Upload
phungtuyen
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI BILANGAN BULAT
MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS
TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SDN 02 JETIS
JATEN KARANGANYAR TAHUN 2012
SKRIPSI
Disusun Oleh:
ANINDITA AYU SAFITRIANI
K7108087
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
JUNI 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Anindita Ayu Safitriani
Nim : K7108087
Jurusan / Program Studi : FKIP/PGSD
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “PENINGKATAN
PEMAHAMAN KONSEP OPERASI BILANGAN BULAT PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 02 JETIS JATEN KARANGANYAR TAHUN 2012”
ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, selain itu, sumber informasi
yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta ,…..2012
Yang membuat pernyataan
Anindita Ayu Safitriani
NIM.K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI BILANGAN BULAT
MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS
TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SDN 02 JETIS
JATEN KARANGANYAR TAHUN 2012
Oleh :
ANINDITA AYU SAFITRIANI
K7108087
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memnuhi sebagai prasyarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
JUNI 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji
skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta ,…………..2012
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd. Drs. Djaelani, M.Pd.
Nip .195806201983122001 Nip.195203171983031002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP
OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SDN 02 JETIS
JATEN KARANGANYAR TAHUN 2012”
Oleh
NAMA : ANINDITA AYU SAFITRIANI
NIM : K7108087
Telah dipertahankan dihadapan tim penguji Skripsi Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk
memenuhi prasyaratan mendapatkan gelar sarjana.
Pada :
Tanggal :
Tim pengji skripsi :
Nama terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. …………………….
Sekertaris : Drs. Chumdari, M,Pd. ……………………..
Anggota I : Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd. ……………………..
Anggota II : Drs. Djaelani, M.Pd. …………………….
Disahkan oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan
Prof. Furqon Hidayatullah, M.Pd
Nip. 1960727 198702 1 00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Anindita Ayu Safitiriani. PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI
BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED
HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 JETIS JATEN
TAHUN 2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta . Mei 2012
Tujuan Penelitian ini adalah (1) Untuk meningkatkan pemahaman konsep
operasi bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jetis jaten karanganyar
tahun 2012
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan tindakan,observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas
IV SD Negeri 02 Jetis yang berjumlah 34 siswa yang terdiri dari 20 putra dan 14
putri . Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah
dengan observasi, wawancara, tes, dan studi dokumentasi. Validitas data
menggunakan teknik trianggulasi data dan trianggulasi metode. Analisis data
menggunakan teknik analisis data diskripstif komparatif dan teknik analisis kritis.
Selain itu peneliti juga menggunakan teknik analisis data interaktif yang terdiri
dari reduksi data, penyajian data,dan penarikan kesimpulan. Prosedur Penelitian
adalah model Miles dan Hubermen yang saling berkaitan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model kooperatif tipe
Numbered Heads Together dapat meningkatkan pemahaman konsep operasi
bilangan bulat dari prasiklus ke siklus I dan dari Siklus I ke siklus II dan dari
Siklus II ke siklus III. Proses pembelajaran pada prasiklus bersifat konvensional
diperoleh nilai rata-rata hasil tes awal sebelum tindakan yaitu 60,29. Dengan
ketuntasan klasikal 32%. Peningkatan terjadi pada siklus pemahaman konsep
operasi bilangan bulat siswa meningkat walaupun belum optimal, pada siklus I
menunjukkan rata-rata 70,88 dan ketuntasan klasikal meningkat
menjadi76%.Pelaksanaan siklus II pemahaman konsep operasi bilangan bulat
siswa meningkat tetapi masih terdapat siswa yang kesulitan dalam pemelajaran
bilangan bulat, pada siklus II menunjukkan rata-rata 73,26 dan ketuntasan klasikal
meningkat menjadi 82%. Pelaksanaan siklus III menyebabkan pemahaman konsep
operasi bilangan bulat siswa menjadi tinggi sehingga isa mendukung suatu
pembelajaran yang berkualitas, pada siklus III menunjukkan rata-rata 80,02 dan
ketuntasan klasikal meningkat menjadi 91%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pemahaman konsep operasi bilangan bulat melalui model koperatif tipe
Numbered Heads Together pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jetis Jaten
Karanganyar tahun 2012 mengalami peningkatan.
Kata kunci: Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together, Pemahaman
konsep operasi bilangan bulat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Anindita Ayu Safitiriani. THE IMPROVING OF UNDERSTANDING
OPERATION CONCEPT USING NUMBERED HEADS TOGETHER TYPE
OF COOPERATIVE MODEL IN THE IVth GRADERS OF SD NEGERI 02
JETIS.
Skripsi, Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret
University. June 2012.
The objectives of research are (1) to improv the integer operation concept
understanding in the IV graders of SD Negeri 02 Jetis Jaten Karanganyar in the
school the academic year 2012 using Numbered Heads Together type of
cooperative model,
This study was a classroom action research (CAR). This research was
conducted in three cycles, each of which consisting of planning, acting, observing
and reflecting. The subject of research was the IV graders of SD Negeri (Public
Elementary School) 02 Jetis consisting of 34 students. The data source derived
from teacher and students. Data collection technique used were observation,
interview, test, and documentation study. The data validity technique used was
data and method triangulations. The data analysis was done using descriptive
comparative and critical analyses techniques. In addition, the writer also used an
interactive model of data analysis encompassing data reduction, data display and
conclusion drawing. The procedure of research was Miles and Huberman’s
interrelated model.
The result of research showed that the Numbered Heads Together type of
cooperative model application could improve the integer operation concept
understanding from pre-cycle to cycle I, from cycle I to cycle II, and from cycle II
to cycle III. The learning process in pre-cycle was conventional the average value
gotten in the pre cycle was 60,29 with the classical completeness 32%. The
improvement took place in cycle I In the cycle I shows that average 70,88 and
classical completeness increases to be 76%. The students’ understanding of
integer operation concept improved despite less optimum. In the implementation
of cycle II shows that the average 73,26 and classical completeness increases to be
82%, the students’ understanding of integer operation concept improved, but there
were still some students having difficulty in learning integer. The implementation
of cycle III shows the average 80,02 and classical completeness increases to be
82%, made the students’ understanding of integer operation concept can thereby
supporting a high-quality learning. The conclusion of research was that the
Numbered Heads Together type of cooperative model application improved the
understanding of integer operation concept of the IV graders of SD Negeri 02
Jetis.
Keywords: Numbered Heads Together type of cooperative model, integer
operation concept understanding
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
Kejeniusan adalah kemampuan untuk mengubah sesuatu yang rumit menjadi
sesuatu yang sederhana dan mudah
(CW.Caran)
Alloh memberikan hikmah, kepada siapa yang dikehendaki dan siapa yang diberi
hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan. Dan tidak ada yang dapat
mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat
(Q.S Al-Baqaroh :269)
Janganlah pernah takut untuk mencoba hal yang baru , sesungguhnya
kegagalanmu adalah awal keberhasilanmu yang tertunda
(Anindita Ayu Safitriani)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:
Bapak dan ibu ku tercinta (Purn. Pelda Nardi & Parwanti, S.Pd)
Doamu yang tiada terputus,kerjakeras tanpa henti, pengorbanan yang tak terbatas
dan kasih sayang tidak terbatas pula. Semuanya membuatku bangga kepada
kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu.
Adikku tercinta (Septiawan Rilo Pambudi)
Terimakasih karena senatiasa memberikan dorongan dan semangat untukku.
Untuk Pendamping Hidupku ( Heru Sambodo, S.Pd)
Terimakasih karena selalu memberikan semangat, motivasi, bantuan dan
dukungan.
Sahabatku Tercinta ( Bintang, Cha-Cha)
Terimaksih atas bantuan, semangat dan dukungannya
Teman-teman S1-PGSD kelas A angkatan 2008
Yang selalu memberikan dorongan dan keceriaan dalam hidupku.
Almamaterku S1-PGSD FKIP UNS
Yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan untukku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang
memberi ilmu, inspirasi, dan keilmuan, atas kehendak-nya dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “ PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI
BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED
HEADS TOGETHER SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 JETIS”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas
Negeri Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya
skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan , dan pengarahan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret .
3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret.
4. Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd. selaku pembimbing I yang dengan sabar
mengarahkan dan membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
5. Drs. Djaelani, M.Pd. selaku pembimbing II yang dengam sabar
mengarahkan dan member masukan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Drs. Trimo Atmojo . selaku Kepala Sekolah SD Negeri 02 Jetis yang telah
mengizinkan peneliti melakukan penelitian di tempat ini.
7. Ismadi Sukarman, S.Pd. selaku Guru Kelas IV SD Negeri 02 Jetis yang
telah membantu pelaksanaan penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
8. Semua Guru dan Rekan Sejawat di SD Negeri 02 Jetis yang turut
berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.
9. Teman -teman S1 PGSD UNS angkatan 2008 yang telah member warna
dalam hidupku.
10. Para siswa kelas IV SD Negeri 02 Jetis yang telah bersedia untuk
berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini
11. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga kebaikan dari semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari
Allah Subhanahu Wa Ta’ala . Disadari bahwa dalam penyusunan skripsi masih
terdapat kekurangan ,namun diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan pengetahuan dan dunia pendidikan untuk tujuan pendidikan yang
optimal.
Surakarta, …..Juni 2012
Anindita Ayu Safitriani
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. v
HALAMAN ABSTRAK ........................................................................ vi
HALAMAN MOTTO ............................................................................ viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv
DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ................................................................. 8
1. Tinjauan Tentang Pemahaman Konsep
Operasi Bilangan Bulat……………………………. 8
a. Pengertian Pemahaman .................................... 8
b. Pengertian Konsep ............................................ 8
c. Pengertian Operasi Hitung Bilangan Bulat ...... 8
2. Tinjauan Tentang Matematika…………………….. 9
a. Pengertian Matematika ................................... 9
b. Tujuan Matematika ......................................... 11
c. Fungsi Matematika .......................................... 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
d. Pembelajaran Matematika SD .......................... 13
3. Tinjauan Bilangan Bulat ......................................... 13
a. Pengertian Bilangan Bulat ................................ 13
b. Macam-macam Bilangan Bulat ........................ 14
c. Macam-macam Operasi Bilangan Bulat .......... 15
4. Tinjauan Tentang Model Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together ...................................................... 19
a. Pengertian Model Pembelajaran ...................... 19
b. Model Pembelajaran Kooperatif ....................... 21
c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ...................... 23
d. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ..................... 24
e. Tipe-tipe Dalam Pembelajaran Kooperatif ....... 26
f. Langkah-langkah Model Pembelajaran
Kooperatif ........................................................ 27
g. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif ...... 27
h. Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif 28
i. NHT(Numbered Heads Together)……………. 29
j. Tujuan Numbered Heads Together……………. 30
k. Manfaat Model Numbered Heads Together…... 31
l. Langkah-langkah Model Pembelajaran tipe
Numbered Heads Together…………………… 31
B. Penelitian yang Relevan ................................................. 33
C. Kerangka Berpikir .......................................................... 34
D. Hipotesis Tindakan......................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................... 38
B. Subjek Penelitian .......................................................... 39
C. Bentuk dan Strategi Penelitian ...................................... 39
D. Data dan Sumber Data ................................................. 40
E. Pengumpulan Data ....................................................... 40
F. Uji Validitas Data ......................................................... 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
G. Analisis Data ................................................................ 43
H. Indikator Kinerja Penelitian ......................................... 45
I. Prosedur Penelitian ....................................................... 45
J. Jadwal Penelitian ……………………………………. . 55
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................... 56
B. Diskripsi Kondisi awal .................................................. 57
C. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ........................... 61
1. Siklus I .................................................................... 61
2. Siklus II .................................................................... 74
3. Siklus III ................................................................. 86
D. Diskripsi Hasil Penelitian ............................................. ̀ 99
E. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………. 105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ....................................................................... 109
B. Implikasi ........................................................................ 110
C. Saran .............................................................................. 111
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 113
LAMPIRAN ........................................................................................... 115
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rincian Jadwal Penelitian…. ............................................. 55
Tabel 3.2 Tabel Distribusi Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan
Bulat Sebelum Pelaksanaan Tindakan…………………… 58
Tabel 3.3 Tabel Prosentase Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep
Operasi Bilangan Bulat Sebelum Pelaksanaan Tindakan.. 59
Tabel 3.4 Tabel Distribusi Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan
Bulat Siklus I…. ................................................................. 71
Tabel 3.5 Tabel Prosentase Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep
Operasi Bilangan Bulat Siklus I ………………… ............ 72
Tabel 4.1 Tabel Prosentase Perkembangan Ketuntasan Nilai
Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat Sebelum Siklus
dengan Siklus I …………………………………. ............. 73
Tabel 4.2 Tabel Distribusi Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan
Bulat Siklus II…………………………………………..... 83
Tabel 4.3 Tabel Prosentase Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep
Operasi Bilangan Bulat Siklus II………………………… 85
Tabel 4.4 Tabel Prosentase Perkembangan Ketuntasan Nilai
Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat Siklus I Dengan
Siklus II………………………………………….. ............ 85
Tabel 4.5 Tabel Distribusi Nilai Pemahaman Konsep Bilangan
Bulat Siklus III…………………………………….. ......... 96
Tabel 5.1 Tabel Prosentase Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep
Operasi Bilangan Bulat Siklus III……………………… .. 97
Tabel 5.2 Tabel Prosentase Perkembangan Ketuntasan Nilai
Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat Siklus II
Dan Siklus III………………………………. ................... 98
Tabel 5.3 Tabel Ketuntasan Nilai Pemahaman Operasi Bilangan Bulat
pada Kondisi awal (Prasiklus),Siklus I,Siklus II, Siklus II. 106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Bagan Kerangka Berfikir ................................................... 36
Gambar 3.2 Model Analisis Interaktif menurut
Miles and Hubermen …………………………… .................. 45
Gambar 3.3 Model Siklus PTK Menurut Iskandar ................................ 54
Gambar 3.4 Grafik Nilai Tes Pemahaman Konsep Operasi
Bilangan Bulat Pada Prasiklus (Kondisi Awal)………… . 47
Gambar 3.5 Grafik Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep Operasi
Bilangan Bulat pada Prasiklus
(Kondisi awal) ……………………………….. ................. 60
Gambar 4.1 Grafik Nilai Tes Pemahaman Konsep Operasi Bilangan
Bulat Pada Siklus I ………… ............................................ 71
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep Operasi
Bilangan Bulat pada Siklus I……… .................................. 73
Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Ketuntasan Nilai Pemahaman
Konsep Operasi Bilangan Bulat Prasiklus dengan Siklus I 73
Gambar 4.4 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat
pada Siklus II ..................................................................... 84
Gambar 4.5 Grafik Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep Operasi
Bilangan Bulat pada Siklus II …....................................... 85
Gambar 5.1 Grafik Perkembangan Ketuntasan Nilai Pemahaman
Konsep Operasi Bilangan Bulat Siklus I dengan Siklus II.. 86
Gambar 5.2 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat
pada Siklus III…… ........................................................... 96
Gambar 5.3 Grafik Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep Operasi
Bilangan Bulat pada Siklus III…… ................................... 98
Gambar 5.4 Grafik Perkembangan Ketuntasan Nilai Pemahaman
Konsep Operasi Bilangan Bulat Siklus II dengan Siklus III 99
Gambar 5.5 Grafik Perkembangan Ketuntasan Prasiklus, Siklus I,
Siklus II,dan Siklus III…… ................................................. 106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Jadwal Penelitian ............................................................. 117
Lampiran 2 Hasil Wawancara Dengan Guru Sebelum Menerapkan
Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together ....... 118
Lampiran 3 Daftar Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat
Sebelum Pelaksanaan Tindakan Atau Prasiklus ............. 120
Lampiran 4 Silabus Matematika Kelas IV Semester 2 ....................... 122
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .................. 126
Lampiran 6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ....................................... 140
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................. 147
Lampiran 8 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ..................................... 159
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ................ 169
Lampiran10 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus III.................................... 182
Lampiran11 Lembar Observasi Pembelajaran Bilangan Bulat
Siklus I ............................................................................ 190
Lampiran12 Lembar Obervasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ........ 191
Lampiran13 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan I .... 192
Lampiran14 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan II .. 195
Lampiran15 Lembar Observasi Pembelajaran Bilangan Bulat
Siklus II ........................................................................... 198
Lampiran16 Lembar Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ....................... 199
Lampiran17 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan I .. 200
Lampiran18 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan II . 203
Lampiran 19 Lembar Observasi Pembelajaran Bilangan Bulat
Siklus III ......................................................................... 206
Lampiran20 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus III ..... 207
Lampiran21 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus III Pertemuan I . 208
Lampiran22 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus III Pertemuan II 211
Lampiran23 Daftar Nilai Kelompok .................................................... 214
Lampiran24 Daftar Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat
Siklus I ............................................................................. 215
Lampiran25 Daftar Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat
Siklus II .......................................................................... 217
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
Lampiran26 Daftar Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan
Bulat Siklus III ................................................................ 219
Lampiran27 Hasil Wawancara Guru Setelah Diterapkan Model
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) ....... 221
Lampiran28 Pedoman Wawancara Guru Sebelum diterapkan Model
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) ...... 223
Lampian 29 Pedoman Wawancara Guru Setelah diterapkan Model
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) ...... 224
Lampiran30 Pedoman Penilaian Kinerja Guru .................................... 225
Lampiran31 Foto Dokumentasi Pelaksanaan Siklus I ......................... 234
Lampiran32 Foto Dokumentasi Pelaksanaan Siklus II ........................ 238
Lampiran33 Foto Dokumentasi Pelaksanaan Siklus III ....................... 241
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah Dasar sebagai jenjang pertama pendidikan, seyogyanya dapat
memberikan landasan yang kuat untuk tingkat selanjutnya. Menurut Undang-
undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3
menyatakan sebagai berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakal mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Matematika merupakan penalaran logika dan abstraksi. Matematika
berkembang menjadi pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian
secara sistematis, serta menggunakan pikiran secara logika.
Matematika menjadi Mata pelajaran yang wajib dikuasai oleh siswa dari
sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi .Matematika merupakan salah satu
mata pelajaran yang diujikan dalam UASBN sekolah dasar.
Pendidikan Matematika merupakan suatu Pembelajaran yang mengajarkan
siswa untuk berhitung. Kegiatan Berhitung terdiri dari penjumlahan,pengurangan,
perkalian, pembagian yang wajib dikuasai oleh siswa. Matematika memerlukan
ketelitian dan menggunakan pemikiran secara logika.
Di dalam matematika terdiri berbagai macam bilangan yang harus
dikuasai siswa. Bilangan yang harus dikuasai siswa diantaranya bilangan bulat,
bilangan asli, bilangan cacah, bilangan genap, bilangan desimal, bilangan prima
dan lain-lain.
Mustaqim dan Astuti berpendapat bahwa “Bilangan bulat adalah bilangan
nol, bilangan asli, dan lawan bilangan asli, bilangan-bilangan 0,1,2,3,4,5,….
Disebut bilangan cacah, sedangkan 1,2,3,4,5 ,….. disebut bilangan asli” (2008:
13).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Dalam kenyataan yang dijumpai di lapangan, hasil ulangan harian siswa
pada mata pelajaran matematika khususnya pada pemahaman konsep operasi
bilangan bulat pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat masih belum
maksimal. Hal ini disebabkan oleh guru yang masih menggunakan model
pembelajaran yang bersifat konvensional. Di mana dalam pembelajaran ini guru
yang aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa hanya mendengarkan penjelasan
guru atau yang disebut pembelajaran satu arah. Seringkali guru kurang
menunjukkan sikap kooperatif terhadap siswanya di dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, guru menerangkan materi dengan
menggunakan gambar garis bilangan, namun siswa masih merasa sukar untuk
menguasai materi yang diajarkan oleh guru. Sehingga siswa beranggapan
matematika itu pelajaran yang sulit. Siswa takut maju kedepan, karena tidak
mampu menjawab dan orang tua kurang memberikan dorongan belajar bagi siswa.
SDN 02 Jetis terletak di tengah desa dan di kelilingi oleh lingkungan
persawahan dan perindustrian. Lingkungan disekitar SDN 02 Jetis merupakan
lingkungan pendidikan dengan latar belakang ekonomi ke bawah, karena sebagian
besar orang tua wali siswa bekerja sebagai petani, pegawai pabrik, dan pedagang.
Perhatian orang tua terhadap perkembangan anak boleh dikatakan kurang. Orang
tua lebih mengutamakan pekerjaan untuk mencari nafkah semata dan
menyerahkan sepenuhnya perkembangan pendidikan anak kepada sekolah.
Sehingga partisipasi orang tua dalam perkembangan pendidikan anak kurang.
Akibatnya Hasil belajar Matematika SDN 02 Jetis kurang bila dibandingkan
dengan sekolah- sekolah dasar lainnya yang berada di Wilayah Kecamatan Jaten
Dari hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV SD Negeri 02 Jetis
Jaten karanganyar, salah satu materi yang dirasa sulit adalah penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat. kesulitan tersebut meliputi siswa bingung
menyelesaikan soal menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat
negatif, dan siswa kesulitan mengurangkan bilangan negatif dengan bilangan
negatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh
peneliti di kelas IV SD Negeri 02 Jetis, data dan hasil ulangan harian matematika
pada pemahaman konsep operasi bilangan bulat hasilnya rendah. Dari data daftar
nilai ulangan yang diperoleh dari guru kelas diperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai
terendah 45 dengan rata-rata kelas 60,29. Kriteria ketuntasan minimal yang harus
dicapai siswa untuk mata pelajaran matematika adalah 65. Dari keseluruhan siswa
yang berjumlah 34, hanya 11 siswa yang sudah mencapai KKM dan 23 siswa
belum mencapai kkm sehingga memerlukan remidiasi. Dari hasil wawancara dan
observasi di atas menunjukkan bahwa pembelajaran matematika pada pokok
bahasan pemahaman konsep operasi bilangan bulat perlu diperbaiki guna
meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Maka peneliti ingin berusaha
meningkatkan pemahaman konsep operasi bilangan bulat pada siswa kelas IV SD
Negeri 02 Jetis Jaten Karanganyar Tahun 2012.
Kebanyakan pada saat ini praktik pembelajaran masih menggunakan
pendekatan konvensional, proses pembelajaran di mulai dari penyusunan materi
pembelajaran, kegiatan mengajar, dan pemberian tugas dilakukan secara monoton.
Guru dan Sekolah merupakan faktor utama pendukung keberhasilan proses
pembelajaran siswa. Uraian materi dan rencana pembelajaran dirancang diawal
kegiatan pembelajaran. Guru sebagai fasilitator, dan siswa yang aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
Perkembangan pendidikan pada masa kini melahirkan model-model
pembelajaran yang lebih inovatif dan menyenangkan. Pembelajaran inovatif
bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa yang maksimal dan siswa
yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru tidak lagi menjadi
satu-satunya sumber pengetahuan bagi siswanya. Walaupun guru sudah
melaksanakan proses pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran
dengan baik, namun tingkat pemahaman konsep operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat masih kurang, disebabkan guru hanya menggambar
garis bilangan saja yang membuat siswa menjadi tidak termotivasi dalam kegiatan
pembelajaran, siswa cenderung ramai sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
yang diberikan oleh guru. Akibatnya nilai ulangan harian siswa pada mata
pelajaran matematika kurang.
Untuk mengindari hal tersebut, maka sebaiknya guru menggunakan model
pembelajaran yang inovatif dan tepat. Penerapan model pembelajaran yang tepat
akan memberikan dorongan kepada guru dalam menyampaikan materi yang lebih
efektif, lebih menyenangkan, sehingga siswa antusias dalam kegiatan
pembelajaran. Untuk itu pada penelitian ini, peneliti menekankan upaya untuk
meningkatkan hasil penerapan model pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan berkelompok, saling
bertukar pikiran, menerima dan menghargai perbedaan pendapat anggota
kelompok, dan saling bekerjasama jika ada teman dalam kelompoknya yang
mengalami kesulitan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar matematika
sehingga nantinya prestasi belajar matematika siswa meningkat.
Guna menunjang efektifitas dan efisiensi penerapan model pembelajaran
yang dimaksud, maka peneliti ingin menerapkan model kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) karena model kooperatif Tipe Numbered Heads Together
menggunakan sistem kelompok kecil, sehingga siswa bisa meningkatkan
kerjasama dalam kelompok, saling membagi ide/ pemikiran dalam
mempertimbangkan jawaban yang tepat.
Lie (2007) menyatakan “Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads
Together dikembangkan oleh Spencer Kagan yang melibatkan siswa didalam
kegiatan pembelajarannya” (Isjoni,2007:59). Di dalam model kooperatif tipe
Numbered Heads Together siswa akan lebih bertanggung jawab dalam tugas
yang di berikan. Di dalam model pembelajaran ini siswa dalam kelompok
diberikan nomor yang berbeda-beda, dan tiap anggota tahu hanya satu orang
yang dipanggil untuk mempresentasikan jawaban setiap kelompok setelah
melakukan kegiatan diskusi untuk berbagi informasi antar anggota, sehingga tiap
anggota mengetahui jawaban masing-masing dari anggota kelompoknya.
Dengan pemilihan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads
Together ( NHT). Guru dapat memperhatikan siswa yang aktif dalam kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
pembelajaran siswa yang aktif dalam kelompoknya. Sehingga kegiatan
pembelajaran ini diharapkan dapat lebih bermakna dan memberikan kesan pada
siswa. Siswa bekerjasama dengan kelompoknya, saling bertukar pendapat, dan
siswa diberikan banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dari jawaban
siswa lainnya, sehingga dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi didalam
kelas.
Berdasarkan uraian di atas, agar siswa dapat meningkatkan pemahaman
konsep operasi bilangan bulat yang baik sesuai dengan harapan peneliti, maka
peneliti akan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul
“Peningkatan Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat Melalui Model
Kooperatif Numbered Heads Together pada siswa kelas IV SDN 02 Jetis Jaten
Karanganyar Tahun 2012”.
B. Rumusan Masalah:
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah Model Kooperatif Numbered Heads Together dapat meningkatkan
Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat Pada siswa kelas IV SDN 02
Jetis jaten karanganyar tahun 2012?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat ditetapkan tujuan penelitian sebagai
berikut:
1. Untuk meningkatkan pemahaman konsep Operasi bilangan bulat pada siswa
kelas IV SDN 02 Jetis jaten karanganyar tahun 2012 melalui model
kooperatif Numbered Heads Together.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis:
a. Memberikan sumbangan dalam khasanah keilmuan .
b. Mengembangkan kreatifitas guru dalam menerapkan model kooperatif
Numbered Heads Together pada mata pelajaran matematika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
c. Sebagai sumbangan karya ilmiah melalui biro skripsi tentang peningkatan
pemahaman konsep operasi bilangan bulat dan berkembangnya pemikiran
untuk meningkatkan pelayanan pendidikan terhadap anak yang memiliki
kesulitan dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui
model kooperatif tipe Numbered Heads Together ( NHT)
2. Manfaat Praktis:
a. Bagi siswa:
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika
khususnya pada konsep operasi bilangan bulat.
2. Meningkatkan kerjasama siswa dalam kegiatan diskusi kelompok
khususnya pada mata pelajaran matematika.
3. Meningkatkan rasa kepercayaan diri siswa khususnya pada mata
pelajaran matematika pada konsep operasi bilangan bulat.
4. Meningkatkan semangat belajar siswa khususnya pada mata pelajaran
matematika.
5. Meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan kelompok diskusi.
6. Meningkatkan hasil belajar matematika pada pemahaman konsep
operasi bilangan bulat.
b. Bagi Guru:
1. Meningkatkan motivasi guru untuk selalu berupaya menemukan dan
menggali model pembelajaran yang inovatif.
2. Meningkatkan kinerja guru dalam mengambangkan model -model
pembelajaran inovatif khususnya pada mata pelajaran matematika.
3. Meningkatkan semangat guru untuk menciptakan kondisi belajar yang
efektif dan menyenangkan di dalam kelas .
4. Meningkatkan profesionalisme guru dalam upaya penelitian yang
dilakukan.
c. Bagi Sekolah:
1. Meningkatkan kinerja sekolah dengan mengoptimalkan kinerja guru di
dalam profesionalisme mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Menumbuhkan iklim pembelajaran siswa aktif dalam kegiatan belajar
mengajar disekolah.
3. Mewujudkan pembelajaran yang inovatif disekolah, khususnya pada
mata pelajaran matematika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Tinjauan Tentang Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat
a. Pengertian Pemahaman
Winkel menyatakan bahwa “Pemahaman mencakup kemampuan untuk
menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Adanya
kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain
seperti rumus matematika kedalam bentuk kata-kata membuat perkiraan
tentang kecenderungan yang nampak dalam data tertentu seperti dalam
grafik” (1987: 150).
Pengertian Pemahaman menurut pendapat Em Zul, Fajri & Ratu
Aprilia Senja (2008) bahwa pemahaman berasal dari kata paham yang
mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan
proses perbuatan cara memahami.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti
benar, pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan
arti dari bahan yang dipelajari.
b. Pengertian Konsep
Djanarah & Zain (2003) menyatakan bahwa “Konsep atau
pengertian kondisi utama yang diperlukan untuk menguasai kemahiran
diskriminasi dan proses kognitif fundamental sebelumnya berdasarkan
kesamaaan berdasarkan kesamaaan stimulus dan objek-objeknya”
(Triyanto, 2007: 158).
Konsep merupakan suatu abstraksi dari pemikiran (ide) yang merupakan
generalisasi dari sesuatu yang khusus atau spesifik. Konsep dibedakan atas
konsep konkret dan konsep yang didefinisikan. Konsep konkret adalah
pengertian yang menunjuk pada aneka objek dalam lingkungan fisik.
Sedangkan konsep yang didefinisikan adalah konsep yang mewakili
realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas dalam
lingkungan hidup fisik, karena realitas itu tidak berbeda (Winkel, 2004:
113).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan konsep
adalah pengertian kondisi utama yang diperlukan untuk menguasai
kemahiran yang menunjuk pada aneka objek dalam lingkungan fisik,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
mewakili realitas hidup,tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas
dalam lingkungan fisik,kerena realitas itu tidak berbeda.
c. Pengertian Operasi Hitung Bilangan Bulat
Sutawidjaja, dkk berpendapat “Operasi dalam matematika artinya
pengajaran, sedangkan operasi hitung dapat diartikan sebagai suatu konsep
abstrak yang digeneralisasikan dari keadaan yang berlangsung sehari-
hari”(1992:21)
Sutawijaya dkk menyatakan bahwa “Operasi hitung (operasi
bilangan) adalah suatu aturan tertentu yang menghubungkan bilangan yang
satu dengan bilangan yang lain. Jenis operasi hitung antara lain
penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), pembagian (:),
pengakaran(√), dan sebagainya” (1992 :21).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa operasi
hitung adalah suatu konsep abstrak yang digeneralisasikan dari keadaan
yang berlangsung sehari-hari, yang menghubungkan bilangan satu dengan
bilangan yang lain yang terdiri dari penjumlahan (+), pengurangan (-),
perkalian (x), pembagian (:), pengakaran (√), dan sebagainya.
2. Tinjauan Tentang Matematika
a. Pengertian Matematika
Mata pelajaran Matematika adalah kumpulan bahan kajian dan
pelajaran tentang bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang
saling berhubungan satu sama lain sehingga dapat meningkatkan
ketajaman penalaran siswa untuk menyelesaikan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari dan kemampuan berkomunikasi dengan
menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta lebih mengembangkan
sikap logis, kritis, cermat, disiplin, dan menghargai kegunaan Matematika.
Di bawah ini dikemukakan pendapat tentang Matematika.
Ruseffendi (1990) berpendapat bahwa “Matematika adalah bahasa
symbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif;
ilmu tentang keteraturan, dan Struktutur yang tidak didefinisikan, keunsur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
yang didefinisikan, keaoksima atau postulat, dan akhirnya ke
dalil”(Heruman, 2007:11).
Sejalan dengan pendapat tersebut Johson dan Myklebust (1972)
menyatakan bahwa “Matematika adalah bahasa simbolis dan praktis untuk
mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan
sedangkan fungsi teortisnya adalah untuk memudahkan berfikir”.
(Abdurohman, 2003:202).
Sedangkan Lerner (1988) menyebut matematika di samping
sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang
memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan
ide mengenai elemen dan kualitas (Abdurohman, 2003: 252).
Jonson dan Rising (1972) menyatakan bahwa:
Matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan
pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa, bahasa yang
menggunakan istilah yang di definisikan dengan cermat, jelas,
akurat dengan simbol padat, lebih berupa bahasa symbol mengenai
arti daripada bunyi; matematika adalah pengetahuan struktur yang
teroganisasi, sifat-sifat atau teori dibuat secara deduktif
berdasarkan kepada unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat
dan teori yang telah dibuktikan kebenarannya, matematika adalah
ilmu tentang pola keteraturan pola atau ide, dan matematia adalah
suatu seni, keindahanya terdapat pada keturutan dan
keharmonisan”(Jihad, 2008:153).
Selanjutnya, Abdurohman menyatakan Matematika adalah suatu
cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia;
suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan bentuk dan
ukuran, menggunakan pengetahuan atau menghitung, dan yang paling
penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat
hubungan-hubungan (2003: 252).
Martin Horison (2010) dalam International Journal of
Mathematical Education in Science and Technology Mathematics is
pervading every study and technique in our modern world, bringing ever
more sharply into focus the responsibilities laid upon those whose task it is
to teach it. Most prominent among these is the difficulty of presenting an
interdisciplinary approach so that one professional group may benefit
from the experience of others .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Menurut Martin Harison Matematika adalah melingkupi setiap
belajar dan teknik di dunia modern kita, membawa semakin tajam ke
dalam fokus tanggung jawab dibebankan pada mereka yang tugasnya
adalah untuk mengajarkannya. Paling menonjol di antaranya adalah
kesulitan untuk menyajikan suatu pendekatan interdisipliner sehingga satu
kelompok profesional dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang
lain.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat peneliti simpulkan
bahwa matematika adalah bahasa symbolis, bahasa universal yang
memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, mengkomunikasikan ide
mengenai elemen dan kualitas, mengorganisasikan pembuktian yang logis
untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia.
b. Tujuan Matematika
Pembelajaran matematika di sekolah dasar menurut Depdikbud
(2005) tujuan pembelajaran matematika di SD adalah : 1)
mempersiapkan peserta didik agar sanggup menghadapi perubahan
keadaan dalam kehidupan melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran
logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif, 2) Mempersiapkan peserta
didik agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika
dalam kehidupan sehari-hari dalam mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan, 3) Menambah dan mengembangkan keterampilan berhitung
dengan bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari. 4)
Mengembangkan pengetahuan dasar matematika dasar sebagai bekal
untuk melanjutkan kependidikan menengah, dan 5) Membentuk sikap
logis, kritis, kreatif, cermat, dan disiplin.
Selanjutnya, Jihad berpendapat bahwa “Tujuan siswa mempelajari
matematika yakni memiliki kemampuan dalam : (a) Menggunakan
alogaritma (prosedur pekerjaan). (b) Melakukan manipulasi secara
matematika, (c) Mengorganisasi data, (d) Memanfaatkan symbol; tabel,
diagram dan grafik, (e) Mengenal dan Menggunakan pola, (f) Menarik
Kesimpulan, (g) Membuat kalimat atau model matematika, (h) Membuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
interprstasi bangun dalam bidang dan ruang, (i) Memahami pengukuran
dan satuan-satuannya, (j). Menggunakan alat hitung dan alat bantu
matematika” (2008 :13).
Berdasarkan pendapat di atas dapat peneliti simpulkan bahwa
tujuan matematika adalah mempersiapkan siswa agar dapat
menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari, menumbuhkan
dan mengembangkan keterampilan berhitung melalui latihan bertindak
atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif,
efisien, sehingga siswa dapat memiliki kemampuan dalam menggunakan
alogaritma, mengorganisasi data, mengenal dan menemukan
pola,menarik kesimpulan, membuat kalimat atau model matematika,
membuat interprestasi, memhami pengukuran dan satuan-satuannya, dan
lain sebagainya. Siswa dapat memiliki kemampuan berhitung matematika
sebagai bekal melanjutkan pendidikan disekolah lanjutan.
c. Fungsi Matematika
Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar
melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi dan eksperimen sebagai alat
pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika serta
sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram dalam
menjelaskan gagasan
Berdasarkan kurikulum matematika fungsi matematika adalah
sebagai wahana untuk : (a) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
dengan menggunakan bilangan dan symbol, (b) Mengembangkan
ketajaman penalaran yang dapat memperjelas dan menyelesaikan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Jihad, 2008 : 153).
Sejalan dengan pendapat diatas Cockroft (1982) menyatakan
bahwa “Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: (a) Selalu
digunakan dalam segi waktu, (b) Semua bidang studi memerlukan
matematika yang sesuai, (c) Merupakan sarana komunikasi yang kuat,
singkat dan jelas, (d) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi
dalam berbagai cara, (e) Meningkatkan Kemampuan berfikir logis,
ketelitian dan kesadaran, keruangan dan fungsi memberikan kepuasaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang” (Abdurohman,
2003: 253).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
sangat besar fungsinya bagi kehidupan diantaranya sebagai berikut: dapat
mengembangkan peserta didik untuk berfikir logis, praktis, analitis, kitis,
dan mengembangkan kereatifitas anak. Matematika dapat menjadi sarana
komunikasi yang kuat, singkat dan jelas. Matematika dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah
yang menantang.
d. Pembelajaran Matematika SD
Pembelajaran matematika adalah proses kegiatan belajar mengajar
matematika. Kualitas pembelajaran matematika diharapkan meningkat
apabila siswa aktif mengikuti proses belajar mengajar dan guru mampu
menerapkan metode pembelajaran yang tepat dan mengoptimalkan
pembelajaran kontekstual.
Matematika diajarkan kepada peserta didik melalui sebuah proses.
Aisyah berpendapat bahwa “Pembelajaran matematika adalah proses
yang sengaja dirancang dengan tujuan menciptakan suasana lingkungan
memungkinkan seseorang (pelajar) melaksanakan kegiatan belajar
matematika dan proses tersebut” (2007:1,4). Sedangkan menurut Bruner
menyatakan “Pembelajaran Matematika adalah pembelajaran mengenai
konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat didalam
materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan
struktur-struktur matematika itu” (Aisyah ,2007:1,5).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran matematika adalah pembelajaran yang dirancang untuk
menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang untuk
mempelajari konsep-konsep dan struktur matematika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
3. Tinjauan Bilangan Bulat
a. Pengertian Bilangan Bulat
Materi yang dibahas dalam matematika adalah persoalan bilangan
bulat. Dibawah ini dikemukakan pendapat dari beberapa ahli tentang
bilangan bulat sebagai berikut:
Mustaqim dan Astuti berpendapat “Bilangan bulat adalah
bilangan nol, bilangan asli, dan lawan bilangan asli, bilangan-bilangan
0,1,2,3,4,5,…. Disebut bilangan cacah, sedangkan 1,2,3,4,5,….. disebut
bilangan asli” (2008: 137).
Riyadi berpendapat bahwa “Himpunan bilangan bulat adalah
gabungan himpunan bilangan negatif, himpunan bilangan nol, dan
himpunan bilangan asli yaitu {…,-3,-2,-1,0,1,2,3,…} dengan tujuan agar
operasi pengurangan bersifat tertutup” (2011:33).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bilangan bulat
adalah bilangan yang terdiri dari bilangan bulat positif, bilangan bulat
negatif dan bilangan nol. Bilangan bulat positif terdiri dari bilangan
1(positif satu), 2(positif dua), 3 (positif 3), bilangan bulat negatif dari
bilangan -1(negatif satu, -2(negatif dua), -3(negatif tiga) dan bilangan nol
dari angka (0) dan seterusnya.
b. Macam-macam Bilangan Bulat
1. Bilangan Bulat Positif
Mustaqim dan Astuti menyatakan bahwa “Bilangan bulat positif
adalah bilangan bulat yang terletak disebelah kanan nol, bilangan bulat
merupakan sebutan lain bilangan asli yanti 1,2,3,4,5 dan
seterusnya”(2008 : 137).
Bilangan bulat positif, di depan angka diberi yang tanda positif(+)
Contoh :
+ 5 = Positif 5
+6 =Positif 6
Namun biasanya, tanda positif (+) di depan angka tidak selalu
ditulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
1) Bilangan Nol
Bilangan nol adalah bilangan yang hanya terdiri dari
bilangan nol. Terletak diantara bilangan positif dan bilangan
negatif.
2) Bilangan Bulat Negatif
Bilangan bulat negatif adalah bilangan yang terletak di
sebelah kiri nol. Bilangan bulat negatif, di depan angka diberi
tanda negatif (-)
Contoh :
- 3: negatif tiga
- 8: negatif delapan
Berbeda dengan bilangan bulat positif, tanda negatif (-) pada
bilangan bulat negatif harus selalu ditulis. Jika tidak ditulis akan
menyamai dengan bilangan bulat positif.
c. Macam-Macam Operasi Bilangan Bulat
1. Operasi Penjumlahan Pada Bilangan Bulat
a) Sifat-Sifat Penjumlahan Bilangan Bulat
Menurut Pendapat Kamsiyati penjumlahan bilangan bulat
sebagai berikut:
Jika n bilangan bulat maka n +(-n) = (-n)+n =0. Bilangan
(n) ini disebut lawan invers jumlah dari n dan 0 disebut
elemen identitas terhadap penjumlahan (2006 :33).
Sifat-sifat pada operasi penjumlahan bilangan bulat
adalah:
1. Tertutup , yaitu a +b =c, maka c € B
2. Komunitatif , yaitu a + b = b+a
3. Asosiatif , yaitu (a +b) +c = a +(b+c)
Tiap elemen mempunyai elemen invers (lawan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Lawan 0 = 0; lawan (-5) =5.
b) Aturan Penulisan Penjumlahan Bilangan Bulat
4+N = - 2
N= - 6 n
-2 4
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Pengerjaan dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
1. Tempatkan anak panah sepanjang 4 satuan dengan arah positif
dengan pangkal 0 (4 sebagian bilangan tertambah)
2. Tempatkan anak panah sepanjang 2 satuan dengan arah negatif
dengan pangkal 0 (-2) sebagi jumlahnya.
3. N adalah anak panah yang dibuat dari ujung anak panah 4 ke
ujung anak panah (-2). Jadi n=(-6) .karena anak panah n berarah
negatif dan panjangnya 6 satuan (2006:15).
c) Penjumlahan Pada Bilangan Bulat Menggunakan Garis
Bilangan
o Operasi penjumlahan positif dengan negatif
contoh : 3+(-4)=
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Diagram panah dari 0 ke 3 menunjukkan 3
Diagram panah dari 3 ke -1 menunjukkan bilangan -4
Hasilnya di tunjukkan diagram panah dari 0 ke -1
Jadi hasilnya adalah, 3+ (-4): -1
d) Penjumlahan Pada Bilangan Bulat Menggunakan Nomograf
Riyadi berpendapat bahwa “Nomograf adalah media
pembelajaran yang terbentuk dari tiga buah garis bilangan yang
diletakkan sejajar dengan sifat skala pada garis bilangan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
terletak di tengah-tengah besarnya sama dengan setengah kali
skala pada garis bilangan yang mengapitnya”(2011 :33).
Soal : (-2)+5=3
Pembahasan :
1. Letakkan paku pada garis bilangan paling kiri pada posisi -2.
2. Letakkan paku pada garis bilangan paling kanan pada posisi (5).
3. Hubungkan pada langkah a) dan b) dengan benang atau karet. Tariklah
benang atau karet tersebut sampai tegang sehingga benang atau karet
tersebut lurus.
4. Untuk melihat hasil penjumlahan, perhatikan bilangan pada garis
bilangan yang terletak ditengah yang dilalui benang atau karet pada
langkah c). Ternyata bilangan yang dilalui benang atau karet tersebut
adalah 3.
1) Operasi Pengurangan Bilangan Bulat
Menurut pendapat Kamsiyati Definisi : 2, jika a, b, dan k bilangan-
bilangan bulat ,maka a-b =k jika dan hanya jika
a=b+k
Pengurangan bilangan-bilangan bulat bersifat tertutup. Untuk
menunjukkan hal itu, maka harus ditunjukkan untuk setiap a dan b
bilangan-bilangan bulat selalu ada satu saja bilangan bulat (a-b), pertama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
kita tunjukkan adanya bilangan bulat sedemikian hingga a-b=k
(2006:35).
a) Aturan pengurangan bilangan bulat
Pengurangan bilangan bulat dengan pendekatan pengukuran pada
garis bilangan, aturannya sama dengan aturan pengurangan pada bilangan
cacah yaitu = tempatkan bilangan terkurang dari pangkal panah berimpit
dengan 0, kemudian letakkan ujung pengurangan berhimpit dengan ujung
terkurang, selisihnya diukur (dibuat anak panah) dari pangkal terkurang
ke pangkal pengurang.
Contoh
5-(-2) n dikerjakan sebgai berikut:
n n=7
-2
5
0 1 2 3 4 5 6 7 8
b) Pengurangan Dengan Garis Bilangan
Contoh : 3-5:-2
-10 -9 -8 -7 -6 - 5 -4 - 3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
c) Pengurangan bilangan bulat dengan Nomograf
Riyadi berpendapat bahwa “Nomograf pada pengurangan berbeda
dengan nomograf pada penjumlahan. Perbedaannya yaitu garis bilangan
yang ketiga arahnya berlawanan dengan garis bilangan yang pertama dan
kedua”. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar pada contoh : 2 - 5= -3
(2008:53).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Pembahasan :
1) Letakkan paku pada garis bilangan paling kiri pada posisi (2)
2) Letakkan paku pada garis bilangan paling kanan pada posisi (5)
3) Hubungkan paku pada langkah a) dan b) dengan benang atau karet.
Tariklah benang atau karet tersebut sampai tegang sehingga benang atau
karet tersebut lurus.
4) Untuk melihat hasil pengurangan, perhatikan bilangan pada garis
bilangan yang terletak ditengah yang dilalui benang atau karet pada
langkah c) Ternyata bilangan yang dilalui benang atau karet tersebut
adalah -3
Jadi 2-5 =-3
4. Tinjuan Tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together ( NHT)
a. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan
perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku,
film, computer, kurikulum, dan lain-lain (Triyanto, 2007:5).
Sejalan dengan pendapat diatas, Joyce (1972) menyatakan bahwa
“Setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga
tujuan pembelajaran tercapai”( Triyanto,2011:5).
Selanjutnya, Suprijono berpendapat bahwa “Model pembelajaran
merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penuruan teori psikologi
pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis
terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat
operasional dikelas, dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan
untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk
bagi guru kelas” (2009:45).
Selanjutnya, Joyce dan Weil (1990) mengungkapkan “Model
pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas” (Isjoni
,2011:46).
Sedangkan, Isjoni berpendapat bahwa “Pembelajaran adalah
sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat oleh siswa, pada
dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik
untuk melakukan kegiatan belajar”( 2011 : 11).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu rancangan yang telah disusun secara
sistematis yang di gunakan sebagai panduan dalam merencanakan
pembelajaran, mengatur materi untuk mencapai tujuan pembelajaran
dalam rangka membantu peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran.
b. Model Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Lie (2002) menyatakan bahwa “Pembelajaran kooperatif
dikembangkan dengan dasar asumsi bahwa proses belajar akan lebih
bermakna jika peserta didik saling mengajari” (Made Wena, 2009:
189).
Selanjutnya, Isjoni menyatakan bahwa “Model pembelajaran
kooperatif berasal dari kata kooperatif yang artinya mengerjakan
sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama
lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim” (2011:15).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Slavin (2009) mengemukakan “ in Cooperatif learning methods,
students work together in four member teams to master material
initially present by the teacher” Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana
sistem belajar dan bekerja dalam kelompok kecil yang berjumlah 4-6
orang sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar
(Isjoni, 2011:15).
Jhonson (1994) mengemukakan bahwa,” Cooperatif means
working together to accomplish shared goals. Within cooperative
activities individuals seek outcomes that are beneficial to all other
group members. Cooperatif Learning is the Instructional use of small
groups that allows students to work together to maximize their own
and each other as learning”. Berdasarkan uraian tersebut, cooperative
Learning mengandung arti bekerjasama dalam mencapai tujuan
bersama. Belajar Kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil
untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya
dalam kelompok itu. Prosedur Cooperatif Learning didesain untuk
mengaktifkan siswa melalui inkuiri dn diskusi dalam kelompok kecil
yang terdiri atas 4-6 orang (Isjoni, 2011:15).
Selanjutnya, Slavin (1995) menyebut cooperative learning
merupakan model pembelajaran yang dikenal sejak lama,dimana pada
saat itu guru mendorong para siswa untuk melakukan kerjasama
dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi atau pengajaran oleh
teman sebaya (peer teaching). Dalam melakukan proses belajar-
mengajar guru tidak lagi mendominasi seperti lazimnya pada saat
ini,sehingga siswa dituntut untuk berbagi informasi dengan siswa
lainnya dalan saling belajar mengajar sesame mereka (Isjoni,2011:17)
Sedangkan, Isjoni berpendapat “Cooperatif Learning adalah
suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk
mewujudkan kegiatan belajar-mengajar yang berpusat pada siswa
(student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang
ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat
bekerjasama dengan orang lain. Model pembelajaran ini telah terbukti
dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia”
(2011:16).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Selanjutnya Jhonson &Johnson (1994) mengemukakan bahwa
“Cooperatif Learning adalah mengelompokkan siswa ke dalam
kelompok kecil agar siswa dapat bekerjasama dengan kemampuan
maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam
kelompok tersebut” (Isjoni, 2011:17). Sedangkan Slavin (1995)
menyebutkan bahwa “Cooperatif learning merupakan model
pembelajaran yang telah dikenal sejak lama, di mana pada saat itu
guru mendorong para siswa untuk melakukan kerjasama dalam
kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi atau pengajaran oleh teman
sebaya (peer teaching)”
( Isjoni,2011: 17).
Selanjutnya, Eggen dan Kauchak (1996) berpendapat bahwa
“Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi
pengajaran yang melibatkan siswa berkerja secara kolaborasi untuk
mencapai tujuan bersama” (Triyanto, 2011: 42).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang terdiri dari
kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4-6 orang, yang
berkejasama satu sama lain, dan saling membantu demi tercapainya
tujuan pembelajaran maksimal. Selain itu Cooperatif Learning juga dapat
disimpulkan sautu pembelajaran yng tersusun secara terarah, terpadu,
efektif, efisien, melalui proses kerjasama dan saling membantu, saling
bertukar pendapat, sehingga tercapai hasil pembelajaran yang produktif.
c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Isjoni menyatakan bahwa “Tujuan Utama model pembelajaran
kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok
bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan
memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan
gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara
berkelompok” ( 2011 : 21).
Selanjutnya, Triyanto berpendapat bahwa “Pembelajaran koperatif
disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisiasi siswa,
memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan
pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersam-sama siswa yang
berbeda latar belakangnya” ( 2011 : 42).
Sedangkan, Ibrahim (2011) pada dasarnya model pembelajaran
kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga
pembelajaran yaitu:
a. Hasil belajar akademik
Beberapa ahli berpendapat model pembelajaran ini membantu
siswa memahami konsep-konsep sulit dan dapat meningkatkan nilai
siswa pada belajar akademik dan perubahan-perubahan norma yang
berhubungan dengan hasil belajar serta memberi keuntungan baik pada
siswa menyelesaikan tugas-tugas akdemiknya.
b. Penerimaan terhadap perbedaan individu.
Model pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa
dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerjasama sehingga
menumbuhkan sikap saling menghargai sikap satu sama lain.
c. Pengembangan keterampilan sosial
Model pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada siswa
keterampilan berkerjasama dan kolaborasi. keterampilan-keterampilan
sosial penting dimiliki siswa, sebab saat ini banyak anak muda masih
kurang dalam keterampilan sosial ( Isjoni, 2011:27).
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan tujuan
pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan peserta didik belajar
secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling
menghargai perbedaan pendapat dalam kelompok, mengajarkan anak
dalam menyampaikan gagasan dan menyampaikan pendapat dalam
kelompoknya, serta memberikan fasilitas kepada siswa dengan
pengalaman sikap kepemimpinan dalam pengambilan keputusan secara
berkelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
d. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Isjoni berpendapat “Cooperative learning merupakan strategi yang
menempatkan siswa belajar dalam kelompok yang beranggotakan 4-6
orang siswa denga tingkat kemampuan atau jenis kelamin atau latar
belakang yang berbeda. Pembelajaran harus menekankan kerjasama
dalam kelompok untuk mencapai tujuan yang sama. Oleh sebab itu
penanaman keterampilan kooperatif sangat perlu dilakukan, antara lain
menghargai pendapat orang lain, mendorong berpartisipasi, berani
bertanya, mendorong teman untuk bertanya, mengambil giliran dan
berbagi tugas “( 2011 :43).
Sedangkan Johnson & Johnson (1990) mengemukakan bahwa
“Cooperative learning adalah mengerjakan sesuatu bersama –sama dan
saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim untuk mencapai
tujuan bersama. Cooperatif Learning berati juga bersama-sama, saling
membantu antara satu dan lainnya dalam belajar dan memastikan setiap
orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan
sebelumnya” (Isjoni, 2011:45).
Sejalan dengan pendapat di atas, Pembelajaran kooperatif tidak
sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar
pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan pembagian
kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan model pembelajaran
Kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas
lebih efektif. Model pembelajaran Kooperatif akan dapat menumbuhkan
pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan: (1)
Memudahkan sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai,
konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama. (2) Pengetahuan,
nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang kompeten menilai
(Suprijono, 2009 :58).
Selanjutnya, Roger dan David menyatakan bahwa tidak semua
belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk
mencapai hasil yang maksimal lima unsur dalam model pembelajaran
kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
a) Saling ketergantungan positif
Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada
dua pertanggung jawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan dan
ditugaskan kedalam kelompok. Kedua, menjamin semua anggota
kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.
b) Tanggung jawab perseorangan
Pertanggung jawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran
terhadap keberhasilan kelompok.
c) Interaksi Promotif
Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling
ketergantungan positif.
d) Komunikasi antar anggota
Untuk mengkoordinasikan peserta didik dalam pencapaian tujuan
peserta didik.
e) Pemrosesan kelompok
Pemrosesan menilai, melalui pemrosesan kelompok dapat di
identifikasikan dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan
dari anggota kelompok ( Suprijono, 2009: 58).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) belajar bersama teman,
(2) saling mendengarkan pendapat, (3) adanya komunikasi antar anggota,
(4) adanya sifat saling ketergantungan positif.
e. Tipe-tipe Dalam Pembelajaran Kooperatif
Isjoni mengemukakan bahwa “Cooperatif Learning terdapat
Variasi model yang dapat diterapkan yaitu diantaranya:1) Students
Teams Avhievement Devision (STAD), 2) Jigsaw, 3) Group Investigation
(GI). 4) Rotating Trio Exchange, dan 5) Group Resume” (2009:51).
Selajutnya, Triyanto menemukan dalam pembelajaran kooperatif
terdapat beberapa variasi tipe yang diterapkan yaitu:
a) Student Teams Achievement Division (STAD)
b) Tim Ahli(JIGSAW)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
c) Investigasi Kelompok
d) Think Phare Share(TPS)
e) Numbered Heads Together (NHT)
Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran berfikir
bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang
untuk mempengeruhi pola interaksi siswa dan sebagai altenatif terhadap
struktur kelas tradisional. Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh
kelas guru menggunakan emapat struktur fase sebagai sintaks NHT :
Penomoran : dalam fase ini guru membagi siswa kedalam kelomok yang
beranggotakan 3-5 orang dan kepada kelompok deberi nomor I-V,
mengajukan pertanyaan : Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa.
Pertanyaan dapat bervariasi, pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam
bentuk kalimat Tanya. Misalnya, “ Berapa Jumlah gigi orang dewasa?”
atau bentuk arahan, berfikir bersama : siswa menyatukan pendapatnya
terhadap jawaban tim, Menjawab : Guru memanggil nomor tertentu,
kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan nomornya dan
menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas (2011: 52).
f. Langkah –langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa langkah-
langkah yang harus dilakukan menurut Stahl (1994) dan Slavin (1993)
dijelaskan sebagai berikut :
Langkah-langkah dalam implementasi model pembelajaran
kooperatif secara umum yang dijelaskan secara operasional yaitu : (1)
merancang rencana program pembelajaran, (2) merancang lembar
observasi, (3) dalam melakukan observasi terhadap kegiatan siswa guru
mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individu maupun
secara kelompok baik dalam memahami materi maupun mengenal sikap
dan perilaku siswa selama kegiatan belajar, (4) guru memberikan
kesempatan kepada siswa dari masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerjanya (Isjoni, 2011: 11)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Sedangkan, Triyanto mengemukakan terdapat enam langkah
utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan
pembelajaran koperatif diantaranya:
Fase Tingkah laku guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan
pelajaran yang igin dicapai pada
pelajaran tersebut dan memotivasi siswa
belajar.
Fase 2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan demontrasi atau lewat
bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan siswa
kedalam pembelajaran
kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa
bagaimana cara membentuk kelompok
belajar dan membantu setiap kelompok
agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas
mereka.
Fase 5
Evaluasi
Guru mengvaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari atau masing-
masing kelompok mempresentasikan
hasil kerjanya.
Fase 6 Guru mencari cara –cara untk
menghargai baik upaya maupun hasil
belajar individu dan kelompok.
(2007:35).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan langkah-langkah
pembelajaran kooperatif dapat disimpulkan sebagai berikut: merancang
pelaksanaan pembelajaran, merancang lembar observasi, member
kesempatan kepada masing-masing anggota kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya, menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa,dan membimbing kelompok berkerja dan belajar.
g. Kelebihan Penggunaan Model Kooperatif
Jarolimek & Parker (2007) mengatakan bahwa “Keunggulan yang
dipeloleh dalam pembelajaran ini adalah : (a) ketergantungan individu;
(b) individu dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas, (c)
Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan, (d) Terjalinnya hubungan
yang hangat dan bersahabat antara siswa dan guru, dan (e) Memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
banyak kesempatan mengekspresikan emosi yang menyenangkan”
(Isjoni, 2007: 24).
Diane Pardoty Rivera (2010) dalam Jurnal international yang
berjudul Using Cooperatif Learning to Teach Mathematic to Student with
Learning Disabilities berpendapat bahwa” Teacher can use cooperatife
learning activities to help students make conection between the concrete
and abstract level of instruction and carefully designed activities: dari
kutipan tersebut dapat dijelaskan bahwa guru dapat menggunakan
kegiatan pembelajaran kooperatif untuk membantu siswa dalam
mengaitkan hal kongkret dan abstrak melalui interaksi dengan teman-
teman dan perencanaan kegiatan yang baik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan kelebihan model kooperatif
adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir juga dalam
berhubungan dalam anggota kelompok ataupun di lingkungan sekitarnya,
mengaitkan hal kongkret dan astrak melalui interaksi dengan teman-
teman dan perencanaan kegiatan yang baik.
h. Kekurangan Penggunaan Model Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif yang belum dilaksanakan
secara optimal hanya akan mengakibatkan kekacauan di dalam kelas
dan siswa juga tidak belajar jika mereka ditempatkan dalam
kelompok. Di samping itu, banyak orang mempunyai kesan negatif
mengenai kegiatan belajar dalam kelompok. Banyak siswa tidak
senang jika disuruh bekerja sama dengan siswa yang lain. Siswa yang
rajin merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam kelompok
mereka, sementara peserta didik yang kurang mampu merasa rendah
diri jika ditempatkan pada satu kelompok dengan siswa yang pandai.
Siswa yang pandai merasa temannya yang kurang pandai hanya
menumpang saja tanpa ada usaha atau jerih payah mereka.
Jerimelink & Parker (1994) menyatakan kelemahan model
pembelajaran cooperatif learning pada dua faktor dari luar (eksteren).
Faktor dari dalam, yaitu: (1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran
secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
pemikiran dan waktu, (2) Agar proses pembelajaran berjalan dengan
lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup
memadai, (3) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada
kecenderungan topic permasalahan yang sedang dibahas meluas
sehingga banyak tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan
(4) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini
mngakibatkan siswa menjadi pasif (Isjoni, 2011: 24).
Selanjutnya Abdulhak (2001) menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
(1) Merumuskan secara jelas apa yang harus dicapai peserta
belajar, (2) memilih bentuk kegiatan pembelajaran yang paling
tepat, (3) menjelaskan secara detail proses pembelajaran
kooperatif, yaitu mengenai apa yang harus dilakukan, dan apa yang
diharapkan, (4) memberikan tugas yang paling tepat dalam
pembelajaran, (5) menyiapkan bahan belajar yang memudahkan
peserta belajar dengan baik, (6) melaksanakan pengelompokan
peserta belajar, (7) mengembangkan system pujian untuk
kelompok atau peroramgan peserta belajar, (8) memberikan
bimbingan yang cukup kepada peserta belajar, (9) menyiapkan
instrument penilaian yang tepat, (10) mengembangkan sistem
pengarsipan data kemajuan peserta belajar, baik perorangan
maupun kelompok, dan (11) melaksanakan refleksi (Isjoni, 2011:
120).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan kelemahan model
kooperatif adalah dibutuhkan tenaga, waktu, dan biaya menjadi
pembelajaran menjadi benar-benar aktif, siswa yang aktif
mendominasi siswa-siswa yang tidak aktif dalam kegiatan
pembelajaran, dalam kegiatan diskusi sering kali terlepas dari topik
pembicaraan yang sedang dibahas.
i. NHT( Numbered Heads Together)
Suprijono mengungkapkan bahwa “Numbered Heads Together
(NHT) diawali dengan Numbering (Guru membagi kelas menjadi
kelompok –kelompok kecil), setelah kelompok terbentuk, guru
mengajukan berbagai pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap
kelompok. Tiap-tiap kelompok menpunyai kesempatan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
menemukan jawaban. Pada kesempatan ini tiap-tiap kelompok
menyatukan kepalanya “ Heads Together” berdiskusi memikirkan atas
pertanyaan dari guru. Langkah-langkah berikutnya guru memanggil
peserta didik yang memiliki nomor sama dari tiap-tiap kelompok.
Mereka diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang telah
diterimanya dari guru. Hal ini dilakukan terus hingga semua peserta
didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok dapat
memaparkan atas pertanyaan guru” (2009:92).
Triyanto mengungkapkan bahwa “Numbered Heads Together
adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa sebagai altenatif terhadap struktur
kelas tradisional” (2007: 62).
Huda berpendapat “Pada dasarnya NHT merupakan varian dari
diskusi kelompok. Teknis pelaksanaannya hampir sama dengan diskusi
kelompok. Pertama-tama, guru meminta siswa untuk duduk
berkelompok-kelompok. Masing-masing anggota kelompok diberi
nomor. Setelah selesai, guru memanggil nomor ( baca:anggota ) untuk
mempresentasikan hasil diskusinya. Guru tidak memberi tahukan nomor
berapa yang akan berpresentasi selanjutnya. Begitu seterusnya hingga
semua nomor terpanggil. Pemanggilan secara acak ini memastikan semua
siswa benar-benar terlibat dalam diskusi tersebut” (2011: 130).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Numbered
Heads Together (NHT) pada dasarnya merupakan salah satu tipe dari
model pembelajaran Kooperatif yang ciri khasnya adalah guru
membentuk siswa ke dalam kelompok kecil. Memberikan nomor yang
berbeda pada setiap anggota kelompok, memberikan permasalahan atas
soal-soal yang harus dipecahkan bersama dan menunjuk siswa secara
acak melalui nomor yang disebutkan oleh guru.
j. Tujuan Numbered Heads Together
Model-kooperatif-nht.html Ibrahim (2011) mengemukakan tiga
tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe
NHT yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
1. Hasil belajar akademik struktural.
Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-
tugas akademik.
2. Pengakuan adanya keragaman.
Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya
yang mempunyai berbagai latar belakang. Tipe pembelajaran
ini memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan
kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-
tugas akademik dan saling menghargai satu sama lain.
3. Pengembangan keterampilan sosial.
Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya
yang mempunyai berbagai latar belakang. Tipe pembelajaran
ini memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan
kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-
tugas akademik dan saling menghargai satu sama lain.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan Tujuan Model Kooperatif
Tipe Numbered Heads Together adalah untuk meningkatkan hasil belajar
akademik, pengakuan adanya keragaman, dan pengembangan
keterampilan sosial.
k. Manfaat Model Kooperatif Numbered Heads Together
Manfaat-model-kooperatif-NHT Lundgren (2011) Manfaat pada
model pembelajaran koperatif tipe Numbered Heads Together yaitu:
1. Rasa Harga diri menjadi tinggi.
2. Memperbaiki kehadiran.
3. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar.
4. Prilaku mengganggu menjadi lebih kecil.
5. Konflik antara pribadi berkurang.
6. Pemahaman yang lebih mendalam.
7. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.
8. Hasil belajar lebih tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan manfaat model
pembelajaran tipe Numbered Heads Together adalah meningkatkan rasa
percaya diri, memperbaiki kehadiran, penerimaan terhadap individu
menjadi besar, konflik antar pribadi berkurang, pemahaman yang lebih
mendalam, meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan tolaransi, hasil
belajar lebih tinggi.
l. Langkah-langkah Model Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together(NHT)
Suprijono berpendapat bahwa “langkah-langkah model
kooperatif tipe Numbered Heads Together adalah sebagai berikut:
Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah
kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang
dipelajari. Jika jumlah peserta didik dalam satu kelas terdiri dari 40
orang dan terbagi menjadi 5 kelompok berdasarkan jumlah konsep
yang dipelajari, maka tiap kelompok terdiri dari 8 orang. Tiap-tiap
kelompok diberi nomor 1-8.
Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa
pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Berikan
kesempatan kepada tiap-tiap kelompok menemukan jawaban. Pada
kesempatan ini tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya “Heads
Together” berdiskusi memikirkan jawaban dari guru.
Langkah berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang
memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka diberi
kesempatan memberi jawaban atau pertanyaan yang telah diterima
dari guru. Berdasarkan jawaban -jawaban itu guru dapat
mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik
dapat menemukan jawaban pertanyaan sebagai pengetahuan yang utuh
“ ( 2009 :92).
Sejalan dengan pendapat di atas, Triyanto berpendapat bahwa “
langkah-langkah model kooperatif tipe Numbered Heads Together
(NHT) adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
a. Fase 1: Penomoran.
Dalam fase ini guru membagi siswa kedalam kelompok 3-5
orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5.
b. Fase 2: Mengajukan Pertanyaan.
Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa.
Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam
bentuk kalimat Tanya. Misalnya,”Berapakah jumlah gigi orang
dewasa?” atau berbentuk arahan, misalnya “pastikan setiap orang
mengetahui 5 buah ibukota propinsi yang terletak dipulau Sumatra”.
c. Fase 3: Berfikir Bersama
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan
itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban
tim.
d. Fase 4: Menjawab
Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang
nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab
pertanyaan untuk seluruh kelas” (2011:63).
Huda menyatakan bahwa “ Langkah-langkah model
kooperatif tipe Numbered Heads Together adalah sebagai berikut:
1. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok. Masing-masing siswa
di dalam kelompok diberi nomor.
2. Guru memberikan tugas/ pertanyaan dan masing-masing
kelompok mengerjakannya.
3. Kelompok berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap
paling benar dan memastikan semua anggota kelompok
mengetahui jawaban tersebut.
4. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang
dipanggil mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompok
mereka“ (2011:138).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan langkah-langkah
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together adalah sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
berikut: (a) siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok masing-masing
anggota kelompok diberikan nomor. (b) Guru memberikan pertanyaan
dan masing-masing kelompok mengerjakannya. (c) Masing-masing
kelompok berdiskusi bersama untuk menemukan jawaban yang dianggap
paling benar dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui
jawaban tersebut. (d) Guru menyebutkan salah satu nomor. Siswa dengan
nomor yang dipanggil mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain sebagai
berikut:
Nanik Nur Aini Istnaningrum “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat Dengan Garis Bilangan
Pada Siswa Kelas IV SDN Sidowayuh, Kec. Polanharjo, Kab. Klaten Th
ajaran 2010/2011”. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa pada peningkatan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dan
peningkatan aktivitas siswa setelah diadakan tindakan kelas dengan
menggunakan Garis Bilangan mengalami peningkatan pada siklus I Rata-
rata kelas 57,14 meningkat menjadi 64,29 ketuntasan hasil belajar yang
semula 42,86% Menjadi 52,39% dengan KKM 62. Penelitian ini hampir
sama dengan penelitian yang peneliti laksanakan yaitu sama-sama
meneliti bilangan bulat. Hanya saja perbedaannya peneliti menggunakan
model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk
meningkatkan pemahaman konsep berhitung bilangan bulat pada siswa
kelas IV SD Negeri 02 Jetis Jaten Karanganyar tahun ajaran 2011/2012.
Nur Hidayah “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui
Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together( NHT) Pada Siswa
Kelas III SDN 03 Klumprit, Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran
2009/2010”. Berdasarkan hasil peneltian ini dapat disimpulkan Prestasi
belajar matematika pada materi keliling persegi panjang meningkat
dengan menerapkan model Numbered Heads Together (NHT) hal ini
dapat dilihat dari rata-rata kelas terjadi peningkatan yaitu pada tes awal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
58, 5% siklus I 71, 5% dan siklus II 79,8% penelitian ini hampir sama
dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti yaitu sama-sama
menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
Hanya saja perbedaannya peneliti meneliti bilangan bulat dengan
menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads Together pada
siswa kelas IV SD Negeri 02 Jetis Jaten Karanganyar Tahun ajaran
2011/2012.
Adanya penelitian yang relevan di atas digunakan oleh penulis
untuk memperoleh gambaran mengenai prosedur penelitian dan asil yang
diperoleh.
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan
tema dan masalah penelitian, serta berdasarkan kajian yang teoritis. Pada
kondisi awal, diketahui dari hasil nilai ulangan harian matematika kelas
IV, guru masih mengggunakan pembelajaran konvensional, dimana guru
hanya mengggunakan metode ceramah dan penugasan yang sesuai
dengan pokok bahasan, menyebabkan siswa kurang antusias dalam
kegiatan pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal.
Selain itu, pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan siswa
menjadi kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal itu,
menyebabkan Pemahaman Konsep materi tentang bilangan bulat pada
siswa kelas IV SDN 02 Jetis masih tergolong rendah.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan adanya suatu
model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan kemampuan
berhitung siswa.diantaranya berbagai model pembelajaran kooperatif
yang ada, Model Koooperatif tipe Numbered Heads Together diharapkan
dapat membantu meningkatkan pemahaman konsep operasi siswa
khususnya pada materi bilangan bulat. Model Kooperatif tipe Numbered
Heads Together adalah suatu model pembelajaran dimana siswa dibentuk
secara berkelompok dengan memberikan nomor yang berbeda, guru
memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi, guru mengacak nomor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
dan nomor yang keluar menyampaikan hasil diskusinya didepan kelas.
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered
Heads Together siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam proses
pembelajaran, ilmu yang diberikan akan diterima siswa dengan mudah
dan pembelajaran akan lebih menyenangkan.
Maka pada kondisi akhir dapat diketahui proses kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe Numbered
Heads Together di duga dapat meningkatkan Pemahaman Konsep
Operasi Bilangan Bulat pada siswa kelas IV SDN 02 Jetis yang ditandai
dengan siswa dapat menjelaskan, mempresentasikan, menjawab, dan
menghitung bilangan bulat dibuktikan dengan meningkatknya
pemahaman konsep operasi bilangan bulat siswa.
Gambar 3.1 Bagan kerangka berfikir
Dari bagan di atas dapat dijelaskan bahwa pemahaman konsep operasi
bilangan bulat siswa masih rendah, guru menggunakan pembelajaran konvensional,
guru menyampaikan materi, siswa diam mendengarkan atau disebut pembelajaran
Kondisi
awal
Guru masih menggunakan
pembelajaran
konvensional
Pemahaman
konsep operasi
bilangan bulat
rendah
Tindakan Guru menerapkan model
kooperatif tipe Numbered
Heads Together
Siklus I
Meningkat 76%
Siklus II
Meningkat 82%
Siklus III
Meningkat 91%
Kondisi akhir
Dengan menerapkan
model kooperatif tipe
Numbered Heads
Together.
Nilai pemahaman konsep
operasi bilangan bulat
siswa tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
satu arah. Namun sesudah pelaksanaan tindakan pemahaman konsep operasi
bilangan bulat siswa dapat meningkat melalui model kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jetis Jaten Karanganyar
Tahun 2012.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori, kerangka berfikir dalam penelitian ini diajukan
hipotesis sebagai berikut:
1. Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together di duga dapat
meningkatkan Pemahaman konsep operasi bilangan bulat pada siswa
kelas IV SDN 02 Jetis, Jaten, Karanganyar Tahun 2012.
2. Dengan mendiskripsikan aktivitas siswa melalui model kooperatif tipe
Numbered Heads Together di duga dapat meningkatkan pembelajaran
bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jetis Jaten
Karanganyar Tahun 2012.
3. Dengan mendiskripsikan kendala-kendala pada saat menerapkan model
kooperatif tipe Numbered Heads Together di duga dapat meningkatkan
pemahaman konsep operasi bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 02
Jetis Jaten Tahun 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di sekolah dasar Negeri 02 Jetis,
Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Memiliki 6 Ruang kelas, 1
Kantor guru dan 1 kantor kepala Sekolah, 1 Ruang Perpustakaan, 1 Ruang
Komputer dengan Tenaga Pendidikan berjumlah 13 orang yang terdiri dari
Kepala Sekolah, Guru, dan Penjaga. Tempat tersebut dipilih karena
beberapa pertimbangan diantaranya sebagai berikut:
a. SDN 02 Jetis merupakan Sekolah tempat Peneliti melaksanakan
Program Pengalaman Lapangan ( PPL) sehingga memudahkan peneliti
untuk melakukan penelitian.
b. Hasil observasi siswa SDN 02 Jetis ,Jaten, Karanganyar memenuhi
syarat untuk melaksanakan penelitian. Jika melihat situasi pembelajaran
Matematika di SDN 02 Jetis Jaten karanganyar yang belum optimal
karena masih menggunakan model pembelajaran konvensional dan
belum pernah digunakan untuk penelitian dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together( NHT).
c. Penghematan biaya dan waktu, karena lokasi penelitian dekat dengan
tempat tinggal peneliti.
d. Keberadaan sampel memudahkan peneliti untuk memperoleh data.
2. Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian ini pada semester genap Tahun
ajaran 2011/ 2012, yaitu mulai bulan Febuari 2012 Sampai dengan bulan
Mei 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Guru dan seluruh siswa kelas IV SD
Negeri 02 Jetis, Jaten, Karanganyar sebanyak 34 siswa terdiri dari 20 siswa
putra 14 siswa putri. Dengan pertimbangan bahwa pemahaman konsep
operasi bilangan bulat dalam pembelajaran matematika rendah.
C. Bentuk dan Srategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Berdasarkan masalah yang diajukan peneliti ini. Peneliti ingin lebih
menekankan pada masalah proses, maka jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK). Dengan penelitian jenis ini, peneliti
berharap akan mendapatkan informasi yang sebanyak-banyaknya untuk
meningkatkan praktik pembelajaran dalam kelas.
2. Strategi Penelitian
Dalam peneltian ini mengunakan strategi tindakan kelas model
siklus karena obyek penelitian yang diteliti hanya satu sekolah.
Adapun langkah-langkah rancangan pelaksanaan PTK menurut
Arikunto. sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan ( Planing )
Kegiatan ini meliputi :
1) Membuat perencanaan pengajaran
2) Membuat lembar observasi
3) Membuat alat evaluasi
b. Pelaksanaan tindakan ( acting)
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
c. Observasi ( observing)
Tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dipersiapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
d. Refleksi ( Refleksing)
Pada tahap ini data-data diperoleh melalui pengamatan terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dipersiapkan (2006: 96).
D. Data dan Sumber Data.
Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang proses
pembelajaran matematika khususnya pemahaman konsep bilangan bulat,
kemampuan menghitung bilangan bulat, serta kemampuan guru dalam
menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran
(termasuk penggunaan strategi pembelajaran) di kelas. Data penelitian
dikumpulkan dari:
1. Informan atau nara sumber, yaitu: siswa dan guru
2. Tempat dan peristiwa berlangsung nya aktivitas pembelajaran
matematika dan aktivitas lain yang berkaitan dengan materi.
3. Dokumen atau arsip antara lain: Kurikulum, Silabus, RPP, Hasil
ulangan harian siswa pada pemahaman konsep bilangan, dan buku
penilaian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi:
1. Pengamatan atau Observasi
Suwandi berpendapat “Teknik pengamatan atau observasi adalah
teknik yang dilakukan dengan pengamatan berperan serta secara pasif.
Pengamatan dilakukan terhadap guru ketika melaksanakan kegiatan
belajar mengajar maupun kinerja siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung. pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan mengambil
tempat duduk paling belakang” (2009:57).
Pengamatan terhadap kinerja guru juga diarahkan pada kegiatan
guru dalam menjelaskan pelajaran, memotivasi siswa, mengajukan
pertanyaan dan menanggapi jawaban siswa, mengelola kelas,
memberikan latihan dan umpan balik, dan melakukan penelitian terhadap
hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
1. Wawancara
Suwandi mengemukakan bahwa “Teknik wawancara dilakukan
setelah dan atas dasar hasil pengamatan di kelas maupun kajian
dokumen. Wawancara dilakukan antara peneliti dan guru. Wawancara
dengan guru dilaksanakan setelah melakukan pengamatan pertama
terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM) dimaksudkan untuk
memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
pembelajaran yang diajarkan” (2009:57).
2. Tes
Iskandar berpendapat “Tes adalah teknik yang digunakan oleh
peneliti untuk menguji subyek untuk mendapatkan data tentang hasil
belajar peserta didik, dengan menggunakan butiran-butiran soal/
instrument soal yang mengukur hasil belajar sesuai dengan mata
pelajaran yang diteliti. Dengan tujuan untuk meningkatkan Pemahaman
Konsep Operasi pada materi bilangan bulat”. Pemberian tes dimaksudkan
untuk mengukur kemampuan yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan
tindakan kelas. Tes ini diberikan pada awal penelitian untuk
mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan siswa dalam wawancara.
selain itu tes ini dilakukan disetiap akhir siklus untuk mengetahui
peningkatan mutu/hasil belajar siswa (2009:73)
3. Studi Dokumentasi
Iskandar mengatakan bahwa “Teknik ini, merupakan penelaah
terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus
permasalahan penelitian. Dokumen -dokumen yang dimaksud adalah
dokumen pribadi siswa, dokumen resmi, referensi-referensi, foto-foto,
rekaman kaset, seperti (rapor siswa, absensi siswa). Data ini dapat
bermanfaat bagi peneliti untuk menguji, menafsirkan, bahkan
meramalkan jawaban dan fokus permasalahan penelitian (2009:73).
Elliot menyatakan bahwa “Ada beberapa macam dokumen yang
dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian tindakan
kelas sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
a. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
b. Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum.
c. Berbagai macam ujian dan tes.
d. Laporan rapat.
e. Laporan tugas peserta didik.
f. Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran.
g. Contoh essay yang ditulis peserta didik “(Iskandar, 2009:73).
Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan peneliti untuk
memperoleh daftar nilai, daftar hadir siswa, foto dan video pelaksanaan
penelitian di kelas IV SD 02 Jetis, Jaten, Karanganyar.
F. Validitas Data
Didalam penelitian ini diperlukan adanya validitas data, maksudnya
adalah sama data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang
sebenarnya diukur dan diteliti.
St.Y Slamet dan Suwarto mengungkapkan “Untuk menjamin dan
mengembangkan validitas data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan trianggulasi data dan trianggulasi metode”
(2007:54). Adapun yang dimaksud kedua tersebut adalah :
1. Trianggulasi data adalah sumber dengan cara mengumpulkan data
yang sejenis dari sumber yang berbeda. Dengan teknik ini
diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih tepat sesuai
dengan keadaan siswa. Dalam penelitian ini membandingkan hasil
pengamatan dengan data isi dokumen yang terkait misalnya data
arsip nilai, data daftar nilai, data daftar hadir , data daftar nama
kelas IV SDN 02 Jetis, Jaten, Karanganyar.
2. Trianggulasi metode, jenis trianggulasi metode ini dilakukan dengan
mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda. Di sini ditekankan pada
penggunaan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda
dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber
data yang sama untuk menguji kemampuan informasinya. dari data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
yang diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan data yang
berbeda tersebut hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik
kesimpulan.
Adapun teknik yang digunakan dalam memeriksa
validitasnya data dalam penelitian ini adalah dengan triangulasi
sumber data dan triangulasi teknik metode. Triangulasi data atau
sumber yaitu dengan membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang telah diperoleh melalui berbagai
sumber yang berbeda yaitu: (1) Pengamatan (Observasi) dari proses
pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
NHT; (2) Silabus dan RPP; (3) Tes soal operasi bilangan bulat; (4)
Foto kegiatan belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe NHT ;(5) Hasil wawancara. Triangulasi teknik metode yaitu
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengn teknik yang berbeda. Data yang diperoleh dari hasil
wawancara dicek dengan hasil observasi, tes, dan foto.
G. Teknik Analisis data
Suwandi menyatakan “Teknik analisis data antara lain dengan
teknik diskriptif Komparatif dan teknik analisis kritis. Teknik diskriptif
komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni membandingkan antar
siklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil
akhir pada setiap siklus. Teknik analisis Kritis berkaitan dengan data
kualitatif. Teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk
mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam
proses belajar mengajar berdasarkan Kriteria normatif yang diturunkan
dari kajian teoritis maupun dari ketentuan yang ada. Selain menggunakan
analisis data diskriptif komparatif dan analisis kritis peneliti juga
menggunakan analisis data interaktif “(2009:61).
Miles dan Huberman (2006) mengemukakan analisis data adalah
cara mengolah data yang sudah diperoleh dari dokumen. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Model analisis interaktif ini mempunyai tiga komponen pokok yaitu
reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau veritifikasi.
Teknik analisis data dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis
data-data yang berhasil dikumpulkan (Iskandar, 2009:75).
1. Reduksi data
Data-data penelitian yang telah dikumpulkan selanjutnya direduksi.
Reduksi adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengbstrakan dan transformasi data kasar yang muncul
dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data merupakan suatu
bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu dan megorganisasikan data dengan cara
sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik
kesimpulan/ veritifikasi.
2. Penyajian data
Setelah data direduksi langkah selanjutnya adalah diadakan
penyajian data, penyajian data adalah sekumpulan informasi yang
tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian data, maka akan
dimengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan
sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pengertian
tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian penyajian-penyajian data yang
lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang
valid. untuk menampilkan data-data tersebut agar lebih menarik makan
diperlukan penyajian yang menarik pula. Dalam penyajian ini dapat
dilakukan melalui berbagai macam visual misalnya gambar, grafik, chart
network, diagram, matrik.
3. Penarikan kesimpulan
Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi
data dan display data sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti
masih berpeluang untuk menerima masukan. Penarikan kesimpulan
sementara, masih dapat diuji kembali dengan data lapangan, dengan cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
merefleksi kembali, peneliti dapat bertukar pikiran dengan teman
sejawat, trianggulasi, sehingga kebenaran ilmiah dapat tercapai. Bila
proses interaktif ini berjalan dengan kontinue dan baik, maka
keilmiahannya hasil penelitian dapat diterima. setelah hasil penelitian
telah diuji kebenarannnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan
dalam bentuk diskriptif sebagai laporan penelitian (2009:77).
Gambar 3.2. Model Analisis Data Interaktif Model Miles and
Hubermen
H. Indikator Kinerja Penelitian
Penelitian dikatakan berhasil dan ada peningkatan apabila jumlah
siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan KKM (≥65). Siklus dalam
penelitian ini akan berakhir apabila pada siklus I memperoleh nilai (≥65)
mencapai 75% pada siiklus II memperoleh nilai (≥65) mencapai 80% pada
siklus III memperoleh nilai(≥65) mencapai 85%.
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus yang
masing-masing siklus meliputi: perencanaan (planning), pelaksaaan
tindakan (acting), observasi (observasi), dan refleksing (reflecting).
Pengumpulan
data Penyajian data
Kesimpulan –
kesimpulan
penarikan/veriti
fikasi
Reduksi data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam satu
siklus ada dua kali tatap muka yang masing-masing 2 x 35 menit. Tiap
siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai.
1. Rancangan siklus I
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun rencana tindakan
yang di dasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan. Dalam
hal ini guru dan peneliti menyamakan persepsi tentang permasalahan
yang ditemui dan menyebarkan serinci mungkin.
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Merencanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif Numbered Heads Together (NHT).
2) Menentukan pokok bahasan.
3) Mengembangkan skenario pembelajaran.
4) Menyusun soal.
5) Menyiapkan sumber belajar.
6) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan.
Setelah membuat rencana yang matang maka langkah selanjutnya
adalah melaksanakan rencana tersebut sebagai tindakan yang mengacu
pada skenario dan langkah kegiatan mengajar. Dalam pelaksanaan guru
harus mengingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan
dalam rancangan yang berlaku secara wajar.
Pada pertemuan I kegiatan awal yang dilaksanakan meliputi: (1)
Guru membuka pelajaran, (2) Guru memberikan apersepsi, (3) Guru
menyiapkan media, 4) Guru menyampaikan indikator dan kompetensi.
Kegiatan pada pertemuan I adalah sebagai berikut: (1)Siswa
memperhatikan media yang ditunjukkan oleh guru; (2) Siswa
memperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat dengan menggunakan media nomograf; (3) Guru
memberikan contoh soal dan beberapa siswa maju ke depan mengerjakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
soal; (4) Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif Numbered
Heads Together (NHT) yaitu siswa dibagi menjadi 5 kelompok setiap
kelompok beranggotakan 6 sampai 7 siswa. Siswa dalam kelompok
diberikan nomor urut sehingga setiap siswa dalam kelompok memiliki
nomor berbeda; (5) Setiap kelompok diberi soal dan siswa diminta
berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk mengerjakan soal sesuai
dengan yang dicontohkan oleh guru sesuai waktu yang ditentukan; (6)
Setelah waktu diskusi kelompok habis guru mengacak nomor urut siswa
yang akan menjawab soal; siswa yang nomor urutnya keluar angkat
tangan dan siswa yang maju ke depan; (7) Nomor urut yang disebutkan
maju menjawab soal no 1, (8) Apabila siswa tersebut tidak dapat
menjawab, guru mengacak no urut berikutnya untuk membantu
menjawab no 1. 9) Siswa yang mendapat giliran maju diberikan
kesempatan mengacak no urut berikutnya yang akan mewakili
kelompoknya; (10) siswa mengerjakan soal evaluasi individu.
Pada kegiatan akhir : (1) guru memantapkan materi siswa, (2) guru
memberikan tindak lanjut, (3) guru mengakhiri pelajaran
Pada pertemuan II, Kegiatan awal dilakukan dengan: (1) Guru
membuka pelajaran; ( 2) Apersepsi Guru mengulang pelajaran bilangan
yang telah diajarkan pada pertemuan yang lalu tentang bilangan bulat;
(3) guru mempersiapkan media atau alat peraga yang dibutuhkan; (4)
guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan.
Kegiatan intinya adalah : (1) Siswa memperhatikan media yang
ditunjukkan oleh guru; (2) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
penjumlahan bilangan bulat dengan media nomograf; (3) Guru
memberikan contoh soal dan beberapa siswa mengerjakan soal didepan
kelas; (4) siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa;
(5) setiap kelompok diberi soal dan siswa diminta untuk berdiskusi
bersama teman sekelompoknya untuk mengerjakan soal sesuai dengan
yang dicontohkan oleh guru sesuai dengan waktu yang telah ditentukan;
(6) Setelah waktu berdiskusi kelompok habis, guru mengacak nomor urut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
siswa yang akan menjawab soal, siswa yang nomor urutnya keluar angkat
tangan dan guru mengacak lagi random untuk menentukan siswa mana
yang maju; (7) Siswa yang no urutnya keluar mengacungkan jari, maju
kedepan kelas menjawab soal pertama, apabila tidak dapat menjawab
soal guru mengacak no urut lagi untuk membantu mengerjakan soal
begitu seterusnya sampai semua soal terjawab; 8) Siswa mengerjakan
soal individu.
Pada kegiatan akhir :1) Guru merefleksi materi siswa; 2) Guru
memberikan tugas atau tindak lanjut; 3) Guru menutup pelajaran .
c. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses
pembelajaran siswa dan kinerja guru. Observasi diarahkan pada
point-point dalam pedoman yang telah disiapkan oleh peneliti.
Yang menjadi observer adalah guru kelas yang berkolaborasi
dengan peneliti.
d. Tahap Refleksi
Setelah mendapatkan data-data pada siklus I, Peneliti
mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan pelaksanaan
tindakan yang telah dilakukan.
1. Rancangan Siklus II
a. Tahap Perencanaan Tindakan
1. Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan altenatif
pemecahan masalah.
2. Membuat variasi media pembelajaran
3. Perencanaan pemelajaran dengan model kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT)
4. Menentukan Pokok Bahasan
5. Mengembangkan Skenario Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
6. Menyusun soal
7. Menyiapkan sumber belajar
8. Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Setelah membuat rencana yang matang maka langkah
selanjutnya adalah melaksanakan rencana tersebut sebagai tindakan
yang mengacu perbaikan dari apa yang telah dilaksanakan pada
siklus I dalam pelaksanan guru harus mengingat dan menaati apa
yang sudah dirumuskan dalam rancangan dan berlaku secara wajar.
Pada Pertemuan 1 kegiatan awal yang dilaksanakan meliputi: (1)
Guru Membuka pelajaran (2) memotivasi siswa dengan permainan;
(3) Guru melakukan apesepsi, menyanyikan lagu disini hitung
disana hitung. (4) Guru mempersiapkan media pembelajaran atau
alat peraga yang dibutuhkan; (5) Guru menyampaikan Indikator
dan kompetensi yang diharapkan.
Kegiatan pada pertemuan I adalah sebagai berikut : (1)
siswa memperhatikan media yang diajukan oleh guru; (2) Siswa
memperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan bilangan
bulat; (3) Guru memberikan contoh soal; (4) Guru memberikan
soal sebagai latihan soal; (5) Guru memberikan soal rebutan ; (6)
Guru memberikan reward bagi siswa yang telah maju ke depan
kelas; (7) siswa dibagi menjadi 6 kelompok satiap kelompok
terdiri dari 5 anggota kelompok. siswa dalam setiap kelompok
diberi nomor urut sehingga setiap anggota kelompok memiliki
nomor yang berbeda; (8) setiap kelompok diberi soal dan siswa
diminta untuk berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk
mengerjakan soal sesuai dengan yang dicontohkan guru pada waktu
yang telah ditentukan; (9) setelah waktu berdiskusi habis, guru
mengacak nomor urut siswa yang akan menjawab soal; (10) siswa
yang nomor urut nya keluar, angkat tangan dan guru memvariasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
cara untuk menentukan siswa yang maju, menjawab soal dan
kelompok lain memberikan tanggapan.
Pada kegiatan akhir: (1) Guru memberikan kesempatan bagi
siswa yang belum paham untuk menanyakan kesulitan pada guru;
(2) guru dan siswa menyimpulkan tentang berhitung bilangan bulat
yang telah mereka pelajari, (3) Guru memantapkan materi dan
memberikan tindak lanjut; (4) Siswa mengerjakan soal evaluasi
individu; (5) Guru menutup kegiatan pelajaran.
Pada pertemuan II, kegiatan awal dilakukan dengan : (1)
Guru membuka pelajaran; (2) Guru mempersiapkan media
pembelajaran atau alat peraga yang dibutuhkan; (3) Guru
menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan, (4) guru
menyampaikan apersepsi; (5) Guru menanyakan tugas yang
diberikan pada pertemuan yang lalu.
Kegiatan intinya adalah : (1) siswa memperhatikan media
yang ditunjukkan guru; (2) Siswa memperhatikan Penjelasan guru
tentang pengurangan; (3) Guru memberikan contoh soal dan
beberapa siswa mengerjakan soal di depan kelas; (4) Guru
menerapkan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Togeteher
(NHT) yaitu: siswa dibagi menjadi 6 kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 5 anggota; Siswa dalam setiap kelompok diberi nomor
urut sehingga setiap kelompok memiliki nomor urut berbeda; (5)
Setiap kelompok diberi soal dan siswa diminta untuk berdiskusi
bersama teman sekelompoknya untuk mengerjakan sesuai dengan
yang dicontohkan oleh guru, sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan; (6) setelah waktu diskusi kelompok habis, guru
mengacak nomor urut siswa yang akan menjawab soal; (7) siswa
yang nomor urutnya keluar mengangkat tangan dan guru mengacak
lagi secara random untuk menentukan siswa kelompk mana yang
maju; (8) perwakilan dari kelompok maju untuk menyampaikan
hasil diskusi dan kelompok lain memberi tanggapan; (9) Guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
memberikan motivasi pada siswa; (10) Siswa Mengerjakan soal
evaluasi Individu.
Pada kegiatan akhir : (1) Guru dan siswa menyampaikan hasil
diskusi; (2) Guru memberikan tindak lanjut; (3) Guru menutup
pelajaran;
c. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan untuk mengamati proses
pembelajaran siswa dan kinerja guru. Observasi diarahkan pada
point-point dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti.
d. Tahap Refleksi
Hasil observasi yang telah diperoleh dianalisis, mengevaluasi
pelaksanaan tindakan dan hasil observasi pada siklus II,
2. Rancangan Tindakan siklus III
a. Tahap Perencanaan Tindakan
1. Identifikasi masalah pada siklus II dan penetapan altenatif
pemecahan masalah.
2. Membuat variasi media pembelajaran
3. Perencanaan pemelajaran dengan model kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT)
4. Menentukan Pokok Bahasan
5. Mengembangkan Skenario Pembelajaran
6. Menyusun soal
7. Menyiapkan sumber belajar
8. Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.
9. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Setelah membuat rencana yang matang maka langkah selanjutnya
adalah melaksanakan rencana tersebut sebagai tindakan yang mengacu
perbaikan dari apa yang telah dilaksanakan pada siklus II dalam
pelaksanan guru harus mengingat dan menaati apa yang sudah
dirumuskan dalam rancangan dan berlaku secara wajar. Pada Pertemuan
1 kegiatan awal yang dilaksanakan meliputi: (1) Guru Membuka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
pelajaran; (2) memotivasi siswa dengan permainan; (3) Guru melakukan
apesepsi; (4) Guru mempersiapkan media pembelajaran atau alat peraga
yang dibutuhkan; (5) Guru menyampaikan Indikator dan kompetensi
yang diharapkan; (6) Guru mengulang materi yang telah lalu.
Kegiatan pada pertemuan I adalah sebagai berikut: (1) siswa
memperhatikan media yang diajukan oleh guru; (2) Siswa
memperhatikan penjelasan guru tantang penjumlahan bilangan bulat; (3)
Guru memberikan contoh soal; (4) Guru memberikan soal sebagai
latihan soal; (5) Guru memberikan soal rebutan; (6) Guru memberikan
reward bagi siswa yang telah maju; (7) siswa dibagi menjadi 6 kelompok
setiap kelompok terdiri dari 5 anggota kelompok. (8) Siswa dalam setiap
kelompok diberi nomor urut sehingga setiap anggota kelompok memiliki
nomor yang berbeda; (9) Setiap kelompok diberi soal dan siswa diminta
untuk berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk mengerjakan soal
sesuai dengan yang dicontohkan guru pada waktu yang telah ditentukan,
(10) setelah waktu berdiskusi habis, guru mengacak nomor urut siswa
yang akan menjawab soal; (11) Siswa yang nomor urut nya keluar,
angkat tangan dan guru memvariasi cara untuk menentukan siswa yang
maju, menjawab soal pertama apabila tidak dapat menjawab guru
mengacak no urut lagi yang akan membantu menjawab, siswa yang
sudah maju diberikan kesempatan mengacak nomor berikutnya yang
akan menjawab; (12) siswa mengerjakan soal evaluasi individu.
Pada kegiatan akhir : (1) Guru memberikan kesempatan bagi siswa
yang belum paham untuk menanyakan kesulitan pada guru; (2) guru dan
siswa menyimpulkan tentang berhitung bilangan bulat yang telah mereka
pelajari; (3) Guru memantapkan materi dan memberikan tindak lanjut;
(4) guru menutup kegiatan pelajaran.
Pada pertemuan II, Kegiatan awal dilakukan dengan : (1) Guru
membuka pelajaran; ( 2) Guru mempersiapkan media pembelajaran atau
alat peraga yang dibutuhkan; (3) Guru menyampaikan indikator dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
kompetensi yang diharapkan; (4) guru menyampaikan apersepsi; (5)
guru menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan yang lalu.
Kegiatan intinya adalah : (1) siswa memperhatikan media yang
ditunjukkan guru; (2) Siswa memperhatikan Penjelasan guru tentang
pengurangan bilangan bulat; (3) Guru memberikan contoh soal dan
beberapa siswa mengerjakan soal di depan kelas; (4) Guru menerapkan
Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) yaitu: siswa
dibagi menjadi 6 kelompok; setiap kelompok terdiri dari 5 anggota. (5)
Siswa dalam setiap kelompok diberi nomor urut sehingga setiap
kelompok memiliki nomor urut berbeda. (6) Setiap kelompok diberi soal
dan siswa diminta untuk berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk
mengerjakan sesuai dengan yang dicontohkan oleh guru; sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan; (7) setelah waktu diskusi kelompok habis,
guru mengacak nomor urut siswa yang akan menjawab soal. (8) siswa
yang nomor urutnya keluar mengangkat tangan dan guru mengacak lagi
secara random untuk menentukan siswa yang akan maju. (9) siswa yang
no urutnya disebutkan mengacungkan jari; maju menjawab soal pertama,
apabila salah guru mengacak no urut lagi yang akan maju membantu
siswa menjawab, siswa yang sudah maju diberikan kesempatan untuk
mengacak no urut berikutnya yang akan menjawab soal sampai semua
soal habis terjawab; (10) Guru memberikan motivasi pada siswa; (11)
Siswa mengerjakan soal evaluasi Individu.
Pada kegiatan akhir : (1) Guru dan siswa menyampaikan hasil
diskusi; (2) Guru memberikan tindak lanjut; (3) Guru menutup
pelajaran.
b. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran
siswa dan kinerja guru. Observasi diarahkan pada point-point dalam
pedoman yang telah disiapkan peneliti.
c. Tahap Refleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Hasil observasi yang telah diperoleh dianalisis, mengevaluasi
pelaksanaan tindakan dan hasil observasi pada siklus II
Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat digambarkan seperti
dibawah ini:
Gambar 3.3. Model siklus penelitian (PTK) Menurut Iskandar
Pelaksanaan Siklus I
Pengamatan/
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan Siklus II
Pengamatan
Refleksi
?
Perencanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
J. Jadwal penelitian
Jadwal penelitian yang akan dilaksanakan ada dalam beberapa
tahap, yaitu tahap persiapan hingga pelaporan hasil penelitian yang
dilakukan selama 5 bulan, yakni mulai bulan Januari 2012 sampai dengan
Juni 2012. Adapun rincian jadwal penelitian ada pada tabel 3.1 sebagai
berikut :
Tabel 3.1 Rincian Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Bulan
Januari
2012
Februari
2012
Maret
2012
April
2012
Mei
2012
Juni
2012
1 2 3 4 1 1 2 3 4 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Penyusunan,
pengajuan dan
seminar
proposal
2. Mengurus izin
penelitian
3. Persiapan
penelitian
4. Pelaksanaan
siklus I
5. Pelaksanaan
siklus II
6. Pelaksanaan
Siklus III
7. Analisis data
8.
Penyusunan,
sidang, revisi, dan
penjilidan skripsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Diskripsi Lokasi Penelitian
Sekolah Dasar Negeri 02 Jetis yang dipergunakan sebagai tempat
penelitian terletak di Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar,
Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini berstatus negeri dengan Nomor Statistik
Sekolah (NIS) 101031311006.
Sejak awal berdirinya tahun 1962 SDN 02 Jetis mengalami beberapa
pergantian kepala sekolah. Kepala sekolah yang menjabat saat ini adalah
Bapak Trimo Atmojo. Pergantian kepala sekolah melalui prosedur yang sudah
benar sesuai dengan peraturan yang ada. Hal ini mendorong sekolah untuk
lebih meningkatkan kinerja sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Sekolah Dasar Negeri 02 Jetis.
Secara geografis SDN 02 Jetis berada di Kabupaten Karanganyar
tepatnya di Desa Jetis Kulon, Kelurahan Jetis, Kecamatan Jaten. Letak SDN 02
Jetis sangat strategis karena selain dekat dengan pemukiman penduduk,
sekolah juga dekat dengan Lapangan Sepakbola dan Area Persawahan milik
warga desa Jetis Kulon. Hal ini memudahkan sekolah apabila mengadakan
Kegiatan Olahraga dan Pelajaran Ipa siswa dapat berinteraksi langsung dengan
lingkungan sekitar. Sekolah ini merupakan sekolah yang nyaman karena
terletak jauh dari keramaian yang dapat mengganggu siswa konsentrasi dalam
belajar.
SDN 02 Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar pada tahun
ajaran 2011/2012 dipimpin oleh Bapak Trimo Atmojo. Dengan 10 guru yang
berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 3 Guru yang berstatus Wiyata Bakti
(WB). Jumlah seluruh siswa SDN 02 Jetis adalah 212 siswa,yang terdiri dari
siswa kelas I sebanyak 33 siswa, siswa kelas II sebanyak 42, siswa kelas III
sebanyak 43, siswa kelas IV sebanyak 34, siswa kelas V sebanyak 33, siswa
kelas VI sebanyak 27 siswa. Siswa berasal dari berbagai latar belakang sosial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
yang berbeda-beda. Sebagian besar orang tua berprofesi sebagai petani,
pedagang, dan pegawai pabrik yang pendidikannya masih tergolong rendah.
Bangunan SD N 02 Jetis berdiri di atas tanah seluas 1000 meter
persegi, dengan luas bangunan 500 meter persegi. Bangunan yang ada adalah 6
ruang kelas, 1 Ruang Kepala Sekolah, 1 Ruang Guru, 1 Laborat Komputer, 1
Laborat Ipa, 1 Ruang Perpustakaan, 2 WC, 1 Kantin dalam sekolah, 1 Tempat
Parkir Sepeda Siswa, 1 Tempat Parkir Sepeda Guru. Apabila dibandingkan
dengan Sekolah-sekolah dasar yang lain pada umumnya. SDN 02 Jetis masih
memiliki kekurangan yang menunjang kegiatan siswa, seperti Ruang UKS dan
Mushola yang belum ada di sekolah tersebut. selain memiliki beberapa
ruangan, SD Negeri 02 Jetis juga memiliki halaman yang cukup luas yang
biasa digunakan untuk kegiatan upacara, senam pagi, dan kegiatan
ekstrakulikuler yang diadakan oleh sekolah serta tempat bermain para siswa
pada waktu kegiatan istirahat.
B. Diskripsi Kondisi Awal (Prasiklus)
Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti
melaksanakan kegiatan surve awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata
yang ada di lapangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Kelas IV SD
Negeri 02 Jetis yang dilaksanakan pada tanggal 11 Febuari 2012, siswa banyak
mengalami kesulitan pada mata pelajaran matematika khususnya pada bilangan
bulat. Siswa mengalami kesulitan dalam menjumlahkan dan mengurangkan
bilangan bulat. Guru masih menggunakan model pembelajaran yang
konvensional dan kurang memaksimalkan pembelajaran dengan menggunakan
media/ alat peraga yang tepat. Dalam proses pembelajaran guru lebih
mendominasi dengan metode ceramah dan penugasan sehingga pemahaman
siswa terhadap materi yang diajarkan kurang, siswa merasa bosan dan tidak
memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Keadaan tersebut semakin
membuat siswa menjadi tidak menyukai pelajaran matematika. Akibatnya nilai
ulangan matematika khususnya pada pokok bahasan bilangan bulat banyak
yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) :65.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Dari hasil daftar nilai ulangan guru kelas IV SD Negeri 02 Jetis
dengan materi bilangan bulat, sebagian besar siswa belum mencapai KKM.
Dari 34 siswa, sebanyak 23 siswa atau sekitar 68% mendapat nilai dibawah
KKM : 65, sedangkan untuk yang mendapat nilai KKM ≥ 65 Sebanyak 11
siswa atau sekitar 32% sedangkan rata-rata kelas 60,29. Untuk mengantisipasi
hal tersebut maka peneliti mengadakan penelitian dikelas IV dengan
menerapkan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) yang
dapat meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi bilangan bulat siswa.
Agar lebih jelas maka kondisi awal pemahaman konsep bilangan bulat
kelas IV SD Negeri 02 Jetis Jaten dapat di lihat pada tabel 3.2 dan gambar no
3.4.
Tabel 3.2 Tabel Distribusi Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat
Sebelum Tindakan (Pra siklus)
No Interval
Nilai
Frekuensi
(fi)
Nilai
Tengah
(xi)
Fi .xi Prosentase
(%)
Prosentase
Komulatif
(%)
1 45-54 16 50 800 47 100
2 55-64 7 60 420 21 53
3 65-74 6 70 420 18 32
4 75-84 4 80 320 12 14
5 85-94 1 90 90 2 2
Jumlah 34 2050 100
Rata-rata 60,29
Nilai Tuntas = 65
Belum tuntas = 23 siswa atau 68%
Tuntas = 11 siswa atau 32%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Gambar 3.4 Grafik Nilai Tes Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat pada
Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Jetis Pada Kondisi Awal( Prasiklus)
Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan sebagai berkut: siswa
yang memperoleh nilai 45-54 sebanyak 16 siswa atau 47%. Siswa yang
memperoleh nilai 55-64 sebanyak 7 siswa atau 21%. Siswa yang memperoleh
nilai 65-74 sebanyak 6 siswa atau 18%. Siswa yang memperoleh nilai 75-84
sebanyak 4 siswa atau 12 %. Siswa yang memperoleh nilai 85-94 sebanyak 1
siswa atau 2%.
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah
siswa yang memperoleh nilai bawah KKM sebanyak 23 siswa. Sedangkan
siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebanyak 11 siswa. Sehingga dapat
dikatakan bahwa jumlah siswa yang tidak tuntas mencapai KKM adalah
68%.dan 32% siswa yang tuntas mencapai KKM.
Tabel 3.3 Tabel Prosentase Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep Operasi
Bilangan Bulat Siswa SD Negeri 02 Jetis Pada Kondisi Awal
( Prasiklus)
No Ketuntasan Jumlah siswa
Jumlah Prosentase (%)
1. Belum tuntas 23 68
2. Tuntas 11 32
Jumlah 34 100
16
76
4
1
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
45-54 55-64 65-74 75-84 85-94
Frekuensi
Frekuensi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Dari tabel 3.3 di atas, maka ketuntasan belajar pada kondisi awal
(prasiklus) dapat disajikan pada gambar 3.5 sebagai berikut:
Gambar 3.5 Grafik Prosentase Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep Operasi
Bilangan Bulat Pada Prasiklus (Kondisi Awal)
Berdasarkan grafik pada gambar 3.5 di atas, dapat dilihat bahwa
sebelum tindakan siswa kelas IV SD Negeri 02 Jetis dengan jumlah 34 siswa,
hanya 11 siswa atau 32% yang memperoleh nilai KKM ≥ 65. Dengan demikian
masih ada 23 siswa atau 68 % yang memperoleh nilai dibawah KKM : 65
Hal ini diartikan bahwa pemahaman konsep berhitung bilangan bulat
siswa kelas IV masih rendah dilihat dari indikator kinerja penelitian ini adalah
pada siklus I sebesar 75%. Pada siklus II sebesar 80%. Dan pada siklus III
85%. Berdasarkan nilai ulangan harian matematika pokok bahasan bilangan
bulat menunjukkan masih rendah. Karena nilai-rata-rata matematika pokok
bahasa bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jetis masih dibawah
KKM sehingga diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan hasil pembelajaran
matematika khususnya bilangan bulat. Di dalam hal ini diperlukan suatu model
pembelajaran yang inovatif yang mudah dan menyenangkan sehingga
memudahkan siswa untuk memahami bilangan bulat. Usaha yang dilakukan
pada siswa kelas IV adalah dengan model kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) dalam mengajarkan pokok bahasan bilangan bulat. Sehingga
diharapkan dengan model pembelajaran yang koopratif yang mudah dan
68
32
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Category 1
belum tuntas
tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
menyenangkan dapat meningkatkan pemahaman konsep berhitung bilangan
bulat siswa kelas IV SD Negeri 02 Jetis.
C. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
1. Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan
pertama terdiri dari 3 jam pelajaran (3 x35 menit) yang dilaksanakan pada
tanggal 7 Maret 2012. Sedangkan pertemuan ke dua pada tanggal 9 Maret 2012
selama 2 jam pelajaran (2x 35 menit). Dalam penelitian ini, Peneliti dibantu
oleh guru kelas IV SD Negeri 02 Jetis sebagai kolabolator yaitu Bapak Ismadi
Sukarman, S.Pd. Siklus ini dilaksanakan dalam empat tahap sebagai berikut:
a) Tahap Perencanan
Peneliti dan guru kelas IV Mendiskusikan rencana tindakan yang akan
dilakukan dalam pelaksanaan tindakan. Rencana tindakan yang akan
dilaksanakan berdasarkan pada solusi masalah yang muncul yakni model
kooperatif tipe Numbered Heads Together. Tahap-tahap perencanaan siklus I
adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dirancang 2 kali
pertemuan dengan alokasi waktu pada pertemuan I 3x35 menit dan pertemuan
II 2x35 menit sehingga dalam 1 siklus terdapat alokasi waktu 5x35menit.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun mencakup : identitas RPP,
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran,
Dampak pengiring, Materi pembelajaran, Metode dan Model pembelajaran,
Langkah-langkah pembelajaran, Sumber dan Media pembelajaran, dan
Penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dapat dilihat pada
lampiran 6.
2) Guru merancang tes siklus I, Lembar Kerja Siswa,Kunci jawaban, dan
Kriteria Penilaian
Tes penilaian disusun berdasarkan pada kisi-kisi soal yang telah
disesuaikan dengan indicator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kisi-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
kisi soal dan penilaian dapat dilihat pada lampiran 7 dan 8. Sedangkan LKS
digunakan sebagai pendamping selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan adalah ruang kelas, materi
pembelajaran dan media pembelajaran.
Ruang kelas yang digunakan adalah ruang kelas IV yang biasa
digunakan setiap hari. Materi yang diajarkan pada pertemuan I adalah
penjumlahan bilangan bulat positif beserta dengan contohnya. Sedangkan
pada pertemuan ke II mempelajari tentang pengurangan bilangan bulat
beserta contohnya. Materi dibuat semenarik mungkin agar siswa antusias
dalam mempelajarinya.
Media yang digunakan adalah media nomograf dan garis bilangan
yang sengaja dibuat sendiri oleh peneliti.
4) Mempersiapkan lembar aktivitas kinerja guru, lembar observasi
pembelajaran bilangan bulat, dan lembar observasi aktivitas siswa.
Penggunaan lembar observasi kinerja guru, lembar observasi
pembelajaran bilangan bulat dan lembar observasi aktivitas siswa.
b) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksaan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru
kelas sedangkan guru kelas bertindak sebagai kolabolator. Pembelajaran
dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran di SDN 02 Jetis yaitu satu siklus
diadakan dua kali pertemuan dalam satu minggu. Pertemuan pertama 3 jam
pelajaran (3x35 menit), pertemuan ke dua 2 jam pelajaran (2x35menit). Pada
tahap ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
1) Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 Maret 2012
selama 3 jam pelajaran ( 3x35 menit) yaitu pada pukul 08.15-10.30. Pada
pertemuan ini materi yang diajarkan adalah penjumlahan bilangan bulat.
Peneliti bertindak sebagai guru dan Bapak Ismadi Sukarman, S.Pd. bertindak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
sebagai observer. Berikut urutan kegiatan pelaksanaan pada Siklus I adalah
sebagai berikut:
Kegiatan diawali dengan salam pembuka. Kemudian dilanjutkan
dengan pengkondisian kelas untuk persiapan pembelajaran oleh guru
termasuk presensi untuk mengetahui kehadiran siswa hari ini. Sebelum
memasuki materi terlebih dahulu guru dan siswa bertanya jawab tentang
materi yang telah lalu tentang penjumlahan bilangan bulat. Selanjutnya guru
memberikan infomasi materi yang akan dipelajari. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pada siklus I pertemuan I. Dan
tak lupa guru memberikan motivasi belajar siswa.
Secara singkat guru menjelaskan tentang penjumlahan bilangan
bulat positif dengan bilangan bulat negative dengan contoh 5 + (-4) =
…menggunakan media nomograf. Siswa memperhatikan penjelasan guru.
Guru memberikan soal penjumlahan bilangan bulat dengan contoh 6 + (-5)
= dll menggunakan media nomograf. Siswa yang dapat menjawab
mengacungkan jari maju kedepan mengerjakan soal dengan menggunakan
media nomograf.
Guru membagi 34 siswa menjadi 5 kelompok yang beranggotakan 5-6
siswa. Setiap kelompok diberikan nomor urut 1-6 secara acak. Sehingga
masing-masing siswa memegang nomor urut masing-masing. Guru
membagikan soal kelompok kepada masing-masing kelompok soal
contohnya 9 + (-7) =
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Guru membimbing dan mengawasi siswa dalam kegiatan diskusi.
Siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya membahas soal kelompok
memastikan masing-masing anggota mengetahui jawaban dari soal
kelompok sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu diskusi
habis, guru membahas hasil diskusi dengan mengacak nomor urut yang akan
maju mewakili kelompok menjawab soal kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Soal pertama 9 + (-7) =
Jawaban dari siswa adalah -2
-7
9
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jawaban siswa tersebut salah, dikarenakan siswa tidak bisa
menentukan arah pada garis bilangan karena kurang memperhatikan
penjelasan guru dan kurang komunikasi dengan teman satu kelompok.
Kemudian guru membetulkan soal yang salah bersama-sama. Jawaban yang
benar adalah
N = -2 -7
9
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Siswa yang maju kedepan diberikan kesempatan mengacak no urut
berikutnya yang akan maju kedepan kelas menjawab soal berikutnya sampai
semua soal terjawab semua.
Guru memberikan umpan balik kepada siswa. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa yang kesulitan untuk bertanya
Kegiatan akhir, siswa mencatat hal-hal yang penting berkaitan dengan
materi yang dipelajari. Kemudian siswa diberikan evalusi mengerjakan
penjumlahan bilangan bulat yaitu (-6) +(3) = ….dengan garis bilangan.
Dilanjutkan memberikan tindak lanjut berupa nasehat. Kemudian guru
menutup pelajaran dengan salam penutup.
2) Pertemuan II
Pertemuan ke dua dilaksanakan pada hari jumat tanggal 9 Maret 2012
Pelajaran dilaksanakan pada jam ke 4-5 yaitu pada pukul 09.00 sampai dengan
pukul 10.30 WIB. Pada pertemuan kedua, materi yang akan diajarkan adalah
Pengurangan Bilangan Bulat. Berikut urutan langkah-langkah pembelajaran
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Kegiatan diawali dengan salam pembuka dari guru. Dilanjutkan
dengan mengkondisikan kelas untuk persiapan pelajaran. Untuk menarik dan
menyemangati siswa, guru dan siswa menyanyikan lagu disini hitung disana
hitung secara bersama-sama. Kemudian guru mengadakan presensi untuk
mengetahui kehadiran siswa. Selanjutnya guru mengadakan apersepsi dengan
bertanya jawab tentang sifat-sifat pengurangan bilangan bulat. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran siswa mendengarkan
Secara singkat guru menjelaskan tentang pengurangan bilangan bulat
positif dengan bilangan bulat negative contohnya 8 - (-6) dengan menggunakan
media Nomograf. Kemudian guru memberikan soal awal berhubungan dengan
pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif contohnya -9
-8 = dengan menggunakan media Nomograf. Siswa yang dapat menjawab
mengacungkan jari maju kedepan kelas menjawab soal.
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang beranggotakan 5 - 6
siswa. Kemudian guru membagikan no urut kepada masing-masing anggota
kelompok diberikan no urut 1-6 sehingga setiap kelompok memiliki no urut
yang berbeda-beda. Guru membagikan soal kelompok yakni (-6) - (3) =
Tugas dari kegiatan kelompok adalah mengerjakan soal kelompok
bersama-sama dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawaban
dari soal kelompok. Guru membimbing dan mengawasi kegiatan kelompok.
Setelah waktu diskusi habis, guru menyebutkan no urut yang akan maju
kedepan kelas menjawab soal kelompok. (-6) - (3) = -9. Siswa yang no urutnya
disebut mengacungkan jari maju kedepan menjawab soal kelompok pertama.
Yakni (-6) – 3 = ……
Jawaban dari siswa (-6) - 3 = -9
N= -9
-3 -6
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Jawaban dari siswa salah dikarenakan siswa salah dikarenakan siswa
sulit menentukan arah garis bilangan. Guru menngacak no urut lagi yang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
membantu menjawab soal. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk
memberikan tanggapan/masukan. Siswa yang maju kedepan kelas diberikan
kesempatan untuk menyebutkan no urut berikutnya untuk menjawab soal
kelompok berikutnya sampai semua soal habis.
Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi. Guru memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa yang belum jelas.
Pada kegiatan akhir guru memberikan soal evaluasi individu yaitu
mengerjakan soal pengurangan bilangan bulat. yakni -4 – (-9) = … Guru
memberikan tindak lanjut berupa PR mempelajari bilangan bulat lagi. Pada
kegiatan akhir, guru menutup pelajaran dengan salam penutup.
c) Observasi
Pengamatan tindakan dilakukan oleh observer pada saat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran Matematika dengan pengamatan dan
penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together. Pengamatan ini
difokuskan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan yang
dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang
dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi
aktivitas guru, aktivitas siswa dan dokumentasi dengan foto dan video.
Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran Matematika materi Bilangan Bulat menggunakan
Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun serta mengetahui seberapa
besar pembelajaran matematika yang dilaksanakan menghasilkan perubahan
pada pemahaman konsep bilangan bulat.
Pengamatan dilakukan dengan bantuan guru kelas selaku kolaborator
yang bertindak sebagai observer dan teman sejawat untuk mengambil gambar
foto dan video. Observer sebagai partisipan pasif berada di bangku paling
belakang untuk mengamati jalannya pembelajaran melalui pedoman observasi
yang telah dibuat. Pengamatan tidak hanya ditujukan pada kegiatan atau
partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada setiap
pertemuan.
1) Adapun hasil observasi pembelajaran bilangan bulat siswa diperoleh
sebagai berikut:
Siswa nampak masih kesulitan dalam menjumlahkan bilangan
bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, yaitu (-8) + (-4) = -12 secara
perhitungan jawaban siswa sudah benar tetapi karena yang dijumlahkan
bilangan bulat negatif ditambah dengan bilangan bulat negatif maka
hasilnya adalah bilangan bulat negatif yaitu -12. Siswa nampak masih
kesulitan dalam mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat
positif, hal ini ditunjukkan dengan siswa masih salah dalam mengurangkan
bilangan bulat dengan nomograf yaitu -7 - 6, menurut jawaban siswa -7 - 6
= -1, jawaban siswa salah secara perhitungan bilangan bulat -7 - 6 =13.
Siswa nampak masih kesulitan dalam mengurangkan bilangan bulat dengan
media nomograf dikarenakan guru terlalu cepat dalam menjelaskan
mengurangkan bilangan bulat contohnya guru memberikan soal
pengurangan yaitu: -9 - (-8) = -1 guru menjelaskan soal pengurangan
dengan tergesa-gesa sehingga siswa kesulitan memahami penjelasan guru.
Siswa nampak masih kesulitan dalam mengerjakan soal pengurangan
bilangan bulat contohnya -10 - (-8)= -2. Hal ini ditunjukkan dengan hasil
test pengurangan bilangan bulat masih kurang.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 11 halaman
190 yang menunjukkan rata-rata hasil observasi pembelajaran bilangan
bulat secara keseluruhan pada siklus I siswa masih banyak kesulitan dalam
memahami pembelajaran bilangan bulat. Berdasarkan uraian lampiran 11
halaman 190 di atas dapat ditarik simpulan pada lampiran di atas bahwa
pembelajaran bilangan bulat siswa masih kurang sehingga perlu diperbaiki
pada siklus berikutnya.
2) Adapun hasil observasi aktivitas siswa diperoleh sebagai berikut:
Sebanyak 34 siswa kedisiplinan masih kurang, hal ini ditunjukkan
dengan siswa yang bersikap tidak sopan pada saat kegiatan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
berlangsung. Sebanyak 24 siswa kesiapan menerima pelajaran masih
kurang, hal ini ditunjukkan dengan kurangnya kesiapan siswa dalam
mempersiapkan buku-buku dan alat tulis. Sebanyak 20 siswa keaktifan
siswa masih kurang, hal ini ditunjukkan dengan kurangnya keberanian
siswa mengemukakan pendapat ataupun bertanya pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung. Sebanyak 8 siswa dalam melaksanakan tugas
masih kurang, hal ini ditunjukkan dengan kurang baiknya hasil diskusi
siswa dan siswa kurang sesuai mengerjakan tugas individu.
Sebanyak 17 siswa kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan
juga masih kurang lancar. Hanya beberapa anak yang berpengetahuan lebih
yang mampu menjawab. Sebanyak 18 siswa mengerjakan tes, siswa kurang
tenang/ ramai dan waktu yang ada masih ada siswa tergesa-gesa untuk
mengumpulkan tugas.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 12 halaman 191
yang menunjukkan rata-rata hasil observasi aktivitas siswa adalah 2,5
berdasarkan uraian lampiran di atas dapat ditarik simpulan bahwa aktivitas
siswa dalam pembelajaran matematika pokok bahasan bilangan bulat cukup
baik.
3) Hasil dari pengamatan kinerja guru pada siklus I pertemuan I dan
pertemuan II ditemukan kelemahan-kelemahan pada guru antara lain:
Pada saat pra pembelajaran dan kegiatan awal guru tidak
memeriksa kesiapan siswa dan belum menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Pada kegiatan inti pembelajaran guru kurang menguasai
materi, pendekatan yang dilakukan juga kurang sesuai rencana sehingga
kurang menguasai kelas, pemanfaatan media juga yang digunakan masih
minim, gaya mengajar juga masih malu-malu, dan guru kurang bisa memicu
keaktifan siswa. Pada kegiatan penutup, guru kurang melibatkan siswa
dalam membuat kesimpulan.
Secara keseluruhan berdasarkan data pada lampiran 13,14 pada
halaman 192 dan halaman 195 yang menyatakan skor kinerja guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja
guru katagori baik.
d) Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan tes yang telah dilaksanakan guru
dan peneliti melakukan refleksi. Refleksi dilaksanakan dengan menemukan
kelemahan-kelemahan pada saat kegiatan berlangsung pada siklus I. Pada
intinya kelemahan-kelemahan pembelajaran bilangan bulat siswa pada siklus
I siswa masih kesulitan dalam menjumlahkan bilangan bulat positif dengan
bilangan bulat negatif. Siswa nampak masih kesulitan dalam mengurangkan
bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif. Siswa nampak masih
kesulitan dalam mengurangkan bilangan bulat dengan media nomograf
dikarenakan guru terlalu cepat dalam menjelaskan mengurangkan bilangan
bulat. Siswa nampak masih Kesulitan dalam mengerjakan soal pengurangan
bilangan bulat, hal ini ditunjukkan dengan hasil test pengurangan bilangan
bulat masih kurang. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan tentang
soal-soal penjumlahan bilangan bulat masih rendah, hal ini ditunjukkan
dengan siswa masih sulit dalam membedakan sifat-sifat penjumlahan
bilangan bulat.
Dilihat dari uraian di atas maka peneliti menemukan solusi untuk
mengatasi masalah yang menghambat proses kegiatan pembelajaran bilangan
bulat dengan model kooperatif tipe Numbered heads Together tersebut. hal-
hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Guru menjelaskan kembali tentang penjumlahan bilangan bulat positif
dengan bilangan bulat negatif dengan media nomograf.
2. Guru menjelaskan pengurangan bilangan bulat negative dengan bilangan
bulat positif dengan media nomograf agar memudahkan siswa dalam
memahami pengurangan bilangan bulat.
3. Guru menjelaskan kembali pengurangan bilangan bulat dengan media
nomograf dengan pelan-pelan sehingga siswa memahami pengurangan
bilangan bulat dengan media nomograf.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
4. Guru menjelaskan pengurangan bilangan bulat dan mengadakan
remidiasi pada siswa yang nilai testnya kurang.
5. Guru menjelaskan kembali tentang sifat-sifat penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.
Kelemahan-kelemahan yang telah ditemukan pada tahap observasi,
akan diatasi pada siklus II sehingga kemampuan guru dan pembelajaran
bilangan bulat meningkat. Selain itu setelah dilaksanakan pembelajaran
siklus I, terlihat bahwa hasil tes evaluasi individu dan jumlah siswa yang
nilainya di atas KKM meningkat dibandingkan pada saat pra siklus.
Peningkatan tersebut sudah memenuhi indikator keberhasilan yang
sudah direncanakan. Maka untuk memperbaiki kelemahan pada siklus I
perlu diadakan siklus II untuk meningkatkan pemahaman konsep
berhitung bilangan bulat pada siswa kelas IV sesuai dengan indikator
keberhasilan yang diharapkan yaitu > 80% dari 34 siswa nilainya di atas
KKM, akan dilakukan tindakan siklus II dengan perencanaan yang lebih
matang terkait perbaikan dari hasil observasi dan refleksi pada siklus I.
Hasil tes pemahaman konsep berhitung pada siklus I dihitung
berdasarkan aspek Kognitif . Nilai Kognitif diperoleh dari hasil test siswa
pada setiap pertemuan. Hasil akhir siklus I adalah hasil perhitungan nilai
Rata-rata dari hasil test pertemuan 1,2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada lampiran 14. Sedangkan aspek afektif siswa dapat dilihat pada
lampiran observasi pembelajaran bilangan bulat yaitu lampiran 11,12.
Berikut ini adalah adalah hasil aspek kognitif yang diperoleh siswa
setelah menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads Together
pada siklus I ditunjukkan pada tabel 3.4.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Tabel 3.4 .Tabel Distribusi Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat
Siklus I Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Jetis
No Interval nilai Frekuensi
(fi)
Nilai
Tengah
(xi)
Fi. xi Prosentase
(%)
Prosentase
Komulatif(%)
1. 45-54 3 50 150 9 100
2. 55-64 5 60 300 15 91
3 65-74 14 70 980 41 76
4. 75-84 10 80 800 29 35
5. 85-94 2 90 180 6 6
Jumlah 34 2410
Rata -rata 70,88
KKM 65
Belum tuntas 8 Siswa atau 24%
Ketuntasan 26 Siswa atau 76%
Dari tabel nilai pemahaman Konsep Operasi Bilangan bulat SDN
02 Jetis setelah tindakan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together, grafik dapat disajikan pada Gambar 4.1 sebagai
berikut:
Gambar 4.1. Grafik Nilai Pemahaman konsep Operasi bilangan bulat siklus I.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
45-54 55-64 65-74 75-84 85-94
siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Berdasarkan tabel dan grafik di atas nilai matematika pada siklus I
diperoleh rata-rata kelas sebesar 70,88 dapat diketahui nilai pembelajaran
matematika seperti dibawah ini:
Siswa yang memperoleh nilai 45-54 sebanyak 3 siswa atau 9%. Siswa
yang memperoleh nilai 56-64 sebanyak 5 siswa atau 24%. Siswa yang
memperoleh nilai 65-74 sebanyak 14 siswa atau 41%. Siswa yang memperoleh
nilai 75-84 sebanyak 10 siswa atau 29 %. Siswa yang memperoleh nilai 85-94
sebanyak 2 siswa atau 6 %. Siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 76%.
Dari siklus I diperoleh rata-rata 70,88 dengan ketuntasan siswa
sebanyak 26 siswa atau 76%. Sedangkan siswa yang belum tuntas pada siklus I
sebanyak 8 siswa atau 24%. Data ketuntasan belajar nilai pemahaman konsep
berhitung bilangan bulat siswa siklus I dapat dilihat pada tabel gambar grafik
sebagai berikut:
Tabel 3.5: Tabel Prosentase Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep Operasi
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Jetis Pada Siklus I
No Keterangan Jumlah siswa
Jumlah Prosentase (%)
1 Belum tuntas 8 24
2 Tuntas 26 76
Jumlah 34 100
Berdasarkan Tabel 3.5 dapat disajikan dalam bentuk grafik seperti gambar
4.2 sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Gambar 4.2 Grafik Prosentase Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep Operasi
Bilangan Bulat Siklus I Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Jetis
Adapun tabel dan grafik hasil perkembangan kondisi awal dengan
siklus I dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Tabel Prosentase Perkembangan Ketuntasan Nilai Pemahaman
Konsep Operasi Bilangan Bulat Sebelum Siklus dan Siklus I
Keterangan Kondisi awal Siklus I
Belum tuntas (%) 68 24
Ketuntasan (%) 32 76
Jumlah 100 100
Adapun dari hasil tabel perkembangan nilai sebelum tindakan
dengan siklus I dapat disajikan sebagai berikut:
Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep
Operasi Bilangan Bulat Prasiklus dan siklus I
24
76
0
10
20
30
40
50
60
70
80
siklus I
Belum tuntas (%)
tuntas (%)
68
3224
76
0
20
40
60
80
prasiklus siklus I
Belum tuntas (%)
Tuntas(%)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Dengan demikian dari tabel 4.1 dan gambar 4.3 yang telah disajikan di
atas, dapat dianalisis bahwa ada perkembangan pemahaman konsep Operasi
bilangan bulat seperti penjelasan di bawah ini :
Jumlah belum tuntas siswa pada kondisi awal (prasiklus) sebanyak
68% mengalami penurunan pada siklus I sebesar 32% Jumlah siswa yang
tuntas pada kondisi awal atau prasiklus 24%. Kemudian mengalami
peningkatan pada siklus I sebesar 76%.
2. Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan
I terdiri dari tiga jam pelajaran (3 x35 menit) dan pertemuan ke II terdiri dari 2
jam pelajaran (2 x35menit) yang dilaksanakan pada hari rabu 14 maret 2012
dan 16 maret 2012. Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh guru kelas IV
SD Negeri 02 Jetis sebagai kolabolator yaitu Bapak Ismadi Sukarman,S.Pd.
Siklus ini dilaksanakan dalam empat tahapan sebagai berikut:
a) Tahap perencanaan
Peneliti dan guru kelas IV mendiskusikan rencana tindakan yang akan
dilakukan dalam pelaksanaan tindakan. Rencana tindakan yang akan
dilaksanakan berdasarkan solusi permasalahan yang muncul pada siklus I
dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads Together.
Tahap-tahap perencanaan siklus II adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dirancang dua
kali pertemuan dengan alokasi waktu pada pertemuan I adalah 3 x35 Menit
dan pada pertemuan II adalah 2 x 35 menit. Rencana pelaksanaan
pembelajaran yang disusun mencakup ketentuan: identitas RPP,Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Dampak
Pengiring, materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran,media dan sumber belajar, penilaian. Rencana
pelaksanaan pembelajaran siklus II dapat dilihat pada lampiran 9.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
2. Merancang tes siklus II,Lembar Kerja Siswa,Kunci jawaban dan Kriteria
Penilaian.
Tes siklus II disusun berdasarkan pada kisi-kisi soal yang telah
disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kisi-kisi soal dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 10
3. Menyiapkan media dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan
penelitian sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) diantaranya nomor urut siswa.
4. Menyiapkan materi, sumber belajar, dan lembar evaluasi untuk siswa,
lembar observasi siswa, lembar observasi guru,reward.
5. Membagi 34 siswa menjadi 5 kelompok yang masing-masing
beranggotakan antara 5 – 6 siswa dalam suatu kelompok. Pembagian
kelompok ini dilakukan secara heterogen dengan mempertimbangkan jenis
kelamin dan prestasi siswa sehingga antara kelompok satu dengan
kelompok lain saling seimbang.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan terdiri dari dua pertemuan. Peneliti melaksanakan
peneltian sesuai dengan rencana yang telah disusun. Peneliti menggunakan
model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang termasuk salah
satu model kooperatif.
1) Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2012 selama 3 jam
pelajaran (3 x 35 menit). Pada pertemuan ini materi yang akan diajarkan
adalah penjumlahan bilangan bulat. Peneliti bertindak sebagai guru dan
Bapak Ismadi Sukarman, S.Pd sebagai guru kelas IV yang bertindak sebagai
Kolabolator. Pertemuan I siklus II dikelas IV mempelajari tentang
penjumlahan bilangan bulat. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
Pada kegiatan awal membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Kemudian guru mengkondisikan kelas termasuk didalamnya mengadakan
mengecek kehadiran siswa. Guru mengadakan apersepsi bersama dengan
siswa guru menyanyikan lagu disini hitung disana hitung. Selanjutnya guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
menginformasikan materi yang akan dipelajari pada hari ini. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pada siklus II
pertemuan I. Dan tak lupa guru memberikan motivasi siswa agar rajin belajar
Pada kegiatan ini guru mengawali pelajaran dengan bertanya jawab
dengan menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan penjumlahan bilangan
bulat tentang sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat. Kemudian secara singkat
guru menjelaskan tentang penjumlahan bilangan bulat -6 + -3 = dengan
menggunakan media nomograf. Guru memberikan beberapa soal, siswa yang
dapat menjawab soal mengacungkan jari maju kedepan mengerjakan soal
dengan menggunakan media nomograf.
Pada Kegiatan Elaborasi, Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
yang beranggotakan 5-6 siswa. Guru membagikan Masing-masing siswa
diberikan no urut 1-6 sehingga satiap anggota kelompok memiliki no urut
berbeda-beda. Guru membagikan soal kelompok kepada masing-masing
kelompok untuk di diskusikan secara kelompok sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Soal -2 + 4 =
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Setelah waktu diskusi habis guru menyebutkan no urut yang akan
maju kedepan kelas menjawab soal kelompok . siswa yang nomor urutnya
disebut mengacungkan jari maju kedepan kelas menjawab soal pertama.
Soal pertama : -2+4 =
N = 2
4
-2
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Jawaban siswa sudah benar berati siswa sudah memahami materi.
Apabila siswa tersebut tidak bisa menjawab. Siswa diberikan kesempatan
untuk menunjuk no urut lainya membantu menjawab soal. Guru dan siswa
memberikan tepuk tangan kepada siswa yang berhasil menjawab soal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Siswa yang berhasil menjawab soal diberikan kesempatan untuk
menyebutkan no urut berikutnya maju kedepan menjawab soal berikutnya
sampai semua soal terjawab habis
Pada Tahap Konfirmasi, Guru dan siswa menyimpulkan tentang
bilangan bulat yang telah dipelajari. Guru memberikan reward kepada
siswa yang berprestasi. Siswa diberikan kesempatan bertanya kepada
siswa yang tidak jelas.
Pada Kegiatan Penutup, siswa mencatat hal-hal penting yang
berkaitan dengan materi. Kemudian siswa diberikan soal evaluasi individu
tentang penjumlahan bilangan bulat yakni 4 + ( -9) = Sebelum diakhiri guru
memberikan tindak lanjut mempelajari tentang bilangan bulat. Kemudian
guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
2) Pertemuan II
Pertemuan ke dua dilaksanakan pada hari jumat tanggal 16 maret 2012
yang dilaksanakan pada jam ke 4 sampai dengan jam ke 5 yaitu pada pukul
09.00 sampai dengan pukul 10.30 WIB. Pada Pertemuan kedua ini materi yang
akan diajarkan masih tentang pengurangan bilangan bulat.
Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:
Pada Kegiatan awal, guru mengucapkan salam pembuka dan
mengkondisikan kelas termasuk didalamnya mengecek kehadiran siswa.
Kemudian guru mengadakan apersepsi dengan mengulang materi yang telah
lalu. Untuk menarik dan menyemangati siswa guru dan siswa menyanyikan
lagu disini hitung disana hitung secara bersama-sama. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Pada kegiatan Eksplorasi, Guru bertanya jawab tentang pengurangan
bilangan bulat. Kemudian Secara singkat guru menjelaskan kembali
pengurangan bilangan bulat menggunakan media nomograf. Guru memberikan
soal-soal awal tentang pengurangan bilangan bulat. (-8) – 3 = Siswa yang
dapat mengerjakan mengacungkan jari maju kedepan kelas menjawab soal
pengurangan bilangan bulat menggunakan media nomograf.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Pada Kegiatan Elaborasi, guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok
yang beranggotakan 5-6 siswa secara heterogen. Guru membagikan no urut
kepada anggota kelompok secara acak. Guru membagikan soal kelompok
kepada masing-masing anggota kelompok untuk di diskusikan secara
berkelompok sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Guru membagikan
soal contohnya -6 - (-3) =
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tugas dari kegiatan diskusi adalah mengerjakan soal kelompok
bersama-sama dan memastikan seluruh anggota mengetahui jawaban dari
kelompoknya. Guru membimbing siswa yang kesulitan dalam kegiatan
kelompok dan mengawasi jalannya diskusi. Setelah waktu yang ditentukan
habis, guru mengacak no urut pertama yang akan maju mewakili kelompoknya
menjawab soal kelompok. Soal pertama -6 – (-3) =
Kelompok lain memberikan tanggapan dari jawaban siswa. Apabila
jawaban siswa tersebut salah guru mengacak no urut lagi untuk maju kedepan
membantu menjawab soal kelompok. Guru dan siswa lain memberikan tepuk
tangan kepada siswa yang berprestasi. Siswa yang maju kedepan diberikan
kesempatan menunjuk no urut berikutnya untuk menjawab soal berikutnya
sampai semua soal terjawab.
Pada tahap Konfirmasi, guru memberikan penguatan kepada siswa
dan bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Siswa yang kesulitan diberikan kesempatan bertanya
Pada kegiatan penutup, guru memantapkan kembali materi yang telah
dipelajari. Siswa diberikan soal evaluasi individu berupa soal pengurangan
bilangan bulat dengan garis bilangan yaitu : 8 - (-4) =
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah mempelajari
pengurangan bilangan bulat dan guru menutup kegiatan dengan mengucapkan
salam penutup.
c. Observasi
Pengamatan tindakan dilakukan oleh observer pada saat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran Matematika dengan pengamatan dan
penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together. Pengamatan ini
difokuskan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan yang
dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang
dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi
aktivitas guru, aktivitas siswa,lembar pengamatan pembelajaran bilangan bulat
dan dokumentasi dengan foto dan video. Observasi ini dilakukan untuk
memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran matemaika
materi bilangan bulat menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads
Together dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun
serta mengetahui seberapa besar pembelajaran Matematika yang dilaksanakan
menghasilkan perubahan pada pemahaman konsep operasi bilangan bulat.
Pengamatan dilakukan dengan bantuan guru kelas selaku kolaborator
yang bertindak sebagai observer dan teman sejawat untuk mengambil gambar
foto dan video. Observer sebagai partisipan pasif berada di bangku paling
belakang untuk mengamati jalannya pembelajaran melalui pedoman observasi
yang telah dibuat. Pengamatan tidak hanya ditujukan pada kegiatan atau
partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan guru
dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada setiap
pertemuan.
1) Adapun hasil observasi pembelajaran bilangan bulat dapat simpulkan
sebagai berikut:
Siswa masih nampak kesulitan dalam mengerjakan soal kelompok
penjumlahan bilangan bulat, hal ini ditunjukkan dengan siswa masih salah
dalam menentukan arah kanan atau kiri pada saat mengerjakan soal
penjumlahan bilangan bulat di depan kelas yaitu -2 + 4= 2 jawaban siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
sudah benar, tetapi cara siswa menghitung dengan media nomograf salah,
siswa langsung menjawab tanpa menghitung dahulu menggunakan media
nomograf. Siswa nampak masih kesulitan dalam membuat garis bilangan
ditunjukkan dengan siswa masih salah dalam membuat garis bilangan dalam
pengurangan bilangan bulat yaitu soal 5 - (-8) jawaban siswa 13 sudah
benar tetapi arah dalam garis bilangan siswa ke kanan sedangkan arah ke
kanan adalah arah positif bilangan bulat. Siswa masih kesulitan dalam
mengerjakan soal test pengurangan bilangan bulat hal ini ditunjukkan
dengan hasil test pengurangan bilangan bulat masih salah contoh soal -6- (-
3) jawaban dari siswa 9, berdasarkan perhitungan jawaban siswa salah
dikarenakan -6 - (-3) = -3.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada (lampiran 15 halaman 198)
berdasarkan pada uraian di atas pada siklus II ini guru masih menemui
beberapa kesulitan dalam pembelajaran bilangan bulat berdasarkan uraian
lampiran 14 diatas dapat ditarik simpulan bahwa pembelajaran bilangan bulat
pada siklus II katagori nampak.
2) Adapun hasil aktivitas siswa dapat simpulkan sebagai berikut:
Sebanyak 34 siswa kedisiplinan siswa sudah baik, hal ini ditunjukkan
dengan siswa sudah mempersiapkan alat-alat tulis dan buku tulis sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai. Sebanyak 26 siswa kesiapan menerima
pelajaran baik, hal ini ditunjukkan dengan siswa sudah mempersiapkan media
dan peralatan yang menunjang kegiatan pembelajaran dengan baik. Sebanyak
12 siswa keaktifan siswa masih kurang, hal ini ditunjukkan dengan kurangnya
keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru pada saat kegiatan
diskusi. Sebanyak 16 siswa kemampuan siswa dalam melaksanakan tugas
baik, hal ini ditunjukkan dengan hasil diskusi siswa baik dan nilai hasil tugas
individu sudah baik. Sebanyak 13 siswa kemampuan siswa dalam menjawab
pertanyaan juga masih kurang lancar. Hanya beberapa anak yang
berpengetahuan lebih yang mampu menjawab. Sebanyak 11 siswa ketika
mengerjakan tes, siswa kurang tenang/ ramai dan waktu yang ada masih ada
siswa tergesa-gesa untuk mengumpulkan tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 17 halaman 200
yang menunjukkan peningkatan rata-rata hasil observasi aktivitas siswa adalah
3,0 berdasarkan uraian lampiran 14 diatas dapat ditarik simpulan bahwa
aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pokok bahasan bilangan bulat
katagori baik.
3) Hasil Observasi Guru pada Saat Mengajar
Pengamatan yang dilakukan peneliti tidak hanya pada aspek aktivitas dan
sikap siswa namun pengamatan juga dilakukan terhadap kegiatan guru dalam
proses pembelajaran. Perincian mengenai observasi kinerja guru dalam
pembelajaran bilangan bulat melalui model kooperatif tipe Numbered Heads
Together pada siklus 1 yang dilakukan 2 x pertemuan dapat dilihat pada
lampiran 17 dan 18 pada halaman 200 dan halaman 203 Berikut ini Hasil dari
pengamatan pada siklus II pertemuan I dan pertemuan II ditemukan
kelemahan-kelemahan pada guru antara lain :
Pada kegiatan pra pembelajaran dan kegiatan membuka pelajaran. Guru
belum mengadakan absensi. Pada kegiatan inti, guru belum mengaitkan
materi dengan realitas kehidupan. Guru belum dapat menguasai kelas hal ini
dikarenakan guru belum memberikan perhatian secara menyeluruh. Pada
kegiatan inti, guru belum melibatkan siswa dalam membuat rangkuman.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 17 dan 18 pada
halaman 200 dan halaman 203 yang menyatakan skor kinerja guru 3,54 dan
berdasarkan uraian simpulan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kinerja guru katagori sangat baik.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan tes yang telah dilaksanakan guru dan
peneliti melakukan refleksi. Refleksi dilaksanakan dengan menemukan
kelemahan-kelemahan pada saat kegiatan berlangsung pada siklus II. Pada
intinya kelemahan-kelemahan pembelajaran bilangan bulat pada siklus II
adalah Siswa masih nampak kesulitan dalam mengerjakan soal kelompok
penjumlahan bilangan bulat, hal ini ditunjukkan dengan siswa masih salah
dalam menentukan arah kanan atau kiri pada saat mengerjakan soal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
penjumlahan bilangan bulat di depan kelas. Siswa nampak masih kesulitan
dalam membuat garis bilangan ditunjukkan dengan siswa masih salah dalam
membuat garis bilangan. Siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal test
pengurangan bilangan bulat hal ini ditunjukkkan dengan hasil test
pengurangan bilangan bulat masih salah. Siswa masih kesulitan dalam
menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif
ditunjukkan dengan sikap ragu-ragu siswa dalam menjawab soal penjumlahan
bilangan bulat.
Kelemahan-kelemahan kemampuan guru pada siklus II adalah sebagai
berikut: pada kegiatan pra dan pembuka pelajaran guru belum mengadakan
kegiatan absensi dikarenakan guru lebih berkonsentrasi mengkondisikan
kelas, guru belum mengaitkan materi dengan realitas kehidupan. Guru belum
dapat menguasai kelas hal ini dikarenakan guru belum memberikan perhatian
secara menyeluruh, Pada kegiatan inti, guru belum melibatkan siswa dalam
membuat rangkuman. Kelemahan-kelemahan yang telah ditemukan pada
tahap observasi, akan diatasi pada siklus III sehingga kemampuan guru dan
aktivitas siswa dapat meningkat.
Dilihat dari uraian di atas, dapat dilihat hambatan-hambatan siswa
dalam pembelajaran bilangan bulat dengan menggunakan model kooperatif
tipe Numbered Heads Together hal-hal yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Guru membimbing siswa pada saat mengerjakan soal kelompok.
2. Guru menjelaskan cara membuat garis bilangan dengan sabar.
3. Guru memberikan remidiasi bagi siswa yang nilainya masih rendah.
4. Guru menggunakan Media Nomograf untuk memudahkan siswa
mengoprasikan bilangan bulat.
5. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar tidak ragu-ragu dalam
menjawab soal tidak perlu ragu-ragu .
Hasil tes pemahaman konsep berhitung pada siklus II dihitung
berdasarkan aspek Kognitif . Nilai Kognitif diperoleh dari hasil test siswa
pada setiap pertemuan . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 16.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
Sedangkan aspek afektif siswa dapat dilihat pada lampiran observasi
aktivitas siswa yaitu lampiran 14.
Selain itu setelah dilaksanakan pembelajaran siklus II, terlihat
bahwa hasil tes evaluasi individu dan jumlah siswa yang nilainya di atas
KKM meningkat dibandingkan pada Siklus I. Peningkatan tersebut sudah
memenuhi indikator keberhasilan yang sudah direncanakan. Maka untuk
meningkatkan pemahaman konsep berhitung bilangan bulat pada siswa
kelas IV sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan pada siklus
III yaitu > 85% dari 34 siswa nilainya di atas KKM, akan dilakukan
tindakan siklus III dengan perencanaan yang lebih matang terkait perbaikan
dari hasil observasi dan refleksi pada siklus II.
Hasil observasi pemahaman konsep operasi bilangan bulat yang
dilaksanakan selama 2 x pertemuan diperoleh data dalam bentuk tabel 4.2
yang disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.2 Tabel Distribusi Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat
siklus II Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Jetis
No Interval nilai Frekuensi
(fi)
Nilai
tengah
(xi)
Fi .xi Prosentase
(%)
Prosentase
Komulatif
(%)
1 56-64 6 60 360 18 100
2 65-73 12 70 840 35 82
3 74-82 14 79 1106 41 47
4 83-91 1 88 88 3 6
5 92-100 1 97 97 3 3
Jumlah 34 2491 100 100
Rata-rata 73,26
Nilai tuntas 65
Belum tuntas 6 siswa atau 18%
Ketuntasan 28 siswa atau 82%
Dari tabel 4.2 nilai pemahaman Konsep Operasi Bilangan bulat SDN 02
Jetis setelah tindakan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together, grafik dapat disajikan pada Gambar 4.4 sebagai
berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Gambar 4.4 . Grafik Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat pada
Siklus II.
Berdasarkan tabel 7 dan gambar 9 dapat disimpulkan sebagai berikut:
Siswa yang memperoleh nilai 56-64 sebanyak 6 siswa atau 18%.
Siswa yang memperoleh nilai 65-73 sebanyak 12 siswa atau 35%. Siswa yang
memperoleh nilai 74-82 sebanyak 14 siswa atau 41%. Siswa yang memperoleh
nilai 83-91 sebanyak 1 siswa atau 3%. Siswa yang memperoleh nilai 92-100
sebanyak 1 siswa atau 3%. Siswa yang memperoleh nilai diatas KKM:65
sebanyak 28 siswa atau 82%.
Dari siklus II diperoleh rata-rata 73,26 dengan jumlah siswa yang
memenuhi KKM ≥ 65 sebanyak 28 siswa atau 82 %. Sedangkan 6 siswa atau
18% memperoleh nilai KKM ≤ :65. Data ketuntasan belajar nilai pemhaman
konsep belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
6
12
14
1 1
0
2
4
6
8
10
12
14
16
56-64 65-73 74-82 83-91 92-100
FREK
UEN
SIGRAFIK SIKLUS II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Tabel 4.3 Tabel Prosentase Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep
Operasi Bilangan Bulat Pada Siklus II
No Keterangan Jumlah siswa
Jumlah Prosentase (%)
1 Belum tuntas 6 18
2 Tuntas 28 82
Jumlah 34 100
Dari tabel di atas, maka ketuntasan belajar siswa pada siklus II
dapat disajikan dalam bentuk grafik seperti gambar .
Gambar 4.5 Grafik Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan
Bulat Pada Siklus II Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Jetis.
Berdasarkan grafik pada gambar 4.5 di atas makan dapat dilihat
bahwa pada siklus II siswa kelas IV SD Negeri 02 Jetis dengan jumlah siswa
34 terdapat 28 siswa atau 82% yang memperoleh nilai KKM ≥ 65, sedangkan
sisanya 6 siswa atau 18 % memperoleh nilai KKM ≤ 65.
Data perkembangan nilai pemahaman konsep siswa pada siklus I
dan Siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4 Prosentase Perkembangan Ketuntasan Nilai Pada Siklus I dan
Siklus II
Keterangan Siklus I Siklus II
Belum tuntas (%) 24 18
Ketuntasan (%) 76 82
Jumlah 100 100
18
72
0
20
40
60
80
siklus II
Belum tuntas (%)
tuntas (%)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Berdasarkan tabel perkembangan diatas dapat disajikan grafik
perkembangan siklus I dan siklus II sebagai berikut:
Gambar 5.1 Grafik Prosentase Perkembangan Ketuntasan Nilai Pemahaman
Konsep Berhitung Bilangan Bulat Siklus I dan Siklus II
Dari tabel 4.4 dan gambar 5.1 yang telah disajikan diatas dapat
disimpulkan bahwa ada perkembangan nilai pemahaman konsep operasi
bilangan bulat yang disajikan sebagai berikut:
Belum tuntas siswa pada siklus I mencapai 24% kemudian pada siklus
II mengalami penurunan sebanyak 18%. Ketuntasan siswa pada siklus I
mencapai 76% kemudian pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak
82%.
3. Siklus III
Tindakan siklus III dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pertemuan I
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Maret 2012 dan pertemuan kedua
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012. Adapun tahapan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan
Peneliti dan guru kelas IV mendiskusikan rencana tindakan yang
akan dilakukan dalam pelaksanaan tindakan. Rencana tindakan yang akan
2418
7682
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Siklus I Siklus II
Belum Tuntas
tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
dilaksanakan berdasarkan pada solusi permasalahan yang muncul yakni
penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together. Tahap- tahap
perencanaan pada siklus I adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus I dirancang 2 kali
pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuan adalah 3x35 menit dan
pada pertemuan ke dua adalah 2 x 35 menit, sehingga dalam satu siklus
terdapat alokasi waktu 5x35 menit. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang disusun mencakup ketentuan: Identitas RPP, Standar kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Dampak Pengiring,
Materi Pembelajaran, Model dan Metode pembelajaran, Langkah-langkah
Pembelajaran, Media dan Sumber belajar, Penilaian. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) siklus I dapat dilihat pada lampiran 9.
2. Merancang tes siklus I, Lembar Kerja Siswa, kunci jawaban, dan kriteria
penilaian.
Tes penilaian siklus I disusun berdasarkan pada kisi-kisi soal yang
telah disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Kisi-kisi soal dapat dilihat selengkapnya pada lampiran10.
Sedangkan LKS digunakan siswa sebagai panduan selama proses
pembelajaran berlangsung.
3. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran
adalah ruang kelas, materi pembelajaran, dan media pembelajaran.
Ruang kelas yang digunakan adalah ruang kelas IV yang biasa
digunakan setiap hari. Ketika pembelajaran berlangsung, tempat duduk
diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berdiskusi dengan baik.
Materi pembelajaran pada pertemuan pertama mempelajari
tentang penjumlahan bilangan bulat. Sedangkan materi pada pertemuan
kedua pengurangan bilangan bulat. Materi pembelajaran dirancang
semenarik mungkin agar siswa antusias untuk mempelajarinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Media pembelajaran yang digunakan adalah media Nomograf
yang sengaja dibuat sendiri oleh peneliti.
4. Mempersiapkan lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dalam
pembelajaran
Penggunaan lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa
dalam pembelajaran akan mempermudah observer dan peneliti merekam
hal-hal apa saja yang terjadi selama pembelajaran. Observasi kinerja guru
meliputi penampilan guru saat melaksanakan langkah-langkah kegiatan
selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Numbered Heads Together. Sedangkan observasi aktivitas siswa meliputi
kesiapan siswa menerima pembelajaran, keaktifan siswa, perhatian siswa,
dan keantusiasan siswa. Pedoman dan hasil observasi kinerja guru dan
aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 19 dan 20.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini guru melaksanakan tindakan dengan menerapkan
model kooperatif tipe Numbered Heads Together
1. Pertemuan I
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2012,
dilaksanakan pada jam pelajaran ke 3 sampai ke 5, yaitu pada pukul 08.15
sampai dengan pukul 10.30 WIB. Materi yang diajarkan yaitu tentang
penjumlahan bilangan bulat. Adapun urutan langkah-langkah
pembelajarannya sebagai berikut:
Kegiatan diawali dengan salam pembuka kemudian dilanjutkan
dengan pengkondisian kelas untuk persiapan pembelajaran oleh guru
termasuk didalamnya kegiatan presensi kelas. Sebelum kegiatan dimulai
terlebih dahulu guru dan siswa menyanyikan lagu disini senang-disana
senang agar siswa menjadi lebih bersemangat. Kemudian guru mengadakan
apersepsi: ‘bertanya jawab tentang materi yang telah lalu yaitu tentang
macam-macam penjumlahan bilangan bulat”. Selanjutnya guru
menginformasikan materi yang akan dipelajari. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran sesuai dengan indikator yang ingin dicapai pada Siklus III.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Pada tahap Eksplorasi, Guru bertanya jawab tentang penjumlahan
bilangan bulat. Secara singkat guru menjelaskan penjumlahan bilangan bulat
dengan menggunakan media Nomograf dan garis bilangan. Guru
memberikan soal tentang penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan
media nomograf contoh soal 7 + (-4) = Siswa yang dapat menjawab
mengacungkan jari maju kedepan kelas menjawab soal dengan
menggunakan media nomograf. Siswa yang dapat maju kedepan diberikan
reward agar siswa laian lebih termotivasi.
Siswa dibentuk menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok
beranggotakan 5-6 siswa. Guru membagikan no urut 1-6 kepada masing-
masing anggota kelompok. Sehingga setiap anggota kelompok memegang
nomor yang berbeda-beda. Guru membagikan soal kelompok kepada
masing-masing anggota kelompok. Soal pertama 5 + (-8) =
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab soal-soal
kelompok sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu yang
telah ditentukan habis, guru menyuruh kepada masing-masing kelompok
untuk bersiap-siap membahas soal. Setelah siswa siap untuk membahas soal,
guru menyebutkan no urut yang akan maju ke depan. Siswa yang no urutnya
keluar mengacungkan jari, kemudian menunjuk no urut lagi yang akan
menjawab no 1, nomor urut yang keluar akan menentukan siswa yang akan
maju menjawab soal. Siswa yang no urutnya disebut mengacungkan jari,
maju kedepan kelas bersiap menjawab soal pertama, siswa lain
memperhatikan dan menanggapi apakah jawaban dari temannya benar atau
salah, apabila salah siswa menyebutkan no urut lagi yang kan maju
membantu menjawab soal. Jika masih ada yang salah lagi guru akan
menunjuk siswa dari kelompok lain yang memiliki no urut sama Siswa yang
maju menjawab soal diberikan kesempatan menyebutkan no urut berikutnya
yang akan maju menjawab soal no selanjutnya sampai semua pertanyaan
habis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Pada tahap Konfirmasi, guru dan siswa menyimpulkan kegiatan
yang dilakukan. Siswa diberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang
kesulitan. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
Pada Kegiatan Penutup, guru memantapkan kembali materi yang
telah dipelajari. Siswa diberikan evaluasi mengerjakan soal secara individu
yaitu hasil dari 6 + (-5), hasil dari 10 +(-4) adalah ……. Guru memberikan
tindak lanjut: berupa nasehat kepada siswa untuk mempelajari bilangan
bulat. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.
2) Pertemuan II
Pertemuan kedua siklus ketiga dilaksanakan pada hari Rabu,
tanggal 28 Maret 2012 pada jam ke 4 sampai dengan jam ke 6, yaitu pada
pukul 09.00 sampai dengan pukul 10.30 WIB. Pada pertemuan kedua,
materi yang akan diajarkan masih tentang pengurangan bilangan bulat.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
Pada Kegiatan awal Guru mengkondisikan kelas untuk
mempersiapkan pelajaran. Guru mengadakan apersepsi bertanya jawab
tentang pengurangan bilangan bulat macam-macam pengurangan bilangan
bulat. Guru memberikan motivasi dengan menyanyikan lagu disini hitung
disana hitung. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan
Indikator yang ingin dicapai.
Pada Tahap Eksplorasi, Guru bertanya jawab tentang penjumlahan
bilangan bulat. Kemudian Secara singkat guru menjelaskan pengurangan
bilangan bulat dengan menggunakan media Nomograf dan garis bilangan.
Guru memberikan soal tentang pengurangan bilangan bulat dengan
menggunakan media nomograf contohnya -9 - (-4) = dll. Siswa yang dapat
menjawab mengacungkan jari maju kedepan kelas menjawab soal dengan
menggunakan media nomograf. Siswa yang dapat maju kedepan diberikan
reward agar siswa lain lebih termotivasi.
Pada Tahap Elaborasi, Siswa dibentuk menjadi 6 kelompok
masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 siswa. Kemudian guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
membagikan no urut 1-6 kepada masing-masing anggota
kelompok.sehingga setiap anggota kelompok memegang nomor yang
berbeda-beda. Guru membagikan soal kelompok kepada masing-masing
anggota kelompok soal pertama yaitu : - 8 – (-5) = Siswa berdiskusi dalam
kelompok untuk menjawab soal-soal kelompok sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Setelah waktu yang telah ditentukan habis, guru menyuruh
kepada masing-masing kelompok untuk bersiap-siap membahas soal.
Setelah siswa siap untuk membahas soal, guru menyebutkan no urut yang
akan maju ke depan. Siswa yang no urutnya keluar mengacungkan jari,
kemudian menunjuk no urut lagi yang akan menjawab no 1, nomor urut
yang keluar akan menentukan siswa yang akan maju menjawab soal. Soal
pertama -8 – ( -5) =
Jawaban dari siswa adalah 13, berdasarkan perhitungan salah
dikarenakan siswa kurang berkonsentrasi dalam menjawab soal, kemudian
guru dan siswa lain membantu membetulkan jawaban dari siswa tersebut.
Siswa yang maju menjawab soal diberikan kesempatan menyebutkan no
urut berikutnya yang akan maju menjawab soal no selanjutnya sampai
semua pertanyaan habis.
Pada Tahap Konfirmasi, Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan
yang dilakukan. Siswa diberikan kesempatan bertanya apabila belum jelas.
Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Pada kegiatan Penutup, Guru memantapkan kembali materi yang
telah dipelajari. Siswa diberikan soal evaluasi individu soal pertama yaitu -
14 - 8 = Guru memberikan tindak lanjut pekerjaan rumah. Guru mengakhiri
kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
c) Observasi
Pengamatan tindakan dilakukan oleh observer pada saat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran Matematika dengan pengamatan dan
penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together. Pengamatan
ini difokuskan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang
dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi
aktivitas guru, aktivitas siswa, lembar observasi pembelajaran bilangan
bulat, dan dokumentasi dengan foto dan video. Observasi ini dilakukan
untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran
matemaika materi bilangan bulat menggunakan model kooperatif tipe
Numbered Heads Together dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang telah disusun serta mengetahui seberapa besar pembelajaran
Matematika yang dilaksanakan menghasilkan perubahan pada pemahaman
konsep operasi bilangan bulat siswa.
Pengamatan dilakukan dengan bantuan guru kelas selaku kolaborator
yang bertindak sebagai observer dan teman sejawat untuk mengambil
gambar foto dan video. Observer sebagai partisipan pasif berada di bangku
paling belakang untuk mengamati jalannya pembelajaran melalui pedoman
observasi yang telah dibuat. Pengamatan tidak hanya ditujukan pada
kegiatan atau partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek
tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas
pada setiap pertemuan.
1) Hasil observasi Pembelajaran Bilangan Bulat adalah sebagai berikut:
Siswa sudah tidak nampak kesulitan dalam menjumlahkan bilangan
bulat, hal ini ditunjukkan dengan siswa sudah dapat mengerjakan soal
penjumlahan bilangan bulat. Siswa sudah tidak bingung lagi dalam
menjumlahkan bilangan bulat dengan media nomograf hal ini ditunjukkan
dengan siswa sudah benar menggunakan media nomograf. Siswa tidak
nampak kesulitan dalam membuat garis bilangan hal ini ditunjukkan dengan
siswa sudah benar menjumlahkan bilangan bulat. Siswa tidak nampak
kesulitan mengerjakan soal test pengurangan pada siklus III, hal ini
ditunjukkan dengan hasil test siswa meningkat, siswa sudah tidak nampak
ragu-ragu dalam menjumlahkan bilangan bulat, hal ini ditunjukkan dengan
siswa percaya diri pada saat menjawab soal didepan kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Secara keseluruhan berdasarkan lampiran 17 menyatakan hasil
observasi pembelajaran bilangan bulat pada siswa sudah meningkat hal ini
ditunjukkan dengan siswa sudah tidak nampak mengalami kesulitan dalam
pembelajaran bilangan bulat pada setiap pertemuan melalui model
kooperatif tipe Numbered Heads Together pada siklus III diperoleh
berdasarkan uraian simpulan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
hasil pembelajaran bilangan bulat pada siklus III dapat dikatakan berhasil.
2) Hasil observasi aktivitas siswa adalah sebagai berikut:
Kedisiplinan 34 siswa sudah meningkat, hal ini ditunjukkan
dengan sikap siswa yang lebih sopan dan lebih disiplin waktu dibandingkan
siklus II. Kesiapan 34 siswa menerima pelajaran sudah meningkat, hal ini
ditunjukkan dengan kesiapan siswa menyiapkan alat tulis dan buku
pelajaran. Keaktifan 34 siswa meningkat, hal ini ditunjukkan dengan
meningkatnya keberanian siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan
pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Kemampuan 32 siswa dalam
melaksanakan tugas sudah meningkat. Siswa sudah melakukan tugas sesuai
dengan langkah-langkah yang ada serta melaksanakan tugas dengan tepat
waktu, tertib, dan tenang. Kemampuan 34 siswa dalam menjawab sudah
meningkat. Sebagian besar siswa dapat menjawab pertanyaan dengan logis,
dan tepat. Sebanyak 34 siswa elama proses pembelajaran berlangsung siswa
terlihat antusias dan senang sehingga mampu mengikuti pelajaran dengan
baik dengan pemberian reward. Kemampuan 31 siswa dalam mengerjakan
soal evaluasi meningkat. Siswa mampu mengerjakan soal secara mandiri,
tenang, tepat waktu, sehingga menunjukkan pemahaman konsep berhitung
bilangan bulat siswa meningkat.
Secara keseluruhan berdasarkan lampiran 17 menyatakan skor
aktivitas siswa pada setiap pertemuan melalui model kooperatif tipe
Numbered Heads Together pada siklus III diperoleh rata-rata 3,5 dan
berdasarkan uraian simpulan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
aktivitas belajar siswa pada siklus III katagori sangat baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
3) Hasil observasi guru pada saat mengajar
1. Pada pra pembelajaran dan kegiatan awal guru sudah mempersiapkan
ruang, media, dan alat peraga, guru memeriksa kesiapan siswa, guru
melakukan kegiatan absensi,dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Pada kegiatan inti, guru sudah menunjukkan penguasaan materi, guru
sudah mengaitkan materi dengan penelitian yang relevan, guru sudah
menyampaikan materi yang jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan
karateristik siswa, guru sudah menggunakan media yang efektif dan
efisien,guru sudah melibatkan siswa dalam pemanfaatan media yang
digunakan, guru sudah menumbuhkan partisipasi aktif dalam
pmbelajaran, guru sudah menggunakan bahasa lisan dan tulis secara
jelas, baik, dan lancar.
3. Pada kegiatan inti, guru sudah melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan siswa, guru sudah melaksanakan tindak
lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai
remidi/pengayaan.
Secara keseluruhan berdasarkan pada lampiran yang menyatakan skor
kinerja guru maka dapat disimpulkan skor kinerja guru katagori sangat baik.
d) Tahap Refleksi
Data yang diperoleh melalui lembar observasi, test dan wawancara.
yang dikumpulkan kemudian dianalisis .berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan kemudian dianalisis. Peneliti memperoleh informasi bahwa guru
sudah semaksimal mungkin melaksanakan pembelajaran dengan model
kooperatif tipe Numbered Heads Together. Hal ini dilihat dari pengamatan
terhadap siswa bahwa siswa antusias selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Sebagian besar siswa sudah aktif dalam kegiatan
pembelajaran. selain itu guru sudah mampu mengelola kelas dengan baik,
sehingga menciptakan lingkungan kelas yang kondusif dan nyaman.
Sehingga dengan penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads
Together dapat meningkatkan pemahaman konsep operasi bilangan bulat
siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Dilihat dari uraian tersebut, dapat dianalisis bahwa: (1) siswa sudah
paham dengan pembelajaran bilangan bulat, (2) secara keseluruhan siswa
sudah mampu mengerjakan soal dengan tepat dan tidak tergesa-gesa terbukti
dari hasil nilai test siswa pada siklus III meningkat melebihi dari indikator
yang telah ditetapkan. (3) Siswa dapat memahami penjumlahan bilangan
bulat baik dengan media nomograf ataupun media garis bilangan. (4) Siswa
sudah tidak ragu-ragu lagi dalam menjawab soal. (5) Siswa merasa senang
dalam pembelajaran bilangan bulat. (6) Guru sudah berhasil dalam
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa
tidak bosan terhadap mata pelajaran matematika. Dari hal-hal tersebut dapat
direfleksikan bahwa pembelajaran bilangan bulat dengan model kooperatif
tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan pemahaman konsep
operasi bilangan bulat siswa.
Hasil skor test pemahaman konsep operasi bilangan bulat pada siklus
III dihitung berdasarkan aspek kognitif siswa. Aspek kognitif diperoleh
pada test setiap pertemuan siswa. Aspek psikomotorik penilaian berupa
hasil kerja kelompok siswa pada setiap pertemuan. Hasil akhir siklus III
dihitung berdasarkan dari hasil test pertemuan 1,2. Sedangkan aspek afektif
siswa diniliai pada pembelajaran dilihat pada lampiran 18.
Berikut ini adalah hasil dari aspek kognitif siswa yang diperoleh
dengan menerapkan model kooperatif tipe Numbered Heads Together pada
siklus III yang ditunjukkan pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Tabel Disitribusi Frekueunsi Nilai Pemahaman Konsep Operasi
Bilangan Bulat Siklus III Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Jetis.
No Interval Nilai Frekeunsi
(Fi)
Nilai
tengah
(xi)
Fi .xi Prosentase
(%)
Prosentase
Komulatif
(%)
1. 46-55 1 51 51 3 100
2 56-64 2 61 122 6 97
3 65-73 5 70 350 15 91
4 74-82 10 79 790 29 76
5 83-91 16 88 1408 47 47
Jumlah 34 2721
Rata-rata 80,02
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
Nilai Tuntas 65
Belum tuntas 3 siswa atau 9 %
Tuntas 31 atau 91%
Sedangkan Grafik nilai pemahaman konsep berhitung bilangan bulat
SDN 02 Jetis setelah tindakan melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together, dapat disajikan Gambar 5.2 sebagai
berikut:
Gambar 5.2. Grafik Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat Siklus III
Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Jetis
Dari hasil tabel 4.5 dan gambar 5.2 dapat disimpulkan sebagai berikut:
Siswa yang memperoleh nilai 46-55 sebanyak 1 siswa atau 3%. Siswa
yang memperoleh nilai 56-64 sebanyak 2 siswa atau 6 %. Siswa yang
memperoleh nilai 65-73 sebanyak 5 siswa atau 15%. Siswa yang
memperoleh nilai 74-82 sebanyak 10 siswa atau 29%. Siswa yang
memperoleh nilai 83-91 sebanyak 16 siswa atau 47%.
Jadi dapat disimpulkan penelitian dikatakan berhasil karena nilai rata-
rata siklus III adalah 80,02 secara klasikal 91% dari siswa sudah mencapai
KKM lebih dari : 65. Ditunjukkan pula peningkatan terhadap pemahaman
konsep berhitung yang signifikan. Dari fakta tersebut maka penelitian
12
5
10
16
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
46-55 56-64 65-73 74-82 83-91
FREK
UEN
SI
Grafik Siklus III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
tindakan kelas dianggap cukup dan diakhiri pada siklus III. Data ketuntasan
nilai pemahamn konsep berhitung bilangan bulat pada siklus III dapat
dilihat pada tabel 11 sebagai berikut:
Tabel 5.1 Tabel Prosentase Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep Operasi
Bilangan Bulat Pada Siklus III Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02
Jetis
No Keterangan
Jumlah siswa
Jumlah Prosentase (%)
1 Belum tuntas 3 9
2 Tuntas 31 91
Jumlah 34 100
Dari tabel 5.1 diatas, maka ketuntasan nilai pemahaman konsep operasi
bilangan bulat pada siklus III dapat diajikan dalam bentuk grafik seperti gambar
5.3 sebagai berikut:
Gambar 5.3. Grafik Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan
Bulat pada Siklus III
Berdasarkan grafik pada gambar 5.3 di atas, maka dapat dilihat pada siklus
III siswa kelas IV SD Negeri 02 Jetis dengan jumlah siswa 34 terdapat 31 siswa
atau 91% yang memperoleh nilai diatas KKM ≥ 65, sedangkan 3 siswa atau 9 %
memperoleh nilai dibawah KKM ≤ 65.
9
91
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Siklus III
Belum Tuntas(%)
Tuntas(%)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
Data perkembangan nilai ketuntasan pemahaman konsep siswa pada siklus
II dan siklus III pada tabel 5.2 sebagai berikut:
Tabel 5.2. Grafik Perkembangan Ketuntasan Nilai Pemahaman Siklus II dan
Siklus III .
Keterangan Siklus II Siklus III
Belum tuntas (%) 18 9
Tuntas (%) 82 91
Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel perkembangan diatas dapat disajikan dalam bentuk
grafik perkembangan seperti gambar 5.4 sebagai berikut:
Gambar 5.4. Grafik Prosentase Perkembangan Ketuntasan Nilai Pemahaman
Konsep Operasi Bilangan Bulat Siklus II dan Siklus III
Berdasarkan tabel 5.2 dan gambar 5.4 telah dapat dianalisis bahwa ada
perkembangan ketuntasan nilai pemahaman konsep berhitung bilangan bulat
sebagai berikut:
Pada siklus II Belum tuntas siswa mencapai 18 % kemudian mengalami
penurunan pada siklus III menjadi 9 %. Pada siklus II ketuntasan siswa mencapai
82 % kemudian mengalami penurunan pada siklus III menjadi 91 %.
D. Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat di diskripsikan
bahwa ada peningkatan pemahaman konsep berhitung pokok bahasan bilangan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Siklus II Siklus III
Belum Tuntas(%)
Tuntas(%)
Column1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jetis karanganyar .peningkatan tersebut
dapat dilihat pada tabel hasil perbandingan Sebelum tindakan, Siklus I, Siklus II,
dan siklus III. Angka menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan pemahaman
konsep operasi bilangan bulat juga dilihat pada siswa dengan cepat, tepat,
menghitung bilangan bulat dengan menggunakan media nomograf. Siswa kelas IV
merasa senang dan antusias dalam model kooperatif tipe Numbered Heads
Together. Berikut ini merupakan diskripsi penelitian mengenai penerapan model
kooperatif tipe Numbered Heads Together:
1. Data Nilai Hasil Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat Siswa kelas
IV Sebelum dilaksanakan tindakan atau prasiklus.
Dari data nilai yang terlampir, dapat diketahui nilai pemahaman
konsep operasi bilangan bulat sebelum tindakan atau prasiklus yaitu siswa
yang memperoleh nilai 45-54 sebanyak 16 siswa, siswa yang memperoleh
nilai 55-64 sebanyak 7 siswa, siswa yang memperoleh nilai 65-74 sebanyak 6
siswa, siswa yang memperoleh nilai 75-84 sebanyak 4 siswa, siswa yang
memperoleh nilai 85-94 sebanyak 1 siswa. Dengan demikian nilai rata-rata
siswa sebesar 60,29. Siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM :65
sebanyak 23 siswa atau 68%. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai diatas
KKM: 65 sebanyak 11 siswa atau 32%.
2. Data Nilai Hasil Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat Siswa Kelas
IV Pada Siklus I
Berdasarkan hasil test pemahaman konsep operasi bilangan bulat pada
siklus I selama 2 kali pertemuan, dapat diketahui bahwa nilai matematika 45-
64 sebanyak 3 siswa, siswa yang memperoleh nilai 55-64 sebanyak 5 siswa,
siswa yang memperoleh nilai 65-74 sebanyak 14 siswa, siswa yang
memperoleh nilai 75-84 sebanyak 10 siswa, siswa yang memperoleh nilai 85-
94 sebanyak 2 siswa. Siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM:65
sebanyak 26 siswa atau 76%. Siswa yang memperoleh nilai diatas KKM 65
sebanyak 8 siswa atau 24%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
3. Data Nilai Hasil Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat siswa kelas
IV Pada Siklus II
Berdasarkan hasil test pemahaman konsep operasi bilangan bulat
pada siklus II selama 2 kali pertemuan, dapat diketahui bahwa nilai
matematika pada siklus II yaitu: siswa yang memperoleh nilai 56-64
sebanyak 6 siswa, siswa yang memperoleh nilai 65-73 sebanyak 12 siswa,
siswa yang memperoleh nilai 74-82 sebanyak 14 siswa, siswa yang
memperoleh nilai 83-91 sebanyak 1 siswa. Siswa yang memperoleh nilai
92-100 sebanyak 1 siswa. Siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM :65
sebanyak 28 siswa atau 82%. Siswa yang memperoleh nilai diatas KKM: 65
sebanyak 6 siswa atau 18%.
4. Data Nilai Hasil Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat Siswa Kelas
IV Pada siklus III
Siswa yang memperoleh nilai 46-55 sebanyak 1 siswa, siswa yang
memperoleh nilai 56-64 sebanyak 2 siswa, siswa yang memperoleh nilai 65-
73 sebanyak 5 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 74-82 sebanyak 10
siswa. Siswa yang memeroleh nilai 83-91 sebanyak 16 siswa. Siswa yang
memperoleh nilai dibawah KKM : 65 sebanyak 3 siswa atau 9 %. Siswa
yang memperoleh nilai diatas KKM : 65 sebanyak 31 siswa atau 91%.
5. Adapun hasil observasi pembelajaran bilangan bulat siswa diperoleh
sebagai berikut:
Siswa nampak masih kesulitan dalam menjumlahkan bilangan bulat
positif dengan bilangan bulat negatif, contohnya (8)+(-4)=4 secara
perhitungan jawaban siswa sudah benar tetapi karena yang dijumlahkan
bilangan bulat positif ditambah dengan bilangan bulat negatif maka
hasilnya adalah bilangan bulat negatif yaitu 4.
Siswa nampak masih kesulitan dalam mengurangkan bilangan bulat
negatif dengan bilangan bulat positif, hal ini ditunjukkan dengan siswa
masih salah dalam mengurangkan bilangan bulat dengan nomograf
contohnya (-7) -6, menurut jawaban siswa (-7) -6= -13, jawaban siswa
sudah benar tetapi secara perhitungan bilangan bulat (-7) -6= -13. Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
nampak masih kesulitan dalam mengurangkan bilangan bulat dengan media
nomograf dikarenakan guru terlalu cepat dalam menjelaskan mengurangkan
bilangan bulat contohnya guru memberikan soal pengurangan contohnya (-
9) - (-8) = -1 guru menjelaskan soal pengurangan dengan tergesa-gesa
sehingga siswa kesulitan memahami penjelasan guru.
Siswa nampak masih kesulitan dalam mengerjakan soal pengurangan
bilangan bulat contohnya (-10 ) - (-8)= - 2. Hal ini ditunjukkan dengan hasil
test pengurangan bilangan bulat masih kurang.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 11 halaman 190
yang menunjukkan rata-rata hasil observasi pembelajaran bilangan bulat
secara keseluruhan pada siklus I siswa masih banyak kesulitan dalam
memahami pembelajaran bilangan bulat. Berdasarkan uraian lampiran di
atas dapat ditarik simpulan pada lampiran diatas bahwa pembelajaran
bilangan bulat siswa masih kurang sehingga perlu diperbaiki pada siklus
berikutnya.
6. Data Hasil observasi Kinerja Guru dalam pembelajaran matematika Pokok
Bahasan Bilangan Bulat Siklus I
Dari data hasil kinerja guru pada lampiran 12 dalam kegiatan
pembelajaran dikelas IV materi bilangan bulat dapat disimpulkan
kelemahan-kelemahan guru pada siklus I sebagai berikut:
Pada saat pra pembelajaran dan kegiatan awal guru tidak memeriksa
kesiapan siswa dan belum menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Pada kegiatan inti pembelajaran guru kurang menguasai materi,
pendekatan yang dilakukan juga kurang sesuai rencana sehingga kurang
menguasai kelas, pemanfaatan media juga yang digunakan masih minim,
gaya mengajar juga masih malu-malu, dan guru kurang bisa memicu
keaktifan siswa. Pada kegiatan penutup, guru kurang melibatkan siswa
dalam membuat kesimpulan.
Secara keseluruhan berdasarkan data pada lampiran 13, 14 pada
halaman 192 dan halaman 195 yang menyatakan skor kinerja guru adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
3,4 dan berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kinerja guru katagori baik
7. Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa melalui model Kooperatif
Tipe Numbered Heads Together pada siklus II
Dari data hasil observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas
IV Siklus II dengan model kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada
lampiran 12 dapat disimpulkan sebagai berikut :
Siswa masih nampak kesulitan dalam mengerjakan soal kelompok
penjumlahan bilangan bulat, hal ini ditunjukkan dengan siswa masih salah
dalam menentukan arah kanan atau kiri pada saat mengerjakan soal
penjumlahan bilangan bulat di depan kelas.
Siswa nampak masih kesulitan dalam membuat garis bilangan
ditunjukkan dengan siswa masih salah dalam membuat garis bilangan.
Siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal test pengurangan bilangan
bulat hal ini ditunjukkkan dengan hasil test pengurangan bilangan bulat
masih salah. Siswa masih kesulitan dalam menjumlahkan bilangan bulat
negatif dengan bilangan bulat negative ditunjukkan dengan sikap ragu-ragu
siswa dalam menjawab soal penjumlahan bilangan bulat.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 14 yang
menunjukkan peningkatan rata-rata rata-rata hasil observasi pembelajaran
bilangan bulat kesulitan yang dialami siswa berkurang berdasarkan uraian
lampiran 14 diatas dapat ditarik simpulan bahwa pembelajaran bilangan
bulat katagori baik.
8. Data Observasi Kinerja Guru dalam pembelajaran matematika Pokok
Bahasan Bilangan Bulat Siklus II
Dari data hasil kinerja guru pada lampiran 15,16 dalam kegiatan
pembelajaran dikelas IV materi bilangan bulat dapat disimpulkan
kelemahan-kelemahan guru pada siklus II sebagai berikut
Pada kegiatan pra pembelajaran dan kegiatan membuka pelajaran.
Guru belum mengadakan absensi. Pada kegiatan inti, guru belum
mengaitkan materi dengan realitas kehidupan. Guru belum dapat menguasai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
kelas hal ini dikarenakan guru belum memberikan perhatian secara
menyeluruh. Pada kegiatan inti, guru belum melibatkan siswa dalam
membuat rangkuman.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 15,16 yang
menyatakan skor kinerja guru 3,54 dan berdasarkan uraian simpulan diatas,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja guru katagori sangat baik.
9. Data Observasi hasil pembelajaran bilangan bulat siswa pada siklus III
Siswa sudah tidak nampak kesulitan dalam menjumlahkan bilangan
bulat, hal ini ditunjukkan dengan siswa sudah dapat mengerjakan soal
penjumlahan bilangan bulat.
Siswa sudah tidak bingung lagi dalam menjumlahkan bilangan bulat
dengan media nomograf hal ini ditunjukkan dengan siswa sudah benar
menggunakan media nomograf. Siswa tidak nampak kesulitan dalam
membuat garis bilangan hal ini ditunjukkan dengan siswa sudah benar
menjumlahkan bilangan bulat. Siswa tidak nampak kesulitan mengerjakan
soal test penjumlahan maupun pengurangan pada siklus III , hal ini
ditunjukkan dengan hasil test siswa meningkat. Siswa sudah tidak nampak
ragu-ragu dalam menjumlahkan bilangan bulat, hal ini ditunjukkan dengan
siswa percaya diri pada saat menjawab soal didepan kelas .
Dari data hasil observasi pembelajaran bilangan bulat dalam
kegiatan pembelajaran dikelas IV Siklus III dengan model kooperatif Tipe
Numbered Heads Together pada lampiran 17 dapat disimpulkan sebagai
berikut :
Secara keseluruhan berdasarkan lampiran 17 menyatakan
pembelajaran bilangan bulat siswa pada setiap pertemuan melalui model
kooperatif tipe Numbered Heads Together pada siklus III sudah tidak
nampak mengalami kesulitan dan berdasarkan uraian simpulan diatas maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus III
katagori sangat baik.
10. Data Observasi Kinerja Guru dalam pembelajaran matematika Pokok
Bahasan Bilangan Bulat Siklus III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Dari data hasil kinerja guru pada lampiran 18,19 dalam kegiatan
pembelajaran dikelas IV materi bilangan bulat dapat disimpulkan Sebagai
berikut:
Pada pra pembelajaran dan kegiatan awal guru sudah mempersiapkan
ruang, media, dan alat peraga, guru memeriksa kesiapan siswa, guru
melakukan kegiatan absensi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada
kegiatan inti, guru sudah menunjukkan penguasaan materi, guru sudah
mengaitkan materi dengan penelitian yang relevan,guru sudah
menyampaikan materi yang jelas,sesuai dengan hirarki belajar dan
karateristik siswa, guru sudah menggunakan media yang efektif dan
efisien,guru sudah melibatkan siswa dalam pemanfaatan media yang
digunakan,guru sudah menumbuhkan partisipasi aktif dalam pmbelajaran,
guru sudah menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,baik dan lancar.
Pada kegiatan inti, guru sudah melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa, guru sudah melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan,atau kegiatan atau tugas sebagai remidi/pengayaan.
Secara keseluruhan berdasarkan pada lampiran yang menyatakan skor
kinerja guru 3,66 maka dapat disimpulkan skor kinerja guru katagori sangat
baik.
11. Data dari Hasil Wawancara kepada Guru kelas IV selaku teman sejawat
Berdasarkan lembar hasil wawancara yang terdapat pada lampiran
2,20 dapat diketahui data mengenai pembelajaran matematika pokok
bahasan bilangan bulat menggunakan model kooperatif tipe Numbered
Heads Together dari narasumber Teman Sejawat disini adalah Guru Kelas
IV.
Menurut data wawancara Bapak Ismadi Sukarman, S.Pd selaku Guru
kelas IV yang dilaksanakan sebelum ada tindakan beliau mengatakan, guru
masih menggunakan model pembelajaran konvensional dan belum
menggunakan model –model pembelajaran inovatif sehingga menyebabkan
siswa menjadi kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
mengakibatkan nilai ulangan harian siswa banyak yang belum memenuhi
ketuntasan minimal (KKM)
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel yang diuraikan diatas dapat diketahui bahwa ada
peningkatan pemahaman konsep berhitung bilangan bulat melalui model
kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam proses pembelajaran pada
masing-masing siklus. Peningkatan dihitung dari nilai matematika pada
kondisi awal atau sebelum tindakan, Siklus I, Siklus II dan Siklus III.
Masing –masing dilaksanakan selama 2 x pertemuan. Hal ini dapat dilihat
pada tabel 5.3 berikut ini:
Tabel 5.3. Tabel Ketuntasan Nilai Pemahaman Konsep Operasi Bilangan bulat
pada Kondisi Awal (Pra Siklus), Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
No Keterangan Kondisi
Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III
1. Ketuntasan (%) 32 76 82 91
2. Belum Tuntas (%) 68 24 18 9
3 Nilai tertinggi 90 85 100 85
4. Nilai terendah 45 50 59 60
5 Rata –rata 60,29 70,88 73,26 80,02
Jumlah ketuntasan 100 100 100 100
Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel di atas adalah gambar berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Gambar 5.5. Grafik Perkembangan Ketuntasan pada Pra Siklus, Siklus I,
Siklus II, Siklus III
Berdasarkan gambar di atas Prosentase klasikal siswa yang tuntas
memenuhi KKM ≥ 65 mengalami peningkatan. Dan jumlah siswa yang
Belum Tuntas dibawah KKM: 65 mengalami penurunan. Hal ini
merefleksikan bahwa pembelajaran matematika yang dinyatakan guru,
dikatakan berhasil.
Pada saat peneliti melaksanakan penelitian peneliti menemuhi
hambatan-hambatan diantaranya sebagai berkut: (1) siswa kurang
memahami langkah-langkah model kooperatif tipe Numbered Heads
Together dengan baik. (2) siswa laki-laki sulit dikelompokkan dengan siswa
perempuan. (3) masih ada siswa yang merasa bosan dengan materi bilangan
bulat. (4) siswa masih mengedepankan individulisme pada saat kegiatan
diskusi sedang berlangsung. (5) siswa yang pasif cenderung tidak mau ikut
68
24
18
9
32
76
82
91
4550
59 6060.29
70.8873.26
80.02
0
20
40
60
80
100
120
belum tuntas
ketuntasan
nilai tertinggi
nilai terendah
rata-rata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
berkerja kelompok atau ramai sendiri. (6) guru belum bisa mengelola kelas
dengan baik sehingga masih banyak siswa yang ramai sendiri. Sehingga hal-
hal tersebut perlu direfleksikan bahwa pembelajaran matematika pokok
bahasan bilangan bulat belum menunjukkan keberhasilan yang signifikan.
Dari uraian tersebut maka peneliti menemukan solusi untuk
mengatasi permasalahan yang menghambat proses kegiatan pembelajaran
bilangan bulat menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads
Together. hal-hal yang harus dilakukan adalah : (1) Guru menerapkan
kembali urutan langkah-langkah model kooperatif tipe Numbered Heads
Together. (2) Guru memberikan pengertian atau nasehat tidak boleh
membeda-bedakan dalam berkelompok laki-laki dan perempuan sama. (3)
Guru berusaha menciptakan pembelajaran yang kondusif dan
menyenangkan. (4) Guru memberikan nasehat agar tidak bersikap
individualis, mengalah pada teman, memberikan kesempatan teman lain
untuk berkerja. (5) Guru mengkoordinasi siswa untuk membagi-bagi tugas
dalam mengerjakan soal kelompok. (6) Guru berusaha memberikan
perhatian secara menyeluruh agar siswa tidak ramai sendiri dan fokus pada
pembelajaran.
Upaya tersebut di atas adalah solusi untuk mengatasi hambatan-
hambatan pada saat peneliti melaksanakan penelitian upaya tersbut
dilaksanakan pada siklus III dalam upaya perbaikan dengan diawali dari
penjelasan materi bilangan bulat dengan menerapkan langkah-langkah
model pembelajaran tipe Numbered Heads Together. Selain itu guru
memberikan reward kepada siswa yang aktif agar siswa yang belum aktif
menjadi termotivasi dalam keaktifan dikelas sehinggan pembelajaran dapat
berjalan kondusif dan menyenangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk
menigkatkan pemahaman konsep operasi bilangan bulat pada siswa kelas IV
SD Negeri 02 Jetis yaitu dengan menerapkan model kooperatif tipe
Numbered Heads Together. Hal itu dikarenakan model Kooperatif tipe
Numbered Heads Together memudahkan pemahaman siswa dalam operasi
bilangan bulat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
tiga siklus dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads
Together dalam pembelajaran matematika materi bilangan bulat pada siswa
kelas IV SD Negeri 02 Jetis dapat ditarik simpulan bahwa
1. Pembelajaran melalui model kooperatif tipe Numbered Heads Together
dapat meningkatkan pemahaman konsep operasi bilangan bulat. Hal ini
terbukti pada prasiklus atau sebelum tindakan nilai pretest, nilai rata-rata
60,29 menjadi 70,88 pada siklus I dan menjadi 73,26 pada siklus II
menjadi 80,02 pada siklus III. Selain itu, berdasarkan ketuntasan atau
ketercapaian KKM, terdapat peningkatan jumlah siswa yang mendapat
nilai di atas KKM. Pada pra tindakan dari 34 siswa, sebanyak 11 siswa
atau 32% yang mendapat nilai di atas KKM. Pada siklus I jumlah siswa
yang mencapai KKM meningkat menjadi 26 siswa atau 76%, kemudian
pada siklus II terdapat 28 siswa yang mencapai KKM atau sebesar 82%,
dan pada siklus III terdapat 31 siswa yang mencapai KKM atau sebesar
91%. Dengan demikian secara klasikal, pembelajaran bilangan bulat di
kelas IV melalui model kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat
meningkatkan pemahaman konsep operasi bilangan bulat pada siswa
yang telah ditunjukkan dengan mencapai ketuntasan hasil belajarnya.
2. Selain itu kegiatan guru dan siswa yang diamati pada lembar observasi
juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan
dengan hasil yang menyatakan kegiatan guru pada siklus I 3,3 atau
katagori baik. Pada siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi 3,40
atau katagori baik, dan pada siklus III mengalami peningkatan menjadi
3,5 atau katagori sangat baik. Sedangkan skor kegiatan siswa pada siklus
I adalah 2,5 atau katagori cukup. Pada siklus II mengalami peningkatan
menjadi 2,85 atau katagori cukup baik. Pada siklus III mengalami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
peningkatan menjadi 3,50 atau katagori sangat baik. berdasarkan hasil
observasi dapat ditarik kesimpulan aktiitas guru dan siswa mengalami
peningkatan signifikan.
B. Implikasi
Penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together efektif
meningkatkan kemampuan siswa dalam operasi hitung bilangan bulat pada
siswa kelas IV SD Negeri 02 Jetis Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012. Hal
ini dibuktikan dengan simpulan penelitian yang dikemukakan di atas.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan implikasi teoritis
dan implikasi praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis dari penelitian ini, setelah terlaksananya kegiatan
penelitian dan ditemukan hasil penelitian seperti dijelaskan pada simpulan
bahwa dengan model kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dapat
meningkatkan pemahaman konsep operasi bilangan bulat siswa kelas IV.
Hasil penelitian ini memperkuat suatu teori yang menyatakan bahwa
penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together merupakan salah
satu model pembelajaran kooperatif yang di dalam pelaksanaannya melibatkan
seluruh siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran baik kegiatan
kelompok maupun kegiatan individu. Penerapan model kooperatif tipe
Numbered Heads Together dalam pembelajaran matematika telah
membuktikan bahwa pembelajaran dengan cara berkelompok yang
dimodifikasikan dengan menjawab soal secara acak dapat mengaktifkan
pembelajaran. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa yang lebih aktif dan
keterbukaan siswa dengan guru. Sehingga menciptakan pembelajaran yang
aktif, menyenangkan, dan efektif.
2. Implikasi Praktis
Penelitian ini juga membuktikan bahwa pemahaman konsep operasi
bilangan bulat dengan model kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat
meningkatkan dalam penguasaan materi, sehinggga diperoleh hasil yang
maksimal. Hal ini terbukti pada adanya peningkatkan kualitas hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
pemahaman konsep operasi bilangan bulat dengan jumlah 31 siswa
memperoleh nilai diatas KKM 65.
Hasil penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru dan
calon guru jika menghadapi permasalahan yang sejenis, terutama untuk
mengatasi masalah peningkatan pemahaman konsep operasi bilangan bulat .
Hal ini juga dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru untuk
menerapkan model pembelajaran ini dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari
yang disesuaikan pula dengan matei pembelajaran. Pelaksanaan tindakan
kemudian direfleksi terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan
terdapatnya peningkatan kualitas baik proses maupun hasil dari pembelajaran
pemahaman konsep operasi bilangan bulat.
Untuk meningkatkan pemahaman konsep operasi bilangan bulat
siswa, guru dapat menerapkan berbagai model dan metode pembelajaran yang
baru, inovatif dan menyenangkan yang dapat memacu siswa ikut aktif dalam
proses pembelajaran.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian melalui model kooperatif tipe Numbered
Heads Together untuk meningkatkan pemahaman konsep berhitung bilangan
bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jetis ,Kecamatan Jaten, Kabupaten
Karanganyar tahun ajaran 2011/2012. Maka ada beberapa saran sebagai
masukan untuk memajukan kualitas pendidikan dan uraian penutup skripsi
sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru hendaknya tidak menggunakan model pembelajaran
konvensional saja. Tetapi diharapkan guru mulai menggunakan model
kooperatif tipe Numbered Heads Together agar siswa menjadi lebih
paham pada materi yang disampaikan.
b. Guru hendaknya mengembangkan pembelajaran dengan menerapkan
model pembelajaran yang inovatif Numbered Heads Together sehingga
diharapkan dapat memacu keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
c. Guru hendaknya membuka wawasan tentang perkembangan model
pembelajaran inovatif, sehingga dapat mengoptimalkan model
pembelajaran Numbered Heads Together yang dapat meningkatkan
pemahaman siswa khususnya pemahaman konsep operasi bilangan
bulat.
2. Bagi siswa
a. Siswa hendaknya lebih bersemangat lagi dalam kegiatan pembelajaran.
b. Siswa hendaknya lebih meningkatkan keaktifan dalam kegiatan
kelompok maupun kegiatan diskusi dalam penerapan model kooperatif
tipe Numbered Heads Together.
c. Hendaknya Siswa dapat mengimplementasikan model kooperatif tipe
Numbered Heads Together dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi sekolah
a. Hendaknya sekolah memberikan dukungan kepada guru-guru untuk
melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk menghadapi
permasalahan-permasalahan yang dihadapi selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
b. Hendaknya sekolah memberikan dukungan kepada guru-guru dalam
menerapkan model kooperatif tipe Numbered Heads Together agar
siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran disekolah.
c. Hendaknya sekolah meningkatkan mutu kualitas pembelajaran dengan
mengoptimalkan kinerja guru dengan penambahan sarana dan
prasarana pendukung kegiatan pembelajaran dalam mengembangkan
model-model pembelajaran inovatif seperti model kooperatif tipe
Numbered Heads Together.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Yogjakarta:
PT.Bumi Aksara.
_________ . (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: PT. Aditya Media
Abdurohman, M. (2003). Pendidikan bagi anak yang berkesulitan belajar.
Jakarta:Rineka Cipta.
Aisyah, N Dkk. (2007).Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta:
Konsorsium PJJ S1 PGSD Ditjen Dikti Depdikbud.
Depdikbud. (2005). Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Diperoleh pada
tanggal 5 Januari 2012. Dari http://Lenterakecil
blogspot.com/2005/2/Tujuan pembelajaran matematika di SD.html.
Diane Pedrotty Rivera .(2010). Using Cooperative Learning to Teach
Mathematics to Students with Learning Disabilities. International
Journal Of Mathemathical ,1-9. Diperoleh 16 April 2012, dari
http://www.cldinternational.org/PDF/Initiatives/MathSeries/rivera2.pdf
Horison, M. (2010). The Language Mathematic. International Journal of
Mathematical Education in Science and Technology, 40:1,
IJAM_40_1_01. Diperoleh 13 April 2012, dari http:// www.cldinternational.org/.
Huda, M. (2011). Cooperatif Learning. Jakarta: Pustaka Belajar
Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Em Zul, Fajri, Ratu Apliria Senja (2008). Pengertian Pemahaman. Diperoleh
Tanggal 8 Januari 2012.
Dari http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/.
Isjoni. (2011). Cooperatif Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok.
Bandung: Alfabeta.
Iskandar. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press.
Jihad, A. (2008). Pengembangan Kurikulum Matematika: Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Kamsiyati, S. (2006). Pendidikan Matematika I. Surakarta: UNS Press
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
Kartono dkk. (2008). Pelatihan Pendidikan Profesi Guru.Surakarta:Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS.
Mustaqim B & Astuti A. (2008). BSE Ayo Belajar Matematika Kelas IV. Jakarta:
Depdiknas.
Made W. (.2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
Nanik Nur Aini. (2010). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung
Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Garis Bilangan Pada siswa Kelas
IV SD Negeri Sidowayah, Polanharjo,TH Ajaran 2010/2011. Klaten
.Surakarta: UNS.
Nur Hidayah. (2010) Peningkatan Prestasi Belajar Matematika melalui Model
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together ( NHT) Pada siswa Kelas III
SD Negeri Klumprit,Sukoharjo, TH Ajaran 2010/2011. Surakarta:UNS.
Ibrahim .(2011) Tujuan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together.
Diperoleh pada tanggal 4 Januari 2012. Dari
http://putriani.blogspot.com/2011/11/Model-Kooperatif-NHT.html.
______. (2011) Manfaat Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together.
Diperoleh pada tanggal 4 Januari 2012. Dari http://putriani
blogspot.com/2011/11/manfaat -kooperatif-nht.html.
Suwandi,S. (2009). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Karya
Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS
Soedjadi,R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Tinggi: Depdiknas.
Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sutawijaya, dkk (1990). Pendidikan Matematika III. Jakarta: Ditjen Dikti
Depdikbud.
Slamet St. Y dan Suwarto. (2007).Metodologi Penelitian Kualitatif.
Surakarta: UNS Press.
Triyanto. (2011).Model Pembelajaran Inovatif Konstruktivistik.
Jakarta:Prestasi Pustaka.
UNS. (2012). Pedoman Penulisan Skripsi Surakarta. Surakarta : UNS.
W. S Winkel. (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Lampiran 1
JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan
Bulan
Januari
2012
Februari
2012
Maret
2012
April
2012
Mei
2012
Juni
2012
1 2 3 4 1 1 2 3 4 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Penyusunan,
pengajuan dan
seminar
proposal
2. Mengurus izin
penelitian
3. Persiapan
penelitian
4. Pelaksanaan
siklus I
5. Pelaksanaan
siklus II
6. Pelaksanaan
Siklus III
7. Analisis data
8.
Penyusunan,
sidang, revisi, dan
penjilidan skripsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Lampiran 2
HASIL WAWANCARA GURU
SEBELUM PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER
Hari dan tanggal : Rabu, 8 Febuari 2012
Narasumber : Bp. Ismadi Sukarman, SPd.
No Pertanyaan Ringkasan jawaban
1 Bagaimanakah pelaksanaan
pembelajaran matematika pada
materi bilangan bulat pak?
Pelaksanaan pembelajaran
matematika pada materi
bilangan bulat berjalan seperti
biasa, saya menerangkan
menggunakan garis bilangan ,
siswa mendengarkan ,siswa
saya beri soal.
2. Bagaimana hasil ulangan harian dari
materi bilangan bulat?
Hasil ulangan harian siswa
pada materi bilangan bulat
banyak yang tidak memenuhi
KKM.
3. Kesulitan apa yang dihadapi siswa
pada materi bilangan bulat pak?
Siswa kesulitan dalam
menjumlahkan dan
mengurangkan bilangan bulat
4. Apa penyebab banyaknya siswa
memperoleh nilai ulangan harian
dibawah KKM pak?
Siswa beranggapan
matematika itu pelajaran yang
sulit, siswa kurang aktif pada
saat kegiatan pembelajaran.
5 Apakah dalam pelaksanaan
pembelajaran matematika bapak
sudah menggunakan model –model
pembelajaran inovatif pak?
Sudah, biasanya saya
menggunakan metode
ceramah,penugasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
Kesimpulan : berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti
sebelum pelaksanaan tindakan dapat disimpulkan guru masih menggunakan
model pembelajaran konvensional dan belum menggunakan model –model
pembelajaran inovatif sehingga menyebabkan siswa menjadi kurang aktif
dalam kegiatan pembelajaran dan mengakibatkan nilai ulangan harian siswa
banyak yang belum memenuhi ketuntasan minimal (KKM)
Narasumber Pewawancara
Ismadi Sukarman, SPd Anindita Ayu Safitriani
Nip. 130650554 Nim .K7108087
Mengetahui
Kepala SD Negeri 02 Jetis
Drs. Trimo Atmojo
Nip . 19550402 197802 1 003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
Lampiran 3
DAFTAR NILAI PEMAHAMAN KONSEP OPERASI BILANGAN
BULAT SEBELUM PELAKSANAAN TINDAKAN ATAU
PRASIKLUS
NO NO INDUK NILAI KETERANGAN
T BT
1. 1873 55 0 1
2. 1878 60 0 1
3. 1889 45 0 1
4. 1890 45 0 1
5. 1901 75 1 0
6. 1902 70 1 0
7. 1903 70 1 0
8. 1910 65 1 0
9. 1914 65 1 0
10. 1924 55 0 1
11 1926 45 0 1
12 1927 45 0 1
13 1928 45 0 1
14 1931 75 1 0
15 1932 45 0 1
16 1933 45 0 1
17 1934 45 0 1
18 1936 55 0 1
19. 1937 60 0 1
20 1939 45 0 1
21 1941 45 0 1
22 1943 45 0 1
23 1944 90 1 0
24 1945 45 0 1
25 1947 65 1 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
26 1948 70 1 0
27 1949 45 0 1
28 1950 50 0 1
29 1951 80 1 0
30 1952 55 0 1
31 1998 60 0 1
32 1999 65 1 0
33 2045 45 0 1
34 2049 45 0 1
JUMLAH 11 23
Belum tuntas (23:34) x100= 68%
Ketuntasan (11:34) x100= 32%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
LAMPIRAN 4 silabus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Pertemuan Ke I dan 2
Nama Sekolah : SD N 02 Jetis
Mata Pelajaran : Matematika
Waktu : 3 x 35 menit ( 3JP)
2x 35 menit ( 2JP)
Tanggal : 7 dan 9 Maret 2012
A. Standar Kompetensi :
Menjumlahkan dan Mengurangkan bilangan bulat.
B. Kompetensi Dasar :
5.2 Menjumlahkan Bilangan Bulat
5.3 Mengurangkan Bilangan Bulat
C. Indikator
1. Kognitif Produk
Menjelaskan menjumlahkan dua bilangan positif.
Menjelaskan menjumlahkan bilangan positif dan negatif
Memberikan contoh menjumlahkan bilangan posisif dan negatif.
Menjelaskan Mengurangkan bilangan Negatif dengan Bilangan Negatif.
Mengurangkan bilangan positif dengan bilangan negatif.
2. Kognitif Proses
Menghitung menjumlahkan dua bilangan positif
Menghitung menjumlahkan bilangan positif dan negative
Menghitung mengurangkan bilangan negatif dengan negatif.
Menghitung bilangan positif dengan bilangan negatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
3. Afektif
Menjawab menjumlahkan bilangan positif dan bilangan negatif
Menjawab mengurangkan bilangan negatif dengan bilangan positif.
4. Psikomotorik
Melalui demontrasi siswa dapat mendemontrasikan penjumlahan
bilangan bulat dengan baik.
Mendemontrasikan mengurangkan bilangan negatif dengan bilangan
positif.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif Proses
Melalui ceramah siswa dapat menjelaskan menjumlahkan dua
bilangan positif dengan benar.
Melalui Tanya jawab, siswa dapat menjelaskan menjumlahkan
bilangan positif dan negatif dengan tepat.
Melalui demontrasi , siswa dapat memberikan contoh menjumlakan
bilangan bulat dengan benar.
Melalui diskusi , siswa dapat mengurangkan bilangan negatif
dengan negatif dengan baik.
Melalui penugasan , siswa dapat mengurangkan bilangan negatif
dengan bilangan positif dengan tepat.
2. Kognitif produk
Melalui penugasan, siswa dapat menghitung dua bilangan positif
dengan tepat.
Melalui diskusi, siswa dapat menghitung menjumlahkan bilangan
positif dan bilangan negatif.
Melalui diskusi , siswa dapat menghitung bilangan negatif dengan
negatif dengan baik.
Melalui penugasan , siswa dapat menghitung bilangan negatif dengan
bilangan positif dengan tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
3. Afektif
Melalui Penugasan, siswa dapat menjawab menjumlahkan bilangan
negatif dan bilangan positif dengan tepat.
Melalui penugasan, siswa dapat menjawab pengurangan bilangan
negatif dengan bilangan positif dengan tepat
4. Psikomotorik
Melalui demontrasi siswa dapat mendemontrasikan penjumlahan
bilangan bulat dengan baik.
Dengan demontrasi, siswa dapat mendemontrasikan pengurangan
bilangan negatif dengan positif dengan benar.
E. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran usai, diharapkan siswa dapat menjumlahkan
dan mengurangkan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari.
F. Materi
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat ( Terlampir)
G. Model Dan Metode Pembelajaran
1. Model : Kooperatif Tipe Numbered Heads Together(NHT)
2. Metode : Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi
Demontrasi
Penugasan
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
No KBM Waktu Metode Nilai Karakter
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengucapkan
salam.
a. Absensi siswa
b. Apersepsi :” mengulang
kembali materi yang
lalu”.
c. Motivasi : memberikan
semangat belajar.
10’ Klasikal
Religious
Disiplin
Rasa ingin
tahu.
Semangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
b. Orientasi
menyampaikan tujuan
pembelajaran
Perhatian
2. Kegiatan Inti:
1) Eksplorasi :
a. Secara singkat guru
menjelaskan tentang
penjumlahan bilangan
bulat dengan media
nomograf
b. Guru memberikan soal
tentang penjumlahan
bilangan bulat dengan
menggunakan media
nomograf . siswa yang
dapat menjawab
acungkan jari maju
kedepan menjawab soal
2) Elaborasi
a. (Fase Penomoran )Guru
membagi siswa menjadi
6 kelompok yang
beranggotakan 5- 6
siswa secara heterogen..
b. Setiap kelompok
diberikan nomor 1-6
secara acak.sehingga
masing-masing siswa
memegang no urut.
c. (Fase Mengajukan
Pertenyaan dan berfikir
bersama) Siswa
berdiskusi dengan
anggota kelompoknya
membahas soal
kelompok memastikan
masing-masing anggota
mengetahui jawaban
dari soal kelompok
sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan..
d. Setelah waktu diskusi
habis, guru membahas
hasil diskusi dengan
mengacak nomor urut
80 menit Klasikal
Ceramah
Penugasan
Demontrasi
Ceramah
Diskusi
Diskusi
Diskusi
Demotrasi
Perhatian
Mandiri
Keberanian
Perhatian
Kerjasama
Kerjasama
Kerjasama
Keberanian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
yang akan maju
mewakili kelompok
menjawab soal
kelompok .
e. (fase Menjawab) Siswa
yang nomor urutnya
keluar mngacungkan
tangan kemudian maju
mewakili anggota
kelompoknya
membacakan hasil
diskusi.
f. Apabila ada siswa yang
tidak bisa menjawab
guru mengacak no urut
lagi yang akan
membantu menjawab
soal.
g. Kelompok lain
memberikan tanggapan
dari jawaban siswa.
h. Siswa yang maju
kedepan diberikan
kesempatan menngacak
no urut berikutnya yang
akan maju kedepan
kelas menjawab soal
berikutnya sampai
semua soal terjawab
semua.
3) Konfirmasi
a. Guru memberikan
umpan balik kepada
siswa.
b. Guru memberikan
kesempatan bertanya
kepada siswa yang
belum jelas .
Demontrasi
Tanya
jawab
Tanya
jawab
Diskusi
Ceramah
Demontasi
Ceramah
Ceramah
Keberanian
Rasa ingin tahu
Rasa Ingin
Tahu
Kerjasama
Perhatian
Keberanian
Perhatian
Perhatian
3. Kegiatan Penutup
a. Siswa dengan
bimbingan guru
menyimpulkan kegiatan
yang telah dilakukan.
b. Siswa mengerjakan soal
secara individu.
c. Guru memberikan
tindak lanjut
15 menit Kalsikal
Ceramah
Penugasan
Penugasan
Perhatian
Mandiri
Jujur
Mandiri
Jujur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
mempelajari
pengurangan bilangan
bulat.
d. Guru mengucapkan
salam penutup
Ceramah
Perhatian
Pertemuan II
NO KBM Waktu Metode Nilai
Karakter
1 Kegiatan Awal
a. Guru mengucapkan
salam
b. Guru mengkondisikan
kelas
c. Memasang media
nomograf didepan kelas.
d. Guru mengecek
kehadiran siswa
e. Mengadakan apersepsi
dengan bertanya jawab
tentang bilangan bulat
f. Orientasi :
Menyampaikan tujuan
pembelajaran siswa
mendengarkan
10 menit Klasikal
Religious
Disiplin
Rasa ingin
tahu.
Semangat
Perhatian
2 Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a. Secara singkat guru
menjelaskan tentang
bilangan bulat
menggunakan media
pembelajaran nomograf
b. Guru memberikan soal
awal berhubungan
dengan bilangan bulat
dengan menggunakan
media Nomograf. Siswa
yang dapat menjawab
mengacungkan jari maju
kedepan kelas menjawab
soal.
2) Elaborasi
a. (fase Penomoran) Guru
membagi siswa menjadi
6 kelompok yang
beranggotakan 5-6 orang
secara heterogen
45 menit Klasikal
Ceramah
Penugasan
Diskusi
Perhatian
Mandiri
Jujur
Kerjasama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
b. (fase:mengajukan
pertanyaan)Setiap
kelompok diberikan no
urut yang berbeda-beda,
guru membagikan soal
kelompok kepada
masing-masing kelompok
untuk didiskusikan
bersama kelompoknya
sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
c. Guru membimbing dan
mengawasi jalannya
diskusi
d. (fase:Berfikir Bersama)
Setiap anggota kelompok
dipastikan mengetahui
jawaban dari
kelompoknya.
e. (fase menjawab)
Setelah waktu diskusi
habis, guru menyebutkan
no urut yang kan maju
kedepan kelas menjawab
soal kelompok. Apabila
ada siswa yang tidak bisa
menjawab. Guru
mengacak no urut
berikutnya untuk
membantu menjawab
soal kelompok.
f. Kelompok lain diberikan
kesempatan untuk
memberikan
tanggapan/masukan.
g. Siswa yang maju
kedepan kelas diberikan
kesempatan untuk
menyebutkan no urut
berikutnya untuk
menjawab soal kelompok
berikutnya sampai semua
soal habis.
3) Konfirmasi
a. Guru dan siswa
menyimpulkan hasil
diskusi
Ceramah
Diskusi
Diskusi
Diskusi
Demontrasi
Tanya
jawab
Demontrasi
Ceramah
Tanya
jawab
Perhatian
Kerjasama
Kerjasama
Kerjasama
Keberanian
Rasa ingin
tahu
Bersahabat
Keberanian
Perhatian
Rasa Ingin
Tahu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
b. Guru memberikan
kesempatan bertanya
kepada siswa yang belum
jelas.
3 Kegiatan penutup
a. Siswa mengerjakan soal
individu
b. Guru merefleksi materi
yang dipelajari
c. Tindak lanjut :PR
mempelajari tentang
bilangan bulat.
d. Guru mengucapkan
salam penutup.
20 menit
Penugasan
Ceramah
Penugasan
Ceramah
Mandiri
Jujur
Perhatian
Mandiri
Jujur
Perhatian
I. Media dan Sumber belajar:
Media : Nomograf, garis bilangan
Sumber Belajar:
1. Silabus kelas IV KTSP
2. RPP Matematika kelas IV smt 4
3. Burhan dan Ary Astuti BSE. 2008.Ayo Belajar Matematika
Kelas 4 . Jakarta: Depdiknas.
4. Buku –buku sumber lain yang relevan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
J. Penilaian
1. Prosedur : test akhir
2. Jenis : Tertulis
3. Bentuk : pilihan ganda dan isian singkat ….
4. Instrument : soal, kunci jawaban, kriteria penilaian(
terlampir)
Karanganyar , …………. 2012
Mengetahui
Guru kelas IV Peneliti
Ismadi Sukarman, SPd. Anindita Ayu Safitriani
Nip. 130650554 Nim. K7108087
Mengetahui
Kepala SD Negeri 02 Jetis
Drs. Trimo Atmojo
Nip . 19550402 197802 1 003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
Materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Kita sudah mempelajari bilangan-bilangan yang dimulai dari nol sampai tak
terhingga. Selama ini yang kita pelajari 0 (nol) adalah bilangan terkecil.
Tetapi ternyata ada bilangan yang lebih kecil dari 0.
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Pada dasarnya sama dengan bilangan asli. Untuk mempelajari materi ini
diperlukan pemahaman siswa tentang konsep dasar bilangan bulat terlebih
dahulu yaitu membedakan antara bilangan bulat positif dan negatif sehingga
bisa menjumlahkan atau mengurangkan bilangan bulat yang sederhana.
Contoh :
10 + (-9) = 1
(-4) – 7 = -11
(-5) – 4 +5 = -4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Siklus I Pertemuan I
Nama Kelompok
Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk
Kerjakan dengan kelompokmu!
Buatlah garis bilangannya
1. -23+4=\
2. -8+(4)=
3. 15+7=
4. (-6)+(3)=
5. 9+(-7)=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
Kunci Jawaban dan Penilaian
Soal Kelompok
Pertemuan I
1. -23+4 = -19
N = -19
4 23
-23-22 -21-20-19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3
2. -8 + (4) = -4 N= -4
4
-8
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
3. 15+7 = 22
22
28 272625242322 2119181716 1514 1312 1110 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
4. -6 +(3) = -3 N= -3
3
-6
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2
5. 9 +( -7) = 2 N= 2
-7
9
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Penilaian soal kelompok
No Nilai
1 4
2 4
3 4
4 4
5 4
Jumlah 20
Jumlah benar x 5 = 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Siklus I Pertemuan II
Nama Kelompok
Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk
Kerjakan dengan kelompokmu!
Buatlah garis bilangannya
1. -23-4=
2. 30-22=
3. 15-7=
4. (-6)-(3)=
5. 9-(-7)=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
Kunci Jawaban dan Penilaian
Lembar Kerja Kelompok
Siklus I Pertemuan II
1. -23 - (- 4) =-19 N= 19
-4 -23
-23-22 -21-20-19-18-17-16-15-14-13 -12-11-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2
2. 30-22 =8 22 N=8
30
-30 -29-28-27-26-25-24-23 -22-21-20- 19-18 -17-16 -15-14 -13 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 2 1 0
3. 15-7= 8 7 N= 8
15
18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
4. (-6 ) - (-3) = N = -3
-3 6
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 - 2 -1 0 1
5. 9-7 = 2 N= 2
7 9
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Penilaian
No Nilai
1 4
2 4
3 4
4 4
5 4
Nilai akhir: 20 x100 2 : 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
LAMPIRAN 6
KISI – KISI SOAL EVALUASI SIKLUS I
MATERI BILANGAN BULAT
NO Indikator Materi Nomor soal
Pertemuan I Pertemuan II
1. Kognitif produk
Menjelaskan
menjumlahkan dua
bilangan positif.
Menjelaskan
menjumlahkan
bilangan positif dan
negatif
Memberikan
contoh
menjumlahkan
bilangan posisif
dan negatif.
Menjelaskan
Mengurangkan
bilangan Negatif
dengan Bilangan
Negatif.
Mengurangkan
bilangan positif
dengan bilangan
negatif.
Bilangan
Bulat
1,3
2,4
5
1,3,5
2-4
2. Kognitif proses
Menghitung
menjumlahkan dua
bilangan positif
Menghitung
menjumlahkan
bilangan positif dan
negative
Menghitung
mengurangkan
bilangan negatif
dengan negatif.
Menghitung
bilangan positif
dengan bilangan
6
7
6
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
negatif.
3. Afektif
Menjawab
menjumlahkan
bilangan positif dan
bilangan negatif
Menjawab
mengurangkan
bilangan negatif
dengan bilangan
positif.
8-9
8
4. Psikomotorik
Mendemontrasikan
menjumlahkan
bilangan positif dan
negative
Mendemontrasikan
mengurangkan
bilangan negatif
dengan bilangan
positif.
10
9-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
LEMBAR EVALUASI INDVIDU
SIKLUS I PERTEMUAN I
Nama :
Mari memilih jawaban yang paling tepat!
1. Nilai dari 20 +4 adalah……..
a. 16 c. -8
b. -24 d. 24
2. Nilai dari 35+(-20) adalah……
a. -55 c. 55
b. -15 d. 15
3. Perhatikan gambar di bawah ini
8 7 6 5 4 3 2 1 0
Berdasarkan gambar diatas nilai yang tepat adalah……………….
a. 2 +5 =7 b. 7+5=12
b. (-2)+(-5)=7 d. 4+3= 7
4. Perhatikan gambar dibawah ini
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Berdasarkan gambar diatas nilai yang tepat adalah……………
a. 4+(-3=-1 c. 4+3=7
b. 2+3=5 d. 4+4=8
5. Nilai dari 14 +(-7) adalah ………
a. -7
b. 7
c. 21
d. -21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
Jawablah pertanyaaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !
6. Hasil dari 12+ 5 adalah……
7. Hasil dari (-14)+8 adalah…….
8. Hasil dari 14 +(-9) adalah …………..
9. Gambarlah nilai dari 20+(-15)= dengan garis bilangan !
10. -6 + 8 hasilnya adalah ….
Jawablah dengan garis bilangan dibawah ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
KUNCI JAWABAN SIKLUS I PERTEMUAN I
No 1-5 no 6-10
1. D 6. 17
2. B 7. -6
3. A 8.5
4. A 9.-5
5. A 10. -2
Format Penilaian Individu
No Nilai No Nilai
1 2 6 4
2 2 7 4
3 2 8 4
4 2 9 4
5 2 10 4
Jumlah 30
Skor akhir = jumlah benar x10 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
SOAL EVALUASI INDIVIDU
PERTEMUAN II SIKLUS I
I. Pilihlah jawaban dibawah ini dengan memberikan tanda (x) untuk
jawaban yang paling tepat.
1. Hitung lah nilai dari (-25) -12 =……..
a. -37 c.13
b. 37 d.-13
2. Hitunglah nilai dari 36- (-13) =………….
a. 49\ c. -23
b. -49 d.23
3. Perhatikan gambar dibawah ini
N= - 4
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Diagram panah diatas menunjukkan operasi…………….
a. 3-7= -4 c. 3-4= -7
b. (-3)+(-7) = -4 d.(-3)+7= -4
4. Hasil dari (-7)-(-6) adalah…………………
a. -13
b. -1
c. 1
d. 13
5. Hasil dari 20+(-15) adalah…………
a. 5
b. 35
c. -5
d. -3
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!
6. 12-(-4) =………………..
7. 18-6 =……………….
8. -15-(-8) =………………..
9. -4-(-9) =………………..
10. 13-(-7) =………………...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
KUNCI JAWABAN SIKLUS 1 PERTEMUAN II
Pertemuan I
1. A 6. 16
2. A 7. 12
3. A 8. -7
4. A 9. 5
5. A 10. 2
Format Penilaian Individu
No Nilai No Nilai
1 2 6 4
2 2 7 4
3 2 8 4
4 2 9 4
5 2 10 4
Jumlah 30
Nilai Akhir : jumlah benar x 10 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
LAMPIRAN 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
PERTEMUAN 1 & 2
Mata Pelajaran : Matematika
Hari dan Tanggal : 14 dan 16 Maret 2012
Waktu : 105 menit dan 70menit
A. Standar Kompetensi
5.Menjumlahkan dan Mengurangkan Bilangan bulat
B. Kompetensi Dasar
5.2 Menjumlahkan Bilangan Bulat
5.3 Mengurangkan Bilangan Bulat
C. Indikator
1. Kognitif proses
Menjelaskan menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat positif.
Menjelaskan menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat negatif.
Menjelaskan mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat positif.
Menjelaskan mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat negatif.
2. Kognitif produk
Menghitung menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat positif.
Menghitung menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat negatif.
Menghitung mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat positif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
Menjelaskan mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat negatif.
3. Afektif
Menjawab latihan soal penjumlahan bilangan bulat.
Menjawab latihan soal pengurangan bilangan bulat
4. Psikomotorik
Mengoprasikan penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan
positif.
Mendemontrasikan penjumlahan bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat positif dengan menggunakan nomograph
Mengoprasikan pengurangan bilangan bulat negative dengan bilangan
bulat positif.
Mendemontrasikan pengurangan bilangan bulat negative dengan
bilangan bulat negative.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif proses
Melalui metode Tanya jawab , siswa dapat menjumlahkan bilangan
bulat negatif dengan bilangan bulat positf dengan benar.
Melalui metode Ceramah, siswa dapat menjelaskan menjumlahkan
bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif dengan baik.
Melalui Tanya jawab, siswa dapat mengurangkan bilangan bulat
negatif dengan bilangan bulat positif dengan benar.
Melalui metode ceramah, siswa dapat mengurangkan bilangan bulat
negatif dengan bilangan bulat negatif dengan baik.
2. Kognitif produk
Melalui diskusi, siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat negatif
dengan bilangan bulat positif dengan tepat.
Melalui demontrasi, siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat
negatif dengan bilangan bulat negatif dengan benar.
Melalui diskusi, siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat negatif
dengan bilangan bulat positif dengan tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
Melalui demontrasi, siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat
negatif dengan bilangan bulat negatif dengan benar.
3. Afektif
Melalui penugasan , siswa dapat menjawab latihan soal penjumlahan
bilangan bulat dengan tepat.
Melalui penugasan, siswa dapat menjawab latihan soal pengurangan
bilangan bulat dengan tepat.
4. Psikomotorik
Melalui ceramah siswa dapat mengoprasikan penjumlahan bilangan
bulat negatif dengan bilangan bulat positif dengan benar.
Melalui penggunaan media nomograph , siswa dapat
mendemontrasikan penjumlahan biangan bulat posisitif dengan tepat.
Melalui diskusi, siswa dapat menghitung mengurangkan bilangan
bulat negatif dengan bilangan bulat positif dengan benar.
Melalui metode demontrasi, siswa dapat menghitung mengurangkan
bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif dengan tepat
E. Dampak pengiring
Setelah pembelajaran usai diharapkan siswa dapat
mengimplementasikan pengurangan dan penjumlahan dalam
kehidupan sehari-hari
F. Materi pembelajaran
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan bulat (terlampir)
G. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, demontrasi ,diskusi,
penugasan
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
No KBM Waktu Metode Nilai
Karakter
1 Kegiatan Awal
a. Guru mengucapkan
15 menit
Ceramah
Religious
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
salam
b. Guru mengkondisikan
kelas
c. Absensi siswa
d. Apersepsi : mengulang
kembali materi yang
lalu berkaitan dengan
bilangan bulat
e. Motivasi:
menyanyikan lagu
disini hitung disana
hitung
f. Orientasi :
menyampaikan tujuan
pembelajaran
Ceramah
Ceramah
Tanya
jawab
Demontrasi
Ceramah
Disiplin
Disiplin
Rasa Ingin
Tahu
Semangat
Perhatian
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
1. Guru bertanya jawab
dengan menggali
pengetahuan siswa
berkaitan dengan
bilangan bulat.
2. Secara singkat guru
menjelaskan tentang
bilangan bulat dengan
menggunakan media
nomograf.
3. Guru memberikan
beberapa soal . siswa
yang dapat menjawab
soal mengacungkan
jari maju kedepan
mengerjakan soal
dengan menggunakan
media nomograf.
b) Elaborasi
1. (fase :Penomoran)
Guru membagi siswa
menjadi 6 kelompok
yang beranggotakan 5-
6 siswa secara
heterogen.
2. (fase menjawab dan
berfikir bersama)
Masing-masing siswa
diberikan no urut 1-6 .
guru membagikan soal
75 menit Klasikal
Tanya
jawab
Ceramah
Penugasan
Demontrasi
Ceramah
Diskusi
Rasa Ingin
Tahu
Perhatian
Mandiri
Keberanian
Perhatian
Kerjasama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
kelompok kepada
masing-masing
kelompok untuk di
diskusikan secara
kelompok sesuai
dengan waktu yang
telah ditentukan.
3. (fase menjawab)
Setelah waktu diskusi
habis guru
menyebutkan no urut
yang akan maju
kedepan kelas
menjawab soal
kelompok . siswa yang
nomor urutnya disebut
mengacungkan jari
maju kedepan kelas
menjawab soal
pertama.
4. Apabila siswa tersebut
tidak bisa menjawab.
Siswa diberikan
kesempatan
untukmenunjuk no
urut lainya membantu
menjawab soal.
5. Guru dan siswa
memberikan tepuk
tangan kepada siswa
yang berhasil
menjawab soal. Siswa
yang berhasil
menjawab soal
diberikan kesempatan
untuk menyebutkan no
urut berikutnya maju
kedepan menjawab
soal berikutnya sampai
semua soal terjawab
habis.
c) Konfirmasi
1. Guru dan siswa
menyimpulkan tentang
bilangan bulat yang
telah dipelajari.
2. Guru memberikan
Diskusi
Demontrasi
Diskusi
Demontrasi
Diskusi
Ceramah
Ceramah
Tanya
jawab
Kerjasama
Keberanian
Kerjasama
Keberanian
Bersahabat
Perhatian
Penghargaan
Bersahabat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152
reward kepada siswa
yang berprestasi.
3. Guru memberikan
kesempatan bertanya
kepada siswa yang
tidak jelas
3. Kegiatan Penutup
a. Guru memantapkan
materi yang telah
dipelajari
b. Siswa mengerjakan
soal individu
c. Tindak lanjut
memberikan PR
mempelajari tentang
bilangan bulat.
d. Salam penutup.
15 menit Klasikal
Ceramah
Penugasan
Penugasan
Ceramah
Perhatian
Mandiri
Jujur
Mandiri
Jujur
Perhatian
Pertemuan II
No KBM Waktu Metode Nilai
Karakter
1. Kegiatan Awal
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Guru mengabsensi
siswa
d. Apersepsi : guru
mengulang materi
yang telah lalu
e. Motivasi :
menyanyikan lagu
disini hitung disana
hitung
f. Guru menyampiakan
tujuan pembelajaran.
10 menit Klasikal
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Tanya
jawab
Demontrasi
Ceramah
Religious
Disiplin
Disiplin
Rasa Ingin
Tahu
Semangat
Perhatian
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
1. Guru bertanya jawab
tentang bilangan bulat.
2. Secara singkat guru
menjelaskan kembali
pengurangan bilangan
bulat menggunakan
media nomograf.
3. Guru memberikan
soal-soal awal tentang
45 menit Klasikal
Tanya
jawab
Ceramah
Penugasan
Demontrasi
Rasa ingin
tahu
Perhatian
Mandiri
Keberanian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
pengurangan bilangan
bulat. Siswa yang
dapat mengerjakan
mengacungkan jari
maju kedepan kelas
menjawab soal
pengurangan bilangan
bulat menggunakan
media nomograf.
b) Elaborasi
1. (Fase Penomoran)
Guru membagi siswa
ke dalam 6 kelompok
yang beranggotakan 5-
6 siswa secara
heterogen.
2. Masing-masing
anggota kelompok
diberi nomor urut
secara acak
3. (fase mengajukan
pertanyaan)
Guru membagikan
soal kelompok kepada
masing-masing
anggota kelompok
untuk di diskusikan
secara berkelompok
sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
4. (fase berfikir bersama)
Guru membimbing
siswa yang kesulitan
dalam kegiatan
kelompok dan
mengawasi jalannya
diskusi.
5. (fase menjawab)
Setelah waktu yang
ditentukan habis , guru
mengacak no urut
pertama yang akan
maju mewakili
kelompoknya
menjawab soal
kelompok
6. Kelompok lain
Ceramah
Ceramah
Diskusi
Diskusi
Diskusi
Demontrasi
Diskusi
Perhatian
Perhatian
Kerjasama
Kerjasama
Bersahabat
Kerjasama
Keberanian
Kerjasama
Menghargai
pendapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
memberikan
tanggapan dari
jawaban siswa .apabila
jawaban siswa tersebut
salah guru mengacak
no urut lagi untuk
maju kedepan
membantu menjawab
soal kelompok.
7. Guru dan siswa lain
memberikan tepuk
tangan kepada siswa
yang berprestasi.
8. Siswa yang maju
kedepan diberikan
kesempatan menunjuk
no urut berikutnya
untuk menjawab soal
berikutnya sampai
semua soal terjawab.
c) Konfirmasi
1. Guru merefleksi
kegiatan yang telah
dilakukan
2. Siswa yang kesulitan
diberikan kesempatan
bertanya
Ceramah
Demontrasi
Ceramah
Tanya
jawab
orang lain
Penghargaan
Keberanian
Perhatian
Bersahabat
3. Kegiatan penutup
1. Guru memantapkan
kembali materi yang
telah dipelajari
2. Siswa mengerjakan
soal individu
3. Tindak lanjut
memberikan pekerjaan
rumah
4. Guru mengucapkan
salam penutup
15 menit Klasikal
Ceramah
Penugasan
Penugasan
Ceramah
Perhatian
Mandiri
Jujur
Mandiri
Jujur
Perhatian
I. Media dan Sumber Belajar
Media : Nomograph
Sumber belajar
1. Silabus KTSP kelas IV semester II
2. RPP KTSP matematika kelas IV semester II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
3. Buckhori ,dkk.2007.Gemar belajar Matematika untuk SD/MI
Kelas IV.Semarang: Aneka Ilmu.
4. Bse. 2008. Ayo Belajar Matematika 4. Jakarta: depdiknas
5. Internet
6. Buku sumber lain yang relevan
J. Penilaian
1. Prosedur : test akhir
2. Jenis : tertulis
3. Bentuk : isian singkat
4. Instrument :soal , kunci jawaban, kriteria penilaian
(terlampir)
Karanganyar, maret 2012
Guru kelas IV (Observer) Peneliti
Ismadi Sukarman, SPd Anindita Ayu Safitriani
Nip. 130650554 Nim. K7108087
Mengetahui
Kepala SD Negeri 02 Jetis
Drs. Trimo Atmojo
Nip. 19550402 197802 1 003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
Materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Kita sudah mempelajari bilangan-bilangan yang dimulai dari nol sampai tak
terhingga. Selama ini yang kita pelajari 0 (nol) adalah bilangan terkecil.
Tetapi ternyata ada bilangan yang lebih kecil dari 0.
Mengenal Bilangan Bulat Positif dan Negatif
Bilangan-bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, … disebut bilangan cacah, sedangkan 1, 2,
3, 4, 5, … disebut bilangan asli. Jadi, bilangan cacah adalah gabungan dari
bilangan nol dan bilangan asli. Bilangan asli mempunyai lawan yang disebut
lawan bilangan asli, contohnya -1, -2, -3, ... Bilangan nol, bilangan asli, dan
lawan bilangan asli disebut bilangan bulat.
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Pada dasarnya sama dengan bilangan asli. Untuk mempelajari materi ini
diperlukan pemahaman siswa tentang konsep dasar bilangan bulat terlebih
dahulu yaitu membedakan antara bilangan bulat positif dan negatif sehingga
bisa menjumlahkan atau mengurangkan bilangan bulat yang sederhana.
Contoh :
10 + (-9) = 1
(-4) – 7 = -11
(-5) – 4 +5 = -4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
LEMBAR KERJA KELOMPOK
SIKLUS II Pertemuan I
Kelompok
Nama Anggota
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk
Diskusikan dengan kelompokmu!
Buatlah garis nomograph seperti contoh dibawah ini
Kerjakan dengan baik dan tepat.
Misalnya :
1.2+5=7
Soal
a. -2+4 =
b. -3+-5 =
c. -4+-11 =
d. 1+-6 =
e. -4+-5 =
f. -8+-5 =
g. 6+-5 =
h. -3+4 =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
KUNCI JAWABAN SOAL KELOMPOK DAN PENILAIAN
SIKLUS II PERTEMUAN II
Penilaian
No Nilai No Nilai
1 5 5 5
2 5 6 5
3 5 7 5
4 5 8 5
Jumlah 40
Nilai akhir : Jumlah Benar x 10
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159
LAMPIRAN 8
Kisi –kisi soal siklus II NO Indikator Materi Siklus II
Pertemuan
I
Pertemuan
II 1. Kognitif Proses
Menjelaskan menjumlahkan
bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat positif.
Menjelaskan menjumlahkan
bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat negatif.
Menjelaskan mengurangkan
bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat positif.
Menjelaskan mengurangkan
bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat negatif.
Bilangan
bulat
1-2
3-4
1
2
2. Menghitung menjumlahkan
bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat positif.
Menghitung menjumlahkan
bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat negatif.
Menghitung mengurangkan
bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat positif.
Menjelaskan mengurangkan
bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat negatif.
5
6
3
4
2. Menghitung menjumlahkan
bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat positif.
Menghitung menjumlahkan
bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat negatif.
Menghitung mengurangkan
bilangan bulat negatif dengan
7
8
5
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
bilangan bulat positif.
Menjelaskan mengurangkan
bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat negatif.
3. Melalui penugasan , siswa
dapat menjawab latihan soal
penjumlahan bilangan bulat
dengan tepat.
Melalui penugasan, siswa
dapat menjawab latihan soal
pengurangan bilangan bulat
dengan tepat.
9
7
4. Mengoprasikan penjumlahan
bilangan bulat negatif
dengan bilangan positif.
Mendemontrasikan
penjumlahan bilangan bulat
negatif dengan bilangan
bulat positif dengan
menggunakan nomograph
Mengoprasikan pengurangan
bilangan bulat negative
dengan bilangan bulat
positif.
Mendemontrasikan
pengurangan bilangan bulat
negative dengan bilangan
bulat negative.
10
8
9
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
LEMBAR KERJA KELOMPOK
SIKLUS II pertemuan II
Nama kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PETUNJUK
Diskusikan dengan kelompkmu!
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar
Buatlah garis bilangannya !
1. -4-7=
2. 5-(-8)=
3. -6-(-3)=
4. 10-9=
5. -4-4=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA KELOMPOK
SIKLUS II PERTEMUAN II
1. (-4) -7= N = - 11
7 -4
-11-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
2. 5- (-8)= N = 13
5 -8
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1213 14 15 16
3. -6-(-3)=
-3 N= -3
-6
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
4. 15-9= N = 6
15 9
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
5. 20 - 12= N = 8
12 20
21 20 19 1817 16 15 1413 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
PENILAIAN
NO NILAI
1 4
2 4
3 4
4 4
5 4
JUMLAH 20
Nilai : jumlah benar x 10
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163
SOAL EVALUASI INDIVIDU
Siklus II Pertemuan I
Kerjakan soal dibawah ini dengan singkat
1. 4+(-9) =……………
2. (-5)+(-8) =…………..
3. (-8)+(-3 ) =…………..
4. (-9)+(-12) =……………
5. (-9)+(-2) =……………
6. (-7)+1 =……………
7. 2+(-9) =……………
8. 5+……. =-9
9. 48+(-25) =………….
10. -98+25 =………….
11. -51+-31 =…………..
12. -52+(-48) =…………..
13. -129+250 =……………
14. 7+(-2) =……………
15. (-3)+(-5) =…………..
Buatlah garis bilangan dibawah ini!
16. (-4)+9 =
17. (-5)+3 =
18. 3+(-7) =
19. -2+(-5) =
20. -5+3 =
Nama lengkap :
No absen :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164
SOAL EVALUASI INDIVIDU
SIKLUS II Pertemuan II
Kerjakan soal dibawah ini dengan garis bilangan
1. 8-(-4)=
2. -6-(-3=
3. -12-6=
4. 14-(-6)=
5. -8-(-6)=
6. 9-(-5)=
7. 6-(-8)=
8. -9-(-10)=
9. 11-(-6)=
10. -14-9=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165
KUNCI JAWABAN
SIKLUS II PERTEMUAN I
1. -5 11.-20
2. -13 12.-100
3. -11 13.121
4. -21 14.5
5. -11
6. -7
7. -14
8. 23
9. -73
16. (-4)+(9) = 5 N = 5
9
-4
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
17. (-5)+3 = - 2 N = -2
3
-5
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3
18. 3+(-7)= -4 N = -4
-7
3
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3
19. -2+(-5)= -7 N= -7
-5 -2
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166
Kriteria Penilaian Siklus II Pertemuan I
NO Nilai No Nilai No Nilai No Nilai
1 2 6 2 11 2 16 4
2 2 7 2 12 2 17 4
3 2 8 2 13 2 28 4
4 2 9 2 14 2 19 4
5 2 10 2 15 2 20 4
Jumlah 70
Nilai akhir = jumlah betul x 10
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167
KUNCI JAWABAN EVALUASI
SIKLUS II PERTEMUAN II
1. 8-(-4) =12 N =12
8 -4
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2. -6-(-3)= -3 N = -3
--3 -6
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
3. -12-6 = -18
N = -18
-6
-18-17-16-15-14-13-12-11-10-9-8-7-6-5-4-3-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
4. 14-(-6)= 20
N = 20
14
--6
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1314 1516 1718 19 20
5. -8-(-6) = -2
-6 N= -2
-8
-8 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
6. 9-(-5)=14
N = 14
9 -5
-4 - 3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 14
7. 6-(-8)= 14 n = 14
6 -8
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168
8. -9- (-10)= 1 -10 N = 1
-9
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1
9. 11-(-6)= 17 N = 17
-6
11
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1415 1617 18 19
10. -14-9 = -5 N= -5
9
-14
-14-13-12-11-10-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
KRITERIA PENILAIAN INDIVIDU SIKLUS II PERTEMUAN II
No Nilai
1 4
2 4
3 4
4 4
5 4
6 4
7 4
8 4
9 4
10 4
Jumlah 40
Nilai akhir = jumlah betul x 10
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III
PERTEMUAN 1&2
Mata Pelajaran : Matematika
Tanggal : 21 dan 28 Maret 2012
Waktu : 3 x 35 menit
2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menjumlahkan dan Mengurangkan bilangan bulat
B. Kompetensi Dasar
5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
5.3 Mengurangkan bilangan bulat
C. Indikator
1. Kognitif Proses
Menjelaskan menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan
bulat positif
Menjelaskan menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat negatif
Menjelaskan pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan
bulat negatif.
Menjelaskan pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat negative
2. Kognitif Produk
Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif.
Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif.
Menghitung pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan
bulat negatif.
Menghitung pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat negative
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170
3. Afektif
Menjawab soal latihan penjumlahan bilangan bulat
Menjawab soal latihan pengurangan bilangan bulat
4. Psikomotorik
Mengoprasikan penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan
bulat positif dengan benar.
Mengoprasikan penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat negatif menggunakan nomograf dengan baik.
Mengoprasikan pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan
bulat negatif.
Mengoprasikan pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat negatif .
5. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif proses
Melalui Tanya jawab siswa dapat Menjelaskan menjumlahkan
bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif dengan benar.
Melalui ceramah, siswa dapat memahami menjumlahkan bilangan
bulat negatif dengan bilangan bulat negatif dengan tepat.
Melalui Tanya jawab, siswa dapat menjelaskan pengurangan bilangan
bulat positif dengan bilangan bulat negatif dengan benar.
Melalui ceramah, siswa dapat menjelaskan bilangan pengurangan
bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif dengan tepat.
2. Kognitif produk
Melalui demontrasi, siswa dapat menghitung pengurangan bilangan
bulat negatif dengan bilangan bulat positif dengan baik
Melalui diskusi, siswa dapat menghitung pengurangan bilangan bulat
negatif dengan bilangan bulat negatif dengan tepat.
Melalui diskusi, siswa dapat Menghitung bilangan bulat positif
dengan bilangan bulat positif dengan baik.
Melalui demontrasi ,siswa dapat menghitung bilangan bulat negatif
dengan bilangan bulat negatif dengan tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171
3. Afektif
Melalui penugasan , siswa dapat menjawab soal latihan penjumlahan
bilangan bulat dengan tepat
Melalui penugasan, siswa dapat Menjawab soal latihan pengurangan
bilangan bulat dengan tapat.
4. Psikomotorik
Melalui ceramah. Siswa dapat mengoprasikan penjumlahan bilangan
bulat positif dengan bilangan bulat positif dengan benar.
Melalui demontasi, siswa dapat mengoprasikan penjumlahan
bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif menggunakan
nomograf dengan baik.
Melalui demontrasi, siswa dapat mengoprasikan pengurangan
bilangan bulat negatif dengan bilangan bilangan bulat negatif dengan
media nomograf dengan benar.
E. Dampak Pengiring
Setelah pemebelajaran usai, diharapkan siswa dapat
melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dan
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
F. Materi Pembelajaran
Bilangan bulat (terlampir)
G. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi, dmontrasi,
penugasan.
H. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan I
No KBM Waktu Metode Nilai Karakter
1. Kegiatan Awal
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan
kelas
c. Presensi kelas
d. Apersepsi “
10 menit
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Tanya
Religius
Disiplin
Disiplin
Rasa ingin Tahu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
mengulas kembali
materi yang telah
lalu”
e. Motivasi :
memberikan
semangat belajar
siswa.
f. Orientasi :
Menyampaikan
tujuan Pembelajaran
jawab
Ceramah
Ceramah
Semangat
Perhatian
2. 1. Eksplorasi
a. Guru bertanya jawab
tentang penjumlahan
bilangan bulat
b.Secara singkat guru
menjelaskan
penjumlahan bilangan
bulat dengan
nomograph.
c. Guru memberikan
soal penjumlahan
bilangan bulat , siswa
yang dapat menjawab
mengacungkan jari
maju kedepan
menjawab soal
dengan media
nomograph
2. Elaborasi
a. (fase penomoran)
Siswa dibentuk
menjadi 6 kelompok
yang beranggotakan
5-6 orang secara
heterogen.
b. Setiap anggota
kelompok diberikan
nomor urut 1-6.
c. (fase mengajukan
pertanyaan dan
berfikir bersama)
Guru membagikan
soal kelompok
kepada masing-
masing kelompok
dikerjakan bersama
anggota kelompok
80 menit Klasikal
Tanya
jawab
Ceramah
Demontrasi
Ceramah
Ceramah
Diskusi
Penugasan
Rasa ingin tahu
Perhatian
Keberanian
Perhatian
Perhatian
Kerjasama
Mandiri
Jujur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
sesuai dengan waktu
yang telah
ditentukan.
d. (fase menjawab
soal)
Setelah waktu
diskusi habis, guru
mengacak no urut
yang akan maju
menjawab soal ,
siswa yang nomor
urutnya disebutkan
mengacungkan jari
,diberi kesempatkan
mengacak nomor
secara random untuk
menjawab soal,
siswa yang no
urutnya disebutkan
maju menjawb
nomor 1, apabila
siswa tersebut . guru
menunjuk no urut
lagi yang sama
dengan no urut
siswa tersebut
menjawab soal.
e. Siswa yang sudah
maju diberikan
kesempatan
mengcak no urut
berikutnya yang
akan menjawab soal
berikutnya sampai
semua soal habis
terjawab.
f. Guru dan siswa
membuat
rangkuman dari
hasil kegiatan yang
telah dilakukan.
Diskusi
Demontrasi
Demontrasi
Ceramah
Kerjasama
Keberanian
Keberanian
Perhatian
3. Kegiatan Penutup
a. Guru memantapkan
kembali materi yang
telah dipelajari
b. Siswa mengerjakan
soal secara individu
15 menit
Ceramah
Penugasan
Perhatian
Mandiri
Jujur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
c. Tindak lanjut: PR
a. Guru mengucapkan
salam penutup
Penugasan
Ceramah
Mandiri
Perhatian
Pertemuan II
No KBM Waktu Metode Nilai Karakter
1. Kegiatan Awal
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Presensi kelas
d. Apersepsi “ mengulas
kembali materi yang telah
lalu”
e. Motivasi : memberikan
semangat belajar siswa.
f. Orientasi : Menyampaikan
tujuan Pembelajaran
10 menit
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Tanya
jawab
Ceramah
Ceramah
Bersahabat
Disiplin
Disiplin
Rasa ingin
Tahu
Semangat
Perhatian
2. kegiatan Inti
a) Eksplorasi
1. Guru bertanya jawab
tentang penjumlahan
bilangan bulat.
2. Secara singkat guru
menjelaskan pengurangan
bilangan bulat dengan
menggunakan media
Nomograf dan garis
bilangan
3. Guru memberikan soal
tentang penjumlahan
bilangan bulat dengan
menggunakan media
nomograf. Siswa yang
dapat menjawab
mengacungkan jari maju
kedepan kelas menjawab
soal dengan menggunakan
media nomograf.siswa
yang dapat maju kedepan
diberikan reward agar
siswa lain lebih
termotivasi.
b) Elaborasi
1. (fase Penomoran)
Siswa dibentuk menjadi 6
45 menit
Tanya
jawab
Ceramah
Penugasan
Demontrasi
Ceramah
Rasa ingin
tahu
Perhatian
Mandiri
Keberanian
Perhatian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
175
kelompok masing-masing
kelompok beranggotakan
5-6 siswa secara
heterogen .
2. Guru membagikan no
urut 1-6 kepada masing-
masing anggota
kelompok.sehingga setiap
anggota kelompok
memegang nomor yang
berbeda-beda.
3. (fase mengajukan
pertanyaan dan berfikir
bersama)
Guru membagikan soal
kelompok kepada
masing-masing anggota
kelompok. Siswa
berdiskusi dalam
kelompok untuk
menjawab soal-soal
kelompok.sesuai dengan
waktu yang telah
ditentukan.
4. (fase menjawab)
Setelah waktu yang telah
ditentukan habis , guru
menyuruh kepada
masing-masing kelompok
untuk bersiap-siap
membahas soal . setelah
siswa siap untuk
membahas soal, guru
menyebutkan no urut
yang akan maju ke depan
. Siswa yang no urutnya
keluar mengacungkan jari
,kemudian menunjuk no
urut lagi yang akan
menjawab no 1, nomor
urut yang keluar akan
menentukan siswa yang
akan maju menjawab
soal.
5. Siswa yang no urutnya
disebut mengacungkan
jari, maju kedepan kelas
Diskusi
Diskusi
Diskusi
Demontrasi
Diskusi
Demontrasi
Demontrasi
Kerjasama
Kerjasama
Kerjasama
Keberanian
Kerjasama
Keberanian
Keberanian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
176
bersiap menjawab soal
pertama, siswa lain
memperhatikan dan
menanggapi apakah
jawaban dari temannya
benar atau salah, apabila
salah siswa menyebutkan
no urut lagi yang kan
maju membantu
menjawab soal.jika masih
ada yang salah lagi guru
akan menunjuk siswa dari
kelompok lain yang
memiliki no urut sama
6. Siswa yang maju
menjawab soal diberikan
kesempatan menyebutkan
no urut berikutnya yang
akan maju menjawab soal
no selanjutnya sampai
semua pertanyaan habis.
b) Konfirmasi
1. Guru dan siswa
menyimpulkan kegiatan
yang dilakukan.
2. Guru memberikan
kesempatan bertanya
kepada siswa yang
kesulitan.
3. Guru memberikan
penghargaan kepada siswa
yang aktif dalam kegiatan
pembelajaran
Ceramah
Tanya
jawab
Ceramah
Perhatian
Rasa ingin
tahu
Bersahabat
Penghargaan
3. Kegiatan Penutup
1. Guru memantapkan
kembali materi yang telah
dipelajari
2. Siswa mengerjakan soal
secara individu
3. Tindak lanjut: PR
g. Guru mengucapkan salam
penutup
15 menit Klasikal
Ceramah
Penugasan
Penugasan
Perhatian
Mandiri
Jujur
Mandiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
177
I. Media dan Sumber Belajar
Media : Nomograph
Sumber belajar
1. Silabus KTSP kelas IV semester II
2. RPP KTSP matematika kelas IV semester II
3. Buckhori ,dkk.2007.Gemar belajar Matematika untuk SD/MI
Kelas IV.Semarang: Aneka Ilmu.
4. Bse. 2008. Ayo Belajar Matematika 4. Jakarta: depdiknas
5. Internet
6. Buku sumber lain yang relevan
J. Penilaian
1. Prosedur : test akhir
2. Jenis : tertulis
3. Bentuk : isian singkat
4. Instrument :soal , kunci jawaban, kriteria penilaian (terlampir)
Karanganyar , maret 2012
Guru kelas IV (Observer) Peneliti
Ismadi Sukarman, SPd Anindita Ayu Safitriani
Nip. 130650554 Nim. K7108087
Mengetahui
Kepala SD Negeri 02 Jetis
Drs. Trimo Atmojo
Nip . 19550402 197802 1 00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
178
Materi Penjumlahan dan Pengurangan bilangan bulat menggunakan
nomograph
Misalnya :
a) 2 + 5 =
Pengurangan bilangan bulat
: 2 - 5= -3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
179
LEMBAR KERJA KELOMPOK
SIKLUS III PERTEMUAN I
Nama kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk
Kerjakan soal dibawah ini dengan garis bilangan dengan diskusi kelompok!
Soal
1. 5+(-8)=
2. (-4)+(7)=
3. (-6)+(-8)=
4. 10+(-9)=
5. (-6)+(-3)=
6. (-8)+(-3)=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
180
LEMBAR KERJA KELOMPOK
SIKLUS III PERTEMUAN 2
NAMA KELOMPOK
Anggota
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk
1. Diskusikan secara berkelompok
2. Kerjakan soal berikuti ini dengan menggunakan nomograf
Soal
1. (-8)-(-5)=
2. 14-(-6)=
3. -7-9=
4. -11-(-19)=
5. -4-(-6)=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
181
Kunci Jawaban dan Penilaian
Lembar kerja kelompok
1. 5+(-8)= -3
N = - 3
8
5
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2. (-4)+(7)= 3 N = 3
7
-4
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
3. (-6)+(-8)= -14 N = -14
-8
-6
-14 -13-12-11-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
4. 10+(-9)= 1 N =1
-9
10
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kriteria Penilaian lembar kerja individu
Siklus III pertemuan I
No Nilai
1 4
2 4
3 4
4 4
5 4
Jumlah 20
Nilai akhir : Jumlah total x10
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
182
Lampiran 10
KISI-KISI SOAL SIKLUS III
No Indikator materi Siklus III
Pertemuan I Pertemuan II
1 Kognitif Produk
Menjelaskan
menjumlahkan
bilangan bulat positif
dengan bilangan bulat
positif
Menjelaskan
menjumlahkan
bilangan bulat negatif
dengan bilangan bulat
negatif
Menjelaskan
pengurangan bilangan
bulat positif dengan
bilangan bulat negatif.
Menjelaskan
pengurangan bilangan
bulat negatif dengan
bilangan bulat
negative
Bilangan bulat
1
2
1,3,5
2,4,6
2 Menjumlahkan
bilangan bulat positif
dengan bilangan bulat
positif.
Menjumlahkan
bilangan bulat negatif
dengan bilangan bulat
negatif.
Menghitung
pengurangan bilangan
bulat positif dengan
bilangan bulat negatif.
Menghitung
pengurangan bilangan
bulat negatif dengan
bilangan bulat negatif.
3,4
5,6
7,11,13
12,14,15,16
3 Menjawab soal latihan
penjumlahan bilangan
bulat
Menjawab soal
latihan pengurangan
bilangan bulat
7
17,19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
183
4 Mengoprasikan
penjumlahan bilangan
bulat positif dengan
bilangan bulat positif
dengan benar.
Mengoprasikan
pengurangan bilangan
bulat negatif dengan
bilangan bulat negatif
menggunakan
nomograf dengan
baik.
8,9,10
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
184
SOAL EVALUASI INDIVIDU
SIKLUS 3 PERTEMUAN I
I. Isilah titik-titik dibawah ini dengan singkat dan jelas
1. Hasil dari (-6)+(-5) adalah……….
2. 14+……..=(6) hasil penjumlahan untuk melengkapi kalimat diatas
adalah…………….
3. (-7)+(-6) hasil nya adalah……
4.
Perhatikan gambar diatas, berdasarkan gambar diatas operasi hitung
yang tepat adalah
5. Perhatikan gambar dibawah ini
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2
Berdasarkan gambar diatas operasi hitung yang paling tepat
adalah………..
II. Kerjakan soal dibawah ini dengan menggunakan garis bilangan
6. (-7)+(-4)=….
7. (-8)+(-4)=……….
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
185
8. 12+(-6)=
9. -7+(-8)=
10. -9+(11)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
186
SOAL EVALUASI
SIKLUS 3 PERTEMUAN 2
I. Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan garis bilangan
1. -14-(8)=
2. -15-(-20)=
3. -20-(7)=
4. -14-(9)=
5. 18-(-9)=
II. Kerjakan soal dibawh ini dengan singkat dan jelas
1. 15-(-9) = 6. 16-(-8)=
2. (-5)-(-4)= 7. -5-9 =
3. –(7)-6 = 8.-16-15 =
4. 17-(-20)= 9. 17-(-20)=
5. -8-14 = 10.-8-9 =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
187
KUNCI JAWABAN
SIKLUS III PERTEMUAN 1
1.-11 6. -11
2.-8 7 .-12
3.-13 8 .6
4-2+-5=-7 9 -15
5.-3+-4=-7 10 -1
6. (-7)+(-4)= -11 N = -11
-4 -7
-11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
7. (-8)+(-4)= -12 N = -12
-4 8
-12 -11 -10 -9 -8 -7 - 6 -5 -4 -3 - 2 -1 0 1
8. 12+(-6)= 6 N = 6
-6
12
14 13 12 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
5. -7+(-8)=-15
N = - 15
-8
-7
-15 -14-13-12-11-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 - 1 0 1 2 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
188
11. -9+(11)= 2 N = 2
11
-9
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 - 2 -1 0 1 2
Format Penilaian Individu
No Nilai No Nilai
1 2 6 2
2 2 7 2
3 2 8 2
4 2 9 2
5 2 10 2
Jumlah 20
Nilai benar : jumlah benar x10 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
189
KUNCI JAWABAN
SIKLUS III PERTEMUAN II
I.
1. -14-8= -22 N = 22
8 -14
-22-21-20-19-18-17-16-15-14-13-12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
2. -15-(-20)= 5 N = 5
-20
-15
-15-14-13-12-11-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 -0 1 2 3 4 5 6 7 8
3. -20-(7)= -27 N = -27
7 -20
-27-26-25-24-23-22-21-20-19-18-17-16-15-14-13-12-11-10 -9-8-7-6-5-4-3-2-1-0 1 2
4. -14-(9)= -23
-23
9 -14
-23-22-21-20-19-18-17-16-14-12-11-10-9-8-7-6-5-4-3-2-1 0 1 2 3 4 5
5. 18-(-9)= 27 N = 27
18 -9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 13 1415161718192021222324252627
II
1. 24 6. 24
2. -1 7.-14
3. -13 8.-31
4. 37 9. 37
5. -22 10. -15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
190
LAMPIRAN 11
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT
SIKLUS I
No Indikator
Pertemuan I Pertemuan II
Nampak Tak
nampak
Nampak Tak
nampak
1. Penjumlahan
a. a. Menjumlahkan
bilangan bulat positif
dengan bilangan bulat
negatif
v
2. Pengurangan
a. mengurangkan
bilangan negatif
dengan bilangan
bulat positif
v
b. mengurangkan
bilangan bulat
dengan media
nomograf
v
c. mengerjakan soal
pengurangan
bilangan bulat
v
Kolabolator Peneliti
Guru Kelas IV
Ismadi Sukarman, S.Pd. Anindita Ayu Safitriani
Nip.130650554 Nim. K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
191
LAMPIRAN 12
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Keterangan Deskriptor Penilaian :
4 : Baik sekali (Bila 4 indikator yang tampak)
3 : Baik (Bila 3 indikator yang tampak)
2 : Cukup (Bila 2 indikator yang tampak)
1 : Kurang (Bila 1 indikator yang tampak)
NO
INDIKATOR
SKOR PENILAIAN
Pertemuan I Pertemuan II
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kedisiplinan Siswa v v
2 Kesiapan Siswa Menerima
Pelajaran
v v
3 Keaktifan Siswa v v
4 Kemampuan Siswa
Melaksanakan Tugas v v
5 Kemampuan Siswa
Menjawab Pertanyaan Dalam
proses penugasan
v v
6 Keadaan Siswa Dengan
Lingkungan Belajar
v v
7 Kemampuan siswa
mengerjakan soal evaluasi
v v
Jumlah 15 20
Rata-rata 2,1
4
2,8
5
Skor akhir 2,5
Kolabolator
Guru Kelas IV Peneliti
Ismadi Sukarman, S.Pd Anindita Ayu Safitriani
Nip. 130650554 Nim. K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
192
Lampiran 13
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
SIKLUS I PERTEMUAN I
Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara
melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4) sesuai dengan kriteria sebagai
berikut:
1 = tidak baik 3 = baik
2 = kurang baik 4 = sangat baik
NO INDIKATOR /ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PRA PEMBELAJARAN
1. Mempersiapkan ruang, alat dan media
pembelajaran 1 2 3 4
2. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4
Rata-rata butir I = A 3,5
II MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan absensi 1 2 3 4
2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai dan rencana kegiatan 1 2 3 4
Rata-rata butir II = B 3,5
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4
2. Mangaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan 1 2 3 4
3. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai
dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 1 2 3 4
4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4
Rata-rata butir III A= C 3,25
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan 1 2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
193
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan
karakteristik siswa
2. Melaksanakan pembelajaran secara runtun 1 2 3 4
3. Menguasai kelas 1 2 3 4
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual 1 2 3 4
5. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif (dampak pengiring)
1 2 3 4
6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan 1 2 3 4
Rata-rata butir III B= D 3
C. Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran
1. Menggunakan media dan sumber yang efektif
dan efisien 1 2 3 4
2. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4
3. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media/sumber 1 2 3 4
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual 1 2 3 4
Rata-rata butir III C= E 3,5
D. Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran 1 2 3 4
2. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
siswa 1 2 3 4
3. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif 1 2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
194
4. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa
dalam belajar 1 2 3 4
Rata-rata butir III D= F 3,25
E. Penilaian proses dan hasil
1. Memantau kemajuan belajar selama proses 1 2 3 4
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi (tujuan) 1 2 3 4
Rata-rata butir III E= G 3
F. Penggunaan Bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara
jelas, baik, benar, dan lancer 1 2 3 4
2. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4
Rata-rata butir III F= H 3
IV PENUTUP
1. Melakitkan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa 1 2 3 4
2. Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas
sebagai remidi/pengayaan
1 2 3 4
Rata-rata butir IV = I 4
Nilai
3,5+3,5+3,25+3+3,5+3,25+3+3+4 = 30 : 9
9
3,33
Kolaborator
Guru kelas IV Peneliti
Ismadi Sukarman, S.Pd Anindita Ayu Safitriani
Nip 130650554 Nim .K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
195
Lampiran 14
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
SIKLUS I PERTEMUAN I I
Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara
melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4) sesuai dengan kriteria sebagai
berikut:
1 = tidak baik 3 = baik
2 = kurang baik 4 = sangat baik
NO INDIKATOR /ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PRA PEMBELAJARAN
1. Mempersiapkan ruang, alat dan media
pembelajaran 1 2 3 4
2. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4
Rata-rata butir I = A 3,5
II MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan absensi 1 2 3 4
2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai dan rencana kegiatan 1 2 3 4
Rata-rata butir II = B 3,5
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4
2. Mangaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan 1 2 3 4
3. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai
dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 1 2 3 4
4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4
Rata-rata butir III A= C 3,25
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan 1 2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
196
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan
karakteristik siswa
2. Melaksanakan pembelajaran secara runtun 1 2 3 4
3. Menguasai kelas 1 2 3 4
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual 1 2 3 4
5. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif (dampak pengiring)
1 2 3 4
6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan 1 2 3 4
Rata-rata butir III B= D 3
C. Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran
1. Menggunakan media dan sumber yang efektif
dan efisien 1 2 3 4
2. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4
3. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media/sumber 1 2 3 4
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual 1 2 3 4
Rata-rata butir III C= E 3,5
D. Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran 1 2 3 4
2. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
siswa 1 2 3 4
3. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif 1 2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
197
4. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa
dalam belajar 1 2 3 4
Rata-rata butir III D= F 3,25
E. Penilaian proses dan hasil
1. Memantau kemajuan belajar selama proses 1 2 3 4
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi (tujuan) 1 2 3 4
Rata-rata butir III E= G 3
F. Penggunaan Bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara
jelas, baik, benar, dan lancer 1 2 3 4
2. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4
Rata-rata butir III F= H 3
IV PENUTUP
1. Melakitkan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa 1 2 3 4
2. Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas
sebagai remidi/pengayaan
1 2 3 4
Rata-rata butir IV = I 4
Nilai
3,5+3,5+3,25+3+3,5+3,25+3+3+4 = 30 : 9
9
3,33
Kolaborator Peneliti
Ismadi Sukarman, S.Pd Anindita Ayu Safitriani
Nip . 130650554 Nim .K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
198
Lampiran 15
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT
SIKLUS II
No Indikator
Pertemuan I Pertemuan II
Nampak Tak
nampak
Nampak Tak
Nampak
1 Penjumlahan
a. siswa
kesulitan
mengerjakan
penjumlahan
dalam soal
kelompok
v
2. a. Siswa masih
kesulitan
membuat garis
bilangan
dalam soal
pengurangan
bilangan bulat.
b. Siswa masih
kesulitan
dalam
mengerjakan
soal test
pengurangan
bilangan bulat
v
v
Kolabolator
Guru Kelas IV Peneliti
Ismadi Sukarman, S.Pd. Anindita Ayu Safitriani
Nip. 130650554 Nim. K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
199
Lampiran 16
LEMBAR AKTIVITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS II
Keterangan Deskriptor Penilaian :
4 : Baik sekali (Bila 4 indikator yang tampak)
3 : Baik (Bila 3 indikator yang tampak)
2 : Cukup (Bila 2 indikator yang tampak)
1 : Kurang (Bila 1 indikator yang tampak)
NO
INDIKATOR
SKOR PENILAIAN
Pertemuan I Pertemuan II
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kedisiplinan Siswa v v
2 Kesiapan Siswa Menerima
Pelajaran
v v
3 Keaktifan Siswa v v
4 Kemampuan Siswa
Melaksanakan Tugas v v
5 Kemampuan Siswa
Menjawab Pertanyaan Dalam
proses penugasan
v v
6 Keadaan Siswa Dengan
Lingkungan Belajar
v v
7 Kemampuan siswa
mengerjakan soal evaluasi
v v
Jumlah 15 20
Rata-rata 2,1
4
2,8
5
Skor akhir 2,5
Kolabolator
Guru Kelas IV Peneliti
Ismadi Sukarman, S.Pd. Anindita Ayu Safitiriani
Nip. 130650554 Nim. K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
200
LAMPIRAN 17
LEMBAR KINERJA GURU
SIKLUS II PERTEMUAN I
Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara
melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4) sesuai dengan kriteria sebagai
berikut:
1 = tidak baik 3 = baik
2 = kurang baik 4 = sangat baik
NO INDIKATOR /ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PRA PEMBELAJARAN
1. Mempersiapkan ruang, alat dan media
pembelajaran 1 2 3 4
2. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4
Rata-rata butir I = A 3,5
II MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan absensi 1 2 3 4
2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai dan rencana kegiatan 1 2 3 4
Rata-rata butir II = B 3,0
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4
2. Mangaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan 1 2 3 4
3. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai
dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 1 2 3 4
4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4
Rata-rata butir III A= C 3,5
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan 1 2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
201
karakteristik siswa
2. Melaksanakan pembelajaran secara runtun 1 2 3 4
3. Menguasai kelas 1 2 3 4
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual 1 2 3 4
5. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif (dampak pengiring)
1 2 3 4
6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan 1 2 3 4
Rata-rata butir III B= D 3,5
C. Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran
1. Menggunakan media dan sumber yang efektif
dan efisien 1 2 3 4
2. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4
3. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media/sumber 1 2 3 4
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual 1 2 3 4
Rata-rata butir III C= E 3,75
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran 1 2 3 4
2. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
siswa 1 2 3 4
3. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif 1 2 3 4
4. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa 1 2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
202
dalam belajar
Rata-rata butir III D= F 3,25
E. Penilaian proses dan hasil
1. Memantau kemajuan belajar selama proses 1 2 3 4
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi (tujuan) 1 2 3 4
Rata-rata butir III E= G 3,5
F. Penggunaan Bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara
jelas, baik, benar, dan lancer 1 2 3 4
2. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4
Rata-rata butir III F= H 3,5
IV PENUTUP
1. Mengaitkan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa 1 2 3 4
2. Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas
sebagai remidi/pengayaan
1 2 3 4
Rata-rata butir IV = I 4
Nilai
3,5+3,0+3.5+3,5+3,75+3,25+3,5+3,5+4,0
9
3,5
Kolaborator Peneliti
Ismadi Sukarman, S.Pd Anindita Ayu Safitriani
Nip . 130650554 Nim .K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
203
Lampiran 18
LEMBAR KINERJA GURU
SIKLUS II PERTEMUAN II
Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara
melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4) sesuai dengan kriteria sebagai
berikut:
1 = tidak baik 3 = baik
2 = kurang baik 4 = sangat baik
NO INDIKATOR /ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PRA PEMBELAJARAN
1. Mempersiapkan ruang, alat dan media
pembelajaran 1 2 3 4
2. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4
Rata-rata butir I = A 3,5
II MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan absensi 1 2 3 4
2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai dan rencana kegiatan 1 2 3 4
Rata-rata butir II = B 3,5
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4
2. Mangaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan 1 2 3 4
3. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai
dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 1 2 3 4
4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4
Rata-rata butir III A= C 3,75
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan 1 2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
204
karakteristik siswa
2. Melaksanakan pembelajaran secara runtun 1 2 3 4
3. Menguasai kelas 1 2 3 4
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual 1 2 3 4
5. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif (dampak pengiring)
1 2 3 4
6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan 1 2 3 4
Rata-rata butir III B= D 3,66
C. Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran
1. Menggunakan media dan sumber yang efektif
dan efisien 1 2 3 4
2. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4
3. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media/sumber 1 2 3 4
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual 1 2 3 4
Rata-rata butir III C= E 3,5
D. Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran 1 2 3 4
2. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
siswa 1 2 3 4
3. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif 1 2 3 4
4. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa 1 2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
205
dalam belajar
Rata-rata butir III D= F 3,5
E. Penilaian proses dan hasil
1. Memantau kemajuan belajar selama proses 1 2 3 4
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi (tujuan) 1 2 3 4
Rata-rata butir III E= G 3,5
F. Penggunaan Bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara
jelas, baik, benar, dan lancer 1 2 3 4
2. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4
Rata-rata butir III F= H 3
IV PENUTUP
1. Melakitkan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa 1 2 3 4
2. Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas
sebagai remidi/pengayaan
1 2 3 4
Rata-rata butir IV = I 4
Nilai
3,5+
9
Kolaborator Peneliti
Ismadi Sukarman, S.Pd Anindita Ayu Safitriani
Nip . 130650554 Nim .K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
206
Lampiran 19
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT
SIKLUS III
No Indikator
Pertemuan I Pertemuan II
Nampak Tak
Nampak
Nampak Tak
nampak
1 Penjumlahan
a. Siswa sudah
tidak
mengalami
kesulitan
penjumlahan
bilangan bulat.
v
b. Siswa sudah
tidak bingung
lagi
menjumlahkan
bilangan bulat
dengan
nomograf
v
c. Siswa tidak
kesulitan
dalam
membuat garis
bilangan
v
2. a. Siswa tidak
kesulitan
mengerjakan
soal
pengurangan
bilangan bulat
v
Kolabolator
Guru kelas IV Peneliti
Ismadi Sukarman, S.Pd. Anindita Ayu Safitriani
Nip . 130650554 Nip. K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
207
Lampiran 20
LEMBAR AKTIVITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS III
Keterangan Deskriptor Penilaian :
4 : Baik sekali (Bila 4 indikator yang tampak)
3 : Baik (Bila 3 indikator yang tampak)
2 : Cukup (Bila 2 indikator yang tampak)
1 : Kurang (Bila 1 indikator yang tampak)
NO
INDIKATOR
SKOR PENILAIAN
Pertemuan I Pertemuan II
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kedisiplinan Siswa v v
2 Kesiapan Siswa Menerima
Pelajaran
v v
3 Keaktifan Siswa v v
4 Kemampuan Siswa
Melaksanakan Tugas v v
5 Kemampuan Siswa
Menjawab Pertanyaan Dalam
proses penugasan
v v
6 Keadaan Siswa Dengan
Lingkungan Belajar
v v
7 Kemampuan siswa
mengerjakan soal evaluasi
v v
Jumlah 24 25
Rata-rata 3,42 3,57
Skor akhir 3,50
Kolabolator Peneliti
Ismadi Sukarman, S.Pd Anindita Ayu Safitriani
Nip. 130650554 Nim. K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
208
Lampiran 21
LEMBAR KINERJA GURU
SIKLUS III PERTEMUAN I
Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara
melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4) sesuai dengan kriteria sebagai
berikut:
1 = tidak baik 3 = baik
2 = kurang baik 4 = sangat baik
NO INDIKATOR /ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PRA PEMBELAJARAN
1. Mempersiapkan ruang, alat dan media
pembelajaran 1 2 3 4
2. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4
Rata-rata butir I = A 3,5
II MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan absensi 1 2 3 4
2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai dan rencana kegiatan 1 2 3 4
Rata-rata butir II = B 3,5
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4
2. Mangaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan 1 2 3 4
3. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai
dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 1 2 3 4
4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4
Rata-rata butir III A= C 3,5
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan 1 2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
209
karakteristik siswa
2. Melaksanakan pembelajaran secara runtun 1 2 3 4
3. Menguasai kelas 1 2 3 4
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual 1 2 3 4
5. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif (dampak pengiring)
1 2 3 4
6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan 1 2 3 4
Rata-rata butir III B= D 3,3
C. Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran
1. Menggunakan media dan sumber yang efektif
dan efisien 1 2 3 4
2. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4
3. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media/sumber 1 2 3 4
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual 1 2 3 4
Rata-rata butir III C= E 3,5
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran 1 2 3 4
2. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
siswa 1 2 3 4
3. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif 1 2 3 4
4. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa 1 2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
210
dalam belajar
Rata-rata butir III D= F 3,75
E. Penilaian proses dan hasil
1. Memantau kemajuan belajar selama proses 1 2 3 4
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi (tujuan) 1 2 3 4
Rata-rata butir III E= G 3
F. Penggunaan Bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara
jelas, baik, benar, dan lancer 1 2 3 4
2. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4
Rata-rata butir III F= H 3,5
IV PENUTUP
1. Melakitkan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa 1 2 3 4
2. Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas
sebagai remidi/pengayaan
1 2 3 4
Rata-rata butir IV = I 4
Nilai
3,5+3,5+3,5+3,3+3,5+3,75+3,0+3,5+4
9
3,50
Kolabolator Peneliti
Ismadi Sukarman, S.Pd Anindita Ayu Safitriani
Nip. 130650554 Nim. K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
211
Lampiran 22
LEMBAR KINERJA GURU
SIKLUS III PERTEMUAN II
Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara
melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4) sesuai dengan kriteria sebagai
berikut:
1 = tidak baik 3 = baik
2 = kurang baik 4 = sangat baik
NO INDIKATOR /ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PRA PEMBELAJARAN
1. Mempersiapkan ruang, alat dan media
pembelajaran 1 2 3 4
2. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4
Rata-rata butir I = A 3,5
II MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan absensi 1 2 3 4
2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai dan rencana kegiatan 1 2 3 4
Rata-rata butir II = B 3,5
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4
2. Mangaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan 1 2 3 4
3. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai
dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 1 2 3 4
4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4
Rata-rata butir III A= C 3,25
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan 1 2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
212
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan
karakteristik siswa
2. Melaksanakan pembelajaran secara runtun 1 2 3 4
3. Menguasai kelas 1 2 3 4
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual 1 2 3 4
5. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif (dampak pengiring)
1 2 3 4
6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan 1 2 3 4
Rata-rata butir III B= D 3,66
C. Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran
1. Menggunakan media dan sumber yang efektif
dan efisien 1 2 3 4
2. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4
3. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media/sumber 1 2 3 4
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual 1 2 3 4
Rata-rata butir III C= E 3,5
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran 1 2 3 4
2. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
siswa 1 2 3 4
3. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif 1 2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
213
4. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa
dalam belajar 1 2 3 4
Rata-rata butir III D= F 3,75
E. Penilaian proses dan hasil
1. Memantau kemajuan belajar selama proses 1 2 3 4
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi (tujuan) 1 2 3 4
Rata-rata butir III E= G 4
F. Penggunaan Bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara
jelas, baik, benar, dan lancer 1 2 3 4
2. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4
Rata-rata butir III F= H 3
IV PENUTUP
1. Melakitkan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa 1 2 3 4
2. Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas
sebagai remidi/pengayaan
1 2 3 4
Rata-rata butir IV = I 3,5
Nilai
3,5+3,5+3,25+3,66+3,5+3,75+4+3+3,5 =
9
3,51
Kolabolator Peneliti
Ismadi Sukarman, S.Pd Anindita Ayu Safitriani
Nip. 130650554 Nim. K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
214
Lampiran 23
DAFTAR NILAI KELOMPOK
Kel Anggota
Nilai Siklus I Nilai Siklus II Nilai Siklus III
Pertemuan
I
Pertemuan
II
Pertemuan
I
Pertemuan
II
Pertemuan
I
Pertemuan
II
1 Nilam
Ari
Deyama
Rendi
Alam
Aziz
60 90 80 80 90 100
2 Fila
Yunus
Nunik
Rafika
Roni
Tanjung
100 90 90 70 100 100
3 Adi
Kevin
Bayu
Rita
Rina
Yuli
100 80 90 70 100 100
4 Nanang
Bagus
Yanuar
Gustina
Salma
Alfiana
90 90 90 70 80 100
5 Pinasti
Dita
Shofiah
Tegar
Cahyo
90 80 90 90 70 90
6 Zahid
Fauzan
Diky
Anisa
Dila
100 70 80 100 100 80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
215
Lampiran 24
DAFTAR NILAI PEMAHAMAN KONSEP OPERASI BILANGAN
BULAT SIKLUS I
No No Induk Pertemuan
I
Pertemuan
II
Rata-
rata
Keterangan
T BT
1 1873 70 75 72.5 1 0
2 1878 80 82 81 1 0
3 1889 60 65 62.5 0 1
4 1890 80 65 72.5 1 0
5 1901 60 90 75 1 0
6 1902 70 90 80 1 0
7 1903 60 75 67.5 1 0
8 1910 80 75 77.5 1 0
9 1914 40 60 50 0 1
10 1924 70 65 67.5 1 0
11 1926 60 50 55 0 1
12 1927 30 70 50 0 1
13 1928 60 70 65 1 0
14 1931 60 55 57.5 0 1
15 1932 70 65 67.5 1 0
16 1933 90 60 75 1 0
17 1934 60 60 60 0 1
18 1936 50 75 62.5 0 1
19 1937 70 70 70 1 0
20 1939 90 80 85 1 0
21 1941 80 90 85 1 0
22 1943 80 70 75 1 0
23 1944 50 80 65 1 0
24 1945 70 80 75 1 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
216
25 1947 80 65 72.5 1 0
26 1948 70 75 72.5 1 0
27 1949 70 75 72.5 1 0
28 1950 50 65 57.5 0 1
29 1951 80 65 72.5 1 0
30 1952 80 85 82.5 1 0
31 1998 70 75 72.5 1 0
32 1999 70 85 77.5 1 0
33 2045 80 60 70 1 0
34 2049 80 75 77.5 1 0
JUMLAH 26 8
Kolabolator Peneliti
Ismadi Sukarman, S.Pd Anindita Ayu Safitriani
Nip. 130650554 Nim. K7108087
Mengetahui
Kepala SD Negeri 02 Jetis
Drs. Trimo Atmojo
Nip. 19550402 197802 1 003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
217
Lampiran 25
DAFTAR NILAI PEMAHAMAN KONSEP OPERASI BILANGAN
BULAT SIKLUS II
No No Induk Pertemuan
I
Pertemuan
II
Rata-
rata
Keterangan
T BT
1 1873 88 72 80 1 0
2 1878 72 75 73,5 1 0
3 1889 67 65 66 1 0
4 1890 88 68 78 1 0
5 1901 78 60 69 1 0
6 1902 85 73 79 1 0
7 1903 75 55 65 1 0
8 1910 92 68 80 1 0
9 1914 75 65 70 1 0
10 1924 85 65 75 1 0
11 1926 79 55 67 1 0
12 1927 65 65 65 1 0
13 1928 60 75 67,5 1 0
14 1931 85 65 75 1 0
15 1932 50 68 59 0 1
16 1933 85 68 76,5 1 0
17 1934 67 60 63,5 0 1
18 1936 83 65 74 1 0
19 1937 83 78 80,5 1 0
20 1939 68 65 65,5 1 0
21 1941 75 60 67,5 1 0
22 1943 65 65 65 1 0
23 1944 100 100 100 1 0
24 1945 58 60 63 0 1
25 1947 78 68 73 1 0
26 1948 100 75 87,5 1 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
218
27 1949 63 57,5 60,15 0 1
28 1950 60 60 60 0 1
29 1951 80 80 80 1 0
30 1952 85 70 77,5 1 0
31 1998 88 67 81,5 1 0
32 1999 72,5 72,5 72,5 1 0
33 2045 93 65 79 1 0
34 2049 53 68 60,5 0 1
Jumlah 28 6
Belum tuntas = (6:34) x 100 =18%
Ketuntasan = (28:34) x100 =82%
Kolabolator Peneliti
Ismadi Sukarman, S.Pd Anindita Ayu Safitriani
Nip. 130650554 Nim. K7108087
Mengetahui
Kepala SD Negeri 02 Jetis
Drs. Trimo Atmojo
Nip. 19550402 197802 1 003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
219
Lampiran 26
DAFTAR NILAI PEMAHAMAN KONSEP OPERASI BILANGAN
BULAT SIKLUS III
No No induk Nilai Rata –
rata
Keterangan
Pertemuan
I
Pertemuan
II T BT
1 1873 82,5 80 81,2 1 0
2 1878 70 70 70 1 0
3 1889 85 75 80 1 0
4 1890 90 80 85 1 0
5 1901 80 75 77,5 1 0
6 1902 90 80 85 1 0
7 1903 82,5 88,3 85 1 0
8 1910 82,5 85 83,75 1 0
9 1914 27,5 93,3 60,4 0 1
10 1924 85 80 82,5 1 0
11 1926 72,5 90 81,2 1 0
12 1927 55 55 55 0 1
13 1928 57,5 83 70,3 1 0
14 1931 82,5 80 81,2 1 0
15 1932 90 52,5 71,2 1 0
16 1933 90 67,5 78,7 1 0
17 1934 77,5 88,3 82,9 1 0
18 1936 80 90 85 1 0
19 1937 80 90 85 1 0
20 1939 72,5 81,6 77 1 0
21 1941 60 85 72,5 1 0
22 1943 37,5 93 63,7 0 1
23 1944 100 80 90 1 0
24 1945 67,5 81,6 74,5 1 0
25 1947 70 70 70 1 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
220
26 1948 100 80 90 1 0
27 1949 47,5 85 66,2 1 0
28 1950 77,5 90 83,7 1 0
29 1951 85 81,6 83,3 1 0
30 1952 85 80 82,5 1 0
31 1998 72,5 85 78,7 1 0
32 1999 77,5 70 73,7 1 0
33 2045 87,5 80 83,7 1 0
34 2049 80 90 85 1 0
Jumlah 31 3
Belum tuntas =(3:34) x100%= 9%
Ketuntasan =(30:34) x100%= 91%
Kolabolator Peneliti
Ismadi Sukarman, S.Pd Anindita Ayu Safitriani
Nip. 130650554 Nim. K7108087
Mengetahui
Kepala SD Negeri 02 Jetis
Drs. Trimo Atmojo
Nip. 19550402 197802 1 003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
221
Lampiran 27
HASIL WAWANCARA UNTUK GURU
SETELAH DITERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
Nama guru : Bp. Ismadi Sukarman, S.Pd
Nama Sekolah : SD Negeri 02 Jetis
Hari/ Tanggal : Rabu, 28 Maret 2012
Waktu : 09.00-12.00
Tempat : Ruang kelas IV
NO Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1 Bagaimana pendapat bapak setelah
diterapkan model kooperatif tipe Numbered
Heads Together pada pokok bahasan
bilangan bulat?
Anak lebih tertarik dan
lebih mudah memahami
materi bilangan bulat
2 Menurut bapak, apakah penerapan model
kooperatif tipe Numbered Heads Together
dapat meningkatkan pemahaman siswa
pokok bahasan bilangan bulat?
Dapat meningkatkan
pengertian anak tentang
bilangan bulat karena
siswa langsung dapat
mencoba menghitung
bilangan bulat dengan
mudah.
3 Bagaimana pandangan bapak terkait nilai
yang diperoleh siswa setelah diterapkan
model kooperatif tipe Numbered Heads
Together pada pokok bahasan bilangan
bulat?
Hasil tes siswa pada
pokok bahasan bilangan
bulat dengan
menggunakan model
kooperatif tipe
Numbered Heads
Together lebih
meningkat.
4. Bagaimanakah kesan bapak dengan
diterapkan model koperatif tipe Numbered
Heads Together pada bilangan bulat?
Sangat setujua karena
anak lebih mudah
memahami dan aktif
dalam kegiatan
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
222
Kesimpulan hasil wawancara:
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahawa
dengan diterapkannya model kooperatif tipe Numbered Heads Together
pemahaman siswa pada pokok bahasan bilangan bulat meningkat . hal ini
terbukti dari hasil tes siswa meningkat dan siswa lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Karanganyar ,27 Maret 2012
Narasumber / Guru kelas IV Pewawancara
Ismadi Sukarman, S.Pd Anindita Ayu Safitriani
Nip .130650554 Nim. K7108087
Mengetahui
Kepala SD Negeri 02 Jetis
Drs. Trimo Atmojo
Nip. 19550402 197802 1 003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
223
Lampiran 28
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU
SEBELUM DITERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER
Nama Guru : .....................................
Nama Sekolah : SDN 02 Jetis Jaten
Hari/tanggal : .....................................
Waktu : .....................................
Tempat : .....................................
No Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1 Apa kesulitan yang Bapak hadapi
dalam pembelajaran matematika pokok
bahasan bilangan bulat?
2 Bagaimana sikap peserta didik selama
pembelajaran tersebut berlangsung
Pak?
3 Model dan media apa yang biasanya
Bapak gunakan dalam pembelajaran
bilangan bulat?
4 Bagaimana nilainya ketika
menggunakan model atau media
tersebut?
5 Apakah Bapak pernah mencoba
mengganti model pembelajaran
tersebut dengan media pembelajaran
lain, dengan model kooperatif NHT
misalnya?
Kesimpulan hasil wawancara :
............................................................................................................................
............................................................................................................................
................ Karanganyar, 2012
Narasumber/ Guru Kelas V Pewawancara
Ismadi Sukarman, SPd Anindita Ayu Safitriani
NIP. 130650554 NIM. K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
224
Lampiran 29
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU
SETELAH DITERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER(NHT)
Nama Guru : .....................................
Nama Sekolah : SD N 02 Jetis
Hari/tanggal : .....................................
Waktu : .....................................
Tempat : .....................................
No Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1 Bagaimana pendapat Bapak setelah
penerapan model kooperatif tipe Numbered
Heads Together?
2 Menurut Bapak, apakah penerapan model
kooperatf tipe numbered heads together
dapat meningkatkan penguasaan siswa
lhusunya pada materi bilangan bulay?
3 Bagaimanakah pandangan Bapak terkait
nilai yang diperoleh peserta didik setelah
diterapkan model koooperatif numbered
heads together?
4 Bagaimanakah kesan Bapak dengan
diterapkanmodel kooperatif tipe numbered
heads together?
Kesimpulan hasil wawancara :
............................................................................................................................
............................................................................................................................
................ Karanganyar, 2012
Narasumber/ Guru Kelas Pewawancara
Ismadi Sukarman, SPd. Anindita Ayu Safitriani
Nip . 130650556 Nim.K7108087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
225
Lampiran 30
PEDOMAN PENILAIAN KINERJA GURU
I. PRA PELAJARAN
Indikator 1.1 Kesiapan alat dan media pembelajaran
Penjelasan Kesiapan ruangan (keberadaan, kebersihan,
Peruntukan /pengaturan perabotan), alat
pembelajaran ( misal papan tulis,kapur/spidol),
dan media( misal OHP,LCD, dan
kelengkapannya.
Skala penilaian Penjelasan
1. Tidak mempersiapkan ruang kelas , alat dan
media pembelajaran yang akan disampaikan.
2. Alat peraga atau media pembelajaran kurang
relevan dengan materi pelajaran
3. Penataaan ruang,alat dan media pelajaran
kurang relevan dengan materi pelajaran
4. Penataan ruang , alat dan media sangat baik
dan menarik siswa.
Indikator I.2 Memeriksa Kesiapan siswa
Penjelasan Kesiapan siswa,antara lain mencakup kehadiran ,
kerapian, ketertiban,perlengkapan pelajaran.
Skala Penilaian Penjelasan
1. Tidak melaksanakan kesiapan siswa dalam
pembelajaran.
2. Mahasiswa kurang mempersiapkan siswa dalam
pembelajaran.
3. Mahasiswa sudah mengkondisikan siswa dalam
menerima pelajaran.
4. Penataan Ruang, alat dan media pembelajaran
sangat baik dan menarik siswa
Indikator 1.2 Memeriksa kesiapan siswa
Penjelasan Kesiapan siswa,antara lain mencakup kehadiran ,
kerapian , ketertiban,perlengkapan pelajaran
Skala penilaian Penjelasan
1. Tidak melaksanakan kesiapan siswa dalam
pembelajaran
2. Mahasiswa kurang mempersiapkan siswa dalam
pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
226
3. Mahasiswa sudah mengkondisikan siswa dalam
menerima pelajaran.
4. Mahasiswa sudah mengkondisikan siswa dan
memeriksa kesiapan siswa dalam menerima
pelajaran dengan baik
II. MEMBUKA PELAJARAN
Indikator II.1 Melakukan absensi
Penjelasan Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman siswa atau pelajaran yang sebelumnya
(termasuk kemampuan prasyarat ) mengajukan
pertanyaan menantang, menyampaikan manfaat
materi pembelajaran , mendemontrasikan sesuatu
yang terkait dengan materi pelajaran.
Skala Penilaian Penjelasan
1. Mahasiawa tidak melakukan kegiatan absensi
sebelum kegiatan pembelajaran.
2. Melakukan absensi secara klasikal
3. Melakukan absensi dipanggil satu persatu , tapi
bila ada yang tidak masuk tidak menanyakan
alasannya.
4. Melakukan absensi dipanggil satu persatu dan bila
ada yang tidak masuk menanyakan alasan dan
keadaannya.
Indikator II.2 Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai dan rencana kegiatan.
Penjelasan Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai
dengan bahasa siswa misalnya dengan mengatakan
bahwa setelah pelajaran selesai siswa dapat
menjelaskan faktor-faktor penyebab gempa
bumi.Rencan kegiatan misalnya, kerja kelompok ,
dan melakukan informasi
Skala Penilaian Penjelasan
1. Tujuan sesuai dengan kompetensi pembelajaran
(KD) namun belum bisa dicapai.
2. Tujuan sesuai dengan kompetensi pembelajaran
jelas bisa diukur , belum dicapai sesuai dengan
rencana kegiatan.
3. Tujuan dan rencana kegiatan dapat dilaksanakan
dengan baik,dengan perbaikan.
4. Tujuan dan kegiatan telah dilaksanakan dengan
baik dan tujuan pembelajaran berhasil dengan
maksimal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
227
III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan Materi Pelajaran
Indikator
IIIA.1
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
Penjelasan Dilihat dari tingkat kebenaran dan keakuratan
substansi ( materi isi) pembelajaran yang dibahas.
Skala
Penilaian
Penjelasan
1. Apabila penguasaan bersifat materi dasar
2. Apabila penguasaan hanya materi dasar dengan satu
sumber saja.
3. Apabila penguasaan materi dihubungkan dua sumber
belajar.
4. Apabila penguasaan materi dasar dihubungkan dengan
tiga sumber belajar atau lebih
Indikator
III A.2
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
Penjelasan Menghubungkan materi dengan yang disampaikan
dengan bidang studi lain yang relevan. Misalnya,
mengaitkan bahasa Indonesia dengan aritmatika (operasi
bilangan) dengan IPS (transaksi ekonomi).
Skala
Penilaian
Penjelasan
1 Apabila tidak ada pengembangan dan hanya materi itu
saja tidak dikaitkan materi lain
2 Apabila dikaitkan dengan mata pelajaran lain
3 Apabila dikaitkan dengan teknologi dan kehidupan
sehari-hari
4 Apabila digabungkan dengan mata pelajaran lain
Indikator
III.A.3
Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan
hierarki belajar dan karakteristik siswa
Penjelasan .
Skala
Penilaian
Penjelasan
1 Apabila hanya bisa menyampaikan satu fakta saja
2 Apabila penyampaian materi secara runtut
3 Apabila disampaikan secara runtut dan operasional yang
jelas
4 Apabila materi disampaikan secara runtut, operasional
yang jelas dan sesuai karakteristik siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
228
Indikator
III.A.4
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan peserta
didik.
Penjelasan Realita kehidupan antara lain mencakup mata
pencaharian penduduk, keadaan geografi, adat istiadat,
dan kondisi realitas realitas kehidupan peserta didik
lainnya.
Skala
Penilaian
Penjelasan
1 Apabila mengaitkan materi tanpa dikaitkan realitas
kehidupan
2 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas
3 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas dan sekolah
4 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas, sekolah dan realitas masyaralat luas
B. Strategi Pendekatan
Indikator
III.B.1
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
(tujuan) yang akan dicapai
Penjelasan Pembelajaran sesuai dengan jenis kompetensi (tujuan).
Misalnya, kegiatan untuk penguasaan pengetahuan
adalah ceramah dan diskusi, kegiatan untuk penguasaan
keterampilan adalah berlatih, dan untuk penguasaan
sikap/nilai adalah berpikir siswa.
Skala
Penilaian
Penjelasan
1 Jika ketiga yang dijelaskan pada skor 4 kurang sempurna
2 Jika dapat menguasai kognitif namun langkah-langkah
pembelajaran belum terpenuhi
3 Jika salah satu di antara 3 (tiga) yang di jelaskan pada
skor 4 kurang lengkap
4 Jika menguasai materi yang disampaikan/kognitif,
menguasai proses/langkah-langkah pembelajaran,
menguasai 3 (tiga) ranah (afektif, kognitif, psikomotor
Indikator Melaksanakan pembelajaran secara runtut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
229
III.B.2
Penjelasan Metode dan materi dipaparkan secara sistematis,
memperhatikan prasyarat, dan kemampuan berpikir
siswa.
Skala
Penilaian
Penjelasan
1 Apabila mengaitkan materi tanpa dikaitkan realitas
kehidupan
2 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas
3 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas dan sekolah
4 Pengguna luas
Indikator
III.B.3
Menguasai kelas
Penjelasan Guru dapat mengendalikan pembelajaran, disiplin kelas
terpelihara.
Skala
Penilaian
Penjelasan
1 Apabila mengaitkan materi tanpa dikaitkan realitas
kehidupan
2 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas
3 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas dan sekolah
4 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas, sekolah dan realitas masyaralat luas
Indikator
III.B.4
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.
Penjelasan Kontekstual merujuk pada tuntunan situasi dan
lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Guru mengupayakan agar materi pelajaran dan
kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa memiliki
manfaat (nilai fungsional) dalam kehidupan sehari-
hari.
Skala Penjelasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
230
Penilaian
1 Apabila mengaitkan materi tanpa dikaitkan realitas
kehidupan
2 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas
3 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas dan sekolah
4 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas, sekolah dan realitas masyaralat luas
Indikator III.B.5 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect)
Penjelasan Kebiasaan positif antara lain dapat berbentuk : kerja
sama, tanggung jawab, disiplin, dan berpikir kritis.
Skala
Penilaian
Penjelasan
1 Apabila mengaitkan materi tanpa dikaitkan realitas
kehidupan
2 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas
3 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas dan sekolah
4 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas, sekolah dan realitas masyaralat luas
Indikator III.B.6 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan.
Penjelasan Guru memulai dan mengakhiri pelajaran tahap-tahap
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu.
Skala
Penilaian
Penjelasan
1 Apabila mengaitkan materi tanpa dikaitkan realitas
kehidupan
2 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas
3 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas dan sekolah
4 Apabila mengaitkan materi dengan realitas lingkungan
kelas, sekolah dan realitas masyaralat luas
C. Pemanfaatan sumber belajar/ media pembelajaran
Indikator Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
231
III.C.1
belajar/ media pembelajaran
Penjelasan Terampil memanfaatkan lingkungan dan sumber
belajar lainnya secara efektif dan efisien (mencapai
target dan sesuai dengan alokasi waktu yang
ditetapkan)
Terampil mengoperasikan media pembelajara, misal :
mengoperasikan dengan benar dan lancar media
OHP, tape recorder, chart, peta atau LCD.
Indikator
III.C.2
Menghasilkan pesan yang menarik
Penjelasan Media yang digunakan berhasil memusatkan perhatian
siswa sehingga pesan dapat ditangkap dengan jelas.
Indikator
III.C.3
Melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan
sumber belajar/media pembelajaran.
Penjelasan Siswa dilibatkan dalam kegiatan pembuatan dan/ atau
pemanfaatan sumber belajar/ media pembelajaran, yang
autentik, termasuk sumber belajar yang tersedia
diperpustakaan misalnya siswa membuat, memodifikasi,
mendemontrasikan, dan menggunakan media.
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan
siswa
Indikator
III.D.1
Menumbuhkan terjadinya partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran.
Penjelasan Melakukan kegiatan yang memancing keaktifan siswa
baik secara mental, emosional, maupun fisik dengan
guru, teman maupun sumber belajar. Misalnya
membuka kesempatan untuk diskusi kelompok,
meminta siswa lain untuk menanggapi pendapat teman
atau mengkondisikan siswa memanipulasi sumber
(objek) belajar secara langsung.
Indikator
III.D.2
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
Penjelasan Menghargai pendapat siswa, mengakui kebenaran
pendapat siswa, mengakui keterbatasan diri.
Indikator
III.D.3
Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
232
E. Penilaian proses dan hasil belajar
Indikator
III.E.1
Memantau kemajuan belajar selama proses
Penjelasan Mengajukan pertanyaan/tugas terkait kompetensi yang
akan dicapai selama proses pembelajaran, teramasuk
asesmen autentik.
Indikator
III.E.2
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
Penjelasan Mengajukan pertanyaan/tugas terkait kompetensi yang
dicapai pada akhir pembelajaran, termasuk asesmen
autentik.
F. Penggunaan bahasa
Indikator
I
II.F.1
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik,
benar dan lancar.
Penjelasan Bahasa lisan mudah dipahami dan tidak
menimbulkan penafsiran ganda/salah tafsir
Struktur kalimat, frasa, kosakata, dan ejaan dalam
bahasa tulis yang terdapat di papan tulis, di media,
di LKS baik dan benar.
Indikator
I
II.F.2
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
Penjelasan Ekspresi wajah, intonasi suara, gerakan tubuh sesuai
dengan pesan yang disampaikan dan menarik.
IV. PENUTUP
Indikator
I
V.A.1
Melakukan refleksi dan/atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
Penjelasan Mengajak siswa untuk mengingat kembali hal-hal
penting yang terjadi dalam kegiatan yang sudah
berlangsung, misal dengan mengajukan pertanyaan
tentang proses, materi, dan kejadian lainnya.
Memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman,
misalnya dengan mengajukan pertanyaan penuntun
agar siswa dapat merumuskan rangkuman yang
benar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
233
Indikator
I
V.A.2
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan,atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan.
Penjelasan Memberikan kegiatan/tugas khusus bagi siswa yang
belum mencapai kompetensi, misalnya dalam
bentuk latihan dan atau bantuan belajar.
Memberikan kegiatan/tugas khusus bagi siswa yang
berkemampuan lebih, misalnya dalam bentuk
latihan dan atau bantuan belajar, misalnya meminta
siswa membimbing temannya (peer tutoring),
memberikan tugas-tugas bacaan tambahan, dan
download internet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
234
Lampiran 31
Foto Dokumentasi Pelaksanaan Siklus I
FOTO 1. Guru menjelaskan awal tentang bilangan bulat siswa
mendengarkan
FOTO 2. Guru memberikan soal awal bilangan bulat siswa yang dapat
menjawab mengacungkan jari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
235
FOTO 3. Siswa mengerjakan soal bilangan bulat dengan media nomograf
FOTO 4.Guru Membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-masing
mempersiapkan diri dalam kegiatan kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
236
FOTO 5. Guru mmbimbing dan Mengawasi Kegiatan kelompok
Foto 6. Siswa Mengerjakan soal kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
237
Foto 7. Siswa yang nomor urutnya disebutkan maju menjawab soal
kelompok
Foto 8. Siswa mengerjakan soal individu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
238
Lampiran 32
FOTO DOKUMENTASI PELAKSANAAN TINDAKAN
SIKLUS II
FOTO 1. Guru menjelaskan tentang bilangan bulat, siswa mendengarkan
Foto 2. Siswa mengerjakan soal bilangan bulat dengan media nomograf
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
239
Ffoto 3. Guru membentuk siswa dalam kelompok-kelompok
Foto 4. Siswa mengerjakan soal kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
240
Foto 5. Siswa yang no urutnya disebutkan maju menjawab soal kelompok
pertama
Foto 6. Siswa mengerjakan soal evaluasi individu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
241
LAMPIRAN 31
FOTO DOKUMENTASI TINDAKAN
SIKLUS III
Foto 1. Siswa mengerjakan soal bilangan bulat didepan kelas.
Foto 2. Guru membagikan no urut kepada masing-masing kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
242
Foto 3. Guru membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelompok
Foto 4. Siswa yang nomor urutnya disebutkan maju kedepan kelas
menjawab soal kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
243
Foto 5. Siswa yang sudah maju diberikan kesempatan menyebutkan nomor
urut berikutnya untuk menjawab berkutnya sampai habis.
Foto 6. Siswa mengerjakan soal individu.