Upload
dokhue
View
251
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Manajemen KeuanganSumber Pendanaan Jangka Panjang
Luna Haningsih, ME dan Aty Herawati, MSi
04FEB
Manajemen
Instrumen hutang jangka panjang pada dasarnya janji yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar sejumlah bunga tertentu dan pokok pinjaman selama jangka waktu tertentu. Instrumen hutang bisa dijual langsung ke investor melalui surat berharga (sekuritas) yang bernama obligasi. Obligasi bisa dijual ke publik, bisa juga dijual langsung ke investor tertentu
Intermediasi dan Disintermediasi
Pada pinjaman dari bank, bank bertindak sebagaiintermediator (penengah) antara investor (pihak surplus dana) dengan perusahaan(pihak defisit dana).
Obligasi mencoba melewati (mem-by-pass) pihakintermediator. Pihak perusahaanmenerbitkan obligasi dan menjual secaralangsung ke pihak surplus dana. Cara semacam itu diharapkan bisa menurunkanbiaya transaksi.
Obligasi
Obligasi merupakan instrumen hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan dan dijual keinvestor. Penjualan bisa dilakukan melalui Bursa keuangan dan dicatatkan (Public Placement) ataubisa langsung dijual ke investor potensial (Private Placement).
Kontrak Perjanjian Obligasi
• (1) Kontrak dasar obligasio nilai nominal, o jangka waktu, o pembayaran bunga, o atas unjuk atau tercatat
Kontrak Perjanjian Obligasi
• (2) Penjelasan jaminan yang dipakai, • (3) Detail pembatasan, • (4) Sinking fund, dan • (5) Ketentuan call
Beberapa Variasi Obligasi
1. Obligasi Tanpa Kupon Bunga (Zero-coupon) 2. Junk Bond (Obligasi Sampah) 3. Obligasi Pendapatan
Pinjaman dari Lembaga Keuangan
Pinjaman langsung bisa diperoleh melalui bank (lembaga bank) atau lembaga non-bank seperti perusahaan asuransi atau dana pensiun.
Pinjaman langsung dari lembaga keuangan biasanya mempunyai beberapa karakteristik, yaitu adanya amortisasi dan adanya jaminan Tanpa Kupon Bunga (Zero-coupon)
Pinjaman dari Lembaga Keuangan
Pedoman 3R bisa dijelaskan sebagai berikut ini.1.Return: berkaitan dengan hasil yang diperoleh dari
penggunaan kredit yang diminta2.Repayment Capacity: berkaitan dengan kemampuan
perusahaan mengembalikan pinjaman dan bunganyapada saat pembayaran tersebut jatuh tempo.
3.Risk-bearing Ability: berkaitan dengan kemampuanperusahaan menanggung risiko kegagalan atauketidakpastian yang berkaitan dengan penggunaankredit tersebut.
Pinjaman dari Lembaga Keuangan
Pedoman 5C berkaitan dengan karakteristik berikut ini.1. Character menunjukkan kemauan peminjam (debitur)
untuk memenuhi kewajibannya. Kemauan tersebut lebih berkaitan dengan sifat dan watak peminjam.
2. Capacity adalah kemampuan peminjam untuk melunasi kewajiban hutangnya, melalui pengelolaan perusahaannya dengan efektif dan efisien.
3. Capital adalah posisi keuangan perusahaan (peminjam) secara keseluruhan.
4. Collateral adalah aset yang dijaminkan untuk suatu pinjaman.
5. Condition adalah sejauh mana kondisi perekonomian akan mempengaruhi kemampuan mengembalikan pinjaman.
Kelebihan Pinjaman Langsung
1. Peminjam tidak perlu melalui proses pendaftaran dan evaluasi yang panjang seperti halnya jika perusahaan akan menerbitkan obligasi.
2. Waktu yang diperlukan bisa lebih singkat dibandikandengan penerbitan obligasi
3. Karena hanya berhadapan dengan satu lembaga keuangan (atau beberapa jika menggunakan sindikasi, tetapi tetap lebih sedikit dibandingkan dengan pembeli obligasi), perusahaan (peminjam) mempunyai fleksibilitas yang lebih tinggi.
4. Karena hubungan dengan lembaga keuangan bisa terjalin lebih baik, perusahaan bisa meminjam dengan cepat.
Kelemahan Pinjaman Langsung
1. Bunga pinjaman langsung biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan bunga obligasi.
2. Pembatasan-pembatasan yang dilakukan oleh pemberi pinjaman (lembaga keuangan) barangkali akan mengurangi fleksibilitas perusahaan.
3. Karena biaya investigasi yang cukup tinggi, lembaga keuangan barangkali membatasi pinjaman minimum yang bisa diberikan.
4. Dibandingkan dengan penerbitan obligasi, pinjaman hutang langsung kurang ‘visible’.
Terima KasihLuna Haningsih, ME dan Aty Herawati, MSi