah pilihan terbaik untuk setiap acara pizza), sehingga pada tahun
1971 diakui sebagai jaringan restoran nomor satu yang terbesar di dunia dari
segi penjualan maupun jumlah cabang Pizza Hut. Pada tahun 1972 mereka
memasuki daftar bursa saham di New York.
46
4.1.2 Sejarah Pizza Hut Indonesia
Restoran Pizza Hut pertama kali dibuka di Indonesia di daerah Djakarta
Theater pada tahun 1984. Satu tahun kemudian disusul oleh Pizza Hut Pondok
Indah dan Tebet pada tahun 1987 di bawah PT. Trijaya Pelangi. Tahun 1994
PT. Trijaya Pelangi bergabung dengan PT. Sarimelati Kencana dan hingga kini
berpusat di Gedung Graha Mustika ratu Lantai 8-11. Pizza
Pizza Hut memperoleh sertifikat halal pada tahun 1997 oleh LPPOM MUI
dengan proses waktu yang lumayan berlangsung cukup lama. Kemudian PT.
SMK memperoleh juga sertifikat HACCP dan telah menerapkan good
manufacturing practices (GMP) dalam proses produksinya.
Restoran Pizza Hut memposisikan dirinya sebagai mid casual dining
restaurant terkemuka yang menawarkan pengalaman yang tak terlupakan dan
pizza terbaik dengan harga terjangkau. Pizza Hut merupakan restoran yang
melayani berbagai pelayanan seperti dine in, take away, dan delivery service.
Bahkan sekarang Pizza Hut menambah delivery service dengan konsep yang
berbeda yang kita kenal dengan nama restoran Pizza Hut Delivery (PHD). Dan
hingga kini PHD masih terus berkembang di wilayah Jakarta, Bekasi dan
Tanggerang.
4.1.3 Pizza Hut di Matraman, Jakarta
Pizza Hut yang berlokasi di Jakarta Timur ini adalah salah satu cabang dari
11 cabang Pizza Hut di Jakarta Timur. Gedung restoran di Matraman ini terdiri
dari 2 lantai. Lantai satu untuk dining area dan lantai dua merupakan area
produksi. Restoran ini terletak di daerah yang cukup strategis, selain letaknya
yang di pinggir jalan dan mempunyai kapasitas parkir yang lumayan luas untuk
47
sebuah gedung sendiri juga dekat dengan beberapa kantor bank, hotel, Gramedia
pusat serta kantor pemerintah seperti DAMRI. Di outlet ini mereka juga
membagikan area menjadi 2 area utama sesuai pembagian fungsinya yaitu FOH
( Front of House dan Back of House).
a. Front of House (FOH)
Merupakan area yang dapat dijangkau oleh tamu sesuai dengan
fungsi dan pembagian tugas nya di dalam operasional. Area ini
semua berada di lantai satu. Berikut ada 8 section dari area ini,
yaitu :
• Greeter
Bagian dari section yang berfungsi sebagai penyambut tamu
yang datang ke restoran untuk pertama kalinya.
• Take Away Section
Bagian section yang berfungsi untuk layanan take away atau
dibawa pulang. Area ini ditempatkan di bagian depan dekat
dengan greeter dan cashier.
• Cashier
Bagian area depan yang berfungsi untuk melakukan
pencetakkan bill dan transaksi pembayaran dari tamu serta
pengembalian uang kembali.
• Miss Baloon
Bagian area depan yang diisi oleh staff yang bertanggung
jawab untuk membuat balon bagi tamu khususnya anak-anak.
Area ini bersifat optional tergantung pada occupancy restoran.
48
• Cleaning & Toilet
Merupakan area yang diisi oleh biasanya satu orang karyawan
saja yang bertanggung jawab akan kebersihan area dining dan
toilet setiap dalam waktu tertentu. Memastikan lantai selalu
kering.
• Runner
Berfungsi dalam pengambilan cutleries yang kotor yang telah
dikumpulkan di dalam satu area untuk dibawa ke bagian
steward di back of house.
• Preparation
Berfungsi dalam melakukan persiapan pada meja tamu seperti
penyediaan cutleries kembali setelah meja dipakai tamu
sebelumnya dan juga penyediaan saus yang telah habis untuk
ditukarkan menjadi saus yang baru kembali.
• Server
Bertanggung jawab atas pemesanan menu dari tamu,
mengantar makanan yang telah dipesan sampai pembayaran
tamu. Secara umum dapat disimpulkan bahwa server adalah
orang yang bertanggung jawab atas segala keperluan tamu.
b. Back of House
Merupakan area yang tidak dijangkau oleh tamu pada umumnya,
karena area ini sebagian besar adalah area kitchen dimana tempat
makanan dan minuman dibuat. Dalam lingkup ini area dibagi menjadi
11 wilayah, sebagai berikut :
49
• Topping
Merupakan area untuk pemberian topping pada pizza.
• Pasta
Area khusus yang berfungsi untuk produksi semua menu
pasta.
• Salad
Area yang bertanggung jawab melakukan segala persiapan
bahan-bahan di bagian salad.
• Bar
Area khusus yang berfungsi untuk produksi semua menu
minuman.
• Steward
Bagian area yang merupakan tempat pencucian piring-piring,
gelas yang telah dipakai tamu serta alat-alat kotor yang telah
dipakai pada bagian produksi.
• Cutting
Area dimana pekerja melakukan potong-memotong pizza dan
hidangan sampingan lainnya.
• Stripping
Area untuk membuat berbagai adonan spesialisasi untuk
pinggiran pizza.
• Dough
Area untuk memproduksi adonan daripada pizza.
• Store
50
Sebuah ruangan yang fungsinya untuk menyimpan bahan-
bahan kering dan kalengan yang dapat disimpan di dalam
temperatur kamar atau sedang.
• Office Manager
Tempat yang berisi ruang kerja untuk seorang Restaurant
Manager.
• Chiller
Ruang pendingin yang berfungsi untuk tempat menyimpan
sayuran, buah, daging, bahan setengah matang dan lain-lain.
Secara umum pembagian tugas dan wilayah area ini bersifat fleksibel
karena keterbatasan karyawan yang masuk bekerja dan disesuaikan dari hari
dimana restoran ini dipadati pada akhir minggu. Ada beberapa area yang
ditangani oleh satu orang saja karena keterbatasan karyawan dan kebutuhan
pelayanan yang menjadi prioritas. Misalnya pekerja yang bertanggung jawab
membuat adonan hanya bekerja setelah benar-benar adonan cukup untuk
operasional pada hari ini. Setelah selesai membuat adonan, ia akan meneruskan
pekerjaannya ke bagian stripping yaitu membuat isi pinggiran daripada pizza.
4.1.4 Visi, Misi dan Nilai Pizza Hut
Visi dari restoran Pizza Hut yaitu “To be Indonesia’s leading mid casual
dining restauran, offering great experience, and the best pizza meal at
affordable value.” Pizza Hut Indonesia memilik visi untuk menjadi yang
terunggul pada tingkat restoran kelas menengah di Indonesia yang dicapai lewat
misi kenyamanan suasanan yang terbaik dan menyajikan pizza yang terbaik
dengan harga yang terjangkau.
51
Visi tersebut dapat dicapai oleh misi operasional yang telah ditentukan
oleh Pizza Hut dengan 10 Moment of Truth mereka, sebagai berikut :
1. Greeting
2. Seating
3. Taking the order
4. Serving drinks
5. Serving starters
6. Serving the main course
7. Following up after the main course
8. Offering desserts
9. Delivering desserts and offering the bill
10. Clearing dessert, taking payment and thanking !
Pizza Hut juga memiliki nilai-nilai organisasi yang dijadikan sebagai
dasar dalam menjalankan organisasi serta membagun relasi dengan
pelanggan, mitra usaha dan pemegang saham. Nilai tersebut adalah :
1) Integritas, yaitu jujur dalam berpikir dan bekerja, dapt dipercaya,
tulus dan bersikap profesional saat berhubungan dengan rekan
kerja, pelanggan dan para supplier.
2) Keunggulan, yaitu melakukan pekerjaan lebih dari sekedar
panggilan tugas dan melakukan lebih dari apa yang diharapkan.
Setiap personil harus berjuang untuk perbaikan diri dan teliti
dalam segala hal serta harus menjalankan tugas dengan rela dan
berani menghadapi segala tantangan yang ada untuk mencapai
standar yang tertinggi.
52
3) Pertumbuhan Usaha, yaitu mengembangkan diri dan memperoleh
keuntungan dengan cara menjadi “casual dining restaurant” yang
terbaik. Personil harus berjuang untuk meningkatkan kemampuan
dan pengetahuan, berbagai ketrampilan dan belajar bersama
dengan rekan kerja sehingga bisa berkembang bersama, baik
secara individu maupun organisasi.
4) Keuntungan, yaitu sedapat mungkin memberikan keuntungan
kepada para pemegang saham dengan pengawasan dan
peningkatan usaha penjualan.
4.1.5 Organisasi Perusahaan
Sistem organisasi sangat diperlukan untuk pendelegasian wewenang
dan tanggung jawab dalam perusahaan. Berikut ini uraian singkat mengenai
beberapa departemen di PT. Sarimelati Kencana serta gambaran pengaturan
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing :
1) Human Resource Development (HRD)
Departemen ini bertanggung jawab terhadap recruitment
(penerimaan tenaga kerja), penghembangan karyawan, sanksi
karyawan., hubungan idustrial, pemutusan hubungan kera
(PHK), pengurusan biaya keuangan seperti gaji karyawan dan
pembiayaan pemeliharaan peralatan dan gedung. HRD juga
bertanggung jawab terhadap penjadwalan kegiatan kantor dan
pembuatan surat-surat yang berkaitan dengan pihak luar dan
aspek hukum serta perizinan yang berhubungan dengan
perusahaan.
53
2) Quality Assurance (QA)
Departemen QA bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
GMP (Good Manufacturing Practices) dan HACCP (Hazard
Analysis Critical Control Point), penyusunan SOP.Selain itu
QA melakukan pengawasan terhadap sanitasi lingkungan
restoran, peralatan, para karyawan dan selalu melakukan
evaluasi performance supplier dengan menjalankan food safety
dan quality system audit.
3) Research and Development (R&D)
Departemen R & D bertanggung jawab dalam
menciptakan dan mengembangkan produk baru maupun
produk yang sudah ada. Melakukan pengawasan kualitas
produk guna untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,
menjamin kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan
persyaratan pelanggan.
4) Purchasing (SCM)
Departemen ini bertanggung jawab dalam proses
pembelian bahan baku import maupun lokal serta menjamin
konsistensi bahan baku dan pemasoknya dengan spesifikasi
yang sesuai.
5) Operation
Departemen yang bertanggung jawab atas proses produksi
agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan yang akan
dirasakan oleh tamu. Melakukan proses administrasi keluar
masuk bahan baku, mengendalikan sistem di restoran,
54
menjamin menu-menu yang dipresentasikan halal. Dalam
pelaksanaan tugasnya, departemen ini dibagi menjadi beberapa
tingkatan, antara lain :
� District Manager (DM)
� Area Manager (AM)
� Restaurant Manager (RM)
� Assitant Restaurant Manager (ARM)
� Shift Leader (SL)
� Crew Trainer (CT)
� Crew
� KKWT (Karyawan Kontrak Waktu Tertentu)
� Part Timer
6) Accounting
Depatemen yang bertanggung jawab atas keuangan
perusahaan meliputi aliran keuangan perusahaan, penyusunan
anggaran perusahaan, menangani proses perpajakan dan
pembayaran, membuat laporan keuangan, melakukan analisis
keuangan dan kegiatan pembukuan yang diperlukan
adminisitrasi kantor.
7) Information technology (IT)
Departemen ini bertanggung jawab terhadap
berlangsungnya kegiatan informasi baik secara internal
maupun eksternal. Mengoperasikan dan memelihara
infrastruktur IT meliputi jaringan internet dan intranet, server,
55
data center serta pengembangan sistem layanan IT termasuk
pengembangan aplikasi sistem informasi.
8) Marketing
Departemen ini bertanggung jawab terhadap
keseluruhan kegiatan pemasaran dan penjualan produk-produk
perusahaan di dalam menentukan strategi pemasaran dalam
pencapaian target penjualan, menetapkan target-target
penjualan dan terus membina hubungan baik dengan
konsumen, distributor maupun pihak agen periklanan.
9) Warehouse / General Store
Departemen yang bertanggung jawab terhadap
penerimaan, penyimpanan serta pengeluaran barang.
Departemen ini yang bertugas membuat pemesanan barang
terhadap purchasing dan menjaga kualitas barang dengan
memastikan berjalannya sistem FIFO (First in First Out) yang
harus diterapkan selam penyimpanan dan distribusi barang
dalam gudang. Berkordinasi dengan divisi lain tentang
pemakaian barang, melakukan cek stok fisik barang dengan
stock card, serta melakukan penataan barang agar mudah
dicari dan diambil. Setiap outlet restoran memesan segala
barang keperluan operasional kepada departemen ini.
56
Selengkapnya struktur organisasi Pizza Hut Matraman Jakarta dapat
dilihat pada gambar 4.1.5.
Gambar 4.1.5 Struktur Organisasi Pizza Hut
Sumber : Pizza Hut Matraman, Jakarta
4.1.6 Produk Pizza Hut
Restoran Pizza Hut menyediakan aneka produk mulai dari Pizza,
Pasta, Nasi , hidangan sampingan, dessert serta minuman. Masing-masing
kategori menu terdapat banyak variasi rasa dan jenis menunya. Berikut daftar
produk dari Pizza Hut, antara lain :
57
Tabel 4.1.6 Menu di Pizza Hut Matraman Jakarta
No Jenis Produk Nama Produk
1
Pizza
Super Supreme
2 Meat Lovers
3 All Veggie
4 Splitza
5 Fishchips
6 Tuna Melt
7 Shrimp kress
8 Black Pepper Chicken
9 American Favorite
10 Deluxe Cheese
11 Beetato Pepperoni
12
Pasta
Beef Lasagna
13 Beef Spaghetti
14 Beef Fettuccine
15 Bolopronto Fusili
16
Mushroom Creamy
Fettuccine
17
Hot Rice
Black Pepper Chicken Ribs
18 Oriental Chicken
19 Chicken Teriyaki
20 Chillic Hot Rice
21
Side Dishes
Fresh / Fruit Salad
22 Soup of the day
23 Chicken Mushroom Calizza
58
24 Bread Stick
25 Fish bites
26 Cheese Rolls
27 Chicken Chunk
28
Dessert
Banana Split
29 Choco Mania
30 Happy Melody
31 Merry Sundae
32
Drinks
Mix Berry
33 Blue Ocean
34 Italian Sunrise Soda
35 Dilmah Green Tea
36 Mocha Float
37 Fresh Fruit Juice
38 Milkshake
39 Squash lime/orange
Sumber : Pizza Hut Matraman, Jakarta
4.2 Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan instrumen
(kuesioner) di dalam pengumpulan data. Uji Validitas dilakukan dengan cara
mengkorelasikan setiap jumlah skor variabel jawaban responden terhadap total skor
masing-masing variabel yang dapat diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi
20.00. Kemudian setelah nilai korelasi ( r hitung) diperoleh, dapat dibandingkan
dengan r tabel pada taraf signifikan 5%.
59
Dengan jumlah responden sebanyak 99 orang, maka diperoleh nilai r tabel =
0,198 untuk semua variabel, sedangkan nilai r hitung dapat dilihat dari hasil
perhitungan SPSS pada nilai korelasi r product moment.
Dengan Kriteria keputusan yaitu :
r hitung > r tabel berarti valid
r hitung < r tabel berarti tidak valid
Tabel 4.2.1 Ringkasan Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk
No Soal r Hitung R Tabel Keputusan
1 0.816 > 0,198 Valid
2 0.695 > 0,198 Valid
3 0.646 > 0,198 Valid
4 0.782 > 0,198 Valid
5 0.437 > 0,198 Valid
6 0.562 > 0,198 Valid
7 0.620 > 0,198 Valid
8 0.615 > 0,198 Valid
Sumber : Hasil Olahan SPSS
60
Tabel 4.2.2 Ringkasan Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Sumber : Hasil Olahan SPSS
Berdasarkan data dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa variabel kualitas
produk berjumlah 8 pertanyaan dan variabel keputusan pembelian berjumlah 5
pertanyaan, dinyatakan semua butir pertanyaan yang ada memiliki nilai r hitung > r
tabel. Dimana nilai r tabel adalah 0,198. Dapat disimpulkan bahwa semua butir
pertanyaan dari kedua variabel tersebut dinyatakan valid dan dapat dipakai ke dalam
instrumen penelitian.
4.3 Uji Reabilitas
Uji Reabilitas digunakan untuk melihat kehandalan suatu pengukuran dimana
instrumen secara konsisten dapat mengukur dan membantu nilai ketepatan sebuah
pengukur.
Untuk menguji Reabilitas dapat dilakukan dengan melihat angka Cronbach’s
Alpha masing-masing variabel pada Reability Statistics yang didapat dari
perhitungan SPSS versi 20 dan dibandingkan dengan nilai batas minimum dengan
kriteria keputusan sebagai berikut :
No
Soal r Hitung r tabel Keputusan
1 0.783 > 0,198 Valid
2 0.612 > 0,198 Valid
3 0.672 > 0,198 Valid
4 0.766 > 0,198 Valid
5 0.562 > 0,198 Valid
61
Nilai Cronbach’s alpha < 0,600 berarti tidak reliabel (buruk)
Nilai Cronbach’s aplha > 0,600 berarti reliabel (baik)
Semakin mendekati angka 1,00 berarti semakin baik tingkat reliabilitasnya.
Tabel 4.3.1 Hasil Uji Reabilitas
No Variabel Hasil Nilai
Cronbach’s Alpha
Batas
Minimum Keputusan
1 Kualitas Produk 0.797 0.600 Reliabel
2
Keputusan
Pembelian 0.706 0.600 Reliabel
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 20.
Dari hasil perhitungan uji reliabilitas pada tabel 4.3.1 dapat dilihat bahwa
kedua variabel memiliki nilai Cronbach alpha yang lebih dari batas maksimum
0,600. Dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian untuk kedua variabel
dinyatakan reliabel yang artinya bahwa secara keseluruhan instrumen tersebut layak
digunakan.
4.4 Uji Normalitas Statistik Kolmogorov Smirnov
Uji Normalitas yang dilakukan peneliti adalah dengan menggunakan statistik
One Sample Kolmogorov Smirnov dari SPSS versi 20 untuk memastikan kembali
data yang sudah ada berdistribusi normal atau tidak. Residual berdistribusi normal
jika nilai asymp pada hasil perhitungan SPSS dibadingkan dengan nilai signifikansi
0,05.
62
Kriteria Keputusan :
Nilai probabilitas < 0,05 berarti distribusi data tidak normal
Nilai probablitas > 0,05 berarti distribusi data normal.
Tabel 4.4.2 Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov
X_Kualitas_Produk Y_Keputusan_Pembelian
N 99 99
Normal
Parametersa,b
Mean 326.112 202.055
Std.
Deviation 315.457 261.618
Most
Extreme
Differences
Absolute .199 .091
Positive .199 .076
Negative -.168 -.091
Kolmogorov-Smirnov Z 1.973 .903
Asymp. Sig. (2-tailed) .450 .386
Sumber : Hasil Olahan SPSS
Dari data hasil di atas dapat dilihat pada nilai probabilitas pada asymp. sig di
tabel menunjukkan bahwa pada variabel kualitas produk adalah 0,450 lebih besar
dari 0,05 dan variabel keputusan pembelian sebesar 0,386 lebih besar pula dari nilai
signifikansi 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kedua variabel secara uji
parametrik statistik One Sample Kolmogorov Smirnov dinyatakan berdistribusi
normal.
4.5 Profil Responden
Dari 99 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan
pengkategorian terhadap jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan per bulan, dan
jumlah kunjungan. Data yang diproses dengan valid sebesar 99 yang berarti tidak ada
data yang tidak diproses (
Pizza Hut Matraman, Jakarta dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
4.5.1 Profil respo
Tabel
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Gambar 4.5.1 Histogram Responden Menurut Jenis Kelamin
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Berdasarkan tabel
adalah wanita yaitu sebanyak 70 orang
orang. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakkan konsumen yang ditemui
peneliti kebanyakkan berjenis kelamin wanita.
data yang tidak diproses (missing = 0). Hasil pengisian kuesioner oleh konsumen
Pizza Hut Matraman, Jakarta dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Profil responden menurut jenis kelamin
Tabel 4.5.1 Respoden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Pria 29
Wanita 70
Total 99
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Gambar 4.5.1 Histogram Responden Menurut Jenis Kelamin
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa respoden terbanyak
adalah wanita yaitu sebanyak 70 orang sedangkan untuk laki-laki hanya 29
Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakkan konsumen yang ditemui
peneliti kebanyakkan berjenis kelamin wanita.
Pria
29
Wanita
70
Jumlah
63
= 0). Hasil pengisian kuesioner oleh konsumen
Gambar 4.5.1 Histogram Responden Menurut Jenis Kelamin
di atas dapat diketahui bahwa respoden terbanyak
laki hanya 29
Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakkan konsumen yang ditemui
4.5.2 Profil responden menurut u
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Gambar
Sumber : Hasil Olahan Data
Perbedaan usia responden dapat menunjukkan perilaku
responden dalam membeli suatu produk. Dapat diketahui bahwa dari
data yang diperoleh responden terbanyak yang ditemui adalah yang
berusia 21
dengan usia kurang da
31-40 tahun
10
responden menurut usia
Tabel 4.5.2 Responden Menurut Usia
Usia Frekuensi
< 21 tahun 25
21 - 30 tahun 48
31-40 tahun 10
> 40 tahun 16
Total 99
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Gambar 4.5.2 Responden Menurut Usia
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Perbedaan usia responden dapat menunjukkan perilaku
responden dalam membeli suatu produk. Dapat diketahui bahwa dari
data yang diperoleh responden terbanyak yang ditemui adalah yang
21 -30 tahun sebanyak 48 orang. Diikuti oleh responden
dengan usia kurang dari 21 tahun sebanyak 25 orang. Usia di atas 40
< 21 tahun
25
21 - 30
tahun
48%
40 tahun
> 40 tahun
16
Usia
64
Perbedaan usia responden dapat menunjukkan perilaku
responden dalam membeli suatu produk. Dapat diketahui bahwa dari
data yang diperoleh responden terbanyak yang ditemui adalah yang
Diikuti oleh responden
Usia di atas 40
tahun sebanyak 16 orang
yaitu terdapat 10 orang
yang berpotensi di dalam membeli di Pizza Hut Matraman Ja
adalah konsumen produk yang berusia 21 sampai 30 tahun.
4.5.3 Profil responden menurut p
Tabel
Sumber :
Gambar
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Selain usia , kategori pekerjaan juga dapat mengukur potensi
konsumen. Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh bahwa
Wiraswasta
ahun sebanyak 16 orang dan yang terendah adalah usia 31
aitu terdapat 10 orang. Hasil ini menunjukkan bahwa responden
yang berpotensi di dalam membeli di Pizza Hut Matraman Ja
adalah konsumen produk yang berusia 21 sampai 30 tahun.
responden menurut pekerjaan
Tabel 4.5.3 Responden Menurut Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi
Mahasiswa/Pelajar 33
Karyawan 50
Wiraswasta 12
Ibu Rumah Tangga 4
Total 99
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Gambar 4.5.3 Responden menurut Pekerjaan
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Selain usia , kategori pekerjaan juga dapat mengukur potensi
konsumen. Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh bahwa
Mahasiswa/
Pelajar
3
Karyawan
50
Wiraswasta
12
Ibu Rumah
Tangga
4
Pekerjaan
65
yang terendah adalah usia 31 – 40 tahun
. Hasil ini menunjukkan bahwa responden
yang berpotensi di dalam membeli di Pizza Hut Matraman Jakarta
adalah konsumen produk yang berusia 21 sampai 30 tahun.
Selain usia , kategori pekerjaan juga dapat mengukur potensi
konsumen. Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh bahwa
Mahasiswa/
Pelajar
33
kebanyakkan pekerjaan
orang. Disusul Maha
sebanyak 12 orang dan Ib
Kebanyakkan dari responden adalah konsumen yang bekerja sebagai
karyawan perusahaan.
4.5.4 Profil responden menurut p
Tabel 4.5
< Rp 1.000.000
Rp 1.000.000
> Rp 5.000.000
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Gambar 4.5.4
Sumb
Tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden
penelitian ini sebanyak 67
Rp
1.000.000
Rp.
5.000.000
67
kebanyakkan pekerjaan responden adalah karyawan sebanyak 50
Disusul Mahasiswa/Pelajar sebanyak 33 orang.
sebanyak 12 orang dan Ibu rumah tangga sebanyak 4 orang
Kebanyakkan dari responden adalah konsumen yang bekerja sebagai
karyawan perusahaan.
responden menurut pendapatan
5.4 Responden Menurut Pendapatan Per Bulan
Pendapatan/bulan Frekuensi
< Rp 1.000.000 18
Rp 1.000.000 – Rp. 5.000.000 67
> Rp 5.000.000 14
Total 99
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
4.5.4 Responden Menurut Pendapatan Per Bulan
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden
penelitian ini sebanyak 67 orang memiliki pendapatan sebesar
< Rp
1.000.000
19
1.000.000 -
5.000.000
> Rp
5.000.000
14
Pendapatan Per-Bulan
66
nden adalah karyawan sebanyak 50
siswa/Pelajar sebanyak 33 orang. Wiraswasta
u rumah tangga sebanyak 4 orang.
Kebanyakkan dari responden adalah konsumen yang bekerja sebagai
Tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden dalam
memiliki pendapatan sebesar
Rp. 1.000.000 sampai Rp. 5.000.000. Sementara 18 orang m
pendapatan sebesar di bawah Rp. 1.000.000 dan sebanyak 14 orang
yang memiliki pendapatan per bulan lebih dari Rp. 5.000.000. Dari
hasil yang diperoleh mayoritas responden yang membeli produk
adalah yang memiliki penghasilan
5.000.000
4.5.5 Profil responden menurut
Tabel 4.5
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Gambar
Rp. 1.000.000 sampai Rp. 5.000.000. Sementara 18 orang m
pendapatan sebesar di bawah Rp. 1.000.000 dan sebanyak 14 orang
yang memiliki pendapatan per bulan lebih dari Rp. 5.000.000. Dari
hasil yang diperoleh mayoritas responden yang membeli produk
adalah yang memiliki penghasilan Rp. 1.000.000 sampai Rp
5.000.000 per bulan.
esponden menurut jumlah kunjungan
4.5.5 Responden Menurut Jumlah Kunjungan
Jumlah
Kunjungan Frekuensi
1 kali 21
2 kali 23
> 3 kali 55
Total 99
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Gambar 4.5.5 Responden Menurut Jumlah Kunjungan
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
1 kali
21
2 kali
23
> 3 kali
55
Jumlah Kunjungan
67
Rp. 1.000.000 sampai Rp. 5.000.000. Sementara 18 orang memiliki
pendapatan sebesar di bawah Rp. 1.000.000 dan sebanyak 14 orang
yang memiliki pendapatan per bulan lebih dari Rp. 5.000.000. Dari
hasil yang diperoleh mayoritas responden yang membeli produk
Rp. 1.000.000 sampai Rp.
68
Dari tabel 4.2.5 di atas dapat diperoleh informasi mengenai
jumlah kunjungan respoden yang pernah membeli produk di Pizza
Hut Matraman Jakarta. Hasil data terbanyak terdapat pada jumlah
kunjungan lebih dari 3 kali sebanyak 55 orang. Kemudian yang baru 2
kali kunjungan sebanyak 23 orang dan yang baru pertama kali
sebanyak 21 orang Hal ini dapat dikatakan bahwa konsumen yang
pernah mengunjungi Pizza Hut Matraman Jakarta kebanyakkan yang
sudah lebih dari 3 kali kunjungan.
4.6 Hasil Analisis Deskriptif
4.6.1 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk
Berikut ini adalah hasil kuesioner yang berisi tanggapan konsumen
terhadap variabel kualitas produk di Pizza Hut Matraman, yang terdiri atas 8
indikator pertanyaan pada dimensi kualitas produk adalah sebagai berikut:
1. Tanggapan konsumen atas kemampuan produk menjalankan fungsi
utamanya
Tabel 4.6.1 Tanggapan Konsumen Atas Kemampuan Produk
Menjalankan Fungsi Utamanya
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang
Setuju 7 7.1 7.1 7.1
Setuju 78 78.8 78.8 85.9
Sangat Setuju 14 14.1 14.1 100.0
Total 99 100.0 100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
69
Hasil penilaian tanggapan konsumen atas kemampuan produk
menjalankan fungsi utamanya akan produk yang disediakan oleh perusahaan
di atas, dapat dilihat bahwa sebanyak 7 orang atau 7,1% memilih kurang
setuju, 78 responden atau 78,8% memilih setuju, dan 14 responden atau
14,1% memilih sangat setuju.
2. Tanggapan konsumen atas fungsi dan manfaat tambahan produk
Tabel 4.6.2 Tanggapan Konsumen Atas Fungsi Dan Manfaat
Tambahan Produk
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 28 28.3 28.3 28.3
Setuju 50 50.5 50.5 78.8
Sangat Setuju 21 21.2 21.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
Hasil penilaian tanggapan konsumen atas fungsi dan manfaat
tambahan produk dari perusahaan, dapat dilihat bahwa sebanyak 28
responden atau 28,3% memilih kurang setuju, 50 atau 50,5 % memilih setuju
dan 21 atau 21,2% responden memilih sangat setuju.
3. Tanggapan konsumen atas kemampuan produk menjalankan fungsi
dalam periode dan kondisi tertentu
Tabel 4.6.3 Tanggapan Konsumen Atas Kemampuan Produk
Menjalankan Fungsi Dalam Periode Dan Kondisi Tertentu
70
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Setuju 71 71.7 71.7 74.7
Sangat Setuju 25 25.3 25.3 100.0
Total 99 100.0 100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
Hasil penilaian tanggapan konsumen atas kemampuan produk
menjalankan fungsi dalam periode dan kondisi tertentu adalah sebanyak 3
responden atau 3,0% memilih tidak setuju, 71 responden atau 71,7 memilih
setuju, 25 atau 25,3% memilih sangat setuju.
4. Tanggapan konsumen atas tingkat kesesuaian antara karakteristik
desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah
ditetapkan
Tabel 4.6.4 Tanggapan Konsumen Atas Tingkat Kesesuaian Antara
Karakteristik Desain Produk Dengan Karakteristik Kualitas Standar Yang
Telah Ditetapkan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 7 7.1 7.1 7.1
Kurang Setuju 3 3.0 3.0 10.1
Setuju 68 68.7 68.7 78.8
Sangat Setuju 21 21.2 21.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
Hasil penilaian tanggapan konsumen atas tingkat kesesuaian antara
karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah
71
ditetapkan adalah sebanyak 7 responden atau 7,1 % memilih tidak setuju, 3
responden atau 10,1% memilih kurang setuju, 68 responden atau 68,7%
memilih setuju dan 21 responden atau 21,2% memilih sangat setuju.
5. Tanggapan konsumen atas ukuran daya tahan atau masa pakai
barang
Tabel 4.6.5 Tanggapan Konsumen Atas Ukuran Daya Tahan Atau
Masa Pakai Barang
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 13 13.1 13.1 13.1
Setuju 73 73.7 73.7 86.9
Sangat Setuju 13 13.1 13.1 100.0
Total 99 100.0 100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
Hasil penilaian tanggapan konsumen atas ukuran daya tahan atau
masa pakai barang di atas, dapat dilihat bahwa 13 atau 13,1% responden
memilih kurang setuju, 73 responden atau 73,7 memilih setuju, dan 13 atau
13,1% memilih sangat setuju.
6. Tanggapan konsumen atas kemampuan memberikan pelayanan
terhadap produk
Tabel 4.6.6 Tanggapan Konsumen Atas Kemampuan Memberikan
Pelayanan Terhadap Produk
72
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang
Setuju 6 6.1 6.1 6.1
Setuju 58 58.6 58.6 64.6
Sangat
Setuju 35 35.4 35.4 100.0
Total 99 100.0 100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
Hasil penilaian tanggapan konsumen atas kemampuan perusahaan
dalam memberikan pelayanan terhadap produk adalah sebanyak 6 atau 6,1%
memilih kurang setuju 58 responden atau 58,6% memilih setuju dan 35
responden atau 35,4% memilih sangat setuju.
7. Tanggapan konsumen atas tampilan menarik dari produk
Tabel 4.6.7 Tanggapan konsemen atas tampilan menarik dari produk
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Kurang
Setuju 8 8.1 8.1 12.1
Setuju 66 66.7 66.7 78.8
Sangat
Setuju 21 21.2 21.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
Hasil penilaian tanggapan konsumen tentang tampilan menarik dari
produk yang disediakan oleh perusahaan adalah sebanyak 4 responden atau
4,0% memilih tidak setuju, 8 responden atau 8,1 memilih kurang setuju, 66
responden atau 66,7% memilih setuju dan 21 responden atau 21,2% memilih
sangat setuju.
73
8. Tanggapan konsumen atas keseluruhan kualitas yang diterima dan
dirasakan oleh konsumen
Tabel 4.6.8 Tanggapan Konsumen Atas Keseluruhan Kualitas Yang
Diterima Dan Dirasakan Oleh Konsumen
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Kurang
Setuju 12 12.1 12.1 15.2
Setuju 67 67.7 67.7 82.8
Sangat Setuju 17 17.2 17.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
Hasil penilaian tanggapan konsumen atas keseluruhan kualitas yang
diterima dan dirasakan oleh konsumen dai perusahaan adalah sebanyak 3
responden atau 3% memilih tidak setuju, sebanyak 12 responden atau 12,1%
memilih kurang setuju, 67 responden atau 67,7% memilih setuju dan 17
responden atau 17,2% memilih sangat setuju.
4.6.2 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian
Berikut ini adalah hasil kuesioner yang berisi tanggapan konsumen
terhadap variabel keputusan pembelian di Pizza Hut Matraman, yang terdiri
atas 5 indikator pertanyaan pada dimensi proses keputusan pembelian adalah
sebagai berikut:
1. Tanggapan konsumen atas pengenalan kebutuhan
Tabel 4.6.9 Tanggapan Konsumen Atas Pengenalan Kebutuhan
74
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 6 6.1 6.1 6.1
Kurang
Setuju 6 6.1 6.1 12.1
Setuju 62 62.6 62.6 74.7
Sangat
Setuju 25 25.3 25.3 100.0
Total 99 100.0 100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
Hasil penilaian tanggapan konsumen atas pengenalan kebutuhan dari
konsumen pada tabel di atas adalah sebanyak 6 responden atau 6,1% memilih
tidak setuju, 6 responden atau 6,1 % memilih kurang setuju, 62 responden
atau 62,6% memilih setuju, dan 25 responden atau 25,3% memilih sangat
setuju.
2. Tanggapan konsumen atas pencarian informasi tentang produk yang
ingin dibeli
Tabel 4.7.0 Tanggapan Konsumen Atas Pencarian Informasi Tentang Produk Yang
Ingin Dibeli
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 7 7.1 7.1 7.1
Kurang
Setuju 12 12.1 12.1 19.2
Setuju 53 53.5 53.5 72.7
Sangat
Setuju 27 27.3 27.3 100.0
Total 99 100.0 100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
75
Dari hasil penilaian tanggapan konsumen atas keperluan konsumen di
dalam pencarian informasi tentang produk yang ingin dibeli konsumen adalah
sebanyak 7 atau 7,1% memilih tidak setuju, 12 responden atau 12,1%
memilih kurang setuju, 53 responden atau 53,5% memilih setuju dan 27
responden atau 27,3% memilih sangat setuju.
3. Tanggapan konsumen atas evaluasi produk
Tabel 4.7.1 Tanggapan konsumen atas evaluasi produk
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 12 12.1 12.1 12.1
Kurang Setuju 2 2.0 2.0 14.1
Setuju 59 59.6 59.6 73.7
Sangat Setuju 26 26.3 26.3 100.0
Total 99 100.0 100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
Dari hasil penilaian tanggapan konsumen atas evaluasi produk yang
akan dipilih oleh konsumen menghasilkan bahwa 12 responden atau 12,1%
menyatakan tidak setuju, 2 % responden memilih kurang setuju, 59 responden
atau 59,6% memilih setuju dan 26 responden atau 26,3% memilih sangat
setuju.
4. Tanggapan konsumen atas keputusan pembelian
76
Tabel 4.7.2 Tanggapan konsumen atas keputusan pembelian
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
Hasil penelitian tanggapan konsumen atas keputusan pembelian
mengenai produk perusahaan adalah sebanyak 9 responden atau 9,1% memilih
tidak setuju, 8 responden atau 8,1% memilih kurang setuju, 57 responden atau
57,6% memilih setuju dan 25 responden atau 25,3% memilih sangat setuju.
5. Tanggapan konsumen atas perilaku setelah melakukan pembelian
Tabel 4.7.3 Tanggapan konsumen atas perilaku setelah melakukan pembelian
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Kurang Setuju 2 2.0 2.0 5.1
Setuju 77 77.8 77.8 82.8
Sangat Setuju 17 17.2 17.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
Hasil penilaian tanggapan responden atas perilaku kepuasan setelah
melakukan pembelian adalah sebanyak 3% responden memilih tidak setuju,
2% memilih kurang setuju, 77 responden atau 77,8% memilih setuju dan 17
responden atau 17,2% memilih sangat setuju.
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 9 9.1 9.1 9.1
Kurang
Setuju 8 8.1 8.1 17.2
Setuju 57 57.6 57.6 74.7
Sangat
Setuju 25 25.3 25.3 100.0
Total 99 100.0 100.0
77
4.6.3 Hasil Analisa Kualitas Produk di Pizza Hut Matraman, Jakarta
Hal-hal yang akan dianalisis adalah bagaimana penilaian para
responden terhadap kualitas produk yang ada di Pizza Hut Matraman, Jakarta
berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang telah diolah oleh alat bantu
SPSS versi 20.00. Dan berikut ini adalah hasil dari keseluruhan kedelapan
dimensi yang dipakai pada pertanyaan kuesioner di bawah ini:
Tabel 4.7.4 Statistik Deksriptif Tanggapan Konsumen Terhadap Kualitas Produk di
Pizza Hut Matraman, Jakarta
N Minimum Maximum Mean
Kemampuan produk menjalankan fungsi
utamanya 99 3.00 5.00 4.07
Fungsi dan manfaat tambahan produk 99 3.00 5.00 3.92
Kemampuan produk menjalankan fungsi
dalam periode dan kondisi tertentu 99 2.00 5.00 4.19
Tingkat kesesuaian antara karakteristik desain
produk dengan karakteristik kualitas standar
yang telah ditetapkan
99 2.00 5.00 4.04
Ukuran daya tahan atau masa pakai barang 99 3.00 5.00 4.00
Kemampuan memberikan pelayanan terhadap
produk 99 3.00 5.00 4.29
Tampilan menarik dari produk 99 2.00 5.00 4.05
Keseluruhan kualitas yang diterima dan
dirasakan oleh konsumen 99 2.00 5.00 4.02
Valid N (listwise) 99
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
Dari hasil tabel statistik deskriptif di atas, dalam rata-rata penilaian responden
terhadap kualitas produk di Pizza Hut Matraman, Jakarta menunjukkan bahwa
78
sebagian besar responden memberikan tanggapan yang tinggi terhadap kualitas
produk di dalam kemampuan memberikan pelayanan artinya responden menilai
bahwa Pizza Hut Cabang Matraman telah memberikan pelayanan yang sesuai dengan
keinginan para pelanggan, baik itu pelayanan penyajian makanan, pelayanan dalam
memesan makanan, memberikan informasi sampai pada pelayanan pembayaran.
Berikut ini adalah penjelasan masing-masing ke delapan dimensi dari kualitas
produk:
a. Kemampuan produk menjalankan fungsi utamanya
Dari hasil olahan kuesioner di atas, pada bobot indikator kemampuan
produk menjalankan fungsi utamanya diperoleh rata-rata 4,07 dari total
responden 99 orang. Hasil bobot tersebut tergolong kategori setuju adanya
kemampuan Pizza Hut Matraman, Jakarta di dalam menjalankan fungsi
utamanya sebagai restoran yang dapat menyediakan berbagai rasa makanan
dan minuman yang diinginkan oleh konsumen.
b. Fungsi dan manfaat tambahan produk
Dari hasil olahan kuesioner di atas, pada bobot indikator fungsi dan
manfaat tambahan produk diperoleh rata-rata 3,92 dari total responden 99
orang. Hasil bobot tersebut tergolong kategori kurang setuju terhadap
kemampuan perusahaan di dalam menerapkan fungsi dan manfaat tambahan
dari produk yang disediakan seperti kenyamanan ruangan yang disediakan
masih terbilang kurang. Hal ini menunjukkan bahwa Pizza Hut Matraman,
Jakarta masih kurang di dalam penyediaan ruangan dan fasilitas yang bersih
dan membuat para konsumen nyaman.
79
c. Kemampuan produk menjalankan fungsi dalam periode dan kondisi
tertentu
Dari hasil olahan kuesioner di atas, pada bobot indikator kemampuan
produk di perusahaan dalam menjalankan fungsi dalam periode dan kondisi
tertentu, diperoleh rata-rata 4,19 dari total responden 99 orang. Hasil bobot
tersebut tergolong kategori setuju terhadap kemampuan produk di dalam
menjalankan fungsinya pada periode dan kondisi tertentu. Hal ini Pizza Hut
Matraman, Jakarta berhasil di dalam menyediakan produk makanan dan
minumannya dalam keadaan segar atau fresh.
d. Tingkat kesesuaian antara karakteristik desain produk dengan karakteristik
kualitas standar yang telah ditetapkan
Dari hasil olahan kuesioner di atas, pada bobot indikator tingkat
kesesuaian antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas
standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, diperoleh nilai rata-rata 4,04
dari total responden 99 orang. Hasil bobot tersebut tergolong kategori setuju
terhadap tingkat kesesuaian antara karakteristik desain produk pada gambar
yang diperlihatkan dengan penyajian kualitas standar produk makanan dan
minuman yang telah disajikan oleh Pizza Hut Matraman, Jakarta. Pizza Hut
Matraman, Jakarta mampu untuk menyediakan makanan yang sesuai dengan
persepsi konsumen.
e. Ukuran daya tahan atau masa pakai barang
Dari hasil tabel olahan kuesioner di atas, pada bobot indikator ukuran
daya tahan atau masa pakai barang diperoleh nilai rata-rata 4,00 dari total 99
orang responden. Hasil bobot tersebut tergolong dalam kategori setuju
80
terhadap ukuran daya tahan atau masa pakai barang yang ada di Pizza Hut
Matraman, Jakarta. Dalam hal ini, produk makanan dan minuman yang
disediakan oleh Pizza Hut Matraman, Jakarta mempunyai nilai ekonomis
yang dapat dikonsumsi lebih dari satu kali penggunaan produk.
f. Kemampuan memberikan pelayanan terhadap produk
Dari hasil tabel olahan kuesioner di atas, pada bobot indikator
kemampuan perusahaan di dalam memberikan pelayanan terhadap produk
diperolah nilai rata-rata 4,29 dari total 99 orang responden. Hasil bobot
tersebut tergolong masuk ke dalam kategori setuju terhadap kemampuan
Pizza Hut Matraman, Jakarta di dalam memberikan pelayanan yang cepat
tanggap dan ramah terhadap produk.
g. Tampilan menarik dari produk
Dari hasil tabel olahan kuesioner, pada bobot indikator tampilan
menarik dari produk diperoleh nilai rata-rata 4,05 dari total 99 orang
responden. Hasil bobot tersebut tergolong masuk ke dalam ketagori setuju
terhadap tampilan yang menarik dari produk. Pizza Hut Matraman Jakarta
telah mampu untuk memberikan tampilan yang bagus dan menarik dari
makanan dan minuman yang disediakan.
h. Keseluruhan kualitas yang diterima dan dirasakan oleh konsumen
Dari hasil tabel olahan kuesioner, pada bobot indikator keseluruhan
kualitas yang diterima dan dirasakan oleh konsumen diperoleh nilai rata-rata
4,02 dari total 99 orang responden. Hasil bobot tersebut tergolong masuk ke
dalam kategori setuju. Hal ini menyatakan bahwa responden yakin terhadap
81
keseluruhan kualitas yang diterima dan dirasakannya dari restoran Pizza Hut
Matraman, Jakarta.
4.6.4 Hasil Analisa Keputusan Pembelian di Pizza Hut Matraman, Jakarta
Hal-hal yang akan dianalisis adalah bagaimana penilaian para responden
terhadap proses keputusan pembelian yang ada di Pizza Hut Matraman, Jakarta
berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang telah diolah oleh alat bantu SPSS versi
20.00. Dan berikut adalah hasil dari keseluruhan kelima dimensi proses keputusan
pembelian yang dipakai pada pertanyaan kuesioner adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7.5 Statistik Deksriptif Tanggapan Konsumen Terhadap Proses Keputusan
Pembelian
N Minimum Maximum Mean
Menemukan kebutuhan yang harus
dipenuhi 99 2.00 5.00 4.07
Mencari informasi tentang produk
yang ingin dibeli 99 2.00 5.00 4.01
Mengevaluasi produk dan
membandingkan produk mana yang
akan dipilih 99 2.00 5.00 4.00
Membuat keputusan mengenai
merek produk yang dibeli, waktu
pembelian serta cara pembayaran 99 2.00 5.00 3.98
Perilaku konsumen terhadap tingkat
kepuasan setelah melakukan
pembelian 99 2.00 5.00 4.09
Valid N (listwise) 99
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
82
Dari hasil tabel statistik deskriptif di atas, dalam rata-rata penilaian
responden terhadap keputusan pembelian di Pizza Hut Matraman, Jakarta dapat
diambil kesimpulan bahwa skor tertinggi terdapat pada aspek perilaku konsumen
terhadap tingkat kepuasan setelah melakukan pembelian. Sedangkan untuk skor
terendah terdapat pada aspek dalam membuat keputusan mengenai merek produk
yang dibeli, waktu serta cara pembayaran. Secara keseluruhan indikator pertanyaan
pada kuesioner terjawab pada ukuran skala likert berada pada tanggapan antara
kurang setuju dan tanggapan setuju. Berikut adalah penjelasan dari setiap indikator
pertanyaan dari kuesioner yang telah disebarkan:
a. Menemukan kebutuhan yang harus dipenuhi
Dari hasil tabel olahan kuesioner, pada bobot indikator konsumen di
dalam menemukan kebutuhan yang harus dipenuhi diperoleh nilai rata-rata
4,07 dari total 99 orang responden. Hasil bobot tersebut tergolong masuk
ke dalam kategori setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden atau
konsumen sudah setuju bahwa mereka menyadari akan pengenalan
kebutuhan yang harus mereka penuhi terhadap produk yang ada pada
restoran Pizza Hut Matraman, Jakarta.
b. Mencari informasi tentang produk yang ingin dibeli
Dari hasil tabel olahan kuesioner, pada bobot indikator konsumen di
dalam mencari informasi tentang produk yang ingin dibeli diperoleh nilai
rata-rata 4,01 dari total 99 orang responden. Hasil bobot tersebut tergolong
masuk ke dalam kategori setuju. Hal ini menyatakan bahwa responden
setuju di dalam keperluannya untuk mencari informasi mengenai segala
83
informasi tentang produk yang ditawarkan oleh Pizza Hut Matraman,
Jakarta.
c. Mengevaluasi produk dan membandingkan produk mana yang akan
dipilih
Dari hasil tabel olahan kuesioner, pada bobot indikator konsumen di
dalam melakukan evaluasi dan membandingkan produk mana yang akan
dipilih, diperoleh nilai rata-rata 4,00 dari total 99 orang responden. Hasil
bobot tersebut tergolong masuk ke dalam kategori setuju. Hal ini
menyatakan bahwa konsumen merasa perlu di dalam mencari segala
informasi tentang produk dan alternatif produk lainnya serta melakukan
perbandingan melalui sumber informasi yang didapat dari teman, keluarga
atau website. Dalam tahap ini sangat baik bagi perusahaan untuk
mengetahui diferensiasi produk yang ada pada pesaing-pesaingnya yang
dievaluasi oleh konsumen yang dapat dijadikan strategi.
d. Membuat keputusan mengenai merek produk yang dibeli, waktu
pembelian serta cara pembayaran
Dari hasil tabel olahan kuesioner, pada bobot indikator konsumen di
dalam membuat keputusan mengenai merek produk yang dibeli, waktu
pembelian serta cara pembayaran yang akan dilakukan oleh konsumen,
diperoleh nilai rata-rata 3,98 dari total 99 orang responden. Hasil bobot
tersebut tergolong masuk ke dalam kategori kurang setuju. Hal ini
menyatakan bahwa responden kurang setuju di dalam keputusan pembelian
yang mempertimbangkan merek produk, waktu pembelian dan cara
pembayaran yang akan dilakukan di Pizza Hut Matraman, Jakarta.
84
e. Perilaku konsumen terhadap tingkat kepuasan setelah melakukan
pembelian
Dari hasil tabel olahan kuesioner, pada bobot indikator perilaku
konsumen terhadap tingkat kepuasan setelah melakukan pembelian
diperoleh nilai rata-rata 4,09 dari total 99 orang responden. Hal ini
menyatakan bahwa konsumen merasa puas setelah membeli produk
makanan dan atau minuman yang ada di Pizza Hut Matramanm Jakarta dan
bersedia untuk merekomendasikan orang lain untuk membelinya. Hal ini
pihak restoran harus selalu menjaga hubungan dengan konsumennya, agar
pelayanan atas kualitas produk yang disediakan perusahaan dapat bergerak
secara konsisten yang memungkinkan adanya perilaku konsumen yang
loyal dengan melakukan pembelian ulang, peningkatan pembelian, serta
mendapatkan konsumen baru.
4.7 Analisis Regresi Linier Sederhana
4.7.1 Uji Korelasi
Koefisien korelasi ialah pengukuran statistik asosiasi antara dua
variabel. Hal ini menunjukkan kekuatan hubungan antara dua variabel.
Berikut ini adalah hasil nilai koefisien korelasi menggunakan Pearson
Product Moment dengan pengubahan data dari ordinal menjadi interval dan
tabel penentuan interpretasi terhadap nilai koefisien korelasinya, sebagai
berikut:
85
Tabel 4.7.6 Nilai Koefisien Korelasi
Variabel R R² Nilai Sig Keterangan
Kualitas Produk 0,80 0,640 0,000 Sangat
Kuat/Signifikan
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
Tabel 4.7.7 Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Sumber : Sugiyono (2010 : 250)
Berdasarkan hasil perhitungan statistik regresi dengan menggunakan
alat bantu SPSS versi 20, diperoleh nilai R adalah 0,80. Artinya korelasi
antara variabel kualitas produk dengan keputusan pembelian terjadi hubungan
yang sangat kuat karena mendekati nilai 1 sesuai dengan tabel 4.7.7.
Pada angka R square (R²) menunjukkan nilai koefisien determinasi
0,640 atau 64% artinya sumbangan pengaruh variabel kualitas produk dengan
variabel keputusan pembelian sebesar 64 %, sedangkan sisanya sebanyak 36
% dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain dari kualitas produk.
4.7.2 Persamaan Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi ini digunakan untuk mengetahui kecenderungan dari
pengaruh variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,1999 Sangat Rendah
0,20 – 0,3999 Rendah
0,40 – 0,5999 Sedang
0,60 -0,7999 Kuat
0,80 -1,0000 Sangat Kuat
86
Berdasarkan olah statistik, diperoleh ringkasan output hasil perhitungannya
sebagai berikut:
Tabel 4.7.8 Nilai Koefisien Regresi
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS
Dari tabel di atas dapat dilihat persamaan regresinya menjadi, sebagai
berikut:
Y’ = 4,732 + 0,744 x
Dari persamaan model regresi di atas maka dapat dilihat variabel
bebas memiliki nilai koefisien positif, artinya ketika terjadi peningkatan
terhadap variabel bebas maka nilai variabel teriktanya akan ikut meningkat
sebesar nilai koefisiennya. Persamaan regresi ini fungsinya untuk mengetahui
arah hubungan kedua variabel dan memprediksi nilai variabel dependen.
Apabila variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Interpretasi model regresi ini dapat terbilang:
Apabila kualitas produk mempunyai nilai 0, maka nilai keputusan
pembelian memiliki nilai 4,732 yang artinya variabel keputusan pembelian
tetap mempunyai nilai meskipun variabel kualitas produk tidak memiliki
nilai.
4.8 Uji Hipotesis dengan Uji Statistik t
Uji Statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual di dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Variabel
Koefisien
Regresi
Konstanta 4,732
Kualitas Produk 0,744
87
Apakah variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak. Uji ini dapat
dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t table.
Untuk jumlah sampel 99 responden maka nilai t tabel untuk signifikansi satu
arah (one-tailed) 5 % dengan nilai df-2 = 99-2 = 97 adalah 1,67. Untuk pedoman
kriteria keputusan sebagai berikut :
Nilai t hitung > t tabel = Ha diterima, Ho ditolak
Nilai t hitung < t table = Ha ditolak, Ho diterima
Atau juga dapat dilihat dari nilai Sig.
Jika nilai Sig < 0,05 = Ha diterima, Ho ditolak
Jika nilai Sig > 0,05 = Ha ditolak, Ho diterima
Tabel 4.8.1 Nilai Uji t
Variabel t
hitung t tabel Keterangan
Kualitas Produk 3,976 1,67 Signifikan
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS
Berdasarkan hasil SPSS versi 20, dapat dilihat bahwa hasil nilai t adalah
3,976 lebih besar dibanding nilai t tabel (1,67) , maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis nol ditolak dan menerima hipotesis alternatif yang menyatakan Kualitas
Produk berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian
Dari uji hipotesis dengan uji-t diatas dapat digambarkan sebagai berikut :
88
Daerah Ho ditolak karena t hitung (3,976) > 1,67
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penerimaan Ha
0 1,67 3,976
Gambar 4.8.2 Penentuan Daerah Penerimaan Ha pada Uji t Satu Arah Sumber : Penulis, 2013
4.9 Pembahasan Implikasi Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan software
SPSS, mengenai kualitas produk di Pizza Hut Matraman Jakarta, telah diketahui
bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
dengan hasil korelasi sebesar 0,80 dan dengan koefisien determinasi sebesar 0,640
atau 64 %.
Dari analisis regresi diperoleh keofisien regresi sebesar 0,744 yang berarti
setiap perubahan keputusan pembelian akan diikuti dengan peningkatan kualitas
produk sebesar 0,744.
. Secara umum penelitian ini menunjukkan hasil analisis deskriptif
menunjukkan bahwa kondisi penilaian responden terhadap variabel-variabel
penelitian ini secara umum sudah baik. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya
tanggapan kesetujuan yang tinggi dari responden terhadap kondisi dari masing-
masing variabel penelitian. Hasil ini menunjukkan bahwa penilaian yang baik
mengenai kualitas produk yang sesuai terutama sekali pada indikator pelayanan
produk dalam menjalankan fungsinya, dengan tingkat keinginan konsumen akan
mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk tersebut.
89
Hasil ini menjelaskan bahwa hasil pengalaman konsumen dalam memakai
produk akan menghasilkan penilaian konsumen terhadap produk tersebut. Apabila
produk tersebut dapat memuaskan keinginan konsumen maka konsumen akan
memberikan penilaian positif teradap produk tersebut. Dengan penilaian tersebut
maka konsumen akan tetap berkeinginan untuk membeli produk tersebut.
Pada umumnya konsumen dalam membelanjakan uangnya akan
memperhitungkan kualitas yang dapat diperoleh dari uang yang akan
dikeluarkannya. Dengan demikian maka konsumen akan mempertimbangkan
kualitas produk sebagai pertukaran pengorbanan uang yang digunakan konsumen
untuk membeli sebuah produk makanan atau minuman pada Pizza Hut Cabang
Matraman.
Data empiris penelitian ini menunjukkan bahwa dinilai produk Pizza Hut
Cabang Matraman oleh konsumen memiliki kemampuan untuk mempertahankan
kualitas produknya. Dari kondisi tersebut selanjutnya, diperoleh adanya keputusan
pembelian yang semakin besar yang dapat dilakukan konsumen.