20
Laporan Praktikum Pengamatan Sel Tumbuhan Biologi Oleh: Dyah Safira Mulyoning Utami (10/XI IPA 7)

praktikum pengamatan sel tumbuhan

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Praktikum Pengamatan Sel TumbuhanBiologi

Oleh: Dyah Safira Mulyoning Utami (10/XI IPA 7)

Laporan Praktikum Pengamatan Sel TumbuhanDyah Safira Mulyoning UtamiXI IPA 7/10

I. Judul : Struktur daun Rheodiscolor

II. Tujuan : Mengamati jaringan penyusun

daun

Rheodiscolor

III.Hari/Tanggal Percobaan : Kamis, 11 Oktober 2012

IV. Alat dan Bahan :

A. Alat

Silet

Kaca Benda

Kaca Penutup

Mikroskop

Pipet

B. Bahan

Daun Rheodiscolor

Air/aquades

V. Landasan teori

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi

dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi

kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena

itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan

seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

SEJARAH PENEMUAN SEL :

- Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan

gabus dari batang Quercus suber menggunakan

mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya

ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal.

Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut

dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang

ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang

telah mati. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan

semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak

tentang sel.

- Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van

Leeuwenhoek (1632-1723) merancang sebuah mikroskop

kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan

untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan

organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang

kemungkian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek

merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.

- Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari

Jerman yaitu Matthias Schleiden (ahli tumbuhan,

1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-

1882). Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup

tersusun atas sel.

- Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman,

Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah

diri dan membentuk sel-sel baru.

ORGANEL- ORGANEL SEL TUMBUHAN.Dinding Sel.

Dinding sel adalah bagian terluar dari sel

tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi

sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan

bersifat semipermiable. Dinding sel tersusun atas

Selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan

epidermis dan batang, dinding sel mengandung kitin

dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat

iimpermeabel.

Antara dinding sel yang satu dengan yang lain

ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella

tengah. Antara sel satu dengan sel yang lain

tyerdapat penghubung atau jembatan protoplasma yang

dinamakan Plasmodesmata. Plasmodesmata memegang

peranan penting dalam transportasi berbagai zat.

Retikulum Endoplasma (RE)

tersusun atas lipid dan protein, yang membentuk

sisterna, tubul halus dan lapisan yang berlubang

beranastomosis / bersilang. Bentuk sisterna,

fungsinya untuk menghimpun protein dan senyawa

lainnya dengan cara pelebaran / pembentukan vesikula

serta untuk mengangkut bahan yang disekresikan.

Sifatnya tidak dapat dilihat oleh mikroskop cahaya. 

RE terdiri dari:

1. RE kasar (apabila didapatkan butiran ribosom)

fungsinya untuk sintesis protein

2. RE halus tempat sintesis lipofol dan mengangkut

bahan sekresi.

Vakuola.

Vakuola merupakan rongga yang berada di dalam sel.

Vakuola dibatasi oleh selaput membran dan berisi

cairan yang disebut cairan sel. Pada sel tumbuhan

yang telah dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah

yang berukuran besar dan dikelilingi oleh membran

yang dinamakan tonoplas.

Pada intinya, vakuola berfungsi sebagai :

-    Memasukkan air melalui tonoplas agar sel tetap

baik.

-    Menyimpan makanan, seperti sukrosa, protein,

garam- garam mineral,

dan senyawa organik lainnya.

-     Menyimpan sisa- sisa metabolisme.

Diktiosom/Badan Golgi/Golgi Aparathus

tediri dari tumpukan vesikula kecil dan pipih,

pinggiran tidak rata membentuk tubula yang saling

berhubungan menyerupai jala.Fungsinya sebagai bahan

sekresi karbohidrat, bahan dinding sel, bahan

getah/lendir, nektar atau glikoprotein dan semua ini

dialirkan oleh vesikula. (berhubungan dengan proses

pembentukan dinding sel). Tubula akan membengkak,

melepaskan diri dan bergerak jauh.  sifatnya tidak

terlihat oleh mikroskop cahaya.

Prosesnya :

vesikula  yang berisi bahan RE berkumpul dalam

diktiosom kemudian membentuk vesikula baru yaitu RE

masuk ke vesikula, berulang-ulang sampai menjadi

dewasa dan vesikula dilepas dan beranak membawa

lebih bahan yang akan diproses.

Sitoskleton

tersusun dari filamen protein yang terdiri dari

mikrofilamen dan mikrofibril

fungsinya mendukung sel dan tempat menempel organel.

Mitokondria 

bentuknya bervariasi bulat, cuping, berupa silinder

dan memanjang. Dapat dilihat melalui mikrosko

ukurannnya panjang kurang lebih 3 mikrometer dengan

diameter  kurang lebih 0,5-1 mikrometer  terdiri

dari luar dan membran dalam membentuk krista  ke

arah stroma (ruangan dalam mitokondria yang berisi

protein). Terdapat ribosom yang mengandung  fibril

DNA. fungsinya sebagai tempat respirasi aerob,

pemasok ATP, aktif dalam metabolisme.

Plastida

merupakan organel berukuran kecil yang tersusun dari

protein, dan hanya ada di tumbuhan karena berfungsi

sebagai metabolisme dan fotosintesis

Sifatnya mampu membelah dan berdiferensiasi, terdiri

dari :

- leukoplas (tidak berwarna),

- kloroplas(berwarna hijau)

- kromoplas(berwarna selain hijau) VI. Cara Kerja

1. Menyayat setipis mungkin permukaan atas dan permukaan

bawah daun Rhoediscolor ( kira-kira satu lapisan )

2. Membasahi kaca preparat dan meletakkan sayatan

tersebut pada kaca benda

3. Menutup kaca benda dengan kaca penutup dan meletakkan

pada mikroskop

4. Mengamati secara teliti dari perbesaran lemah sampai

perbesaran kuat

5. Menggambar dan memberi keterangan pada jaringan yang

terlihat

VII.Hasil Pengamatan

Daun Rheodiscolor

Permukaan bawah

Tampak Pada Mikroskop Hasil Gambar Pensil

Apabila Diperbesar, maka hasilnya:

Permukaan Atas

Tampak pada mikroskop

VIII. Analisa Data

Rhoeodiscolor mempunyai jaringan yang terdiri dari

sel-sel yang bentuknya sama dapat juga melakukan

fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain

membentuk fungsi yang lebih kompleks. Dan jaringanya

terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh

dan memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan

jaringan yang permanen

Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel

Rhoediscolor yang terlihat di bawah mikroskop yaitu :

- Dinding Sel

- Epidermis

- Stomata

- Sel penjaga

Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel

Daun Rheodiscolor adalah:

1. Dinding Sel

adalah struktur di luar membran plasma yang

membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding

sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan,

bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun

struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.

Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat

bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan.

Namun , hal ini berakibat positif karena dinding-

dinding sel dapat memberikan perlindungan dan

penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel

sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang

masuk ke dalam sel.

Dinding sel terbuat dari berbagai macam

komponen, tergantung golongan organisme. Pada

tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar

terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin,

selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai

penyusun penting).

Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein)

menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel

yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding

sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan

sakarida sederhana (gula)

2. Jaringan Epidermis,

yaitu jaringan yang terletak paling luar pada

setiap organ  tumbuhan (akar, batang dan daun,

bunga, buah, dan biji). Ciri-ciri jaringan

epidermis adalah:

- Tersusun dari sel-sel hidup.

- Terdiri atas satu lapis sel tunggal.

- Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi

biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar

sel.

- Tidak memiliki klorofil.

- Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang

berbatasan dengan udara mengalami penebalan ,

sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian

dalam yang berbatasan dengan jaringan lain

dinding selnya tetap tipis.

- Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan

epidermis, misal stomata, trikomata (rambut-

rambut), spina (duri), vilamen , sel kipas, sel

kersik (sel silika).

3. Stomata

Stomataadalah celah yang terdapat pada

epidermis organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan yang

berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung

stomata paling banyak pada daun. Stomata terdiri

atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian

celah, sel tetangga, dan ruang udara dalam.

Fungsi stomata:

- Sebagai jalan masuknya CO2 dari  udara pada

proses  fotosintesis

- Sebagai jalan penguapan (transpirasi)

- Sebagai jalan pernafasan (respirasi)

Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut

dengan sel tetangga berperan dalam perubahan

osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup. Pada

tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk

seperti ginjal bila dilihat dari atas. Sedangkan

pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur

khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk

seperti halter dan dua sel tetangga terdapat

masing-masing di samping sebuah sel penutup.

Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih

tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis

lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan

epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan

jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan

disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung

inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala

menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel

penjaga sebagian berlapis lignin.

4. Sel Penjaga

berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya

stomata. Pada epidermis terdapat suatu lubang yang

sangat kecil, bernama stoma (stomata). bagian ini

adalah celah yang dibatasi oleh dua sel khusus

yang disebut sel penjaga. Jadi, stomata terdiri

atas sel penjaga yang berkloroplas, sel tetangga

yang tidak berkloroplas dan celah stomata.

IX. Kesimpulan

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi

dasar kehidupan dalam arti biologis.

Daun Rheodiscolor mempunyai organel- organel sebagai

berikut :

- Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung

organel di dalam sel.

- Jaringan Epidermis, yaitu jaringan yang

terletak paling luar pada setiap organ 

tumbuhan ( akar, batang dan daun, bunga, buah,

dan biji).

- Stomata, adalah suatu celah pada epidermis yang

dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi

kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi

yang berlainan dengan epidermis.

- Sel penjaga, berfungsi untuk mengatur, membuka

dan menutupnya stomata.

I. Judul : Struktur batang Hibiscus rosasinensis

II. Tujuan : Mengamati jaringan penyusun

batang Hibiscus

rosasinensis

III. Hari/Tanggal Percobaan : Kamis, 11 Oktober 2012

IV. Alat dan Bahan :

A. Alat

Mikroskop

Pipet tetes

Gelas Benda

Pipet Tetes

Pisau

Gelas Penutup

B. Bahan

Batang muda bunga sepatu atau batang dikotil

lainya

Larutan floroglusin

HCl 25%

V. Landasan Teori

Batang

Batang merupakan bagian sumbu tumbuhan yang pada

umumnya tegak, berada di atas tanah dan menjadi

tempat melekatnya daun serta struktur refroduktif.

Batang berperan untuk mendukung bagian tumbuhan di

atas tanah, selain itu juga sebagai alat

transportasi yaitu jalan pengangkutan air dan zat

makanan dari akarke daun dan jalan pengangkutan

hasil asimilasi dari daun ke bagian lain, baik ada

yang di bawah maupun di atas tanah

Pada dasarnya pada irisan melintang batang akan

tampak tiga daerah pokok atau tiga sistem jaringan

yaitu

1. Epidermis

Jaringan ini terdiri dari selapis sel yang

menyelubungi batang dan sering kali ditutupi oleh

kutikula. Pada beberapa jenis tumbuhan, epidermis

dapat lebih dari satu lapis sel (epidermis ganda

dan multiple epidermis)

2. Korteks

Korteks merupakan daerah diantara epidermis dan

silinder pembuluh paling luar. Korteks batang

sebagian besar terdiri dari parenkim yang dapat

berisi kloroplas

3. Stele (Silinder Pusat)

Pada batang tumbuhan dikotil, stele tersusun atas

perisikel (perikambium), berkas pengangkut dan

empulur. Tipe stele yang dikenal dapat dibagi

menjadi dua kelompok dasar yaitu protostele dengan

sumbu xilem padat tanpa empulur, dikelilingi floem

dan sifonostele dengan xilem tidak padat,

melainkan memiliki silender parenkim di tengah

Jaringan Batang

1. Batang Dikotila. Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan

dari luar kedalam:

Epidermis Terdiri atas selaput sel yang

tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar

sel. Fungsi epidermis untuk melindungi

jaringan di bawahnya. Pada batang yang

mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan

epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang

dibentuk dari kambium gabus

b. Korteks, Korteks batang disebut juga kulit

pertama, terdiri dari beberapa lapis sel,

yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun

atas jaringan kolenkim, makin ke dalam

tersusun atas jaringan parenkim

c. Endodermis, Endodermis batang disebut juga

kulit dalam, tersusun atas selapis sel,

merupakan lapisan pemisah antara korteks

dengan stele. Endodermis tumbuhan

Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi

tidak terdapat pada endodermis tumbuhan

Gymnospermae.

d. Stele/ Silinder Pusat Merupakan lapisan

terdalam dari batang. Lapis terluar dari

stele disebut perisikel atau perikambium.

lkatan pembuluh pada stele disebut tipe

kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak

saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan

floem sebelah luar. Antara xilem dan floem

terdapat kambium intravasikuler, pada

perkembangan selanjutnya jaringan parenkim

yang terdapat di antara berkas pembuluh

angkut juga berubah menjadi kambium, yang

disebut kambium intervasikuler. Keduanya

dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang

mengakibatkan bertambah besarnya diameter

batang. Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras

dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal

sekunder tidak berlangsung terus-menerus,

tetapi hanya pada saat air dan zat hara

tersedia cukup, sedang pada musim kering

tidak terjadi pertumbuhan sehingga

pertumbuhan menebalnya pada batang tampak

berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan

aktivitas pertumbuhan selama satu tahun,

lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan

Lingkaran Tahun

2. Batang Monokotil

Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari

satu lapis sel, batas antara korteks dan stele

umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil

terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan

bertipe kolateral tertutup yang artinya di

antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.

Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan

batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar,

dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan

menebal sekunder. Meskipun demikian, ada

Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan

menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang

(Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave

sp)

VI. Cara Kerja

1. Menyediakan batang muda bunga sepatu atau batang

dikotil lainnya dan bebagai alat dan bahan

lainnya.

2. Membuat preparat segar dengan membuat irisan

melintang setipis mungkin dari batang muda bunga

sepatu

3. Mengamati dengan mikroskop, apabila sudah jelas

memberi larutan floroglusin dan HCl 25 %, namun

apabila larutan tidak tersedia, larutan dapat

diganti dengan aquades

4. Membandingkan unsur-unsur jaringan xilem dan floem

5. Membandingkan hasil pengamatan antara xilem dan

floem

6. Membandingkan hasil pengamatan dengan batang

bikotil dan monokotil yang telah diamati

VII. Hasil Pengamatan

Batang Monokotil Batang Dikotil

Batang bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis)

Menurut Literatur (Hibiscus rosasinensis)

Keterangan:

1. Lentisel

2. Felem

3. Felogen

4. Feloderm

5. Daerah dilatasi

6. Ruang lendir

7. Parenkim korteks

VIII. Analisa Data

Pada pengamatan sayatan tipis batang bunga sepatu

(Hibiscus rosasinensis) dengan perbesaran 10 x 10, dapat

terlihat epidermis, korteks, floem, kambium, xilem

dan empulur. Batang bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis)

ini termasuk batang dikotil dan mempunyai berkas

pembuluh tipe kolateral. Pada hasil pengamatan,

terhadap gelembung menonjol berwarna putih jernih,

hal tersebut adalah aquades. Karena pengamat

menggunakan aquades untuk membasahi preparat.

Epidermis pada batang adalah sel hidup yang mampu

bermitosis, hal ini penting dalam upaya memperluas

permukaan apabila terjadi tekanan dari dalam akibat

pertumbuhan sekunder. Korteks adalah kawasan

diantara epidermis dan sel silinder pembuluh paling

luar, korteks btang terdiri dari parenkim yang

berisi kloroplas. Di tepi luar sering terdapat

kolenkim dan sklerenkim. Batas antara korteks dan

daerah pembuluh atau pengangkut tidak jelas karena

sering tidak ditemukan endodermis apalagi pada

batang yang masih muda.

Kekhususan yang utama pada kolateral terbuka

adalah terdapatnya kambium dalam berkas ini, yang

berfungsi sebagai jaringan penghubung antara floem

dan xilem. Selain itu dapat berperan demikian besar

dalam pembentukan pembuluh-pembuluh tapis sekunder

ke arah luar dan membentuk pembuluh-pembuluh kayu.

Pada tipe ini, floem dan xilem berdampingan. Ada

dua tipe, yaitu kolateral tertutup yang biasa

terdapat pada ikatan pembuluh batang monokotil dan

kolateral terbuka yang biasa terdapat pada ikatan

pembuluh batang dikotil.

Empulur biasanya terdiri dari parenkim yang dapat

mengandung kloroplas. Bagian tengah empulur dapat

rusak  diwaktu pertumbuhan, sering hal itu terjadi

dibagian di daerah ruas, sementara didaerah buku

empulur utuh.

IX. Kesimpulan

Pada pengamatan sayatan tipis batang bunga sepatu

(Hibiscus rosasinensis) dapat terlihat korteks, floem,

xilem dan empulur. Batang bunga sepatu (Hibiscus

rosasinensis) ini termasuk batang dikotil dan mempunyai

berkas pembuluh tipe kolateral terbuka..