27
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS USUL PENELITIAN DOSEN PEMULA NEEDS ASSESSMENT TERHADAP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SPEAKING Oleh : KETUA : Muh. Astrianto Setiadi S.Pd.,M.Pd, NIDN. 0911068201 ANGGOTA: Junaid, S.Pd, NIDN. 0902058104 LEMBAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2012

Usulan Penelitian 1 Pdf

Embed Size (px)

Citation preview

0

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS USUL PENELITIAN DOSEN PEMULA

NEEDS ASSESSMENT TERHADAP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SPEAKING

Oleh :

KETUA : Muh. Astrianto Setiadi S.Pd.,M.Pd, NIDN. 0911068201

ANGGOTA: Junaid, S.Pd, NIDN. 0902058104

LEMBAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2012

1. Judul Penelitian

2. Bidang Penelitian

3. Ketua Penelitian

a. Nama Lengkap

b. Jenis Kelamin

c. NIDN

d. Disiplin Ilmu

e. Pangkat/ Golongan

f. Jabatan

g. Fakultas / Jurusan

h. Alamat

i. Telepon / fax / email

j. Alamat Rumah

k. Telepon/ fax / email

4. Anggota Peneliti

5. Lokasi Penelitian

6. Jumlah Biaya Yang

Diusulkan

Halaman Pengesahan

: Needs Assessment Terhadap Pengembangan Pembelajaran

Speaking

: Pendidikan

:

: Muhammad Astrianto Setiadi S.Pd., M.Pd

: LAki-laki

: 0911068201

: Bahasa Inggris

: Asisten Ahli / IIIb

: Dosen Pendidikan Bahasa Inggris

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan / Bahasa Inggris

: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar Sul-sel

: 0411860837 / 0411860132 / web : www.fkip-

: BTN. Jenetallasa Permai Blok A6 / No.13 Pallangga Gowa

: 0411842332 / [email protected]

: Junaid S.Pd

: Universitas Muhammadiyah Makassar

: Rp. 14.500.000, -

Makassar, 14 Desember 2013

Ketua Peneliti

Muh. Astrianto Setiadi, S.Pd.,M.PdNIDN. 0911068201

1

Pengembangan Pembelajaran

dan Ilmu Pendidikan / Bahasa Inggris

sel

-unismuh.info

i Blok A6 / No.13 Pallangga Gowa

Makassar, 14 Desember 2013

Muh. Astrianto Setiadi, S.Pd.,M.Pd

2

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

D. Luaran Penelitin .................................................................................. 5

E. Batasan Penelitian ............................................................................... 7

F. Definisi Istilah ...................................................................................... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 8

B. Pengertian Needs Assessment ............................................................. 8

C. Needs Assessment dalam Pembelajaran ............................................ 10

D. Penerapan Needs Assessment dalam pembelajaran Speaking ........ 11

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ................................................................................. 13

B. Populasi Penelitian .............................................................................. 13

C. Sampel Penelitian ................................................................................ 14

D. Teknik Pengambilan Sampel .............................................................. 15

E. Metode Analisi Data ............................................................................ 15

BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN .............................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 19

REKAPITULASI ANGGARAN PENELITIAN ............................................. 20

LAMPIRAN ........................................................................................................ 22

3

ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk menganalisa kebutuhan (Needs Assessment) Speaking bahasa Inggris mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dari berbagai aspek (kemampuan awal mahasiswa, kebutuhan target, keinginan mahasiswa, dll.) dan mencari pola pengajaran Speaking yang tepat dengan pendekatan English for Specific Purpose (ESP). Selain itu penelitian ini juga akan mendekskripsikan bagaimana pengaruh assessment kebutuhan terhadap perkembangan proses pembelajaran speaking dikelas sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pengajaran speaking mampu meningkatkan skill dan kompetensi mahasiswa jurusan Bahasa Inggris berdasarkan kebutuhannya. Kemampuan mahasisiswa jurusan bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Makassar sudah dianggap baik dalam menulis dan membaca namun dalam berkomunikasi (speaking) mereka masih sangat kurang terutama bagaimana berkomunikasi untuk mengungkapkan pendapatnya. Data penelitian ini dikumpulkan dari mahasiswa, dosen dan pihak manajemen FKIP Unismuh serta instansi yang potensial menerima alumni FKIP baik instansi pemerintah maupun swasta dengan menggunakan berbagai teknik seperti tes penempatan, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Data yang terkumpul kemudian diassessment secara kualitatif dan kuantitatif. Tujuan jangka panjang yang ingin diraih dalam penelitian ini adalah perbaikan terhadap sistim pengajaran Bahasa Inggris di Unismuh Makassar khususnya dalam pengajaran Speaking. Key words: Needs Assessment, mahasiswa, Speaking.

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kontes pembaharuan pendidikan, ada tiga isu utama yang perlu disoroti

yaitu, pembaruan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, dan efektifitas

metode pembelajaran.

Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dan

dosen sebagai pengajar, proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan

paedagogik yang mencakup metode maupun metode mengajar.

Bidang pengajaran bahasa telah mengalami perubahan besar selama kurun

waktu 30-40 tahun terakhir. Lingkup program pengajaran bahasa telah merambah

dunia, bahkan berperan penting bagi teknologi baru dalam pengajaran bahasa.

4

Program-program bahasa akan semakin berkembang dan berhasil baik, tergantung

pada penggunaan pendekatan yang tergambar pada domain-domain perencanaan

pendidikan. Hal ini sering melibatkan apa-apa yang telah diketahui sebagai bentuk

pengembangan yang sistematis dari sebuah kurikulum bahasa.

Pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat Universitas belum berlangsung seperti

yang diharapkan. Dosen Cenderung menggunakan teknik pembelajaran yang

bercorak teoritis, sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung kaku, monoton, dan

membosankan.

Upaya meningkatkan prestasi belajar mahasiswa tidak terlpas dari berbagai

fakor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan dosen keratif yang dapat

membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik.

Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan

menggunakan model pembelajaran yang tepat agar mahasiswa dapat memperoleh

kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat

diperoleh prestasi belajar yang optimal.

Berdasarkan permasalahan yang ada dalam pembelajaran Speaking di

universitas, maka perlu dirumuskan suatu metode pembelajaran yang baik guna

meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam belajar.

Dalam bidang bahasa, pengembangan program bahasa dan pengembangan

program pengajaran bahasa merupakan satu sistem yang dinamis dari unsur-unsur

yang saling berhubungan. Pendekatan yang sistematis ini meliputi

5

fase perencanaan, pengembangan, implementasi dan fase evaluasi pengajaran

bahasa, yang telah diadopsi dari banyak bidang dalam perencanaan pendidikan.

Oleh karena itu, tulisan ini membahas masalah pengajaran Speaking yang

berfokus pada needs assessment melalui perspektif pengembangan kurikulum,

termasuk di dalamnya pengembangan dan implementasi program pengajaran

speaking secara khusus dan rasional.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, secara khusus rumusan masalah yang

diangkat adalah:

1. Bagaimana peranan assessment kebutuhan (Needs Assessment) terhadap siswa

dalam proses pembelajaran Speaking di kelas?

2. Bagaimana respon mahasiswa terhadap needs assessment (assessment

kebutuhan) dalam pembelajaran Speaking?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan perananan assessment kebutuhan (needs assessment)

dalam pembelajaran speaking di kelas.

2. Untuk mendeskripsikan respon mahasiswa terhadap needs assessment

(assessment kebutuhan) dalam pembelajaran speaking.

D. Luaran Penelitian

Ada dua manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu manfaat

teoritis dan manfaat praktis. Studi penelitian ini diharapkan mampu memberikan

sumbangan konseptual terutama terhadap studi pengembangan pembelajaran

6

speaking yang lebih menarik dan menyenangkan. Ada dua jenis manfaat yang

didapatkan dari penelitian ini yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat teoritis

1) Memperoleh data yang akurat mengenai penerapan needs assessment

(assessment kebutuhan) dalam pembelajaran speaking.

2) Diperoleh data deskriktif tentang unsur-unsur kebutuhan yang digunakan oleh

dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Inggris terutama pada mata

kuliah speaking.

2. Manfaat praktis

1) Universitas

Hasil penelitian ini dapat diajukan pegangan untuk meningkatkan kompetensi

dosen-dosen bahasa Inggris di universitas terutama di Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2) Dosen

Bagi dosen, penelitian ini dapat diaplikasikan di kelas agar proses belajar

mengajar lebih efektif dan lebih variatif sehingga dapat meningkatkan efektivitas

belajar mahasiswa di kelas.

3) Mahasiswa

Melalui penelitian ini, mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan baru,

wawasan, dan pengetahuan dalam mata kuliah speaking

7

4) Peneliti

Penelitian ini menjadi pengalaman bagi peneliti untuk mengembangkan

penelitian yang lebih luas dan dapat dijadikan referensi baru bagi peneliti lain

yang berminat mengembangkan penelitian ini

E. Batasan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian qualitative research atau penelitian kualitatif yang

akan mendiskripsikan penerapan Needs assessment (assessment kebutuhan) dalam

proses belajar mengajar Speaking. Fokus penelitian ini adalah interaksi dosen

terhadap mahasiswa dalam pengajaran Speaking dikelas, termasuk

mediskripsikan pengaruh penerapan Needs Assessment terhadap perkembangan

kompetensi mahasiswa.

F. Definisi Istilah

Adapun istilah-istilah yang harus dipahami dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Needs Assessment adalah pengidentifikasian bentuk-bentuk bahasa yang akan

diperlukan siswa untuk digunakan dalam bahasa target (bahasa yang

dipelajari).

2. Mahasiswa adalah rombongan belajar yang menempati sebuah ruangan

tertentu.

3. Speaking adalah salah satu kemampuan skill berkomunikasi yang harus

dikuasai dalam bahasa inggris.

8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian yang Relevan

Ada banyak penelitian yang mengkaji masalah penggunaan needs

assessment karena dianggap memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses

pembelajaran di kelas. Sebut saja Sudirjaya (2011) denagn judul penelitiannya

“Needs Analysis of English for Technical Vocational High School” . Kemudian

Halimah (2013) dengan judul penelitiannya “ Pengembangan Needs Assessment

dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di SMU Negeri 245 Wonosobo” . Kemudian

Hafidz (2011) dengan judul penelitiannya “Needs Assesment (Analsisis

Kebutuhan) Bahasa Inggris Jurusan Tata Boga Universitas Negeri Padang”. Dan

masih banyak lagi yang mengkaji tentang metode Koopertatif Tipe Jigsaw dengan

subjek penelitian yang berbeda.

B. Pengertian Needs Assessment

Didalam ensiklopedia evaluasi yang disusun oleh Anderson dan kawan-

kawan, analisis kebutuhan diartikan sebagai suatu proses kebutuhan sekaligus

menentukan prioritas. Need Assessment (analisis kebutuhan) adalah suatu cara

atau metode untuk mengetahui perbedaan antara kondisi yang

diinginkan/seharusnya (should be / ought to be) atau diharapkan dengan kondisi

yang ada (what is). Kondisi yang diinginkan seringkali disebut dengan kondisi

ideal, sedangkan kondisi yang ada, seringkali disebut dengan kondisi riil atau

kondisi nyata. Analisis kebutuhan sebagai suatu proses formal untuk menentukan

jarak atau kesenjangan antara keluaran dan dampak yang nyata dengan keluaran

dan dampak yang diinginkan, kemudian menempatkan deretan kesenjangan ini

9

dalam skala prioritas lalu memilih hal yang paling penting untuk diselesaikan

masalahnya. Need Assessment dapat diterapkan pada individu, kelompok atau

lembaga (institusi).

Dalam konteks pendidikan kebutuhan dimaksud diartikan sebagai suatu

kondisi yang memperlihatkan adanya kesenjangan antara kenyaataan yang ada

dengan kondisi yang diharapkan. “Kebutuhan” diartikan sebagai jarak antara

keluaran yang nyata dengan keluaran yang diinginkan. Penilaian kebutuhan secara

objektif dan secara subjektif.

Mengenai kesenjangan yang menunjukkan pada need itu sendiri dapat

berhubungan dengan dua hal yaitu:

1. Ukuran objektif yaitu membandingkan antara tingkat penampilan hasil

pengukuran dengan tingkat penampilan yang dipertimbangkan untuk diterima.

2. Ukuran subjektif yaitu membandingkan tingkat penampilan hasil pengukuran

dengan pertimbangan kebutuhan di suatu daerah.

Ukuran objektif dalam need assessment biasanya melalui langkah-langkah

berikut:

1. Mengidentifikasi wilayah tujuan yang dipandang penting dalam system

pendidikan.

2. Memilih atau menentukan ukuran atau indicator untuk wilayah tujuan

tersebut.

3. Menentukan tingkat ukuran.

4. Mengadministrasikan pengukuran.

10

5. Membandingkan tingkat yang diperoleh dengan tingkat yang diterima sebagai

ketentuan.

Ukuran subjektif dalam need assessment biasanya berisi sejumlah langkah

sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi tujuan yang dipandang penting dalam system pendidikan.

2. Mempertimbangkan pilihan: memilih atau mengembangkan ukuran untuk

wilayah tujuan atau mengadministrasikannya.

3. Menyusun rating scale untuk mempertimbangkan tingkatan penampilan

yang ada dari setiap tujuan yang ditentukan.

C. Needs Assessment dalam Pembelajaran

Ketika dosen diserahi tugas mengajar dan akan mulai melaksanakan

tugas, seorang dosen harus memusatkan perhatian ke arah pencapaian tujuan, lalu

memperhatikan materi yang menunjang tujuan serta menentukan cara

penyampainnya.

Setelah terpilih materi yang akan diajarkan, dosen menelaah kembali

materi terpilih untuk dicocokkan dengan kebutuhan siswa. Inilah inti perbedaan

antara perencanaan pengajaran tradisional dengan perencanaan yang memikirkan

kebutuhan mahasiswa. Dalam pendidikan inovatif, peserta didik merupakan focus

dari seluruh proses kegiatan.

Dosen yakin terhadap materi, lalu menentukan strategi yang tepat untuk

penyampaian materi tersebut, meliputi: pemilihan cara atau metode, pengelolaan

kelas dan media yang digunakan untuk mendukung penyampaian.

11

Untuk dapat melaksanakan tugas pendidikan baik dosen seyogyanya harus paham

tentang “alat” dan “tujuan”. Dengan memahami tujuan, maka akan tepat dalam

memilih alternative alat untuk mencapainya. Gagal mengidentifikasi “apa” yang

akan dicapai sebelum menentukan “bagaimana” mencapainya dengan resiko

sesedikit mungkin, dengan biaya sehemat mungkin, akan gagal pula mencapai

sukses secara optimal. Analisis kebutuhan merupakan seperangkat alat dan teknik

formal, serta cara untuk mencermati dunia secara lebih ilmiah karena memandang

alat dan tujuan dalam satu perspektif kesatuan yang bermakna

D. Penerapan Needs Assessment dalam pembelajaran Speaking

Speaking merupakan salah satu ketrampilan berbahasa Inggris yang harus

dikuasai oleh mahasiswa di era globalisasi karena dengan menguasai ketrampilan

berbicara dalam bahasa Inggris mereka akan mampu berkomunikasi tidak hanya

untuk tujuan akademis tetapi juga tujuan profesional.

Huda (1999:157) menyatakan bahwa kebutuhan untuk menguasai bahasa

Inggris hanya terbatas pada tujuan akademik di tingkat universitas, seperti

perkuliahan, buku-buku, dll. Saat ini masyarakat telah memiliki pandangan yang

luas tentang kebutuhan bahasa Inggris yaitu untuk berkomunikasi dalam forum

Internasional. Terkait dengan pengajaran speaking, Murdibjono (1998:1)

menyatakan beberapa hal yang berkaitan dengan kemampuan speaking,

mahasiswa memiliki kemampuan untuk menggunakan bahasa yang difokuskan

dalam bentuk dan makna secara berkesinambungan juga dalam percakapan formal

dan informal. Pengajaran speaking diklasifikasikan ke dalam dua kelompok yaitu

bentuk (form-focused instruction) dan makna (meaning-focused instruction).

12

Form-focused instruction merupakan instruksi yang ditujukan kepada

siswa agar meletakkan komponen bahasa yang telah dipelajari, misalnya dengan

memberikan dialog atau kalimat agar diingat dan dilatih secara teratur.

Diharapkan dengan form-focused instruction siswa akan memiliki bahasa yang

benar yang dapat digunakan jika diperlukan. Meaning-focused instruction adalah

instruksi agar siswa dapat mengekspresikan ide mereka dalam konteks yang

bermakna. Misalnya setelah mempelajari dan mengingat dialog tentang

berbelanja, siswa diminta untuk membuat percakapan dengan topik berbelanja.

Dengan begitu, siswa dapat mengekspresikan ide mereka dengan bebas, tanpa ada

rasa takut.

Kompetensi gramatika memfokuskan pada kemampuan menghasilkan dan

memahami kalimat dalam suatu bahasa. Aktifitas speaking memfokuskan pada

ingatan, membaca dialog tanpa berlatih dalam konteks yang bermakna.

Dengan kata lain, kompetensi komunikasi berhubungan dengan kemampuan

memahami dan menyampaikan makna. Hal ini memberikan kesempatan pada

siswa untuk berpartisipasi dalam speaking secara spontan.

Saat ini aktifitas speaking memfokuskan pada interaksi untuk mengembangkan

kompetensi komunikasi. Misalnya mengaplikasikan game bahasa, permainan,

diskusi, kerja kelompok, dll. Hal lain yang juga dapat dilakukan dengan

menggunakan gambar, tape recorder, brosur, dll.

13

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif

deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Zulganef (2008) adalah “penelitian yang

bertujuan menggambarkan suatu kondisi atau fenomena tertentu, tidak

memilahmilah atau mencari faktor-faktor atau variabel tertentu.” “Riset yang

bersifat paparan ini ditujukan untuk mendeskripsikan hal-hal yang ditanyakan

dalam riset, seperti: siapa, yang mana, kapan, di mana dan mengapa” (Husein,

2002:40). Desain penelitian deskriptif ini umumnya dapat menggunakan metode

studi kasus, tindak lanjut, assessment isi, kecenderungan atau korelasional (Husein,

2002).

Lancaster (2005) menjelaskan bahwa terkadang metode kuantitatif dan

kualitatif dapat saling bersentuhan dan perbedaan diantara keduanya tidaklah

spesifik. Data kualitatif memang dapat dikuantitatifkan namun dalam banyak

proyek penelitian ilmu sosial, usaha mengubah data menjadi angka meskipun

memungkinkan dapat mengurangi potensi kekayaan dari penelitian tersebut

(Lancaster, 2005).

B. Populasi Penelitian

Sugiyono (2005) mengemukakan bahwa terdapat perbedaan istilah yang

digunakan untuk populasi dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian

kualitatif tidak mengenal istilah populasi melainkan menggunakan istilah “situasi

sosial” (social situation) yang memiliki tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku

14

(actors), serta aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis dan tidak dapat

dipisahkan (Sugiyono, 2005).

Elemen situasi sosial dalam penelitian ini adalah:

1. Tempat : Universitas Muhammadiyah Makassar salah satu Universitas

swata terkemuka di kota Makassar.

2. Pelaku : Dosen dan Mahasiswa

3. Aktivitas : Proses belajar mengajar

Gambar 1. Situasi social sumber : Sugiono (2005)

C. Sampel Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, sampel disebut sebagai nara sumber, partisipan atau

informan (Sugiyono, 2008). Lebih jauh Sugiyono (2008) menjelaskan:

“Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. Sampel dalam penelitian kualitatif juga disebut sebagai sampel konstruktif, karena dengan sumber data dari sampel itu dapat dikonstruksikan fenomena yang semula masih belum jelas.”

Dalam penelitian ini, sampelnya adalah mahasiswa dan dosen mata kuliah

Speaking dalam proses belajar mengajar di Unismuh Makassar. Jumlah sampel

dianggap telah memadai apabila telah sampai kepada taraf “redundancy” yaitu

15

apabila sampel selanjutnya tidak akan memberikan informasi yang baru

(Sugiyono, 2005). Dengan begitu, fokus peneliti dalam hal ini adalah lengkapnya

perolehan informasi yang didapat.

D. Teknik Pengambilan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini ditriangulasikan dengan menggunakan

dan mengkombinasikan lebih dari satu teknik pengumpulan data yang berbeda

demi keabsahan data yang diperoleh (Lancaster, 2005).

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga macam, yaitu:

1. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data pertama-tama dilakukan melalui pengkajian literatur untuk

mengungkapkan teori-teori yang relevan dengan topik penelitian. Teori serta

hasil penelitian sebelumnya oleh ahli ditelaah dan dipaparkan untuk memberikan

gambaran besar akan topik penelitian yang dikaji.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan wawancara memungkinkan peneliti untuk

menyelidiki persepsi dan perspektif informan (Daymon dan Holloway, 2008).

Jenis wawancara yang digunakan didalam penelitian ini adalah wawancara semi-

terstruktur atau wawancara terfokus. Pertanyaan-pertanyaan disiapkan

sebelumnya dalam panduan wawancara dengan fokus pada permasalahan yang

dibahas namun dapat berkembang sesuai dengan respon informan. Pertanyaan –

pertanyaan yang digunakan didalam penelitian ini dapat dilihat pada bagian

lampiran di akhir laporan ini.

16

3. Observasi

Teknik observasi adalah mengumpulkan data langsung dari lapangan dengan

mengandalkan pengamatan peneliti (Semiawan, 2007). Observasi menyaratkan

pencatatan dan perekaman sistematis mengenai sebuah peristiwa, artefak-artefak,

dan perilaku-perilaku informan yang terjadi dalam situasi tertentu, bukan seperti

yang mereka ingat, diceritakan kembali, dan digeneralisasikan oleh partisipan itu

sendiri (Daymon dan Holloway, 2008). Karena seringkali ada perbedaan antara

apa yang dikatakan orang dengan apa yang sebenarnya terjadi maka observasi

digunakan sebagai alat pembanding yang dapat mengkonfirmasi maupun

membantah pernyataan partisipan. Jenis observasi yang dilakukan oleh peneliti

adalah observasi partisipatif. Tipe partisipasi yang digunakan adalah partisipasi

pasif (passive participation) dimana peneliti datang ke tempat dimana objek

melakukan kegiatan namun tidak ikut serta melakukan kegiatan tersebut. Grove

dan Fisk mengungkapkan bahwa metode pengambilan data observasional sangat

tepat untuk mengukur fenomena-fenomena yang terkait dengan pengalaman

partisipan, misalkan pengalaman dalam mengkonsumsi jasa, selain itu metode ini

juga memberikan gambaran informasi dunia nyata (seperti yang dikutip

Zulganef, 2008). Mereka menyatakan bahwa pelayanan sulit untuk diinvestigasi

menggunakan metode penelitian tradisional sementara metode observasi dapat

menangkap proses natural dari fenomena pelayanan pada saat interaksi terjadi

(Grove dan Fisk, 1992). Lebih lanjut Grove dan Fisk (1992) mendeskripsikan

empat keuntungan yang diperoleh bila menggunakan metode pengumpulan data

observasional dalam penelitian jasa:

17

1. Melengkapi metode pengambilan data tradisional

2. Menjadi sarana dalam mengungkapkan ataupun menguji hipotesis

3. Memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap suatu fenomena

4. Menyajikan informasi mengenai fenomena yang muncul dalam kondisi

alamiah Menurut sifatnya data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data

kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka sedangkan menurut sumbernya

data tersebut merupakan data eksternal yaitu data yang didapat dari luar

perusahaan (Supranto, 2001).

Menurut waktu pengumpulannya, data ini merupakan cross section data yaitu

“data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu untuk menggambarkan

keadaan atau kegiatan pada waktu yang bersangkutan baik hari, minggu, bulan,

kwartal maupun tahun” (Supranto, 2001).

E. Metode Analisi Data

Metode assessment data kualitatif yang digunakan oleh peneliti sesuai

dengan konsep metode assessment yang dipaparkan oleh Miles dan Huberman

(1994). Metode tersebut mengemukakan bahwa terdapat tiga aktivitas dalam

assessment data, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data

display) dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion

drawing/verification) (Miles dan Huberman, 1994; Emzir, 2010).

Reduksi data memiliki penjelasan seperti yang dijelaskan oleh Miles dan

Huberman (1994:10) berikut ini: “Data reduction refers to the process of

selecting, focusing, simplifying, abstracting, and transforming the data that

appear in writtenup field notes or transcriptions.” (Reduksi data merujuk kepada

18

proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksi dan

mentransformasi data yang terdapat pada catatan lapangan maupun transkrip).

Penyajian data merupakan proses pengorganisasian data sehingga tersaji

menjadi informasi yang runut dan dapat berupa grafik, diagram, matriks dan

jaringan (Miles dan Huberman, 1994).

Aktivitas assessment yang ketiga adalah penarikan kesimpulan. Pada saat

memulai pengumpulan data, peneliti mulai memperhatikan adanya keteraturan,

pola maupun penjelasan. Pada akhirnya kesimpulan ditarik sesuai dengan sifat

data yang telah dikumpulkan (Miles dan Huberman, 1994)

BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN

Penelitian dilakukan di Universitas Muhammadiyah Makassar yang

beralamat di Jalan Sulatan Alauddin No. 259 Makassar, Sulawesi Selatan.

Penelitian dilakukan dengan durasi kurang lebih empat bulan yaitu dari Januari

hingga April 2014.

KETERANGAN

JADWAL KEGIATAN

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Studi awal penelitian √ √ Penyusunan proposal √ Penyusunan pendahuluan

Studi pustaka dan literatur

√ √

Penyusunan metodologi

√ √

Observasi dan awancara

√ √ √ √ √

Penyusunan analisa √ √ √

19

DAFTAR PUSTAKA

ppleman, Chery I. (2004). The enrichment teacher. Los Angeles: NETA

Armstrong, D.G. & J.J. Denton (1998). Instructional skills handbook. Englewood

Cliffs: Educational Technology Publications.

Atwi Suparman (2001). Desain instruksional: Program pengembangan ketrampilan dasar

teknik instruksional (PEKERTI) untuk dosen muda. Jakarta:UT, PPAI-PAU.

Block, James H. (1971) Mastery learning: Theory and practice. New York: Holt,

Rinehart and Winston, Inc.

Conny Semiawan. dkk. (1985). Pendekatan keterampilan proses, Jakarta:PT

Gramedia

Gagne, Robert M. and Leslie J. Briggs. (1979). Principles of instructional design.

New York: Rinehart and' Winston

Gentile, J.R. & J.P.Lalley (2003). Standards and mastery learning: Aligning teaching

and assessment so al children can learn. Thousand Oaks: Corwin Press, Inc.

Joyce, Bruce, Marsha Weil, and Beverly Showers (1992). Models of teaching.

Boston: Allyn and Bacon

Kindsvatter, Richard, William Wilen & Margaret Ishler (1996). Dynamics of

effective teaching. New York: Longman Publishers USA

McKeachie, et.al. (1994). Teaching tips: Strategies, research, and theory for

college and university teachers. Lexington: D.C. Heath and Co.

Muhtar, Andi. 1995. ELE Journal, Vol. 1 Number 1. July 1995. Why Does Indonesia

Need English?. Malang. English Education Dept. IKIP Malang.

20

REKAPITULASI ANGGARAN PENELITIAN

NO Uraian Harga

1 Gaji dan Upah

a. Ketua pelaksana

b. Anggota

Rp. 1.500.000

Rp. 1.500.000

Rp. 3.000.000

2 Bahan Habis Pakai

a. Kertas HVS A4 15 rim x @Rp. 35.000

b. Refiel ink printer (hitam) 3 dos @Rp. 27.000

c. Refiel ink printer (warna) 2 dos @Rp. 29.000

d. Board marker 2 dos @ Rp. 60.000

e. Ball point 5 dos @Rp. 30.000

f. Note book 10 pak @Rp. 20.000

g. Kertas bergaris 8 rim @ Rp. 25.000

h. Dokumentasi

i. Pengurusan izin penelitian

j. Konsumsi selama penelitian

k. Pembeli Baterai

l. Pembelian terminal dan kabel listrik

m. Flash disc dan CD

n. Pembelian penghargaan / hadiah bagi kelompok yang

memiliki skor tertinggi setiap pertemuan.

Rp. 525.000

Rp. 61.000

Rp. 58.000

Rp. 100.000

Rp. 150.000

Rp. 200.000

Rp. 200.000

Rp. 100.000

Rp. 100.000

Rp. 1.500.000

Rp. 100.000

Rp. 100.000

Rp. 100.000

Rp. 1.000.000

Jumlah Rp. 4.317.000

3. Biaya perjalanan

a. Seminar pendahuluan untuk perbaikan proposal 1 hari x

Rp. 150.000 x 2 orang

b. Pendosenan izi penelitian 2 orang

c. Konsumsi selama perjalanan @Rp. 25.000 x 2 orang x 7

kali PP

Rp. 400.000

Rp. 300.000

Rp. 300.000

Jumlah Rp. 1.000.000

21

4 Peralatan elektronika

a. Kamera digital

b. Handy Cam

Rp. 1.500.000

Rp. 3.000.000

Jumlah Rp. 4.500.000

5 Lain-lain

a. Konsumsi sosialisasi untuk dosen-dosen

b. Pembuatan cindera mata

c. Sewa kendaraan bermotor selama penelitian

Rp. 500.000

Rp. 250.000

Rp. 350.000

Jumlah Rp. 1.100.000

6 Rekapitulasi anggaran

a. Gaji dan upah

b. Bahan habis pakai

c. Perjalanan

d. Peralatan elektronika

e. Lain-lain

Rp. 3.000.000

Rp. 4.317.000

Rp. 1.000.000

Rp. 4.500.000

Rp. 1.250.000

Jumlah Rp.14.500.000

22

LAMPIRAN I

Susunan organisasi Tim peneliti dan pembagian tugas

No Nama NIDN Bidang Ilmu

Alokasi waktu (jam /

minggu)

Uraian Tugas

1 Muh. Astrianto Setiadi S.Pd,M.Pd

0911068201 Pendidikan Bahasa Inggris

18 Jam/

minggu

Ketua tim peneliti Penyusun proposal Megajukan

permohonankepada pimpinan

Melakukan survey awal pada lokasi penelitian

Membuat persuratan

Melaksanakan penelitian

2 Junaid, S.Pd 0902058104 Pendidikan Bahasa Inggris

12 Jam /

minggu

Anggota pelaksana Mencari referensi

yang relevan Menyusun metode

penelitian Menyusun rekap

anggaran yang dipergunakan selama penelitian

Membuat rancangan penelitian

Melaksanakan penelitian

23

Lampiran II Ketersediaan saran dan prasarana penelitian

No Nama Alat Ketersediaan

Ada Tidak ada

1 LCD √ -

2 Layar LCD √ -

3 Laptop √ -

4 Sound system √ -

5 Flasdisc √ -

6 Buku saku √ -

7 Kabel terminal √ -

8 Pointer √ -

9 Kamera digital √ -

10 Transportasi - √

24

Lampiran III Biodata Tim Peneliti

1. a) Nama : Muhammad Astrianto Setiadi S.Pd,M.Pd b) Tempat / tanggal lahir : Makassar / 11 Juni 1982 c) NIDN : 0911068201 d) Pangkat / golongan : asisten ahli / IIIb e) Fakultas / Jurusan : FKIP / Pendidikan Bahasa Inggris f) Jenis Kelamin : Laki-laki g) Alamat Kantor : Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar h) Telp / fax : 0411860837 / 0411860132 i) Alamat Rumah : BTN Jenetallasa Permai Blok A6 / No.13 j) Jabatan : Ketua Tim Peneliti

2. Mata kuliah yang diampuh: a) Structure I b) Structure III c) Writing I d) Speech e) Speaking I f) Speaking III g) TEFL h) Cross Culture Understanding i) Research

3. Riwayat Pendidikan a) SD Negeri Guning Sari I Makassar 1994 b) SMP Negeri 33 Makassar 1997 c) SMK Negeri 2 Makassar 2000 d) S1 Unismuh Makassar 2007 e) S2 Univ. Negeri Makassar 2010

4. Penglaman penelitian dan pengabdian masyarakat a) Using Communicative Language Teaching Approach Through Small

Group discussion in improving students speaking skill. b) Using Fables in Improving Student’s Vocabulary Mastery.

Makassar, 14 Desember 2013 Muh. Astrianto Setiadi S.Pd, M.Pd NIDN. 0911068201

25

2. a) Nama : Junaid S.Pd,M.Pd

b) Tempat / tanggal lahir : Polmas / 02 Mei 1981 c) NIDN : 0902058104 d) Pangkat / golongan : asisten ahli / IIIa e) Fakultas / Jurusan : FKIP / Pendidikan Bahasa Inggris f) Jenis Kelamin : Laki-laki g) Alamat Kantor : Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar h) Telp / fax : 0411860837 / 0411860132 i) Alamat Rumah : BTN Minasa Upa Blok D4 No 24 j) Jabatan : Anggota Tim Peneliti

2. Mata kuliah yang diampuh: a) Structure II b) Structure III c) Writing I d) Speech e) Speaking I f) Speaking III g) TEFL h) Cross Culture Understanding i) Research

3. Riwayat Pendidikan a) SD 003 Polmas b) SMP Muhammadiyah Wonomulyo c) SMA Madrasah Aliyah Polmas d) S1 Unismuh Makassar 2010 e) S2 Universitas Negeri Makassar 2012

5. Pengalaman penelitian dan pengabdian masyarakat a) Syntactic Analysis of the English Noun Phrase b) Syntactic Errors in Descriptive Paragraphs by Native Indonesian

Speaking Students of English

Makassar, 14 Desember 2013 Junaid S.Pd NIDN. 0902058104

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARJl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar Telp. (0411) 860837

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI / PELAKSANA

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama

NIDN

Pangkat / golongan

Jabatan Fungsional

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul “ Needs Assessment Terhadap Pengembangan Pembelajaran dalam skema peneitian dosen pemula Dikti untuk tahun anggaran 2013 original dan belum dibiayai oleh le Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan inisaya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudeah diterima ke kas NegarDemikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARJl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar Telp. (0411) 860837

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI / PELAKSANA

Yang bertanda tangan dibawah ini:

: Muhammad Astrianto Setiadi S.Pd.,M.Pd

: 0911068201

: Asisten Ahli / IIIb

: Dosen Bahasa Inggris

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul “ Needs Assessment Terhadap Pengembangan Pembelajaran Speaking” yang diusulkan dalam skema peneitian dosen pemula Dikti untuk tahun anggaran 2013 original dan belum dibiayai oleh lembaga / sumber dana lain. Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan inisaya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudeah diterima ke kas NegarDemikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar

Makassar, 14 Desember 2013

Yang menyatakan

Muh. Astrianto Setiadi S.Pd.,M.Pd NIDN. 0911068201

26

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar Telp. (0411) 860837

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI / PELAKSANA

: Muhammad Astrianto Setiadi S.Pd.,M.Pd

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul “ Needs ” yang diusulkan

dalam skema peneitian dosen pemula Dikti untuk tahun anggaran 2013 bersifat

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudeah diterima ke kas Negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-

Makassar, 14 Desember 2013

Muh. Astrianto Setiadi S.Pd.,M.Pd