Upload
standepkeu
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
I. Judul : Struktur daun Rheodiscolor
II. Tujuan : Mengamati jaringan penyusun
daun
Rheodiscolor
III.Hari/Tanggal Percobaan : Kamis, 11 Oktober 2012
IV. Alat dan Bahan :
A. Alat
Silet
Kaca Benda
Kaca Penutup
Mikroskop
Pipet
B. Bahan
Daun Rheodiscolor
Air/aquades
V. Landasan teori
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi
dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi
kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena
itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan
seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
SEJARAH PENEMUAN SEL :
- Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan
gabus dari batang Quercus suber menggunakan
mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya
ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal.
Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut
dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang
ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang
telah mati. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan
semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak
tentang sel.
- Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van
Leeuwenhoek (1632-1723) merancang sebuah mikroskop
kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan
untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan
organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang
kemungkian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek
merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.
- Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari
Jerman yaitu Matthias Schleiden (ahli tumbuhan,
1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-
1882). Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup
tersusun atas sel.
- Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman,
Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah
diri dan membentuk sel-sel baru.
ORGANEL- ORGANEL SEL TUMBUHAN.Dinding Sel.
Dinding sel adalah bagian terluar dari sel
tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi
sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan
bersifat semipermiable. Dinding sel tersusun atas
Selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan
epidermis dan batang, dinding sel mengandung kitin
dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat
iimpermeabel.
Antara dinding sel yang satu dengan yang lain
ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella
tengah. Antara sel satu dengan sel yang lain
tyerdapat penghubung atau jembatan protoplasma yang
dinamakan Plasmodesmata. Plasmodesmata memegang
peranan penting dalam transportasi berbagai zat.
Retikulum Endoplasma (RE)
tersusun atas lipid dan protein, yang membentuk
sisterna, tubul halus dan lapisan yang berlubang
beranastomosis / bersilang. Bentuk sisterna,
fungsinya untuk menghimpun protein dan senyawa
lainnya dengan cara pelebaran / pembentukan vesikula
serta untuk mengangkut bahan yang disekresikan.
Sifatnya tidak dapat dilihat oleh mikroskop cahaya.
RE terdiri dari:
1. RE kasar (apabila didapatkan butiran ribosom)
fungsinya untuk sintesis protein
2. RE halus tempat sintesis lipofol dan mengangkut
bahan sekresi.
Vakuola.
Vakuola merupakan rongga yang berada di dalam sel.
Vakuola dibatasi oleh selaput membran dan berisi
cairan yang disebut cairan sel. Pada sel tumbuhan
yang telah dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah
yang berukuran besar dan dikelilingi oleh membran
yang dinamakan tonoplas.
Pada intinya, vakuola berfungsi sebagai :
- Memasukkan air melalui tonoplas agar sel tetap
baik.
- Menyimpan makanan, seperti sukrosa, protein,
garam- garam mineral,
dan senyawa organik lainnya.
- Menyimpan sisa- sisa metabolisme.
Diktiosom/Badan Golgi/Golgi Aparathus
tediri dari tumpukan vesikula kecil dan pipih,
pinggiran tidak rata membentuk tubula yang saling
berhubungan menyerupai jala.Fungsinya sebagai bahan
sekresi karbohidrat, bahan dinding sel, bahan
getah/lendir, nektar atau glikoprotein dan semua ini
dialirkan oleh vesikula. (berhubungan dengan proses
pembentukan dinding sel). Tubula akan membengkak,
melepaskan diri dan bergerak jauh. sifatnya tidak
terlihat oleh mikroskop cahaya.
Prosesnya :
vesikula yang berisi bahan RE berkumpul dalam
diktiosom kemudian membentuk vesikula baru yaitu RE
masuk ke vesikula, berulang-ulang sampai menjadi
dewasa dan vesikula dilepas dan beranak membawa
lebih bahan yang akan diproses.
Sitoskleton
tersusun dari filamen protein yang terdiri dari
mikrofilamen dan mikrofibril
fungsinya mendukung sel dan tempat menempel organel.
Mitokondria
bentuknya bervariasi bulat, cuping, berupa silinder
dan memanjang. Dapat dilihat melalui mikrosko
ukurannnya panjang kurang lebih 3 mikrometer dengan
diameter kurang lebih 0,5-1 mikrometer terdiri
dari luar dan membran dalam membentuk krista ke
arah stroma (ruangan dalam mitokondria yang berisi
protein). Terdapat ribosom yang mengandung fibril
DNA. fungsinya sebagai tempat respirasi aerob,
pemasok ATP, aktif dalam metabolisme.
Plastida
merupakan organel berukuran kecil yang tersusun dari
protein, dan hanya ada di tumbuhan karena berfungsi
sebagai metabolisme dan fotosintesis
Sifatnya mampu membelah dan berdiferensiasi, terdiri
dari :
- leukoplas (tidak berwarna),
- kloroplas(berwarna hijau)
- kromoplas(berwarna selain hijau) VI. Cara Kerja
1. Menyayat setipis mungkin permukaan atas dan permukaan
bawah daun Rhoediscolor ( kira-kira satu lapisan )
2. Membasahi kaca preparat dan meletakkan sayatan
tersebut pada kaca benda
3. Menutup kaca benda dengan kaca penutup dan meletakkan
pada mikroskop
4. Mengamati secara teliti dari perbesaran lemah sampai
perbesaran kuat
5. Menggambar dan memberi keterangan pada jaringan yang
terlihat
VII.Hasil Pengamatan
Daun Rheodiscolor
Permukaan bawah
Tampak Pada Mikroskop Hasil Gambar Pensil
Rhoeodiscolor mempunyai jaringan yang terdiri dari
sel-sel yang bentuknya sama dapat juga melakukan
fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain
membentuk fungsi yang lebih kompleks. Dan jaringanya
terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh
dan memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan
jaringan yang permanen
Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel
Rhoediscolor yang terlihat di bawah mikroskop yaitu :
- Dinding Sel
- Epidermis
- Stomata
- Sel penjaga
Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel
Daun Rheodiscolor adalah:
1. Dinding Sel
adalah struktur di luar membran plasma yang
membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding
sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan,
bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun
struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat
bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan.
Namun , hal ini berakibat positif karena dinding-
dinding sel dapat memberikan perlindungan dan
penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel
sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang
masuk ke dalam sel.
Dinding sel terbuat dari berbagai macam
komponen, tergantung golongan organisme. Pada
tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar
terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin,
selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai
penyusun penting).
Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein)
menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel
yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding
sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan
sakarida sederhana (gula)
2. Jaringan Epidermis,
yaitu jaringan yang terletak paling luar pada
setiap organ tumbuhan (akar, batang dan daun,
bunga, buah, dan biji). Ciri-ciri jaringan
epidermis adalah:
- Tersusun dari sel-sel hidup.
- Terdiri atas satu lapis sel tunggal.
- Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi
biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar
sel.
- Tidak memiliki klorofil.
- Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang
berbatasan dengan udara mengalami penebalan ,
sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian
dalam yang berbatasan dengan jaringan lain
dinding selnya tetap tipis.
- Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan
epidermis, misal stomata, trikomata (rambut-
rambut), spina (duri), vilamen , sel kipas, sel
kersik (sel silika).
3. Stomata
Stomataadalah celah yang terdapat pada
epidermis organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan yang
berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung
stomata paling banyak pada daun. Stomata terdiri
atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian
celah, sel tetangga, dan ruang udara dalam.
Fungsi stomata:
- Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada
proses fotosintesis
- Sebagai jalan penguapan (transpirasi)
- Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut
dengan sel tetangga berperan dalam perubahan
osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup. Pada
tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk
seperti ginjal bila dilihat dari atas. Sedangkan
pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur
khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk
seperti halter dan dua sel tetangga terdapat
masing-masing di samping sebuah sel penutup.
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih
tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis
lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan
epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan
jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan
disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung
inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala
menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel
penjaga sebagian berlapis lignin.
4. Sel Penjaga
berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya
stomata. Pada epidermis terdapat suatu lubang yang
sangat kecil, bernama stoma (stomata). bagian ini
adalah celah yang dibatasi oleh dua sel khusus
yang disebut sel penjaga. Jadi, stomata terdiri
atas sel penjaga yang berkloroplas, sel tetangga
yang tidak berkloroplas dan celah stomata.
IX. Kesimpulan
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi
dasar kehidupan dalam arti biologis.
Daun Rheodiscolor mempunyai organel- organel sebagai
berikut :
- Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung
organel di dalam sel.
- Jaringan Epidermis, yaitu jaringan yang
terletak paling luar pada setiap organ
tumbuhan ( akar, batang dan daun, bunga, buah,
dan biji).
- Stomata, adalah suatu celah pada epidermis yang
dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi
kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi
yang berlainan dengan epidermis.
- Sel penjaga, berfungsi untuk mengatur, membuka
dan menutupnya stomata.
I. Judul : Struktur batang Hibiscus rosasinensis
II. Tujuan : Mengamati jaringan penyusun
batang Hibiscus
rosasinensis
III. Hari/Tanggal Percobaan : Kamis, 11 Oktober 2012
IV. Alat dan Bahan :
A. Alat
Mikroskop
Pipet tetes
Gelas Benda
Pipet Tetes
Pisau
Gelas Penutup
B. Bahan
Batang muda bunga sepatu atau batang dikotil
lainya
Larutan floroglusin
HCl 25%
V. Landasan Teori
Batang
Batang merupakan bagian sumbu tumbuhan yang pada
umumnya tegak, berada di atas tanah dan menjadi
tempat melekatnya daun serta struktur refroduktif.
Batang berperan untuk mendukung bagian tumbuhan di
atas tanah, selain itu juga sebagai alat
transportasi yaitu jalan pengangkutan air dan zat
makanan dari akarke daun dan jalan pengangkutan
hasil asimilasi dari daun ke bagian lain, baik ada
yang di bawah maupun di atas tanah
Pada dasarnya pada irisan melintang batang akan
tampak tiga daerah pokok atau tiga sistem jaringan
yaitu
1. Epidermis
Jaringan ini terdiri dari selapis sel yang
menyelubungi batang dan sering kali ditutupi oleh
kutikula. Pada beberapa jenis tumbuhan, epidermis
dapat lebih dari satu lapis sel (epidermis ganda
dan multiple epidermis)
2. Korteks
Korteks merupakan daerah diantara epidermis dan
silinder pembuluh paling luar. Korteks batang
sebagian besar terdiri dari parenkim yang dapat
berisi kloroplas
3. Stele (Silinder Pusat)
Pada batang tumbuhan dikotil, stele tersusun atas
perisikel (perikambium), berkas pengangkut dan
empulur. Tipe stele yang dikenal dapat dibagi
menjadi dua kelompok dasar yaitu protostele dengan
sumbu xilem padat tanpa empulur, dikelilingi floem
dan sifonostele dengan xilem tidak padat,
melainkan memiliki silender parenkim di tengah
Jaringan Batang
1. Batang Dikotila. Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan
dari luar kedalam:
Epidermis Terdiri atas selaput sel yang
tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar
sel. Fungsi epidermis untuk melindungi
jaringan di bawahnya. Pada batang yang
mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan
epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang
dibentuk dari kambium gabus
b. Korteks, Korteks batang disebut juga kulit
pertama, terdiri dari beberapa lapis sel,
yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun
atas jaringan kolenkim, makin ke dalam
tersusun atas jaringan parenkim
c. Endodermis, Endodermis batang disebut juga
kulit dalam, tersusun atas selapis sel,
merupakan lapisan pemisah antara korteks
dengan stele. Endodermis tumbuhan
Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi
tidak terdapat pada endodermis tumbuhan
Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat Merupakan lapisan
terdalam dari batang. Lapis terluar dari
stele disebut perisikel atau perikambium.
lkatan pembuluh pada stele disebut tipe
kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak
saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan
floem sebelah luar. Antara xilem dan floem
terdapat kambium intravasikuler, pada
perkembangan selanjutnya jaringan parenkim
yang terdapat di antara berkas pembuluh
angkut juga berubah menjadi kambium, yang
disebut kambium intervasikuler. Keduanya
dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang
mengakibatkan bertambah besarnya diameter
batang. Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras
dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal
sekunder tidak berlangsung terus-menerus,
tetapi hanya pada saat air dan zat hara
tersedia cukup, sedang pada musim kering
tidak terjadi pertumbuhan sehingga
pertumbuhan menebalnya pada batang tampak
berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan
aktivitas pertumbuhan selama satu tahun,
lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan
Lingkaran Tahun
2. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari
satu lapis sel, batas antara korteks dan stele
umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil
terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan
bertipe kolateral tertutup yang artinya di
antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.
Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan
batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar,
dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan
menebal sekunder. Meskipun demikian, ada
Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan
menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang
(Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave
sp)
VI. Cara Kerja
1. Menyediakan batang muda bunga sepatu atau batang
dikotil lainnya dan bebagai alat dan bahan
lainnya.
2. Membuat preparat segar dengan membuat irisan
melintang setipis mungkin dari batang muda bunga
sepatu
3. Mengamati dengan mikroskop, apabila sudah jelas
memberi larutan floroglusin dan HCl 25 %, namun
apabila larutan tidak tersedia, larutan dapat
diganti dengan aquades
4. Membandingkan unsur-unsur jaringan xilem dan floem
5. Membandingkan hasil pengamatan antara xilem dan
floem
6. Membandingkan hasil pengamatan dengan batang
bikotil dan monokotil yang telah diamati
VII. Hasil Pengamatan
Batang Monokotil Batang Dikotil
Batang bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis)
Menurut Literatur (Hibiscus rosasinensis)
Keterangan:
1. Lentisel
2. Felem
3. Felogen
4. Feloderm
5. Daerah dilatasi
6. Ruang lendir
7. Parenkim korteks
VIII. Analisa Data
Pada pengamatan sayatan tipis batang bunga sepatu
(Hibiscus rosasinensis) dengan perbesaran 10 x 10, dapat
terlihat epidermis, korteks, floem, kambium, xilem
dan empulur. Batang bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis)
ini termasuk batang dikotil dan mempunyai berkas
pembuluh tipe kolateral. Pada hasil pengamatan,
terhadap gelembung menonjol berwarna putih jernih,
hal tersebut adalah aquades. Karena pengamat
menggunakan aquades untuk membasahi preparat.
Epidermis pada batang adalah sel hidup yang mampu
bermitosis, hal ini penting dalam upaya memperluas
permukaan apabila terjadi tekanan dari dalam akibat
pertumbuhan sekunder. Korteks adalah kawasan
diantara epidermis dan sel silinder pembuluh paling
luar, korteks btang terdiri dari parenkim yang
berisi kloroplas. Di tepi luar sering terdapat
kolenkim dan sklerenkim. Batas antara korteks dan
daerah pembuluh atau pengangkut tidak jelas karena
sering tidak ditemukan endodermis apalagi pada
batang yang masih muda.
Kekhususan yang utama pada kolateral terbuka
adalah terdapatnya kambium dalam berkas ini, yang
berfungsi sebagai jaringan penghubung antara floem
dan xilem. Selain itu dapat berperan demikian besar
dalam pembentukan pembuluh-pembuluh tapis sekunder
ke arah luar dan membentuk pembuluh-pembuluh kayu.
Pada tipe ini, floem dan xilem berdampingan. Ada
dua tipe, yaitu kolateral tertutup yang biasa
terdapat pada ikatan pembuluh batang monokotil dan
kolateral terbuka yang biasa terdapat pada ikatan
pembuluh batang dikotil.
Empulur biasanya terdiri dari parenkim yang dapat
mengandung kloroplas. Bagian tengah empulur dapat
rusak diwaktu pertumbuhan, sering hal itu terjadi
dibagian di daerah ruas, sementara didaerah buku
empulur utuh.
IX. Kesimpulan
Pada pengamatan sayatan tipis batang bunga sepatu
(Hibiscus rosasinensis) dapat terlihat korteks, floem,