11
EKOTOKSIKOLOGI LIMBAH CAIR PERUMAHAN Oleh : Jimmy Mangasi Siahaan (H1E110037) M. Rizki Noor Pratama (H1E111029) Rizki Azkia S (H1E111055) Dwi Indah Lestari (H1E111201) Andri Setiawan Wijaya (H1E111202) Fandi Kurniawan (H1E112016) Dara Suraya Pradista (H1E112203) Antung Nur R (H1E112204) Fatur Rahman (H1E112205)

PENELITIAN TENTANG LIMBAH CAIR PERUMAHAN (PPT)

Embed Size (px)

Citation preview

EKOTOKSIKOLOGILIMBAH CAIR PERUMAHAN

Oleh :Jimmy Mangasi Siahaan (H1E110037)M. Rizki Noor Pratama (H1E111029)Rizki Azkia S (H1E111055)Dwi Indah Lestari (H1E111201)Andri Setiawan Wijaya (H1E111202)Fandi Kurniawan (H1E112016)Dara Suraya Pradista (H1E112203)Antung Nur R (H1E112204)Fatur Rahman (H1E112205)

PENDAHULUAN (1)Latar Belakang :• Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu

proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga).

• Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah

Tujuan :1. mengetahui kandungan pada

limbah domestik sesuai baku mutu

2. untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekotoksikologi.

PENDAHULUAN (2)Manfaat bagi mahasiswa Untuk mengaplikasikan ilmu yang

telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.

Memperoleh kepuasan intelektual Menambah wawasan mahasiswa

Manfaat bagi instansi Dapat membantu pihak

perumahan untuk mengetahui kandungan yang berbahaya didalam limbah domestik dan efeknya terhadap kesehatan masyarakat sekitar perumahan

Manfaat bagi lembaga pendidikan Sebagai masukan yang membangun guna

meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang ada, termasuk para pendidik yang ada di dalamnya, dan penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan, serta pemerintah secara umum.

Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan yang ada.

TINJAUAN PUSTAKA

Limbah cair rumah tangga atau domestik adalah air buangan yang berasal dari penggunaan untuk kebersihan yaitu gabungan limbah dapur, kamar mandi, toilet, cucian, dan sebagainya

Prosedur Penetapan Baku Mutu Kualitas Lingkungan

Penerapan Ekotoksikologi dalam Penetapan Baku mutu Kualitas Lingkungan.

Identifikasi dari penggunaan sumber daya atau media ambien yang harus dilindungi.

Merumuskan formulasi dari kriteria dengan menggunakan kumpulan dan pengolahan dari berbagai informasi ilmiah.

Merumuskan baku mutu ambien dari hasil penyusunan kriteria.

Merumuskan baku mutu limbah yang boleh dilepas ke dalam lingkungan yang akan menghasilkan keadaan kualitas baku mutu ambien yang telah ditetapkan.

Membentuk program pemantauan dan penyempurnaan untuk menilai apakah objektif yang telah ditetapkan tercapai.

Dalam ekotosikologi dapat diketahui bahwa bahan toksik yang berupa senyawa kimia organik dapat bersifat toksik atau menimbulkan pengaruh merugikan pada lingkungan perairan antara lain: protein, karbohidrat, lemak dan minyak, asam-asam organik, dan deterjen

HASILHasil Ananlisis Kualitas Air

DIAGRAM

PH TSS BOD Lemak0

500

1000

1500

2000

2500

4.57 42

1933.33

0.08

KUALITAS AIR

PEMBAHASANHasil Laboratorium yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan baku mutu menurut KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 112 TAHUN 2003 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK.

Dari tabel nilai pH 4,57 masih basa dan berada di bawah dari baku mutu yang ditentukan, nilai pH ini mungkin bersangkutan dengan beberapa faktor lapangan yang telah dijelaskan sebelumnya seperti pemakaian sabun atau pemutih pakaian.

Nilai TSS pada Hasil Laboratorium adalah 42 mg/L, ini berarti air limbah yang dihasilkan kadar TSS nya masih berada di bawah batas maksimum baku mutu yaitu 100 mg/L dan masih bisa dikatakan aman.

Nilai BOD mencapai 1933,33 mg/L dan berada diatas batas maksimum pada baku mutu yaitu 100 mg/L, hal ini berkaitan dengan kebiasaan responden yang sering menggunakan pemutih pakaian dan karbol sehingga membuat nilai BOD tinggi.

Nilai minyak dan lemak dalam uji laboratorium di atas memiliki nilai yang sangat kecil yaitu 0,08 mg/L sangat jauh dibandingkan dengan batas maksimum baku mutu 10 mg/L sehingga kandungan minyak dan lemak pada limbah domestik tersebut masih termasuk dalam kategori aman untuk perairan.

DAFTAR PUSTAKA (1) (1)Puji dan Nur Rahmi. 2009. Pengolahan Limbah Cair Domestik

Menggunakan Lumpur Aktif Proses Anaerob. Universitas Diponegoro, Fakultas Teknik. Semarang.

(2)Li, F. 2009. Treatment of Household Grey Water for non-potable Reuses. PhD Thesis. Hamburg University of Technology. Hamburg.

(3)Nurmayanti. 2002. Kontribusi Limbah domestik terhadap Kualitas Air Kaligarang Semarang. Program Pasca Sarjana Universitas Gajahmada. Yogyakarta.

(4)Sinaga, Edward J. 2010. Peranan Toksikologi Dalam Pembuatan Visum Et Repertum Terhadap Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan Dengan Menggunakan Racun. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20996/3/Chapter%20II.pdf.

Diakses tanggal 20 april 2015. (5)Vigneswaran, S.and M. Sundaravadivel. 2004. Recycle and Reuse

of Domestic Wastewater in Wastewater Recycle,Reuse, and Reclamation. Encyclopedia of Life Support System.

(6)Daryanto, M. 1995. Masalah Pencemaran. Tarsito. Bandung. (7)Mahida. 1981. Water Pollution and Disspossal of Waste Water on

Land. Mc Graw Hill. Publishing Company Limited. Environmental (8)Dix, H. M. 1981. Environmental Pollution. John Willey & Sons.

New York. (9)Djajaningrat, S.T. dan Harsono, H. 1991. Penilaian Secara

Cepat Sumber-Sumber Pencemaran Air, Tanahdan Udara. Gajahmada University Press.

DAFTAR PUSTAKA (2) (10)Suriawiria, Unus. 1996. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat.

Penerbit Alumni. Bandung. (11)Soemirat, T. 1996. Kesehatan Lingkungan. Gajahmada University Press.

Yogyakarta. (12)Mara, D. dan S. Cairncross, 1994. Pemanfaatan Air Limbah & Ekskreta

Patokan untuk Perlindungan Kesehatan Masyarakat. B. Matram (penterjemah). Bandung, ITB dan Universitas Udayana. Edisi Bahasa Indonesia.

(13)Sumarno. 2000. Degradasi Lingkungan. Hand Out Kuliah. Magister Ilmu Lingkungan, UNDIP. Semarang

(14)Kumar De. 1987. Environmental Chemistry. Willey Eastern Limited. New Delhi.

(15)Jackson, A.R.W. and Jackson, J.M. 1996. Environmental Science. Longman. Singapore.

(16)Khiatuddin, M. 2003. Pelestarian Sumber Daya Air Dengan Teknologi Rawa. Bandar Lampung..

(17)Chiras, D.D. 1991. Environmental Science Action for A Sustainable Future. The Benjamin/Cumming Publication Company INC. California.

(18)Prasetya Putri, Indah. 2011. Toksikologi. http://imindah.blogspot.com/2011/06/toksikologi.html.

Diakses tanggal 20 april 2015. (19)Santoso, Jihad. 2005. Forensic Paper. http://forpapjs.blogspot.com/. Diakses tanggal 20 april 2015. (20)Buchari. 2010. Toksikologi Industri.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1438/1/07002745.pdf Diakses tanggal 20 april 2015. (21)Darmono, 2009. Farmasi Forensik dan Toksikologi. Jakarta: UI Press. (22)Wirasuta, IMAG. 2007. Toksikologi Umum.

http://www.scribd.com/doc/27116301/Toksikologi-Umum. Diakses tanggal 20 april 2015. (23)IGD RSUD BUOL. 2009. Toksikologi.

http://igdrsudbuol.blogspot.com/2009/03/toksikologi.html. Diakses tanggal 20 april 2015. (24)Kristanto, P. 2002. Ekologi Industri. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

TERIMA KASIH