Upload
khangminh22
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGGUNAAN TEPUNG JAGUNG DALAM PEMBUATAN
SPONGE CAKE
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menempuh studi pada
Program Diploma III
Oleh :
CINDY ANGGIE YATI
Nomor Induk : 201319446
JURUSAN HOSPITALITI
POGRAM STUDI
MANAJEMEN PATISERI
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA
BANDUNG
2017
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana
berkat rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas
Akhir ini. Penulisan tugas akhir ini diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Pariwisata pada Program Diploma III Jurusan Hospitaliti, Manajemen Patiseri di
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Judul yang penulis ajukan adalah
“PENGGUNAAN TEPUNG JAGUNG PADA PEMBUATAN SPONGE CAKE”
Dalam penyusunan dan penulisan tugas akhir ini tentunya penulis tidak terlepas
dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Anang Sutono, MM.Par., CHE selaku Ketua Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung.
2. Bapak Drs. Alexander Reyaan, MM, selaku Kepala Bagian Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
3. Bapak Tedi Sutadi, MM. Par., selaku Ketua Program Studi Manajemen Patiseri
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dan selaku pembimbing 1 yang telah
memberikan saya banyak ilmu,pengarahan dan saran-saran dalam pembuatan
tugas akhir ini kepada penulis.
4. Bapak Drs. Susilo Dwi Prabowo, M. Pd, selaku pembimbing II yang telah
memberikan banyak ilmu, pengarahan dan saran-saran dalam pembuatan Tugas
Akhir ini kepada penulis.
5. Seluruh dosen dan staff pengajar, khususnya Pengajar Program Studi Manajemen
Patiseri, telah senantiasa mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat,
selama penulis menjalani pendidikan di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
6. Orang tua dan keluarga besar penulis atas semua doa dan dukungan yang selalu
diberikan selama penulis melakukan penyusunan Tugas Akhir ini.
3
7. Rekan – rekan seperjuangan, Mahasiswa Program Studi Manajemen Patiseri
2013, khususnya Mahasiswa Manajemen Patiseri Program B kelas A Sekolah
Tinggi Pariwisata Bandung.
8. Seluruh pihak yang telah mendukung yang tidak dapat penulis sebutkan namanya
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Tugas Akhir ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Atas perhatian pembaca, penulis mengucapkan
terima kasih.
Bandung, Maret 2017
Penulis
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran-butiran halus. Terdapat
banyak jenis tepung dari berbagai belahan dunia. Pada umumnya tepung terbuat dari
bahan nabati yaitu gandum, tapi saat ini sudah banyak inovasi yang dilakukan pada
pembuatan tepung. Contohnya adalah tepung singkong, tepung pisang, tepung biji-
bijian, tepung jagung dan masih banyak lagi.
Saat ini jagung merupakan produk biji-bijian yang paling banyak
diperdagangkan setelah gandum dan beras, terutama di Amerika Latin dan Afrika
(Syarifadi, 2014). Tanaman jagung mampu tumbuh di ketinggian 1000-1800 meter
dpl, memerlukan media tanah yang gembur, tanah lempung, lempung berpasir, dan
mengandung bahan oraganik, memiliki keasaman tanah (pH) 5,5-7, dengan aerasi
aliran air yang baik, kelembaban suhu 20-30 ˚Celcius (Sahrizal, 2002).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produksi tanaman jagung terdapat dari
berbagai hal, salah satu contohnya yaitu faktor iklim. Indonesia merupakan salah satu
negara tropis yang hanya memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Untuk daerah iklim tropis kandungan gizi dalam tanaman hanya banyak
mengandung karbohidrat yang tinggi tetapi rendah kandungan protein pada setiap
tanaman yang dihasilkan (Kartasapoetra, 1990).
7
Manfaat jagung bagi kesehatan tubuh adalah jagung merupakan sumber kalori,
sumber vitamin B dan E sebagai antioksidan alami yang sangat diperlukan oleh
tubuh, melindungi jantung, mencegah anemia, mengontrol diabetes dan hipertensi
(Nuraini, 2001). Olahan jagung seperti tepung jagung merupakan produk setengah
jadi dari biji jagung kering pipilan yang dihaluskan dengan cara penggilingan
kemudian diayak (Suryawijaya, 2009). Pada umumnya tepung jagung digunakan
sebagai bahan olahan masakan seperti bubur, sup, roti dan pakan ternak.
Tekstur tepung jagung lebih kasar dari tekstur tepung gandum pada umumnya,
warna tepung jagung tidak putih atau coklat, tapi berwarna kekuningan. Selain
dijadikan bahan olahan sup, bubur dan roti, tepung jagung dapat dijadikan sebagai
bahan olahan kue dan cookies, seperti sponge cake. Sponge Cake adalah kue yang
sering digunakan sebagai dasar kue tart (decorating cake), teksturnya berongga agak
kasar, dan apabila dipotong cenderung remahannya akan terjatuh (Gusikadek, 2012).
Bahan dasar dari sponge cake adalah tepung terigu (soft flour), telur, gula, dan butter.
Sponge Cake berpori banyak, sebagai penambah rasa biasanya sponge cake diberi
rasa dari berbagai macam sirup atau minuman yang disiramkan, aroma yang
didapatkan dari sponge cake terdapat dari campuran butter yang dipanggang secara
bersama (Fatonah, 2014).
Tepung jagung berpotensi sebagai pengembang sumber daya lokal di Indonesia,
kebijakan pemerintah mengenai penganekaragaman konsumsi pangan berbasis
sumber daya lokal yang ditindaklanjuti secara mencukupi dan merata bagi seluruh
rakyat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sehat dan produktif (Badan
8
Ketahanan Pangan, 2009). Mengolah sumber daya lokal sama saja dengan kita
membantu petani lokal untuk berkembang dan meningkatkan kesejahteraan para
petani. Dalam penelitian, tepung terigu akan digantikan dengan tepung jagung
sebagai fungsi pembuat struktur dari sponge cake. Selain itu,
Pada tanggal 2 Januari 2017, penulis melakukan penelitian awal yaitu membuat
sponge cake menggunakan tepung jagung sebanyak 100%, dari hasil eksperimen
tersebut, diketahui bahwa hasil yang didapat pada sponge cake yang menggunakan
tepung jagung sebanyak 100% hampir sama dengan sponge cake yang menggunakan
tepung terigu sebanyak 100%.
Dalam penelitian ini, penulis akan membandingkan citarasa sponge cake yang
terbuat dari tepung terigu dengan sponge cake yang terbuat dari tepung jagung,
karena tepung jagung memiliki volume yang lebih berat dan bertekstur lebih kasar
daripada tepung terigu. Untuk itu penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut lagi
dalam sebuah tugas akhir yang berjudul:
“Penggunaan Tepung Jagung Dalam Pembuatan Sponge Cake”
B. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana flavor yang dihasilkan dari sponge cake berbahan dasar tepung
jagung?
2. Bagaimana tekstur yang dihasilkan dari sponge cake berbahan dasar tepung
jagung?
9
C. Tujuan Penelitian
Berikut tujuan-tujuan penelitian berdasarkan pertanyaan penelitian yang penulis
ambil:
a. Untuk mengetahui flavor yang dihasilkan dari sponge cake berbahan dasar
tepung jagung.
b. Untuk mengetahui tekstur yang dihasilkan dari sponge cake berbahan
dasar tepung jagung.
D. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah
metode penelitian eksperimen. Menurut Dr. Sugiyono dalam Metodologi
Penelitian Pendidikan (2010:15) mengatakan bahwa “Suatu penelitian yang
berusaha mencari variabel terhadap variabel lain yang dalam hasilnya variabel
independen dimanipulasi oleh peneliti”. Maksudnya adalah metode ini
memungkinkan penulis untuk mencari hasil dari memanipulasi resep sponge cake
yang ada untuk menemukan hasil yang tepat pada eksperimen yang dilakukan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh sebanyak mungkin data yang diperlukan, penulis
menggunakan beberapa cara, yaitu:
10
a. Kuesioner
Penulis memilih panelis tidak terlatih secara acak, kuesioner akan dilakukan
dengan cara penyebaran dari profesi dan umur yang berbeda lalu diberikan
hasil eksperimen dan hasil pembanding kepada para panelis. Kemudian para
panelis melakukan uji hedonik dengan memberikan penilaian, komentar, dan
saran pada kuesioner yang diberikan untuk mengetahui tingkat kesukaan
(skala hedonik) terhadap suatu produk yang dikembangkan seperti yang
diungkapkan oleh Heath (1981:557),
“Hedonic test determines the degree of acceptance or preference for a
product or sample in terms of pleasureable or nonpleasureable response
(likes and dislikes). The method is applicable to the assessment of
development products…”
Uji hedonik akan dinilai secara pengujian organoleptik yang di dalamnya
terdapat aspek rasa, tekstur dan aroma. Menurut Standar Nasional Indonesia
(SNI 2346:2006),
“Pengujian organoleptik/sensori merupakan cara pengujian menggunakan
indera manusia sebagai alat utama untuk menilai mutu produk. Penilaian
menggunakan alat indera ini meliputi spesifikasi mutu kenampakan, bau, rasa
dan konsistensi/tekstur serta beberapa faktor lain yang diperlukan untuk
menilai produk tersebut.”
Aspek organoleptik tersebut akan dinilai oleh 15 panelis tidak terlatih sesuai
dengan skala hedonik seperti yang dijelaskan Doerry (1995:4) yang
mengatakan, “Potential acceptability of a product by consumers is best
determined by larger untrained panels (preferably 15 members or more), who
11
judge the product according to a hedonic (pleasure producing) scale.”
Panelis tidak terlatih merupakan orang awam yang hanya diperbolehkan
menilai aspek organoleptik (rasa, tekstur, aroma, warna) yang bersifat
sederhana seperti sifat kesukaan (Anggreini, 2016).
b. Observasi
Observasi dengan cara melihat atau mengamati secara langsung proses
pembuatan sponge cake. Tujuan pengamatan langsung terhadap objek
penelitian untuk mengumpulkan data-data secara akurat mengenai rasa,
aroma, dan tekstur dari sponge cake yang terbuat dari tepung jagung. Menurut
Sujarweni (2014:75), “Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.” Dengan
demikian ,metode ini akan memberikan gambaran yang lebih realistis atau
lebih nyata dengan pengambilan gambar dari setiap tahapan percobaan
penelitiannya secara tersusun dengan benar dan sesuai dengan prosedurnya,
sehingga akan mempermudah penulis untuk mengamati dan menganalisa
penelitian dari percobaan yang sedang dilakukan.
c. Studi Kepustakaan
Penulis juga mengumpulkan data dari beberapa sumber seperti buku dan
internet untuk dijadikan landasan teoritis untuk penelitian yang akan
dilakukan agar memperoleh landasan yang kokoh. Menurut Nazir (1988:111),
“Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
12
studi penelaahan terhadap buku-buku, literature-literatur, catatan-catatan, dan
laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.”
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tempat tinggal penulis yang beralamat di Jalan
Dr. Setiabudhi no. 143 RT01/RW04, Bandung.
b. Lokasi Uji Panelis
Penulis melakukan penilaian panelis di daerah tempat tinggal penulis yang
beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi no. 143 RT01/RW04, Bandung.
2. Waktu
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di bulan Januari 2017 sampai dengan Maret 2017.
b. Waktu Uji Panelis
Proses uji panelis dilakukan di bulan Februari 2017.
13
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN & PROSEDUR PERCOBAAN
A. Tinjauan Kepustakaan
1. Pengenalan Sponge Cake
Sponge cake atau kue bolu adalah salah satu kue dasar untuk membuat kue tart
bertekstur lembut dan juga berongga, pada umumnya sponge cake tidak memiliki
rasa yang terlalu manis, hal ini bertujuan agar mendapatkan rasa yang pas ketika
dipadukan dengan cream yang manis seperti seperti butter cream (Hanazarian,
2015). Sedangkan menurut Rinsky (2009) dalam The Pastry Chef Companion
menyebutkan bahwa,
Sponge Cakes are similar to Angel Food Cakes in that they use many eggs and
no shortening or leavening. A traditional sponge cake is very easy to make as
it consists of just three very basic ingredients: flour, sugar and eggs.
The key to making the perfect sponge cake is in the technique. The batter must
be beaten thoroughly in order to create volume. Sponge Cakes use the whole
eggs, while Angel Food Cakes use only the whites. Sponge cakes contain
plenty of eggs, but little or no butter (although chiffon cakes contain a
generous amount of oil).
Yang artinya, sponge cake dan angel cakes memiliki basic ingredients yang sama
seperti gula, tepung dan telur serta tidak menggunakan shortening dan juga
leavening, agar mendapatkan sponge cake yang bagus maka harus disertai dengan
teknik yang tepat.
14
Gambar 1
Sponge Cake
Sumber: Dokumentasi penulis, 2017
Bermula dari biscuit yang diketahui adalah cikal bakal dari pembuatan
sponge cake yang diperkenalkan oleh Italia dan disebarluaskan hingga Inggris dan
Perancis pada tahun 1420 – 1520.
1615 - Gervase Markham (1568-1637), penyair Inggris dan penulis,
mencatat resep kue bolu paling awal di Inggris pada tahun 1615. Sponge cake
dianggap salah satu cake pertama dari cake non-yeasted, adonan yang
mengembang berasal dari telur yang dikocok dengan kecepatan tinggi, resep
sponge cake yang terdapat di Inggris ditemukan dalam sebuah buku 1615 oleh
Gervase Markham, istilah “sponge cake” menggambarkan pori-pori dari sebuah
spons yang berremah dan berrongga, resep sponge cake mulai dipakai pada abad
ke-17 di Inggris, dikutip dalam The Pastry Chef Companion.
Dalam sebuah artikel yang berjudul The History of Classic American
Dessert yang ditulis oleh Carla Martin, menulis tentang resep sponge cake dapat
digunakan juga dalam pembuatan ladyfinger cake dan juga madeleine cake.
“Sponges can be baked in cake pans, tube pans or sheet pans. They can be used to
15
make layer cakes, tube cakes, roulades (rolled cakes) and cupcakes. They can be
variously flavored and filled.”
Menurut Ananto (2014:2), karakteristik sponge cake yang baik adalah
sponge cake yang bertekstur sperti sponge yaitu ringan mengembang, empuk dan
lembut.
2. Metode Pembuatan
Menurut Suas (2009) ada tiga metode pembuatan sponge cake, yaitu:
a. Egg Foam Cakes Method
Egg foam cakes method adalah basic method dalam pembuatan sponge
cake yang sering digunakan dengan cara mengocok gula dan telur hingga
mengembang dan kaku, lalu fold in tepung terigu dan butter yang sudah di
cairkan, penulis menggunakan metode ini karena selain umum digunakan
dan efisien terhadap waktu.
Gambar 2
Egg Foam Cakes Method
Sumber: Dokumentasi penulis, 2017
16
b. Au Bain Marie Method
Au bain marie adalah metode dalam pembuatan sponge cake dengan cara
mengocok gula dan telur di atas air mendidih hingga adonan tersebut
mengembang, lalu tahap selanjutnya sama seperti metode egg foam cake.
Fungi dari au bain marie membuat tekstur sponge cake menjadi lebih
lembut dan moist.
Gambar 3
Au Bain Marie
Sumber: liliscake, 2015
c. Separated Egg Sponge Method
Separated egg sponge cake adalah method dengan cara mengocok kuning
telur dan gula terlebih dahulu hingga mengembang, selanjutnya masukkan
butter yang meleleh dan juga tepung terigu, dan terakhir fold in adonan dengan
putih telur yang sudah dibuat menjadi meringue.
Gambar 4
Separated Egg Sponge Method
Sumber: irishameric, 2015
17
3. Jenis-jenis Sponge Cake
a. American Sponge Cake
American sponge cake adalah kue bervolume tinggi yang didapatkan dari
udara yang masuk melalui putih telur dan kuning telur saat proses pengocokan.
Bahan yang dipakai yaitu tepung, baking powder, garam, gula, telur dan lemon
zest.
Gambar 5
American Sponge Cake
Sumber: Wikipedia, 2017
b. British Sponge Cake (Victoria sponge cake)
Sponge cake modern yang sudah ditambahkan dengan aneka filling seperti
chantilly cream atau vanilla cream. Selai dan cream yang berada di antara dua
lapisan spons: bagian atas disajikan polos atau ditaburi dengan icing sugar.
Gambar 6
British sponge cake
Sumber: Wickedfood, 2017
18
c. Genoise Sponge Cake
Genoise sponge cake adalah cake yang menggunakan foam method, bersifat
ringan, agak kering dan sedikit beremah. Komponen utamanya adalah telur,
tepung terigu dan gula. Volume cake didapatkan dari kualitas kocokan telur
dan juga gula. Untuk mendapatkan cake yang tinggi, gula dan telur perlu
dihangatkan terlebih dahulu atau melalui proses bain marie (Danakusuma,
2014).
Gambar 7
Genoise Sponge cake
Sumber : Liputan kuliner, 2015
d. Sponge Roll (Roulade)
Sponge cake yang dicetak dengan loyang yang datar dan biasanya diberi aneka
filling lalu digulung. Bahan utamannya adalah gula, tepung terigu dan telur.
Gambar 8
Sponge roll
Sumber: Wickedfood, 2014
19
4. Pengenalan Tepung Jagung
Tepung jagung adalah hasil olahan bahan secara penepungan atau juga dengan
cara penggilingan. Tepung jagung adalah produk setengah jadi dari pipilan biji
jagung yang dikeringkan lalu dihaluskan (Suryawijaya, 2009).
Gambar 9
Tepung Jagung
Sumber: Dokumentasi penulis, 2017
Pembuatan tepung jagung biasanya menggunakan jenis jagung
brondong organik (Zea Mays Everta) yang pada awalnya dibudidayakan
secara besar-besaran di America terutama di Meksiko dan Nobrazka. Biji
jagung brondong berwarna putih kekuning-kuningan dan mempunyai ciri biji
yang lebih kecil dari pada jagung manis (Zea Mays Saccharata) mempunyai
kadar air yang lebih sedikit daripada jagung manis sehingga jagung brondong
menjadi lebih keras dari jagung manis (Rianto, 2013). Masalah dari
pembuatan dan pengembangan teknologi tepung jagung adalah terdapat dari
cukup banyaknya kulit biji jagung, hal inilah yang membuat tepung jagung
bertekstur kasar sehingga produk olahan dan rasa tidak terlalu disukai. Jika
20
ingin mendapatkan tepung yang lebih halus, jagung harus dipisahkan dengan
kulitnya terlebih dahulu (GMSK, 1999).
Jagung merupakan makanan yang mengandung karbohidrat seperti gandum,
dan beras. Jagung juga memiliki nutrisi dan beberapa manfaat bagi kesehatan
tubuh, berikut manfaat dari mengonsumsi jagung:
a. Meningkatkan kesehatan organ pencernaan
Jagung memiliki serat yang cukup tinggi dan bermanfaat bagi pencernaan
jika dikonsumsi secara teratur.
b. Vitamin
Jagung dapat mencegah anemia dikarenakan jagung mengandung asam
folat dan juga vitamin B, vitamin C, bioflavonoid dan juga karotenoid
yang berfungsi dalam mengontrol kadar kolesterol dalam darah.
c. Meningkatkan Energi
Jagung bermanfaat untuk menjaga fungsi otak dan sistem saraf, secangkir
jagung mengandung sekiranya 29 gr karbohidrat. Karbohidrat kompleks yang
dimiliki jagung dicerna secara lambat oleh tubuh sehingga memberikan
tingkat energi yang seimbang.
Berikut ini adalah gambar alur atau proses pembuatan tepung jagung,
mulai dari jagung sampai dengan tepung jagung:
a. Pemilihan Jagung
Pada pembuatan tepung jagung sebaiknya menggunakan jagung yang
berjenis Zea Mays Everta atau jagung brondong yang memiliki kadar air
lebih sedikit di bandingkan dengan jagung manis. pada saat pengolahan,
21
cuci jagung hingga bersih dan pastikan rambut jagung terlepas dari
jagung.
Gambar 10
Jagung Brondong
Sumber: Dokumentasi penulis, 2017
b. Pengeringan jagung
Pengeringan jagung bisa di lakukan dengan tiga cara, yaitu di sangrai, di
panggang, dan di jemur. Penulis memilih menyangrai karena waktu yang di
habiskan untuk pengeringan lebih cepat daripada kedua cara lainnya.
Penyangraian di lakukan dengan api yang sangat kecil agar tidak cepat
gosong.
Gambar 11
Sangrai
Sumber: Dokumentasi penulis,2017
22
c. Penggilingan
Setelah jagung yang di sangrai kering, selanjutnya jagung di giling
menggunakan blender, pastikan pada saat pengilingan tidak lama, jika
merasa belum terlalu kering jagung dapat di sangrai kembali.
Gambar 12
Penggilingan
d. Pengayakan
Pengayakan di lakukan setelah jagung benar-benar kering dan sudah di
haluskan berulang-ulang, proses ini membantu agar tepung jagung tidak
bertekstur sangat kasar. Dari 1kg jagung brondong yang di pakai, penulis
mendapatkan hasil 525kg dari berat semula.
Gambar13
Pengayakan
Sumber: Dokumentasi Penulis,2017
23
TABEL 1
KANDUNGAN GIZI TEPUNG JAGUNG DALAM PER 100 GRAM
Zat Gizi
Satuan
Komposisi zat gizi
per 100 gram
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Ferrum
Vitamin A
Vitamin B1
Air
Kal
Gr
Gr
Gr
Mg
Mg
Mg
SI
Mg
Gr
355
9,2
3,9
73,7
10
256
2,4
510
0,38
12
Sumber: Tim Kesehatan Organisasi Asgar, 2014
PERSAMAAN KANDUNGAN TEPUNG TERIGU DAN
TEPUNG JAGUNG
Tepung Terigu Tepung Jagung
Kalori (kal)
Protein (g)
365
8,9
365
9,2
24
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Ca (mg)
P(mg)
Fe(mg)
Vit A (SI)
1,3
77,3
16,0
106,0
1,2
0,0
3,9
73,7
10,0
256,0
2,4
510,0
Sumber: Direktorat Gizi Depkes Ri, 1972
B. Prosedur Penelitian
1. Pengenalan Bahan
d. Tepung Terigu
Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus yang biasanya
terbuat dari bahan nabati seperti gandum dan juga beras. Ada tiga kategori
yang membedakan jenis tepung yaitu tepung yang berprotein tinggi, sedang
dan rendah. Dalam membuat sponge cake, tepung yang digunakan adalah
tepung berprotein rendah atau bisa juga berprotein sedang (Syarbini,2013:24).
Gambar 14
Tepung Terigu Protein Rendah
25
Sumber: Dokumentasi penulis, 2017
TABEL 2
KANDUNGAN GIZI TEPUNG TERIGU PROTEIN RENDAH
per 100 GRAM
Kandungan Gizi Jumlah
Protein (g) 8.9
Lemak (g) 1.3
Karbohidrat (g) 77.3
Air (g) 12
Sumber: DKBM, 2005
e. Telur
Telur adalah salah satu bahan penting dalam pembuatan produk – produk
pastry dan bakery. Telur terdiri dari 3 bagian yaitu telur utuh, kuning telur,
dan putih telur (Pyler,1979:518). Putih telur berguna untuk membangun
struktur, kuning telur dapat membuat kue menjadi lebih legit. Telur juga dapat
menjadi salah satu pengembang, menambah kelembaban, serta sebagai
aeration ketika dikocok menggunakan mixer (2009:41)
Gambar 15
Telur
26
Sumber: Dokumentasi penulis, 2017
c. Gula Pasir
Selain menambahkan rasa, penggunaan gula pada sponge cake merangsang
pembentukan warna pada produk karena proses caramelize dan menghasilkan
tekstur renyah pada permukaan sponge cake serta berfungsi sebagai
pengawert karena dapat mengurangi kadar air pada produk (Astawan,
2009:51).
Gambar 16
Gula Pasir
Sumber: Dokumentasi penulis, 2017
d. Butter
Butter adalah salah satu produk emulsi lemak susu sapi, memiliki warna
kuning yang pucat serta bertekstur lebih lembut daripada margarin (Sholihah,
2015). Butter memiliki vitamin A dan D serta mengandung karbohidrat.
Gambar 17
Butter
27
Sumber: Dokumentasi penulis, 2013
2. Pengenalan Alat
Peralatan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam produksi sebagai
penunjang dan mempermudah pembuatan suatu produk yang digunakan sesuai
dengan fungsinya. Peralatan yang dibutuhkan dalam membuat sponge cake
adalah sebagai berikut:
a. Timbangan
Gambar 18
Timbangan
Sumber: Dokumentasi penulis, 2017
Timbangan adalah alat yang berfungsi untuk menimbang bahan-bahan
yang akan dibutuhkan.
b. Mangkuk (Bowl)
Gambar 19
Bowl
28
Sumber: Dokumentasi penulis, 2017
Berfungsi sebagai alat untuk menyimpan bahan-bahan yang akan
digunakan untuk membuat sponge cake.
c. Pengaduk (spatula)
Gambar 20
Pengaduk (Spatula)
Sumber: Dokumentasi penulis, 2017
Berfungsi sebagai alat pengaduk dan meratakan adonan pada saat
dituangkan ke dalam loyang.
d. Loyang
Gambar 21
Loyang
Sumber: Dokumentasi penulis, 2017
29
Digunakan sebagai cetakan saat membuat sponge cake.
e. Oven
Gambar 22
Oven
Sumber: Dokumentasi penulis, 2017
Berfungsi sebagai alat untuk memanggang adonan sponge cake.
f. Mixer
Gambar 23
Mixer
Sumber: Dokumentasi penulis, 2017
Berfungsi sebagai pengocok telur dan gula.
30
3. Prosedur Percobaan
a. Pra eksperimen
Untuk mengetahui hasil produk pembanding dan produk eksperimen, maka
penulis melakukan pra eksperimen yang pertama pada hari Senin, 2 Januari
2017 pukul 09.00 WIB, kedua pada hari Minggu, 8 Januari 2017 pukul 13.00
WIB yang berlokasi di rumah penulis. Pra eksperimen bertujuan untuk
mengetahui resep yang paling sesuai untuk mengetahui apakah tepung jagung
dapat di gunakan dalam pembuatan sponge cake.
TABEL 3
RANCANGAN EKSPERIMENTAL
Bahan Baku Sponge Cake
Pembanding
Sponge Cake
Eksperimen I
Tepung
Jagung - 100%
Tepung
Terigu 100% -
Sumber Hasil Olahan Penulis, 2016
Pada rancangan eksperimental tersebut, penulis akan melakukan
eksperimen I, yaitu membuat Sponge Cake dengan tepung jagung. Kemudian
hasilnya akan dibandingkan dengan pembanding, yaitu tepung jagung.
31
TABEL 4
RESEP SPONGE CAKE
No. Nama Bahan
Pembanding Eksperimen
Berat Unit Berat Unit
1. Tepung Terigu 105 Gram - -
2. Gula 105 Gram 105 Gram
3. Butter 50 Gram 50 Gram
4. Telur 4 Butir 4 Butir
6. Tepung Jagung - - 105 Gram
Sumber: Hasil olahan penulis, 2017
Pada rancangan eksperimen, penulis akan membuat sponge cake
menggunakan tepung jagung pada eksperimen I. Kemudian hasilnya akan
dibandingkan dengan sponge cake pembanding yang menggunakan tepung
terigu.
b. Prosedur percobaan
Pada prosedur percobaan ini penulis akan menjelaskan proses percobaan
sponge cake dari tahap persiapan hingga penilaian akhir sponge cake.
Tahap prosedur percobaan sebagai berikut:
1) Pada percobaan pertama dan kedua teknik pengolahan yang digunakan
pada saat eksperimen dan pembanding sama.
32
2) Siapkan loyang dan lapisi menggunakan butter dan juga taburi dengan
tepung secara merata bertujuan agar tidak lengket. Panaskan oven hingga
180oC.
3) Mempersiapkan seluruh bahan untuk eksperimen dan pembanding.
4) Campurkan telur dan gula ke dalam mixer lalu nyalakan mixer dengan
kecepatan tinggi.
5) Setelah adonan telur dan gula sudah cukup stiff, masukkan tepung dan
melted butter secara bergantian dan berhati-hati agar adonan tidak turun.
Lalu aduk rata.
6) Tuangkan adonan kedalam loyang yang sudah dilapisi butter dan
tepung lalu panggang di dalam oven sekitar 45 – 50 menit untuk sponge
cake pembanding dan 40-45 menit untuk sponge cake eksperimen.
7) Setelah matang keluarkan dari oven dan cetakan lalu biarkan hingga
suhunya menurun.
8) Mulai melakukan pengumpulan data:
a) Melakukan observasi dan uji organoleptik oleh penulis yang
mengacu pada sifat sensorik pada makanan.
b) Uji penilaian dengan panelis menggunakan instrumen penelitian
berupa kuesioner.
9) Menjawab pertanyaan penelitian dengan cara menganalisis hasil
pengumpulan data.
10) Membuat kesimpulan dan saran mengenai hasil eksperimen.
33
c. Resep
Penulis mendapatkan referensi dari resep yang penulis dapatkan ketika di
Sekolah Menengah Kejuruan. Dalam pembuatan eksperimen dan pembanding
penulis menggunakan resep yang sama hanya saja penggunaan tepung yang
digantikan oleh jagung.
TABEL 5
RESEP SPONGE CAKE
Yeald : 390 gr
Waktu : 50 menit
Metode Kuantitas Bahan Penjelasan Gambar
Kocok 7 butir
210 gr
Telur
Gula
Di dalam mixer
dengan
kecepatan tinggi
sampai stiff.
Tambahkan 100 gr
210 gr
Melted
butter
Tepung
terigu
Ke dalam adonan
dan kemudian
fold in secara
hati- hati.
34
Tuangkan Ke dalam loyang
dan panggang
selama 45 menit
Keluarkan Dari oven.
Pastikan suhu
dari sponge cake
ketika akan
dikeluarkan dari
dalam loyang
sudah turun.
Sumber: Hasil olahan penulis, 2017
TABEL 6
RESEP SPONGE CAKE TEPUNG JAGUNG
Hasil : 390 gr
Waktu : 50 menit
Metode Kuantitas Bahan Penjelasan Gambar
Kocok 7 butir
210gr
Telur
Gula
Di dalam mixer
dengan
kecepatan tinggi
sampai stiff.
35
TABEL 6
RESEP SPONGE CAKE TEPUNG JAGUNG
(LANJUTAN)
Tambahkan 100 gr
210 gr
Melted
butter
Tepung
jagung
Ke dalam adonan
dan kemudian
fold in secara
hati- hati.
Tuangkan Ke dalam loyang
dan panggang
selama 40 menit.
Keluarkan Dari oven.
Pastikan suhu
dari sponge cake
ketika akan di
keluarkan dari
dalam loyang
sudah turun.
Sumber: Hasil olahan penulis, 2017
36
C. Tinjauan Mengenai Flavor dan Tekstur
Menurut Paula Figoni (2008:50-59), ada tiga macam sifat sensorik yang melibatkan
lima indera yang dimiliki oleh manusia namun tidak ada ketentuan tertentu karena
semuanya tergantung pada persepsi setiap orang. Berikut ini adalah sifat sensorik
yang diartikan menurut pemahaman penulis:
a. Flavor
Flavour adalah kualitas dari sesuatu yang memengaruhi rasa dan aroma yang
biasanya ditambahkan pada makanan atau minuman (Narti, 2011). Flavor terbagi
menjadi dua yaitu rasa dan aroma, walaupun penampilan adalah hal yang paling
utama, namun rasa yang terdapat pada makanan akan membuat pelanggan
menyukai makanan yang diberikan. Aroma adalah salah satu komponen yang
sangat penting dari ketiga komponen dari cita rasa. Karena aroma dari sebuah
makanan bisa menjelaskan dan membedakan dengan pasti tentang makanan
tersebut. Dan ketika seseorang sedang kedinginan, seringkali mereka tidak bisa
merasakan makanan dengan lidahnya dan aroma pada makanan tersebut bisa
membantu memberitahukan rasa (Zulian Yamit, 2010)
b. Tekstur
Tekstur juga adalah salah satu uji sensorik yang sangat kompleks. Biasanya
penilaian tekstur pada produk makanan dilakukan dengan cara disentuh atau
dimakan untuk dapat dirasakannya dalam mulut. Tekstur dapat mengacu kepada
37
bagaimana seseorang merasakannya di dalam mulut atau disebut mouthfeel yang
termasuk kelembutan, kekenyalan, kasar, dll.
38
BAB III
HASIL DARI PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi Flavor dan Tekstur Sponge Cake
Ada dua produk sponge cake yang dihasilkan, satu yang menggunakan tepung jagung
dan satu lagi menggunakan tepung terigu. Sponge cake yang menjadi eksperimen
adalah sponge cake yang menggunakan tepung jagung, sedangkan sponge cake yang
menggunakan tepung terigu digunakan sebagai pembanding. Menurut penilaian
penulis, rasa yang didapatkan dari sponge cake yang menggunakan tepung jagung
memiliki rasa yang sedikit lebih gurih, dan aroma yang dihasilkan sponge cake
cukup berbeda dengan sponge cake pada umumnya. Penggunaan resep yang sama
tidak membuat rasa manis yang dihasilkan sama juga. Sponge cake eksperimen
cenderung lebih manis dibandingkan dengan sponge cake yang menggunakan tepung
terigu.
Gambar 24
Sponge Cake
SPONGE CAKE EKSPERIMEN
SPONGE CAKE PEMBANDING
39
Gambar 25
Perbandingan Sponge Cake
Sumber: Hasil dokumentasi penulis, 2017
Penulis menggunakan persentase penilaian 1 sampai 5 yang masing – masing
mempunyai tingkatan tersendiri baik dalam flavor maupun tekstur. Setelah itu,
penulis akan mengukur dengan skala sebagai berikut:
1% – 10% (Tidak enak/ tidak lembut / tidak beraroma)
21% – 40% (Kurang enak/kurang lembut/kurang beraroma )
41% – 60% (Cukup enak/cukup lembut/Cukup beraroma)
61 – 80 % (Enak/ lembut/ beraroma)
81 – 100% (Sangat enak/ sangat lembut/ sangat beraroma)
Berikut adalah tabel hasil penilaian panelis yang telah diolah penulis.
40
1. Rasa
TABEL 7
HASIL PENILAIAN PANELIS TERHADAP ASPEK RASA SPONGE CAKE
(n=15)
Sponge
Cake
1 2 3 4 5 Total
f % F % F % f % f % f %
Eksperimen 0 0 1 6.67% 9 60% 5 33.34% 0 0 15 100
Pembanding 0 0 0 0 2 13.34% 8 53.34% 5 33.34% 15 100
Sumber: Hasil olahan penulis, 2017
Keterangan :
(5) Sangat Enak
(4) Enak
(3) Cukup Enak
(2) Kurang Enak
(1) Tidak Enak
Berdasarkan hasil dari uji panelis nilai tertinggi terhadap aspek rasa sebanyak
60%, dilihat dari skala menyatakan bahwa 60% orang dari 15 panelis cukup
menyukai rasa dari sponge cake yang terbuat dari tepung jagung.
41
2. Aroma
Pada aspek aroma penulis menyimpulkan bahwa aroma jagung pada sponge cake
eksperimen sedikit tercium saat suhu sponge cake sudah turun.
TABEL 8
HASIL PENILAIAN PANELIS TERHADAP ASPEK AROMA SPONGE CAKE
(n=15)
Sponge
Cake
1 2 3 4 5 Total
f % F % F % F % f % f %
Eksperimen 0 0 0 0 9 60 4 26.67 2 13.37 15 100
Pembanding 0 0 0 0 5 33.37 4 26.67 6 40 15 100
Sumber: Hasil olahan penulis, 2017
Keterangan :
(5) Sangat Beraroma
(4) Beraroma
(3) Cukup beraroma
(2) Kurang beraroma
(1) Tidak beraroma
Berdasarkan hasil dari uji panelis terhadap aspek aroma sponge cake
eksperimen mendapatkan penilaian tertinggi dari panelis sebanyak 60%, hasil dari
42
skala menyatakan aroma dari sponge cake yang menggunakan tepung jagung
cukup beraroma.
3. Tekstur
Dari hasil observasi, penulis berpendapat bahwa sponge cake yang terbuat dari
tepung jagung mempunyai tekstur yang lebih berat, beremah dan memiliki warna
yang cenderung lebih kuning dibandingkan dengan sponge cake pembanding.
TABEL 9
HASIL PENILAIAN PANELIS TERHADAP ASPEK TEKSTUR SPONGE
CAKE
(n=15)
Sponge
Cake
1 2 3 4 5 Total
f % F % f % f % f % f %
Eksperimen 0 0 4 26.67 6 40 4 26.67 1 6.67 15 100
Pembanding 0 0 0 0 0 0 7 46.67 8 53.34 15 100
Sumber: Hasil olahan penulis, 2017
Keterangan :
(5) Sangat Lembut
(4) Lembut
(3) Cukup Lembut
(2) Kurang Lembut
(1) Tidak Lembut
43
Berdasarkan hasil dari uji panelis terhadap aspek tekstur, sponge cake
eksperimen mendapatkan nilai terbesar dari panelis sebesar 40%, di lihat dari
skala tekstur, sponge cake tepung dinyatakan kurang lebut di karenakan tekstur
yang lebih beremah dan lebih padat dibandingkan dengan sponge cake yang
menggunakan tepung terigu.
44
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan penelitian, penulis dapat menyimpulkan tentang dua aspek
yang dinilai dari sponge cake eksperimen yang menggunakan tepung jagung dan
sponge cake pembanding yang menggunakan tepung terigu.
1. Dari aspek flavor yang terbagi menjadi rasa dan aroma, sponge cake yang
terbuat dari tepung jagung memiliki rasa yang cukup disukai, karena pada
dasarnya rasa sponge cake yang terbuat dari tepung jagung tidak terlalu beda
dengan sponge cake yang terbuat dari tepung terigu.
2. Dari aspek tekstur sponge cake eksperimen memiliki tekstur yang lebih berat,
beremah serta berongga dibandingkan dengan sponge cake yang menggunakan
tepung terigu, ini dikarenakan tepung jagung yang semulanya lebih kasar
dibandingkan dengan tepung biasa pada umumnya.
B. Saran
1. Dari data yang penulis olah, saat akan membuat tepung jagung sendiri,
disarankan untuk meghaluskan dan menyaring jagung yang sudah kering secara
berulang-ulang agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal, karena kulit yang
terdapat pada jagung terasa sangat kasar jika tidak diolah atau dihaluskan dengan
benar.
45
2. Untuk flavor, jika ingin memperkuat aroma bisa ditambahkan rhum essence.
3. Menurut panelis, untuk tekstur tidak ada masalah, meskipun tekstur yang
didapat lebih berat dan beremah, sponge cake tepung jagung ini masih bisa digunakan
dalam pembuatan birthday cake dan lainnya.
46
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Amendola, Joseph dan Nicole Rees. (2003). Understanding Baking: The Art and
Science of Baking (3rd
ed). New Jersey: John Willey & Sons, Inc.
Arikunto, Suharsimi. (2003). Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina
Aksara.
Ayustaningwarno, Fitriyono. (2014). Teknologi Pangan; Teori Praktis dan Aplikasi.
Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. Diakses dari http://www.academia.edu/
Gillingham, Sara Kate, and Faith Durand. The Kitchn Cookbook: Recipes, Kitchens &
Tips to Inspire Your Cooking. New York: Clarkson Potter, 2014.
Nuraini, Dini Nuris. (2002). Aneka Manfaat Biji-Bijian. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Suas, Michael. (2009). Advanced Bread & Pastry. USA: Delmar Cengange
Learning.
47
LAMPIRAN
FORMAT PENILAIAN PANELIS
“PENGGUNAAN TEPUNG JAGUNG DALAM PEMBUATAN SPONGE CAKE”
Dengan hormat,
Kepada produk yang di hasilkan oleh percobaan penulis. Penulis mengharapkan agar
untuk mengisi Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi format penilaian secara objektif
dan jujur sesuai dengan kolom komentar yang telah di sediakan dengan rinci. Terima
kasih atas waktu dan ketersediannya.
Nama :
Jenis Kelamin : *Laki-laki/Perempuan
Profesi :
Keterangan :
1: Tidak Enak/Tidak Beraroma/Tidak Lembut
2: Kurang Enak/Kurang beraroma/ Kurang Lembut
3: Cukup Enak /Cukup Beraroma/ Cukup Lembut
4: Enak/Beraroma/Lembut
5: Sangat Enak/Sangat Beraroma/Sangat Lembut
Komentar/ Saran:
NO ASPEK
Penilaian
SPONGE CAKE TEPUNG TERIGU
SPONGE CAKE TEPUNG JAGUNG
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
FLAVOR:
RASA
AROMA
2 TEKSTUR
Tanda Tangan
48
DAFTAR NAMA PANELIS
NAMA JENIS KELAMIN PROFESI
Sandi Aditya L MAHASISWA
Kasmiati P WIRASWASTA
Yanti P WIRASWASTA
Lilis P IBU RUMAH TANGGA
Agnes Tamara H.B P MAHASISWA
Novita P MAHASISWA
Novani Nur P MAHASISWA
Aep Saefudin L WIRASWASTA
Yunarsih P WIRASWASTA
Sesilia P MAHASISWA
Lingga L PELAJAR
Wahyu L -
Rifani Andarini P MAHASISWA
Ega L ENTERTAINMENT
Rizke Yuliana P PELAJAR
49
BIODATA PENULIS
A. Data Pribadi
1. Nama : Cindy Anggie Yati
2. Nomor Induk Mahasiswa : 201319446
3. Tempat / Tanggal Lahir : Bandung / 22 Juni 1995
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jalan Dr. Setiabudhi no. 143, Bandung
B. Data Orang Tua
1. Nama Ayah : Aep Saefudin
2. Pekerjaan : Wiraswasta
3. Nama Ibu : Kasmiati
4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jalan Dr. Setiabudhi no. 143, Bandung
C. Riwayat Pendidikan
Tempat Sekolah Tahun Tamat Keterangan
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung 2017 -
SMK Negeri 1 Bandung 2013 Lulus
SMP 15 Bandung 2010 Lulus
SD Negeri Harapan 2 Bandung 2007 Lulus
D. Pengalaman Kerja
Nama Perusahaan Tempat Jabatan Tahun Keterangan
Conrad, Nusa Dua Bali Trainee 2015 6 bulan