21
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian,lapisan dan proses butting pada system operasi,jenis- jenis sistem operasi,model user interface, pengaturan proses dan peralatan pada system operasi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Adapun makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan agama Islam serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan tema. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saranyangmembangun demi perbaikan di masa depan.

Manusia menurut islam

  • Upload
    uhamka

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah

kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki.

      Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka

menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai

pengertian,lapisan dan proses butting pada system operasi,jenis-

jenis sistem operasi,model user interface, pengaturan proses dan

peralatan pada system operasi. Kami juga menyadari sepenuhnya

bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan

jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya

kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang

membangun.

      Adapun makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data

sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yang berkaitan

dengan agama Islam serta infomasi dari media massa yang

berhubungan dengan tema. Semoga makalah sederhana ini dapat

dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang

telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang

yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat

kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik

dan saranyangmembangun demi perbaikan di masa depan.

Jakarta, 07 Oktober2014

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang misterius dan

sangat menarik. Dikatakan misterius karena semakin dikaji semakin

terungkap betapa banyak hal-hal mengenai manusia yang belum

terungkapkan. Dan dikatakan menarik karena manusia sebagai subjek

sekaligus sebagai objek kajian yang tiada henti-hentinya terus

dilakukan manusia khusunya para ilmuwan. Oleh karena itu manusia

telah menjadi sasaran studi sejak dulu, kini dan kemudian hari.

Hampir semua lembaga pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya

dan dampak karyanya terhadap dirinya sendiri,masyarakat dan

lingkungan hidupnya.

Para ahli telah mengkaji manusia menurut bidang studinya

masing-masing, tetapi sampai sekarang para ahli belum mencapai

kata sepakat tentang manusia. Ini terbukti dari banyaknya

penamaan manusia, misalnya homo sapien ( manusia berakal ), homo

economicus ( manusia ekonomi ), yang kadang kala disebut economic

animal ( binatang economi ), dan sebagainya.

Al-Quran tidak menggolongkan manusia kedalam kelompok

binatan (animal ) selama manusia mempergunakan akal dan karunia

Tuhan lainnya. Namun, kalau manusia tidak mempergunakan akal dan

berbagai potensi pemberian Tuhan yang sangat tinggi nilainya

yakni pemikiran (rasio),kalbu,jiwa,raga, serta panca indra secara

baik dan benar, ia akan menurunkan derajatnya sendiri seperti

hewan.

Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni

jasmani dan rohani. Jasmani manusia bersifat materi yang berasal

dari unsur unsur saripati tanah. Sedangkan roh manusia merupakan

substansi immateri berupa ruh. Ruh yang bersifat immateri itu ada

dua daya, yaitu daya pikir (akal) yang bersifat di otak, serta

daya rasa (kalbu). Keduanya merupakan substansi dari roh

manusia. 

seperti yang dinyatakan Allah di dalamAl-Quran :

Artinya :

“ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam

kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi

tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka

mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat

(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga

(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).

Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat

lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai. ” (QS.Al-A’raf 7:179)

Sesunguhnya manusia itu diciptakan oleh Allah dalam bentuk

yang sempurna dan bagus, dan manusia diciptakan sebagai kholifah

Allah di Bumi, dan telah dijadikan Bumi seisinya untuk tunduk

kepada manusia.

Allah Befirman :

Artinya :

"Sungguh Kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna" (Q.S At-

Tiin :5)

Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa benar adanya jika

manusia itu sebenarnya dari tanah. Tanpa adanya tanah tidak

mungkin manusia bisa tumbuh. semua makanan yang ada, pada awalnya

adalah dari tanah.

Tujuan

1. Mengetahui pengertian manusia.

2. Mengetahui fase-fase proses penciptaan manusia dalam islam.

3. Mengetahui Hakekat manusia.

Manfaat Penulisan

Manfaat yang bisa kita ambil dari penulisan makalah yang

berjudul manusia dalam perspektif islam ini yaitu pembaca

diharapkan bisa mengetahui dan mempelajari tentang bagaimana

manusia diciptakan oleh Allah SWT mulai dari sari pati tanah

hingga menjadi wujud manusia sempurna daripada makhluk ciptaan-

NYA yang lain,makalah ini juga membahas mengenai hakekat

manusia,dengan harapan pembaca mampu mengetahui apa yang

semestinya dilakukan oleh manusia selaku khalifah dimuka bumi

ini.

 

BAB II

RUMUSAN MASALAH

Adapaun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini

antara lain, sebagai berikut:

1.    Apa pengertian manusia ?

2.    Bagaimana proses penciptaan manusia dalam islam ?

3.    Apa saja fase-fase pada proses penciptaan manusia dalam

islam ?

4.    Apa hakekat manusia menurut islam ?

BAB III

PEMBAHASAN

Pengertian Manusia

Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara

bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens”

(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang

mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat

diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau

realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara

biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari

golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

Pengertian manusia menurut para ahli

1. OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY

Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk

yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi

(badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi

faktor keturunan dan lingkungan.

2. ERBE SENTANU

Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa

dikatakan bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna

dibandingkan dengan mahluk yang lain.

3. NICOLAUS D. & A. SUDIARJA

Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah

jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani

merupakan satu barang.

Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah,

antara lain al-insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan

sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau

makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd

berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak

Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam.

Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa

manusia adalah makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai

potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani

kehidupan di dunia dan akhirat.

Menurut Islam manusia itu terdiri dari dua bagian yang

membuatnya menjadi manusia sempurna, yaitu terdiri dari Jasmani

dan rohani, disamping itu manusia juga telah dikaruniai fitrah.

Kita hidup di dunia ini bisa menyaksikan sendiri ada persamaan-

persamaan yang dimiliki manusia. Seperti Cinta keadilan, kasih

sayang, dan lainnya, itulah menurut kami yang disebut fitrah.

Manusia merupakan makhluk yang paling mulia di sisi Allah SWT.

Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk

lain. Manusia memiliki jiwa yang bersifat rohaniah, gaib, tidak

dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk

lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu,

kalbu, dan sebagainya.

A. Jasmani

Sungguh beruntunglah kita yang dikaruniai jasmani yang

sempurna. kaki, tangan, lidah, mata, hidung, telinga, perut dan

faraj adalah pemberian Allah yang harus kita syukuri dengan

mempergunakannya untuk melaksanakan perintahNya dan menjauhi

laranganNya. Dengan jasmani kita bisa merasakan kenikmatan hidup

di dunia ini.

B. Rohani

Yaitu unsur manusia yang tidak kasatmata, yang menjadikan jasmani

menjadi manusia yang hidup.Dalam buku yag ditulis Barmawie Umary,

rohani terdiri dari:

1. Akal

dengannya manusia yang lemah bisa mengendalikan kehidupannya di

dunia. Berkat akal pula kehidupan manusia bisa jadi lebih mudah.

Apa yang ada dihadapan anda sekarang ini adalah bukti kemampuan

yang dikaruniakan Allah hanya kepada manusia, yaitu akal. Dengan

Akal pulalah perbedaan antara hewan dan manusia sangat mencolok.

2. Nafsu

adalah suatu bagian rohani yang dimiliki manusia untuk

berkehendak atau berkeinginan. Tanpa nafsu barangkali takkan ada

kemajuan dalam hidup manusia. Akan tetapi seringkali nafsu

mengalahkan hati dan akal sehingga yang terjadi adalah kerusakan

.

3. Qolbu(hati)

Dari hatilah segala kepribadian manusia muncul. Apabila hati

selalu dibina secara baik sesuai Syari'at maka manusia akan

berakhak mulia. Akan tetapi seringkali kekuasaan hati tertutupi

oleh kekuasaan nafsu, apalagi dengan ditambah bisikan-bisikan

syetan, sehingga yang muncul bukanlah cahaya Ilahi akan tetapi

bisikan syetan. Oleh karenanya hati harus selalu disirami

tuntunan Islam dengan selalu berzdikir kepada Allah. Dalam

menjaga hatinya seorang muslim harus selalu waspada terhadap

terjangkit nya penyakit hati. Penyakit hati sungguh berbahaya

bagi kehidupannya

4. Roh

Seorang mukmin percaya bahwa manusia hidup karena roh yang ada

dalam jasadnya. Akan tetapi bagaimana bentuk atau wujudnya itu

bukanlah urusan manusia, karena Allah telah berfirman :

 

Artinya : “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhamad) tentang roh; katakanlah :

Roh itu urusan Rabb ku dan kamu tidak diberi ilmu melainkan sedikit." (Q.S Al

Isra :85)

proses penciptaan manusia

Proses penciptaan manusia dijelaskan Allah SWT dalam beberapa

firman-Nya melalui berbagai fase atau tahapan. Salah satunya pada

QS. Al-Mu’minun : 12-14 :

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari  saripati (berasal) dari

tanah.” (QS.al-mu’minun : 12 )

“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang

kokoh (rahim).” (QS.al-mu’minun : 13 )

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami

jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu

tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia

makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling

Baik.”(QS.al-mu’minun : 14 )

Fase-fase Proses penciptaan manusia

Adapun fase-fase proses penciptaan manusia diantaranya sebagai

berikut :

A. ‘Sulalah min thin’ (saripati tanah).

Saripati tanah yang dimaksud – sebagaimana pendapat Thahir Ibn ‘Asyur

– adalah zat yang diproduksi oleh alat pencernaan yang berasal

dari bahan makanan (baik tumbuhan maupun hewan) yang bersumber

dari tanah, yang selanjutnya menjadi darah, kemudian berproses

hingga akhirnya menjadi sperma ketika terjadi hubungan sex.

B. ‘Nuthfah’ (air mani).

Makna asal kata ‘nuthfah’ dalam bahasa Arab berarti setetes yang

dapat membasahi. Penggunaan kata ini sejalan dengan penemuan

ilmiah yang menginformasikan bahwa pancaran mani yang menyembur

dari alat kelamin pria yang mengandung sekitar dua ratus juta

benih manusia, tetapi yang berhasil bertemu dengan ovum wanita

hanya satu. Itulah yang dimaksud dengan nuthfah.

C. ‘Alaqah’ (segumpal darah).

Segumpal darah adalah salah satu arti kata ‘alaqah dari dua arti

lainnya yaitu ‘sesuatu yang melayang’ dan ‘lintah’.  Seorang

ilmuwan terkenal dalam bidang anatomi dan embriologi Prof. Keith

Moore menyatakan bahwa ‘alaqah sebagai ‘sesuatu yang melayang’

sesuai dengan apa yang bisa dilihat pada pengikatan embrio -

selama fase ini - pada rahim ibu. Dan ‘alaqah diartikan ‘segumpal

darah’ atau ‘gumpalan darah yang membeku’ karena embrio selama

fase ini berkembang melalui saat-saat internal yang diketahui

seperti pembentukan darah di pembuluh tertutup sampai dengan

putaran metabolis lengkap melalui plasenta (ari-ari). Selama fase

ini darah  ditangkap di dalam pembuluh tertutup sehingga embrio

memperoleh penampakan sebagai gumpalan darah beku. Sedang ‘alaqah

diartikan ‘lintah’ oleh karena embrio selama fase ‘alaqah

memperoleh penampakan yang sangat mirip dengan lintah. Prof.

Keith Moore menguji dengan membandingkan lintah air yang masih

segar dengan embrio pada fase ini dan beliau menemukan kesamaan

diantara keduanya.

D. ‘Mudghah’ (segumpal daging).

Mudhghah berasal dari kata madhagha yang berarti mengunyah. Pada

fase ini embrio disebut mudhghah karena bentuknya masih dalam

kadar yang kecil seukuran dengan sesuatu yang dikunyah.

E. ‘Idzam (tulang atau kerangka).

Pada fase ini embrio mengalami perkembangan dari bentuk

sebelumnya yang hanya berupa segumpal daging hingga berbalut

kerangka atau tulang.

F. Kisa al-‘idzam bil-lahm (penutupan tulang dengan daging atau otot).

Pengungkapan fase ini dengan kisa yang berarti membungkus, dan

lahm (daging) diibaratkan pakaian yang membungkus tulang, selaras

dengan kemajuan yang dicapai embriologi yang menyatakan bahwa

sel-sel tulang tercipta sebelum sel-sel daging, dan bahwa tidak

terdeteksi adanya satu sel daging sebelum terlihat sel tulang.

G. Insya  (mewujudkan makhluk lain).

Fase ini mengisyaratkan bahwa ada sesuatu yang dianugerahkan

kepada manusia yang menjadikannya berbeda dengan makhluk-makhluk

lain. Sesuatu itu adalah ruh ciptaannya yang menjadikan manusia

memiliki potensi yang sangat besar sehingga dapat melanjutkan

evolusinya hingga mencapai kesempurnaan makhluk.

Hakekat Manusia

Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau seesuatu yang

sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan

hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi

jiwa sesuatu. Karena itu dapat dikatakan hakikat syariat adalah

inti dan jiwa dari suatu syariat itu sendiri. Dikalangan tasauf

orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya karena itu

muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan

pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan

rahasia.

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

a. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan

hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab

atas tingkah laku intelektual dan sosial.

c. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu

mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.

d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus

berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.

e. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam

usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain

dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.

f. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan

ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.

g. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung

kemungkinan baik dan jahat.

h. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama

lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai

dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan

sosial.

Dibanding makhluk lainnya manusia mempunyai kelebihan-

kelebihan. Kelebihan-kelebihan itu membedakan manusia dengan

makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk

bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut,

maupun diudara. Sedangkan binatang bergerak diruang yang

terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut,

namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui

manusia. Disamping itu, manusia diberi akal dan hati, sehingga

dapat memahami ilmu yang diturunkan Allah, berupa al-Quran

menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia mampu berbudaya. Allah

menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya,Namun demikian,

manusia akan tetap bermartabat mulia kalau mereka sebagai

khalifah ( wali Allah ) tetap hidup dengan ajaran Allah. Karena

ilmunya itulah manusia dilebihkan ( bisa dibedakan ) dengan

makhluk lainnya.

Penobatan manusia sebagai khalifah di Bumi, adalah suatu

kehormatan besar dari Allah sebagai penciptanya, sehingga Dia

memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepada manusia. Yang

lebih besar dari peristiwa inidan merupakan keistimewaan bagi

manusia adalah ditiupkan Nya roh (ciptaan) Allah kedalam dirinya.

Ini sebagai sinyalemen bahwa asal usul manusia itu suci, tercipta

dari bahan yang berkualitas tinggi dan memiliki fitrah yang

murni./Kehormatan inilah yang merupakan harta yang tak ternilai

harganya bagi manusia yang diperoleh secara langsung dari Allah

yang Maha Agung.

Jika manusia hidup dengn ilmu selain ilmu Allah, manusia

tidak bermartabat lagi. Dalam keadaan demikian manusia disamakan

dengan binatang, “mereka itu seperti binatang ( ulaaika kal

an’aam ),bahkan lebih buruk dari binatang ( bal hum adhal). Dalam

keadaan demikian manusia bermartabat rendah. manusia-manusia itu

seperti hewan. Manusia yang manakah? Yaitu mereka yang punya mata

tapi tak dapat melihat kebenaran dengan mata itu, mereka punya

telinga tapi tak bisa mendengar kebenaran dengan telinga itu, dan

mereka punya hati tapi tak mampu memahami kebenaran dengan hati

itu. Dengan arti kata akal mereka belum berfungsi dengan benar.

Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah

diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh

manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka

sebagai khalifah dimuka bumi ini. Dengan demikian, manusia adalah

makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang

terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus.

Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan

berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan

kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk

memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta.

BAB IV

KESIMPULAN

Sebagai makhluk yang dibekali dengan berbagai kelebihan jika

dibandingan denagn makhluk lain, sudah sepatutnya manusia

mensyukuri anugrah tersebut dengan berbagai cara, diantaranya

dengan memaksimalkan semua potensi yang ada pada diri kita. Kita

juga dituntut untuk terus mengembangkan potensi tersebut dalam

rangka mewujudkan tugas dan tanggung jawab manusia sebagai

makhluk dan khalifah di bumi.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ilmu Dari Islamwiki (2009,29 januari ) makalah manusia dalam

pandangan islam. Diperoleh 18 oktober 2013, dari

http://islamwiki.blogspot.com/2009/01/manusia-dalam-pandangan-

islam.html

Al-Quran dan terjemahan ( 2010,5 agustus ) Al-Quran dan terjemahan

surah al-muminun’. Diperolah 18 Oktober 2013,dari

http://alqurandanterjemahan.wordpress.com/2010/08/24/surah-al-

mukminun-dan-terjemahan/

Ilmu dari Jafar Musaddad ( 2013,12 februari ) makalah manusia dalam

perspektif Al-Quran.Diperoleh 18 oktober 2013,dari

http://jafarmusaddad.blogspot.com/2013/02/makalah-manusia-dalam-

perspektif-al.html

Dari Retmi_arti Blog ( 2011,16 April ) manusia menurut pandangan

islam. Diperoleh 18

oktober2013,darihttp://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/retmi_art

i/2011/04/16/manusia-menurut-pandangan-islam/

Ilmu dari UG open Courseware ( 2009,4 April ) manusia dalam

perspektif. Diperoleh 18 oktober 2013,dari

http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/

pendidikan-agama-islam/manusia dalam perspektif

Al-Quran dan terjemahan ( 2010,5 agustus ) Al-Quran dan terjemahan

surah Al-Isra. Diperolah

18Oktober2013,darihttp://alqurandanterjemahan.wordpress.com/2010/

08/24/surah-al-isra-dan-terjemahan/

Ilmu dari Tugasku4u ( 2011,11 oktober ) Contoh Makalah Hakekat

Manusia. Diperoleh 18 oktober 2013,dari

http://www.tugasku4u.com/2013/05/makalah-hakikat-manusia-menurut-

islam.html