11
PENGENDALIAN VEKTOR PASCA BENCANA

Disaster Kelompok IV

Embed Size (px)

Citation preview

PENGENDALIAN VEKTOR PASCA

BENCANA

Pasca bencana alam banjir maupun gempa, biasanya warga yang menjadi korban sangat rentan terhadap berbagai penyakit, terutama penyakit menular. Sebuah Penyakit menular mengacu pada penularan penyakit oleh penyebab organisme dari satu orang ke orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pembawa atau vektor.PENDAHULUAN

Vektor penyakit dari arthropoda yang berperan sebagai penular penyakit dikenal sebagai vector – borne diseases. arthropods borne diseases yang sering menyebabkan terjadinya penyakit pada manusia nyamuk dan lalat.

Vektor Penyakit

Nyamuk adalah vektor mekanis atau vektor siklik penyakit pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh parasit dan virus. Nyamuk Merupakan vektor dari penyakit Malaria, Filaria, DBD.

Nyamuk (Mosquito)

Lalat Rumah (Housefly)

Lalat adalah vektor mekanik dari bakteri patogen, protozoa serta telur dan larva cacing, Dianggap sebagai vektor penyakit diare, typhus abdominalis, salmonellosis, cholera.

Pengendalian Vektor Penyakit

Peraturan Mentri No.374 tahun 2010 mendefinisikan bahwa pengendalian vektor merupakan kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk menurunkan populasi vektor serendah mungkin sehingga keberadaannya tidak lagi beresiko untuk terjadinya penularan penyakit di suatu wilayah atau menghindari kontak masyarakat dengan vektor sehingga penularan penyakit yang dibawa oleh vektor dapat di cegah (MENKES,2010).

Ada beberapa cara pengendalian vector

penyakit Pengendalian Vektor Terpadu (PVT)

Pengendalian secara alamiah (naturalistic control)

Pengendalian terapan (applied control)

Langkah – Langkah Darurat Penting Untuk Pengendalian

Vektor

Pulihkan aktivitas pengumpulan dan pembuangan sampah yang saniter sesegera mungkin

Selenggarakan promosi kesehatan untuk memusnahkan tempat perkembangbiakan vektor dan tentang upaya untuk mencegah infeksi, termasuk hygiene personal.

Lakukan survei pada kampung dan wilayah berpenduduk padat untuk mengidentifikasi lokasi perkembangbiakan potensial nyamuk, hewan pengerat, dan vektor lainnya.

Musnahkan tempat perkembangbiakan vektor dengan mengeringkan dan/atau menimbun kolam, empang, dan rawa – rawa, melakukan gerakan 3M, dll.

Lakukan pengendalian kimia jika perlu

Simpan makanan dalam tempat tertutup dan terlindung

Pengendalian lingkungan yaitu dengan membersihkan tempat-tempat hidup antropoda.

Pengendalian kimia dengan menggunakan repellent (penolak nyamuk)

Pemasangan kelambu

PENGENDALIAN NYAMUK

Perangkap dan pembunuh elektronik (light trap with electrocutor).

Membuat umpan kertas lengket berbentuk pita/lembaran (Sticky tapes)

Cara kimia Penggunaan pestisida ini dapat dilakukan melalui pengasapan (space spaying).

Teknik Pengendalian Yang Dapat Diterapkan Pada Masing-masing Antropoda

PENGENDALIAN LALAT