10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran disekolah pada saat ini mulai disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga terjadi perubahan dan pergeseran paradigma pendidikan. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi khususnya internet, mempercepat aliran ilmu pengetahuan yang menembus batas-batas dimensi ruang, birokrasi, kemapanan, dan waktu. Program-program di internet bukan hanya menampilkan data dan informasi yang dapat ditransmisikan dengan kecepatan tinggi, tetapi juga ilmu pengetahuan yang dapat diakses secara cepat oleh penggunanya. Dan tentu saja kondisi ini berpengaruh pada kebiasaan dan budaya pendidikan yang dikelola selama ini. Kemajuan dan perkembangan teknologi sudah demikian menonjol, sehingga penggunaan alat-alat bantu mengajar seperti alat-alat audio,visual serta perlengkapan sekolah disesuaikan dengan perkembangan jaman tersebut. Dan juga harus disesuaikan dnegan tuntutan kurikulum sesuai dengan materi, metode, dan tingkat kemampuan belajar siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik disekolah. Untuk itu, para pengajar mulai berusaha membiasakan diri untuk menggunakan peralatan- peralatan seperti OHP, LCD, CD, VCD, video, computer dan internet dalam pembelajaran dikelas. dengan program pembelajarna yang dikembangkan ini patut dipelajari pengajar harus mempelajarinya agar mempermudah proses pembelajaran dan pendidkikan, sehingga memudahkan pembelajaran untuk berjalan dengan baik dikelas. Namun, dewasa ini kebutuhan masyarakat semakin tinggi dengan tingkat konsumtif yang sebanding. Akibat sifat konsumtif tersebut maka akan menimbulkan banyak sampah. Banyak orang berfikir bahwa sampah tidak berguna sehingga orang-orang hanya menumpuknya tanpa merancang ide untuk membuat suatu barang yang bermanfaat khususnya dalam dunia pendidikan melalui pengolahan sampah. Media pembelajaran dari pengolahan bahan bekas juga mempunyai manfaat yang sangat besar, selain hemat biaya dan ramah lingkungan. Oleh karena itu penulis mengangkat Koran bekas untuk media pembelajaran yang penulis beri judul “Pemanfaatan daur ulang Koran bekas sebagai media pembelajaran pengenalan angka untuk TK A”

Makalah lomba media pembelajaran

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran disekolah pada saat ini mulai disesuaikan dengan perkembangan

teknologi informasi, sehingga terjadi perubahan dan pergeseran paradigma pendidikan.

Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi khususnya internet, mempercepat aliran

ilmu pengetahuan yang menembus batas-batas dimensi ruang, birokrasi, kemapanan, dan

waktu. Program-program di internet bukan hanya menampilkan data dan informasi yang

dapat ditransmisikan dengan kecepatan tinggi, tetapi juga ilmu pengetahuan yang dapat

diakses secara cepat oleh penggunanya. Dan tentu saja kondisi ini berpengaruh pada

kebiasaan dan budaya pendidikan yang dikelola selama ini.

Kemajuan dan perkembangan teknologi sudah demikian menonjol, sehingga

penggunaan alat-alat bantu mengajar seperti alat-alat audio,visual serta perlengkapan

sekolah disesuaikan dengan perkembangan jaman tersebut. Dan juga harus disesuaikan

dnegan tuntutan kurikulum sesuai dengan materi, metode, dan tingkat kemampuan belajar

siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik disekolah.

Untuk itu, para pengajar mulai berusaha membiasakan diri untuk menggunakan peralatan-

peralatan seperti OHP, LCD, CD, VCD, video, computer dan internet dalam pembelajaran

dikelas. dengan program pembelajarna yang dikembangkan ini patut dipelajari pengajar

harus mempelajarinya agar mempermudah proses pembelajaran dan pendidkikan, sehingga

memudahkan pembelajaran untuk berjalan dengan baik dikelas.

Namun, dewasa ini kebutuhan masyarakat semakin tinggi dengan tingkat konsumtif

yang sebanding. Akibat sifat konsumtif tersebut maka akan menimbulkan banyak sampah.

Banyak orang berfikir bahwa sampah tidak berguna sehingga orang-orang hanya

menumpuknya tanpa merancang ide untuk membuat suatu barang yang bermanfaat

khususnya dalam dunia pendidikan melalui pengolahan sampah. Media pembelajaran dari

pengolahan bahan bekas juga mempunyai manfaat yang sangat besar, selain hemat biaya

dan ramah lingkungan. Oleh karena itu penulis mengangkat Koran bekas untuk media

pembelajaran yang penulis beri judul “Pemanfaatan daur ulang Koran bekas sebagai media

pembelajaran pengenalan angka untuk TK A”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan media pembelajaran melalui bahan daur ulang koran

bekas?

2. Bagaimana langkah-langkah membuat media pembelajaran melalui bahan daur ulang

koran bekas?

3. bagaimana cara menggunakan media pembelajaran melalui bahan daur ulang koran

bekas?

4. Apakah tujuan menggunakan media pembelajaran melalui bahan daur ulang koran

bekas?

5. Apakah kelebihan dan kekurangan menggunakan media pembelajaran melalui bahan

daur ulang koran bekas?

C. Tujuan

1. Menjelaskan media pembelajaran melalui bahan daur ulang koran bekas.

2. Menjelaskan langkah-langkah pembuatan media pembelajaran melalui bahan daur

ulang koran bekas.

3. Menjelaskan cara menggunakan media pembelajaran melalui bahan daur ulang koran

bekas.

4. Menjelaskan tujuan penggunaan media pembelajaran melalui bahan daur ulang koran

bekas.

5. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan menggunakan media pembelajaran

melaluibahandaur ulang koran bekas.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran Melalui Bahan Daur Ulang Koran Bekas

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala

sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemampuan atau ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses

belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber,

lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran /

pelatihan.

Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk

menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.

Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa

media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-

dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee,

1997). Media pembelajaran adalahsebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk

menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara

pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak batasan atau pengertian yan dikemukakan

para ahli tentang media, diantaranya adalah: Asosiasi Teknologi dan Komunikasi

Pendidikan (Asosociation of Education and Communication Technology (AECT).

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan

peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta

didik.

Sedangkan daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi

bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi

sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi

penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika

dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu

strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan,

pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai, dan

komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga dalam proses

hierarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, and Replace).

Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam,

tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang

umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak

dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah

yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan.

Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran,

pembersihan, dan pemprosesan material baru untuk proses produksi.

Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang

mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus

menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi

polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih

mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, daur

ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda.

Bentuk lain dari daur ulang adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti

emas dari prosesor komputer, timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang

berbahaya bagi lingkungan, seperti merkuri.

Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Proses

daur ulang aluminium dapat menghemat 95% energi dan mengurangi polusi udara

sebanyak 95% jika dibandingkan dengan ekstraksi aluminium dari tambang hingga

prosesnya di pabrik. Penghematan yang cukup besar pada energi juga didapat dengan

mendaur ulang kertas, logam, kaca, dan plastic.

B. Langkah-Langkah Pembuatan Media Pembelajaran Melalui Bahan Daur Ulang

Koran Bekas

Bahan : Koran bekas beberapa lembar, tepung kanji, lem kayu, cat warna, tiner

Alat : lembaran plastik, kuas, baki yang telah diisi pasir

Langkah-langkah:

1. Pertama, koran direndam di dalam bak berisi air kemudian disobek sampai

menjadi bubur

2. Kedua, tepung kanji dimasak di dalam air hingga mendidih

3. Ketiga, campurkan bubur koran yang sedikit diperas agar tidak mengandung

banyak air dengan tepung kanji yang sudah masak dengan lem kayu,

perbandingannya 2:1:1

4. Keempat, aduk hingga adonan menjadi rata kemudian letakkan di atas lembaran

plastik kemudian pipihkan adonan dan bentuk sesuai media yang dikehendaki

5. Kelima, jemur media

6. Keenam, cat media pembelajaran dengan warna yang menarik (cat warna

ditambahi dengan tiner supaya tidak terlalu kental)

7. Ketujuh, jemur kembali hingga cat mengering

C. Cara Penggunaan Media Pembelajaran Bahan Daur Ulang Koran Bekas

Pertama, pasir dituang ke dalam baki kemudian media pembelajaran diletakkan

diatas pasir tersebut, media pembelajaran bahan daur ulang koran bekas digunakan

untuk kegiatan pengenalan angka sekaligus belajar cara menulis angka menggunakan

jari tangan, anak-anak menulis mengikuti pola lubang pada media pembelajaran.

Setelah menulis mengikuti pola lubang, media pembelajaran diambil, setelah media

pembelajaran diambil pasir akan tampak goresan-goresan tulisan angka, tulisan

tersebut kemudian dikuatkan dengan media pembelajaran angka 3 dimensi, guru

menunjukkan angka 3 dimensi kepada anak-anak agar ingatan anak tentang angka

menjadi kuat.

D. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran Melalui Bahan Daur Ulang Koran

Bekas

Tujuan penggunaan media pembelajaran melalui bahan daur ulang koran bekas bagi

lingkungan adalah untuk mengurangi kuantitas sampah koran bekas. Tujuan

penggunaan media pembelajaran melalui bahan daur ulang koran bekas bagi PAUD

kelas A adalah pada dasarnya usia dini belajar melalui bermain, dengan dibuatnya

media tersebut maka anak akan belajar mengenal dan menulis angka dengan cara yang

unik dan menyenangkan, selain menyenangkan pembelajaran tersebut dapat

mengembangakan lima aspek pembelajaran, aspek tersebut meliputi: (1) aspek nilai

agama dan moral, yaitu guru menjelaskan bahwa pasir (salah satu media ajar)

merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang sehingga kita harus

menjaga tanah dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, sebelum

pembelajaran, anak-anak juga diajarkan berdoa terlebih dulu; (2) aspek psikomotor,

yaitu anak-anak belajar menulis menggunakan/menggerakkan jari tangan sesuai pola

media pembelajaran; (3) aspek sosial dan emosional, yaitu anak-anak belajar menulis

mengikuti pola sesuai dengan langkah-langkah atau mengikuti pola secara berurutan;

(4) aspek kognitif, yaitu anak-anak belajar mengenal dan menulis angka-angka; (5)

aspek bahasa, yaitu pada kegiatan evaluasi, anak-anak menceritakan kembali kegiatan

yang dilakukan.

Selain mengembangkan kelima aspek, pembelajaran tersebut juga dapat menciptakan

hidden kurikulum, yaitu dengan menulis menggunakan jari dan tanah maka akan

menciptakan pembelajaran yang unik dan menciptakan rasa senang belajar pada anak-

anak sehingga berdampak anak menjadi senang menulis sampai pada usia selanjutnya.

E. Kelebihan Dan Kekurangan Menggunakan Media Pembelajaran Melalui Bahan

Daur Ulang Koran Bekas

Kelebihan:

Suasana pembelajaran akan menjadi lebih menarik bagi anak

Membuat guru menjadi lebih kreatif dalam menciptakan APE dari produk daur ulang

Pembelajaran tidak melupakan bahwa usia anak usia dini merupakan masa bermain

Melatih 5 aspek perkembangan anak secara bersamaan dalam satu pembelajaran

Meminimalisir sampah kertas pada lingkungan

Pembelajaran menjadi efisien dan efektif

Membuat anak lebih mencintai lingkungan

Kekurangan:

Media tidak dapat tahan lama jika terkena air terus menerus (terendam air)

1.