34
Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Memperoleh Kemerdekaan Di susun oleh : 1. Ahmad Dede Satibi (PGSD 1A) 2. Ayu Tri Kusumawardani (PGSD 1A) 3. Nurhayani (PGSD 1A) 4. Nurul Reivy Meisa (PGSD 1A) 5. Rani Nurwati (PGSD 1A) 6. Yuliana (PGSD 1A) Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikann

Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Memperoleh Kemerdekaan

Embed Size (px)

Citation preview

Perjuangan Bangsa Indonesia dalamMemperoleh Kemerdekaan

Di susun oleh :

1. Ahmad Dede Satibi (PGSD 1A)

2. Ayu Tri Kusumawardani (PGSD 1A)

3. Nurhayani (PGSD 1A)

4. Nurul Reivy Meisa (PGSD 1A)

5. Rani Nurwati (PGSD 1A)

6. Yuliana (PGSD 1A)

Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikann

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Jalan Tanah Merdeka, Kampung Rambutan, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Jakarta 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkann kehadirat Allah

SWT, yang dengan keagungannya telah memberikan kami nikmat iman

dan rahmatnya. Karena nikmat itu, kami mampu menyelesaikan tugas

Konsep Dasar Ips yang membahas tentang Perjuangan Bangsa Indonesia

dalam memperoleh Kemerdekaan ini telah seslesai pada waktunya.

Meskipun banyak hambatan yang kami jalanin pada saat

mengerjakannya, tetapi kami berhasil menyeselsaikan dengan baik.

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas pratik mata kuliah

Konsep Dasar IPS tahun ajaran 2014/2015. Sholawat serta salam

semoga selalu di limpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad

SWA, berserta seluruh keluarga, sahabat dan pengikutnya.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami

Bapak Desvian Bandarsyah yang telah membimbing kami dalam

menyelesaikan makalah ini, terima kasih juga kepada teman-teman

yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan telah membantu kami

dalam menyelesaikan tugas ini. Makalah ini disusun dengan maksud

dan tujuan untuk menyajikan informasi kepada pembaca tentang

perjuangan Bangssa Indonesia. Semoga dengan adanya makalah ini

pembaca bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan lebih banyak lagi.

Makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu

kami membutuhkan kritik dan saran untuk melengkapi kekurangna

yang ada di makalah ini. Dan semoga makalah ini memberikan

manfaat bagi pembaca.

Jakarta , 16 November 2014

Penyusun

Daftar Isi

BAB I..........................................................1PENDAHULUAN....................................................11.1 Latar Belakang...........................................11.2 Rumusan Masalah..........................................31.3 Tujuan Penulisan.........................................3

BAB II.........................................................4PEMBAHASAN.....................................................4

2.1 Perjuangan Bangsa Indonesia dalam memperoleh Kemerdekaan Sebelum Era Kebangkitan Nasional..............................41. Perjuangan Melawan Penjajahan Portugis...................42. Perjuangan Melawan Penjajahan Belanda....................7

2.2 Perjuangan Bangsa Indonesia dalam memperoleh Kemerdekaan ketika Era Kebangkitan Nasional...............................92.3 Menjalang Proklamasi Kemerdekaan........................15

BAB I.........................................................17PENUTUPAN.....................................................173.1 Kesimpulan..............................................173.2 Saran...................................................19

DAFTAR PUSTAKA................................................20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hal yang sangat tidak mudah untuk memperebutkan

kemerdekaan dari tangan penjajah. Sehingga mengukirkan

sejarah yang panjang dan penuh arti. Dari kata sejarah itu

sendiri mempunyai banyak arti yang di kemukakan oleh

beberapa sejarawan. Di dalam “New American Encyclopedia”

menyebutkan sejarah menurut pengertian sempit adalah

meliputi kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan

peristiwa-peristiwa tertentu, ditempatkan dalam relasi

kronologis antara yang satu dengan yang lain.

Sedangkan oleh Drs. Sidi Gazalba dalam bukunya yang

berjudul “Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu” mengatakan sebagai

berikut: “Sejarah adalah gambaran masa lampau tentang

manusia dan sekitarnya sebagai mahluk sosial, yang disusun

secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa

tersebut dengan tafsiran dan penjelasan, yang memberikan

pengertian tentang apa yang berlalu itu”.

Dari definisi di atas dapat simpulkan bahwa sejarah

merupakan pengetahuan masa lampau yang obyek utamanya adalah

perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Dan salah satu

kegunaan sejarah adalah untuk mengenal identitas diri (jati

diri).

Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing mulai tahun

1511 sampai dengan 1945 yaitu bangsa Portugis, Belanda,

Inggris dan Jepang. Selama penjajahan peristiwa yang

menonjol adalah tahun 1908 yang dikenal sebagai gerakan

Kebangkitan Nasional pertama, yaitu lahirnya organisasi

pergerakan Budi Utomo. Namun masih mengalami kekalahan yang

terus menerus, sadar akan hal itu Indonesia mulai tumbuh dan

berkembang yang dilandasi oleh jiwa, tekad dan semangat

kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang

mampu mendorong proses terwujudnya NKRI dalam wadah

Nusantara.

Indonesia memperoleh kemerdekaan dalam waktu yang lama.

Banyak para pahlawan yang gugur demi mempertahankan bumi

pertiwi tercinta. Mereka mengorbankan seluruh jiwa dan raga

untuk mengejar sebuah kata merdeka. Sebelum tahun 1908,

telah banyak bangsa lain yang ingin menjajah dan menguasai

Indonesia. Mereka banyak memeras, menindas, dan merampas

hak-hak rakyat Nusantara. Banyak perlawanan dari pahlawan-

pahlawan kita yang masih bersifat kedaerahan. Muncul banyak

tokoh-tokoh yang memegang andil besar dalam perlawanan

terhadap penjajahan yang bangsa lain lakukan.

Tugas kita sebagai penerus bangsa adalah mempertahankan

kemerdekaan ini, tetap menjaga semangat perjuangan dan

mempertahankan kebudayaan nenek moyang kita. Namun di jaman

globalisasi sekarang ini, semangat generasi muda penerus

bangsa kian menurun dan sangat memprihatinkan. Melihat akan

gigihnya para pejuang daerah kita terdahulu, harusnya para

pemuda merasa malu. Semestinya para pemuda generasi baru

harus bisa melanjutkan perjuangan para pendahulu yang rela

berkorban tanpa jasa dan berani memperjuangkan kemerdekaan

Indonesia. Sebagai generasi muda seharusnya dapat

melanjutkan tonggak harapan ini untuk mengisi kemerdekaan

dengan cara meningkatkan akhlak.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperoleh

permasalahan antara lain:

1. Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia sebelum era

Kebangkitan Nasional ?

2. Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam memperoleh

kemerdekaan ketika era Kebangkitan Nasional?

3. Sebutkan ciri-ciri perjuangan bangsa Indonesia setelah

tahun 1908?

4. peristiwa Proklamasi Kemerdekaan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Dapat mengetahui sejarah sebelum era kebangkitan nasional

2. Dapat mengtahui perjuangan bangsa Indonesia dalam

memperoleh Kemerdekaan ketika Era Kebangkitan Nasional

3. Dapat mengetahui proses proklamasi di Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perjuangan Bangsa Indonesia dalam memperoleh

Kemerdekaan Sebelum Era Kebangkitan Nasional

Menurut Kartonagoro, (1975:138) dalam abad ke-15 Eropa

sangat membutuhkan rempah-rempah dari Indonesia, Sailon, dan

India yang biasanya dikumpulkan oleh pedagang-pedagang Arab

lalu disalurkan ke Eropa melalui Alexsandria dan

Konstantinopel. Pendistribusian rempah-rempah tersebut

melalui pedagang-pedagang Italy dari Amalfi, Venitia, dan

dari Genua dan kota-kota besar di laut tengah, rempah-rempah

tersebut dikirim ke Jerman dan Prancis.

Dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani

(1453) mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dan

Asia Barat (Timur Tengah) terputus yang berdampak pada

kurangnya persediaan rempah-rempah di daerah Eropa Hal

tersebut membuat beberapa bangsa di Eropa mencari solusi

lain untuk mendapatkan rempah-rempah. Ada beberapa negara di

Eropa yang berlayar mencari rempah-rempah kearah utara dan

ada beberapa yang berlayar menuju timur. Termaksud Indonesia

yang di jajah oleh eropa.

1. Perjuangan Melawan Penjajahan Portugis

1Bangsa Indonesia masuk kedalam alam penjajahan

sejak awal abad ke-15. Kedatangan bangsa Portugis dan

Spanyol yang pada mulanya untuk mencari sumber

perdagangan rempah-rempah kemudian berkeinginan untuk

menguasai sepenuhnya sumber daya alam Negara Indonesia.

Antara Portugis dan Spanyol telah terjadi suatu

keterkaitan Perjanjian Tordesilas yang isinya membagi

dunia menjadi dua bagian.

perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajahan ini

hamper dilakukan disuluruh wilayah Nusantara terutama di

daerah-daerah yang menjadi pusat-pusat kekuasaan

penjajah. Perjuangan pertama menentang penjajahan

dilakukan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Portugis.

Perjuangan melawan Portugis ini dilakukan oleh rakyat

Malaka, Johor, Aceh, Maluku, Demak, dan Sunda Kelapa.

1 Samlawi, fakih, dkk 1998 1999 Konsep Dasar IPS Jakarta: Departement Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm. 153

a. Perjuangan Rakyat Malaka

Pada tahun 1511 rakyat Malaka dibawah pimpinan

Sultan Mahmud Syah I melakukan perlawanan terhadap

pendudukan portugis. Namun akhirnya portugis dapat

mendesak pasukan Malaka sehingga mereka terpaksa

menyingkir ke pulau Bintan. Malaka akhirnya jatuh ke

portugis tahun 1511. Pada tahun 1526 pulau Bintan

diserbu oleh portugis. Sultan Mahmud Syah I kemudian

lari ke Kampar hingga wafatnya pada tahun 1528.2

b. Perjuangan Rakyat Johor

Pimpinan Alauddin Ri’ayat Syah II, putra dari

Sultan Mahmud Syah I, rakyat Johor melakukan

perlawanan terhadap Portugis mulai tahun 1530.

Perjuangan ini kemudian dilanjutkan oleh Abdul Jalil

Syah I (1580-1597) yang dapat menangkis serangan

Portugis.

c. Perjuangan Rakyat Demak

2 Samlawi, fakih, dkk 1998 1999 Konsep Dasar IPS Jakarta: Departement Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm.172

Dibawah pimpinan Dipati Unus pasukan Demak (Jawa

Tengah) pada tahun 1512-1523 melakukan perlawanan

terhadap Portugis. Dengan dibantu oleh armada Aceh,

Palembang, dan Bintan, Dipati Unus berusaha merebut

kembali Malaka dari kekuasaan Portugis, namun tidak

berhasil.

d. Perjuangan Rakyat Maluku

3Portugis mampu menaklukan Malaka pada tahun 1511,

Portugis kemudian menuju ke Maluku utara yang

merupakan pusat rempah-rempah. Pada tahun 1912

Portugis melakukan hubungan dagang dengan Sultan

Hairun dari Ternate ternyata sikap Portugis berusaha

memonopoli perdagangan, memeras dan menindas rakyat,

dan juga melakukan penyebaran agama Kristen secara

paksa terhadap penduduk Maluku utara mendorong rakyat

Maluku melakukan perlawanan. Pada pimpinan Sultan

Hairun rakyat Ternate melakukan perlawanan terhadap

Portugis mulai tahun 1550. Dengan mengadakan

perundingan damai, Portugis menipu dan membunuh3 Samlawi, fakih, dkk 1998 1999 Konsep Dasar IPS Jakarta: Departement Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm. 173

Sultan Hairun sehingga membuat rakyat Terante semakin

marah. Perjuangan rakyat Ternate kemudian diteruskan

oleh Sultan Baabullah, putra Sultan Hairun. Dibawah

pimpinan Sultan Baabullah, rakyat Ternate, Tidore,

dan Halmahera bersatu padu melawan Portugis pada

tahun 1570 sampai 1575. Pada tanggal 28 Desember 1577

rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis dari

Ternate.

e. Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa

Fatahilla atau Paletehan seorang ulama dari Demak

yang bertugas menyebarkan agama islam di Jawa Barat

memimpin rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap

Portugis. Pada tahun 1527 pasukan Fatahilla menyerang

orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan berhasil

mengalahkannya. Portugis akhirnya kembali ke Malaka.

Nama Sunda Kelapa oleh Fatahilla kemudian diganti

dengan nama Jayakarta (disingkat menjadi Jakarta),

yang berarti kemenangan akhir. Setelah kemenangan

itu, kemudian kerajaan Banten berdiri.

2. Perjuangan Melawan Penjajahan Belanda

Armada dagang Belanda di bawah pimpinan Cornelis de

Houtman pada tahun 1596 berlabuh di Banten. Mulanya

mencari barang dagangan atau rempah-rempah. Kepemimpinan

de Houtman sangat buruk. Sehingga menyebabkan dia harus

kehilangan satu perahu dan banyak awaknya. Datanglah

pasukan VOC (vereeningde oost-indische compagnie) tiba

di ambon pada tanggal 23 februari 1605 untuk menguasai

rempah-rempah di Maluku. Dan disinilah bangsa belanda

mulai menjajah bangsa Indonesia secara halus. Taktik

yang dipergunakan oleh Belanda antara lain dengan

memecah belah (devide et impera).

Bergantinya penjajahan dari Portugis ke Belanda

hasilnya semakin buruk jauh lebih buruk dan lebih lama

dan penjajahan yang dilakukan oleh VOC menerapakan

beberapa kebijakan yang sangat merugikan. Karna di

berlakukannya tanam paksa dan politik etis oleh Van den

Bosch dan Van de Venter. Pada hakikatnya perlawanan

secara fisik terhadap Belanda terjadi secara sendiri-

sendiri hampir di setiap daerah di Indonesia. Peperangan

yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro, perang Padri

dan peperangan rakyat Aceh. Perlawanan membawa kerugian

besar bagi pihak Belanda. Pengorbanan harta benda dan

jiwa sangat besar juga dari Indonesia. Sampai awal abad

ke-20 Belanda tidak dapat terusir dari tanah air

Indonesia. Tidak adanya persatuan dan koordinasi dalam

melakukan perlawanan, sehingga tidak berhasil mengusir

penjajah.

4Perjuangan bangsa menentang penjajah Belanda

menggunakan kekerasan senjata dimulai pada abad 17, abad

ke 19 dan sampai awal abad ke 20. Perjuangan menentang

Belanda pada abad ke 16 antara lain dilakukan oleh :

Sultan Agung dari Mataram (1613-1645),

Sultan Hasanuddin dari kerajaan Gowa, Sulawesi

Selatan (sampai tahun 1667), 4 Samlawi, fakih, dkk 1998 1999 Konsep Dasar IPS Jakarta: Departement Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm.174

Sultan Ageng Tirtayasa (1684),

Sultan Iskandar Muda dari Aceh (1635),

Untung Suropati dan Trunojoyo (1670),

Ibnu Iskandar dari Minangkabau (1680).

Sementara itu mereka yang berjuang pada abad ke 19

antara lain dilakukan oleh :

Pattimura dari Maluku (1817),

Pangeran Diponegoro (1825-1830),

Imam Bonjol dari Minagkabau (1822-1837),

Sultan baddarudin dari Palembang ( 1817),

Pangeran Antasari dari Kalimantan (1860),

Jelantik dari Bali (1850),

Anak Agung Made dari Lombok (1895),

Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien dari Aceh

(1673-1904),

Sisimangamaraja dari Batak (1900).

2.2 Perjuangan Bangsa Indonesia dalam memperoleh

Kemerdekaan ketika Era Kebangkitan Nasional

Kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Negara

Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama

penjajahan 350 tahun oleh Negara Belanda. Maka timbulah

Kebangkitan Nasional ditandai dengan para pemimpin berasal

dari kaum intelektual, bukan raja atau sultan. Rasa

persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh. Perjuangan

tidak bersifat kedaerahan lagi. Perjuangan dilakukan

dengan menggunakan organisasi, bukan menggunakan kekerasan.

Organisasi-organisasi tersebut antara lain:

1. Budi Utomo (1908)

Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908.

Didirikan oleh para mahasiswa STOVIA di Jakarta.

Diprakarsai oleh gerakan dr. Wahidin Sudirohusodo yang

sebelumnya memulai kampanye untuk meningkatakan martabat

rakyat dengan cara membentuk dana pelajar. Dengan

diketuai oleh dr. Sutomo. Budi Utomo telah memberikan

teladan dengan berdiri di barisan terdepan membawa

panji-panji kesadaran, menggugah semangat persatuan.

Budi Utomo memiliki hubungan dekat dengan pemerintah

belanda dan sebagian besar pengurusnya terdiri dari para

pegawai pemerintah, oleh karena itu, gerakan budi utomo

terkesan lamban dan sangat hati-hati. Budi Utomo

bukannya tidak mau bergerak dalam bidang politik, tetapi

tidak boleh terlalu cepat.5

2. Indische Vereniging

Indische Vereniging pada mulanya bergerak dalam

bidang sosial. Didirikan oleh mahasiswa yang berada di

negeri Belanda, pada tanggal 15 november 1908yang di

ketuai oleh Sutan Casyangan Soripada. Indische

Vereniging bergerak lebih terbuka dan lebih tegas. Lalu

berubah nama menjadi “Perhimpunan Indonesia”, dan sejak

itu nama perkumpulan ini menggunakan istilah

“Indonesia”.

3. Serekat Dagang Islam

Serekat Dagang Islam berdiri pada tanggal 5 april

1909 yang di ketuai oleh Sjech Achmad bin Abdoelrachman

Badjenet yang menghendaki untuk organisasi dagang. SDI5 Marwati djoened poesponegoro, sejarah nasional Indonesia, Jakarta1990,hal.177-183

yang berganti tujuan ke arah bidang politik. Maka kata

“dagang” di hilangkan, menjadi “Serekat Islam” pada

tanggal 9 november 1911 yang diketuai oleh Haji

Samanhudi. Sarekat Islam didirikan untuk melawan

pedagang Cina dan untuk menentang penghinaan terhadap

rakyat Bumiputra.

Gerakan Sarekat Islam berani memperjuangkan

kebenaran dan keadilan terhadap penindasan penjajah

kepada pihak Indonesia. Sehingga Sarekat Islam dapat

dengan cepat menarik massa.6

4. Indische Partij

Didirikan pada tanggal 6 september 1912. Pendirinya

adalah dr. Cipto Mangunkusumo, EFE. Douwes Dekker, dan

Suwardi Suryaningrat, Indische Partij berpijak pada asas

nasionalisme yang mencita-citakan Indonesia merdeka,

sehingga menarik banyak massa. Indische Partij dikenal

sebagai partai politik pertama di Indonesia. Organisasi

ini bersifat agak radikal sehingga pemerintah Hindia

6 Marwati djoened poesponegoro, sejarah nasional Indonesia, Jakarta1990,hal. 183-185

Belanda bersifat tegas dan dianggap sebagai organisasi

terlarang.7

5. Perguruan Muhammadiyah

Bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial yang

tetap berjiwa Islam. Perguruan Muhammadiyah didirikan

pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta oleh KH.

Ahmad Dahlan. KH. Ahmad Dahlan memilih "Muhammadiyah"

sebagai nama Persyarikatan tersebut, karena memang beliau

mengidolakan tokoh pembaharu dari Mesir bernama Muhammad

Abduh.

6. Gerakan Pemuda

Gerakan pemuda sebelumnya oleh Budi Oetomo, namun

karena lebih didominasi oleh golongan tua, maka para

golongan muda keluar. Dan gerakan pemuda sebenarnya

adalah Tri Koro Darmo yang berdiri di Jakarta pada

tanggal 7 Maret 1915 oleh dr. R. Satiman Wiryosandjojo,

Kadarman, dan Sunardi. Tri Koro Darmo memiliki arti tida

tujuan mulai, yaitu: sakti, budhi, dan bakti. Tujuan

perkumpulan ini adalah mencapai Jawa Raya dengan7 Marwati djoened poesponegoro, sejarah nasional Indonesia, Jakarta1990,hal.185-189

memperkokoh rasa persatuan anatara pemuda Jawa, Sunda,

Madura, Bali, dan Lombok. Azas Tri Koro Darmo adalah:

Menumbuhkan pertalian antara murid-murid Bumiputra

pada sekolah menengah, dan kurus-kursus perguruan

kejuruan dan sekolah rakyat.

Menambah pengetahuan umu bagi anggota-anggoatanya

Membangkitkan dan mempertajam perasaan unutk segala

bahasa dan buadaya Indonesia.

Dalam Kongres di Solo, mulai 12 Juni 1918 Tri Koro

Darmo berubah nama menjadi Jong Java. Jong Java bertujuan

mendidik para anggotanya agar dapat mebnagun Jawa Raya

dengan cara mempererat persatuan, menambah pengetahuan

anggota dan menumbuhkan cinta pada budaya sendiri.

Organisasi Pemuda Indonesai di luar negeri yang

paling terkenal adalah Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan

Indonesia berpusat di Belanda dan menyampaikan informasi

ke dunia luar tentang perjuangan rakyat Indonesia.

Perhimpunan Indonesia mempunyai arah ke politik terutama

ketika dipimpin oleh Muhammad Hatta dan A. Subardjo.

7. Partai Nasional Indonesia

PNI didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 oleh Ir.

Soekarno dan kawan-kawan. Partai ini bersifat radikal.

Tujuan dari PNI adalah bekerja untuk kemerdekaan

Indonesia yang akan dicapai dengan asas percaya pada diri

sendiri. Dengan asas ini PNI bersikap nonkoperatif, artinya

tidak mau bekerjasama atau iku serta dengan dewan-dewan

bentukan Belanda.

Dalam kongres PNI pertama tanggal 27-30 Mei di

SurabayaIr. Soekarno terpilih sebagai ketua Pengurus

Besar PNI. Cita-cita PNI untuk menggalang persatuan bukan

hanya mempengruhi pikirn organisasi-organisasi politik

lainnya, melainkan juga berpengaruh positif pada

organisasi pemuda yang kemudian mengadakan sumpah pemuda,

dan organisasi persatuan wanita yang kemudian membentuk

Perserikatan perempuan Indonesia.

Kemajuan PNI dalam membawa rakyat untuk

memperjuangkan kemerdekaan membuat pemerintah kolonial

Belanda merasa cemas. Akhirnya mereka menangkapi para

tokoh dan anggota PNI pada 29 Desember 1929.8

8 Marwati djoened poesponegoro, sejarah nasional Indonesia, Jakarta1990,hal.209-217

8. Fraksi Nasional

Fraksi nasional dalan volksraad didirakan pada 27

Januari 1930 di jakarta yang beranggotakan 10 orang

anggota volksraad dengan ketua Moh. Husni Thamrin. Fraksi

nasional mempunyai tujuan untuk menjamin adanya

kemerdekaan nasional yakni:

Mengusahakan perubahan-perubahan ketatanegaraan.

Berusaha menghapuskan perbedaan-perbedaan politik,

ekonomi, dan intelektual sebagai antithese colonial.

Mengusahakan kedua hal tersebut di atas dengan cara-

cara yang tidakbertentangan dengan hukum.

Pada tahun 1918 perjuangan organisasi pemuda juga

dilakukan mulai dari “Jong Java, Jong Jong Ambon, Pemuda

Kaum Betawi dan sebagainya”. Sampai dengan berlangsungnya

Kongres Pemuda I, namun belum berhasil menyatukan pendapat.

Ketika para pemuda mencoba menggabungkan berbagai aspirasi,

maka dibentuklah “Pemuda Indonesia” pada tahun 1927 di bawah

pimpinan Moh. Abdullah Sigit yang pada mulanya “Perhimpuan

Pelajar-Pelajar Indonesia”.

Pada tahun 1928 diadakannya kongres Pemuda II pada

tanggal 28 Oktober 1928 yang menghasilkan “Sumpah Pemuda”

yaitu Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah

yang satu tanah air Indonesia. Kami putra dan putri

Indonesia mengaku berbangsa yangsatu bangsa Indonesia. Kami

putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa

persatuan, bahasa Indonesia. Dan Lagu Indonesia Raya oleh

Wage Rudolf Supratman yang hanya dimainkan dengan biola

tanpa syair. Golongan muda tampil dipelopori Moh. Yamin,

Wongsonegoro, Kuncoro Purbopranoto, dll. Untuk mengikrarkan

Sumpah Pemuda. Para pemuda dalam generasi ini sudah berani

menggunakan pemikiran politik secara terbuka. Namun pada

tahun 1931 Gubernur Jendral De Jonge bertindak keras,

akibatnya pergerakan pemuda sulit untuk diperjuangkan. Juga

memanasnya perang antara blok barat dan blok timur dalam

Perang Dunia II. Dimana Belanda menyerah tanpa syarat kepada

Jepang pada tanggal 8 Maret 1942.

Selama penjajahan Jepang pemuda - pemudi Indonesia

dilatih dalam bidang kemiliteran dengan tujuan untuk

membantu Jepang memenangkan Perang Asia Timur Raya. Sehingga

pemuda Indonesia sudah memiliki bekal kemiliteran.

Pergerakan nasional juga ada yang tidak menyambut baik

tentang kedatangan Jepang ke Indonesia. Hal itu karena

adanya berbagai larangan kegiatan dan organisasi politik.

Selain itu di bentuk gerakan pemuda yang bernama “Poesat

Tenaga Rakyat” (Poetera) tanggal 9 maret 1943 yang dipimpin

oleh Ir.Soekarno, Drs. Moh. Hatta, K.H. Mas Mansur dan Ki

Hadjar Dewantoro. Karena Putera tidak menguntungkan Jepang,

Putera hanya bertahan selama setahun, lalu dibubarkan.9

2.3 Menjalang Proklamasi Kemerdekaan

Ketika Belanda menyerah kepada jepang pada tanggal 8

Maret 1942, maka berakhirlah masa pemerintahan kolonial

Belanda dan dimulainya pemerintahan Jepang. Kedatangan

Jepang di Indonesia disambut baik oleh rakyat Indonesia

karena berharap dapat melepaskan diri dari penderitaan yang

berkepanjangan.

9 Marwati djoened poesponegoro, sejarah nasional Indonesia, Jakarta1990,hal.217-221

Factor yang mendorong rakyat Indonesia mau bekerjasama

dengan Jepang antara lain karena Jepang yang kuat diharapkan

dapat membantu Indonesia yang lemah, selain itu sikap keras

pemerintah koloniah Belanda menjelang akhir masa kekuasaanya

yang tidak memberikan harapan kemerdekaan kepada para

pejuang pergerakan nasional.

Keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka memuncak pada

tahun 1945. Akan tetapi terjadi perbedaan pendapat antara

golongan muda dengan golongan tua. Golongan tua menginginkan

kemerdekaan yang tanpa pertumpahan darah dan tetap

bekerjasama dengan Jepang. Sementara golongan muda

menginginkan kemerdekaan yang tanpa campur tangan dari

Jepang.

Akhirnya setelah mendengar berita penyarahan Jepang

kepada sekutu, golongan muda langsung mendesak Ir. Soekarno

dan Drs. Moh. Hatta untuk segera memproklamasikan

kemerdekaan. Akan tetapi , Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta

malah menginginkan masalah itu dibicarakan dulu dalam rapat

PPKI. Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 di Jl.

Pegangsaan Timur No. 56, teks proklamasi  kemerdekaan

dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan disaksikan oleh para

tokoh pejuang Indonesia. Dengan dibacakanya teks proklamasi

itu, maka bangsa Indonesia resmi menjadi bangsa yang

merdeka, berdaulat, dan lepas dari belenggu penjajahan.10

10 Adam Malik, riwayat Proklamasi agustus 1945, Jakarta

BAB I

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas maka

dapat penulis tarik kesimpulan sebagai berikut:

Mengenang sejarah tidaklah sesempit memahami gurauan.

Namun mempelajari sejarah adalah jauh lebih mendalam

daripada kita memahami realitas saat ini. Karena sejarah

adalah salah satu dari bagian bangunan waktu, yang darinya

kita dapat berdiri saat ini dan mendirikan serangkaian

peristiwa baru yang lain. Sejarahlah yang menjadi pondasi

waktu, karena sejarahlah kita ada saat ini. Dan tidak hanya

kita, bahkaan bangsa kita serta dunia sekalipun adalah

dibangun oleh sejarah-sejarah luar biasa umat manusia.

Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari perjuangan

kemerdekaan masa kebangkitan nasional, pastilah sangat

banyak dan beragam tergantung bagimana kita memandangnya.

Dan setidaknya tiga pelajaran penting dari sejarah

kebangkitan nasional ini.

Yang pertama adalah bahwa apabila kita menginginkan

satu cita-cita bersama, kita tidak bias meraihnya dengan

hanya sekelompok orang atau bahkan sendirian.namun yang kita

perlukan adalah persatuan seluruh kekuatan manusia yang ada

guna menuju pencapaian tujuan bersama tersebut. Seperti

perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia ini dulu, ketika

kedaerahan membawa kegagalan, maka jawabannya adalah

persatuan yang membawa keberhasilan.

Kedua, persatuan tidak akan terwujud begitu saja.

Persatuan tidak bermakna hanya sekedar berkumpulnya beberapa

atau banyak orang, namun persatuan adalah lebih kepada

tersinergikannya suatu kelompok kekuatan secara rapi. Hal

tersebut disebut terkoordinasi secara baik. Dalam

realitasnya, koordinasi tersebut terwujud dalam wadah

perjuangan masyarakat berupa organisasi. Jadi jika kita

hendak bertindak pada arah cita-cita, kita harus

berorganisasi. Organisasi pun tidak bermakna hanya sekedar

organisasi yang merupakan wadah bagi beberapa orang yang

bervisi sama, namun juga berarti kepada setiap pribadi

setiap orang. Karena organisasi adalah berarti senantiasa

mengorganisir segala sesuatu secara rapi dan teratur,

memiliku rencana-rencana dan strategi yang jelas untuk

melangkah pada suatu tujuan. Tanpa adanya suatu organisasi

yang baik, langkah kita dalam mencapai suatu cita-cita

adalah sulit. Seperti tujuan kemerdekaan Indonesia ini dulu,

bangsa Indonesia telah menyusun rencananya dalam wadah-wadah

organisasi yang rapi berupa partai-partai nasional sehingga

pada akhirnya tercapailah mimpi proklamasi kemerdekaan

Indonesia

Kemudian yang ketiga adalah kemauan yang membawa

perwujudan. Keinginan yang tinggi bangsa Indonesia untuk

merdeka, sesungguhnya bukanlah sekedar hanya keinginan ,

namun senantiasa di wujudkan dalam perjuangan-perjuangan

nyata. Oleh karena itu dalam mewujudkan suatu impian ,kita

harus mau bertindak segera karna mimpi akan tindakan

hanyalah akan berupa mimpi dalam pikiran kita ,jika ingin

melihatnya sebgai kenyataan maka kita harus membangunnya.

3.2 Saran

Adapun dari penulisan makalah ini kami selaku penulis

menyarankan kepada generasi muda agar tetap mempertahankan

kemerdekaan Indonesia dengan cara ikut berpartisipasi dalam

mengisi kemerdekaan Indonesia dan mencontoh semangat para

pahlawan terdahulu dalam kehidupan sehari-hari. Seluruh

warga Indonesia wajib menghargai dan menghormati jasa-jasa

para pahlawan Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Samlawi, fakih, dkk 1998 1999 Konsep Dasar IPS Jakarta: Departement

Pendidikan dan Kebudayaan.

Marwati djoened poesponegoro, ddk.1990. Sejarah Kebangkitan Nasional

Indonesia V. Jakarta: PT Balai Pustaka Jakarta.

Adam Malik, 1950. riwayat Proklamasi agustus 1945, Jakarta. PT Widjaya

Jakarta.

Sartono Kartodirdjo, dkk. 1993. Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-

1999.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ahmad Mansur Suryanegara, 2009. Api Sejarah Jilid 1. Jakarta. PT

Salamadani Pustaka Semesta Bandung.

http://yenyndut.blogspot.com/2012/05/makalah-ips-perjuangan-

bangsa-sebelum.html

http://perjuangankemerdekaanindonesia.blogspot.com/

http://gita-risda2.blogspot.com/2013/10/makalah-perjuangan-

bangsa-indonesia.html