43

00-a-Basic Drilling.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 00-a-Basic Drilling.pdf
Page 2: 00-a-Basic Drilling.pdf

Yudi Hartono, lahir di Madiun, 20 Juli 1967. Alumus Institut Technologi Sepuluh November (ITS), S1 jurusan Teknik Mesin, bidang Design.

Mengawali kareer di Jakarta sebagai engineer untuk design Vertical Pressure Vessel (1990), PT IKPT untuk projek Train F Bontang LNG dan Petrokimia Gresik.

Kareer didunia perminyakan: •1991 - 1996, Mobil Oil Indonesia, sebagai Drilling Engineer, sumur gas di Lhoksukon, Aceh.•1996 – 1998, PT Persada Madju, sebagai Sr. Drilling Engineer, sumur pengembangan Mogoi & Wasian, Irian Jaya.•1998 – 2003, Gulf Indonesia Resources, sebagai Sr. Drilling Engineer, sumur Offshore Kakap, sumur minyak & gas onshore.•2003 – 2005, Petronas Carigali, Kualu Lumpur, sebagai Sr. Drilling Engineer, Penara Lukut projek dan sumur WO di perairan Sabah.•2005 – 2006, BP Indonesia, Sr. Drilling Engineer, Babo exploration project dan Tangguh Phase 2 project.•2006 – 2010, Pearl Oil, Drilling Superintendent, 5 sumur offshore, drilling dan WO sumur MGH (Jambi).•2010 – Sekarang, Star Energy, Drilling Manager•Trainer “Drilling for Non Driller” course

Menikah dengan Esti Pratiwi, 22 – Dec - 1990 dan dikarunia 5 anak: Ali Yan Mukhtar, Shobrina Hamidah, Abdurrahman Al Anwari, Fakhrizal Akhmad, Ilham Abdul Aziz.

Hobi: Volley Ball, Lari dan Bersepeda.

Page 3: 00-a-Basic Drilling.pdf

AGENDA

• Definisi Pemboran• Sejarah Pemboran• Tujuan Pemboran • Type Pemboran Sumur• Mengenal Aktivitas Pemboran• Peralatan Pemboran• Lokasi Pemboran• Personnel Pemboran

Page 4: 00-a-Basic Drilling.pdf

DEFINISI PEMBORAN

Proses pembuatan lubang dari pemukaan tanah untuk mencapai target lokasi yang telah ditentukan.

Page 5: 00-a-Basic Drilling.pdf

SEJARAH PEMBORAN MINYAK

Tahun Sejarah Perminyakan347 SM Pada awalnya sumur minyak yang dikenali dibor di Cina. Sumur tersebut memiliki

kedalaman hingga sekitar 800 kaki (240 m) dan dibor dengan menggunakan bit yang melekat pada tiang bambu

Abad 7 Minyak bumi dikenal sebagai air terbakar di Jepang

Abad 8 Industri minyak bumi Timur Tengah

1849 Seorang insinyur Rusia F.N. Semyenov menggunakan semacam kabel untuk mengebor sumur minyak di Semenanjung Absheron sepuluh tahun sebelum Kolonel Drake yang terkenal di Pennsylvania.

1859 Pemboran minyak pertama di AS dilakukan oleh William (Bill) Drake di Titusville, Pennsylvania. Ditemukan minyak dikedalaman 62.5 feet.

Akhir Abad 19

Pengeboran lepas pantai dimulai di kota Baku di lapangan Bibi-Eibat , waktu yang hampir bersamaan dengan sumur minyak pertama lepas pantai yang dibor pada tahun 1896M di ladang Minyak Summerland Pantai California.

Sampai tahun 1970-an

Sumur minyak sebagian besar dibor secara vertikal.

1970 Technologi Directional drilling berkembang dengan inovasi technologi tinggi.

Page 6: 00-a-Basic Drilling.pdf

SEJARAH PEMBORAN MINYAK

1904 kebakaran di sumur minyak Bibi-Eibat Ekstraksi minyak di Boryslav di Galicia pada tahun 1909

Page 7: 00-a-Basic Drilling.pdf

SEJARAH PERMINYAKAN INDONESIATahun Sejarah Perminyakan1871 Ekplorasi di daerah Cirebon – tidak berhasil

1881 Ekplorasi di North Sumatra, Deli – berhasil

1885 Produksi minyak pertama, dari sumur Telaga Tunggal

1890 Cepu dan Wonokromo Refinery

1892 Pangkalan Brandan Refinery

1894 Balikpapan Refinery

1907 Royal Dutch Co & Shell Transport and Trading merger menjadi Bataafshe Petroleum Maatschapij (BPM), satu-satunya perusahaan minyak di Indonesia sampai tahun 1911

1912 Stanvac beroperasi di Talang Akar dan Pendopo, Sumatra Selatan

1930 Caltex beroperasi di Minas dan Duri

1935 NV NIAM (perusahaan Belanda) beroperasi

1945 P. Brandan & Aceh (ex BPM) dikuasi pemerintah Indonesia dan dioperasikan oleh PT MNRI

1954 PT MNRI berubah menjadi TMSU (Tambang Minyak Sumatra Utara). 1961: TMSU PN Permina

1960 NV NIAM berubah menjadi PT Permindo. 1961: PT Permindo PN Pertamin

1968 PN Permina dan PN Pertamin bergabung menjadi PN Pertamina

Page 8: 00-a-Basic Drilling.pdf

LAPANGAN PANGKALAN BRANDANTahun Sejarah Perminyakan17 Nov1884

Zijlker melakukan pengeboran 1 sumur Telaga Tiga berlangsung sekitar dua bulan, minyak yang diperoleh hanya sekitar 200 liter. Semburan gas yang cukup tinggi dari sumur Telaga Tiga, membuyarkan harapan untuk mendapatkan minyak yang banyak.

1885 Pemboran sumur ke 2, sumur Telaga Tunggal I : Saat pengeboran mencapai kedalaman 22 meter, berhasil diperoleh minyak sebanyak 1.710 liter dalam waktu 48 jam kerja. Saat mata bor menyentuh kedalaman 31 meter, minyak yang dihasilkan sudah mencapai 86.402 liter. Jumlah itu terus bertambah hingga pada 15 Juni 1885, ketika pengeboran mencapai kedalaman 121 meter, tiba-tiba muncul semburan kuat gas dari dalam berikut minyak mentah dan material lainnya dari perut bumi.

Semburan minyak dari Sumur Telaga I jadi MOMENTUM PERTAMA KEBERHASILAN PENAMBANGAN MINYAK DI INDONESIA

1934 Telaga Tunggal I itu sendiri akhirnya berhenti operasi setelah habis minyaknya diproduksi oleh pemerintah Belanda yang mengelola ladang minyak ini melalui perusahaan Bataafsche Petroleum Matschappij ( BPM )

Page 9: 00-a-Basic Drilling.pdf

SEJARAH PANAS BUMI INDONESIATahun Sejarah Perminyakan1918 Usulan JB Van Dijk untuk memanfaatkan sumber energi panasbumi di daerah kawah Kamojang,

Jawa Barat, merupakan titik awal sejarah perkembangan panasbumi di Indonesia1926 -1928

Lapangan panasbumi Kamojang, dengan sumurnya bernama KMJ-3, yang pernah menghasilkan uap pada tahun 1926, merupakan tonggak pemboran eksplorasi panasbumi pertama oleh Pemerintah kolonial Belanda. Sampai sekarang, KMJ-3 masih menghasilkan uap alam kering dengan suhu 140C dan tekanan 2,5 atmosfer (atm).

1972 Telah dilakukan pemboran pada enam buah sumur panasbumi di pegunungan Dieng, dengan kedalaman mencapai 613 meter. Tidak ditemukan uap

1982 Kegiatan Panas Bumi Lahendong

1982 Pertamina menandatangani kontrak pengusahaan panasbumi dengan Unocal Geothermal of Indonesia (UGI) untuk sumur panasbumi di Gunung Cisalak, Jawa Barat

1994 Ditandatangani kontrak pengusahaan panasbumi antara Pertamina dengan empat perusahaan swasta: Wayang Windu, Jawa Barat (PT Mandala Nusantara), Karaha, Jawa Barat (PT Karaha Bodas Company), Dieng, Jawa Tengah (PT Himpurna California Energy), dan Patuha, Jawa Barat (PT Patuha Power Limired)

1995 Penandatanganan kontrak (JOC & ESC) Pertamina Bali Energy Limited dan PT PLN (Persero) untuk pengusahaan dan pemanfaatan panasbumi di daerah Batukahu, Bali

Page 10: 00-a-Basic Drilling.pdf

TUJUAN PEMBORAN

Ditinjau dari hasilnya:• Pemboran Air• Pemboran Minyak dan Gas• Pemboran Coal Bed Methane• Pemboran Geothermal• Pemboran Terowongan Bawah Tanah/Air• Pemboran Lubang Kabel

Page 11: 00-a-Basic Drilling.pdf

TUJUAN PEMBORAN

Ditinjau dari fase proyek:• Explorasi dan Deleniasi• Pengembangan Lapangan• Water Injection• Pebuangan Limbah• Mematikan Sumur yang mengalami

Semburan Liar (Blow Out)

Page 12: 00-a-Basic Drilling.pdf

EXPLORATION & DELINEATION WELLS

Page 13: 00-a-Basic Drilling.pdf

DEVELOPMENT WELLS - ONSHORE

Page 14: 00-a-Basic Drilling.pdf

DEVELOPMENT WELLS - OFSHORE

Page 15: 00-a-Basic Drilling.pdf

INJECTION WELLS

Page 16: 00-a-Basic Drilling.pdf

Placement of Injection Wells

Page 17: 00-a-Basic Drilling.pdf

WASTE DISPOSAL WELL

Contoh Disposal Well BP Tangguh

Production casing

Intermediate casing

• Limbah dipompakan melalui annulus (celah antara casing) ke dalam batuan gamping Kais

• Batuan gamping Kais merupakan batuan rongga yang dapat menampung banyak cairan limbah dan tidak merusak lingkungan.

Page 18: 00-a-Basic Drilling.pdf

WASTE DISPOSAL WELL

Contoh Sumur Untuk Pembuangan Limbah

Page 19: 00-a-Basic Drilling.pdf

KILL BLOW OUT WELL

Mematikan Semburan Liar: Semburan Liar: Tidak terkendalinya material yang keluar dari dalam sumur ke permukaan:• Lumpur• Gas• Minyak• Air laut• Air tanah

Page 20: 00-a-Basic Drilling.pdf

KILL BLOW OUT WELL

Contoh Sumur untuk Mematikan Semburan Liar

Sumur baru dibor dan diarahkan ke lokasi penyebab semburan dan memompakan lumpur berat untuk mengurangi dan akhirnya dapat mematikan semburan.

Page 21: 00-a-Basic Drilling.pdf

MEMATIKAN SEMBURAN LIAR

Sumur untuk Mematikan Semburan Liar, sumur Mobil Oil Indonesia di Lhoksukon, Aceh

Page 22: 00-a-Basic Drilling.pdf

WELL TYPE

• Vertical (Lurus)• Directional (Berarah)• Horizontal (Datar)• Multi Lateral

WeatherfordMultilateralHorizontal Drilling

Page 23: 00-a-Basic Drilling.pdf

RANGKAIAN PIPA BOR (BHA)

• Drill Pipe• Heavy Drill Pipe• Cross Over• Drill Collar• Drilling Jars

• Drill Collar• MWDTool• LWDTool

• String Stabilizer

• Drill Collar

• String Stabilizer• Steerable Mud Motor

• Mud Motor Stabilizer• Float Sub• Drilling Bit

Page 24: 00-a-Basic Drilling.pdf

MATA BOR

Rock Bit

Mill Tooth Bit

Insert Bit

PDC Bit

Core Bit

Cara Kerja bit

Page 25: 00-a-Basic Drilling.pdf

CASING (PIPA SELUBUNG)

Fungsi Casing untuk melindungi lubang.

Terbuat Dari: Baja, Crom, Fiber Glass

Page 26: 00-a-Basic Drilling.pdf

CASING TYPE

• Pipa Conductor • Surface Casing • Intermediate Casing• Liner• Production Casing• Production Tubing

Page 27: 00-a-Basic Drilling.pdf

LUMPUR PEMBORAN

Lumpur pemboran di buat dari campuran bahan dasar air atau minyak, material pemberat dan bahan2 kimia. Type Lumpur: WBM dan OBM

Kegunaan lumpur pemboran:• mendinginkan alat-alat pemboran yang berada di bawah tanah.• menstabilkan batuan yang terbuka saat proses pemboran.• mengangkat pecahan batuan yg dihancurkan bit kepermukaan. • melindungi sumur bila ada gas liar dari formasi batuan (blowout).• menghantarkan data dari dalam bawah tanah oleh alat MWD/LWD.

Page 28: 00-a-Basic Drilling.pdf

MUD TYPE

Water Base Mud (WBM):

1. Drill Water/ Native Clay / Gel Sweep

2. Polymer / Gel Sweep

3. KCL PHPA

4. Lime

5. Lignite or Lignosulfonate

6. Silicate

7. Non Damaging Mud

Oil Base Mud (WBM):

1. Crude Oil

2. Diesel Oil

3. Mineral Oil

4. Synthetic Oil

Page 29: 00-a-Basic Drilling.pdf

PERALATAN PENGOLAH LUMPUR

1. Mud Hooper

2. Mud Thanks

3. Shale Shakers

4. Desander

5. Desilter

6. Degaser

7. Centrifuge

8. Mud Cleaner

Page 30: 00-a-Basic Drilling.pdf

PENYEMEMEN

Proses Penyemenan Pipa SelubungPenyemenan casing dengan jalan menurunkan bottom plug (sumbat dari karet) disusul oleh semen dan diatasnya ada top plug. Tekanan yg diberikan menyebabkan lapisan tipis dibagian bawah dr bottom plug pecah dan semen mengalir dari bagian bawah sumur keatas lewat anulus.

Teknik Penyemenan Pipa Selubung1. Single Stage

2. Dual Stage

Tujuan Penyemenan1. Melindungi Casing

2. Untuk menutup sumur sebelum ditinggalkan

Page 31: 00-a-Basic Drilling.pdf

CEMENT ACCESORIES

1. Float Shoe

2. Float Collar

3. Dual Stage Collar

4. Top & Bottom Plug

5. Scratcher

6. Centralizer

7. Turbolizer

8. Cementing Head

Page 32: 00-a-Basic Drilling.pdf

OPERASI ELECTRIC LOGGING

E-Log

Page 33: 00-a-Basic Drilling.pdf

KEPALA SUMUR

Sumur Pengembangan MGH

MOI Big Bore Wellhead

Page 34: 00-a-Basic Drilling.pdf

13-⅜" Casing (driven), K-55, 54.5 PPF, BTC, R3 @ ±30 m MD KB

9-⅝" Casing, K-55, 36 PPF, BTC, R3 @ ±300 m MD KB

KOPBUR Maximum 3°/30 m

2-⅞" tubing, L-80, 6.5 PPF, 8rd, R2 Single packer completion

Wireline-re-entry guide & "XN" NippleSSD

Perforation

7" casing, K-55, 23 PPF, BTC, R3 @ ±1300 m MD KB

TD @ ±1300 m MD KBNot to scale

TYPICAL WELL COMPLETION

Page 35: 00-a-Basic Drilling.pdf

PERALATAN KOMPLESI

Menyalurkan gas atau minyak dari reservoir ke permukaan. Perencanaan alat2 komplesi akan mempertimbangkan hal2 sbb:• Tekanan formasi• Jenis lapisan• Jenis fluida (gas, minyak, air)• Kandungan fluida (H2S, CO2, dll)• Cara mematikan sumur• Jangka waktu produksi

Page 36: 00-a-Basic Drilling.pdf

DRILLING PROBLEMS

• Shallow gas• Casing Collapse• Casing Wear• Korosi• Stuck Pipe• Key Seat• Hole Cleaning• Mud Losses• Well Kick• Drill String Back Off• Hole instability• Casing Set Off Bottom• Fishing and Side Track• Kecelakaan Kerja

Page 37: 00-a-Basic Drilling.pdf

RESIKO PEMBORAN

Chattak 2A BLOW OUT, 26 June 2005

Terjadinya BLOW OUT

BLOW OUTDi Rig Floor

Page 38: 00-a-Basic Drilling.pdf

DRILLING ACCIDENTS

Page 39: 00-a-Basic Drilling.pdf

DRILLING ACCIDENTS

Page 40: 00-a-Basic Drilling.pdf

DRILLING ACCIDENTS

Page 41: 00-a-Basic Drilling.pdf
Page 42: 00-a-Basic Drilling.pdf

Surabaya

Malang

Page 43: 00-a-Basic Drilling.pdf

Terima Kasih