Upload
uhamka
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
pengertian,lapisan dan proses butting pada system operasi,jenis-
jenis sistem operasi,model user interface, pengaturan proses dan
peralatan pada system operasi. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Adapun makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data
sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yang berkaitan
dengan agama Islam serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan tema. Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang
telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saranyangmembangun demi perbaikan di masa depan.
Jakarta, 07 Oktober2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang misterius dan
sangat menarik. Dikatakan misterius karena semakin dikaji semakin
terungkap betapa banyak hal-hal mengenai manusia yang belum
terungkapkan. Dan dikatakan menarik karena manusia sebagai subjek
sekaligus sebagai objek kajian yang tiada henti-hentinya terus
dilakukan manusia khusunya para ilmuwan. Oleh karena itu manusia
telah menjadi sasaran studi sejak dulu, kini dan kemudian hari.
Hampir semua lembaga pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya
dan dampak karyanya terhadap dirinya sendiri,masyarakat dan
lingkungan hidupnya.
Para ahli telah mengkaji manusia menurut bidang studinya
masing-masing, tetapi sampai sekarang para ahli belum mencapai
kata sepakat tentang manusia. Ini terbukti dari banyaknya
penamaan manusia, misalnya homo sapien ( manusia berakal ), homo
economicus ( manusia ekonomi ), yang kadang kala disebut economic
animal ( binatang economi ), dan sebagainya.
Al-Quran tidak menggolongkan manusia kedalam kelompok
binatan (animal ) selama manusia mempergunakan akal dan karunia
Tuhan lainnya. Namun, kalau manusia tidak mempergunakan akal dan
berbagai potensi pemberian Tuhan yang sangat tinggi nilainya
yakni pemikiran (rasio),kalbu,jiwa,raga, serta panca indra secara
baik dan benar, ia akan menurunkan derajatnya sendiri seperti
hewan.
Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni
jasmani dan rohani. Jasmani manusia bersifat materi yang berasal
dari unsur unsur saripati tanah. Sedangkan roh manusia merupakan
substansi immateri berupa ruh. Ruh yang bersifat immateri itu ada
dua daya, yaitu daya pikir (akal) yang bersifat di otak, serta
daya rasa (kalbu). Keduanya merupakan substansi dari roh
manusia.
seperti yang dinyatakan Allah di dalamAl-Quran :
Artinya :
“ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi
tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).
Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai. ” (QS.Al-A’raf 7:179)
Sesunguhnya manusia itu diciptakan oleh Allah dalam bentuk
yang sempurna dan bagus, dan manusia diciptakan sebagai kholifah
Allah di Bumi, dan telah dijadikan Bumi seisinya untuk tunduk
kepada manusia.
Allah Befirman :
Artinya :
"Sungguh Kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna" (Q.S At-
Tiin :5)
Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa benar adanya jika
manusia itu sebenarnya dari tanah. Tanpa adanya tanah tidak
mungkin manusia bisa tumbuh. semua makanan yang ada, pada awalnya
adalah dari tanah.
Tujuan
1. Mengetahui pengertian manusia.
2. Mengetahui fase-fase proses penciptaan manusia dalam islam.
3. Mengetahui Hakekat manusia.
Manfaat Penulisan
Manfaat yang bisa kita ambil dari penulisan makalah yang
berjudul manusia dalam perspektif islam ini yaitu pembaca
diharapkan bisa mengetahui dan mempelajari tentang bagaimana
manusia diciptakan oleh Allah SWT mulai dari sari pati tanah
hingga menjadi wujud manusia sempurna daripada makhluk ciptaan-
NYA yang lain,makalah ini juga membahas mengenai hakekat
manusia,dengan harapan pembaca mampu mengetahui apa yang
semestinya dilakukan oleh manusia selaku khalifah dimuka bumi
ini.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Adapaun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
antara lain, sebagai berikut:
1. Apa pengertian manusia ?
2. Bagaimana proses penciptaan manusia dalam islam ?
3. Apa saja fase-fase pada proses penciptaan manusia dalam
islam ?
4. Apa hakekat manusia menurut islam ?
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian Manusia
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens”
(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang
mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat
diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara
biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari
golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Pengertian manusia menurut para ahli
1. OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk
yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi
(badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi
faktor keturunan dan lingkungan.
2. ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa
dikatakan bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibandingkan dengan mahluk yang lain.
3. NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah
jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani
merupakan satu barang.
Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah,
antara lain al-insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan
sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau
makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd
berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak
Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam.
Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa
manusia adalah makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai
potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani
kehidupan di dunia dan akhirat.
Menurut Islam manusia itu terdiri dari dua bagian yang
membuatnya menjadi manusia sempurna, yaitu terdiri dari Jasmani
dan rohani, disamping itu manusia juga telah dikaruniai fitrah.
Kita hidup di dunia ini bisa menyaksikan sendiri ada persamaan-
persamaan yang dimiliki manusia. Seperti Cinta keadilan, kasih
sayang, dan lainnya, itulah menurut kami yang disebut fitrah.
Manusia merupakan makhluk yang paling mulia di sisi Allah SWT.
Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk
lain. Manusia memiliki jiwa yang bersifat rohaniah, gaib, tidak
dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk
lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu,
kalbu, dan sebagainya.
A. Jasmani
Sungguh beruntunglah kita yang dikaruniai jasmani yang
sempurna. kaki, tangan, lidah, mata, hidung, telinga, perut dan
faraj adalah pemberian Allah yang harus kita syukuri dengan
mempergunakannya untuk melaksanakan perintahNya dan menjauhi
laranganNya. Dengan jasmani kita bisa merasakan kenikmatan hidup
di dunia ini.
B. Rohani
Yaitu unsur manusia yang tidak kasatmata, yang menjadikan jasmani
menjadi manusia yang hidup.Dalam buku yag ditulis Barmawie Umary,
rohani terdiri dari:
1. Akal
dengannya manusia yang lemah bisa mengendalikan kehidupannya di
dunia. Berkat akal pula kehidupan manusia bisa jadi lebih mudah.
Apa yang ada dihadapan anda sekarang ini adalah bukti kemampuan
yang dikaruniakan Allah hanya kepada manusia, yaitu akal. Dengan
Akal pulalah perbedaan antara hewan dan manusia sangat mencolok.
2. Nafsu
adalah suatu bagian rohani yang dimiliki manusia untuk
berkehendak atau berkeinginan. Tanpa nafsu barangkali takkan ada
kemajuan dalam hidup manusia. Akan tetapi seringkali nafsu
mengalahkan hati dan akal sehingga yang terjadi adalah kerusakan
.
3. Qolbu(hati)
Dari hatilah segala kepribadian manusia muncul. Apabila hati
selalu dibina secara baik sesuai Syari'at maka manusia akan
berakhak mulia. Akan tetapi seringkali kekuasaan hati tertutupi
oleh kekuasaan nafsu, apalagi dengan ditambah bisikan-bisikan
syetan, sehingga yang muncul bukanlah cahaya Ilahi akan tetapi
bisikan syetan. Oleh karenanya hati harus selalu disirami
tuntunan Islam dengan selalu berzdikir kepada Allah. Dalam
menjaga hatinya seorang muslim harus selalu waspada terhadap
terjangkit nya penyakit hati. Penyakit hati sungguh berbahaya
bagi kehidupannya
4. Roh
Seorang mukmin percaya bahwa manusia hidup karena roh yang ada
dalam jasadnya. Akan tetapi bagaimana bentuk atau wujudnya itu
bukanlah urusan manusia, karena Allah telah berfirman :
Artinya : “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhamad) tentang roh; katakanlah :
Roh itu urusan Rabb ku dan kamu tidak diberi ilmu melainkan sedikit." (Q.S Al
Isra :85)
proses penciptaan manusia
Proses penciptaan manusia dijelaskan Allah SWT dalam beberapa
firman-Nya melalui berbagai fase atau tahapan. Salah satunya pada
QS. Al-Mu’minun : 12-14 :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah.” (QS.al-mu’minun : 12 )
“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).” (QS.al-mu’minun : 13 )
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik.”(QS.al-mu’minun : 14 )
Fase-fase Proses penciptaan manusia
Adapun fase-fase proses penciptaan manusia diantaranya sebagai
berikut :
A. ‘Sulalah min thin’ (saripati tanah).
Saripati tanah yang dimaksud – sebagaimana pendapat Thahir Ibn ‘Asyur
– adalah zat yang diproduksi oleh alat pencernaan yang berasal
dari bahan makanan (baik tumbuhan maupun hewan) yang bersumber
dari tanah, yang selanjutnya menjadi darah, kemudian berproses
hingga akhirnya menjadi sperma ketika terjadi hubungan sex.
B. ‘Nuthfah’ (air mani).
Makna asal kata ‘nuthfah’ dalam bahasa Arab berarti setetes yang
dapat membasahi. Penggunaan kata ini sejalan dengan penemuan
ilmiah yang menginformasikan bahwa pancaran mani yang menyembur
dari alat kelamin pria yang mengandung sekitar dua ratus juta
benih manusia, tetapi yang berhasil bertemu dengan ovum wanita
hanya satu. Itulah yang dimaksud dengan nuthfah.
C. ‘Alaqah’ (segumpal darah).
Segumpal darah adalah salah satu arti kata ‘alaqah dari dua arti
lainnya yaitu ‘sesuatu yang melayang’ dan ‘lintah’. Seorang
ilmuwan terkenal dalam bidang anatomi dan embriologi Prof. Keith
Moore menyatakan bahwa ‘alaqah sebagai ‘sesuatu yang melayang’
sesuai dengan apa yang bisa dilihat pada pengikatan embrio -
selama fase ini - pada rahim ibu. Dan ‘alaqah diartikan ‘segumpal
darah’ atau ‘gumpalan darah yang membeku’ karena embrio selama
fase ini berkembang melalui saat-saat internal yang diketahui
seperti pembentukan darah di pembuluh tertutup sampai dengan
putaran metabolis lengkap melalui plasenta (ari-ari). Selama fase
ini darah ditangkap di dalam pembuluh tertutup sehingga embrio
memperoleh penampakan sebagai gumpalan darah beku. Sedang ‘alaqah
diartikan ‘lintah’ oleh karena embrio selama fase ‘alaqah
memperoleh penampakan yang sangat mirip dengan lintah. Prof.
Keith Moore menguji dengan membandingkan lintah air yang masih
segar dengan embrio pada fase ini dan beliau menemukan kesamaan
diantara keduanya.
D. ‘Mudghah’ (segumpal daging).
Mudhghah berasal dari kata madhagha yang berarti mengunyah. Pada
fase ini embrio disebut mudhghah karena bentuknya masih dalam
kadar yang kecil seukuran dengan sesuatu yang dikunyah.
E. ‘Idzam (tulang atau kerangka).
Pada fase ini embrio mengalami perkembangan dari bentuk
sebelumnya yang hanya berupa segumpal daging hingga berbalut
kerangka atau tulang.
F. Kisa al-‘idzam bil-lahm (penutupan tulang dengan daging atau otot).
Pengungkapan fase ini dengan kisa yang berarti membungkus, dan
lahm (daging) diibaratkan pakaian yang membungkus tulang, selaras
dengan kemajuan yang dicapai embriologi yang menyatakan bahwa
sel-sel tulang tercipta sebelum sel-sel daging, dan bahwa tidak
terdeteksi adanya satu sel daging sebelum terlihat sel tulang.
G. Insya (mewujudkan makhluk lain).
Fase ini mengisyaratkan bahwa ada sesuatu yang dianugerahkan
kepada manusia yang menjadikannya berbeda dengan makhluk-makhluk
lain. Sesuatu itu adalah ruh ciptaannya yang menjadikan manusia
memiliki potensi yang sangat besar sehingga dapat melanjutkan
evolusinya hingga mencapai kesempurnaan makhluk.
Hakekat Manusia
Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau seesuatu yang
sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan
hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi
jiwa sesuatu. Karena itu dapat dikatakan hakikat syariat adalah
inti dan jiwa dari suatu syariat itu sendiri. Dikalangan tasauf
orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya karena itu
muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan
pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan
rahasia.
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
a. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan
hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab
atas tingkah laku intelektual dan sosial.
c. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu
mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus
berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
e. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam
usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain
dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
f. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
g. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung
kemungkinan baik dan jahat.
h. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama
lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai
dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan
sosial.
Dibanding makhluk lainnya manusia mempunyai kelebihan-
kelebihan. Kelebihan-kelebihan itu membedakan manusia dengan
makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk
bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut,
maupun diudara. Sedangkan binatang bergerak diruang yang
terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut,
namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui
manusia. Disamping itu, manusia diberi akal dan hati, sehingga
dapat memahami ilmu yang diturunkan Allah, berupa al-Quran
menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia mampu berbudaya. Allah
menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya,Namun demikian,
manusia akan tetap bermartabat mulia kalau mereka sebagai
khalifah ( wali Allah ) tetap hidup dengan ajaran Allah. Karena
ilmunya itulah manusia dilebihkan ( bisa dibedakan ) dengan
makhluk lainnya.
Penobatan manusia sebagai khalifah di Bumi, adalah suatu
kehormatan besar dari Allah sebagai penciptanya, sehingga Dia
memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepada manusia. Yang
lebih besar dari peristiwa inidan merupakan keistimewaan bagi
manusia adalah ditiupkan Nya roh (ciptaan) Allah kedalam dirinya.
Ini sebagai sinyalemen bahwa asal usul manusia itu suci, tercipta
dari bahan yang berkualitas tinggi dan memiliki fitrah yang
murni./Kehormatan inilah yang merupakan harta yang tak ternilai
harganya bagi manusia yang diperoleh secara langsung dari Allah
yang Maha Agung.
Jika manusia hidup dengn ilmu selain ilmu Allah, manusia
tidak bermartabat lagi. Dalam keadaan demikian manusia disamakan
dengan binatang, “mereka itu seperti binatang ( ulaaika kal
an’aam ),bahkan lebih buruk dari binatang ( bal hum adhal). Dalam
keadaan demikian manusia bermartabat rendah. manusia-manusia itu
seperti hewan. Manusia yang manakah? Yaitu mereka yang punya mata
tapi tak dapat melihat kebenaran dengan mata itu, mereka punya
telinga tapi tak bisa mendengar kebenaran dengan telinga itu, dan
mereka punya hati tapi tak mampu memahami kebenaran dengan hati
itu. Dengan arti kata akal mereka belum berfungsi dengan benar.
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah
diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh
manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka
sebagai khalifah dimuka bumi ini. Dengan demikian, manusia adalah
makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang
terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus.
Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan
berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan
kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk
memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta.
BAB IV
KESIMPULAN
Sebagai makhluk yang dibekali dengan berbagai kelebihan jika
dibandingan denagn makhluk lain, sudah sepatutnya manusia
mensyukuri anugrah tersebut dengan berbagai cara, diantaranya
dengan memaksimalkan semua potensi yang ada pada diri kita. Kita
juga dituntut untuk terus mengembangkan potensi tersebut dalam
rangka mewujudkan tugas dan tanggung jawab manusia sebagai
makhluk dan khalifah di bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Dari Islamwiki (2009,29 januari ) makalah manusia dalam
pandangan islam. Diperoleh 18 oktober 2013, dari
http://islamwiki.blogspot.com/2009/01/manusia-dalam-pandangan-
islam.html
Al-Quran dan terjemahan ( 2010,5 agustus ) Al-Quran dan terjemahan
surah al-muminun’. Diperolah 18 Oktober 2013,dari
http://alqurandanterjemahan.wordpress.com/2010/08/24/surah-al-
mukminun-dan-terjemahan/
Ilmu dari Jafar Musaddad ( 2013,12 februari ) makalah manusia dalam
perspektif Al-Quran.Diperoleh 18 oktober 2013,dari
http://jafarmusaddad.blogspot.com/2013/02/makalah-manusia-dalam-
perspektif-al.html
Dari Retmi_arti Blog ( 2011,16 April ) manusia menurut pandangan
islam. Diperoleh 18
oktober2013,darihttp://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/retmi_art
i/2011/04/16/manusia-menurut-pandangan-islam/
Ilmu dari UG open Courseware ( 2009,4 April ) manusia dalam
perspektif. Diperoleh 18 oktober 2013,dari
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/
pendidikan-agama-islam/manusia dalam perspektif
Al-Quran dan terjemahan ( 2010,5 agustus ) Al-Quran dan terjemahan
surah Al-Isra. Diperolah
18Oktober2013,darihttp://alqurandanterjemahan.wordpress.com/2010/
08/24/surah-al-isra-dan-terjemahan/