21
LAPORAN MAKALAH PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PRODUK Diajukan sebagai bukti telah mengerjakan tugas makalah Manajemen Operasional Oleh : Nonna Belinda Tayudi (021111003) Meity Mardianty (021111014) Debriany (021113713) PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2013

LAPORAN MAKALAH PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PRODUK Diajukan sebagai bukti telah mengerjakan tugas makalah Manajemen Operasional Oleh : PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN MAKALAH PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PRODUK

Diajukan sebagai bukti telah mengerjakan tugas makalahManajemen Operasional

Oleh :

Nonna Belinda Tayudi (021111003)Meity Mardianty (021111014)

Debriany (021113713)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR2013

BAB I

PENDAHULUAN

A.        LATAR BELAKANG MASALAH

Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalambidang manufaktur. Desain produk yang baik akan dapatmeningkatkan jumlah dan harga jual dari produk, sehingga dapatmeningkatkan keuntungan secara optimal. Akan tetapi, desainproduk yang gagal mengakibatkan produk tidak terjual di pasaran.Hal ini, akan menimbulkan kerugian tidak hanya dibidang desainsaja, bidang yang lain pun akan terkena imbasnya.

Desain produk yang baik, harus memenuhi 3 (tiga) aspekpenting yang sering disebut segitiga aspek produk, yaitu kualitasyang baik, biaya rendah, dan jadwal yang tepat. Selanjutnyasegitiga aspek produk di atas dikembangkan menjadi suatupersyaratan dalam desain, yaitu desain harus dapat dirakit,didaur ulang, diproduksi, diperiksa hasilnya, bebas korosi, biayarendah, serta waktu yang tepat. Untuk itu dalam mendesain suatuproduk, harus memperhatikan secara detail tentang fungsi-fungsidari produk yang didesain. Guna mengetahui secara rinci tentangfungsi produk, dapat dilakukan dengan beberapa metode pendekatanmikro (MC, MR, Equilibrium), Linier Programming/Dualitas, danManajemen Keuangan (BEP).

B.     TUJUAN PENULISAN

Pada penulisan makalah ini, tentunya mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perencanaan pengembangan produk.

2. Untuk mengetahui proses perancangan produk.

3. Untuk mengetahui strategi pengenalan dan pengembangan prod

BAB II

PEMBAHASAN

A.        Pengertian Perencanaan Produk

Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk danmenindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu,perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagaldalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atauperbaikan, distribusi, perubahan harga dan promosi.

Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepadakemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudiansecara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhantersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakantanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufaktur, atau bagiandesain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan

banyak fungsi yang ada di perusahaan. Metode pengembangan produkberdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta spesifikasiproduk oleh customer adalah metode yang cukup baik, karena denganberbasis keinginan customer maka kemungkinan produk tersebuttidak diterima oleh customer menjadi lebih kecil.

Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasilaba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produkdapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba.Namun labaseringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung.

Terdapat  5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba danbiasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk,yaitu:

1.  Kualitas Produk

Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dandapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk padaakhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar  dan menentukan hargayang ingin dibayar oleh pelanggan.

2.  Biaya Produk

Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksisetiap unit disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produkmenentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan padavolume penjualan dan harga penjualan tertentu.

3. Waktu Pengembangan Produk

Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalamberkompetisi,

menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologidan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untukmenerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan timpengembangan.

4.  Biaya Pengembangan

Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yangpenting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.

5.  Kapabilitas Pengembangan.

Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakanoleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektifdan ekonomis dimasa yang akan datang.

Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yangsudah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatanteknik yang telah ada. Kegiatan ini didapat dari persepsi tentangkebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan suatu konsepproduk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaanproduk, dan diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produktersebut.

Di dalam suatu produk yang akan dikembangkan, tiap - tiap elemensuatu produk mempunyai fungsi - fungsi sendiri. Diantara fungsi -fungsi satu dengan yang lain terkadang ada saling terkait,sehingga suatu fungsi komponen akan menentukan fungsi komponenlainnya.

Secara umum penentuan fungsi produk dapat dicari dengan dualangkah, yaitu :

Ø  Identifikasi dan penyusunan fungsi produk.

Ø  Pengelompokan fungsi produk.

Proses adalah merupakan urutan langkah-langkah pengubahansekumpulan input menjadi sekumpulan output. Proses Pengembanganproduk adalah langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan di manasuatu perusahaan berusaha untuk menyusun, merancang, danmengkomersialkan suatu produk.

B    PERANCANGAN PRODUK

Kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur tergantung padakemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudiansecara tepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhantersebut dengan biaya yang rendah. Untuk membuat sebuah produkbiasanya kita akan melewati tahap-tahap sebagai berikut:

1. Market Research dan Feasibility Study Market Research

dilakukan untuk mengetahui selera pasar pada umumnya. Dari marketresearch ini bisa didapatkan produk seperti apa yang konsumenbutuhkan atau inginkan.

2. Brainstorming

Brainstorming, atau dalam bahasa Indonesia juga disebut sebagaicurah pendapat, adalah proses mengumpulkan ide-ide untuk mencarisolusi/jalan keluar dari masalah yang didiskusikan. Dari prosesberdiskusi ini akan didapatkan garis besar barang yang akandibuat, cara kerja, komponen yang akan dipakai, dan lainsebagainya. Misalnya kita ingin membuat mesin penghisap debu,akan terbayang untuk membuatnya dibutuhkan motor, chasing/wadah,filter/saringan, hose/pipa, mulut pipa dan sebagainya.

3. Menentukan Tujuan dan Batasan Produk

Tujuan dan batasan diperlukan agar kita tidak berlebihan dalammerancang produk tersebut yang akan berakibat mahalnya harga jualke konsumen. Konsumen tentu saja menginginkan nilai tambah yangditawarkan dalam produk tersebut sepadan dengan biaya yangdikeluarkannya (reasonable price). Tentu saja market researchdiperlukan untuk mengetahui selera pasar. Dari menentukan tujuandan batasan ini kita memperoleh spesifikasi komponen-komponen danmaterial apa saja yang akan dipakai.

4.            Menggambar Produk

            Dengan menggambarkan produk berdasarkan hubungandimensi komponen-komponen yang sudah ditentukan dalam tahap-2 di

atas, kita akan mendapatkan ilustrasi produk jadi. Produk bisadigambar dalam 2 dimensi atau 3 dimensi, biasanya gambar 3dimensi lebih mudah dimengerti oleh sebagian besar orang.Merancang produk dalam 3 dimensi bisa dilakukan denganmenggunakan software SolidWorks, Inventor, Catia dll.

5.            Review Produk

            Produk review dilakukan untuk mengevaluasi apakah adakekurangan pada rancangan yang sudah dibuat desainnya sampaitahap gambar ini. Diskusi dengan melihat gambar produk biasanyalebih mudah berkembang daripada hanya membayangkannya saja. Padatahap ini kembali dilakukan brainstorming untuk mendapatkan hasilyang optimal dan meminimalisir masalah yang akan timbul ketikaproduksi masal nanti. Pada tahap ini pula biasanya produk yangsedang dirancang perlu dibenahi disana-sini.

6.            Membuat Prototype/Sample

Sample barang yang akan diproduksi masal bisa dibuat denganberbagai cara. Untuk produk-produk dari resin bisa dimodelkandengan mesin rapid prototyping, desain body mobil yang stylishbisa dimodelkan dengan tanah liat khusus, kardus pembungkusproduk bisa dibuat dengan tangan. Untuk produk-produk yang sudahumum tidak perlu sampai membuat sample barangnya (produk-produkdari besi), namun memerlukan ketelitian dalam menggambar dantidak boleh ada kesalahan gambar yang bisa berakibat fatal:barang reject.

7.            Uji Coba

            Sebelum dipasarkan tentu kita perlu menguji apakahbarang yg kita buat ini benar-benar handal atau tidak. Ada yangmengujinya berdasarkan waktu, ditekan, dijatuhkan, dan lain-lain.Produsen telepon seluler seperti nokia memiliki mesin khususuntuk menguji ponsel-ponsel buatan mereka supaya tahan terhadapbantingan. Jika ditemukan hal-hal yang tidak memuaskan tentu sajaproduk tersebut perlu didesain ulang (kembali ke tahap 3). Hal-hal yang memuaskan tentu saja harus dilihat dari sudut pandang

konsumen, bukan produsen. Begitulah produsen-produsen besar saatini mengkaji terus menerus produk mereka agar nama produk yangmereka buat tetap terjaga.

8.            Poduksi Masal

            Dalam produksi masal perlu adanya kontrol kualitasagar konsumen tidak sampai menerima barang yang rusak.

9.            Garansi

            Garansi adalah layanan purna jual yang diberikan olehperusahaan yang membuat produk tersebut agar konsumen tenang jikasewaktu-waktu ada kerusakan pada barang tersebut. Banyak konsumenyang lebih memilih membayar agak lebih mahal untuk mendapatkangaransi dan ketenangan dalam pemakaian produk.

C. JUMLAH PRODUK YANG AKAN DI PRODUKSI

1.      Pendekatan Mikro

Biaya marjinal (MC) adalah satu faktor pada perubahan biayavariable rata rata(AVC) dan otomaits biaya total rata rata (AC)ikut berubah, contoh bila nilai MC lebih kecil dari AC, makanilai AC juga akan turun, sebaliknya bila nilai MC lebih besardari nilai AC, maka nilai AC juga ikut naik.

Bila kondisi perusahaan MR = MC (pendapatan  marjinal  =  biayamarjinal), ini merupakan satu faktor perusahaan memperolehkeuntungan maksimal.

Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)

Marginal Revenue merupakan Tambahan penerimaan yang diperolehsebagai hasil dari penjualan satu unit produk lagi.

Analisi Keseimbangan Umum (general equilibrium analysis)

Analisis Keseimbangan Umum, membahas hubungan antara pasar yangsatu dengan pasar yang lainnya,khususnya antara pasar barang danpasar faktor sebagai satu keseluruhan(general). karenakenyataannya harga dipasar yang satu ikut mempengaruhi harga dipasar-pasar yang lain, baik dalam jangka panjang maupun pendek.setiap perubahan permintaan atau penawaran di pasar yag satuberkaitan dengan dan ikut mempengaruhi permintaan dan penawarandi pasar yang lain.

2.      Linear programming (LP)

atau pemrograman linear (PL) adalah suatu pendekatan matematisuntuk menyelesaikan suatu permasalahan agar didapatkan hasil yangoptimal.Permasalahan yang sering diselesaikan dengan LinearProgramming adalah dalam pengalokasian factor-faktor produksiyang terbatas jumlahnya terhadap berbagai kemungkinan produksisehingga didapatkan manfaat yang optimal (maksimal danminimal).Sasaran maksimal, misalnya secara efisien sehinggamanfaat yang ingin dicapai (jumlah produksi/nilai penjualan/laba,dan lain-lain) menjadi maksimal. Sasaran minimal misalnya,bagaimana mencari kombinasi produksi agar penggunaan faktor-faktor produksi minimal tetapi manfaat yang dicapai (darikombinasi produksi) tidak lebih rendah dari angka yang diinginkan( Tarigan, 2005).

3.     Break Event Point (BEP)

Munawir (1986) menyatakan bahwa analisa break even pointmerupakan suatu analisa yang ditujukan untuk menentukan tingkatpenjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agarperusahaan tersebut tidak menderita kerugian (keuntungan=0).Melalui analisa BEP dapat dibuat perencanaan penjualan, sekaligusperencanaan tingkat produksi, agar perusahaan secara minimaltidak mengalami kerugian.

Analisis break even point digunakan untuk menentukan hal-halsebagai berikut:

1.       Jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agarperusahaan tidak mengalami kerugian. Jumlah penjualan minimum iniberarti juga jumlah produksi minimum yang harus dibuat.

2.        Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperolehlaba yang telah direncanakan atau dapat diartikan bahwa tingkatproduksi harus ditetapkan untuk memperoleh laba tersebut.

3.        Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkatproduksi tidak lebih kecil dari BEP.

4.        Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok danbesarnya hasil penjualan atau tingkat produksi.

D SIKLUS PRODUK

Siklus hidup produk (bahasa Inggris: Product life cycle) adalahsiklus hidup suatu produk/organisasi dengan tahapan-tahapanproses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (softlaunching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan daritarget awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisiproduk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yangluas dan tersebar.

Sepanjang umur suatu produk, perusahaan biasanya memformulasikankembali strategi pemasarannya beberapa kali. Tidak hanya kondisiekonomi berubah, dan pesaing melancarkan

serangan baru namun, tambahan lagi produk itu melewati tahap barudari minat dan persyaratan pembeli. Kosekuensinya, perusahaanharus merencanakan strategi pengganti

yang tepat untuk tiap tahap dalam siklus hidup produk tersebut.Perusahaan berharap memperpanjang umur dan profitabilitas produkwalaupun tahu bahwa produk tersebut tidak akan bertahanselamanya. PLC (Product life Cycle) atau siklus hidup produkmerupakan konsep penting dalam pemasaran yang memberikanpemahaman tentang dinamika suatu produk yang kompetitif.

Dalam konteks organisasi siklus hidup suatu organisasi menjadiorganisasi yang dihargai dan memiliki kredibilitas yang tinggi.Siklus hidup produk menggambarkan tahap-tahap yang berbeda dalamsejarah penjualan suatu produk. Tahap-tahap ini berhubungandengan kesempatan dan masalah yang berbeda mengenai strategipemasaran dan laba potensial.

Dengan mengidentifikasitahap-tahap yang berbeda dengan tantanganyang berbeda tahap suatu produk berada, atau tahap yang akandicapai , perusahaan dapat memformulasikan encana pemasarandengan lebih baik. Mengatakan suatu produk memiliki siklus hidupadalah menegaskan empat hal :

1. Produk memiliki umur terbatas

2. Penjualan produk melewati tahap-tahap yang berbeda, dengantantangan yang berbeda bagi penjual.

3. Laba naik turun pada tahap yang berbeda dalam siklus hidupproduk

4. Produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, produksi,pembelian dan personel yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidupmereka.

Gambar siklus hidup produk:

Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu dibagi menjadi empat tahap, yaitu :

1. Tahap perkenalan (introduction).

pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besarwalaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jualumumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada padatahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama

biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif danmenitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusibarang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masihrendah.

2. Tahap pertumbuhan (growth).

Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkatdengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat danmasyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosiyang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya.Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persainganmenjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untukmemperluas dan meningkatkan distribusinya adalah denganmenurunkan harga jualnya.

3. Tahap kedewasaan (maturity)

Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualanmasih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini,laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan hargamenjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkanproduknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini,usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untukmenghadapi persaingan.

4. Tahap kemunduran (decline)

Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalumengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti denganbarang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudahdipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno.Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biayamenjadi sangat penting karena permintaan sudah jauhmenurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpamengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapatberoperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saatpenjualan menurun antara lain:

a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).

b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran sertaprogram produksiny a agar lebih efisien.

c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.

d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai labaoptimum pada barang yang sudah ada.

e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

Untuk memperpanjang siklus hidup produk dapat dilakukan upaya-upaya seperti: mendidik pasar, beriklan, menjaganya denganpenjualan dsb. Ada juga istilah daur ulang siklus produk yangditerapkan untuk menarik proyek dari penurunan dengan memperbaikiatau dengan perubahan lainnya, seperti pengemasan ulang danpemotongan harga.

E STRATEGI PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Hampir tidak ada perusahaan yang dapat luput dari pengaruhkemajuan teknologi dan munculnya produk-produk baru. Cepat ataulambat, hampir semua produk yang ada sekarang akan hilang daripasar dan digantikan dengan produk-produk lain sehinggapertumbuhan dan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang akantergantung dari kebijaksanaan produk yang didefinisikannya. Dalamkondisi saat ini, dimana perkembangan pasar sangat dinamis danpenuh persaingan, perusahaan akan sulit mempertahankaneksistensinya jika hanya bertahan pada produknya yang sekarang.Oleh karena itu, pengembangan produk baru merupakan suatu halyang penting bagi perusahaan. Pengembangan tersebut meliputipembuatan produk yang baru atau penyempurnaan dari produk yangsudah ada.

Proses pengembangan produk baru juga disertai dengan berbagairesiko kegagalan. Untuk memperkecil resiko kegagalan, produk baruperlu dibuat berdasarkan konsep produk yang sesuai dengankeinginan dan kebutuhan konsumen serta dapat menciptakan kepuasanbagi konsumen. Dalam tulisan ini akan dijelaskan konsep-konsepdan tahapan yang diperlukan dalam pengembangan produk jasa barupada operator telekomunikasi masa kini. Konsep - konsep yangdijelaskan disini bukan hanya bisa diterapkan bagi operatortelekomunikasi saja, tapi juga dapat berlaku bagi perusahaansecara umum.

Transformasi dari Invention menuju Innovation

Pengembangan produk atau jasa akan melalui suatu tahap yangdikenal dengan Invention. Inventionadalah proses menemukan suatuteknologi dari tidak ada menjadi ada. Sedangkan Innovation adalahproses pembaharuan dari invention. Innovation melibatkan peluangyang ada di pasar dengan penemuan teknologi dan pengetahuantentang teknologi baru. Sebagai contoh, temuanteknologibluetooth, yang memungkinkan pertukaran data melaluikoneksi wireless dengan daerah jangkauan sekitar 150 meter, saatini telah diintegrasikan

dalam media telepon selular (handphone), sehingga para penggunahandphone dapat lebih mudah saling bertukar data.

Contoh lain adalah inovasi pada perusahaan minuman ringan Coca-cola dimana inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yangmenjadikan Coca-Cola Indonesia semakin besar dan dikenal luas.Melalui riset dan pengembangan (Research  &  Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategipemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebihberkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri. Padatahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalamkemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange danmango, yang disebut "Fanta Oranggo", setelah pada tahunsebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang ditawarkan akan mampu

memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia. Pada proses inovasi ini,khususnya pada tahap inisiasi perlu dipertimbangkan bahwa inovasiyang dihasilkan dapat diterima oleh perusahaan maupun masyarakat.Jelas bahwa inovasi sangat diperlukan dalam pengembangan produkbaru untuk memunculkan ide dan kreatifitas munculnya produk ataujasa baru yang dapat dimanfaatkan oleh para konsumennya.

Peran Unit R&D

Hasil inovasi yang lahir dari suatu perusahaan akanditindaklanjuti dengan proses pengembangan produk atau jasa baru.Untuk itu perlu unit khusus yang menangani proses ini yaitu UnitR&D,Research&Development. Unit ini akan melakukan risetpenelitian dari hasil inovasi untuk kemudian dikembangkan menjadisuatu produk atau jasa baru yang akan dilempar ke pasaran.Perusahaan yang sudah mapan biasanya mengalokasikan resourcesnyasekitar 5-10 % dari sales pada aktivitas R&D.Basic  Researchmenuju kepada terciptanya invention,

sedangkan Product  Development danengineering menuju kepadaterciptanya Innovation.

Ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan bagi unit R&D dalamusahanya menerapkan formulasi strategi, yaitu :

a) Kompetensi Teknis

b) Kebutuhan Pasar

c) Corporate Interest

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa kompetensi teknis dariresearcher diperlukan untuk melahirkan produk jasa yangberkualitas. Di lain pihak produk jasa yang dikembangkan jugaharus memperhatikan kebutuhan pasar (memiliki commertial  value)maupun kepentingan perusahaan, keduanya harus sejalan. Untuk itudiperlukan upaya untuk mencari apa yang dibutuhkan oleh pasar danmencari invent-to-order bagi produk atau jasa untuk memenuhikebutuhan tersebut.

Fungsi Riset Bisnis perlu ditambahkan sebagai suatu sub unitdalam Unit R&D untuk menunjang keberhasilan suatu produk ataujasa baru agar sukses di pasaran. Sebagai contoh, TELKOM R&DCenter telah melakukan restrukturisasi organisasi pada akhirtahun 2006 dan melahirkan satu bidang baru yaitu Bidang Researchof Business. Bidang RoB tersebut meliputi 4 laboratorium denganmasing-masing fungsinya sebagai berikut :

1. Business Strategy, melaksanakan riset dan pengembangan bisnis

2. Business Performance, melakukan evaluasi dan identifikasiperformansi bisnis

3. Business  Competitiveness,  menyediakan data pasar, pelanggandan kompetitor yang kompetitif

4. Industrial  Partnership,  melakukan pengembangan hubungankemitraan yang strategis dengan institusi yang relevan.

Inovasi Technology Push VS Need Pull

Pada tahap eksplorasi ada 3 pola proses pengenalan danpengembangan produk/jasa baru yaitu :

1.      Menarik Pasar (Need

Menurut pandangan ini, Anda harus membuat apa yang dapat dijual.Produk baru ditentukan oleh pasar berdasarkan kebutuhanpelanggan. Jenis produk baru ditentukan melalui penelitian pasar& umpan balik pelanggan, dgn sedikit perhatian terhadapteknologi. Need Pull akan menuju pada terbentuknya incrementalinnovation.

2.      Mendorong Teknologi (Technology Push)

Pandangan ini menyarankan Anda harus menjual apa yang dapat andabuat. Produk baru diperoleh dari teknologi produksi, penggunaanteknologi yang canggih dan kemudahan operasi, dengan sedikit

perhatian terhadap pasar. Dengan kata lain suatu produk atauteknologi baru didorong atau dijual ke pasar (potential customer)yang tidak meminta atau mengetahui perihal produk atau teknologibaru tersebut. Technolgy Push akan menuju kepada radicalinnovation.

3.      Antar fungsional (Interfunctional)

Produk baru memerlukan kerjasama diantara pemasaran, operasi,keterampilan teknik, dan fungsi lainnya sehingga menghasilkanproduk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dengan penggunaanteknologi yang memberikan manfaat terbaik. Untuk kesuksesaninovasi produk atau jasa baru diperlukan kombinasi dari keduamodel pertama yaitu proses technical-linking dan need-linking.Selain itu ada tiga elemen yang menjadi konsideran dalammenciptakan peluang bisnis baru yaitu : relevant problem,technology sources dan market demand.

Lead User Research

Lead User research adalah salah satu metodologi yang diyakinidapat memberikan kunci sukses bagi terobosan produk/jasa baru.Dasar pemikiran metodologi ini adalah adanya Lead User yaituspesifik konsumen/individual yang memiliki pengalaman kebutuhanlebih dahulu/mendahului dari konsumen/individual yang lain.Dengan melibatkan team khusus yang terdiri dari para expert padakelompok lead user ini, maka akan didapatkan suatu temuan inovasiyang sangat berharga.

Beberapa contoh peran serta lead user dalam suatu terobosaninovasi baru antara lain :

- Protein untuk hair  conditioner ditemukan oleh seorang wanitadi tahun 1950 yang mempunyai ramuan tradisional yang terdiri daribir atau telur untuk tubuh agar lebih bersinar.

Melalui metodologi Lead user ini akan didapatkan beberapa manfaatsebagai berikut :

1. Memperoleh akses informasi yang lebih kaya dan reliablemelalui kebutuhan customer yang dapat diperoleh melaluitraditional  market  research. Metode Lead  User melengkapikebutuhan untuktraditional market research bukan menggantikan.

1.      Pengembangan konsep produk/jasa yang lebih baik karenaberasal dari data konsumen yang lebih baik.

3. Akselerasi proses pengembangan produk/jasa.

Tahapan Metodologi Lead User Research

Ada empat tahapan yang harus dilakukan dalam Lead User Research,yaitu :

Stage 1: Project Planning (4-6 minggu)

      Membuat master plan

      Mempelajari current market place

      Merumuskan fokus projek

Stage 2: Trends/Needs Identification (5-6 minggu)

      Melakukan studi literatur

      Melakukan Interview kepada top expert.

      Analisa data, dan menentukan kebutuhan yang lebihmengerucut

Stage 3: Preliminary Concept Generation (5-6 minggu)

      Interview lead user dan expert

      Pengumpulan data untuk bisnis case

      Mendefinisikan kebutuhan produk/jasa baru (buat draftkonsep)

Stage 4: Final Concept Development (5-6 minggu)

      Perencanaan Workshop Lead user

      Mengundang partisipan

      Pelaksanaan workshop �> perbaikan konsep denganmelibatkan lead user/expert

      Finalisasi konsep

F. CONTOH PENGENALAN KASUS MELALUI PENDEKATAN BEP

BEP = TR = TCBEP = P X Q = TFC + TVC

P X Q = TFC + VC X QP X Q – (VC X Q) = TFCQ ( P – VC ) = TFC

Q = TFC/P – VC ─►► RUMUS BEP

KETERANGAN :TR = PENDAPAATAN = P XQTC = BIAYA TOTAL = TFC + TVCBIAYA TOTAL TETAP (TFC) = FC X QBIAYA VARIABEL (TVC) = VC X Q

VC = TVC / Q

Contoh soal penyelesaian

Seorang mahasiswa memiliki usaha penjualan dompet.Untukmembuatsebuah dompet dibutuhkan biaya tetap sebesar Rp.3. 000 . 000.000 dan biaya variabel sebbesar 40 % dari hasil penjualan.Setiapdompet dijual dengan harga Rp. 30 . 0000Pada saat berapakah mahasiswa mengaalami BEP?

Diketahui :

TFC = 3.000 .000.000TVC = 40 % x TRP = 10.000

Ditanyakan: BEP?

Jawab:

BEP = TFC / (P – VC)

*Untukmencari VC maka terlebih dahulu disaraankan mencari TVC

TVC= 40 % x TRTVC= 40 % X P X QTVC= 0.044 X 10.000 X QTVC = 4000Q

VC = TVC/ QVC = 4000Q / QVC = 4000

BEP = TFC / (P – VC)BEP = 3.000.000/ (10.000 - 4000)BEP = 500

Artinya jika mahasiswa tersebut ingin sampai pada titik breakevent point maka mahasiswa tersebut harus menjual dompetsebanyak 500 unit

Apa yang terjadi jika barang yang terjual hanya 250 pcs?Pasti akann mengalami kerugianPembuktiaan secara matematiknya

Laba akan terjadi jika Pendapatan ˃ biaya

= TR ˃ TC∏ = P.Q – (TFC + TVC)∏

= 10.000 X 250 – (3.000.000 – 1.000.000)∏ = 2.500.000 – 4.000.000∏ = -1.500.000∏

Terlihat bahwa jika mahasiswa tersebut hanya bisa menjual dompetsebanyak 250 pcs maka mahasiswa tersebut akan mengalami kerugiansebesar 1.500.000.