View
21
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
TUGAS PRAKTIKUM HISTOLOGI
RESPIRASI
Dokter pengampu : dr. Ayu Munawaroh, M. Biomed
Anggota Kelompok :
Dicky Setiawan 18201010068
R. Ristianto Yoga 18201010116
Siti Zulaikha R. 18201010147
Aulia Wahyu A. 18201010160
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AJARAN 2019/2020
SISTEM RESPIRASI
Sediaan : Cavum Nasi Perbesaran : 100x
Pewarnaan : H.E No Foto : 1
Rongga hidung (cavum nasi) berbentuk terowongan dari depan ke belakang. Lubang depan cavum nasi disebut nares anterior dan lubang belakangnya disebut nares posterior (choanae) yang menghubungkan cavum nasi dengan nasofaring. Tepat di belakang nares anterior terdapat vestibulum (bagian paling inferior dan paling lebar disetiap rongga hidung).
Pada bagian cavum nasi terdapat beberapa struktur yaitu
1. Nares anterior2. Vestibulum nasi3. Septum nasi4. Konka nasalis5. Nares posterior
Namun yang tampak pada gambar preparat dibawah ini hanyalah konka nasalis. Pada cavum nasi terdapat 2 jenis lapisan mukosa yaitu
1. Mukosa respiratorik· Terdiri dari eptiel kolumnar berderet dengan kinosilia· Terdapat sel goblet· Lapisan lebih tipis dari mukosa olfaktorius· Lamina basalis tampak lebih jelas· Terdapat kelenjar seromukous
2. Mukosa olfaktorik· Terletak di atap rongga hidung dan di sisi lateral di kedua sisi konka superior· Terdiri dari epitel berderet silindris tebal yang disusun oleh 3 jenis sel yaitu sel
basal,sel olfaktori, dan sel sustentakular.· Tidak terdapat sel goblet· TErdapat fila olfaktoria· Lamina basalis tidak jelas· Terdapat kelenjar serous murni
(kel.Bowman)
Keterangan :3
1. Konka nasalis2. Mukosa olfaktorius3. Mukosa respiratorik
EPITEL BERDERET SILINDRIS
SEL GOBLET
SILIA
SISTEM RESPIRASI
Sediaan : Faring Perbesaran : 100x
Pewarnaan : H.E No Foto : 2
Faring merupakan separuh tabung musculofascialis yang menghubungkan cavitas oris
dan cavitas nasi di dalam region capitis yang menuju laring dan esophagus di dalam region
servikalis. Faring memiliki suatu kantong fibromuskuler yang bentuknya seperti corong yang
besar di bagian atas dan sempit di bagian bawah.
Bagian faring dibagi menjadi tiga dimulai dari yang paling superior :
1. Nasopharyng2. Oropharyng3. Laringopharyng
Faring terdiri dari 4 lapisan yakni :
1. Tunika mukosa· Terdiri dari epitel berderet silindris dengan kinosilia· Pada ujung post palatum molle &
dinding posterior pharynx yg menempel pada palatum molle terdiri dari epitel berlapis pipih
· Ada sel goblet2. Lamina propia
· Terdiri dari jaringan ikat kendor· Terdapat Sabut-sabut elastin· Ada kelenjar
3. Tunika submukosa· Jaringan ikat kendor· Jaringan limfoid :
Tonsila pharyngica → belakang nasopharynx.
Tonsila palatina → antara rongga mulut-oropharynx.
Tonsila lingualis → akar lidah.
Tonsila tubaria → muara tuba eustachii.
SISTEM RESPIRASI
Sediaan : Laring (Plika) Perbesaran : 100x
Pewarnaan : H.E No Foto : 3
Sediaan di bawah menunjukkan potongan melintang dari Laring. Laring terdiri dari:
1. Plika Ventrikularis· Epitel kolumnar berlapis semu bersilia dengan sel goblet· Banyak kelenjar seromukosa di lamina propria· Banyak nodulus limfatik, pembuluh darah, dan sel adiposa
2. Plika Vokalis· Epitel skuamosa berlapis tak berkeratin· Lamina propria padat (tanpa kelenjar, jaringan limfe, dan pembuluh darah)· Pada bagian apeks, terdapat ligamentum vokalis dan otot vokalis di sebelahnya
3. Ventrikel· Suatu cekungan pemisah antara plika vocalis dan plika ventrikularis· Tidak jelasnya submukosa
Epitel skuamosa berlapis tak berkreatin
Otot vokalis
Ligamentun vokalis
Ventrikel
Epitel kolumnar berlapis semu bersilia dengan sel goblet
Kelenjar seromukosa
Nodulus limfatik
Plika Vokalis
Plika Ventrikularis
SISTEM RESPIRASI
Sediaan : Epiglotis Perbesaran : 100x
Pewarnaan : H.E No Foto : 4
Epiglotis merupakan bagian sebelah superior laring yang menonjol ke atas dar dinding anterior laring. Epiglotis memiliki fungsi untuk mencegah makanan atau cairan menelan memasuki jalur ini. Pada bagian tengah epiglotis terdapat tulang rawan elastik sebagai kerangkanya.
Epiglotis memiliki 2 jenis lapisan mukosa yang berbeda yaitu
1. Mukosa lingualis· Terletak pada bagian yang menghadap ke cavum oris· Terdiri dari epitel skuamosa berlapis tak berkeratin· Terdapat papil kecap· Terdapat nodus limfatik· Lamina propia menyatu dengan jaringan ikat di perikondrium dari tulang rawan
elastic pada epiglotis
2. Mukosa laringealis· Terletak pada bagian yang menghadap laring· Terdiri dari epitel skuamosa berlapis tak berkeratin yang kemudian mengalami
transisi menjadi epitel berlapis kolumnar bersilia pseuostratifid.· Terdapat papil kecap· Terdapat nodus limfatik· Terdapat kelenjar seromukosa tubuloasinus pada lamina propia
SISTEM RESPIRASI
Sediaan : TrakeaPerbesaran : 100x
Pewarnaan : H.ENo Foto : 5
Trakea adalah salauran dengan panjang 12-14 cm dan dilapisi mukosa respiratorik khas. Di lamina propria, terdapat sejumlah besar kelenjar seromukosa menghasilkan muku encer.
Sediaan di bawah menunjukkan potongan melintang dari Plika. Plika terdiri dari:
1. Terdapat epitel kolumnar berlapis semu bersilia dengan sel goblet
2. Membran basalis3. Lamina propria terdiri dari
· Jaringan ikat submucosa (kelenjar seromukosa trakea)· Arteriole dan vena
4. Jaringan ikat perikondrium mengelilingi tulang rawan hialin
Epitel skuamosa berlapis tak berkeratin
Lapisan perikondrium dari tulang rawan
Epitel berlapis kolumnar bersilia pseudostratified
Mukosa laringealis
Tulang rawan elastik
Mukosa lingualis
Epitel kolumnar berlapis semu bersilia dengan sel goblet
Arteriole dan vena
Kelenjar seromukosa trakea
Membran basalis
Lamina propria
Perikondrium
SISTEM RESPIRASI
Sediaan : Paru-paru (bronkus intrapulmonal) Perbesaran : 100x
Pewarnaan : H.E No Foto : 6
Berikut adalah sediaan dari paru-paru (bronkus intrapulmonal), dimana salah satu system respirasi bagian penyaluran. Pada bronkus intrapulmonal terdapat
· Tunika mukosa: epitel berderet silindris dengan kinosilia dan sel goblet, lamina propria tipis
· Tunika submukosa: mengandung jaringan ikat kendor, mukous, dan limfoid· Otot polos: berbentuk spiral mengelilingi bronkus, terputus-putus· Tulang rawan hyalin: berebentuk pulau-pulau· Tunika adventitia: terdapat lumen kecil cabang a. dan v. Bronchialis dan lumen
besar didekatnya cabang a. dan v. Pulmonalis yang berjalan dalam septum interlobularis.
Bronkus intrapulmonalOtot polos
Tunika submukosa
Adventitia
SISTEM RESPIRASI
Sediaan : Paru-paru (bronkus respiratori) Perbesaran : 100x
Pewarnaan : H.E No Foto :7
Berikut adalah sediaan yang menunjukkan potongan melintang dari Plika. Plika terdiri dari:
1. Epitel kuboid selapis2. Kantung alveolus3. Otot polos mengelilingi epitel4. Arteri pulmonalis
Epitel kuboid selapis
Otot polosKantung alveolus Bronkiolus
respiratori
SISTEM RESPIRASI
Sediaan : Bronkiolus Perbesaran : 100x
Pewarnaan : H.E No Foto : 8
Sediaan ini merupakan sediaan dari bronkiolus, dimana salah satu system respirasi bagian penyaluran. Pada bronkiolus terdapat
· epitel selapis silindris· selain itu ditemukannya sel clara = club cells = Bronchiolar Cells yang memiliki
epitel selapis silindris tanpa kinosilia, dengan tonjolan-tonjolan mengarah kelumen, dan berbentuk seperti kubah. Yang memiliki fungsi yakni penghasil surfaktan yang melindungi kerja dan mempermudah fungsi epitel.
· lamina propianya yakni saraf sabut – sabut elastis dan otot polos lebih tebal dan otot polos.
· Tidak ditemukan tulang rawan, bagian kelenjar interlobularis.
Pada kasus
infeksi paru kronis, seperti Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) dan asma terjadi penurunan fungsi sel Clara akibat remodeling epitel pada infeksi paru kronik. Peranan sel Clara diketahui dapat meregulasi proses inflamasi melalui regulasi prilaku makrofag (anti-inflamasi) dan mengembalikan sel epitel respirasi yang rusak ke arah normal (progenitor stem sel).
SISTEM RESPIRASI
Sediaan : Alveolus Perbesaran : 100x
Clara cells
Pewarnaan : H.E No Foto : 9
Sediaan ini merupakan sediaan dari Alveolus, dimana salah satu system respirasi bagian pertukaran. Pada Alveolus terdapat ruang berbentuk hexagonal dengan lubang besar untuk keluar masuk udara. Setiap alveoli memiliki dinding sendiri yang berdekatan dipisahkan oleh septum interalveolaris. Terdapat tiga sel pada septum interalveolaris
· Sel alveolus tipe I, merupakan sel yang sangat tipis yang melapisi permukaan aiveolus. Mempunyai inti yang pipih dan sedikit sitoplasma
· Sel alveolus tipe II (pneumosit tipe II) tersebar di antarasel-sel alveolus tipe I dengan taut kedap dan desmosom yang menghubungkannya dengan sel tersebut. Berbentuk kuboid, inti lebih cerah, menghasilkan surfaktan
· Sel endotel, melapisi dinding kapiler, intinya pipih
Terdapat sel sebu (makrofag alveolar), adalah monosit darah yang telah masuk ke sekat jaringan ikat paru dan alveolus, sel ini berfungsi untuk membersihkan alveolus dari mikroorganisme yang masuk dan partikel yang terhirup melalui proses fagositosis.
Sel debu
Sel tipe I
Sel tipe II
Sel endotel (kapiler)
Recommended