178
BIOLOGI SEL KAJIAN MEMBRAN DAN ORGANEL-ORGANEL SEL Oleh Kelompok 1 Andre Fahriz Perdana Harahap (1406605843) Hassel Angelyn (1406571211) Muhammad Yusuf Arya Ramadhan (1406533421) Nadina Sabila (1406533655) Shaina Tania (1406533661) Jurusan Teknologi Bioproses Departemen Teknik Kimia FTUI 2015

Presentasi Biologi Sel 1

  • Upload
    ui-ac

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

AP Biology

BIOLOGI SEL KAJIAN MEMBRAN DAN ORGANEL-ORGANEL SEL

Oleh Kelompok 1

Andre Fahriz Perdana Harahap (1406605843) Hassel Angelyn (1406571211) Muhammad Yusuf Arya Ramadhan (1406533421) Nadina Sabila (1406533655) Shaina Tania (1406533661)

Jurusan Teknologi Bioproses Departemen Teknik Kimia – FTUI

2015

AP Biology

OUTLINE Pendahuluan Struktur Membran Sel Dinding Sel Bakteri Dinding Sel Tumbuhan Transportasi pada Membran Sel Organel-Organel Penyusun Sel Sistem Endomembran

AP Biology

BAGIAN I PENDAHULUAN

AP Biology

Perbandingan Ukuran Organel Sel

human eye, no microscope light microscopes

electron microscopes hummingbirds humans

lipids virus most animal cells and plant cells mitochondria,

chloroplasts most

bacteria small molecules frog egg

proteins

0.1 nm 1 nm 10 nm 100 nm 1 µm 10 µm 100 µm 1 mm 1 cm 0.1 m 1 m 10 m 100 m

AP Biology

Mengamati Organel Sel

a) Light micrograph. A phase-contrast

micro-scope yields high-contrast

images of transparent

specimens, such as cells.

b) Light micrograph. A reflected light micro-scope

captures light reflected from

opaque specimens.

c) Fluorescence micro-graph. The

chlorophyll molecules in these cells emitted red

light (they fluoresced) naturally.

d) A transmission electron

micrograph reveals

fantastically detailed images

of internal structures.

e) A scanning electron micro-graph shows

surface details of cells and

structures. Often, SEMs are

artificially colored to highlight certain

details. Paling baik untuk

mengamati organel sel

AP Biology

Gambaran Visual Organel Sel Eukariotik

Sel Hewan

AP Biology

Gambaran Visual Organel Sel Eukariotik

Sel Tumbuhan

AP Biology

BAGIAN II STRUKTUR MEMBRAN SEL

AP Biology

Perkembangan Penemuan Membran Plasma

1

3

2

Gortel & Grendel (1925): Lipid Bilayer Membran berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid bergugus polar dan gugus yang bersifat hidrofob (gugus asam lemak. Gugus polar mengarah ke bagian luar bilayer dan gugus asam lemak di bagian tengah bilayer.

Davson & Danielli (1925) Membran merupakan struktur lipid bilayer yang disipi protein globular yang melintasi membran dan terdapat pula protein di permukaan luar dan dalam membran.

Singer & Nicholson (1972) Model fluida mosaik: lipid bilayer berada dalam keadaan fluid dan dapat bergerak lateral dalam daerah membran. Protein terdistribusi secara mosaik.

AP Biology

Komposisi Umum Membran Sel Lipid bilayer: Kerangka struktur membran dan berfungsi

sebagai penghalang “barrier” yang membatasi pergerakan molekul secara acak. Bersifat amfipatik.

Protein: Terdapat tiga jenis, protein integral (amfipatik), protein perifer, dan protein berikatan dengan lipid.

Karbohidrat: Berikatan dengan lipid (glikolipid) atau dengan protein (glikoprotein)

AP Biology

Fluid-Mosaic Model

FLUID- because individual phospholipids and proteins can move side-to-side within the layer, like it’s a liquid.

MOSAIC- because of the pattern produced by the scattered protein molecules when the membrane is viewed from above.

AP Biology

Phospholipids

Fatty acid

Phosphate

Phosphate head hydrophilic

Fatty acid tails hydrophobic

Arranged as a bilayer

Aaaah, one of those

structure–function examples

“repelled by water”

“attracted to water”

Phospholipids bilayer

AP Biology

Phospolipids

13

Make up the cell membrane

Contains 2 fatty acid chains that

are nonpolar

Head is polar & contains a –PO4 group & glycerol

AP Biology

Arranged as a Phospholipid bilayer

polar hydrophilic

heads

nonpolar hydrophobic

tails

polar hydrophilic

heads

Serves as a cellular barrier / border

H2O sugar

lipids

salt

waste

impermeable to polar molecules

AP Biology

Cell membrane defines cell Cell membrane separates living cell from

aqueous environment thin barrier = 8nm thick

Controls traffic in & out of the cell allows some substances to cross more

easily than others hydrophobic (nonpolar) vs. hydrophilic (polar)

AP Biology

Permeability to polar molecules? Membrane becomes semi-permeable via

protein channels specific channels allow specific material

across cell membrane

inside cell

outside cell

sugar aa H2O

salt NH3

AP Biology

Cell membrane is more than lipids… Transmembrane proteins embedded in

phospholipid bilayer create semi-permeabe channels lipid bilayer membrane

protein channels in lipid bilyer membrane

AP Biology 2007-2008

Why are proteins the perfect

molecule to build structures in the cell membrane?

AP Biology

Classes of amino acids What do these amino acids have in common?

nonpolar & hydrophobic

AP Biology

Classes of amino acids What do these amino acids have in common?

polar & hydrophilic

I like the polar ones the best!

AP Biology

Proteins domains anchor molecule

Within membrane nonpolar amino acids

hydrophobic anchors protein

into membrane

On outer surfaces of membrane in fluid polar amino acids

hydrophilic extend into

extracellular fluid & into cytosol

Polar areas of protein

Nonpolar areas of protein

AP Biology

NH2

H+

COOH

Cytoplasm

Retinal chromophore

Nonpolar (hydrophobic) a-helices in the cell membrane H+

Porin monomer

b-pleated sheets

Bacterial outer membrane

proton pump channel in photosynthetic bacteria

aquaporin = water channel in bacteria

function through conformational change = protein changes shape

Examples

H2O

H2O

H+

H+

AP Biology

Many Functions of Membrane Proteins

Outside

Plasma membrane

Inside Transporter Cell surface

receptor Enzyme activity

Cell surface identity marker

Attachment to the cytoskeleton

Cell adhesion

“Antigen”

“Channel”

AP Biology

Membrane Proteins Proteins determine membrane’s specific functions

cell membrane & organelle membranes each have unique collections of proteins

Classes of membrane proteins: peripheral proteins

loosely bound to surface of membrane

ex: cell surface identity marker (antigens)

integral proteins penetrate lipid bilayer, usually across whole membrane transmembrane protein

ex: transport proteins channels, permeases (pumps)

AP Biology

Cell membrane must be more than lipids…

In 1972, S.J. Singer & G. Nicolson proposed that membrane proteins are inserted into the phospholipid bilayer

It’s like a fluid… It’s like a mosaic…

It’s the Fluid Mosaic Model!

AP Biology

Membrane is a collage of proteins & other molecules embedded in the fluid matrix of the lipid bilayer

Extracellular fluid

Cholesterol

Cytoplasm

Glycolipid

Transmembrane proteins

Filaments of cytoskeleton

Peripheral protein

Glycoprotein

Phospholipids

1972, S.J. Singer & G. Nicolson proposed Fluid Mosaic Model

AP Biology

Membrane carbohydrates Play a key role in cell-cell recognition

ability of a cell to distinguish one cell from another antigens

important in organ & tissue development

basis for rejection of foreign cells by immune system

AP Biology

Membrane fat composition varies Fat composition affects flexibility

membrane must be fluid & flexible about as fluid as thick salad oil

% unsaturated fatty acids in phospholipids keep membrane less viscous cold-adapted organisms, like winter wheat

increase % in autumn

cholesterol in membrane

AP Biology

Fungsi Membran Plasma Melindungi dan mempertahankan isi sel Pembatas yang bersifat selektif permeabel:

mencegah pertukaran molekul dari satu sisi ke sisi lainnya, memungkinkan substansi tertentu masuk ke sitoplasma dari lingkungan luar, mencegah masuknya senyawa tertentu ke dalam sitoplasma.

Transduksi energi: terlibat dalam proses perubahan energi ke bentuk energi yang lain

Interaksi interseluler membran plasma mengantarai interaksi antar sel dalam organisme multiseluler

Memberikan respons terhadap rangsangan luar: Tipe sel yang berbeda memiliki molekul reseptorr yang beda

AP Biology

Fungsi Membran Plasma (Cont’d) Perpindahan suatu senyawa terlarut Mendukung aktifitas biokimia yang berlangsung di

dalam sel: Beberapa proses di dalam sel tergantung pada suatu serial reaksi yang dikatalis oleh enzim yang terdapat di dalam membran, produk suatu reaksi akan bertindak sebagai reaktan untuk reaksi selanjutnya. Jika enzim yang berbeda pada membran berada pada susunan yang urut, produk suatu reaksi dapat dilepaskan ke dekat enzim untuk reaksi berikutnya

AP Biology

BAGIAN III DINDING SEL BAKTERI

AP Biology

Dinding Sel Bakteri

AP Biology

Dinding Sel Bakteri (Cont’d)

AP Biology

Dinding Sel Bakteri Gram Positif

AP Biology

Dinding Sel Bakteri Gram Negatif

AP Biology

Dinding Sel Bakteri Gram Negatif (Cont’d)

AP Biology

Gram Positif dan Gram negatif

AP Biology

BAGIAN IV DINDING SEL TUMBUHAN

AP Biology

Dinding Sel Tumbuhan

Dinding sel melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah penghisapan air berlebihan.

Dinding sel tumbuhan jauh lebih tebal daripada membran plasma, yaitu sekitar 0,1 mikrometer hingga beberapa mikrometer, serta sifatnya lebih rigid (kaku).

Mikrofibril yang terbuat dari selulosa polisakarida tertanam di dalam matriks yang terdiri dari polisakarida lain dan protein, menjadikannya sebagai substansi dasar dinding sel tumbuhan.

AP Biology

Cell Wall Animal cells do not have walls, but plant

cells and many protist and fungal cells do

Primary cell wall A thin, pliable wall formed by secretion of

cellulose into the coating around young plant cells

Secondary cell wall A strong wall composed of lignin, formed in some

plant stems and roots after maturity

AP Biology

Cell Wall

• Cell wall is a protective layer outside the cell membrane that also provides support for the cell's structure

• Cell walls made of cellulose are only found around plant cells and a few other organisms

• Cellulose is a specialized sugar that is classified as a structural carbohydrate and not used for energy

AP Biology

Function of Cell Wall • Keep the shape of the plant • The cell wall acts as a gatekeeper • Provide support and limited plasticity • Prevent loss of water • Protection from insects and pathogens • Filter • Prevent overexpansion caused by too much

water • Allow plants to grow to great heights

AP Biology

Plasmodesmata • There are small holes, calledplasmodesmata, in

the cell walls between plant cells • The cell membranes of neighboring cells are able

to connect through these holes • The connections allow the transfer of nutrients,

waste, and ions (symplastic pathways) • Molecules can also pass through the spaces

within the cell walls, avoiding the cells completely (apoplastic pathways)

AP Biology

Plasmodesmata (Cont’d)

AP Biology

Struktur Lignoselulosa

AP Biology

Struktur Sel Tumbuhan

AP Biology

Dinding Sel Primer dan Sekunder

AP Biology

BAGIAN V TRANSPORTASI PADA MEMBRAN SEL

AP Biology

Klasifikasi Mekanisme Transport Berdasarkan jumlah molekul yang melintasi membran: - Uniport (transport satu molekul) - Co-transport (transport dua molekul Co transport dibagi dua jenis yaitu symport (dua molekul ditransport ke arah yang sama, misalnya glukosa dan Na+) dan antiport (dua molekul ditransport ke arah berlawanan, misalnya pompa Na dan K) Berdasarkan aliran gradien elektrokimia: - Transport aktif (melawan gradien konsentrasi, butuh energi)

- Transport pasif (tanpa melawan gradien konsentrasi, tanpa energi)

AP Biology

Getting through cell membrane Passive Transport

Simple diffusion diffusion of nonpolar, hydrophobic molecules

lipids HIGH LOW concentration gradient

Facilitated transport diffusion of polar, hydrophilic molecules through a protein channel

HIGH LOW concentration gradient

Active transport diffusion against concentration gradient

LOW HIGH

uses a protein pump requires ATP

ATP

AP Biology

Transport Molekul

Molekul yang dapat melintasi bilayer lipid dengan mudah adalah molekul kecil, larut dalam lipid, hidrofobik, dan nonpolar. (Hidrokarbon, CO2 dan O2)

Molekul yang sangat kecil tapi tidak bermuatan juga mudah melewati membran. (air, urea, gliserol, dan etanol)

Bilayer lipid tidak sangat permeabel terhadap molekul polar tak bermuatan yang lebih besar. (glukosa dan sukrosa)

Bilayer lipid relatif tidak permeabel terhadap ion, sekalipun ion-ion kecil seperti H+, K+, dan Na+.

AP Biology

Transport Molekul (Cont’d)

AP Biology

Diffusion 2nd Law of Thermodynamics

governs biological systems universe tends towards disorder (entropy)

Diffusion movement from HIGH LOW concentration

AP Biology

Simple Diffusion Move from HIGH to LOW concentration

“passive transport” no energy needed

diffusion osmosis

movement of water

AP Biology

Osmosis is just diffusion of water Water is very important to life,

so we talk about water separately Diffusion of water from

HIGH concentration of water to LOW concentration of water across a

semi-permeable membrane

AP Biology

Concentration of water Direction of osmosis is determined by

comparing total solute concentrations Hypertonic - more solute, less water

Hypotonic - less solute, more water

Isotonic - equal solute, equal water

hypotonic hypertonic

water

net movement of water

AP Biology freshwater balanced saltwater

Managing water balance Cell survival depends on balancing

water uptake & loss

AP Biology

Managing water balance Hypotonic

a cell in fresh water high concentration of water around cell

problem: cell gains water, swells & can burst

example: Paramecium ex: water continually enters

Paramecium cell

solution: contractile vacuole pumps water out of cell ATP

plant cells turgid = full cell wall protects from bursting

freshwater

ATP

1

No problem, here

KABOOM!

AP Biology

Managing water balance Hypertonic

a cell in salt water low concentration of water

around cell problem: cell loses water &

can die example: shellfish solution: take up water or

pump out salt

plant cells plasmolysis = wilt can recover

saltwater

2

I will survive!

I’m shrinking, I’m shrinking!

AP Biology

Managing water balance Isotonic

animal cell immersed in mild salt solution

no difference in concentration of water between cell & environment problem: none no net movement of water

flows across membrane equally, in both directions

cell in equilibrium volume of cell is stable

example: blood cells in blood plasma slightly salty IV solution in hospital

balanced

3

I could be better…

That’s perfect!

AP Biology

Aquaporins Water moves rapidly into & out of cells

evidence that there were water channels protein channels allowing flow of water

across cell membrane

1991 | 2003

Peter Agre John Hopkins

Roderick MacKinnon Rockefeller

AP Biology

Facilitated Diffusion Diffusion through protein channels

channels move specific molecules across cell membrane

no energy needed

“The Bouncer”

open channel = fast transport

facilitated = with help

HIGH

LOW

AP Biology

Diffusion across cell membrane Cell membrane is the boundary between

inside & outside… separates cell from its environment

IN food carbohydrates sugars, proteins amino acids lipids salts, O2, H2O

OUT waste ammonia salts CO2 H2O products

cell needs materials in & products or waste out

IN

OUT

Can it be an impenetrable boundary? NO!

AP Biology

How about large molecules? Moving large molecules into & out of cell

through vesicles & vacuoles endocytosis

phagocytosis = “cellular eating” pinocytosis = “cellular drinking”

exocytosis

exocytosis

AP Biology

Endocytosis

phagocytosis

pinocytosis

receptor-mediated endocytosis

fuse with lysosome for digestion

non-specific process

triggered by molecular signal

AP Biology

Active Transport

“The Doorman”

conformational change

Cells may need to move molecules against concentration gradient conformational shape change transports solute

from one side of membrane to other protein “pump” “costs” energy = ATP

ATP

LOW

HIGH

AP Biology symport antiport

Active transport Many models & mechanisms

ATP ATP

AP Biology

Active Transport

Three ways of driving active transport: (a) Coupled carrier: downhill solute drive uphill solute (b) ATP-driven: ATP hydrolysis to drive uphill solute (c) light-driven: light energy trigger uphill solute

AP Biology

BAGIAN VI ORGANEL-ORGANEL PENYUSUN SEL

Nukleus

• Nukleus adalah manager dari sel

• Nukleus merupakan organel terbesar dalam sel

• Didalam nukleus terdapat DNA dan ribosom

Letak Nukleus

• Letak nukleus bervariasi antar sel

• Pada umumnya nukleus terletak di tengah atau sedikit ke pinggir

Struktur Nukleus

• Nukleus adalah organel yang paling menonjol dalam sel

• Berdiameter sekitar 5μm

• Dalam into nukleus terdapat nucleolus

• Terdapat membran nukleus yang memisahkan sitoplasma dengan nukleoplasma

Membran Nukleus

• Membran nukleus merupakan membran ganda

• Kedua membran merupakan bilayer lipid dengan protein terkait

• Kedua membran dipisahkan oleh ruangna sekitar 20-40 nm

• Selubung ini dilubangi pori-pori berdiameter 100nm

Membran Nukleus (2)

• Pada bibir setiap pori, membran dalam dan luar menyatu

• Suatu struktur protein yang rumit yang disebut kompleks pori melapisi setiap pori

• Fungsi pori adalah untuk mengatur keluar masuknya makromolekul dan partikel besar tertentu

Membran Nukleus (3)

• Kecuali di pori, sisi dalam membran nukleus dilapisis oleh Lamina Nukleus

• Lamina Nukleus adalah susunan mirip jaring yang terdiri dari filamen protein yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk nukleus

• Juga terdapat matriks nukleus yang merupakan suatu kerangka serat yang membentang diseluruh bagian nukleus

Lamina dan Matriks Nukleus

• Lamina nukleus berperan dalam kebanyakan kegiatan sel, seperti replikasi DNA, transkripsi RNA, organisers nuklear dan kromatin, regulasi siklus sel, perkembangan dan diferensiasi sel, migrasi nuklear, dan apoptosis.

• Matriks nukleus berfungsi untuk mempertahankan bentuk dan ukuran nukleus

Nukleolus

• Nukleolus adalah sub domain dari nukleus yang berfungsi utama untuk membentuk komponen -komponen ribosom

• Komponen-komponen ribosom disalurkan ke sitoplasma dan bergabung membentuk ribosom

• Daerah organisasi kromosom nukleolar yang terdiri dari gen pre‐ribosomal ribonucleic acid (rRNA), bertindak sebagai fondasi struktur nucleolar

• Pada spesies tertentu, bisa terdapat lebih dari 1 nukleolus

Kromosom

• DNA diorganisasikan dengan protein membentuk kromatin

• Saat sel bersiap-siap untuk membelah, kromatin kusut yang berbentuk benang akan menggulung menjadi cukup tebal menjadi kromosom

• Untuk setiap spesies memiliki jumlah kromosom yang khas

Struktur Kromosom

Autosom & Gonosom

• Autosom adalah kromosom yang terdapat pada sel tubuh

• Gonosom adalah kromosom yang terdapat pada sel reproduksi

• Pada manusi terdapat 44 autosom dan 2 gonosom (X,Y)

Fungsi Nukleus

• Memuat dan menyimpan informasi genetik berupa DNA, yang mentukan bagaimana sel akan berfungsi, dan sebagaimana struktur dasar dari sel.

• Nukleus mengontrol sintesis protein dengan pengiriman perintah dari DNA melalui mRNA

• Nukleus memiliki peran utama untuk mengatur semua aktivitas sel. Nukleus melakukan hal ini dengan mengontrol enzim

Retikulum Endoplasma (RE)

• Retikulum endoplasma merupakan labirin membran yang jumlahnya melebihi setengah dari total membran dalam sel

• Kata Endoplasmik berarti dalam sitoplasma

• Kata Retikulum berasal dari bahasa latin berarti jaringan

Retikulum Endoplasm (2)

• RE terdiri dari jaringan tubula dan gelembung membran yang disebut sisterne (cisternae)

• Membran RE memisahkan sisterne dari sitosol

• RE dibagi menjadi dua, RE halus dan RE kasar

RE Halus

• Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak mengandung ribosom

• RE halus terlihat seperti sekelompok tubulus halus, dan lebih tubular dalam bentuk dari RE kasar

Fungsi RE Halus

• Sintesis Lipid

• Metabolisme karbohidrat

• Penawaran obat dan racun

• Pada sel otot RE halus juga berfungsi untuk memompa ion kalsium kedalam ruang rongga sisternal. Saat sel otot dirangsang ion kalsium bergerak kembali kedalam sitosol dan memicu kontraksi

Sintesis Lipid

• RE halus dapat mensintesis steroid, kolestrol dan membran fosfolipid yang berfungsi untuk pembentukan membran

• RE halus juga menghasilkan hormon seks vertebrata dan berbagai hormon steroid yang disekresi oleh kelenjar adrenal

• Sel yang memproduksi hormon tersebut mengandung banyak RE halus

Metabolisme Karbohidrat

• Contoh fungsi ini terdapat pada sel hati

• Sel hati menyimpan karbohidrat dalam bentuk glikogen

• Hasil hidrolisis glikogen, glukosa fosfat dirubah menjadi glukosa dengan bantuan enzim dalam RE halus

• Hidrolisis glikogen menyebabkan pelepasan glukosa dari sel hati yang penting dalam pengaturan gula darah

RE Kasar

• RE kasar memiliki sejumlah organel ribosom yang terdapat pada permukaan

Fungsi RE Kasar

• Sintesis Protein sekretoris

• Sintesis protein yang disekresikan banyak dhasilkan pada ribosom yang melekat pada RE kasar

• Sintesis protein mulai dengan rantai polipeptida yang tumbuh dari ribosom terikat masuk ke dalam ruang sisternal melalui pori-pori yang dibentuk oleh protein dalam membran

• Saat rantai masuk dalam ruang sisternal, protein baru melipat menjadi konformasi aslinya

• Protein sekretoris yang keluar dari RE dibungkus untuk dalam membran vesikula yang menggelembung mirip tunas, disebut RE transisi

Produksi Membran

• RE kasar juga berfungsi untuk memproduksi membran

• Polipeptida dari ribosom yang akan menjadi protein membran dimasukan kedalam membran RE dan ditahan disana oleh bagian hidrofobik protein

• RE menyusun fosfolipid dari prekusor didalam sitosol

Ribosom

• Ribosom merupakan organel berupa padatan yang tidak bermembran dan berukuran (20 – 25 nm)

• Ribosom tersusun atas rRNA dan protein

• Ribosom ada pada sitoplasma dan terlekat pada retikulum endoplasma

Ribosomes – protein synthesis • Made in nucleolus

• Bound or free

• Two subunits

• Made of RNA

& proteins

Struktur Ribosom

• Pada ribosom diketahui terdapat 3 bagian yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu bagian E (exit site), bagian P ( peptidil site), dan bagian A (aminoacyl site).

• P merupakan tempat pengikatan tRNA yang membawa rantai polipeptida yangsedang tumbuh

• situs A merupakan tempat pengikatan tRNA yang membawa asamamino yang akan ditambahkan pada rantai polipeptida

• situs E merupakantempat keluarnya tRNA yang sudah terdeasilisasi

Fungsi Ribosom

• Ribosom berfungsi untuk membuat protein

• Ribosom yang terikat pada RE membuat protein yang dimaksudkan untuk dimasukan ke dalam membran, untuk pembungkusan dalam organel tertentu atau untuk dikirim ke luar sel

APPARATUS GOLGI

Komponen Apparatus golgi

Apparatus golgi terdiri dari 3 komponen:

Sisterna

Vesikula

Vakuola

Karakteristik Umum Badan Golgi

• Tumpukan piring pipih yang berongga didalamnya dengan tepian

yang menggelembung dan dikelilingi oleh benda-benda bulat

• Organel yang dikaitkan dengan fungsi sekresi sel

• Terdapat hampir di semua sel eukariotik

• Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi

• Sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi

• Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom

Berkas kantung

berbentuk cakram yang

bercabang menjadi

serangkaian pembuluh

yang sangat kecil di

ujungnya. Badan golgi

dibangun oleh

membran yang

berbentuk tubulus dan

juga vesikula.

Apparatus Golgi mempunyai 2 bagian,

yaitu bagian cis dan bagian trans.

Bagian cis menerima vesikel-vesikel yang pada umumnya

berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar

Bagian trans akan melepas vesikel-vesikel untuk

didistribusikan

• Keterangan :

1. Vesikel retikulum endoplasma

2. Vesikel eksositosis

3. Sisterna

4. Membran sel

5. Vesikel sekresi

PEMBENTUKAN APPARATUS GOLGI

Golgi berasal dari vesikula yang dikirim dari RE.

Vesikula ini disebut vesikula transisi

Vesikula transisi yang dikirim dari REbermigrasi

dan lalu melebur dengan membran sisterna yang

ada sedemikian rupa untuk membentuk badan

Golgi dan mewujudkan pertumbuhan organel.

Fungsi Apparatus golgi

Memproses protein dan molekul lain yang akan diekspor

ke luar sel atau ke membran sel.

Glikosilasi

Menyiapkan sekret untuk sekresi sel

Reparasi membran sel

Pembentukan senyawa penyusun dinding sel

Pembentukan akrosom

Lisosom adalah organel yang termasuk dalam sistem endomembran,

produk dari ER kasar dan Golgi apparatus.

Nama lisosom berasal dari dua kata Latin yang berarti badan pemecahan.

Lisosom

Bentuk bola , diameter 500 nm

Mengandung enzim

Fungsi: mencernakan bahan makanan yang masuk ke

dalam baik secara pinositosis atau fagositosis

Pinositosis : makanan yang berupa cairan yang masuk

secara ditelan

Fagositosis : makanan padat yang masuk secara

ditelan

Lisosom primer: berbentuk speris-kasar, tidak mengandung partikulat atau debris membran yang nyata

Lisosom sekunder: lebih besar, bentuk tidak beraturan, hasil dari difusi lisosom primer dengan organel atau vesikel bermembran lainnya. Mengandung membran atau partikel yang akan dicerna

Definisi: Setiap partikel sel dapat diidentifikasi sbg lisosom jika: -Diliputi oleh suatu membran pembatas -Bentuk dan ukuran heterogen -Mengandung 2 atau lebih enzim hidrolase asam -Bersifat enzyme latency

Khusus jaringan hewan

Lisosom mendegradasi bakteri yang telah ditangkap

melalui fagositosis.

Lisosom mendegradasi organel yang telah aus atau

lemah seperti mitokondria.

Lisosom menangani produk-produk yang terlibat pada

endositosis yang dimediasi-reseptor

Sentriol adalah sebuah organel berbentuk

tabung yang biasa ditemukan pada hewan

eukariot.

Terletak di dalam sentriom, dekat nukleus.

Dengan mikroskop elektron

terlihat bahwa

satu sentriol terdiri dari suatu

ikatan kelompok yang berupa

tubuli (tabung) yang halus,

berjumlah 9 kelompok, sedang

masing-masing kelompok

terdiri dari 3 tubuli yang

berupa mikrotubula.

dengan lebar 0,2 μm dan

panjangnya 0,4 μm

Sentrosom adalah organel sel yang berfungsi aktif dalam

pembelahan sel dan hanya terdapat pada sel hewan.

Sentrosom merupakan wilayah yang terdiri atas dua

sentriol (sepasang sentriol).

Sentriol merupakan hasil perkembangan sentrosom. Sentriol berupa

kumpulan mikrotubulus strukturnya berbentuk bintang, yang berperan

sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis/meosis. Dari sentriol

memancar benang-benang gelendong pembelahan sehingga kromosom akan

terjerat pada benang tersebut. Melalui benang gelendong inilah nantinya

tiap-tiap kromosom berjalan menuju kutub masing-masing.

Organel ini aktif saat sel sedang melakukan pembelahan yaitu

dengan menghasilkan benang-benang spindel atau gelendong

yang merupakan protein kontraktil yaitu tubulin. Fungsi tubulin

adalah menarik kromatid menuju kutub pembelahan

PEROKSISOM

• Peroksisom : organel yang

menyerupai kantong berbentuk bulat,

mengandung butiran Kristal dan

diselubungi membrane tunggal.

Terbentuk dan tumbuh melalui

penggabungan protein & lipid didalam

sitosol kemuadian membelah untuk

memperbanyak diri. Mengandung

enzim oksidase dan enzim katalase.

• Fungsi :

1. Penghasil enzim oksidase dan

katalase

2. Memecah enzim asam lemak

3. Menetralisir racun alcohol dan

senyawa berbahaya lainnya.

Tonoplas adalah membran yang mengelilingi vakuola, atau

organel yang terdapat dalam sel tanaman dan jamur.

Tonoplas ini juga dikenal sebagai membran vakuolar.

Tonoplas adalah membran elastis,

dan fungsi utamanya adalah untuk

melindungi vakuola dan mengisolasi

dari zat-zat berbahaya. Membran

tonoplas mengontrol gerakan ion

di dalam dan di sekitar sel. Air

yang mengalir masuk dan keluar

dari vakuola diatur oleh tonoplas

tersebut. Beberapa sel hewan dan

bakteri juga mengandung vakuola

yang terikat oleh membran

vakuolar. Ukuran dan struktur

vakuola bervariasi tergantung pada

sel.

Merupakan suatu saluran terbuka pada dinding sel

tumbuhan untuk memfasilitasi, komunikasi, dan

transportasi bahan-bahan antara sel-sel tanaman.

Fungsi plasmodesmata menghubungkan ruang

sitoplasmik dengan saluran khusus yang

memungkinkan pergerakan antar air, berbagai nutrisi

dan molekul lainnya. Plasmodesmata berada di daerah

dinding sel yang disebut bidang pit primer

• Animal cells - three types

1. tight junctions (seal cells)

2. desmosomes (anchoring)

3. gap junctions (communicating)

Extracellular Spaces – Junctions

Vakuola : organel berbentuk

vasikula besar berisi cairan dan

diselubungi membrane tunggal.

Vakuola ditemukan pada semua sel

tumbuhan, namun sedikit

dijumpai pada sel hewan dan

bakteri, kecuali pada hewan

uniseluler tingkat rendah.

Vakuola yang terdapat pada

organisme bersel 1 dibedakan

menjadi 2 :

1. Vakuola makanan

2. Vakuola kontraktil

Memasukkan air melalui tonoplas agar tegangan turgor sel

tetap baik.

Memberi warna pada buah, bunga, pucuk dan daun

Sebagai lisosom pada sel tumbuhan waktu hidup

Menjadi tempat tumbuhan sisa-sisa metabolisme atau alat

pengeluaran seperti alkaloid, kristal kalsium oksalat, tannin,

dan getah.

Sebagai tempat penyimpanan atau masuknya makanan

seperti sukrosa, protein, garam-garam mineral, dan senyawa

organic lainnya.

Macam-macam vakuola A. Vakuola pada sel hewan

Vakuola kontraktil

Vakuola non kontraktil

Vakuola sekresi atau vakuola Eksositosis

Vakuola litik

Vakuola penyimpan

B. Vakuola pada sel tumbuhan

Vakuola Sentral

Fungsi vakuola pada tumbuhan :

1. Menyimpan gas

2. Menyimpen pigmen daun,

buah dan bunga

3. Menyimpan senyawa beracun

4. Menyerap air

5. Tempat pembangunan

akumulasi produk sampingan

hasil metabilosme yang

berbahaya

Metabolit Primer

Merupakan Fundamental Building Block Kehidupan/Makhluk

Hidup.

Misal karbohidrat, protein, lemak

Tidak penting atau esensial untuk

perkembangan/eksistensi makhluk hidup

Misal terpenoid, alkaloid, flavonoid

Metabolit Sekunder

Metabolit sekunder merupakan senyawa metabolit yang

tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan disintesis

dalam jumlah sedikit namun peranannya sangat vital.

Metabolit sekunder banyak ditemukan dalam bentuk yang

berbeda-beda jenis antara spesies yang satu dan lainnya.

Sedangkan senyawa metabolit primer adalah senyawa yang

dihasilkan oleh makhluk hidup dan bersifat essensial bagi

proses metabolisme selnya dan disintesis secara terus

menerus. Senyawa metabolit sekunder dikelompokkan

menjadi 4 kelompok makromolekul yaitu karbohidrat,

protein, lipid, dan asam nukleat

Perbedaan senyawa metabolit sekunder dan metabolit

primer terletak pada waktu sintesisnya. Senyawa metabolit

sekunder tidak selalu dihasilkan, akan tetapi hanya

disintesis pada saat-saat tertentu saja. Sedangkan senyawa

metabolit primer disintesis setiap saat untuk kelangsungan

hidup tumbuhan.

Fungsi dari metabolit sekunder adalah untuk

mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang

menguntungkan, sebagai contohnya untuk mengatasi hama

dan penyakit, maupun untuk menarik polinator saat

penyerbukan bunga. Sedangkan Fungsi metabolit sekunder

bagi manusia umumnya digunakan sebagai obat bahan

kimia campuran untuk membuat produk bernilai jual.

Mengapa dibentuk metabolit sekunder?

Metabolisme primer akan membentu metabolit primer

Metabolisme sekunder membentuk metabolit sekunder

Metabolit intermediet: reaksi yang terletak antara met

primer dan sekunder dan menghasilkan energi untuk

berlangsungnya suatu reaksi.

Metabolit sekunder merupakan suatu bentuk untuk

survival/pertahanan diri.

Tanaman tidak dapat berpindah tempat. Misal tanaman

pada lahan yang tercemar, agar tetap survive maka akan

membentuk metabolit sekunder.

Uk Misal; pada tanaman tembakau dapat membentuk asam

salisilat sebagai antibodi. Bila tembakau terkena virus maka

produksi asam salisilat akan tinggi dan dalam tembakau

dapat melakukan proses metilasi pada as salisilat menjadi

metil salisilat.

Misal; tanaman membentuk suatu phytoaleksin

Mitokondria

Pengertian Umum

• Disebut juga "unit pembangkit tenaga dari suatu sel"

• Ditemukan oleh Kollicker dengan mikroskop cahaya sebagai granula menyerupai benang yang berstruktur bebas yang tidak langsung berhubungan dengan struktur sitoplasma.

• Diambil dari istilah mitokondrion (dalam bahasa Yunani, mito adalah benang, dan chondrion adalah granula)

• Berfungsi sebagai organ respirasi sel, inisiator sinyal sel, metabolisme sel serta kematian sel

• Memproduksi adenin trifosfat (ATP)

Letak dan Jumlah • Letaknya teratur atau acak

• Jumlahnya bergantung kepada kebutuhan energi selnya

• Umumnya ditemukan di dalam sel yang membutuhkan energi dalam jumlah besar, seperti pada otot lurik dan flagel sperma

• Ditemukan lebih sedikit di sel tumbuhan daripada dari sel hewan karena dalam sel tumbuhan sudah terdapat kloroplas

Struktur

Membran luar: pembatas mitokondria dengan sitoplasma. • Sifat: Permeabel bagi sejumlah besar bahan yang mempunyai berat molekul

sampai kira-kira 5000 dalton. • Kandungan: Porin (protein transpor) yang membentuk saluran berukuran relatif

besar pada lapisan ganda lipid membran luar. Adanya porin memungkinkan ion maupun molekul berukuran 5kDa atau kurang, termasuk protein berukuran kecil, untuk tersaring masuk.

Struktur

Membran dalam: Berperan dalam siklus asam trikarboksilat, oksidasi lemak, dan pembentukan energi; merupakan tempat utama pembentukan ATP. Membran dalam membagi organel menjadi dua bagian yaitu matriks dan ruang antar membran. • Sifat: Kurang permeabel dibanding membran luar, terdiri dari 20% lipid dan

80% protein. Luas permukaannya meningkat akibat lipatan-lipatan (krista) sehingga meningkatkan kemampuan memproduksi ATP.

• Kandungan: Protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase (bahan pembentuk ATP pada matriks mitokondria), dan protein transpor (pengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam).

Struktur

Ruang antarmembran: Ruang di antara membran luar dan membran dalam mitokondria; merupakan tempat berlangsungnya siklus krebs, reaksi oksidasi asam amino dan reaksi β-oksidasi asam lemak. • Sifat: Kurang permeabel terhadap berbagai substansi. • Kandungan: 5 kelompok protein integral membran yaitu NADH dehidrogenase,

suksinat dehidrogenase, sitokrom c reduktase, sitokrom c oksidase, dan ATP sintase.

• Struktur: Mengangdung kompleks dari rantai transpor elektron dan kompleks sintase ATP yang permeabel hanya untuk oksigen, karbon dioksida, dan air.

Struktur

Matrix: Matriks adalah ruang di dalam membran dalam. • Kandungan: DNA mitokondria (mtDNA), 60-70% protein

mitokondria, ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik, dan ion-ion seperti magnesium, kalsium, dan kalium.

Mitokondria berdasarkan struktur kristanya

• Krista yang susunannya menyerupai lembaran. Contoh: Krista pada mitokondria dalam sel hati.

• Krista yang susunannya sangat rapat menyerupai tumpukan uang logam. Contoh: Krista pada mitokondria sel ginjal.

• Krista yang susunannya seperti jala yang dibentuk oleh saluran-saluran yang saling beranastomosis. Contoh: Krista pada mitokondria sel saraf.

Sifat-sifat

Mitokondria memiliki beberapa sifat yaitu: 1. Distribusi: Mitokondria dalam sitoplasma pada

umumnya tersebar merata, hanya pada sel tertentu distribusi mitokondria bersifat khusus, contohnya pada sel tubulus renalis dimana mitokondria letaknya dekat dengan lipatan membran, yang diduga berhubungan erat dengan suplai energi untuk transpor aktif.

2. Orientasi: Orientasi mitokondria bergantung pada sifat matriks sitoplasma, sistem vakuolar, dan arah aliran difusi sel. Contoh: Pada leukosit, mitokondria tersusun radiar mengelilingi sentriol.

3. Morfologi: Bentuk umum mitokondria adalah filamen atau granular. Bentuk modifikasi juga mungkin terjadi, contohnya bentuk tongkat, raket, vesikular, cincin atau bulat.

Respirasi Sel dalam Mitokondria

Siklus Hidup Mitokondria

Mitokondria dapat mereplikasi diri seperti sel bakteri. Replikasi terjadi apabila mitokondria telah menjadi terlalu besar sehingga melakukan pemecahan. Proses replikasi mitokondria diawali

dengan replikasi DNA mitokondria. Kemudian terjadi pembelahan di bagian dalam

yang diikuti dengan pembelahan bagian luar, lalu terjadilah pemisahan mitokondria.

• Shape/support

• Cell movement

• Internal transport

• Cell division

Unique to eukaryotic cells - essential to cell survival/function

Cytoskeleton overview

Three types of cytoskeletal elements:

Cytoskeleton Components

• Actin filaments

(microfilaments) • Microtubules • Intermediate

filaments

• Localized at membrane

• Cell movement

Actin filaments

• Muscle fiber contraction

• Pseudopodia • Cytoplasmic streaming (plants)

• Radiate from center

• Internal transport, motile structures

Microtubules

• Inside flagella

• Inside cilia • Make centrioles

• Dispersed throughout cell

• Animal cells

Intermediate filaments

keratin

lamins

• Strength/support

Sitoskeleton

Sitoskeleton atau kerangka sel adalah suatu filamen atau serabut yang tersusun atas protein aktin, tubulin, atau vimentin. Sitoskeleton tidak hanya menjadi kerangka sel, tetapi juga memberikan kekuatan mekanik pada sel dan membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian lain. Sitoskeleton dibedakan atas filamen aktin atau mikrofilamen, mikrotubulus, dan filamen intermediet.

Mikrofilamen merupakan rantai ganda protein yang saling melilit dan struktur rantainya tersusun atas bola-bola aktin, oleh sebab itu jenis sitoskeleton ini dikenal sebagai filamen aktin atau serabut aktin. Sifat mikrofilamen adalah fleksibel karena biasanya berbentuk jaring atau gel. Mikrofilamen memiliki fungsi memberi tegangan pada sel, mengubah bentuk sel, kontraksi otot, aliran sitoplasma, perpindahan sel (misalnya psudopodia) dan pembelahan sel. Mikrofilamen merupakan pembentuk silia, flagel, dan sentriol.

Filamen intermediet atau filamen antara adalah rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling melilit dan struktur rantainya tersusun atas bola-bola vimentin. Filamen intermediet berbentuk serat mirip tali, filamen intermediet memberi kekuatan mekanis pada sel sehingga sel tahan terhadap tekanan dan peregangan yang terjadi pada dinding sel. Filamen ini juga memberi kekuatan pada dinding sel.

Plastida

Pengertian Plastida adalah organel sel yang bermembran ganda yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan dan beberapa alga yang utamanya bertanggung jawab terhadap aktivitas seperti pembuatan energi dan pembuatan makanan serta penyimpanan makanan. Hampir semua plastida mampu melakukan fotosintesis, akan tetapi beberapa spesialisasi plastida tidak mampu berfotosintesis. Terdapat beberapa jenis plastida yaitu kloroplas, kromoplas, amiloplas dan leukoplas. Jenis-jenis plastida ini merupakan turunan dari proplastida yang terdapat dalam sel meristem.

Kloroplas • Mengandung klorofil,

ribosom, enzim yang berperan dalam fiksasi CO2, dan DNA yang tidak memiliki histon

• Bertanggung jawab dalam fotosintesis

• Membran luar yang merupakan turunan dari retikulum endoplasma tersusun atas 30 % protein dan 70 % lemak sementara membran dalam tersusun atas 0% protein dan 40 % lipid (lemak) seperti halnya pada bakteri. (0 % artinya ada tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit).

Kloroplas • Dalam satu kloroplas terdapat 20-100

DNA sirkular.

• Grana yang merupakan tumpukan tilakoid (selaput dalam yang membentuk kantong pipih) berjumlah sekitar 40-60 grana untuk setiap sel tumbuhan dan tiap grana mengandung 2-100 keping tilakoid bersusun.

• Dalam plastida khususnya kloroplas mengandung banyak ribosom, oleh karena itu plastida mampu melakukan sintesis asam amino dan protein.

• Mampu melakukan pembentukan RNA dan bersama sama dengan CH-DNA berperan dalam produksi pigmen pigmen dan kloroplas yang baru.

• Letak DNA dan ribosom berada pada stroma.

Kromoplas Kromoplas adalah plastida yang berwarna kuning, oranye atau merah karena adanya pigmen karotenoid. Kromoplas banyak ditemukan di mahkota bunga, buah masak, dan beberapa akar.

Bentuk dan ukuran kromoplas sangat besar. Kromoplas seringkali merupakan turunan dari kloroplas, tetapi dapat berkembang secara langsung dari proplastida. Salah satu fungsi plastida ini adalah untuk menarik serangga serangga untuk membantu penyerbukan. Kromoplas dalam beberapa tumbuhan dapat berdiferensiasi balik menjadi kloroplas, contohnya pada akar wortel).

Leukoplas

Leukoplas adalah plastida yang tidak mengandung pigmen, dan biasanya terdapat di jaringan yang tidak terkena sinar. Leukoplas ditemukan dalam bagian tumbuhan yang tidak melakukan fotosintesis seperti akar. Tergantung pada jenis tumbuhannya dan apa yang dibutuhkannya, platida leukoplas memiliki fungsi utama dalam penyimpanan amilum, lemak (lipid) dan protein. Selain itu plastida leukoplas juga berfungsi dalam sintesis asam amino dan asam lemak.

Leukoplas

Leukoplas terbagi atas tiga jenis plastida

berdasarkan perannya sebagai penyimpan hasil

metabolisme, yaitu amiloplas, proteinoplas

dan elaioplas. Amiloplas adalah plastida

leukoplas yang terbesar dari leukoplas lainnya.

Plastida jenis amiloplas ini bertanggung jawab

terhadap penyimpanan amilum. Selanjutnya

adalah proteinoplas yang merupakan plastida

yang berperan dalam penyimpanan protein dan

utamanya ditemukan dalam biji tumbuhan.

Terakhir, plastida elaioplas merupakan plastida

yang berfungsi dalam menyimpan lemak dan

minyak yang dibutuhkan oleh tumbuhan,

utamanya terdapat dalam biji tumbuhan.

Fotosintesis

• Proses pembuatan molekul makanan berenergi tinggi dari komponen yang lebih sederhana, yang dilakukan oleh tumbuhan autotrof.

• Fotosintesis berasal dari kata foton yang artinya “cahaya” dan sintesis yang artinya “penyusun”

• Fotosintesis juga diartikan dengan proses biokimiawi yang dilakukan oleh tumbuhan untuk menghasilkan energi (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.

• Fungsi utama fotosintesis adalah untuk memproduksi glukosa sebagai sumber energi utama bagi tumbuhan, dengan adanya glukosa akan terbentuk sumber energi lemak dan protein.

AP Biology

BAGIAN VII SISTEM ENDOMEMBRAN

Diambil dari: Plopper, George. Principles of Cell Biology. Chapter 9. The Endomembrane System and Membrane Trafficking

AP Biology

The endomembrane system is a network of

organelles in eukaryotic cells

Key Concepts (1): The endomembrane system is a set of

interconnected organelles that readily exchange materials.

The primary functions of the endomembrane system are to control the export (exocytosis) and import (endocytosis) of materials to/from the extracellular space.

AP Biology

The endomembrane system is a network of organelles in eukaryotic cells

Key Concepts (2): Membrane-bound compartments called vesicles

shuttle between organelles in the endomembrane system and are responsible for carrying material from one organelle to another.

The creation, transport, targeting, and fusion of vesicles occurs in nine steps.

AP Biology

The endomembrane system controls molecular transport in/out of cell

Endocytic and exocytic pathways

Endomembrane system

The endocytic and exocytic pathways.

AP Biology

Vesicles shuttle material between organelles in the

endomembrane system

Donor/acceptor compartments

Vesicle-mediated transport

Anterograde/retrograde transport = vesicle shuttling

Exocytosis, endocytosis, and fusion of vesicles

AP Biology

Vesicle-mediated transport - 9 steps

1) Cargo selection 2) Budding 3) Scission 4) Uncoating 5) Transport 6) Tethering 7) Docking 8) Fusion 9) Disassembly

AP Biology

Vesicle-mediated transport - 9 steps

1) Cargo selection 2) Budding 3) Scission 4) Uncoating 5) Transport 6) Tethering 7) Docking 8) Fusion 9) Disassembly

AP Biology

Exocytosis begins in the ER

• Key Concepts: – Newly synthesized endomembrane proteins are

modified in the ER. – Signaling sequences in the newly-made proteins

signal their secondary destinations. Some have retention signals that keep them in the ER.

– Proteins that leave the ER enter the cis-Golgi network via COPII-coated vesicles.

– Retrograde vesicle transport returns ER-resident proteins from the Golgi apparatus to the ER.

AP Biology

Job of exocytic pathway – sort/distribute new

proteins in endomembrane system

Newly synthesized proteins begin post-translational modification as ER resident proteins help them fold properly

COPII-coated vesicles shuttle proteins from the ER to the Golgi apparatus

Resident ER proteins are retrieved from the Golgi apparatus

AP Biology

Cargo proteins are incorporated into nascent COPII vesicles by different

mechanisms.

Figure 09.06: ER-resident proteins are occasionally carried to the CGN

and must be retrieved.

Exocytic Pathway

AP Biology

The Golgi apparatus modifies and sorts proteins

in the exocytic pathway

Key Concepts (1): The Golgi apparatus is organized into discrete

compartments called cisternae. The cisternae are stacked on top of one another, and are classified as cis, medial, or trans according to their relative location within the overall Golgi structure.

Golgi-resident proteins are primarily responsible for modifying proteins undergoing exocytosis. They are retained in the Golgi apparatus by transmembrane Golgi retention sequences.

AP Biology

The Golgi apparatus modifies and sorts proteins

in the exocytic pathway

Key Concepts (2): The extreme ends of the Golgi apparatus are

elaborated into long, tubular structures called the cis Golgi network and trans Golgi network.

Both Golgi networks sort proteins into vesicles targeted to different locations. The trans Golgi network is especially effective at sorting a large number of proteins into many distinct vesicle types.

AP Biology

The Golgi apparatus is subdivided into cis, medial, and trans cisternae

Site for post-translational modification (PTM)

Golgi proteins retained by retention sequence

Proteins leaving the TGN can travel to at least five different destination

compartments.

AP Biology

The trans Golgi network (TGN) sorts proteins

exiting the Golgi apparatus

Dynamin uses GTP to regulate scission of a vesicle from a donor compartment.

AP Biology

Key Concepts: Cells regulate the last stage of exocytosis (fusion) for

most exocytic vesicles, to control when and how much material is released into the extracellular space and to control the delivery of membrane-associated proteins to the plasma membrane.

Controlled secretion is also called regulated secretion, and is under the control of signaling pathways.

Exocytosis ends at the plasma membrane

AP Biology

REFERENSI Alberts, B.; Johnson, A.; Lewis, J.; Raff, M.; Roberts, K.; Walters, P. (2002).

Molecular Biology of the Cell (dalam Inggris) (4 ed.). New York: Garland Science. Bechtel,

Wiiliam (2006). Discovering Cell Mechanisms: The Creation of Modern Cell Biology (dalam Inggris). Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 9780521812474.

Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2002). Biologi 1. Diterjemahkan oleh R. Lestari dkk. (5 ed.). Jakarta: Erlangga. ISBN 9796884682.

Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2004). Biologi 3. Diterjemahkan oleh W. Manalu (5 ed.). Jakarta: Erlangga. ISBN 9789796884704.

Mulyani E.S, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Jogja: Kanisius. Schaffer, Stephen W. dan M. Saadeh Suleiman. 2010. Mitochondria: The

Dynamic Organelle. New York: Springer Science & Business Media Snedden, Robert. 2011. Pembahagian Sel dan Genetik. Kuala Lumpur:

ITBM. Sumardjo, Damin. 2008. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa

Kedokteran. Semarang: EGC