Upload
khangminh22
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAs) TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 5 BUKITTINGGI
TAHUN AJARAN 2016/ 2017”.
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan Matematika
Oleh :
IDOLA NOFRIKA
NIM: 2412.093
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
1437 H / 2016 M
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini atas nama IDOLA NOFRIKA, NIM: 2412.093, dengan judul
“Pengaruh Model Eliciting Activities (MEAs) Terhadap Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Kelas VII SMPN 5 Bukittinggi Tahun Ajaran 2016/2017 ”
telah diperiksa dan disetujui dalam sidang munaqasyah.
Demikianlah persetujuan ini diberikan untuk dapat dipergunakan
seperlunya.
Bukittinggi, 3 Agustus 2016
Dosen Pembimbing I
Dra. Awida, B.Sc, M.Pd
NIP. 196702051998032002
Dosen Pembimbing II
Risnawita, M.Si
NIP. 19841012 2011012012
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Eliciting Activities (MEAs)
Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VII SMPN 5
Bukittinggi Tahun Ajaran 2016/2017”, yang disusun oleh Idola Nofrika, NIM
:2412.093, telah diuji dalam sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Bukittinggi pada hari Selasa tanggal 12 Agustus 2016 dan
dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar
sarjana program strata satu (S1) pada Jurusan Pendidikan Matematika.
Bukittinggi, 12 Agustus 2016
Ketua
Charles, S.Ag, M. Pd. I
NIP. 19810810 200801 2 021
Tim Penguji
Sekretaris
Tasnim R, M,Sc
NIP.19860123 201503 1 005
Anggota
Penguji I
Charles, S.Ag, M. Pd. I
NIP. 19810810 200801 2 021
Penguji II
Aniswita, S.Pd, M.Si
NIP. 19810314 200801 2 028
Penguji III
Dra. Awida, B.Sc, M.Pd
NIP. 196702051998032002
Penguji IV
Risnawita, M.Si
NIP. 19841012 2011012012
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Bukittinggi
Dr. Nunu Burhanuddin, Lc., MA
19730510 200012 1 002
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : IDOLA NOFRIKA
NIM : 2412.093
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Pengaruh Model Eliciting Activities (MEAs) Terhadap
Pemahaman Konsep matematika Siswa di Kelas VII SMP Negeri 5
Bukittinggi Tahun Ajaran 2016/ 2017
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya dengan judul di
atas adalah asli karya sendiri, demikian surat pernyataan ini saya buat dengan
sesungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bukittinggi, 12 Agustus 2016
Saya yang menyatakan
(Idola Nofrika)
NIM. 2412.093
MOTO “maka apakah kamu mengira bahwa kami main-main
dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami”
(QS. Al Mu’minun : 115)
“ Menuntut ilmu ibarat mendaki gunung, jangan pikirkan berapa lama lagi kita
akan selesai meraihnya. Namun, langkahkan saja kaki kita untuk meraihnya.
Meskipun langkah itu kecil, tetapi jika kita tetap melangkah insyaallah akan
tercapai dan bisa meraihnya disaat yang tepat”
“ Jangan pernah menyerah karena kita merasa kurang dari orang lain, tetapi yakin
dan percayalah bahwasanya Allah mempunyai rencana yang indah untuk hambanya.
Semua tergantung dari diri kita, apakanh kita akan tetap berdiri ditempat yang sama
atau akan maju sejauh mungkin untuk merubah nasib kita.”
“ Ingatlah bahwasanya Allah tidak akan memberikan apa yang kita ingginkan tetapi,
Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan. Janga pernah berburuk sangka pada
yang maha pencipta.”
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil a’lamin....
Sujud syukurku sebagai ungkapan bahagia atas nikmat dan karunia- MU yang tak
terhingga ini. Yaa Allah yang Maha Pengasih, dengan Kasih Sayang –Mu hamba dapat
menyelesaikan karya kecil ini. Semoga dengan bertambahnya ilmu ini bertambah pula Iman
Hamba. Ya Allah, Hamba mohon jadikanlah hamba ini termasuk orang yang selalu bersyukur
kepada –Mu.
Alhamdulillah berkat ridho-Mu yaa Allah, karena do’a yang tiada putus dari ibunda,
Ayahanda dan keluargaku karena harapan yang begitu besar dari orang-orang yang
menyayangiku, akhirnya kuraih satu dari cita- citaku sehingga kugapai sebuah asa.
Seiring rasa syukur ku kepada Mu yaa Allah, ku persembahkan karya ini untuk orang-
orang yang telah memberikan arti dalam hidupku dengan pengorbanan, kasih sayang, dan
ketulusan
Untuk Kedua Orang Tua Ku, Papa(Darussalam), dan Mama(Jusmawarni) yang tercinta. Tiada
cinta dan kasih sayang yang tulus selain dari dirimu Papa dan Mama.
Begitu banyak Pengorbanan yang Papa dan Mama berikan hingga kita harus berpisah bertahun-
tahun demi sebuah cita-cita yang mulia bagi anak mu ini, dan ALHAMDULILLAH ma, lha bisa
menyelesaikan karya ini.
Banyak sekali rintangan dan kesulitan yang lha hadapi, hingga lha sampai pada tahap ini. Lha
sangat bersyukur mempunyai orang tua yang selalu memberikan kasih sayang, pengorbanan,
motivasi serta doa yang sangat berarti bagi lha.
Semua yang Mama dan Papa berikan menjadi semangat terbesar bagi lha. Disaat muncul rasa
pesimisme, lha rasakan hal yang sulit, serasa tidak mampu untuk menyelesaikannya dan mulai
untuk menyerah maka selalu ada Papa dan Mama yang muncul menjadi pahlawan untuk lha
mengubah rasa pesimisme menjadi rasa optimisme yang tinggi.
Terima kasih Papa, Mama. Semua jasa-jasamu tak kan dapat lha balas dengan apapun, tapi lha
akan selalu berusaha untuk menjadi anak yang berbakti dan membuatmu bangga Papa dan
Mama. Semoga lha bisa membahagiakan Mama dan Papa... Aamiin ya Rabb...
Selanjutnya terimakasih untuk nenek, kakek, mak engih, Mak Aciak, dan Mak Ngah, karena kata-
kata yang selalu disampaikan lha menjadi termotifasi untuk selalu maju menuju hal yang lebih
baik. Kakak q (rara tul jannah), adik-adik Q (Miftahul Rahmi, Miftahul Jannah, Novelyta
Khairunnisa’) semoga kita bisa jadi anak yang dibanggakan dan menjadi anak-anak yang soleha
dan semua keluarga yang tidak bisa lha sebutkan satu-satu atas semangat dan dukungan yang
telah diberikan untuk lha...
Untuk kedua pembimbingku, Ibu Risnawita, S.Pd, M.Pd dan Ibu Awida,M.Pd yang telah
meluangkan waktu dan perhatiannya dalam memberikan bimbingan, dan terimakasih buat buk
awida yang sudah sudi menjadi dosen pembimbing akademik lha, atas bantuan dan arahan
padaku sehingga bisa menyelesaikan karya ini. Terima kasih buk begitu banyak masukan dan
ilmu yang Ibuk berikan untuk Dola. Saat bimbingan adalah saat-saat yang berkesan dan tak kan
terlupa. Mudah-mudahan semua kebaikan dan ilmu yang Ibuk berikan dibalas oleh Allah SWT,
Aamiin ya Rabb....
Untuk Bapak/Ibu dosen IAIN Bukittinggi, khususnya dosen pendidikan matematika, terima kasih
atas segala ilmu dan bantuan Bapak/Ibu berikan. Untuk Bapak/Ibu guru yang pernah mendidikku
di TK Negeri Pembina Kota Solok, MIN Kota Solok, SMPN 2 Kota Solok, dan MAN Kota Solok.
Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan, semoga menjadi amal jariah yang takkan pernah
putus pahalanya.
Untuk Ibu Aminah, ibuk Elfasanti dan ibuk Eni Revita terima kasih atas bantuan yang telah Ibu
berikan dari awal penelitian sampai penelitian selesai.
Untuk sahabat qu terutama “Nina Zulmiati” yang selalu setia dan sabar dalam mengahdapi sifat
q terimakasih banyak sudah memberikan semangat buat q, sahabat yang selalu ada dalam suka
dan duka. Persahabatan yang telah dibina mulai awal perkulihan kita, sampai sekarang mudah2n
persahabatan kita kekal mpe tua. Dan untuk sahabat q Rani yunita, Rumiati , semoga cepat
nyusul ea sobat . Smua Kenangan2 yang ada dari yang gila2an (bukan berarti gila ya) smpe yg
waras2n hehe.... Lw lgi suntuk suka isengin orang lain, selalu kepoin Nina, pokok x smua dech...
You my best friend forever......
Dan untuk adik kelas Q Hamid N Iyos makasih atas bantuannya semoga semua yang kalian
lakukan diberi kemudahan oleh Allah, dan rejekinya mudah.
Makasih ea adik-adik Q
Untuk sahabat senasib dan seperjuangan (Anisa l, Fadilla) yang selalu bimbingan bareng,
nongkrong bareng di gedung D buat nungguin buk Wit semua itu tidak akan terlupakan semoga
diberi kelancaran ea sobat bimbingannya„.
Utk kawan2 PMTK C 2012 (Pida, Sity, Maya, Ayu, Ali, Mustafa, Alvin, Vera, lila, Yuni, Khairani,
Febry, Dani, Tari, Selvi, Nagri, Dermi, KK Endang, KK Cha Au, Winta, Lisma ) Ndk taraso ptg ko
wak baru sakelas, kini lah kan bapisah pulo... hhee... Tetap semangat yo kawan2... mudah2an
cepat nyusul.... ^_^
Makasih juga untuk k’ Mutma’innah yang selalu memberikan motivasi n mendoakan lha,
meskipun udah jauh tapi masih sempatkan waktu untuk nanyain lha, makasih k’ Innah, n
makasih juga bantuannya buat abg Inal yang selalu berika suportt buat lha„ N yang selalu ada
„
Serta Terima kasih juga untuk semua yang telah memberikan bantuan dan dorongan yang tak
dapat disebutkan satu per satu. Semoga semua kebaikan serta do’a yang telah diberikan dibalas
oleh Allah SWT ... Aamiin...
Sebuah langkah usai sudah, satu cita telah ku gapai, namun... itu bukan akhir dari perjalanan
melainkan awal dari satu perjuangan.
Idola Nofrika
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Model Eliciting Activities (MEAs) Terhadap Pemahaman
Konsep Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Bukittinggi Tahun Ajaran 2016/2017”.
Shalawat beserta salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah mewariskan Al-Quran dan Sunnah sebagai petunjuk kebenaran sampai akhir
zaman. Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai
pihak, baik moril maupun materil. Berkenaan dengan itu, izinkanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Ridha Ahida, M.Hum selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Bukittinggi.
2. Bapak/Ibu Wakil Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
3. Bapak Dr. H. Nunu Burhanuddin, Lc, M.Ag selaku Dekan Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Bukittinggi.
4. Bapak Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
5. Ibu Aniswita, S.Pd, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika.
6. Ibu Dra. Awida, M.Pd selaku Penasihat Akademik dan pembimbing I.
7. Ibu Risnawita, M. Pd selaku Pembimbing II
8. Ibu Eka Pascha Suryabayu, M.Pd selaku Validator Perangkat Penelitian
9. Bapak/Ibu dosen pengajar Jurusan Pendidikan Matematika.
10. Ibu Drs. Joni Ahmadi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 5 Bukittinggi
beserta Wakil Kepala SMPN 5 Bukittinggi.
11. Ibu Aminah selaku selaku Guru Mata Pelajaran Matematika SMPN 5
Bukittinggi.
Semoga bimbingan dan bantuan yang Bapak, Ibu, dan teman-teman
berikan menjadi amal kebaikan dan mendapat balasan yang sesuai dari Allah
SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Seperti kata pepatah “ Tak ada gading yang tak retak “, untuk
itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan
skripsi ini. Terakhir penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan memberikan sumbangan pikiran bagi
perkembangan pendidikan pada umumnya dan pembelajaran matematika
khususnya.
Bukittinggi, Agustus 2016
Idola Nofrika
NIM. 2412.093
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................i
PENGESAHAN TIM PENGUJI ........................................................................ii
SURAT PERNYATAAN....................................................................................iii
MOTTO ..............................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................v
ABSTRAK ..........................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................x
DAFTAR ISI .......................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN :
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6
C. Batasan Masalah ................................................................................ 6
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
F. Defenisi Operasional .......................................................................... 7
G. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
BAB II KAJIAN TEORI :
A. Belajar dan Pembelajaran .................................................................. 10
B. Pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) ............................. 13
C. Pemahaman Konsep Matematika ....................................................... 20
D. Idikator Pemahaman Konsep Matematika ......................................... 24
E. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 26
F. Kerangka Konseptual ......................................................................... 27
G. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.................................................................................. 28
B. Rancangan Penelitian ........................................................................ 29
C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 30
D. Variabel dan Data Penelitian ............................................................ 39
E. Prosedur Penelitian ........................................................................... 41
F. Instrumen Penelitian ....................................................................................45
G. Teknik Analisis Data ...................................................................................52
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data .................................................................................... 58
B. Analisis Data ...................................................................................... 60
C. Pembahasan........................................................................................ 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 71
B. Saran .................................................................................................. 71
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1.1 Nilai Ketuntasan Hasil Ulangan Harian Matematika Siswa Semester
1 Tahun Pelajaran 2016/2017 ................................................................. 4
3.1. Rancangan Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design ................... 29
3.2. Data Jumlah Siswa Kelas VII SMPN 5 Bukittinggi Tahun Pelajaran
2016/2017 ............................................................................................... 30
3.3. Hasil Uji Normalitas Kelas Populasi ...................................................... 32
3.4. Hasil Uji Normalitas Kelas Populasi dengan MINITAB ......................... 33
3.5. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Populasi ............................................... 36
3.6. Analisis Ragam Bagi Data Hasil Belajar Siswa Kelas Populasi ............ 37
3.7. Langkah-langkah Pembelajaran pada Kelas Eksperimen ....................... 42
3.8. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba tes ............................................. 48
3.9. Kriteria Reabilitas Tes ............................................................................ 49
3.10. Hasil Analisis Validasi Soal Uji Coba Tes ............................................ 51
3.11. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba .................................. 52
3.12. Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest ..................................... 54
3.13. Hasil Uji Normalitas dengan Minitab .................................................... 55
4.1. Hasil Penghitungan Data Hasil Perhitungan Data Pemahaman Konsep
.................................................................................................................... 58
4.2 Nilai Ketuntasan Siswa pada Kelas Eksperimen ................................... 59
4.3 Hasil Uji Normalitas Data Pemahaman Konsep .................................... 60
4.4 Hasil Uji Hipotesis Pemahaman Konsep ................................................ 61
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Skema Kerangka Konseptual Penelitian ................................................ 28
3.1. Diagram Persentase Ketuntasan Siswa Kelas Eksperimen ..................... 60
3.2. Indikator Menyatakan Ulang Sebuah Konsep ........................................ 64
3.3. Mengklasifikasikan objek tertentu sesuai dengan konsepnya ................ 65
3.4. Memberi contoh dan non contoh dari konsep......................................... 66
3.5. Menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematis ..................... 67
3.6. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah..... 68
3.7. Indikator Mengembangkan Syarat Perlu dan Syarat Perlu ..................... 69
3.8. Indikator Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur .......... 70
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
I. Daftar Nilai Siswa Kelas Populasi ....................................................... 72
II. Uji Normalitas Kelas Populasi (Manual) ............................................. 74
III. Uji Normalitas Kelas Populasi (Minitab) ............................................. 88
IV. Uji Homogenitas Kelas Populasi (Manual).......................................... 92
V. Uji Homogenitas Kelas Populasi (Minitab) ......................................... 93
VI. Uji Kesamaan Rata-rata Kelas Populasi (Manual)............................... 94
VII. Uji Kesamaan Rata-rata Kelas Populasi (Minitab) .............................. 97
VIII. RPP Kelas Eksperimen ........................................................................ 98
IX. LKS Kelas Eksperimen ........................................................................ 126
X. Kisi-kisi Soal Uji Coba ........................................................................ 143
XI. Soal Uji Coba ....................................................................................... 145
XII. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba ....................................................... 148
XIII. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Dosen .................................... 151
XIV. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Guru ...................................... 153
XV. Perhitungan Validitas Soal Uji Coba ................................................... 163
XVI. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba ............................................... 167
XVII. Perhitungan Indeks Kesukaran Soal..................................................... 170
XVIII. Perhitungan Daya Beda Soal Uji Coba ................................................ 172
XIX. Analisis Soal Uji Coba ......................................................................... 174
XX. Daftar Nilai Tes .................................................................................... 175
XXI. Uji Normalitas Penelitian (Manual) ..................................................... 176
XXII. Uji Normalitas Penelitian (Minitab)..................................................... 180
XXIII. Uji Homogenitas Kelas Sampel (Minitab) ........................................... 181
XXIV. Uji Hipotesis Kelas Sampel (Manual).................................................. 183
XXV. Uji Hipotesis Kelas Sampel (Minitab) ................................................. 187
XXVI. Tabel-tabel............................................................................................ 188
XXVII. Dokumentasi ........................................................................................ 191
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Di Indonesia masalah pendidikan memerlukan perhatian yang khusus.
Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap usaha
pembaharuan sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah proses
memanusiakan manusia melalui pembelajaran dalam bentuk aktualisasi. Potensi
peserta didik menjadi suatu kemampuan atau kompetensi, yang mana nantiknya
manusia tersebut dapat berfikir kritis, dan logis.
Dari pengertian di atas pendidikan bersentuhan dengan sifat kemanusiaan
manusia, agar manusia itu berperilaku layaknya manusia sebagai ciptaan Allah
SWT, sebagai makhluk tertinggi, terhebat, termulia, sepanjang manusia itu
mampu mempertahankan sifat kemanusiaannya, karena Allah telah menjadikan
manusia sebagai khalifah di muka bumi.1 Sebagaimana Allah jelaskan dalam
surat At-Tin : 4
﴿:٤التين﴾
Artinya: “sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya”.2
Ayat ini memerintahkan kepada manusia untuk mempertahankan sifat
kemanusiaanya, itu bisa kita dapatkan melalui proses pendidikan, melaui
pendidikan kita bisa menjadi khalifah di muka bumi dan berperilaku baik sesama
manusia, dan memiliki pola pikir yang sangat bagus.
1 Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006)
hal.10 2 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: J-Art, 2004) hal 597
Dengan demikian pendidikan merupakan salah satu upaya dalam
mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan
sesuai dengan tuntutan pembangunan bangsa. Kemajuan dibidang pendidikan
sangatlah penting karena menentukan kemajuan suatu bangsa. Kemjuan suatu
bangsa dapat dilihat sejauh mana ilmu pengetahuan berkembang dibangsa itu,
untuk mencapai perkembangan ilmu pengetahuan itu harus ada proses belajar dan
pembelajaran, termasuk pendidikan matematika, untuk selalu berkembang guna
menjawab tantangan dalam menghadapi permasalahan tersebut.
Pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya
dimasa yang akan datang. Secara detail, dalam Undang-Undang RI Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 yaitu:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.3
Sebagaimana terihat dalam tujuan pendidikan nasional :
Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa dan berbudi
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung
jawab kemasyarakatan dan kemanusiaan4.
Walaupun proses perkembangan ini telah dilakukan selama bertahun-
tahun, permasalahan yang dihadapi di Indonesia selalu sama, yaitu mata
3 Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung:
Citra Umbara) hal.20 4 Baharuddin, pendidikan humanistic(Jogjakarta:Ar-Ruzz media grup,2007)hal 23
pelajaran matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit, menakutkan,
dan kurang berguna bagi kehidupan sehari-hari
Matematika merupakan suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir,
bersifat abstrak, penalarannya bersifat deduktif dan berkenaan dengan gagasan
terstruktur yang hubungan-hubungannya diatur secara logis.5 Matematika
memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan sosial dalam setiap periode
peradaban manusia, meskipun demikian pembelajaran matematika masih diangap
sebagai pelajaran yang sulit, menakutkan dan dirasakan kurang berguna bagi
kehidupan sehari-hari. Sulitnya pembelajaran matematika tersebut umumnya
disebabkan oleh factor guru, diantaranya, kurangnya kemampuan guru dalam
memilih model penyampaian materi, guru kurang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan juga guru
jarang mengaitkan pembelajaran matematika dengan kehidupan sehari-hari
siswa. Akibatnya, siswa tidak biasa belajar matematika secara optimal. Disisi
lain, matematika merupakan mata pelajaran yang berstruktur. Pelajaran
matematika yang bersifat abstrak sangat sulit dipahami secara benar oleh siswa.
Dengan demikian proses pembelajaran yang dilakukan belum optimal.
Optimalnya proses pembelajaran dapat dicapai dengan menyesuikan
model pembelajaran dengan materi pelajaran yang diberikan. Proses
pembelajaran yang optimal dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Sebagaimana pendapat sudjana, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
5 Hudojo, H, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. (Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2003), hal 41-40.
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.6
Berdasarkan observasi penulis dan wawancara dengan guru matematika,
Permasalahan rendahnya hasil belajar matematika siswa juga ditemukan pada
siswa kelas VII SMP N 5 Bukittinngi. Berdasarkan hasil tes ulangan harian
bilangan bulat matematika semester I tahun pelajaran 2016/2017 masih tergolong
rendah dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 1.1 : Persentase Hasil Ulangan Harian Bilangan Bulat Siswa Kelas
VII1-VII7 Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 5
Bukittinggi Tahun Pelajaran 2016/2017
No Kelas Jumlah Siswa Nilai yang diperoleh
Tuntas Tdk Tuntas
1 VII1 28 11 17
2 VII2 36 8 28
3 VII3 34 8 26
4 VII4 34 12 22
5 VII5 34 14 20
6 VII6 34 8 26
7 VII7 34 13 21
234 74 160
Persentase Ketuntasan Belajar 30% 70%
Sumber: Guru Mata Pelajaran Matematika SMPN 5 Bukittinggi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika
adalah 75 berdasarkan nilai rata-rata tersebut tampak bahwa nilai rata-rata skor
siswa masih dibawah KKM yang harus dicapai.
Hasil catatan dokumentasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru
mata pelajaran matematika diperoleh, siswa masih sulit untuk mengadopsi
pelajaran matematika, siswa belum memahami konsep secara utuh, sehingga
berdampak pada rendahnya kemampuan siswa pada mata pelajaran matematika.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan upaya
6 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004) hal 22
dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Guru seharusnya dapat
mengaitkan pengalaman siswa dengan materi pelajaran yang akan dipelajari di
kelas. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran konstruktivistik yang
dapat mempengaruhi hasil belajar serta menyajikan permasalahan matematika
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Salah satu alternative model pembelajaran yang dapat mempengaruhi
pemahaman konsep siswa, serta menyajikan permasalahan matematika yang
realistik adalah Model Eliciting Activities (MEAs). Widyastuti menyatakan
bahwa Model Eliciting Activities (MEAs) merupakan pembelajaran yang
didasarkan pada situasi kehidupan nyata siswa bekerja dalam kelompok kecil dan
menyajikan sebuah model matematika sebagai solusi”.7 Pembelajaran MEAs
dilakukan dengan memberikan permasalahan yang bersifat realistik, tujuannya
untuk meningkatkan ketertarikan siswa dalam pemahaman konsep. Hal itu tentu
dapat membantu dalam menciptakan pembelajaran yang efisien dalam
memahami konsep dan berarah pada peningkatan hasil belajar siswa.
Penerapan Model Eliciting Activities (MEAs) dalam pembelajaran dapat
menjadi katalisator yang dapat digunakan untuk mengembangkan daya nalar,
kemampuan pemahaman konsep, dan berujung pada proses pembelajaran yang
bermakna. Dengan mengaitkan pembelajaran pada situasi dunia nyata siswa,
konsep-konsep yang bersifat abstrak dapat dijelaskan dengan baik dan siswa akan
termotivasi untuk lebih aktif di dalam kelas dalam mengikuti pembelajaran.
7 Widyastut, Pengaruh Model Pembelajaran Eliciting Activities Terhadap Kemampuan
Representasi Matematis Siswa.http: //semnaspendmipa .files.wordpress. com/.../ prosiding-
seminar- nasional- pendidikan-mipa-2011.pdf. (diakses pada tanggal 17 November 2012)
Selain itu juga permasalahan yang diberikan dengan masalah nyata memberikan
dampak positif terhadap penguasaan konsep dan minat siswa, serta mendorong
terjadinya perubahan belajar dari menghafal rumus menjadi belajar memahami
konsep-konsep matematika dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengingat masalah tersebut sangat penting, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judu, Pengaruh Model Eliciting Activities
(MEAs) Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VII SMP
Negeri 5 Bukittinggi Tahun Ajaran 2016/ 2017”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan
permasalahan dalam pembelajaran matematika sebagai berikut :
1. Pembelajaran yang dilakukan masih terpusat pada guru
(konvensional).
2. Metode pembelajaran kurang menunjang keaktifan siswa
3. Banyaknya siswa yang mengeluh karena pembelajaran matematika
sangat membosankan.
4. Kurangnya pemahaman konsep siswa terhadap materi yang
dipelajari.
5. Hasil belajar matematika siswa rendah.
C. Batasan Masalah
Karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki, maka masalah-masalah
yang dibahas dalam penelitian ini hanya difokuskan pada pengaruh Model
Eliciting Activities (MEAs) terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa
Kelas VII SMP Negeri 5 Bukittinggi Tahun Ajaran 2016/2017.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah apakah terdapat pengaruh yang signifikan dengan diterapkannya
Model Eliciting Activities (MEAs) terhadap kemampuan pemahaman konsep
matematika siswa dikelas VII SMPN 5 Bukittinggi tahun pelajaran 2016/2017?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, secara
khusus tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Model Eliciting
Activities (MEAs) terhadap pemahaman konsep matematika siswa di kelas VII
SMPN 5 Bukittinggi 2016/2017.
F. Defenisi Operasional
Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian
ini dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca, maka
perlu adanya penegasan istilah. Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas dan
untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran atau bahan-
bahan pembelajaran sehingga dapat membantu peserta didik dalam
memahami pelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Model pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) adalah
model pembelajaran matematika untuk memahami, menjelaskan,
dan mengkomunikasikan konsep-konsep matematika yang
terkandung dalam suatu sajian permasalahan melalui pemodelan
matematika.
3. Pembelajaran konvensional adalah proses pembelajaran yang
berlangsung satu arah atau terpusat pada guru. Metode yang dipakai
adalah metode ekspositori. Proses pembelajaran diawali dengan
penjelasan materi oleh guru, dilanjutkan dengan pemberian contoh
soal dan tanya jawab. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk
mencatat di buku masing- masing, setelah itu guru memberikan
beberapa buah soal latihan, dan siswa disuruh mengerjakan di
buku latihan, setelah selesai guru menyuruh beberapa orang siswa
untuk mengerjakannya di papan tulis, dan dibahas bersama.
4. Pemahaman konsep matematika merupakan salah satu kecakapan
atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam
pembelajaran matematika yaitu dengan menunjukkan pemahaman
konsep matematika yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan
antar konsep secara luwes, akurat, efesien dan tepat dalam
pemecahan masalah.
G. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
1) Memperoleh pengalaman dalam memilih model pembelajaran
2) Memperoleh bekal tambahan bagi calon guru matematika sehingga
diharapkan dapat bermanfaat ketika terjun di lapangan.
b. Bagi Siswa
1) Sebagai paradigma baru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga
siswa tidak merasa jenuh dan lebih mudah memahami materi.
2) Meningkatkan kreativitas dan keaktifan siswa.
3) Menumbuhkan kemampuan bekerjasama, berkomunikasi, dan
mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
4) Membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep
matematika.
c. Bagi guru
1) Sebagai bahan referensi atau masukan tentang model pembelajaran yang
dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa.
2) Sebagai motivasi untuk melakukan penelitian sederhana yang bermanfaat
bagi perbaikan dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan
guru itu sendiri (profesionalisme).
d. Bagi Sekolah
Pembelajaran ini diharapkan dapat memberi sumbangan dan masukan
yang baik bagi sekolah tersebut dalam usaha perbaikan pembelajaran
sehingga kualitas pendidikan dapat meningkat.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Belajar dan Pembelajaran Matematika
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.8
Beberapa pengertian belajar menurut para ahli:
1. Menurut W.H. Bruton dalam The Guidance of Learning
Activities mengemungkakan bahwa belajar adalah proses
perubahan tingkahlaku pada diri individu karena adanya interaksi
antara individu dengan individu dan individu dengan
lingkungannya.9
2. Lester D. Crow dan Alice Crow mendefinisikan belajar dengan
“Learning is modification of behavior accompanying growth
processes that are brought about through adjustment to tensions
initiated through sensory stimulation.10
(Belajar adalah
modifikasi dari proses perkembangan perilaku yang
disempurnakan melalui penyesuaian yang dimulai lewat
rangsangan perasaan).
8 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : PT. Rineka
Cipta) hlm 2 9 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor : Ghalia
Indonesia) hlm 4 10
Lester D. Crow dan Alice Crow, Human Development and Leraning, (New York:
American Book Company,t.t.), hlm. 215.
3. Menurut Mustaqim, belajar adalah perubahan tingkah laku yang
relatif tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman.11
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Perubahan tingkah laku yang dimaksud dalam
pengertian tersebut adalah:12
a) Perubahan terjadi secara sadar
b) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan
fungsional.
c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
d) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
e) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
f) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
4. Gagne mendefinisikan belajar dengan “Learning is relatively
permanent change in behaviour that result from past experience
or purposeful instruction”.13
( Belajar adalah suatu perubahan
perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman
masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan atau
direncanakan.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian belajar, maka dapat
disimpulkan belajar adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk
mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau
11
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 34. 12
Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 2 13
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor : Ghalia
Indonesia, 2010) hlm 4
pengalaman-pengalaman.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
interaksi guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran merupakan
rangkaian peristiwa atau kejadian yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah.14
Sedangkan
menurut E.Mulyasa pembelajaran adalah interaksi antara siswa dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan prilaku kearah yang lebih baik.15
Pemebelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh siswa.
Agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien, maka
pembelajaran harus direncanakan atau didesain dengan baik.
Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern, memajukan daya pikir serta analisa manusia.
Matematika memiliki banyak defenisi yang telah di sampaikan oleh para ahli,
sesuai dengan sudut pandang masing-masing para ahli tersebut. Berikut beberapa
defenisi matematika :
1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan
terorganisir secara sistematis.
2. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
3. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logis dan
berhubungan dengan bilangan.
4. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk.
5. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur yang logis.
6. Matematika adalah pengetahuan tentang anturan-aturan yang
14
Tengku Zahara Zjaffar, Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajara. (Padang :
FIP UNP, 2001), hlm 2 15
E. Mulyasa, Kurukulum Berbasis Kompetensi, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2004), hlm 10.
ketat.16 Pembelajaran matematika adalah upaya membantu siswa untuk
mengkontruksi konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan
kemampuan sendiri melalui proses interaksi sehingga konsep dan prinsip itu
dibentuk kembali. Juga disebutkan bahwa pembelajaran matematika merupakan
pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam
penalaran suatu pengertian–pengertian tertentu.17
Matematika diajarkan disemua
jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pengajaran
matematika disetiap jenjang pendidikannya mempunyai tujuan masing-masing.
B. Pembelajaran Model Eliciting Activties (MEAs)
1. Pengertian Model Eliciting Activities (MEA)
Model Eliciting Activities (MEA) dikembangkan oleh guru matematika,
profesor, dan mahasiswa pasca sarjana di Amerika dan Australia, untuk
digunakan oleh para guru matematika. Dalam hal ini, yang berperan dalam hal
menunjukkan bahwa aktivitas peserta didik dapat dimunculkan ketika belajar
adalah Richard Lesh dan teman-teman sejawatnya yang dinamakan dengan
Model Eliciting Activities (MEAs).18
Mereka mengharapkan siswa dapat membuat dan mengembangkan model
matematika berupa sistem konseptual yang membuat siswa merasakan beragam
pengalaman matematis. Jadi, siswa diharapkan tidak hanya sekedar menghasilkan
model matematika tetapi juga mengerti konsep-konsep yang digunakan dalam
16
Imammuddin dan Isnaniah, Pengantar Dasar Matematika, (Bukittinggi : STAIN, 2009), hlm 1. 17
Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia, 2004) hlm. 55 18
Scott A. Chamberlin, “ Mathematical Problems That Optimize Learning for
Academically Advanced Students in Grades K-6”, Journal of Advanced Academics,(
Vol. 22, No. 1, 2010), hlm. 69.
pembuatan model matematika dari permasalahan yang diberikan.
Lesh, et.all. yang dikutip oleh Chamberlin dan Moon menyatakan bahwa
penciptaaan dan pengembangan model pembelajaran Model Eliciting Activities
(MEAs) muncul pada pertengahan tahun 1970 untuk memenuhi kebutuhan
kurikulum yang belum terpenuhi oleh kurikulum yang telah ada.19
Pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) adalah model
pembelajaran matematika untuk memahami, menjelaskan, dan
mengkomunikasikan konsep-konsep matematika yang terkandung dalam suatu
sajian permasalahan melalui pemodelan matematika. Dalam Model Eliciting
Activities (MEAs), kegiatan pembelajaran diawali dengan penyajian suatu
masalah untuk menghasilkan model matematika yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah matematika, dimana siswa bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil selama proses pembelajaran.
a) Prinsip-prinsip Model Eliciting Activities (MEAs)
Dux, et.all. menyebutkan bahwa terdapat enam prinsip dalam model
pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs), prinsip tersebut adalah
sebagai berikut:20
(1) The Model Construction Principle
Prinsip ini menyatakan bahwa kegiatan yang dikembangkan
19
S. A. Chamberlin and S. M. Moon, “How Does the Problem Based Learning
Approach Compare to The Model Eliciting Activity Approach in Mathematics?”,
International Journal for Mathematics Teaching and Learning, dalam
http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/- chamberlin.pdf , hlm. 4, diakses 01
Desember 2013. 20
H.A.D. Dux, et.all, “Quantifying Aluminium Crystal Size Part 1: The Model Eliciting
Activity”, Journal of STEM Education, ( Vol. 7, No. 1&2, Januari-Juni/2006), hlm.
52-54.
menghendaki siswa (problem solver) untuk membuat suatu
sistem atau model matematika untuk mencapai tujuan
pemecahan masalah. Sebuah model matematika adalah sebuah
sistem yang terdiri atas elemen-elemen, hubungan antar
elemen, operasi yang menggambarkan interaksi antar elemen,
dan pola atau aturan yang diterapkan pada hubungan-
hubungan dan operasi-operasi. Sebuah model menjadi penting
ketika sebuah sistem menggambarkan sistem lainnya.
Chamberlain & Moon, menyatakan bahwa penciptaan
model matematika membutuhkan suatu konsep yang kuat
tentang pemahaman masalah sehingga dapat membantu siswa
mengungkapkan pemikiran mereka. Keuntungan menciptakan
model matematika adalah dapat memberikan pemahaman
mendalam dan memungkinkan siswa untuk mentransfer
respon mereka kepada situasi serupa untuk melihat apakah
model dapat digeneralisasikan. Pembelajaran Model Eliciting
Activities (MEAs) membiasakan siswa dengan proses siklis
dari pemodelan: menyatakan, menguji, dan meninjau
kembali.21
(2) The Reality Principle
Prinsip ini menyatakan bahwa permasalahan yang disajikan
sebaiknya realistis dan dapat terjadi dalam kehidupan siswa
21
Chamberlin and Moon , “How Does the Problem ...”, hlm. 18-19.
yang membutuhkan model matematika untuk memecahkan
masalah. Permasalahan yang realistis lebih memungkinkan
kreativitas dan kualitas solusi dari siswa.
(3) The Generalizability Principle
Prinsip ini menyatakan bahwa model harus dapat
digeneralisasikan dan dapat digunakan dalam situasi serupa.
(4) The Self-Assessment Principle
Prinsip ini menyatakan bahwa siswa membutuhkan informasi
atau beragam konteks yang digunakan untuk membantu
menguji kemajuan mereka dalam menyelesaikan suatu
permasalahan. Sebagaimana juga menurut Chamberlin dan
Moon mengenai prinsip ini mengungkapkan bahwa siswa
harus mampu mengukur kelayakan dan kegunaan solusi tanpa
bantuan pendidik. Siswa dapat menggunakan informasi untuk
menghasilkan respon dalam interaksi berikutnya.
(5) The Construct Documentasion Principle
Prinsip ini menyatakan bahwa selain menghasilkan model,
siswa juga harus menyatakan pemikiran mereka sendiri selama
bekerja dalam Model Eliciting Activities (MEAs) dan bahwa
proses berpikir mereka harus dinyatakan sebagai sebuah
solusi. Prinsip ini berhubungan dengan prinsip self assessment,
yang menghendaki siswa mengevaluasi kemajuan diri dan
model matematika yang mereka hasilkan, melihat model
sebagai alat untuk merefleksi diri.
(6) The Effective Prototype Principle
Prinsip ini menyatakan bahwa model yang dihasilkan harus
dapat ditafsirkan dengan mudah oleh orang lain. Siswa dapat
menggunakan model pada situasi yang sama. Prinsip ini
membantu siswa belajar bahwa solusi kreatif yang diterapkan
pada permasalahan matematis adalah berguna dan dapat
digeneralisasikan. Solusi terbaik dari masalah matematis non-
rutin harus cukup kuat untuk diterapkan pada situasi berbeda
dan mudah dipahami.
b) Bagian Utama Model Eliciting Activities (MEAs)
Kegiatan Model Eliciting Activities (MEAs) terdiri atas empat
bagian utama, yaitu: lembar permasalahan, pertanyaan kesiapan, konteks
permasalahan, dan proses berbagai solusi melalui kegiatan presentasi. Pada
bagian pertama dan kedua yaitu konteks permasalahan dihadirkan dengan
sebuah lembar permasalahan dan pertanyaan kesiapan. Tujuan dari lembar
permasalahan dan pertanyaan kesiapan adalah berguna untuk
membangkitkan minat dan diskusi siswa serta untuk memperkenalkan
konteks permasalahan kepada siswa sehingga siswa bisa mendapatkan
gambaran permasalahan melalui membaca lembar permasalahan.
Sedangkan pertanyaan kesiapan digunakan sebagai periode pemanasan
untuk memastikan bahwa siswa telah memiliki pengetahuan dasar yang
mereka perlukan dan membantu siswa untuk memahami dalam
menyelesaikan permasalahan.
Permasalahan harus menjadi bagian sentral dari pembelajaran yang
disajikan guru kepada siswa sesuai dengan pengetahuan yang mereka
miliki, yang terakhir adalah proses berbagi solusi atau presentasi solusi
dimana guru berusaha mendorong siswa untuk tidak hanya mendengarkan
kelompok lain presentasi tetapi juga mencoba untuk memahami solusi
kelompok lain dan membandingkan seberapa baik solusi dari tiap
kelompok tersebut. Salah satu karakteristik unik dari Model Eliciting
Activities (MEAs) adalah bahwa siswa menyelesaikan masalah yang
diberikan kepada mereka dan mengeneralisasi model yang mereka buat
untuk situasi serupa.
c) Langkah-langkah Model Eliciting Activities (MEAs)
Secara lebih khusus, Chamberlin menyatakan bahwa Model
Eliciting Activities diterapkan dalam beberapa langkah, yaitu:
(1) Pendidik membaca sebuah lembar permasalahan yang
mengembangkan konteks peserta didik.
(2) Peserta didik siap siaga terhadap pertanyaan berdasarkan lembar
permasalahan tersebut.
(3) Pendidik membacakan permasalahan bersama peserta didik dan
memastikan bahwa setiap kelompok mengerti apa yang sedang
ditanyakan.
(4) Peserta didik berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut.
(5) Peserta didik mempresentasikan model matematika mereka
setelah membahas dan meninjau ulang solusi.
Salah satu tujuan pembelajaran Model Eliciting Activities adalah
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengontrol
pembelajaran mereka sendiri dengan pengarahan proses.22
Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
Model Eliciting Activities (MEAs) sebagaimana yang dikutib dari
Chamberlin dan Moon dalam Dzulfikar, maka peneliti akan menerapakan
Model Eliciting Activities (MEAs) dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
(a) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok.
(b) Guru membacakan sebuah lembar permasalahan yang
mengembangkan konteks peserta didik dalam bentuk LKS
(c) Siswa siap siaga terhadap pertanyaan berdasarkan
permasalahan yang ada dalam LKS
(d) Guru membacakan pemasalahan bersama siswa dan
memastikan bahwa setiap kelompok mengerti apa yang sedang
ditanyakan.
(e) Siswa berusaha untuk menyelesaiakan masalah tersebut.
(f) Siswa mempersentasikan model matematika mereka setelah
membahas dan meninjau ulang solusi.
Pembelajaran Model Eleciting Activities (MEAs) memiliki
beberapa keunggulan, yaitu:
(i) Pembelajaran bersifat nyata
(ii) Siswa dapat mengkontruksi pengetahuan dari permasalahan
realistik.
22
Ahmad Dzulfikar, Kefektifan Problem Based Learning dan Model Eliciting
Activities Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah ,(Unnes Jurnal of Mathematics
Education, Vol 1, No 1, 2013), h. 3
(iii)Siswa dapat menciptakan suatu pola dokumentasi dalam
struktur kognitifnya untuk memposisikan diri dalam
pemahaman konsep.
(iv) Siswa dapat mengidentifikasi, mengevaluasi dan meninjau
kembali pola pikir mereka yang aktif
(v) Siswa dapat sharing dengan siswa yang lain
(vi) Meningkatkan keaktifan siswa dalam kelompok belajar.28
Adapun kelemahan dari Model Eliciting Activities (MEAs) adalah
membutuhkan waktu yang lebih banyak, dan membutuhkan persiapan yang
lebih matang.
C. Pemahaman Konsep Matematika
Pemahaman diartikan dari kata understanding. Derajat pemahaman
ditentukan oleh tingkat keterkaitan suatu gagasan, prosedur atau fakta
matematika dipahami secara menyeluruh jika hal-hal tersebut membentuk
jaringan dengan keterkaitan yang tinggi dan konsep diartikan sebagai ide absrak
yang dapat digunakan untuk menggolongkan sekumpulan objek.23
Seseorang dikatakan telah memahami suatu konsep jika orang itu mampu
mengulangi kembali pengetahuan yang telah di perolehnya baik secara lisan
maupun tulisan. Pemahaman ditandai dengan kemampuan dalam menjelaskan
dengan kata-kata sendiri, membandingkan, membedakan, dan mempertentangkan
ide yang diperoleh dengan ide yang baru.
Mengingat pentingnya pemahaman konsep tersebut, menurut Hiebert dan
Carpenter. Pengajaran yang menekankan kepada pemahaman mempunyai
sedikitnya lima keuntungan, yaitu:
23
Nila Kesumawati, Seminar Nasional tentang Pemahaman konsep Matematika dalam
Pembelajaran Matematika, ( Palembang : FKIP Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas PGRI Palembang , 2008), hal 2-230
1. Pemahaman memberikan generative artinya bila seseorang telah
memahami suatu konsep, maka pengetahuan itu akan mengakibatkan
pemahaman yang lain karena adanya jalinan antar pengetahuan yang
dimiliki siswa sehingga setiap pengetahuan baru melalui keterkaitan
dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnnya.
2. Pemahaman memacu ingatan artinya suatu pengetahuan yang telah
dipahami dengan baik akan diatur dan dihubungkan secara efektif
dengan pengetahuan-pengetahuan yang lain melalui pengorganisasian
skema atau pengetahuan secara lebih efisien di dalam struktur kognitif
berfikir sehingga pengetahuan itu lebih mudah di ingat.
3. Pemahaman mengurangi banyaknya hal yang harus diingat artinya
jalinan yang terbentuk antara pengetahuan yang satu dengan yang lain
dalam struktur kognitif siswa yang mempelajarinya dengan penuh
pemahaman merupakan jalinan yang sangat baik.
4. Pemahaman meningkatkan transfer belajar artinya pemahaman suatu
konsep matematika akan diperoleh siswa yang aktif menemukan
keserupaan dari berbagai konsep tersebut. Hal ini akan membantu siswa
untuk menganalisis apakah suatu konsep tertentu dapat diterapkan
untuk kondisi tertentu.
5. Pemahaman mempengaruhi keyakinan siswa artinya siswa yang
memahami matematika dengan baik akan mempunyai keyakinan yang
positif yang selanjutnya akan membantu perkembangan pengetahuan
matematikanya.24
Menurut Depdiknas terdapat beberapa indikator yang menunjukkan
pemahaman konsep, yaitu:
a) Menyatakan ulang sebuah konsep
b) Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesui dengan
konsepnya.
c) Memberi contoh dan non contoh dari konsep
d) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk presentasi
matematis.
e) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu proses
dari suatu konsep.
f) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau
operasi tertentu.
g) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.25
Mengetahui kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika
maka perlu diadakan penilaian terhadap pemahaman konsep dalam pembelajaran
matematika. Tentang penilaian perkembangan anak didik dicantumkan indikator
dari kemampuan pemahaman konsep sebagai hasil belajar matematika Tim PPPG
Matematika Indikator tersebut adalah:
(1) Kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep adalah kemampuan
siswa untuk mengungkapkan kembali apa yang telah sikomunikasikan
kepadanya;
Contoh : pada saat siswa belajar maka siswa mampu menyatakan
ulang maksud dari pelajaran itu.
24
Dafril (2011) dikutip dari Media Harja dalam Seminar Nasional FKIP Universitas
Sriwijaya tentang Pemahaman Konsep. (Palembang : FKIP Universitas Sriwijaya , 2012), hal 4 25
Sri Wardani, Teknik Pengembangan Instrument Penilaian Hasil Belajar Matematika,
(Yokyakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2010 ), hal 20.
(2) Kemampuan mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu
sesui dengan konsep adalah kemampuan siswa mengelompokkan
suatu objek menurut jenisnya berdasarkan sifat-sifat yang terdapat
dalam materi.
Contoh: siswa belajar suatu materi dimana siswa dapat
mengelompokkan suatu objek dari materi tersebut sesui sifat-sifat
yang ada pada konsep.
(3) Kemampuan memberi contoh adalah kemampuan siswa untuk dapat
membedakan contoh dan bukan contoh dari suatu materi.
Contoh: siswa dapat mengerti contoh yang benar dari suatu materi dan
dapat mengerti yang mana contoh yang tidak benar.
(4) Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematika adalah kemampuan siswa memaparkan konsep secara
berurutan yang bersifat matematis.
Contoh: pada saat siswa belajar di kelas, siswa mampu
mempresentasikan atau memaparkan suatu materi secara berurutan.
(5) Kemampuan mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari
suatu konsep adalah kemampuan siswa mengkaji mana syarat perlu
dan mana syarat cukup yang terkait dalam suatu konsep materi.
Contoh : siswa dapat memahami suatu materi dengan melihat syarat-
syarat yang harus diperlukan atau mutlak dan yang tidak diperlukan
harus dihilangkan.
(6) Kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur
tertentu adalah kemampuan siswa menyelesaikan soal dengan tepat
sesui dengan prosedur.
Contoh : dalam belajar siswa harus mampu menyelesaikan soal
dengan tepat sesui dengan langkah-langkah yang benar.
(7) Kemampuan mengklasifikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan
masalah adalah kemampuan siswa menggunakan konsep serta
prosedur dalam menyelasaikan soal yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
Contoh :dalam belajar siswa mampu menggunakan suatu konsep
untuk memecahkan masalah.26
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep
dalam pembelajaran matematika sangat penting, karena jika siswa memahami
konsep matematika ia dapat menyelesaikan berbagai bentuk soal, dimulai dari
soal yang sederhana hingga soal yang kompleks.
Adapun ciri soal atau karakteristik soal pemahaman konsep matematika
adalah melatih dan mengukur kemampuan pemahaman konsep siswa dalam
menambah kaidah-kaidah yang berlaku pada objek matematika berupa fakta,
konsep, prinsip maupun skill (prosedur, algoritma). Pemahan objek yang diukur
sesui dengan standard isi mata pelajran Matematika.
D. Indikator Pemahaman Konsep Matematika
Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa
26
Dafril (2011) dikutip dari Media Harja dalam Seminar Nasional FKIP Universitas
Sriwijaya tentang Pemahaman Konsep. (Palembang : FKIP U niversitas
Sriwijaya, 2012), hal 5
dalam memahami konsep dan dalam prosedur (algoritma) secara luwes, akurat,
efisien dan tepat. Adapun indikator pemahaman konsep menurut Kurikulum
2006, yaitu:
1. Menyatakan ulang sebuah konsep
2. Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu
(sesuai dengan konsepnya).
3. Memberikan contoh dan non-contoh dari konsep
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematis
5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep
6. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau
operasi tertentu.
7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.27
Menurut Sanjaya indikator yang termuat dalam pemahaman konsep
diantaranya:
1. Mampu menerangkan secara verbal mengenai apa yang telah
dicapainya
2. Mampu menyajikan situasi matematika ke dalam berbagai cara
serta mengetahui perbedaan
3. Mampu mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi
atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut
4. Mampu menerapkan hubungan antara konsep dan prosedur.
5. Mampu memberikan contoh dan contoh kontra dari konsep
yang dipelajari.
6. Mampu menerapkan konsep secara algoritma.
7. Mampu mengembangkan konsep yang telah dipelajari.28
27
Nila Kesumawati , FKIP Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI
Palembang, senimar nasional tentang Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran
Matematika
Mengetahui kemampuan siswa dalam memahami konsep Matematika
maka perlu diadakan penilaian terhadap pemahaman konsep dalam pembelajaran
Matematika. Penilaian perkembangan anak didik dicantumkan indikator dari
kemampuan pemahaman konsep sebagai hasil belajar Matematika, indikator
tersebut adalah :
a) Kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep adalah
kemampuan siswa untuk mengungkapkan kembali apa yang
telah dikomunikasikan kepadanya.
b) Kemampuan mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat
tertentu sesuai dengan konsep adalah kemampuan siswa
mengelompokkan suatu objek menurut jenisnya berdasarkan
sifat-sifat yang terdapat dalam materi.
c) Kemampuan memberi contoh dan bukan contoh adalah
kemampuan siswa untuk dapat membedakan contoh dan
bukan contoh dari suatu materi. Maksudnya, siswa dapat
mengerti contoh yang benar dari suatu materi dan dapat
mengerti yang mana contoh yang tidak benar.
d) Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk
representasi matematika adalah kemampuan siswa
menggambarkan persoalan yang diberikan ke dalam bentuk
matematis seperti dalam bentuk gambar sehingga orang lain
mampu memahami maksud dari soal tersebut.
e) Kemampuan siswa mengembangkan syarat perlu atau syarat
cukup dari suatu konsep maksudnya siswa mampu
menganalisa suatu soal mana syarat perlu dan mana syarat
cukup yang terkait dalam suatu konsep materi.
f) Kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih
prosedur tertentu adalah kemampuan siswa menyelesaikan
soal dengan tepat sesuai dengan prosedur.
g) Kemampuan mengklasifikasikan konsep atau algoritma ke
pemecahan masalah adalah kemampuan siswa menggunakan
konsep serta prosedur dalam menyelesaikan soal yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.29
28
Nila Kesumawati , FKIP Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI
Palembang, senimar nasional tentang Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran
Matematika 29
Nila Kesumawati , FKIP Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI
Palembang, senimar nasional tentang Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran
Matematika
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang prnah membahas tentang Model Eliciting Activities
adalah :
Penelitian yang dilakukan oleh Maulidina Oktarilia (2010)
“Penerapan Model Eliciting Activities (MEAs) Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa Di Kelas VIII MTsS PP. MTI
Bayur” . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan Model
Eliciting Actifities lebih baik dari konvensiona.
F. Kerangka Konseptual
Dalam kegiatan pembelajaran selalu saja terjadi beberapa kemungkinan
hasil dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Baik buruknya hasil belajar
tidak lepas dari peranan aktif guru dan peserta didik itu sendiri. Metematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat membutuhkan pemahaman dan
keaktifan dalam mempelajarinya, sehingga siswa harus memiliki kesadaran
tinggi dalam pembelajaran.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan cara
memilih salah satu model pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan
pemaham konsep siswa adalah dengan menggunakan Model Eliciting Activities
(MEAs), dimana siswa dihadapkan pada situasi nyata, bekerja dalam kelompok
dan menyajikan sebuah model matematika sebagai solusi.
Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat kerangka konseptual sebagai
beriku:
Skema 2.2 : Kerangka Konseptual
G. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori yang telah diuraikan,
maka hipotesis dari penelitian ini adalah “terdapat pengaruh yang siknifikan
dengan penggunaan Model Eliciting Activities (MEAs) terhadap pemahaman
konsep matematika siswa di kelas VII SMPN 5 Bukittinggi”.
Kelas Eksperimen
Pembelajaran dengan
Model Eliciting
Activities (MEAs)
Pemberian Soal
Pretest
Pemberian Soal
Posttest
Siswa
Hasil
posttest
Hasil
pretest
Dibandingka
n
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis
penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Tujuan penelitian eksperimen
menurut surya brata adalah sebagai berikut: “untuk menyelidiki kemungkinan
saling berhubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih
kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
control yang tidek dikenai kondisi perlakuan”.30
Sedangkan jenis penelitian ini merujuk kepada penelitian eksperimen.
Berikut pengertian tentang penelitian eksperimen:
1. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendali.
2. Penelitian eksperimen adalah studi yang didalamnya para peneliti
mengubah atau memenipulasi, satu atau beberapa aspek lingkungan
(seringkali dinamakan variable independen) dan kemudian mengukur
dampak perubahan tersebut terhadap variable lain. Dalam pendidikan
variable lain yang terkena dampak perubahan tersebut (disebut variabel
dependen ).31
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, penelitian
eksperimen adalah suatu penelitian yang dilakuakn terhadap suatu objek tertentu
yang didalamnya diberikan perlakuan agar dapat mencari pengaruh terhadap
perlakuan yang telah diberikan.
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu
pemberian perlakuan terhadap subjek tertentu. Penelitian eksperimen yang
30
Suryabrata, Metodologi Penelitian,( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hal 88 31
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo : 2004) , h.107
digunakan adalah pra eksperimen. Tujuan pra eksperimen adalah untuk
memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat
diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnyadalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan memenipulasikan semua variabel yang
relevan.32
Dikatakan pra eksperimen karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang
merupakan variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel
independen.33
B. Rancangan Penelitian
Rancangan eksperimen yang digunakan pada pra eksperimen pada pra
eksperimen terhadap penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest Design.
Dalam rancangan ini dilakukan percobaan dengan dua kali pengukuran.
Pengukuran pertama dilakukan sebelum perlakuan diberikan yaitu untuk
mengukur kondisi awal ( ), dan pengukuran kedua dilakuakn setelah perlakuan
diberikan ( ).
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian One-Group pretest – posttest Design34
.
Kelas Pretest Treatment Posttest
Eksperimen T1 X T2
Keterangan:
T1 = Tes hasil belajar yang diberikan sebelum menggunakan pemberian
Model Eliciting Activities
32
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian , (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 204),
hlm. 92 33
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung,: Alfabeta, 2009), hlm. 109 34
Sumadi Suryabrata, …, hlm.92
X = Perlakuan pembelajaran dengan memberikan Model Eliciting
Activities
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Arikunto adalah “keseluruhan subjek penelitian”.35
Populasi menurut Walpole adalah “ keseluruhan pengamatan yang menjadi
perhatian kita”.36
populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 5
Bukittinggi yang terdaftar pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri
atas 7 kelas. Adapun jumlah populasi dari penelitian ini dapet dilihat pada table
berikut ini:
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas VII.1 s/d VII.7 SMP N 5 Bukittinggi
Tahun Pelajaran 2016/2017
No Kelas Jumlah Siswa
1 VII.1 28
2 VII.2 36
3 VII.3 34
4 VII.4 34
5 VII.5 34
6 VII.6 34
7 VII.7 34
JUMLAH 234
(Sumber : guru matematika kelas VII SMP N 5 Bukittinggi )
2. Sampel
35
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 108 36
Ronald Walpole, Pengantar Statistik, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama), hlm.7
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.37
Dalam penelitian ini dibutuhkan satu kelas sebagai sampel
yaitu kelas eksperimen.
Adapun alasan-alasan penelitian dilakukan dengan
mempergunakan sampel sebagai berikut:
a) Ukuran populasi
b) Masalah biaya
c) Masalah waktu
d) Percobaan yang bersifatnya merusak
e) Masalah ekonomis38
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan sampel adalah
sebagai berikut.
(1) Mengumpulkan data ulangan harian 1 kelas VII semester ganjil pada
mata pelajaran matematika siswa SMPN 5 Bukittinggi tahun pelajaran
2016/2017. Distribusi niali ulangan harian tersebut dapat dilihat pada
lampiran 1 halaman 72
(2) Melakukan uji normalitas data nilai ujian harian 1 matematika siswa
kelas VII semester genap yang bertujuan untuk mengetahui apakah
data populasi berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan
adalah:
H0 = Data populasi berdistribusi normal
H1 = Data populasi berdistribusi tidak normal
Untuk melihat data populasi berdistribusi normal, digunakan
uji Lilliefort dengan langkah-langkah sebagai berikut:
37
Sugiyono, …, h.118 38
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005),h.121
(a) Data x1, x2, x3, . . ., xn diperoleh dan disusun dari data yang terkecil sampai
yang terbesar.
(b) Data x1, x2, x3, … , xn dijadikan bilangan baku z1, z2, z3, … , zn dengan
menggunakan rumus :
dimana: s = simpangan baku
= skor rata-rata
xi = skor dari tiap data
(c) Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku dihitung peluang F
(zi) = P (z zi)
(d) Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih kecil atau sama dengan
zi yang dinyatakan dengan S (zi) dengan menggunakan rumus:
S(zi) =
(e) Menghitung selisih F (zi) dengan S (zi) kemudian ditentukan harga
mutlaknya.
(f) Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak selisih. Harga mutlak
selisih diberi simbol Lo. Lo = maks | F (zi) - S (zi) |.
(g) Bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diperoleh dari daftar nilai kritis
untuk uji Lilliefors untuk taraf nyata α yang dipilih.
a. Jika Lo ≤ Ltabel berarti populasi berdistribusi normal.
b. Jika Lo > Ltabel berarti populasi tidak berdistribusi normal.39
Dari hasil analisis data pada taraf nyata α = 0.05 diperoleh L0 masing-
masing kelas populasi seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas Kelas Populasi dengan Uji
Lilliefors
No Kelas L0 Ltabel Keterangan
1 VII 1 0,137 0,152 Data populasi berdistribusi normal
2 VII 2 0,080 0,152 Data populasi berdistribusi normal
3 VII 3 0,090 0,152 Data populasi berdistribusi normal
4 VII 4 0,133 0,152 Data populasi berdistribusi normal
5 VII 5 0,115 0,152 Data populasi berdistribusi normal
6 VII 6 0,089 0,152 Data populasi berdistribusi normal
39
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: PT. Tarsito, 1996), h. 466-477
7 VII7 0,107 0,152 Data populasi berdistribusi normal
Perhitungan uji normalitas dengan uji Lilliefors selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran II halaman 74-87.
Peneliti juga melakukan uji normalitas menggunakan alat bantu berupa
Software Minitab untuk membandingkan perhitungan data penelitian, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Inputkan data ke dalam Software Minitab
2) Klik Stat
3) Pilihlah Basic Statistics
4) Klik Normality Test
5) Isikan variabel yang akan diinputkan pada kotak Variable
6) Isikan Title
7) Klik OK
Data berdistribusi normal, apabila nilai P-value lebih besar dari taraf
nyata α = 0.05 dan tidak normal jika sebaliknya. Hasil perhitungan uji
normalitas populasi dengan Software Minitab dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Hasil Uji Normalitas Kelas Populasi dengan Software
Minitab
No Kelas P-value Kesimpulan
1 VII 1 0,211 Data populasi berdistribusi normal
2 VII 2 0,523 Data populasi berdistribusi normal
3 VII 3 0,403 Data populasi berdistribusi normal
4 VII 4 0,023 Data populasi berdistribusi normal
5 VII 5 0,044 Data populasi berdistribusi normal
6 VII 6 0,640 Data populasi berdistribusi normal
7 VII 7 0,093 Data populasi berdistribusi normal
Hasil perhitungan uji normalitas dengan Software Minitab dapat dilihat
pada lampiran III halaman 88-91.
Berdasarkan uji normalitas yang dilakukan pada populasi, maka dapat
disimpulkan bahwa masing-masing kelas berdistribusi normal.
(3) Melakukan uji homogenitas variansi.
Uji homogenitas tujuannya adalah untuk mengetahui apakah populasi
mempunyai variansi homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan
dengan uji Barlett dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(a) Membuat hipotesis, yaitu:
H0 : Data populasi mempunyai variansi homogen
H1 : Data populasi mempunyai variansi tidak homogen
(b) Menghitung variansi masing-masing kelompok
(c) Menghitung variansi gabungan dari populasi menggunakan
rumus:
∑( )
∑( )
(d) Menghitung harga satuan Barlett dengan rumus:
( )∑( )
(e) Menghitung harga satuan Chi-kuadrat (X2) dengan rumus:
X2
= (ln 10)* ∑( ) +
(f) Membandingkan dengan
dengan kriteria bila
<
untuk taraf α maka terima H0 artinya populasi
homogen40
.
40
Sudjana, …, h. 261-263
Setelah dilakukan perhitungan dengan uji Barlett diperoleh X2
hitung =
5,808. dan ( ) . Dengan demikian nilai .
Sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi memiliki variansi yang
homogen.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran IV halaman 92.
Peneliti juga melakukan uji homogenitas menggunakan alat bantu berupa
Software MINITAB untuk membandingkan hasil sebelumnya dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Inputkan data ke dalam Software MINITAB
b. Klik Data;
c. Pindahkan kursor ke Stack;
d. Klik Columns…;
e. Isilah kotak pada stack the following columns dengan dengan
melakukan double klik pada masing-masing data;
f. Isilah kotak pada Column in current worksheet dengan kolom
kosong (misal: C8);
g. Isilah kotak pada Store Subscripts in dengan Kolom kosong yang
lainnya (misal C9);
h. Klik Stat
i. Pilihlah ANOVA
j. Klik Test for Equal Variances
k. Isilah pada kotak Responses dengan C8 dan Faktor dengan C9
l. Isikan Title
m. Klik OK
Data disebut homogen, apabila nilai Pvalue lebih besar dari taraf nyata α =
0,05. Data homogen jika Pvalue > 0,05 dan tidak homogen jika sebaliknya.
Hasil perhitungan dengan software minitab adalah pada Barlett’s Test
diperoleh Pvalue = 5,808 dan pada Levene’s Test diperoleh Pvalue = 0,453, karena
Pvalue > α, α = 0,05 merupakan taraf nyata yang ditetapkan, maka disimpulkan
bahwa populai homogen. Hasil perhitungan dapat diliha pada lampiran V halaman
93.
(4) Uji kesamaan rata-rata
Adapun langkah-langkah dalam menguji kesamaan rata-rata populasi
adalah:
1) Tuliskan hipotesis statistik yang diajukan
2) H1: sekurang-kurangnya dua rata-rata tidak sama
3) Tentukan taraf nyatanya (α)
4) Tentukan wilayah kritiknya dengan menggunakan rumus:
, – – - 5) Tentukan perhitungan melalui tabel berikut
Tabel 3.5. Data Hasil Belajar Kelas Populasi
Populasi
1 2 3 4 5 6 7
X11
X12
…
X1n
X21
X22
…
X2n
X31
X32
…
X3n
X41
X42
…
X4n
X51
X52
…
X5n
X61
X62
…
X6n
X71
X72
…
X7n
Total T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T…
Nilai
Tengah
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X…
Perhitungannya dengan menggunakan rumus:
Jumlah Kuadrat Total (JKT) ∑ ∑
Jumlah Kuadrat untuk nilai tengah Kolom (JKK) ∑
Jumlah Kuadrat Galat (JKG) JKT JKK
Masukkan data hasil perhitungan ke dalam tabel berikut:
Tabel 3.6. Analisis Ragam Bagi Data Hasil Belajar Siswa Kelas
Populasi41
Sumber
Keragam
an
Jumlah
Kuadrat
(JK)
Derajat
Bebas
(dk)
Kuadrat Tengah Fhitung
Nilai
tengah
kolom
JKK k-1
Galat JKG K(N-1)
( )
Total JKT NK-1
6) Keputusan
H0 diterima jika Fhitung Ftabel
H0 ditolak jika Fhitung Ftabel .42
Analisis variansi dilakukan dengan cara teknik anava satu arah dengan
, – – -. Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh hasilnya
yaitu 1,502. Berdasarkan tabel, diperoleh F0,05(7, 226 ) = 2,76. Jadi, karena Fhitung <
Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima artinya populasi memiliki
kesamaan rata-rata. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran VI halaman
94-96.
Peneliti juga melakukan uji kesamaan rata-rata menggunakan alat bantu
berupa Software MINITAB untuk membandingkan hasil sebelumnya dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Inputkan data ke dalam Software MINITAB;
41
Ronal, E. Walpole, Pengantar Statistika edisi ke-3, (Jakarta : PT.Gramedia Pustaka,
1995), h.387 42
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika Edisi Kedua,
(Jakarta:PT.Bumi Aksara,2009), hal.153
b. Klik Data;
c. Pindahkan kursor ke Stack;
d. Klik Columns;
e. Isilah kotak pada stack the following columns dengan dengan
melakukan double klik pada masing-masing data;
f. Isilah kotak pada Column in current worksheet dengan kolom
kosong (misal: C8);
g. Isilah kotak pada Store Subscripts in dengan Kolom kosong yang
lainnya (misal C9);
h. Klik Stat;
i. Pilihlah ANOVA;
j. Klik One-Way;
k. Isilah pada kotak Responses dengan C5 dan Faktor dengan C6;
l. Isilah confidence level;
m. Klik OK;
Data disebut mempunyai kesamaan rata-rata, apabila nilai Pvalue lebih besar
dari taraf nyata α = 0,05.
Hasil perhitungan uji kesamaan rata-rata dengan software minitab adalah
Pvalue = 0,178. Karena Pvalue > α; α = 0,05, maka disimpulkan bahwa populasi
memliliki kesamaan rata-rata. Hasil perhitungan ini dapat dilihat lebih jelas pada
lampiran VII halaman 97.
(5) Menentukan sampel
Berdasarkan keterangan-keterangan yang didapat diatas diperoleh data
berdistribusi normal, mempunyai variansi yang homogen serta memiliki
kesamaan rata-rata. maka pengambilan sampel yang penulis lakukan dengan cara
random sampling atau secara acak yaitu dengan cara menulis nama-nama kelas
pada potongan kertas kecil, kemudian kertas tersebut digulung dan dimasukkan ke
dalam kaleng kemudian peneliti undi. Kertas yang terambil adalah kelas VII2.
Kelas ini peneliti jadikan sebagai kelas eksperimen. Sampelnya adalah siswa yang
nilainya di bawah KKM setelah diberi pre-test pada kelas VII2.
D. Variabel dan Data Penelitian
1. Variabel
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Variabel dapat juga
diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih.43
. Adapun
yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:
a) Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang diperkirakan sebagai
variabel yang mempengaruhi variabel terikat.44
Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah pembelajaran yang menerapkan Model Eliciting
Activities.
b) Variabel terikat
Variabel terikat adalah gejala yang muncul dari adanya
perlakuan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman
konsep matematika siswa setelah mengikuti pembelajaran
43
S. Margono, …, h.133 44
Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, (Ciputat: Quantum Teaching, 2006), h.33
menggunakan Model Eliciting Activities di kelas VII SMPN 5
Bukittinggi.
2. Data penelitian
a) Jenis data
(1) Data primer yaitu data yang diperoleh dari sampel yang diteliti.
Data primer dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep
matematika siswa setelah dilaksanakannya eksperimen, yaitu
dengan menggunakan Model Eliciting Activities.
(2) Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari orang lain.
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah siswa yang
menjadi populasi dan sampel serta nilai ulangan harian 1
matematika siswa semester 1 kelas VII SMPN 5 Bukittinggi.
b) Sumber Data
(1) Data primer bersumber dari kelas VII SMPN 5 Bukittinggi yang
menjadi sampel pada penelitian ini.
(2) Data sekunder bersumber dari guru bidang studi matematika kelas
VII SMPN 5 Bukittinggi.
E. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pelaksanaan penelitian yaitu:
a) Menentukan jadwal penelitian yaitu tanggal 18 juli – 29 agustus 2016
b) Mengurus surat izin penelitian pada pihak kampus 6 juni 2016.
Lembar surat izin dapat dilihat pada lampiran.
c) Mengurus surat izin kepada pemerintahan kota Bukittinggi pada
tanggal 11 juli 2016.
d) Menyusun materi pelajaran penelitian 22 mei 2016
e) Menentukan kelas sampel penelitian 18 juli 2016
f) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas
eksperimen pada tanggal 20 juni 2016. RPP dapat dilihat pada
lampiran VIII halaman 98-125.
g) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk kelas eksperimen pada
tanggal 20 juni 2016. LKS dapat dilihat pada lampiran IX halaman
126-142.
h) Membuat kisi-kisi soal uji coba tes hasil belajar peneliti lakukan pada
tanggal 18 juni 2016. Kisi-kisi soal uji coba tes dapat dilihat pada
lampiran X halaman 143-144.
i) Membuat soal tes uji coba tes hasil belajar peneliti lakukan pada
tanggal 18 juni 2015. Soal tes uji coba dapat dlihat pada lampiran XI
halaman 145-147.
j) Menvalidasi instrumen penelitian kepada ahli yaitu Ibu Eka Pascha
Suryabayu,M.Pd (Dosen matematika IAIN Bukittinggi) pada tanggal
26 juni 2016. Menvalidasi instrumen penelitian kepada Ibu Aminah
(Guru mata pelajaran matematika SMPN 5 Bukittinggi) pada tanggal
19 juli 2016. Dapat dilihat pada lampiran XIII halaman 151-154
2. Tahap pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini terdiri dari satu kelas kelas
eksperimen. Pada kelas eksperimen dilakukan model pembelajaran
Model Eliciting Activities sebanyak 4 kali pertemuan. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah :
a) Melaksanakan pembelajaran dari awal pertemuan yaitu tanggal 19 juli
2016 hingga 29 juli 2016 dengan Model Eliciting Activities (MEAs).
Tabel 3.7.Langkah-langkah Pembelajaran Kelas Eksperimen
Kelas Eksperimen
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru membimbing siswa berdo’a b. Guru mengontrol kondisi kelas, baik dari segi kerapian maupun
kebersihannya. c. Guru mengecek kehadiran siswa dengan mengambil absen d. Apersepsi: mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya
e. Motivasi: menyampaikan manfaat dari materi yang dipelajari
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai g. Guru menjelaskan langkah- langkah pembelajaran
Kegiatan Inti (65 menit)
Eksplorasi
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara
heterogen dari kemampuan akademik matematika siswa.
b. Guru membagikan LKS yang berisi permasalahan tentang materi
yang akan dipelajari pada masing-masing siswa disetiap
kelompok
c. Guru membaca sebuah lembar permasalahan yang
mengembangkan konteks peserta didik. Artinya guru membaca
sebuah permasalahan untuk mendorong siswa mengeplorasi
kemampuannya.
Elaborasi
a. Siswa siap siaga terhadap pernyataan berdasarkan lembaran
permasalahan tersebut.
b. Guru membacakan permasalahan bersama siswa dan
memastikan setiap kelompok mengerti apa yang sedang
ditanyakan.
c. Siswa berusaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
d. Siswa mempersentasikan model matematika mereka setelah
membahas dan meninjau ulang solusi.
e. Perwakilan kelompok diminta untuk mempersentasikan hasil
kerja kelompoknya didepan kelas.
Konfirmasi
a. Guru meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi
temannya.
b. Guru memberikan pembenaran terhadap jawaban siswa jika
terdapat kesalahan.
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
d. Guru memberikan ulasan dan penekanan konsep dari materi yang
telah dipelajari.
Kegiatan penutup (5 menit):
a. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
b. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
c. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk
pemantapan materi.
d. Guru memberikan tugas baca untuk materi pelajaran
selanjutnnya.
b) Melakukan uji coba tes pada kelas VII2 pada tanggal 22 juli 2016.
c) Menyusun soal pretest dan posttest berdasarkan soal uji coba beserta
pembahasannya peneliti lakukan pada tanggal 11 juni 2016. Soal tes
untuk pretst dan posttest dapat dilihat pada lampiran XI halaman 145-
147.
d) Memberikan soal pretest di kelas eksperimen yaitu kelas VII2 pada
tanggal 22 juli 2016 yang diikuti oleh 34 orang.
e) Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah memberikan
pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Model Eliciting
Activities (MEAs) untuk kelas eksperimen diluar jam pelajaran,
setelah melakukan analisa terhadap hasil belajar siswa dari soal pretest
yang dilakukan pada tanggal 22 juli 2016.
3. Tahap penyelesaian
Pada tahap penyelesaian dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:
a) Peneliti melakukan tes akhir (posttest) setelah pokok bahasan yang
dipelajari selesai yaitu pada tanggal 23 juli 2016
b) Mengolah data hasil tes akhir (posttest), kemudian peneliti melakukan
analisis untuk menguji hipotesis 23-24 juli 2016
c) Uji hipotesis.
d) Menarik kesimpulan dari data hasil analisis data yang digunakan.
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrument untuk mengetahui
hasil belajar siswa, yaitu:
1. Tes Hasil Belajar
Tes yang diberikan adalah tes berbentuk soal essay. Materi yang
diujikan dalam tes adalah materi yang diberikan selama penelitian. Tes hasil
belajar ini dikembangkan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menyusun tes
Dalam menyusun tes penulis melakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
b) Menentukan tujuan mengadakan tes yaitu mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan melihat
apakah alat bantu pembelajaran yang digunakan berhasil diterapkan.
c) Membuat batasan terhadap materi pelajaran yang akan diuji.
d) Membuat kisi-kisi tes hasil belajar, dapat dilihat pada lampiran X
halaman 143-144.
e) Menyusun butir-butir soal sesuai kisi-kisi, dapat dilihat pada
lampiran X halaman 143-144.
f) Membuat kunci jawaban/pembahasan soal tes hasil belajar, dapat
dilihat pada lampiran XII halaman 148-150 .
g) Melakukan validasi soal tes.
Tujuan dilakukan validasi soal tes adalah untuk mengetahui
sejauh mana soal tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam suatu tes, tes dikatakan valid apabila materi yang akan
diteskan kepada siswa sesuai bahan-bahan pelajaran yang diatur
dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang telah
digariskan dalam kurikulum. Soal-soal tes diberikan kepada
beberapa ahli untuk divalidasi soal-soal yang telah dibuat, yaitu Ibu
Eka Pascha Suryabayu ,M.pd (Dosen Matematika IAIN
Bukittinggi ) dan Ibu Aminah (Guru mata pelajaran matematika
SMPN 5 Bukittinggi). Hasil validasi tersebut dapat dilihat pada
lampiran halaman XIII dan XIV 151 dan 162.
h) Melakukan uji coba tes
Sebelum tes diberikan kepada siswa kelas sampel, terlebih
dahulu tes diuji cobakan pada kelas lain yang memiliki
karakteristik yang sama dengan populasi yang berdistribusi normal,
sebaran data yang homogen dan memiliki kesamaan rata-rata.
i) Analisis soal tes
Analisis ini dilakukan untuk melihat dan mengidentifikasi
soal- soal yang baik, kurang baik dan soal yang tidak sama sekali.
Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki :
(1) Validitas Tes
Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan
yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor
total menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain, sebuah item
memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item yang
bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran dengan skor
total.45
Untuk menentukan validitas tes essay dapat digunakan
rumus korelasi product moment, yaitu:
rXY = ∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ )
+
Keterangan:
rXY : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N : Jumlah testee (siswa)
∑ : Jumlah perkalian antara skor item dan skor total
∑ : Jumlah skor item ∑ : Jumlah skor total
46
Setelah didapat kemudian dibandingkan dengan
product moment. Distribusi untuk dan derajat
kebebasan dk = ( n 1 ) kaidah keputusannya adalah,
Jika berarti soal valid
Jika berarti soal tidak valid
45
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
h. 90 46
Suharsimi Arikunto, . . ., h. 87
Setelah didapat keputusan soal itu valid, selanjutnya
dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi product
moment, yaitu sebagai berikut:
Interpretasi (kriteria) mengenai besarnya koefisien
korelasi adalah sebagai berikut:
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : sangat rendah47
Berdasarkan hasil analisis validitas tes diperoleh nilai r masing-
masing item soal kemudian dicocokkan dengan kriteria
interpretasi Product moment dengan angka kasar. Hasil analisis
validitas soal tes uji coba dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.8. Hasil analisis validitas soal uji coba tes
Nomor
soal
Koefisien korelasi
(rxy)
Valid/tidak
valid
kriteria
validitas
1 3,751 Valid Sangat tinggi
2 0,981 Valid Sangat tinggi
3 1,266 Valid Sangat tinggi
4 1,412 Valid Sangat tinggi
5 0,699 Valid Tinggi
6 20,849 Valid Sangat tinggi
7 15,499 Valid Sangat tinggi
(2) Reliabilitas soal tes
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan
(reliability) yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tetap. Jadi, pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan
ketetapan hasil tes. Tes yang diberikan dalam penelitian ini
47
Suharsimi Arikunto,. . ., h. 89
adalah tes essay. Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai
reliabilitas tes essay adalah :
.
/ (
∑
)
Keterangan:
r11 : reliabilitas yang dicari
n : banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians total
48
Tabel 3.9 Kriteria Reliabilitas Tes
Nilai r 11 Kriteria
0.90 r 11 < 1.00 Reliabilitas tinggi sekali
0.70 r 11 < 0.90 Reliabilitas tinggi
0.40 r 11 < 0.70 Reliabilitas sedang
0.20 r 11 < 0.40 Reliabilitas rendah
0.00 r 11 < 0.20 Reliabilitas sangat rendah sekali
Rumus varians 49
:
∑
(∑ )
Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas soal uji coba tes
diperoleh r11 = kemudian disesuaikan dengan nilai tabel
Product Moment dengan N = 34 dengan = 0,05 maka diperoleh rtabel
= 0,339. Karena r11 = lebih besar rtabel = 0,339, maka dapat
disimpulkan bahwa soal tes uji coba yang di analisis dengan rumus
Alpha adalah reliable dengan kriteria sedang. Perhitungan reliabilitas
dapat dilihat pada lampiran XVI halaman 167-169.
(3) Menghitung indeks kesukaran soal
48
Suharsimi Arikunto,. . ., h. 109 49
Suharsimi Arikunto,. . ., h. 110
Tingkat kesukaran soal adalah suatu bilangan yang
menunjukkan sulit mudahnya suatu soal. Soal yang baik adalah
soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Menurut
Zainal Arifin, untuk menghitung tingkat kesukaran dapat
digunakan langkah-langkah berikut:
(a) Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan
rumus:
(b) Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:
(c) Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria
berikut:
0,00 – 0,30 = sukar
0,31 – 0,70 = sedang
0,71 – 1,00 = mudah
Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan
koefisien tingkat kesukaran (poin 2) dengan kriteria (poin 3).50
1. Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara
membandingkan koefisien tingkat kesukaran dengan kriteria51
.
Setelah dilakukan analisis data diperoleh tingkat kesukaran
soal seperti yang terlihat dalam tabel berikut :
Tabel 3. 10 Hasil analisis validitas soal uji coba tes
Nomor
soal
Koefisien korelasi
(rxy)
Valid/tidak
valid
kriteria
validitas
1 3,751 Valid Sangat tinggi
2 0,981 Valid Sangat tinggi
3 1,266 Valid Sangat tinggi
4 1,412 Valid Sangat tinggi
5 0,699 Valid Tinggi
6 20,849 Valid Sangat tinggi
7 15,499 Valid Sangat tinggi
50
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, ( Bandung, Remaja Rosdakarya, 2009) , h. 135 51
Zainal Arifin, … , hal. 135
Perhitungan tingkat kesukaran soal lebih jelas dan rinci dapat
dilihat pada lampiran XVII. halaman 170-171.
(4) Menghitung indeks pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan
siswa yang berkemampuan rendah. Langkah-langkah yang harus
ditempuh untuk menghitung daya beda soal adalah:
(a) Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik.
(b) Mengurutkan skor total mulai dari yang terbesar sampai
dengan skor terkecil.
(c) Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah.
(d) Menghitung rata-rata skor atas untuk masing-masing
kelompok (kelompok atas maupun kelompok bawah).
(e) Menghitung daya pembeda soal dengan menggunakan
rumus:
DP =
Keterangan:
DP : Daya Pembeda
KA : Rata-rata kelompok atas
KB : Rata-rata Kelompok Bawah
Skor Maks : Skor Maksimum
(f) Membandingkan daya pembeda dengan kriteria seperti
berikut:
0,40 ke atas : sangat baik
0,30 – 0,39 : baik
0,20 – 0,29 : cukup, soal perlu diperbaiki
0,19 ke bawah : kurang baik, soal harus dibuang.52
Menurut Suharsimi Arikunto, jika jumlah peserta didik
kurang dari 100 maka cara menentukan kelompok atas dan
52
Zainal Arifin, , h. 133
kelompok bawah adalah seluruh kelompok testee dibagi dua sama
besar, 50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah.53
Tabel 3. 11 Hasil perhitungan daya pembeda soal uji coba
Nomor
soal
Daya Pembeda
hitung Kriteria Ket
1 0,375 Baik Digunakan
2 0,313 Baik Digunakan
3 0,375 Baik Digunakan
4 0,438 Sangat Baik Digunakan
5 0,590 Baik Digunakan
6 0,528 Baik Digunakan
7 0,528 Baik Digunakan
Perhitungan daya pembeda soal uji coba dapat dilihat pada
lampiran XVIII halaman 172-173.
G. Teknik Analisis Data
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum menggunakan uji-t,
berpasangan (pretest & posttest) yaitu:
1. Terdiri dari satu sampel
2. Data kuantitatif
3. Berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Untuk melakukan teknik analisis data dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Uji Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan adalah:
H0 = Data berdistribusi normal
53
Suharsimi Arikunto, . . ., h. 227
H1 = Data tidak berdistribusi normal
Uji normalitas hasil belajar matematika kelas sampel dilakukan
dengan menggunakan uji Liliefors, bertujuan untuk melihat apakah
data berdistribusi normal atau tidak. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
(1) Data diperoleh dan disusun
dari data yang terkecil sampai yang terbesar.
(2) Data dijadikan bilangan baku
dengan menggunakan rumus:
s
xxz i
i
Keterangan:
S = Simpangan baku
x = Skor rata-rata
xi = Skor dari tiap soal
Zi= skor baku
(3) Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku dihitung
peluang ii zzPzF
(4) Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih kecil atau
sama yang dinyatakan dengan S( ) dengan menggunakan
rumus:
n
zyangzzzzbanyaknyazS
in
i
,,,,)(
321
(5) Menghitung selisih antara F( ) dengan S( ) kemudian
tentukan harga mutlaknya.
(6) Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak selisih
itu diberi simbol ii zSzFmaksLL 0,0 ,
(7) Kemudian bandingkan 0L dengan nilai kritis yang diperoleh
dari daftar nilai kritis untuk uji Lilifors pada taraf 05,0a .
Kriterianya adalah terima H0 bahwa data hasil belajar
berdistribusi normal jika 0L tabelL dan tolak H0 jika
. 54
54
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466.
Dari hasil analisis pada taraf =0,05 diperoleh L0 masing-masing
dari data nilai hasil pretest dan posttest seperti yang terlihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 3. 12 Hasil uji normalitas nilai pretest dan posttest
Kelas
Eksperimen L0 Ltabel Ket
Pretest 0,120 0,152 Berdistribusi normal
Posttest 0,104 0,152 Berdistribusi normal
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa L0 < Ltabel maka H0
diterima. Berarti data tersebut berdistribusi normal. Keterangan lebih
jelas dapat dilihat pada lampiran XXI halaman 176-178.
Peneliti juga melakukan uji normalitas menggunakan alat
bantu berupa Software MINITAB untuk membandingkan hasil uji
sebelumnya dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Inputkan data ke dalam Software MINITAB
2) Klik Stat
3) Pilihlah Basic Statistics
4) Klik Normality Test
5) Isikan variabel yang akan diinputkan pada kotak Variable
6) Isikan Title
7) Klik OK
Untuk melihat data berdistribusi normal, dapat menggunakan
interpretasi nilai P-value, yaitu data berdistribusi normal apabila nilai P-
value lebih besar dari taraf nyata α = 0,05 dan tidak normal jika
sebaliknya. hasil perhitungan uji normalitas populasi dengan software
minitab dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.13 Hasil perhitungan dengan software minitab
Kelas
Eksperimen Pvalue Keterangan
Pretest 0,185 Berdistribusi normal
Posttest 0,060 Berdistribusi normal
Hasil perhitungan uji normalitas data dengan software minitab
dapat dilihat pada lampiran XXII halaman 180.
b) Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah hipotesis
diterima atau ditolak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah pengaruh
Model Eliciting Activities terhadap hasil belajar matematika kelas VII
di SMPN 5 Bukittinggi.
Hipotesis yang akan diuji dalam hal ini adalah:
H0 : µ1 = µ2 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Model
Eliciting Activities (MEAs) terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa di kelas
VII SMPN 5 Bukittinggi
H1 : µ1 > µ2 Terdapat pengaruh yang signifikan Model
Eliciting Activities (MEAs) terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa di kelas
VII SMPN 5 Bukittinggi.
μ 1 = Rata-rata hasil belajar matematika kelas posstest
μ2 = Rata-rata hasil belajar matematika kelas pretest
Langkah-langkah untuk menentukan hipotesis adalah:
1. Menguji kebenaran/kepalsuan hipotesis dengan mempergunakan tes
“t”, dengan prosedur kerja sebagai berikut :
a. Mencari D (Difference = perbedaan) antara skor variabel I
dan skor variabel II. Jika variabel I diberi lambang X dan
variabel II diberi lambang Y. maka D = X - Y
b. Menjumlahkan D, sehingga di peroleh ∑
Dalam menjumlah D, tanda aljabar (yaitu tanda-tanda minus
dan plus). Tanda tersebut ikut serta diperhitungkan dalam
penjumlahan.
c. Mencari Mean dari difference dengan rumus : ∑
d. Mengudratkan D : setelah itu dijumlahkan sehingga
diperoleh ∑ e. Mencari Deviasi Standar dari difference (SDD), dengan
rumus
√∑
.
∑
/
f. Mencari Standar Error dari mea of difference, yaitu
√
g. Mencari t0 dengan menggunakan rumus :55
2. Memberi interpretasi terhadap t0
a. Mencari df atau db dengan rumus df atau db = N – 1
b. Berdasarkan besarnya df atau db tersebut, akan dicari harga kritik
“t” yang tercantum dalam tabel nilai “t” pada taraf signifikan 5%,
dengan catatan:
i. Apabila t0 ttabel, maka tolak H0 dan terima H1
Berarti terdapat perbedaan mean yang signifikan antara
skor hasil nilai sesudah dan sebelum menggunakan
Model Eliciting Activities (MEAs).
55
Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
2012). Hal. 305-307
ii. Apabila t0 ttabel, maka terima H0 dan tolak H1
Berarti tidak terdapat perbedaan mean yang signifikan
antara skor hasil nilai sesudah dan sebelum
menggunakan Model Eliciting Activities (MEAs).56
3. Menarik kesimpulan apakah terdapat pengaruh penggunaan Model
Eliciting Activities terhadap pemahaman konsep matematika siswa di
kelas SMPN 5 Bukittinggi. Yang dilihat dari perbedaan skor
hasil tes siswa sesudah dan sebelum menggunakan Model Eliciting
Activities (MEAs).57 Untuk lebih jelasnya terangkum pada lampiran
XXIV halaman 183-186.
56
Anas Sudijono, ………………………………… Hal. 308 57
Anas Sudijono, ………………………………… Hal. 308-309
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis
penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Tujuan penelitian eksperimen
menurut surya brata adalah sebagai berikut: “untuk menyelidiki kemungkinan
saling berhubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih
kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
control yang tidek dikenai kondisi perlakuan”.58
Sedangkan jenis penelitian ini merujuk kepada penelitian eksperimen.
Berikut pengertian tentang penelitian eksperimen:
3. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendali.
4. Penelitian eksperimen adalah studi yang didalamnya para peneliti
mengubah atau memenipulasi, satu atau beberapa aspek lingkungan
(seringkali dinamakan variable independen) dan kemudian mengukur
dampak perubahan tersebut terhadap variable lain. Dalam pendidikan
variable lain yang terkena dampak perubahan tersebut (disebut variabel
dependen ).59
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, penelitian
eksperimen adalah suatu penelitian yang dilakuakn terhadap suatu objek tertentu
yang didalamnya diberikan perlakuan agar dapat mencari pengaruh terhadap
perlakuan yang telah diberikan.
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu
pemberian perlakuan terhadap subjek tertentu. Penelitian eksperimen yang
58
Suryabrata, Metodologi Penelitian,( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hal 88 59
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo : 2004) , h.107
digunakan adalah pra eksperimen. Tujuan pra eksperimen adalah untuk
memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat
diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnyadalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan memenipulasikan semua variabel yang
relevan.60
Dikatakan pra eksperimen karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang
merupakan variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel
independen.61
H. Rancangan Penelitian
Rancangan eksperimen yang digunakan pada pra eksperimen pada pra
eksperimen terhadap penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest Design.
Dalam rancangan ini dilakukan percobaan dengan dua kali pengukuran.
Pengukuran pertama dilakukan sebelum perlakuan diberikan yaitu untuk
mengukur kondisi awal ( ), dan pengukuran kedua dilakuakn setelah perlakuan
diberikan ( ).
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian One-Group pretest – posttest Design62
.
Kelas Pretest Treatment Posttest
Eksperimen T1 X T2
Keterangan:
60
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian , (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 204),
hlm. 92 61
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung,: Alfabeta, 2009), hlm. 109 62
Sumadi Suryabrata, …, hlm.92
T1 = Tes hasil belajar yang diberikan sebelum menggunakan pemberian
Model Eliciting Activities
X = Perlakuan pembelajaran dengan memberikan Model Eliciting
Activities
I. Populasi dan Sampel
3. Populasi
Populasi menurut Arikunto adalah “keseluruhan subjek penelitian”.63
Populasi menurut Walpole adalah “ keseluruhan pengamatan yang menjadi
perhatian kita”.64
populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 5
Bukittinggi yang terdaftar pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri
atas 7 kelas. Adapun jumlah populasi dari penelitian ini dapet dilihat pada table
berikut ini:
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas VII.1 s/d VII.7 SMP N 5 Bukittinggi
Tahun Pelajaran 2016/2017
No Kelas Jumlah Siswa
1 VII.1 28
2 VII.2 36
3 VII.3 34
4 VII.4 34
5 VII.5 34
6 VII.6 34
7 VII.7 34
JUMLAH 234
(Sumber : guru matematika kelas VII SMP N 5 Bukittinggi )
4. Sampel
63
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 108 64
Ronald Walpole, Pengantar Statistik, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama), hlm.7
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.65
Dalam penelitian ini dibutuhkan satu kelas sebagai sampel
yaitu kelas eksperimen.
Adapun alasan-alasan penelitian dilakukan dengan
mempergunakan sampel sebagai berikut:
f) Ukuran populasi
g) Masalah biaya
h) Masalah waktu
i) Percobaan yang bersifatnya merusak
j) Masalah ekonomis66
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan sampel adalah
sebagai berikut.
(6) Mengumpulkan data ulangan harian 1 kelas VII semester ganjil pada
mata pelajaran matematika siswa SMPN 5 Bukittinggi tahun pelajaran
2016/2017. Distribusi niali ulangan harian tersebut dapat dilihat pada
lampiran 1 halaman 72
(7) Melakukan uji normalitas data nilai ujian harian 1 matematika siswa
kelas VII semester genap yang bertujuan untuk mengetahui apakah
data populasi berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan
adalah:
H0 = Data populasi berdistribusi normal
H1 = Data populasi berdistribusi tidak normal
Untuk melihat data populasi berdistribusi normal, digunakan
uji Lilliefort dengan langkah-langkah sebagai berikut:
65
Sugiyono, …, h.118 66
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005),h.121
(h) Data x1, x2, x3, . . ., xn diperoleh dan disusun dari data yang terkecil sampai
yang terbesar.
(i) Data x1, x2, x3, … , xn dijadikan bilangan baku z1, z2, z3, … , zn dengan
menggunakan rumus :
dimana: s = simpangan baku
= skor rata-rata
xi = skor dari tiap data
(j) Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku dihitung peluang F
(zi) = P (z zi)
(k) Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih kecil atau sama dengan
zi yang dinyatakan dengan S (zi) dengan menggunakan rumus:
S(zi) =
(l) Menghitung selisih F (zi) dengan S (zi) kemudian ditentukan harga
mutlaknya.
(m) Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak selisih. Harga mutlak
selisih diberi simbol Lo. Lo = maks | F (zi) - S (zi) |.
(n) Bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diperoleh dari daftar nilai kritis
untuk uji Lilliefors untuk taraf nyata α yang dipilih.
a. Jika Lo ≤ Ltabel berarti populasi berdistribusi normal.
b. Jika Lo > Ltabel berarti populasi tidak berdistribusi normal.67
Dari hasil analisis data pada taraf nyata α = 0.05 diperoleh L0 masing-
masing kelas populasi seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas Kelas Populasi dengan Uji
Lilliefors
No Kelas L0 Ltabel Keterangan
1 VII 1 0,137 0,152 Data populasi berdistribusi normal
2 VII 2 0,080 0,152 Data populasi berdistribusi normal
3 VII 3 0,090 0,152 Data populasi berdistribusi normal
4 VII 4 0,133 0,152 Data populasi berdistribusi normal
5 VII 5 0,115 0,152 Data populasi berdistribusi normal
6 VII 6 0,089 0,152 Data populasi berdistribusi normal
67
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: PT. Tarsito, 1996), h. 466-477
7 VII7 0,107 0,152 Data populasi berdistribusi normal
Perhitungan uji normalitas dengan uji Lilliefors selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran II halaman 74-87.
Peneliti juga melakukan uji normalitas menggunakan alat bantu berupa
Software Minitab untuk membandingkan perhitungan data penelitian, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
8) Inputkan data ke dalam Software Minitab
9) Klik Stat
10) Pilihlah Basic Statistics
11) Klik Normality Test
12) Isikan variabel yang akan diinputkan pada kotak Variable
13) Isikan Title
14) Klik OK
Data berdistribusi normal, apabila nilai P-value lebih besar dari taraf
nyata α = 0.05 dan tidak normal jika sebaliknya. Hasil perhitungan uji
normalitas populasi dengan Software Minitab dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Hasil Uji Normalitas Kelas Populasi dengan Software
Minitab
No Kelas P-value Kesimpulan
1 VII 1 0,211 Data populasi berdistribusi normal
2 VII 2 0,523 Data populasi berdistribusi normal
3 VII 3 0,403 Data populasi berdistribusi normal
4 VII 4 0,023 Data populasi berdistribusi normal
5 VII 5 0,044 Data populasi berdistribusi normal
6 VII 6 0,640 Data populasi berdistribusi normal
7 VII 7 0,093 Data populasi berdistribusi normal
Hasil perhitungan uji normalitas dengan Software Minitab dapat dilihat
pada lampiran III halaman 88-91.
Berdasarkan uji normalitas yang dilakukan pada populasi, maka dapat
disimpulkan bahwa masing-masing kelas berdistribusi normal.
(8) Melakukan uji homogenitas variansi.
Uji homogenitas tujuannya adalah untuk mengetahui apakah populasi
mempunyai variansi homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan
dengan uji Barlett dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(g) Membuat hipotesis, yaitu:
H0 : Data populasi mempunyai variansi homogen
H1 : Data populasi mempunyai variansi tidak homogen
(h) Menghitung variansi masing-masing kelompok
(i) Menghitung variansi gabungan dari populasi menggunakan
rumus:
∑( )
∑( )
(j) Menghitung harga satuan Barlett dengan rumus:
( )∑( )
(k) Menghitung harga satuan Chi-kuadrat (X2) dengan rumus:
X2
= (ln 10)* ∑( ) +
(l) Membandingkan dengan
dengan kriteria bila
<
untuk taraf α maka terima H0 artinya populasi
homogen68
.
68
Sudjana, …, h. 261-263
Setelah dilakukan perhitungan dengan uji Barlett diperoleh X2
hitung =
5,808. dan ( ) . Dengan demikian nilai .
Sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi memiliki variansi yang
homogen.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran IV halaman 92.
Peneliti juga melakukan uji homogenitas menggunakan alat bantu berupa
Software MINITAB untuk membandingkan hasil sebelumnya dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
n. Inputkan data ke dalam Software MINITAB
o. Klik Data;
p. Pindahkan kursor ke Stack;
q. Klik Columns…;
r. Isilah kotak pada stack the following columns dengan dengan
melakukan double klik pada masing-masing data;
s. Isilah kotak pada Column in current worksheet dengan kolom
kosong (misal: C8);
t. Isilah kotak pada Store Subscripts in dengan Kolom kosong yang
lainnya (misal C9);
u. Klik Stat
v. Pilihlah ANOVA
w. Klik Test for Equal Variances
x. Isilah pada kotak Responses dengan C8 dan Faktor dengan C9
y. Isikan Title
z. Klik OK
Data disebut homogen, apabila nilai Pvalue lebih besar dari taraf nyata α =
0,05. Data homogen jika Pvalue > 0,05 dan tidak homogen jika sebaliknya.
Hasil perhitungan dengan software minitab adalah pada Barlett’s Test
diperoleh Pvalue = 5,808 dan pada Levene’s Test diperoleh Pvalue = 0,453, karena
Pvalue > α, α = 0,05 merupakan taraf nyata yang ditetapkan, maka disimpulkan
bahwa populai homogen. Hasil perhitungan dapat diliha pada lampiran V halaman
93.
(9) Uji kesamaan rata-rata
Adapun langkah-langkah dalam menguji kesamaan rata-rata populasi
adalah:
7) Tuliskan hipotesis statistik yang diajukan
8) H1: sekurang-kurangnya dua rata-rata tidak sama
9) Tentukan taraf nyatanya (α)
10) Tentukan wilayah kritiknya dengan menggunakan rumus:
, – – - 11) Tentukan perhitungan melalui tabel berikut
Tabel 3.5. Data Hasil Belajar Kelas Populasi
Populasi
1 2 3 4 5 6 7
X11
X12
…
X1n
X21
X22
…
X2n
X31
X32
…
X3n
X41
X42
…
X4n
X51
X52
…
X5n
X61
X62
…
X6n
X71
X72
…
X7n
Total T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T…
Nilai
Tengah
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X…
Perhitungannya dengan menggunakan rumus:
Jumlah Kuadrat Total (JKT) ∑ ∑
Jumlah Kuadrat untuk nilai tengah Kolom (JKK) ∑
Jumlah Kuadrat Galat (JKG) JKT JKK
Masukkan data hasil perhitungan ke dalam tabel berikut:
Tabel 3.6. Analisis Ragam Bagi Data Hasil Belajar Siswa Kelas
Populasi69
Sumber
Keragam
an
Jumlah
Kuadrat
(JK)
Derajat
Bebas
(dk)
Kuadrat Tengah Fhitung
Nilai
tengah
kolom
JKK k-1
Galat JKG K(N-1)
( )
Total JKT NK-1
12) Keputusan
H0 diterima jika Fhitung Ftabel
H0 ditolak jika Fhitung Ftabel .70
Analisis variansi dilakukan dengan cara teknik anava satu arah dengan
, – – -. Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh hasilnya
yaitu 1,502. Berdasarkan tabel, diperoleh F0,05(7, 226 ) = 2,76. Jadi, karena Fhitung <
Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima artinya populasi memiliki
kesamaan rata-rata. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran VI halaman
94-96.
Peneliti juga melakukan uji kesamaan rata-rata menggunakan alat bantu
berupa Software MINITAB untuk membandingkan hasil sebelumnya dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
n. Inputkan data ke dalam Software MINITAB;
69
Ronal, E. Walpole, Pengantar Statistika edisi ke-3, (Jakarta : PT.Gramedia Pustaka,
1995), h.387 70
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika Edisi Kedua,
(Jakarta:PT.Bumi Aksara,2009), hal.153
o. Klik Data;
p. Pindahkan kursor ke Stack;
q. Klik Columns;
r. Isilah kotak pada stack the following columns dengan dengan
melakukan double klik pada masing-masing data;
s. Isilah kotak pada Column in current worksheet dengan kolom
kosong (misal: C8);
t. Isilah kotak pada Store Subscripts in dengan Kolom kosong yang
lainnya (misal C9);
u. Klik Stat;
v. Pilihlah ANOVA;
w. Klik One-Way;
x. Isilah pada kotak Responses dengan C5 dan Faktor dengan C6;
y. Isilah confidence level;
z. Klik OK;
Data disebut mempunyai kesamaan rata-rata, apabila nilai Pvalue lebih besar
dari taraf nyata α = 0,05.
Hasil perhitungan uji kesamaan rata-rata dengan software minitab adalah
Pvalue = 0,178. Karena Pvalue > α; α = 0,05, maka disimpulkan bahwa populasi
memliliki kesamaan rata-rata. Hasil perhitungan ini dapat dilihat lebih jelas pada
lampiran VII halaman 97.
(10) Menentukan sampel
Berdasarkan keterangan-keterangan yang didapat diatas diperoleh data
berdistribusi normal, mempunyai variansi yang homogen serta memiliki
kesamaan rata-rata. maka pengambilan sampel yang penulis lakukan dengan cara
random sampling atau secara acak yaitu dengan cara menulis nama-nama kelas
pada potongan kertas kecil, kemudian kertas tersebut digulung dan dimasukkan ke
dalam kaleng kemudian peneliti undi. Kertas yang terambil adalah kelas VII2.
Kelas ini peneliti jadikan sebagai kelas eksperimen. Sampelnya adalah siswa yang
nilainya di bawah KKM setelah diberi pre-test pada kelas VII2.
J. Variabel dan Data Penelitian
3. Variabel
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Variabel dapat juga
diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih.71
. Adapun
yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:
a) Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang diperkirakan sebagai
variabel yang mempengaruhi variabel terikat.72
Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah pembelajaran yang menerapkan Model Eliciting
Activities.
b) Variabel terikat
Variabel terikat adalah gejala yang muncul dari adanya
perlakuan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman
konsep matematika siswa setelah mengikuti pembelajaran
71
S. Margono, …, h.133 72
Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, (Ciputat: Quantum Teaching, 2006), h.33
menggunakan Model Eliciting Activities di kelas VII SMPN 5
Bukittinggi.
4. Data penelitian
c) Jenis data
(3) Data primer yaitu data yang diperoleh dari sampel yang diteliti.
Data primer dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep
matematika siswa setelah dilaksanakannya eksperimen, yaitu
dengan menggunakan Model Eliciting Activities.
(4) Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari orang lain.
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah siswa yang
menjadi populasi dan sampel serta nilai ulangan harian 1
matematika siswa semester 1 kelas VII SMPN 5 Bukittinggi.
d) Sumber Data
(3) Data primer bersumber dari kelas VII SMPN 5 Bukittinggi yang
menjadi sampel pada penelitian ini.
(4) Data sekunder bersumber dari guru bidang studi matematika kelas
VII SMPN 5 Bukittinggi.
K. Prosedur Penelitian
4. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pelaksanaan penelitian yaitu:
k) Menentukan jadwal penelitian yaitu tanggal 18 juli – 29 agustus 2016
l) Mengurus surat izin penelitian pada pihak kampus 6 juni 2016.
Lembar surat izin dapat dilihat pada lampiran.
m) Mengurus surat izin kepada pemerintahan kota Bukittinggi pada
tanggal 11 juli 2016.
n) Menyusun materi pelajaran penelitian 22 mei 2016
o) Menentukan kelas sampel penelitian 18 juli 2016
p) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas
eksperimen pada tanggal 20 juni 2016. RPP dapat dilihat pada
lampiran VIII halaman 98-125.
q) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk kelas eksperimen pada
tanggal 20 juni 2016. LKS dapat dilihat pada lampiran IX halaman
126-142.
r) Membuat kisi-kisi soal uji coba tes hasil belajar peneliti lakukan pada
tanggal 18 juni 2016. Kisi-kisi soal uji coba tes dapat dilihat pada
lampiran X halaman 143-144.
s) Membuat soal tes uji coba tes hasil belajar peneliti lakukan pada
tanggal 18 juni 2015. Soal tes uji coba dapat dlihat pada lampiran XI
halaman 145-147.
t) Menvalidasi instrumen penelitian kepada ahli yaitu Ibu Eka Pascha
Suryabayu,M.Pd (Dosen matematika IAIN Bukittinggi) pada tanggal
26 juni 2016. Menvalidasi instrumen penelitian kepada Ibu Aminah
(Guru mata pelajaran matematika SMPN 5 Bukittinggi) pada tanggal
19 juli 2016. Dapat dilihat pada lampiran XIII halaman 151-154
5. Tahap pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini terdiri dari satu kelas kelas
eksperimen. Pada kelas eksperimen dilakukan model pembelajaran
Model Eliciting Activities sebanyak 4 kali pertemuan. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah :
a) Melaksanakan pembelajaran dari awal pertemuan yaitu tanggal 19 juli
2016 hingga 29 juli 2016 dengan Model Eliciting Activities (MEAs).
Tabel 3.7.Langkah-langkah Pembelajaran Kelas Eksperimen
Kelas Eksperimen
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal (10 menit)
h. Guru membimbing siswa berdo’a i. Guru mengontrol kondisi kelas, baik dari segi kerapian maupun
kebersihannya. j. Guru mengecek kehadiran siswa dengan mengambil absen k. Apersepsi: mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya
l. Motivasi: menyampaikan manfaat dari materi yang dipelajari
m. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai n. Guru menjelaskan langkah- langkah pembelajaran
Kegiatan Inti (65 menit)
Eksplorasi
d. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara
heterogen dari kemampuan akademik matematika siswa.
e. Guru membagikan LKS yang berisi permasalahan tentang materi
yang akan dipelajari pada masing-masing siswa disetiap
kelompok
f. Guru membaca sebuah lembar permasalahan yang
mengembangkan konteks peserta didik. Artinya guru membaca
sebuah permasalahan untuk mendorong siswa mengeplorasi
kemampuannya.
Elaborasi
a. Siswa siap siaga terhadap pernyataan berdasarkan lembaran
permasalahan tersebut.
b. Guru membacakan permasalahan bersama siswa dan
memastikan setiap kelompok mengerti apa yang sedang
ditanyakan.
c. Siswa berusaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
d. Siswa mempersentasikan model matematika mereka setelah
membahas dan meninjau ulang solusi.
e. Perwakilan kelompok diminta untuk mempersentasikan hasil
kerja kelompoknya didepan kelas.
Konfirmasi
e. Guru meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi
temannya.
f. Guru memberikan pembenaran terhadap jawaban siswa jika
terdapat kesalahan.
g. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
h. Guru memberikan ulasan dan penekanan konsep dari materi yang
telah dipelajari.
Kegiatan penutup (5 menit):
e. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
f. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
g. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk
pemantapan materi.
h. Guru memberikan tugas baca untuk materi pelajaran
selanjutnnya.
b) Melakukan uji coba tes pada kelas VII2 pada tanggal 22 juli 2016.
c) Menyusun soal pretest dan posttest berdasarkan soal uji coba beserta
pembahasannya peneliti lakukan pada tanggal 11 juni 2016. Soal tes
untuk pretst dan posttest dapat dilihat pada lampiran XI halaman 145-
147.
d) Memberikan soal pretest di kelas eksperimen yaitu kelas VII2 pada
tanggal 22 juli 2016 yang diikuti oleh 34 orang.
e) Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah memberikan
pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Model Eliciting
Activities (MEAs) untuk kelas eksperimen diluar jam pelajaran,
setelah melakukan analisa terhadap hasil belajar siswa dari soal pretest
yang dilakukan pada tanggal 22 juli 2016.
6. Tahap penyelesaian
Pada tahap penyelesaian dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:
e) Peneliti melakukan tes akhir (posttest) setelah pokok bahasan yang
dipelajari selesai yaitu pada tanggal 23 juli 2016
f) Mengolah data hasil tes akhir (posttest), kemudian peneliti melakukan
analisis untuk menguji hipotesis 23-24 juli 2016
g) Uji hipotesis.
h) Menarik kesimpulan dari data hasil analisis data yang digunakan.
L. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrument untuk mengetahui
hasil belajar siswa, yaitu:
2. Tes Hasil Belajar
Tes yang diberikan adalah tes berbentuk soal essay. Materi yang
diujikan dalam tes adalah materi yang diberikan selama penelitian. Tes hasil
belajar ini dikembangkan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
j) Menyusun tes
Dalam menyusun tes penulis melakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
k) Menentukan tujuan mengadakan tes yaitu mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan melihat
apakah alat bantu pembelajaran yang digunakan berhasil diterapkan.
l) Membuat batasan terhadap materi pelajaran yang akan diuji.
m) Membuat kisi-kisi tes hasil belajar, dapat dilihat pada lampiran X
halaman 143-144.
n) Menyusun butir-butir soal sesuai kisi-kisi, dapat dilihat pada
lampiran X halaman 143-144.
o) Membuat kunci jawaban/pembahasan soal tes hasil belajar, dapat
dilihat pada lampiran XII halaman 148-150 .
p) Melakukan validasi soal tes.
Tujuan dilakukan validasi soal tes adalah untuk mengetahui
sejauh mana soal tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam suatu tes, tes dikatakan valid apabila materi yang akan
diteskan kepada siswa sesuai bahan-bahan pelajaran yang diatur
dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang telah
digariskan dalam kurikulum. Soal-soal tes diberikan kepada
beberapa ahli untuk divalidasi soal-soal yang telah dibuat, yaitu Ibu
Eka Pascha Suryabayu ,M.pd (Dosen Matematika IAIN
Bukittinggi ) dan Ibu Aminah (Guru mata pelajaran matematika
SMPN 5 Bukittinggi). Hasil validasi tersebut dapat dilihat pada
lampiran halaman XIII dan XIV 151 dan 162.
q) Melakukan uji coba tes
Sebelum tes diberikan kepada siswa kelas sampel, terlebih
dahulu tes diuji cobakan pada kelas lain yang memiliki
karakteristik yang sama dengan populasi yang berdistribusi normal,
sebaran data yang homogen dan memiliki kesamaan rata-rata.
r) Analisis soal tes
Analisis ini dilakukan untuk melihat dan mengidentifikasi
soal- soal yang baik, kurang baik dan soal yang tidak sama sekali.
Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki :
(1) Validitas Tes
Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan
yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor
total menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain, sebuah item
memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item yang
bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran dengan skor
total.73
Untuk menentukan validitas tes essay dapat digunakan
rumus korelasi product moment, yaitu:
rXY = ∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ )
+
Keterangan:
rXY : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N : Jumlah testee (siswa)
∑ : Jumlah perkalian antara skor item dan skor total
∑ : Jumlah skor item ∑ : Jumlah skor total
74
Setelah didapat kemudian dibandingkan dengan
product moment. Distribusi untuk dan derajat
kebebasan dk = ( n 1 ) kaidah keputusannya adalah,
Jika berarti soal valid
Jika berarti soal tidak valid
73
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
h. 90 74
Suharsimi Arikunto, . . ., h. 87
Setelah didapat keputusan soal itu valid, selanjutnya
dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi product
moment, yaitu sebagai berikut:
Interpretasi (kriteria) mengenai besarnya koefisien
korelasi adalah sebagai berikut:
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : sangat rendah75
Berdasarkan hasil analisis validitas tes diperoleh nilai r masing-
masing item soal kemudian dicocokkan dengan kriteria
interpretasi Product moment dengan angka kasar. Hasil analisis
validitas soal tes uji coba dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.8. Hasil analisis validitas soal uji coba tes
Nomor
soal
Koefisien korelasi
(rxy)
Valid/tidak
valid
kriteria
validitas
1 3,751 Valid Sangat tinggi
2 0,981 Valid Sangat tinggi
3 1,266 Valid Sangat tinggi
4 1,412 Valid Sangat tinggi
5 0,699 Valid Tinggi
6 20,849 Valid Sangat tinggi
7 15,499 Valid Sangat tinggi
(2) Reliabilitas soal tes
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan
(reliability) yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tetap. Jadi, pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan
ketetapan hasil tes. Tes yang diberikan dalam penelitian ini
75
Suharsimi Arikunto,. . ., h. 89
adalah tes essay. Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai
reliabilitas tes essay adalah :
.
/ (
∑
)
Keterangan:
r11 : reliabilitas yang dicari
n : banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians total
76
Tabel 3.9 Kriteria Reliabilitas Tes
Nilai r 11 Kriteria
0.90 r 11 < 1.00 Reliabilitas tinggi sekali
0.70 r 11 < 0.90 Reliabilitas tinggi
0.40 r 11 < 0.70 Reliabilitas sedang
0.20 r 11 < 0.40 Reliabilitas rendah
0.00 r 11 < 0.20 Reliabilitas sangat rendah sekali
Rumus varians 77
:
∑
(∑ )
Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas soal uji coba tes
diperoleh r11 = kemudian disesuaikan dengan nilai tabel
Product Moment dengan N = 34 dengan = 0,05 maka diperoleh rtabel
= 0,339. Karena r11 = lebih besar rtabel = 0,339, maka dapat
disimpulkan bahwa soal tes uji coba yang di analisis dengan rumus
Alpha adalah reliable dengan kriteria sedang. Perhitungan reliabilitas
dapat dilihat pada lampiran XVI halaman 167-169.
(3) Menghitung indeks kesukaran soal
76
Suharsimi Arikunto,. . ., h. 109 77
Suharsimi Arikunto,. . ., h. 110
Tingkat kesukaran soal adalah suatu bilangan yang
menunjukkan sulit mudahnya suatu soal. Soal yang baik adalah
soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Menurut
Zainal Arifin, untuk menghitung tingkat kesukaran dapat
digunakan langkah-langkah berikut:
(a) Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan
rumus:
(b) Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:
(c) Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria
berikut:
0,00 – 0,30 = sukar
0,31 – 0,70 = sedang
0,71 – 1,00 = mudah
Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan
koefisien tingkat kesukaran (poin 2) dengan kriteria (poin 3).78
2. Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara
membandingkan koefisien tingkat kesukaran dengan kriteria79
.
Setelah dilakukan analisis data diperoleh tingkat kesukaran
soal seperti yang terlihat dalam tabel berikut :
Tabel 3. 10 Hasil analisis validitas soal uji coba tes
Nomor
soal
Koefisien korelasi
(rxy)
Valid/tidak
valid
kriteria
validitas
1 3,751 Valid Sangat tinggi
2 0,981 Valid Sangat tinggi
3 1,266 Valid Sangat tinggi
4 1,412 Valid Sangat tinggi
5 0,699 Valid Tinggi
6 20,849 Valid Sangat tinggi
7 15,499 Valid Sangat tinggi
78
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, ( Bandung, Remaja Rosdakarya, 2009) , h. 135 79
Zainal Arifin, … , hal. 135
Perhitungan tingkat kesukaran soal lebih jelas dan rinci dapat
dilihat pada lampiran XVII. halaman 170-171.
(4) Menghitung indeks pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan
siswa yang berkemampuan rendah. Langkah-langkah yang harus
ditempuh untuk menghitung daya beda soal adalah:
(g) Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik.
(h) Mengurutkan skor total mulai dari yang terbesar sampai
dengan skor terkecil.
(i) Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah.
(j) Menghitung rata-rata skor atas untuk masing-masing
kelompok (kelompok atas maupun kelompok bawah).
(k) Menghitung daya pembeda soal dengan menggunakan
rumus:
DP =
Keterangan:
DP : Daya Pembeda
KA : Rata-rata kelompok atas
KB : Rata-rata Kelompok Bawah
Skor Maks : Skor Maksimum
(l) Membandingkan daya pembeda dengan kriteria seperti
berikut:
0,40 ke atas : sangat baik
0,30 – 0,39 : baik
0,20 – 0,29 : cukup, soal perlu diperbaiki
0,19 ke bawah : kurang baik, soal harus dibuang.80
Menurut Suharsimi Arikunto, jika jumlah peserta didik
kurang dari 100 maka cara menentukan kelompok atas dan
80
Zainal Arifin, , h. 133
kelompok bawah adalah seluruh kelompok testee dibagi dua sama
besar, 50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah.81
Tabel 3. 11 Hasil perhitungan daya pembeda soal uji coba
Nomor
soal
Daya Pembeda
hitung Kriteria Ket
1 0,375 Baik Digunakan
2 0,313 Baik Digunakan
3 0,375 Baik Digunakan
4 0,438 Sangat Baik Digunakan
5 0,590 Baik Digunakan
6 0,528 Baik Digunakan
7 0,528 Baik Digunakan
Perhitungan daya pembeda soal uji coba dapat dilihat pada
lampiran XVIII halaman 172-173.
M. Teknik Analisis Data
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum menggunakan uji-t,
berpasangan (pretest & posttest) yaitu:
4. Terdiri dari satu sampel
5. Data kuantitatif
6. Berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Untuk melakukan teknik analisis data dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
c) Uji Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan adalah:
H0 = Data berdistribusi normal
81
Suharsimi Arikunto, . . ., h. 227
H1 = Data tidak berdistribusi normal
Uji normalitas hasil belajar matematika kelas sampel dilakukan
dengan menggunakan uji Liliefors, bertujuan untuk melihat apakah
data berdistribusi normal atau tidak. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
(8) Data diperoleh dan disusun
dari data yang terkecil sampai yang terbesar.
(9) Data dijadikan bilangan baku
dengan menggunakan rumus:
s
xxz i
i
Keterangan:
S = Simpangan baku
x = Skor rata-rata
xi = Skor dari tiap soal
Zi= skor baku
(10) Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku
dihitung peluang ii zzPzF
(11) Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih kecil
atau sama yang dinyatakan dengan S( ) dengan
menggunakan rumus:
n
zyangzzzzbanyaknyazS
in
i
,,,,)(
321
(12) Menghitung selisih antara F( ) dengan S( ) kemudian
tentukan harga mutlaknya.
(13) Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak selisih
itu diberi simbol ii zSzFmaksLL 0,0 ,
(14) Kemudian bandingkan 0L dengan nilai kritis yang
diperoleh dari daftar nilai kritis untuk uji Lilifors pada taraf
05,0a . Kriterianya adalah terima H0 bahwa data hasil
belajar berdistribusi normal jika 0L tabelL dan tolak H0 jika
. 82
82
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466.
Dari hasil analisis pada taraf =0,05 diperoleh L0 masing-masing
dari data nilai hasil pretest dan posttest seperti yang terlihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 3. 12 Hasil uji normalitas nilai pretest dan posttest
Kelas
Eksperimen L0 Ltabel Ket
Pretest 0,120 0,152 Berdistribusi normal
Posttest 0,104 0,152 Berdistribusi normal
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa L0 < Ltabel maka H0
diterima. Berarti data tersebut berdistribusi normal. Keterangan lebih
jelas dapat dilihat pada lampiran XXI halaman 176-178.
Peneliti juga melakukan uji normalitas menggunakan alat
bantu berupa Software MINITAB untuk membandingkan hasil uji
sebelumnya dengan langkah-langkah sebagai berikut:
8) Inputkan data ke dalam Software MINITAB
9) Klik Stat
10) Pilihlah Basic Statistics
11) Klik Normality Test
12) Isikan variabel yang akan diinputkan pada kotak Variable
13) Isikan Title
14) Klik OK
Untuk melihat data berdistribusi normal, dapat menggunakan
interpretasi nilai P-value, yaitu data berdistribusi normal apabila nilai P-
value lebih besar dari taraf nyata α = 0,05 dan tidak normal jika
sebaliknya. hasil perhitungan uji normalitas populasi dengan software
minitab dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.13 Hasil perhitungan dengan software minitab
Kelas
Eksperimen Pvalue Keterangan
Pretest 0,185 Berdistribusi normal
Posttest 0,060 Berdistribusi normal
Hasil perhitungan uji normalitas data dengan software minitab
dapat dilihat pada lampiran XXII halaman 180.
d) Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah hipotesis
diterima atau ditolak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah pengaruh
Model Eliciting Activities terhadap hasil belajar matematika kelas VII
di SMPN 5 Bukittinggi.
Hipotesis yang akan diuji dalam hal ini adalah:
H0 : µ1 = µ2 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Model
Eliciting Activities (MEAs) terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa di kelas
VII SMPN 5 Bukittinggi
H1 : µ1 > µ2 Terdapat pengaruh yang signifikan Model
Eliciting Activities (MEAs) terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa di kelas
VII SMPN 5 Bukittinggi.
μ 1 = Rata-rata hasil belajar matematika kelas posstest
μ2 = Rata-rata hasil belajar matematika kelas pretest
Langkah-langkah untuk menentukan hipotesis adalah:
4. Menguji kebenaran/kepalsuan hipotesis dengan mempergunakan tes
“t”, dengan prosedur kerja sebagai berikut :
a. Mencari D (Difference = perbedaan) antara skor variabel I
dan skor variabel II. Jika variabel I diberi lambang X dan
variabel II diberi lambang Y. maka D = X - Y
b. Menjumlahkan D, sehingga di peroleh ∑
Dalam menjumlah D, tanda aljabar (yaitu tanda-tanda minus
dan plus). Tanda tersebut ikut serta diperhitungkan dalam
penjumlahan.
c. Mencari Mean dari difference dengan rumus : ∑
d. Mengudratkan D : setelah itu dijumlahkan sehingga
diperoleh ∑ e. Mencari Deviasi Standar dari difference (SDD), dengan
rumus
√∑
.
∑
/
f. Mencari Standar Error dari mea of difference, yaitu
√
g. Mencari t0 dengan menggunakan rumus :83
5. Memberi interpretasi terhadap t0
a. Mencari df atau db dengan rumus df atau db = N – 1
b. Berdasarkan besarnya df atau db tersebut, akan dicari harga kritik
“t” yang tercantum dalam tabel nilai “t” pada taraf signifikan 5%,
dengan catatan:
i. Apabila t0 ttabel, maka tolak H0 dan terima H1
Berarti terdapat perbedaan mean yang signifikan antara
skor hasil nilai sesudah dan sebelum menggunakan
Model Eliciting Activities (MEAs).
83
Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
2012). Hal. 305-307
ii. Apabila t0 ttabel, maka terima H0 dan tolak H1
Berarti tidak terdapat perbedaan mean yang signifikan
antara skor hasil nilai sesudah dan sebelum
menggunakan Model Eliciting Activities (MEAs).84
6. Menarik kesimpulan apakah terdapat pengaruh penggunaan Model
Eliciting Activities terhadap pemahaman konsep matematika siswa di
kelas SMPN 5 Bukittinggi. Yang dilihat dari perbedaan skor
hasil tes siswa sesudah dan sebelum menggunakan Model Eliciting
Activities (MEAs).85 Untuk lebih jelasnya terangkum pada lampiran
XXIV halaman 183-186.
84
Anas Sudijono, ………………………………… Hal. 308 85
Anas Sudijono, ………………………………… Hal. 308-309
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan setelah melakukan
analisis data, maka peneliti menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan Model Eliciting Activities (MEAs) dalam meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa di kelas VII SMPN 5 Bukittinggi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti
menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran matematika dapat
menggunakan Model Eliciting Activities (MEAs) sebagai salah satu
alternatif untuk meningkatkan pemahaman konsep matemtika siswa.
2. Bagi peneiti lain yang tertarik untuk melanjutkan penelitian ini,
diharapkan melakukan pada pokok bahasan yang berbeda.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ahmad, Dzulfikar. 2012Keefektifan Problem Based Learning dan Model Eliciting
Activities terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Unes Journal of
Mathematics Education.
Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda karya
Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Bumi
Aksara.
Azhar. 2012. Lembar Kerja Siswa. http://www.sarjanaku.com/2011/02/lks-
lembar-kerja-siswa.html [diakses 02-02-2013]
Budiningsih, Asri. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta
Chamberlin, S. A. 2008. Using Model-Eliciting Activities to Investigate concept
in statistics. Waco, TX: Purfrock Press.
Chamberlin, S. A, and Moon, S.M. 2008. How Does The Problem Based Learning
Approach Compare to The Model-Eliciting Activity Approach in
Mathematics?. International Journal for Mathematics Teaching and
learning. http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/chamberlin.pdf.
[diakses 15-02-2013]
Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: J-Art, 2004
H. Hudojo. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.
Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Perasda,
2006
Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Polya, G. 1985. How to Solve It. A New Aspect of Mathematical Method. Second
Edition. New Jersey: Princeton University Press.
Shadiq, F. 2007. Inovasi Pembelajaran Matematika dalam Rangka Menyongsong
Sertifikasi Guru dan Persaingan Global. Laporan Hasil Seminar dan
Lokakarya Pembelajaran Matematika. Dilaksanakan pada tanggal 15 –
16 Maret 2007 di P4TK (PPPG) Matematika Yogyakarta.
Siregar Eveline, 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor : Ghalia Indonesia
Sudjana. 1996. Metoda Statistik. Bandung : PT. Tarsito.
Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT. Rineka
Cipta
Suryabrata, Sumadi. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Gravindo
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Suherman, E. dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Malang: JICA.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Surabaya: Prestasi Pustaka.
Widyastuti . 2011. pengaruh pembelajaran model eliciting activities terhadap
kemampuan representatif matematis siswa. Seminar Nasional
Pendidikan MIPA, UNILA.
LAMPIRAN I
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN 1
KELAS VII SMPN 5 BUKITTINGGI
NO VII 1 VII 2 VII 3 VII 4 VII 5 VII 6 VII 7
LAMPIRAN II
UJI NORMALITAS KELAS POPULASI
Kelas VII1
NO X X2
zi f(zi) s(zi)
│f(zi)-
s(zi)│
1 16 256 -1,85 0.032 0.035 0.0036
2 18 324 -1,76 0.0392 0.071 0.0322
3 20 400 -1,67 0.0475 0.107 0.0597
4 34 1156 -1,05 0.1469 0.142 0.0040
5 34 1156 -1.05 0.1469 0.178 0.0317
6 35 1225 -1.00 0.1587 0.214 0.0556
7 40 1600 -0.78 0.2177 0.250 0.0323
8 40 1600 -0.78 0.2177 0.285 0.0680
9 45 2025 -0.56 0.2877 0.321 0.0337
10 45 2025 -0.56 0.2877 0.357 0.0694
11 50 2500 -0.34 0.3669 0.392 0.0259
12 55 3025 -0.12 0.4522 0.428 0.0237
13 55 3025 -0.12 0.4522 0.464 0.0120
14 56 3136 -0.07 0.4721 0.500 0.0279
15 60 3600 0.10 0.5398 0.535 0.0041
16 60 3600 0.10 0.5398 0.571 0.0316
17 62 3844 0.19 0.5753 0.607 0.0318
18 75 5625 0.77 0.7794 0.643 0.1365
19 76 5776 0.81 0.7910 0.679 0.1125
20 76 5776 0.81 0.7910 0.714 0.0767
21 76 5776 0.81 0.7910 0.750 0.0410
22 77 5929 0.86 0.8051 0.786 0.0194
23 78 6084 0.90 0.8159 0.821 0.0055
24 80 6400 0.99 0.8389 0.857 0.0182
25 81 6561 1.04 0.8508 0.892 0.0420
26 85 7225 1.21 0.8869 0.929 0.0417
27 92 8464 1.52 0.9357 0.964 0.0285
28 93 8649 1.57 0.9418 1.000 0.0582
JUMAH 1614 106762
RATA-
RATA(µ) 57.643 3812.929
Dimana:
∑
57.643
∑
(∑ )
( ) ( )
( )
√ √
Dari data di atas diperoleh L0 = 0.137
Ltabel untuk n = 28 dengan α = 0.05 adalah 0,161
Karena L0 < Ltabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Kelas VII2
NO X X2
zi f(zi) s(zi)
│f(zi)-
s(zi)│
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
JUMLAH RATA-
RATA(µ)
Dimana:
∑
59.97
∑
(∑ )
( ) ( )
( ) 412,427
√ √
Dari data di atas diperoleh L0 =
Ltabel untuk n = 36 dengan α = 0.05 adalah 0.148
Karena L0 < Ltabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Kelas VII3
NO X X2
Zi f(zi) s(zi) │f(zi)-s(zi)│
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
JUMLAH 2010 RATA-
RATA(µ) Dimana:
∑
60,91
∑
(∑ )
( ) ( )
( )
√ √
Dari data di atas diperoleh L0 = 0,1022
Ltabel untuk n = 34 dengan α = 0.05 adalah 0,154
Karena L0 < Ltabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Kelas VII4
NO X X2
zi f(zi) s(zi) │f(zi)-s(zi)│
1 0.004 0.029 0.025
2 0.047 0.059 0.011
3 0.047 0.088 0.041
4 0.072 0.118 0.046
5 0.072 0.147 0.075
6 0.117 0.176 0.059
7 0.164 0.206 0.042
8 0.224 0.235 0.012
9 0.224 0.265 0.041
10 0.312 0.294 0.018
11 0.390 0.324 0.066
12 0.476 0.353 0.123
13 0.476 0.382 0.094
14 0.476 0.412 0.064
15 0.476 0.441 0.035
16 0.520 0.471 0.049
17 0.583 0.500 0.083
18 0.663 0.529 0.133
19 0.663 0.559 0.104
20 0.663 0.588 0.075
21 0.663 0.618 0.045
22 0.663 0.647 0.016
23 0.684 0.676 0.008
24 0.739 0.706 0.033
25 0.739 0.735 0.004
26 0.739 0.765 0.026
27 0.819 0.794 0.024
28 0.844 0.824 0.020
29 0.869 0.853 0.016
30 0.869 0.882 0.014
31 0.869 0.912 0.043
32 0.869 0.941 0.073
33 0.869 0.971 0.102
34 0.910 1.000 0.090
JUMLAH 2249 RATA-
RATA
(µ) 66,15
Dimana:
∑
66.15
∑
(∑ )
( ) ( )
( )
√ √
Dari data di atas diperoleh L0 = 0,1333
Ltabel untuk n = 34 dengan α = 0.05 adalah 0,152
Karena L0 < Ltabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Kelas VII5
NO X X2
Zi f(zi) s(zi) │f(zi)-s(zi)│
1 0.014 0.029 0.016
2 0.026 0.059 0.033
3 0.026 0.088 0.062
4 0.054 0.118 0.064
5 0.089 0.147 0.059
6 0.138 0.176 0.039
7 0.138 0.206 0.068
8 0.309 0.235 0.073
9 0.309 0.265 0.044
10 0.409 0.294 0.115
11 0.409 0.324 0.086
12 0.409 0.353 0.056
13 0.409 0.382 0.027
14 0.409 0.412 0.003
15 0.409 0.441 0.032
16 0.460 0.471 0.010
17 0.536 0.500 0.036
18 0.641 0.529 0.111
19 0.641 0.559 0.082
20 0.641 0.588 0.052
21 0.663 0.618 0.045
22 0.688 0.647 0.041
23 0.688 0.676 0.011
24 0.732 0.706 0.026
25 0.773 0.735 0.038
26 0.773 0.765 0.009
27 0.829 0.794 0.035
28 0.829 0.824 0.005
29 0.860 0.853 0.007
30 0.860 0.882 0.022
31 0.860 0.912 0.052
32 0.887 0.941 0.054
33 0.887 0.971 0.084
34 0.929 1.000 0.071
JUMLA
H 2331 RATA-
RATA
(µ) 68,56
Dimana:
∑
68,56
∑
(∑ )
( ) ( )
( )
√ √
Dari data di atas diperoleh L0 =
Ltabel untuk n = 34 dengan α = 0.05 adalah 0,152
Karena L0 < Ltabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Kelas VIII6
NO X X2
zi f(zi) s(zi) │f(zi)-s(zi)│
1 0.019 0.029 0.010
2 0.034 0.059 0.025
3 0.055 0.088 0.033
4 0.055 0.118 0.063
5 0.111 0.147 0.036
6 0.131 0.176 0.045
7 0.187 0.206 0.019
8 0.187 0.235 0.049
9 0.230 0.265 0.035
10 0.341 0.294 0.047
11 0.413 0.324 0.089
12 0.433 0.353 0.080
13 0.433 0.382 0.050
14 0.433 0.412 0.021
15 0.448 0.441 0.007
16 0.488 0.471 0.017
17 0.524 0.500 0.024
18 0.524 0.529 0.005
19 0.524 0.559 0.035
20 0.618 0.588 0.030
21 0.618 0.618 0.000
22 0.637 0.647 0.010
23 0.705 0.676 0.029
24 0.705 0.706 0.000
25 0.705 0.735 0.030
26 0.705 0.765 0.059
27 0.794 0.794 0.000
28 0.808 0.824 0.016
29 0.844 0.853 0.009
30 0.844 0.882 0.039
31 0.894 0.912 0.017
32 0.932 0.941 0.009
33 0.943 0.971 0.028
34 0.975 1.000 0.025
JUMLAH 1995 RATA-
RATA
(µ)
Dimana:
∑
58,68
∑
(∑ )
( ) ( )
( )
√ √
Dari data di atas diperoleh L0 =
Ltabel untuk n = 34 dengan α = 0.05 adalah 0,152
Karena L0 < Ltabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Kelas VIII7
NO X
X2
zi f(zi) s(zi) │f(zi)-s(zi)│
1 0.009 0.029 0.021
2 0.057 0.059 0.002
3 0.085 0.088 0.003
4 0.136 0.118 0.018
5 0.136 0.147 0.011
6 0.187 0.176 0.010
7 0.187 0.206 0.019
8 0.187 0.235 0.049
9 0.187 0.265 0.078
10 0.187 0.294 0.107
11 0.268 0.324 0.056
12 0.268 0.353 0.085
13 0.341 0.382 0.041
14 0.341 0.412 0.071
15 0.341 0.441 0.100
16 0.421 0.471 0.050
17 0.504 0.500 0.004
18 0.504 0.529 0.025
19 0.610 0.559 0.051
20 0.688 0.588 0.100
21 0.688 0.618 0.070
22 0.742 0.647 0.095
23 0.758 0.676 0.082
24 0.758 0.706 0.052
25 0.758 0.735 0.023
26 0.788 0.765 0.023
27 0.831 0.794 0.037
28 0.858 0.824 0.034
29 0.881 0.853 0.028
30 0.881 0.882 0.001
31 0.900 0.912 0.012
32 0.908 0.941 0.033
33 0.918 0.971 0.053
34 0.925 1.000 0.075
JUMLAH 2203 RATA-
RATA
(µ)
Dimana:
∑
64,794
∑
(∑ )
( ) ( )
( ) 357,078
√ √
Dari data di atas diperoleh L0 = Ltabel untuk n = 34 dengan α = 0.05 adalah 0,152
Karena L0 < Ltabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
LAMPIRAN III
UJI NORMALITAS POPULASI
DENGAN SOFTWARE MINITAB
C1
Perc
en
t
120100806040200
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.211
57.64
StDev 22.55
N 28
AD 0.484
P-Value
UJI NORMALITAS KELAS VII.1Normal
C2
Pe
rce
nt
120100806040200
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.523
59.97
StDev 20.31
N 36
AD 0.318
P-Value
uji normalitas kelas VII.2Normal
C3
Perc
en
t
1101009080706050403020
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.322
60.91
StDev 17.97
N 33
AD 0.411
P-Value
uji normalitas kelas VII.3Normal
C4
Perc
en
t
1101009080706050403020
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.023
66.15
StDev 18.60
N 34
AD 0.873
P-Value
uji normalitas kelas VII.4Normal
C5
Pe
rce
nt
11010090807060504030
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.044
68.56
StDev 15.22
N 34
AD 0.758
P-Value
uji normalitas kelas VII.5Normal
C6
Pe
rce
nt
120100806040200
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.640
58.68
StDev 21.08
N 34
AD 0.275
P-Value
uji normalitas kelas VII.6Normal
C7
Pe
rce
nt
1101009080706050403020
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.093
64.79
StDev 18.90
N 34
AD 0.629
P-Value
uji normalitas kelas VII.7Normal
Lampiran IV
UJI HOMOGENITAS POPULASI
1. Tabel Variansi Masing – Masing Kelompok
No Sampel
df/dk
( )
Si² Log Si² dk.Log Si² dk.Si²
1
2
3
4
5
6
7
JUMLAH 2. Varian Gabungan 3. Menghitung satuan Barlet
∑( )
∑( ) ( )∑( )
( )( )
4. Menghitung harga satuan 5. Menentukan nilai dengan
Chi-kuadrat (X2) α = 0,05
{ ∑( ) } ( )( ) ( )( )
* + ( )( )
( )
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa
dan ( ) . Dengan demikian nilai .
Sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi memiliki variansi yang homogen.
LAMPIRAN V
UJI HOMOGENITAS VARIANSI PUPOLASI DENGAN
SOFTWARE MINITAB
Test for Equal Variances: C8 versus C9 95% Bonferroni confidence intervals for standard deviations
C9 N Lower StDev Upper
C1 28 16.4209 22.5474 34.7931
C2 36 15.3018 20.3083 29.4786
C3 33 13.3877 17.9711 26.6112
C4 34 13.9132 18.6029 27.3552
C5 34 11.3846 15.2220 22.3836
C6 34 15.7687 21.0838 31.0034
C7 34 14.1328 18.8965 27.7869
Bartlett's Test (normal distribution)
Test statistic = 5.74, p-value = 0.453
Levene's Test (any continuous distribution)
Test statistic = 0.98, p-value = 0.438
C9
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs
C7
C6
C5
C4
C3
C2
C1
353025201510
Bartlett's Test
0.438
Test Statistic 5.74
P-Value 0.453
Levene's Test
Test Statistic 0.98
P-Value
HOMOGENITAS POPULASI
LAMPIRAN VI
UJI KESAMAAN RATA-RATA POPULASI
1. Hipotesis statistik yang diajukan:
H0 :
H1 : Sekurang-kurangnya dua rata-rata tidak sama
2. Menentukan taraf nyata yaitu α = 0,05
3. Menentukan wilayah kritik dengan menggunakan rumus :
f > fα ( k - 1, N – k )
f > f0,05 ( 7- 1, 233– 7)
f > f0,05 ( 6, 226)
f > 2,76
4. Menentukan perhitungan melalui tabel berikut:
NO VII 1 VII 2 VII 3 VII 4 VII 5 VII 6 VII 7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Jumlah 1614 2159 2010 2249 2331 1995 2203
Rata-
rata 57.64 59.97 60.91 66.15 68.56 58.68 64.79
Jumlah Kuadrat Total (JKT)
∑∑
( )
Jumlah Kuadrat untuk Nilai Tengah Kolom (JKK)
∑
(
)
Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
Masukkan data hasil perhitungan ke dalam tabel berikut:
Sumber
Keragaman
Jumlah
Kuadrat
Derajat
Bebas Kuadrat Tengah f hitung
Nilai
Tengah
Kolom
3.350,456 k - 1 = 6
558,411
Galat 84.015,775 N - k = 226
Total 87366,24034 N – 1 = 232
5. Keputusannya :
Berdasarkan tabel, diperoleh ( )
Jadi, karena nilai . Maka dapat
disimpulkan bahwa populasi memiliki kesamaan rata-rata
LAMPIRAN VII
UJI KESAMAAN RATA-RATA POPULASI MINITAB
Results for: Worksheet 2
One-way ANOVA: C8 versus C9 Source DF SS MS F P
C9 6 3350 558 1.50 0.178
Error 226 84016 372
Total 232 87366
S = 19.28 R-Sq = 3.83% R-Sq(adj) = 1.28%
Individual 95% CIs For Mean Based on
Pooled StDev
Level N Mean StDev --------+---------+---------+---------+-
C1 28 57.64 22.55 (---------*----------)
C2 36 59.97 20.31 (--------*--------)
C3 33 60.91 17.97 (--------*--------)
C4 34 66.15 18.60 (--------*---------)
C5 34 68.56 15.22 (--------*--------)
C6 34 58.68 21.08 (--------*--------)
C7 34 64.79 18.90 (---------*--------)
--------+---------+---------+---------+-
56.0 63.0 70.0 77.0
Pooled StDev = 19.28
LAMPIRAN VIII
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1
KELAS EKSPERIMEN
I. IDENTITAS
Nama Sekolah : SMPN 5 Bukittinggi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / I
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 Kali Pertemuan)
Pertemuan : 2 (dua)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
KD 3.1 Membandingkan dan mengurutkan berbagai jenis bilangan serta
menerapkan operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan
dengan memanfaatkan operasi hitung bilangan bulat dan bilangan
pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.
KD 3.5 Memahami pola dan menggunakannya untuk menduga dan
membuat generalisasi (kesimpulan).
KD 4.1 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan
masalah.
C. Indikator
Indikator KD 1.1
3.1.1. Tekun mempelajari berbagai jenis bilangan
3.1.2 Mampu menerapkan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
dengan memanfaatkan berbagi sifat operasi.
Indikator KD 3.5
3.5.1 Mampu menentukan pola sutu bilangan bulat dan pecahan
3.5.2 Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat
bilangan bulat termasuk operasi campuran
Indikator KD 4.1
4.1.1 Mampu mengeneralisasikan bilangan bulat dan pecahan untuk
mendapatkan kesimpulan.
4.1.2 Menaksir hasil perkalian dan pembagian bilangan bulat
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat :
1. Memberikan contoh bilangan bulat
2. Menyatakan sebuah besaran sehari-hari yang menggunakan bilangan
negatif
3. Menentukan letak bilangan bulat dalam garis bilangan
4. Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat
bilangan bulat termasuk operasi campuran
5. Menaksir hasil perkalian dan pembagian bilangan bulat
6. Menghitung kuadrat dan pangkat tiga serta akar kuadrat dan akar
pangkat tiga bilangan bulat.
E. Materi Ajar
Materi Reguler:
1. Pengertian Bilangan Bulat
Gambar : Pembagian bilangan bulat pada garis bilangan
Anggota himpunan bilangan bulat negatif adalah
Anggota himpunan bilangan bulat posotif atau bilangan asli adalah
Anggota himpunan bilangan cacah adalah
Setiap anggota himpunan bilangan bulat positif mempunyai lawan
di himpunan bilangan bulat negatif. Lawan yang dimaksud tersebut adalah
dua bilangan yang jarak terhadap nol adalah sama. Jumlah dari setiap
pasangan bilangan yang berlawanan tersebut adalah nol. Bilangan-
bilangan yang saling berlawanan tersebut antara lain : 1 dengan -1, 2
dengan -2, 3 dengan -2, dan seterusnya.
2. Menjumlahkan dan Mengurangkan Bilangan Bulat
Dengan menggunakan baris bilangan dapat di tentukan
penjumlahan bilangan bulat. Contoh 3+4 =
Lihat gambar di bawah ini:
Gambar : Penjumlahan bilangan bulat 3 + 4
Dalam penjumlahan bilangan bulat diatas dapat dilihat dari titik
asal 0 bergerak kesatuan 3 ke kanan kemudian, karena ditambah 4, berarti
akan bergerak terus kekanan sebanyak 4 satuan. Sehingga hasil akhirnya
adalah 7.
Dengan menggunakan baris bilangan dapat di tentukan
pengurangan bilangan bulat. Contoh 6 - 2 =
Lihat gambar di bawah ini:
Gambar : pengurangan 6-2
Awalnya kita memiliki bilangan 6, maka kita akan bergerak dari
titik 0 ke kanan sebanyak 6 satuan. Karena dikurang 2, berarti panah
berbalik arah kekiri 2 satuan, sehingga hasil akhirnya adalah 4.
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Model Eliciting Activities
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan guru Kegiatan yang
diharapkan dari siswa
Alokasi
waktu
a. Guru membimbing siswa
berdo’a
b. Guru mengontrol kondisi kelas,
baik dari segi kerapian maupun
kebersihannya.
c. Guru mengecek kehadiran
siswa dengan mengambil
absen.
d. Apersepsi: mengingatkan siswa
mengenai materi sebelumnya
yaitu mengenai macam-
macam bilangan
e. Motivasi: menyampaikan
manfaat dari materi yang
Bersiap-siap untuk
mengikuti proses
pembelajaran
Siswa memberikan
respon untuk
menyatakan
bahwasanya ia hadir
Siwa mendengarkan
apa yang disampaikan
oleh guru
Siwa mendengarkan
10’
dipelajari
f. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai
g. Guru menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran
apa yang disampaikan
oleh guru
Siswa mendengarkan
penjelasan guru dan
bertanya jika tidak
paham
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok (3 atau 4 orang
dalam satu kelompok)
secara heterogen dari
kemampuan akademik
matematika siswa
b. Guru membagikan LKS
yang berisi permasalahan
tentang bilangan pada
masing-masing siswa di
setiap kelompok.
c. Guru membaca sebuah
lembar permasalahan yang
mengembangkan konteks
Siswa mendengarkan
arahan dari guru.
Siswa membaca LKS
yang di berikan guru
secara bersama dalam
kelompok
Siswa menyimak
permasalahan yang
dibacakan oleh guru dan
65’
peserta didik. Artinya guru
membaca sebuah
permasalahan untuk
mendorong siswa
mengeksplorasi
kemampuannya.
d. Guru meminta perwakilan
kelompok untuk
mempersentasikan hasil
kerja kelompoknya
didepan kelas.
siap siaga untuk
menjawap pertanyaan
dari permasalahan
tersebut.
Siswa
mempersentasikan
model matematika
mereka setelah
membahas dan
meninjau ulang solusi.
Kelompok yang lain
menyimak persentasi
yang disampaikan oleh
anggota kelompok lain,
kelompok yang lain
boleh bertanya dan
memberikan masukan.
Penutup
a. Guru bersama siswa
menyimpulkan materi
yang telah dipelajari.
5’
b. Guru memberikan tugas
rumah kepada siswa Guru
meminta siswa untuk
mempelajari materi
selanjutnya
Siswa mendengarkan
arahan yang diberikan
guru
H. Sumber
1. Wagiyo, A, dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1 SMP/ MTS
VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
2. Wintarti, Atik, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning
matematika SMP/ MTS kelas VII edisi 4. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
3. Nuharini, Dewi, dkk. 2008. Matematika Konsep dan A plikasinya
untuk SMP/ MTS kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
4. Buku kurikulum 2013.
I. Penilaian
Teknik : Tes Tulis
Bentuk Instrumen : Uraian
J. Pedoman Penilaian
Nilai
Bukittinggi, Juli 2016
Mengetahui
Guru matematika SMP N 5
Bukittinggi
Aminah
Nip. 196006191984032005
Peneliti
Idola Nofrika
Nim. 2412.093
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2
KELAS EKSPERIMEN
II. IDENTITAS
Nama Sekolah : SMPN 5 Bukittinggi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / I
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 Kali Pertemuan)
Pertemuan : 2 (dua)
K. Kompetensi Inti (KI)
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
L. Kompetensi Dasar
KD 3.1 Membandingkan dan mengurutkan berbagai jenis bilangan serta
menerapkan operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan
dengan memanfaatkan operasi hitung bilangan bulat dan bilangan
pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.
KD 3.5 Memahami pola dan menggunakannya untuk menduga dan
membuat generalisasi (kesimpulan).
KD 4.1 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan
masalah.
M. Indikator
Indikator KD 1.1
3.1.1. Tekun mempelajari berbagai jenis bilangan
3.1.2 Mampu menerapkan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
dengan memanfaatkan berbagi sifat operasi.
Indikator KD 3.5
3.5.3 Mampu menentukan pola sutu bilangan bulat dan pecahan
3.5.4 Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat
bilangan bulat termasuk operasi campuran
Indikator KD 4.1
4.1.1 Mampu mengeneralisasikan bilangan bulat dan pecahan untuk
mendapatkan kesimpulan.
4.1.2 Menaksir hasil perkalian dan pembagian bilangan bulat
N. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat :
7. Memberikan contoh bilangan bulat
8. Menyatakan sebuah besaran sehari-hari yang menggunakan bilangan
negatif
9. Menentukan letak bilangan bulat dalam garis bilangan
10. Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat
bilangan bulat termasuk operasi campuran
11. Menaksir hasil perkalian dan pembagian bilangan bulat
12. Menghitung kuadrat dan pangkat tiga serta akar kuadrat dan akar
pangkat tiga bilangan bulat.
O. Materi Ajar
Materi Reguler:
3. Mengalikan dan Membagi Bilangan Bulat
a. perkalian
Dengan menggunakan baris bilangan dapat di tentukan perkalian
bilangan bulat. Contoh 5 x 6 =
Lihat gambar di bawah ini:
Secara umum, jika a bilangan bulat positif , dan b bilangan bulat, maka :
Perkalian Bilangan Bulat
Hasil perkalian dua bilangan bulat bertanda sama adalah bilangan
bulat positif.
Hasil perkalian bilangan bulat berbeda tanda adalah bilangan
bulat negatif
Hasil kali bilangan bulat dengan nol adalah nol
Atau dapat dilihata dalam tabel dibawah ini :
Keterangan :
Positif (+) :Sebarang bilangan bulat positif
Negatif (−) :Sebarang bilangan bulat negatif
Pada operasi perkalian juga berlaku sifat komutatif, asosiatif, dan
distributif. Untuk sebarang bilangan bulat a, b, dan, c berlaku :
1. Komutatif
a × b = b × a
2. Asosaiatif
(a × b) × c = a × ( b × c)
3. Distributif
Perkalian terhadap penjumlahan
a × (b + c) = a × b + a × c
Perkalian terhadap pengurangan
a × (b − c) = a × b − a × c
b. Pembagian
Mengingat pembagian merupakan kebalikan dari perkalian maka
dapat dituliskan sebagai berikut :
atau
Pada operasi pembagian bilangan bulat berlaku :
Pembagian bilangan bulat tidak bersifat tertutup
Pemagian bilangan bulat tidak komutatif
Prmbagian bilangan bulat tidak asosiatif
Dalam tabel dibawah ini dapat dilihat aturan pembagian bilangan bulat :
Bilangan I Bilangan II Hasil
Positif(+) : Positif(+) = Positif (+)
Positif(+) : Negatif(-) = Negatif (-)
Negatif(-) : Positif(+) = Negatif (-)
Negatif(-) : Negatif(-) = Positif (+)
P. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Model Eliciting Activities
Q. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan guru Kegiatan yang
diharapkan dari siswa
Alokasi
waktu
h. Guru membimbing siswa
berdo’a
Bersiap-siap untuk
mengikuti proses
pembelajaran
10’
i. Guru mengontrol kondisi kelas,
baik dari segi kerapian maupun
kebersihannya.
j. Guru mengecek kehadiran
siswa dengan mengambil
absen.
k. Apersepsi: mengingatkan siswa
mengenai materi sebelumnya
yaitu mengenai macam-
macam bilangan
l. Motivasi: menyampaikan
manfaat dari materi yang
dipelajari
m. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai
n. Guru menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran
Siswa memberikan
respon untuk
menyatakan
bahwasanya ia hadir
Siwa mendengarkan
apa yang disampaikan
oleh guru
Siwa mendengarkan
apa yang disampaikan
oleh guru
Siswa mendengarkan
penjelasan guru dan
bertanya jika tidak
paham
Kegiatan Inti
Eksplorasi
e. Guru membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok (3 atau 4 orang
Siswa mendengarkan
arahan dari guru.
65’
dalam satu kelompok)
secara heterogen dari
kemampuan akademik
matematika siswa
f. Guru membagikan LKS
yang berisi permasalahan
tentang bilangan pada
masing-masing siswa di
setiap kelompok.
g. Guru membaca sebuah
lembar permasalahan yang
mengembangkan konteks
peserta didik. Artinya guru
membaca sebuah
permasalahan untuk
mendorong siswa
mengeksplorasi
kemampuannya.
h. Guru meminta perwakilan
Siswa membaca LKS
yang di berikan guru
secara bersama dalam
kelompok
Siswa menyimak
permasalahan yang
dibacakan oleh guru dan
siap siaga untuk
menjawap pertanyaan
dari permasalahan
tersebut.
Siswa
mempersentasikan
model matematika
mereka setelah
membahas dan
meninjau ulang solusi.
kelompok untuk
mempersentasikan hasil
kerja kelompoknya
didepan kelas.
Kelompok yang lain
menyimak persentasi
yang disampaikan oleh
anggota kelompok lain,
kelompok yang lain
boleh bertanya dan
memberikan masukan.
Penutup
c. Guru bersama siswa
menyimpulkan materi
yang telah dipelajari.
d. Guru memberikan tugas
rumah kepada siswa Guru
meminta siswa untuk
mempelajari materi
selanjutnya
Siswa mendengarkan
arahan yang diberikan
guru
5’
R. Sumber
5. Wagiyo, A, dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1 SMP/ MTS
VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
6. Wintarti, Atik, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning
matematika SMP/ MTS kelas VII edisi 4. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
7. Nuharini, Dewi, dkk. 2008. Matematika Konsep dan A plikasinya
untuk SMP/ MTS kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
8. Buku kurikulum 2013.
S. Penilaian
Teknik : Tes Tulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Soal Instrumen : Terlampir
T. Pedoman Penilaian
Nilai
Bukittinggi, Juli 2016
Mengetahui
Guru matematika SMP N 5
Bukittinggi
Aminah
Nip. 196006191984032005
Peneliti
Idola Nofrika
Nim. 2412.093
LAMPIRAN VIII
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2
KELAS EKSPERIMEN
III. IDENTITAS
Nama Sekolah : SMPN 5 Bukittinggi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / I
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 Kali Pertemuan)
Pertemuan : 3 (Tiga)
U. Kompetensi Inti (KI)
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
V. Kompetensi Dasar
KD 3.1 Membandingkan dan mengurutkan berbagai jenis bilangan serta
menerapkan operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan
dengan memanfaatkan operasi hitung bilangan bulat dan bilangan
pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.
KD 3.5 Memahami pola dan menggunakannya untuk menduga dan
membuat generalisasi (kesimpulan).
KD 4.1 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan
masalah.
W. Indikator
Indikator KD 1.1
3.1.1. Tekun mempelajari berbagai jenis bilangan
3.1.2 Mampu menerapkan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
dengan memanfaatkan berbagi sifat operasi.
Indikator KD 3.5
3.5.5 Mampu menentukan pola sutu bilangan bulat dan pecahan
3.5.6 Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat
bilangan bulat termasuk operasi campuran
Indikator KD 4.1
4.1.1 Mampu mengeneralisasikan bilangan bulat dan pecahan untuk
mendapatkan kesimpulan.
4.1.2 Menaksir hasil perkalian dan pembagian bilangan bulat
X. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat :
13. Memberikan contoh bilangan bulat
14. Menyatakan sebuah besaran sehari-hari yang menggunakan bilangan
negatif
15. Menentukan letak bilangan bulat dalam garis bilangan
16. Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat
bilangan bulat termasuk operasi campuran
17. Menaksir hasil perkalian dan pembagian bilangan bulat
18. Menghitung kuadrat dan pangkat tiga serta akar kuadrat dan akar
pangkat tiga bilangan bulat.
Y. Materi Ajar
Materi Reguler:
a. Kelipatan persekutuan
Untuk menentukan KPK dari suatu bilangan dapat ditentukan
dengan menggunakan cara:
1. Faktor risasi prima
Langkah menyatakan bilangan 90 dan 168 ke dala bentuk
faktorisasi prima. Untuk menentukannya bisa menggunakan
bantuan pohon faktor, sebagai berikut:
Dari pohon faktor tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
Langkah selanjutnya adalah mengalikan semua faktor-faktor pada
masing-masing bilangan dengan ketentuan, jika terdapat faktor prima yang
sama pada kedua bilangan, maka dipilih yang pangkat tertinggi.
Jadi KPK dari 90 dan 168 adalah
2. Menentukan KPK dengan pembagian bersusun
Tentukan KPK dari 9, 15, dan 42
Langkah 1: bagi ketiga bilangan tersebut secara bersusun
hingga hasil bagi semua bilangan adalah 1
Keterangan: Tanda panah merah berarti bilangan tersebut
tidak terbagi habis oleh pembaginya.
Langkah 2: Kalikan semua pembagi KPK dari dan
adalah
b. Faktor persekutuan
dikatakana faktor dari bilangan bulat jika membagi habis .
Dengan kata lain dapat ditulis , dengan adalah suatu
bilangan bulat.
1. Menentukan FPB dengan faktorisasi prima
Tentuakan FPB dari 90 dan 168
Dengan mengunakan faktor risasi prima maka diperoleh :
Lankah 2 : mengalikan semua faktor-faktor yang sama pada
masing-masing bilangan dengan ketentuan, pilih pangkat yang
terendah.
Jadi FPB 90 dan 168 adalah
2. Menetukan FPB dengan pembagian bersusun
Tentukan FPB dari 24, 48, 72
Langkah 1 : bagi ketiga bilangan tersebut secara bersusun
hingga hasil bagi semua bilangan adalah 1, seperti berikut :
Langkah 2 : kalikan pembagi yang habis membagi semua
bilangan FPB dari 24, 48, dan 72 adalah .
Z. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Model Eliciting Activities
AA. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan
guru
Kegiatan yang
diharapkan dari siswa
Alokasi
waktu
o. Guru membimbing siswa
berdo’a
p. Guru mengontrol kondisi
kelas, baik dari segi kerapian
maupun kebersihannya.
q. Guru mengecek kehadiran
siswa dengan mengambil
absen.
r. Apersepsi: mengingatkan
siswa mengenai materi
sebelumnya yaitu mengenai
macam- macam bilangan
s. Motivasi: menyampaikan
manfaat dari materi yang
dipelajari
t. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
Bersiap-siap untuk
mengikuti proses
pembelajaran
Siswa memberikan
respon untuk
menyatakan
bahwasanya ia hadir
Siwa mendengarkan apa
yang disampaikan oleh
guru
Siwa mendengarkan apa
yang disampaikan oleh
guru
Siswa mendengarkan
10’
dicapai
u. Guru menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran
penjelasan guru dan
bertanya jika tidak
paham
Kegiatan Inti
Eksplorasi
i. Guru membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok (3 atau 4
orang dalam satu
kelompok) secara
heterogen dari
kemampuan akademik
matematika siswa
j. Guru membagikan LKS
yang berisi
permasalahan tentang
bilangan pada masing-
masing siswa di setiap
kelompok.
k. Guru membaca sebuah
lembar permasalahan
yang mengembangkan
konteks peserta didik.
Siswa mendengarkan
arahan dari guru.
Siswa membaca LKS
yang di berikan guru
secara bersama dalam
kelompok
Siswa menyimak
permasalahan yang
dibacakan oleh guru dan
siap siaga untuk
menjawap pertanyaan
dari permasalahan
65’
Artinya guru membaca
sebuah permasalahan
untuk mendorong siswa
mengeksplorasi
kemampuannya.
l. Guru meminta
perwakilan kelompok
untuk
mempersentasikan hasil
kerja kelompoknya
didepan kelas.
tersebut.
Siswa mempersentasikan
model matematika
mereka setelah
membahas dan meninjau
ulang solusi.
Kelompok yang lain
menyimak persentasi
yang disampaikan oleh
anggota kelompok lain,
kelompok yang lain boleh
bertanya dan memberikan
masukan.
Penutup
e. Guru bersama siswa
menyimpulkan materi
yang telah dipelajari.
f. Guru memberikan tugas
rumah kepada siswa
Guru meminta siswa
untuk mempelajari
Siswa mendengarkan
arahan yang diberikan
guru
5’
materi selanjutnya
BB. Sumber
9. Wagiyo, A, dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1 SMP/ MTS
VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
10. Wintarti, Atik, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning
matematika SMP/ MTS kelas VII edisi 4. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
11. Nuharini, Dewi, dkk. 2008. Matematika Konsep dan A plikasinya
untuk SMP/ MTS kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
12. Buku kurikulum 2013
CC. Penilaian
Teknik : Tes Tulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Soal Instrumen : Terlampir
DD. Pedoman Penilaian
Nilai
Bukittinggi, Juli 2016
Mengetahui
Guru matematika SMP N 5
Bukittinggi
Aminah
Nip. 196006191984032005
Peneliti
Idola Nofrika
Nim. 2412.093
Penerapan Bilangan Bulat
Kelompok : Anggota :
Petunjuk : 1. Kerjakanlah LKS ini dengan
teman-teman sekelompokmu. 2. Jika kurang mengerti, segera
tanyakan kepada gurumu dan
pastikan semua anggota kelompok
memahami materi di LKS
Melalui kegiatan berikut ini, kalian akan dibimbing untuk dapat menemukan konsep matematika yang terdapat pada
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temukan permasalahn yang berkaitan dengan
bilangan bulat, seperti sepanjang ujung bulan januari 2014, suhu di eropa berubah naik turun
secara drastis. Saat siang hari bisa mencapai °Cdi atas titik beku °C. sedangkan pada
malam hari turun hingga °C di bawah titik beku.
Ungkapan 10 di atas titik beku, dan di bawah titik beku, secara berurutan bisa ditulis
sebagai bilangan bulat “+10 “ dan “-15”. Untuk bilangan “ +10 cukup ditulis 10. Bilangan
bulat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu bilangan bulat negative, nol, bilangan bulat positif.
Pada garis bilangan bulat positif terletak di kanan bilangan nol, sedangakan bilangan bulat
negative terletak di kiri nol.
Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 BILANGAN
BILANGAN
BULAT (INTEGER)
-3 -2 -1 0 +1 +2 +3
-3
-2
-1
0
+3
+2
+1
Garis Bilangan Horizontal
Garis Bilangan Vertikal
Untuk menemukan konsep pada bilangan bulat kita memerlukan
sikap CERMAT. Sikap tersebut sangat penting sehingga permasalahan
yang dihadapi dapat diterjemahkan menjadi model matematika dengan
tepat. Pupuklah sikap cermat tersebut selalu kamu gunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
BILANGAN BULAT DAN LAMBANGNYA Bilangan Bulat Positif dan Bilangan Bulat Negatif
Coba Kalian ingat kembali materi ketika di
sekolah dasar mengenai bilangan cacah. Bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4… Jika bilangan cacah tersebut di gambarkan pada garis bilangan,maka apa yang akan di peroleh
0 1 2 3 4 Gambar 1.1
Garis pada petak di depannya ia beri angka 1,2,3,4,….Jika ia maju 4 langkah ke depan,ia berada di angka +4. Selanjutnya, Jika ia mundur 2 langkah ke belakang, ia berdiri di angka +2. Lalu ia mundur lagi 3 langkah ke belakang. Berdiri di angka berapakah ia sekarang ? Maka ia akan berdiri di angka -1.
Kumpulan semua bilangan bulat disebut himpunan Bilangan bulat dan dinotasikan dengan : B= {…,-3,-2,-1,0,1,2,3,…}.
Garis bilangan himpunan bilangan bulat digambarkan seperti berikut.
Apa yang akan di pelajari (what will be learned)?
1. Menggunakan bilangan negative.
2. Menggambar /menunjukkan bilangan bulat pada suatu garis bilangan.
3. Mengurutkan bilangan bulat.
Permasalahan I Seekor katak terjebak di dasar sumur dengan
kedalaman 20 meter. Katak tersebut berusaha keluar
dari sumur tersebut dengan cara merayap di dindiding
sumur. Satu jam pertama katak naik 3 meter. Satu jam
berikutnya turun 2 meter. Satu jam lagi naik 3 meter,
kemudian turun 2 meter. Begitu seterusnya hingga si
katak mencapai bibir sumur. Tentukan pada jam ke
berapakah, katak tepat berda di bibir sumur?
Bilangan bulat negatif nol Bilangan bulat positif -3 -2 -1 0 1 2 3
Contoh 1.
1. Tulislah bilangan bulat mulai -5 sampai dengan 4.
Penyelesaian: Bilangan bulat dari -5 sampai 4 adalah -5, -4, -3, -2, -1, 0,1, 2, 3, 4.
Tulislah bilangan bulat genap antara -6 dan 11. Kegiatan :
1. Gambar garis bilangan untuk bilangan bulat.
2. Bilangan berapakah yang letaknya pada garis bilangan di sebelah kiri 0 dan
jaraknya sama dengan jarak dari 0 ke 2?
3. Bilangan berapakah yang letaknya di sebelah kanan 0 dan jaraknya sama
dengan jarak dari 0 ke -4?
4. Berapakah hasil penjumlahan -4 dengan lawannya?
PENYELESAIAN :
Mengurutkan Bilangan Bulat(Integer Sorting).
Soal 1
Bilangan bulat terdiri atas himpunan bilangan bulat negatif{…,-3,-2,-
1},nol{0},dan himpunan bilangan bulat positif{1,2,3}
Pada suatu garis bilangan, bilangan yang terletak di sebelah kiri
selalu kurang dari bilangan yang terletak di sebelah kanannya.Karena 2 di
sebelah kiri 4, 2 kurang dari 4, dilambangkan dengan 2 < 4. Atau, karena 4 di
sebelah kanan 3, 5 lebih dari 3,dilambangkan 5 > 3.
Contoh
Gantilah tanda dengan <, >, atau = pada -2 3 Penyelesaian :
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 3 terletak di sebelah kanan -2 ,Jadi -2 < 3.
Urutkan bilangan berikut dari yang terkecil ke yang terbesar.
a. -3, 6, -6, 2, 4, -1,-7 b. -5, 6, -12, 9,17, 8, -14,-7
Operasi Pada Bilangan Bulat a. Penjumlahan Pada Bilangan Bulat
Dalam menghitung hasil penjumlahan dua bilangan bulat,dapat
digunakan dengan menggunakan garis bilangan. Bilangan yang dijumlahkan
digambarkan dengan anak panah dengan arah yang sesuai dengan bilangan
tersebut.
Apabila bilangan positif, anak panah menunjuk ke arah kanan.
Sebaliknya, apabila bilangan negatif, anak panah menunjuk ke arah kiri.
Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c maka berlaku
1. sifat tertutup: a + b = c
2. sifat komutatif: a + b = b + a
3. sifat asosiatif: (a + b) + c = a + (b + c)
4. bilangan (0) adalah unsur identitas pada penjumlahan:
a + 0 = 0 + a = a
Pada garis bilangan(On lines numbers): 1. Semakin ke kanan, nilai bilangan semakin besar.
2. Semakin ke kiri, nilai bilangan semakin kecil nilai
Soal 2
Permasalahan II Seorang penyelam amatir mula-mula berlatih di kedalaman 2 meter dibawah permukaan laut. Setelah merasa lancer menyelam dikedalaman 2 meter, kemudian ia turun lagi hingga kedalaman 5 meter dibawah permukaan laut. Berapakah selisih kedalaman pada dua kondisi tersebut?
5. invers dari a adalah –a dan invers dari –a adalah a,
sedemikian sehingga a + (–a) = (–a) + a = 0
Contoh Hitunglah hasil penjumlahan berikut dengan menggunakan garis bilangan.
a. 3 + (-5)
Penyelesaian: -5 3 -3 -2 -1 0 1 2 3 -2
Untuk menghitung 3 +(-5), langkah-langkahnya sebagai berikut. Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 3 satuan ke kanan sampai
ke kanan sampai pada angka. Gambarlah anak panah tadi dari angka 3 sejauh 5 satuan ke kiri.
Hasilnya,3 +(-5) = -2
1. Dengan menggunakan garis bilangan, hitunglah hasil penjumlahan
bilangan bulat, berikut ini.
1) (-9) + (-4)
2) 11 + (-6)
b. Pengurangan pada bilangan bulat
Seperti pada penjumlahan bilangan bulat,untuk menghitung hasil
pengurangan dua bilangan bulat dapat digunakan bantuan garis bilangan.
Coba ingat materi tingkat sekolah dasar, bahwa operasi pengurangan
merupakan penjumlahan dengan lawan bilangan pengurang.
Pada pengurangan bilangan bulat,mengurangi dengan suatu bilangan
sama artinya dengan menambah dengan lawan pengurangnya.
Contoh
1. -5 - 1 = (-5) + (-1) = -6
-1 -5
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2
Soal
𝑎 – 𝑏 𝑎 ( 𝑏)
Untuk setiap bilangan bulat a dan b,maka berlaku.
-6
1. PERMASALAHAN 1 :
Seseorang berdiri di satu titik dalam garis lurus yang ia namakan titik 0. Jika
ia maju 4 angka kedepan ia berdiri diangka +4, jika ia mundur 2 langkah ke
belakang ia berdiri di +2 lalu ia mundur lagi 3 langkah kebelakang. Berdiri
diangka berapakah ia sekarang? Diangka berapakah ia berdiri, jika ia undur
lagi 1 langkah ke belakang? Dan kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh ?
PENYELESAIAN :
2. PERMASALAHAN 2 :
Gambarlah sebuah garis bilangan. Tandailah letak bilangan berikut
pada garis bilangan tersebut.
a. 4 b. -5 c. –3 d. 7 e. -9
Gantilah tanda dengan <, >, atau =.
a. 0 -8 b.2 - 7 c. -1 -5 d. 4 -7 e. -66 5 PENYELESAIAN :
Latihan Soal
3. PERMASALAHAN :
sebuah pesawat garuda, mula-mula terbang pada ketinggian 3.000 kaki
diatas permukaan laut karena gumpalan awan dekat maka persawat terbang
naik sampai ketinggian 7.000 kaki, setelah naik 7.000 kaki ternyata diatas
pesawat terdapat gumpalan awan tebal sehingga pesawat harus turun 4.000
kaki, tentukanlah posisi pesawat saat naik dan saat turun !
PENYELESAIAN :
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 2
Kelompok : Anggota :
Petunjuk : 3. Kerjakanlah LKS ini dengan teman-
teman sekelompokmu.
4. Jika kurang mengerti, segera tanyakan
kepada gurumu dan pastikan semua
anggota kelompok memahami materi di
LKS
Melalui kegiatan berikut ini, kalian akan dibimbing untuk dapat menemukan konsep matematika yang terdapat pada bilangan.
Permasalahan I Endang adalah anak yang rajin menabung. Tiap akhir bulan dia selalu menabung 𝑅𝑝 . Jika endang menabung selama 7 bulan secara berturur-turut, tentukan banyak tabungan ending dalam 7 bulang tersebut! (potongan dan bunga bank diabaikan)
c. Perkalian pada bilangan Bulat
Kalian sudah mengetahui bahwa perkalian adalah operasi
penjumlahan berulang deengan bilangan yang sama.Perhatikan contoh
berikut.
3 x 7 = … + … + … = 21 7 x 3 = … + …+ … +… +… + … + … = 21
Meskipun hasilnya sama namun artinya berbeda. Maka dapat ditulis
sebagai berikut :
Sifat-sifat operasi perkalian :
Contoh :
1. -3 x 4 = -(4 + 4 + 4) =-12
2. 5 x -7 = (-7) + (-7) +(-7) +(-7) + (-7) = -35
3. 6 x 2 = 2 + 2 + 2 + 2 + 2+ 2 = 12
d. Pembagian pada bilangan bulat.
Pembagian adalah operasi kebalikan dari perkalian.
Sifat-sifat operasi perkalian :
Contoh:
(i) 2 x 3 = 3 + 3 = 6
Di sisi lain,6 : 2 = 3 atau dapat ditulis
Jika n adalah sebarang bilangan bulat positif
maka:
n x a =… +… +… +… +… sebanyak … suku
Jika a dan b bilangan bulat maka : 1. a x b = …
2. (-a) x b = …
3. a x (-b) = …
4. (-a) x (-b) = …
Jika p, q, dan r bilangan bulat,dengan q
factor p,dan q ≠ 0 maka berlaku
p : q = r ↔ p = q x r
Jika a dan b bilangan bulat maka : 1.
2.
3.
4.
2 x 3 = 6 ↔ 6 : 2 = 3.
(ii) 4 x 5 = 5+ 5+ 5+ 5 = 20
Di sisi lain,20 : 4 = 5
4 x 5 = 20 ↔ 20 : 4 = 5
1. PERMASALAHAN :
Sesui dengan konsep yang ada dalam perkalian bilangan bulat selesaikanlah
permasalahan yang ada dibawah ini !!
PENYELESAIAN :
2. PERMASALAHAN :
Untuk keperluan ongkos dan uang jajan Alvon ke sekolah, orang tuannya
memberikan uang 50.000. jika setiap hari ongkos dan uang jajannya adalah
10.000, berapaharikah uang itu akan habis ?
PENYELESAIAN :
Latihan Soal
3. PERMASALAHAN :
hadi memiliki 36 kelinci ia menempatkannya pada 6 kandang dan banyak
kelinci pada setiap kandang adalah sama.
a. Berapa ekor kelinci yang ada pada setiap kandang ?
b. Dari tiap kandang diambil 2 ekor kelinci untuk dijual kepada buk
heni. Berapa ekor kelinci yang tersisa seluruhnya?
c. Berapa ekor kelinci yang dijual pada pak hadi?
PENYELESAIAN :
Kelompok : Anggota :
Petunjuk : 1. Kerjakanlah LKS ini dengan teman-
teman sekelompokmu.
2. Jika kurang mengerti, segera tanyakan
kepada gurumu dan pastikan semua
anggota kelompok memahami materi di
LKS
Melalui kegiatan berikut ini, kalian akan dibimbing untuk dapat menemukan konsep matematika yang terdapat pada bilangan.
Kelipatan dan Faktor Bilangan Bulat
c. Kelipatan persekutuan
Untuk menentukan KPK dari suatu bilangan dapat ditentukan
dengan menggunakan cara:
3. Faktor risasi prima
Langkah menyatakan bilangan 90 dan 168 ke dala bentuk
faktorisasi prima. Untuk menentukannya bisa menggunakan
bantuan pohon faktor, sebagai berikut:
Dari pohon faktor tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
Permasalahan 1 Zainul, Evan, dan Tohir mempunyai langganan bakso yang sama. Zainul membeli bakso setiap 2 hari sekali, Evan setiap 3 hari sekali, sedangkan Tohir setiap 5 hari sekali. Jika pada hari ini mereka membeli bakso bersama-sama, tentukan setiap berapa hari mereka makan bakso bersama-sama? Jeaskan!
Langkah selanjutnya adalah mengalikan semua faktor-faktor
pada masing-masing bilangan dengan ketentuan, jika terdapat faktor
prima yang sama pada kedua bilangan, maka dipilih yang pangkat
tertinggi.
Jadi KPK dari 90 dan 168 adalah
4. Menentukan KPK dengan pembagian bersusun
Tentukan KPK dari 9, 15, dan 42
Langkah 1: bagi ketiga bilangan tersebut secara bersusun
hingga hasil bagi semua bilangan adalah 1
Keterangan: Tanda panah merah berarti bilangan tersebut
tidak terbagi habis oleh pembaginya.
Langkah 2: Kalikan semua pembagi KPK dari dan
adalah
1. PERMASALAHAN :
Pada suatu hari Vera dan Veronika belanja bersamaan di sebuah pasar
swalayan. Vera belanja setiap 12 hari sekali. Sedangkan Veronika belanja
Soal latihan
setiap 14 hari sekali. Setelah berapa hari, Vera dan Veronika akan
bersamaan belanja di Swalayan tersebut?
PENYELESAIAN :
2. PERMASALAHAN :
Apakah 480 adalah KPK dari 120 dan 160? Jelaskan.
PENYELESAIAN :
3. PERMASALAHAN :
Diberikan bilangan 30 dan 60
a. Tentukan faktor-faktor kedua bilangan tersebut
b. Apakah ada faktor bilangan yang sama diantara faktor-faktor bilangan
itu?
c. Berapa banyak faktor prima yang sama diantara faktor-faktor bilangan
itu.
PENYELESAIAN :
d. Faktor Persekutuan
dikatakana faktor dari bilangan bulat jika membagi habis .
Dengan kata lain dapat ditulis , dengan adalah suatu
bilangan bulat.
3. Menentukan FPB dengan faktorisasi prima
Tentuakan FPB dari 90 dan 168
Dengan mengunakan faktor risasi prima maka diperoleh :
Lankah 2 : mengalikan semua faktor-faktor yang sama pada masing-
masing bilangan dengan ketentuan, pilih pangkat yang terendah.
Jadi FPB 90 dan 168 adalah
4. Menetukan FPB dengan pembagian bersusun
Tentukan FPB dari 24, 48, 72
Langkah 1 : bagi ketiga bilangan tersebut secara bersusun
hingga hasil bagi semua bilangan adalah 1, seperti berikut :
Langkah 2 : kalikan pembagi yang habis membagi semua
bilangan FPB dari 24, 48, dan 72 adalah .
1. PERMASALAHAN :
Tentukan FPB dari bilangan-bilangan berikut.
a. 36 dan 48
b. 24 dan 72
c. 24, 36, dan 72
PENYELESAIAN :
2. PERMASALAHAN :
Tentukan FPB dari 48, dan 72 dengan cara faktorisasi prima.
Soal latihan
Tentukan FPB dari 90 dan 168 dengan cara pembagian bersusun.
PENYELESAIAN :
3. PERMASALAHAN :
Diberikan bilangan 30 dan 60
a. Tentukan faktor-faktor kedua bilangan tersebut
b. Apakah ada faktor bilangan yang sama diantara faktor-faktor bilangan
itu?
c. Berapa banyak faktor prima yang sama diantara faktor-faktor bilangan
itu.
PENYELESAIAN :
LAMPIRAN IX KISI – KISI SOAL TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA
Sekolah : SMPN 5 Bukittinggi
Kelas : VII
Semester : 1 (satu)
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bilangan Bulat
KI KD Materi
Pembelajaran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Nomor
Soal
Indikator
pemahaman
konsep
KI-3 Memahami
pengetahuan
(faktual,
konseptual, dan
prosedural)
berdasarkan rasa
ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya terkait
fenomena dan
kejadian tampak
mata.
3.1 Membandingka
n dan
mengurutkan
berbagai
jenis bilangan s
erta
menerapkan op
erasi
hitung bilangan
bulat
dan bilangan pe
cahan dengan
memanfaatkan
berbagai sif
at operasi.
Menemukan
Konsep Bilangan
Bulat
Membandingkan
Bilangan Bulat
Menjumlahkan dan
Mengurangkan
Bilangan Bulat
Mengalikan dan
Membagi Bilangan
Bulat
Kelipatan dan
Faktor Bilangan
Bulat
Menentukan
Bilangan cacah dan
bilangan bulat
Membandingka
n bilangan bulat
Menjumlahkan
dan mengurangkan
bilangan bulat
Mengalikan dan
membagi bilangan
bulat
Kelipatan dan
faktor bilangan
bulat
1
2, 4
3
5
7
1
2, 3,5
4
6
7
Indikator pemahaman konsep:
1. Menyatakan ulang sebuah konsep;
2. Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya;
3. Memberi contoh dan non contoh dari konsep;
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis;
5. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup bagi konsep;
6. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu;
7. Mengklasifikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah
LAMPIRAN XI
SOAL UJI COBA
KI-3 : Memehami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasrkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KD 3.1 : Membandingkan dan mengurutkan berbagai jenis bilangan serta
menerapkan operasi htung bilangan bulat dan bilangan pecahan
dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.
Petunjuk:
a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal
b. Kerjakanlah soal yang menurut kamu mudah terlebih dahulu
c. Waktu pengerjaan adalah 80 menit
NO SOAL JAWABAN
1 Jelaskanlah pengertian bilangan cacah dan
bilangan asli!
2 Jika dan . Hasil pengerjaan
( ) dan ( ) adalah…
3 Sebuah mobil bergerak maju dari titik star dengan
kecepatan per untuk menempuh titik
finis jarak . Kemudian mobil itu bergerak
mundur dari titik finis menuju titik start dengan
kecepatan per .
a. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai titik finish?
b. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai titik start dari titik finish?
c. Berapa rata-rata waktu yang digunakan
untuk mencapai titik finish dan kembali
ketitik start?
4 Berdasarkan garis bilangan di bawah ini
NAMA :
KELAS :
tentukanlah anggota bilangan asli dan yang
bukan bilangan asli!
5. Tentukan nilai x yang memenuhi
a. x ≤ –1, pada S = {–6, –5, –4, –3, –
2, –1, 0, 1, 2};
b. x > 2, pada S = {..., –3, –2, –1, 0, 1,
2, 3, 4, 5, 6};
c. –5 < x ≤4, pada S = {–5, –4, –3, –2,
–1, 0, 1, 2, 3, 4, 5}.
Kemudian gambarlah masing-masing nilai-nilai
tersebut pada garis bilangan.
6.
Ibu Mona memiliki kelinci sebanyak 80 ekor. Ia
ingin membagi kelinci tersebut dalam beberapa
kandang. Banyak kandang sama dengan banyak
faktor bilangan 80 dan banyak kelinci dalam setiap
kandang adalah hasil bagi banyak kelinci dengan
banyak kandang.
a. Berapakah banyak kandang yang harus
dibuat Ibu Mona?
b. Berapakah banyak kelinci dalam setiap
kandang?
c. Apakah banyak kelinci dalam setiap kandang
juga merupakan faktor dari banyaknya
kelinci keseluruhan? Berikan alasanmu.
7. Diketahui tiga bola lampu, A, B, dan C. Lampu A
GOOD LUCK
menyala setiap 2 menit sekali. Lampu B menyala
setiap 3 menit sekali. Lampu C menyala setiap 5
menit sekali. Suatu ketika seorang pengamat
mengamati lampu A menyala pada menit ke-1.
Lampu B menyala 2 menit setelah lampu A
menyala. Sedangkan lampu C menyala 3 menit
setelah lampu A menyala. Tentukan:
a. Pada menit ke berapa ketiga lampu
tersebut menyala bersama untuk
pertama kali (sejak lampu A
menyala)
b. Pada menit ke berapa ketiga lampu
tersebut menyala bersama untuk
kedua kali (sejak lampu A menyala)
c. Pola ketiga lampu menyala bersama
LAMPIRAN XII
KUNCI JAWABAN SOAL TES UJI COBA
KUNCI JAWABAN SKOR
1. Pengertian dari bilangan cacah dan bilangan asli
Bilangan cacah adalah semua bilangan bulat positif dan nol
yaitu
Bilangan asli adalah semua bilangan bulat positif yang
berawal dari 1 yaitu
2. Dik : dan
Dit : hasil pengerjaan ( ) dan ( )
Jawab: ( ) ( )
( ) ( )
3. Dik: kecepatan awal ⁄
Jarak ke finish
Mobil mundur ⁄
Dit :
Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik finish?
Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik start dari
titik finish?
Berapa rata-rata waktu yang digunakan untuk mencapai titik
finish dan kembali ketitik star?
Jawab:
4. Dik : garis bilangan
Dit : tentukan anggota bilangan asli dan yang bukan bilangan
asli!
Jawab :
4
4
4
Anggota bilangan asli :
Bukan anggota bilangan asli :
5. Dik :
x ≤ –1, pada S = {–6, –5, –4, –3, –2, –1, 0, 1, 2};
x > 2, pada S = {..., –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6};
–5 < x ≤4, pada S = {–5, –4, –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, 4, 5}.
Dit : Tentukan nilai x yang memenuhi
Kemudian gambarlah masing-masing nilai-nilai tersebut pada
garis bilangan.
Jaw :
– jadi {– – – – – – }
jadi * +
– jadi * +
6. Dik : banyak kelinci = 80
Tanya :
a. Berapakah banyak kandang yang harus dibuat Ibu Mona?
b. Berapakah banyak kelinci dalam setiap kandang?
c. Apakah banyak kelinci dalam setiap kandang juga merupakan
faktor dari banyaknya kelinci keseluruhan? Berikan
alasanmu.
Jaw :
Faktor dari bilangan 80 adalah 1, 2, 8, 4, 5, 10, 16,20, 40, 80
Sehingga banyak kandang kelinci adalah 10
Setiap kandang akan berisikan 8 ekor
7. Dik : bola lampu A, B, C
Lampu A menyala setiap 2 menit
Lampu B menyala setiap 3 menit
Lampu C menyala setiap 5 menit
Tan :
d. Pada menit ke berapa ketiga lampu tersebut menyala
4
bersama untuk pertama kali (sejak lampu A menyala)
e. Pada menit ke berapa ketiga lampu tersebut menyala
bersama untuk kedua kali (sejak lampu A menyala)
f. Pola ketiga lampu menyala bersama
Jawab :
A 1 3 5 7 9
B 3 6 9
C 4 9
a. Lampu tersebut akan menyala secara bersamaan pada
menit ke 9 setelah lampu A menyala.
b. Kita dapat menentukan KPK dari 2, 3, dan 5
=30
Jadi, lampu tersebut menyala secara bersamaan untuk
kedua kalinya pada menit ke 30 menit sejak ketiga
lampu menyala pertama kalinya
c. Pola pada lampu yang menyala adalah
9, 39, 69, 99, 129, ….
JUMLAH 16
Nilai (N) =
LAMPIRAN XIII
LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
KELAS EKSPERIMEN
Petunjuk: 1. Untuk memberikan penilaian terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Bapak/Ibu cukup memberikan tanda (√) pada kolom yang disediakan.
2. Angka-angka yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti:
1 = Tidak valid
2 = Kurang valid
3 = Cukup valid
4 = Valid
5 = Sangat valid
3. Huruf-huruf yang terdapat pada kolom penilaian secara umum yang dimaksud
berarti:
A = Dapat digunakan tanpa revisi
B = Dapat digunakan dengan sedikit revisi
C = Dapat digunakan dengan revisi sedang
D = Dapat digunakan dengan banyak revisi
E = Tidak dapat digunakan
No Aspek Penilaian Skala Penilaian
Ket 1 2 3 4 5
1. Format RPP
a. Memenuhi tahap-tahap pembelajaran √
b. Memenuhi bentuk baku RPP √
2. Isi RPP
a. Kesesuaian dengan standar kompetensi √
b. Indikator mengacu kepada kompetensi
dasar
√
c. Kebenaran isi materi √
d. Kesesuaian urutan materi √
e. Kesesuaian alokasi waktu √
f. Indikator menggunakan kata-kata
operasional
√
g. Kegiatan guru dan siswa dirumuskan
dengan jelas
√
3. Bahasa yang digunakan √
a. Kebenaran tata bahasa √
b. Kesederhanaan struktur kalimat √
Penilaian secara umum:
No Uraian A B C D E
1. Penilaian secara umum terhadap RPP √
Saran:
____________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
_________________________________________________________
Bukittinggi, Juni 2016
Validator
Eka Pascha Suryabayu, M. Pd
LAMPIRAN XIII
LEMBAR VALIDASI LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Petunjuk: 1. Untuk memberikan penilaian terhadap lembar kerja siswa. Bapak / Ibu cukup
memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang disediakan. 2. Analisislah lembar kerja siswa (LKS) yang bapak/ Ibu terima berdasarkan pada
butir- butir instrumen yang diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: 1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik
3. Saran dan masukan dari Bapak/Ibu dapat ditambahkan dihalaman yang kosong
atau menulis pada LKS yang telah diberikan pada Bapak/Ibu.
No Aspek yang Diamati Penilaian
1 2 3 4 5
Validasi
1 LKS dengan model pembelajaran Model Eliciting Activities(MEAs)
a. LKS menuntun peserta didk untuk belajar berkelompok
b. Terjadi interaksi antara LKS dengan peserta didik
c. LKS dapat melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran
d. LKS dapat meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai materi yang dipelajari
√
√
√
√
2 Penyajian LKS
a. Tiap LKS diberikan ilustrasi terlebih dahulu guna untuk mengontruk pengetahuan siswa
b. Latihan soal memuat materi yang sedang dipelajari
c. LKS memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengukur hasil belajar
√
√
√
3 Keterbacaan LKS
a. Bahasa yang digunakan lugas dan komunikatif b. Bentuk dan ukuran huruf mudah dibaca c. Memberikan struktur kalimat yang
mengungkapkan kemampuan berpikir logis siswa
d. Memberikan struktur kalimat yang sesuai
√
√
√
√
dengan tingkat penguasaan bahasa siswa
4 Grafika 1 2 3 4 5
a. Ukuran huruf proporsional dengan format ilustrasi
b. Disain isi LKS baik dari tata letak maupun tampilannya sederhana dan mudah dibaca.
c. Menarik minat baca
√
√
√
5 Validasi konstruk
a. Kalimat dapat dengan mudah dipahami b. Istilah dapat dipahami c. Memenuhi keteraturan penulisan d. Kalimat sesuai dengan EYD
√
√
√
√
Secara Umum
No URAIAN A B C D E
1 Penilaian secara umum terhadap format LKS √
Saran:
Bukittinggi, Juni 2016
Validator
Eka Pascha Suryabayu, M.pd
LAMPIRAN XIV
LEMBAR VALIDASI LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Petunjuk: 4. Untuk memberikan penilaian terhadap lembar kerja siswa. Bapak / Ibu cukup
memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang disediakan. 5. Analisislah lembar kerja siswa (LKS) yang bapak/ Ibu terima berdasarkan pada
butir- butir instrumen yang diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: 1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik
6. Saran dan masukan dari Bapak/Ibu dapat ditambahkan dihalaman yang kosong
atau menulis pada LKS yang telah diberikan pada Bapak/Ibu.
No Aspek yang Diamati Penilaian
1 2 3 4 5
Validasi
1 LKS dengan model pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs)
e. LKS menuntun peserta didk untuk belajar berkelompok
f. Terjadi interaksi antara LKS dengan peserta didik
g. LKS dapat melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran
h. LKS dapat meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai materi yang dipelajari
√
√
√
√
2 Penyajian LKS
d. Tiap LKS diberikan ilustrasi terlebih dahulu guna untuk mengontruk pengetahuan siswa
e. Latihan soal memuat materi yang sedang dipelajari
f. LKS memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengukur hasil belajar
√
√
√
3 Keterbacaan LKS
e. Bahasa yang digunakan lugas dan komunikatif f. Bentuk dan ukuran huruf mudah dibaca g. Memberikan struktur kalimat yang
mengungkapkan kemampuan berpikir logis siswa
h. Memberikan struktur kalimat yang sesuai
√
√
√
√
dengan tingkat penguasaan bahasa siswa
4 Grafika 1 2 3 4 5
d. Ukuran huruf proporsional dengan format ilustrasi
e. Disain isi LKS baik dari tata letak maupun tampilannya sederhana dan mudah dibaca.
f. Menarik minat baca
√
√
√
5 Validasi konstruk
e. Kalimat dapat dengan mudah dipahami f. Istilah dapat dipahami g. Memenuhi keteraturan penulisan h. Kalimat sesuai dengan EYD
√
√
√
√
Secara Umum
No URAIAN A B C D E
1 Penilaian secara umum terhadap format LKS √
Saran:
Bukittinggi, Juli 2016
Validator
AMINAH
NIP. 196006191984032005
LAMPIRAN XV
LEMBAR VALIDASI
SOAL UJICOBA TES HASIL BELAJAR Petunjuk;
1. Untuk memberikan penilaian terhadap soal uji coba tes akhir Bapak/ Ibu
cukup memberikan tanda ceklis ( √ ) pada kolom yang disediakan.
2. Angka- angka yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti:
0 = Tidak valid
1 = Kurang valid
2 = Cukup valid
3 = Valid
4 = Sangat valid
3. Huruf- huruf yang terdapat pada kolom penilaian secara umum yang
dimaksud berarti:
A = Dapat digunakan tanpa revisi
B = Dapat digunakan dengan sedikit revisi
C = Dapat digunakan dengan revisi sedang
D = Dapat digunakan dengan banyak revisi
E = Tidak dapat digunakan
No Aspek penilaian Skala penilaian ket
0 1 2 3 4
1 Isi soal uji coba tes akhir
a. kesesuaian dengan standar
kompetensi
√
b. kebenaran soal uji coba tes akhir √
c. soal mengacu kepada kompetensi
dasar
√
d. soal mudah di ukur √
e.soal menggunakan kata-kata
operasional
√
2 Bahasa yang digunakan
a. kebenaran tata bahasa √
b. kesederhanaan struktur kalimat √
Penilaian secara umum:
No Uraian A B C D E
1. Penilaian secara umum terhadap uji coba tes akhir √
Saran- saran:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Bukittinggi, Juli 2016
Validator
AMINAH
NIP. 196006191984032005
LAMPIRAN XV
PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA TES AKHIR
Untuk maka
∑ .∑ /
∑
Soal No.1
∑ (∑ )(∑ )
√{ ∑ (∑ ) }* ∑ (∑ ) +
( ) ( )( )
√* ( )( )+* ( ) ( )+
(Item No.1 Sangat Tinggi)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahawa
dan ( ) . Dengan demikian nilai
Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal valid.
Soal No.2
∑ (∑ )(∑ )
√{ ∑ (∑ ) }* ∑ (∑ ) +
( ) ( )( )
√* ( ) ( )+* ( ) ( )+
(Item No.2 sangat tinggi)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahawa
dan ( ) . Dengan demikian nilai
Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal valid.
Soal No.3
∑ (∑ )(∑ )
√{ ∑ (∑ ) }* ∑ (∑ ) +
( ) ( )( )
√* ( ) ( )+* ( ) ( )+
(Item No.3 Cukup)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahawa
dan ( ) . Dengan demikian nilai
Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal valid.
Soal No.4
∑ (∑ )(∑ )
√{ ∑ (∑ ) }* ∑ (∑ ) +
( ) ( )( )
√* ( ) ( )+* ( ) ( )+
(Item No.4 sangat tinggi Tinggi)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahawa
dan ( ) . Dengan demikian nilai
Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal valid.
Soal No.5
∑ (∑ )(∑ )
√{ ∑ (∑ ) }* ∑ (∑ ) +
( ) ( )( )
√* ( ) ( )+* ( ) ( )+
(Item No.5 Tinggi)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahawa
dan ( ) . Dengan demikian nilai
Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal valid.
Soal No.6
∑ (∑ )(∑ )
√{ ∑ (∑ ) }* ∑ (∑ ) +
( ) ( )( )
√* ( ) ( )+* ( ) ( )+
(Item No.5 sangat tinggi)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahawa
dan ( ) . Dengan demikian nilai
Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal valid.
Soal No.7
∑ (∑ )(∑ )
√{ ∑ (∑ ) }* ∑ (∑ ) +
( ) ( )( )
√* ( ) ( )+* ( ) ( )+
(Item No.5 Sangat Tinggi)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahawa
dan ( ) . Dengan demikian nilai
Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal valid.
LAMPIRAN XIV
PERHITUNGAN RELIABIITAS SOAL UJI COBA
Langkah pertama dicari dulu varians tiap soal, dengan menggunakan
rumus:
∑ (∑ )
Untuk Soal Nomor 1
∑
(∑ )
Untuk Soal Nomor 2
∑
(∑ )
Untuk Soal Nomor 3
∑
(∑ )
Untuk Soal Nomor 4
∑
(∑ )
Untuk Soal Nomor 5
∑
(∑ )
Untuk Soal Nomor 6
∑
(∑ )
Untuk Soal Nomor 7
∑
(∑ )
∑
∑
(∑ )
.
/(
∑
) (
) (
)
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa . Apabila r11
dikorelasikan dengan harga kritik Korelasi Product Moment dengan α = 0,05
maka lebih besar dari rtabel = 0.339. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tes yang digunakan reliabel.
LAMPIRAN XVII
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA
No Soal
Nilai x1 x2 x3 x4 x5 X6 X7
1 3 2 3 4 4 4 4 24
2 2 2 3 3 2 3 3 18
3 2 3 3 2 2 2 3 17
4 0 2 2 3 3 0 0 10
5 4 3 4 4 3 2 2 22
6 3 4 2 3 2 3 3 20
7 2 3 3 4 4 1 1 18
8 2 3 0 2 2 0 2 11
9 3 2 4 2 3 0 0 14
10 3 4 4 3 4 3 4 25
11 3 2 0 0 2 4 4 15
12 2 3 3 3 3 2 3 19
13 0 1 0 2 2 3 2 10
14 4 4 2 2 2 2 2 18
15 3 4 3 4 4 4 4 26
16 2 3 2 4 3 3 3 20
17 0 2 2 0 2 0 0 6
18 4 3 4 4 3 3 3 24
19 2 2 3 4 3 2 2 18
20 4 2 0 2 0 2 2 12
21 4 3 0 2 4 4 4 21
22 1 2 2 0 3 2 2 12
23 4 1 3 2 4 4 2 20
24 2 0 0 1 3 2 2 10
25 3 4 2 1 0 0 2 12
26 0 0 2 1 0 2 0 5
27 4 0 1 1 2 0 2 10
28 0 1 0 2 4 3 0 10
29 1 0 2 0 2 2 2 9
30 2 2 2 2 2 2 1 13
31 0 2 0 2 0 2 2 8
32 2 3 3 3 3 3 3 20
33 0 2 2 2 2 3 3 14
34 3 2 3 4 3 4 4 23
Jumla
h 74 76 69 78 85 76 76 534
rata-
rata 2.06 2.11 1.92 2.17 2.36 2.11 2.11 14.83
Skor
Max 4 4 4 4 4 4 4
TK 0.514 0.528 0.479 0.542 0.590 0.528 0.528
Kriter
ia Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
LAMPIRAN XVIII
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA
XA
Soal
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 nilai
1 3 4 3 4 4 4 4 26
2 3 4 4 3 4 3 4 25
3 4 3 4 4 3 3 3 24
4 3 2 3 4 3 4 4 23
5 3 2 3 4 3 4 4 23
6 4 3 4 4 3 2 2 22
7 4 3 0 2 4 4 4 21
8 3 4 2 3 2 3 3 20
9 2 3 3 3 3 3 3 20
10 2 3 2 4 3 3 3 20
11 4 4 2 2 2 2 2 18
12 2 3 3 3 3 2 3 19
13 2 2 3 3 2 3 3 18
14 2 3 3 4 4 1 1 18
15 2 2 3 4 3 2 2 18
16 4 1 3 2 4 4 2 20
17 2 3 3 2 4 2 3 19
2.9 2.8 2.8 3.2 3.1 2.8 2.9
46.0 45.0 45.0 51.0 50 45.0 46
XB
1 3 2 0 0 2 4 4 15
2 3 4 2 1 0 0 2 12
3 3 2 4 2 3 0 0 14
4 0 2 2 2 2 3 3 14
5 4 2 0 2 0 2 2 12
6 2 2 2 2 2 2 1 13
7 1 2 2 0 3 2 2 12
8 0 2 2 3 2 0 0 9
9 2 3 0 2 2 0 2 11
10 0 2 0 2 0 2 2 8
11 4 0 1 1 2 0 2 10
12 2 0 0 1 3 2 2 10
13 0 1 0 2 2 3 2 10
14 1 0 2 0 2 2 2 9
15 0 1 0 2 4 3 0 10
16 0 2 2 0 2 0 0 6
17 0 0 2 1 0 2 0 5
1.38 1.56 1.31 1.44 1.81 1.44 1.38
22.00 25.00 21.00 23.00 29.00 23.00 22.00
SM
4 4 4 4 4 4 4
(XA - XB) /
SM
0.375 0.313 0.375 0.438 0.328 0.344 0.375
Kriteria
Baik Baik Baik
Sangat
Baik Baik Baik Baik
LAMPIRAN XIX
ANALISIS SOAL UJI COBA
No Validitas Kriteria Reabilitas Kriteri
a TK Kriteria DP Kriteria Ket.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 3,751
Sangat
tinggi
0,706
(reliabel) tinggi
0,514 Sedang
0,375 Baik Dipakai
2 0,981
Sangat
tinggi 0,528 Sedang
0,313 Baik Dipakai
3 1.266
Sangat
tinggi 0,479 Sedang
0,375 Baik Dipakai
4 1,412
Sangat
tinggi 0,542 Sedang
0,438
Sanga
tBaik Dipakai
5 0,699
Tinggi 0,590
Sedang 0,328 Baik
Dipakai
6 20,849
Sangat
tinggi
0,528 Sedang
0,344 Baik Dipakai
7 15,499
Sangat
Tinggi
0,528 Sedang
0,528 Baik Dipakai
LAMPIRAN XX
Daftar Nilai Tes Hasil Belajar
NO PRETEST (X) POSTEST (Y)
1 50 40
2 52 45
3 52 48
4 53 48
5 54 50
6 55 50
7 60 50
8 60 53
9 65 54
10 65 55
11 65 55
12 70 60
13 70 60
14 75 65
15 75 65
16 75 65
17 75 70
18 75 70
19 75 72
20 77 72
21 76 73
22 80 70
23 80 74
24 80 75
25 88 75
26 90 78
27 90 78
28 90 78
29 90 82
30 92 83
31 93 83
32 94 87
33 95 87
34 95 91
LAMPIRAN XXI
UJI NORMALITAS
POSTTEST
no Xi Zi F(Zi) S(zi) F(zi)-S(zi)
1 50 -1.71 0.044 0.029 0.014
2 52 -1.57 0.058 0.059 0.001
3 52 -1.57 0.058 0.088 0.030
4 53 -1.50 0.067 0.118 0.051
5 54 -1.43 0.076 0.147 0.071
6 55 -1.36 0.087 0.176 0.090
7 60 -1.01 0.156 0.206 0.050
8 60 -1.01 0.156 0.235 0.079
9 65 -0.66 0.255 0.265 0.010
10 65 -0.66 0.274 0.294 0.020
11 65 -0.66 0.274 0.324 0.049
12 70 -0.31 0.382 0.353 0.029
13 70 -0.31 0.382 0.382 0.000
14 75 0.04 0.516 0.412 0.104
15 75 0.04 0.516 0.441 0.075
16 75 0.04 0.516 0.471 0.045
17 75 0.04 0.516 0.500 0.016
18 75 0.04 0.516 0.529 0.013
19 75 0.04 0.516 0.559 0.043
20 77 0.18 0.571 0.588 0.017
21 76 0.11 0.544 0.618 0.074
22 80 0.39 0.652 0.647 0.005
23 80 0.39 0.652 0.676 0.025
24 80 0.39 0.652 0.706 0.054
25 88 0.95 0.829 0.735 0.094
26 90 1.09 0.862 0.765 0.097
27 90 1.09 0.862 0.794 0.068
28 90 1.09 0.862 0.824 0.039
29 90 1.09 0.862 0.853 0.009
30 92 1.23 0.891 0.882 0.008
31 93 1.30 0.903 0.912 0.009
32 94 1.37 0.915 0.941 0.027
33 95 1.44 0.925 0.971 0.046
34 95 1.44 0.925 1.000 0.075
total 2531
rata-
rata 74,44
Dimana:
∑( )
( ) ( )
203,6329
√
Dari data di atas diperoleh L0 = 0,104
Ltabel untuk n = 34 dengan α = 0.05 adalah 0,152.
Karena L0< Ltabel, maka dapat disimpulkan populasi berdistribusi normal.
UJI NORMALITAS
PRETEST
no Xi Zi F(Zi) S(zi) F(zi)-S(zi)
1 40 -1.91 0.0281 0.0294 0.0013
2 45 -1.55 0.0606 0.0588 0.0017
3 48 -1.34 0.0901 0.0882 0.0019
4 48 -1.34 0.0901 0.1176 0.0275
5 50 -1.19 0.1170 0.1471 0.0300
6 50 -1.19 0.1170 0.1765 0.0594
7 50 -1.19 0.1170 0.2059 0.0889
8 53 -0.98 0.1635 0.2353 0.0718
9 54 -0.90 0.1841 0.2647 0.0806
10 55 -0.83 0.2033 0.2941 0.0908
11 55 -0.83 0.2033 0.3235 0.1203
12 60 -0.47 0.3192 0.3529 0.0338
13 60 -0.47 0.3192 0.3824 0.0632
14 65 -0.11 0.4562 0.4118 0.0444
15 65 -0.11 0.4562 0.4412 0.0150
16 65 -0.11 0.4562 0.4706 0.0144
17 70 0.25 0.5987 0.5000 0.0987
18 70 0.25 0.5987 0.5294 0.0693
19 72 0.40 0.6554 0.5588 0.0966
20 72 0.40 0.6554 0.5882 0.0672
21 73 0.47 0.6808 0.6176 0.0632
22 70 0.25 0.5987 0.6471 0.0484
23 74 0.54 0.7054 0.6765 0.0289
24 75 0.61 0.7291 0.7059 0.0232
25 75 0.61 0.7291 0.7353 0.0062
26 78 0.83 0.7967 0.7647 0.0320
27 78 0.83 0.7967 0.7941 0.0026
28 78 0.83 0.7967 0.8235 0.0268
29 82 1.12 0.8686 0.8529 0.0157
30 83 1.19 0.8830 0.8824 0.0006
31 83 1.19 0.8830 0.9118 0.0288
32 87 1.48 0.9306 0.9412 0.0106
33 87 1.48 0.9306 0.9706 0.0400
34 91 1.77 0.9616 1.0000 0.0384
total 2261
rata-
rata 66,50
Dimana:
∑( )
( ) ( ) ( )
√ ,
Dari data di atas diperoleh L0 = 0,1203
Ltabel untuk n = 34 dengan α = 0.05 adalah 0,152
Karena L0< Ltabel, maka dapat disimpulkan populasi berdistribusi normal.
LAMPIRAN XXII
UJI NORMALITAS DATA HASIL BELAJAR
DENGAN SOFTWARE MINITAB
C1
Pe
rce
nt
110100908070605040
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.060
74.44
StDev 14.27
N 34
AD 0.705
P-Value
UJI NORMALITAS POSTTESTNormal
C2
Pe
rce
nt
10090807060504030
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.185
66.5
StDev 13.84
N 34
AD 0.509
P-Value
UJI NORMALITAS PRETESTNormal
LAMPIRAN XXIII
UJI HOMOGENITAS SAMPEL
DENGAN UJI BARTLETT
No Sampel df/dk Si² Log Si² dk.Log Si² dk.Si²
1
VII.3 ,
n=34 33 203,65 2,31 76,19 6.720,38
2
VII. 3,
n=34 33 191,59 2,28 75,32 6.322,50
Jumlah 66 395,24 4,59 151,51 13.042,88
1. Menghitung nilai variansi gabungan.
∑( )
∑( )
( ) ( )
197,619
2. Menghitung nilai satuan Bartlett.
( )∑( )
23,822
3. Menghitung nilai chi-kuadrat ( X2
)
{ ∑( ) }
, )- 0,031
4. Menentukan nilai dengan α = 0.05
( )( ) ( )( )
( )
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahawa dan
( ) . Dengan demikian nilai . Sehingga dapat
disimpulkan bahwa sampel memiliki variansi yang homogen.
LAMPIRAN XXIV
Perhitungan untuk memperoleh “t” untuk melihat apakah ada pengaruh
penggunaan Pembelajaran Remedial terhadap hasil belajar matematika
siswa
NO
SKOR SISWA D= D2
PRETEST
(X)
POSTEST
(Y) (X-Y) (X-Y)
2
1 40 50 -10 100
2 45 52 -7 49
3 48 52 -4 16
4 48 53 -5 25
5 50 54 -4 16
6 50 55 -5 25
7 50 60 -10 100
8 53 60 -7 49
9 54 65 -11 121
10 55 65 -10 100
11 55 65 -10 100
12 60 70 -10 100
13 60 70 -10 100
14 65 75 -10 100
15 65 75 -10 100
16 65 75 -10 100
17 70 75 -5 25
18 70 75 -5 25
19 72 75 -3 9
20 72 77 -5 25
21 73 76 -3 9
22 70 80 -10 100
23 74 80 -6 36
24 75 80 -5 25
25 75 88 -13 169
26 78 90 -12 144
27 78 90 -12 144
28 78 90 -12 144
29 82 90 -8 64
30 83 92 -9 81
31 83 93 -10 100
32 87 94 -7 49
33 87 95 -8 64
34 91 95 -4 16
JML N = 34 2531 -270 2430
Tanda “minus” disini bukanlah tanda aljabar ,karena itu hendaknya dibaca ada
selisih/ beda skor antara variabel X dan variabel Y sebesar 270.86
UJI HIPOTESIS
A. Langkah-langkah perhitungan
1. Deviasi Standar
√∑
(
∑
)
√
(
)
√ —( )2
√
√
2. Standar error
√
√
√
3. Mean Defference
86
Anas Sudijono, pengantar statistik pendidikan,(Jakarta : PT raja grafindo persada, 2008), h.310
∑
,
4. Uji t
15,73
Tanda “minus” disini bukanlah tanda aljabar ,karena itu dengan t0 sebesar
dibaca ada selisih derajat perbedaan sebesar 15,73.87
B. Langkah berikunya adalah interpretasi terhadap t0 :
1. df atau db = N -1 = 34-1 = 33.
2. Untuk df sebesar 33 ini diperoleh harga kritik t pada tabel atau ttabel dengan
taraf 5% adalah 1,70.
3. Kemudian membandingkan besarnya “t” yang diperoleh dalam perhitungan
(t0=15,73) dengan besarnya “t” yang tercantum.
4. Pada tabel telah diperoleh ( ), maka diketahui bahwa t0 lebih
besar daripada ttabel yaitu : 15,73
C. Menarik kesimpulan
Karena maka H0 ditolak dan H1 diterima. Terdapat perbedaan
mean yang signifikan antara skor hasil nilai sesudah dan sebelum penggunaan
Model Eliciting Activities (MEAs). Maka ada pengaruh yang signifikan dalam
87
Anas Sudijono, …….. , h.312
penggunaan Model Eliciting Activities (MEAs) terhadap pemahaman konsep
matematika siswa di kelas VIISMPN 5 Bukittinggi.
LAMPIRAN XXV
UJI HIPOTESIS
DENGAN SOFTWARE MINITAB
Two-Sample T-Test and CI: C1, C2 Two-sample T for C1 vs C2
N Mean StDev SE Mean
C1 34 74.4 14.3 2.4
C2 34 66.5 13.8 2.4
Difference = mu (C1) - mu (C2)
Estimate for difference: 7.94118
95% lower bound for difference: 2.25197
T-Test of difference = 0 (vs >): T-Value = 2.33 P-Value = 0.011 DF = 65
Lampiran XXVI
DAFTAR NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILLIEFORS
UkuranSampel TarafNyata( )
0,01 0,05 0,10 0,15 0,20
n = 4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
25
30
n > 30
0,417
0,405
0,364
0,348
0,331
0,311
0,294
0,284
0,275
0,268
0,261
0,257
0,250
0,245
0,239
0,235
0,231
0,200
0,187
√
0,381
0,337
0,319
0,300
0,285
0,271
0,258
0,249
0,242
0,234
0,227
0,220
0,213
0,206
0,200
0,195
0,190
0,173
0,161
√
0,352
0,315
0,294
0,276
0,261
0,249
0,239
0,230
0,223
0,214
0,207
0,201
0,195
0,289
0,184
0,179
0,174
0,158
0,144
√
0,319
0,299
0,277
0,258
0,244
0,233
0,224
0,217
0,212
0,202
0,194
0,187
0,182
0,177
0,173
0,169
0,166
0,147
0,136
√
0,300
0,285
0,265
0,247
0,233
0,223
0,215
0,206
0,199
0,190
0,183
0,177
0,173
0,169
0,166
0,163
0,160
0,142
0,131
√
Sumber : Conover, W.J., Pratical Nonparametric Statistics, Johr
Wiley & Sons, inc., 1973
Lampiran XXVI
TABEL CHI-KUADRAT
Nilaipersentil
Untukdistribusi
(BilanganDalamBadanDaftarMenyatakan )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
40
50
60
70
80
90
100
7.88
10,6 12,8
14,9
16,7
18,5
20,3 22,0
23,6
25,2
26,8
28,3
29,8
31,3
32,8
31,3 35,7
37,2
38,6
40,0
41,4 42,8
44.2
45.6
46,9
48,3
49,6
51,0
52,3
53,7
66,8 79,5
92,0
104,2
116,3
128,3 140,2
6,63
9,21 11,3
13,3
15,1
16,8
18,5 20,1
21,7
23,2
24,7
26,6
27,7
29,1
30,6
32,0 33,1
34,8
36,2
37,6
38,9 40,3
41,6
43,0
44,3
45,6
47,0
48,3
49,6
50,9
63,7 76,2
88,4
100,4
112,3
124,1 135,8
5,02
7,38 9,35
11,1
12,8
14,4
16,0 17,5
19,0
20,5
21,9
23,3
24,7
26,1
27,3
28,8 30,2
31,5
32,9
31,2
35,5 36,8
38,1
39,4
40,6
41,9
43,2
44,5
45,7
47,0
59,3 71,4
83,3
95,0
106,6
118,1 129,6
3,84
5,99 7,81
9,49
11,1
12,6
14,1 15,5
16,9
18,3
19,7
21,0
22,4
23,7
25,0
26,3 27,6
28,9
30,1
31,4
32,7 33,9
35,2
36,4
37,7
38,9
40,1
41,3
42,6
43,8
55,8 67,5
79,1
90,5
101,9
113,1 124,3
2,71
4,61 6,25
7,78
9,24
10,6
12,0 13,4
14,7
16,0
17,3
18,5
19,8
21,1
22,3
23,5 24,8
26,0
27,2
28,4
29,6 30,8
32,0
33,2
34,4
35,6
36,7
37,9
39,1
40,3
51,8 63,2
74,4
85,5
96,6
107,6 118,5
1,32
2,77 4,11
5,39
6,63
7,84
9,04 10,2
11,4
12,5
13,7
14,8
16,0
17,1
18,2
19,4 20,5
21,6
22,7
23,8
24,9 26,0
27,1
28,2
29,3
30,4
31,5
32,6
33,7
34,8
45,6 56,3
67,0
77,6
88,1
98,6 109,1
0,455
1,39 2,37
3,36
4,35
5,35
6,35 7,34
8,34
9,34
10,3
11,3
12,3
13,3
14,3
15,3 16,3
17,3
18,3
19,3
20,3 21,3
22,3
23,3
24,3
25,3
26,3
27,3
28,3
29,3
39,3 49,3
59,3
69,3
79,3
89,3 99,3
0,102
0,575 1,21
1,92
2,67
3,45
4,25 5,07
5,90
6,74
7,58
8,44
9,30
10.2
11,0
11,9 12,8
13,7
14,6
15,5
16,3 17,2
18,1
19,0
19,9
20,8
21,7
22,7
23,6
24,5
33,7 42,6
52,3
61,7
71,1
80,6 90,1
0,016
0,211 0,584
1,06
1,61
2,20
2,83 3,49
4,17
4,87
5,58
6,30
7,04
7,79
8,55
9,31 10,1
10,9
11,7
12,4
13,2 14,0
14,8
15,7
16,5
17,3
18,1
18,9
19,8
20,6
29,1 37,7
46,5
55,3
64,3
73,3 82,4
0,004
0,103 0,352
0,711
1,15
1,64
2,17 2,73
3,33
3,94
4,57
5,23
5,89
6,57
7,26
7,96 8,67
9,39
10,1
10,9
11,6 12,3
13,1
13,8
14,6
15,4
16,2
16,9
17,7
18,5
26,5 34,8
43,2
51,7
60,4
69,1 77,9
0,001
0,051 0,216
0,484
0,831
1,24
1,69 2,18
2,70
3,25
3,82
4,40
5,01
5,63
6,26
6,91 7,56
8,23
8,91
9,59
10,3 11,0
11,7
12,4
13,1
13,8
14,6
15,3
16,0
16,8
24,4 32,4
40,5
48,8
57,2
65,6 74,2
0,0002
0,0201 0,115
0,297
0,554
0,872
1,24 1,65
2,00
2,56
3,05
3,57
4,11
4,66
5,23
5,81 6,41
7,61
7,63
8,26
8,90 9,54
10,2
10,9
11,5
12,2
12,9
13,6
14,3
15,0
22,2 29,7
37,5
45,4
53,5
61,8 70,1
0,000
0,010 0,072
0,207
0,412
0,676
0,989 1,34
1,73
2,16
2,60
3,07
3,57
4,07
4,60
5,14 5,70
6,26
6,84
7,43
8,03 8,64
9,26
9,89
10,5
11,2
11,8
12.5
13,1
13,8
20,7 28,0
35,5
43,3
51,2
59,2 67,3
Sumber : Table Of Percentage Points Of The Distribution.
Thompson. C.M..Biometrika. Vol 32 (1941)
LAMPIRAN XXVIII
NILAI KRITIK SEBARAN F
0 fα
f0.05 (v1,v2)
v2 v1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 161.447
6
199.500
0
215.707
3
224.583
2
230.161
9
233.986
0
236.768
4
238.882
7
240.543
3
2 18.5128 19.0000 19.1643 19.2468 19.2964 19.3295 19.3532 19.3710 19.3848
3 10.1280 9.5521 9.2766 9.1172 9.0135 8.9406 8.8867 8.8452 8.8123
4 7.7086 6.9443 6.5914 6.3882 6.2561 6.1631 6.0942 6.0410 5.9988
5 6.6079 5.7861 5.4095 5.1922 5.0503 4.9503 4.8759 4.8183 4.7725
6 5.9874 5.1433 4.7571 4.5337 4.3874 4.2839 4.2067 4.1468 4.0990
7 5.5914 4.7374 4.3468 4.1203 3.9715 3.8660 3.7870 3.7257 3.6767
8 5.3177 4.4590 4.0662 3.8379 3.6875 3.5806 3.5005 3.4381 3.3881
9 5.1174 4.2565 3.8625 3.6331 3.4817 3.3738 3.2927 3.2296 3.1789
10 4.9646 4.1028 3.7083 3.4780 3.3258 3.2172 3.1355 3.0717 3.0204
11 4.8443 3.9823 3.5874 3.3567 3.2039 3.0946 3.0123 2.9480 2.8962
12 4.7472 3.8853 3.4903 3.2592 3.1059 2.9961 2.9134 2.8486 2.7964
13 4.6672 3.8056 3.4105 3.1791 3.0254 2.9153 2.8321 2.7669 2.7144
14 4.6001 3.7389 3.3439 3.1122 2.9582 2.8477 2.7642 2.6987 2.6458
15 4.5431 3.6823 3.2874 3.0556 2.9013 2.7905 2.7066 2.6408 2.5876
16 4.4940 3.6337 3.2389 3.0069 2.8524 2.7413 2.6572 2.5911 2.5377
17 4.4513 3.5915 3.1968 2.9647 2.8100 2.6987 2.6143 2.5480 2.4943
18 4.4139 3.5546 3.1599 2.9277 2.7729 2.6613 2.5767 2.5102 2.4563
19 4.3807 3.5219 3.1274 2.8951 2.7401 2.6283 2.5435 2.4768 2.4227
20 4.3512 3.4928 3.0984 2.8661 2.7109 2.5990 2.5140 2.4471 2.3928
21 4.3248 3.4668 3.0725 2.8401 2.6848 2.5727 2.4876 2.4205 2.3660
22 4.3009 3.4434 3.0491 2.8167 2.6613 2.5491 2.4638 2.3965 2.3419
23 4.2793 3.4221 3.0280 2.7955 2.6400 2.5277 2.4422 2.3748 2.3201
24 4.2597 3.4028 3.0088 2.7763 2.6207 2.5082 2.4226 2.3551 2.3002
25 4.2417 3.3852 2.9912 2.7587 2.6030 2.4904 2.4047 2.3371 2.2821
26 4.2252 3.3690 2.9752 2.7426 2.5868 2.4741 2.3883 2.3205 2.2655
27 4.2100 3.3541 2.9604 2.7278 2.5719 2.4591 2.3732 2.3053 2.2501
28 4.1960 3.3404 2.9467 2.7141 2.5581 2.4453 2.3593 2.2913 2.2360
29 4.1830 3.3277 2.9340 2.7014 2.5454 2.4324 2.3463 2.2783 2.2229
30 4.1709 3.3158 2.9223 2.6896 2.5336 2.4205 2.3343 2.2662 2.2107
40 4.0847 3.2317 2.8387 2.6060 2.4495 2.3359 2.2490 2.1802 2.1240
60 4.0012 3.1504 2.7581 2.5252 2.3683 2.2541 2.1665 2.0970 2.0401
12
0 3.9201 3.0718 2.6802 2.4472 2.2899 2.1750 2.0868 2.0164 1.9588
∞ 3.8415 2.9957 2.6049 2.3719 2.2141 2.0986 2.0096 1.9384 1.8799
DisalindariTabel 18 Biometrika Tables for Statisticians, Jilid I seizing E. S Pearson danBiometrika
Trustees
0 fα
f0.05 (v1,v2)
v2 v1
10 12 15 20 24 30 40 60 120 ∞
1 241.8817 243.9060 245.9499 248.0131 249.0518 250.0951 251.1432 252.1957 253.2529 254.3144
2 19.3959 19.4125 19.4291 19.4458 19.4541 19.4624 19.4707 19.4791 19.4874 19.4957
3 8.7855 8.7446 8.7029 8.6602 8.6385 8.6166 8.5944 8.5720 8.5494 8.5264
4 5.9644 5.9117 5.8578 5.8025 5.7744 5.7459 5.7170 5.6877 5.6581 5.6281
5 4.7351 4.6777 4.6188 4.5581 4.5272 4.4957 4.4638 4.4314 4.3985 4.3650
6 4.0600 3.9999 3.9381 3.8742 3.8415 3.8082 3.7743 3.7398 3.7047 3.6689
7 3.6365 3.5747 3.5107 3.4445 3.4105 3.3758 3.3404 3.3043 3.2674 3.2298
8 3.3472 3.2839 3.2184 3.1503 3.1152 3.0794 3.0428 3.0053 2.9669 2.9276
9 3.1373 3.0729 3.0061 2.9365 2.9005 2.8637 2.8259 2.7872 2.7475 2.7067
10 2.9782 2.9130 2.8450 2.7740 2.7372 2.6996 2.6609 2.6211 2.5801 2.5379
11 2.8536 2.7876 2.7186 2.6464 2.6090 2.5705 2.5309 2.4901 2.4480 2.4045
12 2.7534 2.6866 2.6169 2.5436 2.5055 2.4663 2.4259 2.3842 2.3410 2.2962
13 2.6710 2.6037 2.5331 2.4589 2.4202 2.3803 2.3392 2.2966 2.2524 2.2064
14 2.6022 2.5342 2.4630 2.3879 2.3487 2.3082 2.2664 2.2229 2.1778 2.1307
15 2.5437 2.4753 2.4034 2.3275 2.2878 2.2468 2.2043 2.1601 2.1141 2.0658
16 2.4935 2.4247 2.3522 2.2756 2.2354 2.1938 2.1507 2.1058 2.0589 2.0096
17 2.4499 2.3807 2.3077 2.2304 2.1898 2.1477 2.1040 2.0584 2.0107 1.9604
18 2.4117 2.3421 2.2686 2.1906 2.1497 2.1071 2.0629 2.0166 1.9681 1.9168
19 2.3779 2.3080 2.2341 2.1555 2.1141 2.0712 2.0264 1.9795 1.9302 1.8780
20 2.3479 2.2776 2.2033 2.1242 2.0825 2.0391 1.9938 1.9464 1.8963 1.8432
21 2.3210 2.2504 2.1757 2.0960 2.0540 2.0102 1.9645 1.9165 1.8657 1.8117
22 2.2967 2.2258 2.1508 2.0707 2.0283 1.9842 1.9380 1.8894 1.8380 1.7831
23 2.2747 2.2036 2.1282 2.0476 2.0050 1.9605 1.9139 1.8648 1.8128 1.7570
24 2.2547 2.1834 2.1077 2.0267 1.9838 1.9390 1.8920 1.8424 1.7896 1.7330
25 2.2365 2.1649 2.0889 2.0075 1.9643 1.9192 1.8718 1.8217 1.7684 1.7110
26 2.2197 2.1479 2.0716 1.9898 1.9464 1.9010 1.8533 1.8027 1.7488 1.6906
27 2.2043 2.1323 2.0558 1.9736 1.9299 1.8842 1.8361 1.7851 1.7306 1.6717
28 2.1900 2.1179 2.0411 1.9586 1.9147 1.8687 1.8203 1.7689 1.7138 1.6541
29 2.1768 2.1045 2.0275 1.9446 1.9005 1.8543 1.8055 1.7537 1.6981 1.6376
30 2.1646 2.0921 2.0148 1.9317 1.8874 1.8409 1.7918 1.7396 1.6835 1.6223
40 2.0772 2.0035 1.9245 1.8389 1.7929 1.7444 1.6928 1.6373 1.5766 1.5089
60 1.9926 1.9174 1.8364 1.7480 1.7001 1.6491 1.5943 1.5343 1.4673 1.3893
120 1.9105 1.8337 1.7505 1.6587 1.6084 1.5543 1.4952 1.4290 1.3519 1.2539
∞ 1.8307 1.7522 1.6664 1.5705 1.5173 1.4591 1.3940 1.3180 1.2214 1.0000
DisalindariTabel 18 Biometrika Tables for Statisticians, Jilid I seizing E. S Pearson danBiometrika
Trustees
Lampiran XXVI
NILAI KRITIK SEBARAN t
U t0,995 t0,99 t0,975 t0,95 t0,90 t0,80 t0,75 t0,70 t0,60 t0,55
1 63.66 31,82 12,71 6,31 3,08 1,376 1,000 0,727 0,325 0,158
2 9,92 6,96 4,30 2,92 1,89 1,961 0,816 0,617 0,289 0,142
3 5,84 4,54 3,18 2,35 1,64 0,978 0,765 0,584 0,277 0,137
4 4,60 3,75 2,78 2,13 1,53 0,941 0,741 0,569 0,271 0,134
5 4,03 3,36 2,57 2,02 1,48 0,920 0,727 0,559 0,267 0,132
6 3,71 2,14 2,45 1,94 1,44 0,906 0,718 0,553 0,265 0,131
7 3.50 3,00 2,36 1,90 1,42 0,896 0,711 0,549 0,263 0,130
8 3,36 2,90 2,31 1,86 1,40 0,889 0,706 0,546 0,262 0,130
9 3,25 2,82 2,26 1,83 1,38 0,883 0,703 0,543 0,261 0,129
10 3,17 2,76 2,23 1,81 1,37 0,879 0,700 0,542 0,260 0,129
11 3,11 2,72 2,20 1,80 1,36 0,876 0,697 0,540 0,260 0,129
12 3,06 2,68 2,18 1,78 1,36 0,873 0,695 0,539 0,259 0,128
13 3,01 2,65 2,16 1,77 1,35 0,870 0,694 0,538 0,259 0,128
14 2,98 2,62 2,14 1,76 1,34 0,868 0,692 0,537 0,258 0,128
15 2,95 2,60 2,13 1,75 1,34 0,866 0,691 0,536 0,258 0,128
16 2,92 2,58 2,12 1,75 1,34 0,865 0,690 0,535 0,258 0,128
17 2,90 2,57 2,11 1,74 1,33 0,864 0,689 0,534 0,257 0,128
18 2,88 2,55 2,10 1,73 1,33 0,862 0,688 0,534 0,257 0,127
19 2,86 2,54 2,09 1,73 1,33 0,861 0,688 0,533 0,257 0,127
20 2,84 2,53 2,09 1,72 1,32 0,860 0,687 0,533 0,257 0,127
21 2,83 2,52 2,08 1,72 1,32 0,859 0,686 0,532 0,257 0,127
22 2,82 2,51 2,07 1,72 1,32 0,858 0,686 0,532 0,256 0,127
23 2,81 2,50 2,07 1,71 1,32 0,858 0,685 0,532 0,256 0,127
24 2,80 2,49 2,06 1,71 1,32 0,857 0,685 0,531 0,256 0,127
25 2,79 2,48 2,06 1,71 1,32 0,856 0,684 0,531 0,256 0,127
26 2,78 2,48 2,06 1,71 1,32 0,856 0,684 0,531 0,256 0,127
27 2,77 2,47 2,05 1,70 1,31 0,855 0,684 0,531 0,256 0,127
28 2,76 2,47 2,05 1,70 1,31 0,855 0,683 0,530 0,256 0,127
29 2,76 2,46 2,04 1,70 1,31 0,854 0,683 0,530 0,256 0,127
30 2,75 2,46 2,04 1,70 1,31 0,854 0,683 0,530 0,256 0,127
40 2,70 2,42 2,02 1,68 1,30 0,853 0,681 0,529 0,255 0,126
60 2,66 2,39 2,00 1,67 1,30 0,848 0,679 0,527 0,254 0,126
120 2,62 2,36 1,98 1,66 1,29 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
∞ 2,58 2,33 1,96 1,645 1,28 0,842 0,674 0,524 0,253 0,126
Sumber :Statistical Tables for Biological, Agricultural and Medical Research,
Fisher, R. A dan Yates, F
Lampiran XXVI
Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal x 0,00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
-3.4 0,00034 0,00032 0,00031 0,00030 0,00029 0,00028 0,00027 0,00026 0,00025 0,00024
-3.3 0,00048 0,00047 0,00045 0,00043 0,00042 0,00040 0,00039 0,00038 0,00036 0,00035
-3.2 0,00069 0,00066 0,00064 0,00062 0,00060 0,00058 0,00056 0,00054 0,00052 0,00050
-3.1 0,00097 0,00094 0,00090 0,00087 0,00084 0,00082 0,00079 0,00076 0,00074 0,00071
-3.0 0,00135 0,00131 0,00126 0,00122 0,00118 0,00114 0,00111 0,00107 0,00104 0,00100
-2.9 0,00187 0,00181 0,00175 0,00169 0,00164 0,00159 0,00154 0,00149 0,00144 0,00139
-2.8 0,00256 0,00248 0,00240 0,00233 0,00226 0,00219 0,00212 0,00205 0,00199 0,00193
-2.7 0,00347 0,00336 0,00326 0,00317 0,00307 0,00298 0,00289 0,00280 0,00272 0,00264
-2.6 0,00466 0,00453 0,00440 0,00427 0,00415 0,00402 0,00391 0,00379 0,00368 0,00357
-2.5 0,00621 0,00604 0,00587 0,00570 0,00554 0,00539 0,00523 0,00508 0,00494 0,00480
-2.4 0,00820 0,00798 0,00776 0,00755 0,00734 0,00714 0,00695 0,00676 0,00657 0,00639
-2.3 0,01072 0,01044 0,01017 0,00990 0,00964 0,00939 0,00914 0,00889 0,00866 0,00842
-2.2 0,01390 0,01355 0,01321 0,01287 0,01255 0,01222 0,01191 0,01160 0,01130 0,01101
-2.1 0,01786 0,01743 0,01700 0,01659 0,01618 0,01578 0,01539 0,01500 0,01463 0,01426
-2.0 0,02275 0,02222 0,02169 0,02118 0,02068 0,02018 0,01970 0,01923 0,01876 0,01831
-1.9 0,02872 0,02807 0,02743 0,02680 0,02619 0,02559 0,02500 0,02442 0,02385 0,02330
-1.8 0,03593 0,03515 0,03438 0,03362 0,03288 0,03216 0,03144 0,03074 0,03005 0,02938
-1.7 0,04457 0,04363 0,04272 0,04182 0,04093 0,04006 0,03920 0,03836 0,03754 0,03673
-1.6 0,05480 0,05370 0,05262 0,05155 0,05050 0,04947 0,04846 0,04746 0,04648 0,04551
-1.5 0,06681 0,06552 0,06426 0,06301 0,06178 0,06057 0,05938 0,05821 0,05705 0,05592
-1.4 0,08076 0,07927 0,07780 0,07636 0,07493 0,07353 0,07215 0,07078 0,06944 0,06811
-1.3 0,09680 0,09510 0,09342 0,09176 0,09012 0,08851 0,08692 0,08534 0,08379 0,08226
-1.2 0,11507 0,11314 0,11123 0,10935 0,10749 0,10565 0,10383 0,10204 0,10027 0,09853
-1.1 0,13567 0,13350 0,13136 0,12924 0,12714 0,12507 0,12302 0,12100 0,11900 0,11702
-1.0 0,15866 0,15625 0,15386 0,15151 0,14917 0,14686 0,14457 0,14231 0,14007 0,13786
-0.9 0,18406 0,18141 0,17879 0,17619 0,17361 0,17106 0,16853 0,16602 0,16354 0,16109
-0.8 0,21186 0,20897 0,20611 0,20327 0,20045 0,19766 0,19489 0,19215 0,18943 0,18673
-0.7 0,24196 0,23885 0,23576 0,23270 0,22965 0,22663 0,22363 0,22065 0,21770 0,21476
-0.6 0,27425 0,27093 0,26763 0,26435 0,26109 0,25785 0,25463 0,25143 0,24825 0,24510
-0.5 0,30854 0,30503 0,30153 0,29806 0,29460 0,29116 0,28774 0,28434 0,28096 0,27760
-0.4 0,34458 0,34090 0,33724 0,33360 0,32997 0,32636 0,32276 0,31918 0,31561 0,31207
-0.3 0,38209 0,37828 0,37448 0,37070 0,36693 0,36317 0,35942 0,35569 0,35197 0,34827
-0.2 0,42074 0,41683 0,41294 0,40905 0,40517 0,40129 0,39743 0,39358 0,38974 0,38591
-0.1 0,46017 0,45620 0,45224 0,44828 0,44433 0,44038 0,43644 0,43251 0,42858 0,42465
-0.0 0,50000 0,49601 0,49202 0,48803 0,48405 0,48006 0,47608 0,47210 0,46812 0,46414
0.0 0,50000 0,50399 0,50798 0,51197 0,51595 0,51994 0,52392 0,52790 0,53188 0,53586
0.1 0,53983 0,54380 0,54776 0,55172 0,55567 0,55962 0,56356 0,56749 0,57142 0,57535
0.2 0,57926 0,58317 0,58706 0,59095 0,59483 0,59871 0,60257 0,60642 0,61026 0,61409
0.3 0,61791 0,62172 0,62552 0,62930 0,63307 0,63683 0,64058 0,64431 0,64803 0,65173
0.4 0,65542 0,65910 0,66276 0,66640 0,67003 0,67364 0,67724 0,68082 0,68439 0,68793
0.5 0,69146 0,69497 0,69847 0,70194 0,70540 0,70884 0,71226 0,71566 0,71904 0,72240
0.6 0,72575 0,72907 0,73237 0,73565 0,73891 0,74215 0,74537 0,74857 0,75175 0,75490
0.7 0,75804 0,76115 0,76424 0,76730 0,77035 0,77337 0,77637 0,77935 0,78230 0,78524
0.8 0,78814 0,79103 0,79389 0,79673 0,79955 0,80234 0,80511 0,80785 0,81057 0,81327
0.9 0,81594 0,81859 0,82121 0,82381 0,82639 0,82894 0,83147 0,83398 0,83646 0,83891
1.0 0,84134 0,84375 0,84614 0,84849 0,85083 0,85314 0,85543 0,85769 0,85993 0,86214
1.1 0,86433 0,86650 0,86864 0,87076 0,87286 0,87493 0,87698 0,87900 0,88100 0,88298
1.2 0,88493 0,88686 0,88877 0,89065 0,89251 0,89435 0,89617 0,89796 0,89973 0,90147
1.3 0,90320 0,90490 0,90658 0,90824 0,90988 0,91149 0,91308 0,91466 0,91621 0,91774
1.4 0,91924 0,92073 0,92220 0,92364 0,92507 0,92647 0,92785 0,92922 0,93056 0,93189
1.5 0,93319 0,93448 0,93574 0,93699 0,93822 0,93943 0,94062 0,94179 0,94295 0,94408
1.6 0,94520 0,94630 0,94738 0,94845 0,94950 0,95053 0,95154 0,95254 0,95352 0,95449
1.7 0,95543 0,95637 0,95728 0,95818 0,95907 0,95994 0,96080 0,96164 0,96246 0,96327
1.8 0,96407 0,96485 0,96562 0,96638 0,96712 0,96784 0,96856 0,96926 0,96995 0,97062
1.9 0,97128 0,97193 0,97257 0,97320 0,97381 0,97441 0,97500 0,97558 0,97615 0,97670
2.0 0,97725 0,97778 0,97831 0,97882 0,97932 0,97982 0,98030 0,98077 0,98124 0,98169
2.1 0,98214 0,98257 0,98300 0,98341 0,98382 0,98422 0,98461 0,98500 0,98537 0,98574
2.2 0,98610 0,98645 0,98679 0,98713 0,98745 0,98778 0,98809 0,98840 0,98870 0,98899
2.3 0,98928 0,98956 0,98983 0,99010 0,99036 0,99061 0,99086 0,99111 0,99134 0,99158
2.4 0,99180 0,99202 0,99224 0,99245 0,99266 0,99286 0,99305 0,99324 0,99343 0,99361
2.5 0,99379 0,99396 0,99413 0,99430 0,99446 0,99461 0,99477 0,99492 0,99506 0,99520
2.6 0,99534 0,99547 0,99560 0,99573 0,99585 0,99598 0,99609 0,99621 0,99632 0,99643
2.7 0,99653 0,99664 0,99674 0,99683 0,99693 0,99702 0,99711 0,99720 0,99728 0,99736
2.8 0,99744 0,99752 0,99760 0,99767 0,99774 0,99781 0,99788 0,99795 0,99801 0,99807
2.9 0,99813 0,99819 0,99825 0,99831 0,99836 0,99841 0,99846 0,99851 0,99856 0,99861
3.0 0,99865 0,99869 0,99874 0,99878 0,99882 0,99886 0,99889 0,99893 0,99896 0,99900
3.1 0,99903 0,99906 0,99910 0,99913 0,99916 0,99918 0,99921 0,99924 0,99926 0,99929
3.2 0,99931 0,99934 0,99936 0,99938 0,99940 0,99942 0,99944 0,99946 0,99948 0,99950
3.3 0,99952 0,99953 0,99955 0,99957 0,99958 0,99960 0,99961 0,99962 0,99964 0,99965
3.4 0,99966 0,99968 0,99969 0,99970 0,99971 0,99972 0,99973 0,99974 0,99975 0,99976
Lampiran XXVI
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
N Taraf Signif
N Taraf Signif
N Taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
LAMPIRAN XXVII
Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
Hal
Nama Validator
Eka Pasca Suryabayu, M.Pd
RPP 1. Sebaiknya dibuat juga indikator efektif 2. Langkah pembelajaran sesuikan dengan pendekatan yang akan
dilaksanakan sesuai acuan kurikulum nasional 3. Sempurnakan penilaian 4. Sempurnakan lagi kata operasional indicator
Secara umum : dapat digunakan dengan sedikit revisi
LKS 1. LKS sudah mendukung tahapan pembelajaran atau masih perlu pemyempurnaan.
2. Gambar dan ukuran tempel jawaban perlu diperbaiki dan disesuikan.
Secara umum: Dapat digunakan dengan sedikit revisi
Soal Tes
Akhir
1. Sesuaikan soal dengan indicator pembelajaran dan pemahaman konsep serta petakan pada ranah kognitif.
2. Satu soal satu indicator sebaiknya 3. Untuk indikator disediakan minimal 2 soal.
Secara umum: Dapat digunakan dengan sedikit revisi
Hal
Nama Validator
Aminah
RPP Dapat digunakan tanpa revisi
LKS Dapat digunakan tanpa revisi
Soal Tes
Akhir
Dapat digunakan tanpa revisi