Upload
fajar
View
14
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
Bab III.
ASPEK LINGKUNGAN
Lokasi rencana kegiatan termasuk kedalam Dusun Terowongan, Desa
Terowongan, Distrik Unurum Guay, Kabupaten Jayapura. Berdasarkan hasil
sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Distirk Unurum Guay adalah
1,893 jiwa, yang terdiri dari 1,021 jiwa laki-laki dan 872 jiwa perempuan,
dengan laju pertumbuhan penduduk pertahun sebesar 2.45 %.
Dengan luas wilayah sebesar 3,131.30 km2 yang didiami oleh 1,893 jiwa maka
rata-rata tingkat kepadatan penduduk di Distrik Unurum Guay adalah sebesar
0.60 jiwa per kilometer persegi.
Temperatur udara di wilayah Jayapura berkisar antara 21.51OC – 34.6OC.
Sebagai daerah tropis, Kabupaten Jayapura memiliki kelembaban udara yang
relatif sama dengan rata – rata kelembaban Papua pada umumnya yaitu
berkisar antara 77% – 90%. Sedangkan curah hujan rata –rata bulanan sekitar
240 mm. Rata – rata kecepatan angin di daerah Kabupaten Jayapura berkisar
0.5 – 0.8 knot.
3.1. Sosial Ekonomi
Mayoritas penduduk Kabupaten Jayapura bermatapencaharian sebagai
petani, sekitar 60 – 70 % penduduknya sebagai petani. Kemudian
sekitar 10 – 15 % bermata pencaharian yang bergerak di bidang jasa
kemasyarakatan. Sekitar 5 – 10 % penduduk Kabupaten Jayapura
bermata pencaharian yanng bergerak di bidang industri pengolahan.
Menurut informasi penduduk pendapatan yang mereka peroleh setiap
bulan berkisar antara Rp. 500,000.00 - Rp. 1,500,000.00. Pendapatan
warga selain dari hasil kegiatan pertanian adalah dengan menjadi
buruh tani, bangunan dan pedagang.
Komoditi ekspor dari Kabupaten Jayapura yang bernilai tinggi adalah
ekspor hasil laut terutama untuk udang beku senilai US$ 592,367.09,
lebih banyak bila dibandingkan nilai ekspor CPO (sawit) yang senilai
3 - 1
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
US$ 191,066.67. Negara-negara tujuan ekspor adalah Jepang dan
Hongkong untuk hasil laut. Papua Nugini untuk hasil industri/barang
campuran, serta Malaysia untuk hasil CPO (sawit). Selain hasil laut
masih ada produk – produk lain yang di eksport namun nilainya masih
di bawah hasil laut.
Berdasarkan data Dinas TPH Kabupaten Jayapura, untuk komoditi hasil
pertanian di dominasi oleh hasi tanam untuk komoditi buah - buahan
dengan luas lahan tanam sebesar 2,436 hektare dan hasil produksi
sebanyak 14,940 ton. Kemudian komoditi di urutan berikutnya adalah
komoditi padi palawija dengan luas lahan tanam sebesar 3,762 hektare
dan hasil produksi tanam 13,060 ton. Komoditi berikutnya adalah
komoditi spesifik lokal (sagu, keladi, syafu, kiha, sayur lili, buah merah,
buah nati, mahkota dewa) dengan luas lahan tanam 10,102 dan hasil
produksi tanam sebanyak 7,759 ton. Dan komoditi terakhir adalah
komoditi sayur – sayuran dengan luas lahan tanam sebanyak 235
hektare dengan produksi tanam 802 ton.
3.2. Sosial Budaya
Mengetahui kondisi masyarakat sekitar lokasi pekerjaan pembangunan
PLTA, mempunyai posisi yang penting karena melalui kajian ini dapat
diketahui berbagai hal menyangkut sosial budaya masyarakat
setempat, untuk menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat
setempat dan mengetahui secara garis besar mengenai kehidupan
sosial budaya masyarakat disekitar lokasi pembangunan PLTA Orya
Unit 3 & 4.
a. Pendidikan dan Agama
Berikut merupakan tabel jumlah prasarana pendidikan yang
terdapat di daeraha Kabupaten Jayapura.
Tabel 3-1 Jumlah Prasarana Pendidikan
Jenis Sekolah
Negeri Swasta
SD 63 52
SLTP 20 12
SMA 3 15
3 - 2
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
SMK 4 1
Jumlah 90 80
Total 170
Sumber : Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayapura
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa total 170 sarana
pendidikan di Kabupaten Jayapura sebanyak 80 unit di bangun oleh
swasta sedangkan 90 unit di bangun oleh Pemerintah. Dengan
demikian secara umum di Kabupaten Jayapura khususnya di bidang
pendidikan pihak swasta cukup berperan membantu pemerintah
dalam meningkatkan kualitas SDM manusia.
Pemeluk agama Kristen Protestan merupakan yang terbesar
mencapai 56.83% dari total penduduk Kabupaten Jayapura.
Selanjutnya pemeluk agama Islam sebesar 29.64%, pemeluk agama
Khatolik sebesar 13.14% dan pemeluk agama lainnya sebesar 0.3%.
b. Kesejahtraan Sosial
Potensi sumber kesejahteraan sosial masyrakat Kabupaten Jayapura
mayoritas pada pekerja sosial masyarakat sebanyak + 367 orang.
Kemudian di ikuti oleh wanita pemimpin kesejahteraan sosial
sebanyak + 75 orang. Karang taruna sebanyak + 95 buah, yayasan
sebanyak + 40 yayasan dan taruna siaga bencana sebanyak + 117
orang.
Berdasarkan dara dari Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten
Jayapura Tahun 2007. Jumlah penyandang masalah kesejahteraan
sosial di Kabupaten Jayapura relatif sangat tinggi. Mulai dari anak
balita terlantar, anak terlantar, korban tindak kekerasan, anak
jalanan, sampai dengan penyandang penyakit HIV/Aids mencapai
rata – rata 366 orang pada tahun 2007. Dengan jumlah tingkat
kesejahteraan masyarakat yang sangat rendah, menunjukkan
tingkat taraf hidup masyarakat di wilayah Kabupaten Jayapura bisa
dibilang sangat rendah.
Berikut merupakan data sarana pelayanan kesehatan dasar
pemerintah di Kabupaten Jayapura pada tahun 2009.
3 - 3
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
Tabel 3-2 Data Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Pemerintah di Kabupaten Jayapura Tahun 2009
Diatrik Kampung Puskesmas Pustu Polindes
Sentani Timur 7 1 2 1
Sentani 10 1 3 1
Ebungfauw 5 - 1 -
Sentani Barat 5 1 1 2
Waibu 7 1 1 1
Depapre 8 1 1 51
Ravenirara 4 - 3 2
Kemtuk 12 1 4 2
Kemtuk Gresi 12 1 4 2
Namblong 9 1 1 2
Nimboran 14 1 1 2
Nimbokrang 9 1 3 3
Demta 8 1 1 2
Unurum Guay 6 1 2 1
Lereh 5 1 1 1
Yapsi 8 1 5 2
Gresi Selatan 4 1 2 -
Yokari 5 1 3 -
Airu 4 1 1 -
Jumlah 142 17 40 28
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura
c. Keamanan dan Ketertiban
Jumlah kejahatan di wilayah Polres Kabupaten Jayapura pada tahun
2007 cukup dibilang tinggi. Rata – rata kasus kejahatan yang terjadi
sebanyak 46 kasus. Berdasarkan pengelompokan kasus ke dalam 20
jenis kasus yang terjadi di Kabupaten Jayapura. Jumlah kasus yang
paling banyak/sering terjadi adalah kasus aniaya berat, dengan
jumlah kasus sebanyak 57 kasus, kemudian diiukuti oelh kasus
perbuatan tidak menyenangkan sebanyak 46 kasus, dan
pemerkosaan sebanyak 39 kasus.
d. Perhubungan dan Komunikasi
Sarana perhubungan di Kabupaten Jayapura didukung adanya
armada angkutan trayek dari Kota Sentani menuju wilayah-wilayah
yang padat penduduk seperti Sentani - Genyem, Sentani – Demta,
Sentani - Depapre. Untuk sarana komunikasi, beberapa jaringan
untuk beberapa jenis operator komunikasi sudah memasuki wilayah
Kabupaten Jayapura, meskipun terkadang dengan kemampuan dan
kekuatan sniyal komunikasi yang terkadang masih kurang. Panjang
3 - 4
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
jalan di wilayah Kabupaten Jayapura sekitar 60 – 70 % masih dalm
kondisi permukaan jalan yang kerikil. Dengan unit kendaraan yang
terus mengalami peningkatan tiap tahun sekitar 5 – 10 %.
Untuk transportasi yang melalui udara, terjadi peningkatan jumlah
penumpang rata – rata tiap tahun sekitar 40 – 70 %.
3.3. Kualitas Air & Udara, dan Lingkungan
Suhu udara, kelembaban udara, dan intensitas penyinaran matahari di
lokasi kegiatan menurut Balai Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
Stasiun Genyem, Propinsi Papua tahun 2010 berkisar antara :
Suhu udara : 26.1OC – 28.3O C.
Kelembaban udara : 82.0% - 91.0 %
Penyinaran matahari : 33.0% - 70.0%
Pengukuran intensitas kebisingan dilakukan pada 2 lokasi, yaitu :
ditengah lokasi kegiatan dan sesuai arah angin dengan hasil sebagai
berikut :
Tengah lokasi kegiatan : 57.50 – 64.70 dBA
Sesuai arah angin : 48.80 – 63.50 dBA
Dari kedua hasil pengukuran tersebut didapat bahwa pada lokasi
pekerjaan tidak ada intensitas kebisingan yang melebihi baku mutu
yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70 dBA.
3.4. Rona Awal Lingkungan
Komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak dari
rencana kegiatan PLTA Orya Unit 3 & 4 adalah sebagai berikut :
3.4.1.Fisiografi dan Geologi
a. Topografi
Secara umum kondisi lahan Distrik Unurum Guay berada pada
daerah yang curam dengan kemiringan antar 26% sampai >
65%. Sedangkan kondisi lahan di sekitar lokasi pekerjaan
yaitu dari bendung sampai talang berada pada kemiringan
3 - 5
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
yang curam, sedangkan dari talang sampai power house
berada pada kemiringan landai.
b. Geologi
Batuan penyusun di daerah sekitar bendung adalah endapan
aluvial sungai terdiri dari sedikit pasir dan bongkahan batuan
pasir. Pada kiri dan kanan sungai dijumpai bongkahan batuan
pasir sisipan batuan gamping. Pada daerah badan sungai
dijumpai material aluvial endapan sungai, di bagian
permukaan berupa pasir dan bongkahan batuan pasir lepas.
Konsisi geologi di daerah rencana bak penenang ini pada bagian
permukaan terdiri dari material tanah lempung. Pada lapisan di
bawahnya dijumpai material batuan pasir sisipan batuan
gamping, batuan lanau.
Sedangkan kondisi geologi di daerah rencana bangunan power
house ini masih merupakan daerah hamparan geologi yang
sejenis. Pada bagian permukaan terdiri dari material tanah
lempung batu pasiran sisipan batuan gamping, batuan lanau.
c. Tataguna Lahan
Penggunaan lahan eksisting di lokasi rencana berupa sungai,
tegalan, dan kebun campuran.
3.4.2.Hidrologi dan Kualitas Air
A. Karkateristik Fisik Sungai
PLTA Orya Unit 3 & 4 memanfaatkan aliran sungai Sermo. Mata
air Sungai Sermo berasal dari dataran tinggi Pegunungan Tos
Atas yang berada di bagian tenggara pada ketinggian 623 m
diatas permukaan laut, mengalir kearah barat dan bermuara di
Samudera Pasifik di sebelah utara.
Sungai Sermo / Nano memiliki beberapa anak sungai, yaitu :
sungai Rewo, sungai Samir, sungai Sokoata, dll. Mendekati
muara , sungai Sermo ini terbagi dua buah sungai yaitu : sungai
3 - 6
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
Sermo dan Sungai Makafo.
Bagian hulu, sungai ini melewati daerah perbukitan yang relatif
datar dengan ketinggian ± 500 m diatas permukaan laut. Pada
bagian tengah, sungai ini melewati daerah yang cukup terjal dan
pada bagain hilir sampai dengan muara sungai terdapat daerah
rawa.
B. Kuantitas dan Kualitas Air
Karena di lokasi pekerjaan, data debit sepanjang tahun dalam
rentang tahun yang dibutuhkan tidak tersedia, maka untuk
memperkirakan besarnya debit sungai dengan rentang waktu
yang dibutuhkan dapat digunakan metoda empiris dengan
input data berupa data curah hujan.
Metoda empiris yang digunakan untuk mengetahui debit
andalan dengan menggunakan input data berupa data curah
hujan dan data iklim adalah Metoda FJ Mock. Metode ini adalah
metode untuk memperkirakan keberadaan air berdasarkan
konsep water balance. Keberadaan air yang dimaksud di sini
adalah besarnya debit suatu Daerah Aliran Sungai (DAS).
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan
menggunakan Metoda FJ Mock pada lokasi bendung Oria 3 &
4, didapat
- Debit maksimum = 81.89 m3/detik
- Debit minimum = 0.93 m3/detik
- Debit rata-rata = 28.77 m3/detik
Berdasarkan hasil pengukuran debit sesaat pada Sungai
Sermo yang dilakukan konsultan pada tanggal 4 Oktober
2011, didapat bahwa :
- Lokasi bendung = 25.180 m3/detik
- Lokasi Power House = 31.887 m3/detik
Sungai Sermo adalah badan air yang digunakan untuk lokasi
kegiatan studi PLTA Orya Unit 3 & 4. Untuk hasil uji kualitas
air sungai di PLTA Orya Unit 3 & 4 telah dilakukan
pengambilan contoh air pada 2 lokasi yaitu : pada lokasi
3 - 7
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
rencana bendung dan pada lokasi rencana power house.
Contoh air tersebut kemudian dilakukan uji kualitas air di
Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Jayapura. Hasil uji
kualitas air pada 2 lokasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 3-
3.
Tabel 3-3 Hasil Uji Kualitas Air Permukaan
No. Parameter SatBaku Mutu
Hasil Uji
Upstream Kiri
Upstream Tengah
Upstream Kanan
Downstream Kiri
Downstream Tengah
Downstream Kanan
A. Pemeriksaan Fisika / Lapangan
1. Temperatur ° C Deviasi 3 27.1 25.9 26.4 27.5 26.6 26.6
2. Zat padat terlarut (TDS)
mg/l 1000 156 174 171 153 177 175
3. Zat padat tersuspensi (TSS)
mg/l 50 88 49 112 90 85 105
B.a Pemeriksaan Kimia Anorganik Bukan Logam8.34
1. pH - 6.0 – 9.0 7.33 7.33 7.46 7.90 8.34 8.53
2. Biological oxygen demand (BOD)
mg/l 2 8.66 8.60 8.96 7.74 10.13 9.73
3. Chemical oxygen deman (COD)
mg/l 10 18 9 10 26 20 61
4. Dissolved oxygen (DO)
mg/l > 6 6.45 6.71 6.11 5.45 5.51 5.37
5. Chlorida (Cl) mg/l 600 18.48 7.81 40.9 14.14 6.70 16.12
6. Phosphat sebagai (Po – P)
mg/l 0.2 0.31 0.85 0.54 0.67 0.36 0.49
7. Sulfat (SO4) mg/l 400 57 61 62 54 60 62
B.b Pemeriksaan Kimia Anorganik Logam Terlarut
1. Besi (Fe) mg/l 0.3 0.1362 0.975 0.966 0.260 0.179 0.228
2. Timbal (Pb) mg/l 0.03 0.051 0.047 0.056 0.031 0.043 0.041
C. Pemeriksaan Kimia Organik
1. Minyak / lemak mg/l 1000 1400 1000 1200 8000 6500 7100
3.4.3.Ruang Lahan dan Tanah
Berdasarkan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Jayapura
lokasi rencana dan/atau kegiatan telah sesuai peruntukannya.
3 - 8
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
3.4.4.Biologi
Flora dan fauna yang diamati di lokasi kegiatan dan sekitar lokasi
kegiatan meliputi flora, fauna dan biota air.
a. Flora
Hasil pengamatan jenis – jenis flora darat yang terdat di
lokasu pekerjaan berupa jenis tanaman dan tanaman keras.
Dilokasi dan sekitarnya tidak terdapat jenis tanaman yang
dilindungi. Hasil pengamatan jenis – jenis flora darat yang
terdapat di wilayah lokasi pekerjaan adalah sebagai berikut :
Tabel 3-4 Jenis – Jenis Flora
No.
Jenis Nama Latin
1. Kelapa Cocos nucifera
2. Pinang Areca catecbu
3. Ilalang Lansonia inermis
4. Sagu Letocylon sago rott
5. Pisang Musa paradisiaca
6. Nangka Artocarpus heterophyllus
7. Ketela pohon Manihot glaziovii
8. Coklat Tfteodroma cacao
9. Albasia Albizia falcataria
10. Rambutan Neplucium appaceum
11. Tebu Tangtetiagfauca
12. Durian Duriosyidetiinus
Sumber: Data primer, pengamatan langsung dilokasi/sekitar lokasi kegiatan, 2011
b. Fauna
Fauna yang hidup bebas disekitar lokasi kegiatan berupa jenis
burung dan serangga. Hasil pengamatan jenis – jenis fauna
darat yang terdapat diwilayah lokasi pekerjaan terdapat pada
Tabel 3-5.
Tabel 3-5 Jenis – jenis Fauna
No.
Jenis Nama Latin
1. Burung Elang Mafayensis
3 - 9
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
2. Belalang Ischnomantis gigas
3. Burung Kakatua Cacautusidae
4. Sapi Taurus
5. Anjing Canis fupusfamilaris
6. Ular Natrix chrysarga
7. Ayam Hutan Caffusgaffus
8. Rusa ceroulae
9. Kasuari Casuanu
Sumber: Data primer, pengamatan langsung dilokasi/sekitar lokasi kegiatan, 2011
c. Biota Air
Jenis biota air yang ditemukan di wilayah studi meliputi ikan
mas, ikan nila, ikan mujair dan lainnya. Jenis – jenis biota
yang terdapat di lokasi pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 3-
6.
Tabel 3-6 Jenis – jenis Biota Air
No.
Jenis Nama Latin
1. Ikan Sembilan Cipinpous carpio
2. Ikan nila Tylapia nidoticus
3. Ikan mujair Tylapia mosambicus
4. Ikan lele Clarias sp
5. kodok Spilormus cheela
6. Ikan sidat Angulia marmorata
Sumber: Data primer, pengamatan langsung dilokasi/sekitar lokasi kegiatan, 2011
3.5. Identifikasi Dampak
3.5.1.Tahap Pra konstruksi
Sumber dampak
Pembebasan lahan
Jenis dampak
Keresahan masyarakat
Besaran dampak
3 - 10
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
Pemilik lahan yang terkena pembebasan lahan resah akibat
perbedaan nilai ganti rugi dimana antara Harapan dan
kenyataan di lapangan.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan walaupun bersifat sementara,
namun dampak yang mungkin ditimbulkan dapat
dikategorikan perlu dikelola.
3.5.2.Tahap Konstruksi
A Mobilisasi Alat dan Material
a. Kesempatan kerja
Sumber dampak
Penerimaan tenaga kerja saat kegiatan mobilisasi alat
dan material tahap konstruksi.
Jenis dampak
Terbukanya kesempatan kerja
Besar dampak
Jumlah tenaga kerja lokal yang direkrut kira – kira diatas
50 %.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan pada tahap operasi in bersifat
sementara, sehingga dampaknya bisa dikategorikan perlu
dikelola.
b. Debu
Sumber dampak
Kegiatan Mobilisasi alat dan material tahap Konstruksi.
Jenis dampak
Peningkatan kadar debu akibat keluar masuknya
kendaraan pengangkut alat dan material.
Besaran dampak
Peningkatan kadar debu akibat keluar masuknya
kendaraan pengangkut alat dan material dengan baku
mutu kira – kira bisa diatas normal.
3 - 11
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi bersifat
sementara, dengan jumlah kendaraan 4 – 8 truk yang
mengangkut alat dan material menuju lokasi pekerjaan
melalui jalan desa, sehingga diperkirakan dapat
menggangu kenyamanan dan dampaknya bisa
dikategorikan perlu dikelola.
c. Intensitas kebisingan
Sumber dampak
Kegiatan Mobilisasi alat dan material tahap Konstruksi.
Jenis dampak.
Peningkatan Intensitas kebisingan yang ditimbulkan
oleh keluar masuknya kendaraan pengangkut alat dan
material.
Besaran dampak
Peningkatan intensitas kebisingan pada saat mobilisasi
kendaraan pengangkut alat dan material dengan baku
mutu kira – kira bisa diatas normal.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan bersifat sementara pada tahap
konstruksi PLTA Orya Unit 3 & 4, namun dikhawatirkan
dapat meningkatkan intensitas kebisingan sehingga bisa
dikategorikan perlu dikelola.
B. Pembangunan PLTA dan Jalan Akses
a. Kesempatan kerja
Sumber dampak
Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.
Jenis dampak.
Terbukanya kesempatan kerja.
Besaran dampak
Jumlah tenaga kerja lokal yang direkrut kira – kira diatas
50 %.
3 - 12
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan pada tahap operasional ini
bersifat sementara, sehingga dampaknya bisa
dikategorikan negatif dan perlu dikelola.
b. Debu
Sumber dampak
Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.
Jenis dampak.
Peningkatan kadar debu Kegiatan pembangunan PLTA
dan Jalan Akses.
Besaran dampak
Peningkatan kadar debu akibat kegiatan Pembangunan
PLTA dan Jalan Akses dengan baku mutu kira – kira
diatas normal.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi ini
bersifat sementara, dengan jumlah kendaraan 4 – 8 truk
yang mengangkut alat dan material menuju lokasi proyek
melalui jalan desa, sehingga diperkirakan dapat
mengganggu kenyamanan dan dampakya bisa
dikategorikan untuk perlu dikelola.
c. Intensitas kebisingan
Sumber dampak
Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.
Jenis dampak.
Peningkatan Intensitas kebisingan dari kegiatan
pembangunan PLTA dan jalan akses.
Besaran dampak
Peningkatan intensitas kebisingan pada saat mobilisasi
kendaraan pengangkut alat dan material dengan baku
mutu kira – kira diatas normal.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
3 - 13
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
Dampak yang ditimbulkan bersifat sementara pada tahap
konstruksi PLTA Orya Unit 3 & 4, namun dikhawatirkan
dapat meningkatkan intensitas kebisingan sehingga bisa
dikategorikan perlu dikelola.
d. Erosi dan sedimentasi
Sumber dampak
Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.
Jenis dampak.
Terjadinya erosi dan sedimentasi.
Besaran dampak
Pada saat konstruksi rawan longsor apa lagi dengan
topografi lokasi yang terjal dan dengan struktur tanha
yang lunak, sehingga tingkat erosi menjadi
perhitungan.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi ini
bersifat sementara tetapi dikhawatirkan dapat
menyebabkan terjadinya erosi dan sedimentasi
sehingga dampak yang terjadi bisa dikategorikan untuk
perlu dikelola.
e. Kualitas air permukaan
Sumber dampak
Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.
Jenis dampak.
Penurunan kualitas air permukaan.
Besaran dampak
Penurunan kualitas air permukaan melebihi rona awal.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi ini
bersifat sementara, dan diperkirakan dapat
menurunkan kualitas air permukaan, sehingga
dampaknya bisa dikategorikan untuk perlu dikelola.
3 - 14
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
f. Sampah spesifik
Sumber dampak
Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.
Jenis dampak.
Penumpukan dan tercecernya sisa/Kemasan material
yang berserakan dilokasi kegiatan.
Besaran dampak
Terjadi penumpukan dan ceceran material berupa sisa
kemasan, plastik, sak semen, potongan kayu,
bongkahan bangunan (berangkal) dll yang berserakan
yang dapat menurunkan estetika lingkungan disekitar
lokasi kegiatan.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi ini
bersifat sementara, dan lokasi bangunan PLTA relatif
jauh dengan permukiman penduduk, sehingga bisa
dikategorikan untuk tidak perlu dikelola.
g. Biota perairan
Sumber dampak
Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.
Jenis dampak.
Tingkat kekeruhan mengakibatkan biota perairan
terganggu dari kegiatan pengupasan, penggalian serta
penimbunan tanah pembangunan PLTA dan Jalan
Akses, yang akan menimbulkan perubahan pada
ekosistem disekitarnya.
Besaran dampak
Hilang/Migrasinya biota perairan akibat kegiatan
pengupasan, penggalian serta penimbunan tanah
pembangunan PLTA dan Jalan Akses.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi ini
bersifat sementara, namun dikhawatirkan dapat
menimbulkan perubahan pada biota perairan
3 - 15
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
disekitarnya sehingga dampaknya dikategorikan perlu
dikelola.
h. Kesehatan masyarakat
Sumber dampak
Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.
Jenis dampak.
Penurunan kesehatan masyarakat yang ditimbulkan
dari debu, kebisingan material, serta bongkahan dari
kegiatan pembangunan PLTA dan Jalan Akses.
Besaran dampak
Terjadinya penurunan kesehatan masyrakat terutama
ISPA dan batuk akibat dari debu, kebisingan material,
serta bongkahan dari kegiatan pembangunan PLTA dan
jalan akses.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi ini
bersifat sementara, dan diperkirakan dapat menyebabkan
terjadinya penurunan kesehatan masyarakat sehingga
dampak dikategorikan perlu dikelola.
3.5.3.Tahap Operasi
a. Kesempatan kerja
Sumber dampak
Kegiatan operasi PLTA Orya Unit 3 & 4.
Jenis dampak.
Terbukanya kesempatan kerja terutama bagi tenaga kerja
lokal.
Besaran dampak
Jumlah tenaga kerja lokal yang direkrut pada kegiatan operasi
PLTA Orya Unit 3 & 4 kira – kira sekitar 40 – 60 %.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
3 - 16
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
Dampak yang ditimbulkan pada tahap operasi ini bersifat
terus menerus selama beroperasi PLTA, dan dampaknya
dikategorikan positif sehingga perlu dikelola.
b. Kualitas air permukaan
Sumber dampak
Kegiatan operasi PLTA Orya Unit 3 & 4.
Jenis dampak.
Penurunan kualitas air permukaan.
Besaran dampak
Kemungkinan meningkat dari kondisi awal untuk beberapa
parameter.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan pada tahap operasi ini bersifat
terus menerus selama operasi PLTA, sehingga dampaknya
bisa dikategorikan untuk perlu dikelola.
c. Biota air
Sumber dampak
Pengalihan aliran air dari kegiatan operasi PLTA Orya Unit 3 &
4.
Jenis dampak.
Terganggunya ekosistem sungai (Biota air) akibat
berkurangnya debit air sungai Sermo.
Besaran dampak
Populasi biota air (nekton) yang terganggu akibat dari
terhambatnya saluran air sungai Sermo.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan pada tahap operasi ini bersifat
terus menerus selama operasi PLTA, sdan dikhawatirkan
dapat mengganggu ekosistem sungai sehingga dampaknya
bisa dikategorikan untuk perlu dikelola.
d. Sampah sejenis sampah rumah tangga
Sumber dampak
3 - 17
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
Kegiatan operasi PLTA Orya Unit 3 & 4, domestik (karyawan)
dan sapuan halaman.
Jenis dampak.
Penurunan estetika lingkungan.
Besaran dampak
Munculnya timbunan sampah pada tahap opersi yang
berlangsung tiap hari.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan pada tahap operasi ini bisa
dikategorikan untuk perlu dikelola.
e. Persepsi masyarakat
Sumber dampak
Kegiatan operasi PLTA Orya Unit 3 & 4.
Jenis dampak.
Keresahan masyarakat.
Besaran dampak
Keresahan masyarakat akibat pasokan listrik yag
kemungkinan tidak merata.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan pada tahap operasi ini bisa
dikategorikan untuk perlu dikelola.
3.5.4.Tahap Pasca Operasi
Sumber dampak
Pemutusan hubungan kerja pada tahap pasca operasi.
Jenis dampak.
Berkurangnya mata pencaharian penduduk setempat.
Besaran dampak
Penurunan pendapatan penduduk setempat.
Dampak lingkungan yang akan terjadi
Dampak yang ditimbulkan bersifat terus menerus, sehingga
dampaknya dikategorikan negatif dan perlu di kelola.
3 - 18
Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE
dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION
3.6. Data Lapangan
Data lapangan yang diperoleh berupa :
- Data BPS Kabupaten Jayapura tahun 2010
- Pengamatan langsung di lapangan terhadap jenis Flora, Fauna, Biota
Air, dll
- Dll
3 - 19