11
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR SISTEM CVT HONDA BEAT MOCHAMAD AMIN F 1450424100 1 Kelas A 1 Hal 1 dar i 11 I. Judul Laporan : Sistem Kopling CVT Sepeda Motor II. Kompetensi : Memahami sistem kopling otomatis/CVT. III. Sub Kompetensi : 1. Melakukan bongkar pasang system CVT (Continuous Variable Transmission) 2. dengan cara yang benar. 3. Menjelaskan cara kerja system CVT 4. Memeriksa kerusakan system CVT IV. Alat Dan Bahan 1. Sepeda motor dengan kopling CVT 2. Tool box set 3. Flywheel Holder 4. Socket Wrench 5. Clutch Spring Compressor 6. Buku servis manual sepeda motor 7. Nampan

14504241001 Mochamad Amin Fitrianto 2 2

  • Upload
    drion67

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

job

Citation preview

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM CVT HONDA BEAT

MOCHAMAD AMIN F 14504241001 Kelas A1 Hal 1 dari 7

I. Judul Laporan : Sistem Kopling CVT Sepeda Motor

II. Kompetensi :Memahami sistem kopling otomatis/CVT.

III. Sub Kompetensi :1. Melakukan bongkar pasang system CVT (Continuous Variable

Transmission)

2. dengan cara yang benar.

3. Menjelaskan cara kerja system CVT

4. Memeriksa kerusakan system CVT

IV. Alat Dan Bahan1. Sepeda motor dengan kopling CVT

2. Tool box set

3. Flywheel Holder

4. Socket Wrench

5. Clutch Spring Compressor

6. Buku servis manual sepeda motor

7. Nampan

8. Majun

V. Keselamatan Kerja1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman.

2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati.

3. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.

4. Melaksanakan praktik sesuai dengan prosedur kerja.

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM CVT HONDA BEAT

MOCHAMAD AMIN F 14504241001 Kelas A1 Hal 2 dari 7

VI. Dasar Teori

CVT (Continuous Variable Transmission)

CVT adalah sistem perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan

putaran mesin. sistem ini tidak memakai gigi transmisi, tetapi sebagai gantinya

menggunakan 2 buah pulley (depan dan belakang) yang dihubungkan oleh sabuk (V-

BELT) dengan sistem ini nantinya pengendara tidak perlu mengoperasikan perpindahan

gigi sehingga lebih mudah. Hanya dengan memutar handle gas untuk  menambah

kecepatan dan mengendurkan gas untuk mengurangi kecepatan.

Pulley depan berhubungan langsung dengan kruk as sedangkan pulley belakang

berhubungan dengan final gear langsung ke roda belakang. Kedua pulley ini dapat

melebar dan mengecil sehingga akan mendesak sabuk kearah luar. lebar kecilnya pulley

depan tergantung dari putaran mesin berdasarkan gaya, sentrifugal, pulley belakang

lebih kecilnya tergantung dari tarikan pulley depan.

Pada saat langsam posisi sabuk pulley depan kecil sedangkan pulley belakang

besar, sehingga jika diibaratkan gigi maka perbandingannya ringan. Saat putaran

menengah posisi sabuk pulley depan dan belakang sama besar, dan saat putaran tinggi

sabuk pulley depan besar sedangkan sabuk pulley belakang kecil sehingga

perbansingannya berat.

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM CVT HONDA BEAT

MOCHAMAD AMIN F 14504241001 Kelas A1 Hal 3 dari 7

Keunggulan CVT ini selain pengoperasiannya mudah. perawatannya juga relatif

murah. Yang perlu diperhatikan kondisi sabuk (V-BELT) harus selalu diperiksa setiap

20.000 km. Tergantung cara pemakaian dan kondisi medan jalan. Jika V-BELT sudah

retak-retak atau memanjang maka sebaiknya diganti baru. 

VII. Langkah Kerja1. Menyiapkan training object (sepeda motor) sesuai pembagian kelompok.

2. Menempatkan sepeda motor pada tempat yang aman.

3. Memeriksa kondisi minyak pelumas, bahan bakar dan kelengkapan motor.

4. Menghidupkan motor selama 3 menit untuk pemanasan, apabila perlu.

5. Melepas left crankcase cover.

6. Menahan clutch outer dengan flywheel holder dan melepaskan nut.

7. Menahan clutch/driven pully assembly dan tekan drive face spring dengan

memutar movable driven face searah jarum jam sampai berhenti.

8. Menempatkan clutch/driven pully ke clutch spring compressor.

9. Melepaskan clutch/driven pull nut dengan socket wrench.

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM CVT HONDA BEAT

MOCHAMAD AMIN F 14504241001 Kelas A1 Hal 4 dari 7

10. Memeriksa komponen-komponen clutch.

11. Merakit komponen kopling sampai benar dan pastikan tidak ada komponen yang

hilang.

12. Memeriksakan kebenaran hasilnya pada instruktur.

13. Membersihkan tempat dan alat praktik serta mengembalikan alat dan bahan

praktik.

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM CVT HONDA BEAT

MOCHAMAD AMIN F 14504241001 Kelas A1 Hal 5 dari 7

VIII. Data Praktik1. Memeriksa driven face terhadap goresan, gerusan atau kerusakan.

Data praktik : Tidak terjadi goresan yang berlebihan pada driven face. Diameter

luar driven face boss 33,95 mm

Spesifikasi : Kondisi driven face tidak terdapat goresan.

Batas servis diameter luar driven face boss : 33,94 mm

2. Memeriksa Movable Driven Face terhadap goresan, gerusan atau kerusakan.

Data praktik : Tidak terjadi goresan yang berlebihan pada movable driven face.

Diameter luar driven face boss 34 mm

Spesifikasi : Kondisi movable driven face tidak ada goresan.

Batas servis diameter dalam movable driven face : 34,06 mm

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM CVT HONDA BEAT

MOCHAMAD AMIN F 14504241001 Kelas A1 Hal 6 dari 7

3. Memeriksaan clutch outerterhadap keausan atau kerusakan serta terdapat kotoran.

Data praktik : Terjadi keausan pada clutch outer. Namun keausan terjadi tidak

berlebihan. Tidak terdapat minyak atau oli pada clutch ouer. Diameter clutch

outer 112 mm

Spesifikasi : Diameter clutch outer 112,5 mm. Tidak terjadi kerusakan

atau keausan. Bersih dari minyak atau oli.

4. Mengukur panjang bebas driven face spring.

Data praktik : panjang driven face spring masih dalam spesifikasi. Yaitu 122mm

dan dapat memegas dengan baik. apabila panjang pegas tidak sesuai dengan

spesifikasi,maka harus diganti. Karena bias terjadi selip.

Spesifikasi : Panjang driven face spring : 124,2 mm.

Batas servis : 121,4 mm

5. Mengukur tebal kanvas kopling

Data Praktik : Setelah diukur dengan menggunakan jangka sorong, tebal kanvas

kopling 2,5 mm. Tidak terdapat minyak/oli di permukaan kanvas.

Spesifikasi : Batas servis tebal kanvas kopling : 2 mm. Tidak boleh terdapat

oli/minyak pada kanvas kopling.

6. Memeriksa driven face bearing dari kemungkinan seret dan bersuara.

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM CVT HONDA BEAT

MOCHAMAD AMIN F 14504241001 Kelas A1 Hal 7 dari 7

Data praktik : Setelah driven face diputar dengan tangan tidak terdapat suara

pada bearing, perputaran driven face cukup halus.

Spesifikasi : Bearing dapat berputar dengan lancar tanpa ada suara.

IX. Kesimpulan

Dari data hasil praktik maka dapat disimpulkan bahwa kondisi sistem kopling

CVT (Continuous Variable Transmission) pada sepeda motor honda beat cukup baik

jika dilihat dari keseluruhan kendaraan, karena secara umum komponen-komponen

pada driven pully masih bagus dan tidak ada kerusakan.

X. Daftar Pustaka

http://kevinkriztiawanotomotif.blogspot.com/2013/08/system-transmisi.html