Upload
sulaeman-andrianto-susilo
View
51
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Fisiologi Menstruasi
Citation preview
Fisiologi Menstruasi
Fisiologi Siklus Menstruasi
Parakrin & autokrin (hormon) pengatur fungsi ovarium (1):
1. Siklus fungsi ovarium dengan pematangan folikel-folikel, ovulasi, formasi corpus luteum diatur oleh sistem kelenjar hypothalamo-hipofise seperti halnya dengan mekanisme intraovarial.
2. Hypothalamus memproduksi gonadotropin-releasing hormones (GnRH) 3. GnRH dibawa melalui sistem vena portal menuju kelenjar hipofise
anterior 4. GnRH menyatu pada reseptor spesifik yang menginduksi sekresi
luteotropic hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH)
Fisiologi Siklus Menstruasi
Fisiologi Siklus Menstruasi Interaksi hipotalamus, hipofise
dan ovarium. Mekanisme umpan balik negatif dan positif:
Siklus Ovarium:
- Embrio perempuan mempunyai 4 - 7 juta folikel primordial. - Pada saat pubertas hanya 400,000 folikel primordial tersisa.- 30 – 35 tahun proses reproduksi mengkonsumsi semua folikel
(siklus bulanan menggunakan ratusan hingga ribuan folikel).- Setiap bulan hanya satu folikel, dari ovarium kanan atau kiri yang akan menjadi dominan dan menjadi folikel matang (folikel
deGraaf, berdiameter 25 mm). - Seleksi dari folikel dominan terjadi pada hari ke-6 to 8 setelah
siklus.
Fisiologi Siklus Menstruasi
Jumlah sel germinativum pada ovarium manusia:
Fisiologi Siklus Menstruasi
Ilustrasi Seleksi Folikel:
Hanya satu folikel matang yang menjadi dominan. Ratusan folikel lain menjadi atretik. 99% dari seluruh folikel mengalami kematian sel yang terprogram (apoptosis).
Folikel dominan yang masih bertahan dibantu oleh FSH, epidermal growth factor (EGF), transforming growth factor beta (TGF-ß), basic fibroblast growth factor (bFGF), insulin-like growth factor (IGF-1) dan estrogens.
Fisiologi Siklus Menstruasi
Fisiologi Siklus MenstruasiPerkembangan Folikel (1):
Folikel primordial umumnya ditemukan pada korteks ovarium.
Fisiologi Siklus MenstruasiApoptosis pada Ovarium:
- Kurang dari 1% dari keseluruhan Folikel mencapai tahap Folikel deGraaf, dengan 99% dari folikel-folikel (ratusan/siklus) berdegenerasi dengan mekanisme apoptosis.
- Programmed Cell Death = apoptosis adalah proses yang sepenuhnya bergantung pada ketersediaan energi dan diikuti oleh degradasi DNA.
- Kemampuan hidup folikel utama tergantung dari adanya growth factor: EGF-1 (epidermal growth factor), TGF-beta (transforming growth factor), IGF-1 (insulin-like growth factor), dan estrogens.
Ovulasi:
1. Reseptor LH pra ovulasi bermunculan pada sel granulosa folikel dominan (FSH dependent)
2. Testosteron dari sel Theka beraromatisasi menjadi estradiol di dalam sel granulosa
3. Bertambahnya estradiol menyebabkan kenaikan synthesis dan penyimpanan LH (umpan balik mekanisme positif Diagram Interaksi)
4. 8 sampai 10 jam setelah puncak LH, akan diikuti dengan ovulasi
Fisiologi Siklus Menstruasi
Perubahan morfologis dan endokrin pada siklus menstruasi:
Fisiologi Siklus Menstruasi
Corpus luteum (yellow body): Bekas folikel yang pecah setelah
ovulasi, berkembang menjadi corpus luteum.
Tanda sitomorfologisnya berupa vaskularisasi baru dari sel granulosa yang semula avaskuler
Corpus luteum terhubung ke sirkulasi dan reseptor-reseptor low density lipoprotein (LDL) terbentuk.
Sebagai hasilnya sel-sel granulosa dapat menggunakan kolesterol yang ada untuk biosintesis progesteron
Level maksimum serum progesteron 15 ng/ml 6 sampai 8 hari setelah ovulasi
vaskularisasi baru dari Sel-sel granulosa
Fisiologi Siklus Menstruasi
Perubahan-perubahan Endometrium:
Endometrium mengandung: epithel mukosa, epithel kelenjar, endometrial stroma, jaringan ikat dengan fibroblas dan makrofag.
Estradiol menyebabkan proliferasi luas endometrium akibat meningkatnya mitosis seluler. Estradiol melekat ke reseptor estrogen yang akan merangsang reseptor progesteron. Endometrium akan menjadi sensitif terhadap progesteron pada fase sekresi dalam siklus (O‘Malley et al. 1991).
Ketebalan Endometrium bertambah dari 1 mm pada hari ke-1 hingga 7-8 mm pada hari ke 14.
Fisiologi Siklus Menstruasi
Corpus-luteum gravidum (Kehamilan):
• Bila terjadi fertilisasi dan implantasi, human choriogonadotrophin (hCG), yang mirip dengan molekul LH, akan menstimulasi corpus luteum, untuk menghasilkan progesteron secara berkesinambungan untuk memelihara kehamilan.
• Bila tidak terjadi kehamilan, corpus luteum akan mengalami „luteolysis“.
• Prostaglandins, sitokinin, dan growth factors seperti TNF-beta (tumor necrosis factor), dan makrofag akan menginfiltrasi jaringan kapiler sehingga menyebabkan regresi dari corpus luteum dan terbentuk jaringan parut (corpus albicans).
Fisiologi Siklus Menstruasi
Terima kasih