32
KEBIJAKAN FISKAL DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM Sistem ekonomi Islam tentunya tidak dapat dilaksanakan secara baik tanpa melibatkan pihak pemerintah. Walaupun pihak swasta atau rakyat suatu negara itu memainkan peran penting baik sebagai konsumen atau produsen dalam kegiatan ekonomi, namun pihak pemerintah juga mempunyai peran yang tersendiri. Tambahan pula bahwa Islam juga merupakan suatu cara atau sistem kehidupan yang lengkap di mana dengan sendirinya ia memerlukan satu organisasi masyarakat yang tersusun berdasarkan kepada ajaran yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul Nya. Lapisan masyarakat tertinggi ialah pemerintah (negara) yang diketuai oleh seorang khalifah, amir, atau imam (presiden, atau raja). Negara bertanggung jawab membentuk satu sistem pemerintahan yang dikehendaki oleh Islam demi menjaga kebajikan dunia dan kebajikan akherat atau al-falah yang diperlukan oleh rakyatnya. Dalam masa yang sama Negara tersebut mempunyai hak untuk ditaati oleh rakyatnya selagi pemerintah tersebut mematuhi perintah Allah. Dengan hak dan tanggungjawab yang sedemikian, maka Negara diberi kuasa membentuk dan melaksanakan dasar serta strategi dalam berbagai-bagai bidang yang boleh untuk meningkatkan kebajikan rayatnya. Dalam bidang ekonomi, dasar serta strategi yang berkaitan ialah kebijakan fiskal dan kebijakan keuangan. Ke dua kebijakan ini mempunyai pandangan dan tujuan yang sama iaitu ke arah pencapaian pertumbuhan ekonomi Negara yang tinggi melalui peningkatan pendapatan Negara dan memastikan kestabilan ekonomi yang sedang berjalan dengan memastikan tingkat penggangguran dan tingkat inflasi yang rendah. Di samping itu juga ke dua kebijakan dasar ini ingin memastikan jurang pembagian kekayaan dan pendapatan adalah adil, serta kebajikan (kesejahteraan) masyarakat dipelihara. Ke dua kebijakan ini akan dijalankan secara serentak untuk memastikan semua tujuan dan pandangan makro ekonomi Negara dapat dicapai. Namum begitu, sejauh mana dasar serta strategi yang perlu dibentuk dan sejauh mana pula kebersamaannya adalah amat bergantung kepada gelagat atau perilaku dan tingkat kesadaran di kalangan rakyatnya yang bertindak baik sebagai konsumen maupun produsen. Sekiranya kebajikan rakyat telah terjamin melalui perilaku/gelagat dan kesadaran di kalangan

1kebijakan Fiskal Dalam Sistem Ekonomi Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

KEBIJAKAN FISKAL DALAM SISTEM EKONOMI ISLAMSistem ekonomi Islam tentunya tidak dapat dilaksanakan secara baik tanpa melibatkan pihak pemerintah. Walaupun pihak swasta atau rakyat suatu negara itu memainkan peran penting baik sebagai konsumen atau produsen dalam kegiatan ekonomi, namun pihak pemerintah juga mempunyai peran yang tersendiri. Tambahan pula bahwa Islam juga merupakan suatu cara atau sistem kehidupan yang lengkap di mana dengan sendirinya ia memerlukan satu organisasi masyarakatyang tersusun berdasarkan kepada ajaran yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul Nya. Lapisan masyarakat tertinggi ialah pemerintah (negara) yang diketuai oleh seorang khalifah, amir, atau imam (presiden, atau raja).Negara bertanggung jawab membentuk satu sistem pemerintahan yang dikehendaki oleh Islam demi menjaga kebajikan dunia dan kebajikan akherat atau al-falah yang diperlukan oleh rakyatnya. Dalam masa yang sama Negara tersebut mempunyai hak untuk ditaati oleh rakyatnya selagi pemerintah tersebut mematuhi perintah Allah. Dengan hak dan tanggungjawab yang sedemikian, maka Negara diberi kuasa membentuk dan melaksanakan dasar serta strategi dalam berbagai-bagai bidang yang boleh untuk meningkatkan kebajikan rayatnya. Dalam bidang ekonomi, dasar serta strategi yang berkaitan ialah kebijakanfskal dan kebijakan keuangan.Ke dua kebijakan ini mempunyai pandangan dan tujuan yang sama iaitu ke arah pencapaian pertumbuhan ekonomi Negara yang tinggi melalui peningkatan pendapatan Negara dan memastikan kestabilan ekonomi yang sedang berjalan dengan memastikan tingkat penggangguran dan tingkat infasi yang rendah. Di samping itu juga ke dua kebijakan dasar ini ingin memastikan jurang pembagiankekayaan dan pendapatan adalah adil, serta kebajikan(kesejahteraan) masyarakat dipelihara. Ke dua kebijakan ini akan dijalankan secara serentak untuk memastikan semua tujuan dan pandangan makro ekonomi Negara dapat dicapai. Namum begitu, sejauh mana dasar serta strategi yang perlu dibentuk dan sejauh mana pula kebersamaannya adalah amat bergantungkepada gelagat atauperilaku dan tingkat kesadaran di kalangan rakyatnya yang bertindak baik sebagai konsumen maupun produsen. Sekiranya kebajikan rakyat telah terjamin melalui perilaku/gelagat dan kesadaran di kalangan mereka sendiri, maka peran Negara menjadi mudah danringan. Tetapi jika keadaan sebaliknya berlaku, maka pihak Negara /Pemerintah perlu berusaha lebih gigih sehingga kebajikan semua rakyatnyatercapai.Hal ini menandakan bahwa peran Pemerintah Negara dalam mendidik rakyatnya adalah penting supaya merekatimbul kesadaran untuk berkorban membantu golongan yang memerlukan. Keberhasilan usaha pendidikan itu akhirnyaakan mengurangkan beban Negara, disamping itu juga akan meningkatkan kebajikan rohani di kalangan rakyat itu sendiri.KebijakanFiskal IslamObjektif KebijakanFiskalDalam meningkatkan kebajikan (sejahtera melalui jalan yang benar) ekomoni rakyatnya, Negara Islam boleh menetapakan secara lebih khusus, beberapa objektif ekonomi yang terukur. Para cendekiawan Islam telah memberi beberapa objektif utama kebijakan fskal termasuk pertumbuhan ekonomi yang optimum dan kesempatan kerja penuh (guna tenaga penuh) (full employment), kestabilan ekonomi, dandistribusi pendapatan dan kekayaan yang adil dan saksama ( M.S. Amerah & Zubair 1990; Ahmad & Sali !996; A. Ahmad 1983)Pertumbuhan Ekonomi dan KesempatanKerja PenuhObjektif pertumbuhan ekonomi yang optimum dan kesempatan kerja penuh membawa implikasi bahwa sebuah negara Islam boleh menjadi menjadi semakin kuat dan dapat membebaskan diri dari ketergantungan kepada bantuan asing sekiranya ekonomi negara tersebut dapat tumbuh dengan kadar yang sewajarnya secara mantap dan berkelanjutan. Pertumbuhan sedemikian bukan saja penting untuk meningkatkan pendapatan negata tetapi juga untuk mencapai kesempatan kerja penuh sehingga pengangguran dapatdiminimumkan. Rakyat menjadi tenang dan tenteram apabila mereka yang bekerja dapat memperoleh penghasilan untuk menghidupi diri sendiri dan tanggungan masing-masing. Kestabikan EkonomiKestabilan ekonomi juga merupakan objektif ekonomi yang amat penting. Ia bermaksud pertumbuhan yang mantap dan kurang berlakunya keadaan melambungdan melesat. Ini juga berarti harga dasar umum agak stabil dan sekiranya ada infasi tingkat/kadarnya adalah rendah. Maka nilai uang dapat dipertahankan serta tingkat/kadar nilai tukar dengan uang asing senantiasa stabil/kukuh. Kestabilan ekonomi, harga dan nilai uang adalah penting untuk menjaga keyakinan di kalanganrakyat dan investor demi memastikan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi negara dalan jangka panjang.Kestabilan ekonomi dapat juga menjaga kestabilan politik dan kestabilan sosial secara bersama-sama/serentak.Pembagian Pendapatan Secara AdilPembagihan pendapatan dan kekayaan yang adil dan saksama adalah merupakan objektif yang menitik beratkan aspek keadilan dalam ekonomi sebuah negara. Islam mengakui dan mebenarkanadanya perbedaan pendapatan dan kekayaan di kalangan rakyat dalam suatu negara. Hal ini adalah selaras dengan kehendak dan ketentuan Allah yang menjadikan manusia dengan kelainan serta kepelbagaiian kemampuan, bakat serta rezeki masing-masing. Dikarenakan itulah maka akan berlaku;ah perbedaan pendapatan dan kekayaan di antara mereka, namun begitu, perbedaan yang timbul tidak sampai kepada tingkatyang berlebih sehingga merakayang lemah menjadi terbiar dan tertindas. Oleh karena itupemerintah dalam negaraIslam amat perlu mamastikan supaya keadilan dapat diwujudkan dalam penentuan pendapatan dikalangan mereka yang menyumbangkan faktor pengeluaran dan juga menyediakan seluruh bantuan kepada rakyat yang miskin dan tertinggal dalam kegiatan ekonomi. Dengan tindakanyang demikan, pembagian pendapatan di kalangan rakyat suatu negara itu akan menjadi lebih seimbang dan semua orang akan memperoleh sekurang-kurangnya keperluan asasi untuk hidup dengan aman dan tenteram.Struktur Sistem Fiskal IslamStruktur sistem fskal Islam merupakan gabungan institusi dan alam yang dapat /boleh berperan untuk mengumpulkan hasil dan membelanjakan hasil itu bagi pihak negara.Dalam sejarah Islam, institusi utama yang utama terdapat dalam sistem fskal adalah baitulmal. Walaupun ada institusi-institusi lain yang berperan dalam mengelola secara khusus sumbangan wakaf, derma sedekah dan sebagaian, namun baitulmal boleh menerima sebarang bentuk sumbangan dari sebarang pihak maupun berbagai sumbangan baik yang wajib seperti zakat, khuraj, dan pajak atau sumbangan sukarela seperti wakaf, sedekah, derma, kafarah, dan lain-lain. Baitulmaljuga berperan menggunakan segala bentuk sumbangan tersebut sesuai kaedah-kaedah yang telah ditetapkan oleh syariah dan pihak negera.Sumber pendapatan utama bitulmal ialah zakat. Ini karena zakat adalah wajibdibayar oleh setiap muslim atas`kegiatan ekonomi atau atas semua aset yang mendatangkan hasil ekonomi apabila aset-asettersebut dikuasahi secara penuhdalam setahun (haul) dan melebihi nilai minimum (nisab). Kadar zakat adalah berbeda mengikuti jenis hasilatau aset yang dikenakan zakat itu. Sebagai contah, zakat hasil pertanian misalnyamempunyai kadar antara 5% hingga 10%, sedangkanzakat atas modal perniagaan, keuntungan, gaji, simpanan ialah 2,5%. Secara umumkadar zakat adalah rendah tetapi jumlah dan jenis aset yang dikenakan zakat adalah banyak. Oleh karena itu kewajiban zakat dapat ditagihkan secara meluas dalam kalangan orang kaya dalam masyarakat. Bagi mereka yang bertaqwa tidak akan menganggap bahwa pembayaran zakat adalah suatu beban, namun sebaliknya akan menganggapnya sebagai suatupeluang untuk dapat ganjaran dari Allah SWT dan berusaha untuk menuaikannya seberapa banyak yang mungkin.Sumber kedua baitulmal ialah kharaj, iaitu sewa tanah yang perlu dibayarkan oleh pemilik atau petani yang mengusahakan tanah yang telah diisyaratkan sebagai tanah kharaj. Kharaj boleh kekenakan berdasarkan keluasan tanah atau berdasarkan hasil keluaran dari tanah itu. Kadar kharaj adalah berdasarkan kepada kualitas`tanah, lokasi tanah, jenis pertanian yang diusahakan atas tanah itu dan berdasarkan kemampuan pihak pembayarnya.Kadar kharaj dapat berubah dari masa kemasa sesuai ketentuan pihak pemerintah.Selain dari dua bentuk hasil tersebut, baitulmal juga berfungsi untuk memungut pajak perdagangan (ushur) dari kegiatan ekspor dan impor. Ia juga diberi kuasa untuk mengumpulkan hasil cukai indifdu (jizyah) dari dari masyarakatbukan Islam karena mendapat perlindingan dan kemudahan dalam negara. Kadar ushur dan jizyahini juga dapat dirubah oleh pihak pemerintah tergantung pada situasi dan kondisi negara saat itu. Juga negara mempunyai hak untuk mengenakan pajak tambahan kepada orang kaya sekiranya keadaan amat memerlukan seperti untuk pembiayaan perang atau mengatasi krisis ekonomi, maupun untuk pembiayaan bencana nasional. Pungutan pajak itu bersifat sementara, artinya jika keadaan sudah normal kembali maka pajak tersebut akan dihentikan. Hasil baitulmal akan dibelanjakan atau diakokasikan kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya dan juga untuk keperluan belanja negara dalam satu tahun tertentu. Sebagai contoh hasil zakat akan dibelanjakan kepada delapan asnaf yang ditentukan oleh Allah. Pihak negara dapat menggunakan asnaf fusabillah dalam kegiatan-kegiatan yang sesuai dengannya.Sementara hasil-hasil lain selain zakat boleh dibelanjakan mengikuti kebijakan dan keperluan negara demi menghasilkan kebajikan negara dan rakyat secara omtimal, termasuk pengeluran untuk pembangunan dan investasi. Sekiranya pembelanjaan negara lebih besar dari hasil baitul mal, maka pihak negara boleh mendapatkan pinjaman dari dalam dan luar negara. Namun pinjaman negera hanya dilakuan dalam keadaan darurat saja dan sedapat mungkin dihindarkan.Alat Kebijakan Fiskal IslamAlat kebijakan fskal yang digunakan dalam analisis kebijakan fskal konvensional ialah pajak dan belanja /anggaran pemerintah. Alat ini masih tetap digunakan dalam analisis kebijakan fskal Islam karena ia tidak bertentangan dengan Islam. Namun demikian didalam Islam terdapat satu bentuk pembayaran / pengeluran yang harus dilakukan oleh golongan kaya kepada pemerintah sebagai suatu kewajiban agama berdasarkan harta dan pendapatan yang dimilikinya. Pengeluran yangdiwajibkan tersebut ialah zakat. Oleh itu zakat juga dianggap sebagai salah satu alat dalam kebijakan fskal Islam.Banyak pendapat tentang status zakat apakah boleh atau tidak dianggap sebagai alat kebijakan fskal. Secara umum terdapat dua pandangan yang berbeda dimana salah satunya membolehkan zakat sebagai dasar fskal dan yang lainnya tidak membolehkan. Pandangan pertama mengatakan bahwa zakat tidak boleh dianggap sebagai alatkebijakan fskal (Metwally 1983; Iqbal & Khan 1981). Alasannya ialah karena zakat bersifat tetap sedangkan alat kebijakan mesti bersifat lentur /feksibel untuk dapat digunakan dalam setiap situasi dan kondisi yang relevan. Kadarnya (tarifnya) yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan tidak boleh diubah adalah hal yang menyebabkan zakat tidak lentur untuk digunakan sebagai alat yang dapat diubah-ubah sesuai dengan objektif negara. Selain itu zakat juga dikatakan mempunyai skop penggunaan yang telah ditentukan hanya untuk asnaf tertentu saja. Zakat tidak boleh digunakan untuk tujuan lain selain dari pada yang telah ditetapkan walaupun untuk tujuan mencapai objektif ekonomi negara. Pandangan ke dua mengatakan zakat adalah alat kebijakan fskal Islam. Zakatdianggap sebagai alat kebijakan fskal yang disiapkan Allah SWT dan berfungsi sebagai alat pembagian pendapatan secara adil serta pemicu kegiatan ekonomi negara (Salama 1983 & Faridi 1983). Dengan adanya zakatkegiatan ekonomi menjadi semakin aktif karena golongan miskin yang mendapat uang dari pembagian zakat akan menggunakan uang tersebut dengan tingkat utilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan sekiranya uang tersebut tetap berada dalam tangan orang kaya. Ini adalah karena orang miskin mempunyai kecenderungan konsumsi yang lebih tinggi berbading dengan kecenderungan konsumsi orang kaya. Selain itu zakat juga menjadi salah satusumber pendapatan suatu negara yang dengan pungutan zakat tersebut akan dapat mempengaruhi anggaran negara, oleh karena itu zakat dipandang sebagai alat kebijakan fskal. Memperhatikan bahwa zakat adalah salah satu perkara penting dalam Islam, maka wajar zakat diterima sebagaisalah satu alat kebijakan fskal Islam. Sehubungan hal itu, maka alat kebijakan dasar fskal Islam ialah: zakat, pajak, cukai, penerimaan negara bukan pajak danbelanja negara.Untuk memudahkan analisis, alat kebijakanfskal itu akan dikatagorikan menjadi dua saja iaitu zakat dan bukan zakat. Katagori yang demikian dibuat karenakadar/tarif zakat sudah ditetapkan oleh syariah dan tidak boleh dirubah-rubah oleh pemerintah, sementara kadar/tarif pajak dan cukai (bukan zakat) boleh diubah sesuai dengan keperluan ekonomi saat itu.MekanismeKebijakan FiskalPengaruh ZakatPelaksanaan sistem zakat oleh Negara atas kekayaan dan pendapatan rakyatnya diperkirakan akan mempunyai pengaruh tertentu atas fungsi suntikan dan bocoran dalam pasar barang disamping ia juga memberi pengaruh terhadab permintaan uang dalam pasar uang. Untuk memudahkan pemahaman, diandaikan bahwa kaidah pemungutan zakat dibuat dengan dua cara. Cara pertama ialah jika semua zakat atas pendapatan dan kekayaan dibagikan semuanya di kalangan rakyat yang memerlukan dimana pembagian yang demikian merupakan pembayaran pindahan (transfer payment). Cara ke dua ialah semua zakat atas pendapatan dan kekayaan tidak dibagikan semua secara langsung kepada rakyat yang berhak, sebalinya dipegang oleh negara dan dibelanjakan untuk tujuan pembangunan supaya ekonominegara dapat berkembang demi mencapai kebajikan rakyat dalam jangka panjang.Setiap cara pembagianakan mempunyai pengaruh yang tersendiri seperti yang akan dianalis berikut.PengaruhZakat PendahuluanPada dasarnya zakat dipungut dari golongan yang berada dan hasil zakat dibagikan kepada asnaf-asnaf yang telahditetapkan oleh Allah (syariah) terutama golongan fakir miskin. Salah satu dari faktor yang mempengaruhi status anggota masyarakat sehinggadikatakan kaya atau miskin ialah pendapatan yang diperoleh masing-masing. Orang yang termasuk ke dalam golongan kaya biasanya memperoleh pendapatan yang tinggi dan golongan miskin berpendapatan rendah sehinggamereka menghadapi kesulitan berbelanja atas barang/jasa keperluan hidup. Apabilasistem zakat pendapatan dan kekayaan ini dilaksanakan, maka tingkat pendapatan dan penggunaan/konsumsi golongan miskin akan meningkat sedangkan pendapatan dan penggunaan/konsumsi golongan kaya akan berkurang. Oleh karena kecenderungantambahan konsumsi dan konsumsi rata-rata secara agregat /keseluruhanfakir dan miskin adalah lebih tinggi dari pada yang berlaku dalam golongan kaya, maka pelaksanaan zakat ini dapat meningkatkan kecenderungan tambahan konsumsi dan rata-rata konsumsi secara agregat dalam negara. Selanjutnya hal tersebut akan menggerakkan curva/keluk konsumsi agregat,curva/keluk tabungan agregat dan keluk IS seperti yang akan ditunjukkan nanti. Pergerakan curva/keluk atau fungsi konsumsi dan tabungan dapat dilihat dahuku melalui persamaanmatematika/aljabar. Seandanya rakyat dalam suatu negera dapat dibagikan kepada dua golongan saja, iaitu golongan kaya dan miskin. Golongan kaya adalah golongan 1 yang mana jumlah pendapatan mereka Y1 dan konsumsi C1. Manakala golongan miskin merupakan golongan ke dua dengan jumlah pendapatan Y2 dan konsumsi C2. Katakan tingkat pendapatan negara ialah Y dimana sebanyak B bagian datangnya dari golongan kaya dan (1-B) bagian dari golongan miskin. Berdasarkan kepada andaian-andaian tersebut, maka beberapa persamaan dapat dibentuk seperti :C1 = a1 + b1 Y1 .................................................................. (1)C2 = a2 + b2 Y2 ................................................................... (2)Y1 = Y .................................................................... (3)Y2 = (1-) Y.................................................................... (4)Tingkat konsumsi agregat sebelum dilaksanakan zakat ialah C0 di mana:C0=C1 + C2 =(a1 + b1 Y1) + (a2 + b2 Y2) =(a1 + b1 Y) + a2 + b2 (1-) Y =a0 + {b1 + b2 (1-)} Y =a0 + b0 Y........................................................... (5)Jika tarif zakat atas pendapatan golongan kaya ialah , maka jumlah zakat dalam negara ialah:Z= Y1 = Y ....................................................(6)Jika jumlah zakat ini dipungut dari golongan kaya dan di bagikan semua kepada golongan miskin, maka pendapatan dan konsumsi golongan kaya akan turun dan golongan miskin meningkat. Konsumsi agregat sesudah zakat adalah sebagai berikut:C z = C1z + C2z

= a1 + b1 ( Y) + a2 + b2{ (1-) + }Y = a0 + {b1 (1-) +b2 (1- +) }Y = a0 + bz Y .................................................................... (7)Didapatkan bahwa nilai bz dalam persamaan (7) adalah lebih tinggi dari nilai b0 dalam persamaan (5), maka ini bermakna bahwa fungsi konsumsi agregat setelah zakat (Cz) adalah lebih curam dari fungsi konsumsi agregat sebelum zakat (C0). Perbedaan kecuraman tersebut dapat dibuktikan secara mathematik/aljabar jika nilai kecenderungan perubahan konsumsi setelah (MPCz) lebih besar dari nilai kecenderungan perubahan konsumsisebelum zakat (MPC0) seperti yang ditunjukkan dalam persamaan persamaam berikut:MPC0 =b0= (dC0 ) /(dY) =b1 + b2 (1-)..................... (8)MPCz=bz = (dCz) /(dY)= b1 (1-) + b2 (1- +) ...........(9)MPCz -MPC0= (b2 b1) > 0 ............................................ (10)Bentuk kedua fngsi konsumsi agregat sebelum dan sesudah zakat adalah seperti digambarkan dalam Gambar: 1. Seiring dengan itu fungsi tabungan sebelum zakat (S0) dan tabungan setelah zakat (Sz) juga tampak seperti dalam persamaan (11) dan persamaan (12) yang masing-masing tergambar juga dalam Gambar (1).S0= -a0 + (1- b0) Y ...................................................... (11)Sz= -a0 + (1- bz) Y ...................................................... (12)Oleh karena nilai bz adalah lebih besar dari nilai b0, maka nilai (1-bz) menjadi lebih kecil dari nilai (1 b0). Dengan perkataan lain didapati bahwa kecondongan fungsi tabungan setelah zakat menjadi lebih kecil dari kecondongan fungsi tabungansebelum zakat seperti yang ternyata dalam gambar (1). Oleh karena fungsi tabungan merupakan salah satu dari fungsi bocoran di pasar barang, maka pergerakan fungsi ini kearah menghampiri sumbu (paksi) (Y) akan menggerakkan juga fungsi IS ke kanan. C,S(konsumsi Tabungan) C = Y Cz = a0 + bzY Ch = ah + bzYC0 = a0 + b0Y a0 S0 = -a0+(1-b0)Y ah

Sh = -ah+(1-bz)Y Sz = -a0+(1-bz)Y Y0Y Yh Yz Pendapatan Negara

-ah

-a0

Pengaruh Zakat HartaZakat atas harta dapat memberi pengaruh kepada tabungan agregat dan suntikan serta permintaan untuk investasi. Pengaruh ini akan membawa perubahan kepada curvakeluk IS dan LM yang akhirnya akan membawa pertumbuhan ekonomi negara.Tabungan Agregat dan SuntikanSelain dari tingkat pendapatan, satu lagi ukuran kekayaan anggota masyarakat ialah harta yang mereka miliki. Golongan kaya memiliki hartayang banyak sedangkan golongan miskin mungkin memiliki harta yang sedikit bahkan terlalu sedikit. Andaikan zakat dikenakan atas semua harta yang dapat mendatangkan pendapatan terutama aset keuangan seperti uang sebagai modal untuk investasi. Sebagai tambahan andakan juga hasil pungutan zakat harta ini tidak dibagikan secara langsung di kalangan rakyat sebagai pemindahan pembayaran (transfer payment) tetapi sebaliknya digunakan sebagai pembelanjaan pembangunan negara seperti yang telah dinyatakan pada sebelumnya. Jika konsumsi autonomi diandaikan berhubungan secara positif kepada tingkat harta kumsumen, maka zakat harta akan mengurangkan konsumsi dan meningkatkanbocoranpada setiap tingkat pendapatan negara.Pengaruh zakat seolah-olah sama dengan pengaruh pengenaan pajak iaitu ia akan mengurangkan pendapatan dan seterusnya konsumsi dari rumah tangga tersebut. Ini akan menyebabkan berlakunya bocoran dalam pendapatan negara iaitu akan mengurangkan pendapatan negara disebabkan pengenaan zakat tersebut. Arahpergerakan curva/kelukbocoran akibat zakat harta adalah bertentangan dengan pergerakan curva/keluk bocoran akibat zakat pendapatan. Arah dan jarak pergerakan bersih keluk bocoran itu tergantung kepada jumlah setiap jenis zakat dan tingkat pendapatan yang bersangkutan.Dalam Gambar 1, dimana bahwa konsumsi autonomus turun daria0 keahapabila zakat harta dikenakan. Oleh karenaahlebih kecil nilainya dari ao maka fungsikonsumsi agregat setelah zakat pendapatan dan zakat harta akan beralih dariCz keChdan fungsi tabungan beralih dariSzkeSh dimana:Ch =ah + bzY .......................................................... (13)Sh= -ah + (1-bz)Y.......................................................... ( 14)Apabila dibandingkan dengan fungsi tabungan sebelum zakat, ialah S0 , makafungsi tabungan setelah zakat pendapatan dan zakat harta masih bergerak menghampiri sumbu Y. Pergerakan yang demikian akhirnya akan menggerakkan kurvaIS ke kanan dalam model IS-LM.Selain dari memberi pengaruh atas tabungan agregat dan bocoran dalam ekonomi , zakat harta juga diperkirakan dapat memberi pengaruhatas konsumsi negara dan suntikan.Ini karena hasil zakat harta itu diandaikantidak dibagikan sebagai transfer paymenttetapi akan dibelanjakan oleh negara untuk keperluan pembangunan bagi manfaat kepada masyarkatdikemudian hari. Semakin besar hasil zakat harta ini bermakna semakin besar juga jumlah belanja negara dalam satu tahun yang bersangkutan. Dalam modelIS-LM, pertambahan belanja negara akan meningkatkan suntikan dan seterusnya menggerakkan kurva IS ke atas dan ke kanan. Walaupun zakat harta dapat meningkatkan kedua bocoran dan suntikan, namun pengaruh bocoran diperkirakan agak kecil dibandingkan dengan pengaruh suntikan. Oleh karena itu diperkirakan zakat harta akan memberikan pengaruh bersih yang positif kepada ekonomi karena ia menyebabkan pergerakan kurva IS ke kanan. Permintaan InvestasiZakat harta dapat juga memberi pengaruh atas pergerakan kurva(Keluk) IS (Investasi) dalam model IS LMmelalui perubahan permintaan uang untuk maksud investasi. Ini karena uang modal merupakan sebagian dari harta yang dikenakan zakat 2.5% tanpa memperhatikan apakah uang tersebut telah benar-benardiinverstasikan kepada perusahaan atau masih dipegang oleh pemodal sementara mencari peluang investasi yang sesuai. Sekiranya uang modal itu masih dipegang dan belum diinvestasikan, maka jumlah nya akan susut atau berkurang setiap tahun akibat pembayaran zakat harta tersebut. Dengan lain perkataan dapat dinyatakanbahwa harta yang disimpan akan dimakan oleh zakat. Dalam menghadapi suasana yang demikian, pemilik modal yang rasional akan mencoba menginvestasikan uang modal tersebut sebanyak mungkin dan seawal mungkin dengan alasan untuk mendapat keuntungan sehingga dapat menutup pembayaran zakat harta.Dengan berbuat demikian, uang modal yang dimiliki oleh pemodalyang bersangkutan tidak berkurang karena zakat, malah mungkin akan bertambah jika keuntungan senantiasa melebihi julah zakat yang harus dibayar. Analisis tindakan para pemodaldalam negara dan pengaruhnya kepada ekonomi sebenarnya tidak semudah seperti yang dinyatakan. Zakat harta pada mulanya menggerakkan kurva keuntungan investasi dari pemodal. Di namakurva tersebut menggambarkan berbagai kombinasi antara keuntungan dan tingkat investasiyang ingin dilakukan oleh seseorang pemodal seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.

m m = rmImrmHm

F

m = - H+ rm (H ) Im(rm - + rm )H D

O Im0 HIm - H

Gambar : 2 Pengaruh Zakat atas kurva Keuntungan Investasi Analisis pembentukan dan pergerakan kurva ini adalah seperti berikut:Katakanlah jumlahasetsetara kas /keuangan yang dimiliki oleh pemodal ialah H di mana sebagian darinya teah diinvestasikan ke pengusaha (Im)dan sebagian lagi masih dipegangsebagai uang untuk maksud investasi(Lp) sementara nenunggu peluang yang sesuai. Inibermakna bahwa H = Im + Lp(15)Jika kadar (tingkat keuntungan) investasi yang diperolehpemodal ialah rm, maka jumlah keuentungan pemodal dari investasi nya ialah:Am = rm Im (16)Kadar zakat yang dikenakan atas harta atau aset keuangan ialah . Dengan itu jumlah zakat harta dibayar oleh pemodal ialah: Zm , d imana : Zm = (Im + Lp) + (rmIm)Atau Zm = Lp + (1 + rm ) Im(16)Keuntungan bersih setelah pembayaranzakat harta ialah mb = m - m =rm Im - Lp - (I + rm) Im =(rm- - rm) Im - Im(17)Hubungan antaramb dengan Im setalah zakat seperti yang terdapat dalam persamaan(17) adalah digambarkanoleh garisCD dalam Gambar 2, di mana garis tersebut dapat disebut sebagai garis laba / keuntungan investasi pemodal.Manakala garis keuntungan investasi pemodal sebelum zakat adalah digambarkan oleh garis OF dan diwakili oleh persamaan (15). Pemodal akan inginvestasikan sebagian atau semua aset keuangan sekurang-kurangnya bagi memastikan aset itu tidak berkurang akibat zakat. Sebagai contoh, jika seorang pemodal itu hanya ingin mengekalkan nilai aset keuangan setelah zakat,maka iaperlu menginvestasikan supaya Amb adalahsifar. Berdasarkan persamaan (17) maka jumlah minimum investasi yang harus dilakukan untuk memastikan jumlah aset nya tetap aialah:(rm - - r m ) Im =l p Atau (rm - - r m ) Im = (a-l m)Ataurm ( 1 -) I m =l p AtauIm = (18)Sebagai c!t"# $i%a pem&al memili%i a'et %eua!ga! (() 'eba!)a% *p 100+000+000#- &a! memper%ira%a! ia a%a! memperle" %eu!tu!ga! &e!ga! %a&ar (rm) 10, &ari !ilai i!-e'ta'i# ma%a &e!ga! %a&ar .a%at "arta () 2#/,# pem&al itu "aru' me!gi!-e'ta'i%a! 'e%ura!g- %ura!g!)a *p 2/+010+000#- 'upa)a a'et %eua!ga!!)a tetap 'etela" .a%at+2umla" i!-e'ta'i mi!imal i!i &itu!$u%%a! le" titi% Im &alam 3ambar 2 apabila gari' %eu!tu!ga! i!-e'ta'i pem&al iala" 45+ 5alam %ea&aa! tia&a .a%at "arta#!ilaia'et %eua!ga! ti&a% 'u'ut 6alaupu!pem&al ti&a% me!gi!-e'ta'i%a! a'et!)a %eua!ga!!)a 'ecara la!g'u!g+ 7a%a gari' %eu!tu!ga! i!-e'ta'i pem&al iala" gari' 89+5ari a!ali'i' i!i $ela' me!u!$u%%a! ba"6a gari' %eu!tu!ga! i!-e'ta'i pem&al &apat bergera% %e %a!a! &a! %e ba6a"# iaitu &ari 89 %e45# apabila .a%at &i%e!a%a! ata' "arta atau a'et %eua!ga! u!tu% i!-e'ta'i+ 8le" %are!a %emiri!ga! gari' 89 iala" rm&a! %emiri!ga! gari' 45 iaila" rm ( 1- )# ma%a &i&apati ba"6a %emiri!ga! gari' 45 lebi" la!&ai'e&i%it &iba!&i!g%a! gari' 89+Keuntungan Investasi:erali"a! gari' ;%ur-a %eu!tu!ga! i!-e'ta'i pem&al "a!)a merupa%a! pr'e' a6al bagi pi"a% pem&alitu &alam me!guba" prt