Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Perjuangan Bangsa Indonesia dalamMemperoleh Kemerdekaan
Di susun oleh :
1. Ahmad Dede Satibi (PGSD 1A)
2. Ayu Tri Kusumawardani (PGSD 1A)
3. Nurhayani (PGSD 1A)
4. Nurul Reivy Meisa (PGSD 1A)
5. Rani Nurwati (PGSD 1A)
6. Yuliana (PGSD 1A)
Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikann
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Jalan Tanah Merdeka, Kampung Rambutan, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Jakarta 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkann kehadirat Allah
SWT, yang dengan keagungannya telah memberikan kami nikmat iman
dan rahmatnya. Karena nikmat itu, kami mampu menyelesaikan tugas
Konsep Dasar Ips yang membahas tentang Perjuangan Bangsa Indonesia
dalam memperoleh Kemerdekaan ini telah seslesai pada waktunya.
Meskipun banyak hambatan yang kami jalanin pada saat
mengerjakannya, tetapi kami berhasil menyeselsaikan dengan baik.
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas pratik mata kuliah
Konsep Dasar IPS tahun ajaran 2014/2015. Sholawat serta salam
semoga selalu di limpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad
SWA, berserta seluruh keluarga, sahabat dan pengikutnya.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami
Bapak Desvian Bandarsyah yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini, terima kasih juga kepada teman-teman
yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan telah membantu kami
dalam menyelesaikan tugas ini. Makalah ini disusun dengan maksud
dan tujuan untuk menyajikan informasi kepada pembaca tentang
perjuangan Bangssa Indonesia. Semoga dengan adanya makalah ini
pembaca bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan lebih banyak lagi.
Makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami membutuhkan kritik dan saran untuk melengkapi kekurangna
yang ada di makalah ini. Dan semoga makalah ini memberikan
manfaat bagi pembaca.
Jakarta , 16 November 2014
Penyusun
Daftar Isi
BAB I..........................................................1PENDAHULUAN....................................................11.1 Latar Belakang...........................................11.2 Rumusan Masalah..........................................31.3 Tujuan Penulisan.........................................3
BAB II.........................................................4PEMBAHASAN.....................................................4
2.1 Perjuangan Bangsa Indonesia dalam memperoleh Kemerdekaan Sebelum Era Kebangkitan Nasional..............................41. Perjuangan Melawan Penjajahan Portugis...................42. Perjuangan Melawan Penjajahan Belanda....................7
2.2 Perjuangan Bangsa Indonesia dalam memperoleh Kemerdekaan ketika Era Kebangkitan Nasional...............................92.3 Menjalang Proklamasi Kemerdekaan........................15
BAB I.........................................................17PENUTUPAN.....................................................173.1 Kesimpulan..............................................173.2 Saran...................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hal yang sangat tidak mudah untuk memperebutkan
kemerdekaan dari tangan penjajah. Sehingga mengukirkan
sejarah yang panjang dan penuh arti. Dari kata sejarah itu
sendiri mempunyai banyak arti yang di kemukakan oleh
beberapa sejarawan. Di dalam “New American Encyclopedia”
menyebutkan sejarah menurut pengertian sempit adalah
meliputi kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan
peristiwa-peristiwa tertentu, ditempatkan dalam relasi
kronologis antara yang satu dengan yang lain.
Sedangkan oleh Drs. Sidi Gazalba dalam bukunya yang
berjudul “Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu” mengatakan sebagai
berikut: “Sejarah adalah gambaran masa lampau tentang
manusia dan sekitarnya sebagai mahluk sosial, yang disusun
secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa
tersebut dengan tafsiran dan penjelasan, yang memberikan
pengertian tentang apa yang berlalu itu”.
Dari definisi di atas dapat simpulkan bahwa sejarah
merupakan pengetahuan masa lampau yang obyek utamanya adalah
perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Dan salah satu
kegunaan sejarah adalah untuk mengenal identitas diri (jati
diri).
Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing mulai tahun
1511 sampai dengan 1945 yaitu bangsa Portugis, Belanda,
Inggris dan Jepang. Selama penjajahan peristiwa yang
menonjol adalah tahun 1908 yang dikenal sebagai gerakan
Kebangkitan Nasional pertama, yaitu lahirnya organisasi
pergerakan Budi Utomo. Namun masih mengalami kekalahan yang
terus menerus, sadar akan hal itu Indonesia mulai tumbuh dan
berkembang yang dilandasi oleh jiwa, tekad dan semangat
kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang
mampu mendorong proses terwujudnya NKRI dalam wadah
Nusantara.
Indonesia memperoleh kemerdekaan dalam waktu yang lama.
Banyak para pahlawan yang gugur demi mempertahankan bumi
pertiwi tercinta. Mereka mengorbankan seluruh jiwa dan raga
untuk mengejar sebuah kata merdeka. Sebelum tahun 1908,
telah banyak bangsa lain yang ingin menjajah dan menguasai
Indonesia. Mereka banyak memeras, menindas, dan merampas
hak-hak rakyat Nusantara. Banyak perlawanan dari pahlawan-
pahlawan kita yang masih bersifat kedaerahan. Muncul banyak
tokoh-tokoh yang memegang andil besar dalam perlawanan
terhadap penjajahan yang bangsa lain lakukan.
Tugas kita sebagai penerus bangsa adalah mempertahankan
kemerdekaan ini, tetap menjaga semangat perjuangan dan
mempertahankan kebudayaan nenek moyang kita. Namun di jaman
globalisasi sekarang ini, semangat generasi muda penerus
bangsa kian menurun dan sangat memprihatinkan. Melihat akan
gigihnya para pejuang daerah kita terdahulu, harusnya para
pemuda merasa malu. Semestinya para pemuda generasi baru
harus bisa melanjutkan perjuangan para pendahulu yang rela
berkorban tanpa jasa dan berani memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. Sebagai generasi muda seharusnya dapat
melanjutkan tonggak harapan ini untuk mengisi kemerdekaan
dengan cara meningkatkan akhlak.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperoleh
permasalahan antara lain:
1. Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia sebelum era
Kebangkitan Nasional ?
2. Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam memperoleh
kemerdekaan ketika era Kebangkitan Nasional?
3. Sebutkan ciri-ciri perjuangan bangsa Indonesia setelah
tahun 1908?
4. peristiwa Proklamasi Kemerdekaan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui sejarah sebelum era kebangkitan nasional
2. Dapat mengtahui perjuangan bangsa Indonesia dalam
memperoleh Kemerdekaan ketika Era Kebangkitan Nasional
3. Dapat mengetahui proses proklamasi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perjuangan Bangsa Indonesia dalam memperoleh
Kemerdekaan Sebelum Era Kebangkitan Nasional
Menurut Kartonagoro, (1975:138) dalam abad ke-15 Eropa
sangat membutuhkan rempah-rempah dari Indonesia, Sailon, dan
India yang biasanya dikumpulkan oleh pedagang-pedagang Arab
lalu disalurkan ke Eropa melalui Alexsandria dan
Konstantinopel. Pendistribusian rempah-rempah tersebut
melalui pedagang-pedagang Italy dari Amalfi, Venitia, dan
dari Genua dan kota-kota besar di laut tengah, rempah-rempah
tersebut dikirim ke Jerman dan Prancis.
Dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani
(1453) mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dan
Asia Barat (Timur Tengah) terputus yang berdampak pada
kurangnya persediaan rempah-rempah di daerah Eropa Hal
tersebut membuat beberapa bangsa di Eropa mencari solusi
lain untuk mendapatkan rempah-rempah. Ada beberapa negara di
Eropa yang berlayar mencari rempah-rempah kearah utara dan
ada beberapa yang berlayar menuju timur. Termaksud Indonesia
yang di jajah oleh eropa.
1. Perjuangan Melawan Penjajahan Portugis
1Bangsa Indonesia masuk kedalam alam penjajahan
sejak awal abad ke-15. Kedatangan bangsa Portugis dan
Spanyol yang pada mulanya untuk mencari sumber
perdagangan rempah-rempah kemudian berkeinginan untuk
menguasai sepenuhnya sumber daya alam Negara Indonesia.
Antara Portugis dan Spanyol telah terjadi suatu
keterkaitan Perjanjian Tordesilas yang isinya membagi
dunia menjadi dua bagian.
perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajahan ini
hamper dilakukan disuluruh wilayah Nusantara terutama di
daerah-daerah yang menjadi pusat-pusat kekuasaan
penjajah. Perjuangan pertama menentang penjajahan
dilakukan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Portugis.
Perjuangan melawan Portugis ini dilakukan oleh rakyat
Malaka, Johor, Aceh, Maluku, Demak, dan Sunda Kelapa.
1 Samlawi, fakih, dkk 1998 1999 Konsep Dasar IPS Jakarta: Departement Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm. 153
a. Perjuangan Rakyat Malaka
Pada tahun 1511 rakyat Malaka dibawah pimpinan
Sultan Mahmud Syah I melakukan perlawanan terhadap
pendudukan portugis. Namun akhirnya portugis dapat
mendesak pasukan Malaka sehingga mereka terpaksa
menyingkir ke pulau Bintan. Malaka akhirnya jatuh ke
portugis tahun 1511. Pada tahun 1526 pulau Bintan
diserbu oleh portugis. Sultan Mahmud Syah I kemudian
lari ke Kampar hingga wafatnya pada tahun 1528.2
b. Perjuangan Rakyat Johor
Pimpinan Alauddin Ri’ayat Syah II, putra dari
Sultan Mahmud Syah I, rakyat Johor melakukan
perlawanan terhadap Portugis mulai tahun 1530.
Perjuangan ini kemudian dilanjutkan oleh Abdul Jalil
Syah I (1580-1597) yang dapat menangkis serangan
Portugis.
c. Perjuangan Rakyat Demak
2 Samlawi, fakih, dkk 1998 1999 Konsep Dasar IPS Jakarta: Departement Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm.172
Dibawah pimpinan Dipati Unus pasukan Demak (Jawa
Tengah) pada tahun 1512-1523 melakukan perlawanan
terhadap Portugis. Dengan dibantu oleh armada Aceh,
Palembang, dan Bintan, Dipati Unus berusaha merebut
kembali Malaka dari kekuasaan Portugis, namun tidak
berhasil.
d. Perjuangan Rakyat Maluku
3Portugis mampu menaklukan Malaka pada tahun 1511,
Portugis kemudian menuju ke Maluku utara yang
merupakan pusat rempah-rempah. Pada tahun 1912
Portugis melakukan hubungan dagang dengan Sultan
Hairun dari Ternate ternyata sikap Portugis berusaha
memonopoli perdagangan, memeras dan menindas rakyat,
dan juga melakukan penyebaran agama Kristen secara
paksa terhadap penduduk Maluku utara mendorong rakyat
Maluku melakukan perlawanan. Pada pimpinan Sultan
Hairun rakyat Ternate melakukan perlawanan terhadap
Portugis mulai tahun 1550. Dengan mengadakan
perundingan damai, Portugis menipu dan membunuh3 Samlawi, fakih, dkk 1998 1999 Konsep Dasar IPS Jakarta: Departement Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm. 173
Sultan Hairun sehingga membuat rakyat Terante semakin
marah. Perjuangan rakyat Ternate kemudian diteruskan
oleh Sultan Baabullah, putra Sultan Hairun. Dibawah
pimpinan Sultan Baabullah, rakyat Ternate, Tidore,
dan Halmahera bersatu padu melawan Portugis pada
tahun 1570 sampai 1575. Pada tanggal 28 Desember 1577
rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis dari
Ternate.
e. Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa
Fatahilla atau Paletehan seorang ulama dari Demak
yang bertugas menyebarkan agama islam di Jawa Barat
memimpin rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap
Portugis. Pada tahun 1527 pasukan Fatahilla menyerang
orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan berhasil
mengalahkannya. Portugis akhirnya kembali ke Malaka.
Nama Sunda Kelapa oleh Fatahilla kemudian diganti
dengan nama Jayakarta (disingkat menjadi Jakarta),
yang berarti kemenangan akhir. Setelah kemenangan
itu, kemudian kerajaan Banten berdiri.
2. Perjuangan Melawan Penjajahan Belanda
Armada dagang Belanda di bawah pimpinan Cornelis de
Houtman pada tahun 1596 berlabuh di Banten. Mulanya
mencari barang dagangan atau rempah-rempah. Kepemimpinan
de Houtman sangat buruk. Sehingga menyebabkan dia harus
kehilangan satu perahu dan banyak awaknya. Datanglah
pasukan VOC (vereeningde oost-indische compagnie) tiba
di ambon pada tanggal 23 februari 1605 untuk menguasai
rempah-rempah di Maluku. Dan disinilah bangsa belanda
mulai menjajah bangsa Indonesia secara halus. Taktik
yang dipergunakan oleh Belanda antara lain dengan
memecah belah (devide et impera).
Bergantinya penjajahan dari Portugis ke Belanda
hasilnya semakin buruk jauh lebih buruk dan lebih lama
dan penjajahan yang dilakukan oleh VOC menerapakan
beberapa kebijakan yang sangat merugikan. Karna di
berlakukannya tanam paksa dan politik etis oleh Van den
Bosch dan Van de Venter. Pada hakikatnya perlawanan
secara fisik terhadap Belanda terjadi secara sendiri-
sendiri hampir di setiap daerah di Indonesia. Peperangan
yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro, perang Padri
dan peperangan rakyat Aceh. Perlawanan membawa kerugian
besar bagi pihak Belanda. Pengorbanan harta benda dan
jiwa sangat besar juga dari Indonesia. Sampai awal abad
ke-20 Belanda tidak dapat terusir dari tanah air
Indonesia. Tidak adanya persatuan dan koordinasi dalam
melakukan perlawanan, sehingga tidak berhasil mengusir
penjajah.
4Perjuangan bangsa menentang penjajah Belanda
menggunakan kekerasan senjata dimulai pada abad 17, abad
ke 19 dan sampai awal abad ke 20. Perjuangan menentang
Belanda pada abad ke 16 antara lain dilakukan oleh :
Sultan Agung dari Mataram (1613-1645),
Sultan Hasanuddin dari kerajaan Gowa, Sulawesi
Selatan (sampai tahun 1667), 4 Samlawi, fakih, dkk 1998 1999 Konsep Dasar IPS Jakarta: Departement Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm.174
Sultan Ageng Tirtayasa (1684),
Sultan Iskandar Muda dari Aceh (1635),
Untung Suropati dan Trunojoyo (1670),
Ibnu Iskandar dari Minangkabau (1680).
Sementara itu mereka yang berjuang pada abad ke 19
antara lain dilakukan oleh :
Pattimura dari Maluku (1817),
Pangeran Diponegoro (1825-1830),
Imam Bonjol dari Minagkabau (1822-1837),
Sultan baddarudin dari Palembang ( 1817),
Pangeran Antasari dari Kalimantan (1860),
Jelantik dari Bali (1850),
Anak Agung Made dari Lombok (1895),
Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien dari Aceh
(1673-1904),
Sisimangamaraja dari Batak (1900).
2.2 Perjuangan Bangsa Indonesia dalam memperoleh
Kemerdekaan ketika Era Kebangkitan Nasional
Kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Negara
Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama
penjajahan 350 tahun oleh Negara Belanda. Maka timbulah
Kebangkitan Nasional ditandai dengan para pemimpin berasal
dari kaum intelektual, bukan raja atau sultan. Rasa
persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh. Perjuangan
tidak bersifat kedaerahan lagi. Perjuangan dilakukan
dengan menggunakan organisasi, bukan menggunakan kekerasan.
Organisasi-organisasi tersebut antara lain:
1. Budi Utomo (1908)
Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908.
Didirikan oleh para mahasiswa STOVIA di Jakarta.
Diprakarsai oleh gerakan dr. Wahidin Sudirohusodo yang
sebelumnya memulai kampanye untuk meningkatakan martabat
rakyat dengan cara membentuk dana pelajar. Dengan
diketuai oleh dr. Sutomo. Budi Utomo telah memberikan
teladan dengan berdiri di barisan terdepan membawa
panji-panji kesadaran, menggugah semangat persatuan.
Budi Utomo memiliki hubungan dekat dengan pemerintah
belanda dan sebagian besar pengurusnya terdiri dari para
pegawai pemerintah, oleh karena itu, gerakan budi utomo
terkesan lamban dan sangat hati-hati. Budi Utomo
bukannya tidak mau bergerak dalam bidang politik, tetapi
tidak boleh terlalu cepat.5
2. Indische Vereniging
Indische Vereniging pada mulanya bergerak dalam
bidang sosial. Didirikan oleh mahasiswa yang berada di
negeri Belanda, pada tanggal 15 november 1908yang di
ketuai oleh Sutan Casyangan Soripada. Indische
Vereniging bergerak lebih terbuka dan lebih tegas. Lalu
berubah nama menjadi “Perhimpunan Indonesia”, dan sejak
itu nama perkumpulan ini menggunakan istilah
“Indonesia”.
3. Serekat Dagang Islam
Serekat Dagang Islam berdiri pada tanggal 5 april
1909 yang di ketuai oleh Sjech Achmad bin Abdoelrachman
Badjenet yang menghendaki untuk organisasi dagang. SDI5 Marwati djoened poesponegoro, sejarah nasional Indonesia, Jakarta1990,hal.177-183
yang berganti tujuan ke arah bidang politik. Maka kata
“dagang” di hilangkan, menjadi “Serekat Islam” pada
tanggal 9 november 1911 yang diketuai oleh Haji
Samanhudi. Sarekat Islam didirikan untuk melawan
pedagang Cina dan untuk menentang penghinaan terhadap
rakyat Bumiputra.
Gerakan Sarekat Islam berani memperjuangkan
kebenaran dan keadilan terhadap penindasan penjajah
kepada pihak Indonesia. Sehingga Sarekat Islam dapat
dengan cepat menarik massa.6
4. Indische Partij
Didirikan pada tanggal 6 september 1912. Pendirinya
adalah dr. Cipto Mangunkusumo, EFE. Douwes Dekker, dan
Suwardi Suryaningrat, Indische Partij berpijak pada asas
nasionalisme yang mencita-citakan Indonesia merdeka,
sehingga menarik banyak massa. Indische Partij dikenal
sebagai partai politik pertama di Indonesia. Organisasi
ini bersifat agak radikal sehingga pemerintah Hindia
6 Marwati djoened poesponegoro, sejarah nasional Indonesia, Jakarta1990,hal. 183-185
Belanda bersifat tegas dan dianggap sebagai organisasi
terlarang.7
5. Perguruan Muhammadiyah
Bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial yang
tetap berjiwa Islam. Perguruan Muhammadiyah didirikan
pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta oleh KH.
Ahmad Dahlan. KH. Ahmad Dahlan memilih "Muhammadiyah"
sebagai nama Persyarikatan tersebut, karena memang beliau
mengidolakan tokoh pembaharu dari Mesir bernama Muhammad
Abduh.
6. Gerakan Pemuda
Gerakan pemuda sebelumnya oleh Budi Oetomo, namun
karena lebih didominasi oleh golongan tua, maka para
golongan muda keluar. Dan gerakan pemuda sebenarnya
adalah Tri Koro Darmo yang berdiri di Jakarta pada
tanggal 7 Maret 1915 oleh dr. R. Satiman Wiryosandjojo,
Kadarman, dan Sunardi. Tri Koro Darmo memiliki arti tida
tujuan mulai, yaitu: sakti, budhi, dan bakti. Tujuan
perkumpulan ini adalah mencapai Jawa Raya dengan7 Marwati djoened poesponegoro, sejarah nasional Indonesia, Jakarta1990,hal.185-189
memperkokoh rasa persatuan anatara pemuda Jawa, Sunda,
Madura, Bali, dan Lombok. Azas Tri Koro Darmo adalah:
Menumbuhkan pertalian antara murid-murid Bumiputra
pada sekolah menengah, dan kurus-kursus perguruan
kejuruan dan sekolah rakyat.
Menambah pengetahuan umu bagi anggota-anggoatanya
Membangkitkan dan mempertajam perasaan unutk segala
bahasa dan buadaya Indonesia.
Dalam Kongres di Solo, mulai 12 Juni 1918 Tri Koro
Darmo berubah nama menjadi Jong Java. Jong Java bertujuan
mendidik para anggotanya agar dapat mebnagun Jawa Raya
dengan cara mempererat persatuan, menambah pengetahuan
anggota dan menumbuhkan cinta pada budaya sendiri.
Organisasi Pemuda Indonesai di luar negeri yang
paling terkenal adalah Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan
Indonesia berpusat di Belanda dan menyampaikan informasi
ke dunia luar tentang perjuangan rakyat Indonesia.
Perhimpunan Indonesia mempunyai arah ke politik terutama
ketika dipimpin oleh Muhammad Hatta dan A. Subardjo.
7. Partai Nasional Indonesia
PNI didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 oleh Ir.
Soekarno dan kawan-kawan. Partai ini bersifat radikal.
Tujuan dari PNI adalah bekerja untuk kemerdekaan
Indonesia yang akan dicapai dengan asas percaya pada diri
sendiri. Dengan asas ini PNI bersikap nonkoperatif, artinya
tidak mau bekerjasama atau iku serta dengan dewan-dewan
bentukan Belanda.
Dalam kongres PNI pertama tanggal 27-30 Mei di
SurabayaIr. Soekarno terpilih sebagai ketua Pengurus
Besar PNI. Cita-cita PNI untuk menggalang persatuan bukan
hanya mempengruhi pikirn organisasi-organisasi politik
lainnya, melainkan juga berpengaruh positif pada
organisasi pemuda yang kemudian mengadakan sumpah pemuda,
dan organisasi persatuan wanita yang kemudian membentuk
Perserikatan perempuan Indonesia.
Kemajuan PNI dalam membawa rakyat untuk
memperjuangkan kemerdekaan membuat pemerintah kolonial
Belanda merasa cemas. Akhirnya mereka menangkapi para
tokoh dan anggota PNI pada 29 Desember 1929.8
8 Marwati djoened poesponegoro, sejarah nasional Indonesia, Jakarta1990,hal.209-217
8. Fraksi Nasional
Fraksi nasional dalan volksraad didirakan pada 27
Januari 1930 di jakarta yang beranggotakan 10 orang
anggota volksraad dengan ketua Moh. Husni Thamrin. Fraksi
nasional mempunyai tujuan untuk menjamin adanya
kemerdekaan nasional yakni:
Mengusahakan perubahan-perubahan ketatanegaraan.
Berusaha menghapuskan perbedaan-perbedaan politik,
ekonomi, dan intelektual sebagai antithese colonial.
Mengusahakan kedua hal tersebut di atas dengan cara-
cara yang tidakbertentangan dengan hukum.
Pada tahun 1918 perjuangan organisasi pemuda juga
dilakukan mulai dari “Jong Java, Jong Jong Ambon, Pemuda
Kaum Betawi dan sebagainya”. Sampai dengan berlangsungnya
Kongres Pemuda I, namun belum berhasil menyatukan pendapat.
Ketika para pemuda mencoba menggabungkan berbagai aspirasi,
maka dibentuklah “Pemuda Indonesia” pada tahun 1927 di bawah
pimpinan Moh. Abdullah Sigit yang pada mulanya “Perhimpuan
Pelajar-Pelajar Indonesia”.
Pada tahun 1928 diadakannya kongres Pemuda II pada
tanggal 28 Oktober 1928 yang menghasilkan “Sumpah Pemuda”
yaitu Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah
yang satu tanah air Indonesia. Kami putra dan putri
Indonesia mengaku berbangsa yangsatu bangsa Indonesia. Kami
putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa
persatuan, bahasa Indonesia. Dan Lagu Indonesia Raya oleh
Wage Rudolf Supratman yang hanya dimainkan dengan biola
tanpa syair. Golongan muda tampil dipelopori Moh. Yamin,
Wongsonegoro, Kuncoro Purbopranoto, dll. Untuk mengikrarkan
Sumpah Pemuda. Para pemuda dalam generasi ini sudah berani
menggunakan pemikiran politik secara terbuka. Namun pada
tahun 1931 Gubernur Jendral De Jonge bertindak keras,
akibatnya pergerakan pemuda sulit untuk diperjuangkan. Juga
memanasnya perang antara blok barat dan blok timur dalam
Perang Dunia II. Dimana Belanda menyerah tanpa syarat kepada
Jepang pada tanggal 8 Maret 1942.
Selama penjajahan Jepang pemuda - pemudi Indonesia
dilatih dalam bidang kemiliteran dengan tujuan untuk
membantu Jepang memenangkan Perang Asia Timur Raya. Sehingga
pemuda Indonesia sudah memiliki bekal kemiliteran.
Pergerakan nasional juga ada yang tidak menyambut baik
tentang kedatangan Jepang ke Indonesia. Hal itu karena
adanya berbagai larangan kegiatan dan organisasi politik.
Selain itu di bentuk gerakan pemuda yang bernama “Poesat
Tenaga Rakyat” (Poetera) tanggal 9 maret 1943 yang dipimpin
oleh Ir.Soekarno, Drs. Moh. Hatta, K.H. Mas Mansur dan Ki
Hadjar Dewantoro. Karena Putera tidak menguntungkan Jepang,
Putera hanya bertahan selama setahun, lalu dibubarkan.9
2.3 Menjalang Proklamasi Kemerdekaan
Ketika Belanda menyerah kepada jepang pada tanggal 8
Maret 1942, maka berakhirlah masa pemerintahan kolonial
Belanda dan dimulainya pemerintahan Jepang. Kedatangan
Jepang di Indonesia disambut baik oleh rakyat Indonesia
karena berharap dapat melepaskan diri dari penderitaan yang
berkepanjangan.
9 Marwati djoened poesponegoro, sejarah nasional Indonesia, Jakarta1990,hal.217-221
Factor yang mendorong rakyat Indonesia mau bekerjasama
dengan Jepang antara lain karena Jepang yang kuat diharapkan
dapat membantu Indonesia yang lemah, selain itu sikap keras
pemerintah koloniah Belanda menjelang akhir masa kekuasaanya
yang tidak memberikan harapan kemerdekaan kepada para
pejuang pergerakan nasional.
Keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka memuncak pada
tahun 1945. Akan tetapi terjadi perbedaan pendapat antara
golongan muda dengan golongan tua. Golongan tua menginginkan
kemerdekaan yang tanpa pertumpahan darah dan tetap
bekerjasama dengan Jepang. Sementara golongan muda
menginginkan kemerdekaan yang tanpa campur tangan dari
Jepang.
Akhirnya setelah mendengar berita penyarahan Jepang
kepada sekutu, golongan muda langsung mendesak Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan. Akan tetapi , Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
malah menginginkan masalah itu dibicarakan dulu dalam rapat
PPKI. Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 di Jl.
Pegangsaan Timur No. 56, teks proklamasi kemerdekaan
dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan disaksikan oleh para
tokoh pejuang Indonesia. Dengan dibacakanya teks proklamasi
itu, maka bangsa Indonesia resmi menjadi bangsa yang
merdeka, berdaulat, dan lepas dari belenggu penjajahan.10
10 Adam Malik, riwayat Proklamasi agustus 1945, Jakarta
BAB I
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas maka
dapat penulis tarik kesimpulan sebagai berikut:
Mengenang sejarah tidaklah sesempit memahami gurauan.
Namun mempelajari sejarah adalah jauh lebih mendalam
daripada kita memahami realitas saat ini. Karena sejarah
adalah salah satu dari bagian bangunan waktu, yang darinya
kita dapat berdiri saat ini dan mendirikan serangkaian
peristiwa baru yang lain. Sejarahlah yang menjadi pondasi
waktu, karena sejarahlah kita ada saat ini. Dan tidak hanya
kita, bahkaan bangsa kita serta dunia sekalipun adalah
dibangun oleh sejarah-sejarah luar biasa umat manusia.
Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari perjuangan
kemerdekaan masa kebangkitan nasional, pastilah sangat
banyak dan beragam tergantung bagimana kita memandangnya.
Dan setidaknya tiga pelajaran penting dari sejarah
kebangkitan nasional ini.
Yang pertama adalah bahwa apabila kita menginginkan
satu cita-cita bersama, kita tidak bias meraihnya dengan
hanya sekelompok orang atau bahkan sendirian.namun yang kita
perlukan adalah persatuan seluruh kekuatan manusia yang ada
guna menuju pencapaian tujuan bersama tersebut. Seperti
perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia ini dulu, ketika
kedaerahan membawa kegagalan, maka jawabannya adalah
persatuan yang membawa keberhasilan.
Kedua, persatuan tidak akan terwujud begitu saja.
Persatuan tidak bermakna hanya sekedar berkumpulnya beberapa
atau banyak orang, namun persatuan adalah lebih kepada
tersinergikannya suatu kelompok kekuatan secara rapi. Hal
tersebut disebut terkoordinasi secara baik. Dalam
realitasnya, koordinasi tersebut terwujud dalam wadah
perjuangan masyarakat berupa organisasi. Jadi jika kita
hendak bertindak pada arah cita-cita, kita harus
berorganisasi. Organisasi pun tidak bermakna hanya sekedar
organisasi yang merupakan wadah bagi beberapa orang yang
bervisi sama, namun juga berarti kepada setiap pribadi
setiap orang. Karena organisasi adalah berarti senantiasa
mengorganisir segala sesuatu secara rapi dan teratur,
memiliku rencana-rencana dan strategi yang jelas untuk
melangkah pada suatu tujuan. Tanpa adanya suatu organisasi
yang baik, langkah kita dalam mencapai suatu cita-cita
adalah sulit. Seperti tujuan kemerdekaan Indonesia ini dulu,
bangsa Indonesia telah menyusun rencananya dalam wadah-wadah
organisasi yang rapi berupa partai-partai nasional sehingga
pada akhirnya tercapailah mimpi proklamasi kemerdekaan
Indonesia
Kemudian yang ketiga adalah kemauan yang membawa
perwujudan. Keinginan yang tinggi bangsa Indonesia untuk
merdeka, sesungguhnya bukanlah sekedar hanya keinginan ,
namun senantiasa di wujudkan dalam perjuangan-perjuangan
nyata. Oleh karena itu dalam mewujudkan suatu impian ,kita
harus mau bertindak segera karna mimpi akan tindakan
hanyalah akan berupa mimpi dalam pikiran kita ,jika ingin
melihatnya sebgai kenyataan maka kita harus membangunnya.
3.2 Saran
Adapun dari penulisan makalah ini kami selaku penulis
menyarankan kepada generasi muda agar tetap mempertahankan
kemerdekaan Indonesia dengan cara ikut berpartisipasi dalam
mengisi kemerdekaan Indonesia dan mencontoh semangat para
pahlawan terdahulu dalam kehidupan sehari-hari. Seluruh
warga Indonesia wajib menghargai dan menghormati jasa-jasa
para pahlawan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Samlawi, fakih, dkk 1998 1999 Konsep Dasar IPS Jakarta: Departement
Pendidikan dan Kebudayaan.
Marwati djoened poesponegoro, ddk.1990. Sejarah Kebangkitan Nasional
Indonesia V. Jakarta: PT Balai Pustaka Jakarta.
Adam Malik, 1950. riwayat Proklamasi agustus 1945, Jakarta. PT Widjaya
Jakarta.
Sartono Kartodirdjo, dkk. 1993. Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-
1999.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ahmad Mansur Suryanegara, 2009. Api Sejarah Jilid 1. Jakarta. PT
Salamadani Pustaka Semesta Bandung.
http://yenyndut.blogspot.com/2012/05/makalah-ips-perjuangan-
bangsa-sebelum.html
http://perjuangankemerdekaanindonesia.blogspot.com/
http://gita-risda2.blogspot.com/2013/10/makalah-perjuangan-
bangsa-indonesia.html
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/museumbentengvredeburg/
2014/08/30/memaknai-kembali-kebangkitan-nasional-kaum-muda-dan-
tantangan-zaman-oleh-dwi-ratna-nurhajarini/