28
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman tumbuhan adalah perbedaan antara dua atau lebih tumbuhan yang berbeda jenisnya. Kenekaragaman ini dapat didasarkan pada adanya persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya. Serta berbagai macam transportasi pada tumbuhan yang di bedakan menjadi beberapa cara. Kingdom plantae adalah tingkatan takson yang digunakan untuk mengelompokan organisme yang memiliki akar, batang dan daun sejati yang merupakan organ hasil diferensiasi jaringan. Kingdom plantae dibagi menjadi tiga yaitu tumbuhan tidak berpembuluh, tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh berbiji. Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang sudah memiliki daun, batang, dan akar sejati, sehingga sering disebut sebagai tumbahan tingkat tinggi. Susunan tubuh tumbuhan berpembuluh lebih kompleks dibanding dengan tumbuhan tak berpembuluh. Sebagian besar tubuh tumbuhan vaskuler berdiferensiasi menjadi sistem akar di bawah permukaan tanah yang menyerap air dan mineral, dan sistem tunas (batang dan daun) di atas permukaan tanah tempat terjadinya 1

Tumbuhan berpembuluh

  • Upload
    uns-id

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keanekaragaman tumbuhan adalah perbedaan antara

dua atau lebih tumbuhan yang berbeda jenisnya.

Kenekaragaman ini dapat didasarkan pada adanya

persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya. Serta

berbagai macam transportasi pada tumbuhan yang di

bedakan menjadi beberapa cara. Kingdom plantae

adalah tingkatan takson yang digunakan untuk

mengelompokan organisme yang memiliki akar, batang

dan daun sejati yang merupakan organ hasil

diferensiasi jaringan. Kingdom plantae dibagi

menjadi tiga yaitu tumbuhan tidak berpembuluh,

tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh

berbiji.

Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang sudah

memiliki daun, batang, dan akar sejati, sehingga

sering disebut sebagai tumbahan tingkat tinggi.

Susunan tubuh tumbuhan berpembuluh lebih kompleks

dibanding dengan tumbuhan tak berpembuluh. Sebagian

besar tubuh tumbuhan vaskuler berdiferensiasi

menjadi sistem akar di bawah permukaan tanah yang

menyerap air dan mineral, dan sistem tunas (batang

dan daun) di atas permukaan tanah tempat terjadinya

1

fotosintesis. Jaringan vaskuler yang terdiri atas

sel-sel tubuler, meliputi pembuluh kayu (xilem) dan

pembuluh tapis (floem). Xilem berfungsi untuk

menghantarkan air dan mineral dari akar ke daun,

terdiri atas sel-sel mati. Floem mengangkut zat-zat

makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.

B. Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan tumbuhan berpembuluh?

2.Bagaimana ciri-ciri tumbuhan berpembuluh?

3.Apa saja macam-macam tumbuhan berpembuluh?

C. Tujuan Penulisan

1.Memahami pengertian tumbuhan berpembuluh.

2.Mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan berpembuluh.

3.Mendeskripsikan macam-macam tumbuhan berpembuluh.

2

BAB II

ISI

A. Pengertian Tumbuhan Berpembuluh

Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang sudah

memiliki daun, batang, dan akar sejati, sehingga

sering disebut sebagai tumbahan tingkat tinggi.

3

Susunan tubuh tumbuhan berpembuluh lebih

kompleks dibanding dengan tumbuhan tak berpembuluh.

Sebagian besar tubuh tumbuhan vaskuler

berdiferensiasi menjadi sistem akar di bawah

permukaan tanah yang menyerap air dan mineral, dan

sistem tunas (batang dan daun) di atas permukaan

tanah tempat terjadinya fotosintesis. Jaringan

vaskuler yang terdiri atas sel-sel tubuler, meliputi

pembuluh kayu(xilem) dan pembuluh tapis(floem).

Xilem berfungsi untuk menghantarkan air dan mineral

dari akar ke daun, terdiri atas sel-sel mati. Floem

mengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis ke

seluruh tubuh, terdiri atas sel-sel hidup. Dinding

sel mengandung lignin, suatu bahan keras yang

terdapat dalam selulosa, berfungsi memberi sokongan

mekanis. Sel-sel pembuluh kayu memiliki dinding

berlignin. Dengan demikian, selain sebagai pembuluh

angkut, xilem juga berfungsi sebagai penyokong.

Tumbuhan vaskuler diawali oleh tumbuhan vaskuler tak

berbiji.

B. Ciri-ciri Tumbuhan Berpembuluh

Tumbuhan berpembuluh memiliki ciri-ciri,

yaitu :

1.Memiliki daun, batang, dan akar sejati

2.Susunan tubuhnya lebih kompleks

4

3.Mempunyai pembuluh pengangkut, baik pembuluh kayu

(xilem) maupun pembuluh tapis (floem)

C. Macam-macam Tumbuhan Berpembuluh

Tumbuhan berpembuluh dibagimenjadiduamacam,

yaitu :

1.TumbuhanBiji(Spermatophyte)

Tumbuhan biji adalah jenis tumbuhan yang

paling sempurna, baik alat tubuh maupun alat

perkembangbiakannya Tumbuhan biji memiliki alat

tubuh yang lengkap, terdiri dari akar, batang, dan

daun. tiap-tiap alat tersebut memiliki fungsi yang

jelas. Alat perkembangbiakannya berupa bunga dan

biji.

Tumbuhan biji memiliki ciri-ciri antara lain

makroskopis dengan ketinggian bervariasi, bentuk

tubuhnya bervariasi, cara hidup fotoautotrof,

habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang

mengapung di air (teratai), mempunyai pembuluh

floem dan xylem, dan reproduksi melalui

penyerbukan (polinasi) dan pembuahan

(fertilisasi). 

Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)

5

Tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang

telah memiliki akar, daun, dan batang yang

sesungguhnya. Menurut jumlah keeping bijinya,

tumbuhan biji tertutup dapat dibedakan menjadi

tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan

berkeping dua (dikotil).

Ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup antara

lain memiliki bakal biji atau biji yang tertutup

oleh daun buah; mempunyai bunga sejati; umumnya

tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan

herba; dan dalam reproduksi terjadi pembuahan

ganda.

1) Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)

Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang

hanya mempunyai satu daun lembaga pada

bijinya. Selain itu, tumbuhan berkeping satu

ini juga mempunyai cirri biji berkeping satu,

berakar serabut, batang tidak bercabang dan

tidak berkambium, ruas-ruas batang jelas

terlihat, tulang daun sejajar dan melengkung,

daun berupih dengan letak daun yang berseling,

dan umumnya bagian bunga berjumlah tiga atau

kelipatannya.

Tumbuhan monokotil terbagi menjadi

beberapa suku (famili), yaitu:

6

a) Suku rumput-rumputan (Gramineae), contohnya

jagung (Zay mays), padi (Oryza sativa), dan gandum

(Tritium sativum).

b) Suku pisang-pisangan (Musaceae), contohnya

pisang emas, pisang ambon, pisang kulit

tipis, dan pisang raja.

c) Suku pinang-pinangan (Palmae), contohnya

kelapa (Cocosnucifera), sagu (Metroxylonsagu), dan

enau (Arengapinnata).

d) Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), contohnya jahe,

kunyit, kencur, laos, temu lawak, dan temu

hitam.

e) Suku anggrek-anggrekan (Orchidaceae), contohnya

berbagai jenis anggrek hias.

2) Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil)

Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan yang

bijinya mempunyai dua daun telinga. Ciri

lainnya adalah mempunyai akar tunggang; batang

bercabang dengan ruas-ruas batang yang tidak

tampak; daun mempunyai tulang daun menyirip

atau menjari dengan letak yang menyebar atau

berkarang, bagian bunga sejumlah 2, 4, 5, atau

kelipatannya; serta mempunyai kambium dan

berkas pembuluh.

Tumbuhan dikotil terbagi menjadi beberapa

suku (famili), yaitu :

7

a) Suku kacang-kacangan (Papillionaceae),

contohnya kacang hijau, kacang kedelai,

kacang merah, kacang panjang, kecipir, dan

buncis.

b) Suku terung-terungan (Solanaceae),

contohnya tomat, terung, cabai, tembakau,

dan kecubung.

c) Suku Jarak-jarakan (Euphorbiaceae),

contohnya jarak (Ricinuscommunis), karet

(Haveabrasiliensis), dan ubi kayu

(Manihotutilissima).

d) Suku jambu-jambuan (Myrteceae), contohnya

jambu biji, jambu air, cengkih, salam, dan

kayu putih.

e) Rosaeae, contohnya bunga mawar

(Rosaliahibryda), apel (Malussilvestris), pir

(Pyruscommunis), dan Arbai (Fragariachiloensis).

f) Crusiferae, contohnya kubis (Brassica oleracea),

sawi (B.rugosa), lobak (Raphanussativua), dan

sawi tanah (Nasturtium).

Perbedaan antara monokotil dengan dikotil,

yaitu :

No Bagian

Tumbuha

n

Tumbuhan

Berkeping Satu

(Monokotil)

Tumbuhan Berkeping

Dua (Dikotil)

1. Akar Serabut tunggang

8

2. Batang - Lurus tidak

bercabang

- Dari ujung

sampai

kepangkal

besarnya hampir

sama

- Ruas batang

tampak jelas

- bercabang

- semakin keujung

semakin kecil

- ruas batang

tidak begitu

tampak

3. Daun - tunggal dan

berpelepah

- tulang daun

sejajar

- duduk daun

berseling atau

berupa roset

- ada yang

tunggal, ada

yang majemuk,

dan tidak

berpelepah

- tulang daun

menyirip atau

menjari

- duduk daun

tersebar atau

berkarang4. Biji Berkeping satu Berkeping dua

b. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gimnospermae)

Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan

yang letak bakal bijinya terbuka dan tidak

terlindungi oleh daun buah.

9

Ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka,

yaitu :

1. Tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada

mahkota bunganya.

2. Bakal biji terdapat diluar permukaan dan

tidak dilindungi oleh daun buah.

3. Merupakan tumbuhan heterospora (menghasilkan

dua spora yang berbeda jenis) yaitu

menghasilkan megaspora dan mikrospora.

Megaspora menghasilkan gamet betina dan

mikrospora menghasilkan gamet jantan.

4. Bunganya berupa strobilus/rujung (strobilus

jantan/ rujung jantan dan srobilus betina/

rujung betina). Ada yang berumah satu dan ada

yang berumah dua. Dikatakan strobilus berumah

satu jika strobilus jantan dan strobilus

betina berada pada satu pohon. Dikatakan

strobilus berumah dua jika strobilus jantan

dan strobilus betina tidak berada dalam satu

pohon.

5. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal

Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok

yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta, dan gnetophyta.

a) Pinopyta

10

Merupakan gymnospermae yang sering

ditemukan dalam kehipan sekitar kita.

Memiliki daun berbentuk jarum dan strobilus

kerucut. Pinophyta digolongkan menjadi 5

ordo, yaitu.

1. Ordo Texales, Contoh : Taxusbaccata,

Amentotaxus.

2. Ordo Arauciriales, Contoh : Damar (Agathis

alba).

3. Ordo Podocarpales, Contoh : Podocarpus

imbricate.

4. Ordo Pinales, Contoh : Pinus merkusii.

5. Ordo Cupressales, Contoh : Sequoia gigantea,

Thuya gigantea.

b) Cycadophyta

Divisi ini beranggotakan sembilan genus

yang masih hidup sampai sekarang dan meliputi

sekitar 100 spesies. Meskipun tidak ditemukan

dalam fosil, tumbuhan ini diduga sudah muncul

pada Zaman Trias sampai Kapur Awal.

Cycadophyta merupakan tumbuhan kayu yang

sedikit cabang. Memiliki daun yang besar

sepeti daun palem. Memiliki strobilus jantan

yang terdiri dari banyak sporofilsisik

mengandung banyak mikrosporangium. Strobilus

betina mengandung sporofilsisik dengan dua

11

bakal biji. Contoh : Cycasrevoluta, Pakis haji

(Cycasrumphii).

c) Ginkgophyta

Merupakan daun berbentuk kipas.

Meranggas bila musim kemarau. Sebagian besar

telah punah. Tinggi pohon dapat mencapai 30m.

Berdasarkan bukti fosil, Ginkgo diperkirakan

telah hidup sejak zaman Jura (181 juta yang

lalu) Contoh : Ginkgo biloba.

d) Gnetophyta

Merupakan tumbuhan kayu yang bercabang

banyak. Memiliki daun tunggal. Daun

berhadapan, dengan urat daun menyirip seperti

tumbuhan dikotil. Pada xylem terdapat trakea.

Strobilusnya tidak berbentuk kerucut. Dibagi

menjadi tiga ordo, yaitu:

1. Ordo Ephedrales, Contoh : Ephedra altisima.

2. Ordo Gnetales, Contoh : melinjo

(Gnetumgnemon).

3. Ordo Welwitschiales, Contoh : Welwitschia

mirabilis.

Manfaat tumbuhan berbiji terbuka,

yaitu :

1. Untuk industri kertas dan korek api

(Pinus dan Agathis).

12

2. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra,

Juniperus).

3. Untuk makanan (Gnetum gnemon).

4. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).

5. Bahan untuk obat dan kosmetik, yaitu

Ginkgo biloba.

2.Tumbuhan paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang telah

memiliki kormus atau tumbuhan yang sudah

mempunyai akar, batang, dan daun sejati, juga

telah memiliki jaringan pengangkut xilem dan

floem yang terdapat pada daun, batang, dan

akarnya. Tumbuhan paku dapat hidup di atas tanah

atau batu, menempel di kulit pohon (epifit), di

tepi sungai di tempat-tempat yang lembap

(higrofit), hidup di air (hidrofit), atau di atas

sampah atau sisa tumbuhan atau hewan (saprofit).

Sebagian besar tumbuhan paku mempunyai batang

yang tumbuh di dalam tanah yang disebut rhizoma.

Daun mulai tumbuh dari rhizoma tersebut. Daun

paku muda ujungnya selalu menggulung. Daun paku

dewasa terdiri atas daun fertil dan daun steril.

Daun steril adalah daun yang tidak ada bintil-

bintil hitam di permukaan bawah daunnya. Daun ini

disebut juga daun mandul. Daun fertil adalah daun

paku yang di permukaan bawah daunnya terdapat

13

bintil-bintil kehitaman. Daun ini disebut juga

daun subur. Bintil-bintil kehitaman yang terletak

di permukaan bawah daun ini adalah kumpulan

sporangium yang disebut sorus.

a. Cara Berkembang Biak Tumbuhan Paku

Alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang

utama adalah spora. Tumbuhan paku dapat

berkembang biak secara aseksual dan seksual.

Seperti pada tumbuhan lumut, daur

perkembangbiakan tumbuhan paku juga mengalami

pergiliran keturunan. Perkembangbiakan secara

aseksual dilakukan dengan menggunakan rizom

atau pertunasan dan secara seksual terjadi

secara pergiliran keturunan antara dua

generasi. Pergiliran keturunan pada tumbuhan

paku terjadi secara bergantian antara generasi

sporofit dan generasi gametofit. Generasi

sporofit adalah tumbuhan paku itu sendiri,

yaitu tumbuhan paku (sporofit) yang

menghasilkan spora. Tumbuhan paku (sporofit)

dapat tumbuh dan bertunas melakukan

perkembangbiakan secara aseksual. Spora yang

dikeluarkan dari sporangium dan jatuh di tempat

yang sesuai akan berkembang menjadi protalium.

Protalium adalah gametofit pada tumbuhan paku.

14

Protalium berumur lebih pendek dari pada

sporofit. Protalium berbentuk seperti jantung,

berwarna hijau, dan melekat pada subtratnya

dengan rizoid. Protalium akan berkembang

menjadi anteridium dan arkegonium. Anteridium

menghasilkan sperma, sedangkan arkegonium

menghasilkan ovum. Pembuahan hanya berlangsung

jika ada air. Peleburan sperma dan ovum

menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh menjadi

tumbuhan paku yang diploid. Tumbuhan paku

dewasa akan menghasilkan spora. Spora akan

tumbuh lagi menjadi protalium dan begitu

seterusnya hingga berulang siklus pergiliran

keturunan.

Kebanyakan tumbuhan paku (Filicinae)

mempunyai spora dengan sifat-sifat yang sama

dan setelah berkecambah, menghasilkan protalium

yang mempunyai anteridium dan arkegonium. Jenis

paku yang menghasilkan spora yang sama besar

dan berumah satu disebut dengan paku homospor

atau isospor. Akan tetapi, pada tumbuhan paku

lainnya, seperti Selaginellales dan Hydropteridales,

protaliumnya tidak sama besar dan berumah dua

yang disebut dengan paku heterospor. Pemisahan

jenis kelamin telah terjadi sejak pembentukan

spora, selain berbeda jenis kelamin, ukuran

15

juga berbeda. Ada yang berukuran besar dan

mengandung banyak cadangan makanan yang disebut

makrospora atau megaspora yang terbentuk dalam

makrosporangium. Jika berkecambah, akan tumbuh

menjadi protalium yang mengandung arkegonium

yang disebut makroprotalium atau protalium

betina. Yang berukuran kecil dinamakan

mikrospora yang terbentuk dalam

mikrosporangium. Mikrospora akan tumbuh menjadi

protalium yang mengandung anteridium yang

disebut mikroprotalium atau protalium jantan.

Spora

Protalium

(Gametofit)

16

Anteridium

Arkegonium

Sperma

Ovum

Zigot

Tumbuhan Paku

Sporangium

Spora

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan,

tumbuhan paku dibedakan atas 3 golongan,

yaitu :

1.Paku homospora, yaitu tumbuhan paku yang

hanya menghasilkan satu macam ukuran spora.

Batangnya seperti kawat, hidup memanjat pada

tumbuhan lain. Contoh : Lycopodium sternum

(Paku Kawat)

17

Gb. Metagenesis paku homospora

2.Paku heterospora, yaitu tumbuhan paku yang

menghasilkan dua jenis spora yang berlainan

yaitu mikrospora (spora berkelamin jantan)

dan makrospora (spora berkelamin betina).

Mikrospora akan tumbuh menjadi mikroprotalium

sedangkan makrospora akan tumbuh menjadi

mikroprotalium. Mikroprotalium membentuk

mikrogametofit yang akan menghasilkan

anteridium, sedangkan makroprotalium

membentuk makrogametofit yang akan

menghasilkan arkegonium. Anteridium

menghasilkan sperma dan arkegonium

menghasilkan ovum. Fertilisasi antara sperma

dan ovum menghasilkan zigot. Zigot akan

tumbuh menjadi tumbuhan paku yang akan

menghasilkan spora. Contoh : Marsilea crenata

(semanggi) dan Selaginella (paku rane)

18

Gb. Skema metagenesis pada tumbuhan paku heterospora

3.Paku peralihan, yaitu jenis tumbuhan paku

yang menghasilkan spora dengan bentuk dan

ukuran sama, tetapi berbeda jenis kelaminnya.

Satu berjenis kelamin betina dan yang lain

berjenis kelamin jantan. Contoh : Equisetum

debile (paku ekor kuda)

b. Klasifikasi Tumbuhan Paku

Selain paku homospor dan heterospor, juga

terdapat paku peralihan seperti paku ekor kuda

(Equisetum debile). Spora yang dihasilkan

mempunyai ukuran yang sama dan dapat dibedakan

antara spora jantan dan spora betina. Dari

uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

berdasarkan sifat sporanya, tumbuhan paku

dibedakan menjadi tumbuhan paku yang bersifat

homospor, heterospor, dan peralihan. Tumbuhan

19

paku dapat diklasifikasikan menjadi empat

kelompok, yaitu Psilophytinae (paku purba),

Lycopodinae (paku rambut), Equisetinae (paku ekor

kuda), dan Filicinae (paku sejati).

1.Psilophytinae (Paku Purba)

Sebagian jenis paku purba telah banyak

yang punah. Sekarang ini hanya tinggal

sedikit jenis paku purba yang masih ada.

Anggota paku purba merupakan paku telanjang

(tidak daun) atau memiliki daun kecil-kecil

(mikrofil) yang belum terdeferensiasi. Ada

sebagian yang belum memiliki akar, bercabang

menggarpu dengan sporangium pada ujung batang

dan bersifat homospor. Contoh paku purba

antara lain, Rhynia major, Taeniocrada deeheniana,

Zosterophyllum australianum, Asteroxylon mackei,

Asteroxylon elberfeldense, Psilotum nudum, Psilotum

triquetrum, dan Tmesipteris tannensis. Dari contoh

di atas, hanya bangsa Psilotum yang masih

dapat ditemukan sampai sekarang, misalnya,

Psilotum nudum masih terdapat di Pulau Jawa,

Psilotum triquetrum hanya terdapat di daerah

tropika, dan Tmesipteris tannensis di Australia.

20

Gambar. Psilotum nudum

2.Lycopodinae (Paku Rambut)

Jenis tumbuhan paku ini daunnya kecil-

kecil, tidak bertangkai, dan bertulang satu.

Daun ada yang berbentuk seperti jarum dan

tersusun rapat menurut garis spiral serta

tidak mengandung klorofil sehingga tidak

dapat berfotosintesis. Makanan diperoleh dari

jamur yang bersimbiosis dengannya. Tumbuhan

ini biasa hidup dengan menempel pada batang

pohon. Sporofil merupakan daun penghasil

sporangium. Contohnya adalah Lycopodium clavatum

(bahan obat-obatan), Lycopodium cernuum (buket

bunga), Selaginella selaginoides, Selaganella caudata,

dan Isoetes lacustris. Ada juga Lycopodiinae yang

telah menjadi fosil, seperti Drepanophycus

spinaeformis yang merupakan tumbuhan paku

tertua dan Protolepidodendron scharynum.

21

Gb. Selaginella lepidophyta Gb.Lycopodiumdigitatum

3.Equisetinae (Paku Ekor Kuda)

Paku ekor kuda sampai sekarang masih

dapat ditemukan, khususnya di tempat-tempat

yang lembap. Batangnya bercabang, berkarang,

beruas-ruas, dan mengandung zat kersik yang

dapat dijadikan bahan penggosok. Contohnya

Equisetum.

Gambar Equistumarvense

4.Filicinae (Paku Sejati)

Tumbuhan paku sejati juga disebut dengan

tumbuhan paku benar. Tumbuhan paku ini

merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering

22

kita jumpai karena sering dijadikan tanaman

hias, seperti suplir (Adiantum cuneatum),

simbar menjangan (Platycerium coronatium), dan

paku sarang burung (Asplenium nidus).

Tumbuhan ini biasa hidup di tempat yang

lembap dan sedikit berair. Daun lebar dan

tulang daunnya terlihat jelas. Selain itu,

tidak ada perbedaan bentuk daun antara daun

fertile dan daun streril.

Gb.Marsileacrenata Gb.Adiantumcuneatum Gb.

Alsophillaglauca

5.Hydropteridales (Paku Air)

Paku air merupakan tumbuhan paku yang

hidup di air, misalnya Salvinia natans dan

Marsilea crenata (semanggi).

23

24

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang sudah

memiliki daun, batang, dan akar sejati, sehingga

sering disebut sebagai tumbahan tingkat tinggi.

Tumbuhan berpembuluh dibagi menjadi dua macam,

yaitu :

1. Tumbuhan Biji (Spermatophyta)

Tumbuhan biji adalah jenis tumbuhan yang

paling sempurna, baik alat tubuh maupun alat

perkembangbiakannya. Tumbuhan biji memiliki alat

tubuh yang lengkap, terdiri dari akar, batang, dan

daun. tiap-tiap alat tersebut memiliki fungsi yang

jelas. Alat perkembangbiakannya berupa bunga dan

biji. Tumbuhan biji dibagi menjadi dua jenis,

yaitu :

a. Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)

Tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang

telah memiliki akar, daun, dan batang yang

sesungguhnya.Menurut jumlah keping bijinya,

25

tumbuhan biji tertutup dapat dibedakan menjadi

tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan

berkeping dua (dikotil).

b. Tumbuhan Biji Terbuka ( Gymnospermae)

Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang

letak bakal bijinya terbuka dan tidak

terlindungi oleh daun buah. Tumbuhan berbiji

terbuka dibagi dalam empat divisi yaitu

pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan gnetophyta.

2. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang telah

memiliki kormus atau tumbuhan yang sudah mempunyai

akar, batang, dan daun sejati, juga telah memiliki

jaringan pengangkut xilem dan floem yang terdapat

pada daun, batang, dan akarnya. Tumbuhan paku

dapat hidup di atas tanah atau batu, menempel di

kulit pohon (epifit), di tepi sungai di tempat-

tempat yang lembap (higrofit), hidup di air

(hidrofit), atau di atas sampah atau sisa tumbuhan

atau hewan (saprofit). Sebagian besar tumbuhan

paku mempunyai batang yang tumbuh di dalam tanah

yang disebut rhizoma. Alat perkembangbiakan

tumbuhan paku yang utama adalah spora. Tumbuhan

paku dapat berkembang biak secara aseksual dan

seksual. Perkembangbiakan secara aseksual

dilakukan dengan menggunakan rizom atau pertunasan

26

dan secara seksual terjadi secara pergiliran

keturunan antara dua generasi.

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan,

tumbuhan paku dibedakan atas 3 golongan, yaitu

paku homospora, paku heterospora, dan paku

peralihan. berdasarkan sifat sporanya, tumbuhan

paku dibedakan menjadi tumbuhan paku yang bersifat

homospor, heterospor, dan peralihan. Tumbuhan paku

dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok,

yaitu Psilophytinae (paku purba), Lycopodinae (paku

rambut), Equisetinae (paku ekor kuda), dan Filicinae

(paku sejati).

B. Saran

27

28