21
Tugas Kelompok Bisnis Internasional MATA UANG TUNGGAL EURO Implikasinya Terhadap Keuangan dan Bisnis Internasional Dosen : Dr. Ir. Arief Daryanto, MEC Disusun Oleh : Mohamad Taufik NIM : P056100282.E35 Armiastho Adi Saputro NIM : P056100132.E35

mata uang euro

Embed Size (px)

Citation preview

Tugas Kelompok

Bisnis Internasional

MATA UANG TUNGGAL EURO

Implikasinya Terhadap Keuangan dan

Bisnis Internasional

Dosen :

Dr. Ir. Arief Daryanto, MEC

Disusun Oleh :

Mohamad Taufik NIM : P056100282.E35

Armiastho Adi Saputro NIM : P056100132.E35

SEKOLAH PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

DAFTAR ISI :

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Identifikasi Masalah

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. SEJARAH MATA UANG TUNGGAL EURO

BAB IV. PEMBAHASAN

4.1. Implikasi Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Keuangan

dan Bisnis Internasional

4.1.2. Penetapan Kebijakan Moneter dan Fiskal

4.1.3. Potensi Ekonomi EMU terhadap Uni Eropa

4.1.4. Potensi Ancaman Euro terhadap Dollar

4.1.5. Implikasi Mata Uang Tunggal Euro Terhadap

Perekonomian Indonesia dan Dunia

4.2. Prospek dan Kemungkinan Kegagalan Euro

BAB V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam koridor perekonomian, integrasi regional

merupakan upaya untuk menyatukan potensi ekonomi dari

berbagai negara dengan tujuan yang sama yaitu mencapai

kesejahteraan dan kemakmuran. Dengan mempersatukan

potensi dari beberapa negara dalam satu kawasan maka

diharapkan semua negara tersebut memperoleh dampak

positif dari integrasi. Integrasi ekonomi regional ini

dapat terwujud melalui kerja sama antar negara dan

dapat berbentuk kelembagaan, salah satunya adalah Uni

Eropa.

Saat ini Uni Eropa merupakan salah satu blok

integrasi ekonomi regional yang memiliki kekuatan yang

besar baik dalam politik dan perekonomian dunia. Saat

ini Eropa menjadi suatu model kawasan yang paling

sempurna dalam mengembangkan solidaritas dan kerjasama

kawasan yang digalang oleh Uni Eropa. Organisasi antar

pemerintah ini memang unik karena bukan sebuah negara,

meskipun memiliki Parlemen Eropa, dan tidak akan

menghilangkan eksistensi negara-negara yang ada saat

ini.

Sejak tahun 2002 Uni Eropa telah melakukan bentuk

integrasi yang dapat dikatakan sebagai suatu terobosan

dalam perekonomian dunia yaitu pemberlakuan mata uang

Euro yang merupakan mata uang tunggal bagi 12 negara

anggota Uni Eropa. Saat ini terdapat 17 negaraUni Eropa

yang menerapkan mata uang Euro. Integrasi mata uang

Euro menjadi lebih istimewa terkait dengan sejarah

Eropa yang diwarnai peperangan antar negara dalam

kawasan tersebut. Penggunaan Euro merupakan peristiwa

bersejarah dalam perekonomian bukan hanya bagi Eropa

namun juga dunia.

Pemberlakuan Euro juga mendorong pertumbuhan

ekonomi karena biaya transaksi yang lebih rendah

sehingga menarik kegiatan investasi dan kegiatan

ekonomi laainnya. Penggunaan Euro juga memberikan

efisiensi karena hilangnya biaya tambahan yang muncul

dari perbedaan nilai tukar mata uang. Dalam konteks

perdagangan internasional Euro diharapkan meningkatkan

prospek ekonomi Eropa di pasar global, di samping itu

Euro diharapkan dapat menjadi standar mata uang

internasional dalam investasi global.

1.2. Identifikasi Masalah

Para pemimpin negara yang memberlakukan Euro

berharap mata uang tersebut akan mendorong kemajuan

perekonomian Eropa dengan menghilangkan proses

penukaran uang, sehingga biaya untuk melakukan bisnis

di kawasan Eropa akan menjadi lebih murah. Mata uang

baru itu juga diharapkan akan mendorong persaingan dan

menahan kenaikan inflasi, karena konsumen bisa dengan

mudah melakukan perbandingan harga barang yang sama

atau sejenis di seluruh Eropa.

Mata uang Euro telah memberikan perubahan pada

tatanan perekonomian regional Eropa dan juga dunia.

Sebagai contoh adalah penggunaan Dollar Amerika Serikat

dalam perdagangan global yang tergerus oleh Euro, para

pelaku bisnis global dan pemerintahan kini memiliki

alternatif lain selain Dollar AS. Euro telah memiliki

potensi yang kuat untuk dapat meningkatkan peran serta

bersaing dengan mata uang lain, khususnya Dollar AS

dalam sistem perekonomian dunia.

Penggunaan mata uang Euro sebagai Single Currency

Unit (satuan mata uang tunggal) telah berhasil

diterapkan sebagai suatu sistem moneter diantara

negara-negara anggota Uni Eropa. Euro sebagai mata uang

tunggal dari negara-negara anggota Uni Eropa telah

menjadi simbol bagi adanya kepercayaan, penerapan

ideologi liberal dan kepentingan bersama.

Permasalahannya adalah Euro merupakan mata uang

yang masih muda sehingga belum teruji daya tahannya,

sehingga menimbulkan pertanyaan, sejauh manakah Euro

akan digunakan oleh negara-negara Eropa? Negara-negara

pengguna Euro tentu dapat meninggalkan mata uang

tersebut saat ini apabila dipandang tidak lagi

memberikan keuntungan. Saat ini Euro tengah diuji oleh

krisis yang dipicu salah satu negara anggotanya, Yunani

dan melebar ke negara lain seperti Portugal dan

Irlandia. Berkenaan dengan hal-hal di atas maka yang

menjadi pertanyaan adalah:

1. Bagaimanakah implikasi dari penerapan mata uang

tunggal Euro terhadap perekonomian global?

2. Bagaimanakah masa depan mata uang tunggal Euro?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Integrasi Ekonomi

Pakar ilmu Hubungan Internasional, Walter S.

Jones, menyatakan bahwa ada tiga tujuan yang mendorong

lahirnya integrasi ekonomi dalam suatu kawasan, yaitu:

1. Potensi ekonomi, tujuan dari integrasi ekonomi

adalah untuk mengoptimalkan potensi ekonomi masing-

masing negara yang berintegrasi dengan tujuan agar

memiliki daya saing yang lebih kuat, seperti halnya

dengan pembentukan MEE (Meeting Economic European)

pada tahun 1957 untuk dapat bersaing dengan

perekonomian Amerika Serikat.

2. Potensi politik, tujuan membentuk integrasi ekonomi

tidak dapat dilepaskan dari motivasi politik yang

ditujukan untuk memaksimalkan potensi politik.

3. Resolusi konflik yang bertujuan untuk mencari

pemecahan atas konflik-konflik yang mereka hadapi

bersama. Dengan adanya integrasi akan tumbuh

interdependensi antara negara anggota dan dengan

sendirinya benih-benih konflik dapat diminimalisir

atau setidak-tidaknya bila terjadi konflik antar

negara, maka dapat terselesaikan dengan mekanisme

organisasi yang ada dalam integrasi tersebut.

Dalam perekonomian internasional terjadi interaksi

ekonomi-politik yang mengalami pasang-surut pada profit

ekonomi. Hal ini didukung pula dengan situasi politik

suatu negara dalam bentuk kebijakan.

BAB III SEJARAH MATA UANG TUNGGAL EURO

Uni Eropa adalah sebuah organisasi antar-

pemerintahan dan supra-nasional, yang terdiri dari

negara-negara Eropa, yang sejak 1 januari 2007 telah

memiliki 27 negara anggota. Persatuan ini didirikan

atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa (yang

lebih dikenal dengan Perjanjian Maastricht) pada 1992.

Dari pergantian namanya dari "Masyarakat Ekonomi Eropa"

ke "Masyarakat Eropa" hingga ke "Uni Eropa" menandakan

bahwa organisasi ini telah berubah dari sebuah kesatuan

ekonomi menjadi sebuah kesatuan politik. Kecenderungan

ini ditandai dengan meningkatnya jumlah kebijakan dalam

UE.

Pembentukan mata uang Euro dan Perjanjian

Maastricht terkait dengan adanya suatu kesepakatan

dalam pertemuan negara-negara Eropa di Roma pada taun

1957 yang merencanakan terbentuknya pasar bersama dan

penyatuan militer. Perencanaan ini diharapkan dapat

berfungsi ganda yaitu, meningkatkan perdagangan dan

usaha perlindungan terhadap negara-negara Eropa dari

kerugian hasil Dollar dalam sistem moneter

internasional. Euro adalah mata uang yang dipakai di 17

negara anggota Uni Eropa. Secara giral, mata uang ini

mulai dipakai sejak tanggal 1 Januari 1999, tetapi

secara fisik baru dipakai pada tanggal 1 Januari 2002.

Euro dari satu negara boleh dipakai di Negara

Eropa yang bergabung dalam mata uang tunggal euro yang

lain.Walaupun uang kertas Euro rupanya sama, tetapi ada

juga perbedaan kecil, yaitu nomornya, sehingga bisa

diketahui asalnya dari negara yang mana. Di Jerman

nomornya mulai dengan X, Irlandia nomornya mulai dengan

T, Belanda nomornya mulai dengan P, Yunani nomornya

mulai dengan Y, Perancis nomornya mulai dengan U,

Austria nomornya mulai dengan N, Finlandia nomornya

mulai dengan L, Belgia nomornya mulai dengan Z, Italia

nomornya mulai dengan S, Portugal nomornya mulai dengan

M. dan Spanyol nomornya mulai dengan V.

Ada tujuh-belas negara anggota Uni Eropa yang

menggunakan Euro sebagai mata uang. Wilayah pengguna

mata uang ini disebut sebagai Zona Euro. Sebelas negara

pertama mulai menggunakan sejak awal 1999. Yunani

menjadi pengguna ke-12 sejak awal 2001. Mulai tanggal 1

Januari 2007 Slovenia turut bergabung. Siprus dan Malta

menggunakan sejak 1 Januari 2008. Yang terakhir adalah

Slovakia, yang bergabung mulai 1 Januari 2009. Negara-

negara pengguna mata uang ini adalah : 1. Jerman 2.

Irlandia 3. Belanda 4. Perancis 5. Luxemburg 6. Austria

7. Finlandia 8. Belgia 9. Italia 10. Portugal 11.

Spanyol 12. Yunani 13. Slovenia 14. Siprus 15. Malta

16. Slowakia. 17 Estonia. Selain itu beberapa negara

kecil juga memakai Euro: 1. Andorra 2. Monako 3. San

Marino 4. Vatikan. Beberapa daerah juga diperbolehkan

memakai Euro sebagai mata uang: 1. Montenegro 2.

Kosovo.

BAB III PEMBAHASAN3.1. Implikasi Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Keuangan

dan Bisnis Internasional

European Economic and Monetary Union (EMU)

dibentuk sebagai alat yang dapat digunakan untuk

mewujudkan full economic integration yang bertujuan

agar Uni Eropa dapat menciptakan Pasar Tunggal Eropa

yang memiliki kapabilitas untuk berperan sebagai suatu

blok perdagangan yang handal dalam menghadapi

persaingan global. Secara umum kerangka pembangunan EMU

mencakup pengembangan institusional dengan membentuk

beberapa lembaga seperti EMI (Europe Monetary

Institute), ECB (Europe Cental Bank) beserta sistemnya

yang disebut ESCB (European System of Central Bank)

dengan spesifikasi: ESCB untuk menciptakan stabilitas

harga, ECB sebagai pengendali penyatuan moneter Eropa,

dan EMI untuk mempesiapkan segala sesuatu yang

berkaitan dengan otoritas moneter Uni Eropa.

3.1. 1. Penetapan Kebijakan Moneter dan Fiskal

Kekuatan Dollar telah mempengaruhi terjadinya

ketidakstabilan terhadap sistem moneter internasional.

Dengan besarnya ketergantungan masyarakat internasional

dan Eropa terhadap mata uang Amerika Serikat itu, maka

kebijakan pemerintah Amerika Serikat di tahun 1976

dalam menetapkan sistem kurs mengambang telah

memberikan resiko fluktuasi kepada nilai tukar dari

dolar.

Beberapa tahapan yang dilakukan oleh EMU dalam

menjaga stabilitas nilai mata uang Euro pada akhirnya

ditujukan untuk mendukung keberadaan dan peranan Euro

agar menjadi mata uang yang kompetitif dalam

perdagangan internasional khususnya di kawasan Eropa.

Hal ini tentunya membutuhkan usaha keras untuk

menyeimbangkan keberadaannya dengan hegemoni Dollar

Amerika Serikat di dunia internasional.Kebijakan

moneter dan fiskal adalah pondasi dan peluang bagi

Eropa dalam pembentukan mata uang tunggal Euro.

3.1. 2. Potensi Ekonomi EMU terhadap Uni Eropa

Ada beberapa bentuk keuntungan ekonomi yang

diharapkan akan dapat diperoleh dengan diberlakukannya

EMU ialah adanya potensi untuk meningkatan mobilitas

modal, peningkatan sumber daya, penghapusan batasan

ekonomi di Eropa, meningkatkan ekspor, mengurangi

pengangguran, meningkatkan kerjasama regional Uni Eropa

dan mendapatkan kestabilan kondisi sosial negara-negara

Uni Eropa.

Berbagai keuntungan yang diperoleh dari

pembentukan EMU di sektor perdagangan internasional,

investasi maupun industri pada dasarnya hanya akan

terealisasi pada saat diterapkannya pengelolaan yang

amat baik oleh negara-negara anggota Uni Eropa yang

juga tergabung dalam EMU. Keuntungan-keuntungan ini

tidak hanya akan terlihat dari pemberlakuan suku bunga,

akan tetapi juga dari perkembangan GDP yang terjadi

tiap tahunnya.

3.1.3. Potensi Ancaman Euro terhadap Dollar

Kehadiran Euro sebagai alat transaksi perdagangan

cross-border di kawasan Eropa bagi negara-negara Uni

Eropa diharapkan akan dapat mengurangi ketergantungan

terhadap Dollar Amerika Serikat. Hal ini disebabkan

dominasi peredaran Dollar Amerika Serikat tidak hanya

di kawasan Eropa namun juga di dunia internasional.

Keadaan inilah yang mendasari para pemimpin untuk

membentuk mata uang baru secara regional sebagai

pesaing bagi Dollar Amerika Serikat dalam pergdagangan

internasional.

Aksi ini merupakan suatu sikap positif dan

rasional dalam menghadapi dominasi Amerika Serikat

dalam pengaturan pasar dunia dan sistem moneter

internasional, terutama pertukaran mata uang dan

transaksi bisnis. Didasari oleh tingkat kuantitas,

terlihat bahwa sektor perdagangan internasional,

pertukaran mata uang dan ekspor-impor, keberadaan Euro

telah bergerak ke arah terbentuknya dominasi dalam

pengaturan pasar dan sistem moneter. Oleh karena itu,

mata uang Euro memiliki potensi kuat untuk berperan

penting dalam sistem perekonomian global, terutama

sebagai penguat sistem perekonomian di negara-negara

Uni Eropa untuk dapat mengimbangi kekuatan perekonomian

dari Amerika Serikat.

Kemungkinan ancaman dari mata uang Euro terhadap

Dollar juga tampak dengan adanya peningkatan cadangan

devisa berupa Euro dari berbagai bank sentral yang ada

di negara-negara Eropa. Indikasi kepercayaan

internasional terhadap Euro ditunjukkan oleh keinginan

negara-negara OPEC untuk menggantikan penggunaan Dollar

sebagai alat transaksi perdagangan minyak di antara

negara-negara tersebut denga Euro.

3.1.4. Implikasi Mata Uang Tunggal Euro Terhadap

Perekonomian Indonesia dan Dunia

Diberlakukannya mata uang tunggal euro, dalam

jangka panjang hal tersebut akan memiliki dampak

tersendiri terhadap perekonomian RI serta transaksi

perdagangan ke negara-negara Uni Eropa. Dalam jangka

panjang, keberadaan euro yang stabil bisa menjadi

alternatif cadangan devisa RI yang selama ini selalu

bergantung pada dolar AS. Euro yang stabil atau lebih

kuat dari dolar dalam jangka panjang justru lebih

disukai oleh para pengusaha RI yang banyak melakukan

transaksi dengan negara-negara Eropa. Hal tersebut bisa

mengakibatkan mereka melepas simpanan dolar yang

dimiliki. Karena itu, Bank Indonesia harus mengatur

kembali cadangan devisa RI sehingga tidak terlalu berat

pada dolar AS. Jika nantinya transaksi perdagangan

dengan Uni Eropa dilaksanakan dalam euro, BI harus

memiliki cadangan euro yang cukup, terutama untuk

transaksi impor. Jika dalam perjalanannya, nilai tukar

euro lebih kuat dibanding dolar AS, para eksportir RI

ke negara-negara Uni Eropa akan memperoleh pendapatan

riel yang lebih tinggi dalam euro, karena selama ini

mereka bertransaksi hanya dengan dolar US.

Kesuksesan referendum kedua bagi Traktat Nice pada

bulan Oktober tahun 2002 lalu dimana 63 persen anggota

Uni Eropa setuju akan perluasan keanggotaan yang

nantinya akan menyatukan semua negara Eropa. Dengan

disetujuinya traktat itu maka Uni Eropa akan menjadi

raksasa ekonomi yang akan semakin diperhitungkan

eksistensinya dalam percaturan politik dan perekonomian

internasional.

Perkembangan lain yang dapat dilihat untuk

menunjukkan adanya peningkatan peran Euro dalam

perdagangan internasional adalah: Volum perdagangan

internasional dalam hal ini Uni Eropa menunjukkan tren

peningkatan dari tahun ke tahun sejak berlakunya Euro,

keberhasilan ECB dalam menetapkan suku bunga pada tahun

2003 dan nilai tukar Euro yang terus menguat atas

Dollar.

Dengan demikian optimisme akan peningkatan peran

Euro dalam perdagangan internasional juga disebabkan,

dalam penggunaannya Euro memiliki potensi yang amat

besar. Menurut sebuah jajak pendapat yang dilaukan oleh

lembga keuangan Amerika Serikat pada tahun 2000

diketahui bahwa 60 % responden ternyat lebih menyukai

Euro daripada Dollar Ameirka Seikat yang hanya

memperoleh dukungan dari 20% responden.

Namun, kemungkinan besar keseimbangan peran dan

keberadaan diantara Euro dan Dollar dalam perdagangan

internasional tidak pernah lepas dari adanya dukungan

stabilitas militer serta peningkatan kuantitas

perekonomian di negara-negara anggota Uni Eropa. Karena

pada kenyataannya, di dunia internasional hegemoni

sistem moneter yang sebelumnya dikendalikan Inggris

dengan Poundsterlingnya pada abad 19 dapat mengalami

peralihan ke Dollar, itu berarti peralihan hegemoni

Dollar kepada Euro bukan suatu hal yang mustahil

terjadi dalam sistem perekonomian global di masa yang

akan datang.

3.2. Prospek dan Kemungkinan Kegagalan Euro

Sejak menginjak usia ke delapan sampai kini di

usia yang kedelapan belas, Euro terus kehilangan daya

belinya. Terhadap emas daya beli Euro sekarang hanya

kurang dari 1/3 dibandingkan dengan daya belinya ketika

lahir 18 tahun lalu. Ilustrasi grafik dibawah

menggambarkan situasi ini. Dibandingkan dengan US$

memang Euro masih relatif baik, tetapi ini karena US$-

nya yang berkinerja sangat buruk beberapa tahun

terakhir. Kinerja yang sesungguhnya dapat dilihat pada

daya belinya terhadap emas yang terus merosot.

Kemungkinan kegagalan Euro ini menunjukkan bahwa

tidak ada mata uang kertas yang mampu mempertahankan

daya belinya dalam jangka menengah apalagi dalam jangka

panjang. Bila Euro saja yang dilahirkan di jaman modern

dengan dukungan sejumlah besar negara-negara di zona

ekonomi paling maju di dunia tidak mampu mempertahankan

eksistensinya dalam jangka panjang, lantas apakah kita

bisa yakin bahwa mata uang yang kekuatannya hanya

mengandalkan ekonomi satu negara yang biasa-biasa saja

akan mampu bertahan?

Beberapa tahun terakhir muncul krisis ekonomi di

sejumlah negara Eropa seperti Yunani, Portugal, Irlandia dan

Spanyol yang diwarnai dengan kelesuan dan defisit anggaran

dalam jumlah besar. Seiring dengan itu, nilai tukar mata

uang Euro juga melemah di banding mata uang lainnya. Kondisi

itu membuat sejumlah negara seperti Jerman yang mendukung

pemberian dana bantuan untuk menyelamatkan negara-negara

Eropa yang terlilit utang, mengkhawatirkan membengkaknya

pendanaan ini. Di sisi lain, program penyelamatan ekonomi

yang dilaksanakan dengan cara pengetatan ekonomi telah

menimbulkan gejolak dan protes rakyat.

Banyak pakar yang meyakini bahwa krisis ini tidak

hanya melanda negara-negara seperti Yunani. Sebab,

negara-negara kaya seperti Italia, Perancis dan Jerman

juga dililit utang yang semakin membengkak. Tak hanya

itu, negara-negara anggota Uni Eropa yang tidak

menggunakan mata uang Euro juga terkena imbas dari

krisis yang ada.

Badai krisis yang dialami negara-negara Eropa

memiliki efek domino terhadap negara-negara Eropa lain.

Negara-negara seperti Irlandia, Portugal,Hungaria dan

Spanyol terseret dalam badai krisis ekonomi domestik

bahkan Irlandia hingga harus mendapat suntikan dana

dari otoritas moneter Eropa dan International Moneter

Fondation (IMF) sebagai langkah penyelamatan Irlandia

kedalam krisis yang lebih jauh. Dengan alasan, bail out

dibutuhkan untuk stabilitas financial di Eropa,

terutama menjaga nilai mata uang euro.

BAB IV. KESIMPULANDari uraian pembahasan di atas dapat dimbil

beberapa kesimpulan mengenai implikasi / dampak yang

ditimbulkan dari penggunaan Euro sebagai mata uang

tunggal Eropa (EMU) adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan moneter Eropa

Kebijakan moneter ditentukan oleh European

Central Bank (ECB). ECB bertanggung jawab menyiapkan

dengan tujuan mengendalikan inflasi di negara-negara

peserta dan menstabilkan nilai euro terhadap mata

uang lain dalam batasan yang wajar.

2. Dunia usaha dan valuasi usaha Eropa

Terjadinya lebih banyak kesepakatan bisnis

jangka panjang karena perusahaan-perusahaan dari

negara yang berbeda tidak lagi mengkhawatirkan risiko

kerugian besar akibat pergerakan mata uang.Para

investor lebih mudah membandingkan nilai pasar dari

perusahaan-perusahaan di seluruh Eropa karena satuan

mata uang yang sama.

3. Dampak terhadap arus keuangan

Tingkatan suku bunga yang ditawarkan oleh

negara-negara euro menjadi relatif sama. Harga saham

menjadi lebih dapat diperbandingkan di antara negara-

negara Eropa karena denominasi mata uang yang sama.

4. Tingkat risiko nilai tukar

Hilangnya risiko nilai tukar di antara negara-

negara Eropa sehingga merangsang peningkatan arus

perdagangan dan dana di antara negara-negara Eropa

tersebut.

5. Dampak terhadap perekonomian internasional secara

keseluruhan dan

peran Euro dalam perdagangan internasional cukup

meningkat, dan dalam penggunaannya, Euro memiliki

potensi yang amat besar.

6. Penggunaan Mata Uang Tunggal Euro merupakan

tantangan sekaligus ujian, apakah penerapan dan

penggunaan EMU akan berhasil atau sebaliknya, yang

akan menjadi test-case bagi kawasan lain untuk

mengikuti jejaknya.

DAFTAR PUSTAKA

Caravelis, George. 2005. European Monetary Union: An

Application of the Fundamental Principles of

Monetary Theory. Avebury.

Hass, Ernst B. 1958. The Uniting of Europe. Stanford

Uni-Press.

http://economy.okezone.com/read/2010/11/18/279/394339/

krisis-irlandia-bibit-krisis-baru-globalhttp://eprints.lib.ui.ac.id/12809/

http://jurutulis.com/menakar-sukses-mata-uang-tunggal-

eropa.html

http://konspirasi.com/eropa/akankah-yunani-tinggalkan-

zona-euro/

http://konspirasi.com/eropa/mata-uang-tunggal-eropa-

tidak-akan-bertahan/http://kumpulantugasdili.blogspot.com/2009/03/dampak-

peluncuran-euro-per-1-januari.html

http://onlinebuku.com/2009/03/16/sistem-moneter-

international/http://www.arthadinar.com/2011/07/kegagalan-euro-kegagalan-

uang-kertas_4119.html

http://www.newsindo.com/suratkabar/a/art/

Keohane, Robert O. 1988. “The Theory of Hegemonic

Stability and Change in IER. West View.

Suba, Mangun. 2005. Pengaruh Single Currency Unit

(EURC) Dalam Menghadapi US Dollar Di Kawasan Uni

Eropa (1999-2004). Universitas Paramadina.

WS, John. 1985. The Logic of International Relation.

Little Brown & Company, TRT.