Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Magang
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk
keterampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan
yang dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan
praktek dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas. Agar dapat memahami
dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka
mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di
instansi/lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang diikuti, sehingga
setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan,
mahasiswa bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama
masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk melanjutkan kiprahnya di dunia
kerja yang sebenarnya. Oleh karena itu, mahasiswa perlu melakukan penelitian
yang rinci serta terjun langsung untuk memahami setiap permasalahan yang
muncul di dunia kerja. Salah satu program yang dapat ditempuh adalah dengan
melaksanakan magang.
Magang adalah kegiatan akademik (intrakulikuler) yang dilakukan oleh
mahasiswa dengan melakukan praktek kerja secara langsung pada
lembaga/instansi yang relevan dengan pendidikan yang diambil mahasiswa dalam
perkuliahan. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah meneliti serta ikut
berpartisipasi langsung dengan mengikuti semua aktifitas di lokasi magang.
1
Kegiatan ini sesuai dengan program Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut
Agama Islam Negeri Padangsidimpuan, bahwa pada semester VII setiap
mahasiswa diwajibkan melaksanakan kegiatan magang yang mempunyai bobot 4
sks.
Magang digunakan sebagai bahan untuk mendapatkan pengalaman kerja
sebelum terjun kelapangan setelah lulus dari sekolah/universitas. Sebagai obyek
magang yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi
Islam. Dimana mahasiswa dituntut agar berlatih agar mempunyai fungsi untuk
membuat strategi dan program bagi suatu perusahaan atau lembaga yang
bertujuan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dituntut untuk
memahami secara mendalam tujuan yang akan dicapai perusahaan. Sehingga
dapat membuat sistem yang berguna untuk mendongkrak kinerja karyawan, hal
ini perlu dilakukan karena masing-masing karyawan dalam suatu perusahaan
dapat dipengaruhi oleh faktor yang berbeda dalam bekerja. Inilah yang membuat
mereka memiliki motivasi yang berbeda pula dalam bekerja. Motivasi dan
kemampuan yang tinggi akan mempengaruhi kinerja karyawan.
Apabila kinerjanya baik maka dapat meningkatkan karir karyawanan sesuai
dengan posisi jabatan yang diinginkan. Sehingga kepuasan kerja karyawan dan
tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif. Sumber daya manusia merupakan
unsur penting dalam perusahaan karena unsur ini merupakan bagian yang
menggerakkan sistem dalam perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan
perusahaan. Seiring dengan perkembangan waktu, kebutuhan sumber daya
2
manusia yang berkualitas semakin meningkat sesuai dengan perkembangan sistem
dan divisi-divisi yang terdapat dalam instansi/lembaga.
B. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
a. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
b. Agar mahasiswa dapat mengetahui pelayanan apa saja yang terdapat
dalam instansi/lembaga lokasi magang.
c. Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja
sehingga secara langsung dapat menemukan dan memberikan
penyelesaian masalah yang ada dalam instansi/lembaga lokasi
magang.
d. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai praktek dalam
dunia kerja sehingga dapat memberikan bekal kepada mahasiswa
untuk terjun langsung ke lapangan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui prosedur kegiatan/fasilitas pelayanan yang terdapat di
instansi/lembaga lokasi magang.
b. Memahami dan meneliti secara langsung mengenai prosedur
pemberian kompensasi untuk menghasilkan karyawan yang berdaya
saing tinggi
3
C. Manfaat Magang
Manfaat yang diperoleh selama magang adalah :
1. Mengembangkan sifat kreatif dan inovatif mahasiswa yang didapat dari
magang.
2. Agar mahasiswa dapat belajar dari kerja praktis yang diharapkan dapat
menjadi wahana pengujian kompetensi dan penumbuhan minat kerja.
3. Memberikan pembelajaran yang lebih dalam dan spesifik mengenai
tugas-tugas yang dikerjakan di instansi/lembaga lokasi magang.
4. Memberikan gambaran yang nyata mengenai dunia kerja kepada
mahasiswa yang melaksanakan magang.
5. Membentuk kemandirian mahasiswa untuk mampu berperan aktif dan
memiliki daya saing, sehingga mampu berkompetisi pada dunia kerja.
6. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membangun hubungan
sosial dengan orang-orang di sekitar, agar dapat diterima dan mampu
menyesuaikan diri dengan cepat.
D. Ruang Lingkup Magang
Magang merupakan wadah untuk mengaplikasikan kemampuan, pengetahuan
dan skill mahasiswa yang diperoleh selama 6 (enam) semester di bangku kuliah.
Sebagai mata kuliah yang memiliki bobot 4 sks, magang harus dilaksanakan
secara baik dan serius sehingga tujuan dan manfaat magang dapat tercapai.
4
Dalam kegiatan magang, mahasiswa dituntut untuk mampu mempelajari,
memahami dan menganalisis system kerja yang berkaitan dengan bidang ilmu
yang diperolehnya selama berada di bangku kuliah. Mahasiswa juga harus mampu
menyelaraskan status pencapaian pembelajaran di kampus dengan dinamika
perkembangan dunia kerja.
Dengan dilaksanakannya magang, mahasiswa diharapkan mampu
mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh dalam dunia kerja. Sehingga
diharapkan mahasiswa memiliki bekal sebelum memasuki dunia kerja.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
BANK SYARIAH MANDIRI CAB. PADANGSIDIMPUAN
A. Sejarah Bank Syariah Mandiri
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah
sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.Sebagaimana
diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis
multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan
beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan
masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri
perbankan nasional yang didominasi oleh bank–bank konvensional mengalami
krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank–bank di Indonesia.1
Salah satu Bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki
oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT
Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi
tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa Bank lain serta
mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan
penggabungan (merger) empat Bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya,
Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu Bank baru bernama PT Bank Mandiri
(Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga
1 Bank Syariah Mandiri. http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2015 pukul 15.36 WIB.
6
menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik
mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan
konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah
di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU
No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang Bank Umum untuk melayani transaksi
syariah (dual banking system). Tim Pengembangan Perbankan Syariah
memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat
untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi
bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera
mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB
berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan
prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum
dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi Bank Umum Syariah dikukuhkan
oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI\No.1/24/\ KEP.BI/1999,
25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior
Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal
tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin
tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Padangsidimpuan pertama kali berdiri
pada tahun 2004 yang pertama kali dipimpin oleh Bapak Ahmad Zailani. Saat ini
7
PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Padangsidimpuan dipimpin oleh Bapak
Firmansyah.
B. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Undang-Undang Perbankan Syariah, telah, disahkan oleh DPR-RI pada hari
Selasa, 17 Juni 2008. Dengan lahirnya UU Perbankan Syariah perkembangan
bank syariah ke depan, diharapkan, akan mempunyai peluang usaha yang lebih
besar di Indonesia. UU Perbankan Syariah memberikan peluang akivitas usaha
bank syariah yang lebih banyak dan beragam dibandingkan bank konvensional.
Terdapat usaha-usaha yang bisa dilakukan oleh sebuah bank umum syariah dan
tidak dapat dilakukan oleh bank konvensional.
1. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa Giro, Tabungan atau
bentuk lainnya, dan bentuk investasi berupa Tabungan, Deposito atau
bentuk lainnya berdasarkan akad yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah.
2. Menyalurkan pembiayaaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah,
musyarakah, atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah.
3. Menyalurkan pembiayaan untuk transaksi jual-beli dengan berbagai akad
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
4. Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad qardh atau akad lain yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
8
5. Menyalurkan pembiayaan penyewaan kepada nasabah berdasarkan akad
ijarah dan/atau sewa beli yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
6. Melakukan pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah atau akad
lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
7. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat berharga pihak
ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata berdasarkan prinsip
syariah.
8. Membeli surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang diterbitkan
oleh pemerintah dan/atau Bank Indonesia.
9. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga berdasarkan suatu
akad yang sesuai dengan prinsip syariah.
10. Melakukan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan akad
yang berdasarkan prinsip syariah.
11. Melakukan fungsi Wali Amanat berdasarkan akad wakalah.
12. Memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan
prinsip syariah.
13. Menyediakan tempat penyimpanan barang dan surat berharga,
memindahkan uang, dan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang
perbankan dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah dan peraturan perundang-undangan.
14. Melakukan kegiatan valuta asing berdasarkan prinsip syariah.
9
15. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank Umum Syariah atau
lembaga keuangan yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah.
16. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat
kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip berdasarkan prinsip syariah.
17. Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pensiun berdasarkan prinsip
syariah.
18. Melakukan kegiatan dalam pasar modal sepanjang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah dan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal.
19. Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan surat berharga jangka
pendek dan jangka panjang berdasarkan prinsip syariah, baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui pasar uang.
20. Menyelenggarakan kegiatan atau produk bank yang berdasarkan prinsip
syariah dengan menggunakan sarana elekronik.
Kegiatan usaha yang dapat dilakukan bank syariah di atas, tidak semuanya
dapat dilakukan oleh unit usaha syariah, dan hanya dapat dilakukan oleh bank
umum syariah. Kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh bank umum syariah
adalah:
1. Menjamin penerbitan surat berharga.
2. Penitipan untuk kepentingan orang lain.
3. Menjadi wali amanat.
4. Penyertaan modal.
10
5. Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pension.
6. Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan surat berharga jangka
panjang syariah.
Di samping usaha komersial, bank syariah dapat pula menjalankan fungsi
sosial dalam bentuk:
1. Lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak,
sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada
organisasi penelola zakat.
2. Menghimpun dana sosial dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada
lembaga pengelola wakaf (nazhir) sesuai kehendak pemberi wakaf
(wakif).
C. Lokasi Perusahaan
PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Padangsidimpun beralamat di Jalan
Sudirman No. 130 A, Kelurahan Wek I, Kecamatan Padangsidimpuan Utara,
Padangsidimpuan, Sumatera Utara 22718.
D. Daerah Pemasaran
Daerah pemasaran PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Padangsidimpuan
adalah wilayah Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan, Padang Lawas Utara,
Padang Lawas, Mandailing Natal. PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
Padangsidimpuan membawahi 5 kantor cabang pembantu, yaitu KCP Gunung
11
Tua, KCP Sibuhuan, KCP Batang Toru, KCP Sipirok dan KCP Panyabungan serta
1 kantor kas di Jalan Merdeka Padangsidimpuan.
E. Dampak Sosial Ekonomi terhadap Lingkungan Masyarakat
Adanya Bank Syariah Mandiri Cabang Padangsidimpuan diharapkan
memnerikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar. Dampak yang dimaksud
salah satunya memberikan kesempatan kerja baru bagi masyarakat yang nantinya
juga akan menambah pendapatan masyarakat. Selain itu, diharapkan dapat
menyalurkan pembiayaan consumer dan usaha bagi masyarakat. PT. Bank Syariah
Mandiri Cabang Padangsidimpuan dapat menyalurkan kredit usaha rakyat yang
diberikan oleh pemerintah.
12
BAB III
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
BANK SYARIAH MANDIRI CAB. PADANGSIDIMPUAN
A. Struktur Organisasi Perusahaan
Seperti perusahaan lainnya, PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
Padangsidimpuan juga memiliki struktur organisasi yang terarah sehingga
memudahkan dalam melaksanakan tugas serta tanggungjawab.
PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Padangsidimpuan dipimpin oleh seorang
Pimpinan Cabang, yang membawahi Marketing Manager, Service Manager,
Pimpinan Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas. Marketing Manager
membawahi Retail Banking Officer, Sales Assistant dan Kepala Warung Mikro.
Kepala Warung Mikro membawahi AAM, Pelaksana Marketing Mikro, Pelaksana
Marketing Mikro Mitra dan Admin Pembiayaan Mikro.
Service Manager membawahi Customer Service, Teller, TRA dan SDI. SDI
membawahi Messenger, Driver, Office Boy dan Security. Selanjutnya terdapat
beberapa divisi yang merupakan bagian dari kantor pusat. Seperti AMO, Officer
Gadai, Manager CMFO. Officer Gadai membawahi Penaksir Gadai. Manager
CMFO membawahi FCLA Staff dan LMA Staff. Divisi ORCC diisi oleh ORIC
Staff. Untuk mempermudah pemahaman struktur organisasi dapat dilihat dalam
bagan struktur organisasi pada lampiran.
13
B. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
1. Branch Manager
a. Memimpin, mengelola, mengawasi/mengendalikan, mengembangkan
kegiatan dan mendayagunakan sarana organisasi cabang untuk
mencapai tingkat serta volume aktivitas pemasaran dan operasional
Cabang yang optimal, efektif dan efisien sesuai dengan target yang
telah ditetapkan kantor pusat.
b. Mewakili direksi ke luar dan ke dalam organisasi yang berhubungan
langsung dengan cabangnya.
2. Marketing Manager
a. Mengelola aktivitas marketing cabang yang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
b. Memastikan tercapainya target-target pembiayaan dan dana Cabang
yang telah ditetapkan kantor pusat.
3. Service Manager
a. Mengelola aktivitas operasional cabang yang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
b. Memastikan tercapainya target bidang operasional cabang yang telah
ditetapkan kantor pusat.
4. Marketing
a. Terlaksananya kegiatan marketing produk pembiayaan dan jasa-jasa
Bank kepada masyarakat di wilayah kerjanya dan proses Nota Analisa
14
Pembiayaan dengan memperhatikan prudensialitas dan layanan yang
prima.
b. Terlaksananya kegiatan marketing produk pendanaan dan jasa-jasa
Bank kepada masyarakat di wilayah kerjanya, dengan memperhatikan
prudensialitas dan layanan yang prima serta tercapainya jumlah asset
under management dan fee based income serta layanan prima untuk
nasabah BSM Priority.
5. Customer Service
a. Melaksanakan pemasaran dan promosi produk dan jasa BSM, dan
memberikan penjelasan kepada nasabah/calon nasabah atau investor
mengenai produk-produk Bank Syariah Mandiri, berikut syarat-syarat
maupun tata cara prosedurnya.
b. Melayani pembukaan/penutupan rekening giro,tabungan dan deposito,
sesuai permohonan investor atau peraturan BI.
c. Melayani pembukaan/penutupan rekening giro,tabungan dan deposito,
sesuai permohonan investor atau peraturan BI.
d. Menerima dan membantu menyelesaikan keluhan nasabah, Melayani
permintaan nasabah untuk melakukan pemblokiran (Stop Payment),
informasi saldo, laporan kehilangan, mutasi rekening, "standing
order" atau instruksi pembayaran berjangka lainnya.
6. Teller
a. Melayani kegiatan penyetoran dan penarikan uang tunai ( rupiah dan
valuta asing) nasabah.
15
b. Pengambilan/penyetoran non tunai & surat-surat berharga nasabah
dan kegiatan kas lainnya.
c. Terselenggaranya layanan di bagian kas secara benar , cepat dan
sesuai dengan standar service BSM.
d. Menyediakan uang tunai pada ATM yang berada dibawah kelolaan
cabang.
7. Back Office
a. Terlaksananya pelayanan transfer, inkaso dan kliring secara cepat dan
benar untuk kepuasan nasabah/investor.
b. Terpenuhinya kebutuhan pegawai sesuai kondisi cabang dan
terlaksananya pengembangan karir pegawai sesuai dengan
pengetahuan dan kemampuan pegawai yang bersangkutan.
c. Terlaksananya pengadaan, pendistribusian persediaan kebutuhan
kantor (berupa alat tulis, barang cetakan, peralatan/kebutuhan kantor
lainnya), menginventarisasi, membukukan dan memelihara kebutuhan
barang, bangunan, serta peralatan milik kantor atau yang menjadi
tanggung jawab kantor.
d. Mengadministrasikan/mencatat dan memonitor pengeluaran biaya-
biaya yang berkaitan dengan logistik, a.l. biaya telepon, air, kendaraan
bermotor, kebersihan, alat tulis kantor, barang cetakan.
8. Driver
a. Mengantarkan pegawai Cabang sampai ke tempat tujuan dengan
selamat dan tepat waktu.
16
b. Memastikan kebersihan dan perawatan kendaraan dinas yang menjadi
tanggung jawabnya.
9. Messenger
a. Membantu tugas kegiatan marketing dan operasional.
b. Melaksanakan tugas ekspedisi cabang.
10. Office Boy
a. Menjaga kebersihan dan keamanan ruang kerja dan gudang pada
Cabang, peralatan dan barang-barang konsumsi.
b. Membantu tugas kegiatan operasional harian cabang.
C. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Jumlah tenaga kerja di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Padangsidimpuan,
berjumlah 50 orang termasuk officer, karyawan cabang dan pusat serta
outsourching. Rinciannya sebagai berikut.
1. Branch Manager 1 orang.
2. Service Manager 1 orang.
3. Marketing 13 orang. Terdiri dari RBO 3 orang, Sales Assistant 2 orang,
Kepala Warung Mikro 1 orang, Marketing Mikro 6 orang dan admin
Pembiayaan Mikro 1 orang.
4. Customer Service 3 orang.
5. Teller 5 orang.
6. TRA 1 orang.
7. SDI & GA 1 orang.
17
8. ORIC Staff 1 orang.
9. Verifikator 1 orang.
10. AMO 1 orang.
11. Gadai 2 orang.
12. CMFO 3 orang.
13. Messenger 2 orang.
14. Driver 5 orang.
15. Office Boy 3orang.
16. Security 6 orang.
Jam kerja di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Padangsidimpuan di mulai
pukul 08.00 sampai 17.00.
D. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan dan seluruh fasilitas kepada pegawai PT. Bank Syariah
Mandiri sudah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sistem pengupahan di Bank Syariah Mandiri diselenggarakan secara
tersentralisasi dari kantor Bank Syariah Mandiri.
18
BAB IV
ANALISA KASUS DAN PEMBAHASANNYA
A. Deposito
Deposito menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 adalah investasi dana
berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan bank syariah dan/atau UUS.
Deposito merupakan dana yang dapat diambil sesuai dengan perjanjian
berdasarkan jangka waktu yang disepakati.2
Jangka waktu deposito berjangka bervariasi antara lain:
1. Deposito jangka waktu 1 bulan
2. Deposito jangka waktu 3 bulan
3. Deposito jangka waktu 6 bulan
4. Deposito jangka waktu 12 bulan
5. Deposito jangka waktu 24 bulan
Perbedaan jangka waktu deposito berjangka di samping merupakan
perbedaan masa penyimpanan, juga akan menimbulkan perbedaan balas jasa
berupa besarnya persentase nisbah bagi hasil. Pada umumnya, semakin lama
jangka waktu deposito berjangka akan semakin tinggi persentase nisbah bagi hasil
yang diberikan oleh bank syariah.3
2 Ismail. Perbankan Syariah. (Jakarta: Kencana, 2011). Hal. 91.3 Ibid. Hal. 92.
19
Deposito berjangka diterbitkan atas nama, baik atas nama perorangan maupun
nama badan hukum. Bukti kepemilikan deposito berjangka yang diberikan oleh
bank kepada pemegang rekening deposito berjangka berupa bilyet deposito. Di
dalam bilyet deposito tertera nama pemiliknya yang merupakan pemegang hak
atas deposito berjangka, yaitu nama perorangan atau badan hukum. Pihak yang
dapat mencairkan deposito berjangka hanya pihak yang namanya tercantum di
dalam bilyet deposito. Pemilik deposito berjangka adalah pemegang hak yang
namanya tertera dalam bilyet deposito berjangka. Deposito berjangka tidak dapat
dipindahtangankan atau diperjualbelikan.
Pada saat pembukaan deposito berjangka, dalam formulir isian nasabah diberi
pilihan, yaitu ARO dan non-ARO. ARO (automated roll over), artinya deposito
berjangka tersebut apabila telah jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis
oleh bank tanpa harus konfirmasi kepada pemegang deposito berjangka. Deposito
berjangka yang ditandai dengan non-ARO artinya deposito berjangka yang tidak
dapat diperpanjang secara otomatis, sehingga harus dicairkan pada saat jatuh
tempo. Pada saat jatuh tempo, pihak bank akan mencairkan deposito, dan
memindahkan dana tersebut ke tabungan nasabah, jika nasabah tersebut tidak
hadir.
Nasabah yang mencairkan depositonya sebelum tanggal jatuh tempo
dikenakan penalti. Penalti ini dibebankan karena bank telah mengestimasikan
penggunaan dana terebut, sehingga pencairan deposito dapat mengganggu
likuiditas bank. Penalti tidak boleh diakui sebagai pendapatan operasional bank
20
syariah, akan tetapi digunakan untuk dana kebajikan, yang dimanfaatkan untuk
membantu pihak-pihak yang membutuhkan.
B. Mudharabah
Mudharabah adalah akad antara pemilik modal dengan pengelola modal
tersebut, dengan syarat bahwa keuntungan diperoleh kedua belah pihak sesuai
jumlah kesepakatan.4
Dasar hukum mudharabah ialah sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu
Majah dari Shuhaib r.a, Rasulullah bersabda: 5
البر وخلط والمقارضة اجل الى البيع البركة فيهن ثالث
للبيع وال للبيت بااشعير“Ada tiga perkara yang diberkati: jual beli yang ditangguhkan, member modal
dan mencampur gandum dengan jelai untuk keluarga, bukan untuk dijual.”
Mudharabah terbagi atas dua jenis, yaitu:6
1. Mudharabah Muthlaqah
Mudharabah muthlaqah merupakan akad perrjanjian antara dua pihak
yaitu shahibul mal dan mudharib, shahibul mal menyerahkan sepenuhnya
dana yang akan diinvestasikan kepada mudharib untuk dikelola sesuai prinsip
syariah. Shahibul mal tidak memberikan batasan jenis usaha, waktu yang
diperlukan, strategi pemsarannya, serta wilayah bisnis yang dilakukan.
4 Hendi Suhendi. Fiqh Muamalah. (Jakarta: Rajawali Pers, 2014). Hal.138.5 Ibid. 6 Ismail. Op.cit. Hal. 83.
21
Shahibul mal memberikan kewenangan yang sangat besar kepada mudharib
untuk menjalankan aktivitas usahanya, yang sesuai dengan prinsip syariah.
2. Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah muqayyadah merupakan akad kerja sama usaha antara du
pihak, yaitu shahibul mal dan mudharib. Shahibul mal menginvestasikan
dananya kepada mudharib, dan memberi batasan atas penggunaan dana yang
diinvestasikannya. Batasannya antara lain:
a. Tempat dan cara berinvestasi
b. Jenis investasi
c. Objek investasi
d. Jangka waktu
Mudharabah muqayyadah terbagi atas dua jenis, yaitu:
a. Mudharabah Muqayaadah on Balance Sheet
Mudharabah Muqayyadah on balance sheet merupakan akad
mudharabah muqayyadah yang mana mudharib ikut menanggung risiko
atas kerugian dana yang diinvestasikan oleh shahibul mal.
b. Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet
Mudharabah muqayyadah off balance sheet merupakan akad
mudharabah muqayyadah yang mana pihak shahibul mal memberikan
batasan yang jelas, baik batasan tentang proyek yang diperbolehkan,
jangka waktu, serta pihak pelaksana pekerjaan. Mudharibnya telah
ditentukan oleh shahibul mal.
22
Bank syariah bertindak sebagai pihak yang mempertemukan
shahibul mal dan mudharib dan akan menerima fee. Dalam laporan
keuangan, mudharabah muqayyadah off balance sheet akan dicatat
dalam catatan atas laporan keuangan.
C. Deposito Bank Syariah Mandiri
Salah satu produk dana dan jasa Bank Syariah Mandiri adalah BSM Deposito.
BSM Deposito merupakan investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang
rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah. Selain dalam
mata uang rupiah, BSM Deposito juga menyediakan produk BSM Deposito
Dollar. Bebepa manfaat dari investasi ini antara lain:
1. Dana aman dan terjamin dan dikelola secara syariah.
2. Bagi hasil yang kompetitif dan dapat dijadikan jaminan pembiayaan.
3. Fasilitas Automatic Roll Over (ARO)
Persyaratan untuk membuka BSM Deposito adalah:
1. Perseorangan: KTP/SIM/Paspor nasabah.
2. Perusahaan : KTP Pengurus, Akte Pendirian, SIUP dan NPWP.
BSM Deposito memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Jangka waktu yang fleksibel: 1, 3, 6 dan 12 bulan.
2. Dicairkan pada saat jatuh tempo.
3. Setoran awal minimum Rp2.000.000.
4. Biaya materai Rp6.000.
Contoh Perhitungan Bagi Hasil:
23
Deposito Ibu fitri Rp10 juta berjangka 1 bulan. Perbandingan nisbah bank
dengan nasabah adalah 48%:52%. Total saldo semua deposan 1 bulan adalah
Rp200 milyar dan bagi hasil yang dibagikan adalah Rp3 milyar. Bagi hasil yang
diterima Ibu Fitri adalah:
Rp 10.000 .000Rp 200.000 .000 .000
× Rp 3.000 .000.000 ×52%=Rp 78.000 (belum dipotong
pajak).
24
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
PT. Bank Syariah Mandiri sebelumnya bernama PT. Bank Susila Bakti (BSB)
yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang
Negara dan PT Mahkota Prestasi. Pada masa krisis 1997-1998, PT. BSB turut
terkena krisis, sehingga untuk menyelamatkannya dilakukan merger dan
mengundang investor asing.
Disaat yang bersamaan, PT. Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank
Exim, dan Bapindo melalui ketetapan pemerintah melakukan merger menjadi satu
Bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999.
Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas baru BSB.
UU No. 10 tahun 1998 yang menjadi momentum dunia perbankan,
menyebabkan PT. Bank Mandiri (Persero) memutuskan untuk mengkonversi BSB
menjadi bank syariah. Setelah berbagai proses, PT Bank Syariah Mandiri secara
resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999.
PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Padangsidimpuan mulai beroperasi pada
tahun 2004, yang pertama kali dipimpin oleh Bapak Ahmad Zailani. Saat ini, PT.
Bank Syariah Mandiri Cabang Padangsidimpuan dipimpin oleh Bapak
Firmansyah. Jumlah karyawan PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
25
Padangsidimpuan saat ini adalah 50 orang. Dengan jam kerja mulai pukul 08.00
sampai pukul 17.00. Namun, karyawan sudah harus berada di kantor pada pukul
07.30 untuk melakukan doa pagi dan pengumuman.
Deposito menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 adalah investasi dana
berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan bank syariah dan/atau UUS.
BSM Deposito adalah produk dana dan jasa Bank Syariah Mandiri yang
menggunakan prinsip Mudharabah Muthlaqah. Bank Syariah Mandiri juga
menyedikan deposito dollar.
B. Saran-saran
Penulis menyarankan agar pihak Bank aktif melakukan promosi dan
sosialisasi produk dana dan jasa Bank Syariah Mandiri. Selain bertujuan untuk
menambah jumlah nasabah, diharapkan dengan promosi dan sosialisasi, Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Padangsidimpuan lebih dekat dengan
masyarakat.
26
DAFTAR PUSTAKA
Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana.
Suhendi, Hendi. 2014. Fiqh Muamalah. Jakarta: Rajawali Pers.
Bank Syariah Mandiri. http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-
perusahaan/profil-perusahaan.
27