Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
0
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS USUL PENELITIAN DOSEN PEMULA
NEEDS ASSESSMENT TERHADAP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SPEAKING
Oleh :
KETUA : Muh. Astrianto Setiadi S.Pd.,M.Pd, NIDN. 0911068201
ANGGOTA: Junaid, S.Pd, NIDN. 0902058104
LEMBAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2012
1. Judul Penelitian
2. Bidang Penelitian
3. Ketua Penelitian
a. Nama Lengkap
b. Jenis Kelamin
c. NIDN
d. Disiplin Ilmu
e. Pangkat/ Golongan
f. Jabatan
g. Fakultas / Jurusan
h. Alamat
i. Telepon / fax / email
j. Alamat Rumah
k. Telepon/ fax / email
4. Anggota Peneliti
5. Lokasi Penelitian
6. Jumlah Biaya Yang
Diusulkan
Halaman Pengesahan
: Needs Assessment Terhadap Pengembangan Pembelajaran
Speaking
: Pendidikan
:
: Muhammad Astrianto Setiadi S.Pd., M.Pd
: LAki-laki
: 0911068201
: Bahasa Inggris
: Asisten Ahli / IIIb
: Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan / Bahasa Inggris
: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar Sul-sel
: 0411860837 / 0411860132 / web : www.fkip-
: BTN. Jenetallasa Permai Blok A6 / No.13 Pallangga Gowa
: 0411842332 / [email protected]
: Junaid S.Pd
: Universitas Muhammadiyah Makassar
: Rp. 14.500.000, -
Makassar, 14 Desember 2013
Ketua Peneliti
Muh. Astrianto Setiadi, S.Pd.,M.PdNIDN. 0911068201
1
Pengembangan Pembelajaran
dan Ilmu Pendidikan / Bahasa Inggris
sel
-unismuh.info
i Blok A6 / No.13 Pallangga Gowa
Makassar, 14 Desember 2013
Muh. Astrianto Setiadi, S.Pd.,M.Pd
2
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
D. Luaran Penelitin .................................................................................. 5
E. Batasan Penelitian ............................................................................... 7
F. Definisi Istilah ...................................................................................... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 8
B. Pengertian Needs Assessment ............................................................. 8
C. Needs Assessment dalam Pembelajaran ............................................ 10
D. Penerapan Needs Assessment dalam pembelajaran Speaking ........ 11
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................................. 13
B. Populasi Penelitian .............................................................................. 13
C. Sampel Penelitian ................................................................................ 14
D. Teknik Pengambilan Sampel .............................................................. 15
E. Metode Analisi Data ............................................................................ 15
BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN .............................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 19
REKAPITULASI ANGGARAN PENELITIAN ............................................. 20
LAMPIRAN ........................................................................................................ 22
3
ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk menganalisa kebutuhan (Needs Assessment) Speaking bahasa Inggris mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dari berbagai aspek (kemampuan awal mahasiswa, kebutuhan target, keinginan mahasiswa, dll.) dan mencari pola pengajaran Speaking yang tepat dengan pendekatan English for Specific Purpose (ESP). Selain itu penelitian ini juga akan mendekskripsikan bagaimana pengaruh assessment kebutuhan terhadap perkembangan proses pembelajaran speaking dikelas sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pengajaran speaking mampu meningkatkan skill dan kompetensi mahasiswa jurusan Bahasa Inggris berdasarkan kebutuhannya. Kemampuan mahasisiswa jurusan bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Makassar sudah dianggap baik dalam menulis dan membaca namun dalam berkomunikasi (speaking) mereka masih sangat kurang terutama bagaimana berkomunikasi untuk mengungkapkan pendapatnya. Data penelitian ini dikumpulkan dari mahasiswa, dosen dan pihak manajemen FKIP Unismuh serta instansi yang potensial menerima alumni FKIP baik instansi pemerintah maupun swasta dengan menggunakan berbagai teknik seperti tes penempatan, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Data yang terkumpul kemudian diassessment secara kualitatif dan kuantitatif. Tujuan jangka panjang yang ingin diraih dalam penelitian ini adalah perbaikan terhadap sistim pengajaran Bahasa Inggris di Unismuh Makassar khususnya dalam pengajaran Speaking. Key words: Needs Assessment, mahasiswa, Speaking.
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kontes pembaharuan pendidikan, ada tiga isu utama yang perlu disoroti
yaitu, pembaruan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, dan efektifitas
metode pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dan
dosen sebagai pengajar, proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan
paedagogik yang mencakup metode maupun metode mengajar.
Bidang pengajaran bahasa telah mengalami perubahan besar selama kurun
waktu 30-40 tahun terakhir. Lingkup program pengajaran bahasa telah merambah
dunia, bahkan berperan penting bagi teknologi baru dalam pengajaran bahasa.
4
Program-program bahasa akan semakin berkembang dan berhasil baik, tergantung
pada penggunaan pendekatan yang tergambar pada domain-domain perencanaan
pendidikan. Hal ini sering melibatkan apa-apa yang telah diketahui sebagai bentuk
pengembangan yang sistematis dari sebuah kurikulum bahasa.
Pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat Universitas belum berlangsung seperti
yang diharapkan. Dosen Cenderung menggunakan teknik pembelajaran yang
bercorak teoritis, sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung kaku, monoton, dan
membosankan.
Upaya meningkatkan prestasi belajar mahasiswa tidak terlpas dari berbagai
fakor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan dosen keratif yang dapat
membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik.
Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan
menggunakan model pembelajaran yang tepat agar mahasiswa dapat memperoleh
kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat
diperoleh prestasi belajar yang optimal.
Berdasarkan permasalahan yang ada dalam pembelajaran Speaking di
universitas, maka perlu dirumuskan suatu metode pembelajaran yang baik guna
meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam belajar.
Dalam bidang bahasa, pengembangan program bahasa dan pengembangan
program pengajaran bahasa merupakan satu sistem yang dinamis dari unsur-unsur
yang saling berhubungan. Pendekatan yang sistematis ini meliputi
5
fase perencanaan, pengembangan, implementasi dan fase evaluasi pengajaran
bahasa, yang telah diadopsi dari banyak bidang dalam perencanaan pendidikan.
Oleh karena itu, tulisan ini membahas masalah pengajaran Speaking yang
berfokus pada needs assessment melalui perspektif pengembangan kurikulum,
termasuk di dalamnya pengembangan dan implementasi program pengajaran
speaking secara khusus dan rasional.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, secara khusus rumusan masalah yang
diangkat adalah:
1. Bagaimana peranan assessment kebutuhan (Needs Assessment) terhadap siswa
dalam proses pembelajaran Speaking di kelas?
2. Bagaimana respon mahasiswa terhadap needs assessment (assessment
kebutuhan) dalam pembelajaran Speaking?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan perananan assessment kebutuhan (needs assessment)
dalam pembelajaran speaking di kelas.
2. Untuk mendeskripsikan respon mahasiswa terhadap needs assessment
(assessment kebutuhan) dalam pembelajaran speaking.
D. Luaran Penelitian
Ada dua manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu manfaat
teoritis dan manfaat praktis. Studi penelitian ini diharapkan mampu memberikan
sumbangan konseptual terutama terhadap studi pengembangan pembelajaran
6
speaking yang lebih menarik dan menyenangkan. Ada dua jenis manfaat yang
didapatkan dari penelitian ini yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat teoritis
1) Memperoleh data yang akurat mengenai penerapan needs assessment
(assessment kebutuhan) dalam pembelajaran speaking.
2) Diperoleh data deskriktif tentang unsur-unsur kebutuhan yang digunakan oleh
dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Inggris terutama pada mata
kuliah speaking.
2. Manfaat praktis
1) Universitas
Hasil penelitian ini dapat diajukan pegangan untuk meningkatkan kompetensi
dosen-dosen bahasa Inggris di universitas terutama di Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2) Dosen
Bagi dosen, penelitian ini dapat diaplikasikan di kelas agar proses belajar
mengajar lebih efektif dan lebih variatif sehingga dapat meningkatkan efektivitas
belajar mahasiswa di kelas.
3) Mahasiswa
Melalui penelitian ini, mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan baru,
wawasan, dan pengetahuan dalam mata kuliah speaking
7
4) Peneliti
Penelitian ini menjadi pengalaman bagi peneliti untuk mengembangkan
penelitian yang lebih luas dan dapat dijadikan referensi baru bagi peneliti lain
yang berminat mengembangkan penelitian ini
E. Batasan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian qualitative research atau penelitian kualitatif yang
akan mendiskripsikan penerapan Needs assessment (assessment kebutuhan) dalam
proses belajar mengajar Speaking. Fokus penelitian ini adalah interaksi dosen
terhadap mahasiswa dalam pengajaran Speaking dikelas, termasuk
mediskripsikan pengaruh penerapan Needs Assessment terhadap perkembangan
kompetensi mahasiswa.
F. Definisi Istilah
Adapun istilah-istilah yang harus dipahami dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Needs Assessment adalah pengidentifikasian bentuk-bentuk bahasa yang akan
diperlukan siswa untuk digunakan dalam bahasa target (bahasa yang
dipelajari).
2. Mahasiswa adalah rombongan belajar yang menempati sebuah ruangan
tertentu.
3. Speaking adalah salah satu kemampuan skill berkomunikasi yang harus
dikuasai dalam bahasa inggris.
8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian yang Relevan
Ada banyak penelitian yang mengkaji masalah penggunaan needs
assessment karena dianggap memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses
pembelajaran di kelas. Sebut saja Sudirjaya (2011) denagn judul penelitiannya
“Needs Analysis of English for Technical Vocational High School” . Kemudian
Halimah (2013) dengan judul penelitiannya “ Pengembangan Needs Assessment
dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di SMU Negeri 245 Wonosobo” . Kemudian
Hafidz (2011) dengan judul penelitiannya “Needs Assesment (Analsisis
Kebutuhan) Bahasa Inggris Jurusan Tata Boga Universitas Negeri Padang”. Dan
masih banyak lagi yang mengkaji tentang metode Koopertatif Tipe Jigsaw dengan
subjek penelitian yang berbeda.
B. Pengertian Needs Assessment
Didalam ensiklopedia evaluasi yang disusun oleh Anderson dan kawan-
kawan, analisis kebutuhan diartikan sebagai suatu proses kebutuhan sekaligus
menentukan prioritas. Need Assessment (analisis kebutuhan) adalah suatu cara
atau metode untuk mengetahui perbedaan antara kondisi yang
diinginkan/seharusnya (should be / ought to be) atau diharapkan dengan kondisi
yang ada (what is). Kondisi yang diinginkan seringkali disebut dengan kondisi
ideal, sedangkan kondisi yang ada, seringkali disebut dengan kondisi riil atau
kondisi nyata. Analisis kebutuhan sebagai suatu proses formal untuk menentukan
jarak atau kesenjangan antara keluaran dan dampak yang nyata dengan keluaran
dan dampak yang diinginkan, kemudian menempatkan deretan kesenjangan ini
9
dalam skala prioritas lalu memilih hal yang paling penting untuk diselesaikan
masalahnya. Need Assessment dapat diterapkan pada individu, kelompok atau
lembaga (institusi).
Dalam konteks pendidikan kebutuhan dimaksud diartikan sebagai suatu
kondisi yang memperlihatkan adanya kesenjangan antara kenyaataan yang ada
dengan kondisi yang diharapkan. “Kebutuhan” diartikan sebagai jarak antara
keluaran yang nyata dengan keluaran yang diinginkan. Penilaian kebutuhan secara
objektif dan secara subjektif.
Mengenai kesenjangan yang menunjukkan pada need itu sendiri dapat
berhubungan dengan dua hal yaitu:
1. Ukuran objektif yaitu membandingkan antara tingkat penampilan hasil
pengukuran dengan tingkat penampilan yang dipertimbangkan untuk diterima.
2. Ukuran subjektif yaitu membandingkan tingkat penampilan hasil pengukuran
dengan pertimbangan kebutuhan di suatu daerah.
Ukuran objektif dalam need assessment biasanya melalui langkah-langkah
berikut:
1. Mengidentifikasi wilayah tujuan yang dipandang penting dalam system
pendidikan.
2. Memilih atau menentukan ukuran atau indicator untuk wilayah tujuan
tersebut.
3. Menentukan tingkat ukuran.
4. Mengadministrasikan pengukuran.
10
5. Membandingkan tingkat yang diperoleh dengan tingkat yang diterima sebagai
ketentuan.
Ukuran subjektif dalam need assessment biasanya berisi sejumlah langkah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi tujuan yang dipandang penting dalam system pendidikan.
2. Mempertimbangkan pilihan: memilih atau mengembangkan ukuran untuk
wilayah tujuan atau mengadministrasikannya.
3. Menyusun rating scale untuk mempertimbangkan tingkatan penampilan
yang ada dari setiap tujuan yang ditentukan.
C. Needs Assessment dalam Pembelajaran
Ketika dosen diserahi tugas mengajar dan akan mulai melaksanakan
tugas, seorang dosen harus memusatkan perhatian ke arah pencapaian tujuan, lalu
memperhatikan materi yang menunjang tujuan serta menentukan cara
penyampainnya.
Setelah terpilih materi yang akan diajarkan, dosen menelaah kembali
materi terpilih untuk dicocokkan dengan kebutuhan siswa. Inilah inti perbedaan
antara perencanaan pengajaran tradisional dengan perencanaan yang memikirkan
kebutuhan mahasiswa. Dalam pendidikan inovatif, peserta didik merupakan focus
dari seluruh proses kegiatan.
Dosen yakin terhadap materi, lalu menentukan strategi yang tepat untuk
penyampaian materi tersebut, meliputi: pemilihan cara atau metode, pengelolaan
kelas dan media yang digunakan untuk mendukung penyampaian.
11
Untuk dapat melaksanakan tugas pendidikan baik dosen seyogyanya harus paham
tentang “alat” dan “tujuan”. Dengan memahami tujuan, maka akan tepat dalam
memilih alternative alat untuk mencapainya. Gagal mengidentifikasi “apa” yang
akan dicapai sebelum menentukan “bagaimana” mencapainya dengan resiko
sesedikit mungkin, dengan biaya sehemat mungkin, akan gagal pula mencapai
sukses secara optimal. Analisis kebutuhan merupakan seperangkat alat dan teknik
formal, serta cara untuk mencermati dunia secara lebih ilmiah karena memandang
alat dan tujuan dalam satu perspektif kesatuan yang bermakna
D. Penerapan Needs Assessment dalam pembelajaran Speaking
Speaking merupakan salah satu ketrampilan berbahasa Inggris yang harus
dikuasai oleh mahasiswa di era globalisasi karena dengan menguasai ketrampilan
berbicara dalam bahasa Inggris mereka akan mampu berkomunikasi tidak hanya
untuk tujuan akademis tetapi juga tujuan profesional.
Huda (1999:157) menyatakan bahwa kebutuhan untuk menguasai bahasa
Inggris hanya terbatas pada tujuan akademik di tingkat universitas, seperti
perkuliahan, buku-buku, dll. Saat ini masyarakat telah memiliki pandangan yang
luas tentang kebutuhan bahasa Inggris yaitu untuk berkomunikasi dalam forum
Internasional. Terkait dengan pengajaran speaking, Murdibjono (1998:1)
menyatakan beberapa hal yang berkaitan dengan kemampuan speaking,
mahasiswa memiliki kemampuan untuk menggunakan bahasa yang difokuskan
dalam bentuk dan makna secara berkesinambungan juga dalam percakapan formal
dan informal. Pengajaran speaking diklasifikasikan ke dalam dua kelompok yaitu
bentuk (form-focused instruction) dan makna (meaning-focused instruction).
12
Form-focused instruction merupakan instruksi yang ditujukan kepada
siswa agar meletakkan komponen bahasa yang telah dipelajari, misalnya dengan
memberikan dialog atau kalimat agar diingat dan dilatih secara teratur.
Diharapkan dengan form-focused instruction siswa akan memiliki bahasa yang
benar yang dapat digunakan jika diperlukan. Meaning-focused instruction adalah
instruksi agar siswa dapat mengekspresikan ide mereka dalam konteks yang
bermakna. Misalnya setelah mempelajari dan mengingat dialog tentang
berbelanja, siswa diminta untuk membuat percakapan dengan topik berbelanja.
Dengan begitu, siswa dapat mengekspresikan ide mereka dengan bebas, tanpa ada
rasa takut.
Kompetensi gramatika memfokuskan pada kemampuan menghasilkan dan
memahami kalimat dalam suatu bahasa. Aktifitas speaking memfokuskan pada
ingatan, membaca dialog tanpa berlatih dalam konteks yang bermakna.
Dengan kata lain, kompetensi komunikasi berhubungan dengan kemampuan
memahami dan menyampaikan makna. Hal ini memberikan kesempatan pada
siswa untuk berpartisipasi dalam speaking secara spontan.
Saat ini aktifitas speaking memfokuskan pada interaksi untuk mengembangkan
kompetensi komunikasi. Misalnya mengaplikasikan game bahasa, permainan,
diskusi, kerja kelompok, dll. Hal lain yang juga dapat dilakukan dengan
menggunakan gambar, tape recorder, brosur, dll.
13
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Zulganef (2008) adalah “penelitian yang
bertujuan menggambarkan suatu kondisi atau fenomena tertentu, tidak
memilahmilah atau mencari faktor-faktor atau variabel tertentu.” “Riset yang
bersifat paparan ini ditujukan untuk mendeskripsikan hal-hal yang ditanyakan
dalam riset, seperti: siapa, yang mana, kapan, di mana dan mengapa” (Husein,
2002:40). Desain penelitian deskriptif ini umumnya dapat menggunakan metode
studi kasus, tindak lanjut, assessment isi, kecenderungan atau korelasional (Husein,
2002).
Lancaster (2005) menjelaskan bahwa terkadang metode kuantitatif dan
kualitatif dapat saling bersentuhan dan perbedaan diantara keduanya tidaklah
spesifik. Data kualitatif memang dapat dikuantitatifkan namun dalam banyak
proyek penelitian ilmu sosial, usaha mengubah data menjadi angka meskipun
memungkinkan dapat mengurangi potensi kekayaan dari penelitian tersebut
(Lancaster, 2005).
B. Populasi Penelitian
Sugiyono (2005) mengemukakan bahwa terdapat perbedaan istilah yang
digunakan untuk populasi dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian
kualitatif tidak mengenal istilah populasi melainkan menggunakan istilah “situasi
sosial” (social situation) yang memiliki tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku
14
(actors), serta aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis dan tidak dapat
dipisahkan (Sugiyono, 2005).
Elemen situasi sosial dalam penelitian ini adalah:
1. Tempat : Universitas Muhammadiyah Makassar salah satu Universitas
swata terkemuka di kota Makassar.
2. Pelaku : Dosen dan Mahasiswa
3. Aktivitas : Proses belajar mengajar
Gambar 1. Situasi social sumber : Sugiono (2005)
C. Sampel Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, sampel disebut sebagai nara sumber, partisipan atau
informan (Sugiyono, 2008). Lebih jauh Sugiyono (2008) menjelaskan:
“Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. Sampel dalam penelitian kualitatif juga disebut sebagai sampel konstruktif, karena dengan sumber data dari sampel itu dapat dikonstruksikan fenomena yang semula masih belum jelas.”
Dalam penelitian ini, sampelnya adalah mahasiswa dan dosen mata kuliah
Speaking dalam proses belajar mengajar di Unismuh Makassar. Jumlah sampel
dianggap telah memadai apabila telah sampai kepada taraf “redundancy” yaitu
15
apabila sampel selanjutnya tidak akan memberikan informasi yang baru
(Sugiyono, 2005). Dengan begitu, fokus peneliti dalam hal ini adalah lengkapnya
perolehan informasi yang didapat.
D. Teknik Pengambilan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini ditriangulasikan dengan menggunakan
dan mengkombinasikan lebih dari satu teknik pengumpulan data yang berbeda
demi keabsahan data yang diperoleh (Lancaster, 2005).
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga macam, yaitu:
1. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data pertama-tama dilakukan melalui pengkajian literatur untuk
mengungkapkan teori-teori yang relevan dengan topik penelitian. Teori serta
hasil penelitian sebelumnya oleh ahli ditelaah dan dipaparkan untuk memberikan
gambaran besar akan topik penelitian yang dikaji.
2. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan wawancara memungkinkan peneliti untuk
menyelidiki persepsi dan perspektif informan (Daymon dan Holloway, 2008).
Jenis wawancara yang digunakan didalam penelitian ini adalah wawancara semi-
terstruktur atau wawancara terfokus. Pertanyaan-pertanyaan disiapkan
sebelumnya dalam panduan wawancara dengan fokus pada permasalahan yang
dibahas namun dapat berkembang sesuai dengan respon informan. Pertanyaan –
pertanyaan yang digunakan didalam penelitian ini dapat dilihat pada bagian
lampiran di akhir laporan ini.
16
3. Observasi
Teknik observasi adalah mengumpulkan data langsung dari lapangan dengan
mengandalkan pengamatan peneliti (Semiawan, 2007). Observasi menyaratkan
pencatatan dan perekaman sistematis mengenai sebuah peristiwa, artefak-artefak,
dan perilaku-perilaku informan yang terjadi dalam situasi tertentu, bukan seperti
yang mereka ingat, diceritakan kembali, dan digeneralisasikan oleh partisipan itu
sendiri (Daymon dan Holloway, 2008). Karena seringkali ada perbedaan antara
apa yang dikatakan orang dengan apa yang sebenarnya terjadi maka observasi
digunakan sebagai alat pembanding yang dapat mengkonfirmasi maupun
membantah pernyataan partisipan. Jenis observasi yang dilakukan oleh peneliti
adalah observasi partisipatif. Tipe partisipasi yang digunakan adalah partisipasi
pasif (passive participation) dimana peneliti datang ke tempat dimana objek
melakukan kegiatan namun tidak ikut serta melakukan kegiatan tersebut. Grove
dan Fisk mengungkapkan bahwa metode pengambilan data observasional sangat
tepat untuk mengukur fenomena-fenomena yang terkait dengan pengalaman
partisipan, misalkan pengalaman dalam mengkonsumsi jasa, selain itu metode ini
juga memberikan gambaran informasi dunia nyata (seperti yang dikutip
Zulganef, 2008). Mereka menyatakan bahwa pelayanan sulit untuk diinvestigasi
menggunakan metode penelitian tradisional sementara metode observasi dapat
menangkap proses natural dari fenomena pelayanan pada saat interaksi terjadi
(Grove dan Fisk, 1992). Lebih lanjut Grove dan Fisk (1992) mendeskripsikan
empat keuntungan yang diperoleh bila menggunakan metode pengumpulan data
observasional dalam penelitian jasa:
17
1. Melengkapi metode pengambilan data tradisional
2. Menjadi sarana dalam mengungkapkan ataupun menguji hipotesis
3. Memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap suatu fenomena
4. Menyajikan informasi mengenai fenomena yang muncul dalam kondisi
alamiah Menurut sifatnya data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data
kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka sedangkan menurut sumbernya
data tersebut merupakan data eksternal yaitu data yang didapat dari luar
perusahaan (Supranto, 2001).
Menurut waktu pengumpulannya, data ini merupakan cross section data yaitu
“data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu untuk menggambarkan
keadaan atau kegiatan pada waktu yang bersangkutan baik hari, minggu, bulan,
kwartal maupun tahun” (Supranto, 2001).
E. Metode Analisi Data
Metode assessment data kualitatif yang digunakan oleh peneliti sesuai
dengan konsep metode assessment yang dipaparkan oleh Miles dan Huberman
(1994). Metode tersebut mengemukakan bahwa terdapat tiga aktivitas dalam
assessment data, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data
display) dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion
drawing/verification) (Miles dan Huberman, 1994; Emzir, 2010).
Reduksi data memiliki penjelasan seperti yang dijelaskan oleh Miles dan
Huberman (1994:10) berikut ini: “Data reduction refers to the process of
selecting, focusing, simplifying, abstracting, and transforming the data that
appear in writtenup field notes or transcriptions.” (Reduksi data merujuk kepada
18
proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksi dan
mentransformasi data yang terdapat pada catatan lapangan maupun transkrip).
Penyajian data merupakan proses pengorganisasian data sehingga tersaji
menjadi informasi yang runut dan dapat berupa grafik, diagram, matriks dan
jaringan (Miles dan Huberman, 1994).
Aktivitas assessment yang ketiga adalah penarikan kesimpulan. Pada saat
memulai pengumpulan data, peneliti mulai memperhatikan adanya keteraturan,
pola maupun penjelasan. Pada akhirnya kesimpulan ditarik sesuai dengan sifat
data yang telah dikumpulkan (Miles dan Huberman, 1994)
BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN
Penelitian dilakukan di Universitas Muhammadiyah Makassar yang
beralamat di Jalan Sulatan Alauddin No. 259 Makassar, Sulawesi Selatan.
Penelitian dilakukan dengan durasi kurang lebih empat bulan yaitu dari Januari
hingga April 2014.
KETERANGAN
JADWAL KEGIATAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Studi awal penelitian √ √ Penyusunan proposal √ Penyusunan pendahuluan
√
Studi pustaka dan literatur
√ √
Penyusunan metodologi
√ √
Observasi dan awancara
√ √ √ √ √
Penyusunan analisa √ √ √
19
DAFTAR PUSTAKA
ppleman, Chery I. (2004). The enrichment teacher. Los Angeles: NETA
Armstrong, D.G. & J.J. Denton (1998). Instructional skills handbook. Englewood
Cliffs: Educational Technology Publications.
Atwi Suparman (2001). Desain instruksional: Program pengembangan ketrampilan dasar
teknik instruksional (PEKERTI) untuk dosen muda. Jakarta:UT, PPAI-PAU.
Block, James H. (1971) Mastery learning: Theory and practice. New York: Holt,
Rinehart and Winston, Inc.
Conny Semiawan. dkk. (1985). Pendekatan keterampilan proses, Jakarta:PT
Gramedia
Gagne, Robert M. and Leslie J. Briggs. (1979). Principles of instructional design.
New York: Rinehart and' Winston
Gentile, J.R. & J.P.Lalley (2003). Standards and mastery learning: Aligning teaching
and assessment so al children can learn. Thousand Oaks: Corwin Press, Inc.
Joyce, Bruce, Marsha Weil, and Beverly Showers (1992). Models of teaching.
Boston: Allyn and Bacon
Kindsvatter, Richard, William Wilen & Margaret Ishler (1996). Dynamics of
effective teaching. New York: Longman Publishers USA
McKeachie, et.al. (1994). Teaching tips: Strategies, research, and theory for
college and university teachers. Lexington: D.C. Heath and Co.
Muhtar, Andi. 1995. ELE Journal, Vol. 1 Number 1. July 1995. Why Does Indonesia
Need English?. Malang. English Education Dept. IKIP Malang.
20
REKAPITULASI ANGGARAN PENELITIAN
NO Uraian Harga
1 Gaji dan Upah
a. Ketua pelaksana
b. Anggota
Rp. 1.500.000
Rp. 1.500.000
Rp. 3.000.000
2 Bahan Habis Pakai
a. Kertas HVS A4 15 rim x @Rp. 35.000
b. Refiel ink printer (hitam) 3 dos @Rp. 27.000
c. Refiel ink printer (warna) 2 dos @Rp. 29.000
d. Board marker 2 dos @ Rp. 60.000
e. Ball point 5 dos @Rp. 30.000
f. Note book 10 pak @Rp. 20.000
g. Kertas bergaris 8 rim @ Rp. 25.000
h. Dokumentasi
i. Pengurusan izin penelitian
j. Konsumsi selama penelitian
k. Pembeli Baterai
l. Pembelian terminal dan kabel listrik
m. Flash disc dan CD
n. Pembelian penghargaan / hadiah bagi kelompok yang
memiliki skor tertinggi setiap pertemuan.
Rp. 525.000
Rp. 61.000
Rp. 58.000
Rp. 100.000
Rp. 150.000
Rp. 200.000
Rp. 200.000
Rp. 100.000
Rp. 100.000
Rp. 1.500.000
Rp. 100.000
Rp. 100.000
Rp. 100.000
Rp. 1.000.000
Jumlah Rp. 4.317.000
3. Biaya perjalanan
a. Seminar pendahuluan untuk perbaikan proposal 1 hari x
Rp. 150.000 x 2 orang
b. Pendosenan izi penelitian 2 orang
c. Konsumsi selama perjalanan @Rp. 25.000 x 2 orang x 7
kali PP
Rp. 400.000
Rp. 300.000
Rp. 300.000
Jumlah Rp. 1.000.000
21
4 Peralatan elektronika
a. Kamera digital
b. Handy Cam
Rp. 1.500.000
Rp. 3.000.000
Jumlah Rp. 4.500.000
5 Lain-lain
a. Konsumsi sosialisasi untuk dosen-dosen
b. Pembuatan cindera mata
c. Sewa kendaraan bermotor selama penelitian
Rp. 500.000
Rp. 250.000
Rp. 350.000
Jumlah Rp. 1.100.000
6 Rekapitulasi anggaran
a. Gaji dan upah
b. Bahan habis pakai
c. Perjalanan
d. Peralatan elektronika
e. Lain-lain
Rp. 3.000.000
Rp. 4.317.000
Rp. 1.000.000
Rp. 4.500.000
Rp. 1.250.000
Jumlah Rp.14.500.000
22
LAMPIRAN I
Susunan organisasi Tim peneliti dan pembagian tugas
No Nama NIDN Bidang Ilmu
Alokasi waktu (jam /
minggu)
Uraian Tugas
1 Muh. Astrianto Setiadi S.Pd,M.Pd
0911068201 Pendidikan Bahasa Inggris
18 Jam/
minggu
Ketua tim peneliti Penyusun proposal Megajukan
permohonankepada pimpinan
Melakukan survey awal pada lokasi penelitian
Membuat persuratan
Melaksanakan penelitian
2 Junaid, S.Pd 0902058104 Pendidikan Bahasa Inggris
12 Jam /
minggu
Anggota pelaksana Mencari referensi
yang relevan Menyusun metode
penelitian Menyusun rekap
anggaran yang dipergunakan selama penelitian
Membuat rancangan penelitian
Melaksanakan penelitian
23
Lampiran II Ketersediaan saran dan prasarana penelitian
No Nama Alat Ketersediaan
Ada Tidak ada
1 LCD √ -
2 Layar LCD √ -
3 Laptop √ -
4 Sound system √ -
5 Flasdisc √ -
6 Buku saku √ -
7 Kabel terminal √ -
8 Pointer √ -
9 Kamera digital √ -
10 Transportasi - √
24
Lampiran III Biodata Tim Peneliti
1. a) Nama : Muhammad Astrianto Setiadi S.Pd,M.Pd b) Tempat / tanggal lahir : Makassar / 11 Juni 1982 c) NIDN : 0911068201 d) Pangkat / golongan : asisten ahli / IIIb e) Fakultas / Jurusan : FKIP / Pendidikan Bahasa Inggris f) Jenis Kelamin : Laki-laki g) Alamat Kantor : Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar h) Telp / fax : 0411860837 / 0411860132 i) Alamat Rumah : BTN Jenetallasa Permai Blok A6 / No.13 j) Jabatan : Ketua Tim Peneliti
2. Mata kuliah yang diampuh: a) Structure I b) Structure III c) Writing I d) Speech e) Speaking I f) Speaking III g) TEFL h) Cross Culture Understanding i) Research
3. Riwayat Pendidikan a) SD Negeri Guning Sari I Makassar 1994 b) SMP Negeri 33 Makassar 1997 c) SMK Negeri 2 Makassar 2000 d) S1 Unismuh Makassar 2007 e) S2 Univ. Negeri Makassar 2010
4. Penglaman penelitian dan pengabdian masyarakat a) Using Communicative Language Teaching Approach Through Small
Group discussion in improving students speaking skill. b) Using Fables in Improving Student’s Vocabulary Mastery.
Makassar, 14 Desember 2013 Muh. Astrianto Setiadi S.Pd, M.Pd NIDN. 0911068201
25
2. a) Nama : Junaid S.Pd,M.Pd
b) Tempat / tanggal lahir : Polmas / 02 Mei 1981 c) NIDN : 0902058104 d) Pangkat / golongan : asisten ahli / IIIa e) Fakultas / Jurusan : FKIP / Pendidikan Bahasa Inggris f) Jenis Kelamin : Laki-laki g) Alamat Kantor : Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar h) Telp / fax : 0411860837 / 0411860132 i) Alamat Rumah : BTN Minasa Upa Blok D4 No 24 j) Jabatan : Anggota Tim Peneliti
2. Mata kuliah yang diampuh: a) Structure II b) Structure III c) Writing I d) Speech e) Speaking I f) Speaking III g) TEFL h) Cross Culture Understanding i) Research
3. Riwayat Pendidikan a) SD 003 Polmas b) SMP Muhammadiyah Wonomulyo c) SMA Madrasah Aliyah Polmas d) S1 Unismuh Makassar 2010 e) S2 Universitas Negeri Makassar 2012
5. Pengalaman penelitian dan pengabdian masyarakat a) Syntactic Analysis of the English Noun Phrase b) Syntactic Errors in Descriptive Paragraphs by Native Indonesian
Speaking Students of English
Makassar, 14 Desember 2013 Junaid S.Pd NIDN. 0902058104
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARJl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar Telp. (0411) 860837
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI / PELAKSANA
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
NIDN
Pangkat / golongan
Jabatan Fungsional
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul “ Needs Assessment Terhadap Pengembangan Pembelajaran dalam skema peneitian dosen pemula Dikti untuk tahun anggaran 2013 original dan belum dibiayai oleh le Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan inisaya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudeah diterima ke kas NegarDemikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARJl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar Telp. (0411) 860837
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI / PELAKSANA
Yang bertanda tangan dibawah ini:
: Muhammad Astrianto Setiadi S.Pd.,M.Pd
: 0911068201
: Asisten Ahli / IIIb
: Dosen Bahasa Inggris
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul “ Needs Assessment Terhadap Pengembangan Pembelajaran Speaking” yang diusulkan dalam skema peneitian dosen pemula Dikti untuk tahun anggaran 2013 original dan belum dibiayai oleh lembaga / sumber dana lain. Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan inisaya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudeah diterima ke kas NegarDemikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar
Makassar, 14 Desember 2013
Yang menyatakan
Muh. Astrianto Setiadi S.Pd.,M.Pd NIDN. 0911068201
26
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar Telp. (0411) 860837
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI / PELAKSANA
: Muhammad Astrianto Setiadi S.Pd.,M.Pd
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul “ Needs ” yang diusulkan
dalam skema peneitian dosen pemula Dikti untuk tahun anggaran 2013 bersifat
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudeah diterima ke kas Negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
Makassar, 14 Desember 2013
Muh. Astrianto Setiadi S.Pd.,M.Pd