23
Tugas Terstruktur: Dosen: ADM dan Supervisi Pendidikan MIRAWATI, M. Ag. “SUPERVISI PENDIDIKAN ” DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 : DWI AMIN INDHIRA PANGESTI NIM 11411203009 DWI APRIYANI NIM 11411202709 DWI NURSIWI NIM 11411200462 KELAS: 2I JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN T/P 2014-2015 Supervisi Pendidikan Page 1

ADM dan Supervisi Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Tugas Terstruktur: Dosen:

ADM dan Supervisi Pendidikan MIRAWATI, M.

Ag.

“SUPERVISI PENDIDIKAN ”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :

DWI AMIN INDHIRA PANGESTI

NIM 11411203009

DWI APRIYANI

NIM 11411202709

DWI NURSIWI

NIM 11411200462

KELAS: 2I

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

T/P 2014-2015

Supervisi Pendidikan Page 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita ucapkan kehadirat ALLAH S.W.T

atas limpahan rahmat-Nya kepada kita semua. Rasa syukur itu

dapat kita wujudkan dengan cara memelihara lingkungan dan

mengasah akal budi untuk memanfaatkan karunia ALLAH itu dengan

sebaik-baiknya. Jadi, rasa syukur itu harus senantiasa kita

wujudkan dengan rajin belajar dan mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan. Dengan itu kita akan menjadi generasi yang pintar

dan berbobot.

Bertolak dari hal diatas, kami berusaha untuk membantu

untuk mewujudkan cita-cita kita semua. Usaha kami adalah

dengan cara menyajikan sebuah makalah yang berbobot dan sesuai

dengan kebutuhan mahasiswa.

Segala usaha telah kami lakukan untuk menyelesaikan

makalah ini,. Namun, dalam usaha yang maksimal itu, kami

menyadari tentu masih banyak terdapat kekurangan.untuk itu

kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi

menyempurnakan makalah kami ini.

Supervisi Pendidikan Page 2

PEKANBARU, 12 MARET 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................i

DAFTAR ISI................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................1

A. LATAR BELAKANG.....................................1B. RUMUSAN MASALAH....................................2C. TUJUAN ............................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................3

A. PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN....................3B. TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN........................5C. PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN...............8

BAB III PENUTUP...........................................12

A. KESIMPULAN...........................................12B. SARAN................................................12

Supervisi Pendidikan Page 3

DAFTAR KEPUSTAKAAN........................................13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangSupervisi dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran

di sekolah tidak terjadi begitu saja. Setiap kegiatansupervisi yang dilakukan oleh para supervisor terkandungmaksud-maksud tertentu yang ingin dicapai. Maksud yangingin dicapai itu tentu saja berkaitan dengan tujuansupervisi yang berkaitan erat dengan tujuan pendidikan disekolah. Sebab supervisi pada dasarnya dilaksanakan dalamrangka membantu pihak sekolah (guru-guru) agar dapatmelaksanakan tugasnya secara lebih baik dan berkualitas,sehingga tujuan (pembelajaran) yang diharapkan bisadicapai secara optimal.

Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan disekolah,dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dikelas yang

Supervisi Pendidikan Page 4

dilakukan oleh guru ada persinggungan antara tugassupervisi dengan tugas-tugas administrasi, kurikulum danpengajaran. Persinggungan ini merupakan sesuatu yang takterelekkan, karena satu sama lainnya saling terkait.Tetapi dalam kegiatan supervisi pendidikan tentu sajapersinggungan itu tetap bertumpu pada pengajaran sebagaiinti sentralnya,1 karena pendidikan adalah usaha sadaryang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yangtelah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkankualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untukmeningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melaluipeoses pembelajaran di sekolah.

Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber dayapendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusiayang harus dibina dan dikembangkan terus menerus.Pengembangan profesi guru dilaksanakan melalui programpendidikan pra-jabatan maupun program dalam jabatan.2

Dalam dunia pendidikan, supervisi selalu mengacukepada kegiatan memperbaiki proses pembelajaran. Prosespembelajaran ini sudah tentu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang lain, seperti upaya meningkatkan pribadiguru, meningkatkan profesinya, kemampuan berkomunikasidan bergaul, baik dengan warga sekolah maupun denganmasyarakat, dan upaya membantu meningkatkan kesejahteraanmereka. Kegiatan-kegiatan diatas juga tidak bias terlepasdari tujuan akhir setiap sekolah, yaitu menghasilkanlulusan yang berkualitas.3

Demikian pula, tanggung jawab seorang guru dalamfungsi kependidikannya tidak dapat dikatakan kecil.Sesungguhnya, semua guru mempunyai daya kesanggupan yanglebih besar daripada yang mereka pergunakan jika benar-benar mereka diberi kesempatan, bimbingan, dan diberijalan untuk mengembangkan kesanggupan-kesanggupannya itu.1 Sri Banun Muslim, Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru

(Bandung: PT Alfabeta, 2013), 352 Jasmani, Supervisi Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 153 Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2009), 1

Supervisi Pendidikan Page 5

Peranannya didalam kelas dan dalam proses pelaksanaanadministrasi pendidikan tidak kurang pentingnya.

Untuk membuat murid-muridnya belajar secara efektif,guru harus mengoordinasi kelasnya untuk kegiatan belajardan mengoordinasi kegiatan-kegiatan itu menjadi suatukeseluruhan yang berarti seperti: Merencanakan dengan kelompok-kelompok murid dengan

tujuan yang akan dicapai kelompok serta kegiatan-kegiatan yang diperlukan.

Mengumpulkan sember-sumber, bahan, alat, danperlengkapan yang dibutuhkan, dan menilai kemajuan-kemajuan yang dicapai murid.

Di luar kelas mengambil bagian yang penting pula dalamperencanaan pekerjaan-pekerjaan kelompok guru secarakeseluruhan dan dalam keoordinasi kegiatan-kegiatanyang beraneka ragam yang dilakukan guru-guru didalamlingkungan sekolah.

Demikian seorang guru, walaupun tidak biasa disebutpemimpin pendidikan, pada hakikatnya juga melakukanfungsi-fungsi administrasi pendidikan yang meminta sifatkepemimpinan yang bermutu; termasuk didalamnyakesanggupan untuk member pertimbangan, kecakapan untukmembantu orang-orang dalam merumuskan masalah-masalahuntuk mendorong dan mengoordinasikan kegiatan murid-muridserta kesanggupan untuk menilai kemajuan-kemajuan kearahtercapainya tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.4

B. Rumusan Masalah1. Menjelaskan pengertian Supervisi Pendidikan2. Menjelaskan tujuan Supervisi Pendidikan3. Menjelakan prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan

C. Tujuan

4 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), 74

Supervisi Pendidikan Page 6

Dari masalah di atas, secara garis besar tujuan daripenulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan mengenaipengertian Supervisi Pendidikan, Tujuan SupervisiPendidikan, dan prinsip Supervisi Pendidikan.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Pendidikan

Istilah supervisi baru muncul kurang lebih tigadasawarsa terakhir ini (Suharsimi Arikunto,2004).Kegiatan serupa yang dahulu banyak dilakukan adalahInspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Dalamkonteks sekolah sebagai sebuah organisasi pendidikan,supervisi merupaka bagian dari proses administrasi danmanajemen. Orang yang melakukan supervise disebutsupervisor. Dibidang pendidikan disebut supervisorpendidikan. Menurut keputusan menteri pendidikan dankebudayaan nomor 0134/0/1977, temasuk kategori supervisordalam pendidikan adalah kepala sekolah, penelik sekolah,dan para pengawas ditingkatkan kabupaten/kotamadya, sertastaf di kantor bidang yang ada di tiap provinsi.5

5 https://www.google.com/1=https://FMPSI.umms.ac.id/Supervisi%Pendidikan

Supervisi Pendidikan Page 7

Secara Etimologis, istilah Supervisi diambil dariperkataan Bahasa Inggris Supervision artinya pengawasandi bidang pendidikan. Orang yang melakukan supervisidisebut supervisor. Ditinjau dari sisi morfologisnya,supervisi dapat dijelaskan menurut bentuk fakta.Supervise terdiri dari dua kata, yakni super berarti atas,visi berarti lihat, tilik, awasi. Seorang supervisor memangmempunyai posisi di atas atau mempunyai kedudukan yanglebih dari orang yang disupervisinya. Sementara dari sisisumantiknya, pada hakikatnya isi yang terkandung dalamdefenisi yang rumusannya tentang sesuatu tergantung dariorang yang mendefenisikan. Willes (1987) secara singkattelah merumuskan bahwa supervisi sebagai bantuanpengembangan situasi mengajar belajar agar lebih baik.Adam dan Dickey merumuskan supervisi sebagai pelayanankhususnya menyangkut perbaikan proses belajar mengajar.Sementara itu Depdiknas (1994) merumuskan supervisisebagai pembinaan yang diberikan kepada seluruh staffsekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untukmengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik.6

Menurut Neagley dalam pidarta (1986), menyebutkanbahwa supervisi adalah layanan kepada guru-guru disekolahyang bertujuan untuk menghasilkan perbaikaninstruksional, belajar, dan kurikulum. Ngalim Purwanto(1987), menyatakan supervisi adalah suatu aktifitaspembinaan yang direncanakan untuk membantu guru danpegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan merekasecara efektif.

Sementara keterkaitannya dengan pendidikan dalamMinistry of Educational Republic of Turkey (2002), pengertiansupervisi pendidikan adalah kegiatan profesional yangdilakukan oleh kepala sekolah untuk memonitor,mengarahkan, membimbing, dan mengevaluasi aktifitas dankinerja guru disekolah. Satori, DJ (1996), menyatakansupervise pendidikan juga dipandang sebagai kegiatan yang

6 Jasmani, Supervisi Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 25

Supervisi Pendidikan Page 8

ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu prosesdan hasil pembelajaran. Oleh karena itu, Goldhammer danWaitay dalam Abdul Hadist dan Nurhayati (2010),menjelaskan supervise pendidikan secara umum ialah,kegiatan untuk memantau dan mengawasi kinerja staf/gurudisekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnyamasing-masing agar mereka dapat bekerja secaraprofessional dan mutu kinerjanya meningkat.

Good Carter memberi pengertian supervisi adalah usahadari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru danpetugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasukmenstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan danperkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuanpendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajardan evaluasi pengajaran.

Dengan demikian, supervisi pendidikan adalah segalabantuan dari supervisor dan atau semua pemimpin kepalasekolah untuk memperbaiki manajemen pengelolaan sekolahdan meningkatkan kinerja staf/guru dalam menjalankantugas, fungsi, dan kewajibannya sehingga tujnuanpendidikan dapat dicapai dengan optimal. Caranya, dengancara memberi bantuan, dorongan, pembinaan, bimbingan, danmemberi kesempatan bagi pengelola sekolah dan para guruuntuk memperbaiki dan mengembangkan kinerja danprofesionalisme nya.7

Dalam konteks pengawasan mutu pendidikan, makasupervisi oleh pengawas satuan pendidikan antara lainkegiatannya untuk melakukan suatu pengamatan secaraintensif terhadap kegiatan utama dalam sebuah organisasiddan kelembagaan pendidikan dan kemudian ditindak lanjutidengan pemberian feed back, sebagaimana diadaprasi dari(Razik, 1995: 559). Hal ini sejalan dengan adaptasi dariL Drake (1980: 278) yang menyebutkan bahwa supervisiadalah suatu peristilahan yang sophisticated, sebab hal inimemiliki arti yang luas, yakni identik dengan prosesmanajemen, administrasi, evaluasi dan akuntabilitas atau7 Jasmani, Supervisi Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 26-27

Supervisi Pendidikan Page 9

berbagai aktifitas serta kreatifitas yang berhubungandengan pengeloalaan kelembagaan pada lingkungankelembagaan setingkat sekolah.8

Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapisifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukanmencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandungunsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedangdisupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yangperlu diperbaiki. Secara sematik Supervisi pendidikanadalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan kearah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya danpeningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar padakhususnya.

Supervisi dilakukan untuk melihat bagian mana darikegiatan sekolah yg masih negatif untuk diupayakanmenjadi positif, & melihat mana yang sudah positif untukditingkatkan menjadi lebih positif lagi dan yangterpenting adalah pembinaannya.

B. Tujuan Supervisi Pendidikan Supervisi pendidikan secara umum bertujuan untuk

mengontrol dan menilai semua komponen-komponen yangterkait dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, apabilasupervisi ini dilaksanakan dengan baik, peningkatankinerja semua komponen pendidikan akan menjadi baik,peran guru dan tanggung jawabguru sebagai tenaga edukatifpun semakin meningkat.

Dalam rangka pelaksanaan supervisi pendidikan, makasupervisi memiliki berbagai tujuan yang secara khusustelah dirumuskan oleh beberapa ahli sebagaimanaberikutini. Bafadal (2008) mengungkapkan bahwa tujuansupervisi pendidikan adalah untuk membantu gurumengembangkan kemampuannya, mencapai tujuan pengajaran8 Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 15

Supervisi Pendidikan Page 10

yang direncanakan bagi murid-muridnya. Selain itu,melalui supervisi ini diharapkan kualitas pengajaran yangdilakukan oleh guru semakin meningkat. Mengembangkankemampuan dalam konteks ini jangan ditafsirkan secarasempit, semata-mata ditekankan kepada peningkatanpengetahuan dan keterampilan mengajar guru, melainkanjuga pada peningkatan komitmen, kemauan, atau motivasiguru. Sebab, dengan meningkatkan kemampuan dan motivasikerja guru, kualitas pengajaran akan meningkat.

Subari (1994) mengungkapkan bahwa tujuan atau tugaspokok supervisor adalah menolong guru agar mampu melihatpersoalan yang dihadapi. Lebih lanjut, diungkapkan bahwatujuan supervisi adalah mengembangkan situasi belajarmengajar yang lebih baik melalui pembinaan danpeningkatan profesi mengajar.

Menurut purwanto (2006) tujuan supervisi itu sendiriadalah:

1. Membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru danpegawai sekolah lainnya dalam menjalankan tugasmasing-masing dengan sebaik-baiknya.

2. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alatperlengkapan termasuk macam-macam mediainstruksional yang diperlukan bagi kelancaranjalannya proses belajar mengajar yang baik, bersamaguru berusaha mengembangkan, mencari danmenggunakan metode-metode baru dalam proses belajarmengajar yang baik.

3. Membina kerja sama yang baik dan harmonis antaraguru, murid, dan pegawai sekolah lainnya

4. Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah, antara lain denganmengadakan wookshop, inservice-training, atau up-grading.

Dengan demikian, Purwanto (2006) mengungkapkan lebihlanjut, bahwa supervisi adalah “perbaikan danperkembangan proses belajar-mengajar secara total. Iniberarti bahwa tujuan supervisi ini tidak hanya untukmemperbaiki mutu pengajar guru, tetapi juga membina

Supervisi Pendidikan Page 11

pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk didalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaranproses belajar-mengajar, peningkatan mutu pengetahuan,dan keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan danpembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemeliharaandan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran,prosedur dan alat evaluasi pengajaran dan sebagainya.

Sementara Soetopo (2001) menyebutkan, bahwa tujuanpengawasan adalah “(1) agar pelaksanaan tugas sesuaidengan ketentuan, prosedur serta perintah yangditetapkan, (2) agar hasil yang dicapai sesuai dengantujuan yang telah ditetapkan, (3) agar sarana yang adadapat didayagunakan secara efektif dan efesien, dan (4)agar diketahui kelemahan dan dan kesulitan organisasikemudian dicari jalan perbaikan”.9

Supervisi tidak terjadi begitu saja, oleh karena itudalam setiap kegiatan supervisi terkandung maksud-maksudtertentu yang ingin dicapai dan hal itu terakumulasidalam tujuan supervisi. Tujuan dapat berfungsi sebagaiarah atau penuntun dalam melaksanakan supervisi. Disamping itu dapat pula dijadikan tolak ukur dalam menilaiefektif-tidaknya pelaksanaan supervisi. Tujuan supervisiberkaitan erat dengan tujuan pendidikan di sekolah sebabsupervisi pada dasarnya dilaksanakan dalam rangkamembantu pihak sekolah (guru-guru) agar dapatmelaksanakan tugasnya secara lebih baik sehingga tujuan(pembelajaran) yang diharapkan bias dicapai secaraoptimal.10

Dalam buku Ngalim Purwanto menjelaskan tujuanSupervisi perbaikan dan perkembangan proses belajar-mengajar secara total; ini berarti bahwa tujuan supervisitidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapijuga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luastermasuk didalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang

9 Jasmani, Supervisi Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 31-3310 Sri Banun Muslim, Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme

Guru (Bandung: PT Alfabeta, 2013), 41

Supervisi Pendidikan Page 12

kelancaran proses belajar-mengajar, peningkatan mutupengetahuan dan keterampilan guru-guru, pemberianbimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum,pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alatpelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran, dansebagainya.11

Tujuan akhir dari supervisi pendidikan adalahmeningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswamelalui pembinaan dan pengembangan kemampuan profesionalguru. Bila tujuan supervise dibuat dalam bentuk spesifikmaka akan banyak sekali rumusan tujuan turunannya. Haltersebut seperti yang diungkapkan oleh Glickman et al(1998) yang menyebutkan bahwa ada enam tujuan supervisipendidikan, yaitu: (1) to strengthen teacher beliefs in causes beyondthemselves; (2) to respond to principles of adults learning by recognizingdifferent phases of teacher life cycles, (3) to promote teacher efficacy,(4) tomake teacher aware of how they complement one another, (5) to encourageteacher to reflect in order to adapt instruction, and (6) to challenge teacher tothink more. Berdasarkan pendapat tersebut, supervisependidikan merupakan aktifitas yang bertujuan untukmenguatkan keyakinan guru, merenspons prinsippembelajaran orang dewasa dengan memerhatikan siklusbelajar mereka, meningkatkan keahlian guru, membuat paraguru bahwa mereka satu sama lain (sesama guru) salingmelengkapi, mendorong guru untuk melakukan refleksi dalamrangka penyesuaian pembelajaran dan memberikan tantangankepada para guru untuk berfikir lebih abstrak. Uraiantentang tujuan supervisi pendidikan yang lebih spesifikdan lengkap lagi dikemukakan oleh Wanzare and Da Costa(2000)nyang mengklasifikasikan tujuan supervise ke dalamSembilan tujuan, yaitu:a. Instruction improvement (perbaikan pembelajaran)b. Effective professional development of teacher (pengembangan

professional guru yang efektif),

11 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), 77

Supervisi Pendidikan Page 13

c. Helping teacher to become aware of their teaching and its consequencesfor learners (membantu guru untuk lebih peka terhadappengajaran yang dilakukan serta dampaknya bagi siswa),

d. Enabling teacher to try out new instructional techniques in a safe,supportive environment (membuat guru mencoba teknikpembelajaran yang baru dalam lingkungan yang aman danmendukung).

e. Fotering curriculum development (mengembangkan kurikulum),f. Encouraging human relations (meningkatkan hubungan manusia),g. Fostering teacher motivation (mendorong inovasi guru), h. Monitoring the teaching-learning process to obtain the best results with

student (memonitor poses belajar mengajar untukmendapatkan jasil terbaik bagi siswa),

i. Providing a mechanism for teachers and supervisors to in increase theirunderstanding of the teaching-learning process through collective inquirywith other professionals (menyediakan mekanisme bagi guru dansupervisor untuk meningkatkan pemahaman mereka tentangproses belajar mengajar melalui Inquiry dengan paraprofessional lainnya).Rifa’I (1982) juga berpendapat tentang tujuan

supervisi yang di bagi ke dalam sepuluh tujuan supervisipendidikan, yaitu:

a. Memperluas konsep guru tentang arti pendidikan.b. Berusaha menjadi anggota masyarakat yang efektif.c. Menyatukan guru dalam satu tim, dengan saling

bekerja sama yang cerdas dan apresiatif untukmencapai tujuan pendidikan.

d. Berprilaku secara professionale. Menerjemahkan teori ked lam praktik f. Membantu guru merencanakan program pertumbuhan

jangka panjangg. Merangsanh pertumbuhan culturalh. Membantu guru-guru memperbaiki teknik-teknik

mengajari. Mengembangkan semangat professional j. Menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan

guru dapat menemukan cara yang paling tepat untuk

Supervisi Pendidikan Page 14

memahami karakteristik dan kemampuan siswa secaraindividual dalam proses belajar, menciptakansuasana yang mendorong peserta didik aktif belajarsendiri, serta berusaha mencoba dan menemukansendiri jawaban /soal/masalah serta member maknakepada mereka terhadap pengalaman belajar merekadan menjadikan kegiatan di sekolah bersifat dinamisdan kreatif serta mempunyai arti untuk kehidupanmanusia.12

C. Prinsip-Prinsip Supervisi Pendidikan Kemampuan mengajar guru menjadi jaminan tinggi

rendahnya kualitas layanan belajar. Kegiatan supervisimenaruh perhatian utama para guru, kemampuan supervisormembantu guru guru tercermin pada kemampuannya memberikanbantuan profesional guru. Sehingga terjadi perubahanperilaku akademik pada muridnya yang gilirannya akanmeningkatkan mutu hasil belajarnya. Dalam melaksanakantugas profesional sebagai seorang supervisor apakah diakepala sekolah, pemilik atau pengawas sekolah dalammelaksanakan supervisi sebaiknya berlandaskan prinsip-prinsip supervisi.

Prinsip-prinsip utama yang harus dipedomani danditerapkan supervisor menurut pangaribuan dkk (2005:153)dalam mengembangkan program supervisi pendidikan disekolah adalah:

a. Ilmiah, artinya kegiatan supervisi yang dikembangkan atau dilaksanakan harus benar-benarsistematis, obyektif, dan menggunakan instrumentatau sarana yang memberikan informasi yang dapatdipercaya dan dapat menjadi bahan masukan dalammengadakan evaluasi terhadap situasi balajar-mengajar.

b. Kooperatif, program supervisi pendidikandikembangkan atas dasar kerjasama antar supervisordengan orang yang disupervisi. Dalam hal ini

12 Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 22-25

Supervisi Pendidikan Page 15

supervisor (pelaksana supervisi) diharapkan mampubekerjasama dengan guru-guru, peserta didik, danseluruh warga sekolah yang berkepentingan dalampeningkatan kualitas belajar-mengajar.

c. Konstruktif dan Kreatif, artinya membina guru agarmampu mengambil inisiatif sendiri dalammengembangkan situasi belajar-mengajar.

d. Realistik, yaitu pelaksanaan supervisi pendiidikanharus memperhitungkan dan memperhatikan segalasesuatu yang sungguh-sungguh ada didalam situasiatau kondisi secara obyektif.

e. Progresif, maksudnya setiap kegiatan yang dilakukantidak terlepas dari ukuran dan perhatian apakahsetiap langkah yang ditempuh memperoleh kemajuan.

f. Inovatif, maksudnya program supervisi pendidikanselalu mengikhtiarkan perubahan dengan penemuan-penemuan baru dalam rangka perbaikan danpeningkatan mutu pengajaran dan pendidikan.Supervisor dan guru-guru harus terbuka terhadapperubahan yang terjadi di ilmu pengetahuan,teknologi dan sosial, sehingga dengan demikiansegala gagasan yang menyangkut perubahan pendidikanakan terwujud dengan baik. 13

Sementara itu menurut Depdiknas (1994), prinsip-prinsip supervisi dimaksud adalah:

a. Supervisi hendaknya mulai dari hal-hal yangpositif;

b. Hubungan antara pembina (supervisor) dan guruhendaknya didasarkan atas hubungan kerabat kerja

c. Supervisi hendaknya didasarkan atas pandangan yangobyektif

d. Supervisi hendaknya didasarkan pada tindakan yangmanusiawi dan menghargai hak-hak asasi manusia

13 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), 198

Supervisi Pendidikan Page 16

e. Supervisi hendaknya mendorong pengembangan potensi,inisiatif, dan kreatifitas guru

f. Supervisi yang dilakukan hendaknya sesuai dengankebutuhan masing-masing guru

g. Supervisi hendaknya dilakukan secara terus-menerusdan berkesinambungan tidak mengganggu jam belajarefektif.14

Menurut buku Nur Aedi yang berjudul “pengawasanpendidikan”, dalam praktik pelaksanaan supervisi pendidikan,supervisor harus berpegang pada prinsip praktis supervisipendidikan. Prinsip praktis ini terbagi dalam duakategori, yaitu prinsip positif dan prinsip negatif.

a. Prinsip NegatifDalam prinsip negatif ini, terdapat beberapa hal

negatif yang tidak boleh dilakukan oleh orangsupervisor. Hal-hal yang tidak boleh dilakukansebagai berikut:

1. Supervisi tidak boleh bersifat mendesak(otoriter)

2. Supervisi tidak boleh didasarkan ataskekuasaan pangkat (kedudukan) kekuranganpribadi

3. Supervisi tidak boleh dilepaskan dari tujuanpendidikan dan pangajaran

4. Supervisi hendaklah tidak hanya mengenai hal-hal yang langsung terlihat

5. Supervisi janganlah terlalu banyak mengenaidetail cara-cara mengajar atau detail bahan-bahan pelajaran

6. Supervisi bukanlah mencari-cari kelemahan,kekurangan atau kesalahan dan janganlah pernahkecewa

7. Supervisi tidak boleh terlalu cepatmengharapkan hasil

b. Prinsip Positif

14 Sri Banun Muslim, Supervisi pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru, (Bandung: alfabeta 2013), 45-46

Supervisi Pendidikan Page 17

Berbanding terbalik dengan prinsip negatif,prinsip positif berisi panduan atau ketentuan hal-hal baik yang harus dilakukan oleh supervisor.Berikut ini uraian tentang prinsip positifsupervisi pendidikan:

1. Supervisi harus konstruktif dan kreatif2. Supervisi hendaklah lebih berdasarkan sumber-

sumber kolektif dari kelompok daripada usaha-usaha supervisor sendiri.

3. Supervisi hendaklah didasarkan atas hubunganprofessional daripada atas hubungan pribadi.

4. Supervisi hendaklah dapat mengembangkankesanggupan para guru dan karyawan peendidikandalam segi-segi kekuatannya.

5. Supervisi hendaknya memperhatikankesejahteraan guru-guru para karyawanpendidikan dan hubungan baik diantara mereka.

6. Supervisi hendaklah progresif, dilaksanakandengan bertahap tapi dengan ketekunan.

7. Supervisi hendaklah dimulai dengan keadaan dankenyataan yang sebenarnya.

8. Supervisi hendaklah selalu memperhitungkankesanggupan dan sikap-sikap orang yangdisupervisi, bahkan juga prasangka-prasangkamereka.

9. Supervise hendaklah sederhana dan informaldalam pelaksanaannya.

10. Supervise hendaklah objektif dan sanggupmengevaluasi diri sendiri.15

Supervisi pendidikan dilaksanakan dengan prinsip-prinsip tertentu. Prinsip-prinsip supervisi secara umumini menurut Soetopo (2001) ada tujuh prinsip supervisisupervisi, yaitu sebgai berikut:

15 Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), 48-54

Supervisi Pendidikan Page 18

1. Prinsip Organisasional, artinya pengawasan dapatdilakukan dalam kerangka struktur organisasi yangmelingkupinya.

2. Prinsip Perbaikan, artinya pengawasan berusahamengetahui kelemahan atau kekurangan, kemudiandicari jalan pemecahan agar manajemen dapatberjalan sesuai dengan standar dan organisasidapat mencapai tujuan.

3. Prinsip Komunikasi, artinya pengawasan dilakukanuntuk membina sistem kerja sama antara atasan danbawahan dalam proses pelaksanaan pengelolaanorganisasi.

4. Prinsip Pencegahan, artinya pengawasan dilakukanuntuk menghindari adanya kesalahan dalam mengelolakomponen-komponen organisasi.

5. Prinsip Pengendalian, artinya pengawasan dilakukanagar semua proses manajemen berada pada rel yangtelah digariskan sebelumnya. Dalam hal ini,prinsip efesien dan efektif dalam manajemenmenjadi ukuran.

6. Prinsip Objektif, artinya pengawasan dilakukanberdasarkan data nyata di lapangan tanpa penilaiandan tafsiran subjektif pengawas.

7. Prinsip Kontinuitas, artinya pengawasan dilakukansecara terus-menerus, baik selama berlangsungproses pelaksanaan maupun setelah pelaksanaankerja.

Supervisi pendidikan mempunyai prinsip-prinsippenting yang perlu diketahui, dipahami, dandijalankan oleh supervisi. Supervisor dalam beberapaprinsip supervisi diarahkan untuk senantiasa ilmiah,demokratis, membangun kerja sama, dan proaktif dankreatif.

Supervisi Pendidikan Page 19

Sahertian (1981) mengemukakan prinsip-prinsippendidikan sebagai berikut:

1. Prinsip ilmiah (scientific), prinsip ini mengandungcirri-ciri antara lain:a. Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan

data objektif yang diperoleh dalam kenyataanproses belajar mengajar.

b. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alatperekam data, seperti angket, obsevasi,percakapan pribadi, dan seterusnya.

c. Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secarasistematis, terencana, dan kontiniu.

2. Prinsip demokratis, servis, dan bantuan yangdiberikan kepada guru berdasarkan hubungankemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehinggaguru-guru merasa aman untuk mengembangkantugasnya.

3. Prinsip kerja sama, mengembangkan usaha bersama,atau menurut istilah supervisi sharing of idea, sharingof experience, memberi support atau mendorong,menstimulasi guru sehingga mereka merasa tumbuhbersama.

4. Prinsip konstruktif dan kreatif, setiap guru akanmerasa termotivasi dalam mengembangkan potensikreatifitas kalau supervisi mampu menciptakansuasana kerja yang menyenangkan, bukan melaluicara-cara yang menakutkan. 16

Secara sederhana prinsip-prinsip Supervisiadalah sebagai berikut :

1. Supervisi hendaknya memberikan rasa aman kepadapihak yang disupervisi.

2. Supervisi hendaknya bersifat Kontrukstif danKreatif

16 Jasmani, Supervisi Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 45-47

Supervisi Pendidikan Page 20

3. Supervisi hendaknya realistis didasarkan padakeadaan dan kenyataan sebenarnya.

4. Kegiatan supervisi hendaknya terlaksana dengansederhana.

5. Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya terjalinhubungan profesional, bukan didasarkan atashubungan pribadi.

6. Supervisi hendaknya didasarkan pada kemampuan,kesanggupan, kondisi dan sikap pihak yangdisupervisi.

7. Supervisi harus menolong guru agar senantiasatumbuh sendiri tidak tergantung pada kepalasekolah.17

BAB III

PENUTUP

A. KesimpulanUntuk meningkatkan usaha kemampuan professional

kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan proses belajardan mengajar, perlu secara terus menerus mendapatkanperhatian dan bantuan professional dari penanggung jawabpendidikan. Peningkatan kemampuan professional ini akanlebih berhasil apabila dilakukan oleh kepala sekolah danguru dengan kemampuan dan usaha mereka sendiri. Namunseringkali guru masih memerlukan bantuan orang lain,karena ia belum mengetahui atau belum memahami jenis,prosedur dan mekanisme memperoleh berbagai sumber yang

17 https://www.google.com/1=https://FMPSI.umms.ac.id/Supervisi%Pendidikan

Supervisi Pendidikan Page 21

sangat diperlukan dalam usaha meningkatkan kemampuanprofessional mereka.18

Jadi pada hakekatnya supervisi adalah sebagaibantuan dan bimbingan profesional bagi guru dalammelaksanakan tugas intstruksional guna memperbaiki halbelajar dan mengajar dengan melakukan stimulasi,koordinasi, dan bimbingan secara kontiniu untukmeningkatkan pertumbuhan jabatan guru secara individualmaupun kelompok. Pandangan ini memberi gambaran bahwasupervisi adalah sebagai bantuan dan bimbingan atautuntunan kearah situasi pendidikan yang lebih baik kepadaguru-guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya dibidang instruksional sebagai bagian dari peningkatan mutupembelajaran. Sehingga guru tersebut dapat membantumemecahkan kesulitan belajar siswa mengacu pada kurikulumyang berlaku.

Pendekatan-pendekatan supervisi pendidikanmenekankan pada peran supervisi membantu, melayani ataumembina guru dan personel lainnya disekolah dengan maksuduntuk meningkatkan kualitas kemampuan mengajar guru.

B. Saran Dalam pendidikan tidak hanya membutuhkan seorang

guru, tetapi juga memerlukan seorang pengawas atausupervisor bagi guru-guru yang mengajar di instansipendidikan. Jadi peranan supervisi sangatlah pentingdalam dunia pendidikan. Karena kegiaan supervisimelengkapi fungsi-fungsi administrasi yang ada di sekolahsebagai fungsi terakhir, yaitu penilaian terhadap semuakegiatan dalam mencapai tujuan. Dengan supervisi, akanmemberikan inspirasi untuk bersama-sama menyelesaikanpekerjaan-pekerjaan dengan jumlah lebih banyak, waktulebih cepat, cara lebih mudah, dan hasil yang lebih baik

18 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan (Bandung: PT Alfabeta, 2009), 194

Supervisi Pendidikan Page 22

daripada jika dikerjakan sendiri. Supervisi mempunyaiperan mengoptimalkan tanggung jawab dari semua program.Supervisi bersangkut paut dengan semua upaya penelitianyang tertuju pada semua aspek yang merupakan faktorpenentu keberhasilan.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Aedi, Nur, Pengawasan Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers,2014

Banun, Sri Muslim, Supervisi Pendidikan Meningkatkan KualitasProfesionalisme Guru, Bandung: PT Alfabeta, 2013

Jasmani, Supervisi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013

Pidarta, Made, Supervisi Pendidikan Kontekstual, Jakarta: PTRineka Cipta, 2009

Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2010

Sagala, Syaiful, Kemampuan Profesional Guru dan TenagaKependidikan, Bandung: Alfabeta, 2009

https://www.google.com/1=https://FMPSI.umms.ac.id/Supervisi%Pendidikan

Supervisi Pendidikan Page 23