60
12 Universitas Kristen Petra 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Konstruksi 2.1.1.1. Pengertian Konstruksi Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana dengan alat berat. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda. Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur desain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja didalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi bangunan. Dalam melakukan suatu konstruksi biasanya dilakukan sebuah manajemen konstruksi terpadu. Hal ini terkait dengan metode penentukan besarnya biaya konstruksi yang diperlukan, rancang-bangun, dan efek lain yang akan terjadi saat pekerjaan konstruksi dilakukan. Sebuah jadwal perencanaan yang baik akan menentukan suksesnya sebuah pembangunan terkait dengan pendanaan, dampak lingkungan, keamanan lingkungan konstruksi, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidak- nyamanan publik terkait dengan adanya penundaan pekerjaan konstruksi, persiapan dokumen dan tender konstruksi, dan lain sebagainya (Wikipedia, 2008). Konstruksi adalah tujuan akhir dari suatu rancangan dimana usaha dari seorang insinyur atau arsitek, yang merancang suatu proyek, dan konstruktor, yang membangun proyek, diarahkan menuju ke sasaran yang sama, yaitu penciptaan sesuatu yang akan memenuhi tujuan dibangunnya sesuatu itu dengan

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

12 Universitas Kristen Petra

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

2.1. Studi Literatur

2.1.1. Konstruksi

2.1.1.1. Pengertian Konstruksi

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana

dengan alat berat. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah

konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah

area atau pada beberapa area.

Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam

kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa

pekerjaan lain yang berbeda.

Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur

desain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja didalam kantor, sedangkan

pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang

mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk

menyelesaikan fisik sebuah konstruksi bangunan.

Dalam melakukan suatu konstruksi biasanya dilakukan sebuah manajemen

konstruksi terpadu. Hal ini terkait dengan metode penentukan besarnya biaya

konstruksi yang diperlukan, rancang-bangun, dan efek lain yang akan terjadi saat

pekerjaan konstruksi dilakukan.

Sebuah jadwal perencanaan yang baik akan menentukan suksesnya sebuah

pembangunan terkait dengan pendanaan, dampak lingkungan, keamanan

lingkungan konstruksi, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidak-

nyamanan publik terkait dengan adanya penundaan pekerjaan konstruksi,

persiapan dokumen dan tender konstruksi, dan lain sebagainya (Wikipedia, 2008).

Konstruksi adalah tujuan akhir dari suatu rancangan dimana usaha dari

seorang insinyur atau arsitek, yang merancang suatu proyek, dan konstruktor,

yang membangun proyek, diarahkan menuju ke sasaran yang sama, yaitu

penciptaan sesuatu yang akan memenuhi tujuan dibangunnya sesuatu itu dengan

Page 2: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

13 Universitas Kristen Petra

cara yang memuaskan. Keseluruhan proses dari konstruksi terdiri dari 6 unsur

yaitu :

Gambar 2.1 Proses keseluruhan dari konstruksi yang direkayasa

Sumber : Peurifoy & Ledbetter (1988; p. 1)

2.1.1.2. Jenis-Jenis Kontraktor

Para kontraktor cenderung untuk mengkhususkan diri dalam berbagai

macam pekerjaan. Meskipun tidak ada garis pemisah yang tegas untuk berbagai

jenis konstruksi, secara kasar mereka dapat dibagi menjadi :

• Kontraktor Untuk Tempat Tinggal (Residential)

• Kontraktor Bangunan Komersial (Building Commercial)

• Kontraktor Bangunan Industri (Industrial)

• Kontraktor Jalan Raya Kelas Satu (High Way Heavy)

• Kontraktor Khusus (Speciality)

o Jalur Pipa (Pipe Line)

o Daya (Power)

o Saluran Transmisi (Transmission Line)

o Pemasangan Rangka Baja (Steel Erection)

o Jalan Kereta Api (Railroad)

o Bangunan Lepas Pantai (Offshore)

o Pemancangan Tiang Pancang (Pile Driving)

o Pemompaan Beton (Concrete Pumping)

o Dan Sebagainya

Perumusan proyek

Perencanaan pendahuluan

Rancangan proyek

Pengadaan komponen

utama

Konstruksi proyek

Pemakaian pertama

Page 3: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

14 Universitas Kristen Petra

Alasan dilakukannya penggolongan ini adalah karena kerumitan dan modal kerja.

Hanya sedikit kontraktor besar yang memiliki keahlian yang diperlukan dan

persediaan yang besar dari peralatan yang mahal untuk menangani semua jenis

konstruksi (Peurifoy & Ledbetter, 1988).

2.1.1.3. Kontrak-Kontrak Industri

Suatu pengertian mengenai kontrak-kontrak konstruksi penting sekali untuk

melaksanakan dengan tepat suatu proyek konstruksi, dan insinyur

menyumbangkan jasa yang penting dalam mengembangkan kontrak tersebut.

Subyeknya sangat rumit dan diluar jangkauan untuk meliput seluruhnya secara

terinci. Sekalipun demikian ada konsep-konsep dasar dan perumusan-perumusan

yang harus dipahami. Terdapat bermacam-macam tipe dari kontrak-kontrak

konstruksi, semuanya harus memuat 4 ciri untuk dapat dikatakan sah.

Yang pertama harus adanya persetujuan di antara pihak-pihak yang terlibat.

Persetujuan ini melibatkan penawaran (misalnya proposal tender yang

ditandatangani oleh suatu kontraktor yang diajukan utnuk melaksanakan

konstruksi suatu proyek merupakan suatu penawaran) dan penerimaan (misalnya

ketika pemilik menentukan pemegang tender).

Yang kedua adalah harus adanya pertimbangan. Dalam kasus kontrak

konstruksi ini, jika seorang kontraktor menjanjikan untuk membangun suatu

tambahan pada rumah tanpa mendapatkan imbalan dan kemudian kontraktor ini

berubah pikirannya, ia biasanya tidak dapat dipaksa untuk membangun tambahan

tersebut, karena tidak adanya pertimbangan.

Yang ketiga harus adanya kecakapan. Ini berarti bahwa kedua belah pihak

harus cukup umur untuk mengadakan suatu kontrak dan harus sadar secara mental

terhadap apa yang mereka lakukan.

Yang keempat, supaya suatu kontrak iu berlaku, maka ia harus sah menurut

hukum. Untuk jelasnya suatu kontrak antara dua pihak, di mana satu pihak setuju

untuk melakukan tindakan yang melawan hukum, kontrak tersebut tidak dapat

dilaksanakan.

Page 4: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

15 Universitas Kristen Petra

Dari sejumlah bentuk kontrak konstruksi, biasanya masuk ke dalam salah

satu dari ketiga tipe berikut ini :

1. Kontrak Pembayaran Sekaligus (Lump-Sum Contract)

Istilah dari kontrak semacam ini menunjukan bahwa pemilik akan

membayar sejumlah uang yang telah disetujui kepada kontraktor untuk

penyelesaian suatu proyek yang sesuai dengan rencana-rencana dan spesifikasi-

spesifikasi yang telah dibuat oleh insinyur atau arsitek. Biasanya pemilik

membayar sebagaian dari jumlah uang tersebut kepada kontraktor pada selang

waktu yang telah ditentukan, misalnya bulanan, dimana besarnya setiap

pembayaran tergantung pada nilai pekerjaan yang telah diselesaikan pada

periode waktu sebelumnya atau menurut beberapa jadwal yang lain. Dengan

kontrak semacam ini kontraktor dapat memperoleh laba (jika telah membuat

perkiraan yang baik dan realisasinya tetap dalam batas anggaran) atau ia dapat

menderita rugi (jika biaya yang dikeluarkan melebihi perkiraannya). Jenis

kontraktor ini umumnya meminta insinyur atau arsitek untuk menyusun

rencana-rencana dan spesifikasi yang cukup terinci agar kontraktor dapat

menyusun suatu perkiraan biaya yang terinci. Jenis kontraktor ini lebih disukai

untuk pelaksanaan konstruksi gedung, rumah dan sebagainya, karena pemilik

memperoleh manfaat dari penawaran yang bersaing dan mengetahui berapa

besarnya biaya proyek sebelum ia mengadakan kontrak dengan kontraktor.

2. Kontrak Harga Satuan (Unit Price Contract)

Istilah dari harga satuan menunjukan bahwa si pemilik akan membayar

sejumlah uang yang telah disetujui kepada kontraktor untuk unit pekerjaan

yang diselesaikan dalam suatu proyek. Unit-unit pekerjaan ini dapat berupa apa

saja yang besarnya dapat ditentukan, misalnya yard kubik tanah, feed panjang

dari pipa, untuk persegi dari perkerasan beton cor di tempat dan sebagainya.

Pembayaran biasanya dilakukan oelh pemilik kepada kontraktor pada selang

waktu yang telah ditentukan selama konstruksi proyek, di mana besarnya setiap

pembayaran tergantung pada pekerjaan yang telah diselesaikan. Kontrak

semacam ini juga memerlukan rencana-rencana jenis kontrak yang lebih

disukai jika besarnya pekerjaan secara nyata tidak dapat diketahui secara pasti

Page 5: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

16 Universitas Kristen Petra

sebelumnya. Misalnya, jumlah yang pasti dari tanah dan batuan yang harus

digali dan tidak dapat diketahui sampai kontraktor melakukan sendiri secara

nyata penggalian tersebut. Pemilik, dengan mensyaratkan kontrak jenis ini,

memperoleh manfaat dari penawaran yang bersaing tanpa mengharuskan

kontraktor mengajukan penawaran yang lebih tinggi untuk mengatasi besaran-

besaran yangbelum diketahui yang terlibat dalam kontrak tersebut. Dengan

kontrak semacam ini, kontraktor dapat memperoleh laba atau dapat menderita

rugi tergantung pada ketelitiannya memperkirakan besarnya nilai proyek

tersebut.

3. Kontrak Biaya Ditambah Ongkos (Cost Plus Fee Contract)

Istilah kontrak biaya ditambah ongkos menunjukan bahwa pemilik akan

membayar kembali kepada kontraktor semua biaya yang ditentukan untuk

membangun proyek tersebut termasuk semua biaya tenaga kerja, biaya bahan,

biaya penggunaan, biaya sub-kontraktor, biaya pengawasan dan biaya peralatan

pekerjaan. Sebagai tambahan pemilik setuju untuk membayar suatu ongkos

(fee) tambahan kepada kontraktor, yang biasanya berupa ongkos (fee)

manajemen , untuk membayar kembali kontraktor atas biaya-biaya yang

dikeluarkan pada kantor pusatnya yang diakibatkan oleh konstruksi proyek ini.

Hal-hal yang biasanya termasuk dalam ongkos (fee) adalah sewa, pajak,

asuransi, bunga atas pinjaman uang untuk proyek, dan pengawasan di kantor

pusat serta biaya-biaya pengendalian, dan masih banyak lagi. Akhirnya ongkos

tersebut akan mencangkup sejumlah laba yang diinginkan utnuk kontraktor,

karena hal ini adalah alasan utama dari kontraktor untuk terjun ke dalam bisni.

Apakah pada kenyataannya kontraktor mendapat suatu laba atau tidak itu

tergantung pada bagaimana ketelitiannya dalam memperkirakan biaya-biaya

lain yang merupakan sisa ongkos.dengan kontrak semacam ini, kontraktor

biasanya mengabil resiko terkecil dan oleh karena itu mempunyai perangsang

yang sangat kecil untuk menekan biaya. Hal ini dapat dipakai terutama pada

situasi-situasi di mana lingkup pekerjaan tidak dapat didefinisikan dengan baik

sebelum konstruksi dilakukan atau dimana karakteristik untuk konstruksi yang

khusus tidak diketahui. Untuk melaksanakan beberapa pengendalian dan

Page 6: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

17 Universitas Kristen Petra

memberikan beberapa perangsang kepada kontraktor untuk menekan biaya-

biaya, banyak variasi, dari kontrak semacam ini, yang meliputi biaya tambah

suatu persentase biaya, biaya ditambah suatu ongkos yang tetap, dan biaya

ditambah suatu ongkos yang diabaikan, semuanya dengan jaminan penuh atau

dengan perangsang untuk menekan biaya.

2.1.1.4. Dasar Hukum/ Peraturan Yang Terkait Dengan Jasa Konstruksi

1. Pasal 1601, 1601 (B), 1604-1617 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

2. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

3. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2000 Tentang Usaha Dan Peran

Masyarakat Jasa Konstruksi

4. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa

Konstruksi.

5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan

Pembinaan Jasa Konstruksi.

6. Peraturan Pemerintah No. 140 Tahun 2000 Tentang Pajak Penghasilan

Dari Usaha Jasa Konstruksi.

7. Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah No.

257/Kppts/M/2003 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Jasa

Konstruksi.

8. Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah No.

339/Kppts/M/2003 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa

Konstruksi Oleh Instansi Pemerintah.

9. Keputusan Menteri Keuangan No. 304/Kmk.01/2002 Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Lelang.

10. Keputusan Menteri Keuangan No. 305/Kmk.01/2002 Tentang Pejabat

Lelang.

11. Peratuan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pelaksanaan Bagian Anggaran Pembiayaan Dan Perhitungan Di

Lingkungan Departemen Dalam Negeri.

12. Peratuan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi

Sarana Dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah.

Page 7: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

18 Universitas Kristen Petra

13. Peraturan Menteri Keuangan No. 02/Pmk.02/2006 Tentang Persyaratan

Administratif Dalam Rangka Pengusulan Dan Penetapan Satuan Kerja

Instansi Pemerintah Untuk Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan

Badan : Layanan Umum.

14. Peraturan Menteri Keuangan No. 08/Pmk.02 Tentang Kewenangan

Pengadaan Barang/Jasa Pada Badan Layanan Umum.

15. Peraturan Menteri Keuangan No. 09/Pmk.02 Tentang Pembentukan

Dewan Pengawas Pada Badan Layanan Umum.

16. Peraturan Menteri Keuangan No. 10/Pmk.02 Tentang Pedoman Penetapan

Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas Dan Pegawai

Badan Layanan Umum (Ikatan Arsitek Indonesia, 2008)

2.1.1.5. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam suatu proyek konstruksi untuk

berbagai jenis pekerjaan yang ada di lapangan akan berbeda dengan satu dengan

yang lainnya, baik dari segi jumlah tenaga kerja maupun kualifikasi tenaga kerja

yang digunakan. Perbedaan ini disebabkan karena setiap jenis pekerjaan

konstruksi yang dilakukan membutuhkan keahlian tenaga kerja yang berbeda-

beda (Ikatan Arsitek Indonesia, 2008). Umumnya tenaga kerja yang digunakan

pada suatu proyek konstruksi dapat dibagi menjadi lima macam yaitu :

1. Konsultan

Konsultan tugasnya membuat draft perencanaan. Baik berupa gambar,

perhitungan biaya, perhitungan struktur dan lain-lain yang bersifat perencanaan

dalam suatu project. Jika proyeknya besar maka ada beberapa orang dengan

disiplin ilmu yang berbeda seperti arsitek, sipil, ME (mekanikal elektrikal),

interior dll.

2. Arsitektur

Arsitektur adalah orang yang berperan membuat disain perencanaan jika ia

berada pada posisi konsultan perencana. Jika ia berada pada posisi kontraktor

maka ia bertugas melaksanakan disain yang sudah dibuat oleh perencana. Jika ia

Page 8: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

19 Universitas Kristen Petra

berada pada konsultan pengawas ia bertugas mengawasi pekerjaan kontraktor agar

sesuai dengan disain perencanaan.

3. Pengawas

Pengawas bertugas mengawasi pekerjaan yang ada. Bentuk pengawasannya

mulai dari tingkat kerapian finishing, kualitas material yang digunakan hingga

bobot prestasi pekerjaan. Artinya apakah sesuai atau tidak hasil pekerjaan di

lapangan dengan uang yang sudah masuk. Jika ada yang tidak sesuai ia berhak

menegur kontraktor atau bahkan membongkar pekerjaan yang sudah ada. Untuk

itulah pengawas mempunyai wewenang menjadi pimpinan rapat dalam rapat

berkala selama proyek berlangsung.

4. Mandor

Mandor adalah kepala tukang yang membawahi belasan hingga ratusan

tukang dan kenek. Jika menggunakan sistem borongan maka ia adalah orang yang

membayar gaji tukang yang ditagih ke kontraktor sebagai pelaksana.

5. Tukang

Tukang adalah pekerja atau buruh kasar yang pekerjaannya adalah

membangun rumah atau bangunan. Keahliannya juga berbeda-beda. mulai dari

tukang batu, tukang kayu, tukang finishing hingga tukang listrik. Dibawahnya

tukang adalah kenek yang tugasnya adalah membantu pekerjaan tukang. Macam-

macam tukang :

• Tukang Boiler

• Tukang Kayu

• Tukang Listrik/Instrumen

• Tukang Besi

• Tukang Penyekat

• Buruh (Laborer)

• Tukang Batu

• Tukang Giling

• Tukang Pengoperasian

• Tukang Cat

Page 9: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

20 Universitas Kristen Petra

• Tukang Pemasang Pipa

• Tukang Logam Lembaran

• Pengemudi Truk Alat Berat

• Dan masih banyak lainnya (Dewi & Lumbanraja, 2008)

2.1.1.6. Kualifikasi

1. Kualifikasi untuk jasa pelaksana konstruksi ditetapkan sebagai berikut :

Tabel 2.1. Kualifikasi untuk jasa pelaksana konstruksi

No GRED Nilai Kompetensi Keterangan

1 Grade 1 s/d Rp 100 juta Orang Perseorangan

2 Grade 2 s/d Rp 300 juta Badan Usaha

3 Grade 3 s/d Rp 600 juta Badan Usaha

4 Grade 4 s/d 1 Milyar Badan Usaha

5 Grade 5 1 Milyar s/d 10 Milyar Badan Usaha

6 Grade 6 1 Milyar s/d 25 Milyar Badan Usaha

7 Grade 7 1 Milyar s/d tak terhingga Badan Usaha

Sumber : Jasa Konstruksi (2007)

2. Kualifikasi untuk jasa konsultansi konstruksi ditetapkan sebagai berikut :

Tabel 2.2. Kualifikasi untuk jasa konsultansi konstruksi

No GRED Nilai Kompetensi Keterangan

1 Grade 1 s/d Rp 100 juta Orang Perseorangan

2 Grade 2 s/d Rp 400 juta Badan Usaha

3 Grade 3 Rp 400 jt s/d 1 Milyar Badan Usaha

4 Grade 4 Rp 400 jt s s/d tak terhingga Badan Usaha

Sumber : Jasa Konstruksi (2007)

Page 10: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

21 Universitas Kristen Petra

2.1.2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang modalnya

berasal dari perseorangan ataupun kelompok masyarakat. Badan usaha ini

sepenuhnya dikelola dan permodalannya dari pihak swasta.

Bentuk-bentuk BUMS :

1. Badan Usaha/Perusahaan Perseorangan (Po)

Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh

satu orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata

cara tententu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan

untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil,

terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit

dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Contoh perusahaan

perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan,

dan lain sebagainya.

Ciri dan sifat badan usaha/perusahaan perseorangan :

• Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan

• Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi

• Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi

• Seluruh keuntungan dinikmati sendiri

• Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri

• Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan

yang lebih besar

• Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup

• Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan

Kelebihan dari badan usaha/perusahaan perseorangan :

• Cepat mengambil keputusan karena tidak harus mengandalkan orang lain

• Rahasia perusahaan terjamin

• Keuntungan perusahaan untuk sendiri

• Mudah mencegah dari penyelewengan

Page 11: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

22 Universitas Kristen Petra

Kekurangan dari badan usaha/perusahaan perseorangan :

• Modal tidak terlalu besar

• Aset pribadi sulit dibedakan dengan aset perusahaan

• Perusahaan sulit berkembang karena kurangnya ide-ide

• Pengelolaan tergantung kemampuan si pemilik

• Kelangsungan perusahaan kurang terjamin

• Tanggung jawab pemilik tidak terbatas

2. Firma (Fa)

Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang

atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak

terbatas pada setiap pemiliknya.

Ciri dan sifat firma :

• Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi

dengan harta pribadi.

• Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin

• Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin

anggota yang lainnya.

• Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup

• Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma

• Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian

• Mudah memperoleh kredit usaha

Kelebihan firma :

• Modal usaha lebih besar dari badan usaha perseorangan

• Sudah ada pembagian tugas

• Kelangsungan perusahaan lebih terjamin

• Resiko ditanggung bersama

Page 12: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

23 Universitas Kristen Petra

Kekurangan firma :

• Setiap anggota merupakan pemilik sehingga sulit mengambil keputusan

• Tanggung jawab pemilik tidak terbatas

• Apabila salah satu anggota melakukan pelanggaran hukum akan melibatkan

semua anggota

• Sulit menarik modal yang ditanamkan

3. Persekutuan Komanditer/Commander Vennootschap (CV)

CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh

dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan

yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha

secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan

modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif

mengurus perusahaan CV disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal

disebut sekutu pasif.

Tabel 2.3. Perbedaan sekutu aktif dan pasif

SEKUTU AKTIF SEKUTU PASIF 1. Menanamkan modal juga

menjalankan usaha 1. Sebatas menanamkan modal dan

tidak menjalankan usaha. 2. Berhak memperoleh gaji dan bagi

hasil dari keuntungan perusahaan 2. Hanya berhak memperoleh bagi

hasil dari keuntungan perusahaan 3. Bertanggung jawab penuh atas

maju mundurnya usaha 3. Bertanggung jawab terbatas pada

modal yang ditanamkan 4. Jika perusahaan bangkrut dan

terdapat hutang bertanggung jawab untuk melunasi hutang tersebut

4. Hanya kehilangan modal yang disetorkan

Sumber : Bentuk, Jenis & Macam Badan Usaha / Organisasi Bisnis Perusahaan -

Pengertian dan Definisi - Ilmu Sosial Ekonomi Pembangunan. (2006)

Ciri dan sifat CV :

• Sulit untuk menarik modal yang telah disetor

• Modal besar karena didirikan banyak pihak

Page 13: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

24 Universitas Kristen Petra

• Mudah mendapatkan kridit pinjaman

• Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada

yang pasif tinggal menunggu keuntungan

• Relatif mudah untuk didirikan

• Kelangsungan hidup perusahaan CV tidak menentu

Kelebihan CV :

• Modal lebih besar dari badan usaha/perusahaan perseorangan dan firma

• Pengelolaan lebih baik dari badan usaha/perusahaan perseorangan dan firma

• Lebih mudah dalam mendapatkan kredit

Kekurangan CV :

• Tanggung jawab anggota tidak sama

• Pimpinan perusahaan lebih dari satu orang sehingga sulit mengambil

keputusan

• Tanggung jawab sekutu aktif tidak terbatas

4. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum

resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya

berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang

ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan,

karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan.

Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal

dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.

Pengendali PT :

a. Direksi

Direksi ditunjuk oleh rapat umum pemegang saham. Direksi bertugas

menjalankan operasional PT sehari-hari, dan juga bertanggung jawab kepada

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Page 14: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

25 Universitas Kristen Petra

b. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris terdiri dari para pemegang saham. Dewan Komisaris

bertugas mengawasi dan menasehati Direksi. Dewan Komisaris juga bertindak

membela kepentingan para pemegang saham.

c. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memegang kekuasaan tertinggi

dalam PT. RUPS berwenang menentukan kegiatan perusahaan, mengangkat, dan

memberhentikan Direksi dan Dewan Komisaris, mengesahkan neraca dan

pembagian deviden.

Jenis PT :

a. PT Tertutup

PT yang kepemilikan sahamnya hanya diperuntukkan bagi orang- orang

tertentu.

b. PT Terbuka

PT yang sahamnya bebas diperjualbelikan di Bursa Efek Setiap orang bebas

membeli saham PT tersebut.

c. PT Kosong

PT yang badan usahanya masih ada tetapi perusahaannya sudah tidak

beroperasi lagi.

Ciri dan sifat PT :

• Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi

• Modal dan ukuran perusahaan besar

• Kelangsungan hidup perusahaan PT ada di tangan pemilik saham

• Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham

• Kepemilikan mudah berpindah tangan

• Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai

• Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen

• Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham

• Sulit untuk membubarkan PT

• Pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden

Page 15: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

26 Universitas Kristen Petra

Kelebihan PT :

• Mudah memperbesar modal

• Tanggung jawab persero terbatas

• Kedudukan pemilik dan pengusaha terpisah

• Kelangsungan hidup perusahaan terjamin

• Saham mudah diperjual belikan

Kekurangan PT :

• PT Saham mudah dijualbelikan sehingga menimbulkan spekulasi

• Karena tanggung jawab pemilik terbatas sehingga dapat menimbulkan

tindakan yang merugikan

• Rahasia perusahaan tidak terjamin

• Biaya pajak relatif besar

• Biaya operasional dan biaya-biaya lain besar

2.1.3. Corporate Identity

2.1.3.1. Deskripsi Corporate Identity

Corporate identity adalah suatu bentuk visual dan ekspresi grafis dari image

dan identitas suatu perusahaan. Sebagai bentuk visual, corporate identity

menampilkan simbol yang mencerminkan image yang hendak disampaikan.

Sebagai suatu ekspresi grafis, sebuah identitas perusahaan dapat diciptakan dan

mempengaruhi nasib dari perusahaan tersebut.

Sebuah corporate identity yang efektif harus memiliki karakter-karakter

sebagai berikut:

1. Simbolisme yang sederhana tetapi mengena.

Kesederhanaan adalah dasar dari kombinasi identitas brand-package-symbol

yang baik. Semakin sederhana suatu simbol, semakin jelas pula pesan yang

hendak disampaikan.

Page 16: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

27 Universitas Kristen Petra

2. Mempunyai pemicu visual yang kuat.

Sebuah simbol yang efektif harus mampu memicu respon terhadap suatu

produk atau perusahaan. Di saat di mana konsumen berurusan dengan perusahaan

itu, maka ia hanya perlu memikirkan produk atau jasa dari perusahaan tersebut,

dan nama perusahaan itu akan diingat dengan sendirinya. Contohnya, bila kita

ingin membeli minyak goreng, maka kebanyakan dari kita akan mengingat bahkan

langsung membeli merek Bimoli.

3. Identitas sebagai alat promosi dan pemasaran.

Corporate identity ada1ah alat promosi yang sangat efektif dan aktif.

Walaupun kampanye untuk suatu iklan produk berakhir, tetapi identitas tetap

dipakai sampai bertahun-tahun.

4. Corporate identity harus dapat diingat dan mengesankan.

Suatu corporate identity yang baik mempunyai dua sifat : mengusulkan

(suggestiveness) dan mengingatkan (recall). Bila konsumen ingin membeli suatu

produk, maka ia akan teringat nama suatu perusahaan, ini disebut mengusulkan

(suggestion). Bila konsumen ini kemudian datang lagi dan membeli produk yang

sama dan ia menghubungkan kembali dengan produsennya, maka ini disebut

mengingatkan (recall).

Sebuah perusahaan yang baik harus dapat menyampaikan image sesuai

dengan identitasnya. Dalam suatu perusahaan, image adalah kesan yang diberikan

oleh perusahaan itu kepada publik melalui produk-produknya, kegiatan-

kegiatannya, dan usaha-usaha pemasarannya. Karena itu dibutuhkan sebuah

identitas yang kuat sebagai patokan untuk menciptakan image atau kesan yang

ingin disampaikan. Sebaliknya, image merupakan cerminan dari suatu perusahaan.

2.1.3.2. Fungsi Corporate Identity

Fungsi Corporate Identity adalah selain berfungsi sebagai identitas

perusahaan, corporate identity juga mempunyai fungsi-fungsi lain, antara lain :

1. Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan.

Page 17: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

28 Universitas Kristen Petra

Sebuah corporate identity yang baik harus sejalan dengan rencana

perusahaan tersebut bagaimana perusahaan itu sekarang dan bagaimana di masa

yang akan datang. Selain itu corporate identity harus dapat dengan tepat

mencerminkan image perusahaan, melalui produk dan jasanya.

2. Sebagai pemacu sistem operasional suatu perusahaan.

Pertanyaan pertama yang muncul dalam pembuatan corporate identity

adalah bagaimana suatu perusahaan ingin dilihat oleh publik. Pertanyaan ini

secara tidak langsung membuat personil-personil perusahaan tersebut berpikir dan

mengevaluasi sistem operasional mereka selama ini. Dari sini dapat ditemukan

kelemahan atau kesalahan yang selama ini dilakukan, sehingga tercipta tujuan

perusahaan yang lebih baik dan mantap.

3. Sebagai pendiri jaringan network yang baik.

Sebuah perusahaan yang berimage positif, stabil, dapat dipercaya dan

diandalkan akan menarik perhatian para investor untuk menanamkan modal dalam

perusahaan tersebut. Jenis perusahaan yang seperti ini juga yang mendapat banyak

keringanan saat ia membutuhkan tambahan modal dari bank. Produk-produk dari

perusahaan ini juga mungkin menjadi produk yang paling laku dan digemari di

pasar.

4. Sebagai alat jual dan promosi.

Perusahaan dengan image yang positif berpeluang besar untuk

mengembangkan sayapnya dan memperkenalkan produk atau jasa baru.

Konsumen yang telah lama memakai produk dari perusahaan tersebut akan

dengan setia terus memakai produk itu. Mereka akan lebih menerima karena telah

membuktikan sendiri bahwa produk itu benar-benar cocok untuk mereka.

Persyaratan sebuah identitas yang harus dipenuhi adalah terkesan tunggal

dimana masyarakat tidak akan bingung dan langsung mengetahui jenis perusahaan

atau brand tersebut, daya yang mempengaruhi pikiran, harus bisa dibedakan

dengan kompetitor lainnya, karakter yang terbentuk harus jelas dan kuat (This

Page 18: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

29 Universitas Kristen Petra

information was verified in a class a few years ago, Y. Moeljadi, Petra Christian

University Arts and Desain Faculty instructor, 2007).

2.1.3.3. Aplikasi Corporate Identity

Tahap terakhir dari proses desain corporate identity adalah aplikasi. Dalam

tahap ini seorang desainer komunikasi visual harus tahu apa yang penting dan

efektif untuk bentuk desain komunikasi visual ini; apakah itu aplikasi pada

business stationery, catalog, daftar harga, gedung perusahaan, bahkan kendaraan

perusahaan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menciptakan suatu sistem

komunikasi visual yang efektif dan menyatu.

Berkonsultasi dengan klien juga sangat penting dalam tahap ini. Karena

bagaimanapun juga merekalah yang selama ini berurusan dengan perusahaan

tersebut dan merekalah yang paling banyak tahu tentang perusahaan tersebut dan

apa yang dibutuhkan.

Banyak sekali aplikasi corporate identity yang sering digunakan, antara lain:

• Business Stationery (kop surat, amplop, memo, kartu nama,forms, bon, dll).

• Advertising

• Poster

• Brosur dan katalog

• Signage system

• Gedung perusahaan

• Annual Report (Laporan Tahunan)

• Newsletter (Buletin perusahaan)

• Kendaraan perusahaan (Corporate Identity, 1999; p. 75).

Aplikasi corporate identity juga bisa menggunakan bentuk-bentuk :

1. Lambang-Lambang

Contoh : Nama, Logo, Associate Logo, Identitas Warna, dsb

2. Media Komunikasi

Contoh : Iklan, Billboard, Internet/Website, dsb

Page 19: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

30 Universitas Kristen Petra

3. Media Audio

Contoh : Radio

4. Media Tulis

Contoh : Berita, Advertorial, Majalah, Koran, Font, Warna, Tipografi

5. Atmosfer

Contoh : BCA dikenal sebagai bank besar, kokoh terpercaya dan berada di

lokasi yang berkelas, hal-hal seperti ini digunakan untuk membangun image

sebagai bank yang besar.

6. Event

Contoh : pertandingan tenis yang disponsori oleh Green Sand, pertandingan

sepak bola (Liga Djarum) yang disponsori oleh perusahaan rokok Djarum

7. Kinerja

Contoh : Sistem kerja sebuah Bank Niaga yang mselalu ramah oleh nasabah

bank.

Aplikasi-aplikasi ini harus jelas, berbeda, mempunyai karakter yang jelas

dan kuat, visualisasi yang berbeda. Tetapi apabila diungkapkan pada iklan, semua

iklan yang diungkapkan harus mempunyai karakter yang sama karena

menyangkut identitas (This information was verified in a class a few years ago, Y.

Moeljadi, Petra Christian University Arts and Desain Faculty instructor, 2007).

2.1.3.4. Logo

1. Logo Sebagai Bahasa Penanda

Menurut dendi (1999), logo diartikan sebagai segala sesuatu yang berupa

lambang, gambar, tulisan, angka atau gabungan dari berbagai hal tersebut, yang

disandang oleh suatu produk, perusahaan, lembaga, organisasi, atau kegiatan,

untuk mencirikan suatu eksisitensinya agar dapat dibedakan dari produk atau

merk lain. Membicarakan masalah logo maka tidak bisa lepas dari konteks bahasa

penandaan yang menyangkut wilayah semiotika. Seorang pelopor semiotika

Ferdinand Saussure, menyatakan tentang adanya hubungan tanda dengan tanda-

tanda lainnya. sebuah tanda diartikan sebagai obyek fisik, sedangkan pengertian

tentang tanda tersebut diberi istilah penanda (signifier) dan petanda (signified).

Page 20: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

31 Universitas Kristen Petra

Keduanya merupakan aspek tanda yang tidak terpisahkan dan simultan. Penanda

adalah citra dari tanda yang diterima lewat sensori indera, sedangkan oleh

penanda dan menghasilkan makna yang muncul dari hubungan antara tanda

dengan tanda-tanda lainnya.

Simbol adalah tanda yang dimengerti atas dasar konvensi oleh sekelompok

komunitas, mengandung nilai-nilai yang dilatarbelakangi oleh pengalaman dari

komunitas tersebut, dengan kata lain, hubungan antara tanda dengan obyeknya

disusun berdasarkan kesepakatan, peraturan dan norma-norma komunitasnya.

Dalam menafsirkan makna sebuah logo sebagai suatu simbol, tanda yang

ditampilkan bisa mempunyai makna berbeda antara suatu kelompok dan

kelompok lainnya. Sebagai bahasa penanda, biasanya logo ditampilkan berupa

simbol yang mencerminkan citra tertentu yang sengaja dibangun oleh suatu

perusahaan atau lembaga (Reposisi Citra Melalui Logo, 2002; p. 62).

2. Reposisi Citra Melalui Perubahan Logo

Citra perusahaan atau corporate image adalah bagaimana suatu perusahaan

atau lembaga dilihat dan dipersepsikan oleh masyarakat. Melalui jati diri

perusahaan atau lembaga dibangun suatu citra yang positif, melalui logo. Logo

adalah sesuatu yang menunjukan eksistensi suatu perusahaan atau lembaga.

Bahwa identitas suatu perusahaan merupakan cerminan dari visi, misi dan

ideal suatu perusahaan yang divisualisasikan kedalam logo perusahaan. Logo

merupakan suatu hal yang nyata sebagai pencerminan hal-hal yang non-visual dari

suatu perusahaan misalnya budaya, perilaku, sikap, kepribadian, yang dituangkan

dalam suatu bentuk visual.

Penggunaan logo bagi suatu perusahaan atau organisasi adalah pencerminan

dari hal-hal yang ideal, yaitu ruang lingkup kerja, visi dan misi, serta budaya

perusahaaan. Logo merupakan penterjemahan dari ide-ide abstrak menjadi sesuatu

yang nyata, dan berperan sebagai wajah dari perusahaan tersebut.

Meurut Brannan, (1998), reposisi adalah usaha memposisikan ulang citra

yang terbentuk pada suatu perusahaan setelah sekian waktu berjalan, berinteraksi

dengan masyarakat. Positioning dan repositioning merupakan upaya yang

dilakukan dari dalam perusahaan, untuk membentuk citra tertentu dari perusahaan

Page 21: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

32 Universitas Kristen Petra

yang berkaitan dengan kemampuan serta tujuan perusahaan dengan iklim yang

ada di luar perusahaan. Dalam kaitannya dengan merubah citra perusahaan, maka

reposisi adalah usaha untuk memperbaiki citra perusahaan diantaranya adalah

merubah tampilan wajah atau logo perusahaan yaitu usaha perubahan yang

dilakukan dari dalam perusahaan untuk mendapatkan citra baru di mata

konsumen.

Dari sini dapat diartikan bahwa citra perusahaan bukan hanya usaha yang

dibentuk dari dalam perusahaan tetapi utamanya adalah yang terbentuk diluar

perusahaan ketika perusahaan tersebut berinteraksi dengan masyarakat. Faktor

masyarakat dalam kaitan visual adalah sebagai pembaca teks dari kumpulan

tanda-tanda yang diciptakan dari dalam perusahaan, dan juga sebagai penerima

yang merasakan jasa yang diberikan oleh perusahaan.

3. Jenis dan Tipe Logo

Logo atau identitas mengenal 3 elemen penting yang ada di dalam sebuah

logo, yaitu:

• Nama, berkaitan dengan word atau bunyi.

• Simbol, berkaitan dengan bentuk visual

• Warna, selain sebagai daya tarik visual, makna simbolik, juga berkaitan

dengan pengaruh psikologis.

Pada masa awal perkembangannya, pembagian jenis logo tidaklah serumit

sekarang. Mula-mula logo hanya berupa bentuk yang tidak terucapkan seperti

gambar, yang dibuat oleh pengrajin untuk lambang kerajaan. Seiring dengan

berkembangnya jaman, logo tidak hanya digunakan untuk kepentingan kerajaan

saja, melainkan untuk memberi tanda pada barang-barang yang dijual di pasar

(Trademarks).

Pembagian jenis logo secara lebih sederhana dibagi atas dua bagian yaitu:

• Word Marks atau Brand Name atau Logotype, yaitu logo yang tersusun dari

bentuk terucapkan (rangkaian huruf yang dapat dibaca atau diucapkan).

Page 22: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

33 Universitas Kristen Petra

• Device Marks atau Brand Mark atau Logogram, yang tersusun dari bentuk

yang tidak terucapkan (gambar).

Bisa pula logo terdiri atas keduanya, yang merupakan kombinasi dari brand

name dan brand mark. Sebagai contoh untuk brand name adalah Logotype Garuda

Indonesian Airways yang hanya tersusun dari huruf jenis Sans Serif , dan

Logogram dengan bentuk burung garuda sebagai brand mark.

Gambar 2.2. Logo Garuda Indonesian Airways

Sumber : United Indonesia, (n.d)

Kemudian dengan semakin bertambahnya jumlah produk di pasar, serta

semakin kompleknya karakteristik pasar muncul berbagai jenis logo, yang pada

dasarnya merupakan paduan dari dua jenis logo diatas. Bila mengamati perubahan

logo dari jaman ke jaman mulai bentuk-bentuk penuh ornamen hingga bentuk

sederhana. Tipografi dapat dijadikan tolok ukur waktu. Logo huruf pada periode

awal menggunakan tipe huruf yang berukir dan serif, dengan berkembangnya

waktu maka huruf yang digunakan lebih sederhana dan menggunakan sans-serif.

Demikian pula representasi dari logo gambar juga lebih disederhanakan,

misalnya bola dunia digambarkan hanya dengan bulatan, terbang tidak lagi

dipresentasikan dengan sayap burung, tapi digambarkan hanya dengan bentuk

segitiga melengkung. Sebuah mahkota semula digambarkan mendekati realitas

berubah menjadi sebuah garis dan empat buah bulatan dengan bentuk palang

diatas.

Page 23: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

34 Universitas Kristen Petra

Beberapa jenis logo dan tipe logo :

a. Typografis

Hanya Logotype yang penekanannya lebih kepada nama produk. Logotype

adalah logo yang hanya terdiri dari rangkaian huruf untuk mengvisualkan sebuah

nama. Logo jenis ini memberi pesan langsung kepada konsumen. Contoh:

Polytron, Sony, dan Sharp.

Gaya Signature yang pada awalnya berasal dari nama atau tandatangan

orang yang membuat suatu produk. Dengan berkembangnya dunia grafis maka

visualisasi tandatangan tersebut bergeser menjadi nama dengan karakter khusus

yang menjadi logo typografis ekspresif, misal : Etine Aigner, Yves Saint Laurent,

Piere Cardin.

b. Typografis Geometris

Yaitu logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya

typografis geometris, tersusun atas bentuk-bentuk geometris seperti oval,

lingkaran atau kotak. Sebagai contoh adalah logo Ford dalam bentuk elips.

Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan fleksibel.

c. Initial Letter Logo

Yaitu logo yang menggunakan huruf awal (initial) dari nama produk atau

perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo tersebut, misalnya

bank Universal, bank Mega. Logo jenis ini terkadang menunjukkan gabungan

nama pemilik perusahaan seperti logo produsen hardware komputer Hewlett-

Packard (HP).

d. Pictorial Name Logo

Sama halnya dengan logotype, yaitu logo yang menggunakan nama sebagai

komponen penting. Secara keseluruhan logo ini memiliki karakter bentuk yang

sangat kuat dan khusus seperti Coca Cola, sehingga nama lain yang dituliskan

dengan bentuk tipografi seperti itu akan tetap dianggap meniru Coca Cola.

Page 24: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

35 Universitas Kristen Petra

e. Associative Logo

Yaitu logo yang memiliki asosiasi langsung dengan nama produk atau

wilayah aktifitasnya. Sebagai contoh logo perusahaan pembuat pesawat terbang

Aerospatiale, logonya terdiri dari kalimat Aerospatiale yang membentuk bola

planet yang dengan jelas memperlihatkan jangkauan aktifitasnya yakni

penerbangan, logo perusahaan minyak Shell yang menunjukkan gambar kerang

sebagai asosiasi dari fosil penghasil minyak, kemudian logo 20th Century Fox,

yang menggambarkan gemerlap dan megahnya dunia perfilman dan masih banyak

lagi. Jenis logo seperti ini mempunyai daya tarik kuat dan mudah untuk dipahami.

f. Allusive Logo

Yang dimaksud dengan allusive logo adalah logo yang bersifat kiasan,

seperti logo Mercedes Benz yang terdiri dari bentuk bintang segitiga yang

merupakan representasi dari sistem kemudi mobil, atau bentuk A pada perusahaan

penerbangan Alitalia yang dideformasikan dari bentuk ekor pesawat yang

berfungsi sebagai penyeimbang. Logo jenis ini memiliki hubungan yang tidak

langsung antara nama dengan logonya sehingga logo jenis ini sulit untuk

dipahami.

g. Abstract Logo

Yang dimaksud dengan logo jenis ini adalah logo yang dapat menimbulkan

beraneka kesan, yang dipengaruhi oleh daya pemahaman konsumen. Ini terjadi

karena bentuk visual logo ini sangat abstrak. Diantaranya mengambil suatu bentuk

struktural yang dikreasikan dengan efek optis yang bervariasi (ilusi optik).

Sebagai contoh adalah logo Citroen, logo jenis ini sangat disukai di Amerika.

Dalam kategori abstract ini termasuk juga bentuk yang ekspresif seperti

logo Bakrie Brothers. Abstract logo pertama kali digunakan oleh perusahaan-

perusahaan besar Jepang, yang kemudian perusahaan-perusahaan tersebut

mengalami kesuksesan di negara barat, sehingga menjadi ide baru bagi

perkembangan logo di dunia barat. Logo jenis ini sekarang menjadi standar desain

logo kontemporer. Kelemahan dari jenis logo ini adalah bentuknya yang abstrak,

sehingga sukar dipahami oleh konsumen (Citivity, 2008, chap. 1).

Page 25: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

36 Universitas Kristen Petra

2.1.3.5. Semiotika

1. Sejarah Semiotika

Sejak awal sejarah terciptanya manusia di alam raya ini, komunikasi antar

manusia adalah bagian yang paling oenting dalam kehidupan. Selain kata-kata,

unsur rupa sangat berperan dalam kegiatan berkomunikasi tersebut. Menurut AD

Pirous, komunikasi visual yang dalam bentuk kehadirannya seringkali perlu

ditunjang dengan suara pada hakikatnya adalah suatu bahasa. Tugas utamanya

adalah membawakan pesan dari seseorang, lembaga, kelompok masyarakat

tertentu kepada yang lain. Sebagai bahasa, maka efektivitas penyampaian pesan

tersebut menjadi pemikiran utama seorang pendesain komunikasi visual. Untuk

itu sang desainer haruslah : pertama, memahami betul seluk beluk pesan yang

ingin disampaikannya. Kedua, mengetahui kemampuan menafsir, kecendurangan

dan kondisi, baik fisik maupun jiwa dari manusia kelompok masyarakat yang

menjadi sasarannya. Ketiga harus dapat memilih jenis bahasa dan gaya bahasa

yang serasi dengan pesan yang dibawakannya, dan tepat untuk dapat dibicarakan

secara efektif (jelas, mudah, dan mengesankan) bagi si penerima pesan (dalam

Jurnal Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain-Universitas Kristen

Petra, 2003; p. 32) .

2. Pengertian Semiotika

Semiotika terkait dengan ilmu tentang tanda. Ada 3 macam tanda dalam

semiotika yaitu, indeks, ikon dan simbol. Indeks adalah segala sesuatu yang

berkaitan atau berhubungan dengan jejak, ikon adalah tanda yang punya

kemiripan dengan sesuatu yang dimiripkan, sedangkan simbol adalah tanda yang

berkaitan dengan sebuah pemaknaan.

Secara ringkas semiotika ialah ilmu tanda. Bagaimana menafsirkan dan

meneliti bagaimana bekerjanya suatu tanda dalam membentuk suatu kesatuan arti

atau suatu makna baru saat digunakan. Dengan semiotika akan dapat ditampilkan

apa saja yang membentuk tanda-tanda dan bagaimana bekerjanya (Arthur Asa

Berger, 1997).

Suatu teks atau tanda memiliki dua sisi yang berbeda, seperti 2 sisi mata

uang logam, yang membentuk suatu kesatuan yang saling ketergantungan dan

Page 26: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

37 Universitas Kristen Petra

saling membutuhkan antara satu sama yang lain. Sisi tanda yang pertama ialah

signifier (signifiant) atau penanda, sedangkan sisi yang kedua ialah signified

(signifie) atau petanda.

Sebuah signifier mengacu kepada sound-image-teks, yang secara lebih jelas

(Claude Levi Strauss) yang disebut sebagai the material aspects atau dikenal

sebagai yang terindera atau citra akuistik (dalam Octavio Paz, 1997a; p. 62).

Sedangkan signified merujuk pada konsep (mind of interpreter), atau sebagai yang

terpahamkan oleh pikiran (Octavio Paz, 1997b; p. 62). Hubungan antara signifier

dan signified bersifat serta merta dan acak, tidak dapat diketahui mana yang lebih

penting dan lebih dahulu.

2.1.3.6. Unsur-Unsur Sebuah Desain

Unsur desain adalah batu bangunan dari struktur karya seni, atau abjad dari

ekspresi grafis. Perancangan menyusun unsur desain atau unsur, maka dia

mencipta panduan visual atau desain, atau komposisi visual. Unsur desain terdiri

dari :

1. Garis

Garis adalah Hubungan antara dua titik secara lurus, kumpulan titik-titik

secara berderet lurus, suatu titik yang diperluas menjadi sesuatu yang

mempunyai/memiliki panjang, kedudukan dan arah. Garis terdiri dari dua yaitu

alami (organis) dan buatan (geometris).

2. Bidang

Beberapa garis dengan berbeda arah dan saling berpotongan akan

membentuk bidang atau patra (pattern). Bidang dapat pula dikatakan apabila garis

yanng diperluas akan memiliki panjang dan lebar, raut (shape), permukaan,

orientasi (pedoman) dan kedudukan (posisi). Akan tetapi bidang tidak memiliki

kedalaman (depth).

Page 27: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

38 Universitas Kristen Petra

3. Arah

Terdapat empat arah utama yaitu horizontal dan vertical.

Gambar 2.3. Empat Penjuru Arah Utama

Sumber : Tips desain, (2007)

4. Ukuran

Gambar 2.4. Contoh Ukuran Bidang

Sumber : Tips desain, (2007)

Ukuran bidang 1, 2, 3, 4, dan 5 mempunyai ukuran yang berbeda-beda.

Bidang 1 mempunyai ukuran 1 cm, bidang 2 mempunyai ukuran 1,25 cm, bidang

3 mempunyai ukuran 1,5 cm, bidang 4 mempunyai ukuran 1,75 cm, bidang 5

mempunyai ukuran 2 cm. Bidang 1 dan bidang 2 mempunyai kemiripan,

sedangkan bidang 1 dan bidang 5 mempunyai perbedaan yang kontras antara

bidang yang kecil dan bidang yang besar.

Horizontal Horizontal

Vertical

Vertical

1

3

3 �

2 �

4

Page 28: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

39 Universitas Kristen Petra

5. Tekstur

Tekstur adalah keadaan fisik permukaan bahan/material, yang

penghayatannya dengan indera raba. Tekstur (barik) terdiri dari tekstur raba dan

tekstur lihat. Tekstur atau barik lihat terdiri dari :

• Tekstur Hias

Tekstur hias adalah tekstur yang menghiasi permulaan dan dibawahkan oleh

raut (shape). Bila dihilangkan tidak akan mempengaruhi raut.

• Tekstur Mekanis

Tekstur mekanis adalah tekstur yang diperoleh dengan menggunakan sarana

mekanis tekstur yang dihasilkan tidak perlu dibawahkan oleh raut.

• Tekstur Semerta

Tekstur semerta ada karena terjadinya tekstur itu sendiri.

6. Warna

Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai

sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah

karya desain. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi

untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss ,

bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud

dari simbol-simbol tersebut . Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah

pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah

untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh

tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan

kuat.

Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek

tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang

warna adalah sebagai berikut : Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya

dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan

penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan

bermacam-macam benda.

Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat

dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang,

Page 29: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

40 Universitas Kristen Petra

mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang

pada suatu benda. Berikut adalah potensi karakter warna yang mampu

memberikan kesan pada seseorang :

• Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi

lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).

• Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian.

• Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat

atau kehidupan spesifik.

• Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif

dan vital (hidup).

• Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari

hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan

sesuatu.

• Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte),

sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat

tantangan.

• Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan

ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.

Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering

dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang

pada 1876 meliputi :

a. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu

warna, seperti merah, biru, hijau dsb.

b. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna.

Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.

c. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang

berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni, CMYK atau

Process Color System, Munsell Color System, Ostwald Color System,

Page 30: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

41 Universitas Kristen Petra

Schopenhauer/Goethe Weighted Color System, Substractive Color System serta

Additive Color/RGB Color System.

Diantara bermacam sistem warna diatas, kini yang banyak dipergunakan

dalam industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang

membagi warna dasarnya menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Sedangkan

RGB Color System dipergunakan dalam industri media visual elektronika.

Gambar 2.5. CMYK dan RGB

Sumber : Tips desain, (2007)

Gambar 2.6. Warna Primer dan Warna Sekunder

Sumber : Tips desain, (2007)

Page 31: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

42 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.7. Warna Panas dan Warna Dingin

Sumber : Tips desain, (2007)

Gambar 2.8. Color Harmony

Sumber : Tips desain, (2007)

Page 32: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

43 Universitas Kristen Petra

7. Nada

Kunci nada adalah suatu sistem nada berdasarkan pada nada dominan,

dimana nada dominan tersebut sebagai nama dari sistem itu. Berikut adalah

macam perasaan yang dihasilkan oleh nada :

• Tinggi Mayor : Cemerlang, Positif, Mendorong, Riang

• Tinggi Minor : Halus, Feminim, Merenung

• Sedang Mayor : Kuat, Kaya, Maskulin, Jujur

• Sedang Minor : Dunia Mimpi, Tertahan, Senja Abadi

• Rendah Mayor : Seram, Berdaulat, Meledak

• Rendah Minor : Redup, Mengerikan, Lengah

8. Khroma

Khroma menurut Munsell yaitu, menunjukan deret intensitas dalam warna

(dalam hal ini pigmen dalam warna). Misalnya, dua warna merah yang sama,

mungkin dapat pula bernada sama, akan tetapi dalam penampilannya berbeda.

Yang satu merah kuat dan yang lainnya merah lemah. Hal ini karena beda

intensitasnya atau beda jumlah pigmen warnanya.

Jenjang landasan nada = suatu warna dapat mencapai khroma maksimal :

• Merah : 5/14

• Kuning : 7/16

• Hijau : 6/10

• Biru : 4/10

• Ungu : 5/12

Keterangan : 2/4 = 2 (nada), 4 (khroma)

2.2. Gambaran Mengenai Perusahaan

2.2.1. Deskripsi Pt. Modern Surya Jaya

Pt. Modern Surya Jaya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

Civil Engineering dan General Contractor yaitu sebuah bidang usaha jasa

kontraktor dimana sekarang banyak di butuhkan oleh negara-negara berkembang

khususnya di Indonesia. Pt. Modern Surya Jaya adalah perusahaan yang sedang

Page 33: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

44 Universitas Kristen Petra

berkembang yang telah berdiri sejak tahun 1969. Kini Pt. Modern Surya Jaya

telah mempunyai tiga kantor cabang di tiga kota besar di Indonesia yaitu Jakarta,

Semarang dan Mataram dengan Surabaya sebagai kantor pusatnya.

Proyek-proyek yang dikerjakan oleh Pt. Modern Surya Jaya antara lain meliputi :

a. Proyek Pembangunan di laut (dermaga, dok gall, tanggul laut)

b. Proyek perkereta apian (jalan rel, jembatan kereta api, persignalan)

c. Proyek kelistrikan (gardu induk, jaringan transmisi dan instalasi listrik)

d. Proyek telekomunikasi (gedung sentral telepon, jaringan telekomunikasi dan

istalasi mekanikal/elektrikal)

e. Proyek irigasi / perairan (bendungan, bangunan dan jaringan irigasi dan

bangunan pengaman lahar gunung berapi)

f. Proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan raya, jembatan jalan raya

dan landasan udara

g. Proyek sipil lain misalnya bangunan gedung, pabrik / gudang, perpipaan,

dan lain sebagainya.

Peralatan-peralatan berat yang dimiliki oelh Pt. Modern Surya Jaya untuk

menunjang proyek-proyek yang dikerjakan meliputi :

• Peralatan pancang.

• Peralatan pemindahan tanah.

• Peralatan pekerjaan telekomunikasi, elektrikal dan mekanikal.

• Peralatan pekerjaan jalan kereta api.

• Peralatan pekerjaan sipil lainnya.

2.2.2. Sejarah Pt. Modern Surya Jaya

Pt. Modern Surya Jaya didirikan pada tahun 1969. Pada awalnya perusahaan

ini masih berbentuk CV. Modern Surya Jaya dimana bidang usaha yang

dikerjakan hanya mencangkup pembangunan rumah dan bangunan saja. Pemilik

awal CV. Modern Surya Jaya pada saat itu adalah seorang arsitektur sehingga

bidang usaha yang dikerjakan seperti pembangunan rumah/gedung beserta

desainnya. Seiring bertambahnya pengalaman dan berkembangnya perusahaan,

Page 34: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

45 Universitas Kristen Petra

pada tahun 1976 CV. Modern Surya Jaya resmi mengganti bentuk CV menjadi Pt.

Modern Surya Jaya. Pada saat itu Pt. Modern Surya Jaya telah berganti pemilik

yaitu Ir. Nurtikta Tjandranegara (sampai sekarang) dimana ia adalah seorang

lulusan sarjana teknik sipil, sehingga pada bidang usaha yang dikerjakan pun tidak

lagi membangun rumah/gedung melainkan pembangunan kereta api, infrastruktur

dan lain sebagainya.

Pada awalnya Pt. Modern Surya Jaya hanya mempunyai satu kantor yang

masih beralamatkan di jalan Polisi Istimewa di Surabaya. Proyek pertama yang

dikerjakan oleh Pt. Modern Surya Jaya adalah proyek rehabilitasi lintasan-lintasan

kereta api di Surabaya. Kini Pt. Modern Surya Jaya telah mempunyai kantor pusat

yang beralamatkan di jalan Raya Tenggilis dan mempunyai 3 kantor cabang yang

terletak di ibukota propinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.

2.2.3. Visi dan Misi Pt. Modern Surya Jaya

Visi dari Pt. Modern Surya Jaya adalah menjadi perusahaan jasa konstruksi

terbaik dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Misi dari Pt. Modern Surya Jaya yang pertama adalah memberikan jasa

konstruksi sesuai keinginan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan pelanggan

dan peningkatan sumber daya, dan yang kedua adalah mengutamakan kesehatan

dan keselamatan kerja serta ikut memperhatikan dan menjaga lingkungan sekitar.

Page 35: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

46 Universitas Kristen Petra

2.2.4. Struktur Organisasi Pt. Modern Surya Jaya

(Halaman Selanjutnya)

Page 36: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

47 Universitas Kristen Petra

2.2.5. Jumlah Karyawan Kantor Pusat dan Lapangan

Jumlah karyawan pada Pt. Modern Surya Jaya dibagi menjadi dua macam

yaitu, karyawan pada kantor dan karyawan pada lapangan. Di kantor pusat

(Surabaya) terdapat 30 orang dari 26 pria dan 4 wanita sebagai karyawan tetap, 30

orang dari 22 pria dan 8 wanita sebagai karyawan kontrak, 21 orang pria sebagai

karyawan harian tetap dan 25 orang dari 24 pria dan 1 wanita sebagai harian lepas.

Jumlah karyawan pada pekerja lapangan terbagi menjadi 3 yaitu, mandor,

kepala tukang dan tukang (pekerja kasar). 5 orang sebagai mandor, 10 orang

sebagai kepala tukang dan 75 orang sebagai tukang (pekerja kasar).

2.3. Informasi Mengenai Keberadaan Pt. Modern Surya Jaya

Nama Perusahaan : Pt. Modern Surya Jaya

Pemilik : Ir. Nurtikta Tjandranegara

Alamat Perusahaan : Jl. Raya Tenggilis 26

(Head Office) Surabaya, Jawa Timur

Telepon : (+62 31) 8413366, 8416410

Fax. : (+62 31) 8439426

Homepage : http://www.modernsuryajaya.com

Email : [email protected]

Alamat Perusahaan : Jl. Bendungan Hilir Raya 39

(Branch Office) Jakarta Pusat

Telepon : (+62 21) 5749044, 5749045

Fax. : (+62 21) 5737137

Alamat Perusahaan : Jl. Dr. Wahidin 52

(Branch Office) Semarang, Jawa Tengah

Telepon : (+62 24) 8313505, 8415110

Fax. : (+62 24) 8318602

Page 37: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

48 Universitas Kristen Petra

Alamat Perusahaan : Ade Irma Suryani 59

(Branch Office) Mataram, Nusa Tenggara Barat

Telepon : (+62 370) 639323

Fax. : (+62 370) 639322

Logo

Gambar 2.9. Logo Pt. Modern Surya Jaya

Pt. Modern Surya Jaya juga disertai sertifikat ISO 9001 sebagai standart

manajemen mutu perusahaan yang baik. ISO 9001 adalah sistem manajemen

mutu, model untuk memastikan mutu dan digunakan apabila kontraktor hendak

memastikan kesesuaian produk dengan persyaratan yang telah ditentukan selama

tahap production, installation, dan servicing.

Gambar 2.10. Logo ISO 9001

Page 38: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

49 Universitas Kristen Petra

2.4. Informasi Mengenai Wilayah Pemasaran

Wilayah pemasaran Pt. Modern Surya Jaya mencangkup Jawa Timur, Jawa

Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara

Timur baik itu proyek pemerintahan maupun swasta. Proyek-proyek tersebut

didapatkan berdasarkan tender. Proyek-proyek yang pernah dikerjakan oleh Pt.

Modern Surya Jaya meliputi kepulauan Sumatra, Kalimantan Tengah dan Timur,

Jawa, Bali, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Timur.

Proyek-proyek yang banyak dikerjakan oleh Pt. Modern Surya Jaya adalah

proyek-proyek pemerintahan seperti pembangunan jembatan, pembangunan

lintasan kereta api, dll. Pt. Modern Surya Jaya secara umum tidak pernah

melakukan promosi dengan media-media ATL (Above The Line), BTL (Below The

Line) maupun TTL (Through The Line). Selama ini Pt. Modern Surya Jaya

melakukan promosi atau mengenalkan perusahaan ke masyarakat dengan melalui

papan nama proyek dan hasil kerja yang sempurna, logo-logo perusahaan pada

peralatan kerja dan kendaraan operasional, mencantumkan nama perusahaan pada

buku yellow pages (buku telepon Pt. Telkom), dan sponsorship.

2.5. Gambaran Mengenai Karakteristik Konsumen

Pt. Modern Surya Jaya telah berkembang pesat dan telah dipercaya dari

berbagai pihak, baik pemerintahan maupun swasta dalam proyek-proyek

pembangunanya. 80% jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh Pt. Modern Surya

Jaya adalah proyek pemerintahan. Gambaran karakteristik konsumen Pt. Modern

Surya Jaya antara lain :

2.5.1. Proyek Pemerintahan

2.5.1.1. Demografik

a. Jenis kelamin : Pria, Wanita

b. Pekerjaan : Pemerintahan Pusat, Propinsi, Kabupaten,

Daerah, Perusahaan Negera (BUMN)

c. Pendidikan : SMA, Diploma, S1, S2, dll

Page 39: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

50 Universitas Kristen Petra

2.5.1.2. Psikografik

a. Kelas sosial : Menengah, Menengah atas, Atas

b. Life style : Optimis untuk maju, Pekerja keras, Peduli

dengan ketentraman masyarakat

2.5.1.3. Behavioristik

a. Saat transaksi : Peristiwa reguler, Peristiwa khusus

b. Manfaat yang dicari : Mutu dan kualitas

c. Status pemakai : Pemakai pertama kali, Pemakai loyal

d. Status loyalitas : Kuat

e. Sikap pengguna : Antusias, Optimis

2.5.2. Proyek Swasta

2.5.2.1. Demografik

a. Jenis kelamin : Pria, Wanita

b. Pekerjaan : Perusahaan Swasta

c. Pendidikan : SMA, Diploma, S1, S2, dll

2.5.2.2. Psikografik

a. Kelas sosial : Menengah, Menengah atas, Atas

b. Life style : Optimis untuk maju, Orang yang mementingkan

mutu dan kualitas

2.5.3.4. Behavioristik

a. Saat transaksi : Pemakai pertama kali, Pemakai loyal

b. Manfaat yang dicari : Mutu dan kualitas

c. Status pemakai : Pemakai pertama kali, Pemakai reguler

d. Status loyalitas : Kuat

e. Sikap pengguna : Antusias, Optimis

Page 40: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

51 Universitas Kristen Petra

2.6. Kondisi Corporate Image dan Corporate Identity Yang Ada

Saat ini Pt. Modern Surya Jaya mempunyai sebuah logo, dimana logo ini

telah digunakan dari awal Pt. Modern Surya Jaya berdiri. Logo ini telah

diaplikasikan ke berbagai macam media seperti, transportasi, alat-alat berat, papan

nama, stationery, dan lain sebagainya. Hanya saja kekurangan dari logo ini adalah

logo ini tidak mempunyai warna yang standart untuk digunakan untuk

pengaplikasian berbagai macam media. Dalam pengaplikasian desain juga tidak

terdapat kesamaan antara satu media dengan media lain. Sebagai contoh desain

kartu nama yang desainnya tidak pernah sama dengan desain sebelumnya, begitu

pula dengan desain kop surat dan berbagai macam bentuk keperluan stationery

lainnya. Semua masih terkesan asal punya dan asal tempel. Disini dapat dilihat

bahwa perusahaan ini masih belum mempunyai corporate identity yang tertata

rapi.

Gambar 2.11. Diari 2009

Gambar 2.12. Amlop Lama Pt. Modern Surya Jaya

Page 41: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

52 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.13. Amplop Panjang Pt. Modern Surya Jaya

Gambar 2.14. Kartu Nama Pt. Modern Surya Jaya

2.7. Foto-Foto

2.7.1. Foto-Foto Kantor Pusat (Surabaya)

Gambar 2.15. Kantor Pusat Pt. Modern Surya Jaya Surabaya

Page 42: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

53 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.16. Suasana Kantor PT. Modern Surya Jaya Surabaya 1

Gambar 2.17. Suasana Kantor PT. Modern Surya Jaya Surabaya 2

Page 43: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

54 Universitas Kristen Petra

2.7.2. Foto-Foto Proyek

Gambar 2.18. Proyek di Kediri

2.7.3. Foto-Foto Peralatan Berat Milik PT. Modern Surya Jaya

Gambar 2.19. Vibro Roller

Page 44: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

55 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.20. Stonecrusher

Gambar 2.21. Excavator Long Arm

Page 45: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

56 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.22. Truck Crane

Gambar 2.23. Vibro Hammer

2.8. Informasi Mengenai Pesaing

2.7.1. Kompetitor Primer

2.7.1.1. Pt. Wijaya Karya

1. Data PT. Wijaya Karya

Nama Perusahaan : Pt. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Alamat Perusahaan : Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9

(Head Office) Jakarta 13340

Page 46: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

57 Universitas Kristen Petra

Telepon : (+62 21) 8192808, 8508640, 8508650

Fax. : (+62 21) 8191235, 8199713

Homepage : http://www.wika.co.id

Email : [email protected]

Potensi : Pembangkit Listrik

Pemanfaatan Tenaga Air

Infrstruktur Perhubungan

Pabrikasi Baja

Gedung

Mekanikal Elektrikal

Peralatan Konstruksi

EPC (Engineering, Procurement, and

Constructions)

Logo :

Gambar 2.24. Logo Pt. Wijaya Karya

Sumber: Pt. Wijaya Karya, (2006)

2. Sejarah PT. Wijaya Karya

Didirikan pada 11 Maret 1960, Pt. Wijaya Karya (Persero), biasa disebut

WIKA, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah hasil nasionalisasi

perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en

Bouwbedrijf Vis en Co disingkat NV Vis en Co.

Page 47: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

58 Universitas Kristen Petra

Berawal dari perusahaan yang bergerak di bidang pekerjaan instalasi, Pt.

Wijaya Karya berkembang menjadi perusahaan yang sehat dengan empat pilar

bisnis utama yaitu usaha jasa Konstruksi, Industri, Perdagangan dan Realti.

Di bidang konstruksi, proyek dengan berbagai skala maupun berteknologi

baru berhasil diselesaikan, yang meliputi bidang pekerjaan sipil, arsitektur,

makanikal, elektrikal, maupun tata lingkungan.

Di bidang industri, Pt. Wijaya Karya berhasil mengembangkan produk-

produk yang sangat kompetitif di pasar. Produk yang berhasil menjadi unggulan

Pt. Wijaya Karya diantaranya berbagai produk beton, konversi energi, komponen

otomotif aluminium casting, serta konstruksi baja.

Di bidang perdagangan, sejak tahun 1987 Pt. Wijaya Karya telah

mengekspor berbagai komoditi hasil industri seperti furniture, tiang beton,

pemanas air tenaga surya, konektor dan aksesorisnya serta komponen aluminium

casting lainnya ke pasar Malaysia, Amerika, Belanda, Perancis dan negara Eropa

lainnya.

Di bidang realty, Pt. Wijaya Karya mengembangkan kawasan hunian

dengan brand Tamansari yang tersebar diberbagai lokasi di wilayah Indonesia,

berupa perumahan berbagai tipe dengan penataan lingkungan yang asri dan

nyaman.

Pt. Wijaya Karya mendorong setiap unit usahanya yang memiliki potensi

untuk berkembang lebih pesat dan memberi nilai tambah bagi menjadi unit usaha

yang mandiri. Setelah pembentukan Pt. Wijaya Karya Beton yang pada awalnya

adalah Divisi produk beton pada tahun 1997, Pt. Wijaya Karya melanjutkan

pembentukan Pt. Wijaya Karya Intrade yang awalnya adalah Divisi Industri dan

Peradagangan serta Pt. Wijaya Karya Realty yang awalnya adalah Divisi Realty,

pada awal tahun 2000.

Keempat pilar bisnis tersebut kini dikelola oleh divisi konstruksi dan 3 anak

perusahaan. Dengan demikian setiap unit usaha semakin terfokus pada

pengelolaan bidang usahanya, agar suatu saat unit-unit usaha tersebut dapat

menunjukkan diferensiasinya dan akhirnya meningkatkan nilai tambah sesuai

kondisi lingkungan.

Page 48: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

59 Universitas Kristen Petra

3. Visi dan Misi Pt. Wijaya Karya

Visi Menjadi perusahaan terkemuka dalam industri konstruksi dan

enjiniring di Asia Tenggara. Misi Pt. Wijaya Karya adalah Mempelopori

pengembangan industri konstruksi dan engineering yang berkualitas dan

memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan.

4. Pengelola Pt. Wijaya Karya

• Presiden Komisaris : Ir. Agoes Widjanarko, MIP

• Komisaris : Pontas Tambunan, SH

• Komisaris : Soepomo, SH, SP.N, L.LM

• Komisaris Independen : DR. Amanah Abdulkadir

• Komisaris Independen : Brigjend TNI (Pur) Dadi Pratjipto, SE

• Presiden Direktur : Bintang Perbowo

• Direktur Keuangan : Ganda Kusuma

• Direktur SDM : Tonny Warsono

• Direktur Operasional : Budi Harto

• Direktur Operasional II : Slamet Maryono

5. Strategi Pemasaran Pt. Wijaya Karya

Pt. Wijaya Karya berkembang dengan cepat melalui diversifikasi usaha di

bidang konstruksi dan industri penunjangnya dari hulur sampai hilir. Salah satu

strategi Pt. Wijaya Karya dalam meningkatkan kinerjanya adalah memanfaatkan

sinergi pendapatan antara proyek konstruksi seperti pembangunan infrastrukstur,

bangunan, gedung, mekanikal dan elektrikal, pembangkit listrik dan EPC

(Engineering, Procurement, and Constructions) dengan proyek non konstruksi

yang diusung oleh strategic business unit Pt. Wijaya Karya seperti WIKA Realty,

WIKA Beton, WIKA Intrade. (Rudi Siregar, 2008)

6. Potensi Pt. Wijaya Karya

Pt. Wijaya Karya (WIKA) menargetkan pada 2010 sudah bisa meraih

kontrak pekerjaan sedikitnya Rp 10,1 triliun di bidang konstruksi dan teknik

dengan perluasan bisnis ke pasar asean. Asean merupakan pasar yang potensial

Page 49: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

60 Universitas Kristen Petra

bagi perkembangan bisnis konstruksi dan bisnis lainnya. Implementasinya adalah

Pt. Wijaya Karya telah menempatkan country manager di Brunei, Kamboja dan

Timor Leste, sebagai perintis dan membuka peluang pasar di asean. (Wika

Menuju Bintang 2010, 2006, p. 5).

2.7.1.2. Pt. Wijaya Karya Beton

1. Data Pt. Wijaya Karya Beton

Nama Perusahaan : Pt. Wijaya Karya Beton

Alamat Perusahaan : Jl. D.I. Panjaitan Kav. 3-4

(Head Office) Jakarta 13340

Telepon : (+62 21) 8192808, 8508650, 85905570

Fax. : (+62 21) 85903872

Homepage : http://www.wika-beton.com

Email : [email protected]

Bidang Usaha : Industri Pengecoran Beton

Logo :

Gambar 2.25. Logo Pt. Wijaya Karya Beton

Sumber: Pt. Wijaya Karya Beton, (2002)

2. Deskripsi Pt. Wijaya Karya Beton

Pt. Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) adalah salah satu perusahaan anak

Pt. Wijaya Karya (WIKA) yang khusus bergerak dalam industri beton pracetak.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Pt. Wijaya Karya yang didirikan pada tahun

1960 memulai kegiatannya sebagai perusahaan instalatir listrik. Pengembangan

Industri Beton Pracetak baru dimulai pada tahun 1978 dengan produk pertamanya

adalah Tiang Listrik Beton Prategang berpenampang H untuk keperluan PLN.

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, maka selain Tiang Listrik prategang

berpenampang H dikembangkan pula Tiang Listrik Bulat Berongga dengan sistem

sentrifugal. Sistem sentrifugal ini pada perkembangannya digunakan juga untuk

Page 50: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

61 Universitas Kristen Petra

produksi produk tiang beton lainnya termasuk Tiang Pancang. Disamping itu, Pt.

Wijaya Karya Beton juga mengembangkan produk – produk beton pracetak lain

seperti Balok Jembatan, Dinding Penahan Tanah, Pipa, Bantalan Jalan Rel, dan

lain – lain.

Dengan meningkatnya kebutuhan dan perkembangan usaha beton pracetak,

maka pada tanggal 11 Maret 1997 dibentuklah Pt. Wijaya Karya Beton sebagai

perusahaan anak dengan maksud agar perusahaan dapat lebih fokus dan

profesional dalam melayani dan menjaga kepuasan pelanggan.

Pt. Wijaya Karya Beton memiliki 7 (tujuh) pabrik, 6 (enam) wilayah

penjualan, dan 4 (empat) kantor perwakilan penjualan yang tersebar di seluruh

wilayah Indonesia yang semuanya itu bersinergi untuk saling mendukung dalam

rangka untuk memenuhi kebutuhan dan menjamin kepuasan pelanggan atas mutu,

waktu, dan biaya produk yang dihasilkan. Pt. Wijaya Karya Beton juga telah

menerapkan sistem manajemen sesuai ISO 9001:2000 dan sistem manajemen K3

(Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja

dan profesionalisme perusahaan.

2.7.1.3. Pt. Wijaya Karya Realty

1. Data Pt. Wijaya Karya Realty

Nama Perusahaan : Pt. Wijaya Karya Realty

Alamat Perusahaan : Jl. D.I. Panjaitan Kav. 3-4

(Head Office) Jakarta 13340

Telepon : (+62 21) 8192808, 8508640, 8508650

Fax. : (+62 21) 85907502

Homepage : �http://wikarealty.com/

Email : [email protected]

Bidang Usaha : Realty dan Developer

Manajemen Properti

Jasa Konstruksi

Page 51: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

62 Universitas Kristen Petra

Logo :

Gambar 2.26. Logo Pt. Wijaya Karya Realty

Sumber: Pt. Wijaya Karya Realty, (2006)

2. Deskripsi Pt. Wijaya Karya Realty

Pt. Wijaya Karya Realty merupakan anak perusahaan dari Pt. Wijaya Karya,

BUMN yang telah menekuni bidang perumahan dan permukiman sejak tahun

1982. Ribuan rumah telah dibangun di berbagai wilayah antara Jakarta, Bogor,

Tangerang, Bekasi, Depok, Bandung, Balikpapan, dan Samarinda.

3. Visi dan Misi Pt. Wijaya Karya Realty

Visi Pt. Wijaya Karya Realty adalah menjadi perusahaan terpercaya dan

pilihan utama bagi target konsumen dalam bidang Property dan yang terkait, baik

di dalam maupun di luar negeri. Misi Pt. Wijaya Karya Realty adalah

Menciptakan produk inovatif dengan mutu terunggul dan berdaya saing tinggi,

menjadi market leader disetiap target pasar melalui produk bernilai investasi

tinggi bagi konsumen, memberikan imbal investasi yang tertinggi dibidangnya

bagi pemegang saham, mewujudkan tempat kerja yang menarik dan menantang

bagi karyawan, menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra

kerja.

2.7.1.4. Pt. Wijaya Karya Intrade

1. Data Pt. Wijaya Karya Intrade

Nama Perusahaan : Pt. Wijaya Karya Intrade

Alamat Perusahaan : Jl. D.I. Panjaitan Kav. 3-4

(Head Office) Jakarta 13340

Page 52: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

63 Universitas Kristen Petra

Telepon : (+62 21) 8192808, 8508640, 8508650

Fax. : (+62 21) 8564462, 850532

Homepage : http://www.wika-intrade.com/

Email : [email protected]

Bidang Usaha : Realty dan Developer

Manajemen Properti

Jasa Konstruksi

Logo :

Gambar 2.27. Logo Pt. Wijaya Karya Intrade

Sumber: Pt. Wijaya Karya Intrade, (2008)

2. Deskripsi Pt. Wijaya Karya Intrade

Pt. Wijaya Karya Intrade adalah anak perusahaan Pt. Wijaya Karya yang

berasal dari penggabungan dua divisi yaitu Divisi Produk Metal dan Divisi

Perdagangan Pt. Wijaya Karya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perhatian

pada manajemen bisnis, untuk lebih mandiri dan untuk menghasilkan kinerja

perusahaan yang lebih baik. Tiga bisnis unit terdiri dari: Perdagangan Umum,

Metal dan Konversi Energi. Yakin bahwa quality is our way of live menjadi aset

mendasar dalam membangun kepercayaan konsumen akan kualitas produk Pt.

Wijaya Karya Intrade. Ini dibuktikan dengan konsistensi komitmen manajemen

dalam menjalankan ISO 9000, QS 9000, 5R, K3 dan Total Quality Management

(TQM) sebagai salah satu parameter kesuksesan bisnis. Karenanya, telah dibentuk

penempatan bisnis dan diferensiasi di setiap SBU agar dapat bertahan dalam era

persaingan pasar global yang semakin kompetitif.

Page 53: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

64 Universitas Kristen Petra

2.7.1.5. Pt. Adhi Karya

1. Data Pt. Adhi Karya

Nama Perusahaan : Pt. Adhi Karya (Persero) Tbk.

Alamat Perusahaan : Jl. Raya Pasar Minggu Km 18

(Head Office) Jakarta 12510

Telepon : (+62 21) 797 5312

Fax. : (+62 21) 797 5311

Homepage : http://www.adhi.co.id

Potensi : Proyek Infrastruktur

Proyek Bangunan

EPC (Engineering, Procurement, and

Constructions)

Logo :

Gambar 2.28. Logo Pt. Adhi Karya

Sumber: Pt. Adhi Karya, (n.d)

2. Sejarah Pt. Adhi Karya

Menteri pekerjaan umum memutuskan pada tanggal 11 maret 1960

mendirikan sebuah perusahaan jasa konstruksi untuk memacu pembangunan

Indonesia yaitu Pn. Adhi. Di tahun yang sama, sebuah perusahaan bangunan eks

Belanda dinasionalisasikan dan dilebur menjadi satu dengan Pn. Adhi karya.

Status Adhi sebagai Perusahaan Negara kemudian berubah menjadi Perseroan

Terbatas pada tahun 1974. Akta Pendirian ini kemudian diperkuat oleh

pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia.

Page 54: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

65 Universitas Kristen Petra

Tahun 2003, Anggaran Dasar Perseroan Adhi kembali mengalami

perubahan pada saat penawaran saham kepada masyarakat, nama Perseroan

diubah menjadi Pt. Adhi Karya (Persero) Tbk. Seiring dengan dilepasnya saham

Adhi sebesar 49% kepada umum dan menjadi BUMN konstruksi pertama yang

terdaftar dalam bursa.

Kini Adhi mulai merambah beberapa negara di Timur Tengah dengan

proyek-proyeknya. Hal ini semakin memantapkan posisinya untuk menjadi juara

sejati di bisnis jasa konstruksi serta menjadi mitra pilihan untuk jasa perekayasaan

dan investasi bidang infrastruktur di Indonesia dan beberapa negara terpilih. Pt.

Adhi karya mempunyai beberapa anak perusahaan yang berlokasi di Indonesia

dan beberapa lainnya berlokasi di luar negeri.

3. Visi dan Misi Pt. Adhi Karya

Visi Pt. Adhi Karya adalah Menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi dan

menjadi mitra pilihan dalam bisnis jasa perekayasaan dan investasi bidang

infrastruktur di Indonesia dan beberapa negara terpilih.

Misi Pt. Adhi Karya adalah membangun sebuah Great Infrastructure

Enterprise dengan menciptakan nilai yang berkesinambungan kepada pelanggan,

karyawan, pemegang saham, dan berbagai pihak lain yang berkepentingan;

memperkokoh kompetensi inti dalam jasa konstruksi, memperluas kapabilitas

dalam jasa perekayasaan, serta mengembangkan kapabilitas dalam jasa investasi

secara selektif; berperan aktif dalam program-program Public-Private Partnership

(PPP) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, dan berkecimpung dalam

inisiatif-inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka

pengembangan sumber daya manusia.

4. Pengelola Pt. Wijaya Karya

• Presiden Komisaris : Ir. Imam Santoso Ernawi, MCM, M.Sc.

• Komisaris : Ir. Harry Susetyo Nugroho, MBA

• Komisaris : Gatot Trihargo, Ak., MAFIS

• Komisaris Independen : Murhadi, S.Sos, M.Si.

Page 55: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

66 Universitas Kristen Petra

• Komisaris Independen : Mas'ud Machfoedz, Drs., Ak., MBA,

Ph.D., Prof

• Presiden Direktur : Bambang Triwibowo

• Direktur Keuangan & SDM : Indradjaja Manopol

• Direktur Operasional I : M. Fauzan

• Direktur Operasional II & EPC : Supardi

• Direktur Luar Negeri : Bambang Subekti

5. Strategi Pemasaran

• Meningkatkan kepuasan pelanggan secara tulus dan berkesinambunga.

• Menurunkan non coformance product melalui penerapan sistem

pengendalian mutu secara terencana dan konsisten.

• Menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja serta

lingkungan (smk3l) dalam setiap pekerjaan yang dilaksanakan.

• Memacu pertumbuhan jasa konstruksi melalui concept & solution provider.

• Memperluas net working yang saling menguntungkan baik dengan pemberi

kerja maupun dengan pihak yang mendukung penyelesaian pekerjaan seperti

sub konstruksi, supplier, dsb.

• Penguasaan dan peningkatan kemampuan di bidang oil & gas, power plant.

• Menggandeng mitra yang berpengalaman melalui kerja sama operasi dalam

memasuki investasi infrastuktur dan properti.

• Memperkuat balance sheet dengan menurunkan tingkat leverage dan

menyesuaikan penggunaan asset dengan pendanaan (short/long).

• Membangun kapabilitas/kompetensi karyawan sesuai kubutuhan yang terus

berkembang.

• Pemenuhan kebutuhan SDM (Sumber Daya Alam) secara seimbang dan

berkesinambungan didasarkan pada rencana pertumbuhan perusahaan dan

kebutuhan (jumlah dan kompetensi).

• Membangun sistem informasi perusahaan yang berbasis IT.

• Mendukung kesinambungan dan kestabilan lingkungan dalam setiap

pelaksanaan pekerjaan. (Adhi Karya, n.d).

Page 56: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

67 Universitas Kristen Petra

6. Tata Kelola Pt. Adhi Karya

Pengelolaan perusahaan dilaksanakan dengan menerapkan prinsip-prinsip

tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) secara terencana

dan berkelanjutan. Dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG yang telah dirintis

mulai tahun 2001, Pt. Adhi Karya telah beberapa kali memperoleh penghargaan

dari pihak eksternal seperti dari kalangan pemerintahan, otoritas perbankan, pasar

modal dan keuangan.

Adapun strategi yang diterapkan menerapkan prinsip-prinsip GCG dengan:

• Pembuatan manual GCG.

• Pembentukan komite-komite: audit, nominasi dan remunerasi, manajemen

risiko serta komite kebijakan corporate governance.

• Menunjuk lembaga audit eksternal untuk melakukan audit di perusahaan

disamping internal auditor.

• Pemberian informasi corporate action secara terkini kepada publik.

7. Landasan Penerapan GCG pada Pt. Adhi Karya

Dalam pelaksanaan GCG, perusahaan menggunakan prinsip-prinsip yang

diperkenalkan oleh organization for economic co-operation and development

(OECD), komite nasional GCG (KN-GCG) dan the indonesian institute for

corporate governance (IICG), serta keputusan menteri negara BUMN no. 117/M-

MBU/2002, tanggal 1 agustus 2002. Prinsip-prinsip tersebut adalah transparency,

accountability, responsibility, independency dan fairness. Perusahaan

menjabarkan prinsip-prinsip GCG untuk pelaksanaan lebih lanjut dengan

menggunakan manual GCG dan board manual. (Adhi Karya, n.d).

Page 57: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

68 Universitas Kristen Petra

8. Struktur Tata Kelola Pt. Adhi Karya

Gambar 2.29. Struktur Tata Kelola Pt. Adhi Karya

2.7.1.6. Pt. Adhi Realty

1. Data Pt. Adhi Realty

Nama Perusahaan : Pt. Adhi Realty

Alamat Perusahaan : Gedung Adhi Graha Lt. 15 Suite 1503

(Head Office) Jl. Gatot Subroto Kav. 56

Jakarta Selatan 12950

Telepon : (+62 21) 5264545

Fax. : (+62 21) 526-3535

Homepage : http://www.adhirealty.co.id/

Email : [email protected]

Bidang Usaha : Realty dan Developer

2. Deskripsi Pt. Adhi Realty

Pt. Adhi Realty merupakan Anak Perusahaan Pt. Adhi Karya (Persero)

sebagai hasil pemisahan kegiatan bisnis yang selama ini dilaksanakan oleh

Divisi Adhi Realty. Pemisahan secara resmi dilakukan pada tanggal 22 Mei 2002.

Pemisahan ini bertujuan untuk lebih memfokuskan diri pada pengelolaan dan

pemasaran gedung perkantoran. Bertumbuh dengan semangat profesionalisme,

modern, akuntable, terus berkembang dengan memberikan pelayanan terbaik.

Rapat Umum Pemegang Saham

Dewan Komisaris

Direksi

Komite-komite

Page 58: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

69 Universitas Kristen Petra

2.7.1.7. Pt. Adhicon Persada

1. Data Pt. Adhicon Persada

Nama Perusahaan : Pt. Adhicon Persada

Alamat Perusahaan : Jl Raya Pasar Minggu Km 18

(Head Office) Jakarta 12510

Telepon : (+62 21) 797 5312

Fax. : (+62 21) 797 5311

Bidang Usaha : Jasa Konstruksi

EPC (Engineering, Procurement, and

Constructions)

2.7.1.8. Pt. Duri Indah Raya

1. Data Pt. Duri Indah Raya

Nama Perusahaan : Pt. Duri Indah Raya

Alamat Perusahaan : Jl. Jend. Sudirman, Komplek Duri Indah Raya

(Head Office) Kav.109, Duri

Riau

Telepon : (+62 765) 597 888

Fax. : (+62 765) 597 733

2.7.2. Kompetitor Sekunder

2.7.2.1. Pt. Tatamulia Nusantara Indah

1. Data PT. Tatamulia Nusantara Indah

Nama Perusahaan : Pt. Tatamulia Nusantara Indah

Alamat Perusahaan : Sapta Mulia Center

(Head Office) Jl.Rawa Gelam V Kav.OR-3B

Jakarta 13930

Telepon : (+62 21) 460 6960

Fax. : (+62 21) 460 6962

Alamat Perusahaan : Manyar Megah Indah Plaza/RMI

(Branch Office) Jl. Ngagel Jaya Selatan blok K 31-32

Surabaya 60284

Page 59: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

70 Universitas Kristen Petra

Homepage : http://www.tatamulia.co.id

Email : [email protected]

Spesialisasi : Pabrik dan Bangunan bertingkat

Potensi : Apartment & Residence

Hospital Building

Office

Education Building

Hotel

Religious Facilities

Factory & Warehouse

Mall, Resort & Convention

Sport Club

Logo :

Gambar 2.30. Logo Pt. Tatamulia Nusantara Indah

Sumber: Pt. . Tatamulia Nusantara Indah, (n.d)

2. Wilayah Pemasaran

Jangkauan pekerjaan Pt. Tatamulia Nusantara Indah Surabaya tidak hanya

menjangkau wilayah Surabaya saja melainkan mencangkup wilayah Jawa Tengah,

Kalimantan dan Pulau Bali. (Christine Iswanto, 2004)

3. Potensi Pt. Tatamulia Nusantara Indah

Menurut Iswanto, Christine dalam bidang konstruksi pengerjaan proyek

khususnya untuk melaksanakan pembangunan gedung bertingkat dengan

teknologi dan resiko yang tinggi terdapat tiga perusahaan yang menjadi alternatif

pilihan masyarakat.

Page 60: 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi

71 Universitas Kristen Petra

Pt. Tatamulia Nusantara Indah Surabaya sebagai kontraktor pelaksana

pembangunan merupakan salah satu pilihan utama dari masyarakat Surabaya

dalam mengadakan pembangunan khususnya untuk bangunan bertingkat. (dalam

Kirana, Andy, 1996)