29
I. Judul Percobaan : Klor, Brom dan Iod II. Hari / Tanggal Percobaan : Senin, 12 Maret 2012 III. Selesai Percobaan : Senin, 12 Maret 2012 IV. Tujuan Percobaan : 1. Mengetahui sifat-sifat klor, brom, iod dan senyawanya 2. Mengidentifikasi klor, brom, iod dan senyawanya 3. Mengetahui cra pembuatan gas klor, brom dan iod V. Tinjauan Pustaka Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 7 (VII atau VIIA pada sistem lama) di tabel periodik. Halogen merupakan golongan yang sangat reaktif dalam menerima elektron dan bertindak sebagai elektron kuat. Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida. Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, sehingga unsur- unsurnya tidak dijumpai pada keadaan bebas. Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Halida. Garam halida larut dalam air kecuali Ag + , Pb + , dan Hg 2+ . Kali ini kita akan membahas tentang klor, brom dan iod. Di alam, klor ditemukan hanya dalam keadaan bersenyawa, terutama dengan natrium sebagaigaram (NaCl), karnalit dan silfit. Klor tergolong dalam grup unsur

Cl, Br dan I

Embed Size (px)

Citation preview

I. Judul Percobaan : Klor, Brom dan Iod

II. Hari / Tanggal Percobaan : Senin, 12 Maret 2012

III. Selesai Percobaan : Senin, 12 Maret 2012

IV. Tujuan Percobaan :

1. Mengetahui sifat-sifat klor, brom, iod dan

senyawanya

2. Mengidentifikasi klor, brom, iod dan senyawanya

3. Mengetahui cra pembuatan gas klor, brom dan iod

V. Tinjauan Pustaka

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada

golongan 7 (VII atau VIIA pada sistem lama) di tabel

periodik. Halogen merupakan golongan yang sangat reaktif

dalam menerima elektron dan bertindak sebagai elektron

kuat. Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk

molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu tambahan

elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya,

sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu.

Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang

terbentuk oleh ion ini disebut halida. Halogen merupakan

golongan non-logam yang sangat reaktif, sehingga unsur-

unsurnya tidak dijumpai pada keadaan bebas. Pada umumnya

ditemukan dialam dalam bentuk senyawa garam-garamnya.

Garam yang terbentuk disebut Halida. Garam halida larut

dalam air kecuali Ag+, Pb+, dan Hg2+. Kali ini kita akan

membahas tentang klor, brom dan iod.

Di alam, klor ditemukan hanya dalam keadaan

bersenyawa, terutama dengan natrium sebagaigaram (NaCl),

karnalit dan silfit. Klor tergolong dalam grup unsur

halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari garam klorida

dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan

proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning

kehijauan dan dapat bersenyawa dengan hampir semua unsur.

Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses

pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan

minyak bumi, obat-obatan, antseptik, insektisida,

makanan, pelarut, cat, plastik,dan banyak produk lainnya.

Brom termasuk ke dalam golongan halogen. Diperoleh

air garam alamiah dari sumber mata air di Michigan dan

Arkansas. Brom juga diekstrak dari air laut, dengan

kandungan hanya sebesar 82 ppm.Brom adalah satu-satunya

unsur cair non logam. Sifatnya berat, mudah bergerak,

cairan berwarna coklat kemerahan, mudah menguap pada suhu

kamar menjadi uap merah dengan bauyang sangat tajam.,

menyerupai klor, dan memiliki efek iritasi pada mata dan

tenggorokan. Brom mudah larut dalam air atau karbon

disulfida, membentuk larutan berwarna merah, tidaak

sekuat klor tapi lebih kuat dari iod. Brom digunakan

untuk desinfektan, zat tahan api, senyawa pemurni air,

pewarna,obat, pembersih sanitasi, bromida anorganik untuk

fotografi dan lain-lain.

Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-

biruan, menguap pada suhu kamar menjadigas ungu biru

dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan banyak

unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang

kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat

menyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform, karbon

tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian

membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod susah

larut dalam air, sehingga untuk menggunakan I2 maka di

larutkan dalam KI.

KI (aq) + I2 (s) → I3- (aq) + K (aq)

KI inilah yang menyebabkan I2 larut. Ion I3- ini dikenal

dengan ion polihalogenida. Selain itu brom dan iod dapat

larut dalam pelarut non polar, seperti alkohol, CCl4,

CHCl3, dan CS2.

Klorin, bromin, dan iodine dapat dihasilkan dari

oksidasi terhadap senyawa halida dengan oksidator MnO2

atau KMnO2 dalam lingkungan asam. Senyawa halide

dicampurkan dengan MnO2 atau KMnO2 ditambahkan H2SO4

kemudian dipanaskan. Reaksi yang berlangsung secara

umum :

2X- + MnO2 + 4H+ → X2 + Mn2+ + 2H2O

10X- + 2MnO4- + 16H+ → 5X2 + 2Mn2+ + 8H2O

Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala laboratorium

dengan cara dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan

NaCl

Reaksi : MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4 + H2O

+ Cl2

Di laboratorium, brom dibuat dengan mengoksidasi Br-

dengan MnO2 dalam larutan asam (yaitu H2SO4)

MnO2 + 2Br- + 4H+ → Mn2+ + Br2 + 2H2O

Sedangkan iod dibuat dengan mengoksidasi I- dengan MnO2

dalam larutan asam (yaitu H2SO4)

MnO2 + 2I- + 4H+ → Mn2+ + I2 + 2H2O

Kompleks-kompleks I2, Br2, dan Cl2 dapat diisolasi

sebagai padatan kristal pada suhu rendah. Halogen yang

terletak lebih atas dalam golongan VII A dalam keadaan

diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang

terletak di bawahnya. Senyawa HCl dapat dibuat juga di

laboratorium dengan mereaksikan garam halida (CaCl2)

dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan

persamaan reaksi berikut :

CaCl2 + H2SO4 → CaSO4 + 2HCl

Senyawa HI dan HBr tidak dapat dibuat seperti itu karena

Br- atau I- akan dioksidasi oleh H2SO4.

VI. ALUR KERJA

1.

3.

Seujung

sendok teh

MnO2

Hasil

Hasil

+ beberapa butir

NaCl

+ sedikit larutan

H2SO4Dipanaskan

Kertas saring dibasahi larutan

KI dan amilum, diletakkan diatas

gas tersebutDiulangi, NaCl

diganti KBr

2.

Hasil

Hasil

1 mL NaCl 1 mL NaCl 1 mL NaCl

Hasil

+ beberapa

tetes

HgNO3 0,1

M

Hasil

HasilHasil

Diulangi, NaCl

diganti KBr

Hasil

+ beberapa

tetes AgNO3

0,1 M

Semua warna

endapan

dibandingkan

+ sedikit

larutan timbal

Hasil

+ beberapa tetes

HCl 0,1 M

-dimasuki kertas

berwarna

Filtrate

II

Hasil

Filtrate

I

Seujung sendok

kecil kaporit

-dimasuki kertas

berwarna

-dibiarkan di udara

terbuka

+ setabung reaksi airDimasukkan dalam gelas kimia, disaring

4. 1 sendok teh

NaCl

Diulangi

dengan hablur

KBr dan KI

Hasil

Hasil

Hasil

Dimasukkan dalam labu reaksi

+ sedikit H2SO4 pekatDitutupSelang dihubungkan dengan tabung reaksi yang berisi airdipanaskan

Diuji denga kertas lakmusDiuji dengan kertas saring yang ditetesi KI dan amilum

5.

1 mL NaCl 1 mL NaCl

Hasil

1 mL NaCl

Hasil

6.

Warna

dibandingkan

Disalurkan gas Cl2

+ larutan Cs2

Sepucuk

spatula

Iodine padat

1 butir

Iodine

1 butir

Iodine

1 butir

Iodine

HasilHasilHasil

Hasil

Dibanding kelarutannyaDiamati warnanya

+ larutan KI+ air

Diamati bentuk dan

warnanya

+ HCl pekat

VII. HASIL PENGAMATAN

No.

Prosedur Percobaan

Hasil Pengamatan

Dugaan/ Reaksi Kesimpulan

1.

2.

- Seujung sendok teh serbuk MnO2 + NaCl + H2SO4

- Campuran dipanaskan- Gas diidentifikasi dengan kertas saring yang ditetesi KI dan Amilum- Percobaan diulangi dengan mengganti NaCl ->KBr- Serbuk MnO2 + KBr + H2SO4- Campuran dipanaskan- Gas diidentifikasi dengan kertas saring yang ditetesi KI dan Amilum

- Tabung reaksi I1 mL NaCl + beberapa tetes

-serbuk MnO2 = serbuk abu- abu

-NaCl= Kristal putih

-H2SO4 =Jernihtak berwarna

-Gas Cl2 = asap putih

-KI = jernihtak brewarna

-Amilum= putih keruh

-Kertas saring= ungu kehitaman

-KBr= Kristal takberwarna

-Gas Br2 = asap kuning

-Kertas saring= ungu kehitaman

NaCl=jernih tak berwarnaAgNO3= jernihtak berwarna

MnO2 + 2H2SO4 + 2NaCl→ Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2↑

Larutan berwarna hitam pekat-Gas Cl2 = asap putih

Kertas saring daritidak berwarna→ ungu kehitamanMnO2 + 2H2SO4 + 2KBr→ Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Br2↑-Gas Br2 = asap kuning

Kertas saring daritidak berwarna→ ungu kehitaman

AgNO3 + NaCl→NaNO3 + AgCl↓Larutan keruh terdapat endapan putihHgNO3 + NaCl→NaNO3 + HgCl↓Larutan keruh terdapat endapan putihPb(CH3COO)2 + 2NaCl→

3.

4.

AgNO3

- Tabung reaksi II1 mL NaCl + beberapa tetes HgNO3

- Tabung reaksi III1 mL NaCl + beberapa tetes Pb(CH3COO)2

- Tabung reaksi I1 mL KBr + beberapa tetes AgNO3

- Tabung reaksi II1 mL KBr + beberapa tetes HgNO3

- Tabung reaksi III1 mL KBr + beberapa tetes Pb(CH3COO)2

- Seujung sendok kecil Kaporit+ setabung reaksiair lalu disaringdan filtrate dibagi 2

Terdapat endapan putih(+++)HgNO3= jernihtak berwarnaTerdapat endapan putih(+)Pb(CH3COO)2= jernih tak berwarnaTerdapat endapan putih(++)

KBr =jernih tak berwarnaTerdapat endapan putih(++)Terdapat endapan putih(+)Terdapat endapan putih(+++)

Kaporit = serbuk putihLarutan kaporit= putih keruhFiltrate= jernihKertas warna =hijauWarna kertas memudarHCl= jernih

2CH3COONa+ PbCl2↓Larutan keruh terdapat endapan putihAgNO3 + KBr→KNO3 + AgBr↓Larutan keruh terdapat endapan putihHgNO3 + KBr→KNO3 + HgBr↓Larutan keruh terdapat endapan putihPb(CH3COO)2 + 2KBr→2CH3COOK+ PbBr2↓Larutan keruh terdapat endapan putih

2CaOCl2+H2O→CaCO3+OCl- + CaCl2

Warna kertas memudar

OCl- + H+→HOClHOCl + HCl →Cl2↑+H2O

Warna kertas lebihcepat memudar

H2SO4 + NaCl→

5.

- Filtrat I, diberi kertas berwarna dan dibiarkan diudara terbuka- Filtrat II, + beberapa tetesHCl dan kertas berwarna- Amati perubahannya

1 sendok teh NaCl+ H2SO4 pekat ditutup dan selang dihubungkan dengan tabung berisi air lalu dipanaskan- Air dalam tabung diuji dengan kertas lakmus- Gas yang keluar diuji dengan kertas saring yang dibasahi dengan KI dan Amilum

1 sendok teh KBr + H2SO4 pekat ditutup dan selang dihubungkan dengan tabung berisi air lalu dipanaskan- Air dalam

tak berwarnaWarna kertas memudar

- NaCl = Kristal putih -H2SO4 =Jernihtak berwarna

-Gas Cl2 = asap putih

-Lakmus biru→merah

Kertas saringdari tidak berwarna→ coklat kemerahanKBr= Kristal tidak berwarna-Gas Br2 = asap putih

-Lakmus biru→merah

Kertas saringdari tidak berwarna→ ungu kehitamanKI= Kristal tak berwarna-Gas I2 = asap putih

-Lakmus biru→merah

Kertas saringdari tidak berwarna→ ungu

NaHSO4 + HCl + Cl2↑Menghasilkan gas Cl2 asap putihKertas saring daritidak berwarna→ coklat kemerahan

2H2SO4 + 2KBr→ SO42-

+ 2K + Br2↑+ SO2+H2OMenghasilkan gas Br2 asap putihKertas saring daritidak berwarna→ ungu kehitaman

2H2SO4 + 2I-→ SO42-

+ I2↑+H2OMenghasilkan gas I2 asap putihKertas saring daritidak berwarna→ ungu kehitaman

NaCl + Cl2 Cs2 NaCl + Cl2 -Larutan jernih tak berwarna danmembentuk 2 fasa

6.

tabung diuji dengan kertas lakmus- Gas yang keluar diuji dengan kertas saring yang dibasahi dengan KI dan Amilum

1 sendok teh KI +H2SO4 pekat ditutup dan selang dihubungkan dengan tabung berisi air lalu dipanaskan- Air dalam tabung diuji dengan kertas lakmus- Gas yang keluar diuji dengan kertas saring yang dibasahi dengan KI dan Amilum

- Tabung I1 mL NaCl + gas Cl2 + Cs2

- Tabung II1 mL KBr + gas Cl2

+ Cs2

- Tabung III1 mL KI + gas Cl2 + Cs2

kehitaman

- NaCl = jernih tak berwarna- Cs2= jernih tak berwarna-Gas Cl2 = asap putih

-Larutan jernih tak berwarna dan membentuk 2fasa

-KBr=jernih tak berwarna

-Larutan jernih tak berwarna dan membentuk 2fasa

-KI = jernihtak berwarna

-Larutan jernih tak berwarna dan membentuk 2fasa

2KBr + Cl2 Cs2 KCl + Br2 -Larutan jernih tak berwarna danmembentuk 2 fasa

2KI + Cl2 Cs2 KCl + I2 -Larutan jernih tak berwarna danmembentuk 2 fasa

I2 + H2O →2HI↓ + O2

Laruatan menjadi coklat kekuningan

I2 + KI→ KI3

I2 lebih cepat larutLaruatan menjadi merah kecoklatan

I2 + 2HCl →2HI↓ + Cl2

Laruatan menjadi orange kekuningan

- Sepucuk spatula Iodine padat + air

- Sepucuk spatula Iodine padat + larutan KI

- Sepucuk spatula Iodine padat + HCl pekat

-Iodine= padatan abu-abuLaruatan menjadi coklat kekuningan-KI = jernihtak berwarna

Laruatan menjadi merahkecoklatan-HCl pekat =jernih tak berwarna

Laruatan menjadi orange kekuningan

VIII. Analisis Data

Berdasarkan dari data pengamatan yang telah kami peroleh

pada percobaan yang telah kami lakukan maka kami dapat

membuat analisa sebagai berikut:

1. Pada percobaan pertama bertujan untuk membuat gas klor.

Percobaan ini dilakukan dengan cara mencampurkan serbuk

batu kawi dan beberapa butir natrium klorida serta

sedikit larutan asam sulfat pekat 0.1 M dalam tabung

reaksi yang kemudian menghasilkan larutan yang berwarna

hitam (++). Kemudian tabung reaksi tersebut dipanaskan

perlahan – lahan dan menghasilkan gas bewarna putih,

dimana gas putih tersebut merupakan gas klor. Reaksi yang

terjadi adalah :

MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2↑

Lalu kertas saring dibasahi dengan larutan KI dan larutan

amilum (sebagai indicator) yang kemudian diletakkan di

mulut tabung reaksi dimana gas klor terbentuk, langkah

ini dilakukan bertujuan untuk menguji adanya gas klor

yang terbentuk tadi. Dan yang terjadi adalah kertas

saring menjadi berwarna ungu kehitaman akibat terjadinya

proses pembebasan ion iod/oksidasi ion I- menjadi I2 oleh

Cl2:

2I- + Cl2 I2 + 2Cl-

Percobaan ini diulangi dengan mengganti natrium klorida

dengan kalium bromida. Dimana Saat tabung reaksi

dipnaskan menghsilkan gas berwarna kuning, reaksi yang

terjadi adalah :

MnO2 + 2H2SO4 + 2 KBr → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Br2↑

Dan kertas saring yang dibasahi amilum + KI berwarna ungu

kehitaman (+) kemudian beberapa saat kemudian terdapat

warna kuning pucat di tengah-tengah kertas saring.

Seperti halnya percobaan dengan NaCl, perubahan warna

tersebut disebabkan terjadinya proses pembebasan ion

iod/oksidasi ion I- menjadi I2 oleh Br2:

2I- + Br2 I2 + 2Br-

2. Pada percobaan kedua ini bertujuan untuk mengidentifikasi

klor,brom,iod dan senyawanya. Senyawa yang terbentuk

dibandingkan dari endapan yang terbentuk. Percobaan ini

diawali dengan menyediakan tiga tabung reaksi:

a. Tabung pertama diisi dengan NaCl 1 ml ditambah 5

tetes AgNO3 kemudian dihasilkan larutan bewarna putih

keruh (+++) dan terdapat endapan putih (+++), dimana

endapan tersebut merupakan endapan perak klorida.

Reaksi yang terjadi:

AgNO3 + NaCl NaNO3 + AgCl↓

Cl- + Ag+ AgCl↓

b. Pada tabung kedua 1 ml NaCl ditambahkan 5 tetes

HgNO3 kemudian dihasilkan larutan tak berwarna dan

terdapat endapan putih (+) karena adanya endapan

raksa( I ) klorida. Reaksi yang terjadi:

HgNO3 + NaCl NaNO3 + HgCl↓

c. Pada tabung ketiga dimasukkan 1 ml NaCl ditambah 5

tetes CH3COOPb. Dan dihasilkan larutan ptih keruh (+

+) akibat endapan timbal (II) klorida tapi lama

kelamaan menjadi bening karena endapan Pb akan

larut. Reaksi yang terjadi :

(CH3COO)2Pb +NaCl 2CH3COONa + PbCl2↓

2Cl- + Pb2+ PbCl2↓

Kemudian percobaan diulangi dengan mengganti larutan NaCl

dengan larutan KBr:

a. Tabung pertama diisi dengan larutan KBr 1 ml ditambah 5

tetes AgNO3, kemudian dihasilkan larutan putih keruh (+

+++). Dan terbentuk endapan putih (++) dari perak

bromida. Reaksi yang terjadi adalah:

AgNO3 + KBr KNO3 + AgBr↓

Br- + Ag+ AgBr↓

b. Pada tabung kedua 1 ml larutan KBr ditambahkan 5 tetes

HgNO3 kemudian dihasilkan larutan tak berwarna tetapi

terbentuk endapan yakni karena berasal dari endapan

raksa (I) bromida. Reaksi yang terjadi:

HgNO3 + KBr KNO3 + HgBr↓

c. Pada tabung ketiga dimasukkan 1 ml larutan KBr ditambah

5 tetes CH3COOPb. Dan dihasilkan larutan tak berwarna

serta terbentuk endapan putih yang sangat sedikit

tetapi lama–kelamaan larutan menjadi jernih karena Pb

akan larut. Reaksinya adalah:

(CH3COO)2Pb + KBr CH3COOK + PbBr2↓

Ag, Hg dan Pb adalah jenis kation golongan yang dapat

memebentuk endapa jika bereaksi mmbentuk garam haida.

Namun tidak semua langsung mengendap, Pb cotohnya. Pb

merupakan Kation golongan Idan I (A) sehingga warna

larutan yang terbentuk tidak sekeruh Hg da Ag.

3. Percobaan ketiga dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

sifat senyawa dari klor yaitu hipoklorit. Pertama kaporit

dicampur dengan air, disaring dan diambil filtratnya.

Kemdian filtrat ini dibagi dalam dua tabung:

a. Tabung pertama ditambah sehelai kertas bewarna merah

muda kemudian kertas tersebut dibiarkan di udara

terbuka. Dan yang terjadi adalah warna kertas warna

lama-kelamaan akan memudar. Hal ini dapat terjadi

karena kaporit (CaOCl2) dalam udara mengabsorbsi CO2

membentuk HOCl dan CaCO3 yang dibebaskan terurai

menjadi Cl2. Reaksi yang terjadi :

2CaOCl2 + H2O + CO2 CaCO3 + HOCl + CaCl2

b. Tabung kedua ditambah dengan 5 tetes HCl 0.1 M, yang

penambahan HCl ini dimaksudkan untuk menambah

konsentrasi klor pada larutan. Larutan mula-mula

berubah menjadi kuning, kemudian timbul buih putih

yang menandakan adanya pelepasan gas klor.

OCl- + H+ HOCl

Dan yang terjadi pada kertas berwarna adalah warna

kertas akan lebih cepat memudar karena kekuatan dari

kaporit ditentukan oleh banyaknya klor yang tersedia,

dimana pada reaksi ini kaporit juga berfungsi sebagai

pemutih. Reaksi yang terjadi :

HOCl + H+ + Cl- CL2↑ + H2O

Hal ini bisa dijelaskan bahwa penambahan HCl

menyebabkan terbentuknya asam hipoklorit yang

bersifat oksidator. Dan air kaporit yang memiliki

asam hipoklorit memiliki kemampuan memutihkan dan

oksidator. Kaporit ( kalsium hipoklorit) pada

dasarnya merupakan oksidator, namun tidak sekuat asam

hipoklorit dalam mengoksidasi(oksidator).

4. Percobaan keempat dilakukan dengan tujuan pembuatan

gas klor, brom. Iod. Yang dilakkan dengan cara

sebagai berikut, 1 sendok teh NaCl dalam tabung

reaksi ditambah H2SO4 pekat, dan timbul uap putih

dari dalam tabung reaksi. Uap putih tersebut ternyata

merupakan gas Cl2:

2NaCl + 2H2SO4 → Cl2↑ + SO2 + SO42- + 2Na+ + H2O

Tabung reaksi lalu dipanaskan, kemudian dengan selang gas

dari dalam tabung reaksi dialirkan dengan tabung reaksi

lainnya yang berisi air. Kemudian air pada tabng reaksi

yang dialiri gas diuji dengan lakmus biru, ternyata

kertas lakmus menjadi merah karena dihasilkan HCl. Reaksi

yang terjadi :

NaCl + H2SO4 → HCl + NaHSO4

Kemudian gas klor diuji menggunakan kertas saring yang

ditetesi larutan KI dan amilum, kertas saring yang semla

berwarna warna ungu menjadi coklat kemerahan.

Lalu, percobaan diulangi dengan mengganti larutan NaCl

dengan hablur KBr, dan timbul uap putih dari dalam tabung

reaksi. Uap putih tersebut ternyata merupakan gas Br2:

2Br- + 8H+ + SO42- Br2 + 4H2O + S2-

Kemudian diuji dengan kertas lakmus biru dan kertas

lakmus berubah menjadi merah dan kertas saring yang

dibasahi amilum + KI tetap berwarna ungu, perubahan

kertas lakmus dan kertas saring menunjukkan dihasilkannya

gas asam yakni gas HBr. Reaksi yang terjadi :

KBr + H2SO4 HBr↑ + HSO4- + K+

2KBr + 2H2SO4 → Br2↑ + SO2 + 2K2 + SO42 - + 2H2O

Percobaan selanjtnya dilakukan dengan mengganti larutan

KBr dengan KI. Kemudian diuji dengan kertas lakmus dan

kertas lakmus menjadi merah karena saat gas yang

terbentuk bereaksi dengan air akan menghasilkan asam HI.

Sedangkan saat diuji dengan kertas saring yang ditambah

dengan amilum kertas saring akan bewarna ungu kehitaman

karena pada percobaan ini tidak terbentu gas HI namun

terbentuk gas I2. reaksi yang terjadi :

2I- + 2H2SO4 I2↑ + SO42- + 2H2O

5. Percobaan kelima untuk menguji reaksi pendesakkan oleh

gas klor. Halogen yang terletak lebih atas dalam golongan

VII A dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen

dari garamnya yang terletak dibawahnya. Percobaan ini

dilakukan dengan cara membagi tabung reaksi menjadi tiga

tabung :

a. Tabung pertama dimasukkan 1ml natrium klorida dan

dialiri gas klor yang dihasilkan pada percobaan pertama

tadi kemudian ditambahkan CS2. CS2 ini berfungsi sebagai

katalis atau mempercepat jalannya reaksi sehingga lebih

cepat untuk memperoleh senyawa atau keadaan yang

dimaksud . Pencampuran tersebut dihasilkan Larutan

tidak bewarna dan terdapat gelembung di dasar tabung.

Karena klor dalam natrium klorida didesak oleh gas klor

menjadi natrium klorida.

NaCl + Cl2 NaCl+ Cl2

b. Tabung kedua dimasukkan 1 ml kalium bromida dialiri gas

klor dan ditambahkan CS2. Pencampuran tersebut

dihasilkan larutan tidak bewarna dan terdapat

gelembung di dasar tabung. Karena gas klor mendesak Br

maka menjadi kalium bromida:

2KBr + Cl2 2KCl + Br2

c. Tabung ketiga dimasukkan 1 ml kalium iodida dialiri gas

klor dan ditambah CS2. Pencampuran tersebut dihasilkan

larutan tidak bewarna dan terbentuk gelembung di dasar

tabung. Karena KI didesak oleh gas klor maka terbentuk

kalium iodida:

2KI + CL2 2 KCl + I2

6. Percobaan keenam bertujuan untuk mengetahui kelarutan

iodine. Percobaan ini dilakukan dengan cara mengambil

sedikit iodin yang bewarna abu - abu kemudian dimasukkan

kedalam 3 buah tabung reaksi :

a. Tabung pertama ditambah 5 tetes air kemudian larutan

menjadi berwarna kuning (+) dan terbentuk endapan abu-

abu karena iodin tidak larut dalam air. Reaksi yang

terjadi :

I2 + H2O 2HI + O2

b. Tabung kedua ditambah 5 tetes KI maka warna larutan

akan menjadi merah kekuningan (+++) dan dan tidak

terdapat endapan karena iodin akan larut didalam KI,

adapn reaksi yang terjadi :

I2 + KI KI3

c. Tabung ketiga iodin ditambah 5 tetes HCl pekat maka

warna larutannya akan menjadi jingga (+++) dan terdapat

endapan abu - abu yang lama - kelamaan endapan akan

hilang karena kelarutan HCl lebih lambat dari KI.

Reaksi yang terjadi :

I2 + HCl HI ↓ + Cl2

KESIMPULAN

1. Gas klor dapat dapat dibuat dari NaCl dan asam slufat

dengan serbuk batu kawi sebagai katalis dimana akan

dihasilkan gas klor yang bewarna putih. Hal tersebut juga

dapat dilakukan untuk membuat gas bromida yaitu dengan

mengganti NaCl dengan KBr.

2. Kation gologan I (Ag, Hg dan Pb) bereaksi kuat dengan

golongan halide dan garam yag terbentuk memiliki Ksp yang

sangat kecil sehingga mudah mengendap. Dilihat dari

intensitas endapannya adalah Ag>Hg>Pb

3. Kemampuan klor untuk memudarkan warna tergantung sedikit

banyaknya komposisi gas klor. Semakin banyak komposisi

gas klor, maka semakin cepat larutan untuk memudarkan

warna.

4. Dengan H2SO4 natrium klorida akan menghasilkan gas Cl2,

begitu juga untuk habrur kalium iod dan habrur kalium

bromida akan membentuk I2 dan Br2.

5. Gas klor dapat mengalami reaksi pendesakan. Dengan

mendesak Br dan I dari kalium bromida dan kalium iodida

dan mengusir Cl dari natrium klorida. Karena halogen yang

terletak lebih atas dalam golongan VII A dalam keadaan

diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang

terletak dibawahnya

6. Iodin tidak laut dalam air tetapi larut sempurna dalam

larutan KI dan sedikit larut atau larut kurang sempurna

dalam larutan HCl pekat.

Jawaban Pertanyaan1. Jelaskan pembuatan gas klor di laboratorium?

o Proses Weldon

Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl

Reaksi : MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4 + H2O

+ Cl2

o Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4

CaOCl2 + H2SO4 → CaSO4 + H2O + Cl2

o Mereaksikan KMnO4 dan HCl

KMnO4 + HCl → 2KCl + MnCl2 + 8H2O + 5Cl2

2. Sebutkan kegunaan gas klor dan senyawanya?

pembuatan plastic (PVC) ; pembuatan pelarut untuk

cat, untuk membersihkan logan dari lemak, dry

cleaning ; pembuatan unsur (Mg, Ti, Br2) ; pembuatan

senyawa organic, insektisida ; HCl digunakan pada

industri logam. Untuk mengekstrasi logam tersebut ;

NaCl digunakan sebagai garam dapur ; KCl sebagai

pupuk tanaman ; NH4Cl sebagai bahan pengisi batu

baterai ; NaClO digunakan sebagai pengelontang

( breaching agent )untuk kain dan kertas ; ClO- + zat

pewarna → Cl- + zat tak berwarna ; ZnCl2 sebagai

bahan pematri (solder) ; CaOCl2/( Ca2+ )( Cl- )( ClO- )

sebagai serbuk pengelontang atau kapur klor ;

[Ca( OCl2 )2] sebagai zat disenfekton pada air ledeng

; KCl bahan pembuat mercon dan korek api.

3. Tuliskan semua persamaan reaksi pada semua

percobaan?

Reaksi 1 : MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4 +

H2O + Cl2

MnO2 + 2H2SO4 + 2 KBr → Na2SO4 + MnSO4 + H2O

+ Br2

Reaksi 2 : AgNO3 + NaCl → NaNO3 + AgCl

HgNO3 + NaCl → NaNO3 + HgCl

Pb(CH3COO)2 + NaCl → 2 CH3COONa + PbCl2

AgNO3 + KBr → KNO3 + AgBr

HgNO3 + KBr → KNO3 + HgBr

Pb(CH3COO)2 + KBr → 2 CH3COOK + PbBr2

Reaksi 3 : CaOCl2 + H2O + CO2 → CaCO3 + HOCl + CaCl2

OCl - + H + → HOCl

HOCl + HCl → H2O + Cl2

Reaksi 4 : 2 H2SO4 + 2 NaCl → 2 Na + + SO2 + SO4 2- +

H2O + Cl2

2 H2SO4 + 2 KBr → 2 K + + SO2 + SO4 2- + H2O +

Br2

2 H2SO4 + 2 I- → SO4 2- + 2 H2O + I2

Reaksi 5 : NaCl + Cl2 → NaCl + Cl2

2 KBr + Cl2 → 2 KCl + Br2

2 KI + Cl2 → 2 KCl + I2

Reaksi 6 : I2 + H2O → 2 HI + O2

I2 + KI → KI3

I2 + 2 HCl → 2 HI + Cl2

4. Mengapa iod tidak dapat larut dalam air tetapi larut

dalam larutan kalium iodida?

5. Bagaimana endapan yang dihasilkan pada percobaan no

2?

AgNO3 + NaCl → NaNO3 + AgCl (endapan putih +++)

HgNO3 + NaCl → NaNO3 + HgCl (endapan putih +)

Pb(CH3COO)2 + NaCl → 2 CH3COONa + PbCl2 (endapan putih

++)

AgNO3 + KBr → KNO3 + AgBr (endapan putih ++)

HgNO3 + KBr → KNO3 + HgBr (endapan putih +)

Pb(CH3COO)2 + KBr → 2 CH3COOK + PbBr2 (endapan putih +

++)

6. Mengapa pada percobaan 4 tidak dihasilkan HBr dan

HI?

Senyawa HI dan HBr tidak dapat dibuat seperti itu

karena Br- atau I- dioksidasi oleh H2SO4

Daftar Pustaka

Lee, J.D.. 1996. Concise Inorganic Chemistry. London : Chapman &

Hall

Sugiarto, Bambang dkk. 1997. Kimia anorganik II. Surabaya :

UNPRESS IKIP Surabaya

http://zilazulaiha.blogspot.com/2011/10/laporan-praktikum-

kimia-anorganik-i_29.html ( diakses pada tanggal 15 Maret 2012

19:00 )

http://ms.wikipedia.org/wiki/Halogen ( diakses pada tanggal 15

Maret 2012 19:10 )

http://rumahkimia.wordpress.com/2008/11/22/halogen-neni/

( diakses pada tanggal 15 Maret 2012 19:25 )

http://www.scribd.com/doc/8764779/Halogen-Lagi ( diakses pada

tanggal 15 Maret 2012 19:30 )

http://id.wikipedia.org/wiki/halogen ( diakses pada tanggal

16 Maret 2012 09:00 )

http://lidengals.blogspot.com/2009/06/makalah-kimia.html

( diakses pada tanggal 16 Maret 2012 09:20 )

http://ivanchemist08.blogspot.com/p/kimia-anorganik.html

( diakses pada tanggal 16 Maret 2012 09:25 )

http://inspirehalogen.wordpress.com/ ( diakses pada tanggal 16

Maret 2012 09:27 )

http://www.slideshare.net/devinayo/halogen ( diakses pada

tanggal 16 Maret 2012 09:30 )

http://kimiadankehidupan.blogspot.com/2011/04/halogen.html

( diakses pada tanggal 16 Maret 2012 10:00 )

LAMPIRAN

Percobaan 1

Percobaan 3

Percobaan 4

Percobaan 5

Percobaan 6