29
Epidemiologi dr. Joy Zeekeon,M.Kes

100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penelitian

Citation preview

Page 1: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

dr. Joy Zeekeon,M.Kes

Page 2: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Epidemiologi mempelajari distribusi dan determinan-determinan frekuensi penyakit dan kesehatan pada populasi manusia.Berdasarkan definisi diatas, riset epidemiologi dibagi menjadi 2 kategori : 1) Studi deskriptif; 2) studi analitik.

Studi deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi penyakit menurut orang, tempat dan waktu. Studi analitik bertujuan untuk memperoleh penjelasan tentang faktor-faktor penyebab penyakit. Karena berfungsi sebagai penjelas, maka studi analitik disebut juga studi penjelas.

Page 3: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

studi deskriptifstudi deskriptif adalah riset epidemiologi yang bertujuan menggambarkan pola distribusi penyakit dan determinan penyakit menurut populasi, letak geografis, dan waktu.indikator yang digunakan adalah : -umur -gender -ras -status perkawinan -pekerjaan -variabel-variabel gaya hidup : seperti jenis makanan, pemakaian obat-obatan, perilaku seksual.

Page 4: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

manfaat studi deskriptif : memberi masukan tentang pengalokasian

sumber daya dalam rangka perencanaan kesehatan.

memberikan petunjuk awal untuk merumuskan hipotesis.

studi deskriptif dapat dibagi dua kategori berdasarkan unit pengamatan/analisis :

1) unit pengamatan populasi2) unit pengamatan individu

Page 5: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

rancangan studi deskriptif yang mengamati populasi :1. studi korelasi populasi2. rangkaian berkala

rancangan studi deskriptif yang mengamati individu adalah :

• laporan kasus (case report)• rangkaian kasus (case series)• studi potong lintang (cross-sectional)

Page 6: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Studi analitikStudi analitik adalah riset epidemiologi yang bertujuan untuk memperoleh penjelasan faktor-faktor risiko dan penyebab penyakit.Prinsip studi analitik : membandingkan risiko terkena penyakit antara kelompok terpapar dan tak terpapar faktor penelitian.Berdasarkan peran yang dimainkan peneliti terhadap faktor penelitian, studi analitik dapat dibagi dua yaitu:

1. Studi observasional 2. Studi eksperimental

Page 7: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Dikenal dua jenis studi observasional yaitu : 1. Studi kasus kontrol 2. Studi kohort

Berdasarkan teknik pengalokasian perlakuan, studi eksperimental dibagi menjadi 2 jenis :

1. Eksperimen murni 2. Eksperimen kuasi (semu)

Page 8: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Cross-sectional studi (studi potong lintang) Studi potong lintang adalah rancangan studi

epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian).

Dirancang untuk melakukan analisis data yang sifatnya telah terjadi atau sedang berlangsung dalam populasi penelitian, dengan model analisis secara deskriptif atau model hubungan sebab akibat. Sedangkan pelaksanaan pengukuran dilakukan sesaat (point time) .

Page 9: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Sifat Data yang diperoleh sifatnya sesaat, penyebab maupun akibat diukur secara simultan. Penyebab dapat berada bersama-sama pada saat pengukuran akibat, tetapi dapat juga diluar waktu pengukuran. Model analisis variabel, adalah univariat, bivariat atau multivariat.

Page 10: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Kelebihannya1.Memungkinkan penggunaan populasi masyarakat umum

2.Desain relatif mudah, murah, dan hasilnya cepat

3.Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel

4.Tidak terancam dengan loss to follow up

5.Dapat dimasukkan sebagai tahap awal dari penelitian kohor atau eksperimen

6.Dapat digunakan sebagai tahap awal utk penelitian yg lebih konklusif

Page 11: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

K e l e m a h a n n y a1. Lemah dalam menentukan hubungan sebab dan

akibat oleh karena variabel independen dan dependen diambil secara bersama.

2. Lebih banyak menjaring subyek yg mempunyai prevalensi masa sakit yg panjang daripada yg pendek

3. Membutuhkan subyek yg cukup besar

4. Tidak menggambarkan perjalanan penyakit

5. Tidak praktis untuk kasus yang jarang6. Dapat terjadi recall bias

Page 12: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

CASE CONTROL STUDI (STUDI KASUS KONTROL)

Adalah rancangan studi epidemiologi yg mempelajari hubungan antara PAPARAN dan

PENYAKIT, dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol berdasarkan STATUS PAPARANNYA.

Page 13: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Ciri Kasus Kontrol 1. Pemilihan subyek didasarkan atas status penyakit, utk

kemudian diamati secara retrospektif apakah subyek mempunyai riwayat terpapar dgn faktor pemapar atau tidak.

2. Subyek yg terpapar dinyatakan sebagai kasus “ berupa insidensi yg muncul dalam satu populasi.

3. Subyek yg tdk terpapar dinyatakan sbg “ Kontrol “ yg dicuplik secara acak dari populasi yg berbeda dgn populasi asal kasus.

4. Sifat populasi kasus dan kontrol hendaknya setara

Page 14: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Sifat desain case control

Retrospektif

Apabila klasifikasi subyek dibuat (ditetapkan) pada waktu MULAI atau SEDANG mengalami

akibat paparan pada saat penelitian dimulai.

Page 15: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Sifat desain case control

ProspektifApabila klasifikasi subyek dibuat (ditetapkan) pada waktu akibat paparan TELAH TERJADI dan masih akan berlangsung terus sampai masa akan datang

Page 16: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Model Desain case control

Faktor pemapar (+++)

Kontrol(Normal)

POPULASI

FR (+)

FR (-)

FR (+)

FR (-)

Faktor pemapar ( ± )

Mat

chin

gRe

trik

si

Page 17: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Kekuatan1. Relatif murah dan mudah dilakukan2. Cocok untuk penyakit dengan periode

prevalensi yg panjang3. Karena subyek dipilih berdasarkan status

penyakit, → ada keleluasaan peneliti menetukan ratio sampel kasus dan kontrol yang optimal

4. Dapat meneliti pengaruh sejumlah paparan terhadap sejumlah penyakit

Page 18: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Kelemahan1.Alur metodologi inferensi kausal bertentangan

dgn logika eksperimen klasik (anti logic)

2.Tidak efisien untuk mempelajari paparan-paparan yang langkah

3.Tidak dapat dihitung laju insidensi (kecepatan kejadian penyakit)

4.Tidak mudah memastikan hubungan temporal antara paparan dan penyakit.

Page 19: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Sumber Kasus1. Rumah Sakit ( Hospital

base )2. Populasi / masyarakat /

komunitas ( population base ).

Page 20: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

[ Keuntungan RS ]1. Praktis dan murah2. Bias recall kurang terjadi3. Kasus lebih kooperatif

[ Kerugiannya ]1. Terjadi bias sentrifital dan akses diagnostil ( Bias karena

faktor freferensi / penggunaan RS )

[ Keuntungan populasi ]1. Tidak terjadi bias karena pemilihan RS2. Karena populasi tergambar

Page 21: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Alternatif Pemilihan Kontrol

Karakter populasi sumber kasus

Komparabilitas kasus dan kontrol

Pertimbangan praktis & ekonomis

Page 22: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Sifat Kontrol :Tidak perlu mencerminkan karakter populasi kasus

Kontrol dipilih dari individu yg memiliki karakter yg serupa dgn populasi kasus

Jenis populasi kontrol adalah :1. Rumah Sakit

2. Populasi umum

3. Tetangga

4. Teman

5. Kerabat keluarga

Page 23: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Desain Cohort adalah rancangan studi

epidemiologi yang mempelajari hubungan

antara paparan dan penyakit, dengan cara

membandingkan kelompok terpapar dengan

kelompok tidak terpapar “ status penyakit “

Studi Cohort

Page 24: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Ciri Studi Kohort1.Pemilihan subyek didasarkan atas status

paparannya, untuk kemudian diamati apakah didalam perkembangannya subyek mengalami penyakit yang diteliti atau tidak.

2.Memungkinkan perhitungan laju insidensi ( ID ) dari masing-masing kelompok studi.

3.Peneliti hanya mengamati dan mencatat paparan dan penyakit, dan tidak dengan sengaja mengalokasikan paparan

Page 25: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Studi Kohort Retrospektif

Apabila paparan telah terjadi sebelum peneliti memulai

penelitiannya. Disebut juga sebagai “Studi prospektif

historik atau Historical Prospektive” (Mausner dan Kramer )

Page 26: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Akibat (+)

Akibat (- )

Akibat (+)

Akibat (-)

POPULASI

Responden mulai terpapar pada masa lampau

Mulai ditetapkan sebagai kasus

Model Desain Cohort Retrospektif

Mulai ditetapkan sebagai kontrol

Waktu antara

Page 27: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Studi Kohort Prospektif Apabila paparan sedang atau akan berlangsung

pada saat penelitian dimulai.

Page 28: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi

Akibat (+)

Akibat (- )

Akibat (+)

Akibat (-)

POPULASI

Responden mulai terpapar pada masa lampau dan mulai ditetapkan sebagai kasus

Model Desain Cohort Prospektif

Mulai ditetapkan sebagai kontrol

Page 29: 100062206-8-jenis-penelitian-epidemiologi

Epidemiologi