24
Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book of Encyclopedia halaman 358, mata adalah organ tubuh yang berfungsi untuk penglihatan. Organ ini merupakan organ tubuh yang paling penting, karena hampir semua aktivitas memerlukan organ ini (membaca, menonton televisi, bermain games, belajar, mengoperasikan komputer, dan masih banyak lagi). Kehebatan mata adalah kemampuan fleksibilitasnya. Mata dapat mengatur fokus, menyesuaikan jarak objek pandang. Prinsip dasar kerja mata kurang lebih dapat dijelaskan sebagai berikut. Cahaya memasuki mata melalui lapisan tipis di luar mata. Selanjutnya, mata mengubah cahaya itu menjadi sinyal elektrik. Sinyal dikirimkan ke otak, dan kemudian otak menerjemahkannya menjadi suatu pencitraan visual. Ini sebabnya mata dapat melihat hanya dalam kondisi di mana ada cahaya, baik terang maupun redup. Dalam keadaan gelap total, mata tidak akan dapat melihat. Sebagai sebuah organ tubuh yang penting, mata memiliki banyak bagian yang dapat dikatakan kompleks. Di sini akan dijelaskan 3 bagian vital mata berdasarkan The World Book of Encyclopedia halaman 358-360, sekaligus beberapa informasi tambahan dari buku Hamparan Dunia Ilmu Life-Time: Tubuh Manusia halaman 107: a. Sklera dan Kornea Sklera dan kornea terdiri dari lapisan-lapisan tipis yang menciptakan lapisan luar dari bola mata sekaligus memberi kekuatan pada mata. Sklera melapisi 5/6 bola mata, sedangkan sisanya dilapisi kornea. Sklera merupakan bagian warna putih dari mata dan memiliki pembuluh darah. Kornea adalah bagian depan mata yang merupakan jalan masuk cahaya. Kornea tidak memiliki pembuluh darah, sehingga terlihat transparan.

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

8

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

2.1. Studi Literatur

2.1.1. Mata

Menurut The World Book of Encyclopedia halaman 358, mata adalah organ

tubuh yang berfungsi untuk penglihatan. Organ ini merupakan organ tubuh yang

paling penting, karena hampir semua aktivitas memerlukan organ ini (membaca,

menonton televisi, bermain games, belajar, mengoperasikan komputer, dan masih

banyak lagi).

Kehebatan mata adalah kemampuan fleksibilitasnya. Mata dapat mengatur

fokus, menyesuaikan jarak objek pandang.

Prinsip dasar kerja mata kurang lebih dapat dijelaskan sebagai berikut.

Cahaya memasuki mata melalui lapisan tipis di luar mata. Selanjutnya, mata

mengubah cahaya itu menjadi sinyal elektrik. Sinyal dikirimkan ke otak, dan

kemudian otak menerjemahkannya menjadi suatu pencitraan visual. Ini sebabnya

mata dapat melihat hanya dalam kondisi di mana ada cahaya, baik terang maupun

redup. Dalam keadaan gelap total, mata tidak akan dapat melihat.

Sebagai sebuah organ tubuh yang penting, mata memiliki banyak bagian

yang dapat dikatakan kompleks. Di sini akan dijelaskan 3 bagian vital mata

berdasarkan The World Book of Encyclopedia halaman 358-360, sekaligus

beberapa informasi tambahan dari buku Hamparan Dunia Ilmu Life-Time: Tubuh

Manusia halaman 107:

a. Sklera dan Kornea

Sklera dan kornea terdiri dari lapisan-lapisan tipis yang menciptakan lapisan

luar dari bola mata sekaligus memberi kekuatan pada mata. Sklera melapisi 5/6

bola mata, sedangkan sisanya dilapisi kornea. Sklera merupakan bagian warna

putih dari mata dan memiliki pembuluh darah. Kornea adalah bagian depan

mata yang merupakan jalan masuk cahaya. Kornea tidak memiliki pembuluh

darah, sehingga terlihat transparan.

Page 2: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

9

b. Uveal Tract

Uveal tract merupakan lapisan tengah bola mata yang memiliki 3 bagian: iris,

ciliary body, dan koroid.

Iris merupakan lapisan berwarna yang berada di balik kornea. Warnanya berasal

dari melanin. Semakin banyak melanin, semakin gelap warna iris. Melanin

merupakan zat yang sama yang memberi warna kulit dan rambut. Oleh karena

itu, orang yang menderita albino (kehilangan pigmen) pada umumnya memiliki

mata yang terlalu sensitif terhadap cahaya. Di tengah iris, terdapat lingkaran

kecil berwarna hitam yang disebut pupil, yang berfungsi sebagai tempat

masuknya cahaya.

Ciliary body (badan siliar) adalah bagian yang mengelilingi iris. Ciliary body

terhubung dengan lensa kristalin yang terletak dibelakang iris. Lensa ini adalah

lensa fleksibel di mana pengaturannya dilakukan oleh ciliary body. Pengaturan

lensa inilah yan menghasilkan gambar dengan tajam terfokus, serta

membedakan jarak benda. Ciliary body juga menghasilkan cairan yang disebut

aqueous humor, yang berfungsi untuk melumasi bagian luar mata, serta mengisi

ruang di antara kornea dan lensa.

Koroid membentuk bagian belakang uveal tract. Koroid memiliki banyak

pembuluh darah, yang berfungsi untuk memberi nutrisi pada bagian luar retina.

c. Retina

Retina merupakan bagian yang membentuk lapisan dalam mata, sekaligus

lapisan yang paling rentan. Sel peka cahaya dalam retina yang menangkap

cahaya masuk dan mengubahnya menjadi sinyal elektrik. Ada dua sel dalam

retina: rods dan cones (penamaan sesuai dengan bentuk sel). Dalam retina

terdapat 120 juta rods dan 6 juta cones. Pigmen dalam kedua sel tersebut

menyerap partikel-partikel cahaya.

Pigmen yang terdapat dalam rods adalah rhodopsin (penyerap warna abu-abu

dan kemampuan melihat dalam kondisi redup)

Pigmen yang terdapat dalam cones memberi kemampuan melihat warna serta

gambar tajam dalam kondisi terang. Pigmennya sendiri terbagi dalam 3 jenis,

yaitu: Cyanolabe (penyerap sinar biru), Chlorolabe (penyerap sinar hijau), dan

Page 3: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

10

Erythrolabe (penyerap sinar merah). Pigmen-pigmen ini membuat mata

mampu menerima 200 warna.

Di dekat pusat retina terletak macula, yang terdiri dari cones. Macula

memproduksi gambar yang tajam dari hasil penglihatan mata, terutama dalam

kondisi cukup cahaya. Bagian lainnya dari retina menghasilkan peripheral

vision, yaitu kemampuan mata melihat objek lain di sekeliling fokus

pandangan utamanya. Sebagian besar rods bersemayam di area ini. Karena

rods lebih sensitif dalam gelap daripada cones, maka dalam gelap, benda

justru bisa terlihat saat tidak terlalu fokus.

Saraf-saraf yang terhubung ke rods dan cones tergabung ke bagian belakang

retina dan membentuk saraf optik. Saraf optik sendiri bisa dikatakan sebagai

perpanjangan dari otak. Saraf inilah yang membawa sinyal elektrik dari retina

menuju ke otak untuk diterjemahkan menjadi pencitraan visual. Titik di mana

saraf optik terhubung ke mata disebut titik buta.

Bagian-bagian mata dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut:

Gambar 2.1. Bagian-bagian mata

Page 4: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

11

Proses dalam melihat dapat dijelaskan dalam 2 hal dasar melihat, yaitu

sebagai berikut:

a. Focusing. Cahaya harus masuk menjadi satu titik melalui pupil.

Masalahnya, cahaya yang dipantulkan suatu objek secara alami akan

terpencar-pencar atau paralel. Di sinilah fungsi kornea dan lensa. Kedua

bagian pemfokus cahaya pada mata ini bertugas membelokkan semua

cahaya tersebut menjadi terpusat. Kornea merupakan bagian yang paling

vital dalam pembelokkan cahaya ini. Setelah melewati aqueous humor,

lensa membelokkan cahaya agar semakin terfokus. Sinar yang telah

terfokus jatuh di fovea centralis, bagian pusat macula.

Kemampuan refraksi lensa berubah secara konstan sesuai pergantian

fokus mata pada objek yang berbeda jaraknya, atau yang biasa disebut

akomodasi. Saat mata memandang benda jauh, otot siliar akan

melakukan relaksasi, dan lensa menjadi lebih rata. Sebaliknya, bila

memandang benda dekat, otot siliar akan berkontraksi, membuat lensa

menjadi lebih cembung.

Gambar 2.2. Proses focusing

b. Depth Perception. Mata memiliki kemampuan membedakan jarak dan

ketebalan benda. Pada dasarnya, sistem lensa mata sama dengan lensa

Page 5: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

12

kamera (kamera sendiri menganut prinsip kerja mata), membalikkan

gambar. Gambar yang terbentuk pada retina sama dengan gambar yang

terbentuk pada rol kamera, terbalik dan rata (2 dimensi). Tetapi otak

mampu menerjemahkannya sesuai dengan kenyataan.

Saraf dari kedua mata bertemu di satu titik bernama optic chiasm. Kedua

sinyal elektrik dari masing-masing mata bertemu di titik ini.

Di otak, kedua pencitraan digabungkan dan menciptakan persepsi

kedalaman, atau disebut stereoscopic vision atau three dimensional

vision.

Kemampuan lainnya adalah binocular vision atau fusion. Dalam proses

ini, otot mata mengatur kedua mata agar cahaya masuk jatuh tepat di

retina kedua mata. Bila objek pandang dekat, mata akan sedikit terpusat

ke tengah. Bila objek pandang jauh, mata akan paralel. Bila pencitraan

tidak jatuh tepat di retina, gambar pencitraan yang dilihat mata akan

terlihat kabur.

Pada sebagian besar orang, biasanya kemampuan salah satu mata lebih

kuat dari mata lainnya. Mereka dapat diistilahkan right-eyed atau left-

eyed, ibaratnya sama dengan right-handed atau left-handed (kidal).

Gambar 2.3. Depth perception

Page 6: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

13

c. Adaptasi Gelap Terang. Pengaturan kemampuan ini diatur oleh pupil. Bila

cahaya masuk terlampau kuat, pupil mampu mengecil sebesar jarum,

menghindarkan mata dari cedera akibat sinar yang terlalu kuat. Dalam

kondisi gelap, pupil mampu membesar sampai hampir sebesar iris,

memasukkan sebanyak mungkin cahaya.

Selain pupil, retina memegang fungsi terpenting dalam hal ini. Cahaya

akan diserap oleh pigmen sel-sel dalam retina. Pigmen sendiri terdiri dari

protein dan vitamin A. Vitamin A memberi warna, dan warna-warna

itulah yang menyerap cahaya. Cahaya akan mengubah struktur kimia

vitamin A dan memecah pigmen warna. Proses ini menghasilkan sinyal

elektrik yang aka diteruskan oleh saraf optik ke otak. Vitamin A

nantinya akan bergerak ke salah satu bagian retina yang disebut RPE

(Retinal Pigmented Epithelium). Di sini struktur kimia vitamin A akan

kembali seperti semula, dan kembali ke sel-sel retina untuk bersatu

dengan protein serta membentuk pigmen baru.

Pembaharuan rhodopsin pada puncaknya saat mata melihat dalam

kondisi minim cahaya. Oleh karena itu, saat kondisi terang mendadak,

mata akan perlu waktu untuk menyesuaikan karena rhodopsin terpecah.

Demikian sebaliknya. Bedanya, mata lebih cepat beradaptasi dengan

kondisi terang, daripada beradaptasi dengan kondisi gelap.

Kelainan penglihatan adalah masalah yang lebih banyak dan umum terjadi

daripada penyakit mata. Kelainan penglihatan tidak bisa diperbaiki, kecuali

dengan penggunaan kacamata/lensa kontak dan yang terbaru, dengan lasik

(pemotongan sedikit kornea dengan laser untuk memanipulasi pemfokusan

cahaya, agar kembali terfokus). Kelainan yang ada pada mata menurut The World

Book of Encyclopedia halaman 362 antara lain:

a. Rabun jauh (miopi/myopia)

Rabun jauh adalah kelainan mata di mana lensa terlalu cembung, sehingga

cahaya dari objek yang jauh terfokus di depan retina (bukan tepat di retina),

dan benda jauh tampak kabur. Kacamata yang digunakan penderita rabun jauh

berlensa cekung.

Page 7: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

14

Gambar 2.4. Rabun jauh

b. Rabun dekat (hipermetropi/hyperopia)

Rabun dekat merupakan kebalikan dari rabun jauh. Karakteristiknya, lensa

mata terlalu memipih, sehingga cahaya dari objek pandang yang dekat

terlambat diokuskan tepat di retina (titik fokus ada di belakang retina).

Kacamata untuk membantu penderita rabun dekat menggunakan lensa

cembung.

Gambar 2.5. Rabun dekat

Page 8: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

15

c. Presbiopi (presbyopia)

Presbiopi adalah kelainan mata berupa penurunan fungsi/kemampuan

akomodasi lensa mata. Oleh karena itu, gangguan ini umumnya diderita

orang-orang berumur 50 tahun ke atas. Penderita kelainan ini memakai

kacamata berlensa ganda (cekung di sisi atas dan cembung di sisi bawah).

d. Astigmatisme / Silinder (astigmatism)

Astigmatisme biasanya disebabkan kelainan bentuk kornea. Akibatnya,

pemfokusan cahaya kacau. Ada yang tepat terfokus di retina, ada yang jatuh di

depan retina, dan ada yang terlambat difokuskan. Pada umumnya, penderita

astigmatisme memiliki pandangan yang kabur, baik pada objek jauh maupun

dekat. Pada kasus lain, penderita memiliki pandangan tajam, tetapi mengalami

gangguan sakit kepala. Kacamata untuk penderita astigmatisme menggunakan

lensa silindris.

Gambar 2.6. Astigmatisme

e. Strabismus (strabismus)

Strabismus adalah kelainan di mana salah satu mata tidak mampu bekerja sama

dengan mata kedua. Salah satu mata terdeviasi/terarah terlalu jauh ke satu arah.

Kelainan ini banyak terjadi pada anak-anak. Pada penderita strabismus, masing-

masing mata menerima cahaya dari 2 sumber berbeda dari satu objek, dan

mengirimkan sinyal yang sama sekali berbeda. Akibatnya, sering terjadi

Page 9: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

16

pandangan menjadi kabur atau double-vision. Hal ini dapat dicegah bila

diketahui sejak dini.

f. Buta warna (Color blindness)

Kelainan ini merupakan kelainan bawaan. Ada dua macam buta warna. Jenis

pertama adalah tidak mampu membedakan warna. Misalnya, warna hijau

terlihat seperti coklat. Jenis kedua adalah, penderita benar-benar tidak mampu

melihat warna. Penglihatannya hanya warna hitam-putih. Kelainan ini tidak bisa

disembuhkan, tetapi juga tak bisa bertambah parah.

Ada pula gangguan mata berupa penyakit. Mungkin penyakit mata tidak

umum terjadi, tetapi informasinya juga penting untuk diketahui. Penyakit mata

secara ringkas dapat dilihat pada daftar berikut:

a. Katarak

Kerusakan lensa mata berupa pengabutan sebagian/seluruh lensa.

b. Glaukoma

Sirkulasi aqueous humor terganggu. Akibatnya tekanan berlebihan pada

mata dan kerusakan saraf-saraf optis.

c. Penyakit pada lapisan luar

+ Sty, infeksi di tempat bulu mata

+ Chalazion, benjolan pada kelopak karena hambatan pada kelenjar

+ Conjunctivitis, iritasi mata karena gangguan dari luar (asap, debu, dll)

+ Trachoma, iritasi mata karena kuman/bakteri

d. Penyaklit pada sklera

+ Scleritis, iritasi sklera karena infeksi/alergi

e. Penyakit pada kornea

+ Iritasi karena herpes simplex virus

+ Keratoconus, perubahan struktur sel kornea, lama-kelamaan

mengerucut.

f. Penyakit pada uveal tract

+ Iritis, iritasi iris

+ Cyclitis, iritasi ciliary body

+ Choroiditis, iritasi koroid

+ Melanoma, kanker

Page 10: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

17

g. Penyakit pada retina

+ Diabetic retinopathy, kebutaan karena tingginya gula darah

+ Macular degeneration, penuaan macula

+ Retinitis pigmentosa, gangguan pada sel-sel retina

+ Retinoblastoma, kanker retina

+ Sickle cell retinopathy, gangguan/pendarahan saluran darah mata.

+ Retrolental fibroplasia, pertumbuhan abnormal saluran darah retina

(umumnya terjadi pada bayi).

2.1.2. Iklan Layanan Masyarakat

Iklan Layanan Masyarakat menurut answers.com adalah: Advertising with a

central focus on the public welfare. Bisa diartikan, bahwa iklan layanan

masyarakat adalah iklan yang mengangkat hal-hal penting yang menyangkut

kepentingan orang banyak. Iklan layanan masyarakat berfungsi menghimbau

masyarakat agar melakukan/tidak melakukan suatu hal demi keuntungan

pribadi/bersama.

Sedangkan menurut Crompton dan Lamb, definisi ILM adalah:

An announcement for which no charge is made and which promotes

programs, activities, or services of federal, state; or local government or the

programs, activities; or services nonprofit organizations and other

announcements regarded as serving community interest, excluding tune

signals, routine weather announcement, and promotional announcement

(428)

Ciri-ciri Iklan Layanan Masyarakat yang membedakannya dengan iklan

komersial menurut Kasali pada buku Manajemen Periklanan halaman 201 adalah:

a. Segi penempatan iklan dan porsi tayangnya serta slot waktu dan

penempatannya lebih terbatas dibanding iklan komersial.

b. Ukuran ILM umumnya besar

c. Pesan berupa himbauan, ajakan, atau peringatan

d. Non-profit

e. Menciptakan goodwill dan membutuhkan image yang bagus

f. Selalu mencantumkan nama sponsor.

Page 11: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

18

The written word is the deepest dagger you can drive into a man’s soul

(Aitchison 1). Kutipan itu menyatakan bahwa kekuatan kata-kata, yang juga

merupakan unsur dari iklan, memiliki kekuatan untuk menembus benak dan jiwa

manusia. Iklan akan menjadi efektif saat iklan itu diciptakan sesuai dengan pokok

masalah, membidik target yang tepat, dan yang paling penting, membuat iklan itu

sesuai dengan survey terhadap target, sehingga efektif dalam menyampaikan

pesannya.

Untuk menciptakan iklan yang efektif, kita perlu menggali lebih dahulu apa

yang disebut consumer insight. Consumer insight adalah pengaruh (biasanya

sudah mengendap di bawah sadar) yang mengarahkan tingkah laku (Kasilo 23).

Hal ini menjadi titik awal dalam menciptakan iklan yang mampu menancap di

benak target itu sendiri.

2.2. Identifikasi Data

Untuk memperoleh data yang akurat dan terpercaya mengenai masalah-

masalah mata yang banyak terjadi secara umum di Indonesia maupun secara

khusus di Surabaya, penulis melakukan survei di Rumah Sakit Mata Undaan,

rumah sakit di Surabaya yang mengkhususkan pelayanan kesehatannya di bidang

gangguan dan penyakit mata. Penulis juga mengumpulkan data dari artikel-artikel

internet.

Selama ini, Rumah Sakit Mata Undaan sempat beberapa kali meluncurkan

artikel mengenai berbagai gangguan mata dalam tabloid gratis Surabaya. Selain

sebagai promosi, artikel tersebut juga tak ubahnya iklan layanan masyarakat yang

diharapkan mampu menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan

mata.

Banyak fakta-fakta kesehatan yang bisa didapatkan dari survei di rumah

sakit serta artikel-artikel ini. Mulai dari masalah-masalah mata yang sedang

banyak terjadi, mitos-mitos klasik masyarakat mengenai kesehatan mata, dan

yang terpenting, penyakit-penyakit mata yang disebabkan kuman dan bakteri,

yang merupakan akibat dari mengucek mata, yang menjadi bahasan utama Iklan

Layanan Masyarakat penulis. Beberapa fakta yang bisa diperoleh antara lain

sebagai berikut:

Page 12: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

19

a. Mengenai Glaukoma

Menurut Rumah Sakit Mata Undaan, dalam 3 tahun belakangan, mereka

sedang concern dengan masalah glaukoma. Yang membahayakan dari

glaukoma adalah, pada stadium awal sampai menjelang akhir, tidak ada

gejala apapun. Pada waktunya ketika sudah parah, penglihatan bisa hilang

secara tiba-tiba. Masyarakat perlu mengetahui lebih dini supaya bisa

dilakukan pencegahan awal.

b. Kaitan antara Diabetes dan Mata

Penyakit lain yang juga cukup menggelitik adalah kerusakan mata yang

disebabkan tingginya kadar gula darah (diabetes). Kasus ini juga beberapa

kali dihadapi oleh pihak rumah sakit. Akibat kadar gula yang tinggi dalam

darah, akibatnya retina (yang notabene memiliki pembuluh-pembuluh darah)

terserang. Mirip dengan glaukoma, penyakit ini juga hampir tidak terdeteksi

pada stadium awal, dan gangguan baru terlihat saat sudah stadium tinggi.

Bila penyakit ini dapat diketahui sejak awal, treatment dapat mencegah

gangguan mata. Namun bila sudah terlambat, akan dilakukan operasi retina

berupa penembakan laser fotokoagulasi pada bagian retina yang rusak. Hal

inipun tidak akan mengembalikan penglihatan kembali jernih, hanya

mencegah penyakit ini meluas.

Dan yang menarik, hal ini bisa diderita oleh orang yang usianya maíz muda.

Jadi anggapan bahwa diabetes hanya diderita orang berusia tua itu salah.

Pihak rumah sakit pernah menangani pasien penderita gangguan ini yang

masih berusia 17 tahun.

c. Conjunctivitis

Penyakit yang lebih dikenal dengan istilah ’belekan’ di Indonesia ini juga

masih dihadapi oleh pihak rumah sakit. Memang penyakit ini sudah sering

bermunculan dulu, tapi sekarang kondisinya berbeda. Dulu penyakit ini bisa

disembuhkan dengan semacam obat tetes mata dalam waktu dua sampai 3

hari. Sekarang, kuman penyakit ini sudah resistan terhadap obat tersebut,

dan memerlukan penanganan baru.

Page 13: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

20

Penularan penyakit ini hampir mirip dengan penyakit flu, yaitu melalui

udara dan sentuhan (karena pada dasarnya mata, hidung, dan mulut itu

terhubung). Tangan yang terkontaminasi.

d. Kelainan refraksi (cacat mata), serta mitos dan faktanya

Seperti dijelaskan pada dasar teori, cacat mata yang umum terjadi adalah

rabun jauh / miopi, rabun dekat / hipermetropi, mata tua / presbiopi, dan

astigmatisme.

Penyebab dari semuanya pada dasarnya adalah karena usia (penurunan

kemampuan akomodasi mata, yang akhirnya lebih banyak yang berujung

pada presbiopi). Bila rabun terjadi pada usia muda, hal ini disebabkan oleh

faktor keturunan (57% orang yang menderita minus, anaknya nanti juga

akan menderita minus) dan asupan gizi (asupan gizi anak yang berlebihan

dewasa ini menyebabkan pertumbuhan berlebih, termasuk pada organ

penglihatan).

Ada mitos yang mengatakan bahwa anak bisa mengalami cacat mata bila

menonton televisi terlalu dekat / lama, membaca buku sambil berbaring,

membaca dalam kondisi gelap, dan sebagainya.. Faktanya, semua itu salah.

Yang benar, semua aktivitas tadi membuat mata cepat lelah, karena mata

bekerja keras, tetapi tidak menyebabkan cacat mata.

e. Bahaya mengucek mata

Seringkali kita selalu mengucek mata saat mata terasa gatal atau terganjal

sesuatu. Hampir semua orang melakukannya secara reflek / spontan. Bahkan

ada orang yang sampai hobi mengucek mata, karena setelah melakukan itu,

matanya terasa nyaman.

Kenyataanya sebenarnya, mengucek mata adalah kebiasaan yang buruk.

Banyak hal negatif yang akan ditimbulkan dari mengucek mata. Mulai dari

mata menjadi perih, melemahkan otot mata, dan penyakit-penyakit mata

yang disebabkan bakteri dan virus.

Menurut detikhealth.com, saat mengucek mata, kelopak mata akan

mengalami peningkatan tekanan. Cahaya yang silau juga memberikan

tekanan berlebih pada mata, tapi itu jauh lebih kecil dari tekanan yang

terjadi saat mata dikucek. Tekanan yang terjadi saat mata dikucek bisa

Page 14: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

21

meningkat sampai 10 kali dari tekanan normal. Tekanan tersebut dapat

menimbulkan berbagai penyakit mata bila terus terjadi dalam jangka

panjang, seperti glaukoma, conical kornea, dan kebutaan.

Selain itu, tangan yang kotor dapat saja menularkan bakteri dan virus yang

dapat menyebabkan berbagai penyakit mata. Sangat banyak penyakit mata

yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Contoh paling umum yang dikenal

masyarakat Indonesia adalah conjuctivitis, atau yang sering disebut sebagai

belekan.

Karena ini masalah yang sering dianggap sepele oleh masyarakat, dan

kenyataan sangat penting, topik inilah yang akan menjadi inti dari tugas

Iklan Layanan Masyarakat ini.

Berikut adalah hasil survei kecil mengenai mengucek mata terhadap 52

responden dengan range umur antara 17-24 tahun dan kelas ekonomi menengah.

1. Apakah Anda spontan mengucek mata sewaktu mata Anda gatal?

YaTidak

Gambar 2.7. Grafik Survei Spontanitas Mengucek Mata

Ditemukan bahwa 48 orang (96 %) diantaranya berkata bahwa

mengucek mata sudah menjadi sesuatu yang wajar dilakukan secara spontan

saat mata mereka gatal, sedangkan sisanya (4 orang – 4%) mengaku tidak

spontan saja mengucek mata, atau pendeknya, sebisa mungkin menghindari

mengucek mata. Dari hasil ini, memang tampak bahwa tindakan mengucek

mata sudah menjadi kebiasaan sebagian besar orang, dan spontan saja

dilakukan saat mereka merasa mata mereka terganggu.

Page 15: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

22

2. Berapa frekuensi Anda mengucek mata dalam sehari?

1-5 kali5-15 kalidi atas 15 kali

Gambar 2.8. Grafik Survei Frekuensi Mengucek Mata

Memang tidak angka pasti berapa kali seseorang mengucek mata

dalam sehari, tetapi setidaknya seseorang bisa memperkirakan kurang

lebihnya berapa kali dia mengucek mata dalam sehari. Dari 48 orang yang

menjawab pertanyaan nomor 2, didapat 40 orang (80 %) dari mereka

mengucek mata hanya 1-5 kali dalam sehari, yang artinya hanya sedikit

orang yang sangat sering mengucek mata dalam sehari. Sisanya, 7 orang

mengucek mata dengan frekuensi 5-15 kali, dan hanya 1 orang yang

mengucek mata sampai di atas 15 kali sehari.

3. Apakah yang Anda rasakan setelah mengucek mata?

LegaMata perihLainnya

Gambar 2.9. Grafik Survei Perasaan Setelah Mengucek Mata

Sebagian besar dari responden berkata bahwa mereka merasa mata

mereka nyaman setelah mengucek mata, yaitu sejumlah 36 orang (72%).

Hanya 6 dari mereka yang merasa matanya tetap gatal atau menjadi perih,

dan 8 orang memiliki komentar lain (merasa biasa saja, dan lain sebagainya)

Page 16: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

23

4. Apakah Anda pernah mengalami masalah mata gara-gara mengucek

mata?

PernahTidak Pernah

Gambar 2.10. Grafik Survei Pernah Tidaknya Mendapat Masalah Dari

Mengucek Mata

Sedikit banyak, mengucek mata tidak hanya menimbulkan masalah

pada masa mendatang juga, tetapi juga memungkinkan munculnya beberapa

gangguan mata, bahkan penyakit mata.

Berdasarkan hasil survei, 30 responden mengaku pernah mengalami

masalah mata karena mengucek mata, sedangkan sisanya (22 orang)

mengaku tidak pernah mengalami masalah serius karena mengucek mata.

5. Apa masalah mata yang terjadi?

Mata perihIritasiBelekanMasalah lainnya

Gambar 2.11. Grafik Survei Masalah Mata Akibat Mengucek Mata

Masalah jangka pendek yang terjadi karena mengucek mata ada

bermacam-macam, mulai dari masalah ringan sampai penyakit mata.

Masalah yang terjadi antara lain mata menjadi perih (16 orang), iritasi mata

(9 orang), conjunctivitis / belekan (1 orang), dan masalah lainnya (4 orang).

Page 17: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

24

Masalah lain yang terjadi antara lain, mata justru bertambah gatal, mata

merah, dan softlens lepas.

6. Apa yang Anda lakukan saat mata Anda gatal selain mengucek mata / bila

Anda tidak mengucek mata?

Obat tetes mataMengelap memakai tisuLainnya

Gambar 2.12. Grafik Survei Tindakan Selain Mengucek Mata

Alternatif tindakan lain selain mengucek mata yang dipilih responden

cukup bervariasi. Memakai obat tetes mata merupakan alternatif yang paling

banyak dipilih, yaitu oleh 22 orang. Ada 8 orang yang mengelap mata

dengan tisu. Sisanya, 22 orang, memiliki cara lain. Antara lain, menutup

mata keras-keras, berkedip-kedip, mengompres mata, meminta orang

meniup matanya, mencuci mata, atau bahkan membiarkan, dan berkedip

sampai air mata keluar.

Berdasarkan survei di rumah sakit mata Undaan mengenai penyakit yang

disebabkan bakteri dan virus, jumlah pasien penderitanya cukup banyak. Hasil

survei dapat dilihat dalam tabel berikut.

Page 18: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

25

Page 19: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

26

Page 20: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

27

Page 21: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

28

Page 22: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

29

Page 23: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

30

2.3. Organisasi Pendukung

Rumah Sakit Mata Undaan merupakan salah satu rumah sakit yang

mengkhususkan diri pada pelayanan kesehatan mata di Surabaya. Rumah Sakit

Mata Undaan telah 75 tahun berdiri untuk menyediakan pelayanan kesehatan

mata di Surabaya.

15 Oktober 1915 merupakan tonggak awal dimulainya cikal bakal Rumah

Sakit Mata Undaan. Awal mula rumah sakit ini adalah sebuah klinik mata yang

didirikan seorang Belanda untuk pribumi yang tidak mampu. Bangunan rumah

sakit mulai dibangun bulan November 1932, dan rumah sakit ini resmi dibuka

pada tanggal 29 April 1933. Pada tahun 1942-1946, yaitu pada masa pendudukan

Jepang, rumah sakit sempat ditutup karena situasi yang tidak stabil. Rumah sakit

kembali dibuka pada tanggal 8 Januari 1946, dipimpin oleh Dr. I. H. Go, seorang

Cina berkewarganegaraan Belanda. Pada tahun 1950, aliran dana pemerintah

diberhentikan dan Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata mengambil

alih pengelolaan rumah sakit ini. Tahun 1968, kepemimpinan rumah sakit ini

dilanjutkan oleh orang Indonesia, yaitu Dr. Moh. Basoeki. Demikian juga dengan

pengelolaan rumah sakit, yang sepenuhnya diserahkan pada anak bangsa. Pada

Desember 1994, Dr. Moh. Basoeki memasuki masa pensiun dan digantikan oleh

Dr. Moh. Badri sampai sekarang. Pada tahun 1998, Rumah Sakit Undaan

mendapatkan akreditasi penuh.

2.3.1 Visi

Visi Rumah Sakit Mata Undaan adalah menempatkan diri sebagai lahan

untuk berperan serta menyejahterakan masyarakat di bidang kesehatan mata.

2.3.2. Misi

Misi Rumah Sakit Mata Undaan adalah:

1. Memberikan pelayanan kesehatan mata, baik kognitif, kuratif, edukatif,

maupun rehabilitatif secara profesional dan terjangkau oleh masyarakat

dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,

2. Mewujudkan pelayanan kesehatan mata yang profesional,

3. Senantiasa meningkatkan mutu pelayanan,dan

Page 24: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · Universitas Kristen Petra 8 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Mata Menurut The World Book

Universitas Kristen Petra

31

4. Selalu peduli akan kesehatan masyarakat yang tidak mampu.