@masbaim

KISAH SUKSES-2BELAJAR DARI MEREKA YANG KURANG SEMPURNA

Disampaikan pada acara motivasi guru SDIT Insan Aulia Kota Bekasi

@masbaim

“Mereka kurang sempurna tapi prestasi

mereka luar biasa”

Ludwig Van Beethoven

Lahir dari seorang wanita yang telah mempunyai 8 anak, 3 diantaranya tuli, 2 buta, 1 mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap sipilis, dialah Ludwig Van Beethoven. Ketika Beethoven berumur di ujung dua puluhan, tanda-tanda ketuliannya mulai tampak, tapi akhirnya ia menjadi Komponis yang terkenal dengan karya 9 simfoni, 32 sonata piano, 5 piano concerto, 10 sonata untuk piano dan biola, serangkaian kuartet gesek yang menakjubkan, musik vokal, musik teater, dan banyak lagi.

@masbaim

“dari telinga yang tidak sempurna lahirlah simfoni yang luar

biasa”

Louis Braille

Louis Braille mengalami kerusakan pada salah satu matanya ketika berusia 3 tahun. Waktu itu secara tidak sengaja dia menikam matanya sendiri dengan alat pembuat lubang dari perkakas kerja ayahnya. Kemudian mata yang satunya terkena sympathetic ophthalmia, sejenis infeksi yang terjadi karena kerusakan mata yang lainnya. Kebutaan tidak membuatnya putus asa, ia menciptakan abjad Braille yang membantu orang buta juga bisa membaca

@masbaim

“dari mata yang buta, lahirlah jendela ilmu dunia bagi para tuna

netra”

Albert Einstein

Siapa yang belum tahu Albert Einstein? Dialah Ilmuwan terkenal abad 20 yang terkenal dengan teori relativitasnya. Dia juga salah satu peraih Nobel. Siapa sangka dia adalah seorang anak yang terlambat berbicara dan juga mengidap Autisme. Waktu kecil dia juga suka lalai dengan pelajaran.

NASIHAT-NASIHAT EINSTEIN1. Ketekunan adalah tak ternilai. “Bukan karena saya sangat cerdas,

hanya saja karena saya tekun dalam permasalahan lebih lama.”2. Fokus pada masa kini. “Pria mana pun yang bisa menyetir dengan

baik sambil mencium seorang gadis cantik sama sekali tidak memberikan perhatian yang layak terhadap ciumannya.”

3. Jalani hidup saat ini. “Saya tidak pernah memikirkan masa depan – karena itu akan datang segera.”

4. Buat Nilai. “Berusahalah untuk tidak menjadi sukses, melainkan untuk menjadi bernilai.”

5. Pengetahuan datang dari Pengalaman. “Informasi bukanlah pengetahuan. Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.”

6. Pelajari aturan dan kemudian bermain lebih baik. “Anda harus belajar aturan permainan. Dan kemudian Anda harus bermain lebih baik dari orang lain.”

7. Sederhanalah, “Jika anda tidak dapat menjelaskan secara sederhana, anda belum mengerti sepenuhnya dengan baik.”

@masbaim

“dari seorang autis lahirlah seorang jenius

yang tiada tara”

Thomas Alva Edison

• Setelah 3 bulan sekolah, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut,

“Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah”• Sang ibu terhenyak membaca surat

ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, ”Anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia.”

Suatu ketika Edison hampir kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan. Tetapi dia tidak menganggapnya sebagai cacat malah menganggapnya sebagai keuntungan karena ia banyak memiliki waktu untuk berpikir daripada untuk mendengarkan pembicaraan kosong.Selain Penemuan tentang lampu pijar, Secara keseluruhan Edison telah menghasilkan 3000 penemuan dan 1.039 hak paten. Jenius : 1 % adalah inspirasi bawaan sejak lahir, tetapi 99 % adalah hasil keringat/kerja keras

Ketika ditanya: Apa kunci kesuksesannya..? Thomas Alfa Edison menjawab:“Saya sukses, karena saya telah kehabisan apa yang disebut dengan kegagalan” “Dengan kegagalan tersebut, saya malah mengetahui ribuan cara agar tidak gagal, dan lampu pijar ini bisa menyala..” lebih dari 9.000 percobaan sebelum akhirnya menemukan bola lampu pijar. Thomas Alva Edison menghabiskan 40.000 dollar (senilai dengan Rp.360.000.000,-) dalam kurun waktu 2 tahun untuk percobaan lampu pijar

@masbaim

“karena agak tuli, ia tak tak tahu cibiran dan

fokus bekerja”

Syeikh Ammar Bugis

Terlahir dengan penyakit “Werding Hoffmann”. Gejala penyakit ini berupa kelumpuhan total seluruh syaraf yang menyebabkan hilangnya kemampuan bergerak seluruh tubuh kecuali mata dan lidah. Dokter memfonis bahwa Amman tidak akan mampu bertahan hidup lebih dari dua tahun.Di usia 13 tahun ia sudah mampu menghafal Al Qur’an 30 juzz. Meskipun ia ditolak di sekolah umum. Atas dorongan sang ayah yang pantang menyerah, ia memiliki tekad luar biasa untuk tidak takhluk dengan keadaan.

Ammar dengan lantang berani mengatakan bahwa kata kata “berkebutuhan khusus” harus diubah menjadi “berkemampuan khusus”. Karena ia berpendapat bahwa mayoritas orang orang berkebutuhan khusus memiliki kemampuan khusus yang luar biasa.Studi S1 nya di Universitas King Abdul Azziz – Jeddah jurusan Jurnalistik diselesaikan dengan predikat cumlaude. Nilai rata rata fantastis yang dibuatnya adalah 4,84 dari nilai 5,00 sebagai nilai sempurna.

Dengan kelemahannya itu, ia mampu bekerja bagus di sebuah media massa Harian Al-Madina. Penyandang cacat semenjak lahir itu menjadi penulis tetap rubrik olah raga khususnya sepak bola. Tulisan orang yang belum pernah sekalipun dalam hidupnya bermain sepak bola ini ternyata menjadi wartawan sepak bola yang sukses. Karyanya menjadi rujukan media lokal lain dan menjadi bacaan wajib pengamat sepak bola disana.

@masbaim

“Allah yang Mahaadil memberikan kelebihan pada setiap orang yang memiliki kekurangan”

@masbaim

“terkadang bahkan sering kali,

kesempurnaan adalah penghalang menuju

kesuksesan”

@masbaim

“Mereka yang kurang sempurna sudah

menunjukan prestasi mereka”

@masbaim

“lalu … Mana Prestasimu….?”

@masbaim

Tahukah Kamu APA YANG MENYEBABKAN

MEREKA SUKSES ?

@masbaim

TERKADANG GODAAN ITU DATANG DAN DEMIKIAN KUATNYA

@masbaim

Kita kehilangan pengabdian, kehilangan kesantunan, kehilangan berbagai

macam keutamaan.Dunia mencengkeram dan

memperdaya kita sehingga kita jadi seorang yang AUTIS (model baru),

materalistis dan hedonis.

@masbaim

Diminta Menjauh malah mendekat, diperintah

Mendekat justru menjauh.

@masbaim

“Tetaplah Semangat Seperti lilin yang

menerangi”(walau harus berkorban diri)

Lihat dia….

Bai Fang Li

Seorang tukang becak tua, yang selalu ramah dan tersenyum. Ia tak pernah mematok berapa ongkos jasanya, terserah saja…Tinggal di gubuk reyot sewaan bersama para tukang becak lainnya dan para pemulung. Tapi semua orang menyukai karena kedermawanannya.Pakaiannya juga butut, tapi ia kemudian terkenal karena selalu menyumbangkan hasil kerjanya ke sebuah yayasan yang mengasuh 300 orang yatim piatu.

Setiap hari dari jam 6 pagi samapi jam 20 malam Bai yang berusai 74 tahun semangat mbecak untuk bisa mendapatkan hasil sebanyak mungkin dan menyumbangkannya. Bai melakukan ini hingga usia 90 th (16 tahun). Dengan pakaian rombeng dan tambalan selama 365 hari ia terus bekerja dalam segala cuaca.“Tidak apa-apa saya menderita, yang pentingg biarlah anak-anak yang miskin itu dapat makanan yang layak dan dapat bersekolah.” Jawabnya ketika banyak orang menanyakan tentang pengorbanannya.

Saat berusia 90 tahun, dia mengantarkan tabungan terakhirnya sebesar RMB 500 (sekitar 650 ribu rupiah) yang disimpannya dengan rapih dalam suatu kotak dan menyerahkannnya ke sekolah Yao Hua.Bai Fang Li berkata “Saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin uang terakhir yang dapat saya sumbangkan” katanya dengan sendu. Semua guru di sekolah itu menangis.Bai Fang Li wafat pada usia 93 tahun, ia meninggal dalam kemiskinan. Sekalipun begitu, dia telah menyumbangkan disepanjang hidupnya uang sebesar RMB 350.000 (kurs 1300, kurang lebih setara 455 juta rupiah) ”Sebuah Cinta yang istimewa dari seseorang yang luar biasa”.

@masbaim

“74 tahun baru mulia – tidak ada kata terlambat untuk berbuat kebaikan”

(bikin malu diri kita)

“90 tahun masih kuat mengayuh becak – sebuah badan yang diberkahi karena banyak berbuat kebaikan”

“1/2 MILYAR sumbangan seorang tukang becak …? Sungguh luar biasa”

Seorang anak bertanya kepada Ibundanya: “ Bunda Kenapa bunda mesti bekerja sebagai guru sih, kenapa tidak bekerja yang lain saja atau di rumah saja nemenin ananda?”.

Apa jawaban Anda?

ل�ى الل�ه� ن� الن�ب�ي� صأ

ال من� ل�م ق علي�ه� وسر� له� أج� ا ف ل�م� عل�م ع�من� عم�ل ب�ه� ال ين�ق�ص� ر� ال�عام�ل� م�ن� أج�

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka ia akan mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun.“ (Ibnu Majjah)

@masbaim

“Kebahagiaan kita, sebagian besar berada

pada kebahagiaan orang lain”

ل�م ل�ى الل�ه� علي�ه� وس ول� الل�ه� ص س� ال ر قث�ل� ر� م� ج� د�ى كان له� م�ن� األ� من� دعا إ�لى ه�

ور� من� يت�ب�ع�ه� ال ين�ق�ص� ذل�ك م�ن� أ�ج�لة5 كان ال ي�ئ�ا ومن� دعا إ�لى ض ور�ه�م� ش أ�ج�

ث�ل� آثام� من� يت�ب�ع�ه� ال �ث�م� م� علي�ه� م�ن� اإل�ي�ئ�ا م� ش ين�ق�ص� ذل�ك م�ن� آثام�ه�

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menyeru kepada petunjuk maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun, dan barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan maka dia mendapatkan dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikit pun“ (At Tirmidzi)

@masbaim

“Setetes kebaikan mengalir dari generasi ke generasi, pahalanya terus mengalir sampai

kemanfaatannya berhenti”

�ه� ى الل ر ي � فس �وا وق�ل� اع�مل�ه� ول س� �م� ور ك عمل

�لى د�ون إ �ر ت �ون وس �م�ؤ�م�ن والهادة� �ب� والش& �غي � ال �م عال

ع�مل�ون �م� ت �نت �ما ك �م ب �ك /ئ ب �ن في﴿١٠٥ ﴾

At Taubah : 105. Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan".

@masbaim

“Kini saatnya kita berbuat. Jadilah Pemain bukan

penonton apalagi komentator”

@masbaim

“karena….”

@masbaim

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling

banyak memberikan manfaat bagi sesamanya”

NGAK SUSAH KAN JADI ORANG BAIK…?

@masbaim

“Tuhan – tolong - bantu – aku – jadi – orang -

baik”