10
TUNE UP EFI LANGKAH LANGKAH TUNE UP EFI 1. Langkah tune up yang pertama adalah memperisapkan alat, dengan banyaknya alat yang ada pada sebuah bengkel, kita harus mempersiapkan alat yang akan kita gunakan, kalau alat tersebut dak dibutuhkan dalam kegiatan tune up ya dak usah disiapkan. Kita mengambil alat-alat yang akan dibutuhkan saja keka kita melakukan kegiatan tune up. 2. Melepas sebuah sensor, misal MAP. 3. Melakukan penjumperan pada konektor (soket yang di jumper harus benar) kemudian di on kan (ingat ya jangan sampai salah menjumper), kemudian melihat di kedipan, otomas kedipan untuk sensor MAP akan terlihat. Jika dak ada yang lain berar dalam keadaan normal. Jika ada kedipan, maka silahkan dilihat di buku manual dari mobil yang kita tune up bagaian mana yang memiliki trouble. 4. Kalau ada trouble selain MAP maka silahkan lakukan perbaikan terlebih dahulu, kemudian pasang MAP, dan kemudian melepas fuse EFI sekitar 1 menit. Untuk melakukan reset / menghapus memori. 5. Kemudian kita on kan lagi mobil dan melihat apakah masih terbaca kerusakan ? kalau indikator sudah menunjukan normal, maka kita bisa lanjut ke langkah pemeriksaan komponen lainnya. 6. Untuk langkah 3 dan 4, kita bisa memeriksanya dengan menggunakan scanner. 7. Kalau sudah, maka kita bisa mulai untuk melepas main relay, lalu melepas aki mobil, filter udara, koil, dan busi.Oh iya, untuk melepas baterai sebaiknya dilepas negaf terlebih dahulu. Letakan semuanya di meja kerja, kita lakukan pekerjaan untuk pemeriksaan dan perawatan. Semisal baterai, maka kita periksa tegangan baterai, berat jenis bateri, kenggian cairan elektrolit, dan kotak baterai. Untuk itu kita harus tahu spesifikasi yang baiknya. Jangan lupa untuk membersihkan terminal baterai dengan sikat kawat agar karat/kosrosi nya hilang, dan lubang venlasi yang ada pada tutup baterai bisa kita semprot menggunakan kompresor. Untuk filter udaranya, kita bisa membersihkan nya dengan kompresor, Lalu untuk busi, kita ukur celah businya, spesifikasi dari celah busi bisa kita lihat di buku manual jenis mobil. Kalau dak seusai kita bisa stel celah businya. Busi juga disemprot menggunakan kompresor tetapi dak dengan jarak terlalu dekat maupun dengan tekanan yang kuat. lalu memeriksa tahanan coil, spesifikasi bisa dilihat pada buku manual jenis mobil. Jika dak sesuai dengan spesifikasi, maka lakukan perbaikan atau gan.

TUNE UP EFI

Embed Size (px)

Citation preview

TUNE UP EFI

LANGKAH LANGKAH TUNE UP EFI

1. Langkah tune up yang pertama adalah memperisapkan alat, dengan banyaknya alat yang ada pada sebuah bengkel, kita harus mempersiapkan alat yang akan kita gunakan, kalau alat tersebut tidak dibutuhkan dalam kegiatan tune up ya tidak usah disiapkan. Kita mengambil alat-alat yang akan dibutuhkan saja ketika kita melakukan kegiatan tune up.

2. Melepas sebuah sensor, misal MAP.3. Melakukan penjumperan pada konektor (soket yang di jumper harus benar) kemudian di on

kan (ingat ya jangan sampai salah menjumper), kemudian melihat di kedipan, otomatis kedipan untuk sensor MAP akan terlihat. Jika tidak ada yang lain berarti dalam keadaan normal. Jika ada kedipan, maka silahkan dilihat di buku manual dari mobil yang kita tune up bagaian mana yang memiliki trouble.

4. Kalau ada trouble selain MAP maka silahkan lakukan perbaikan terlebih dahulu, kemudian pasang MAP, dan kemudian melepas fuse EFI sekitar 1 menit. Untuk melakukan reset / menghapus memori.

5. Kemudian kita on kan lagi mobil dan melihat apakah masih terbaca kerusakan ? kalau indikator sudah menunjukan normal, maka kita bisa lanjut ke langkah pemeriksaan komponen lainnya.

6. Untuk langkah 3 dan 4, kita bisa memeriksanya dengan menggunakan scanner.7. Kalau sudah, maka kita bisa mulai untuk melepas main relay, lalu melepas aki mobil, filter

udara, koil, dan busi.Oh iya, untuk melepas baterai sebaiknya dilepas negatif terlebih dahulu. Letakan semuanya di meja kerja, kita lakukan pekerjaan untuk pemeriksaan dan perawatan. Semisal baterai, maka kita periksa tegangan baterai, berat jenis bateri, ketinggian cairan elektrolit, dan kotak baterai. Untuk itu kita harus tahu spesifikasi yang baiknya. Jangan lupa untuk membersihkan terminal baterai dengan sikat kawat agar karat/kosrosi nya hilang, dan lubang ventilasi yang ada pada tutup baterai bisa kita semprot menggunakan kompresor. Untuk filter udaranya, kita bisa membersihkan nya dengan kompresor, Lalu untuk busi, kita ukur celah businya, spesifikasi dari celah busi bisa kita lihat di buku manual jenis mobil. Kalau tidak seusai kita bisa stel celah businya. Busi juga disemprot menggunakan kompresor tetapi tidak dengan jarak terlalu dekat maupun dengan tekanan yang kuat. lalu memeriksa tahanan coil, spesifikasi bisa dilihat pada buku manual jenis mobil. Jika tidak sesuai dengan spesifikasi, maka lakukan perbaikan atau ganti.

8. Berikan tutup di lubang busi, ini adalah untuk menghindari sesuatu jatuh ke dalamnya ketika bisa kita lepas.

9. Kemudian melepas soket injektor dan mengukur tahanan pada injektor, spesifikasi tahanan bisa dilihat di buku manual / manual book.

10. Lalu kemudian lepaskan relay bahan bakar, sesudah itu kita pasang baterai, jangan lupa untuk keselamatan kerja, maka ketika memasang baterai kita lakukan dengan terminal positif terlebih dahulu. dan kita lakukan pemeriksaan tekanan kompresi.

11. Kalau sudah kita pasang lagi busi, coil, main relay / relay efi dan relay bahan bakar, kita ukur tegangan pada soket yang dihubungkan dengan koil dengan sebelumya kunci kontak di on kan terlebih dahulu.

12. Memasang filter udara.13. Lalu memasang kabel penghubung scanner pada konektor mobil dan scanner. Kita lakukan

pemeriksaan kerusakan. Kalau terbaca no vault data berarti tidak ada indikasi sensor yang rusak. Kita back dan lakukan erase jika diprlukan.

14. Lalu matikan scaner dengan cara yang benar. Kemudian lepas kable pada konektor scanner. Hidupkan mesin.

15. Pasangkan lagi ke konektor scanner, kita lakukan pembacaan current data. Dan Print. Matikan mesin mobil.

16. Kemudian langkah berikutnya adalah melakukan pemeriksaan dengan star gas. Memasang alat star gas dengan benar, menyalakannya dengan benar. menghidupkan kembali mobil. Pada saat proses loading, maka masukan kabel selang yang terhubung dengan sensor oksigen yang dimasukkan ke dalam knalpot mobil, jadi tidak dimasukkan terlebih dahulu. tetapi memasukan ke dalam knalpotnya menunggu proses loading pada star gas. Kalau sudah tampil maka kemudian PRINT.

17. Melakukan perbaikan jika data yang kita print tadi belum sesuai spesifikasi.18. Cek kondisi oli mesin

19.  Pemeriksaan kondisi kotak baterai

Kotak baterai adalah bagian terluar dari baterai yang bisa dilihat secara visual. Bahan

yang digunakan adalah bahan semacam plastik transparan. Pemeriksaan dapat

dilakukan secara visual. Kondisi normal adalah kotak lurus dan rata (tidak berubah

bentuk/menggelembung), tidak ada keretakan atau bocor. Apabila ada temuan seperti

diatas sebaiknya baterai segera diganti.

20. Pemeriksaan kebersihan kotak baterai dan terminal baterai

Baterai kendaraan biasa terletak di ruang mesin, dalam kondisi tertutup. Akan tetapi,

seiring dengan waktu dan kondisi jalan yang dilalui, baterai akan menjadi kotor.

Pemeriksaan yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan kebersihan kotak baterai dari

debu yang menempel. Hal yang tidak kalah penting adalah kebersihan terminal baterai,

karena terminal ini sebagai tempat untuk mengalirkan arus listrik dari dan ke baterai.

Terminal dapat dibersihkan denagan menggunakan sikat kawat yang lembut dan kain

lap. Beberapa hal yang menyebabkan terminal kotor selain karena debu adalah akibat

terminal kurang kencang atau memang baterai sudah rusak.

21. Pengecekan berat jenis baterai masing-masing sel

Pada baterai berjenis basah, didalamnya berisi cairan kimia yang biasa disebut

elektrolit. Cairan ini yang akan bereaksi secara kimia dengan plat positif dan plat negatif

untuk menghasilkan tegangan listik. Pemeriksaan yang dilakukan adalah memeriksa

berat jenis cairan elektrolit. Berat jenis adalah nilai dari hasil perbandingan antara berat

dan volume. Untuk baterai yang terisi penuh, nilai dari berat jenis elektrolit adalah 1,25

sampai 1,27 kg/liter. Dengan mengukur berat jenis elektrolit masing-masing sel, dapat

diketahui kondisi kapasitas baterai tersebut. Apabila selisih berat jenis antar sel lebih

dari 0,50 kg/liter, sebaiknya baterai diganti.

22. Pemeriksaan tegangan baterai

Tegangan baterai dapat diukur dengan alat yang dinamakan multitester. Caranya adalah

memilih selektor pada DC volt dengan skala alat ukur max 50 volt. Lalu pasang probe

merah pada terminal positif baterai, dan probe hitam pada terminal negatif baterai. Lalu

baca penunjukan jarum. Kondisi baterai yang normal berada di kisaran 12 -13 volt.

Apabila hasilnya kurang dari nilai tersebut, ada kemungkinan baterai tidak terisi penuh

atau sudah rusak.

23. Jumlah elektrolit

Jumlah cairan elektrolit (cairan yang diisikan di dalam baterai berjenis basah) dapat

dicek secara visual. Hal ini dimungkinkan karena kotak baterai biasanya transparan

sehingga cairan didalamnya mudah terlihat. Kondisi normal adalah antara garis upper

dan garis lower. Apabila jumlahnya kurang dari garis lower, maka perlu ditambahkan

cairan air aki ( air suling). Cukup diisikan sampai garis upper. Apabila melebihi dari

garis tersebut, ada kemungkinan cairan akan tumpah dan dapat merusak material / cat

pada kendaraan.

24. Tutup baterai dan saluran ventilasi

Ketika terjadi proses pengisian baterai (saat mesin dihidupkan), akan terjadi reaksi

kimia antara kutub baterai dan cairan elektrolit. Reaksi tersebut dapat menimbulkan

gas. Pada tutup baterai terdapat saluran ventilasi untuk mengeluarkan gas tersebut.

Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah memastikan saluran ventilasi tidak

tersumbat. Selain itu juga memastikan tutup baterai terpasang dengan kencang, untuk

mencegah cairan elektrolit tumpah.25. pemeriksaan sistem pendingin

1. periksa slang radiator2. periksa klem3. periksa kebocoran sirip-sirip4. periksa kran penguras5. Tes kebocoran sistem pendingin (menggunakan radiator tester beri tekanan sampai 1,2 Kg/Cm2)6. Pemeriksaan tutup radiator (menggunakan radiator cup tester beri tekanan 0,6 - 1,2 Kg/ Cm2)7. Periksa kualitas dan kapasitas air pendingin8. Periksa volume tangki cadangan9. Periksa tali kipas : secara visual periksa dari kemungkinan retak/aus10. Saat mengembalikan tali kipas berilah tekanan 10 Kg dan defleksi tali kipas : 7 - 11 mm (untuk pompa air - alternator) 11 - 14 (untuk engkol - kompresor)11. Periksa suara bearing, pompa abnormal12. Sirkulasi air pendingin (dilakukan saat mesin panas dan hidup).

TRANSMISI

LANGKAH PEMBONGKARAN TRANSMISI1. Membongkar transmisi2. Melepas retainer tuas pemindah3. Membuka rakitan penutup bak transmisi4. Melepas clucth housing5. Melepas retainer bering depan6. Melepas exsention housing7. Melepas reverse idler gear. Poros, dan penggerak8. Mengukur celsh counter gear9. Celah STD 0,10-0,30mm10. Clah max 0,30 mm11. Melepas poros couter gear dan pengunci12. Melepas rakitan poros output13. Melepas poros input14. Melepas counter gear dengan SST

LANGKAH PEMERIKSAAN1. Pemeriksaan visual komponen transmisi2. Poros in-put 3. Poros out-put4. Bantalan poros in-put5. Poros conter6. Roda gigi percepatan 7. Ring syncromesh8. Clutch hub 9. Hub sleeve

10. Pegas pengunci 11. Pengukuran12. Pemeriksaan ring sincronmesh13. standar 1,0-2,0 mm celah minimum 0,8 mm14. Pengukuran garpu pemindah dan hub slif15. Pemeriksaan celah oli roda gigi terhadap poros16. Standar 0,06-0,11mm clah maksimum 0,11.

LANGKAH PERAKITAN1. Merakit counter gear, needle roler bearing, thrust washer dan sst2. Memasang poros input3. Mmemasang bearing retainer depan dengan gasket baru4. Memasang ring synchromes dan rakitan poros output5. Memasang poros counter gear6. Memasang reverse idle gear dan poros7. Memasang extention housing dengan gasket baru8. Memasang clutch housing9. Memasang rakitan penutup rumah transmisi.

KELISTRIKAN

SISTEM KELISTRIKAN BODI BAGIAN LUAR  Sistem kelistrikan bodi yang terpasang pada bodi kendaraan untuk bagian luar ini terdapat beberapa sistem lampu dan tanda. Sistem-sistem tersebut yaitu :

1. Lampu besar/kepala2. Lampu tail/belakang3. Lampu rem4. Lampu jarak/kota5. Lampu tanda belok6. Lampu hazard7. Lampu mundur8. Lampu kabut9. Klakson

Lampu jarak dan lampu belakangLampu kecil untuk dalam kota ini berfungsi untuk memberi isyarat kepada pengendara yang ada dibelakang ada serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi pengendara yang di beakangnya, baik yang ada di depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian depan disebut dengan lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian belakang disebut dengan lampu belakang (tail light).

          Gambar Rangkaian, Letak lampu jarak dan lampu belakang beserta saklarnya

Lampu Rem (brake light)Lampu rem (brake light) berfungsi untuk memberi tanda kepada pengendara yang ada di belakng mau berhenti atau mempelambat laju kendaraan. Sehingga pengendara yang ada dibelakang tahu dan ini juga untuk menghindari terjadinya benturan pada saat melakukan pengereman. Lampu rem ini diberi warna merah dan bola lampunya mempunyai dua buah yang satu untuk lampu kota/belakang. Switch rem terpasang pada bagian pedal, sehingga pada saat melakukan pengereman secara otomatis lampu rem akan menyala.

                                              Gambar  Rangkaian lampu rem

Lampu tanda belok (turn sighal light)Lampu tanda belok atau yang lebh dikenal dengan istilah lampu sein yang dipasang di bagian depan dan belakang ujung kendaraan yang berwarna kuning. Berfungsi untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk membelok atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 sampai 120 kaii setiap menitnya. Lampu bisa berkedip karena dilengkapi dengan flasher, Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval. Flasher pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang kompak, ringan dan dapat diandalkan. Ada juga yang model tabung dan divariasikan dengan suara. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk menggantinya.

                          Gambar Rangkaian  lampu tanda belok

Lampu hazard (hazard warning light)Lampu hazard digunakan pada saat keadaan darurat untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam keadaan darurat. Lampu yang digunakan menyatu dengan lampu tanda belok, tapi pada saat dinyalakan seluruh lampu mengedip serempak depan dan belakang kiri kanan..

                                         Gambar Lampu Hazard

Lampu mundurLampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan dan berwarna putih berfungsi untuk member tanda kepada pengebdara lain atau orang yang berada dibelakang pada saat kendaraan mundur, Karena lampu mundur switch (saklar) nya dipasang pada transmisi, Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON.

                                               

Lampu kabut

Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan lebat.Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni :Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran. Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.

                Gambar Rangkaian lampu kabut

Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu kepala harus pada posisi lampu jarak dekat. Saat saklar lampu kabut diaktifkan, arus listrik dari saklar lampu kepala akan mengalir ke relay melalui saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka arus listrik dari baterai akan mengalir ke lampu kabut melalui sekering dan relay.

Kelakson

                                Gambar rangkaian kelakson

Kelakson berfungsi untuk memberikan tanda dengan suara/bunyi kepada pengendara lain atau pejalan kaki yang berada di depan kendaraan.

OVERHOUL MENGUKUR BLOK SILINDER

1. Alat ukur yang di pakai adalah: vernier caliper, micrometer, micrometer stand, cylinder bore gauge.

2. Bersihkan Blok Silinder yang akan di ukur beserta alat ukurnya 3. Ukurlah diameter dalam silinder menggunakan vernier caliper, contoh hasil pengukuran

dengan vernier caliper adalah 77, 14 mm 4. Ambillah replacement rod yang sesuai dengan ukuran vernier caliper, dari table yang di baca

pada cylinder bore gauge di dapat ukuran 75 – 78, maka replacement rot yang dipakai adalah A4 5. Pasanglah replacement rod pada cylinder bore gauge 6. Pasanglah dial indicator pada cylinder bore gauge 7. Aturlah panjang replacement rod di dalam blok silinder 8. Ukurlah panjang antara measuring point dengan replacement rod menggunakan micrometer,

dari hasil pengukuran di dapat 77, 42 9. Ukurlah diameter silinder posisi X bagian atas, tengah dan bawah

– Posisi atas di dapat 27 garis x 0,01mm = 0,27 mmJadi hasilnya 77,42 – 0,17 = 77, 15 mm

– Posisi atas di dapat 29 garis x 0,01mm = 0,29 mmJadi hasilnya 77,42 – 0,29 = 77, 13 mm

– Posisi atas di dapat 31 garis x 0,01mm = 0,31 mmJadi hasilnya 77,42 – 0,31 = 77, 11 mm

10. Setelah selesai alat ukur di bersihkan dan di beri vaselin putih, kemudian letakkan pada tempatnya.