43
LAPORAN TUGAS AKHIR LAPORAN TUGAS AKHIR PESAWAT PENERIMA RADIO FM PESAWAT PENERIMA RADIO FM STEREO DENGAN MODEL STEREO DENGAN MODEL PENDETEKSIAN METODE PENDETEKSIAN METODE SWITCHING SWITCHING

20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

LAPORAN TUGAS AKHIRLAPORAN TUGAS AKHIR

PESAWAT PENERIMA RADIO FM PESAWAT PENERIMA RADIO FM STEREO DENGAN MODEL STEREO DENGAN MODEL PENDETEKSIAN METODE PENDETEKSIAN METODE

SWITCHINGSWITCHING

Page 2: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Latar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah

•• kkualitas penerimaan radio FM sudah tidak lagi menjadi ualitas penerimaan radio FM sudah tidak lagi menjadi rahasia akan kelebihanrahasia akan kelebihan--kelebihan dari pesawat penerima kelebihan dari pesawat penerima radio FM. Dengan banyaknya penelitian yang telah radio FM. Dengan banyaknya penelitian yang telah dilakukan oleh para teknoktrat dan cendekiawan dilakukan oleh para teknoktrat dan cendekiawan dibidang modulasi dan demodulasi FM, peneliti dibidang modulasi dan demodulasi FM, peneliti berkeinginan ingin ikut andil dalam mencari dan berkeinginan ingin ikut andil dalam mencari dan membuktikan akan kelebihanmembuktikan akan kelebihan--kelebihan yang dimiliki dari kelebihan yang dimiliki dari pesawat penerima FM baik itu metode pendeteksian pesawat penerima FM baik itu metode pendeteksian yang beragam seperti metode matrik dan metode yang beragam seperti metode matrik dan metode switching yang diterapkan dalam proses pendeteksian.switching yang diterapkan dalam proses pendeteksian.

Page 3: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Rumusan MasalahRumusan Masalah

•• Berdasarkan latar belakang masalah yang Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan diatas dapat dirumuskan telah disebutkan diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :masalah sebagai berikut :

•• 1. Bagaimana membuat pesawat 1. Bagaimana membuat pesawat penerima radio FM ?penerima radio FM ?

•• 2. Bagaimana bentuk kerja dekoder 2. Bagaimana bentuk kerja dekoder mode switching ?mode switching ?

Page 4: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Batasan MasalahBatasan Masalah

•• Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka perlu dibatasi masalah yang diteliti yaitu :perlu dibatasi masalah yang diteliti yaitu :

•• 1. Penelitian 1. Penelitian yang yang dilakukan hanya pada dilakukan hanya pada bahasan bahasan dekoder stereo jenis mode dekoder stereo jenis mode switching. switching.

•• 2. Frekuensi penerimaan 88 sampai 108 MHz.2. Frekuensi penerimaan 88 sampai 108 MHz.•• 3. Frekuensi IF 10,7 MHz.3. Frekuensi IF 10,7 MHz.

Page 5: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

TujuanTujuan PenelitianPenelitian

•• 1. 1. UntukUntuk merakitmerakit atauatau membuatmembuat pesawatpesawatpenerimapenerima radio FM radio FM dengandengan dekoderdekoder mode mode switching.switching.

•• 2. 2. MenerapkanMenerapkan hasilhasil kajiankajian teoriteori kedalamkedalampraktekpraktek pembuatanpembuatan pesawatpesawat penerimapenerimaradio FM.radio FM.

Page 6: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

ManfaatManfaat PenelitianPenelitian

•• 1. 1. BagiBagi mahasiswamahasiswa menerapkanmenerapkan atauataumengaplikasikanmengaplikasikan kemampuannyakemampuannya daridari teoriteoriyang yang telahtelah diperolehdiperoleh selamaselama pendidikanpendidikan..

•• 2. Bagi institusi adalah suatu sumbangan 2. Bagi institusi adalah suatu sumbangan kkhhasanah pendukung praktek dalam asanah pendukung praktek dalam laboratorium.laboratorium.

•• 3. Menambah kepustakaan ilmu dibidang 3. Menambah kepustakaan ilmu dibidang pesawat penerima radio FM.pesawat penerima radio FM.

Page 7: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

LANDASAN TEORILANDASAN TEORI

•• PesawatPesawat penerimapenerima radio FM.radio FM.Pesawat penerima radio FM adalah suatu pesawat yang Pesawat penerima radio FM adalah suatu pesawat yang juga memanfaatkan metode super heterodyne.juga memanfaatkan metode super heterodyne.Sebagai perbandingan dengan pesawat penerima radio Sebagai perbandingan dengan pesawat penerima radio AM, tidak terlalu prinsip karena perbedaan kerjanya AM, tidak terlalu prinsip karena perbedaan kerjanya hanya beberapa masalah antara lain yang utama :hanya beberapa masalah antara lain yang utama :

•• Frekuensi operasinya jauh lebih tinggi.Frekuensi operasinya jauh lebih tinggi.•• Dibutuhkan tingkat limiter dan emphasis.Dibutuhkan tingkat limiter dan emphasis.•• Secara keseluruhan metode pendeteksiannya berbeda.Secara keseluruhan metode pendeteksiannya berbeda.•• Metode AGCnya berbeda.Metode AGCnya berbeda.•• Osilatornya terkendali oleh AFCOsilatornya terkendali oleh AFC

Page 8: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Gambar 2.1. Blok diagram radio FM.

Page 9: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Rangkaian penguat frekuensi tinggi Rangkaian penguat frekuensi tinggi ( RF amplifier ).( RF amplifier ).

•• Bagian utama pada penerima radio FM Bagian utama pada penerima radio FM untuk memperkuat sinyal penerimaan dari untuk memperkuat sinyal penerimaan dari antena sebesar maksimum 55 dB sebagai antena sebesar maksimum 55 dB sebagai patokan dasar syarat penerima yang baik patokan dasar syarat penerima yang baik untuk pesawat radio FM. Pencapaian ini untuk pesawat radio FM. Pencapaian ini mutlak bila menghendaki hasil suara yang mutlak bila menghendaki hasil suara yang jernih.jernih.

Page 10: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Mixer.Mixer.•• Bagian kedua untuk pendeteksian pertama sinyal Bagian kedua untuk pendeteksian pertama sinyal

modulasi dicampur dengan sinyal osilator lokal dan modulasi dicampur dengan sinyal osilator lokal dan diperoleh pada keluarannya berupa sinyal selisih sebesar diperoleh pada keluarannya berupa sinyal selisih sebesar 10,7 MHz yang merupakan sinyal IF.10,7 MHz yang merupakan sinyal IF.

•• Output dari mixer sendiri sesungguhnya ada lima Output dari mixer sendiri sesungguhnya ada lima frekuesi, diantaranya adalah : frekuesi, diantaranya adalah : –– Frekuensi Penalaan ( F1 )Frekuensi Penalaan ( F1 )–– Frekuensi Osilator Lokal ( F2 )Frekuensi Osilator Lokal ( F2 )–– Frekuesi Jumlah ( F3 )Frekuesi Jumlah ( F3 )–– Frekuensi Selisih ( F2 Frekuensi Selisih ( F2 –– F1 )F1 )–– Frekuensi Harmonik.Frekuensi Harmonik.

•• Frekuensi selisih yang dipakai sebagai standart untuk IF Frekuensi selisih yang dipakai sebagai standart untuk IF amplifier.amplifier.

Page 11: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

IF amplifier.IF amplifier.

•• Pada prinsipnya IF amplifier merupakan Pada prinsipnya IF amplifier merupakan tempat dimana dilakukan penguatan tempat dimana dilakukan penguatan sinyal bermodulasi untuk memperoleh sinyal bermodulasi untuk memperoleh penguatan dan kestabilan frekuensi penguatan dan kestabilan frekuensi sebesar 10,7 MHz dengan lebar bandwith sebesar 10,7 MHz dengan lebar bandwith 200 200 kkHz.Hz.

Page 12: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Limitter.Limitter.

•• Untuk memperoleh hasil suara yang tanpa cacat Untuk memperoleh hasil suara yang tanpa cacat atau distorsi akibat perubahan amplitudo yang atau distorsi akibat perubahan amplitudo yang terjadi dalam transmisi , maka sebelum sinyal terjadi dalam transmisi , maka sebelum sinyal tersebut dideteksi oleh rangkaian detektor tersebut dideteksi oleh rangkaian detektor (demodulator) disini harus didahului dengan (demodulator) disini harus didahului dengan rangkaian limitter.rangkaian limitter.

•• Limitter adalah suatu piranti pemotong Limitter adalah suatu piranti pemotong amplitudo, agar dari keluarannya diperoleh amplitudo, agar dari keluarannya diperoleh amplitudo yang konstan.amplitudo yang konstan.

Page 13: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Switching.Switching.

•• Rangkaian switching atau dekoder dalam hal ini Rangkaian switching atau dekoder dalam hal ini merupakan bagian yang akan mengatur merupakan bagian yang akan mengatur pemisahan informasi audio sinyal kiri dan sinyal pemisahan informasi audio sinyal kiri dan sinyal kanan dengan konsep pensaklaran elektronik.kanan dengan konsep pensaklaran elektronik.

•• Audio amplifier yang Audio amplifier yang tersusuntersusun berupaberupa penguatpenguatstereo. stereo. Jadi ada dua bagian penguat yang sama Jadi ada dua bagian penguat yang sama karakteristiknya guna memperkuat sinyal karakteristiknya guna memperkuat sinyal informasi audio atau suara. Dalam penguat ini informasi audio atau suara. Dalam penguat ini pencapaian intensitas suara dapat diatur melalui pencapaian intensitas suara dapat diatur melalui pengaturan volume dan tone kontrol.pengaturan volume dan tone kontrol.

Page 14: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Demodulator stereo multiplex.Demodulator stereo multiplex.

•• IC yang diterapkan dalam rangkaian IC yang diterapkan dalam rangkaian demodulator ini berupa rangkaian mode demodulator ini berupa rangkaian mode switching, dimana hasil olahannya pada switching, dimana hasil olahannya pada output terdapat satu sinyal untuk kiri dan output terdapat satu sinyal untuk kiri dan satu sinyal untuk kanan.satu sinyal untuk kanan.

Page 15: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Gambar 2.22. Demodulator stereo.

Page 16: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

•• Input dari MPX dari output IF detektor Input dari MPX dari output IF detektor diumpankan ke rangkaian penggeser phasa diumpankan ke rangkaian penggeser phasa yang pertama diteruskan demodulator stereo yang pertama diteruskan demodulator stereo dan yang kedua input sinkronisasi detektor. dan yang kedua input sinkronisasi detektor. Sebelum dimodulasi untuk memperoleh sinyal Sebelum dimodulasi untuk memperoleh sinyal kiri dan kanan harus dibangkitkan terlebih kiri dan kanan harus dibangkitkan terlebih dahulu sinyal osilasi dari VCO, untuk output VCO dahulu sinyal osilasi dari VCO, untuk output VCO yang satu ke pembanding phasa (phasa yang satu ke pembanding phasa (phasa komparator) dan yang kedua masuk ke flipkomparator) dan yang kedua masuk ke flip--flop. flop. FlipFlip--flop pertama membagi dua dari frekuensi flop pertama membagi dua dari frekuensi osilator 38 kHz menjadi 19 kHz. Output fliposilator 38 kHz menjadi 19 kHz. Output flip--flop1 flop1 menuju lagi ke flipmenuju lagi ke flip--flop2, keluarannya menjadi flop2, keluarannya menjadi 9.5 kHz masuk ke rangkaian komparator dan 9.5 kHz masuk ke rangkaian komparator dan rangkaian AND. Rangkaian AND pada outputnya rangkaian AND. Rangkaian AND pada outputnya menjadi tinggi atau 1 maka lampu indikator menjadi tinggi atau 1 maka lampu indikator stereo menyala yang menandakan informasi dari stereo menyala yang menandakan informasi dari pemancar adalah stereo. pemancar adalah stereo.

Page 17: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

RangkaianRangkaian penguatpenguat IF Q. IF Q.

•• RangkaianRangkaian penguatpenguat antaraantara iniini berperanberperanuntukuntuk memperkuatmemperkuat sinyalsinyal keluarankeluaran daridaridetector detector quadraturequadrature melaluimelalui C C koplingkopling 4,7 4,7 µF µF keke input base Qinput base Q22. . KonfigurasiKonfigurasi penguatpenguatiniini menerapkanmenerapkan penguatpenguat emitoremitor bersamabersama(Common (Common emitoremitor) ) dandan disusundisusun sebagaisebagaipenguatpenguat bias bias tetaptetap (fixed based) (fixed based) dengandenganumpanumpan balikbalik..

Page 18: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Gambar 2.26. Rangkaian penguat IF Q

2

.

Page 19: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Perancangan Alat.Perancangan Alat.Pesawat penerima yang dirancang bangun pada Pesawat penerima yang dirancang bangun pada penelitian ini mempunyai batasan frekuensi penelitian ini mempunyai batasan frekuensi kerja berdasar pada standar CCIR (COMMITE kerja berdasar pada standar CCIR (COMMITE COMMUNICATION INTERNATIONAL RADIO ) COMMUNICATION INTERNATIONAL RADIO ) yaitu :yaitu :

•• Frekuensi penerimaan 88 sampai 108 MHz.Frekuensi penerimaan 88 sampai 108 MHz.•• Bandwith 200 Bandwith 200 kkHz.Hz.•• Frekuensi IF 10,7 MHz.Frekuensi IF 10,7 MHz.

Pemilihan komponen diharapkan :Pemilihan komponen diharapkan :•• Tuner FM.Tuner FM.•• IC IF Tipe LA 1260.IC IF Tipe LA 1260.•• IC IF Tipe LA 3361.IC IF Tipe LA 3361.•• LA 4440.LA 4440.

Page 20: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Tuner DecoderIF Amplifier

AntennaTone

controlPower output

Ls L

Ls R

Gambar 3.1. Block diagram penerima radio FM stereo.

Page 21: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Dari Dari gambargambar 3.1 3.1 diatasdiatas ::•• Tuner.Tuner.

Tuner terdiri dari RF amplifier, mixer, dan osilator.Tuner terdiri dari RF amplifier, mixer, dan osilator.•• IF amplifier.IF amplifier.

IF amplifier IF amplifier menggunakanmenggunakan IC LA 1260 yang IC LA 1260 yang berisikanberisikanduadua mode mode yaituyaitu mode AM mode AM dandan mode FM. mode FM. PadaPadaperancanganperancangan IF IF iniini yang yang diaktifkandiaktifkan hanyahanya IF FM.IF FM.

•• DekoderDekoder..PemilihanPemilihan mode mode dekoderdekoder digunakandigunakan IC LA 3361 yang IC LA 3361 yang bekerjabekerja padapada polapola switching yang switching yang menghasilkanmenghasilkanfrekuensifrekuensi keluarankeluaran untukuntuk sisisisi kanankanan dandan sisisisi kirikiri tanpatanpamelibatkanmelibatkan bidangbidang frekuensinyafrekuensinya..

•• PenguatPenguat audio.audio.PenguatPenguat audionyaaudionya dipilihdipilih IC power IC power tipetipe LA 4440 yang LA 4440 yang mempunyaimempunyai penguatpenguat duadua sisisisi (stereo) (stereo) yaituyaitu penguatpenguatkirikiri dandan penguatpenguat kanankanan..

Page 22: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

•• Dari tuner Dari tuner dihasilkandihasilkan padapada outputnyaoutputnya berupaberupa frekuensifrekuensiselisihselisih antaraantara RF amplifier RF amplifier dandan osilatorosilator dengandengan ketinggianketinggianfrekuensifrekuensi 10,7 MHz, 10,7 MHz, FrekuensiFrekuensi 10,7 MHz 10,7 MHz iniini hadirhadir padapadainput IF. input IF. Agar tidak terjadi frekuensi terinterferensi maka Agar tidak terjadi frekuensi terinterferensi maka dipilih sebuah kristal filter 10,7 MHz. dipilih sebuah kristal filter 10,7 MHz. DenganDengan adanyaadanyakristalkristal iniini makamaka frekuensifrekuensi jauhjauh lebihlebih konstankonstan..

•• IF amplifier IF amplifier memperkuatmemperkuat frekuensifrekuensi yang yang bermodulasibermodulasi 10,7 10,7 MHz MHz dengandengan lebarlebar bidangbidang 38 kHz 38 kHz sebagaisebagai frekuensifrekuensitengahtengah daridari IF.IF.

•• IC LA 3361 digunakan sebagai pemisah antara informasi IC LA 3361 digunakan sebagai pemisah antara informasi stereo dengan frekuensi pembawa 38 kHz. Dari stereo dengan frekuensi pembawa 38 kHz. Dari keluarannya diperoleh dua bidang frekuensi yang sama keluarannya diperoleh dua bidang frekuensi yang sama yaitu frekuensi sinyal kiri dan frekuensi sinyal kanan yang yaitu frekuensi sinyal kiri dan frekuensi sinyal kanan yang masingmasing--masing besarnya 15 kHz. masing besarnya 15 kHz. SelanjutnyaSelanjutnya rangkaianrangkaianfilter filter kirikiri dandan filter filter kanankanan untukuntuk memperhalusmemperhalus nada nada suarasuara, , yang yang membawamembawa noise noise digroundkandigroundkan sedangkansedangkan sinyalsinyalinformasiinformasi suarasuara diteruskanditeruskan..

Page 23: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Gambar 4.1. Alat yang dirancang.

Page 24: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Hasil pengamatan dan analisis.Hasil pengamatan dan analisis.1.Frekuensi penalaan 95,4 MHz ( Yasika ).a.Input x-tal.

Gambar 4.2. Sinyal input x-tal.

Page 25: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Dari gambar diatas diperoleh :Dari gambar diatas diperoleh :

Time / Div = 0,2Time / Div = 0,2 µsµsTT = 5,24= 5,24A = 2 x 10 mV = 20 mVA = 2 x 10 mV = 20 mV

11 11ff = = = = = 95,4 MHz= 95,4 MHz

TT 5,24 x 0,2 x 10 5,24 x 0,2 x 10

Dari analisis diatas terbukti bahwa frekuensinya (Yasika) Dari analisis diatas terbukti bahwa frekuensinya (Yasika) berada dalam frekuensi penalaan 95,4 MHz sesuai berada dalam frekuensi penalaan 95,4 MHz sesuai dengan frekuensi penalaan yang didapatkan dari dengan frekuensi penalaan yang didapatkan dari frekuensi counter. frekuensi counter.

Page 26: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Pin 1 IC LA 1260 ( output xPin 1 IC LA 1260 ( output x--tal ).tal ).

Gambar 4.3. Sinyal output x-tal.

Page 27: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

•• Dari gambar diatas diperoleh :Dari gambar diatas diperoleh :•• Skala satuan = 0,8Skala satuan = 0,8•• Volt / Div = 10 mVVolt / Div = 10 mV•• Time / Div = 0,2 µsTime / Div = 0,2 µs•• T = 4,5T = 4,5•• Dari data diatas dapat diketahui sebagai berikut :Dari data diatas dapat diketahui sebagai berikut :•• Amplitudonya = 0,8 x 10 = 8 mVAmplitudonya = 0,8 x 10 = 8 mV•• T = 0,2 x 0,45 = 0,09 sT = 0,2 x 0,45 = 0,09 s•• Jadi f = 1 / T= 1.000.000 / 0,09 = 11,1 MHzJadi f = 1 / T= 1.000.000 / 0,09 = 11,1 MHz•• Simpangan frekuensi yang terukur dibandingkan dengan teori Simpangan frekuensi yang terukur dibandingkan dengan teori

adalah :adalah :•• 11,1 11,1 –– 10,7 = 0,4 MHz10,7 = 0,4 MHz•• -- Persentase kesalahan adalah :Persentase kesalahan adalah :•• 11,1 11,1 –– 10,7 10,7 •• x 100 % = 3,7 % x 100 % = 3,7 % •• 10,710,7•• Terbukti bahwa frekuensi IF yang distabilkan dalam keadaan Terbukti bahwa frekuensi IF yang distabilkan dalam keadaan

normal.normal.

Page 28: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Pin 8 IC LA 1260.Pin 8 IC LA 1260.

Gambar 4.4. Sinyal informasi audio sebelum di dekoder.

Page 29: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

•• Dari gambar 4.4 diatas diperoleh :Dari gambar 4.4 diatas diperoleh :-- Volt / Div = 10 mVVolt / Div = 10 mV-- Amplitudo = 4,6 x 10 = 46 mVAmplitudo = 4,6 x 10 = 46 mV

•• Untuk sinyal suara yang non kontinyu atau Untuk sinyal suara yang non kontinyu atau tidak kontinyu seperti yang ditunjukkan gambar tidak kontinyu seperti yang ditunjukkan gambar diatas sulit untuk diperoleh data amplitudo suara diatas sulit untuk diperoleh data amplitudo suara yang sesuai dengan tetapan bila dibandingkan yang sesuai dengan tetapan bila dibandingkan dengan frekuensi kontinyu. Amplitudo dengan frekuensi kontinyu. Amplitudo tergantung intensitas kuat sinyal suara.tergantung intensitas kuat sinyal suara.

Page 30: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Pin 2 IC LA 3361 ( input dekoder ).Pin 2 IC LA 3361 ( input dekoder ).

Gambar 4.5. Sinyal input dekoder ( terjadi pelemahan).

Page 31: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

•• Gambar 4.5 diatas merupakan sinyal input Gambar 4.5 diatas merupakan sinyal input yang belum dipisahkan dari pembawa yang belum dipisahkan dari pembawa frekuensi 38 kHz dengan frekuensi suara frekuensi 38 kHz dengan frekuensi suara atau informasi. Dari gambar tersebut juga atau informasi. Dari gambar tersebut juga terlihat terjadi pelemahan sinyal. terlihat terjadi pelemahan sinyal. Pelemahan sinyal terjadi karena C dan R, Pelemahan sinyal terjadi karena C dan R, akibatnya amplitudonya menjadi kecil.akibatnya amplitudonya menjadi kecil.

Page 32: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Pin 4 IC LA 3361 ( output R ).Pin 4 IC LA 3361 ( output R ).

Gambar 4.6. Sinyal non kontinyu output R.

Page 33: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Pin 5 IC LA 3361 ( output L ). Pin 5 IC LA 3361 ( output L ).

Gambar 4.7. Sinyal non kontinyu output L.

Page 34: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Pin 4 IC LA 3361 ( output R ).Pin 4 IC LA 3361 ( output R ).

Gambar 4.8. Sinyal kontinyu output R.

Page 35: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

•• Dari gambar 4.8 diatas diperoleh :Dari gambar 4.8 diatas diperoleh :f = 1 kHzf = 1 kHzVolt / Div = 20 mV Volt / Div = 20 mV

Amplitudo sinyal kanan = 0,7 x 20 mV = 1,4 V Amplitudo sinyal kanan = 0,7 x 20 mV = 1,4 V

•• Gambar diatas merupakan sinyal output R yang Gambar diatas merupakan sinyal output R yang merupakan sinyal modulasi kontinyu RFG 1 kHz merupakan sinyal modulasi kontinyu RFG 1 kHz pada frekuensi IF 10,7 MHz. Gambar sinyal pada frekuensi IF 10,7 MHz. Gambar sinyal diatas merupakan bentuk sinyal stereo untuk diatas merupakan bentuk sinyal stereo untuk output R.output R.

Page 36: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Pin 5 IC LA 3361 ( output L ). Pin 5 IC LA 3361 ( output L ).

Gambar 4.9. Sinyal kontinyu output L.

Page 37: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

•• Dari gambar 4.9 diatas diperoleh :Dari gambar 4.9 diatas diperoleh :•• f = 1 kHzf = 1 kHz•• Volt / Div = 20 mVVolt / Div = 20 mV•• Amplitudo sinyal kanan = 0,8 x 20 mV = 1,6 V Amplitudo sinyal kanan = 0,8 x 20 mV = 1,6 V

•• Gambar 4.9 diatas merupakan sinyal output L Gambar 4.9 diatas merupakan sinyal output L yang merupakan sinyal modulasi kontinyu RFG yang merupakan sinyal modulasi kontinyu RFG 1 kHz pada frekuensi IF 10,7 MHz. Gambar 1 kHz pada frekuensi IF 10,7 MHz. Gambar sinyal diatas merupakan bentuk sinyal stereo sinyal diatas merupakan bentuk sinyal stereo untuk output L.untuk output L.

Page 38: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Sinyal kiri dan kanan.Sinyal kiri dan kanan.

Gambar 4.10. Sinyal kiri dan kanan.

Page 39: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

•• Dari gambar 4.10 diatas yang merupakan Dari gambar 4.10 diatas yang merupakan pengamatan dua sisi output dekoder yaitu pengamatan dua sisi output dekoder yaitu output sinyal kiri dan output sinyal kanan output sinyal kiri dan output sinyal kanan diperoleh data sebagai berikut :diperoleh data sebagai berikut :

•• Volt / DivVolt / Div = 20 mV= 20 mV•• Amplitudo sinyal kiri = 0,9 x 20 mV = 1,8 VAmplitudo sinyal kiri = 0,9 x 20 mV = 1,8 V•• Amplitudo sinyal kanan = 0,7 x 20 mV = 1,4 VAmplitudo sinyal kanan = 0,7 x 20 mV = 1,4 V

Page 40: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Sinyal modulasi.Sinyal modulasi.

Gambar 4.11. Sinyal modulasi.

Page 41: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

•• Dari hasil pengamatan diatas terlihat suatu perbedaan Dari hasil pengamatan diatas terlihat suatu perbedaan dimana saat dilakukan pengukuran sendiridimana saat dilakukan pengukuran sendiri--sendiri atau sendiri atau terpisah terdapat selisih sebesar :terpisah terdapat selisih sebesar :

1,6 1,6 -- 1,4 = 0.2 V1,4 = 0.2 V•• Sedang pada pengamatan yang dilakukan secara Sedang pada pengamatan yang dilakukan secara

bersamaan juga terdapat selisih sebesar :bersamaan juga terdapat selisih sebesar :1,8 1,8 -- 1,4 = 0,4 V 1,4 = 0,4 V

•• Dari hasil pengamatan ini dengan uji suara tampak jelas Dari hasil pengamatan ini dengan uji suara tampak jelas perbedaannya bahwa suara pada loudspeaker kiri lebih perbedaannya bahwa suara pada loudspeaker kiri lebih kuat dibandingkan dengan suara dari loudspeaker kuat dibandingkan dengan suara dari loudspeaker kanan. Ini dikarenakan komponen yang digunakan tidak kanan. Ini dikarenakan komponen yang digunakan tidak linier antara pemisah sinyal kiri dan kanan. Jadi untuk linier antara pemisah sinyal kiri dan kanan. Jadi untuk dapat menghasilkan suara kiri dan kanan dengan dapat menghasilkan suara kiri dan kanan dengan intensitas suara yang seimbang dilakukan dengan intensitas suara yang seimbang dilakukan dengan mengatur balance sehingga dapat didengarkan suara mengatur balance sehingga dapat didengarkan suara yang setara atau seimbang dari loudspeaker kiri dan yang setara atau seimbang dari loudspeaker kiri dan kanan.kanan.

Page 42: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Kesimpulan.Kesimpulan.•• Berdasarkan uraian teori kerja pesawat penerima radio FM yang Berdasarkan uraian teori kerja pesawat penerima radio FM yang

diteliti setelah dilakukan pengamatan dan pembuktian dapat ditarditeliti setelah dilakukan pengamatan dan pembuktian dapat ditarik ik kesimpulan sebagai berikut :kesimpulan sebagai berikut :

•• Frekuensi IF untuk FM filter = 10,7 Mhz dan data pengamatan seteFrekuensi IF untuk FM filter = 10,7 Mhz dan data pengamatan setelah di lah di analisis diperoleh 11,1 MHz, ada penyimpangan sebesar 3,7 %. Teranalisis diperoleh 11,1 MHz, ada penyimpangan sebesar 3,7 %. Terbukti bukti bahwa frekuensi IF yang distabilkan dalam keadaan normal.bahwa frekuensi IF yang distabilkan dalam keadaan normal.

•• Hasil pengukuran untuk sinyal output dekoder saat diamati satu pHasil pengukuran untuk sinyal output dekoder saat diamati satu persatu ersatu selisihnya 0,2 Volt. Sedangkan untuk pengukuran output dekoder yselisihnya 0,2 Volt. Sedangkan untuk pengukuran output dekoder yang ang dilakukan secara bersamaan selisihnya 0,4 Volt.dilakukan secara bersamaan selisihnya 0,4 Volt.

•• Hasil yang tampak dari kedua bentuk pengamatan tersebut mempunyaHasil yang tampak dari kedua bentuk pengamatan tersebut mempunyai i selisih perbedaan yang cukup besar, ini dikarenakan efek pembebaselisih perbedaan yang cukup besar, ini dikarenakan efek pembebanan alat nan alat ukur. ukur.

•• Sinyal stereo tampak dari pergeseran fase untuk sinyal kiri dengSinyal stereo tampak dari pergeseran fase untuk sinyal kiri dengan sinyal an sinyal kanan. Sinyal kiri mendahului setengah fase sinyal kanan. kanan. Sinyal kiri mendahului setengah fase sinyal kanan.

•• GangguanGangguan--gangguan yang terjadi karena gangguan atmosfir atau gangguan yang terjadi karena gangguan atmosfir atau gangguan statis dari buatan manusia pada mulanya tampak dalam begangguan statis dari buatan manusia pada mulanya tampak dalam bentuk ntuk tegangan pembawanya, dimana amplitudo mengalami perubahan, ini dtegangan pembawanya, dimana amplitudo mengalami perubahan, ini dapat apat diatasi pada pesawat penerima radio FM, dimana pesawat dibuat tidiatasi pada pesawat penerima radio FM, dimana pesawat dibuat tidak dak sensitif terhadap perubahan amplitudo.sensitif terhadap perubahan amplitudo.

Page 43: 20090512092915POWER POINT TA_UII_Fakultas Teknologi Industri_Jurusan Teknik Elektro_Pesawat Penerima Radio FM Stereo Dengan Model Pendeteksian Metode Switching Awalluddin 99 5240 76

Saran.Saran.

•• Untuk lebih teliti dalam pembuatan Untuk lebih teliti dalam pembuatan pesawat penerima radio FM hendaknya pesawat penerima radio FM hendaknya pemilihan komponen yang bertoleransi pemilihan komponen yang bertoleransi rendah, layout PCB jangan terlalu besar rendah, layout PCB jangan terlalu besar jalurnya karena dapat memberikan jalurnya karena dapat memberikan pengaruh kerja pada rangkaian.pengaruh kerja pada rangkaian.