24
MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN TUJUAN HIDUP DAN TUJUAN PENDIDIKAN OLEH KELOMPOK IX ANGGOTA : 1. OVI ROSITA AZUMAR 2. SISKA 3. DOSEN : ABNA HIDAYATI, S.Pd, M.Pd FILSAFAT PENDIDIKAN MATA KULIAH UMUM

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN

TUJUAN HIDUP DAN TUJUAN PENDIDIKAN

OLEH

KELOMPOK IX

ANGGOTA : 1. OVI ROSITA AZUMAR

2. SISKA

3.

DOSEN :ABNA HIDAYATI, S.Pd, M.Pd

FILSAFAT PENDIDIKAN

MATA KULIAH UMUM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahEra globalisasi merupakan sebuah masa yang ditandaidengan perubahan pola kehidupan hidup manusia sertaperkembangan teknologinya. Perkembangan pesatnya kehidupanmanusia saat ini terdapat di segala bidang kehidupan,baik di bidang ekonomi, sosial maupun teknologi.Globalisasi memudahkan manusia dalam menjalankanaktifitasnya sehari-hari karena manusia d i m a n j a k a no l e h m e s i n - m e s i n c a n g g i h d a n t e k n o l o g im o d e r n n y a . K a r e n a k e m u d a h a n - kemudahan ini sehinggamembuat manusia melupakan jati dirinya.Menyadari bahwa ada yang mengatakan bahwa kodrat manusiaitu baik, ada juga yang mengatakan bahwa kodrat manusia ituburuk, ada juga yang mengatakan bahwa kodrat manusia i t ut i d a k b a i k d a n t i d a k b u r u k ( n e t r a l ) d a n l a i ns e b a g a i n y a . M a k a d i p e r l u k a n a d a n y a  pengetahuantentang tujuan hidup manusia itu.Sehubungam dengan itu, tujuan pendidikan merupakan sesuatuyang sentral dalam pendidikan. Sebab tanpa perumusan yangjelas tentang tujuan pendidikan, perbuatan menjadi tanpa arah,bahkan salah langkah dan tidak sesuai dengan harapan. Demikianjuga dengan pendidikan yang berusaha untuk membentuk pribadimanusia melalui proses yang panjang dengan suatu tujuanpendidikan yang jelas dan direncanakan.Namun, tidak semua tujuan yang telah direncanakan tersebutberjalan mulus tanpa sandungan sedikitpun. Permasalahan

seringkali muncul yang berkaitan dengan tujuan pendidikan,yaitu ketika output pendidikan yang dihasilkan tidak sesuaidengan tujuan tersebut. Berdasarkan masalah tersebut di atas,telah ditemukan kasus-kasus seperti korupsi, pelecehanseksual, kekerasan dalam rumah tangga dan lain sebagainya yangdilakukan oleh seorang yang telah mengenyam sebuah pendidikan.Kejadian ini dapat diidentifikasi sebagai kurangnya pemahamantentang  hakekat tujuan hidup dan tujuan pendidikan dalampribadi orang tersebut. Dari contoh kejadian kasus di atas, dapat diambil suatupertanyaan, “Bagaimanakah sebetulnya tujuan hidup dan tujuanpendidikan itu?” Realitas ini sangat penting untuk dibahasdalam makalah ini. Untuk itu pembahasan makalah ini diangkatuntuk mengungkap masalah-masalah tersebut. Berdasarkanketerangan-keterangan, telah ditemukan pernyataan para ulamamaupun pakar dalam menjelaskannya dan hal-hal yang terkaitdengannya.Selanjutnya, berangkat dari latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulisan makalah ini kami beri judul ” TUJUANHIDUP DAN TUJUAN PENDIDIKAN”

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimana tujuan hidup yang

sebenarnya ?1.2.2 Bagaimana tujuan pendidikan

yang sebaiknya ?1.3 Tujuan

1.3.1 Memenuhi salah satu syaratmata kuliah filsafat pendidikan.

1.3.2 Memberikan pengetahuanmengenai tujuan hidup dan tujuan pendidikan kepadapembaca.

1.3.3 Memberikan pengetahuan kepadapembaca mengenai baiknya jalan hidup ini.

1.4 Manfaat1.4.1 Mendapatkan nilai sebagai

prasyarat dalam mata kuliah filsafat pendidikan1.4.2 Menambah ilmu umtuk pembaca,

sehimgga pembaca mengetahui apa yang belum diketahuinya.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Tujuan Hidup dan Tujuan Pendidikan 2.1.1 Tujuan Hidup Manusia

Tujuan hidup itu penting, setiap orang hampir dapatdipastikan punya tujuan hidupnya masing-masing. Berdasarkantujuan hidupnya, manusia bisa dikelompokkan menjadi 4 jenis,yaitu Pencari Kebahagiaan, Pencari Ketenangan, Pencari Kepuasan,dan Orang yang Tidak Punya Tujuan.

A. Pencari kebahagiaan (happiness)Orang-orang yang tujuan hidupnya mencari kebahagiaancenderung punya kehidupan yang dinamis. Pencari kebahagiaandibagi menjadi 6 tipe:

Penumpuk Harta (Wealth Oriented) Si Penumpuk Harta adalah mereka yang bahagia kalaupunya uang banyak atau harta yang melimpah. Orang yangtipenya seperti ini biasanya disebut materialistis.Mereka cenderung pelit dan penuh perhitungan. Untung-rugi adalah mekanisme kerja mereka. Prinsip hidupmereka sama dengan prinsip ekonomi, “Dengan pengorbananminimum, dapat hasil tertentu. Atau dengan pengorbanantertentu, dapat hasil maksimum.”

Pemimpi Pasangan Ideal (Romance Oriented) Biasanya, orang bertipe ini adalah orang yang hidupnyadipenuhi angan-angan setinggi langit tentang sosokpangeran berkuda putih ataupun bidadari surga. Umumnya,orang-orang yang seperti ini gemar tebar pesona dancenderung genit. Namun tak sedikit juga dari tipe iniyang sifatnya pemalu. Ciri-ciri lainnya dari tipe iniadalah suka bergonta-ganti pacar atau suami/istri.

Pengejar Jabatan atau Karir (Career Oriented) Orang yang mengejar jabatan atau karir adalah sosokyang ambisius. Sebagian besar orang tipe ini adalah

orang yang haus kekuasaan. Mereka senantiasa mempunyaisifat pekerja keras dan profesional. Biasanya, paraPengejar Jabatan atau Karir adalah orang yang ahlidalam mempengaruhi orang lain.

Penikmat Popularitas (Popularity Oriented) Mereka yang termasuk dalam tipe ini biasanya gemarmencari teman sebanyak mungkin. Mereka umumnya pandaiberbicara dan mengambil hati orang lain. Menjaditerkenal adalah impian mereka. Cara mereka untukmendapatkan ketenaran bermacam-macam, ada yang lewatprestasi, ada juga yang lewat sensasi.

Pembangun Keluarga (Family Oriented) Para Pembangun Keluarga adalah sosok visioner yangbiasanya bijak dan dewasa. Hidup mereka terletak padahubungan yang harmonis dalam keluarga. Apapun yangmereka lakukan, tujuannya adalah untuk keluarga.Pencapaian-pencapaian tertentu yang dilakukan olehanggota keluarga dapat membuat hati mereka bahagia,misalnya prestasi gemilang anak-anak mereka dan jumlahcucu yang banyak.

Pemburu Ilmu Pengetahuan atau Kemampuan (Knowledge-Skill Oriented) Bagi Pemburu Ilmu Pengetahuan atau Kemampuan, kata“tahu” dan “bisa” adalah kunci kebahagiaan. Hidupmereka sebagian besar diisi dengan dua hal, yaitubelajar dan latihan. Sifat tekun dan tidak mudahmenyerah pada umumnya mereka miliki. Orientasi merekabukan terletak pada benar atau salah, melainkan padapenguasaan informasi atau kemampuan. Menjadi pakar atauahli dalam bidang tertentu adalah cita-cita tertinggiyang harus dicapai agar mencapai puncak kebahagiaan.

B. Pencari ketenangan (tranquility)

Mereka yang mencari ketenangan pada umumnya memilikikehidupan yang statis alias begitu-begitu saja. PencariKetenangan dibagi menjadi 2 tipe:

Pencari Kebenaran (Truth Oriented) Orang-orang yang mencari kebenaran biasanya cenderungkritis dan selalu mencari kesalahan yang terdapat padasuatu hal. Benar dan salah bagi mereka merupakan duahal yang harus dapat ditemukan untuk mencapaiketenangan hidup.

Pencari Jaminan/Kepastian (Assurance Oriented) Kepastian hidup, adalah tujuan utama dari orang-orangbertipe ini. Mereka senantiasa bertahan pada satu fasehidup tertentu karena merasa nyaman berada di situ.Mereka tidak mau mengambil resiko, tidak mau keluardari zona nyaman. Selain itu, orang-orang seperti inibiasanya sangat patuh terhadap norma-norma yangberlaku, baik itu norma hukum maupun norma agama.

C. Pencari kepuasan (satisfication)Manusia yang hidupnya mengejar kepuasan semata biasanyapunya kehidupan yang mengalir tanpa rencana. Mereka hanyahidup untuk hari ini. Mengenai apa yang telah terjadikemarin atau apa yang akan terjadi besok, itu bukan urusanmereka. Orang-orang dengan tipe seperti ini sebenarnyamerupakan perpaduan dari jenis Pencari Kebahagiaan, PencariKetenangan, dan Orang yang Tidak Punya Tujuan.

D. Orang yang tidak punya tujuan (no goal)Ada saja orang-orang yang tidak tahu tujuan hidupnya. Jenisorang ini biasanya kebingungan dan merasakan kehampaan dalamhidupnya. Ada 2 tipe orang yang tidak punya tujuan hidup:

Pencari Tujuan Hidup (Disoriented)Seorang pencari tujuan hidup adalah orang yang tidaktahu jati dirinya, apa maunya sesungguhnya, dan apaperannya dalam masyarakat. Mereka yang masuk dalam tipeini hidup luntang-lantung tanpa tujuan. Mereka bingungdan tidak tahu harus melakukan apa. Dalam keadaanbingung dan hampa seperti itu, biasanya mereka mencaripelampiasan yang ekstrim untuk mengisi hidup dari

kekosongan. Bahkan seringkali bunuh diri menjadipenyelesaian atas masalah tujuan hidup mereka.

Pencapai Tujuan Hidup (Succeed)Ketika para Pencapai Tujuan Hidup telah mencapai tujuanhidupnya dan merasa sukses, tak sedikit mereka jatuhdalam kebingungan dan kehampaan. “Semua sudah sayadapatkan, sekarang apa lagi yang harus saya perbuat?”Begitulah yang ada di pikiran mereka. Sebagian dariorang-orang yang telah berhasil meraih tujuan hidupnya,akan memilih tujuan hidup yang berbeda dari yangsebelumnya. Namun, ada juga sebagian lainnya yang tetapbingung dan hampa hingga akhirnya melakukan pelampiasanyang ekstrim, sampai ada yang bunuh diri.

Namun, ada pula tujuan hidup menurut Al-Quran, yaitu :

Al Qur’an menjelaskan bahwa kehidupan kini bukanlah akan berlalu tanpaakibat tetapi berlangsung dengan catatan atas semua gerak zahir danbatinyang menentukan nilai setiap indivisu untuk kehidupan konkrit nantinyadi alam akhirat, dimana kehidupan terpisah antara yangberiman dan yang kafir untuk selamanya. Dan berlombalah kepada keampunandari Tuhanmu dan surga yang luasnya sama dengan luas planet-planet dan Bumi ini,dijanjikan untuk para muttaqien. (QS 3/133). Sungguh kami ciptakan manusia itu padaperwujudan yang lebih baik. Kemudian kami tempatkan dia kepada kerendahan yang lebihrendah.Kecuali orang-orang beriman dan beramal shaleh, maka untuk mereka upah yang terhingga.QS 95/4-6). Dengan keterangan singkat ini, jelaslah bahwa AlQur’an bukan saja menjelaskan kenapa adanya hidup kini,tetapijuga memberikan arti hidup serta tujuannya yang harus dicapaioleh setiap diri.Keterangan Al Qur’an seperti demikian dapat diterima akal sehatdan memang hanyalah kitab suci itulah yang mungkin memberikanpenjelasan demikian.

A. Hidup Adalah IbadahPada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah.Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk

beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentusaja pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanyashalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalamsetiap aspek kehidupan kita.“Dan Aku tidak menciptakan jin danmanusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Adz Dzaariyaat:56) Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i danAhmad:

لاث� ن� ث�� لا م� ه إ� مل���������������� ع ع� ط���������������� ق� �ان� إن� س���������������� �ن� اث� إلا� إ م����������������� �ذ ال: إ� ول إل�ل����������������ه .ص. ق������������������ ن� رس����������������� رة� )ر( إ/ ي56���������������� ر ى ه� ب>; ن� إ/ :ع�و ذإوذ( ه )روإة إب�������������������������������������; دعول������������������������������������ ح ث�5 ال� د ص������������������������������������� ه, إوول������������������������������������� ع ب�;������������������������������������ �������������������������������������ف ت� Oن لم ي�5 إو ع� ه� ارب�5������������������������������������ ج�; ه� دق� ص�������������������������������������“Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya,kecuali tiga hal: Sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaatsesudahnya atau anak yang shalih yang mendo’akannya”.

B. Hidup Adalah UjianAllah berfirman dalam QS Al Mulk [67] : 2 yangterjemahnya,“(ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia mengujikamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasalagi Maha Pengampun.”Allah akan menguji manusia melalui hal-halsebagai berikut sesuai dengan QS Al Baqarah [2]:155-156sbb,“dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikitketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlahberita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yangapabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihiraaji’uun”.”Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dancobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila menyenangisuatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar makabaginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka makabaginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)

C. Kehidupan di Akhirat Lebih Baik dibanding Kehidupan di DuniaDalam QS Ali ‘Imran [3]:14,“dijadikan indah pada (pandangan)manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).“Yaa Allah, tak adakehidupan selain kehidupan akhirat. (HR. Bukhari)QS Adh

Dhuha [93]:4,“dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baikbagimu daripada yang sekarang (permulaan).”

D. Hidup Adalah SementaraDalam QS Al Mu’min [40]:39, Allah berfirman,“Hai kaumku,sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dansesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.“Dalam QS Al Anbiyaa[21]:35,“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujikamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.“

Dalam filsafat pendidikan, tujuan hidup manusia adalah :

Untuk menjadi manusia yang dapat mengabdi kepada sang pencipta. Mencari kebenaran dan keabsahan yang baik sesuai denganfilsafat dan ajaran agama.

Menjadi manusia seutuhnya dan menjadi penata social yang kuatdan berwibawa sehingga mampu menjalankan visidalamkehidupan sebagai manusia utuh.

Dapat mengelola alam semesta dengan menggunakan akal pikiranyang telah disesuaikan dengan akal pikiran yang telahdianugerahkan Yang Maha Kuasa.

Menjadi manusia yang kaya, sehat jasmani dan rohani sehinggaterjadi keseimbangan antara di dunia dan di akhirat.

2.1.2 Tujuan pendidikanAda banyak pandangan mengenai tujuan pendidikan, diantaranya :

1. Tujuan Pendidikan dalam UUD 1945 (versi Amandemen) Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan

dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.”

Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”

2. Tujuan Pendidikan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikannasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentukwatak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnyapotensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman danbertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negarayang demokratis serta bertanggung jawab.”

3. Tujuan Pendidikan Menurut UNESCODalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak adacara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan.Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational,Scientific and Cultural Organization) mencanangkan empatpilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa depan,yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learningto be, dan (4) learning to live together. Dimana keempatpilar pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQdan SQ.

Adapun tujuan pendidikan di Negara Indonesia yaitu sebagaiberikut:

1. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan ini merupakan tingkatan yangtertinggi. Pada tujuan ini digambarkan harapan masyarakatatau negara tentang ciri-ciri seorang manusia yangdihasilkan proses pendidikan atau manusia yang terdidik.Adapun yang dimaksud dengan tujuan pendidikan nasionaladalah tujuan umum yang hendak dicapai oleh seluruh bangsaIndonesia dan merupakan rumusan kualifikasi terbentuknyasetiap warga negara yang dicita-citakan bersama. [6]

Tujuan pendidikan nasional secara formal di Indonesiatelah beberapa kali mengalami perumusan atau perubahan,dan rumusan tujuan pendidikan nasional yang terakhirseperti disebutkan dalam Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003tentang Sisdiknas Bab II Pasal 3 yang berbunyi: Tujuanpendidikan nasional ialah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadimanusia-manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Perumusan tujuan pendidikan nasional tersebut dapatmemberikan arah yang jelas bagi setiap usaha pendidikan diIndonesia. Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan nasionaltersebut, dibutuhkan adanya lembaga-lembaga pendidikanyang masing-masing mempunyai tujuan tersendiri, yangselaras dengan tujuan nasional. Oleh karena itu, setiapusaha pendidikan di Indonesia tidak boleh bertentangandengan tujuan pendidikan nasional, bahkan harus menopangatau menunjang tercapainya tujuan tersebut.[7]

2. Tujuan Institusional

Tujuan institusional adalah perumusan secara umum polaperilaku dan pola kemampuannya yang harus dimiliki olehsetiap lembaga pendidikan yang berbeda-beda sesuai denganfungsi dan tugas yang harus dipikul oleh setiap lembagadalam rangka menghasilkan lulusan dengan kemampuan danketerampilan tertentu.

Sebagai subsistem pendidikan nasional, tujuaninstitusional untuk setiap lembaga pendidikan tidak dapatterlepas dari tujuan pendidikan nasional. Hal inidisebabkan setiap lembaga pendidikan ingin menghasilkanlulusan yang akan menunjang tinggi martabat bangsa dannegaranya, yang bertekad untuk mempertahankan falsafahPancasila sebagai dasar Negara, di samping kemampuan danketerampilan tertentu sesuai dengan kekhususan setiaplembaga.

Dengan demikian, perumusan tujuan institusionaldipengaruhi oleh tiga hal:  Tujuan Pendidikan Nasional,Kekhususan setiap lembaga dan Tingkat usia peserta didik.Tujuan institusional itu dicapai melalui pemberianberbagai pengalaman belajar kepada peserta didikny.

3. Tujuan Kurikuler

Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang dirumuskan secaraformal pada kegiatan kurikuler yang ada pada lembaga-lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler sifatnya lebih khususjika dibandingkan dengan tujuan institusional, tetapitidak boleh menyimpang dari tujuan institusional. Sepertimisalnya, tujuan kurikulum di sekolah-sekolah ada matapelajaran kewarganegaraan yang berbeda dibandingkan denganSMP.

Tujuan mata pelajaran untuk Kewarganegaraan di sekolah-sekolah tersebut disebut tujuan kurikuler sesuai dengankurikulum pada masing-masing sekolah. Tujuan kurikulermerupakan penjabaran dari tujuan institusional, yangberarti lebih khusus dari pada tujuan Institusional.

4. Tujuan Instruksional

Tujuan Instruksional merupakan tujuan yang hendakdicapai setelah selesai proses belajar mengajar/programpengajaran. Tujuan tersebut merupakan penjabaran daritujuan kurikuler, yang merupakan perubahan sikap atautingkah laku secara jelas. Tujuan Instruksional dapatdibagi menjadi dua, yaitu Tujuan Instruksional Umum (TIU)dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK).

Dalam merumuskan tujuan tujuan instruksional ini,terlebih-lebih tujuan instruksional khusus harusberorientasi kepada peserta didik, atau kepada output-oriented. Tujuan Instruksional akan mempengaruhi pemilihan

materi, metode, strategi, dan lainnya demi mencapai tujuaninstruksional yang telah dirumuskan.

Sesuai dengan visi dan misi pendidikan Nasional, makatujuan pendidikan harus mencerminkan kemampuan systempendidikan Nasional untuk mengakomodasikan berbagaituntutan peran yang multi dimensional. Secara umum,pendidikan harus mampu menghasilkan manusia sebagaiindividu dan anggota masyarakat yang sehat dan cerdasdengan: Kepribadian kuat, religius dan menjunjung tinggibudaya luhur, Kesadaran demokrasi dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Kesadaran moralhokum yang tinggi dan , Kehidupan yang makmur dansejahtera.

Tujuan pendidikan dilihat dari jenjang pendidikan, dapatdijabarkan sebagai berikut.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) No. 11

Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 26 ayat 1

disebutkan pendidikan dasar bertujuan untuk meletakan dasar:

1.      Kecerdasan

2.      Pengetahuan

3.      Kepribadian

4.      Akhlak mulia

5.      Keterampilan untuk hidup mandiri

6.      Mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Tampaknya pendidikan dasar, yang mencakup SD dan SMP, ini

sudah diorientasikan kepada upaya mendasari hidupnya. Hal ini

dapat dilihat dari butir ketrampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut, disamping bekal-bekal hidup

yang lain.

Selanjutnya dalam pasal yang sama, ayat 2, pada PP itu

disebutkan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan:

1.      Kecerdasan

2.      Pengetahuan

3.      Kepribadian

4.      Akhlak mulia

5.      Keterampilan untuk hidup mandiri

6.      Mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Tujuan pendidikan menengah umum atau SMA ini sama dengan

tujuan pendidikan dasar, hanya kalau dalam pendidikan dasar

dinyatakan sebagai peletak dasar, maka dalam pendidikan menengah

umum disebutkan untuk meningkatkan apa yang telah dicapai di

pendidikan dasar.

Pada ayat 3 pasal yang sama dalam UU itu, tujuan pendidikan

menengah Kejuruan bertujuan untuk meningkatkan:

1.      Kecerdasan

2.      Pengetahuan

3.      Kepribadian

4.      Akhlak mulia

5.      Keterampilan untuk hidup mandiri

6.      Mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan

kejuruannya.

Yang membedakan tujuan pendidikan menengah kejuruan atau SMK

dengan tujuan pendidikan menengah umum adalah pada butir 6 yaitu

mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Pada

butir ini ternyata pemerintah telah memperhitungkan jenis-jenis

keterampilan yang ada di SMK.

Terakhir PP itu yang akan dibahas adalah pasal yang sama

ayat 4 tentang tujun pendidikan Tinggi yang mengatakan untuk

mempersiapkan peserta didik menjadi angota masyarakat yang:

1.      Berakhlak mulia

2.      Memiliki pengetahuan

3.      Terampil

4.      Mandiri

5.      Mampu menemukan, mengembangkan, dan menerapkan ilmu,

teknologi, serta seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan.

                        Tujuan pendidikan tinggi ini sudah

komperehensif, sebab sudah mencakup ranah afeksi, kognisi, dan

psikomotor, serta dilenkapi dengan kemampuan mandiri menjadi

ilmuwan.

2.2 Komponen Hidup yang Benar

2.2.1 Prinsip Hidup yang Benar

Seberapa Bahagia Dirimu Akan Tergantung Pada SeberapaBesar Cintamu ke Diri SendiriMulai dengan mencintai diri sendiri. Banyak orang sedangmencari kebahagiaan mereka. Tak hanya itu, masih banyak yangjuga sibuk menemukan apa definisi bahagia buat diri merekasendiri. Apa bahagia itu berarti punya banyak uang? Ketemusama pasangan hidup yang dianggap tepat? Atau, bisatraveling keliling dunia? Well, definisi bahagia setiaporang itu beda-beda. Yang pasti, kebahagiaan bisa diraihketika kita sudah bisa mencintai diri kita sendiri, apaadanya.

Intuisi Adalah Amunisi Ketika Hidup Sedang Ada di LuarLogikaDengarkan kata hatiKadang, apa yang kita lakukan atau keputusan yang kita masihbanyak terpengaruh omongan orang lain. Padahal, setiapmanusia yang lahir ke dunia ini dibekali dengan intuisi yangbisa jadi pegangan dan tuntunan hidupnya.Percayalah bahwahal yang baik menurut hati kecil kita akan membawa kebaikanbagi banyak orang.

Sampaikanlah Apa yang Benar, Meski Tak Sesuai denganPendapat Kebanyakan Orang

Berani bicara. Orang-orang hebat seperti Plato, Nabi Musa,dan John Milton bisa sukses karena mereka tak membiarkandiri terintimidasi oleh cara pikir tradisional. Merekaberani menyampaikan apa yang mereka pikirkan, sekalipun itunggak sesuai dengan pemikiran masyarakat pada umumnya.

Semakin Kamu Merasa Tak Sempurna, Semakin Kamu Harus LebihPercaya DiriKuncinya, percaya diri. Kepercayaan diri rendah itu bukanmasalah mereka yang pemalu aja, lho! Orang-orang geniusbahkan punya masalah sama yang satu ini. Malah, orang yanggenius biasanya bisa lebih dulu menyadari kalau apa yangakan mereka ungkapkan itu akan sulit diterima orang lainpada umumnya. Nah, hal ini yang kadang bikin seseorangakhirnya berhenti dan mengurungkan niat buat speak up!Padahal seperti yang dijabarkan, kuncinya adalah percayapada diri kita sendiri.

Rasa Iri Bukanlah Rasa yang Manusiawi. Kita Seharusnya TakMerasakannya.Jangan punya rasa iri Siapa bilang sifat iri itu manusiawi?Anggapan ini yang kadang bikin kita maklum, kalau punya rasairi ke orang lain itu nggak apa-apa. Apalagi, ditambahembel-embel ‘nggak apa-apa iri, asal positif’. MenurutEmerson, prinsip ini justru salah. Jalani hidupmu sendiri,nggak usah peduli sama ‘rumput tetangga yang selalu lebihhijau’.

Meniru Orang Lain Adalah Tragedi yang Sekelas Dengan BunuhDiriMeniru orang lain = bunuh diri.Yup, serem nggak tuh? Setiapmanusia itu terlahir unik dan beda. Jadi, ketika kita masihpunya niat meniru orang lain itu sama aja kayak bunuh diri.Apapun karyamu, usahakan kalau itu otentik dan nggak menirusiapa-siapa. Pilih mana, punya karya bagus tapi nyontek ataujelek tapi dari hasil kerja keras kita sendiri?

Salah Satu Tanda Bahwa Kamu Pintar Adalah Kamu Tak MerasaLebih Pintar Dari Orang Lain

Jangan merasa pintar. Ya ampun, hari gini masih ada yangMERASA pintar atau bahkan merasa lebih pintar dari oranglain? Kita mungkin benar-benar pintar ketika orang lain yangmenilai dan bukan diri kita sendiri. Ingat, di atas langitmasih ada langit, dan akan seperti itu seterusnya.

Hati-Hati! Traveling Bisa Bikin Hidupmu Lebih Baik AtauMalah SebaliknyaTraveling, baik atau buruk? Percaya kalau pergi travelingitu bisa bikin kita bahagia? Jawabannya, mungkin iya, namunmungkin saja tidak! Kebahagiaan bukan soal tempat, intinyaada di dalam diri kita sendiri. Kita bisa memilih, pergi keBali dan bersenang-senang di sana atau pergi ke Bali danmenghabiskan waktu di sana buat mengingat kesedihan di masalalu. Yang paling menarik adalah ketika kita diam di rumahtapi pikiran kita bisa traveling ke tempat-tempat yang kitainginkan dengan bahagia.

Yang Paling Buruk Bukanlah Gagal, Namun Tak Tahu KemampuanmuKarena Takut MenjajalBisa karena mencoba Kita mungkin termasuk orang yang sukaberteori tapi prakteknya nol besar. Nggak jarang, kitajustru menghabiskan waktu buat berpikir, tapi nggaksedikitpun melangkah. Ketika punya keinginan membuatsesuatu, jangan banyak mikir tapi segera lakukan. Kalaukemudian bisa berhasil, itu bagus. Tapi, kalau ternyatagagal, setidaknya kita pernah mencoba.

Berhenti Mengeluh Kenapa Orang-Orang Tak Memahamimu,Karena Setiap Tokoh Besar di Dunia Ini Selalu SulitDimengerti.Stop bilang “Kenapa sih nggak ada yang ngertiin aku?” mulaisekarang ya, guys! Kenapa? Karena Socrates, Pythagoras,Copernicus, Galileo, sampai Isaac Newton itu orang-orangyang dulunya nggak pernah bisa dimengerti lingkungan dan

masyarakat sekitar mereka. Setiap orang itu punya pola pikirunik. Ketika nggak ada orang yang bisa mengerti kamu,berarti kamu keren! Well, percaya pada diri sendiri ituadalah prinsip hidup. Nasib baik itu memang benar-benar ada,tapi bukan sengaja disiapkan untukmu, lalu kamu tinggalambil. Kebaikan dan keberuntungan akan datang ketika kamusudah berjuang keras mendapatkannya. Dengan kata lain, kamuakan bisa melewati betapa sulitnya hidup jikakamu mempertahankan prinsip-prinsip yang datang dari hatidan pemikiranmu sendiri.

2.2.2 Pentingnya pendidikan bagi kehidupan

Seorang guru di sekolah mengatakan bahwa berpikir adalahpendidikan. Berpikir,  membuka pintu ke pikiran kita dan membuatkita menerima gagasan dalam memperluas cakrawala kita dan belajarhal-hal baru.

Tapi mengapa penting untuk belajar hal-hal baru? Mengapapenting untuk memperluas cakrawala kita? Apa pentingnya pendidikansebenarnya? Jawaban atas pertanyaan ini terletak dalam diri kitasemua. Kita menganggap pendidikan sebagai komoditas yangdidambakan. Jika kita melihat orang besar berbicara, akan terasadalam cara mereka berbicara dan pendapat yang mereka kemukakan.Ini adalah reaksi alami untuk melimpahkan perasaan kagum danhormat kepada mereka. Oleh karena itu sangat mudah untukmenyimpulkan bahwa pendidikan mengarah ke keberhasilan. Tapi itutidak semua. Pentingnya pendidikan di masyarakat saat iniberjalan lebih dalam dari sekedar keberhasilan dalam hal duniawi.

Pendidikan melepaskan kita dari kungkungan pikiran kita danmemaksa kita untuk berpikir dan mempertanyakan suatu hal. Hal inimembuat kita sadar akan hak-hak kita di masyarakat. Dengandemikian memberi kita kekuatan untuk tidak diperbudak, baikdengan pikiran atau tindakan.

Berikut beberapa poin pentingnya pendidikan untuk kehidupan

Untuk Karir atau Pekerjaan

Pendidikan sangat penting karena untuk melengkapi kitadengan keahlian yang diperlukan dalam dunia kerja serta membantukita dalam mewujudkan tujuan karir. Keahlian merupakanpengetahuan yang mendalam mengenai suatu bidang tertentu yangdapat membuka peluang karir bagus untuk masa depan. Sehinggadengan adanya pendidikan yang layak dan baik maka dapat membantukita sebagai manusia untuk mewujudkan impian.

Menjadi Manusia yang Lebih Baik dan Berkarakter

Pentingnya pendidikan bagi manusia berikutnya adalah untuk menjadikanmanusia yang lebih baik dan berkarakter. Pendidikan selainpenting untuk karir juga sangat penting untuk menjadikan manusiaagar lebih baik karena membuat kita beradab. Pada umumnyaPendidikan adalah dasar dari budaya dan peradaban. Pendidikanmembuat kita sebagai manusia untuk berpikir, menganalisa, sertamemutuskan. Menumbuhkan karakter pada diri sendiri juga merupakantujuan dengan adanya pendidikan, sehingga menciptakan Sumber DayaManusia yang lebih baik. Baca Juga Bahaya Minuman Bersoda

Membantu dalam Kemajuan Suatu Bangsa

Untuk kemajuan suatu bangsa, pendidikan sangat berperan pentingdi dalamnya. Sehingga manusia yang baik membutuhkan suatupendidikan. Dalam dunia yang kompetitif dan bersaing, pendidikanadalah jalan untuk dapat bersaing. Sebagian besar menyadaridengan adanya pendidikan yang baik maka menghasilkan manusia yangbaik. Tidak hanya pendidikan saja, namun juga memerlukan keahlianyang cukup dalam membuat maju suatu bangsa.

Memberikan Pengetahuan

Sebuah efek langsung dari pendidikan adalah dengan adanyamendapatkan pengetahuan yang luas. Pendidikan memberikanpelajaran yang begitu penting bagi manusia mengenai duniasekitar, mengembangkan perspektif dalam memandang kehidupan.Pendidikan yang sebenarnya diperoleh dari pelajaran yangdiajarkan oleh kehidupan kita. Maka dari itu banyak Pemerintah

yang menganjurkan pendidikan yang baik di mulai sejak dini, agarketika kelak dewasa mempunyai Sumber Daya Manusia yang baik.

Memberikan Pencerahan dalam Kehidupan

Dengan adanya pendidikan dapat menghapuskan keyakinan yang salahdi dalam pikiran kita. Selain itu juga dapat membantu dalammenciptakan suatu gambaran yang jelas mengenai hal di sekitarkita, juga dapat menghapus semua kebingungan. Orang denganpendidikan yang tinggi biasanya akan lebih bijak dalammenyelesaikan suatu masalah, hal ini dikarenakan mereka sudahmempelajari mengenai ilmu pendidikan dalam kehidupan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA