24
Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Studi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION Bab III. ASPEK LINGKUNGAN Lokasi rencana kegiatan termasuk kedalam Dusun Terowongan, Desa Terowongan, Distrik Unurum Guay, Kabupaten Jayapura. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Distirk Unurum Guay adalah 1,893 jiwa, yang terdiri dari 1,021 jiwa laki-laki dan 872 jiwa perempuan, dengan laju pertumbuhan penduduk pertahun sebesar 2.45 %. Dengan luas wilayah sebesar 3,131.30 km 2 yang didiami oleh 1,893 jiwa maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk di Distrik Unurum Guay adalah sebesar 0.60 jiwa per kilometer persegi. Temperatur udara di wilayah Jayapura berkisar antara 21.51 O C – 34.6 O C. Sebagai daerah tropis, Kabupaten Jayapura memiliki kelembaban udara yang relatif sama dengan rata – rata kelembaban Papua pada umumnya yaitu berkisar antara 77% – 90%. Sedangkan curah hujan rata –rata bulanan sekitar 240 mm. Rata – rata kecepatan angin di daerah Kabupaten Jayapura berkisar 0.5 – 0.8 knot. 3.1. Sosial Ekonomi Mayoritas penduduk Kabupaten Jayapura bermatapencaharian sebagai petani, sekitar 60 – 70 % penduduknya sebagai petani. Kemudian sekitar 10 – 15 % bermata pencaharian yang bergerak di bidang jasa kemasyarakatan. Sekitar 5 – 10 % penduduk Kabupaten Jayapura bermata pencaharian yanng bergerak di bidang industri pengolahan. Menurut informasi 3 - 1

008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

  • Upload
    fajar

  • View
    14

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

Bab III.

ASPEK LINGKUNGAN

Lokasi rencana kegiatan termasuk kedalam Dusun Terowongan, Desa

Terowongan, Distrik Unurum Guay, Kabupaten Jayapura. Berdasarkan hasil

sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Distirk Unurum Guay adalah

1,893 jiwa, yang terdiri dari 1,021 jiwa laki-laki dan 872 jiwa perempuan,

dengan laju pertumbuhan penduduk pertahun sebesar 2.45 %.

Dengan luas wilayah sebesar 3,131.30 km2 yang didiami oleh 1,893 jiwa maka

rata-rata tingkat kepadatan penduduk di Distrik Unurum Guay adalah sebesar

0.60 jiwa per kilometer persegi.

Temperatur udara di wilayah Jayapura berkisar antara 21.51OC – 34.6OC.

Sebagai daerah tropis, Kabupaten Jayapura memiliki kelembaban udara yang

relatif sama dengan rata – rata kelembaban Papua pada umumnya yaitu

berkisar antara 77% – 90%. Sedangkan curah hujan rata –rata bulanan sekitar

240 mm. Rata – rata kecepatan angin di daerah Kabupaten Jayapura berkisar

0.5 – 0.8 knot.

3.1. Sosial Ekonomi

Mayoritas penduduk Kabupaten Jayapura bermatapencaharian sebagai

petani, sekitar 60 – 70 % penduduknya sebagai petani. Kemudian

sekitar 10 – 15 % bermata pencaharian yang bergerak di bidang jasa

kemasyarakatan. Sekitar 5 – 10 % penduduk Kabupaten Jayapura

bermata pencaharian yanng bergerak di bidang industri pengolahan.

Menurut informasi penduduk pendapatan yang mereka peroleh setiap

bulan berkisar antara Rp. 500,000.00 - Rp. 1,500,000.00. Pendapatan

warga selain dari hasil kegiatan pertanian adalah dengan menjadi

buruh tani, bangunan dan pedagang.

Komoditi ekspor dari Kabupaten Jayapura yang bernilai tinggi adalah

ekspor hasil laut terutama untuk udang beku senilai US$ 592,367.09,

lebih banyak bila dibandingkan nilai ekspor CPO (sawit) yang senilai

3 - 1

Page 2: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

US$ 191,066.67. Negara-negara tujuan ekspor adalah Jepang dan

Hongkong untuk hasil laut. Papua Nugini untuk hasil industri/barang

campuran, serta Malaysia untuk hasil CPO (sawit). Selain hasil laut

masih ada produk – produk lain  yang di eksport namun nilainya masih

di bawah hasil laut.

Berdasarkan data Dinas TPH Kabupaten Jayapura, untuk komoditi hasil

pertanian di dominasi oleh hasi tanam untuk komoditi buah - buahan

dengan luas lahan tanam sebesar 2,436 hektare dan hasil produksi

sebanyak 14,940 ton. Kemudian komoditi di urutan berikutnya adalah

komoditi padi palawija dengan luas lahan tanam sebesar 3,762 hektare

dan hasil produksi tanam 13,060 ton. Komoditi berikutnya adalah

komoditi spesifik lokal (sagu, keladi, syafu, kiha, sayur lili, buah merah,

buah nati, mahkota dewa) dengan luas lahan tanam 10,102 dan hasil

produksi tanam sebanyak 7,759 ton. Dan komoditi terakhir adalah

komoditi sayur – sayuran dengan luas lahan tanam sebanyak 235

hektare dengan produksi tanam 802 ton.

3.2. Sosial Budaya

Mengetahui kondisi masyarakat sekitar lokasi pekerjaan pembangunan

PLTA, mempunyai posisi yang penting karena melalui kajian ini dapat

diketahui berbagai hal menyangkut sosial budaya masyarakat

setempat, untuk menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat

setempat dan mengetahui secara garis besar mengenai kehidupan

sosial budaya masyarakat disekitar lokasi pembangunan PLTA Orya

Unit 3 & 4.

a. Pendidikan dan Agama

Berikut merupakan tabel jumlah prasarana pendidikan yang

terdapat di daeraha Kabupaten Jayapura.

Tabel 3-1 Jumlah Prasarana Pendidikan

Jenis Sekolah

Negeri Swasta

SD 63 52

SLTP 20 12

SMA 3 15

3 - 2

Page 3: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

SMK 4 1

Jumlah 90 80

Total 170

Sumber : Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayapura

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa total  170 sarana

pendidikan  di Kabupaten Jayapura  sebanyak 80 unit di bangun oleh

swasta sedangkan 90 unit di bangun oleh Pemerintah. Dengan

demikian secara umum di Kabupaten Jayapura khususnya di bidang

pendidikan pihak swasta cukup berperan membantu pemerintah

dalam meningkatkan kualitas SDM manusia.

Pemeluk agama Kristen Protestan merupakan yang terbesar

mencapai 56.83% dari total penduduk Kabupaten Jayapura.

Selanjutnya pemeluk agama Islam sebesar 29.64%, pemeluk agama

Khatolik sebesar 13.14% dan pemeluk agama lainnya sebesar 0.3%.

b. Kesejahtraan Sosial

Potensi sumber kesejahteraan sosial masyrakat Kabupaten Jayapura

mayoritas pada pekerja sosial masyarakat sebanyak + 367 orang.

Kemudian di ikuti oleh wanita pemimpin kesejahteraan sosial

sebanyak + 75 orang. Karang taruna sebanyak + 95 buah, yayasan

sebanyak + 40 yayasan dan taruna siaga bencana sebanyak + 117

orang.

Berdasarkan dara dari Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten

Jayapura Tahun 2007. Jumlah penyandang masalah kesejahteraan

sosial di Kabupaten Jayapura relatif sangat tinggi. Mulai dari anak

balita terlantar, anak terlantar, korban tindak kekerasan, anak

jalanan, sampai dengan penyandang penyakit HIV/Aids mencapai

rata – rata 366 orang pada tahun 2007. Dengan jumlah tingkat

kesejahteraan masyarakat yang sangat rendah, menunjukkan

tingkat taraf hidup masyarakat di wilayah Kabupaten Jayapura bisa

dibilang sangat rendah.

Berikut merupakan data sarana pelayanan kesehatan dasar

pemerintah di Kabupaten Jayapura pada tahun 2009.

3 - 3

Page 4: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

Tabel 3-2 Data Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Pemerintah di Kabupaten Jayapura Tahun 2009

Diatrik Kampung Puskesmas Pustu Polindes

Sentani Timur 7 1 2 1

Sentani 10 1 3 1

Ebungfauw 5 - 1 -

Sentani Barat 5 1 1 2

Waibu 7 1 1 1

Depapre 8 1 1 51

Ravenirara 4 - 3 2

Kemtuk 12 1 4 2

Kemtuk Gresi 12 1 4 2

Namblong 9 1 1 2

Nimboran 14 1 1 2

Nimbokrang 9 1 3 3

Demta 8 1 1 2

Unurum Guay 6 1 2 1

Lereh 5 1 1 1

Yapsi 8 1 5 2

Gresi Selatan 4 1 2 -

Yokari 5 1 3 -

Airu 4 1 1 -

Jumlah 142 17 40 28

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura

c. Keamanan dan Ketertiban

Jumlah kejahatan di wilayah Polres Kabupaten Jayapura pada tahun

2007 cukup dibilang tinggi. Rata – rata kasus kejahatan yang terjadi

sebanyak 46 kasus. Berdasarkan pengelompokan kasus ke dalam 20

jenis kasus yang terjadi di Kabupaten Jayapura. Jumlah kasus yang

paling banyak/sering terjadi adalah kasus aniaya berat, dengan

jumlah kasus sebanyak 57 kasus, kemudian diiukuti oelh kasus

perbuatan tidak menyenangkan sebanyak 46 kasus, dan

pemerkosaan sebanyak 39 kasus.

d. Perhubungan dan Komunikasi

Sarana perhubungan di Kabupaten Jayapura didukung adanya

armada angkutan trayek dari Kota Sentani menuju wilayah-wilayah

yang padat penduduk seperti Sentani - Genyem, Sentani – Demta,

Sentani - Depapre. Untuk sarana komunikasi, beberapa jaringan

untuk beberapa jenis operator komunikasi sudah memasuki wilayah

Kabupaten Jayapura, meskipun terkadang dengan kemampuan dan

kekuatan sniyal komunikasi yang terkadang masih kurang. Panjang

3 - 4

Page 5: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

jalan di wilayah Kabupaten Jayapura sekitar 60 – 70 % masih dalm

kondisi permukaan jalan yang kerikil. Dengan unit kendaraan yang

terus mengalami peningkatan tiap tahun sekitar 5 – 10 %.

Untuk transportasi yang melalui udara, terjadi peningkatan jumlah

penumpang rata – rata tiap tahun sekitar 40 – 70 %.

3.3. Kualitas Air & Udara, dan Lingkungan

Suhu udara, kelembaban udara, dan intensitas penyinaran matahari di

lokasi kegiatan menurut Balai Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

Stasiun Genyem, Propinsi Papua tahun 2010 berkisar antara :

Suhu udara : 26.1OC – 28.3O C.

Kelembaban udara : 82.0% - 91.0 %

Penyinaran matahari : 33.0% - 70.0%

Pengukuran intensitas kebisingan dilakukan pada 2 lokasi, yaitu :

ditengah lokasi kegiatan dan sesuai arah angin dengan hasil sebagai

berikut :

Tengah lokasi kegiatan : 57.50 – 64.70 dBA

Sesuai arah angin : 48.80 – 63.50 dBA

Dari kedua hasil pengukuran tersebut didapat bahwa pada lokasi

pekerjaan tidak ada intensitas kebisingan yang melebihi baku mutu

yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70 dBA.

3.4. Rona Awal Lingkungan

Komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak dari

rencana kegiatan PLTA Orya Unit 3 & 4 adalah sebagai berikut :

3.4.1.Fisiografi dan Geologi

a. Topografi

Secara umum kondisi lahan Distrik Unurum Guay berada pada

daerah yang curam dengan kemiringan antar 26% sampai >

65%. Sedangkan kondisi lahan di sekitar lokasi pekerjaan

yaitu dari bendung sampai talang berada pada kemiringan

3 - 5

Page 6: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

yang curam, sedangkan dari talang sampai power house

berada pada kemiringan landai.

b. Geologi

Batuan penyusun di daerah sekitar bendung adalah endapan

aluvial sungai terdiri dari sedikit pasir dan bongkahan batuan

pasir. Pada kiri dan kanan sungai dijumpai bongkahan batuan

pasir sisipan batuan gamping. Pada daerah badan sungai

dijumpai material aluvial endapan sungai, di bagian

permukaan berupa pasir dan bongkahan batuan pasir lepas.

Konsisi geologi di daerah rencana bak penenang ini pada bagian

permukaan terdiri dari material tanah lempung. Pada lapisan di

bawahnya dijumpai material batuan pasir sisipan batuan

gamping, batuan lanau.

Sedangkan kondisi geologi di daerah rencana bangunan power

house ini masih merupakan daerah hamparan geologi yang

sejenis. Pada bagian permukaan terdiri dari material tanah

lempung batu pasiran sisipan batuan gamping, batuan lanau.

c. Tataguna Lahan

Penggunaan lahan eksisting di lokasi rencana berupa sungai,

tegalan, dan kebun campuran.

3.4.2.Hidrologi dan Kualitas Air

A. Karkateristik Fisik Sungai

PLTA Orya Unit 3 & 4 memanfaatkan aliran sungai Sermo. Mata

air Sungai Sermo berasal dari dataran tinggi Pegunungan Tos

Atas yang berada di bagian tenggara pada ketinggian 623 m

diatas permukaan laut, mengalir kearah barat dan bermuara di

Samudera Pasifik di sebelah utara.

Sungai Sermo / Nano memiliki beberapa anak sungai, yaitu :

sungai Rewo, sungai Samir, sungai Sokoata, dll. Mendekati

muara , sungai Sermo ini terbagi dua buah sungai yaitu : sungai

3 - 6

Page 7: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

Sermo dan Sungai Makafo.

Bagian hulu, sungai ini melewati daerah perbukitan yang relatif

datar dengan ketinggian ± 500 m diatas permukaan laut. Pada

bagian tengah, sungai ini melewati daerah yang cukup terjal dan

pada bagain hilir sampai dengan muara sungai terdapat daerah

rawa.

B. Kuantitas dan Kualitas Air

Karena di lokasi pekerjaan, data debit sepanjang tahun dalam

rentang tahun yang dibutuhkan tidak tersedia, maka untuk

memperkirakan besarnya debit sungai dengan rentang waktu

yang dibutuhkan dapat digunakan metoda empiris dengan

input data berupa data curah hujan.

Metoda empiris yang digunakan untuk mengetahui debit

andalan dengan menggunakan input data berupa data curah

hujan dan data iklim adalah Metoda FJ Mock. Metode ini adalah

metode untuk memperkirakan keberadaan air berdasarkan

konsep water balance. Keberadaan air yang dimaksud di sini

adalah besarnya debit suatu Daerah Aliran Sungai (DAS).

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan

menggunakan Metoda FJ Mock pada lokasi bendung Oria 3 &

4, didapat

- Debit maksimum = 81.89 m3/detik

- Debit minimum = 0.93 m3/detik

- Debit rata-rata = 28.77 m3/detik

Berdasarkan hasil pengukuran debit sesaat pada Sungai

Sermo yang dilakukan konsultan pada tanggal 4 Oktober

2011, didapat bahwa :

- Lokasi bendung = 25.180 m3/detik

- Lokasi Power House = 31.887 m3/detik

Sungai Sermo adalah badan air yang digunakan untuk lokasi

kegiatan studi PLTA Orya Unit 3 & 4. Untuk hasil uji kualitas

air sungai di PLTA Orya Unit 3 & 4 telah dilakukan

pengambilan contoh air pada 2 lokasi yaitu : pada lokasi

3 - 7

Page 8: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

rencana bendung dan pada lokasi rencana power house.

Contoh air tersebut kemudian dilakukan uji kualitas air di

Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Jayapura. Hasil uji

kualitas air pada 2 lokasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 3-

3.

Tabel 3-3 Hasil Uji Kualitas Air Permukaan

No. Parameter SatBaku Mutu

Hasil Uji

Upstream Kiri

Upstream Tengah

Upstream Kanan

Downstream Kiri

Downstream Tengah

Downstream Kanan

A. Pemeriksaan Fisika / Lapangan

1. Temperatur ° C Deviasi 3 27.1 25.9 26.4 27.5 26.6 26.6

2. Zat padat terlarut (TDS)

mg/l 1000 156 174 171 153 177 175

3. Zat padat tersuspensi (TSS)

mg/l 50 88 49 112 90 85 105

B.a Pemeriksaan Kimia Anorganik Bukan Logam8.34

1. pH - 6.0 – 9.0 7.33 7.33 7.46 7.90 8.34 8.53

2. Biological oxygen demand (BOD)

mg/l 2 8.66 8.60 8.96 7.74 10.13 9.73

3. Chemical oxygen deman (COD)

mg/l 10 18 9 10 26 20 61

4. Dissolved oxygen (DO)

mg/l > 6 6.45 6.71 6.11 5.45 5.51 5.37

5. Chlorida (Cl) mg/l 600 18.48 7.81 40.9 14.14 6.70 16.12

6. Phosphat sebagai (Po – P)

mg/l 0.2 0.31 0.85 0.54 0.67 0.36 0.49

7. Sulfat (SO4) mg/l 400 57 61 62 54 60 62

B.b Pemeriksaan Kimia Anorganik Logam Terlarut

1. Besi (Fe) mg/l 0.3 0.1362 0.975 0.966 0.260 0.179 0.228

2. Timbal (Pb) mg/l 0.03 0.051 0.047 0.056 0.031 0.043 0.041

C. Pemeriksaan Kimia Organik

1. Minyak / lemak mg/l 1000 1400 1000 1200 8000 6500 7100

3.4.3.Ruang Lahan dan Tanah

Berdasarkan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Jayapura

lokasi rencana dan/atau kegiatan telah sesuai peruntukannya.

3 - 8

Page 9: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

3.4.4.Biologi

Flora dan fauna yang diamati di lokasi kegiatan dan sekitar lokasi

kegiatan meliputi flora, fauna dan biota air.

a. Flora

Hasil pengamatan jenis – jenis flora darat yang terdat di

lokasu pekerjaan berupa jenis tanaman dan tanaman keras.

Dilokasi dan sekitarnya tidak terdapat jenis tanaman yang

dilindungi. Hasil pengamatan jenis – jenis flora darat yang

terdapat di wilayah lokasi pekerjaan adalah sebagai berikut :

Tabel 3-4 Jenis – Jenis Flora

No.

Jenis Nama Latin

1. Kelapa Cocos nucifera

2. Pinang Areca catecbu

3. Ilalang Lansonia inermis

4. Sagu Letocylon sago rott

5. Pisang Musa paradisiaca

6. Nangka Artocarpus heterophyllus

7. Ketela pohon Manihot glaziovii

8. Coklat Tfteodroma cacao

9. Albasia Albizia falcataria

10. Rambutan Neplucium appaceum

11. Tebu Tangtetiagfauca

12. Durian Duriosyidetiinus

Sumber: Data primer, pengamatan langsung dilokasi/sekitar lokasi kegiatan, 2011

b. Fauna

Fauna yang hidup bebas disekitar lokasi kegiatan berupa jenis

burung dan serangga. Hasil pengamatan jenis – jenis fauna

darat yang terdapat diwilayah lokasi pekerjaan terdapat pada

Tabel 3-5.

Tabel 3-5 Jenis – jenis Fauna

No.

Jenis Nama Latin

1. Burung Elang Mafayensis

3 - 9

Page 10: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

2. Belalang Ischnomantis gigas

3. Burung Kakatua Cacautusidae

4. Sapi Taurus

5. Anjing Canis fupusfamilaris

6. Ular Natrix chrysarga

7. Ayam Hutan Caffusgaffus

8. Rusa ceroulae

9. Kasuari Casuanu

Sumber: Data primer, pengamatan langsung dilokasi/sekitar lokasi kegiatan, 2011

c. Biota Air

Jenis biota air yang ditemukan di wilayah studi meliputi ikan

mas, ikan nila, ikan mujair dan lainnya. Jenis – jenis biota

yang terdapat di lokasi pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 3-

6.

Tabel 3-6 Jenis – jenis Biota Air

No.

Jenis Nama Latin

1. Ikan Sembilan Cipinpous carpio

2. Ikan nila Tylapia nidoticus

3. Ikan mujair Tylapia mosambicus

4. Ikan lele Clarias sp

5. kodok Spilormus cheela

6. Ikan sidat Angulia marmorata

Sumber: Data primer, pengamatan langsung dilokasi/sekitar lokasi kegiatan, 2011

3.5. Identifikasi Dampak

3.5.1.Tahap Pra konstruksi

Sumber dampak

Pembebasan lahan

Jenis dampak

Keresahan masyarakat

Besaran dampak

3 - 10

Page 11: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

Pemilik lahan yang terkena pembebasan lahan resah akibat

perbedaan nilai ganti rugi dimana antara Harapan dan

kenyataan di lapangan.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan walaupun bersifat sementara,

namun dampak yang mungkin ditimbulkan dapat

dikategorikan perlu dikelola.

3.5.2.Tahap Konstruksi

A Mobilisasi Alat dan Material

a. Kesempatan kerja

Sumber dampak

Penerimaan tenaga kerja saat kegiatan mobilisasi alat

dan material tahap konstruksi.

Jenis dampak

Terbukanya kesempatan kerja

Besar dampak

Jumlah tenaga kerja lokal yang direkrut kira – kira diatas

50 %.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan pada tahap operasi in bersifat

sementara, sehingga dampaknya bisa dikategorikan perlu

dikelola.

b. Debu

Sumber dampak

Kegiatan Mobilisasi alat dan material tahap Konstruksi.

Jenis dampak

Peningkatan kadar debu akibat keluar masuknya

kendaraan pengangkut alat dan material.

Besaran dampak

Peningkatan kadar debu akibat keluar masuknya

kendaraan pengangkut alat dan material dengan baku

mutu kira – kira bisa diatas normal.

3 - 11

Page 12: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi bersifat

sementara, dengan jumlah kendaraan 4 – 8 truk yang

mengangkut alat dan material menuju lokasi pekerjaan

melalui jalan desa, sehingga diperkirakan dapat

menggangu kenyamanan dan dampaknya bisa

dikategorikan perlu dikelola.

c. Intensitas kebisingan

Sumber dampak

Kegiatan Mobilisasi alat dan material tahap Konstruksi.

Jenis dampak.

Peningkatan Intensitas kebisingan yang ditimbulkan

oleh keluar masuknya kendaraan pengangkut alat dan

material.

Besaran dampak

Peningkatan intensitas kebisingan pada saat mobilisasi

kendaraan pengangkut alat dan material dengan baku

mutu kira – kira bisa diatas normal.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan bersifat sementara pada tahap

konstruksi PLTA Orya Unit 3 & 4, namun dikhawatirkan

dapat meningkatkan intensitas kebisingan sehingga bisa

dikategorikan perlu dikelola.

B. Pembangunan PLTA dan Jalan Akses

a. Kesempatan kerja

Sumber dampak

Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.

Jenis dampak.

Terbukanya kesempatan kerja.

Besaran dampak

Jumlah tenaga kerja lokal yang direkrut kira – kira diatas

50 %.

3 - 12

Page 13: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan pada tahap operasional ini

bersifat sementara, sehingga dampaknya bisa

dikategorikan negatif dan perlu dikelola.

b. Debu

Sumber dampak

Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.

Jenis dampak.

Peningkatan kadar debu Kegiatan pembangunan PLTA

dan Jalan Akses.

Besaran dampak

Peningkatan kadar debu akibat kegiatan Pembangunan

PLTA dan Jalan Akses dengan baku mutu kira – kira

diatas normal.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi ini

bersifat sementara, dengan jumlah kendaraan 4 – 8 truk

yang mengangkut alat dan material menuju lokasi proyek

melalui jalan desa, sehingga diperkirakan dapat

mengganggu kenyamanan dan dampakya bisa

dikategorikan untuk perlu dikelola.

c. Intensitas kebisingan

Sumber dampak

Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.

Jenis dampak.

Peningkatan Intensitas kebisingan dari kegiatan

pembangunan PLTA dan jalan akses.

Besaran dampak

Peningkatan intensitas kebisingan pada saat mobilisasi

kendaraan pengangkut alat dan material dengan baku

mutu kira – kira diatas normal.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

3 - 13

Page 14: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

Dampak yang ditimbulkan bersifat sementara pada tahap

konstruksi PLTA Orya Unit 3 & 4, namun dikhawatirkan

dapat meningkatkan intensitas kebisingan sehingga bisa

dikategorikan perlu dikelola.

d. Erosi dan sedimentasi

Sumber dampak

Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.

Jenis dampak.

Terjadinya erosi dan sedimentasi.

Besaran dampak

Pada saat konstruksi rawan longsor apa lagi dengan

topografi lokasi yang terjal dan dengan struktur tanha

yang lunak, sehingga tingkat erosi menjadi

perhitungan.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi ini

bersifat sementara tetapi dikhawatirkan dapat

menyebabkan terjadinya erosi dan sedimentasi

sehingga dampak yang terjadi bisa dikategorikan untuk

perlu dikelola.

e. Kualitas air permukaan

Sumber dampak

Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.

Jenis dampak.

Penurunan kualitas air permukaan.

Besaran dampak

Penurunan kualitas air permukaan melebihi rona awal.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi ini

bersifat sementara, dan diperkirakan dapat

menurunkan kualitas air permukaan, sehingga

dampaknya bisa dikategorikan untuk perlu dikelola.

3 - 14

Page 15: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

f. Sampah spesifik

Sumber dampak

Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.

Jenis dampak.

Penumpukan dan tercecernya sisa/Kemasan material

yang berserakan dilokasi kegiatan.

Besaran dampak

Terjadi penumpukan dan ceceran material berupa sisa

kemasan, plastik, sak semen, potongan kayu,

bongkahan bangunan (berangkal) dll yang berserakan

yang dapat menurunkan estetika lingkungan disekitar

lokasi kegiatan.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi ini

bersifat sementara, dan lokasi bangunan PLTA relatif

jauh dengan permukiman penduduk, sehingga bisa

dikategorikan untuk tidak perlu dikelola.

g. Biota perairan

Sumber dampak

Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.

Jenis dampak.

Tingkat kekeruhan mengakibatkan biota perairan

terganggu dari kegiatan pengupasan, penggalian serta

penimbunan tanah pembangunan PLTA dan Jalan

Akses, yang akan menimbulkan perubahan pada

ekosistem disekitarnya.

Besaran dampak

Hilang/Migrasinya biota perairan akibat kegiatan

pengupasan, penggalian serta penimbunan tanah

pembangunan PLTA dan Jalan Akses.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi ini

bersifat sementara, namun dikhawatirkan dapat

menimbulkan perubahan pada biota perairan

3 - 15

Page 16: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

disekitarnya sehingga dampaknya dikategorikan perlu

dikelola.

h. Kesehatan masyarakat

Sumber dampak

Kegiatan pembangunan PLTA dan jalan akses.

Jenis dampak.

Penurunan kesehatan masyarakat yang ditimbulkan

dari debu, kebisingan material, serta bongkahan dari

kegiatan pembangunan PLTA dan Jalan Akses.

Besaran dampak

Terjadinya penurunan kesehatan masyrakat terutama

ISPA dan batuk akibat dari debu, kebisingan material,

serta bongkahan dari kegiatan pembangunan PLTA dan

jalan akses.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi ini

bersifat sementara, dan diperkirakan dapat menyebabkan

terjadinya penurunan kesehatan masyarakat sehingga

dampak dikategorikan perlu dikelola.

3.5.3.Tahap Operasi

a. Kesempatan kerja

Sumber dampak

Kegiatan operasi PLTA Orya Unit 3 & 4.

Jenis dampak.

Terbukanya kesempatan kerja terutama bagi tenaga kerja

lokal.

Besaran dampak

Jumlah tenaga kerja lokal yang direkrut pada kegiatan operasi

PLTA Orya Unit 3 & 4 kira – kira sekitar 40 – 60 %.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

3 - 16

Page 17: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

Dampak yang ditimbulkan pada tahap operasi ini bersifat

terus menerus selama beroperasi PLTA, dan dampaknya

dikategorikan positif sehingga perlu dikelola.

b. Kualitas air permukaan

Sumber dampak

Kegiatan operasi PLTA Orya Unit 3 & 4.

Jenis dampak.

Penurunan kualitas air permukaan.

Besaran dampak

Kemungkinan meningkat dari kondisi awal untuk beberapa

parameter.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan pada tahap operasi ini bersifat

terus menerus selama operasi PLTA, sehingga dampaknya

bisa dikategorikan untuk perlu dikelola.

c. Biota air

Sumber dampak

Pengalihan aliran air dari kegiatan operasi PLTA Orya Unit 3 &

4.

Jenis dampak.

Terganggunya ekosistem sungai (Biota air) akibat

berkurangnya debit air sungai Sermo.

Besaran dampak

Populasi biota air (nekton) yang terganggu akibat dari

terhambatnya saluran air sungai Sermo.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan pada tahap operasi ini bersifat

terus menerus selama operasi PLTA, sdan dikhawatirkan

dapat mengganggu ekosistem sungai sehingga dampaknya

bisa dikategorikan untuk perlu dikelola.

d. Sampah sejenis sampah rumah tangga

Sumber dampak

3 - 17

Page 18: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

Kegiatan operasi PLTA Orya Unit 3 & 4, domestik (karyawan)

dan sapuan halaman.

Jenis dampak.

Penurunan estetika lingkungan.

Besaran dampak

Munculnya timbunan sampah pada tahap opersi yang

berlangsung tiap hari.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan pada tahap operasi ini bisa

dikategorikan untuk perlu dikelola.

e. Persepsi masyarakat

Sumber dampak

Kegiatan operasi PLTA Orya Unit 3 & 4.

Jenis dampak.

Keresahan masyarakat.

Besaran dampak

Keresahan masyarakat akibat pasokan listrik yag

kemungkinan tidak merata.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan pada tahap operasi ini bisa

dikategorikan untuk perlu dikelola.

3.5.4.Tahap Pasca Operasi

Sumber dampak

Pemutusan hubungan kerja pada tahap pasca operasi.

Jenis dampak.

Berkurangnya mata pencaharian penduduk setempat.

Besaran dampak

Penurunan pendapatan penduduk setempat.

Dampak lingkungan yang akan terjadi

Dampak yang ditimbulkan bersifat terus menerus, sehingga

dampaknya dikategorikan negatif dan perlu di kelola.

3 - 18

Page 19: 008_Bab 3 Aspek Lingkungan Laporan Site Investigation PLTA Orya 3&4.doc

Pengadaan Jasa Konsultansi PekerjaanStudi Kelayakan dan Basic Design, Penyiapan Dokumen Lelang, Pembuatan HPE

dan UKL-UPL PLTA ORYA Unit 3 & 4 LAPORAN SITE INVESTIGATION

3.6. Data Lapangan

Data lapangan yang diperoleh berupa :

- Data BPS Kabupaten Jayapura tahun 2010

- Pengamatan langsung di lapangan terhadap jenis Flora, Fauna, Biota

Air, dll

- Dll

3 - 19