30
[Makalah] Individu, Keluarga dan Masyarakat KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Individu, Keluarga dan Masyarakat". Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu Sosial Dasar pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

CONTOH Makalah

Embed Size (px)

Citation preview

[Makalah] Individu, Keluarga dan Masyarakat

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT

karena atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga saya

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Individu,

Keluarga dan Masyarakat". Tugas makalah ini dibuat guna

untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu

Sosial Dasar pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Universitas Gunadarma.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini

masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan

manfaat kepada kita sekalian.

Depok, 22 Oktober 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR......................................................................... iDAFTARISI....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUANA. LATARBELAKANG.................................................................. iiiB.RUMUSANMASALAH............................................................... iiiC.TUJUAN....................................................................................... iv

BAB II PEMBAHASAN1. PERTUMBUHANINDIVIDU .................................................... 12. FUNGSIKELUARGA ................................................................ 33. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT............................................................................... 44. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT .............................................................................. 95. URBANISASI .............................................................................. 10BAB III PENUTUPA.KESIMPULAN............................................................................ vDAFTARPUSTAKA........................................................................ vi

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Sebagai seorang manusia hendaknya kita mengetahui bahwa

Allah SWT menciptakan makhluk - makhluk nya untuk saling

membantu. Oleh karena itu kami mencoba untuk mengingatkan kembali

akan pentingnya bermasyarakat karena manusia adalah makhluk

sosial.

Manusia sebagai makhluk individu, keluarga, dan masyarakat

oleh karenanya manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial

yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi dan membutuhkan

orang lain. Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-

individu yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri dari

‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan

hidup bersama. Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai

individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya

dalam setiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan

sistem sosial yang ada.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa pengertian dari individu ?

2.      Apa pengertian dari pertumbuhan ?

3.      Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ?

4.      Apa pengertian dari fungsi keluarga ?

5.      Apa saja macam – macam fungsi keluarga ?

6.      Apa pengertian dari keluarga ?

7.      Apa pengertian dari masyarakat ?

8.      Apa saja golongan – golongan masyarakat ?

9.      Apa perbedaan antara keluarga masyarakat industri dengan

masyarakat non industri ?

10.  Apa makna dari individu ?

11.  Apa makna dari keluarga ?

12.  Apa makna dari masyarakat ?

13.  Apa hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat ?

14.  Apa pengertian dari urbanisasi ?

15.  Bagaimana proses urbanisasi ?

C.    TUJUAN

         Untuk mengetahui pengertian individu

         Untuk mengetahui pengertian pengertian pertumbuhan

         Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan

         Untuk mengetahui pengertian fungsi keluarga

         Untuk mengetahui macam – macam fungsi keluarga

         Untuk mengetahui pengertian keluarga

         Untuk mengetahui pengertian masyarakat

         Untuk mengetahui golongan – golongan masyarakat

         Untuk mengetahui perbedaan antara keluarga masyarakat

industri dengan masyarakat non industri

         Untuk mengetahui makna dari individu

         Untuk mengetahui makna dari keluarga

         Untuk mengetahui makna dari masyarakat

         Untuk mengetahui hubungan antara individu, keluarga dan

masyarakat

         Untuk mengetahui pengertian dari urbanisasi

         Untuk mengetahui proses urbanisasi

BAB IIPEMBAHASAN

1.      PERTUMBUHAN INDIVIDU

a.      Individu

Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang

artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu,

menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk,

memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu

merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia

perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat

disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan

khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek

dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis

rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling

berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek

lainnya.

Berikut pengertian Individu menurut para ahli :

1.      Menurut Marthen Luter

Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan

kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep

Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu

sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi

oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan

rukun.

         Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat

membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun

dengan hakikat yang sama.

         Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek

gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang

menyangkut dengan keindahan

         Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk

mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan

dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa

yang diterima oleh panca indera.

         Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi

dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara

harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat

membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang

sering disebut masyarakat.

2.      Menurut Viniagustia

Merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyataan

suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.

b.      Pertumbuhan Individu

                     Perkembangan manusia yang wajar dan normal

harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin.

Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan

keselurhan jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas tersendiri.

Walaupun terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli, namun

diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju

kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat

dari berbagai aliran mengenai pertumbuhan. Menurut para ahli yang

menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada

dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer

adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu,

sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini

terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat

dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu

terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap

karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar

melalui pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman

dalam mengenal keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.

                     Menurut aliran psikologi gestalt pertmbuhan

adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok

adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti

sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional dengan

bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keselurhan yang

lebih dahulu ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapat

disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara

perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yangsemula

mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal

bagian-bagian dari lingkungan yang ada.

                     Konsep aliran sosiologi tentang pertumbuhan

menganggap pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yaitu proses

perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial

kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.

               Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:

1. Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan

ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan

oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir

2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian

ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap

bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada      

lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.

3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini

berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan

dapat menentukan pertumbuhan individu.

        

         Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi

1. Masa vital yaitu dari usia 0 sampai kira-kira 2 tahun.

2. Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-

kira 7 tahun

3. Masa intelektual dari kira-kria 7 tahun sampai kira-

kira 13 tahun atau 14 tahun

4. Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai

kira-kira 20 – 21 tahun

2.      FUNGSI KELUARGA

Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau

tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga

itu.

Berikut macam – macam fungsi keluarga :

A.    Fungsi Secara Biologis

         Untuk Meneruskan Keturunan.

         Memelihara dan membesarkan anak.

         Merawat dan membesarkan anak dan anggota keluarga

B.     Fungsi Secara Psikologis

         Memberikan rasa aman dan nyaman kepada anggota keluarga.

         Memberikan perhatian untuk anggota keluarga.

         Membina kepribadian.

         Memberikan identitas keluarga.

C.    Fungsi Sosialisasi

         Mengajarkan sosialisasi kepada anak.

         Membentuk norma-norma yang baik kepada anak.

         Meneruskan nilai-nilai budaya.

D.    Fungsi Secara Ekonomi

         Mencari sumber-sumber penghasilan untuk keluarga.

         Pengaturan penggunaan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga.

         Menabung untuk memenuhi kebutuhan anak di masa depan,sebagai

jaminan hari tua.

E.     Fungsi Secara Pendidikan

         Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,keterampilan,

dan membentuk anak sesuai dengan minat dan bakat yang

dimilikinya.

         Mempersiapkan anak untuk kehidupan yang akan datang dan

mempersiapkan anak untuk memenuhi perannya sebagai orang dewasa.

         Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

3.      INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

a.      Keluarga

Keluarga adalah satuan masyarakat terkecil yang dimiliki oleh

manusia sebagai makhluk sosial yang di tandai dengan adanya

kerjasama dan kegiatan – kegiatan ekonomi.

Berikut beberapa pengertian keluarga menurut para ahli :

1.      Duvall dan Logan ( 1986 ) :

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,

kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,

mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,

mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

2.      Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam

satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau

adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,

mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta

mempertahankan suatu budaya.

3.      Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :       

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang

terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul

dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan

saling ketergantungan.

b.      Masyarakat

Berikut  ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari

beberapa ahli sosiologi dunia :

a.       Menurut Selo Sumarjan (1974), Masyarakat adalah orang-orang

yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan

b. Menurut Koentjaraningrat (1994), Masyarakat adalah kesatuan

hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat

istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu

rasa identitas yang sama.

c. Menurut Ralph Linton (1968), Masyarakat adalah setiap kelompok

manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama

dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka

menganggap sebagai satu kesatuan sosial.

d. Menurut Karl Marx, Masyarakat adalah suatu struktur yang

menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat

adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara

ekonomi

e. Menurut Emile Durkheim, Masyarakat merupakan suatu kenyataan

objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

f. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, Masyarakat merupakan

kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam

waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,

mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan

di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

c. Golongan – Golongan Masyarakat

1)      Multikulturalisme dan Kesederajatan

Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang menekankan

pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan perbedaan

kebudayaan. Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah para

pendukung kebudayaan, baik secara individual maupun secara

kelompok, dan terutama ditujukan terhadap golongan sosial

askriptif yaitu sukubangsa (dan ras), gender, dan umur. Ideologi

multikulturalisme ini secara bergandengan tangan saling mendukung

dengan proses-proses demokratisasi, yang pada

dasarnya adalah kesederajatan pelaku secara individual (HAM)

dalam berhadapan dengan kekuasaan dan komuniti atau masyarakat

setempat.

2)      Masyarakat Majemuk

Masyarakat majemuk terbentuk dari dipersatukannya

masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional, yang

biasanya dilakukan secara paksa (by force) menjadi sebuah bangsa

dalam wadah negara.

d. Perbedaan Masyarakat Industri dan Masyarakat Non Industri

1) Masyarakat Non Industri

Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional

atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan

menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group)

dan kelompok sekunder (secondary group). 

(a) Kelompok primer

Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin

lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para

anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka

mengenal lebih dekat, lebih akrab. Dalam kelompok-kelompok primer

bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian

kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta

menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada

kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar

r rasa simpati dan secara sukarela.

Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun

tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.

(b) Kelompok sekunder

Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan

tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh

karena yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja

antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-

pertimbangan rasional, obyektif.

Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar

kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-

hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan

tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah

sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya :

partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh,

organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari

pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang

kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan

kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti

perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal

group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran

Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim

berlaku pada kelompok resmi.

Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai

pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-

norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta

konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara

tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan,

1980 : 91).

Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau

organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota

kelompok tidak resmi.

2) Masyarakat Industri

Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai

dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf

perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua

taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks.

Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi

diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).

Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa

kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada

hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok

masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga

menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri.

Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus

yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas - batas

tertentu.

Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang

las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat

bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional,

makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan

dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian

kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang

tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi

yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu,

sesuai dengan bertambahnya individualism.

     4. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

Makna Individu : manusia sebagai makhluk individu yang dapat

mengalami

kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak

hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja.

Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu

keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam

individunya.

Makna Keluarga : makna keluarga termasuk juga dengan pengertian

keluarga yg

saya ketahui seperti berikut yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak

serta beberapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah

dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain.

Makna Masyarakat : makna masyarakat merupakan istilah yang

digunakan untuk

menerangkan suatu komuniti manusia yang tinggal bersama-sama.

Dapat juga dikatakan bahwa masyarakat merupakan jaringan

perhubungan antara berbagai individu. Dari segi pelaksanaan, ia

bermaksud sesuatu yang dibuat - atau tidak dibuat - oleh kumpulan

orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam

pengkajian sains sosial.

Hubungan individu-masyarakat yaitu bahwa hidup bermasyarakat

adalah ciptaan dan usaha manusia sendiri. Manusia berkeluarga, ia

berkelompok. Selalu membuat sesuatu dan berbuat. Keluarga,

kelompok, masyarakat dan negara tidak merupakan kesatuan-kesatuan

yang berdiri di luar. Mereka ada usaha manusia, yang terus

dipertahankan, dipelihara, ditunjang, atau apabila perlu-

diubahkan atau diganti oleh manusia. Mereka adalah bagian

hidupnya. Mereka adalah bentuk perilaku yang tergantung dari dia.

Hidup bermasyarakat yang diusahakan dan diciptakan sendiri,

bertujuan untuk memungkinkan perkembangannya sebagai manusia.

Sebab tanpa masyarakat tidak ada hidup individual yang manusiawi.

Jadi manusia sekaligus membentuk dan dibentuk oleh hasil karyanya

sendiri, yaitu masyarakat. Manusia tidak bebas dalam arti bahwa

ia bebas memilih antara hidup sendiri atau hidup berbagai dengan

orang lain. Ia harus hidup berbagai agar tidak hancur. Tetapi

cara dan bentuk hidup berbagai itu ditentukannya dengan bebas.

Tidak ada satu pola kebudayaan yang mutlak dan universal. Jadi

ada relasi timbal balik antara individu. Di satu pihak individu

ikut membentuk dan menegakkan masyarakat, dan ia

bertanggungjawab. Di lain pihak masyarakat menghidupi individu

dan oleh karenanya bersifat mengikat bagi dia.

     5. URBANISASI

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua.

Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota

akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial

kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan

tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,

fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan

pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus

segera dicarikan jalan keluarnya.

Proses terjadi Urbanisasi :

Pertama, pemerintah berkeinginan untuk sesegera mungkin

meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.

Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa meningkatnya penduduk

daerah perkotaan akan berkaitan erat dengan meningkatnya

pertumbuhan ekonomi negara. Data memperlihatkan bahwa suatu

negara atau daerah dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi,

juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, dan

sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki tingkat

urbanisasi di atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang

yang sekarang ini. Tingkat urbanisasinya masih sekitar 35 persen

sampai dengan 40 persen saja.

Kedua, terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan, atau

tidak terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada

penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau tidaknya proses

urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang

kurang lebih diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar

pada suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya.

Makin besar tingkat primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik

dalam proses urbanisasi. Sayangnya data mutahir mengenai primacy

rate di Indonesia tidak tersedia.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULANSetiap individu, keluarga dan masyarakat memiliki hubungan

yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hubungan yang

dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara komponen-

komponen tersebut. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa

adanya suatu keluarga dan masyarakat yang menjadi latar belakang

keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha mengambil

jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang

selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku

yang telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai

individu jika individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya

yaitu masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA         http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga        

http://suarapembaca.detik.com/read/2009/01/05/094753/1062996/471/menangkal-krisis-dengan-kejujuran

         http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia

         Sumber : http://www.rendzhimaru.net/ilmu-sosial-dasar-12

Diposkan oleh fantasy world di 9.09 AM Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: ISD, Makalah, tugas, UG