31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan tentang besarnya keragaman genotipe dalam suatu populasi merupakan modal penting dalam program pemuliaan tanaman, karena keragaman genotipe mencerminkan besarnya potensi dan kecepatan dari populasi tersebut untuk menerima perbaikan. Populasi dengan keragaman genotipe rendah mencirikan bahwa anggota populasi tersebut secara genetis relatif homogen sehingga seleksi untuk mendapatkan tanaman unggul akan sulit dilakukan. Untuk dapat menentukan besarnya kergaman genotipe suatu populasi perlu diketahui komponen- komponen yng menyusun keragaan individu tanaman penyusun populasi. Persilangan akan mengakibatkan timbulnya populasi keturunan yang bersegregasi. Adanya segregasi ini berarti ada perbedaan genetik pada populasi, sehingga merupakan bahan seleksi, guna meningkatkan sifat. Generasi keturunan yang bersegresi dapat berbeda karena perbedaan macam persilangan. Teknik analisis yang paling banyak digunakan untuk tujuan pemuliaan tanaman atau tujuan diatas adalah teknik analisis varians yang diikuti dengan penguraian komponen varians. 1.2 Tujuan Praktikum Mempelajari cara penafsiran besarnya keragaman genotipe dan heritabilitas arti luas karakter-karakter tanaman.

Pemuliaan 6

Embed Size (px)

Citation preview

 BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan tentang besarnya keragaman genotipe dalam

suatu populasi merupakan modal penting dalam program pemuliaan

tanaman, karena keragaman genotipe mencerminkan besarnya

potensi dan kecepatan dari populasi tersebut untuk menerima

perbaikan. Populasi dengan keragaman genotipe rendah

mencirikan bahwa anggota populasi tersebut secara genetis

relatif homogen sehingga seleksi untuk mendapatkan tanaman

unggul akan sulit dilakukan. Untuk dapat menentukan besarnya

kergaman genotipe suatu populasi perlu diketahui komponen-

komponen yng menyusun keragaan individu tanaman penyusun

populasi.

Persilangan akan mengakibatkan timbulnya populasi

keturunan yang bersegregasi. Adanya segregasi ini berarti ada

perbedaan genetik pada populasi, sehingga merupakan bahan

seleksi, guna meningkatkan sifat. Generasi keturunan yang

bersegresi dapat berbeda karena perbedaan macam persilangan.

Teknik analisis yang paling banyak digunakan untuk tujuan

pemuliaan tanaman atau tujuan diatas adalah teknik analisis

varians yang diikuti dengan penguraian komponen varians.

1.2 Tujuan Praktikum

Mempelajari cara penafsiran besarnya keragaman genotipe dan

heritabilitas arti luas karakter-karakter tanaman.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Heritabilitas adalah istilah yang digunakan untuk

menunjukan bagian dari keragaman total (yang diukur dengan

raga) dari suatu sifat yang diakibatkan oleh pengaruh genetik.

Secara statisitik merupakan reaksi observed fenotifik

variance, yang disebabkan perbadaan hariditas diantara gen dan

kombinasi gen genotype individu-individu sebagai suatu unit

(Welsh, James R dan Mogea, Johanis P. 1991).

Hubungan Heretabilitas dengan penentuan metode seleksi

yang akan diterapkan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.    Bila nilai heritabilitas tinggi, maka metode seleksi

yang paling tepat  digunakan adalah metode seleksi masssa,

sebaliknya bila rendah digunakan metode silsilah. 2.    Bila

ragam epistasi tinggi, maka metode yang tepat adalah metode

seleksi di antara famili dan pemuliaan galur 3.    Bila peran

gen dominant lebih menonjol maka program pemuliaan diarahkan

untuk pembuatan galur silang-dalam untuk membentuk hibrida.

4.    Bila ragam interaksi genetic dan lingkungan, maka

program pemulia diarahkan untuk mendapatkan varietas yang

sesuai dengan wilayah ekologis tertentu. 5.    Heritabilitas

dalam arti sempit dapat digunakan untuk menduga kemajuan

genetic harapan akibat seleksi (Allard, R. W, 1995).

Persilangan akan mengakibatkan timbulnya populasi

keturunan yang bersegregasi. Adanya segregasi ini berarti ada

perbedaan genetik pada populasi, sehingga merupakan bahan

seleksi, guna meningkatkan sifat. Generasi keturunan yang

bersegresi dapat berbeda karena perbedaan macam persilangan.

Keragaman yang dapat diamati pada suatu individu tanaman

merupakan perwujudan dari faktor genetis yang menjadi ciri

bawaan dari tanaman tersebut (genotipe) dan faktor lingkungan

yang menjadi tempat tumbuhnya. Secara sederhana hubungan

tersebut dapat dilambangkan sebagai berikut : P = G + E.

Heritabilitas merupakan nilai relative yang menunjukkan

besarnya sumbangan keragaman genotipe yang dinyatakan:

H2=s2G/s2P x 100% (Tim Penyusun. 2013).

Ada dua pengertian haritabilitas, yaitu heritabilitas

dalam arti luas dan dalam arti sempit, akan tetapi yang

digunakan secara unu adalah dalam arti sempit. Heritabilitas

dalam arti luas adalah total atau penjumlahan antara ragam

genetik, dominantt dan epistasis dibagi dengan total atau

penjumlahan antara ragam genetik, dominant, epistasis, dan

lingkungan. Sedangkan heritabilitas dalam arti sempit yaitu :

Ragam genetik per total atau penjumlahan antara ragam genetik,

dominant, epistasis, dan lingkungan (Poespodarsono, Soemardjo.

1988).

Ekspresi fenotip suatu karakter pada dasarnya merupakan

resultante pengaruh factor genetic dan simpangan yang

diakibatkan oleh factor lingkungan serta interaksi antara

kedua factor tersebut. Oleh karena peran gen dalam

menendalikan penampilan suatu karakter dapat

dibedakan atas tiga macam yaitu:  Ragam adiftif (V2g) Ragam

yang disebabkan simpangan dominant dari pola aditif (V2d)

Ragam yang disebabkan simpangan epistasi dari pola aditif

(V2v)(Nasir, 2001)

Prinsip dasar dalam menduga nilai heritabilitas ada

beberapa cara utama (Johnson and Rendel, 1966) :1.Etimilasi

nilai heritabilitas dapat dianalisis dari ragam suatu populasi

yang isogen( ragam yang sama ),dibandingkan dengan ragam

populasi umum. 2. Melalui seleksi dalam populasi bila

dilakukan suatu seleksi maka frekuaensi gennya akan berubah

dan perubahan frekuansi gen inilah yang diduga sebagai

kemampuan genetik yang diperoleh dari tetuanya. 3. Melalui

perhitungan korelasi dan regresi dari induk atau orang tua

dengan anaknya.Cara ini merupakan paling akurat, karena

dianalisis berdasarkan kekerabatannya secara genetik

(Sarwono.2010. Laporan Praktikum).

BAB III

METODELOGI

3.1 Alat Dan Bahan

Bahan  : Tanaman kacang hijau

Alat      : alat tulis.

3.2 Cara Kerja

1. Menentukan Sampel sebanyak 5 tanaman dari setiap ulangan.

2. mengukur tinggi tanaman menggunakan meteran.

3. menghitung jumlah cabang

4. menghitung jumlah polong

5.diameter batang

6.setelah itu mencari nilai Anava nya dan herebilitasnya

 BAB IVHasil dan pembahasan

4.1 HASIL PENGAMATAN1. tinggi tanaman.

no genotipUlangan

Yi rata21 2 3 4

1 G7 41 58,6 42,4 20,4 162,4 40,6

2 G8 88,1 49,3 66,8 42 246,2 61,55

3 G9 12 57,6 65,2 33,6 228,4 57,1

4 G10 56,8 58,6 72,6 59,4 247,4 61,85

5 G11 49,36 38,2 56,6 42,2186,3

6 46,59

6 G12 33,13 17,6 46 42138,7

4 34,68

  TOTAL 340,4 279,9 349,6 239,61209.

5 50,39

FK = (1209,5)24

2=1462890

24 =60953,76

JK TOTAL = ((41+¿

= 67256,37 – 60953,76

= 6302,6

JK p =¿¿ –60953,76

= 2631,32

JK BLOK = ¿¿ – 60953,76

= 4821,75 –60953,76

= 1353,65

JK GALAT = JK TOT - JKB - JKP

=6302,6 -1353,65 – 2639,32

= 2317,62

Tabelanava

Sk db jk Kt f hitf tab5% 1%

Blok 3 1353,65 451,21 2,92 3.29 4,56

genotip 5 2631,32 526,26 3,406* 2.9 5,42

Galat 15 2317,65 154,51      

Total 23        

6302,63

KESIMPULAN

- Blok → F hit> F 0.05 sehingga Ho : Pj = 0 diterimasehingga , tidak terdapat keragaman tinggi tanaman antar blokatau blok efektif memisahkan keragaman hasil.- Varietas → F hit > F 0.05 sehingga Ho : ai = 0 ditolak,terdapat perbedaan tinggi tanaman kacang hijau antar varietaskacang hijau pada taraf 5%.

2. keragamanGenotife1. Analisis Ragam

σ2e =KTe=154,50

2. Ragam genetik (σ2g)

σ2g =(KTg–Kte)n

= (526,26–154,508)4

= 92,94

3. Standar deviasi ragam genetik

σσ2g = √(2n

)[(KTg2dbg+2)+(KTe2dbe

+2)]

= √(216

)[(526,272

5+2)+(526,272

15+2)]

= √ (0,125 ) (55394,02+18466,01)

=√9232,504

= 96,08

4. KK G = √(σ2gX

X100%)

= √(92,9450,39X100%)

= 19 %yaitu AGAK SEMPIT

KKF =√(σ2FX

X100%) X =Ƹpn=331,5724

=13,81

5. = √(92,94+15450850,39

X100%)

= √(247,4450,39X100%)

= 31,21 % YAITU AGAK SEMPIT

6. h2bs =(σ2gσ2f )x100%

= 92,9421,247,44

x100%

= 37,56 % SEDANG

2. TABEL LUAS DAUN

no genotipUlangan

Yi rata21 2 3 4

1 G7 93,05 112,05 88,8 36,05329,9

5 82,48

2 G8 133,77 112,6 109,4 106,18461,9

5115,4

8

3 G9 99,57 158,78 116,9 81,82457,0

7114,2

6

4 G10 93,53 128,3 122,95 111455,7

8113,9

4

5 G11 99,52 95,47 114 113,4422,3

9105,5

9

6 G12 110,34 55,02 138,1 72,05375,5

1 93,87

  TOTAL 629,78 662,22 690,15 520,52502,65

105,27

FK = (2502,65)24

2=260969

JK TOTAL = (((93,05)+¿260969

= 15716,32

JK p =¿¿ –260969

= 3614,525

JK BLOK = (629,78)+¿¿ –260969

= 2761,86

JK GALAT = JK TOT - JKB - JKP

=15716,32 - 2761,86 - 3614,525

= 9339,9

Tabelanava

Sk Db jk kt f hitf tab5% 1%

Blok 3 3614,52 722,905 1,160 3.29 4,56

genotip 5 2761,86 920,62 1,478 2.9 5,42

Galat 15 9339,92 622,66    

Total 23 15716,32    

KESIMPULAN

- Blok → F hit > F 0.05 sehingga Ho : Pj = 0 diterima sehingga, tidak terdapat keragaman luas daun tanaman antar blok ataublok efektif memisahkan keragaman hasil.

- Varietas → F hit > F 0.05 sehingga Ho : ai = 0 diterima,tidak terdapat perbedaan luas dan tanaman kacang hijau antarvarietas kacang hijau pada taraf 5%.

2. keragamanGenotife1. Analisis Ragam

σ2e =KTe=622,62

2. Ragam genetik (σ2g)

σ2g =(KTg–Kte)n

= (722,9–622,62)4

= 25,06

3. Standar deviasi ragam genetik

σσ2g = √(2n

)[(KTg2dbg+2)+(KTe2

dbe+2)]

= √(216

)[ (722,905¿2¿¿5+2 )+(622,62215+2) ]

=√16296,19

= 127,66

4. KK G = √(σ2gX

X100%) = √( 25,06104,27

X100%) = 4,80 %yaitu SEMPIT

5. KKF =√(σ2FX

X100%)

= √(647,722104,27X100%)

= 24,40% YAITU SEMPIT

6. h2bs =(σ2gσ2f )x100%

= 25,06647,722

x100%

= 3,87 % RENDAH

3 TABEL jumlahbijipolong

no genotipUlangan

Yi rata21 2 3 4

1 G7 11 11 15 12 49 12,25

2 G8 13 13 15 12 53 13,25

3 G9 13 17 17 15 62 15,5

4 G10 12 14 10 11 47 11,75

5 G11 11 12 14 13 50 12,5

6 G12 14 10 12 16 52 13

  TOTAL 74 77 83 79 313 13,04

FK = (313)24

2=9796924

=4082,04

JK TOTAL = ((112+¿= 4177 –4082,04

= 94,92JK p =¿¿ –4082,04= 4116,75 – 4082,04=34,71JK BLOK = ¿¿4082,04

=4089,16–4082,04= 7,12

JK GALAT = JK TOT - JKB - JKP = 94,92 – 7,12 – 34,74 = 53,09

Sk Db jk kt f hitf tab5% 1%

Blok 3 7,12 2,3 0,65 3.29 4,56

genotip 5 34,74 6,94 1,96 2.9 5,42

Galat 15 5,09 3,53    

Total 23 94,92    

KESIMPULAN

- Blok → F hit > F 0.05 sehingga Ho : Pj = 0 diterima sehingga, tidak terdapat keragaman jumlah biji/polong antar blok ataublok efektif memisahkan keragaman jumlah biji/polong.- Varietas → F hit > F 0.05 sehingga Ho : ai = 0 diterima,tidak terdapat perbedaan jumlah biji/polong kacang hijau antarvarietas kacang hijau pada taraf 5%.

2. keragamanGenotife1. Analisis Ragam

σ2e =KTe= 3,53

2. Ragam genetik (σ2g)

σ2g =(KTg–Kte)n

= (6.94–3,53)4

= 0,85

3. Standar deviasi ragam genetik

σσ2g = √(2n

)[(KTg2dbg+2)+(KTe2

dbe+2)]

= √(216

)[ (6,94¿2¿¿5+2)+(3,53¿2¿¿15+2 )]

=√1,807

= 1,34

4. KK G = √(σ2gX

X100%) = √( 0,8513,04

X100%) = 7,67 %yaitu SEMPIT

5. KKF =√(σ2FX

X100%) = √( 2,0913,04

X100%) = 16 % YAITU SEMPIT

6. h2bs =(σ2gσ2f )x100%

= 0,854,38x100%

= 19 %RENDAH

4. TABEL PANJANG POLONG

no genotipUlangan

Yi rata21 2 3 4

1 G7 5,82 8,2 8,4 5,7 28,12 7,03

2 G8 8,52 7,8 8,2 9,6 34,12 8,53

3 G9 10,64 10,3 9,6 7,7 38,24 9,56

4 G10 8,48 8,2 8,2 8,36 33,24 8,29

5 G11 12,1 8,4 9,2 9,6 33,18 9,82

6 G12 18,86 6 10,2 11,2 39,3 11,56

  TOTAL 64,86 48,9 53,8 52,1219,2

2 9,134

FK = (219,22)24

2

=¿2002,392

JK TOTAL = (5,822+¿= 155,58

JK p =¿¿ –2002,392= 48,257

JK BLOK = ¿¿- 2002,392

= 22,607JK GALAT = JK TOT - JKB - JKP

= 155,58 – 22,607 – 48,257 = 84,715

Sk Db jk kt f hitf tab5% 1%

Blok 3 22,607 7,5 1,33 3.29 4,56

genotip 5 48,25 9,65 1,708 2.9 5,42

Galat 15 84,715 5,64    

Total 23 155,58    

KESIMPULAN

- Blok → F hit > F 0.05 sehingga Ho : Pj = 0 diterima sehingga, tidak terdapat keragaman panjang polong kacang hijau antarblok atau blok efektif memisahkan keragaman panjang polong.

- Varietas → F hit> F 0.05 sehingga Ho : ai = 0 diterima,tidak terdapat perbedaan panjang polong kacang hijau antarvarietas kacang hijau pada taraf 5%.

2. keragamanGenotife1. Analisis Ragam

σ2e =KTe= 5,64

2. Ragam genetik (σ2g)

σ2g =(KTg–Kte)n

= (9,65–5,64)4

= 1,0009

3. Standar deviasi ragam genetik

σσ2g = √(2n

)[(KTg2dbg+2)+(KTe2

dbe+2)]

= √(216

)[ (20,62 ¿2¿¿5+2 )+(4,12¿2¿¿15+2) ]

=√3,0925

= 1,758

4. KK G = √(σ2gX

X100%) = √(1,00099,134

X100%) = 10,95 %yaitu SEMPIT

5. KKF =√(σ2FX

X100%) = √( 6,649,134

X100%) = 28,22 % YAITU AGAK SEMPIT

6. h2bs =(σ2gσ2f )x100%

= 100096,64x100%

= ( 0,150) x 100%= 15,07 % RENDAH

5. TABEL JUMLAH POLONG PER TANAMAN

no genotipUlangan

Yi rata21 2 3 4

1 G7 5,4 30,4 17,4 4 57,2 14,3

2 G8 53 29,2 9,6 9,4 101,2 25,3

3 G9 38 21,6 25,8 18,8 104,2 26,05

4 G10 16,2 32 32,2 63 143,4 35,85

5 G11 30,6 19 20,6 22,4 92,6 23,15

6 G12 25,8 5,8 16,4 29,4 77,4 19,35

  TOTAL 169 138 122 147 576 24

FK = (576 )24

2

=¿13824

JK TOTAL = (5,42+¿= 4568,24

JK perlakuan =¿¿ – 13824= 1051

JK BLOK = ¿¿ - 13824= 192,3333

JK GALAT = JK TOT - JKB - JKP = 4568,24 – 192,3333 – 1051 = 3324,907

Sk Db jk kt f hitf tab5% 1%

Blok 3 192,3333 64,11 0,289 3.29

genotip 5 1051 210,2 0,948 2.9

Galat 15 3324,907 221,66

Total 23 4568,24

KESIMPULAN

- Blok → F hit < F 0.05 sehingga Ho : Pj = 0 diterimasehingga , tidak terdapat perbedaan rata-rata jumlah polongper tanaman antar kelompok.- Varietas → F hit < F 0.05 sehingga Ho : ai = 0 diterima,tidak terdapat perbedan rata-rata jumlah polong per tanamanantar genotipe.

keragamanGenotife1. Analisis Ragam

σ2e =KTe= 221,66

2. Ragam genetik (σ2g)

σ2g =(KTg–Kte)n

= (219,2−221,66)4

= - 2,865

3. Standar deviasi ragam genetik

σσ2g = √(2n

)[(KTg2dbg+2)+(KTe2

dbe+2)]

= √(216

)¿¿

=√1514,54

= 38,91

4. KK G = √(σ2gX

X100%) = √(−2,86724

X100%) = - 11,94%yaitu SEMPIT

5. KK F = √(σ2gX

X100%) = √(218,7924

X100%) = 61,63 % AGAK LUAS

6. h2bs =(σ2gσ2f )x100%

= −2,865218,79

x100%

= -1,31 % RENDAH

6 TABEL JUMLAH CABANG PRIMER

no genotipUlangan

Yi rata21 2 3 4

1 G7 11,8 7,4 2,2 4,2 25,6 6,4

2 G8 15,8 8,4 3,6 3,4 31,2 7,8

3 G9 8,6 8,2 3,6 7 27,4 6,85

4 G10 8,2 9,6 3,6 5,8 27,4 6,8

5 G11 13,2 5,4 2,6 3,2 24,4 6,1

6 G12 11,2 4,6 3,6 6,6 26 6,5

  TOTAL 68,8 43,6 19,2 30,2 161,8 6,74

FK = (161,8 )24

2

= 1090,801

JK TOTAL = (11,82+¿= 303,079

JK p =¿¿ – 1090,801= 6,889JK BLOK = ¿¿ - 1090,801

= 228,37

JK GALAT = JK TOT - JKB - JKP = 303,07 – 228,379 – 6,889 = 67,81

Sk Db jk kt f hitf tab5% 1%

Blok 3 228,37 76,1216,84*

* 3.29 5,4

genotip 5 6,889 1,37 0,304 2.9 4,56

Galat 15 67,81 4,52

Total 23 303,07

KESIMPULAN

- Blok → F hit < F 0.05 sehingga Ho : Pj = 0 ditolaksehingga , terdapat keragaman jumlah cabang primer batangtanaman kacang hijau antar blok atau blok efektif.

- Varietas → Fhit < F 0.05 sehingga Ho : ai = 0 diterima,tidak terdapat perbedaan jumlah cabang primer tanaman kacanghijau antar perlakuan atau perlakuan efektif.

2. keragaman Genotife1. Analisis Ragam

σ2e =KTe= 4,52

2. Ragam genetik (σ2g)

σ2g =(KTg–Kte)n

= (1,377–4,52)4

= 0,785

3. Standar deviasi ragam genetik

σσ2g = √(2n

)[(KTg2dbg+2)+(KTe2

dbe+2)]

= √(216

)[ (1,377 ¿2¿¿5+2 )+(4,52¿2¿¿15+2) ]

= √(216

)[ (1,896 ¿2¿¿5+2 )+(20,43¿2¿¿15+2 )]

=√ (0,125 )¿¿(3,362)¿=√0,717

= 1,758

4. KKF =√(σ2FX

X100%) = √(3,756,74

X100%) = 28,7% YAITU AGAK SEMPIT

5. h2bs =(σ2gσ2f )x100%

= −0,7853,75

x100%

= ( -0,2093) x 100%= -20,93% RENDAH

7 TABEL jumlah buku subur

no genotipulangan

Yi rata21 2 3 4

1 G7 2 13,6 6,8 2,2 24,6 6,15

2 G8 23,6 11,6 5 4,6 44,8 11,2

3 G9 16,8 8,8 10 6,4 42 10,5

4 G10 7,8 13,6 10,2 5,2 36,8 9,2

5 G11 12 6,6 8,6 10 37,2 9,3

6 G12 11,2 2,8 6 9,4 29,4 7,35

  TOTAL 73,4 57 46,6 37,8 214,8 8,95

FK = (214,8)24

2=46139,04

24 =1922,46

JK TOTAL = (2¿2+¿= 2474,4 – 1922,46= 551,94

JK p =¿¿ – 4082,04= 1999,31– 1922,46= 76,85

JK BLOK = ¿¿- 1922,46= 2039,49 – 1922,46= 117,03

JK GALAT = JK TOT - JKB - JKP = 551,94 – 117,03 – 76,85 = 358,06

Sk Db jk kt f hitf tab5% 1%

Blok 3 117,03 39,01 1,63 3.29 5,41

genotip 5 76,85 15,37 0,64 2.9 4,56

Galat 15 358,06 23,87

Total 23 551,94

KESIMPULAN

- Blok → F hit< F 0.05 sehingga Ho : Pj = 0 diterimasehingga , tidak terdapat keragamlah buku subur kacang hijauantar blok atau blok efektif memisah keragaman buku subur.- Varietas → F hit < F 0.05 sehingga Ho : ai = 0 diterima,tidak terdapat perbedan rata-rata jumlah buku subur padatanaman kacang hijau.

2. keragamanGenotife1. Analisis Ragam

σ2e =KTe=23,87

2. Ragam genetik (σ2g)

σ2g =(KTg–Kte)n

= (15,37–23,87)4

= - 2,125

3. Standar deviasi ragam genetik

σσ2g = √(2n

)[(KTg2dbg+2)+(KTe2

dbe+2)]

= √(216

)[ (15,37 ¿2¿¿5+2 )+(23,87215+2)]

= √ (0,125 ) (49,24+39,98 )

=√11,15

= 3,339

4. KKF =√(σ2FX

X100%)= √(21,740,95

X100%) = 52,10 % YAITU AGAK LUAS

5. h2bs =(σ2gσ2f )x100%

= −2,12521,745

x100%

= -9,77 % SEMPIT

8.TABEL BERAT 100 BJI KACANG HIJAU

no genotipulangan

Yi rata21 2 3 4

1 G7 5,3 6 5,9 6,9 24,1 6,025

2 G8 5,6 6,1 6,4 6,8 24,9 6,225

3 G9 6,3 6,8 7,5 6,2 26,8 6,7

4 G10 5,9 5,3 5,8 3,9 20,9 5,225

5 G11 5,7 7,9 7,1 7,4 28 7

6 G12 7,4 5,9 7,8 5,9 27 6,75

  TOTAL 36,2 38 40,4 37,1 151,7 6,32

FK = (151,7)24

2=23012,89

24=958,87

JK TOTAL = (5,3¿2+¿= 978,53 – 958,87= 19,65

JK p =¿¿ – 958,87= 8,347

JK BLOK = ¿¿- 958,87

= 1,6312

JK GALAT = JK TOT - JKB - JKP = 19,659 – 1,6312 – 8,347 = 9,681

Sk Db jk kt f hitf tab5% 1%

Blok 3 1,63125 0,543 0,842 3.29 5,4

genotip 5 8,347 1,669 2,758 2.9 4,56

Galat 15 9,681 0,645

Total 23 19,659

KESIMPULAN

- Blok → F hit< F 0.05 sehingga Ho :Pj = 0 diterima sehingga ,tidak terdapat keragaman rata-rata berat 100 biji (gram)tanaman kacang hijau antar blok atau blok efektif.- Varietas → F hit< F 0.05 sehingga Ho :ai = 0 diterima, tidakterdapat perbedan rata-rata berat 100 biji (gram) tanamankacang hijau antar perlakuan atau perlakuan efektif.

2. keragamanGenotife

1. Analisis Ragamσ2e =KTe= 0,645

2. Ragam genetik (σ2g)

σ2g =(KTg–Kte)n

= (1,669–0,645)4

= 0,256

3. Standar deviasi ragam genetik

σσ2g = √(2n

)[(KTg2dbg+2)+(KTe2

dbe+2)]

= √(216

)[ (1,669 ¿2¿¿5+2 )+(0,645¿2¿¿15+2 )]

=√ (0,125 )¿¿(2,027¿=√0,573

= 0,757

4. KK G = √(σ2gX

X100%) = √(0,2566,32

X100%) = 8,07 %yaitu SEMPIT

5. KKF =√(σ2FX

X100%) = √(0,956,32

X100%) = 15,03% YAITU SEMPIT

6. h2bs =(σ2gσ2f )x100%= 0,2560,95

x100%

= 28,41% SEDANG

4.2 Pembahasan

Persilangan akan mengakibatkan timbulnya populasi

keturunan yang bersegregasi. Adanya segregasi ini berarti ada

perbedaan genetik pada populasi, sehingga merupakan bahan

seleksi, guna meningkatkan sifat. Generasi keturunan yang

bersegresi dapat berbeda karena perbedaan macam persilangan.

Keragaman yang dapat diamati pada suatu individu tanaman

merupakan perwujudan dari faktor genetis yang menjadi ciri

bawaan dari tanaman tersebut (genotipe) dan faktor lingkungan

yang menjadi tempat tumbuhnya. Secara sederhana hubungan

tersebut dapat dilambangkan sebagai berikut :P = G + E

Heritabilitas adalah istilah yang digunakan untuk

menunjukan bagian dari keragaman total (yang diukur dengan

raga) dari suatu sifat yang diakibatkan oleh pengaruh genetik.

Secara statisitik merupakan reaksi observed fenotifik

variance, yang disebabkan perbadaan hariditas diantara gen dan

kombinasi gen genotype individu-individu sebagai suatu unit.

Ada dua pengertian haritabilitas, yaitu heritabilitas dalam

arti luas dan dalam arti sempit, akan tetapi yang digunakan

secara unu adalah dalam arti sempit. Heritabilitas dalam arti

luas adalah total atau penjumlahan antara ragam genetik,

dominantt dan epistasis dibagi dengan total atau penjumlahan

antara ragam genetik, dominant, epistasis, dan lingkungan.

Sedangkan heritabilitas dalam arti sempit yaitu : Ragam

genetik per total atau penjumlahan antara ragam genetik,

dominant, epistasis, dan lingkungan. Heritabilitas dapat

dicari menggunakan H2=s2G/s2P x 100%.

Hubungan Heretabilitas dengan penentuan metode seleksi

yang akan diterapkan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.    Bila nilai heritabilitas tinggi, maka metode seleksi

yang paling tepat  digunakan adalah metode seleksi masssa,

sebaliknya bila rendah digunakan metode silsilah. 2.    Bila

ragam epistasi tinggi, maka metode yang tepat adalah metode

seleksi di antara famili dan pemuliaan galur 3.    Bila peran

gen dominant lebih menonjol maka program pemuliaan diarahkan

untuk pembuatan galur silang-dalam untuk membentuk hibrida.

4.    Bila ragam interaksi genetic dan lingkungan, maka

program pemulia diarahkan untuk mendapatkan varietas yang

sesuai dengan wilayah ekologis tertentu. 5.    Heritabilitas

dalam arti sempit dapat digunakan untuk menduga kemajuan

genetic harapan akibat seleksi.

Nilai Heritabilitas menunjukkan besarnya potensi dari

populasi untuk menerima perbaikan dan memiliki nilai antara 0

dan 1, jika h2 = 1 berarti bahwa keragaman fenotipe seluruhnya

timbul karena adanya perbedaan genotipe, sebaiknya jika h2 = 0

berarti keragaman fenotipe seluruhnya timbul karena pengaruh

lingkungan yang beragam. Kriteria heretabilitas : 0 – 20

(rendah) ; 20 – 50 (sedang) ; >50 (tinggi).

 BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Heretabilitas digunakan untuk mengetahui apakah pada sesuatu

populasi terdapat keragaman genetik atau tidak.

Sifat kuantitatif umumnya cenderung mempunyai heretabilitas

tinggi, sebaliknya sifat kuantitatif mempunyai heretabilitas

rendah.

Dari hasil perhitungan yang dilakukan, dapat kita ketahuai

bahwa hampir semua criteria yang dinilai itu dipengaruhi

oleh lingkungan yang memang beragam (pengaruh lingkungan

yang besar), selain jumlah buku subur yang pengaruh

keragaman genotifnya tinggi.

Nilai h2 menunjukkan besarnya potensi dari populasi untuk

menerima perbaikan dan memiliki nilai antara 0 dan 1, jika

h2 = 1 berarti bahwa keragaman fenotipe seluruhnya timbul

karena adanya perbedaan genotipe, sebaiknya jika h2 = 0

berarti keragaman fenotipe seluruhnya timbul karena pengaruh

lingkungan yang beragam. Kriteria heretabilitas : 0 – 20

(rendah) ; 20 – 50 (sedang) ; >50 (tinggi).

·         Populsi dengan heretabilitas tinggi memungkinkan

dilakukan seleksi, sebaliknya dengan heretabilitas rendah

masih harus dinilai tingkat rendahya ini, yaitu bila terlalu

rendah, hampir mendekati 0, berarti tidak akan banyak berarti

pekerjaan seleksi tersebut.

5.2 Saran

·         Mahasiswa dapat menerapkan metode statistic dan

rancangan percobaan dalam kegiatan pemuliaan tanaman.

·         Mahasiswa dapat menaksir beberapa parameter genetik

(keragaman Genetik, Heritabilitas) dari suatu Populasi.

 

DAFTAR PUSTAKA

Allard, R. W, 1995. Pemuliaan Tanaman. Rineka Cipta: Jakarta.

Poespodarsono, Soemardjo. 1988. Dasar – Dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman.

Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Sarwono.2010. Laporan Praktikum. www.Sarwono.net/Laporan-

prektikum.htmlDiakses 25-05-2013.

Tim Penyusun. 2013. Penuntun Praktikum Pemuliaan Tanaman. Fakultas

Pertanian Universitas Bengkulu: Bengkulu.

Welsh, James R dan Mogea, Johanis P. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan

Pemuliaan Tanaman. Erlangga: Jakarta.