21
MATERI TENTANG PENGERTIAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ( HaKI ) Makalah Hukum Hak Kekayaan Intelektual Oleh : LEO KARNANDO CANIAGO 12.840.0153 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN

Hukum Hukum Lingkungan

  • Upload
    unri

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

MATERI TENTANG PENGERTIAN HAK KEKAYAANINTELEKTUAL ( HaKI )

Makalah Hukum Hak Kekayaan Intelektual

Oleh :

LEO KARNANDO CANIAGO

12.840.0153

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN

2014

DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUAN ............................................. 11.1 latar belakang ..................................... 11.2 tujuan.............................................. 21.3 rumusan masalah..................................... 2PEMBAHASAN............................................... 22.1 Pengertan Hak Kekayaan Intelektual.................. 22.2 Macam Hak Kekayaan Intelektual ( HaKI )............. 32.3 Pengaturan tentang Macam Hak Kekayaan Intelektuak( HaKI )................................................ 3 2.3.1 Hak Cipta....................................... 3 2.3.2 PateN........................................... 5 2.3.3 Merek........................................... 8 2.3.4 Desain industri................................. 8 2.3.5 Desain Tata Letak Circuit Terpadu (Circuit Layout) 9 2.3.6 Rahasia Dagang (Trade Secrets).................. 9 2.3.7 Perlindungan Varietas Tanaman...................10 2.3.8 Indikasi Geografis..............................11BAB IV PENUTUP..................................................123.1 Simpulan............................................12Daftar Pustaka...........................................16

i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

''Hak atas Kekayaan Intelektual'' (HaKI) merupakan

terjemahan atas istilah ''Intellectual Property Right'' (IPR). Istilah

tersebut terdiri dari tiga kata kunci yaitu: ''Hak'',

''Kekayaan'' dan ''Intelektual''. Kekayaan merupakan abstraksi

yang dapat: dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual.

Sedangkan ''Kekayaan Intelektual'' merupakan kekayaan atas

segala hasil produksi kecerdasan daya pikir seperti teknologi,

pengetahuan, seni, sastra, gubahan lagu, karya tulis,

karikatur, dan seterusnya. Terakhir, HaKI merupakan hak-hak

(wewenang/kekuasaan) untuk berbuat sesuatu atas Kekayaan

Intelektual tersebut, yang diatur oleh norma-norma atau hukum-

hukum yang berlaku. ``Hak'' itu sendiri dapat dibagi menjadi

dua. Pertama, ``Hak Dasar (Azasi)'', yang merupakan hak mutlak

yang tidak dapat diganggu-gugat. Umpama: hak untuk hidup, hak

untuk mendapatkan keadilan, dan sebagainya. Kedua, ``Hak

Amanat/ Peraturan'' yaitu hak karena diberikan oleh masyarakat

melalui peraturan/perundangan. Di berbagai negara, termasuk

Amrik dan Indonesia, HaKI merupakan ''Hak Amanat/Pengaturan'',

sehingga masyarakatlah yang menentukan, seberapa besar HaKI

yang diberikan kepada individu dan kelompok. Sesuai dengan

hakekatnya pula, HaKI dikelompokkan sebagai hak milik

perorangan yang sifatnya tidak berwujud (intangible).

Terlihat bahwa HaKI merupakan Hak Pemberian dari Umum

(Publik) yang dijamin oleh Undang-undang. HaKI bukan merupakan

1

Hak Azazi, sehingga kriteria pemberian HaKI merupakan hal yang

dapat diperdebatkan oleh publik. Tumbuhnya konsepsi kekayaan

atas karya-karya intelektual pada akhirnya juga menimbulkan

untuk melindungi atau mempertahankan kekayaan tersebut. Pada

gilirannya, kebutuhan ini melahirkan konsepsi perlindungan

hukum atas kekayaan tadi, termasuk pengakuan hak terhadapnya.

Sesuai dengan hakekatnya pula, HaKI dikelompokkan sebagai hak

milik perorangan yang sifatnya tidak berwujud (intangible).

Undang-undang mengenai HaKI pertama kali ada di Venice,

Italia yang menyangkut masalah paten pada tahun 1470. Caxton,

Galileo, dan Guttenberg tercatat sebagai penemu-penemu yang

muncul dalam kurun waktu tersebut dan mempunyai hak monopoli

atas penemuan mereka. Hukum-hukum tentang paten tersebut

kemudian diadopsi oleh kerajaan Inggris di jaman TUDOR tahun

1500-an dan kemudian lahir hukum mengenai paten pertama di

Inggris yaitu Statute of Monopolies (1623). Amerika Serikat baru

mempunyai undang-undang paten tahun 1791. Upaya harmonisasi

dalam bidang HaKI pertama kali terjadi tahun 1883 dengan

lahirnya konvensi Paris untuk masalah paten, merek dagang dan

desain. Kemudian konvensi Berne 1886 untuk masalah Hak Cipta

(Copyright).

1.2 Tujuan Penulis

Karya ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas

pada mata kuliah Hukum Hak Kekayaan Intelektual serta agar

ingin lebih megkaji dan memahami materi tantang pengertian Hak

Kekayaan Intelektual/ HaKI

2

1.3 Rumusan Masalah

Dari paparan latar belakang diatas, ada beberapa hal yangdapat diidentifikasikan dan menarik untuk dibahas dalammakalah ini, yang permasalahannya dapat penulis rumuskansebagai berikut :

1. Pengertian dan Macam HaKI ?2. Pengaturan tentang Macam HaKI ?

BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Kekayaan Intelektual ( HaKI )

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik

Intelektual (HMI) atau harta intelek (di Malaysia) ini

merupakan padanan dari bahasa Inggris Intellectual Property

Right. Kata "intelektual" tercermin bahwa obyek kekayaan

intelektual tersebut adalah kecerdasan, daya pikir, atau

produk pemikiran manusia (the Creations of the Human Mind)

(WIPO, 1988:3).

Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak eksklusif Yang

diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok

orang atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup Hak

Cipta, Hak Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci

HAKI merupakan bagian dari benda (Saidin : 1995), yaitu benda

tidak berwujud (benda imateriil).

3

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) termasuk dalam bagian

hak atas benda tak berwujud (seperti Paten, merek, Dan hak

cipta). Hak Atas Kekayaan Intelektual sifatnya berwujud,

berupa informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sastra,

keterampilan Dan sebaginya Yang tidak mempunyai bentuk

tertentu.

2.2 Macam Hak Kekayaan Intelektual ( HaKI )

Secara umum Hak Kekayaan Intelektual dapat terbagi dalam

dua kategori yaitu:

1. Hak Cipta.

2. Hak Kekayaan Industri, meliputi:

1. Paten

2. Merek

3. Desain Industri

4. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

5. Rahasia Dagang, dan

6. Indikasi

2.3 Pengaturan tentang Macam Hak Kekayaan Intelektuak ( HaKI )

2.3.1 Hak Cipta

Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan

atau memperbanyak ciptaannya. Termasuk ciptaan yang dilindungi

adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak

Cipta : Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau

4

penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya

atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi

pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup

bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan. Hak

cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada pencipta, yaitu

"seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas

inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran,

imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang

dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi".

Subyek Hak Cipta adalah sebagai berikut :

1. Pencipta adalah seseorang atau beberapa orang secara

bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan

berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan,

keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk

yang khas dan bersifat pribadi.

2. Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai Pemilik Hak

Cipta atau orang lain yang menerima lebih lanjut hak dari

orang tersebut diatas.

Pengertian Ciptaan

Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta dalam bentuk

yang khas dan mempunyai nilai keaslian dalam bidang ilmu

pengetahuan, seni dan sastra.

Pendaftaran Ciptaan untuk Memperoleh Perlindungan Hak Cipta

5

Pendaftaran ciptaan tidak merupakan suatu kewajiban untuk

mendapatkan Hak Cipta. Untuk lebih baiknya dianjurkan pada

Pencipta maupun Pemegang Hak Cipta untuk mendaftarkan

ciptaannya, karena Surat Pendaftaran Ciptaan tersebut dapat

dijadikan sebagai alat bukti awal di pengadilan, apabila

timbul sengketa di kemudian hari terhadap ciptaan tersebut

Karya Cipta yang Dilindungi UU Hak Cipta

Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out)

karya tulis yang diterbitkan dan semua hasil karya tulis

lain.

Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang diwujudkan

dengan cara diucapkan.

Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan

ilmu pengetahuan.

Ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks.

Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan,

pantomim.

Seni rupa dengan segala bentuk seperti seni lukis,

gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni

patung, kolase dan seni terapan.

Arsitektur

Peta

Seni Batik

Fotografi

6

Sinematografi

Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database dan

karya lain dari hasil pengalihwujudan.

Yang Tidak Dapat Didaftarkan untuk Memperoleh Hak Cipta

a. Ciptaan di luar bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra.

b. Ciptaan yang tidak orisinil.

c. Ciptaan yang tidak diwujudkan dalam suatu bentuk yang

nyata.

d. Ciptaan yang sudah merupakan milik umum.

e. Ketentuan yang diatur dalam pasal 13 UU tentang Hak Cipta

(UUHC).

Jangka Waktu Perlindungan Hak Cipta

Perlindungan atas suatu ciptaan berlaku selama pencipta

hidup dan ditambah 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia.

Jika pencipta lebih dari 1 orang, maka hak tersebut diberikan

selama hidup ditambah 50 tahun pencipta terakhir meninggal

dunia. Hak Cipta atas ciptaan program komputer, sinematografi,

fotografi, database dan karya hasil pengalihwujudan berlaku

selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan.

2.3.2 Paten

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001: Paten adalah

hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas

hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu

7

tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau

memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk

melaksanakannya.

Hak khusus yang diberikan negara kepada penemu atas hasil

penemuannya di bidang teknologi, untuk selama waktu tertentu

melaksanakan sendiri penemuannya tersebut atau memberikan

persetujuan kepada orang lain untuk melaksanakannya (Pasal 1

Undang-undang Paten).

Paten diberikan dalam ruang lingkup bidang teknologi, yaitu

ilmu pengetahuan yang diterapkan dalam proses industri. Di

samping paten, dikenal pula paten sederhana (utility models)

yang hampir sama dengan paten, tetapi memiliki syarat-syarat

perlindungan yang lebih sederhana. Paten dan paten sederhana

di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Paten (UUP).

Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang telah

menemukan suatu penemuan (baru) di bidang teknologi. Yang

dimaksud dengan penemuan adalah kegiatan pemecahan masalah

tertentu di bidang teknologi yang berupa :

a. proses;

b. hasil produksi;

c. penyempurnaan dan pengembangan proses;

d. penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi;

Yang Harus Diperhatikan untuk Dihindari Sebelum Mengajukan

Paten

8

Yang harus dihindari sebelum permintaan Paten diajukan

adalah pengungkapan atau mempublikasikan secara umum hasil

penelitian atau penemuan dalam jangka waktu lebih dari 6

(enam) bulan sebelum permintaan paten diajukan. Pengungkapan

suatu hasil penelitian atau penemuan dapat terjadi dalam 3

(tiga) cara :

1. Melalui penguraian teknik dengan tulisan yang

dipublikasikan.

2. Melalui penguraian produk dan atau cara penggunaannya di

depan umum.

3. Melalui pameran produk, dapat berupa suatu pameran

internasional di Indonesia atau di luar negeri yang resmi

atau diakui sebagai resmi atau berupa suatu pameran

nasional di Indonesia yang resmi atau diakui sebagai

resmi.

Sistem Pendaftaran Paten

Ada 2 macam sistem pendaftaran paten, yaitu :

1. Sistem First to File adalah suatu sistem yang memberikan

hak paten bagi mereka yang mendaftar pertama atas invensi

baru sesuai dengan persyaratan.

2. Sistem First to Invent adalah suatu system yang

memberikan hak paten bagi mereka yang menemukan inovasi

pertama kali sesuai dengan persyaratan yang telah

ditentukan “Indonesia menggunakan sistem First To File”

Penemuan Yang Tidak Dapat Dipatenkan

9

Yang tidak dapat diberikan perlindungan paten adalah (UU

Paten, pasal 7) :

1. Proses atau produk yang pengumuman dan penggunaan atau

pelaksanaannya bertentangan dengan Peraturan Perundang-

undangan yang berlaku, moralitas agama, ketertiban umum

atau kesusilaan. Contoh : Bahan peledak

2. Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/atau

pembedahan yang diterapkan terhadap manusia dan/atau

hewan.

3. Teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan

matematika.

4. Semua mahluk hidup, kecuali jasad renik. Proses biologis

yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan,

kecuali proses mikrobiologis.

Yang Harus Dilakukan Sebelum Mengajukan Paten

1. Melakukan penelusuran (searching) informasi paten di

beberapa Website, antara lain :

• http://www.dgip.go.id

• http://www.uspto.gov

• http://www.jpo.gov

• http://www.epo.gov

Melakukan analisa, apakah ada ciri khusus dari invensi yang

akan diajukan untuk mendapat perlindungan hak paten

dibandingkan dengan invensi terdahulu.

10

3. Mengambil keputusan, jika invensi tersebut ternyata

memang ada nilai kebaruan dari pada invensi terdahulu,

maka sebaiknya diajukan untuk mendapat perlindungan hak

paten dan jika tidak seyogyanya tidak perlu diajukan

untuk menghindari kerugian biaya pendaftaran paten

2.3.3 Merek

Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-

huruf, angka angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-

unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam

kegiatan perdagangan barang dan jasa.

Yang Dapat Mendaftarkan Merek :

a. Perorangan

b. Beberapa Orang (pemilikan bersama)

c. Badan Hukum

Fungsi Merek

1. Menunjukan barang/jasa yang dihasilkan

2. Sebagai jaminan atas mutu barangnya

3. Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang

dihasilkan seseorang atau badan hukum dari produk orang

lain atau badan hukum lainnya.

Jangka Waktu Perlindungan Merek

11

Merek terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk jangka

waktu 10 (sepuluh) tahun, sejak tanggal penerimaan dan

jangka waktu perlindungan itu dapat diperpanjang.

2.3.4 Desan ndustri

Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk,

konfigurasi atau komposisi garis atau warna, atau garis dan

warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga atau dua

dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan

dalam pola tiga atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk

menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri atau

kerajinan tangan

Hak desain industri adalah hak eksklusif yang diberikan

oleh Negara Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil

kreasinya untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri

atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk

melaksanakan hak tersebut.

Pendesain adalah seseorang atau beberapa orang yang

menghasilkan desain industri.

Jangka Waktu Perlindungan

Perlindungan terhadap hak desain industri diberikan untukjangka waktu 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan.

2.3.5 Desain Tata Letak Circuit Terpadu (Circuit Layout)

Sirkuit terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau

setengah jadi yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan

sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen

12

aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta

dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor

yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.

Desain tata letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan

tiga dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu

dari elemen tersebut adalah elemen aktif serta sebagian atau

semua interkoneksi dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakan

tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan

sirkuit terpadu.

Yang Mendapat Perlidungan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Hak desain tata letak sirkuit terpadu diberikan untuk

desain tata letak sirkuit terpadu yang orisinil. Desain tata

letak sirkuit terpadu dinyatakan orisinil apabila desain

tersebut merupakan hasil karya mandiri pendesain, dan pada

saat desain tata letak sirkuit terpadu tersebut dibuat tidak

merupakan sesuatu yang umum bagi para pendesain.

Jangka Waktu Perlindungan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

1. Perlindungan terhadap hak desain tata letak sirkuit

terpadu diberikan kepada pemegang hak sejak pertama kali

desain tersebut dieksploitasi secara komersial dimanapun,

atau sejak tanggal penerimaan. Jangka waktu perlindungan

adalah 10 tahun.

2. Jika desain tata letak sirkuit terpadu telah

dieksploitasi secara komersial, permohonan harus diajukan

paling lama 2 tahun terhitung sejak tanggal pertama kali

dieksploitasi

13

2.3.6 Rahasia Dagang (Trade Secrets)

Rahasia dagang adalah informasi di bidang teknologi atau

bisnis yang tidak diketahui oleh umum, mempunyai nilai ekonomi

karena berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga kerahasiaannya

oleh pemiliknya.

Unsur – Unsur Rahasia Dagang

Unsur dari rahasia dagang adalah :

1. Adanya informasi bisnis dan teknologi yang dirahasiakan

2. Mempunyai nilai ekonomi

3. Adanya upaya untuk menjaga kerahasiaan

Ketiga unsur tersebut harus ada dalam rahasia dagang

Hak dari Pemegang Rahasia Dagang

1. Menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimilikinya

2. Memberikan lisensi kepada atau melarang pihak lain untuk

menggunakan rahasia dagang atau mengungkapkan rahasia

dagang itu kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang

bersifat komersial.

Apakah Rahasia Dagang Perlu Didaftarkan?

Tidak, tetapi jika akan dilakukan pengalihan hak harus ada

dokumen pengalihan hak dan dicatatkan pada Ditjen HAKI

dengan membayar biaya sebagaimana diatur dalam UU Rahasia

Dagang. Apabila tidak dicatatkan pada Ditjen HAKI tidak

berakibat hukum pada pihak ketiga

14

Jangka Waktu Rahasia Dagang

Jangka waktu untuk hak rahasia dagang tidak terbatas,

sepanjang rahasia itu dipegang oleh pemiliknya.

2.3.7 Perlindungan Varietas Tanaman

Perlindungan Varietas Tanaman, Yang selanjutnya disingkat PVT,

adalah perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam

hal ini diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan

oleh Kantor Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas

tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan

pemuliaan tanaman.

Varietas tanamanYang selanjutnya disebut varietas, adalah

sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai

oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah,

biji, dan ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi

genotipe yang dapat membedakan dari jenis atau spesies yang

sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan

apabila diperbanyak tidak mengalami perubahan.

Pemuliaan tanaman Adalah rangkaian kegiatan penelitian dan

pengujian atau kegiatan penemuan dan pengembangan suatu

varietas, sesuai dengan metode baku untuk menghasilkan

varietas baru dan mempertahankan kemurnian benih varietas yang

dihasilkan.

Benih tanamanYang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman

dan/atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan/atau

mengembangbiakkan tanaman.

15

Kantor Perlindungan Varietas TanamanAdalah unit organisasi di

lingkungan departemen yang melakukan tugas dan kewenangan di

bidang Perlindungan Varietas Tanaman.

Jangka Waktu Perlindungan

Adapun jangka waktu perlindungan yang diberikan adalah

selama 20 (dua puluh) tahun untuk tanaman semusim, dan 25 (dua

puluh lima) tahun untuk tanaman tahunan.

2.3.8 Indikasi Geografis

Indikasi geografis adalah tanda yang menunjukkn asal suatubarang yang karena faktor geografis (faktor alm atau faktormanusia dan kombinasi dari keduanya telah memberikan ciri drikualitas tertentu dari barang yang dihasilkan).

BAB IV

PENUTUP

16

3.1 Simpulan

Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat

diketahui bahwa pengaturan hak kekayaan intelektual,

khhususnya bidang hak cipta, paten dan merek dagang, di

Indonesia telah ada sejak Indonesia masih berada dalam

kekuasaan penjahan negara kerajaan Belanda maupun setelah

Indonesia merdeka dan berdaulat penuh.

Sedangkan perlindungan bidang hak kekayaan intelektual lainnya

seperti rahasia dagang, disain tata letak sirkuit terpadu,

desain industri dan varietas tananaman mendapatkan pengaturan

dalam sistem tata hukum Indonesia, dalam bentuk peraturan

perundang-undangan baru dapat direalisasikan sejak tahun 2000,

sebagai konsekuensi logis Indonesia telah meratifikasi GATT

dalam rangka pembentukan WTO beserta lampirannya TRIPS.

Pembentukan dan pembinaan sistem hak

kekayaan intelektual Indonesia tidak terlepas dari pengaruh

dan tekanan internasional baik langsung maupun tidak langsung,

berupa kepesertaan Indonesia dalam meratifikasi berbagai

konvensi internasional, perjanjian internasional, serta

tekanan langsung oleh negara Amerika Serikat melalui

Perwakilan Dagangnya (USTR) dalam aktivitas transaksi

perdagangan maupun investasinya atas produk barang maupun

jasa, yang senantiasa dikaitkan dengan dan mempersyaratkan

perlindungan hak kekayaan intelektual.

Demikianlah makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu

tugas perkuliahan dalam mata kuliah hak kekayaan intelektual.

17

DAFTAR PUSTAKA

Papanek , Victor (1971). Design for the Real World, New YorkUndang-undang No. 7 Tahun 1987.

Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH (Guru Besar Hukum Tata Negara,Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, pernah menjadi AsistenWakil Presiden RI, 1998-1999.)

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

http://ezzatannaaziaathaki.blogspot.com/

18