Upload
lechyanaz
View
25
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Civil Engineering DepartmentUniversity of Brawijaya
TKS 4005 HIDROLIKA DASAR / 2 sks
Aliran Lobang dan Peluap
Ir. Suroso, M.Eng., Dipl.HEDr. Eng. Alwafi Pujiraharjo
2CivilEngineeringAliran Melalui Lobang
Tangki dan garis aliran keluar melalui lobang tajam
3CivilEngineeringKoefisien Aliran
Koefisien kontraksi : Cc (rerata Cc = 0,64)
Tergantung : tinggi energi, bentuk dan ukuran lobang
Koefisien kecepatan : Cv (rerata Cc = 0,97)
Tergantung : bentuk sisi lobang, tinggi energi
Koefisien debit : Cd (rerata Cc = 0,62)
aaC cc =
vvC cv =
c cd d v c
v aC C C Cv a
= =
4CivilEngineeringAliran Melalui Lobang Kecil
Ditinjau aliran melalui garis arus 1 - 2 Persamaan energi titik 1 2 Bernoulli
( )
221 1
1
1
12
1
21
2 20
, tekanan atmosfer 0
22
2 zat cair ideal
2 zat cair riil
c cc
w w
c
cc
c c
c
c v
p vp vz zg g
vp p
vz zg
v g z z
v gh
v C gh
+ + = + +=
= == += = =
5CivilEngineeringDebit Aliran
Debit aliran:
dimana : Cd = koef debit = Cc.Cva = luas lobangh = tinggi air di atas lobang
ghaCQ
ghCaCQ
vaQ
d
vc
cc
2..
2..
.
===
6CivilEngineeringAliran melalui Lobang Terendam
Pers.Bernoulli 1 & 2
Debit :
( )212
222
2
211
1
2
22
HHgv
gvpz
gvpz
=++=++
( )gHaCQ
HHgaCQ
d
d
2.
2. 21=
=
7CivilEngineeringAliran melalui Lobang Besar
Ditinjau lobang besar berbentuk segi empat lebar b dan tinggi h seperti gambar
8CivilEngineeringDebit Aliran
Kecepatan aliran v = Cv(2gH) Debit melalui elemen dQ = Cd.b.dh.(2gh) Debit aliran melalui lobang :
Bila zat cair mempunyai kecepatan datang v0 maka
( )
2231
2 2
11
3 32 2
2 1
22 2 .3
2 23
HH
d dHH
d
Q C b g h dh C b g h
Q C b g H H
= = =
+
+=
23
23
222
32 20
1
20
2 gvH
gvHgbCQ d
9CivilEngineeringLobang Terendam
( )( ) gHHHbCQ
HHgbCQ
d
d
2
232
22
112
32
3
==
Q = Cdb(H2-H1)(2gH) Q = Q1bebas+ Q2 terendam
10
CivilEngineeringWaktu Pengosongan Tangki # 1
Ditinjau tangki dengan penampang Amengalirkan zat cair melalui lobang aseperti gambar
Kecepatan aliranv = Cv(2gh)
Debit aliranQ =Cda(2gh)
11
CivilEngineeringWaktu Pengosongan Tangki # 2
Dalam interval waktu dt volume zat cair yang keluar tangki :
dV = QdtdV = Cd.a(2gh) dt
Dalam interval waktu dt muka zat cair turun dh, sehingga pengurangan volume dalam tangki:
dV = - A dh
Sehingga - A dh = Cd.a(2gh) dt
dhhgaC
Adtd
21
2.=
12
CivilEngineeringWaktu Pengosongan Tangki # 3
Waktu yang dperlukan utk menurunkan zat cair dari H1 H2
Bila tangki dikosongkan H2 = 0, maka
( )( )
221 1
2 2
11
1 12 2
1 12 2
2 1
1 2
2. 2 . 22. 2
2. 2
HH
HHd d
d
d
A Adt t h dh hC a g C a g
A H HC a g
A H HC a g
= = =
=
=
gaCAHt
d 2.2 211=
13
CivilEngineeringAliran dari Tangki ke Tangki lain # 1
Bila dua tangki berisi zat cair dihubungkan oleh sebuah lobang maka akan mengalir
Tangki seperti gambar, maka debit aliran:
Q = Cd.a (2gH) Dalam interval waktu dt
volume zat cair mengalir:
dV = Q dt
dV = Cd.a(2gH).dt
14
CivilEngineeringAliran dari Tangki ke Tangki lain # 2
Selama waktu dt muka air tangki 1 turun dh dan tangki 2 naik dy, maka perubahan selisih muka air :
Pengurangan vol zat cair di tangki 1: dV = -A1.dh
dHAA
Adh
AAAdhdydhdH
21
2
2
21
+=
+=+=
15
CivilEngineeringAliran dari Tangki ke Tangki lain # 3
Sehingga :
Integrasi dengan batas H1 H2 didapat
dHAAAAdtgHaCd
21
212. +=
( ) dHHgAAaCAAdt
d
21
2. 2121
+=
( ) ( )2121 2121 21 2. 2 HHgAAaC AAt d +=
16
CivilEngineeringAliran Melalui Peluap
Berdasar bentuk puncaknya dibedakan :ambang tipis : t < 0,5 H
ambang lebar : t > 0,66 H
tidak stabil : 0,5 H < t < 0,66 H
17
CivilEngineeringJenis Peluap # 1
Berdasar lebar peluap terhadap lebar saluran, dibedakan :
peluap tertekan peluap kontraksi samping
18
CivilEngineeringJenis Peluap # 2
Berdasar elevasi air di bagian hilir, dibedakan:
peluap terjunan peluap sempurna peluap terendam peluap tidak sempurna
19
CivilEngineeringJenis Peluap # 3
Berdasar bentuknya, dibedakan :
peluap segi tiga Thompson peluap segi empat Recbock peluap trapesium Cipolletti
20
CivilEngineeringPengukuran dan Kontrol AliranPeluap ambang tajam (Sharp-Crested V-notch Weirs)
Plat vertikal ditempatkan pada saluran yang memaksa air mengalir melalui lubang untuk mengukur debit
Aliran hulu subkritis dan menjadi kritis saat mendekati peluap
Air melimpah sebagai aliran superkritis
21
CivilEngineeringAliran melalui peluap segi empat
Ditinjau peluap seperti gambar. Pers. Bernoulli untuk titik 1 & 2 ;
( ) ghzzgvgvzz
gvpz
gvpz
22
2000
22
212
22
21
222
2
211
1
==++=++
++=++
22
CivilEngineeringDebit Aliran # 1
Ditinjau aliran yang mengalir melalui dA = b.dh
Debit :
Untuk aliran riil memasukkan koef debit
dhhgbdQ
bdhghdAvdQ2
1.2
.2.2=
==
23
21
21
.2.
2.
.2.
32
00
HgbCQ
dhhgbCdQQ
dhhgbCdQ
d
H
d
H
d
=
===
23
CivilEngineeringDebit Aliran # 2
Bila ada kecepatan maka debit
Alat ukur debit bentuk segi empat Rehbock
( )( )23232..32 aad hhHgbCQ +=
24
CivilEngineeringAliran melalui peluap segi tiga
Dianalisis dengan cara yang sama didapat debit aliran sbb:
Alat ukur debit Thompson = 900, Cd = 0,6 dan g = 9,81 m/det2 maka : Q = 1,417 H5/2
( ) 25.2... 2158 HgtgCQ d =
25
CivilEngineeringAliran melalui peluap trapesium
Dianalisis dengan cara yang sama didapat debit sbb:
dimana : H = tinggi peluapanCd1 = koef debit bagian segi empatCd2 = koef debit bagian segi tigab = lebar bagian segi empat = sudut sisi peluap thd vertikal
Alat ukur bentuk trapesium Cipolletti
( )3 52 282 1 23 15 2. . 2 . . . 2 tan .d dQ C b g H C g H= +
26
CivilEngineeringPengukuran dan Kontrol AliranPeluap ambang lebar (Broad-Crested Weir)
Aliran melalui halangan yang cukup tinggi dalam saluran terbuka selalu kritis
Bila ditempatkan dalam saluran terbuka untuk mengukur debit disebut peluap (weirs)
27
CivilEngineeringAliran Melalui Peluap Ambang Lebar # 1
Ditinjau peluap ambang lebar (broad crested weir) seperti gambar.
Persamaan Bernoulli untuk titik A & B :
gvpz
gvpz BBBAAA 22
22
++=++
28
CivilEngineeringAliran Melalui Peluap Ambang Lebar # 2
Bila bidang referensi melalui AB, zA = zB dan aliran tenang vA ~ 0, maka:
0 + H + 0 = 0 + h + v2/2g
v2/2g = H h
v = (2g(H-h))
Debit : ( )32.2.
2..
hHhgbCQ
hHgbhCbhvCQ
d
dd
===
29
CivilEngineeringAliran Melalui Peluap Ambang Lebar # 3
Debit maksimum bila Hh2-h3 = maksimum Dengan dQ/dh = 0, didapat h = H dan debit :
Untuk g = 9,81 Qmax = 1,71.Cd.b.H3/2
23.2..384,0max HgbCQ d=
30
CivilEngineeringAliran melalui Peluap Terendam
Bila muka air di hilir melebihi puncak peluap, maka peluapan tidak sempurna.
( )( )( ) ( )2121
212
211
21
2..2..32
2.
.2..32
23
23
HHgbCHHgbCQ
HHgbCQ
HHgbCQ
QQQ
dd
d
d
+==
=+=
31
CivilEngineeringGambar Peluap Ambang Lebar
32
CivilEngineeringGambar V-Notch atau Peluap Segi-tiga
33
CivilEngineeringDesain Alat Ukur
Silahkan Baca:SPI KP 04
Aliran Lobang dan PeluapAliran Melalui LobangKoefisien AliranAliran Melalui Lobang KecilDebit AliranAliran melalui Lobang TerendamAliran melalui Lobang BesarDebit AliranLobang TerendamWaktu Pengosongan Tangki # 1Waktu Pengosongan Tangki # 2Waktu Pengosongan Tangki # 3Aliran dari Tangki ke Tangki lain # 1Aliran dari Tangki ke Tangki lain # 2Aliran dari Tangki ke Tangki lain # 3Aliran Melalui PeluapJenis Peluap # 1Jenis Peluap # 2Jenis Peluap # 3Pengukuran dan Kontrol AliranPeluap ambang tajam (Sharp-Crested V-notch Weirs)Aliran melalui peluap segi empatDebit Aliran # 1Debit Aliran # 2Aliran melalui peluap segi tigaAliran melalui peluap trapesiumPengukuran dan Kontrol AliranPeluap ambang lebar (Broad-Crested Weir)Aliran Melalui Peluap Ambang Lebar # 1Aliran Melalui Peluap Ambang Lebar # 2Aliran Melalui Peluap Ambang Lebar # 3Aliran melalui Peluap TerendamGambar Peluap Ambang LebarGambar V-Notch atau Peluap Segi-tigaDesain Alat Ukur