Upload
buimien
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Perpustakaan Umum
Perpustakaan Umum (public library) menurut Reitz dikutip oleh Hasugian
(2004) adalah “a library or library system that provides unrestricted access to
library resources and services free of charge to all the resident of a given
community, distric, or geographic region, supported wholly or in part by publics
funds”. Dalam pengertian di atas menyatakan bahwa Perpustakaan Umum adalah
sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang
tidak terbatas kepada sumberdaya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga
masyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebahagian
dari dana masyarakat (pajak). Menyimak defenisi di atas, Perpustakaan Umum
memiliki tugas yang sangat luas dalam hal penyediaan akses informasi kepada
masyarakat. Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum
(2000, 4) dinyatakan bahwa :
Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan dipemukiman penduduk (kota atau desa) diperuntukkan bagi semua lapaisandan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayanikebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan.
Sedangkan Sjahrial-Pamuntjak (2000, 3) menyatakan bahwa Perpustakaan
umum ialah perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta
rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum berdiri
sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh masyarakat. Setiap warga dapat
menggunakan perpustakaan tanpa dibedakan pekerjaaan, kedudukan, kebudayaan
9
dan agama. Meminjam buku dan bahan lain dari koleksi perpustakaan dapat
dengan cuma-cuma atau dengan membayar iuran sekedarnya sebagai tanda
kenggotaan dari perpustakaan tersebut.
Menurut buku pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum
(2000, 4) Sebuah unit perpustakaan umum harus memiliki unsur-unsur sebagai
berikut:
a. Organisasi, dalam Surat Keputusan pendiriannya harus tercantumsecara jelas sekurang-kurangnya hal-hal sebagai berikut; tugas, fungsi,garis wewenang dan tanggung jawab serta struktur organisasi.
b. Gedung (ruangan), yang memadai dan cukup menampungkoleksi,pembaca, pelayanan, kegiatan pengolahan bahan pustaka danadministrasi.
c. Koleksi bahan pustaka yang kusus untuk pustaka buku berjumlahsekurang-kurangnya 1000 (seribu) judul. Koleksi ini sudah mengalamipengolahan sehingga siap dipinjam atau dimanfaatkan masyarakatpemakai.
d. Perlengkapan dan perabot yang terutama terdiri dari sekurang-kurangnya: rak-rak bahan pustaka, meja dan kursi untukpegawai,lemari penyimpanan bahan pustaka yang sedang diolah, rak untukmemajang bahan pustaka.
e. Mata anggaran tetap, yang merupakan sarana yang menjamintersedianya anggaran keuangan setiap tahun.
f. Tenaga Manusia, dan yang utama harus ada di perpustakaan umumadalah pustakawan. Dapat saja pegawai yang diangkat pertama diperpustakaan bukan seorang pustakawan, namun harus diarahkanmenjadi pustakawan.
Dari uraian diatas terlihat bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan
milik pemerintah yang berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
umum tanpa membedakan penggunanya, yang biayanya berasal dari dana
masyarakat diperuntukkan untuk melayani masyarakat sehingga memperoleh
informasi dan ilmu pengetahuan.
10
2.1.1. Tujuan Perpustakaan Umum
Mengingat pentingnya Perpustakaan Umum, sebagai perpustakaan
masyarakat umum, sehingga UNESCO (badan PBB yang bergerak dalam bidang
pendidikan dan kebudayaan) menyatakan perpustakaan umum sebagai media
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada tahun 1972 UNESCO mengeluarkan
Manifesto Perpustakaan Umum yang menyatakan bahwa perpustakaan umum
harus terbuka bagi semua orang tanpa membeda-bedakan warna kulit, jenis
kelamin, usia, kepercayaan, ras. Lebih rinci tujuan perpustakaan umum dalam
manifesto UNESCO (Sulistyo-Basuki, 1993):
1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustakayang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupanyang lebih baik.
2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagimasayarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagimereka yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.
3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yangdimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagimasyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapatdikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.
4. Bertindak selaku agent cultural, artinya perpustakaan umummerupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakatsekitarnya.
Sedangkan menurut Hermawan (2006, 31) tujuan perpustakaan umum
antara lain adalah:
1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untukmenggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan,keterampilan, dan kesejahteraan.
2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat, dan tepat yangberguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitasmelalui penyediaan bahan pustaka dan informasi.
4. Bertindak selaku agen kultural, sehingga menjadi pusat utamakehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.
5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.
11
Dari kedua tujuan perpustakaan umum diatas terlihat bahwa tujuan
perpustakaan umum adalah untuk mendorong minat baca masyarakat dengan
memberikan informasi yang cepat, tepat dan murah yang dampaknya dapat dilihat
dari kehidupan sehari-hari baik dari segi pendidikan, ekonomi, sosial, budaya,
maupun beragama.
2.1.2. Fungsi dan Tugas Perpustakaan Umum
Pada prinsipnya penyelenggaraan perpustakaan umum memiliki beberapa
fungsi dan tugas yang harus dilaksanakan agar dapat sebagai sumber informasi
kepada masyarakat agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
Dalam buku Standar Nasional Perpustakaan Kabupaten atau Kota (2013,
10) Fungsi dan Tugas perpustakaan umum ialah:
a. Fungsi Perpustakaan.Penyelenggaraan perpustakaan Umum Kabupaten/Kota berfungsi
sebagai berikut:- menghimpun (deposit), mengorganisasikan, mendayagunakan,
dan melestarikan koleksi yang merupakan terbitan dan muatanlokal.
- mengorganisasi koleksi perpustakaan.- mendayagunakan koleksi.- menyelenggarakan pendidikan pengguna.- menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.- merawat koleksi perpustakaan.- membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya.- mengkoordinasikan kampanye Gerakan Pembudayaan Gemar
Membaca di wilayahnya.b. Tugas perpustakaan.
Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota mempunyai tugas sebagaiberikut:- menyediakan sarana dan prasarana guna menjalankan fungsi
perpustakaan sebagai pusat pendidikan, informasi, dokumentasi,penelitian, dan rekreasi.
12
- mendayagunakan koleksi perpustakaan (koleksi) dan aksesterhadap sumber-sumber informasi perpustakaan untuk memenuhikebutuhan pemustaka.
- menyediakan sarana dan fasilitas untuk pengembangan kebiasaanmembaca sejak usia dini dan pembelajaran sepanjang hayat.
- menyediakan sarana untuk pengembangan kreativitas, senibudaya, dan kegiatan masyarakat lainnya.
- melakukan koordinasi pengembangan dan pembinaanperpustakaan di wilayah kewenangan.
- membangun dan mengembangkan kerja sama perpustakaan.- menyediakan layanan dan program perpustakaan guna
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi perpustakaan.- menyediakan pangkalan data (database) tentang perpustakaan
yang termasuk dalam wilayah kewenangan.
Sedangkan menurut buku pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan
umum (2000, 6) fungsi dan tugas perpustakaan umum antara lain:
a. fungsi perpustakaan umum- Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan
bacaan.- Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui
pembelian, langganan, tukar-menukar, dan lain-lain.- Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka.- Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi.- Pendayagunaan koleksi.- Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang
langsung diperpustakaan maupun yang menggunakan telpon,faximil dan lain-lain.
- Pemasyarakatan perpustakaan.- Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan.- Pelaksanaan kordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah, tokoh-
tokoh masyarakat dan mitra kerja lainnya.- Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka
pemanfaatan bersama koleksi dan sarana/prasarana.- Pengolahan dan ketata-usahaan perpustakaan.
b. Tugas pokok perpustakaan umum adalah menyediakan, mengolah,memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka,menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakatpengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.
Dari fungsi dan tugas perpustakaan umum diatas dapat diketahui bahwa
perpustakaan umum berfungsi menyimpan, mengelola dan memelihara koleksi
13
bahan bacaan dan ketata-usahaan perpustakaan. Sedangkan, tugas dari
perpustakaan umum yaitu menyediakan, menyiapkan, mengolah, dan memelihara
koleksi bahan pustaka untuk masyarakat umum yang disediakan oleh pemerintah.
2.2 Perangkat Lunak (Software)
Guna membangun sistem otomasi perpustakaan dibutuhkan tiga
komponen pendukung yaitu hardware (perangkat keras), software (perangkat
lunak atau program) dan brainware (pengguna komputer). Ketiga komponen
tersebut satu sama lain saling terkait. Perangkat keras harus memenuhi
sepesifikasi yang dibutuhkan oleh perangkat lunak, perangkat lunak harus mampu
mengoptimalkan fungsi-fungsi dari perangkat keras. Demikian juga sumber daya
manusia harus mampu mengoperasikan perangkat keras dan perangkat lunak
(Sutanta, 2005, 12).
Fokus penelitian ini adalah pada komponen yang kedua yaitu software
(perangkat lunak) dalam sistem otomasi perpustakaan sebagaimana tercantum
dalam judul penelitian. Guna mempermudah pemahaman dan konsistensi dalam
penggunaan istilah, maka peneliti menggunakan kata istilah perangkat lunak
bukan software ataupun program.
Terdapat banyak definisi tentang perangkat lunak. Menurut Scott (1999,
216) “perangkat lunak adalah sekumpulan perintah dalam komputer yang
fungsinya mengarahkan kegiatan pemrosesan dari komputer, di mana dalam
perangkat lunak berisi instruksi-instruksi atau program statement (pernyataan
14
perangkat lunak) yang secara tepat dinyatakan dan diorganisasikan sesuai dengan
syntax (perintah) dan konstruksi perangkat lunak’’.
Menurut Sutanta (2005, 20) “perangkat lunak adalah serangkaian instruksi
dengan aturan tertentu untuk mengatur operasi perangkat keras”. Sedangkan
menurut Komorotomo dan Margono (1999, 35) “perangkat lunak adalah
serangkaian instruksi yang dapat dipahami oleh perangkat keras pengolah data
atau komputer sehingga perangkat keras itu dapat melaksanakan pemrosesan data
sesuai dengan yang dikehendaki”.
Sedangkan The International Standards Organization (ISO)
mendefinisikan kualitas perangkat lunak sebagai: "the totality of features and
characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy specified
or implied needs. Kualitas perangkat lunak ialah keseluruhan dari fitur dan
karakteristik dari sebuah produk atau layanan yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang sudah ditentukan. ISO 9126
menyoroti pada fitur-fitur dan karakteristik dari produk atau layanan dalam
kemampuannya memenuhi kebutuhan yang ditentukan.
Maka secara prinsip dapat dikatakan bahwa sebuah perangkat lunak
dikatakan berkualitas apabila dapat secara utuh memenuhi kriteria spesifik dari
organisasi atau perusahaan yang membutuhkannya. Hal ini sering diistilahkan
sebagai pemenuhan terhadap user requirements (kebutuhan pengguna perangkat
lunak yang telah terlebih dahulu didefinisikan secara jelas dan detail).
Untuk memilih software, banyak faktor dan kriteria yang harus
dipertimbangkan oleh perpustakaan. Faktor dan kriteria tersebut bisa
15
didefenisikan melalui berbagai acuan tertentu. Tedd dikutip oleh Hasugian (1993,
101-102) mengemukakan sejumlah pokok pikiran yang bisa digunakan sebagai
acuan bagi perpustakaan dalam mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih
software jadi yang cocok untuk kegiatan kerumahtanggaan perpustakaan. Pokok
pikiran tersebut dikelompokkannya atas 4 (empat) kategori atau faktor sebagai
berikut:
1. Faktor Umum
Ada sejumlah faktor umum yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
software antara lain pengalaman perpustakaan lain yang pernah menggunakan
software tersebut. Untuk ini perlu dilakukan kunjungan ke perpustakaan yang
telah menggunakannya kemudian melakukan studi dan diskusi mendalam
tentang cara kerja dan peralatan sistem tersebut. Jika ini tidak dapat dilakukan
karena lokasi yang berjauhan, maka dapat dilakukan melalui komunikasi lain
seperti surat menyurat untuk mengetahui keberadaan software tersebut.
Pengalaman perpustakaan lain yang telah menggunakan software yang akan
dibeli tersebut jauh lebih penting, dari pada pengalaman yang dikemukakan
oleh vendor atau supplier, sebab apa yang dikemukakan vendor atau supplier
biasanya banyak berimplikasi kepada konsep pemasaran yaitupromosi
terhadap produknya.
2. Faktor Teknis
Ada beberapa faktor teknis yang perlu diperhatikan dalam memilih software,
yaitu (1) apakah software tersebut dapat melakukan sejumlah fungsi yang
diperlukan dalam waktu yang tepat, (2) apakah software tersebut dapat
16
dijalankan pada hardware yang tersedia, (3) apakah software tersebut dapat
dijalankan pada sistem operasi yang tersedia, (4) batasan data, berapa jumlah
records, besaran file, jumlah fields, besaran fields, besaran records dan
sebagainya, (5) bagaimana kemudahan menggunakan software tersebut, dan
(6) faktor bahasa atau komunikasi yang digunakan dalam software.
3. Faktor Pendukung
Selanjutnya, beberapa faktor pendukung yang perlu diketahui dan dievaluasi
dalam memilih software, antara lain menyangkut dokumentasi untuk
pedoman instalasi, petunjuk pengoperasian, pemeliharaan dan sebagainya.
Selain itu perlu diketahui, apakah vendor menyediakan bantuan untuk
memasang software, pelatihan dan modifikasi sistem (upgrades) sesuai
perkembangan teknologi komputer, misalnya jika muncul versi baru dari
software tersebut. Perlu juga diketahui apakah ada organisasi pengguna (user
group) untuk software tersebut. Biasanya software yang baik, memunculkan
user group sebagai wadah tukar menukar pengalaman menggunakannya.
Biasanya user group ini menerbitkan newsletter secara berkala, dan ada
kalanya menyelenggaraka seminar dan kegiatan lainnya.
4. Faktor Biaya
Faktor penting yang menjadi pertimbangan adalah harga dari software yanga
akan dibeli. Mahal atau murahnya harga suatu software harus
dipertimbangkan dengan fasilitas yang tersedia di dalamnya. Semakin
lengkap fasilitasnya tentu harganyapun cendrung menjadi semakin mahal.
17
Untuk itu perlu dilakukan perhitungan yang cermat sesuai dengan
kemampuan anggaran perpustakaan.
5. Faktor Hukum
Salah satu faktor yang tidak boleh diabaikan dalam memilih dan membeli
software ialah faktor hukum. Hal penting yang perlu diketahui dalam faktor
hukum adalah mencakup ada tidaknya jaminan dalam pembelian software
tersebut. Biasanya jaminan dalam membeli software selalu ada, akan tetapi
tenggang waktu jaminan tersebut dapat berbeda satu dengan lainnya.
Berkenaan dengan jaminan ini, hal lain yang perlu diperhatikan ialah
pengesahan kontrak, baik kontrak pembelian sistem dan kontrak
pemeliharaan sistem.
2.3 Athenaeum Light 8.5
Athenaeum Light 8.5 merupakan perangkat lunak gratis hasil
pengembangan Komunitas Athenaeum Light Indonesia (KALI). Dikembangkan
dari Athenaeum Light 6 yang merupakan potongan dari perangkat Lunak
Athenaeum 6 Pro buatan Sumware Consulting NZ, sebuah perusahaan perangkat
lunak dari New Zealand. Kata "Athenaeum" diambil dari bahasa Yunani, yang
artinya perpustakaan atau reading room. Sekalipun aplikasi ini adalah gratis dan
merupakan potongan perangkat lunak untuk tujuan promosi, namun fitur-fitur
dalam Athenaeum Light masih sangat menarik untuk digunakan sebagai
perangkat lunak otomasi perpustakaan.
18
Selain menyuguhkan fasilitas untuk mengemas database (pangkalan data
buku), aplikasi ini juga memiliki menu-menu peminjaman, pengembalian dan
laporan. Fasilitas lain seperti pembuatan label barcode, statistik dan stock opname
yang disediakan, menjadi nilai tambah tersendiri pada Athenaeum Light.
Athenaeum Light merupakan perangkat lunak portable, yaitu perangkat lunak
yang dalam penggunaannya tidak memerlukan proses instalasi pada sistem
operasi. Melainkan dapat digunakan langsung setelah di salin pada drive atau
folder dengan cara mengeksekusi file dengan ekstensi exe.
Athenaeum, dibangun dari perangkat lunak database Filemaker. Filemaker
Sebuah perangkat lunak untuk mengelola data dengan pengoperasian sangat
mudah dan sederhana. Athenaeum Light, dikemas secara free script, artinya kode
atau formula di dalamnya tidak ditutup oleh pembuatnya dengan kata lain disebut
sebagai open source. Hal ini memudahkan para pemakainya untuk memperbaiki
dan memodifikasi tampilan, field, bahasa, relasi data sesuai kebutuhan masing-
masing. Bahkan dalam perkembangannya, Athenaeum Light tidak hanya
digunakan dalam dunia perpustakaan tetapi dapat dimodifikasi sebagai perangkat
lunak bagi layanan kearsipan.
Hingga kini Athenaeum Light di Indonesia sudah mengalami beberapa
modifikasi yang paling baru adalah Athenaeum Light 8.5 modifikasi oleh doZank.
Adapun kelebihan dari Athenaeum light 8.5 dari versi Athenaeum sebelumnya
adalah sebagai berikut:
1. Program ini mampu menampung data hingga 8 terabyte (setaradengan 8000 GB) sehingga cocok digunakan oleh perpustakaan yangjumlah koleksinya banyak.
19
2. Adanya tambahan menu weblive yang memungkinkan pengguna bisamerujuk ke situs yang telah dipilih pustakawan untuk mencari datayang tidak ditemukan dalam database, tanpa harus membuka browser(jendela) lagi.
3. Sama halnya dengan versi 6.0 yang open script, Athenaeum Light 8.5juga bisa dimodifikasi sesuai selera Anda dengan Filemaker 7 atau 8bahkan 8.5 (commercial). dengan harapan nantinya banyak yang maumengembangkan sekaligus berbagi melalui aplikasi yang “gratisan”.
4. Mampu menunjang kegiatan sirkulasi perpustakaan, yaitupeminjaman, pengembalian, dan perpanjangan.
5. Aplikasi ini mampu dijalankan di dalam komputer dengan spesifikasiminim, yaitu Processor Intel Pentium II, RAM 64 MB, OS Windows/95/ 98/ ME/ 2000/ XP, dan harddisk minimum 5 GB.
6. Menunjang kegiatan pelaporan dan pembuatan formulir-formulirperpustakaan (label, barcode, surat denda, dan sebagainya).
7. Mampu menunjang dalam kelestarian data karena software ini dapatdibackup dengan mudah.
8. Aplikasi ini menggunakan bagan klasifikasi yang tidak komplekskarena memakai DDC 21 versi bahasa Indonesia sehingga tidakmempersulit pengguna dalam menelusuri dokumen.
Perkembangan Athenaeum Light di Indonesia sendiri saat ini makin pesat.
Komunitas Athenaeum Light Indonesia (KALI) merupakan forum yang
menampung para pemerhati, pengguna dan pengembang Athenaeum Light.
Bahkan pada awal tahun 2007 telah terbentuk kepengurusan KALI dan cabang-
cabangnya dibeberapa propinsi. Tampilan halaman muka Athenaeum Light 8.5
dari KALI adalah seperti Gambar 2.1 berikut ini:
20
Gambar 2.1 Tampilan Home Athenaeum Light 8.5
2.3.1 Menu Pada Athenaeum Light 8.5
Berbagai menu atau fasilitas yang disediakan oleh Athenaeum Light 8.5
antara lain:
1. Informasi
Pada menu ini, pengelola perpustakaan dapat memberikan informasi yang
dapat diakses oleh pengguna perpustakaan (pemustaka). Informasi dapat
berupa berbagai hal, mulai dari profil perpustakaan, koleksi terbaru hingga
peraturan perpustakaan. Tergantung pada pengelola perpustakaan sendiri.
2. Katalog
Menu katalog digunakan untuk memanajemen data koleksi perpustakaan. Pada
menu ini, kegiatan yang dapat dilakukan adalah:
21
a. Memasukkan (input), memperbaiki (edit) dan menghapus data koleksi
b. Pencarian data koleksi
c. Pemesanan koleksi, menu ini memungkinkan pengguna perpustakaan
memesan koleksi. Sehingga jika koleksi telah dikembalikan oleh
peminjam sebelumnya, dan akan dipinjam lagi maka akan terdapat
informasi bahwa koleksi tersebut sudah dipesan sebelumnya.
d. Display data koleksi yang dipinjam
e. Cetak data koleksi, pencetakan data koleksi dapat dipilih berdasarkan
lokasi koleksi, pengarang, kategori dan cetak semua daftar koleksi.
f. Fasilitas lain (utility), dalam menu ini tersedia berbagai fungsi yang
membantu pustakawan dalam mengolah koleksi; statistik katalog, cetak
label buku, cetak barcode koleksi, cetak kartu katalog, pencarian koleksi
berdasarkan kategori tertentu (koleksi keluar, koleksi tidak untuk
dipinjamkan, periode pinjam), stock opname.
3. Dewey Decimal Classifications (DDC)
Menu ini dapat menampilkan klasifikasi DDC yang dapat membantu
pustakawan dalam melakukan klasifikasi sehingga tidak memerlukan untuk
membuka panduan klasifikasi. Menu ini dapat kita ganti dengan DDC terbaru.
Hal ini dimungkinkan karena memang didesain dalam form yang dapat di-edit
sesuai kebutuhan pengguna.
4. Pencarian / Penelusuran (OPAC)
Menu ini memudahkan pengguna Athenaeum Light 8.5 untuk mencari koleksi
berdasarkan kata kunci (keyword) yang digunakan. Terdapat tiga pilihan
22
pencarian; fast find, easy find dan detail find. Fast find adalah mode pencarian
yang hanya menggunakan sebuah kolom untuk pencarian berdasarkan kata
kunci yang digunakan. Easy find adalah mode pencarian yang lebih rinci yaitu
meliputi judul, pengarang, subjek klasifikasi dan no panggil. Sedangkan detail
find ialah mode pencarian yang meliputi keseluruhan data bibliografis yang ada
pada koleksi.
5. Sirkulasi
Dalam menu sirkulasi tersedia beberapa tampilan informasi penting, yaitu
nama anggota yang meminjam koleksi, nama koleksi yang dipinjam, batas
akhir peminjaman dan denda. Dalam menu ini juga terdapat fasilitas pencarian
atau statistik berdasarkan kategori tertentu (sirkulasi, keterlambatan pada hari
ini, semua keterlambatan, dan copy data ke dalam Clipboard). Juga terdapat
fasilitas edit dan cetak surat peringatan keterlambatan pengembalian.
6. Peminjaman
Menu ini digunakan untuk proses peminjaman, pengguna Athenaeum
(pustakawan) hanya memasukkan no ID anggota dan no ID koleksi kemudian
menentukan lama peminjaman dan jumlah maksimal koleksi yang dapat
dipinjam. Memasukkan no ID dapat dilakukan dengan manual dengan
keyboard maupun menggunakan barcode scanner. Dalam menu ini, juga
terdapat fasilitas memperpanjang waktu peminjaman dan memeriksa (chek)
siapa yang meminjam sebuah koleksi yang akan dipinjam.
23
7. Pengembalian
Untuk melakukan pengembalian koleksi, cukup dengan memasukkan no ID
koleksi lalu menekan tombol OK maka proses pengembalian sudah selesai.
Dalam menu ini juga tersedia fasilitas memperpanjang waktu peminjaman dan
memeriksa (chek).
8. Anggota
Dalam menu ini, dapat dilakukan kegiatan manajemen data anggota
perpustakaan. Meliputi;
a. Input dan edit hingga menghapus data anggota.
b. Pencarian data anggota berdasarkan kata kunci.
c. Cetak data anggota berdasarkan divisi atau tahun keanggotaan termasuk
cetak semua data anggota.
d. Fasilitas lain (utility), dalam menu ini tersedia fasilitas cetak barcode
anggota, pencarian data anggota yang masa keanggotaannya sudah selesai,
cetak surat peringatan keterlambatan dan fasilitas penomeran ulang
anggota.
9. Laporan/ statistik
Dalam menu ini, terdapat fasilitas display dan cetak laporan berdasarkan
kategori tertentu. Kategori tersebut antara lain berdasarkan anggota, tahun,
divisi/ bagian dan koleksi. Termasuk juga fasilitas pembuatan laporan
berdasarkan periode mingguan, bulanan maupun tahunan.
10. Administrasi
Dalam menu ini, terdapat beberapa fasilitas antara lain;
24
a. Penggantian nama organisasi (perpustakaan) pada menu OPAC dan kop
laporan atau surat. Penggantian nama pustakawan.
b. Pengaturan penggunaan Athenaeum Light 8.5 lebih dari satu komputer
(multi user)
c. Pengaturan jangka waktu peminjaman dan jumlah maksimal peminjaman
koleksi.
d. Pengaturan hari sabtu atau minggu dihitung dalam masa peminjaman atau
tidak.
e. Pengaturan masa akhir dari peminjaman
f. Pengaturan jenis kertas yang akan digunakan dalam pencetakan laporan,
A4 atau letter.
g. Fasilitas import backup semua data dalam folder dump
h. Fasilitas menampilkan semua data yang ada dalam database di Athenaeum
Light 8.5.
i. Fasilitas penghapusan semua data yang ada dalam database Athenaeum
Light 8.5
j. Penomoran ulang ID, ID anggota, ID koleksi dan ID sirkulasi.
2.3.2 Kebutuhan Sistem
Untuk dapat berjalan dengan baik, sebuah perangkat lunak selalu
mempunyai spesifikasi minimal akan kebutuhan perangkat keras, sistem operasi
maupun perangkat lunak pendukung. Demikian halnya dengan Athenaeum Light
8.5, membutuhkan perangkat keras minimal Pentium III, Memory 256 Mb hardisk
25
10 GB. Sedangkan untuk Operating Sistem minimal yang dibutuhkan yaitu
Windows 2000 SP4 atau Windows XP SP2 atau Linux Suse, Linux Redhat dan
Macintosh X 10.3.9.
Untuk kebutuhan modifikasi Athenaeum Light 8.5 diperlukan perangkat
Lunak Filemaker minimal versi 6.0 hal ini merupakan keharusan karena
Athenaeum Light sendiri merupakan perangkat lunak yang dibangun dengan
menggunakan perangkat lunak Filemaker.
2.3.3 Database
Database berfungsi sebagai media penyimpan data. Dalam Perangkat
lunak otomasi ini database digunakan untuk menyimpan data buku, aktivitas
peminjaman, pengembalian, data anggota dan aktivitas lainnya. Data-data tersebut
disimpan dalam record-record yang ada dalam tabel-tabel sebuah database.
Database menjadi salah satu komponen penting dalam perangkat lunak
otomasi ini. Database terdiri dari tabel-tabel yang didalamnya terekam informasi
tertentu. Menurut C.J. Date dalam MySQL untuk Pemula (Saputro, 2005, 13),
database adalah sistem terkomputerisasi yang bertujuan agar dapat memelihara
informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Sedangkan Zulkifli
Amsyah mendefinisikan database sebagai kumpulan semua data yang tersimpan
dalam satu atau berberapa file (Amsyah, 1997, 356). Dengan kata lain database
merupakan media untuk melakukan manajemen informasi atau data, agar saat
dibutuhkan dapat ditemukan secara cepat, tepat dan mudah.
26
Athenaeum Light 8.5 merupakan perangkat lunak yang dibangun
menggunakan perangkat lunak database Filemaker. Filemaker yang digunakan
ialah Filemaker versi 8.5. Filemaker merupakan perangkat lunak database yang
sengaja didesain untuk kebutuhan pengguna non-expert atau pengguna yang
memang bukan ahli database. Sehingga yang dikedepankan adalah kemudahan
penggunaan tanpa mengesampingkan faktor keamanan, kapabilitas dan
reliabilitas.
Jika dibandingkan dengan perangkat lunak database lain yang lebih
popular seperti MySQL maka masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa MySQL memiliki
kehandalan yang lebih baik daripada Filemaker namun dibutuhkan keahlian
khusus untuk dapat mengoperasikannya. Demikian sebaliknya dengan Filemaker,
kehandalannya belum dapat menyamai MySQL akan tetapi untuk dapat
mengoperasikannya tidak diperlukan keahlian khusus atau dengan kata lain lebih
mudah digunakan. Catatan yang perlu diperhatikan adalah dibanding MySQL
yang gratis, Filemaker merupakan perangkat lunak berbayar.
Athenaeum Light 8.5 memiliki tujuh database, yaitu; al_borower
(anggota), al_catalog (katalog/koleksi), al_catalogArchive (arsip katalog),
al_circulation (sirkulasi), al_circulation Archive (arsip sirkulasi), al_reserve
(pemesanan) dan Athenaeum Light (Athenaeum Light). Antara database satu
dengan yang lainnya saling terhubung dengan script yang terdapat pada perangkat
lunak filemaker.
27
2.3.4 Metadata
Metadata dapat diartikan sebagai data yang terstruktur, ditandai dengan
kode agar dapat diproses oleh komputer (Pendit dkk, 2007, 202). Metadata yang
digunakan dalam sebuahorganisasi berbeda antara satu institusi dengan institusi
lain. Metadata yang digunakan kantor pajak akan berbeda dengan metadata yang
digunakan oleh instansi perpustakaan.
Perpustakaan memiliki metadata yang unik dan berbeda dengan metadata
yang digunakan oleh institusi lain. Dalam dunia perpustakaan terdapat berbagai
standar metadata yaitu MARC, Dublin Core, dan yang lainnya. Katalog
perpustakaan juga dapat dikatakan sebagai metadata. Perbedaan mendasar antara
katalog konvensional dan katalog digital adalah penerapan aturan pengkatalogan.
Jika katalog konvensional menggunakan Anglo American Cataloguing Rules
(AACR) baik I maupun II. Maka, katalog digital menggunakan aturan Machine
Readable Catalogue (MARC).
Pada Athenaeum Light 8.5, katalogisasi belum sepenuhnya mengikuti aturan
MARC. Meskipun demikian, database yang dimiliki Athenaeum Light 8.5 sudah
mampu untuk dimigrasikan keperangkat lunak otomasi lainnya.
2.4 Pengertian Pemanfaatan
Kata “pemanfaatan” berasal dari kata “manfaat” yang berarti guna, faedah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Depdikbud Balai
Pustaka (2005, 711).
28
Pemanfaatan diambil dari kata dasar manfaat yang artinya guna, faedah.Kemudian mendapat imbuhan pe-an yang berarti proses, cara, perbuatanmemanfaatkan. Dengan demikian pemanfaatan dapat diartikan suatu caraatau proses dalam memanfaatkan suatu benda atau objek.
Menurut Davis dan Adam dikutip oleh Rani (2012) mendefinisikan
kemanfaatan (usefulness) sebagai tingkatan dimana seseorang percaya bahwa
penggunaan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan prestasi orang tersebut.
Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi dan diversitas teknologi
yang digunakan.
Sedangkan menurut Chin dan Todd dikutip oleh Rani (2012) kemanfaatan
dapat berupa kemanfaatan satu faktor seperti pekerjaan lebih mudah, bermanfaat,
meningkatkan produktifitas, efektifitas, dan meningkatkan kinerja pekerjaan.
Pemanfaatan dibagi menjadi dua kategori yaitu kemanfaatan dan efektifitas yang
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kemanfaatan meliputi:a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier), mudah
mempelajari dan mengoperasikan suatu teknologi dalammengerjakan pekerjaan yang diinginkan oleh seseorang dan dapatmemberikan keterampilan agar pekerjaannya lebih mudah.
b. Bermanfaat (usefull), suatu tingkatan dimana seseorang percayabahwa penggunaan suatu teknologi tertentu terdapat manfaat ataufaedah untuk dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut.
c. Menambah produktifitas (increase productivity), merupakan sikapmental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupanseseorang akan bertambah atau meningkatkan produktifitasnyadalam suatu kegiatan-kegiatan yang dimilikinya agar menjadilebih baik.
2. Efektifitas meliputi:a. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness), bahwa
penggunaan suatu teknologi tertentu akan membantu seseorangagar aktifitas sehari-hari menjadi meningkat dalam melakukansuatu pekerjaan.
29
b. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance),dengan menggunakan suatu teknologi tertentu dapat membantumengembangkan kinerja pekerjaan seseorang dalam duniapekerjaan yang dimiliki oleh orang tersebut.
Dari pengertian di atas dapat terlihat bahwa pemanfaatan adalah suatu
proses atau cara dalam memanfaatkan suatu benda (objek) dan fasilitas yang
tersedia di perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu.
Pemanfaatan perangkat lunak Athenaeum Light 8.5 dapat berarti memanfaatkan
sistem perpustakaan yang dipakai oleh perpustakaan tersebut secara tepat untuk
memenuhi pelayanan perpustakaan yang efektif dan efisien sesuai kebutuhan dari
pengguna. Berfungsi atau tidaknya sebuah perangkat lunak disistem
kerumahtanggaan perpustakaan dapat dilihat dari kecepatan dari pelayanan
kepada pengguna serta keakuratan penyajian sumber informasi kepada pengguna.
Bila pemanfaatan perangkat lunak Athenaeum Light 8.5 di perpustakaan dapat
dilakukan secara optimal, maka kesuksesan sistem otomasi pada sistem
kerumahtanggaan perpustakaan akan lebih mudah dicapai. Dan apabila
pemanfaatan belum optimal, maka perlu dilakukan pembinaan terhadap pegawai
atau staff perpustakaan.
2.5 Pemanfaatan Athenaeum Light 8.5 di Perpustakaan
Untuk mempermudah penyajian informasi di perpustakaan, diperlukan
software khusus untuk mendukung pelayanan perpustakaan. Ada beberapa jenis
software yang umum digunakan di perpustakaan yang berbasis teknologi
informasi salah satunya Athenaeum Light 8.5. Dengan software ini para
pustakawan akan sangat terbantu dalam pengelolaan perpustakaan, dari proses
30
katalog, input daftar anggota, OPAC, peminjaman, pengembalian, informasi, serta
klasifikasi koleksi buku. Pengelola perpustakaan pun tak perlu lagi repot membuat
barcode, karena secara otomatis, barcode akan muncul saat pengklasifikasian
buku.
Pola pemanfaatan Athenaeum Light 8.5 yang dimaksud dalam konteks
penelitian ini adalah mencakup proses, cara, dan perbuatan memanfaatkan seluruh
fasilitas yang ada di Athenaeum Light 8.5. Perbuatan memanfaatkan seluruh
fasilitas Informasi, katalog, Dewey Decimal Classification (DDC), pencarian atau
penelusuran (OPAC), sirkulasi, peminjaman, pengembalian, anggota, laporan
statistik dan administrasi.
Setiap perangkat lunak yang dibangun pasti mempunyai kelemahan dan
kelebihan tersendiri oleh karena itu maka, sebaiknya sebelum mempergunakan
perangkat lunak untuk otomasi perpustakaan sebaiknya perpustakaan dapat
memilih terlebih dahulu perangkat lunak apa yang cocok diterapkan
diperpustakaannya agar perangkat lunak tersebut dapat dipergunakan seoptimal
mungkin untuk pelayanan perpustakaan. Penggunaan perangkat lunak Athenaeum
Light 8.5 untuk otomasi di perpustakaan perlu dicermati, hal ini terkait dengan
efektifitas dan efisiensinya. Perangkat lunak yang baik dalam mendukung suatu
sistem otomasi adalah perangkat lunak yang berkualitas atau dengan kata lain
perangkat lunak yang mampu memenuhi kebutuhan pengguna perangkat lunak itu
sendiri (Wilson, 1980). Perangkat lunak Athenaeum Light 8.5 mempunyai
kelemahan dan kelebihan, adapun kelemahan dan kelebihan perangkat lunak
31
Athenaeum Light 8.5 menurut Komunitas Athenaeum Light Indonesia (KALI)
yaitu:
a. Kelebihan1. Program ini mampu menampung data hingga 8 terabyte (setara
dengan 8000 GB) sehingga cocok digunakan oleh perpustakaanyang jumlah koleksinya banyak.
2. Adanya tambahan menu weblive yang memungkinkan penggunabisa merujuk ke situs yang telah dipilih pustakawan untukmencari data yang tidak ditemukan dalam database, tanpa harusmembuka browser (jendela) lagi.
3. Sama halnya dengan versi 6.o yang open script, Athenaeum Light8.5 juga bisa dimodifikasi sesuai selera Anda dengan Filemaker 7atau 8 bahkan 8.5 (commercial). dengan harapan nantinya banyakyang mau mengembangkan sekaligus berbagi melalui aplikasiyang “gratisan”.
4. Mampu menunjang kegiatan sirkulasi perpustakaan, yaitupeminjaman, pengembalian, dan perpanjangan.
5. Aplikasi ini mampu dijalankan di dalam komputer denganspesifikasi minim, yaitu Processor Intel Pentium II, RAM 64 MB,OS Windows / 95 / 98 / ME / 2000 / XP, dan harddisk minimum 5GB.
6. Menunjang kegiatan pelaporan dan pembuatan formulir-formulirperpustakaan (label, barcode, surat denda, dan sebagainya).
7. Mampu menunjang dalam kelestarian data karena software inidapat dibackup dengan mudah. Dan
8. Aplikasi ini menggunakan bagan klasifikasi yang tidak komplekskarena memakai DDC 21 versi bahasa Indonesia sehingga tidakmempersulit pengguna dalam menelusuri dokumen.
b. Kelemahan1. Klasifikasi dokumen masih sederhana (menggunakan edisi
ringkas DDC 21) sehingga perpustakaan akan mengalamimasalah apabila jumlah subyek dan koleksi bertambah banyakdan semakin kompleks.
2. Keamanan datanya rendah (low security) karena aplikasi inibersifat portable (dapat dipindah-pindahkan).
Dari berbagai perangkat lunak otomasi gratis dan berbasis open source
yang salah satunya adalah Athenaeum Light 8.5. Perangkat lunak tersebut sudah
banyak dipergunakan dibeberapa perpustakaan di Indonesia sebagai perangkat
lunak otomasi perpustakaan. Menurut data di forum diskusi online Komunitas
32
Athenaeum Light Indonesia (KALI), sudah tercatat seratus lebih institusi maupun
individu pengguna Athenaeum Light 8.5. Contohnya di Universitas Paramadina,
Perpustakaan pemerintah Kabupaten Kebumen, Perpustakaan Sekolah Islam Al-
Fauzien, Perpustakaan dan Museum Bung Karno Blitar, LSM Forum Membaca,
Perpustakaan Bengkel Buku Yogyakarta, Perpustakaan Yayasan Umar Kayam
Yogyakarta dan lainnya.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa pemanfaatan perangkat lunak
Athenaeum Light 8.5 sudah banyak dimanfaatkan pada perpustakaan-
perpustakaan yang melihat bahwa perangkat lunak tersebut dapat dipergunakan
sebagai salah satu perangkat lunak otomasi perpustakaan yang sangat mudah dan
sederhana diterapkan di perpustakaan meskipun masih banyak terdapat
kelemahan-kelemahan dalam perangkat lunak ini. Akan tetapi perlu diingat bahwa
perangkat lunak Athenaeum Light 8.5 berbasis open source, open source timbul
dari ide bahwa setiap pemakainya dapat berpartisipasi dalam mengembangkan
perangkat lunak tersebut sehingga berevolusi menuju ke tingkat kesempurnaan.
Pemanfaatan perangkat lunak Athenaeum Light 8.5 merupakan manfaat
yang digunakan oleh pemakainya untuk mempermudah melaksanakan tugasnya
dalam meningkatkan kinerjanya. Kemudahan dalam mempergunakan perangkat
lunak Athenaeum Light 8.5 dalam melakukan pelayanan perpustakaan berarti
memudahkan pekerjaan pemakai baik dari segi waktu dan tenaga.