Sejarah - Peran bahasa

Preview:

Citation preview

Yusril IhzayahyaX MIA 4

35

PERAN BAHASA

Fungsi Umum

Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa pada dasarnya sudah menyatu dengan kehidupan manusia. Aktivitas manusia sebagai anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan disampaikan lewat bahasa.

Selain fungsi tadi, bahasa merupakan tanda yang jelas dari kepribadian manusia. Melalui bahasa yang digunakan, manusia dapat memahami karakter, keinginan, motif, latar belakang pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat manusia.

Fungsi Bahasa

• Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.

• Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan.

• Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra.

• Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

• Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan untuk menyelenggarakan administrasi pemerintahan.

Bahasa sebagai alat komunikasi

Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya,

terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. • Manusia dapat memikirkan, mengelola dan

memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur.

• Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika.

• Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat.

• Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan.

• Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif.

• Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.

Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri

• Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.

Bahasa memiliki peran yang strategis dalam proses integrasi. Kita tahu bahwa Kepulauan Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang dihuni oleh aneka ragam suku bangsa. Tiap tiap suku bangsa memiliki bahasa masing masing.

Untuk mempermudah komunikasi antarsuku bangsa, diperlukan satu bahasa yang menjadi bahasa perantara dan dapat dimengerti oleh semua suku bangsa. Jika tidak memiliki kesamaan bahasa, persatuan tidak akan terjadi karena di antara suku bangsa timbul kecurigaan dan prasangka lain.

Bahasa merupakan sarana pergaulan. Bahasa Melayu digunakan hampir di semua pelabuhan-pelabuhan di Kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu sejak zaman kuno sudah menjadi bahasa resmi negara Melayu (Jambi).

Pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu dijadikan bahasa resmi dan bahasa ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dilihat dalam Prasasti Kedukan Bukit tahun 683 M, Prasasti Talang Tuo tahun 684 M, Prasasti Kota Kapur tahun 685 M, dan Prasasti Karang Berahi tahun 686 M.

Para pedagang di daerah daerah sebelah timur Nusantara, juga menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar. Dengan demikian, berkembanglah bahasa Melayu ke seluruh Kepulauan Nusantara.

Pada mulanya bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa dagang. Akan tetapi lambat laun bahasa Melayu tumbuh menjadi bahasa perantara dan menjadi lingua franca di seluruh Kepulauan Nusantara. Di Semenanjung Malaka (Malaysia seberang), pantai timur Pulau Sumatra, pantai barat Pulau Sumatra, Kepulauan Riau, dan pantai pantai Kalimantan, penduduk menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan.

Masuk dan berkembangnya agama Islam mendorong bahasa Melayu. Buku buku agama dan tafsir al Quran juga mempergunakan bahasa Melayu. Ketika menguasai Malaka, Portugis mendirikan sekolah sekolah dengan menggunakan bahasa Portugis, namun kurang berhasil.

Kemudian, pada tahun 1641 VOC merebut Malaka dan mendirikan sekolah sekolah dengan menggunakan bahasa Melayu. Jadi, secara tidak sengaja, kedatangan VOC secara tidak langsung ikut mengembangkan bahasa Melayu.

Terimakasih