Upload
undip
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PANGAN
SEREALIA, KACANG-KACANGAN DAN UMBI-
UMBIAN
Kelompok 1 :
Lidya Yosephin 2012340004
Hosiana Belinda 2012340007
Indri Retno Pangestuti 2012340005
Fatimah Zahra 2012340012
Diah Porwaningtias N 2012340016
Clara Rizka Putri 2012340018
Winda Christanty 2012340024
Dieny Zakiyah 2012340023
Jurusan Teknologi PanganFakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Sahid Jakarta 2013
Judul Praktikum : a. Serealia, kacang – kacangan dan
umbi – umbian
b. Pembuatan jagung instan
Hari, Tanggal : Sabtu, 22 Maret 2014
Tujuan Praktikum :
a. Untuk mengetahui sifat fisik dari jagung
b. Untuk mengetahui cara pembuatan jagung instan
Teori Singkat :
Yang dimaksud serealia yaitu biji-bijian dari family
rumput-rumputan (gramine) yang kaya akan karbohidrat
sehingga merupakan makanan pokok manusia, pakan ternak dan
industri yang menggunakan karbohidrat sebagai bahan bakunya.
Beberapa contoh serealia, misalnya beras, gandum, jagung
sorgum, barley, oat dan sebagainya. Serealia merupakan bahan
pangan sumber karbohidrat, sedangkan kacang-kacangan bahan
pangan sumbaer protein dan atau lemak. Yang tergolong
kacang-kacangan, misalnya kedelai, kacang tanah, kacang
gudo, kacang jogo, kacang kato, kacang merah, kacang hijau
dan kacang kapri.
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber
karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga
menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat.
Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura
dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan
pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga
ditanam sebagia pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya,
diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari
bulir,dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena),
dan bahan baku industri (dari tepung bulirdan tepung
tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai
sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah
direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil
bahan farmasi.
Jenis jagung dapat dikelompokkan menurut umur dan
bentuk biji
a). Menurut umur, dibagi menjadi 3 golongan:
Berumur pendek (genjah): 75-90 hari, contohnya: Genjah
Warangan, Genjah kertas, Abimanyu dan Arjuna
Berumur sedang (tengahan): 90-120 hari, contohnya:
Hibrida C1, Hibrida CP 1 dan CP 2, Hibrida IPB 4,
Hibrida Pioneer 2, Malin, Metro dan Pandu.
Berumur panjang: lebih dari 120 hari, contoh: Kania
Putih, Bastar, Kuning, Bima dan Harapan.
b). Menurut bentu biji, dibagi menjadi 7 golongan:
Dent Corn
Flint Corn
Sweet Corn
Pop corn
Flour Corn
Pod Corn
Waxy Corn
Varietas unggul mempunyai sifat: berproduksi tinggi,
umur pendek, tahan serangan penyakit utama dan sifat-sifat
lain yang menguntungkan Varietas unggul ini dapat dibedakan
menjadi dua yaitu: jagung hibrida dan varietas jagung
bersari bebas.
Nama beberapa varietas jagung yang dikenal antara lain:
Abimanyu, Arjuna, Bromo, Bastar Kuning, Bima, Genjah Kertas
Harapan, Harapan Baru, Hibrida C 1 ( Hibrida Cargil 1),
Hibrida IPB 4, Kalingga, Kania Putih, Malin, Metro, Nakula,
Pandu, Parikesit, Permadi, Sadewa, Wiyasa, Bogor Composite
2.
Manfaat jagung bagi tubuh yaitu sebagai berikut:
1) Melancarkan Pencernaan
Jagung kaya akan serat yang membantu proses pencernaan.
Menurut penelitian, satu porsi jagung sudah memenuhi
kebutuhan 10 persen serat setiap hari.
2) Baik bagi ibu hamil
Ibu hamil perlu mengonsumsi jagung. Sebab makanan ini
kaya akan asam folat. Sementara asam folat sendiri adalah
nutrisi yang diperlukan untuk menurunkan risiko bayi
lahir cacat.
3) Menyehatkan mata
Mengonsumsi jagung setiap hari juga mampu menyehatkan
mata. Pasalnya jagung mengandung caratenoid yang
menurunkan risiko kerusakan pada mata di usia senja.
4) Menyehatkan jantung
Organ lain yang diuntumgkan jika mengnsumsi jagung adalah
jantung. Sama seperti kegunaanya pada mata, caratenoid
pada jagung berperan dalam menurunkan risiko penggumpalan
arteri.
5) Kaya kalori dan vitamin
Setiap 100 gram sajian jagung, ada 342 kalori yang
terkandung di dalamnya. Jagung juga kaya akan vitamin B
kompleks yang menjaga kesehatan saraf.
6) Kaya Mineral
Beberapa mineral yang terkandung dalam jagung adalah
magnesium, mangan, zat besi, tembaga, seng dan selenium.
Seluruh mineral tersebut berperan dalam menjaga kesehatan
tubuh secara keseluruhan.
7) Mencegah Anemia
Jika terserang anemia, mungkin konsumsi jagung perlu
ditingkatkan. Sebab anemia biasanya disebabkan oleh
kondisi kekurangan vitamin B12, asam folat, dan zat besi.
8) Melawan kanker
Jagung kaya akan antioksidan yang ampuh melawan beberapa
jenis kanker, misalnya kanker payudara dan kanker hati.
Jagung punya peran dalam membunuh sel kanker tanpa
menyakiti sel sehat dalam tubuh.
9) Mengontrol diabetes
Manfaat mengejutkan dari jagung bagi kesehatan berikutnya
adalah mengontrol diabetes. Sebab ada senyawa tertentu
dalam jagung yang mampu menurunkan risiko serangan
penyakit ini.
10) Menyehatkan kulit
Jagung dalam bentuk minyak adalah produk kecantikan yang
mulai banyak ditemukan di pasaran. Minyak jagung memang
punya kemampuan dalam menyehatkan kulit secara alami.
Jagung instan ini dibuat sebagai produk pengembangan
jagung siap pakai. Artinya dalam waktu kurang dari menit,
jagung yang telah diberi perlakuan dengan ditambahkan air
panas saja dapat langsung dikonsumsi. Pengembangan produk
ini ditujukan untuk menghemat energi khususnya dalam keadaan
darurat. Selain itu ditujukan untuk menghemat waktu
penyajiannya.
Alat & Bahan :
Bahan:
Jagung
Na2HPO4 0,2%
NaOH 2N
Alat:
Timbangan
Jangka sorong
Gelas ukur 100 mL
Oven
Pisau
Cara Kerja :
1. Pengamatan Sifat Fisik
a. Warna dan Bentuk
Catat warna tiap-tiap bahan dan gambar bentuknya secara
utuh. Sebutkan bagian-bagian yang terlihat/
b. Ukuran
Ukur panjang, lebar, dan tebal masing-masing bahan
menggunakan micrometer atau jangka sorong.
c. Berat
Timbang sebanyak 100 butir bahan dan nyatakan berat
bahan dalam gram.
d. Densitas Kamba
Masukkan bahan ke dalam gelas ukur sampai volumenya
mencapai 100 mL. Usahakan pengisiannya sam[pai benar-
benar padat. Keluarkan semua bahan dari gelas ukur dan
timbang beratnya. Nyatakan densitas kamba bahan dalam
g/mL.
e. Struktur fisik
Buat irisan melintang dan membujur tiap-tiap bahan.
Gambar struktur atau lapisan yang terlihat dan beri
keterangan secukupnya.
f. Daya serap Air pada Suhu 80ºC
Masukkan 20 mL air dalam tabung reaksi 100 mL. Letakkan
dalam penangas air 80ºC. Timbang 2 gram beras kemudian
masukkan ke dalam tabung tersebut dan panaskan selama
20 menit, tiriskan dan timbang berat bahan setelah
masak.
Berat bahan setelah dimasak - berat
awal
Daya serap air =
Berat awal
g. Rasio Pengembangan
Ukur panjang, lebar, atau tebal bahan setelah dimasak
Panjang bahan setelah dimasak
Rasio Pengembangan=
Panjang bahan awal
2. Pembuatan jagung instan
A. Cara Tradisional
a. 200g jagung direndam dalam gelas piala yang berisi
400 mL air destilat selama 30 menit lalu diaduk-aduk
dan setelah itu dibuang air rendamannya.
b. Tambahkan air baru sebanyak 200 mL, lalu diaron
selama 10 menit, kemudian dikukus hingga airnya
habis, lalu tiriskan jagungnya dan keringkan pada
suhu 120ºC selama 2 jam.
c. Jagung kering tersebut direhidrasi yaitu dengan
cara:
Memberikan air mendidih sebanyak 2 kali bobot
jagung kering
Memasukkan jagung kering ke dalam gelas piala
berisi air mendidih
Pekerjaan diulang dua kali untuk masing-masing
cara rehidrasi dan ukur waktu yang diperlukan
untuk proses rehidrasi
B. Cara Baru
a. Timbang 200g jagung. Cuci sampai bersih dan
ditiriskan
b. Jagung tersebut direndam dalam 600mL larutan 0,2%
Na2HPO4 selama 18 jam (pH 5,2)
c. Netralkan dengan larutan NaOH 2 N (pH 7,0 - 7,3)
setelah cukup lalu tiriskan
d. Tambahkan 200 mL air lalu diaron selama 10 menit.
Selanjutnya kukus sampai matang
e. Tiriskan jagungnya dan keringkan pada suhu 100º-
150ºC selama 2 jam. Jagung kering yang akan diamati
yaitu jagung siap makan direhidrasi seperti butir 3
tradisional
Pengamatan :
Lakukan pengamatan terhadap parameter sebagai berikut:
a. Kadar air jagung instan
b. Rendemen jagung instan
c. Kecepatan rehidrasi (menit)
d. Organoleptik (warna, aroma, rasa dan tekstur) terhadap
jagung instan dan jagung hasil rehidrasi
Buat diskusi singkat terhadap pengamatan dua variasi dan
cara rehidrasi jagung yang berbeda.
Data Pengamatan :
1. Pengamatan Sifat Fisik
a. Warna dan Bentuk
Warna Kuning Pucat
Bentuk Bulat agaklonjong
b. Ukuran
Panjang 0.97 cm
Lebar 0.72 cm
Tebal 0.38 cm
c. Berat
100 butir beras = 24.3917 gr
d. Densitas Kamba
Volume 100 ml = 58,1748 gr/ml
e. Struktur Fisik
f. Daya serap air pada suhu 80oC
Berat jagung sebelum dimasak = 2.1998 g
Berat jagung setelah dimasak = 2,402 g
Daya serap air = Berat bahan setelah dimasak – berat
awal
Berat awal
= 2.402 g – 2. 1998 g
2.1998 g
= 0.0919 gr
Penampakan jagung setelah di masak
g. Rasio Pengembangan
Panjang jagung setelah di masak = 1.09 cm
Lebar jagung setelah dimasak = 0.89 cm
Tebal jagung setelah di masak = 0.48 cm
Rasio Pengembangan = Panjang bahan setelah dimasak
Panjang bahan awal
Rasio Pengembangan = 1.09 cm
0.97 cm
= 1.1237 cm
Rasio Pengembangan = Lebar bahan setelah dimasak
Lebar bahan awal
Rasio Pengembangan = 0.89 cm
0.77 cm
= 1.1558 cm
Rasio Pengembangan = Tebal bahan setelah dimasak
Tebal bahan awal
Rasio Pengembangan = 0.48 cm
0.38 cm
= 1.2632 cm
2. Pembuatan Jagung Instan
A. Cara Tradisional
a. Kadar air jagung instan
b. Rendemen jagung instan
Bobot jagung awal = 200 gr
Bobot jagung setelah di kukus = 180 gr (a)
Bobot Jagung setelah di keringkan= 60 gr (b)
Rendemen jagung = bax100%
60180
x100% = 33.33 %
c. Kecepatan rehidrasi (menit)
d. Organoleptik
a. Warna : Orange
b. Aroma : Harum, pop corn
c. Rasa : Lebih manis
d. Tekstur : Keras, kering
B. Cara Baru
a. Kadar air jagung instan
b. Rendemen jagung instan
Bobot jagung awal = 200 gr
Bobot jagung setelah di kukus = 170 gr (a)
Bobot Jagung setelah di keringkan= 40 gr (b)
Rendemen jagung = bax100%
40170
x100% = 23.53 %
Bobot Jagung setelah dikeringkan
c. Kecepatan rehidrasi (menit)
d. Organoleptik
a. Warna : Kuning ke Orange
b. Aroma : Harum, pop corn
c. Rasa : Manis
d. Tekstur : Keras, kering
Pembahasan :
a. Rendemen Jagung
Hasil rendemen jagung berpengaruh terhadap lamanya
waktu pengukusan. Semakin lama waktu pengukusan semakin
tinggi persentase rendemen beras jagung yang dihasilkan.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh pengaruh tingkat
gelatinisasi pati dan varietas biji jagung. Varietas dan
geltinisasi pati mempengaruhi lama masak beras jagung.
Semakin lama waktu pengukusan menyebabkan semakin singkat
waktu pemasakan beras jagung. Hal ini disebabkan karena
semakin lama perebusan, proses gelatinisasi pati diduga
lebih sempurna.
Pada percobaan kedua jagung direndam dengan menggunakan
larutan Na2HPO4 dengan tujuan untuk melunakkan perikarp
dan membantu proses penyerapan air (Deis, 2000). Pada
percobaan cara modern, semakin besar menggunakan larutan
Na2HPO4 cenderung menghasilkan rendemen yang semakin
kecil. Dengan demikian semakin besar penambahan larutan
Na2HPO4 maka semakin singkat waktu masak. Diduga dengan
adanya larutan Na2HPO4 , jaringan perikarp menjadi lunak
sehingga proses penetrasi air ke dalam butiran beras
jagung semakin cepat sebagaimana hasil penelitian Jacob
(2004) bahwa perebusan jagung dengan alkali dapat
memperbaiki sifat kemel dan melunakkan perikarp.
Sedangkan Dies (2000) juga menyatakan penggunaan kapur
dalam perebusan pada pembuatan tortilla ditujukan untuk
melunakkan perikarp dan membantu proses penyerapan air.
b. Kecepatan rehidrasi (menit)
Percobaan dengan cara modern membutuhkan waktu masak
lebih singkat dibandingkan dengan dengan waktu masak
beras jagung cara tradisional. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh perbedaan tingkat gelitinisasi pati.
Gelatinisasi terjadi karena pemanasan dengan kadar air
tinggi sehingga menghasilkan melting yang disertai dengan
hidrasi dengan pengembangan yang bersifat irreversible
(French, 1984). Ketika beras jagung instan kembali
dimasak, ikatan hydrogen antar molekul amilosa lepas dan
mengikat lebih banyak molekul air serta sifat amorf
membantu kecepatan rehidrasi. Hal ini kemungkinan yang
menyebabkan beras jagung instan masak lebih cepat beras
jagung tradisonal.
c. Kadar air
Air di dalam bahan pangan dibedakan menjadi dua bagian
yaitu air bebas dan air terikat. Kandungan air beras
jagung instan di bawah 10% dimaksudkan untuk menjaga
stabilitas produk tetap baik dalam jangka waktu lama
selama penyimpanan. Kandungan air beras jagung instan
lebih kecil dibandingkan air beras jagung tradisional
karena terjadi penguapan selama proses pengolahan
terutama pada saat pengeringan.
Kesimpulan :
Jagung memiliki bentuk bulat agak lonjong dan mempunyai
warna kuning pucat. Berat 100 beras adalah 24.3917 gram
dengan densitas 58,1748 g/ml. Densitas kamba menunjukkan
perbandingan antara berat suatu bahan terhadap volumenya.
Densitas kamba merupakan sifat fisik bahan pangan khusus
biji-bijian atau tepung-tepungan yang penting terutama
dalam pengemasan dan penyimpanan
Hasil rendemen jagung instan cara tradisional lebih besar
daripada cara baru, karena penambahan larutan Na2HPO4 pada
saat pemasakan dapat mempercepat waktu masak namun
menyebabkan warna nasi jagung menjadi kusam dan kurang
berbau harum. Semakin lama waktu pengukukusan maka semakin
tinggi rendemen, dan semakin lama waktu pengukusan akan
mempersingkat waktu masak beras jagung instan, namun
apabila ditambahkan larutan Na2HPO4 dapat menurunkan hasil
rendemen.
Daftar Pustaka :
- id.wikipedia.org/wiki/jagung
- PUSRI 2000, cms.1m-bio.com
- www.merdeka.com
- Sugiyono,dkk. 2004. Kajian Optimasi Pengolahan Beras
Jagung Instan. Bogor:IPB