23
OBAT-OBAT ANTI EMETIK, ANTIDIARE DAN LAKSANSIA OBAT ANTI TUMPAH Meskipun nausea dan vomitus dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi ( antara lain seperti motion sickness, kehamilan dan hepatitis ) dan merupakan keadaan yang tidak menyenangkan bagi pasien, nausea dan vomitus juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obat anti kanker yang membutuhkan suatu tindakan / management yang efektif. Hampir 70-80% dari semua pasien yang diberi kemoterapi mengalami mual dan tumpah. Beberapa faktor yang 1

08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

obat

Citation preview

Page 1: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

OBAT-OBAT ANTI EMETIK,

ANTIDIARE DAN LAKSANSIA

OBAT ANTI TUMPAH

Meskipun nausea dan vomitus dapat disebabkan

oleh berbagai macam kondisi ( antara lain seperti

motion sickness, kehamilan dan hepatitis ) dan

merupakan keadaan yang tidak menyenangkan bagi

pasien, nausea dan vomitus juga dapat disebabkan

oleh penggunaan obat-obat anti kanker yang

membutuhkan suatu tindakan / management yang

efektif. Hampir 70-80% dari semua pasien yang

diberi kemoterapi mengalami mual dan tumpah.

Beberapa faktor yang mempengaruhi insidens dan

derajat tumpah yang disebabkan oleh kemoterapi

adalah macam dari obat kemoterapi, dosis, cara

pemberian dan skedul pemberian kemoterapi

tersebut, dan juga variable dari penderita ybs.

Emesis tidak saja mempengaruhi kualitas hidup

dari penderita tersebut, tetapi dapat juga

1

Page 2: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

mempengaruhi potensi / efektifitas dari pengobatan

anti kanker tadi. Akibatnya vomitus yang tidak

terkontrol dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi,

metabolik inbalans dan kekurangan nutrient.

A. Mekanisme yang merangsang terjadinya

tumpah.

Dua lokasi di SSP yang memegang peranan

dalam mengontrol tumpah adalah : Chemo reseptor

Triger Zone ( CTZ) yang terletak di area postrema

berada diluar sawar darah otak, sehingga dapat

merespon langsung bila ada rangsangan kemikal

yang berasal dari darah atau cairan cerebro spinal.

Pusat tumpah ke-2 adalah di sebelah lateral dari

formatio retikularis dari medulla yang

mengkoordinasi mekanisme motorik dari tumpah

tadi.

2

Page 3: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

B. Mekanisme terjadinya rangsangan tumpah

akibat penggunaan obat-obat kemoterapi.

Obat-obat kemoterapi ( metabolitnya ) dapat

langsung merangsang pusat tumpah CTZ, beberapa

neuroresptor a.l dopamine tipe 2 (D2 reseptor),

serotonin tipe 3 (5-HT3) yang memegang peranan

penting. Sering kali bau / aroma dari obat kemoterapi

pada saat diberikan oleh dokter atau perawat di

ruangan akan menstimuli pusat tumpah dan

merangsang terjadinya emesis. Obat-obat kemoterapi

juga dapat mempunyai efek perifer dengan cara

menyebabkan terjadinya kerusakan pada sel-sel GI

sehingga menyebabkan dilepaskannya serotonin dari

sel enterochromafin mukosa usus halus. Serotonin

yang dilepaskan tersebut akan mengaktifkan serat-

serat afferen vagal dan splanchnicus, yang akan

menghantarkan signal-sensori tadi ke medulla dan

menyebabkan terjadinya tumpah.

3

Page 4: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

C. Obat-obat anti emetik.

Oleh karena begitu kompleksnya mekanisme

emetik, maka obat-obat anti emetik juga ber-macam-

macam dengan bermacam-macam pula efektifitasnya.

Obat antikolinergik terutama antagonis reseptor

muskarinik (scopolamine), dan histamine H1

reseptor antagonis (dimenhydrinate, meclizine dan

cyclizine) sangat cocok digunakan untuk pengobatan

“motion-sickness” namun tidak efektif bila digunakan

untuk tumpah akibat perangsangan CTZ.

Beberapa golongan obat yang digunakan untuk

pengobatan tumpah adalah :

1. Fenothiazin

Obat golongan ini menunjukkan efek anti emetik

terutama prochlorperazine bekerja dengan

menghambat reseptor dopamine.

Obat ini efektif sebagai antiemetik untuk

penggunaan emetogenic-chemoterapeutic derajat

4

Page 5: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

ringan sampai sedang seperti Fluorouracil dan

doxorubicin. Meskipun dengan penambahan

dosis akan memperkuat efek antiemetiknya , e.s.

hipotensi dan kelelahan merupakan efek samping

obat yang dose-limiting. E.S. lain berupa gejala

ekstrapiramidal dan sedasi.

2. Benzamide

Yang termasuk golongan ini salah satunya

adalah : metoclopramide : pada dosis yang

tinggi efektif untuk pengobatan tumpah akibat

penggunaan emetogenik kuat seperti Cisplatin.

Efek sampingnya berupa sedasi, diare dan gejala

ekstrapiramidal.

Efek samping ini lebih sering terjadi pada

penderita usia muda.

5

Page 6: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

3. Butyrophenon

Haloperidol, droperidol dan domperidone

bekerja dengan jalan menghambat reseptor

dopamine. Obat2 golongan butyrophenon

merupakan antiemetik derajat sedang, tapi pada

dosis tinggi dari haloperidol hampir menyamai

dosis tinggi dari metoclopramide dalam

mencengah emesis yang diakibatkan oleh

penggunaan cisplatin.

4. Benzodiazepine.

Potensi antiemetik dari lorazepam dan

alprazolam adalah rendah. Efek antiemetiknya

mungkin lebih disebabkan o.k. efek sedative dan

efek ansiolitiknya. O.k. efek inilah

benzodiazepine digunakan untuk mengantisipasi

terjadinya muntah.

5. Corticosteroid.

Dexamethazone dan methylprednisolone

digunakan untuk mengatasi muntah akibat

6

Page 7: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

penggunaan emetogenik–kemoterapi yang ringan

sampai sedang. Mekanisme antiemetiknya tidak

diketahui, tapi kemungkinan disebabkan o.k.

hambatannya terhadap sintesa prostaglandin.

Obat golongan ini dapat menyebabkan terjadinya

insomnia dan hiperglikaemia pada penderita

diabetes mellitus.

6. Cannabinoid : derivat marijuana a.l.

dronabinol dan nabilone efektif untuk

pengobatan penggunaan obat emetogenik derajat

sedang. Namun obat ini jarang digunakan

sebagai obat anti emetic first-line oleh karena

efek sampingnya yang serius berupa dysphoria,

halusinasi, sedasi, vertigo dan disorientasi.

7. 5-HT3 serotonin reseptor-blokers. Antagonis

reseptor 5 HT3 Ondansetron dan Granisetron

secara selektif menghambat reseptor 5 HT 3 di

perifer ( saraf aferen visceral) dan di otak (CTZ).

Obat-obat ini dapat diberikan secara single dose

7

Page 8: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

untuk pengobatan muntah akibat penggunaan

emetogenik-kemoterapeutik derajat ringan

sampai kuat. Penelitian mengatakan bahwa

kedua obat ini dapat mencegah terjadinya emesis

50-60% penderita yang mendapat Cisplatin.

Ondansetron juga digunakan untuk pencegahan

nausea dan vomitus pada penderita

postoperative. Sakit kepala merupakan efek

samping yang sering terjadi. Obat golongan ini

harganya mahal.

8. Kombinasi regimen. Obat anti emetik sering

diberikan dalam bentuk kombinasi untuk

menaikkan efek anti emetiknya atau menurunkan

toksisitas. Corticosteroid pada umumnya

dexamethazone menaikkan efek antiemetik bila

diberikan bersama dosis tinggi metoclopramide,

suatu antagonis 5HT3, fenothiazin,

butyrophenone, cannabinoid atau

benzodiazepine. Antihistamin seperti

8

Page 9: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

diphenylhydramine sering dikombinasi dengan

metoclopramide untuk mengurangi efek samping

ekstrapiramidal. Penambahan prochlorperazine

pada canabinoid dapat mengurangi e.s.

dysphoria.

OBAT ANTI DIARE

Meningginya motilitas dari traktus gastro

intestinalis dan penurunan absorbsi dari cairan

merupakan masalah yang besar pada diare. Obat-obat

anti diare meliputi obat yang bekerja dengan

menghambat motilitas usus, adsorben dan obat yang

mempengaruhi transport cairan dan elektrolit.

A. Obat yang menghambat motilitas usus.

Dua macam obat yang digunakan secara luas

untuk mengontrol diare adalah : diphenoxylate dan

9

Page 10: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

loperamide. Kedua obat ini merupakan analog dari

meperidine, dan mempunyai efek mirip opioid

terhadap usus. Mengaktifkan reseptor opioid presinap

pada sistim saraf usus untuk menghambat release

acetylcholine sehingga menurunkan peristaltik usus.

Efek sampingnya meliputi : mengantuk, kram perut

dan pusing. Sejak obat-obat ini dapat menyebabkan

terjadinya megakolon, obat-obat ini tidak digunakan

pada anak kecil dan penderita colitis yang berat.

B. Adsorben

Bahan-bahan yang bersifat adsorben seperti

Kaolin, Pectin, methylcellulose, activated

attapulgite dan magnesium alumunium silicate

sangat luas digunakan untuk mengontrol diare

meskipun efektifitasnya belum terdokumentasi secara

trial klinik. Mungkin bahan-bahan ini bekerja dengan

mengadsorbsi toksin dan mikroorganisme intestinal,

atau dengan jalan melindungi/melapisi mukosa

10

Page 11: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

intestinal. Obat-obat ini efektifitasnya lebih rendah

dibandingkan dengan obat-obat anti motilitas dan

dapat mempengaruhi absorbsi dari obat-obat lain.

C. Obat yang bekerja mempengaruhi transport

cairan dan elektrolit.

Eksperimental dan observasi klinik menunjukkan

bahwa obat-obat NSAID seperti Aspirin dan

indomethacin efektif untuk mengontrol diare. Efek

anti diare dari obat-obat ini kemungkinan akibat

penghambatannya terhadap sintesa prostaglandin.

Bismuth – subsalysilate ( Pepto-Bismol) digunakan

untuk mengatasi traveler’s diarrhea, menurunkan

sekresi cairan di usus besar yang kemungkinan

disebabkan oleh efek komponen salisilatnya.

11

Page 12: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

OBAT-OBAT LAKSANSIA

Laksansia digunakan untuk mempercepat

pergerakan makanan melalui traktus gastro intestinal.

Obat-obat golongan ini dapat diklasifikasikan

berdasar mekanisme kerjanya, yaitu sebagai irritant

atau stimulant dari usus, pembentuk massa faeces dan

pelunak faeces.

A. Irritan dan Stimulant.

Castor oil dipecah didalam usus halus menjadi

asam ricinoleat yang bersifat sangat irritant di dalam

usus dan menyebabkan meningginya peristaltik usus.

Cascara,senna dan aloe mengandung emodin yang

merangsang aktivitas kolon. Onzet dari aktivitasnya

memerlukan waktu 6-8 jam oleh karena emodin

diekskresi kedalam kolon sesudah obat ini diabsorbsi.

Emodin dapat melalui ASI.

Phenolphthalein dan bisacodyl juga merupakan

stimulus kolon yang kuat. Efek sampingnya berupa

12

Page 13: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

kram perut, potensial menyebabkan terjadinya atonia

kolon pada penggunaan jangka panjang.

B. Pembentuk Massa Faeces.

Obat golongan ini meliputi koloid hidrofilik

(yang berasal dari serat buah-buahan dan sayuran ).

Bahan ini membentuk gel dalam usus besar yang

menyebabkan terjadinya retensi air dan distensi usus

sehingga menaikkan aktivitas peristaltik. Hal serupa

juga dapat terjadi pada penggunaan agar,

methylcellulose, psyllium seeds,dan bran. Katartik

saline seperti magnesium sulfat dan magnesium

hidroksida merupakan garam yang tidak diserap

yang mengikat air didalam usus secara osmose dan

usus besar mengalami distensi/meregang menaikkan

aktivitas intestinal dan menyebabkan terjadinya

defikasi dalam waktu sekitar 1 jam. Larutan elektrolit

isosmotik yang mengandung polyethylene glycol

13

Page 14: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

yang digunakan sebagai larutan untuk lavage kolon

untuk menyiapkan usus guna keperluan prosedur

radiologik atau endoskopi. Lactulose suatu

disakharida semisintetik (fruktosa dan galaktosa)

yang juga mempunyai efek sebagai suatu osmotic-

laxative.

C. Pelunak Faeces.

Bahan yang aktif pada permukaan yang dapat

mengemulsikan sehingga menyebabkan faeces

menjadi lunak sehingga mudah melewati usus. Bahan

obat ini meliputi docusate sodium, mineral oil dan

glycerin suppositoria.

14

Page 15: 08.05.15 FARMAKO - OBAT Antii Tumpah

15