36
MAKALAH DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN Pendidikan Karakter dan Kualitas Pendidikan OLEH: TRIA NENCY (1301482) PENDIDIKAN BIOLOGI 2013 UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Makalah Pendidikan Karakter dan Kualitas Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAH DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN

Pendidikan Karakter dan KualitasPendidikan

OLEH:TRIA NENCY (1301482)

PENDIDIKAN BIOLOGI

2013

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME,

karena hanya dengan rahmat-Nyalah makalah ini dapat

terselesaikan dengan baik.Makalah ini disajikan

sesederhana mungkin untuk memudahkan pembaca dalam

memahami isi makalah ini. Tak lupa kami mengucapkan

terimakasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah Umum

Dasar dasar Ilmu Pendidikan sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Dengan adanya makalah ini Mahasiswa

diharapkan dapat melestarikan dan menerapkan nilai-

nilai luhur pendidikan yang berkarakter untuk memajukan

Negara Indonesia dengan terciptanya generasi penerus

bangsa yang unggul dan berkarakter. Sehingga kita

Mahasiswa akan mampu menjadi pribadi yang cerdas,

intensif, mandiri, dan berbudi luhur. Sehingga

diharapkan Mahasiswa bisa menjadi generasi penerus

bangsa yang akan membawa bangsa ini menjadi lebih baik

dan lebih maju. Amin.

Tria Nency Page 2

Padang,12 Mei 2014

                

Penyusun

DAFTAR ISI

KataPengantar .........................................

.......................................................

.........2

Daftar

Isi ...................................................

.......................................................

........3

BAB I PENDAHULUAN

a Latar

Belakang...............................................

...................................................4

Tria Nency Page 3

b.    Rumusan

Masalah................................................

.............................................5

c.   

Tujuan.................................................

.......................................................

........5

BAB II PEMBAHASAN

a.    Definisi Pendidikan dan Pendidikan

Karakter...............................................

...6

b.    Kondisi Kualitas Pendidikan di

Indonesia..............................................

........10

c.    Faktor yang mempengaruhi Kualitas Pendidikan di

Indonesia.......................14

d. Pentingnya Pendidikan Karakter Terhadap

Pendidikan Indonesia.................16

BAB III PENUTUP

a.   

Kesimpulan.............................................

.......................................................

..22

b.   

Saran..................................................

Tria Nency Page 4

.......................................................

.......22

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam

jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama

dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia

tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat

penting.

Tria Nency Page 5

Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang

menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional,

jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk di

sekolah harus diselenggarakan secara sistematis guna

mencapai tujuan tersebut.

Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter

peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika,

bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan

masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard

University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000),

ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-

mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill)

saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan

orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan,

kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard

skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan

Tria Nency Page 6

orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil

dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill

daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu

pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk

ditingkatkan. Melihat masyarakat Indonesia sendiri juga

lemah sekali dalam penguasaan soft skill. Untuk itu

penulis menulis makalah ini, agar pembaca tahu betapa

pentingnya pendidikan karakter bagi semua orang,

khususnya bangsa Indonesia sendiri.

B.    RUMUSAN MASALAH

1.    Apa yang dimaksud dengan pendidikan dan

pendidikan karakter?

2.    Bagaimanakah kualitas pendidikan di Indonesia

pada saat ini?

3. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi kualitas

pendidikan di Indonesia?

4. Pentingkah pendidikan karakter ditanamakan demi

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia?

C.    TUJUAN

1.    Mengetahui pengertian pendidikan dan pendidikan

karakter

2.    Mengetahui kualitas pendidikan di Indonesia

Tria Nency Page 7

3.    Mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas

pendidikan di Indonesia

4. Mengetahui pengaruh dari pendidikan karakter

terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    DEFINISI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER

a.Pengertian Pendidikan

Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS

No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

Tria Nency Page 8

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan

berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan

akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau

cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi

pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan

Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian

pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam

hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan

yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada

anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai

anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan

kebahagiaan setinggi-tingginya.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan

peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,

dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan

datang.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Tria Nency Page 9

memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan Negara.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991),

Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi

individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang

lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan

spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal

yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan

perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah

diperolehnya.

Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah

Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang

dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai

kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap

melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan

bantuan orang lain.

b.Pengertian Pendidikan Karakter

Penguatan pendidikan moral (moral education) atau

pendidikan karakter (character education) dalam

konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis

moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis

tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan

Tria Nency Page 10

bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja,

kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan

menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan

perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial

yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas,

oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.

Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep

moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling),

dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga

komponen ini dapat dinyatakanbahwa karakter yang

baikdidukung oleh pengetahuan tentang kebaikan,

keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan

kebaikan. Bagan dibawah ini merupakan bagan kterkaitan

ketiga kerangka pikir ini.

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli

Tria Nency Page 11

1. Pendidikan Karakter Menurut Lickona

Secara sederhana, pendidikan karakter dapat

didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan

untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk

mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di

sini definisi pendidikan karakter yang disampaikan oleh

Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa pengertian

pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja

untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami,

memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang

inti.

2. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto

Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai

cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas

tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam

lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.

3. Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya

Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu

benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan

mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut,

serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana

seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon

sesuatu (Kertajaya, 2010).

4. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi

Menurut kamus psikologi, karakter adalah

kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral,

Tria Nency Page 12

misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan

dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982:

p.29).

c. Nilai-nilai dalam pendidikan karakter

Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter

yaitu , Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja

Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu,

Semangat Kebangsaan,Cinta tanah air,Menghargai

prestasi,Bersahabat/komunikatif,Cinta Damai,Gemar

membaca, Peduli lingkungan, Peduli social, Tanggung

jawab.

Lebih jelas tentang nilai-nilai pendidikan karakter

dapat di lihat pada bagan dibawah ini

nilai-nilai pendidikan karakter

d. Nilai Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter telah menjadi perhatian

berbagai negara dalam rangka mempersiapkan generasi

Tria Nency Page 13

yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan

individu warga negara, tetapi juga untuk warga

masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter

dapat diartikan sebagai the deliberate us of all

dimensions of school life to foster optimal character

development (usaha kita secara sengaja dari seluruh

dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu

pembentukan karakter secara optimal.

Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang

tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Di antara

metode pembelajaran yang sesuai adalah metode

keteladanan, metode pembiasaan, dan metode pujian dan

hukuman.

B.   KONDISI KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA

Sebagai salah satu wahana pembentuk karakter

bangsa, sekolah adalah lokasi penting dimana para

"Nation Builders" Indonesia diharapkan dapat berjuang

membawa negara bersaing di kancah global. Seiring

dengan derasnya tantangan global, tantangan dunia

pendidikan pun menjadi semakin besar, hal ini yang

mendorong para siswa mendapatkan prestasi terbaik.

Namun, dunia pendidikan di Indonesia masih

memiliki beberapa kendala yang berkaitan dengan mutu

pendidikan diantaranya adalah keterbatasan akses pada

Tria Nency Page 14

pendidikan, jumlah guru yang belum merata, serta

kualitas guru itu sendiri dinilai masih kurang.

Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, terlebih

lagi di daerah berujung kepada meningkatnya arus

urbanisasi untuk mendapatkan akses ilmu yang lebih baik

di perkotaan.

Menurut pegiat pendidikan Indonesia, Anies

Baswedan keterbatasan akses pendidikan di daerah

menjadi pangkal derasnya arus urbanisasi. "Yang menjadi

persoalan, di Jabodetabek jumlahnya sudah proporsional,

tapi jangan kita hanya bicara urban. Justru di luar

urban itu kita punya masalah dan itu yang menyebabkan

migrasi ke Jakarta," ujar Anies. Secara tidak langsung,

masyarakat Indonesia didorong untuk melakukan

urbanisasi karena keterbatasan fasilitas di daerah. Ia

menilai akses pendidikan harus dibuka seluas-luasnya

untuk seluruh masyarakat dengan penyediaan fasilitas

yang mendukung program tersebut. "Kalau sekolah hanya

di ibukota kecamatan, maka yang jauh kan jadi nggak

bisa sekolah," tandasnya.

Selain itu, jumlah guru yang sesuai dengan

kualifikasi saat ini dinilai masih belum merata di

daerah. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Dasar

(Dikdas) Kemendikbud Hamid Muhammad saat ini banyak

sekolah dasar (SD) di Indonesia kekurangan tenaga guru.

Jumlahnya diperkirakan mencapai 112 ribu guru.

Tria Nency Page 15

Untuk mengatasinya, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemendikbud) akan bekerja sama dengan

pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun

kabupaten/kota, dalam hal distribusi guru di daerah-

daerah supaya lebih merata. "Jika manajemen guru bisa

ditangani lebih optimal, tidak parsial, maka bisa

dipindahkan ke kabupaten atau daerah yang berdekatan,"

ungkap Hamid.

Kemudian, untuk meningkatkan kualitas para guru,

Kemendikbud akan meningkatkan kualifikasi guru melalui

beasiswa S-1 bagi guru SD dan SMP. Hamid menjelaskan,

jumlah guru SD di sekolah negeri dan swasta sekitar

1.850 ribu guru. Dari jumlah tersebut, hanya 60 persen

guru yang sudah memenuhi kualifikasi dengan gelar S-1,

sedangkan 40 persen lainnya belum memenuhi kualifikasi.

Tiap tahunnya, Kemendikbud juga menyiapkan beasiswa

untuk 100 ribu calon guru guna menempuh pendidikan S-1

melalui bantuan beasiswa S-1 untuk guru SD dan SMP. Di

dunia internasional, kualitas pendidikan Indonesia

berada di peringkat ke-64 dari 120 negara di seluruh

dunia berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For

All Global Monitoring Report 2012. Sedangkan

berdasarkan Indeks Perkembangan Pendidikan (Education

Development Index, EDI), Indonesia berada pada

peringkat ke-69 dari 127 negara pada 2011.

Tria Nency Page 16

Di sisi lain, kasus putus sekolah anak – anak usia

sekolah di Indonesia juga masih tinggi "Berdasarkan

data Kemendikbud 2010, di Indonesia terdapat lebih dari

1,8 juta anak setiap tahun tidak dapat melanjutkan

pendidikan, Hal ini disebabkan oleh tiga faktor, yaitu

faktor ekonomi; anak – anak terpaksa bekerja untuk

mendukung ekonomi keluarga; dan pernikahan di usia

dini,” menurut Sekretaris Direktorat Jendral Perguruan

Tinggi Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M. Eng, Sc di Jakarta.

Dalam laporan terbaru Program Pembangunan PBB tahun

2013, Indonesia menempati posisi 121 dari 185 negara

dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan angka

0,629. Dengan angka itu Indonesia tertinggal dari dua

negara tetangga ASEAN yaitu Malaysia (peringkat 64) dan

Singapura (18), sedangkan IPM di kawasan Asia Pasifik

adalah 0,683.

"Kita harus menyelesaikan permasalahan pendidikan

ini, karena kepemilikan atas pengetahuan adalah kunci

seseorang mencapai kesejahteraan," menurut figur

pendidikan Indonesia, Anies Baswedan. Dalam

perkembangan pendidikan Indonesia, pemerintah telah

melaksanakan berbagai kebijakan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan guna menghadapi persaingan bebas

dunia yang akan segera berlaku dengan terwujudnya

komunitas ASEAN pada tahun 2015 mendatang.

Tria Nency Page 17

Untuk meringankan beban serta memperkokoh dasar

pendidikan pada siswa Indonesia, Kemdikbud memastikan

akan sepenuhnya memberlakukan Kurikulum 2013 mulai

tahun 2014, bahkan sudah menyiapkan anggaran untuk

mendukung operasional kurikulum tersebut. "Sudah siap

dan tahun depan hampir semua (sekolah) bisa

melaksanakan Kurikulum 2013," ujar Wakil Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI Musliar Kasim.

Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang berfokus pada penguasaan

pengetahuan yang kontekstual sesuai daerah dan

lingkungan masing-masing. Kurikulum tersebut

menitikberatkan penilaian siswa pada tiga hal: sikap

(jujur, santun, disiplin), keterampilan (melalui tugas

praktek/ proyek sekolah), dan pengetahuan keilmuan.

Pada tingkat dasar seperti SD, kurikulum ini lebih

fokus pada pembentukan sikap dan keterampilan hidup,

sedangkan keilmuannya lebih 'ringan' daripada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan.

Pada tingkat lanjutan seperti SMP dan SMA, porsi

penguasaan keilmuan lebih ditingkatkan karena pribadi

murid dianggap sudah terbentuk pada tingkat dasar.

Menurut Musliar, kurikulum baru akan diterapkan pada

siswa SD kelas 1, 2, 4 dan 5; siswa SMP kelas 8 dan 9;

serta siswa SMA kelas 10 dan 11. Pemerintah tidak akan

mencetak buku bahan ajar. Seperti pelaksanaan pada

Tria Nency Page 18

tahun sebelumnya, Kemendikbud akan mengunggah buku

bahan ajar ke dalam situs internet.

Kemendikbud akan menetapkan harga eceran tertinggi

atas buku yang ditargetkan akan beredar bebas tersebut.

Kurikulum 2013 sendiri sebenarnya sudah dilaksanakan

sejak pertengahan tahun 2013 di sejumlah sekolah yang

telah diseleksi, meski sempat dikritik karena

pelaksanaannya terkesan dipaksakan.

Sebagai lembaga bantuan internasional yang bekerja

di sektor pembangunan sosial-ekonomi, USAID Indonesia

memberikan penekanan besar pada pengembangan kualitas

pendidikan melalui sejumlah program yang berjalan

sekarang salah satunya adalah melalui program beasiswa

S2 USAID-PRESTASI. Pada tahun ini, USAID -PRESTASI

memberikan beasiswa S2 kepada 31 profesional Indonesia.

Program ini dibuka untuk umum dan diharapkan dapat

mendukung pengembangan sumber daya manusia yang

kompeten di bidangnya masing – masing yang pada

akhirnya akan memberikan kontribusi positif di

lingkungan kerja mereka masing – masing setelah

merekakembali ke Tanah Air.

Tria Nency Page 19

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PENDIDIKAN

1. Mahalnya biaya pendidikan

Untuk yang satu ini tanpa saya jabarkan tentu

semuanya telah paham akan hal ini.

2. Sarana dan prasarana

Di beberapa tempat masih banyak gedung sekolah

yang kurang layak pakai dikarenakan berbagai

bencana maupun usia bangunan yang cukup tua

sehingga menurunkan semangat dalam belajar.

Bahkan penanganan pemerintah untuk menindak

lanjuti hal ini pun dirasa kurang tanggap.

3. Kesejahteraan pendidik

Tria Nency Page 20

Banyak dari para guru yang mengeluhkan bahwa

penghargaan terhadap pahlawan tanpa tanda jasa

ini begitu kurang, bahkan sebagian dari tenaga

pendidik tersebut memiliki sambilan untuk

memenuhi kebutuhan hidup mereka.

4. Kualitas Pendidik

Hal ini merupakan imbas dari kurangnya perhatian

pemerintah terhadap peran tenaga pendidik.

Bahkan beberapa tenaga pendidik ada yang

melakukan kekerasan, pelecehan seksual dan

tindakan-tindakan kriminal lainnya.

5. Kurang Minat belajar

Indikator : Mahasiswa yang jadi panutan bagi

tingkat dibawahnya ternyata masih begitu banyak

yang tidak mengetahui seberapa besar tanggung

jawab yang harus dipangkunya, dalam

pendidikannya tanpa disadari telah banyak

menghabiskan uang pajak rakyat. Coba kita

bayangkan berapa besar uang untuk pembangunan

kampus, perbaikan serta dana pengembangan

mahasiswa yang dikucurkan pemerintah. Nah hal

tersebut tentu harus dijawab dengan prestasi

minimal lulus tepat waktu agar para anak bangsa

yang lain dapat menikmati fasilitas tersebut,

tapi nyatanya dapat dipastikan bahwa di setiap

PT baik negeri maupun swasta banyak sekali

Tria Nency Page 21

mahasiswa yang lulusnya tertunda bahkan banyak

juga yang terpaksa didrop out oleh pihak

Universitas.

6. Pendidikan kurang merata

Beberapa kawasan di Indonesia masih banyak

daerah yang pendidikannya tertinggal. Hal ini

harus segera diatasi agar potensi SDM yang

kompeten dapat merata di seluruh penjuru

Indonesia, dengan demikian mempercepat

pembangunan sektor-sektor penting di kawasan

tersebut.Dan yang paling essential adalah

7. Merosotnya nilai karakter pada sumber daya

manusia Indonesia

Saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada

permasalahan melemahnya karakter nasional. Hal

ini ditunjukkan dengan berbagai persoalan bangsa

yang gejalanya mulai nampak perlahan-lahan

semenjak beberapa dekade terakhir. Jika tidak

segera diatasi persoalan ini dapat mengancam

eksistensi dan keamanan bangsa Indonesia.

Beberapa permasalahan akut yang sedang dihadapi

bangsa Indonesia antara lain, lemahnya

kepemimpinan nasional, lemahnya semangat juang

(fighting spirit) generasi muda, tingginya

tingkat korupsi dan krisis identitas. Dampak

yang ditimbulkan dari permasalahan ini bermacam-

Tria Nency Page 22

macam, misalnya ancaman disintegrasi, lemahnya

daya saing Indonesia di tingkat internasional,

terpuruknya image Indonesia di mata dunia.

Berbagai persoalan bangsa itu membawa

pertanyaan: bagaimanakah pendidikan di Indonesia

diselenggrakan sehingga menghasilkan kualitas

sumber daya manusia (SDM) yang secara umum belum

siap bersaing di era liberalisasi? Peran

pendidikan di Indonesia hanya parsial dengan

penekanan pada pengembangan aspek kognitif

sehingga hasil pendidikan tidak memiliki

korelasi dengan sikap maupun perilaku peserta

didik. Pendidikan dianggap tidak memberikan

kontribusi signifikan pada pembentukan karakter

bangsa sesuai dengan core values.

D. PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP

PENDIDIKAN INDONESIA

Pendidikan karakter menjadi kunci terpenting

kebangkitan Bangsa Indonesia dari keterpurukan

untuk menyongsong datangnya peradaban baru.Di

Indonesia, akhir-akhir ini menjadi isu yang

sangat hangat sejak Pendidikan Karakter

dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono (SBY) pada saat Peringatan Hari

Tria Nency Page 23

Pendidikan Nasional, pada tanggal 2 mei 2010

lalu.Tekad Pemerintah tersebut bertujuan untuk

mengembangkan karakter dan budaya bangsa sebagai

bagian yang tak terpisahkan dari sistem

pendidikan Nasional yang harus didukung secara

serius.

Karakter bangsa dapat dibentuk dari program-

program pendidikan atau dalam proses pembelajaran

yang ada di dalam kelas.Akan tetapi, apabila

pendidikan memang bermaksud serius untuk

membentuk suatu karakter generasi bangsa, ada

banyak hal yang harus dilakukan, dan dibutuhkan

penyadaran terhadap para pendidik dan juga

terhadap pelaksana kebijakan pendidikan.Jika kita

pahami arti dari Pendidikan secara luas,

pendidikan sebagai proses penyadaran, pencerdasan

dan pembangunan mental atau karakter, tentu bukan

hanya identik dengan sekolah.Akan tetapi,

berkaitan dengan proses kebudayaan yang secara

umum sedang berjalan, dan juga memliki kemampuan

untuk mengarahkan kesadaran,membentuk cara

pandang, dan juga membangun karakter generasi

muda.Artinya, karakter yang menyangkut cara

pandang dan kebiasaan siswa, remaja, dan juga

kaum muda secara umum sedikit sekali yang

dibentuk dalam ruang kelas atau sekolah, akan

Tria Nency Page 24

tetapi lebih banyak dibentuk oleh proses sosial

yang juga tak dapat dilepaskan dari proses

ideoogi dan tatanan material-ekonomi yang sedang

berjalan.

Mendidik budaya dan karakter bangsa adalah

mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri

peserta didik melalui Pendidikan hati, otak, dan

fisik.Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar

dan sistematis dalam mengembangkan potensi

peserta didik.Pendidikan adalah suatu usaha

masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan

generasi muda bagi keberlangsungan kehidupan

masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa

depan.

Keberlangsungan tersebut dapat ditandai oleh

pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki

masyarakat dan bangsa.Oleh karena itu, pendidikan

merupakan proses pewarisan budaya dan karakter

bangsa bagi generasi muda dan juga proses

pengembangan budaya karakter bangsa untuk

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan

bangsa di masa mendatang.

Dalam proses pendidikan budaya dan karakter

bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan

potensi dirinya, melakukan proses interalisasi,

dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian

Tria Nency Page 25

dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan

kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta

mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.

Berdasarkan pengertian budaya, karakter

bangsa,dan pendidikan yang telah dikemukakan

diatas maka pendidikan budaya dan karakter bangsa

dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan

nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri

peserta didik sehingga memiliki nilai dan

karakter sebagai karakter diri, yang menerapkan

nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya,

sebagai anggota masyarakat, dan warga Negara yang

religius, nasionalis, produktif dan kreatif.Atas

dasar pemikiran itu, pengembangan pendidikan

budaya dan karakter sangat strategis bagi

keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa

mendatang.

Perkembangan tersebut harus dilakukan melalui

perencanaan yang baik, pendekatan yang sesuai,

dengan metode belajar serta pembelajaran yang

efektif.Sesuai dengan sifat suatu nilai,

pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah

usaha bersama sekolah oleh karenanya harus

dilakukan secara bersama oleh semua guru dan

pemimpin sekolah, melalui semua mata pelajaran,

Tria Nency Page 26

dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari

budaya sekolah.

Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

adalah perkembangan potensi peserta didik agar

menjadi berperilaku baik, dan bagi peseta didik

yang telah memiliki sikap dan perilaku yang

mencerminkan budaya dan karakter bangsa, untuk

memperkuat pendidikan nasional untuk bertanggung

jawab dalam perkembangan potensi peserta didik

yang bermartabat, dan juga untuk menyaring budaya

bangsa sendiri dengan bangsa lain yang tidak

sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter

bangsa yang bermartabat.

Strategi-Strategi dalam Pendidikan Karakter

Strategi Pendidikan Karakter yang akan

dibahas adalah Strategi Pendidikan Karakter

melalui Multiple Talent Aproach (Multiple

Intelligent).Strategi Pendidikan Karakter ini

memiliki tujuan yaitu untuk mengembangkan seluruh

potensi anak didik yang manifestasi pengembangan

potensi akan membangun Self Concept yang

menunjang kesehatan mental.

Konsep ini menyediakan kesempatan bagi anak

didik untuk mengembangkan bakat emasnya sesuai

dengan kebutuhan dan minat yang dimilikinya.Ada

Tria Nency Page 27

banyak cara untuk menjadi cerdas, dan cara ini

biasanya ditandai dengan prestasi akademik yang

diperoleh disekolahnya dan anak didik tersebut

mengikuti tes intelengensia.Cara tersebut

misalnya melalui kata-kata, angka, musik, gambar,

kegiatan fisik atau kemamuan motorik atau lewat

cara sosial-emosional.

Menurut Gardner (1999), manusia itu

sedikitnya memiliki 9 kecerdasan.Kecerdasan

manusia, saat ini tak hanya dapat diukur dari

kepandaiannya menguasai matematika atau

menggunakan bahasa.Ada banyak kecerdasan lain

yang dapat diidentifikasi di dalam diri

manusia.Sedangkan menurut Howard Gardner (1999)

yang menjelaskan 9 kecerdasan ganda, apabila

dipahami dengan baik, akan membuat semua orang

tua memandang potensi anak lebih positif.Terlebih

lagi, para orang tua (guru) dapat menyiapkan

sebuah lingkungan yang menyenangkan dan

memperdayakan di sekolah.Konsep Multiple

Intelligence mengajarkan kepada anak bahwa mereka

bisa belajar apapun yang mereka ingin

ketahui.Bagi Orangtua atau guru , yang dibutuhkan

adalah kreativitas dan kepekaan untuk mengasah

anak tersebut.Baik guru atau Orang tua juga harus

Tria Nency Page 28

berpikir terbuka, keluar dari paradigma

tradisional.

Kecerdasan bukanlah sesuatu yang bersifat

tetap.Keceradasan bagaikan sekumpulan

keterampilan yang dapat ditumbuhkan dan

dikembangkan.Kecerdasan adalah kemampuan untuk

memecahkan masalah, kemampuan untuk menciptakan

masalah baru untuk dipecahkan, kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang berharga dalam suatu

kebudayaan masyarakat.Melalui pengenalan Multiple

Intellegence, kita dapat mempelajari kekuatan

atau kelemahan anak dan dapat memberikan mereka

peluang untuk belajar melalui kelebihan mereka,

tujuannya adalah agar anak memiliki kesempatan

untuk mengeksplorasi dunia

Tujuan Pendidikan Karakter Bangsa

Perkembangan Pendidikan Budaya dan Karakter

Bangsa, Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter

Bangsa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU

Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan

pendidikan nasional yang harus digunakan dalam

mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia.Pasal

3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan Nasional

Tria Nency Page 29

Berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peseta didik agar menjadi

manusia yag beriman,dan bertakwa kepaa Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia,sehat,berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”.tujuan

Pendidikan Nasional merupakan rumusan mengenai

kualitas manusia Indonesia yang harus

dikembangkan oleh setiap satuan Pendidikan.Oleh

karena itu, rumusan tujuan Pendidikan Nasional

menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan

budaya dan karakter bangsa.Untuk mendapatkan

wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan

karakter bangsa perlu dikemukakkan pengertian

istilah budaya, karakter bangsa, dan

pendidikan.Tujuan Pendidikan Pendidikan Karakter

Bangsa diantaranya adalah sebagai berikut :

o Mengembangkan potensi afektif peserta didik

sebagai manusia dan Warga Negara yang

memiliki nilai-nilai budaya dan karakter

bangsa

o Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku

peserta didik yang terpuji dan sejalan

Tria Nency Page 30

dengan nilai-nilai universal dan tradisi

budaya dan karakter bangsa

o Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung

jawab peserta didik sebagai generasi

penerus bangsa

o Mengembangkan kemampuan pesrta didik

menjadi manusia yang mandiri, kreatif,

berwawasan kebangsaan dan

o Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah

sebagai lingkungan belajar yang aman,jujur,

penuh kreativitas dan persahabatan, serta

dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan

penuh kekuatan.

Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan

Karakter Bangsa merupakan Nilai-nilai yang

dikembangkan dalam pendidikan budaya dan

karakter bangsa dan diidentifikasi dari sumber-

sumber Agama, karena masyarakat Indonesia adalah

masyarakat beragama, maka kehidupan individu,

masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada

ajaran agama dan kepercayaan.Secara politis,

kehidupan kenegaraan didasari pada nilai yang

berasal dari agama.Dan sumber yang kedua adalah

Pancasila, Pancasila : Negara kesatuan Republik

Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip

Tria Nency Page 31

kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut

dengan Pancasila.Pancasila terdapat pada

Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut

lagi dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD

1945.Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur

kehidupan politik, hukum, ekonomi,

kemasyarakatan, budaya dan seni.

Pendidikan budaya dan karakter bangsa

bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik

menjadi Warga Negara yang lebih baik, yaitu

Warga Negara yang memiliki kemampuan,

kemauan,dan menerapkan nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupan sebagai Warga Negara.Budaya

sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia

yang hidup bermasyarakat yang tidak disadari

oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat

tersebut.Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan

dasar dalam pemberian makna terhadap suatu

konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota

masyarakat tersebut.Posisi budaya yang demikian

penting dalam pendidikan budaya dan karakter

bangsa.

Tria Nency Page 32

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan

beberapa kategori yaitu:

Bangsa Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan

kesesuaian dan mutu pendidikan karakter melalui

sekolah-sekolah, terutama Sekolah Menengah Pertama

(SMP), karena anak usia SMP sangat cocok untuk diberi

pembelajaran tentang pendidikan karakter.

Guru adalah orang tua para siswa. Karenanya,

Rosulullah melarang para orangtua (guru) mendoakan

keburukan bagi anak-didiknya. Mendoakan keburukan

kepada anak merupakan hal yang berbahaya. Dapat

mengakibatkan kehancuran anak dan masa depannya.

Tria Nency Page 33

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan

mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah

yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan

akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan

seimbang.

Bila pendidikan karakter telah mencapai

keberhasilan, tidak diragukan lagi kalau masa depan

bangsa Indonesia ini akan mengalami perubahan menuju

kejayaan. Dan bila pendidikan karakter ini mengalami

kegagalan sudah pasti dampaknya akan sangat besar bagi

bangsa ini, negara kita akan semakin ketinggalan.

B.    SARAN.

Pemerintah harus selalu memantau atau mengawasi

dunia pendidikan, karena dari dari dunia pendidikan

Negara bisa maju dan karena dunia pendidikan juga

Negara bisa hancur, bila pendidikan sudah disalah

gunakan.

Selain mengajar, seorang guru atau orang tua juga

harus mendo’akan anak atau muridnya supaya menjadi

lebih baik, bukan mendo’akan keburukan bagi anak

didiknya.

Guru harus memberikan rasa aman dan keselamatan

kepada setiap peserta didik di dalam menjalani masa-

masa belajarnya, karena jika tidak semua pembelajaran

yang di jalani anak didik akan sia-sia. Semoga karya

Tria Nency Page 34

tulis dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi

pembaca.

Tria Nency Page 35

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno. 1975. Pelayanan Bimbingan Di Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.A.R, Tatang Hidayat. 2009. Inspiring Word. Jakarta : Pustaka Al-Kautsar.Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter. Jakarta : PT. Bumi Aksara.Amin, M. Maswardi. 2011. Pendidikan Karakter Anak Bangsa. Jakarta : Badouse Media.http://www.pendidikankarakter.com/kurikulum-pendidikan-

karakter/

http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-

dalam-membentuk-karakter-anak/

http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-

sejak-pendidikan-anak-usia-dini/

Tria Nency Page 36