Upload
totokcbs
View
40
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
matrik
Citation preview
Deret Fourier 1
2. DERET FOURIER
Fungsi Periodik Deret Fourier Trigonometri
Identitas Parseval Terapan Deret Fourier
2.1. Fungsi Periodik
Definisi 1
Suatu fungsi f disebut fungsi periodik jika terdapat bilangan real
positif 2p, sehingga untuk setiap t berlaku
f(t+2p) = f(t)
Bilangan positif 2p dinamakan perioda fungsi f.
Gambar 1 : Contoh grafik suatu fungsi periodik dengan perioda 2p
Bila 2p merupakan perioda fungsi f, maka :
f(t) = f(t+2p) = f[(t+2p)+2p] = f(t+4p).
Jadi 4p juga perioda fungsi f. Dengan cara serupa, akan diperoleh
perioda-perioda fungsi f, yaitu 4p, 6p, 8p,.... Secara umum dapat
dikatakan bila 2p adalah perioda fungsi f, maka 2np (n=1,2,3,...) juga
merupakan perioda f.
Perioda terkecil suatu fungsi disebut Perioda Dasar
(fundamental period). Tidak semua fungsi periodik mempunyai
perioda dasar (misalnya fungsi konstan y=k).
0
y
t
2p 4p 6p
Deret Fourier 2
-7.5 -5 -2.5 2.5 5 7.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0.5
1
1.5
Contoh 1
1. f(t) = k , k konstan.
Setiap bilangan real positif 2p merupakan perioda fungsi f sebab
f(t+2p) = k = f(t).
Mengingat tidak ada nilai 2p terkecil untuk f tersebut, maka
fungsi f tidak mempunyai perioda dasar.
2. g(t)=sin(ωt), dengan ω suatu bilangan real positif, maka perioda
dasar fungsi g adalah 2π/ω.
3. h(t)=tan(t), adalah suatu fungsi periodik dengan perioda dasar π,
meskipun ( )π+π n2tan =tidak terdefinisi untuk n=1,2,3,...
4. y(x)=sin(3x)+cos(2x) adalah fungsi periodik dengan perioda dasar
2π, sebab :
sin(3x), perioda dasar T1=2π/3
cos(2x), perioda dasar T2=π, maka
Perioda dasar sin(3x)+cos(2x), T=KPK{T1,T2}=2π
(KPK=Kelipatan Persekutuan terKecil)
Grafik fungsi y(x) dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 2 : Grafik y(x)=sin(3x)+cos(2x)
5. ∑∞
=
π+
π=
1n pxn sin
pxn cos )x(f , p konstan. Perioda dasar f
adalah T=KPK{2p ,2p/2 ,2p/3 ,2p/4 ,⋅⋅⋅⋅}=2p.
Untuk selanjutnya, perioda dasar disebut perioda saja.
Deret Fourier 3
2.2. Deret Fourier Trigonometri
Definisi 2
Diketahui fungsi f terdefinisi pada interval (-p,p) sedemikian
hingga integral-integral :
∫∫ππ
p
p-
p
p-dx
pxn cos f(x)dandx
pxn sin f(x) ada, untuk n=0,1,2,...
Deret Fourier (Trigonometri) fungsi f pada interval (-p,p)
didefinisikan oleh :
∑∞
=
π+
π+=
1nnn02
1pxn sin b
pxn cos aa)x(f
dengan
∫π
=p
p-n dx
pxn cos f(x)
p1a , n=0,1,2,3,....
∫π
=p
p-n dx
pxn sin f(x)
p1b , n=1,2,3,....
an dan bn disebut Koefisien Fourier fungsi f.
Contoh 2:
Diketahui f fungsi periodik dengan definisi pada satu perioda
π<≤<<π−
=t0,tsin
0t,0)t(f
Akan dicari deret fourier f
Penyelesaian
Perioda f adalah 2p=π-(-π)=2π, jadi p=π
∫ ∫ ∫π
π π
π
π+⋅
π=
π=
-
0
- 0n dt nt cos t sin 1 dt nt cos0 1 dt nt cos f(t) 1a
Deret Fourier 4
= π
++
+π 0n 1
t n) (1 cos n - 1
t n) - (1 cos 21 - 1
=
++
+π+π
+ππ
π n 11
n - 11 -
n 1)n ( cos
n - 1)n - ( cos
21-
= )n - (1
n cos 12π
π+ , n≠1
untuk n=1
02
2t sin dt t cos t sin 1a00
1 =π
=π
=
ππ
∫
∫∫ ∫π
π
π ππ
+⋅π
=π
=0
--
0
-n dt nt sintsin 1dt nt sin0 1 dt ntsin f(t) 1b
= 0 n 1
t n) (1 sin - n - 1
t n) - (1 sin 21 1
0=
++
π
π , n≠1
untuk n=1
21
42t sin -
2t 1 dt t sin 1b
00
21 =
π=
π=
ππ
∫
Jadi diperoleh deret fourier fungsi f :
( )
++++
π+
π=
π+π
++π
= ∑∞
=
... 63
8t cos 35
6t cos 15
4t cos 3
2t cos 1 - 2
t sin 1
ntcos)n - (1n cos 11
2t sin 1tf
2n2
Gambar 3 : Grafik ekspansi fourier fungsi f pada Contoh 2, masing-masing untuk 2 dan 3 suku pertama.
( )π
+π
=3
2t cos -
2t sin
1
tf
y=f(t)
( )2
t sin 1tf +π
=
Deret Fourier 5
Sifat 1
a. Jika f suatu fungsi ganjil, yaitu f(-x)=-f(x), ∀x maka deret fourier
fungsi f hanya memuat suku-suku sinus saja (konstanta fourier
an=0, ∀n). Deret yang terjadi disebut Deret Sinus.
b. Jika f suatu fungsi genap, yaitu f(-x)=f(x), ∀x maka deret fourier
fungsi f hanya memuat suku-suku cosinus saja (konstanta
fourier bn=0, ∀n). Deret yang terjadi disebut Deret Cosinus.
Contoh 3
1. Akan dicari deret fourier fungsi periodik f(x)=x , -4<x<4.
Penyelesaian
Karena f(-x)=-x=f(x), ∀x berarti f fungsi ganjil, maka menurut
sifat di atas konstanta fourier an=0. Jadi hanya dicari bn saja
( ) L,3,2,1n,n81
4xncos
nx4
4xnsin
n16
21
)parsialegral(intdx 4xnsin x
41 dx
4xnsin f(t)
41b
1n4
022
4
4-
4
4-n
=π
−=
ππ
−π
π=
π=
π=
+
∫ ∫
Diperoleh
∑∞
=
+ π−π
=1n
1n
4xnsin
n)1(8)x(f
Berikut grafik y=f(x) untuk 7 suku pertama:
Gambar 4: Grafik fungsi f dan hasil ekspansi fourier f untuk 7 suku pertama dari Contoh 3
Deret Fourier 6
2. Akan dicari deret fourier fungsi periodik f(t)=4-t2 , -2<t<2
Penyelesaian
Karena f(-t)=4-(-t)2=4-t2=f(t), ∀t berarti f fungsi genap, maka
menurut sifat di atas konstanta fourier bn=0. Jadi hanya dicari
an saja.
( ) ( ) 0n,n161)n(cos
n16 dt
2tncos t-4
21a 22
1n22
2
2-
2n ≠
π−=π
π−=
π= +∫
untuk n=0
( )3
16 dt t-4 21a
2
2-
20 == ∫
Diperoleh
+
π−
π+
π−
π
π+= L
2t4cos
41
2t3cos
31
2t2cos
21
2tcos16
38)t(f 2222
Hasil lain yang diperoleh dari ekspansi fourier f tersebut adalah
jika diambil t=0, maka :
4=
+−+−
π+= L2222 4
131
21116
38)0(f
L+−+−=π
222
2
41
31
211
12
Berikut adalah teorema yang menyatakan syarat cukup
kekonvergenan deret fourier suatu fungsi.
Teorema 1
Diketahui fungsi f terdefinisi pada interval (-p,p).
Jika
(a). f periodik dengan perioda 2p
(b). f dan f ′ kontinu sepotong-sepotong (piecewise continue)
pada interval (-p,p)
maka deret fourier fungsi f akan konvergen ke :
1. f(x) , bila f kontinu di x.
2. ( ))x(f)x(f21 −+ + , bila f diskontinu di x.
Deret Fourier 7
Keterangan
Untuk h>0, maka :
( ) ( )hxflim)x(fdanhxflim)x(f0h0h
−=+=→
−
→
+ .
Contoh 4
Diambil ekspansi fourier dari
π<≤−π<<π−
=t0,t
0t,0)t(f , yaitu
( ) ∑∞
=
+
π
−−+
π=
1n2
nntsin
n1ntcos
n)1(1
4tf .
Diperhatikan bahwa f kontinu pada interval (-π,π) kecuali di titik
t=0. Jadi f kontinu sepotong-sepotong pada interval tersebut.
Berdasarkan teorema disimpulkan bahwa deret :
∑∞
=
+
π
−−+
π
1n2
nntsin
n1ntcos
n)1(1
4
konvergen ke f(t) untuk setiap t∈(-π,π)\{0} dan konvergen ke
( ) ( ) π=+π=+ −+21
21
21 0)x(f)x(f
di titik x=0, meskipun f(0) = π ≠ ½ π.
Hingga di sini fungsi yang diperderetkan ke deret fourier adalah
fungsi-fungsi yang terdefinisi pada suatu interval bentuk (-p,p).
Kenyataannya, ada fungsi-fungsi yang terdefinisi pada interval
bentuk (0,p). Untuk memperoleh ekspansi fourier fungsi semacam ini
dapat dilakukan dengan mendefinisikan fungsi f pada interval (-p,0),
sehingga f terdefinisi pada (-p,p). Ada tiga cara yang dapat dilakukan
untuk tujuan ini :
1. Didefinisikan fungsi f pada interval (-p,0) dengan aturan f(-t)=f(t),
jadi diperoleh suatu fungsi genap pada interval (-p,p). Dengan
demikian f dapat diperderetkan ke Deret Cosinus
Deret Fourier 8
2. Didefinisikan fungsi f pada interval (-p,0) dengan aturan f(-t)=-f(t),
jadi diperoleh suatu fungsi ganjil pada interval (-p,p). Dengan
demikian f dapat diperderetkan ke Deret Sinus.
3. Didefinisikan fungsi f pada interval (-p,0) dengan aturan f(t)=f(t+p).
Dengan demikian f dapat diperderetkan ke deret fourier pada
interval (-p,p).
Deret cosinus atau deret sinus yang diperoleh dengan cara di atas
dikenal sebagai half-range expansions.
Contoh 5
Ekspansikan f(t)=t2 , 0<t<2 ke dalam
(a). Deret cosinus
(b). Deret sinus, dan (c). Deret Fourier lengkap
Penyelesaian
(a). Diambil f(t)=t2 , -2<t<2 yaitu f fungsi genap,
diperoleh deret
( ) ∑∞
=
π−
π+=
1n2
n
2 2tncos
n)1(16
34tf
(b). Diambil
<<
≤<−−=
2t0,t
0t2,t)t(f
2
2 yaitu f fungsi ganjil,
diperoleh deret :
( ) ( )∑∞
=
+ π
−−
π+
−π
=1n
n23
1n
2tnsin1)1(
n2
n)1(8tf
(c). Diambil
<<
≤<−+=
2t0,t
0t2,)2t()t(f
2
2 ,
diperoleh deret
( ) ∑∞
=
π−π
ππ+=
1n2 tnsin
n1tncos
n14
34tf
2 -2
2 -2
2 -2
2
Deret Fourier 9
2.3. Identitas Parseval
Teorema 2:
Bila fungsi f dapat diekspansikan ke dalam deret fourier yang
konvergen seragam (uniformly convergence) ke f(t) pada interval (-
p,p), maka :
( ) ( )∑∫∞
=−
++=1n
2n
2n
202
1p
p
2p1 baadt)t(f
Bukti:
( )
( )
( )∑
∑ ∫∫∫∫
∑
∑
∞
=
∞
= −−−−
∞
=
∞
=
++=
π+
π+=
π+
π+=
π+
π+=
1n
2n
2n
202
1
1n
p
pn
p
pn
p
p02
1p
p
2
1nnn02
12
1nnn02
1
bappa
dtp
tn sin)x(fb dtp
tn cos)t(fadt)t(fadt)t(f
ptn sin)x(f b
ptn cos)t(f a)t(fa)t(f
ptn sin b
ptn cos aa)t(f
terbukti.
Sifat 2:
1. ∫∫ ==π
=π
p
p-
p
p-,3,2,1n,0dx
pxn cos dx
pxn sin L
2. ∫∫
=≠
=ππ
=ππ
p
p-
p
p-nm,pnm,0
dxpxn cos
pxm cosdx
pxn sin
pxm sin
3. 0dxpxn cos
pxm sin
p
p-=
ππ∫
Deret Fourier 10
2.4. Terapan Deret Fourier
Ditinjau balok lurus seragam, panjang L, berbeban w(x) dan
kedua ujungnya ditumpu sederhana (perhatikan gambar 5) dengan
model matematis lendutan :
( )xwdx
ydEI 4
4= ..................................... (∗)
EI adalah angka kekakuan-lentur balok (flexural rigidity).
w(x)
L x
y
Gambar 5 : Balok seragam dengan tumpuan sederhana dan beban w(x)
Mengingat kedua ujung ditumpu sederhana, maka berlaku :
1. Lendutan di titik-titik ujung balok nol, yaitu : y(0)=y(L)=0.
2. Momen (bending momen) di titik-titik ujung balok nol, yaitu :
0dx
yddx
yd
Lx2
2
0x2
2==
==
Untuk mendapatkan penyelesaian persamaan (∗) dengan deret
Fourier, maka dapat diasumsikan y(x) suatu deret sinus, yaitu
( ) ∑∞
=
π
=1n
n Lxnsinbxy ............................. (∗∗)
Dengan demikian beban w(x) menjadi
( ) ∑∞
=
π
=1n
n LxnsinBxw , dengan ( )∫
π
=L
0dx
Lxnsinxw
L2Bn ........ (∗∗∗)
Jika persamaan (∗∗) dan (∗∗∗) disubstitusikan ke (∗), diperoleh
EIn
BLbLxnsinB
Lxnsinbn
LEI 44
n4
n1n
n1n
n4
4
4
π=⇔
π
=
ππ ∑∑
∞
=
∞
=.
Deret Fourier 11
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Perderetkan fungsi-fungsi berikut ke dalam deret fourier
a. f(x)=x+π , -π<x<π
b. ( )
π<≤−π<<π−
=x0,x
0x,0xf
Kunci : a). ( ) ( )∑∞
=
+−+π=
1n
1nnxsin
n12xf
b). ( ) ( )∑∞
=
+
π
−−+
π=
1n2
nnxsin
n1nxcos
n
114
xf
2. Tinjau suatu balok panjang L dengan kedua ujung ditumpu
sederhana. Bila beban per satuan panjang diberikan oleh
persamaan w(x)=w0x/L, 0<x<L maka diperoleh persamaan
lendutan y(x), yaitu :
Lxw
dxydEI 04
4=
a. Ekspansikan w(x) ke dalam deret sinus
b. Tentukan persamaan lendutan y(x)
Kunci: a). ( ) ∑∞
=
+ π−π
=1n
1n0
Lxnsin
n)1(w2
xw
b). ( ) ∑∞
=
+ π−
π=
1n5
1n
5
40
Lxnsin
n
)1(
EI
Lw2xy
3. Tentukan perioda dasar fungsi periodik berikut
a. f(x)=sin(3πx/4)
b. g(x)=sin(2πx)+3cos(5πx)
4. Diketahui fungsi periodik dengan definisi pada satu perioda
f(x)=x2 , 0<x<2
Perderetkan fungsi f ke dalam
a) deret Fourier Sinus
b) deret Fourier Cosinus
c) deret Fourier lengkap (sinus dan cosinus)
Deret Fourier 12
5. Diketahui fungsi periodik dengan definisi satu periode :
( )
π<<<<π−
=x0,x
0x,0xf
a). Sketsalah grafik f(x) tersebut
b). Hitung f(-6)+f(6)=....
c). Andai f(x) diperderetkan ke dalam Deret Fourier, apakah
akan menghasilkan Deret Sinus, Deret Cosinus atau bukan
kedua-duanya
6. Buatlah sketsa grafik dan tentukan perioda dasar fungsi-fungsi
periodik berikut :
a. f(x)=sin(2x)
b. g(x)=cos(3x)+1
c. h(x)=2sin(x/2)
7. Pandang grafik fungsi periodik berikut:
(a). Tentukan rumus f(x) pada 0<x<5
(b). Berapakah periode fungsi f di atas?
(c). Hitunglah f(-3)+f(11)=...?
0 2
3
5
y y=f(x)
x