Upload
independent
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
[Makalah] Individu, Keluarga dan Masyarakat
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Individu,
Keluarga dan Masyarakat". Tugas makalah ini dibuat guna
untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu
Sosial Dasar pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.
Depok, 22 Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR......................................................................... iDAFTARISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUANA. LATARBELAKANG.................................................................. iiiB.RUMUSANMASALAH............................................................... iiiC.TUJUAN....................................................................................... iv
BAB II PEMBAHASAN1. PERTUMBUHANINDIVIDU .................................................... 12. FUNGSIKELUARGA ................................................................ 33. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT............................................................................... 44. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT .............................................................................. 95. URBANISASI .............................................................................. 10BAB III PENUTUPA.KESIMPULAN............................................................................ vDAFTARPUSTAKA........................................................................ vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai seorang manusia hendaknya kita mengetahui bahwa
Allah SWT menciptakan makhluk - makhluk nya untuk saling
membantu. Oleh karena itu kami mencoba untuk mengingatkan kembali
akan pentingnya bermasyarakat karena manusia adalah makhluk
sosial.
Manusia sebagai makhluk individu, keluarga, dan masyarakat
oleh karenanya manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial
yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi dan membutuhkan
orang lain. Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-
individu yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri dari
‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan
hidup bersama. Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai
individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya
dalam setiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan
sistem sosial yang ada.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari individu ?
2. Apa pengertian dari pertumbuhan ?
3. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ?
4. Apa pengertian dari fungsi keluarga ?
5. Apa saja macam – macam fungsi keluarga ?
6. Apa pengertian dari keluarga ?
7. Apa pengertian dari masyarakat ?
8. Apa saja golongan – golongan masyarakat ?
9. Apa perbedaan antara keluarga masyarakat industri dengan
masyarakat non industri ?
10. Apa makna dari individu ?
11. Apa makna dari keluarga ?
12. Apa makna dari masyarakat ?
13. Apa hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat ?
14. Apa pengertian dari urbanisasi ?
15. Bagaimana proses urbanisasi ?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian individu
Untuk mengetahui pengertian pengertian pertumbuhan
Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan
Untuk mengetahui pengertian fungsi keluarga
Untuk mengetahui macam – macam fungsi keluarga
Untuk mengetahui pengertian keluarga
Untuk mengetahui pengertian masyarakat
Untuk mengetahui golongan – golongan masyarakat
Untuk mengetahui perbedaan antara keluarga masyarakat
industri dengan masyarakat non industri
Untuk mengetahui makna dari individu
Untuk mengetahui makna dari keluarga
Untuk mengetahui makna dari masyarakat
Untuk mengetahui hubungan antara individu, keluarga dan
masyarakat
Untuk mengetahui pengertian dari urbanisasi
Untuk mengetahui proses urbanisasi
BAB IIPEMBAHASAN
1. PERTUMBUHAN INDIVIDU
a. Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang
artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu,
menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk,
memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu
merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat
disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan
khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek
dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis
rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling
berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek
lainnya.
Berikut pengertian Individu menurut para ahli :
1. Menurut Marthen Luter
Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan
kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep
Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu
sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi
oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan
rukun.
Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat
membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun
dengan hakikat yang sama.
Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek
gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang
menyangkut dengan keindahan
Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk
mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan
dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa
yang diterima oleh panca indera.
Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi
dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara
harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat
membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang
sering disebut masyarakat.
2. Menurut Viniagustia
Merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyataan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
b. Pertumbuhan Individu
Perkembangan manusia yang wajar dan normal
harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin.
Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan
keselurhan jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas tersendiri.
Walaupun terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli, namun
diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju
kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat
dari berbagai aliran mengenai pertumbuhan. Menurut para ahli yang
menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada
dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer
adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu,
sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini
terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat
dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu
terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap
karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar
melalui pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman
dalam mengenal keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.
Menurut aliran psikologi gestalt pertmbuhan
adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok
adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti
sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional dengan
bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keselurhan yang
lebih dahulu ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara
perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yangsemula
mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal
bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Konsep aliran sosiologi tentang pertumbuhan
menganggap pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yaitu proses
perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial
kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
1. Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan
ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan
oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir
2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian
ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap
bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada
lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini
berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan
dapat menentukan pertumbuhan individu.
Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi
1. Masa vital yaitu dari usia 0 sampai kira-kira 2 tahun.
2. Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-
kira 7 tahun
3. Masa intelektual dari kira-kria 7 tahun sampai kira-
kira 13 tahun atau 14 tahun
4. Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai
kira-kira 20 – 21 tahun
2. FUNGSI KELUARGA
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau
tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga
itu.
Berikut macam – macam fungsi keluarga :
A. Fungsi Secara Biologis
Untuk Meneruskan Keturunan.
Memelihara dan membesarkan anak.
Merawat dan membesarkan anak dan anggota keluarga
B. Fungsi Secara Psikologis
Memberikan rasa aman dan nyaman kepada anggota keluarga.
Memberikan perhatian untuk anggota keluarga.
Membina kepribadian.
Memberikan identitas keluarga.
C. Fungsi Sosialisasi
Mengajarkan sosialisasi kepada anak.
Membentuk norma-norma yang baik kepada anak.
Meneruskan nilai-nilai budaya.
D. Fungsi Secara Ekonomi
Mencari sumber-sumber penghasilan untuk keluarga.
Pengaturan penggunaan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
Menabung untuk memenuhi kebutuhan anak di masa depan,sebagai
jaminan hari tua.
E. Fungsi Secara Pendidikan
Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,keterampilan,
dan membentuk anak sesuai dengan minat dan bakat yang
dimilikinya.
Mempersiapkan anak untuk kehidupan yang akan datang dan
mempersiapkan anak untuk memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.
3. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
a. Keluarga
Keluarga adalah satuan masyarakat terkecil yang dimiliki oleh
manusia sebagai makhluk sosial yang di tandai dengan adanya
kerjasama dan kegiatan – kegiatan ekonomi.
Berikut beberapa pengertian keluarga menurut para ahli :
1. Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
2. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam
satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau
adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,
mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.
3. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
b. Masyarakat
Berikut ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari
beberapa ahli sosiologi dunia :
a. Menurut Selo Sumarjan (1974), Masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan
b. Menurut Koentjaraningrat (1994), Masyarakat adalah kesatuan
hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu
rasa identitas yang sama.
c. Menurut Ralph Linton (1968), Masyarakat adalah setiap kelompok
manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama
dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka
menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
d. Menurut Karl Marx, Masyarakat adalah suatu struktur yang
menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat
adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara
ekonomi
e. Menurut Emile Durkheim, Masyarakat merupakan suatu kenyataan
objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
f. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, Masyarakat merupakan
kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam
waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan
di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
c. Golongan – Golongan Masyarakat
1) Multikulturalisme dan Kesederajatan
Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang menekankan
pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan perbedaan
kebudayaan. Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah para
pendukung kebudayaan, baik secara individual maupun secara
kelompok, dan terutama ditujukan terhadap golongan sosial
askriptif yaitu sukubangsa (dan ras), gender, dan umur. Ideologi
multikulturalisme ini secara bergandengan tangan saling mendukung
dengan proses-proses demokratisasi, yang pada
dasarnya adalah kesederajatan pelaku secara individual (HAM)
dalam berhadapan dengan kekuasaan dan komuniti atau masyarakat
setempat.
2) Masyarakat Majemuk
Masyarakat majemuk terbentuk dari dipersatukannya
masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional, yang
biasanya dilakukan secara paksa (by force) menjadi sebuah bangsa
dalam wadah negara.
d. Perbedaan Masyarakat Industri dan Masyarakat Non Industri
1) Masyarakat Non Industri
Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional
atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan
menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group)
dan kelompok sekunder (secondary group).
(a) Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin
lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para
anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka
mengenal lebih dekat, lebih akrab. Dalam kelompok-kelompok primer
bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian
kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta
menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada
kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar
r rasa simpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun
tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
(b) Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan
tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh
karena yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja
antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-
pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar
kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-
hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan
tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah
sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya :
partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh,
organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari
pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang
kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan
kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti
perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal
group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran
Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim
berlaku pada kelompok resmi.
Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai
pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-
norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta
konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara
tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan,
1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau
organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota
kelompok tidak resmi.
2) Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai
dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf
perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua
taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks.
Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi
diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa
kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada
hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok
masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga
menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri.
Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus
yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas - batas
tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang
las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat
bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional,
makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan
dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian
kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang
tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi
yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu,
sesuai dengan bertambahnya individualism.
4. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Makna Individu : manusia sebagai makhluk individu yang dapat
mengalami
kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak
hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja.
Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu
keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam
individunya.
Makna Keluarga : makna keluarga termasuk juga dengan pengertian
keluarga yg
saya ketahui seperti berikut yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak
serta beberapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah
dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain.
Makna Masyarakat : makna masyarakat merupakan istilah yang
digunakan untuk
menerangkan suatu komuniti manusia yang tinggal bersama-sama.
Dapat juga dikatakan bahwa masyarakat merupakan jaringan
perhubungan antara berbagai individu. Dari segi pelaksanaan, ia
bermaksud sesuatu yang dibuat - atau tidak dibuat - oleh kumpulan
orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam
pengkajian sains sosial.
Hubungan individu-masyarakat yaitu bahwa hidup bermasyarakat
adalah ciptaan dan usaha manusia sendiri. Manusia berkeluarga, ia
berkelompok. Selalu membuat sesuatu dan berbuat. Keluarga,
kelompok, masyarakat dan negara tidak merupakan kesatuan-kesatuan
yang berdiri di luar. Mereka ada usaha manusia, yang terus
dipertahankan, dipelihara, ditunjang, atau apabila perlu-
diubahkan atau diganti oleh manusia. Mereka adalah bagian
hidupnya. Mereka adalah bentuk perilaku yang tergantung dari dia.
Hidup bermasyarakat yang diusahakan dan diciptakan sendiri,
bertujuan untuk memungkinkan perkembangannya sebagai manusia.
Sebab tanpa masyarakat tidak ada hidup individual yang manusiawi.
Jadi manusia sekaligus membentuk dan dibentuk oleh hasil karyanya
sendiri, yaitu masyarakat. Manusia tidak bebas dalam arti bahwa
ia bebas memilih antara hidup sendiri atau hidup berbagai dengan
orang lain. Ia harus hidup berbagai agar tidak hancur. Tetapi
cara dan bentuk hidup berbagai itu ditentukannya dengan bebas.
Tidak ada satu pola kebudayaan yang mutlak dan universal. Jadi
ada relasi timbal balik antara individu. Di satu pihak individu
ikut membentuk dan menegakkan masyarakat, dan ia
bertanggungjawab. Di lain pihak masyarakat menghidupi individu
dan oleh karenanya bersifat mengikat bagi dia.
5. URBANISASI
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua.
Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota
akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan
tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan
pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus
segera dicarikan jalan keluarnya.
Proses terjadi Urbanisasi :
Pertama, pemerintah berkeinginan untuk sesegera mungkin
meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa meningkatnya penduduk
daerah perkotaan akan berkaitan erat dengan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi negara. Data memperlihatkan bahwa suatu
negara atau daerah dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi,
juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, dan
sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki tingkat
urbanisasi di atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang
yang sekarang ini. Tingkat urbanisasinya masih sekitar 35 persen
sampai dengan 40 persen saja.
Kedua, terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan, atau
tidak terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada
penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau tidaknya proses
urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang
kurang lebih diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar
pada suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya.
Makin besar tingkat primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik
dalam proses urbanisasi. Sayangnya data mutahir mengenai primacy
rate di Indonesia tidak tersedia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULANSetiap individu, keluarga dan masyarakat memiliki hubungan
yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hubungan yang
dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara komponen-
komponen tersebut. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa
adanya suatu keluarga dan masyarakat yang menjadi latar belakang
keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha mengambil
jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang
selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku
yang telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai
individu jika individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya
yaitu masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
http://suarapembaca.detik.com/read/2009/01/05/094753/1062996/471/menangkal-krisis-dengan-kejujuran
http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia
Sumber : http://www.rendzhimaru.net/ilmu-sosial-dasar-12
Diposkan oleh fantasy world di 9.09 AM Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: ISD, Makalah, tugas, UG