28
Makalah Penelitian Kualitatif A. Pengertian Penelitian Kualitatif Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya. Bogdan dan taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan kirk dan miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahas konsep teoristik berbagai metode, kelebihan dan kelemahan- kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yanng akan digunakan. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karena itu penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung implikasi inheren di dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yang

Makalah Penelitian Kualitatif

Embed Size (px)

Citation preview

Makalah Penelitian Kualitatif

A. Pengertian Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metodepenelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan padakondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagaimetode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyakdigunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebutjuga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dananalisisnya lebih bersifat kualitatif.

Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakanmodel-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitiandimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yangakan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakanpenelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakanangka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiranterhadap hasilnya.

Bogdan dan taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagaiprosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupakata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yangdapat diamati. Sedangkan kirk dan miller mendefinisikan bahwapenelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmupengtahuan sosial yang secara fundamental bergantung padapengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungandengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalamperistilahannya.

Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahaskonsep teoristik berbagai metode, kelebihan dan kelemahan-kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihanmetode yanng akan digunakan. Dalam hal ini metode lebih bersifatteknis pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih padauraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karena itu penetapansebuah metodologi penelitian mengandung implikasi inheren didalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yang

melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada. Maka dari itudengan mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafatilmu dan kajian teoritisnya, kelemahan dan kelebihannyadiharapkan akan mampu memberikan kesesuaian metodologi denganfokus masalah penelitian.

Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupanmanusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhimanusia. Objek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya ataudalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaandengan aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan,hukum, administrasi, agama dan sebagainya. Data kualitatiftentang objeknya dinyatakan dalam kalimat, yang pengolahannyadilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat kritik,analitik/sintetik dan tuntas.

Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dankecermatan dalam berpikir, tentang hubungan datta yang satudengan data yang lain dan konteksnya dalam masalah yang akandiungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannyapenelitian kualitatif:

Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng sepertiyang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisarikonsep yang ada dalam data dapat diungkap.

untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empirisdengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkanberpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif.

untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yangsebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahalpermasalahan dan variabel dalam masalah sosial sangatkompleks.

untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalampenelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi(perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya berada padakonsep-konsep yang timbul dari data.

B. Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif

Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatifmenurut suharsini arikunto

Penelitian kuantitatif1. Kejelasan unsur: tujuan, pendekatan, subjek sumber data sudahmantap dan rinci sejak awal.2. Langkah penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matangketika persiapan disusun.3. Dapat menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakukanuntuk populasi.4. Hipotesis: (jika memang perlu)          a. Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalampenelitian          b. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan5. Desain: dalam desain jelas langkah-langkah penelitian danhasil yang diharapkan.6. Pengumpulan data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkanuntuk diwakilkan.7. Analisis data: dilakukan sesudah semua data terkumpul

Penelitian kualitatif 1. Kejelasan unsur: subjek sampel, sumber data tidak mantap danrinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan(emergent).2. Langkah penelitian: baru diketahui dengan mantap dan jelassetelah penelitian selesai.3. Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sampel. Dengankata lain, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilahpopulasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah setting. Hasilpenelitian hanya berlaku bagi setting yang bersangkutan.4. Hipotesis:        a. Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapatlahir selama penelitian berlangsung        b. Hasil penelitian terbuka5. Desain: desain penelitiannya adalah fleksibel dengan langkahdan hasil yang tidak dapat dippastikan sebelumnya.

6. Pengumpulan data: kegiatan pengumpulan data selalu harusdilakukan sendiri oleh peneliti7. Analisis data: dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.

C. Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif

Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasildari mensintesakan pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30)dengan Lincoln dan Guba (1985:39-44) ada sebelas ciri penelitiankualitatif, yaitu:

1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau padakonteks dari suatu keutuhan (enity)2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baikpeneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain3. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif4. penelitian kualitatif menggunakan analisis data secarainduktif5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbinganpenyusunan teori subtantif yang berasal dari data6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata,gambar) bukan angka-angka7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalampenelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalampenelitian9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitasdan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazimdigunakan dalam penelitian klasik10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terusmenerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersifatsementara)11. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasilinterpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati olehmanusia yang dijadikan sumber data.

Ciri-ciri penelitian kualitatif:

2. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung3. Manusia merupakan alat (instrumen) utama pengumpulan data4. Analisis data dilakukan secara induktif5. Penelitian bersifat deskriptif analitik (data berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/angka statistik6. Tekana penalitian berada pada proses, penelitian kualitatiflebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil.7. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus8. Perencanaan bersifat lentur dan terbuka9. Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama10. Pembentukan teori berasal dari dasar11. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif12. Teknik sampling cenderung bersifat purposive13. Penelitian bersifat menyeluruh (holistik)14. Makna sebagai perhatian utama penelitian

Karakteristik penelitian kualitatif:

1) Latar alamiah• Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiahatau pada konteks dari suatu keutuhan• Peneliti memasuki dan melibatkan sebagian waktunya di sekolah,keluarga, tetangga dan lokasi lainnya untuk meneliti maslaahpendidikan atau sosiologi

2) Manusia sebagai alat (instrumen)Peneliti/ dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul datautama.

3) Metode kualitatif• Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapandengan kenyataan ganda• Menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti danresponden• Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri denganbanyak penyamaan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilaiyang dihadapi

4) Analisis data secara induktif

Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataanganda sebagian yang terdapat dalam data

Lebih dapatmenguraikan latar secara penuh dan dapat membuatkeputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepadasuatu latar lainnya

Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersamayang mempertajam hubungan-hubungan

Dapat memperhitunngkan nilai-nilai secara eksplisit sehinggabagian dari struktur analitik

5) Teori dari dasar 6) Deskriptif7) Lebih mementingkan proses daripada hasil8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data10) Desain yang bersifat sementara

D. Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif memiliki susunan langkah-langkahsebagai berikut:

1. Memilih masalah2. Studi pendahuluan3. Merumuskan masalah4. Merumuskan hipotesis5. memilih pendekatan6. Menentukan variabel dan sumber data7. Menentukan dan menyusun instrumen8. Mengumpulkan data9. Analisis data10. Menarik kesimpulan11. Menulis laporan

E. Teknik Pengumpulan Data

Berbagai cara pengumpulan data untuk penellitian kualitatif terusberkembang, namun demikian pada dasarnya ada empat cara yangmendasar untuk mengumpulkan informasi yaitu:

1. ObservasiObservasi yaitu tindakan yang merupakan penafsiran dari teori(karl popper). Namun dalam penelitian, pada waktu memasuki ruangkelas dengan maksud mengobservasi, sebaiknya meninggalkan teori-teori untuk menjustifikasi sebuah teori atau menyanggah.Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan informasimelalui media pengamatan.

Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan penelititurun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang,tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan.Observasi yang paling efektif adlaah melengkapinya dengan formatatau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusunberisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yangdigambarkan akan terjadi.

Metode observasi dibedakan menjadi:

a. Observasi biasaMenurut prof. Parsudi suparlan, dalam observasi biasa si penelititidak boleh terlibat dalam hubungan emosi pelaku yang menjadisasaran penelitian

b. Observasi terkendaliMenurut prof. Parsudi suparlan, para pelaku yang akan diamati dandikondisi-kondisi yang ada dalam tempat kegiatan. Pelaku diamatidan dikendalikan si peneliti

c. Observasi terlibatMenurut prof. Parsudi suparlan, observasi terlibat merupakanteknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkandiri dalam kehidupan dari masyarakat yang di teliti untuk dapatmelihat dan memahami gejala yang ada, sesuai maknanya dengan yangdiberikan dipahami oleh para warga yang ditelitinya. Kegiatanobservasi terlibat bukan hanya mengamati gejala yang ada dalam

masyarakat yang diteliti, tetapi juga melakukan wawancara,mendengarkan, memahamidan dalam batas-batas tertentu mengikuutikegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang diteliti.

Keterlibatan peneliti dapat dibedakan menjadi empatkelompokyaitu:

Keterlibatan pasif: peneliti tidak terlibat dalam kegiatanyang dilakukan oleh pelaku yang diamati dan tidak terjadiinteraksi sosial dengan pelaku yang diamati

Keterlibatan setengah-setengah: peneliti mengambil sesuatukedudukan yang berada dalam 2 hubungan struktural yangberbeda, yaitu antara struktur yang menjadi wadah bagikegiatan yang diamati dan struktur dimana pelaku sebagaipendukung

Keterlibatan aktif: peneliti ikut mengerjakan apa yangdilakukan para pelaku yang diamati dalam kehidupan sehari-hari

Keterlibatan penuh/ lengkap: bila kegiatan peneliti telahmenjadi bagian dari kehidupan pelaku yang diamati.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan observasi: Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yang harus

diamati apakah yang umum atau yang khusus. Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu

mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang akan digunakan. Fase-fase dalam observasi: Pertemuan perencanaan Observasi kelas Diskusi balikan

Ada berbagai keterbatasan observasi, yaitu sebagai berikut:

a) Banyak kejadian yang tidak dapat dicapai dengan observasilangsung, misalnya kehidupan pribadi seseorang yang sangatrahasiab) Bila mengetahui bahwa dirinya diteliti, para observer mungkindengan maksud-maksud tertentu dengan sengaja berusaha menimbulkankesan yang menyenangkan atau sebaliknya pada observer.

c) Timbul kejadian yang tidak selalu dapat diramalkan sehinggaobserver dapat hadir untuk mengobservasi kejadian itu. Jikapenelitian dilakukan terhadap typical behavior, menunggutimbulnya behavior yang diharapkan itu secara spontan kerapkalimemakan waktu yang panjang dan sangat membosankan.d) Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-waktu adaperistiwa yang tidak terduga-duga, misalnya keadaan cuaca.e) Terbatasi oleh lamanya kelangsungan suatu kejadian

Kelebihan observasi:

a) Merupakan metode yang dapat langsung digunakan untuk menelitibermacam-macam gejala. Banyak aspek tingkah laku manusia yanghanya dapat diteliti melalui observasi langsung.b) Untuk subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikittuntutannya, orang-orang yang selalu sibukpun mungkin tidakberkeberatan untuk diamat-amati, walau dia mungkin keberatanmenjawab kuesioner.c) Memungkinkkan pencatatan yang serempak dengan terjadinyasesuatu gejala.d) Tidak tergantung kepada self-reporte) Dengan metode observasi, peneliti dapat memperoleh pandanganyang holistik/ menyeluruh terhadap responden yang ditelitif) Peneliti dapat menggunakan variasi pendekatan termasukpendekatan inductive discovery (yaitu pengamatan yang mendasarkankepada kejadian spesifik mendalam dan realistik sertamerefleksikan keadaan responden)g) Peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak dapat diungkapdengan teknik lain termasuk perilaku biasah) Peneliti dapat mengetahui dan melaporkan apa adanya tentangperilaku responden yang biasa maupun diluar konteks permasalahanyang hendak diteliti.

Hambatan-hambatan dalam pengamatan berasal dari 2 sumber, yaitu:

a. Hambatan dari dalam, termasuk diantaranya:

Kurangnya persiapan apa yang dilakukan sebelum berinteraksidengan responden

Perasaan terasing dari peneliti terhadap responden Kurang bisanya peneliti beradaptasi dengan kegiatan,

kebiasaan,dan tata cara hidup responden Tidak dapat memanfaatkan peran informan di lapangan.

b. Hambatan yang berasal dari luar, diantaranya:

Peneliti larut dengan responden dan kehilangan arah tentanginformasi apa yang perlu diambil dari interaksi denganresponden

Peneliti tidak dapat mengidentifikasi gejala yang diinginkankarena adanya aturan yang harus ditaati di lapangan

Minimnya perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukanobservasi di lapangan

2. Wawancara

Wawancara yaitu pertemuan yang langsung direncanakan antarapewawancara dan yang diwawancarai untuk memberikan/ menerimainformasi tertentu. Menurut Moleong (1988:148) wawancra adalahkegiatan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan olehkedua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.Wawancara merupakan pertanyaan yang dilakukan secara verbalkepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi ataupenjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Ada tiga teknikwawancara yaitu:

Wawancara baku dan terjadwal Wawancara baku dan tidak terjadwal Wawancara tidak baku

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar wawancara berlangsungefektik:

• Bersikaplah sebagai pewawancara yang simpatik, yangberperhatian dan pendengar baik, tidak berperan terlalu aktif,untuk menunjukkan bahwa anda menghargai pendapat anak• Bersikaplah netral dalam relevansinya dengan pelajaran

• Bersikaplah tenang, tidak terburu-buru atau ragu-ragu dan anakakan menunjukkan sikap yang sama.• Secara khusus perhatikan bahasa yang anda gunakan untukwawancara

Ada beberapa bentuk wawancara:

Wawancara terstruktur yaitu apabila pewawancara sudahmempersiapkan bahan wawancara terrlebih dahulu

Wawancara tidak terstruktur yaitu apabila prakarsa pemilihantopik bahasan diambil oleh orang yang di wawancarai

Wawancara semi terstruktur yaitu bentuk wawancara yang sudahdipersiapkan, akan tetapi memberikan keleluasaan kepadaresponden untuk menerangkan agak panjang mungkin tidaklangsung ke fokus bahasan/ pertanyaan, atau mungkinmengajukan topik bahasan sendiri selam wawancaraberlangsung.

3. DokumenMenurut Goetz dan Le compte (1984), dokumen yang menyangkut parapartisipan penelitian akan menyedeikan kerangka bagi data yangmendasar, yang termasuk didalamnya:

a. Koleksi dan analisis buku teksb. Kurikulum dan pedoman pelaksanaannyac. Arsip penerimaan murid barud. Catatan rapate. Catatan tentang siswaf. Rencana pelajran dan catatan gurug. Hasil karya siswah. Kumpulan dokumen pemerintahi. Koleksi arsip guru berupa buku harian, catatan peristiwapenting (logs) dan kenang-kenangan dari siswa angkatan lama

Macam-macam dokumen menurut Elliot (1991:78):

• Silabi dan rencana pembelajaran• Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum

• Berbagai macam ujian dan tes• Laporan rapat• Laporan tugas siswa• Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran• Contoh essay yang ditulis siswa

4. TriangulasiMerupakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada,tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentangbeberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahamanpeneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

F. Validitas Dan Reliabilitas

Validitas alat ukur diselidiki dengan (1) logika (2) statistikvaliditas ada macam-macam yaitu validitas isi, validitasprediktif dan validitas construct (konstruk)

1. Validitas isiDengan validitas isi dimaksud bahwa isi/bahan yang diuji ataudites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelaksanaan,pengalaman dan latar belakang orang yang diuji. Validitasdiperoleh dengan menagadakan sampling yang baik, yakni memilihitem-item yang representatif dari keseluruhan bahan yangberkenaan dengan hal yang mengenai bahan pelajaran mungkin tidkasukar dicapai. Kesulitan dengan validitas isi ialah pilihanitemdilakukan secara subjektif yakni berdasarkan logika si peneliti.

2. Validitas prediktifDengan validitas prediktif di maksudkan adanaya kesesuaian antararamalan (prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan kelakuannyayang nyata.

3. Validitas konstrukDigunakan bila kita sangsikan apakah gejala yang dites hanyamengandung satu dimensi, bila ternyata gejala itu mengandunglebih dari satu dimensi, maka validitas itu dapat diragukan.

Keuntungan validitas konstruk kita mengetahui komponen-komponensikap/sifat yang diukur dengan tes itu.

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadipada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan olehpeneliti. Jadi data yang valid adalah data yang tidak berbedaantara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yangsesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Validitas dibedakan menjadi:

Validitas internal: berkenaan dengan derajat akurasi desainpenelitian dengan hasil yang dicapai.

Validitas eksternal: berkenaan dengan derajat akurasi apakahhasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkanpada objek penelitian.

Reliabilitas

Berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atautemuan. Suatu data dikatakan reliabel apabila dua atau lebihpeneliti dalam objek yang sama atau peneliti sama dalam waktuyanng berbeda akan menghasilkan data yang sama atau sekelompokdata apabila dipecah menjadi dua menjadi data yang tidak berbeda.Suatu data yang reliabel akan cenderung valid, walaupun belumtentu valid.

Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalammengukru suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasamenunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yanng reliable secarakonsisten memberi hasil ukuran yang sama. Reliabilitas merupakansyarat mutlak untuk menentukan pengaruh variabel yang satuterhadap variabel yangsatu lagi. Reliabilitas juga merupakansyarat bagi validitas satu tes, tes yang tidak reliable dengansendirinya tidak valid.

Pengujian validitas dan reliabilitas

Dalam uji keabsahan data meliputi::

1) Uji kredibilitasUji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasilpenelitian dapat dilakukan dengan;

Perpanjangan pengamatan Meningkatkan ketekunan Triagulasi (pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dan berbagai waktu) Analisis kasus negatif  Menggunakan bahan referensi Mengadakan member check (proses pengecekan data yang

diperoleh peneliti kepada pemberi data). Tujuan dari membercheck adalah agar informasi yang diperoleh dan digunakandalam penulisan laporan sesuai dengan apa yanng dimaksudsumber data atau informan.

2) Pengujian transferabilityTransferability merupakan validitas eksternal

3) Pengujian depenabilityDilakukan denga melakukan audit terhadap keseluruhan prosespenelitian.

4) Pengujian konfirmability

Uji konfirmability mirip dengan uji depenobility, sehinggapengujian dapat dilakukan secara bersamaan.

Uji konfirmability berarti menguji hasil penelitiandikaitkan dengan proses yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Hamid potilima. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:Alfabeta

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta

Moleong, Lexy J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja Rosdakarya

Nawawi, Hadari. 2005. Penelitian Terapan. Jogjakarta: UGMPress

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CVAlfabeta

Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif-Naturalistik dalamPendidikan. Jogjakarta: Penerbit Usaha Keluarga

Sutrisno, Hadi. 2007. Metodologi Research. Jogjakarta:Penerbit Andi

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian TindakanKelas. Bandung: Remaja Rosdakarya

makalah penelitian kualitatif Document Transcript

1. PENERAPAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARANDI KELAS IX SMP NEGERI 1 BUKITTINGGI Oleh :TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

2. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telahmelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikanpenulisan proposal penelitian yang berjudul “ Hubungan Antara Motivasi Belajardengan Disiplin Belajar Pada Siswa kelas IX SMPN 1 Bukittinggi Dalam proses penyelesaian makalah ini kami banyak menemukankesulitan-kesulitan, karena keterbatasan kemampuan kami baik penagalamanmaupun penegetahuan. Berkat bantuan berbagai pihak akhirnya kami dapatmengatasi kesulitan yang ditemukan selama penulisan proposal penelitian ini.Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yangtelah ikut memabantu, semoga bantuan yang telah diberikan mendapat balasandari Allah SWT.Kami sangat menyadari bahwa proposal penelitin ini masih jauh darikesempurnaan. Untuk itu kami mohon maaf. Kritik dansaran yang membangunsangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya. Semoga makalah penelitian inibermanfaat untuk pembaca pada umumnya. Padang, 25 November 2011 Penulis

3. DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL …………………………...........…………………….…….KATA PENGANTAR ………………………………..........………………..……DAFTAR ISI

……………………………………………….........…………..…...A. PENDAHULUAN ……………………………………………......….............. 1 Latar Belakang ……………………………………................................. 2. Fokus Penelitian ………………………………………….…................. 3. Tujuan Penelitian ……………………………………….…................... 4. Manfaat Penelitian …………………………………….…….................B . KAJIAN PUSTAKA …………………............................................................ a). Disiplin Belajar …………………………………………..…............... b). Motivasi Belajar ……………………………………........................... c). Hubungan Antara Disiplin Belajar Dengan Motivasi Belajar ..............C. METODE PENELITIAN ……..…………………….....……........……......... a. MetodologiPenelitian ……………………………………………........ b. Lokasi Penelitian …………………….................................................. d. Informan Penelitian …………………...…........................................... e. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ……………...…………….......... f. Teknik Analisis Data………………………………………………….. g. Teknik Penjamin Keabsahan Data…………………………………....DAFTAR PUSTAKA

4. PENDAHULUAN1. Latar belakang Dari waktu ke waktu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologisemakin pesat, arus globalisasi semakin hebat. Akibat dari fenomena ini antaralain munculnya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan diantaranya bidangpendidikan. Untuk menghadapinya dibutuhkan sumber daya manusia yangberkualitas, salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutupendidikan. Berbicara mengenai mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatanbelajar dimana aktivitas belajar siswa menunjukkan indikator lebih baik. Untukmencapai pokok materi belajar siswa yang optimal tidak lepas dari kondisidimana kemungkinan siswa dapat belajar dengan efektifdan dapatmengembangkan daya eksplorasinya baik fisik maupun psikis. Dengan motivasibelajar pada siswa disaat pemberian layanan pembelajaran yang baik tidaklahmudah, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain pendidik, orang tua, dansiswa. Sehingga siswa memegang peranan dalam mencapai disiplin belajar. Menurut Undang – undang No. 20 tahun 2003

bahwa Tujuan PendidikanNasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tujuanyang sama dengan tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebuttidak selalu berjalan dengan lancar karena penyelenggaraan pendidikan bukansuatu yang sederhana tetapi bersifat kompleks. Banyak faktor yang mempengaruhitercapainya tujuan pendidikan baik faktor dari peserta didik maupun dari pihaksekolah. Salah satu faktor yang berasal dari diri peserta didik yaitu disiplin belajaryang rendah. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan salah satunya yaitudengan meningkatkan disiplin belajar pada peserta didik. Agar proses belajar

5. mengajar lancar maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasadisiplin yang tinggi. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dariserangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atauketerikatan terhadap sesuatu peraturan tata tertib.2. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diteliti daripenelitian adalah : 1. Bagaimanakah gambaran disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi. 2. Bagaimanakah gambaran motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi.3. Bagaimanakah Pengaruh Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar Siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi.3. Tujuan Penelitian Bertolak dari permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalampenelitian ini adalah : 1. Mengetahui gambaran disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi. 2. Mengetahui gambaran motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi. 3. Mengetahui Pengaruh Antara Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar

6. 4.Manfaat penelitianSebagaimana yang penulis harapkan, setelah penelitian ini akan diperoleh manfaatantara lain: 1.Manfaat Teoritis Untuk menambah referensi, bahan literature atau pustaka, khususnya tentang disiplin belajar dan motivasi belajar. 2. Manfaat Praktis Memberikan informasi

pada guru pembimbing atau guru bidang studi serta orang tua siswa tentang disiplin belajar yang baik yang akan diterapkan, supaya dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

7. KAJIAN PUSTAKAA. Disiplin Belajar 1. Pengertian Disiplin Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda – beda, oleh karena itudisiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian tentang disiplin telahbanyak di definisikan dalamberbagai versi oleh para ahli. Ahli yang satumempunyai batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya. Definisi pertama yang berhubungan dengan disiplin diantaranya sepertiyang dikemukakan oleh Andi Rasdiyanah (1995 : 28) yaitu kepatuhan untukmenghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskan orang untuktunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku. Dengan kata lain,disiplin adalah kepatuhan mentaatiperaturan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Depdiknas (1992 : 3) disiplin adalah :“ Tingkat konsistensi dankohttp://image.slidesharecdn.com/tugasmakalahkualitatif-121228033737-phpapp02/95/slide-1-638.jpg?1356687617nsekuen seseorang terhadap suatu komitmen atau kesepakatan bersama yangberhubungan dengan tujuan yang akan dicapai waktu dan proses pelaksanaansuatu kegiatan”. Seirama dengan pendapat tersebut diatas, Hurlock (1978 : 82)mengemukakan pendapatnyatentang disiplin tersebut : “ Disiplin merupakan caramasyarakat mengajar anak berperilaku moral yang disetujui kelompok”. Dari berbagai macam pendapat tentang definisi disiplin diatas, dapatdiketahui bahwa disiplin merupakan suatu sikap moral siswa yang terbentukmelalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilaiketaatan,kepatuhan, keteraturan dan ketertiban berdasarkan acuan nilai moral. Siswa yang memiliki disiplin akan menunjukkan ketaatan, dan keteraturanterhadap perannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar secaraterarah dan teratur.Dengan demikian siswa yang berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan danmengendalikan perilakunya. Disiplin memiliki peranan yang sangat penting dalamkehidupan manusia terutama siswa dalam hal belajar. Disiplin akan memudahkansiswa dalam belajar secara terarah dan teratur.

8. 2. Pengertian Disiplin Belajar Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mendidikdan membentuk perilaku siswa menjadi orang yang berguna dan berprestasi tinggidalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari pengertian disiplin menurut Hurlock(1999: 82) yaitu suatu cara masyarakat untuk mengajar anak perilaku moral yangdisetujui kelompok. Tujuan seluruh disiplin adalah membentuk perilakusedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran – peran yang ditetapkankelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasinya. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui prosesdari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,keteraturan dan ketertiban. (Prijodarminto, 1994: 23). Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin adalahsikap individu yang terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkanketaatandan keteraturan berdasarkan acuan nialai moral. Effendi dan Praja (985: 102) menyatakan bahwa belajar adalah suatuprosesusaha atau interaksi yang dilakukan individu untuk memperoleh kebiasaan,pengetahuan, sikap dan sesuatu yang baru sebagai hasilpengalaman yangdilaluinya. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajardalam penelitian ini adalah sikap siswa yang terbentuk melalui proses dariserangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilai ketaatan, dan keteraturanberdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah lakuyang mencakup perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai denganstandar sosial.B. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar dan motivasi tidak dapat saling dipisahkan artinya seseorangmelakukan aktifitas belajar tertentu tentu didukungoleh suatu keinginan yang adapada dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini karena motivasi sangat

9. menentukan keberhasilan belajar. Menurut Filmore Sanford (Un Effendi danJuhaya SP, 1993: 60), motivasi akar katanya adalah motif. Motif menunjukkansuatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orangtersebut maubertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah pendorongsuatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi

tingkah laku seseorang agar diatergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga agar dia tergerakhatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil hatinyauntuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.(Ngalim Purwanto, 1992: 71). Kata “Motif” juga diartikan sebagai daya upayayang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakansebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukanaktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapatdiartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu,maka motivasi itu dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadiaktif. Motif menjadi aktif pada saat – saat tertentu terutama bila kebutuhan untukmencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. (Sardiman, 20001:71). Sedangkan Mc. Donald (Sardiman, 2001:71) berpendapat bahawamotivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai denganmunculnya “feeling”dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc.Donald ada tiga elemen pentingyaitu : 1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia 2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksiseseorang. 3. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. 4. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.W.S Winkel (1996:151), mengatakan bahwa motivasi adalah daya penggerak didalam diri orang untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentudemi mencapaitujuan tertentu. Wasty Soemanto (1983:193) berpendapat bahwa “ motivasi bertaliandengan 3 hal yang sekaligus merupakan aspek – aspek dari motivasi. Ketigahal

10. tersebut ialah : “ keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating sataes),tingkah laku tersebut (goals or end of such behavior).” Menurut M. NgalimPurwanto (1992 : 60) mengemukakan definisi motivasi adalah “segala sesuatuyang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.” Maslow (1943 - 1970) mengemukakan bahwa : “ Tingkah laku manusiadibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan – kebutuhan

tertentu, seperti :kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan aktualisasi diri,mengetahui dan mengerti,dan juga kebutuhan estetik. “ Goerge R.Terry, Ph.D. menyatakan bahwa : “ motivation is the desirewithin an individual that stimulates him or her to action.” ( motivasiadalahkeinginan di dalam seorang individu yang mendorong untuk bertindak).(Moekijat,2001: 5) Horlad Konntz et al. mengatakan bahwa : “ motivation refers to the driveand effort to satisfy a want or goal.” (motivasi menunjukkan dorongan dan usahauntuk memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatutujuan). (Moekijat, 2001:5). Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut, secara garis besar dapatdisimpulkan bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseoranguntuk bertindak melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yangmenimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungandari kegiatan belajarserta memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendakisiswa tercapai. Haltersebut senada dengan pendapat Sardiman A.M (1986:75) bahwa“ motivasi belajar keseluruhan dayapenggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjaminkelangsungan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyekbelajar dapat tercapai. Motivasi yangmenyebabkan siswa melakukan kegiatanbelajar dapat timbul dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya.Sehubungan dengan itu Sardiman (1996 : 90) mengemukakan bahwa :“ Motivasiintrinsik yaitu motivasi yang menjadi aktif atau tidak memerlukan rangsangan dariluar, karena dari dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu

11. motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang aktif atau berfungsinya karena adanyarangsangan dari luar.” Banyak paraahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi denganberbagai sudut pandang mereka masing–masing namun intinya sama, yaknisebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalambentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwapengertian motivasi

adalah daya penggerak atau pendorong yang ada di dalam diriindividu untuk melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatanbelajar, motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswayang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatanbelajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yangdikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.C. Hubungan antara Disiplin Belajar Dengan Motivasi Belajar Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mendidikdan membentuk perilaku siswa agar menjadi orang yang berguna dan berprestasitinggi dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari pengertian disiplin menurutPrijodarminto (1994 : 23) yaitu Disiplin merupakan suatu kondisi yang terciptadan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilaiketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan danketertiban. Disiplin belajar pada siswa sangat diperlukantingkat konsistensi dankebiasaan yang teratur dalam kegiatanproses belajar mengajar karena dalambelajar membutuhkan beberapa faktor salah satu diantaranya adalah kebiasaandalamdisiplin belajar. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajardalam penelitian ini adalah sikap siswa yang terbentuk melalui proses dariserangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilai ketaatan, dan keteraturanberdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah lakuyang mencakup perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai denganstandar sosial. Sedangkan Mc. Donald (Sardiman, 2001:71) berpendapat bahawa

12. motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai denganmunculnya “feeling” dan didahului dengantanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertianmotivasi adalah daya penggerak atau pendorong yang ada di dalam diri individuuntuk melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar,motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yangmenimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungandari kegiatan belajardan yang memberikan arah pada kegiatan

belajar sehingga tujuan yangdikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Dengan menerapkan sikap disiplin dalam belajar pada siswa, makadiharapkan pula dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Sehinggadapat meningkatkan keberhasilan dalam belajar siswa dan juga siswa semakinrajin, kreatif dan aktif dalam belajarnya. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa apabila siswamemiliki motivasi yang tinggi maka dengan sendirinya ia juga akan memilikisikap disiplin belajar yang tinggi pula, sehingga dapat mendukung ataumeningkatkan keberhasilan dalam belajarnya. Namun apabila seorang siswakurang memiliki motivasi belajar atau motivasi belajarnya rendah, maka sikapdisiplin belajar juga akan rendah bahkan sama sekali tidak ada. Ini semuadikarenakan adanya interaksi antara motivasi belajar dan sikap disiplin belajaryang berhubungan antara keduanya yang dapat meningkatkan cara siswa dalambelajar yang lebih aktif. Upayauntuk menumbuhkan kedisiplinan dan motivasi belajar tidakterlepas dari peran aktif guru dan lembaga disekolah yang didukung denganadanya tata tertib sekolah serta peran serta orang tua dan keluarga dirumah agarselalu menanamkan dan menumbuh kembangkan sikap kepada anak didiknyayakni dengan senantiasa menerapkan sikap disiplin dalam belajar dan memotivasisiswa agar rajin belajar sehingga mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Dengan kata lain sistem sosial dan tata tertib atau peraturan sekolah harussudah diketahui dan diperkenalkan kepada anak masuk sekolah. Suatuhal yangsangat penting dan harus dilakukan oleh guru sedini mungkin pada permulaansekolah ditanamkan dan ditumbuhkan dasar pendidikan moral, sosial, susila, etika

13. dan agama dalm setiap pribadi anak. Untuk membentuk kepribadian anak yangberbudi pekerti yang luhur, disiplin, kreatif, aktif, dinamis, serta berinteligensi. METODE PENELITIANA. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode yang dikemukakan oleh Cresswell(1994) yang dinamakan qualitative narrative yang pada intinya adalah suaturancangan atau prosedur penelitian yang mengkomentari atau bercerita tentanghasil suatu analisis data dengan ciri-ciri yang dapat disarikan sebagai berikut :

1)menalaah hasil pemaparan/ cerita untuk kemudian di hubungkan dengan tipe ataurancangan yang diinginkan, 2) menggambarkan atau mendeskripsikan hasilanalisis data kemudian dibandingkan dengan teori yang sesungguhnya yangbersumber dari literatur umum yang sesuai dengan topik penelitian. Dalampenelitian ini adalah komentar atau narasi yang bersumber dari analisis data yangdiperoleh tentang motivasi belajar dan disiplin belajar yang dilaksanakan diSMPN 1 Bukittinggi. Hasil analisis data selanjutnya dibandingkan dengan teoriyang bersumber dari literatur umum yang berkaitan dengan topik penelitian.B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Bukittinggi. Komplek sekolah iniberada di Jalan Jend. Sudirman No 102. Data terakhir menunjukkan bahwasekolah ini mempunyai sekitar 937 siswa dengan 43 tenaga pengajar, dibantu oleh5 orang staf tata usaha dan satu orang pengelolaan perpustakaan. Secara umum sarana penunjang proses pembelajaran yang adadiantaranya adalah 23 buah lokal belajar yang dilengkapi dengan masing-masing1 buah labor IPA, 1 buah ruangan perpustakaan, labor komputer, ruangan majelisguru dan saranapenunjang lainnya.C. Informan Penelitian Informan pada penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala bidangkurikulum, guru, pegawai/ karyawan sekolah, dan siswa.

14. D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis dan tujuan penelitian maka alat yang digunakanuntuk memperoleh data sebagai berikut : a) Observasi Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati secaralangsung pelaksanaan disiplin belajar apakah efektif untuk meningkatkan motivasibelajar siswa dan begitu juga sebaliknya. Pada penelitian ini peneliti berpartisipasisecara aktif, dalam pengertian peneliti mengamati secara langsung semua aktifitasyang dilakukan olehsubjek penelitian terutama yang berkaitan denganpelaksanaan proses pembelajaran b) Wawancara Wawancara dilakukan utuk mendapatkan informasi dari informanmengenai disiplin belajardan motivasi belajar di SMPN 1 Bukittinggi. Dalammelakukan wawancara ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu : a. Menetapkan pada siapa wawancara dilakukan yaitu kepada kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum dan

siswa. b. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan terutama yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. c. Membuka alur wawancara dengan para informan. d. Melangsungkan wawancara dengan para informan, seperti kepalasekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru dan siswa. e. Mengkonfirmasikan hasil wawancara dengan para gurudan informan lainnya. f. Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan. g. Mengidentifikasikan hasil wawancara yang telah diperoleh dilapangan.

15. Wawancara dilakukan dengan orang-orang yang terlibat secara aktif dalamproses pembelajaran yaitu guru, siswa dan kepala sekolah, serta wakil kepalabidang kurikulum sebagai orang yang bertanggung jawab secara penuh terhadapsegala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. c) Studi Dokumentasi Studi dokumentasi digunakan untuk mengungkapkan data bersifatadministratif serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaranyang jelas terutama yang berkaitan dengan data yang berhubungan langsungdengan proses pembelajaran. Dokumentasi yang dimaksudkan adalah perangkatpembelajaran, media pembelajaran yang tersedia, data tentang siswa dan guru,datageografis dan struktur organisasi sekolah serta sumber data lainnya yangberhubungan dengan topik yang diteliti.E. TeknikAnalisis Data Teknik analisis data yang ditetapkan kedalam penelitian ini adalah sepertiyang dikemukan Spradley (1980) sebagai berikut :1. Menentukan subjek penelitian Subjek penelitian yang dimaksudkan adalah SMPN 1 Bukittinggi. Penentuan subjek penelitian ini didasarkan pada : a) sederhana yaitu ruang lingkup terbatas, b) mudah memasukinya, c) tidak kentara melakukan penelitian, d) memperoleh izin, e) kegiatannya berulang-ulang.2. MenentukanObservasi Lapangan Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sanapiah (1990), bahwa didalam penelitian kualitatif yang menjadi observasi adalah suatu situasi sosial yang setidak-tidaknya memiliki tiga elemen utama, yaitu : a) lokasi atau fisik tempat situasi sosial tersebut berlangsung, b) pelaku/aktor yang menduduki posisi tertentu, c) kegiatan atau

aktifitas pelaku pada lokasi/ tempat berlangsungnya situasi sosial.

16. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti berpartisipasi pasif terlebih dahulu yaitu hanya dengan mengamatinya saja. Hal ini didasarkan pada pertimbangan jika peneliti langsung berpartisipasi aktif tanpa membina hubungan baik dikhawatirkan akan timbul kesalahpahaman yang menimbulkan kesulitan dalam pengumpulan data. Grand tour yang dilakukan SMPN 1 Bukittinggi ini bertujuan untuk melihat kondisi sekarang secara umum, baik kondisi gedung maupun melihat secara umum aktifitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Setelah kehadiran peneliti dapat diterima dengan baik, barulah peneliti berpartisipasi aktif melakukanmini tour mengamati perilaku guru dalam proses pembelajaran sambil mempelajari dengan seksama budaya atau perilaku siswadalam belajar.3. Melakukan analisis kawasan Analisis kawasanmerupakan proses untuk menentukan bagian-bagian,unsur-unsur atau ranah budaya yang berisi kategori-kategori lebih kecil.Analisisini dilakukan setelah deskripsi secara umum mengenaiobjek penelitian dirasakancukup memadai.2. Melakukan observasi terfokus Observasi terfokus dilakukan untuk menelusuri makna khusus dalam hubungannya dengan makna yang lebih luas. Setelah diperoleh gambaran mengenai kawasan-kawasan budaya melalui analisis diatas, kemudian dipilih kawasan-kawasan yang berhubungan dekat dengan topik dan masalah penelitian. Pembatasan-pembatasan terhadap kawasan tertentu dilakukan untuk dapat melakukan observasi yang mendalam. Observasi terfokus terlaksana dengan mengamati secara khusus mengenai kegiatan aktor yang terlibat dalam proses pembelajaran seperti sarana dan prasarana, media pembelajaran dan lain-lain.3. Melakukan analisis taksonami

17. Analisis taksonomi merupakan analisis pada kawasan-kawasan untuk melacak struktur internal kawasan tersebut secara lebih rinci dan mendalam. Sesuai dengan yang dikemukakan Spradley (1980), langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis taksonomi, yaitu : a) menyeleksi kawasan yangdianalisis, b) mencari kesamaan unsur didasarkan pada hubungan semantic yang sama, c) mencari tambahan unsur atau istilah tercakup, d) mencari kawasan yang lebih besar yang

dapat mencakup sebagian dan sub bagian dari kawasan yang dianalisis, e) membangun taksonomi yang bersifat tentative, f) melakukan observasi terfokus untuk menguji ketepatan analisis, g) membuat taksonomi yang lengkap.4. Melakukan observasi terseleksi Observasi terseleksi adalah untuk mengkaji secara lebih rinci kawasan- kawasan yang telah dipilih. Dalam observasi terseleksi ini diajukan suatu bentuk pertanyaan yaitu pertanyaan masalah-masalah kawasan budaya yang muncul dari perbedaan sebagaimana bahwa dengan kesamaan diatas kategori- kategori observasi ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kontras dua butir dan pertanyaan kontras tiga butir yang diajukan guna menemukan makna budaya dari situasi sosial yang dipelajari.7. Melakukan analisis komponensial Analisis komponensial merupakan analisis yang bermaksud mencari dimensi kontras diri atribut-atribut kawasan. Dalam analisis taksonomi yang dicari adalah kesamaan-kesamaan, sedangkan dalam analisis komponensial yang dicari adalah perbedaaan. Spradley (1980) menjelaskan bahwa analisis komponensial adalah usaha sistem komponen-komponen yang mengandung arti yang berhubungan dengan kategori budaya. Dalam kawasan setiap budaya terdapatsejumlah yang termasuk didalamnya masing-masing kategori yang mempunyai atribut-atribut, yaitu unsur informasi yang membedakan suatu kategori dengan kategori lainnya. Selanjutnya dengan mengajukan pertanyaan kontras, maka sejalan dimensi kontras dapat dilakukan dengan memasukkan atribut-atribut yang ditemukan kedalam format paradigma.

18. Analisis komponensial dilakukan dengan menganalisis kedaan dan situasi pelaksanaan proses pembelajaran di SMPN 1Bukittinggi dengan cara mengajukan pertanyaan kontars atau yang berlawanan. Dengan mengajukan pertanyaan yang berlawanan diharapkan dapat memperoleh data yang diinginkan tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang dimaksud.8. Menentukan Tema Penelitian Tema budaya merupakan suatu analisis yang dilakukan dalam upaya untuk memperoleh beberapa pandangan atau kebiasaan-kebiasaan yang terjadi. Saat guru melaksanakan proses pembelajaran mulai dari merencanakan strategi yang digunakan dan media yang dipakai.Analisis ini dilakukan atas dasar analisis komponensial yang

telah dilakukan guru mencari kesamaan-kesamaan antara dimensi kontras kawasan yang terpilih. Setelah diajukan pertanyaan kontras dalam berbagai dimensi, akan ditemukan suatu tema budaya tentang makna dibalik perilaku guru dalam proses pembelajaran tersebut.F. Teknik Penjaminan Keabsahan Data Penjaminan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan tekniksebagai berikut :1. Perpanjangan keikutsertaan, yaitu lamanya keikutsertan peneliti pada latar penelitian. Penelitian dilakukan selama lebih kurang dua bulan. Kemudiandiperpanjang hingga memperoleh data yang lengkap.2. Ketekunan pengamatan, dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur- unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalanatau isu yang akan dicari. Kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut. Penelitian ini dipusatkan pada bagaimana guru melakukan proses pembelajaran dengan siswa sesuai dengan yang direncanakan.

19. 3. Triangulasi data, yaitu merupakan proses menemukan kesimpulan dari berbagai sudut pandang dengan melakukan upaya mengumpulkan data dari sejumlah sumber yang berbeda dengan metode yang bervariasi. Triangulasi data penelitian ini dilakukan dengan : a) membandingkan pendapat peneliti dengan beberapa pendapat orang lain, antara lain kepala sekolah dan guru, b) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan, c) menggunakan teknik wawancara, pengamatan, dan hasil kerja atau tugas serta respon siswa, bahwa hasil pengamatan dan wawancara sesuai dengan kenyataan.4. Diskusi yang dilakukan dengan mengeksposhasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentukdiskusi dengan orang lain yang diteliti serta rekan-rekan sejawat, bahwa hasil pengamatan dan diskusi sesuai dengan kenyataan.

20. DAFTAR PUSTAKAHamalik,oemar. 2007. Proses belajar mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.Dahar, Ratna wilis.1989.teori-teori belajar.Jakarta: Erlangga.www.//wikipedia./comwww./teoribelajar./com