27
“Strategi Produk Pemberian Brand dan Pelayanan Konsumen” (Studi Kasus: Handphone) TUGAS STRATEGIC MARKETING MANAGEMENT Diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk tugas presentasi Magister Management Universitas Mercu Buana Dosen : Dr. H. Bambang Dwi Hartono, MA. Ketua Kelompok : Hendry Situngkir Anggota : 1. Melly Nursyifa 2. Tommy Rinaldi 3. Banny Tri Y. DEPOK 2015

Strategi Produk Pemberian Brand dan Pelayanan Konsumen (Studi Kasus: Handphone)

Embed Size (px)

Citation preview

“Strategi Produk Pemberian Brand dan Pelayanan Konsumen”

(Studi Kasus: Handphone)

TUGAS STRATEGIC MARKETING MANAGEMENT

Diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk tugas presentasi

Magister Management Universitas Mercu Buana

Dosen : Dr. H. Bambang Dwi Hartono, MA.

Ketua Kelompok : Hendry Situngkir

Anggota : 1. Melly Nursyifa

2. Tommy Rinaldi

3. Banny Tri Y.

DEPOK

2015

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat rahmat dan karunia-Nya, Kami kelompok 1 dapat menyelesaikan tugas

Strategic Marketing Management yang berjudul ‘Strategi Produk Pemberian Brand

dan Pelayanan Konsumen (Studi Kasus: Handphone)’.

Dalam penyusunan tugas ini, Kami mendapat bantuan dan dorongan serta

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa Kami mengucapkan terimakasih.

Disamping itu Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh

karena itu, Kami masih memerlukan bimbingan dari semua pihak yang dapat

membangun motivasi Kami.

Jakarta, 1 Juni 2015

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul……………………………………………………..… i

Kata Pengantar………………………………………………………. ii

Daftar Isi…………………………………………………………….... iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah...................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................ 2

\ 1.3 Tujuan Penulisan.................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................ 3

2.1 Pengertian Brand/Merk........................................ 3

2.2 Strategi Pemberian Brand/Merk.......................... 6

2.3 Pemberian Label.................................................. 8

2.4 Pengaruh Brand/Merk Terhadap Keputusan

Pembelian Smartphone........................................ 9

2.5 Keunggulan Smartphone...................................... 10

2.6 Sejarah Perusahaan (Samsung)............................ 11

2.7 Visi & Misi Perusahaan (Samsung)..................... 13

2.8 Kompetitor Perusahaan........................................ 14

2.9 Sejarah Perkembangan Smartphone

(Samsung)............................................................ 14

2.10 Analisis SWOT Khusus Smartphone

(Samsung)........................................................... 17

2.11 Pelayanan Konsumen.......................................... 18

BAB III PENUTUP..................................................................... 22

3.1 Kesimpulan.......................................................... 22

3.2 Saran.................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang semakin

berkembang, membuat perusahaan penyedia alat telekomunikasi (handphone)

bersaing ketat. Kebutuhan akan alat komunikasi (handphone) untuk saat ini

merupakan salah satu kebutuhan primer, bukan lagi sekunder, dan itu wajib

dimiliki setiap individu manusia. Berdasarkan data penjualan handphone di

Indonesia, hampir setiap tahun terjual lebih dari 1 juta produk handphone.

Para pengguna handphone dulu hanya terbatas pada kalangan bisnis, namun

sekarang ini sudah mulai merambah berbagai kalangan masyarakat, mulai dari

pelajar, mahasiswa, pegawai negeri, bahkan masyarakat biasa sudah banyak yang

menggunakannya.

Harga handphone atau sekarang lebih banyak populer dengan kata smatphone

yang memiliki fitur dan sistem operasi lebih modern dari handphone biasa kini

dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini menjadi salah satu

faktor yang memicu tingginya permintaan smatphone yang memiliki fitur terbaru.

Selain itu, citra merk produsen smatphone juga mempengaruhi keinginan

konsumen untuk membeli produk jika ditinjau dari kondisi pasar Indonesia yang

didominasi oleh merk perusahaan tertentu.

Munculnya pihak perusahaan pesaing (competitor) baru yang mampu menjual

produk dengan mempunyai keunggulan yang berbeda-beda antar produk serta

mampu menjual dengan harga lebih murah dengan para pesaingnya terdahulu

membuat persaingan semakin bertambah sulit. Bukan hanya handphone produk

Jepang yang berada dipasaran saat ini, tetapi produk dari negara-negara lain yang

memproduksi handphone, saat ini banyak beredar dan di pakai atau di gunakan

oleh konsumen.

Persaingan yang banyak dilihat oleh masyarakat atau konsumen adalah

persaingan antar perusahaan yang memiliki brand yang terkenal dari tahun

ketahun, beberapa diantaranya yaitu persaingan antara handphone merk Samsung

dengan Sony. Mereka merupakan perusahaan yang persaingan dari tahun ketahun

mampu bersaing dan mempertahankan persaingan.

Banyak kegiatan yang membuat mereka mampu mengikuti persaingan, salah

satunya adalah mereka mampu mengetahui keinginan pasar (konsumen) yang

dibutuhkan pada waktu tertentu, sehingga mereka mampu terus bersaing.

Pentingnya masalah pemberian merk yang tepat dalam menanamkan citra

yang baik pada perusahaan, khususnya dibidang handphone dengan begitu,

banyaknya konsumen yang tertarik dan ingin membeli, maka laba perusahaan

yang maksimalpun akan tercapai, oleh karena itu Kami tertarik mengangkat

masalah ini untuk dijadikan tugas yang berjudul “STRATEGI PRODUK

PEMBERIAN BRAND/MERK DAN PELAYANAN KONSUMEN”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka yang

menjadi pokok permasalahan pada tugas ini adalah untuk mengetahui bagaimana

strategi produk pemberian brand/merk smatphone dan pelayanan konsumen serta

pengaruhnya.

1.3 Tujuan Penulisan

Dari rumusan dan di atas, maka tujuan dari tugas ini adalah mengetahui

bagaimana strategi produk pemberian brand/merk smatphone dan pelayanan

konsumen serta pengaruhnya.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Brand/Merk

Menurut Stanton dan Lamarto (1994:269) merk adalah nama, istilah

simbol atau desain khusus atau beberapa kombinasi unsur-unsur ini yang

dirancang untuk mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan

penjual.

Menurut Aaker (1991) merk adalah cara membedakan sebuah nama

dan/atau simbol seperti logo, trademark, atau desain kemasan yang

dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari satu produsen

atau satu kelompok produsen dan untuk membedakan produk atau jasa itu

dari produsen pesaing.

Menurut Norman A. Hart dan John Staplenton dalam kamus

Marketing (1995), merk (brand) adalah nama produk yang sudah ditetapkan,

yang biasanya mengandung nilai-nilai kelayakan bagi konsumen maupun

perusahaan yang bersangkutan dan biasanya telah didaftarkan ke kantor

Pencatatan Hak Paten.

Sebuah produk adalah sesuatu yang secara potensial dinilai oleh pasar

sasaran berdasarkan keuntungan atau kepuasan yang tersedia, yang meliputi

objek, jasa, organisasi, tempat, orang dan idea.

Keahlian khas para pemasar profesional adalah kemampuan mereka

menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merk produk dan

jasa mereka. Merk adalah suatu nama, kata, tanda, simbol, atau desain, atau

kombinasi dari semuanya yang mengidentifikasi pembuat atau penjual produk

dan jasa tertentu. Konsumen melihat brand/merk sebagai bagian produk yang

penting dan merk dapat menambah nilai produk.

Barangkali ketrampilan pemasar profesional yang paling menonjol

adalah kemampuan untuk menciptakan, menjaga, melindungi dan menaikkan

citra merk. Asosiasi Pemasaran Amerika (The American Marketing

Association) mendefinisikan merk atau brand sebagai nama, istilah, tanda,

simbol, desain, atau kombinasinya, yang ditujukan agar dapat mengenali

barang atau jasa dari satu atau sekelompok penjual dan membedakannya dari

produk dan jasa para pesaing.

Berdasarkan peraturan perundang undangan merk dagang, penjual

tersebut diberikan hak eksklusif untuk menggunakan nama merknya

selamanya. Merk berbeda dengan aset lainnya seperti hak paten atau hak cipta

yang memiliki tanggal kadaluarsa. (Kotler, 2004).

Langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah menyeleksi

merk yang dikenal dalam suatu kelompok untuk dipertimbangkan dan

diputuskan merk mana akan dibeli. Merk dengan top mind yang tinggi

mempunyai nilai pertimbangan yang tinggi, jika suatu merk tidak

tersimpan dalam ingatan, merk tersebut tidak akan dipertimbangkan,

dalam benak konsumen.

Merk merupakan investasi jangka panjang perusahaan yang apabila

dikelola dengan maksimal akan memberikan keuntungan besar bagi

perusahaan yang mengelolanya.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa merk-merk global yang sudah

bertahan puluhan tahun beberapa diantaranya kini berhasil menjadi merk-

merk termahal karena dikelola oleh perencanaan manajemen merk yang

sukses.

Ada kalanya perusahaan berpikir bahwa berinvestasi pada aset seperti

gedung, tanah dan mesin adalah investasi riil yang memberikan suatu manfaat

bagi perusahaan dibandingkan berinvestasi pada merk.

Dalam jangka waktu yang lebih lama sebenarnya dapat dilihat bahwa

berinvestasi pada merk memberikan hasil yang lebih menguntungkan. Ada

kalanya perusahaan akan dijual oleh pemiliknya beserta merk yang menjadi

portofolio perusahaan kepada investor untuk mendapatkan keuntungan.

Walau berganti pemilik setelah bisnis/perusahaan tersebut dibeli,

perusahaan dapat melanjutkan langkah perjalanan merk yang panjang dan

terencana, sehingga dapat menghasilkan ekuitas merek yang tinggi dan juga

memberi keuntungan lebih besar bagi perusahaan, terlebih lagi bagi investor

yang memilikinya. Temukan merk terbaik untuk barang produksi Anda dan

lakukan manajemen branding yang terbaik sehingga produk Anda dapat

bertahan di pasaran.

Dalam produk handphone sangat beraneka ragam, berbagai jenis

handphone ditawarkan dengan berbagai keunggulan. Bagi masyarakat,

semakin banyak pilihan yang ada merupakan suatu keuntungan tersendiri. Hal

tersebut akan menambah alternatif pilihan yang dapat digunakan dalam

mempertimbangkan keputusan pembelian. Sekarang ini setiap orang tidak

hanya memiliki suatu produk karena fungsinya saja, tetapi juga rasa bangga

dan pengakuan yang didapatkan dari memiliki produk tersebut. Teknologi

dalam telepon seluler merupakan salah satu daya tarik untuk menarik

perhatian konsumen untuk membeli. Desain atau model unik serta teknologi

yang digunakan seperti kamera, bunyi panggilan serta fasilitas yang dapat

berinternet merupakan daya tarik untuk mempengaruhi perilaku konsumen.

Pesatnya perkembangan sistem operasi berbasin android membuat

para vendor ponsel juga mengeluarkan beragam handphone buatannya mulai

dari Samsung hingga Sony. Pertumbuhan para pengguna handphone android

di Indonesia semakin meningkat. Hal ini pula yang menyebabkan munculnya

beragam produsen handphone android dari beragam merk yang saling

bersaing dipangsa pasar android di Indonesia. Handphone dengan fitur sistem

operasi berbasis android ini disebut dengan smartphone. Tetapi sistem operasi

yang ada tidak hanya android, ada juga blackberry yang juga tengah berada

pada masa populernya.

Jumlah pengguna smartphone diyakini bakal terus berkembang pesat

khususnya di wilayah perkotaan. Keputusan untuk memilih smartphone ini

ternyata juga dipengaruhi oleh dua faktor lain, yaitu tingkat harga penjualan

produk dan brand image produsen produk.

2.2 Strategi Pemberian Brand/Merk

Menurut Philip Kotler (1992:114), produsen yang ingin

mencantumkan merk pada produknya akan menghadapi beberapa pilihan

stategi pemberian nama merk, yaitu :

1. Nama merk khusus (individual brand name), yaitu pemberian nama merk

yang berbeda bagi tiap item jenis produk.

2. Nama kelompok gabungan bagi semua produk (a blanket family name),

yaitu pengunaan nama merk yang sama pada semua item dan lini produk.

3. Nama kelompok yang terpisah (separate family name), yaitu pemakaian

nama merk yang berbeda bagi tiap lini produk.

4. Nama perusahaan digabung dengan nama khusus (company trade name

combined with individual product names). Penggabungan merk (co-

branding) merupakan tindakan menggunakan nama merk terkenal dari

dua perusahaan yang berbeda atas produk yang sama.

Menurut Cravens (1996), diantaranya yaitu :

1. Tanpa identitas merk: perusahaan kecil dan sedang banyak yang tidak memiliki

identitas merk yang mapan walaupun nama perusahaan tertera dalam kemasan

atau barangnya. Hal ini karena keterbatasan sumber daya finansial dan

kemampuan pemasaran mengakibatkan perusahaan sulit membangun citra-

citra merknya. Mereka mengandalkan para grosir dan pengecer untuk

mempromosikan produknya.

2. Pemberian merk sendiri: pengecer dengan nama merk yang sudah mapan

dapat mengadakan perjanjian dengan produsen untuk menempatkan merk-

merk pengecer pada produk-produk yang dibuat. Pemberian merk ini sering

disebut privat branding.

3. Pemberian merk perusahaan: strategi ini membanggun identitas merk dengan

menggunakan nama korparasi untuk identifikasi seluruh produk yang

ditawarkan. Keunggulannya menggunakan satu periklanan dan program

promosi penjualan untuk mendukung semua produk perusahaan.

4. Pemberian merk lini produk: strategi ini menempatkan nama produk pada

suatu lini produk yang berkaitan .pemberian merk lini produk memberikan lebih

banyak perhatian dari pada merk korporasi dan akan lebih efektif bila

mempromosikan seluruh produk dari pada satu persatu.

5. Pemberian merk khusus: strategi pemberian merk pada suatu produk tertentu

yang sering dibeli konsumen. Nama merk pada sebuah produk memberikan

suatu identitas khusus barang-barang tersebut di pasar. Suatu merk yang

berhasil akan membangun loyalitas konsumen yang kuat sepanjang masa.

6. Kombinasi: perusahaan menggunakan kombinasi strategi pemberian merk di

atas.

Strategi merk perusahaan bisa memperkenalkan:

1. Perluasan lini (nama merk yang ada diperluas kedalam bentuk, ukuran, dan rasa

baru dari kategori produk yang sudah ada).

- Perluasan lini (line extension) menggunakan nama merk sukses untuk

memperkenalkan tambahan jenis barang dalam kategori produk tertentu

dengan menggunakan nama merk yang sama, seperti aroma, bentuk,

warna, bahan tambahan, atau ukuran kemasan baru.

- Pengemasan (packaging) merupakan kegiatan merancang dan membuat

wadah atau pembungkus suatu produk.

2. Perluasan merk (nama merk yang sudah ada dipeluas kategori produk baru).

- Perluasan merk (brand extension) menggunakan nama merk sukses untuk

meluncurkan produ baru atau modifikasi dalam kategori baru.

3. Multimerk (nama merk baru diperkenalkan dalan kategori produk yang sama).

4. Merk baru (nama merk baru dalam ketegori produk baru).

Pemilihan nama merk kualitas yang diinginkan untuk sebuah nama

merk meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Nama merek harus menyampaikan sesuatu mengenai manfaat dan kualitas

produk.

2. Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat.

3. Nama merek harus lain dari yang lain.

4. Nama merek harus bisa diterjemahkan secara mudah kedalam bahasa asing.

5. Nama merek harus terdaftar dan memiliki perlindungan hukum.

2.3 Pemberian Label

Pemberian label (labeling), ini dipengaruhi oleh:

1. Penetapan harga unit/unit pricing (menyatakan harga per-unit dari ukuran

standar).

2. Tanggal expired/open dating (menyatakan berapa lama produknya akan

expired).

3. Label keterangan/nutritional labeling (menyatakan nilai yang terkandung dalam

produk).

2.4 Pengaruh Brand/Merk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone

Sekarang ini, nama smartphone sedang naik daun. Smartphone merupakan

salah satu jenis handphone yang terbaru dengan segala macam aplikasi yang

canggih. Umumnya, telepon pintar atau smartphone memiliki ukuran layar yang

besar dan bobot yang ringan. Selain itu, smartphone pun menggunakan sistem

operasi yang canggih, seperti iOS, android, windows phone, atau OS blackberry.

Brand/merk smartphone sangat berpengaruh terhadap ketertarikan

konsumen untuk membelinya karena menunjukkan bahwa konsumen

memiliki pikiran yang baik mengenai smartphone salah satu brand. Selain itu

konsumen melihat kegunaan yang diberikan oleh smartphone ini terbilang

menarik. Salah satunya android seperti fitur yang keren, menarik, dan

berkualitas. Semain kuat kualitas merk dan produsen yang melekat pada

smartphone, maka rasa ketertarikan konsumen pada smartphone semakin

tinggi. Suatu definisi mengatakan bahwa nilai jual merk yang tinggi akan

menyebabkan ketertarikan yang lebih tinggi juga dari konsumen, yang

bersedia untuk membeli dan mempertahankan loyalitas terhadap suatu merk.

Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa nilai jual produk smartphone

tertentu mempengaruhi ketertarikan konsumen terhadap smartphone. Hal ini

dikarenakan banyaknya persaingan merk pada smartphone mengeluarkan

produk sejenis sehingga konsumen dihadapkan banyak pilihan dalam

membeli smartphone. Konsumen terkadang mencoba membeli smartphone

dengan merk berbeda tapi mempunyai manfaat yang sama.

Hal diatas belum memenuhi teori Aaker (1996) yang menyatakan

bahwa produk yang memiliki nilai jual merk yang kuat dapat mempengaruhi

niat untuk membeli ulang. Hal ini dapat diartikan bahwa ketertarikan terhadap

merk berpengaruh positif dan signifikan terhadap merk berpengaruh positif

dan signifikan terhadap minat beli ulang smartphone pada merk tertentu.

Sehingga jika membeli ulang konsumen terhadap smartphone tersebut.

Advertising atau iklan juga berpengaruh kuat terhadap citra merk

suatu produk melalui media massa, seperti televisi, surat kabar, majalah,

hingga media sosial. Apabila masyarakat menyaksikan iklan suatu produk

tertentu secara terus menerus, maka dapat dipastikan sikap konsumtif

masyarakat menjadi terpicu dan memutuskan membeli produk yang

diiklankan karena strategi persuasif iklan telah mempengaruhi pemikiran

konsumen mengenai kualitas produk tersebut. Selain itu, advertising melalui

media mulut juga dinilai efektif karena ketika seorang konsumen telah

membeli suatu produk, maka ia akan menceritakannya kepada orang lain

mengenai produknya, tentu ini akan menciptakan citra positif ataupun citra

negatif yang tentunya dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk

membeli smartphone tersebut.

2.5 Keunggulan Smartphone

Ada beberapa hal yang menjadikan manusia bisa mendapatkan manfaat atas

penggunaan smartphone. Beberapa kelebihan dari smartphone ini di

antaranya adalah :

1. Memudahkan manusia berkomunikasi tanpa harus mengurangi mobilitas.

Sebab, kita bisa dihubungi dimanapun kita berada.

2. Smartphone berfungsi sebagai asisten yang membantu mencatat semua

rencana aktivitas kita dan hal apa yang harus dilakukan.

3. Smartphone memudahkan kita tetap terhubung dengan dunia maya tanpa

harus menggunakan perangkat komputer.

4. Smartphone bisa digunakan sebagai peta penunjuk jalan, khususnya pada

perangkat yang sudah dilengkapi dengan fasilitas Global Positioning

System atau GPS.

5. Pada saat senggang, kita bisa mengisi waktu dengan bermain game atau

mendengarkan music/radio pada fasilitas yang ada.

6. Sebagai alat bantu transaksi perbankan, dengan memanfaatkan fasilitas m-

banking/e-banking yang sudah banyak terdapat dalam fitur aplikasi.

2.6 Sejarah Perusahaan (Samsung)

Sebelum tahun 1997, Samsung lebih dikenal dengan reputasinya

sebagai perusahan pembuat peralatan elektronik dengan produk-produk low-

end. Perusahaan tersebut hanya dikenal sebagai imitator, bukan innovator

karena memang tidak melakukan inosai-inovasi produk pada saat itu. Produk-

produk kompetitif berdasar pada low cost yang direfleksikan dengan tenaga

kerja yang murah. Samsung belum mempunyai brand value dan belum

memiliki pasar internasional. Strategi yang dilakukannya pada saat itu adalah

cost/price leadership.

Ketika terjadi krisis ekonomi di Asia, Samsung mengalami kerugian

yang besar, namun dia dapat merespon dengan sangat baik. Ia

mengembangkan turnaround strategy, meskipun masih membawa

kebudayaan tua Korea Inc. yang tidak fleksibel. Samsung memperbaiki

kualitas dan melakukan inovasi-inovasi produk. 

Samsung berfokus pada pasar-pasar tertentu, ia memilih fokus pada

pasar dengan permintaan terbesar, pasar Amerika yang perkembangannya

tinggi, juga pada pasar yang pertumbuhannya cepat, yaitu China.

Yun Jong Yong, CEO Samsung, menggunakan cara tradisional untuk

memperbaiki keadaan ekonomi Samsung pada saat itu. Ia memotong 30%

biaya dalam 5 bulan. Untuk itu ia memberhentikan 30.000 dari 70.000

karyawan. Dan Juga membuang unit-unit yang tidak bermanfaat. Prestasi

terbesar Yun adalah perubahan ke arah corporate culture.

Samsung kemudian berkembang menjadi perusahaan berskala

internasional. Dimulai dari menyewa staff yang berpendidikan Amerika atau

berpengalaman secara signifikan di USA. Tiga warga yang bukan berasal dari

Korea Selatan menjadi anggota komisi direktur. Warga asing memiliki 60%

saham dari grup. Perusahaan sekarang menghasilkan 70% dari pendapatannya

di luar Korea Selatan, manufaktur di 14 negara, termasuk China dan Meksiko.

Samsung juga mengadakan partnership dengan American. Pada awal

tahun 1997, Samsung hampir tidak berbisnis mobile phones di luar Korea

Selatan, tapi kemudian setelah mengadakan partnership, Samsung

memperoleh pesanan 1.8 juta handsets senilai $600 juta dari Sprint PCS

Group. Reputasi Samsung sekarang adalah high-end mobile handsets dan

berkembang sebagai supplier pada industri ini.

Setelah mengadakan partnership dengan beberapa perusahaan

ternama seperti Best Buy, Radio Shack, dan Circuit City, Samsung lebih

sukses dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2001 Samsung menjual

produk-produk senilai $500, dan menargetkan penjualan $1 miliyar di tahun

2002. Penjualan terbaiknya adalah DVD/VCR player dan mobile phone dan

juga PDA. 

Salah satu kunci sukses Samsung terletak pada desain. Teknologi dan

desain pada Samsung sangat baik. Samsung memiliki 300 desainer bertalenta

di Seoul dan empat kantor desain di USA, Eropa, dan Jepang. Penekanan

produknya adalah pada gaya, best practice, simple, dan respon yang cepat

pada perubahan-perubahan pasar.

2.7 Visi & Misi Perusahaan (Samsung)

1. Visi

Visi dari Samsung Electronics adalah menjadi pemimpin pergerakan

konvergensi digital. Samsung meyakini bahwa melalui inovasi teknologi

saat ini, mereka akan menemukan solusi yang diperlukan untuk

menghadapi tantangan hari esok. Teknologi membuka kesempatan bagi

bisnis untuk tumbuh, bagi warga negara di pasar yang sedang berkembang

untuk hidup sejahtera dengan memasuki tahap ekonomi digital, dan

masyarakat menemukan peluang baru.

2. Misi

Misi dari Samsung Electronics adalah menjadi “Digital-Company” yang

terbaik. Digital menciptakan produk dan layanan teknologi yang memimpin

industri. Menempatkan manajemen dan proses produksi yang paling

efisien. Company (perusahaan) mempertahankan fokus yang mantap untuk

memperkuat organisasi demi terus menjadi pemimpin teknologi global dan

perusahaan yang terpercaya dan bertanggung jawab.

3. Tujuan

Tujuan dari Samsung Electronics adalah mengembangkan

teknologi yang inovatif dan proses efisien yang menciptakan pasar

baru, memperkaya hidup semua orang, dan terus menjadikan

Samsung sebagai pemimpin digital yang terpercaya.

2.8 Kompetitor Perusahaan

Sejak 2003 penjualan Sony cukup stagnan atau cenderung turun. Selain

itu profitabilitas merosot sejak tahun 1997. Penyebabnya adalah Sony tidak

pernah lagi meluncurkan produk-produk inovasi baru.

Perusahaan tersebut gagal berinvestasi secara dini dan agresif dalam

mengembangkan produk-produknya yang menyebabkan kalahnya persaingan

dengan perusahaan-perusahaan lain.

Lain halnya dengan Samsung, Samsung merupakan sebuah perusahaan

yang tidak sebesar Sony namun menawarkan produk-produk unggulan dan

berkinerja hebat. TV dan produk electronics Samsung juga dikenal karena

kualitasnya yang bagus. Samsung menduduki peringkat pertama untuk semi-

konduktor dan cukup tinggi peringkatnya untuk monitor LCD dan TV LCD.

Samsung berhasil menemukan tren utama dalam industri elektronik dan

berinvestasi secara agresif. Oleh karena itu kondisi keuangan Samsung dapat

dikatakan lebih baik daripada Sony.

Sony memiliki sejarah meluas ke luar negeri yang lebih banyak daripada

Samsung. Sony memiliki banyak pabrik produksi di luar negeri di seluruh dunia,

Samsung memang kalah dari Sony dalam segala aspek globalisasi. Namun

Samsung lebih sigap memanfaatkan peluang-peluang dan merancang

strateginya, sebagai contoh strategi dalam menciptakan brand-marketing,

dalam bidang sponsorship, R n D, dan desain produknya.

2.9 Sejarah Perkembangan Smartphone (Samsung)

Samsung saat ini dikenal sebagai produsen handphone Android

terbesar di dunia. Bahkan popularitas handphone Samsung pun

mengalahkan Apple iPhone. Namun, perjalanan Samsung untuk menjadi

produsen smartphone terbesar di dunia cukup lama.

Awal kesuksesan Samsung di dunia smartphone dimulai pada bulan

27 April 2009. Saat itu, Samsung meluncurkan handphone Android

pertamanya, yakni Samsung i7500. Handphone ini menawarkan layar sentuh

AMOLED berukuran 3.2 inci. OS yang digunakan pada handphone ini adalah

OS Android Cupcake 1.5.

Selanjutnya, keberhasilan Samsung dalam platform Android dimulai

dengan peluncuran Samsung Galaxy S. Handphone ini diluncurkan oleh

Samsung pada Maret 2010. Dan, tingkat penjualan handphone inipun cukup

tinggi. Pada Januari 2011, Samsung berhasil menjual handphone ini sebanyak

10 juta unit.

Keberhasilan tersebut pun merembet pada suksesor dari Galaxy S. Di

antaranya adalah Samsung Galaxy S II dan Samsung Galaxy S III. Tak hanya

itu, beberapa handphone Galaxy lainnya pun memperoleh sambutan tinggi di

pasaran. Di antaranya adalah Samsung Galaxy Mini, Samsung Galaxy Young

serta Samsung Galaxy Note. Sebenarnya, Samsung mengembangkan sebuah

sistem operasi sendiri yang disebutnya sebagai OS Bada. Penamaan OS

tersebut pun diambil oleh Samsung dari bahasa Korea yang memiliki arti

lautan.

Pada April 2010, Samsung meluncurkan handphone pintar berbasis

OS Bada pertamanya, yakni Samsung Wave S8500. Handphone ini

menggunakan prosesor single core 1GHz dengan GPU PowerVR SGX 540.

Pada bagian layar, handphone ini dilengkapi dengan layar Super AMOLED

berukuran 3.3 inci serta kemampuan untuk merekam video HD 720p.

Handphone inipun mampu terjual sebanyak 1 juta unit dalam empat minggu

pertamanya.

Namun, seiring dengan tingkat penjualan yang kurang baik, Samsung

akhirnya mengumumkan bahwa mereka tidak akan melanjutkan

pengembangan OS Bada. Merekapun beralih untuk mengembangkan

handphone dengan OS Tizen yang menurut rencana akan diluncurkan pada

tahun 2013.

Selain itu, Samsung juga memiliki handphone pintar lainnya yang

menggunakan OS Windows Phone 7. Dan handphone Windows Phone

pertama yang diluncurkan oleh Samsung adalah Samsung Omnia 7. Namun

tingkat penjualan handphone ini masih belum bisa menyaingi tingkat

penjualan Samsung Galaxy.

Harga handphone Samsung akan diberikan secara lengkap untuk

daftar update terbaru memasuki bulan juni tahun 2013, hal ini

mengingat Samsung baik OS Android atau penggunaan sistem operasi

lainnya kian marak menjadi pilihan banyak orang, Samsung menjadi brand

handphone pilihan karena kualitas dan fitur yang ditawarkan selalu menjadi

yang terbaik dikelasnya ditambah harga Samsung android terjangkau sejajar

dengan kualitas yang diberikan.

Samsung Android banyak dicari pembeli karena banyak faktor,

diantaranya spesifikasi dan fitur setiap handphone samsung selalu update

terbaru untuk generasi teknologi multimedia yang digunakan dan harga

Samsung android disesuaikan dengan teknologi terbaru yang menyertainya.

Desain Samsung selalu elegan dan terlihat mewah bila dilihat secara

cermat dilengkapi teknologi terbaru baik sistem operasi dan juga spesifikasi

maupun fitur-fitur yang lengkap diberikan mengikuti perkembangan

teknologi gadget. Samsung memang selalu up to date di bidang teknologi

modern yang pastinya setiap pengguna gadget smartphone dan teknologi

elektronik buatan Samsung lainnya akan merasa sangat puas.

2.10 Analisis SWOT Khusus Smartphone (Samsung)

1. Strength

Samsung memiliki brand-image yang melekat di masyarakat.

Samsung telah memprakarsai era digital.

Samsung menawarkan smartphone yang berkualitas.

Samsung senantiasa melakukan inovasi pada perkembangan

smartphonenya

Teknologinya diciptakan mengikuti perkembangan zaman.

Harga smartphone Samsung terbaik dan terjangkau.

Pada tahun 2008 Samsung menduduki pasar smartphone terbesar AS

selama 9x berturut-turut.

2. Weakness

Budaya Korea yang lebih menekankan hirerki yang dapat menghambat ide-

ide kreatif atau pendapat yang berbeda

Adanya tekanan yang ketat pada karyawan untuk mencapai sasaran-

sasaran yang membuat karyawan berusaha menjual teknologi rahasia

Samsung kepada para pesaingnya.

Design smartphone yang tidak jauh berbeda, hanya berkembang pada

system berbasis android.

Komponen smartphone yang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya.

3. Opportunity

Smartphone Samsung selalu dicari karena masyarakat sudah percaya akan

teknologinya.

Adanya peningkatan permintaan masyarakat akan smartphone merupakan

suatu kebutuhan.

Tingkat gengsi pada masyarakat yang selalu ingin memiliki smarphone

terbaru dan tercanggih.

Pengaruh globalisasi yang mendorong pemasaran smartphone yang tiada

batas.

Permintaan masyarakat pada smartphone yang gaya, best practice, simple,

dan respon yang cepat pada perubahan-perubahan pasar.

Memanfaatkan produksi massal, sehingga biaya dapat ditekan dan dapat

menawarkan harga yang murah.

Terus mengadakan partnership dengan perusahaan-perusahaan ternama

untuk menghadapi pemasaran tiada batas.

4. Threat

Adanya ketergantungan smartphone pada negara tertentu sehingga pasar

sulit ditembus.

Kekuatan merek lain yang lebih dahulu mengusai pasar.

Munculnya smartphone baru yang lebih inovatif dari perusahaan lain.

Adanya smartphone dari perusahaan lain yang menawarkan harga yang

lebih murah dengan kualias yang tidak kalah bagus.

Ketidakstabilan perekonomian tiap-tiap Negara.

Terjadinya krisis financial menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.

2.11 Pelayanan Konsumen

Meluangkan waktu untuk mengenali pelanggan akan membantu Samsung

mendapatkan keuntungan jangka panjang. Angin "yang merupakan perubahan".

Kondisi perekonomian, Presiden baru, kegagalan sistem finansial, harga fluktuatif

dan tingginya pengangguran membuat Samsung berhenti sejenak dan

mengevaluasi peluang untuk mengurangi pengeluaran dan mengoptimalkan

kinerja Samsung itu sendiri.

Karena perekonomian yang fluktuatif, mengendalikan pengeluaran dan

mengomptimalkan level servis dari rekanan dan vendor menjadi fokus bagi

kebanyakan pelanggan. Samsung harus sensitif dengan "angin perubahan" ini dan

memperkaya pengalaman konsumen setiap kali kita berinteraksi dengan

masyarakat.

Samsung harus kembali ke dasar melayani konsumen dan melakukan

tindakan jika ada perbedaan. Tindakan sederhana-mendengarkan dengan sabar,

terima kasih, update statust yang cepat (meski Anda tidak memiliki update untuk

diberikan – kenyataannya Anda menginformasikan pada mereka bahwa Anda

sedang menangani masalah mereka) dan senyuman yang bisa terdengar di

telepon adalah hal sederhana yang bisa dilakukan setiap hari agar bisa bertahan

dalam kompetisi.

Seni keramah-tamahan bisa jadi sangat menguntungkan, tapi diperlukan

praktek dan upaya. Agar berhasil, terlebih dahulu Samsung sebagai pelopor

menitikberatkan pada layanan pelanggan, selalu menunjukkan bahwa Perusahaan

peduli dengan isu-isu masyarakat. Meski pelanggan tidak selalu benar, tapi kita

setuju bahwa mereka bisa saja salah. Perlakukan setiap orang dengan penuh

perhatian dan kasih sayang. Namun, bisnis bukan tentang kita- tentang

memberikan pelayanan pada pelanggan dan kenyataan yang lebih penting saat ini

adalah ketika kita mengendalikan perubahan angin.

Berikut adalah 6 strategi saat diaplikasikan, akan melibatkan layanan

pelanggan Anda pada level berikutnya – kesetiaan para pengguna smartphone.

1. Kenali Masyarakat

Masyarakat datang dengan berbagai karakter, keinginan, kebutuhan dan

harapan yang berbeda. Penting untuk mengetahui apapun yang bisa Samsung

lakukan terhadap para pengguna smartphone untuk memastikan apa yang

ditawarkan sangat berharga. Dari informasi dasar, nama, alamat, posisi, dan

area tanggung jawab sampai pada keinginan, kebutuhan dan tekanan serta

apapun yang muncul, penting untuk memahami pelanggan untuk

memperkaya komunikasi, artikulasikan proposisi dan mengembangkan dasar

untuk membangun kepercayaan.

2. Mengembangkan Strategi

Perusahaan mengeluarkan banyak waktu dan uang untuk mengembangkan

rencana strategi untuk solusi teknologi, strategi operasional dan strategi

finansial tapi jarang mengembangkan strategi pelanggan. Mengembangkan

rencana yang baik untuk memperkaya pengalaman masing-masing klien yang

akan mengungkap area perbaikan dan area dimana Kami sebagai perusahaan

akan mencapainya akan mempermudah para pengguna smartphone.

3. Memberikan Apa yang Anda Janjikan

Pelanggan membeli produk Samsung berdasarkan janji yang telah

perusahaan buat. Pelanggan ingin membeli dari perusahaan Samsung atau

seseorang yang mereka percayai untuk menyampaikan produk atau jasa yang

mereka butuhkan dan dengan nilai yang mereka harapkan. Menurut buku,

Penjualan Berbasis Kepercayaan, Kepercayaan terdiri dari empat faktor:

Kredibilitas, Reliabilitas, Keakraban, dan Orientasi Diri. Kombinasi dari faktor-

faktor ini jika digunakan dengan kombinasi yang tepat akan mengembangkan

hubungan dengan pelanggan untuk menjalin hubungan jangka panjang dalam

waktu lama.

4. Edukasi Staff

Samsung tahu betul bagaimana bereaksi di segala situasi dan

memberdayakan untuk merespon permintaan para pengguna smartphone.

Salah satu customer service Samsung harus tahu bahwa tidak masalah jika

mengatakan tidak tahu jawabannya pada pelanggan, tapi akan segera mencari

tahu jawabannya dan menginformasikan pada mereka. Layanan pelanggan

adalah budaya dan sebuah tema yang harus diserap di seluruh organisasi.

5. Lebih Dari yang Dijanjikan dan Memberikan Lebih

Samsung memberikan layanan pelanggan dengan baik. Di pasar saat ini,

servis/garansi telah menjadi kata kunci di setiap perusahaan, tapi penting

untuk memahami bahwa layanan pelanggan adalah dasar harapan dan tidak

dianggap sebagai nilai tambah. Layanan pelanggan tidak lagi sebagai kunci

pembeda tapi lebih dari sekedar panggilan tugas, yang akan membedakan

bahwa Samsung lebih unggul dengan pelayanannya.

BAB III

KESIMPULAN & SARAN

3.1 Kesimpulan

Mereka yang bekerja untuk membangun kepribadian dan identitas brand

(merk) mesti sadar bahwa bangunan tersebut tidak bisa dibangun selama sehari.

Membangun sebuah ekuitas brand (merk) memerlukan waktu yang panjang, dan

jika bisa dibangun maka akan membawa banyak keuntungan dan manfaat, di

antaranya harga yang berada di atas rata-rata kompetitor.

Brand (merk) yang kuat tidak tergantung pada hukum dasar ekonomi yang

berlaku. Harga sebuah brand (merk) produk yang prestisius tergantung pada nilai

sebuah brand (merk), yang dalam banyak hal diwakili oleh kepribadian dan

identitasnya.

Smartphone sebagai salah satu bentuk kemajuan teknologi di bidang

komunikasi telah menjadi suatu kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat

Indonesia. Keputusan pembelian smartphone sebagai ponsel pilihan dipengaruhi

oleh berbagai faktor, diantaranya adalah citra merk atau brand image dan harga

dari masing-masing produsen smartphone. Jika ditinjau dari tingkat harga,

Samsung mengungguli karena smartphone yang diproduksinya banyak pilihan

harga yang sangat terjangkau, tinggal disesuaikan dengan budget dari masing-

masing konsumen. Jika ditinjau dari segi brand image iklan secara berkala

melalui media massa akan membentuk citra positif sehingga smartphone

Samsung berhasil mempengaruhi para penikmat smartphone untuk selalu

mencoba fitur baru (terutama kecanggihan camera) dan kemajuan system

berbasis android terbaru.

3.2 Saran

Disarankan kepada perusahaan-perusahaan yang memproduksi smartphone

terutama Samsung, harus melakukan riset terus-menerus untuk mengetahui

perkembangan dan keinginan konsumen terhadap produk smartphone Samsung

karena dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa faktor tingkat

harga dan brand image sangat berpengaruh terhadap tinggi-rendahnya

penggunaan smartphone di Indonesia.

Selain itu Kami menyarankan kepada perusahaan agar menambah fitur

terbaru dan paling baru dengan tidak mengurangi kualitas produk yang ada,

sehingga konsumen lebih tertarik untuk membeli dan tidak mudah bosan dalam

penggunaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Stanton, William J & Y.Lamarto. 1994. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Aaker, David A. 1991. Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a

Brand Name. New York: The Free Press.

Hart, Norman A dan John Staplenton. 1995. Kamus Marketing, penerjemah

Anthony Than, Agustinus Subekti, edisi pertama. Jakarta: Bumi Aksara.

Kotler, Philip. Terj. Benjamin Molan. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT

Indeks.

Kotler, Philip. 1992. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: PT Midas Surya Grafindo.

Cravens, David. W, 1996, Pemasaran Strategi, Erlangga.

Akbar, Kurnia. 2013. “Analisis Pengaruh Harga, Brand Image, dan Atribut

Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone atau Smartphone

Samsung Jenis Android”, Skripsi Sarjana, Universitas Diponegoro

Semarang.

Isaacson, Walter. 2013. Steve Jobs. Jakarta: Bentang Pustaka.

NN. “Meluasnya Pangsa Pasar Smartphone di Indonesia”, News Ponsel, Edisi XII

November 2013.

Tekonke, Publisher. 2013. Definisi Smartphone Menurut Pakar Teknologi.

Available: http://tekonke.com/smartphone-adalah-definisi-lengkap versi

pakar-teknologi-dan-tekonke/, diakses 1 Juni 2015.