19
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed Disusun Oleh: Tutorial H: 1. Nidya Husna Kholidah (162010101020) 2. Hashinatul Hurriyyah (162010101061) 3. Mush'ab (162010101096) 4. Syifa' Insani (182010101018) 5. Sonya Dinda Fatma Dewi (182010101024) 6. Fajri Ramadhan (182010101044) 7. Tsabita Ershiazky Fahma (182010101054) 8. Yuhanita Tyara Sari (182010101059) 9. Chaesar Dinasti (182010101078) 10. Nurrul Izza Misturiansyah (182010101085) 11. Anis Putih Al Hafizhah (182010101090) 12. Linda Ayu Kusuma Wardani (182010101091) 13. Dwi Agustina Cindy Fajarwati (182010101106) FAKULTAS KEDOKTERAN

craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

  • Upload
    others

  • View
    66

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

TES KEBUGARAN: TES COOPER

Pengampu :

dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

Disusun Oleh:

Tutorial H:

1. Nidya Husna Kholidah (162010101020)2. Hashinatul Hurriyyah (162010101061)3. Mush'ab (162010101096)4. Syifa' Insani (182010101018)5. Sonya Dinda Fatma Dewi (182010101024)6. Fajri Ramadhan (182010101044)7. Tsabita Ershiazky Fahma (182010101054)8. Yuhanita Tyara Sari (182010101059)9. Chaesar Dinasti (182010101078)10. Nurrul Izza Misturiansyah (182010101085)11. Anis Putih Al Hafizhah (182010101090)12. Linda Ayu Kusuma Wardani (182010101091)13. Dwi Agustina Cindy Fajarwati (182010101106)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019

Page 2: craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien dalam kehidupan sehari hari dalam waktu yang lama tanpa merasa lelah yang berlebihan merupakan definisi dari kebugaran jasmani. Ada beberapa komponen dalam kebugaran jasmani yaitu daya tahan jantung dan paru (kardiopulmonal). Kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan dan komposisi tubuh.Kapasitas maksimal dalam menghirup oksigen atau dikenal dengan VO2 max merupakan indikator dari kebugaran jantung dan paru. Seseorang yang memiliki VO2 max yang tinggi tidak akan mudah merasa lelah dalam melakukan berbagai aktivitas (sugiarto, 2012). Kebugaran kardiopulmonal dibagi menjadi 2 jenis yakni kebugaran aerob dan anaerob. Definisi kebugaran aerob adalah kemampuan melakukan aktivitas jangka panjang yang berkaitan dengan ikatan O2 dan ATP dalam memasok energi sedangkan kebugaran anaerob adalah kemampuan melakukan aktivitas ringan sampai sedang tanpa menggunakan O2. Untuk pengukuran kebugaran aerob menggunakan VO2 max sedangkan kebugaran anaerob menggunakan indeks kelelahan. Ada berbgai faktor yang mempengaruhi VO2 max yakni fungsi jantung paru, metabolisme otot aerobik, kegemukan badan,keadaan latihan dan genetik (Suharno,1981).

Pengukuran VO2 max ada berbagai bentuk diantaranya Tes lari 2,4 km, Tes naik turun bangku (Harvard Step Up tes), Tes lari atau jalan 12 menit, Tes Balke 4,8 km, Tes Balke lari 15 menit, Tes multistage (lari multi tahap) (Brian Mac Sport Coach).

Pada praktikum Tes Kebugaran ini, berdasarkan kelompok Tutorial, melakukan pengukuran VO2 max dengan pembagian dari beberapa tes yang ada. Tutorial H mendapatkan pengukuran VO2 max dengan melakukan tes Coper dimana tes Coper merupakan metode yang cukup sederhana, dimana seseorang cukup lari/jalan selama 12 menit pada lintasan lari 400 m.Setelah waktu 12 menit jarak yang ditempuh orang coba tadi dicatat. Dalam tes ini orang coba harus memiliki motivasi yang tinggiuntuk mengikuti tes, karena motivasi peserta menentukan hasil tes.

B. Tujuan

Tujuan laporan ini adalah: 1. Menganalisa tingkat kebugaran jantung paru.2. Mengetahui metode kebugaran jantung paru.3. Mengetahui manfaat pengukuran kebugaran jantung paru. C. Manfaat

Manfaat dari penulisan laporan Praktikum ini, yaitu : Mahasiswa dapat mengetahuibagaimana mengukur tingkat kebugaran seseorang dan bagaimana frekuensi denyut

Page 3: craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

jantung seseorang sebelum melakukan exercise maupun sesudah exercise.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKAMenurut Sudarno kapasitas aerobik maksimal (VO2 max) adalah kemampuan atau

kapasitas seseorang untuk menggunakan oksigen sebanyak – banyaknya dan merupakan indikator tingkat kesegaran jasmani seseorang. VO2 max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Semakin banyak oksigen yang diasup/diserap oleh tubuh menunjukkan semakin baik kinerja otot dalam bekerja sehingga zat sisa-sisa yang menyebabkan kelelahan jumlahnya akan semakin sedikit. VO2Max diukur dalam banyaknya oksigen dalam liter per menit (l/min) atau banyaknya oksigen dalam mililiter per berat badan dalam kilogram per menit (ml/kg/min). Tentu, semakin tinggi VO2 max, seorang atlet yang bersangkutan juga akan memiliki daya tahan dan stamina yang istimewa.

Kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien dalam kehidupan sehari hari dalam waktu yang lama tanpa merasa lelah yang berlebihan merupakan definisi dari kebugaran jasmani. Ada beberapa komponen dalam kebugaran jasmani yaitu daya tahan jantung dan paru (kardiopulmonal), Kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan dan komposisi tubuh. Kesegaran jasmani erat hubungannya dengan VO2 Max, karena VO2 Max itu adalah tempo tercepat dimana seseorang dapat menggunakan oksigen selama berolahraga.

VO2 max bisa dipakai sebagai parameter kesehatan jasmani seseorang. VO2 max juga bisa dipakai sebagai alat ukur kekuatan aerobik maksimal dan kebugaran kardiovaskular. Oleh karena itu, VO2 max bukan hanya sebuah parameter metabolisme, melainkan juga merupakan ukuran handal bagi kesegaran jasmani. Umumnya pria memiliki level VO2 max lebih tinggi 40-60% daripada wanita. Misalnya, level VO2 max seorang pria yang tidak aktif berolahraga adalah 3,5 liter/menit dan 45 ml/kg/menit, dan seorang wanita yang tidak aktif berolahraga rata-rata memiliki VO2 max sebesar 2 liter/menit dan 38 ml/kg/menit. Angka tersebut dapat ditingkatkan dengan menerapkan olahraga aktif meskipun jumlahnya relatif. Pengukuran VO2 max ada berbagai bentuk diantaranya Tes lari 2,4 km, Tes naik turun bangku (Harvard Step Up tes, Tes lari atau jalan 12 menit, Tes Balke 4,8 km, Tes Balke lari 15 menit, Tes multistage (lari multi tahap) (Brian Mac Sport Coach).

Page 4: craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

BAB III

METODE

A. Metode 2,4 Km

Peralatan

1. Lintasan lari 2,4 km2. Stopwatch3. Peluit

Protokol

1. Peserta melakukan pemanasan terlebih dahulu dalam waktu 10 menit2. Bersamaan dengan aba aba dari peluit peserta berlari bersamaan stopwatch dinyalakan3. Catat waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 2,4 km4. Mengkonversi waktu dalam rumus VO2 max

B. Metode 6 mwt Peralatan :

1. Pengukur jarak2. Cone tanda berputar3. Kursi4. Stopwatch5. Tensimeter, pulse oximeter

Protokol

1. Informe consent2. Persiapan alat dan tempat uji3. Pemeriksaan tensi dan nadi4. Pelaksanaan tes :

- Berjalan secepatnya bukan berlari batas nyaman- Dari tanda dan akhir memutar balik mengelilingi cone- Berjalan selama 6 menit- Jika merasa tidak nyaman atau lelah berhenti dan dicatat menit keberapa berhenti

berjalan5. Pengukuran tensi dan nadi post jalan

C. Metode bleep test

Peralatan :

1. CD atau software bleep test

Page 5: craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

2. Ukuran jarak 20 m3. Putaran CD player

Protokol :

1. Lakukan warming up2. Ukur jarak 20 meter dan diberi tanda3. Putar CD yang berisi irama bleep test.4. Peserta diinstruksikan berada pada garis batas bersamaan dengan suara bleep,

kemudian menuju garis yang berlawanan dan mencapainya bersaamaan dengan sinyal berikutnya

5. Peserta dipastikan berada pada garis batas sebelum berbalik dengan menggunakan satu kaki sebagai tumpuan/pivot dan berbalik langsung tanpa memutar

6. Setiap peserta meneruskan larinya selama mungkin sampai tidak mampu mengikuti irama CD player. Peserta dikatakan gagal apabila disaat bunyi bleep peserta belum mencapai dua langkah.

7. Untuk mendapatkan hasil yang akurat peserta melaksanakan dengan sungguh sungguh

8. Setelah tes jangan langsung duduk tapi lakukan pendinginan terlebih dahulu. Data yang terkumpul dikonversikan dalam tabel dibawah ini

Page 6: craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Nama 2,4 kmWaktu tempuh Vo2 Max

Nidya Husna K 22,17 menit 25,28Hashinatul H 27,07 menit 21,34Mushab 15,31 menit 35,04Chaesar Dinasti 24,38 menit 23,31Tsabita EF 25,46 menit 22,4Nurul Izza M 20,54 menit 27,01Anis Putih 17,21 menit 31,56Fajri Ramadhan 14,44 menit 36,94Linda Ayu Kusuma W 23,37 menit 24,16Sonya Dinda Fatma D 23,43 menit 24,11Yuhanita Tyara Sari 27,58 menit 21,01Syifa’ Insani 24,18 menit 23,47Dwi Agustina 20,47 menit 27,09

Nama

Walking 6 Minutes Test

Jarak tempuh

TD sebelum (mmHg)

TD sesudah(mmHg)

HR sebelum

(per menit)

HR sesudah (per menit)

Vo2 Max

Nidya 240 meter 100/70 110/70 98 112 8,104412Hashinatul 520 meter 100/80 110/80 76 100 13,61624Mushab 450 meter 120/80 120/80 96 100 12,23828Chaesar 240 meter 100/70 110/80 100 108 8,104412Tsabita 520 meter 100/70 120/80 92 112 13,61624Izza 590 meter 110/80 110/70 100 116 14,9942Anis 590 meter 100/70 120/80 100 116 14,9942Ardhan 720 meter 130/90 120/90 76 132 17,5532Linda 300 meter 110/70 120/80 92 100 9,285512Sonya 240 meter 100/70 110/60 84 100 8,104412Yuhanita 300 meter 100/70 120/80 98 118 9,285512Syifa 520 meter 100/70 120/75 88 96 13,61624Dwi Agustina 450 meter 100/70 100/70 92 96 12,23828

Bl’eep TestNama Level TD TD HR HR Vo2 Max

Page 7: craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

sebelum (mmHg)

sesudah (mmHg) sebelum sesudah

Nidya 3.8 100/70 110/80 104 124 26,7Hashinatul 2.2 100/80 110/70 84 96 21,7Mushab 6.2 120/80 130/80 96 116 33,6Chaesar 2.8 110/80 120/80 110 120 23,86Tsabita 3.3 100/70 120/75 92 148 24,93Izza 3.8 110/70 100/70 100 144 26,7Anis 3.8 100/70 120/80 100 132 26,7Ardhan 4.9 120/90 150/90 100 140 29,84Linda 3.2 110/80 130/50 100 160 24,57Sonya 2.8 100/70 110/60 90 112 23,86Yuhanita 2.4 100/70 120/85 90 120 22,42Syifa 2.3 110/70 110/70 96 112 22,06Dwi Agustina 3.1 100/70 110/70 92 104 24,21

B. PEMBAHASAN

-2,4 Km

Tes lari 2.4 Km yang dirancang oleh Cooper adalah salah satu bentuk tes lapangan

untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani seseorang. Peserta tes harus berlari secepat-

cepatnya menempuh jarak 2.4 Km. Lintasan Tes 2.4Km usahakan berstruktur datar tidak

bergelombang, tidak licin, tudak terlalu banyak belokan tajam. Garis start untuk mengawali

tes rancanglah sedemikian rupa hingga jarak finis sama, artinya garis start sama dengan garis

finis hal ini dilakukan untuk memudahkan pengetes.

Waktu tempuh yang dicapai oleh peserta tes dicatat dalam satuan menit dua angka

dibelakang koma. Waktu tersebut digunakan untuk memprediksi tingkat kebugaran siswa

dengan cara mengkonfirmasikan dengan table tingkat kebugaran jasmani milik Cooper.

Tes ini  dilakukan untuk kelompok umur :

a. Kelompok laki-laki dan perempuan berumur dibawah 30 tahun.

b. Kelompok laki-laki dan perempuan berumur 30 sampai dengan 39 tahun.

c. Kelompok laki-laki dan perempuan berumur 40 sampai dengan 49 tahun.

d. Kelompok laki-laki dan perempuan berumur diatas 50 tahun

Page 8: craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

Pada tes cooper atau lari dengan jarak 2,4 km didapatkan nilai Vo2max terkecil

adalah 21,01 dengan nilai terbesar 36,94. Menurut table di bawah ini maka semua Vo2max

pada kelompok tutorial H termasuk golongan very poor hingga poor, atau sangat kurang.

Selain menggunakan Vo2max, melihat kebugaran juga dapat dilihat dari jarak yang

dapat ditempuh dengan jarak lari 2,4 km. Kategori kebugaran jasmani dalam tes cooper lari

2,4 km berdasar waktu tempuhnya dapat dilihat dalam table berikut ini:

Page 9: craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

waktu tempuh terpanjang yang ditempuh dalam tes cooper 2,4 km adalah 27,58

dimana hal ini termasuk dalam kategori sangat kurang dalam kebugaran jasmaninya pada

perempuan 19 tahun. Sedangkan dalam waktu tempuh tercepatnya adalah 17,21 yang

termasuk dalam kategori kurang pada perempuan berusia 19 tahun. Sedangkan pada laki-laki

waktu tempuh 14,44 dan 15,31 termasuk kurang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari

hasil tes cooper lari 2,4 km pada tutorial H adalah kurang dan sangat kurang dalam tes

kebugaran jasmani

-Six Minute Walk Test

Six minute walk tes atau uji jalan 6 menit merupakan bentuk modifikasi tes Balke

dengan cara mengukur Panjang jarak yang ditempuh seseorang dalam waktu 12 menit. Uji ini

dimodifikasikan menjadi 6 menit yang dinilai mempunyai nilai jarak tempuh terbaik dan

berkorelasi dengan kemampuan fungsional seseorang. Six minute walk test merupakan uji

kerja submaksimal yang menyerupai aktifitas fisik sehari. Adapun kemampuan fungsional

merupakan kemampuan individu untuk mengunakan kapasitas fisik yang dimilikinya guna

memenuhi kebutuhan hidupnya, melakukan aktifitas produktif serta melakukan interaksu

dengan lingkungan dimana ia berada

Pada praktikum six minute walk test didapatkan nilai Vo2max terkecil adalah

8,104412 dengan nilai terbesar 17,5532. Menurut table di bawah ini maka semua Vo2max

pada kelompok tutorial H termasuk dalam kategori I atau Sangat kurang

No. Kategori Tingkatan Vo2max untuk umur 18-25 Tahun

1 I Sangat kurang (SK) < 28ml/kgBB/menit

Page 10: craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

2 II Kurang (K) 28,1 – 34 ml/kgBB/menit

3 III Sedang (S) 34,1 - 42 ml/kgBB/menit

4 IV Baik (B) 42,1 – 52 ml/kgBB/menit

5 V Baik Sekali (BS) > 52,1 ml/kgBB/menit

Selain menggunakan Vo2max, melihat kebugaran juga dapat dilihat dari jarak yang

dapat ditempuh dalam waktu 6 menit. Kategori kebugaran jasmani dalam uji jalan 6 menit

berdasar jarak tempuhnya dapat dilihat dalam table berikut ini:

No. Kategori Jarak tempuh

1 Sangat buruk <300 meter

2 Sedang 300-400 meter

3 Baik 400-500 meter

4 Sangat baik >500 meter

Jarak tempuh terpendek yang ditempuh dalam praktikum six minute walk test adalah

240 meter dimana hal ini termasuk dalam kategori sangat buruk dalam kebugaran

jasmaninya. Sedangkan dalam jarak tempuk terjauhnya adalah 720 meter yang termasuk

dalam kategori sangat baik

Kebugaran jasmani dapat dipengarhu beberapa factor sperti:

1. Usia

Usia mempengaruhi daya tahan jantung dan pembuluh darah, serta kekuatan otot.

Pada anak-anak daya tahan jantung adan pembuluh darah meningkat hingga usia

sekitar 20 tahun dan akan mencapi maksimal pada usia 20-30 tahun lalu akan

menurun seiring dengan peningkatan usia sehingga apda usia 70 tahun hana

memiliki daya tahan jantung sebesar 50%. Begitupula dengan kekuatan otot

mencapai optimal pada usia 25 tahun dan setelah itu mengalami penurunan.

2. Jenis kelamin

Perbedaan kebugaran antara laki-laki dan perempuan berkaitan dengan kekuatan

maksimal otot yang berhubungan dengan luas permukaan tubuh, komposisi tubuh,

kekuatan otot, jumlah haemoglobin, hormone, kapasitas paru dan lain sebagainya.

Kapasitas aerobk pada perempuan 15-25% lebih rendah dari laki-laki

3. Genetic

Page 11: craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

Genetic juga mempengaruhi tingkat kemampuan fisik tubuh. Sifat genetic

memengaruhi perbedaan dalam kekuatan, pergerakan anggota tubuh, kecepatan

lari, fleksibilitas dan keseimbangan setiap orang.

4. Aktivitas fisik

Aktifitas fisik didefinisikan sebagai pergerakan atau perubahan tubuh yang

dilakukan oleh otot rangka yang membutuhkan energi untuk peningkatan

kebugaran dan kesehatan. Aktifitas fisik yang dilakukan secara teratur dapat

mengurangi resiko terhadap penyakit Cardiovascular Disease (CVD), stroke,

Diabetes melitus (DM), dan lain sebagainya. Selain itu aktivitas fisik yang

dilakuakn secara rutin dapat memberikan dampak positif bagi kebugaran

seseorang diantaranya peningkatan kemampuan pemakaian oksigen dan curah

jantung, penurunan tekanan darah, peningkatan efisiensi kerja otot jantung,

mencegah mortalitas dan morbiditas akibat gangguan jantung. Latihan fisik yang

dapat meningkatkan kebugaran harus memenuhi beberapa syarat diantaranya:

a. Intensitas latihan

b. Durasi latihan

c. Frekuensi latihan

5. Status gizi

Indicator status gizi yang digunakan pada orang dewasa didasarkan dengan berat

badan (BB) dan tinggi badan (TB) yang disajikan dalam indeks massa tubuh IMT

untuk memantau berat normal untuk menentukan status gizi

IMT = BB (kg)/ TB (m)2

6. Asupan gizi

Energi untuk beraktivitas dapat diperoleh melaui asupan gizi yang berupa

karbohidrat, lemak, dan protein yang terdapat dalam makanan

7. Status kesehatan

Status kesehatan merupakan salah satu factor penentu dari daya tahan

kardiovaskular. Kemampuan untuk menjalani aktifitas fisik yang lebih berat dari

biasanya dapat diketahui dengan menggambarkan status kesehatn seseorang. Hal

tersebut juga diperlukan sebelum melakukan tes kebugaran sehingga status

kesehatan responden dapat dikontrol

8. Perilaku merokok

Kebiasaan merokok berpengaruh terhadap daya tahan kardiovaskular karena pada

asap rokok mengandung 4% CO. dimana daya ikat CO terhadap haemoglobin

Page 12: craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

lebih besar dari O2. Selain mengandung CO, rokok juga mengandung zat aditif

lain yaitu nikotin. Nikotin dapt menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan

memperlambat laju peredaran darah. Hal ini tersebut dapat mengganggu bahkan

menurunkan tingkat kebugaran seseorang akibat rusaknya metabolisme oksigen di

dalam darah.

9. Kapasitas vital paru

Kapasitas dan volume paru seorang wanita 20-25% lebih rendah dari pria,

demikian pula kapasitas dan volume paru seseorang yang bertubuh besar dan atlet

lebih besar daripada orang yang bertubuh kecil dan sternikus.

-bleep test

Pada praktikum kali ini, Bleep test dilakukan oleh sekelompok mahasiswa dengan jumlah perempuan 11 orang dan laki-laki 2 orang dengan rentang usia 19-22 tahun.

Pada Bleep test didapatkan nilai VO2 max terkecil 21,7 dan VO2 max tertinggi 33,6. Berikut adalah kriteria table VO2max.

VO2max yang didapatkan dari Bleep Test kelompok tutorial H adalah sebanyak 11 mahasiswa perempuan berusia 19-22 tahun memiliki VO2max pada rentang kurang dari 28 dimana interpretasinya adalah Very Poor atau sangat kurang, dan sebanyak 1 mahasiswa laki-laki dengan VO2max berada pada rentang 28-32 yang memiliki interpretasi Poor atau kurang, serta sebanyak 1 mahasiswa laki-laki dengan VO2max berada pada rentang 33-37 yang memiliki interpretasi Below Average atau di bawah rata-rata.

BAB V

Page 13: craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 

Pengukuran   status kebugaran   seseorang dapat dilakukan   dengan beberapa tes seperti, cooper test, bleep test, balke test, dan six minutes walking test.

Status   kebugaran   seseorang dipengaruhi   oleh usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, makanan, dan gaya hidup, kebiasaan merokok

6 Minutes Walking Test adalah pengukuran sederhana dan submaksimal yang berguna untuk menilai kapasitas fungsional pada penderita dengan gangguan jantung dan kapasitas paru. Test ini telah dipakai secara luas sebagai uji latih jantung yang bertujuan melengkapi uji latih yang maksimal dan bukan sebagai pengganti. Dalam praktikum kelompok tutorial H termasuk dalam kategori I atau sangat kurang

Bleep test adalah tes ketahanan tubuh yang tujuannya untuk meningkatkan ketahanan dalam tubuh dan mengetahui jumlah O2 maksimal yang masuk ke dalam tubuh. Semakin banyak ambilan O2 seseorang maka semakin baik pula tingkat kebugaran jasmani seseorang, begitu pula sebaliknya. VO2max yang didapatkan dari Beep Test kelompok tutorial H adalah 11 orang termasuk very poor, 1 orang termasuk poor, dan 1 orang termasuk below average.

Tes lari 2.4 Km yang dirancang oleh Cooper adalah salah satu bentuk tes lapangan untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani seseorang. Semua Vo2max pada kelompok tutorial H termasuk golongan very poor hingga poor.

B. SaranDalam   rangka meningkatkan  kebugaran jasmani pada  mahasiswa fakultas

kedokteran, kegiatan-kegiatan seperti olahraga perlu ditingkatkan.

Page 14: craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEBUGARAN: TES COOPER Pengampu : dr. K Dian Sofiana, M.Biomed

DAFTAR PUSTAKA

-Eri, Desmarini. 2011. Kebugaran dan kesehatan (terjemah dari fitness and health). Jakarta:

Rajawali P.

-Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Gizi Olahraga Prestasi.

Direktorat Jenderal Bina Gizi.

-Sudarno. 1992. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan : Depdikbud.

-Setiyawan Arief. 2015. Tingkat Daya Tahan Aerobik (Vo2 Max) Siswa Kelas Xi Tata Boga Smk Ma’arif 2 Tempel Sleman Yogyakarta. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negri Yogyakarta.