Upload
alfiandiandhy
View
250
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
1/28
ANESTESI UMUM
ANASTESI LOKAL
Parawansah, M.Kes., Apt
Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
2/28
PENDAHULUAN
Definisi : Hilangnya rasa sakit scr sentral disertaihilangnya kesadaran (revesibel)
I d e a l : Trias anestesi1. Sedasi2. Analgesi3. Relaksasi
Pemberian anestesi : 1. Absorbsi rektum2. Parenteral ( IM & IV)3. Inhalasi
1
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
3/28
ANESTESI UMUM
Definisi : Hilangnya rasa sakit scr sentral disertaihilangnya kesadaran (revesibel)
I d e a l : Trias anestesi1. Sedasi2. Analgesi3. Relaksasi
Pemberian anestesi : 1. Absorbsi rektum2. Parenteral ( IM & IV)3. Inhalasi
2
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
4/28
FISIOLOGI TERJADINYA ANESTESI
TEORI ANESTESI
1. Meyer dan Overton (1899)Lipid solubility theory
2. Fergussin (1939)The Inert Gas EffectPotensi gas-gas yang lembab dan menguap berbanding terbalikterhadap terhadap kelarutan gas tersebut.
3. Pauling (1961)Thehydrate micro crystal theoryObat-obat anestesi berpengaruh terutaMa pada interaksi molekulobat dengan molekul air di otak
3
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
5/28
FAKTOR RESPIRASI (Zat anestesi inhalasi)
- Setiap respirasi zat anestesi masuk dlm paru-paru.- Tekanan partial zat anestesi dalam alboli naik,
difusi ke kapiler-kapiler alveoli tekanan partialzat anestesi di a. pulmonalis juga ikut meningkat.
Hal-hal yang mempengaruhi tekanan partial zatanestesi pada alveoli :1. Konsentrasi zat anestesi.
Makin tinggi konsentrasi makin cepat menaikkantekanan partial.
2. Ventilasi alveoli.3. Kecepatan sirkulasi.
4
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
6/28
FAKTOR SIRKULASI
Aliran darahYaitu aliran darah paru dan darah jantung, makinbanyak aliran darah yang melalui paru, makin banyak zatanestetikum yang diambil dari alveolus sehinggakonsentrasi disirkulasi cepat meningkat.
Blood/Gas partitioncoefficient
Rasio dari konsentrasi zat anestetikum dalam darah dankonsentrasi dlm gas bila keduanya dlm keseimbangan
B/C coeff rendah (tdk begitu larut dlm darah)Konsentrasi dalam darah cepat meningkat, cepat tidur,cepat recovery.
5
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
7/28
FAKTOR JARINGAN
Vessel rich group : otak, hati, ginjal.
Intermediate group : otot, kulit, tulang.
Fat group : Jaringan lemak
Vessel poor group : ligamentum, tendon
6
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
8/28
FAKTOR GAS ANESTESI
M A C(Minimum Alveolar Concentration)
Makin rendah nilai MAC makin tinggi potensi
7
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
9/28
STADIUM ANESTESI
Stadium I (St.Analgesia; St.Cisorientasi)
Stadium II (St.Eksitasi; St. Dalirium)
Stadium III (St. Operasi)
Stadium IV (St. Paralisis)
8
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
10/28
STADIUM I(St. Analgesia;St. Cisorientasi)
Mulai dari induksi sampai hilangnya kesadaran.
Walaupun disebut Stadia analgesia, tapisensasi terhadap ransang sakit tidak berubah,biasanya operasi-operasi kecil sudah bisadilakukan.
Stadium ini berakhir dengan ditandai olehhilangnya refleks bulu mata.
9
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
11/28
STADIUM II(St. Eksitasi;St. Delirium)
Mulai dari akhir stadium I dan ditandai dengan
Pernafasan yang irreguler, pupil melebar denganrefleks cahaya (+), pergerakan bola mata
tidak teratur, lakrimasi (+), tonus otot meninggi
dan diakhiri dengan hilangnya refleks menelan
dan kelopak mata.
10
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
12/28
Mulai dari akhir stadium II, dimana pernafasan mulai teratur.
Dibagi dalam 4 plana, yaitu :
1. Plana 1Ditandai dengan pernafasan teratur, pernafasan torakal sama kuat dgn
pernafasan abdominal, pergerakan bola mata terhenti, kadang-kadangletaknya eksentrik, pupil mengecil lagi dan refleks cahaya (+),lakrimasi akan meningkat, refleks farings dan muntah menghilang,tonus otot menurun.
2. Plana 2
Ditandai dengan pernafasan yang teratur, volume tidal menurun danfrekwensi pernafasan naik. Mulai terjadi depresi pernafasan torakal,bola mata terfiksir ditengah, pupil mulai midriasis dengan reflekscahaya menurun dan refleks kornea menghilang.
STADIUM III
11
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
13/28
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
14/28
STADIUM IV(St. Paralisis)
Mulai dari kegagalan pernapasan yang kemudian
akan segera diikuti kegagalan sirkulasi
13
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
15/28
Anastesi Inhalasi
Metabolisme di hati
Ekskresi di Paru-paru
Potensi anestesi inhalasi MAC 50%; semakinkecil MAC, semakin poten
MAC lebih tinggi pada orang dewasa : bayi
MAC menurun jika diberikan bersamaan obat
depresan napas
ES : Muntah, Depresi pusat napas, hati-hati
pemberian bersama analgetik opioid)14
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
16/28
15
Cara : - TETES TERBUKA
(Copen drop system)
- TETES SETENGAH TERBUKA (semi open dropsystem)
- SEMI TERTUTUP
(semi closed system)
- TERTUTUP
(closed system)
Anastetik Inhalasi ideal
1. Induksi dan pemilihan tepat
2. Peralihan stadium cepat
3. Relaksasi otot sempurna
4. Aman, efek toxic / samping minimal
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
17/28
Anastesi Intravena
Onset ditentukan oleh perfusi
- Propofol & etomidat detik
- Benzodiazepin menit
Durasi ditentukan kecepatan redistribusi
Tidak memiliki efek relaksasi otot &analgetik ( kecuali ketamin )
16
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
18/28
Premedikasi
Mengurangi ansietas, memperlancar induksi, mengurangi kegawatan
anestesi, mengurangi hipersalivasi, bradikardi & muntah selama dan
sesudah anestesi.
Ada 4 golongan obat yang bisa diberikan pada premedikasi :Analgetika Opioid mengurangi ansietas, nyeri & takikardi (
morfin, petidin, atau fentanil IM, IV ).
Sedatif sedasi ( golongan Benzodiazepin atau Barbiturat ).
Antikolinergik mengurangi Hipersalivasi ( Atropin ).
Antiansietas.
17
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
19/28
Anastetik Intravena Ideal
1. Cepat terjadi hipnosis
2. efek analgesik
3. amnesia4. efek samping cepat hilang
5. cepat dielimiunasi dari tubuh
6. depresi, respirasi dan kardiovaskular minimal
7. farmako kinetik lancar
Kombinasi beberapa obat
18
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
20/28
Pemilihan Sediaan
19
Faktor :
- keadaan pasien
- sifat anestesi umum
- jenis operasi
- peralatan
Obat ideal
anestesi berimbang
- beberapa anastetik (kombinasi)
pengalaman
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
21/28
Anastesi lokal
Sifat anastetik lokal ideal
tak iritasi lokal
reversible
batas keamanan lebar
mula kerja singkat, waktu kerja lama
larut dalam air, dan stabil dan stabil dalamlarutan
dapat diberikan lokal / partenteral20
Obat menghambat hantaran syaraf
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
22/28
Farmakodinamik
- SSP merangsang- Kardiovaskular
- menurunkan
- eksitabilitas
- kecepatan konmduksi- kekuatan kontraksi
- vaso dilatasi arteriol
- kolaps kardio vaskular
Alergi : - dermatitis alergik- serangan asma
- reaksi anafilantik21
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
23/28
ANASTETIK LOKAL DIKENAKAN PADA
SYARAF SENSORIS
Yang hilang modalitas
- nyeri - raba
- dingin - tekanan dalam
- panasMasa kerja anastetik lokal berbanding langsung dengan kontak aktfdengan syaraf
memberikan efek vasokontraksi
- Keuntungan : - mengurangi toksisitas sistemik- memperlama efek anestesi
- Kerugian : - efek simpatis
- nekrose jaringan
22
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
24/28
BIOTRNASFORMASI
Kecepatan absorbsi & kecepatan destruksi
23
Toxisitas anestetik lokal tergantung keseimbangan
bisa diperlambat dengan vaso konstriktor
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
25/28
TEKNIK PEMBERIANANESTETIK LOKAL
ANESTETIK PERMUKAAN
ANESTETIK INFILTRASI IK / SK (RINGBLOCK)
ANESTESI BLOCK
24
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
26/28
Tabel 1. Obat anestesi lokal
Jenis Nama
dagang
Penggunaan potensi Onset
(menit)
pKa Durasi
( jam )
Dosis
maksimum
Dosis
maksimum
+ epinefrin
Amida
Bupivakain
Dibukain
EtidokainLidokain
Mepivakain
Prilokain
Prilokain/lidokain
Marcaine
NupercainDuranest
Xylocaine
Carbocaine
Citanest
EMLA
Infiltrasi
Topikal
InfiltrasiInfiltrasi/topikal
Infiltrasi
Infiltrasi
topikal
8
6
22
2
2-10
cepat
3-5cepat
3-20
cepat
30-120
8,1
7,7
7,7
3-10
singkat
3-101-2
2-3
2-4
singkat
175 mg
300 mg
300 mg300 mg
400 mg
250 mg
400 mg
500 mg400 mg
600 mg
Ester
Benzokain
Kloroprokain
KokainProkain
Proparakain
Tetrakain
Tetrakain
Anbesol
NesacaineNovocaine
Ophthaine
Pontocaine
Cetacaine
Topikal
Infiltrasi
TopikalInfiltrasi
Topikal
Infiltrasi
topikal
1
1
8
Cepat
Cepat
2-10lambat
cepat
lambat
cepat
8,9
8,51
Singkat
0,5-2
1-31-1,5
singkat
2-3
singkat
600 mg
200 mg
500 mg20-50 mg
600 mg
25
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
27/28
Cara anestesi tumescent
Anestesi tumescentmerupakan infiltrasi
subkutan lidokain 0,05-0,1% dengan
epinefrin 1:1.000.000.
26
Substansi Formula Illouz Formula Klein
Nacl 0,9%
lidokain
epinefrin
natrium bikarbonat
hialuronidase
triamsinolon
900 cc
50 cc (2%)
1 cc (1:1.000)
-
6 cc
-
1.000 cc
50 cc (1%)
0,65 cc (1:1.000)
10 cc (8,4%)
-
0,25 cc (40mg/ml)
7/25/2019 1c. Obat Anestesi Umum & Lokal
28/28
Wassalam
27